perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tingkat efisiensi .../tingkat... · perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TINGKAT EFISIENSI RELATIF ANTAR SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN
AJARAN 2011/2012 DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA
ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
SKRIPSI
Oleh :
GHUFRON ISLAHUDIN LAHORE
X7407040
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
TINGKAT EFISIENSI RELATIF ANTAR SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN
AJARAN 2011/2012 DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA
ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Oleh :
Ghufron Islahudin Lahore
X7407040
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
sarjana Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
DESEMBER 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan pertolongannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, untuk
memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan dan rintangan yang
menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, namun berkat
bantuan dari berbagai pihak akhirnya penyusunan skripsi ini dapat selesai. Untuk
itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang telah memberikan bantuan yang sangat berarti kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, yang telah menyetujui
penyusunan skripsi ini
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta,, yang telah memberikan ijin atas
penyusunan skripsi ini.
5. Muh. Sabandi, S.E. M.Si. selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Dra. Sri Wahyuni, M.M. selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini.
7. Teman-teman PTN 07 yang selalu memberikan motivasi kepada peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan pengarahan yang tidak
dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka
dengan senang hati peneliti akan menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kebaikan penyusunan skripsi ini. Penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Surakarta, Desember 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Bissmillahhirrohannirrohim,
Teriring syukur yang amat mendalam atas Izin Alla SWT telah menyelesaikan
tugas akhir / Skripsi dan Rosullah SAW menjadi sebai-baiknya tauladan, kami
persembahkan karya ini kepada :
Ibu dan Bapak tercinta
#Achmadi Sarman dan Siti Fatchiyah N.H#
Pengorabanan yang tak mungkin terbalas, maaf blm bisa memberikan yang bapak
dan ibu inginkan dan harapkan.
Mbakku
#Ghufrotul Yuhalifiah & Rizki Mushola#
Terima kasih sering merepotkan terkadang juga pinjem uang, semoga menjadi
keluarga samara, Mbak ifi buat S2 nya semoga cepat selesai.
#Buat Futakhi yang ganteng cepat ghede bisa kuliah jangan tiru om kuliahnya
ya..!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Keluarga Di solo
Kepada Murobbi-Murobbiku
Telah engkau korbanku untuk membina terkadang juga sulit di bina dan di
arahkan, tak tahu apa yang terjdi jika tanpa bimbingan dan pembinaan dari engkau
saya menjadi apakah sekarang, ane hanya bisa mengucap Syukron Jazakumullah...
Kost GIK (Griya Ikhwan Keren)
Ada A’Tony Nurdiyanto...Ayo segera selesaikan Skripsinya Jangan bisnis terus
apalagi nyari Si DIA Nanti Dulu. A’Bery Nur Arif yang dulu selalu bersama
dari BEM FKIP sampai di BEM UNS membimbing dalam organisasi sampai
mebimbing yang lainnya terima kasih banyak. A’Ivan Andi Mukhtarom smg
menjadi keluarga samar banyak anak banyak rezki. A’Arif Joko Wicaksono &
Wahyu Wahnuri bagaimnan kalau study selesai bareng & nikahnya juga bareng
juga. He.. he.. Adikku Tono & Bayu Kumara Ayo semnagat ... Afwan Taufik
>> Wah ndak tahu sekarang di mana ya..?
Kost Hidayatullah
Mas Trias Jangan bangga bergelar bujangers he.. he.. Erfan, Joko, Adi Cah
bagus ojo keseringan ng game terus, Mas Andang Asongan Esekutif sukses jaya.
Bayu haduh gak tahu di komen apa ndak pernah srawung...
Temen Soldier 2007
Pak Haji Pebri Ari Pranoto selamat sudah mendahului lulusnya, Achrudin Pak
Ustadz ayo cemungut, Aroel Semoga sukses dosennya, A’Chasan kapan bisa
naik motornya, Cahyo pingin belajar binis ama ente, Wakid Kurniawan Juragan
Bebek..., Wahyudi Juragan lele top dah.., Suryanto ayo segera nyusul, Slamet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
RR alon-alon sing penting klakon, Ogi Dani sukses S2 nya.., Anggawan Bayu
Aji ayo jangan jadi fosil di kampus...
Mas – mas
Aniky Ricky susah membedakan ceria ama koplak, A’Awang terima kasih
mengajari DEA dan referensi skripsinya semoga ketemu jodohnya, Temen Ping
pongan penghalau galau Khie Joko Suryanto, Mas Rohmad Sosiawan, Mas
Vika, Bang Nafi’...
Temen PTN
Yang tinggal tersisa tinggal seglintir Mbak Pita setia menemani saat bimbingan
karena pembimbingnya sama. yak.., Arif Nur Gek ndang bali neng Madiun...,
Mas Taufik sukses binisnya.., Pak Beng ama dosen mau curhat apa bimbingan...
Warseno Slang ojo clengesan wae.. Teddy Menghilang entah kemana tu orang...
Hafid sukses pak boss...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
# Jangan terlalu banyak motto yang penting mutu (Penulis) #
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERNYATAAN ii
HALAMAN PENGAJUAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN iv
HALAMAN PENGESAHAN v
ABSTRAK vi
HALAMAN MOTTO viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ix
KATA PENGANTAR xii
DAFTAR ISI xiv
DAFTAR TABEL xvii
DAFTAR GAMBAR xix
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah 1
A. Perumusan Masalah 5
B. Tujuan Penelitian 5
C. Manfaat Penelitian 5
1. Manfaat Teoritis 5
2. Manfaat Praktis 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 7
1. Tinjauan tentang Efisiensi dalam Lembaga Pendidikan 7
a. Pendidikan 7
b. Lembaga Pendidikan 8
c. Efisiensi Lembaga Pendidikan 8
2. Sekolah Menengah Kejuruan 12
a. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan 12
b. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan 13
3. Tinjauan tentang Input Sekolah 13
a. Jumlah Siswa 14
b. Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan 15
1. Guru 15
2. Tenaga Kependidikan 16
c. Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan 16
1. Sarana Pendidikan 16
2. Prasarana Pendidikan 17
4. Tijauan tentang Output Sekolah 18
5. Tinjauan Tentang Data Envelopmnet Analysis (DEA) 19
B. Hasil Penelitian yang Relevan 21
C. Kerangka Berfikir 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 26
1. Tempat Penetitian 26
2. Waktu Penelitian 26
B. Rancangan Penelitian 27
C. Populasi dan Sampel 28
1. Populasi 28
2. Sampel 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
D. Teknik Pengumpulan Data 29
1. Jenis dan Sumber Data 30
a. Jenis Data 30
b. Sumber Data 30
2. Metode Pengumpulan Data 31
E. Teknik Analisis Data 32
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data 36
1. Analisis Variabel Input 39
2. Analisis Variabel Ouput 43
B. Hasil Analisa Data 45
1. Tingkat Efisiensi Masing-masing SMK di Kabupaten
Sukoharjo 35
2. Solusi Bagi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo
Yang Belum Mencapai Tingkat Efisien 100 % 47
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan 71
B. Implikasi 72
C. Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
1. Jadwal Penelitian 27
2. Jumlah Siswa, Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan, Jumlah Sarana
dan Prasarana, Jumlah Siswa yang Lulus, Nilai Rata-Rata Seluruh Mata
Pelajaran Hasil NA Pada Tahun Ajaran 2011/2012 37
3. Data Variabel Input Jumlah Siswa 39
4. Data Jumlah Variabel Input Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan 40
5. Data Jumlah Variabel Input, Jumlah Sarana dan Prasarana 42
6. Data Jumlah Variabel Output Jumlah Siswa Lulus 43
7. Data Jumlah Output Nilai Rata-rata NA 44
8. Tingkat Efisiesi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo 45
9. Hasil Pengolahan Data SMK Harapan Kartosuro 47
10. Proposrsi Ideal Input dan Output Sekolah pada SMK Harapan Kartosuro
Tahun Ajaran 2011/2012 48
11. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo 49
12. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
Tahun Ajaran 2011/2012 50
13. Hasil Pengolahan Data SMK Kasatrian Kasrtosuro Sukoharjo 50
14. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Kasatrian Kasrtosuro
Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 51
15. Hasil Pengolahan Data SMK Muhaammadiyah Watukelir 52
16. Proporsi Ideal Input dan Output pada Data SMK Muhaammadiyah
Watukelir Tahun Ajaran 2011/2012 53
17. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo 53
18. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo
Tahun Ajaran 2011/2012 54
19. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah Kartosuro 55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
20. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muhammadiyah Kartosuro
Tahun Ajaran 2011/2012 56
21. Hasil Pengolahan Data SMK Bina Patria 1 56
22. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Bina Patria 1 Tahun Ajaran
2011/2012 57
23. Hasil Pengolahan Data SMK Saraswati Grogol 58
24. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Saraswati Grogol Tahun
Ajaran 2011/2012 59
25. Hasil Pengolahan Data SMK Pelayaran Pancasila 59
26. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pelayaran Pancasila Tahun
Ajaran 2011/2012 60
27. Hasil Pengolahan Data SMK Tunas Bangsa Tawangsari 61
28. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Tunas Bangsa Tawangsari 62
29. Hasil Pengolahan Data SMK Pembangunan Nasional 62
30. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pembangunan Nasional
Tahun Ajaran 2011/2012 63
31. Hasil Pengolahan Data SMK Bina Patria 2 Sukoharjo 63
32. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Bina Patria 2 Sukoharjo
Tahun Ajaran 2011/2012 64
33. Hasil Pengolahan Data SMK Tamansiswa 65
34. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Tamansiswa Tahun Ajaran
2011/2012 66
35. Hasil Pengolahan Data SMK Pratiwi 66
36. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pratiwi 67
37. Hasil Pengolahan Data SMK Kriya Sahid Sukoharjo 68
38. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Kriya Sahid Sukoharjo
Tahun Ajaran 2011/2012 69
39. Hasil Pengolahan Data SMK Veteran 69
40. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Veteran Tahun Ajaran
2011/2012 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
1. Kerangka Berfikir 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Ghufron Islahudin Lahore. TINGKAT EFISIENSI RELATIF ANTAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN
SUKOHARJO PADA TAHUN AJARAN 2011/2012 DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA).
Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Desember 2012.
Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui tingkat efisiensi SMK di
Kabupaten Sukoharjo Pada Tahun 2011/2012 dan memberikan solusi SMK di
Kabupaten Sukoharjo pada tahun ajaran 2011/2012 untuk mencapai tingkat
efisiensi maksimal.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah
SMK di Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 26 sekolah. Sumber data dari dinas
Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, masing-masing SMK tempat penelitian,
website serta tempat-tempat lain yang relevan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik dokumentasi atau arsip. Analisis data yang digunakan
adalah metode analisis Data Envelopment Analysis (DEA) sebuah metode frontier
non parametric yang menggunakan model program linier untuk menghitung
perbandingan rasio output dan input.
Hasil penelitian di ketahui Dari 26 SMK yang di teliti, terdapat 10 SMK
yang sudah mencapai efisensi 100% dan 16 SMK belum efisien , 10 SMK
tersebut adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK Iptek
Weru Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK 17 Sukoharjo , SMK Imam
Syuhoda, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Assalam Sukoharjo, SMK Cokroaminoto
Sukoharjo, SMK Prawira Marta, sementara 16 SMK yang belum efisien adalah
SMK Muhammadiyah Watukelir, SMK Tunas Bangsa, SMK Kriya Sahid
Sukoharjo, SMK Tamansiswa, SMK Bina Patria 1, SMK Bina Patria 2 Sukoharjo,
SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMK Pembangunan Nasional, SMK
Muhammadiyah 2 Sukoharjo, SMK Veteran 1 Sukoharjo, SMK Saraswati Grogol,
SMK Kasatria Solo Kartosuro Sukoharjo, SMK Pelayaran Pancasila, SMK
Pertiwi Kartosura, SMK Muhammadiyah Kartosuro dan SMK Harapan Kartosuro.
Keyword : efficiency level, data envelopment analysis, dea
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Ghufron Islahudin Lahore. RELATIVE EFFICIENCY LEVEL
BETWEEN VOCATIONAL HIGH SCHOOLS (SMK) IN SUKOHARJO, IN
THE YEAR OF 2011/ 2012, USING METHOD OF DATA ENVELOPMENT
ANALYSIS (DEA). THESIS. FACULTY OF TEACHERSHIP
EDUCATION, SEBELAS MARET UNIVERSITY. Surakarta. December 2012.
The purposes of this research are: to know the relative efficiency level
between vocational high schools (SMK) in Sukoharjo, in the year of 2011/ 2012
and to give solutions for SMK in Sukoharjo, in the year of 2011/ 2012 to get the
maximum efficiency level.
This is a quantitative research which uses 26 schools of SMK in Sukoharjo
as the research subject. Moreover, the researcher gets the sources research from
The Education Department of Sukoharjo, SMKs which are used in this research,
websites and other relevant sources. The researcher uses documentation technique
or archives to collect all data needed. Besides, this research uses method analysis
of Data Envelopment Analysis (DEA). DEA is a frontier non parametric method
which uses linier program model to count the comparison of ratio of output and
input.
The result of this research shows that based on 26 SMKs, there are 10
SMKs gain the maximum efficiency level (100%) and there are 16 SMKs still do
not get the maximum efficiency level yet. The 10 SMKs are adalah SMK Negeri 1
Sukoharjo, SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo, SMK Negeri 3
Sukoharjo, SMK 17 Sukoharjo , SMK Imam Syuhoda, SMK PGRI Sukoharjo,
SMK Assalam Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo, SMK Prawira Marta,
while the other 16 SMKs are SMK Muhammadiyah Watukelir, SMK Tunas
Bangsa, SMK Kriya Sahid Sukoharjo, SMK Tamansiswa, SMK Bina Patria 1,
SMK Bina Patria 2 Sukoharjo, SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMK
Pembangunan Nasional, SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo, SMK Veteran 1
Sukoharjo, SMK Saraswati Grogol, SMK Kasatria Solo Kartosuro Sukoharjo,
SMK Pelayaran Pancasila, SMK Pertiwi Kartosura, SMK Muhammadiyah
Kartosuro dan SMK Harapan Kartosuro.
Keyword: efficiency level, data envelopment analysis, dea
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya
adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia, oleh karena itu pendidikan
menjadi sangat penting tidak hanya semata-mata pembangunan material dan fisik
tetapi juga pembangunan sepiritual yaitu pembangunan manusia yang menjadi
tugas utama pendidikan. Setiap manusia berhak memperoleh pendidikan dan
memilih lembaga pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kemampuan
finannsial maupun kemampuan akademik dari peserta didik yang bersangkutan.
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
jenjang pendidikan formal terdiri dari tiga, yaitu pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi. Diantara lembaga pendidikan tersebut terdiri
dari lembaga pendidikan negeri dan lembaga pendidikan swasta. Masing-masing
lembaga pendidikan tersebut bersaing dan berkompetisi untuk memperoleh input
atau peserta didik yang berkualitas dan berusaha untuk mengeluarkan output atau
lulusan yang berkualitas pula, sehingga para lulusan dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dan pada akhirnya menjadi lulusan yang profesional
serta mampu bersaing di dunia kerja.
Lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Sukoharjo adalah Taman
Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah
Atas (SMA) atau Madrasah Aliya (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
Perguruan Tinggi (PT). Masing-masing lembaga pendidikan pada umumnya
mempunyai visi atau tujuan yang hampir sama, yaitu untuk membentuk peserta
didik dan lulusan yang berkualitas, profesional dan bermanfaat bagi sekitarnya.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka unsur-unsur lembaga pendidikan,
kepala sekolah, guru pengajar, staff karyawan, harus bekerja secara profesional
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
agar tujuan tersebut dapat tercapai secara maksimal. Kinerja dari masing-masing
unsur pendidikan harus optimal agar lembaga pendidikan yang menaunginya
menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas. Hal ini sejalan dari tujuan SMK
sesuai dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah Kejuruan Pasal 3 Ayat 2 “Sekolah menengah kejuruan mengutamakan
penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap
profesional”. Selain itu menurut Menurut Kemendikbud RI No. 0490/U/1992
tentang Sekolah Menengah Kejuruan Pasal 2 Ayat 1 tujuan pendidikan di sekolah
menengah kejuruaan :
1. Mempersiapkan sisiwa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi dan meluaskan pendidikan dasar.
2. Meningkatkan kemampuan sisiwa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya
dan alam sekitar.
3. Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
4. Menyiapkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
5. Sikap profesional.
Menyikapi dari tujuan dari SMK tentu saja hasil akhir dari sekolah menengah
kejuruan yaitu lulus siap bekerja dengan sikap profesionalisme sebagai bekal
dalam mengaplikasikan keahliannya pada lapangan pekerjaan tertentu.
Selain dari tujuan dari SMK yang memiliki lulusan yang berkulitas ada
harapan yang diinginkan setiap orang tua kepada anaknya dalam menempuh
pendidikannya di lembaga pendidikan yakni secara umum mereka menginginkan
yang berkualitas, dimana lembaga pendidikan tersebut mempunyai tenaga
pendidik, karyawan, dan unsur-unsur penunjang sekolah lainya yang berkualitas
pula. Hal tersebut dapat dinilai dari jumlah lulusan atau output dari lembaga
pendidikan yang bersangkutan. Suatu lembaga pendidikan yang berkualitas
biasanya mempunyai kinerja yang efisien dibandingkan dengan lembaga
pendidikan lain yang kurang berkualitas. Hal ini dikarenakan kombinasi antara
input yang digunakan dan output yang dikeluarkan seimbang atau sesuai proporsi
yang dibutuhkan. Menurut Depdiknas RI yang dikutip oleh Muh. Ikhwan (2004:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
29) yang di maksud kualitas adalah “Kualitas merupakan gambaran dan
karakteristik menyeluruh dari barang dan atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat.
Dalam konteks pendidikan, kualitas yang dimaksud adalah kualitas output sekolah
yang bersifat akademik dan non akademik”.
Menurut data yang ada Tingkat kelulusan SMA/MA/SMK dalam Ujian
Nasional (UN) 2012 di Kabupaten Sukoharjo mencapai 99,8%. Meski mengalami
penurunan dibanding tahun sebelumnya, Kepala Bidang SMP/SMA/SMK Dinas
Pendidikan Kabupaten Sukoharjo Dwi Atmojo Heri mengatakan “secara
keseluruhan peserta SMA/MA/SMK 2012 sebanyak 8.531. Dari jumlah itu siswa
yang tidak lulus adalah 0,2%. “Secara umum angka kelulusan menunjukkan
peningkatan. Tapi untuk SMK mengalami penurunan dari semula lulus 100 %
pada tahun 2011 menjadi 99,93% di tahun 2012 jadi ada penurunan 0,2%”, selain
itu juga SMK di Kabupaten Sukoharjo di bandingkan dengan SMK seluruh
Karisidenan Surakarta tingkat kelulusan di tahun ajaran 2011/2012 mengalami
penurunan. Adapun jumlah SMK di Kabupaten Sukoharjo sejumlah 28 SMK,
pada tahun ajaran 2011/ 2012 ada 26 SMK yang meluluskan siswanya 3 SMK
Negeri dan 23 SMK Swasta”. ( http://www.sukoharjokab.go.id).
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, menurut Ace Suryadi dalam
Muh. Ikhwan (2004: 30) menyatakan bahwa „Efisiensi lembaga pendidikan
ditunjukkan pada tingkat pencapaian hasil (output) yang setinggi-tingginya
dengan menggunakan masukan (input) yang serendah-rendahnya”. Adapun dalam
penelitian ini adalah termasuk penelitian berfokus untuk mencari efisiensi relatif
dari lembaga pendidikan yang merupakan antara output dan input sekolah, yakni
tentang menghitung efisiensi relatif Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten
Sukoharjo dalam menggunakan input untuk mencapai output yang diharapkan.
Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Sukoharjo dengan
alasan bahwa tingkat kelulusan mengalami penurunan yakni dari 0,2% persen
yang sebelumnya 100% dan juga SMK di Kabupaten Sukoharjo mengalami
penurunan di bandingkan dengan Seluruh Kabupaten di Karisidenan Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui tingkat efisiensi
relatif dari masing-masing Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo,
maka teknik analisis yang paling tepat digunakan adalah dengan menggunakan
Data Envelopment Analysis (DEA). Andeson, Sweeney dan Will (1996)
mengatakan bahwa DEA adalah aplikasi pemograman linear yang telah digunakan
untuk mengukur efisiensi relatif dari rumah sakit, bank, pengadilan, sekolah, dan
sebagainya. Menurut Giuffrida dan Gravelle, (2001); Lewis et, al. (1999); Post
dan Spronk, (1999) dalam Adrian Sutawijaya dan Etty Puji Lestari (2009 : 56)
“DEA dikembangkan pertama kali oleh Farrel (1957) yang mengukur efisiensi
teknik satu input dan satu output menjadi multi input dan multi output,
menggunakan kerangka nilai efisiensi relatif sebagai rasio input (single virtual
input) dengan output (single virtual output)”.
DEA adalah alat analisis untuk mengukur efisiensi suatu organisasi satu
Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) dengan melibatkan banyak input dan banyak
output (multi-input multi output). DEA adalah teknik linear programing untuk
mengukur efisiensi sebuah UKE, dimana dalam penelitian ini yang bertindak
sebagai UKE adalah Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan teknik DEA yang biasa digunakan untuk menghitung
efisiensi relatif antar institusi baik perusahaan yang berorientasi laba, rumah sakit,
departemen, maupun instansi pendidikan. Pada penelitian ini, penelitian
mengambil lokasi atau subjek penelitian pada Sekolah Menengah Kejuruan
Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Untuk itu penulis mengangkat
judul penelitian sebagai berikut :
“TINGKAT EFISIENSI RELATIF ANTAR SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN
AJARAN 2011/2012 DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA
ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah
penelitiannya yaitu sebagai berikut :
1. Berapa tingkat efisiensi masing-masing Sekolah Menengah Kejuruan di
Kabupaten Sukoharjo pada tahun ajaran 20011/2012 ?
2. Solusi apa yang harus diambil Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten
Sukoharjo untuk mencapai tingkat efisiensi maksimal pada tahun ajaran
2011/2012 ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya ingin mengetahui tingkat efisiensi mengetahui
tingkat efisiensi antara input dan autput dari Sekolah Menengah Kejuruan
Kabupaten Sukoharjo pada tahun ajaran 2011/2012, sehingga tujuan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tingkat efisiensi Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten
Sukoharjo Pada Tahun 2011/2012.
2. Memberikan solusi Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo
pada tahun ajaran 2011/2012 untuk mencapai tingkat efisiensi maksimal.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan. Adapaun manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan gambaran nyata tentang efisiensi suatu lembaga pendidikan
yang dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten
Sukoharjo, sudah efisien atau belum.
b. Sebagai dasar bagi Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten di Sukoharjo
yang tidak atau belum efisien untuk mengambil kebijakan ditahun
berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
c. Memberikan sumbangan pemikiran untuk penelitian yang lebih lanjut.
d. Memberikan sumbangan pemikiran yang mendukung teori-teori yang telah
ada mengenai teknik DEA yang dapat di gunakan untuk mengukur efisiensi
dari suatu lembaga pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan koreksi bagi Sekolah
Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo dalam menggunakan input
untuk menghasilkan output yang maksimal.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penelitian
mengenai teknik DEA sebagai alternatif pengukuran efisiensi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tinjauan tentang Efisiensi dalam Lembaga Pendidikan
a. Pendidikan
Soedomo Hadi (2003: 17) mengatakan bahwa “Dilihat dari segi
estimologis, pendidikan berasal dari bahasa Yunani “Paedagogike”. Ini
adalah kata majemuk yang terdiri dari kata “Pais” yang berarti “Anak” dan
“Ago” yang berarti “Aku Membimbing”. Jadi Paedagogike berarti aku
membimbing anak”. Banyak ahli dan pakar pendidikan mengartikan
pengertian pendidikan, menurut Soedomo Hadi (2003: 18) “Pendidikan
adalah pengaruh, bantuan atau tuntunan yang diberikan oleh orang yang
bertanggung jawab kepada anak didik”.
Menurut Mulyahardjo yang dikutip Syaiful Sagala (2009: 3)
“Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan
sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal”. Pengertian pendidikan menurut UU RI No. 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional “Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.” Berdasarkan tiga pengertian tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah proses memberikan bantuan
kepada anak didik yang berlangsung dalam segala lingkungan, termasuk
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
sekolah, agar menjadi manusia dewasa yang memiliki keterampilan yang
diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negaranya.
b. Lembaga Pendidikan
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 :
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang tersetruktur dan berjenjang
yang terdidiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan
formal yang dapat dilaksankan secara tersetruktur dan berjenjang.
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 44 Tahun
2006 Tentang Bantuan untuk Lembaga Pendidikan Yang Diselenggarakan
oleh Masyarakat dan Lembaga Kemasyarkatan Bab 1 Pasal 1 :
Lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat meliputi satuan
pendidikan formal yaitu Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar
(SD)/Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/Sekolah Menengah Luas Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas
(SMA)/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), Universitas/Institut, Sekolah Tingi, Politeknik dan
Akademi, dan satuan pendidikan non formal yaitu lembaga kursus, lembaga
pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis
taklim, dan satuan pendidikan yang sejenis.
c. Efisiensi Lembaga Pendidikan
Menurut Soekartawi yang dikutip oleh Ngatindriatun dan Hertiana
Ikasari (2009: 261) menyatakan bahwa “Efisiensi merupakan upaya
penggunaan input yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan produksi yang
sebesar-besarnya”, Selanjutnya Soekartawi (2009: 261) mengatakan
terdapat 3 pengertian efisiensi, “yaitu efisiensi harga, efisiensi teknis dan
efisiensi ekonomis”. (Ngatindriatun dan Hertiana Ikasari, 2009: 260).
Selanjutnya menyatakan bahwa “Efisiensi ekonomi merupakan produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
dari efisiensi teknis dan harga sehingga efisiensi ekonomis dapat tercapai
jika efisiensi teknis dan harga tercapai”.
Nicholas dalam Ngatindriatun dan Hertiana Ikasari (2009: 260)
menyatakan bahwa :
Efisiensi ekonomi memiliki sudut pandang makro dengan jangkauan
yang lebih luas dibandingkan dengan efisiensi teknis yang bersudut
pandang mikro dimana pengukuran efisiensi teknis cenderung lebih
terbatas pada hubungan teknis operasional dalam proses konversi
input menjadi output dan akibatnya usaha untuk meningkatkan
efisiensi teknis hanya dilakukan dengan kebijakan mikro yang
memiliki sifat internal, yaitu dengan pengendalian dalam alokasi
sumber daya secara optimal. Sedangkan dalam efisiensi ekonomi,
harga tidak dianggap given, karena harga dapat dipengaruhi oleh
kebijakan makro.
Menurut Wortington yang dikutip oleh Mohammad Hasanudin (2007:
35): Technical efficiecy mengarah pada kombinasi antara kapasitas dan
kemampuan unit ekonomi untuk memproduksi sampai tingkat output yang
maksimum, dalam kontek pendidikan efisiensi teknik mengarah pada
hubungan fisik antara sumber daya yang dipakai dengan outcomenya.
Allocative efficiency terkait dengan pemilihan kombinasi efisieisi teknik
yang berbeda dari input yang digunakan untuk menghasilkan output yang
maksimal. Productive efficiency (total economic efficiency), itu jika
organisasi menggunakan sumberdaya secara completely allocative dan
technically efficiency, itu bisa dikatakan telah mencapai total ecinomic
efficiency.
Efisiensi teknis menurut Christhoper Pass, Bryan Lowes dan Lesline
Davies alih bahasa Tumpal Rumapea dan Posman Halolo (1998: 644)
adalah “Suatu aspek produksi (production) yang mengidentifikasi dalam
artian fisik, kombinasi optimal (yang terbaik) dari masukan faktor (factor
input) untuk memproduksi suatu output tertentu”.
Menurut Depdiknas RI yang dikutip oleh Muh. Ikhwan (2004: 29)
“Tantangan sekolah bersumber dari output sekolah yang dapat
dikategorikan menjadi empat, yaitu kualitas, produktivitas, efektifitas, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
efisiensi”. Kualitas merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari
barang dan atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan
kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan,
kualitas yang dimaksud adalah kualitas output sekolah yang bersifat
akademik dan non akademik. Produktifitas merupakan perbandingan antara
output sekolah dibandingkan input sekolah, dimana input dan output
sekolah adalah dalam bentuk kuantitas (jumlah). Efektifitas merupakan
ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas, waktu)
telah tercapai.
Ace Suryadi dalam Muh. Ikhwan (2004: 30) menyatakan bahwa
„Efisiensi lembaga pendidikan ditunjukkan pada tingkat pencapaian hasil
(output) yang setinggi-tingginya dengan menggunakan masukan (input)
yang serendah-rendahnya”. Adapun penelitian tentang efisiensi dalam
pendidikan dapat dibagi dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama
meliputi penilaian penyesuaian input-output sekolah untuk menguji efisiensi
relatif lembaga pendidikan. Kelompok kedua yang memusatkan
perbandingan input-output untuk mengevaluasi keefektifan. Adapun dalam
penelitian ini adalah termasuk dalam kelompok yang pertama, dimana
penelitian ini berfokus untuk mencari efisiensi relatif dari lembaga
pendidikan yang merupakan antara output dan input sekolah.
Depdiknas RI dalam Muh. Ikhwan (2004: 31) mengklasifikasikan
efisiensi lembaga pendidikan menjadi dua, yaitu efisiensi imternal dan
efisiensi eksternal. Selanjutnya Ace Suryadi dalam Muh. Ikhwan (2004: 31)
mengatakan bahwa :
Efisinsi internal berkaitan dengan hubungan antara masukan dan
keluaran dalam suatu sistem atau lembaga pendidikan. Efisiensi
internal diukur melalui kualitas dan kuantitas masukan dan keluaran.
Sedangkan efisiensi eksternal diukur melalui keseimbangan antara
biaya sosial (social cost) dan manfaat sosial (soscial benifit), atau
seberapa jauh pendidikan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
Ace Suryadi dalam Muh.Ikhwan (2004: 32) menjelaskan bahwa
“Efisiensi pada lembaga pendidikan tingkat dasar menengah lebih relevan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
menggunakan efisiensi teknis”. Muh.Ikhwan (2004: 32) menyatakan bahwa
:
Efisiensi teknis ditunjukkan untuk mengukur tingkat pencapaian
kualitas tertentu sebagai produk dari kombinasi input yang ada.
Sedangkan efisiensi ekonomi digunakan untuk mengukur tingkat
kegunaan dari masukan/keluaran yang dicapai. Digunakan efisiensi
teknis sebagai alat analisis karena pendidikan pada tingkat menengah
dianggap sebagai public goods bukan komoditas pasar yang
kompetitif seperti diperguruan tinggi yang memiliki banyak jurusan.
Sesuai dengan berbagai pendapat diatas, maka dalam penelitian ini
efisiensi yang dimaksud adalah efisiensi teknik, dimanan merupakan
hubungan fisik antara sumber daya (input) yang dipakai untuk menghasilkan
output. Dalam hubungannya dengan DEA, merupakan kombinasi optimal
atau kombinasi terbaik antara masukan (input sekolah) untuk memproduksi
atau menghasilakan keluaran (output sekolah) tertentu yang ditunjukkan
dengan nilai 100%.
Adapun yang dimaksud efisiensi tersebut bersifat relatif yaitu,
“Efisiensi bersifat relatif, berarti DEA menghasilkan efisiensi untuk setiap
Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) yang relatif terhadap sampel UKE lain”
(Bhimo Rizky Samudro dan Akhmad Daerobi, 2007: 2). Menurut
Ngatindriatun dan Hertiana Ikasari (2009: 261) efisiensi bersifat relatif
adalah sebagai berikut :
Efisiensi relatif adalah yang bersifat relatif di antara unit-unit yang
diamati, dalam evaluasinya, suatu unit dikatakan efisien secara relatif
jika unit tersebut efisien dibandingkan unit yang lain. Dalam
pengukuran efisien relatif, nilai input-output suatu unit memiliki ciri
yang lebih atau kurang dibandingkan unit yang lain tanpa dapat
mengatakan seberapakah kurang atau lebihnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
a. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan
Menurut Hamalik, (2004: 79). “Pendidikan adalah suatu proses dalam
rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin
terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi dalam
kehidupan masyarakat”. Sedangkan menurut pasal 1 Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Sementara Soedijarto (2007: 91) “Mengatakan pendidikan adalah
suatu usaha manusia yang penting untuk memelihara, mempertahankan, dan
mengembangkan masyarakat”. Sementara Samani (1992: 14) menyatkan
“Ditinjau secara sistemik, pendidikan kejuruan pada dasarnya merupakan
subsistem dari sistem pendidikan”. Terdapat banyak definisi yang diajukan
oleh para ahli tentang pendidikan kejuruan dan definisi-definisi tersebut
berkembang seirama dengan persepsi dan harapan masyarakat tentang peran
yang harus dimainkannya.
Haris dalam Slamet (1990: 2), menyatakan “Pendidikan kejuruan
adalah pendidikan untuk suatu pekerjaan atau beberapa jenis pekerjaan yang
disukai individu untuk kebutuhan sosialnya”. Sekolah menengah kejuruan
adalah sekolah yang dibangun atau didirikan untuk mencapai lulusan agar
siap bekerja sesuai dengan minat dan bakatnya. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan
Menengah Bab 1 Pasal 1 Ayat 3, bahwa “Pendidikan menengah kejuruan
adalah pendidikan pada jenjang menengah mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu”. Jadi dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
disimpulkan bahwa salah satu ciri pendidikan kejuruan dan yang sekaligus
membedakan dengan jenis pendidikan lain adalah orientasinya pada
penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja.
b. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan
Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah Kejuruan Pasal 3 Ayat 2 “Sekolah menengah kejuruan
mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap profesional”. Menyikapi hal tersebut, tentunya saja
hasil akhir dari sekolah menengah kejuruan yaitu lulus siap bekerja dengan
sikap profesionalisme sebagai bekal dalam mengaplikasikan keahliannya
pada lapangan pekerjaan tertentu. Menurut Kemendikbud RI No.
0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan Pasal 2 Ayat 1 tujuan
pendidikan di sekolah menengah kejuruaan :
1. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi dan meluaskan pendidikan dasar.
2. Meningkatkan kemampuan sisiwa sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan
sosial, budaya dan alam sekitar.
3. Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
4. Menyiapkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
5. Sikap profesional.
3. Tinjauan tentang Input Sekolah
Input sekolah merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan atau digunakan
oleh sekolah dalam rangka melakasanakan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai output tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat Zulfa yang
tercantum dalam http://akusuhendar.wordpress.com “Input sekolah segala
masukan yang dibutuhkan sekolah untuk terjadinya pemprosesan guna
mendapatkan output yang diharapkan”. Penggolongan input sekolah menurut
Asmoni, S.Pd yang tercantum dalam http://asmoni-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
best.blogspot.com/2009/04/mpmbs-dan-sekolah-efektif-dengan.html sebagai
berikut:
Adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumberdaya dan
perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsunnya
proses. Input sumber daya meliputi sumberdaya manusia (kepala sekolah,
guru termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan sumberdaya selebihnya
(peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dsb.).Input perangkat lunak meliputi
struktur organisasi sekolah, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas,
rencana, program, dsb. Input harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan
sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah. Kesiapan input sangat
diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu,
tinggi rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkat kesiapan input. Makin
tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut.
Suparlan, Anen Tumenggung dan Danny Meirawan (2006: 9)
mengatakan bahwa “Input pendidikan terdiri dari peserta didik yang mengikuti
pembelajaran, kepala sekolah, pendidik atau guru, fasilitas pendidikan”.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa input
sekolah terdiri dari input sumber daya manusia dan input input sumber daya
lainnya, maka dalam penelitian ini yang merupakan input sekolah adalah
jumlah siswa, jumlah guru dan jumlah tenaga kependidikan, serta jumlah
sarana dan prasarana pendidikan. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Jumlah Siswa
Soedomo Hadi (2003: 31) mengatakan bahwa “Anak didik adalah
anak yang belum dewasa, memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang
lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagi
makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai
anggota masyarakat, dan sebagai suatu pribadi atau individu”.
Menurut UU RI No. Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
“Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan tertentu”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
siswa atau peserta didik merupakan manusia yang masih berkembnag dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
belum mencapai tingkat kedewasaan, dimana masih membutuhkan arahan
dan bimbingan disuatu sekolah atau lembaga pendidikan formal pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu agar menjadi manusia yang berguna
bagi diri pribadinya, keluarga, agama, masyarakat, serta nusa dan
bangsanya.
b. Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan.
1) Guru
Pengertian guru menurut Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen “Guru adalah pendidikan profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Menurut Soedomo Hadi (2003: 23) menyatakan bahwa “Pengajaran atau
guru adalah pendidik di lembaga pendidikan formal atau di sekolah”.
Guru merupakan profesi yang menuntut profesionalitas kerja, maka
dalam melaksankan tugas keprofesionalan, guru mempunyai kewajiban
yang harus dilaksanakan. Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa kewajiban guru adalah
sebagai berikut :
a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang
bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran.
d. Menunjang tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2) Tenaga Kependidikan
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sitem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dalam Tim Dosen Administrasi
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (2009: 230) “Tenaga
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabadikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan”.
“Tenaga kependidikan adalah tenaga/pegawai yang bekerja pada
satuan pendidikan selain tenaga pendidik. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan,
dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan” (http://disdik-kepri.com/lingkup-pendidikan/76-tenaga-
kependidikan)
Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang diangkat sebagai
atau pegawai pada suatu satuan pendidikan yang bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembnagan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
c. Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan
1) Sarana Pendidikan
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam
pelaksanan pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Dalam
pelaksanaan pendidikan kegiatan belajar mengajar, diperlukan adanya
sarana dan prasarana pendidikan yang merupakan sarana penunjang bagi
kegiatan atau proses belajar mengajar yang secara langsung maupun
tidak langsung digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Ibrahim Bafadal (2003: 2) mengatakan bahwa “Sarana pendidikan
adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah”. Definisi sarana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
pendidikan menurut Daryanto (2008: 51) “Alat langsung untuk mencapai
tujuan pendidikan”.
Suparlan, Anen Tumenggung dan Danny Meirawan (2010: 26)
meyebutkan “Sarana pendidikan adalah alat yang secara langsung
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat digolongkan
menjadi alat pelajaran, alat peraga dan media pembelajaran”.Berdasarkan
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah
semua fasilitas atau peralatan yang secara langsung digunakan dalam
proses pendidikan agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Daryanto (2008: 51) juga mengatakan bahwa menurut Keputusan
Menteri P dan K No. 079/1975, sarana pendidikan terdiri dari tiga
kelompok besar, yaitu :
1) Bangunan dan perabot sekolah.
2) Alat pengajaran yang terdiri dari alat-alat peraga dan
laboratorium.
3) Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audio
visual menggunakan alat penampil dan media yang tidak
menggunakan alat penampil.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini yang
temasuk sarana pendidikan yang dijadikan sebagai salah satu variabel
input adalah :
1) Jumlah kelas
2) Jumlah komputer, OHP dan LCD
2) Prasarana Pendidikan
Definisi prasarana pendidikan menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2)
“Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang
secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di
sekolah”. Selanjutnya Daryanto (2008: 51) mendefinisikan prasarana
pendidikan sebagai “Alat tidak langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan”. Prasarana pendidikan menurut Suparlan, Anen
Tumenggung dan Danny Meirawan (2010: 25) “Prasarana pendidikan
adalah semua fasilitas yang mengandung keterlaksanaan kegiatan
pendidikan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prasarana
pendidikan adalah segala perangkat atau alat yang secara tidak langsung
menunjang proses pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2) prasarana pendidikan dapat
dikelompokkan menjadi :
a. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses
belajar mengajar. Misalnya : ruang teori, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium.
b. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses
belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya
proses belajar. Misalnya : ruang kantor, kantin sekolah, kamar kecil.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini yang
termsuk prasarana pendidikan adalah jumlah ruang penunjang yang
terdiri dari ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantor, kantin
sekolah, dan kamar kecil.
4. Tinjauan Tentang Output Sekolah
Sekolah merupkan sistem yang memilki 3 komponen yang tidak dapat
terpisahkan, yaitu input, proses, dan output. Ketiga komponen tersebut tidak
dapat dipisahkan satu sama lain karena merupakan satu kesatuan yang utuh
yang saling terkait. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses
disebut, sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output.
Output sekolah merupakan keluaran sekolah, maksudnya adalah siswa
yang lulus setelah menempuh proses belajar mengajar selama waktu yang
ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Asmoni S.Pd yang tercantum dalam
http://asmoni-best.blogspot.com/2009/04/mpmbs-dan-sekolah-efektif-
dengan.html sebagai berikut :
Output adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah
prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja
sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya,
efesiendinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya dan moral
kerjanya. Khusus yang berkaitan dengan mutu output sekolah,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas/bermutu tinggi
jika prestasi sekolah, khusunya prestasi belajar siswa, menunjukkan
pencapaian yang tinggi dalam: (1) prestasi akademik, berupa nilai Ujian
Semester, Ujian Nasional, karya ilmiah, lomba akademik, dan (2) prestasi
non-akademik, seperti misalnya IMTAQ, kejujuran, kesopanan, olah
raga, kesnian, keterampilan kejujuran, dan kegiatan-kegiatan
ektsrakurikuler lainnya. Mutu sekolah dipengaruhi oleh banyak tahapan
kegiatan yang saling berhubungan (proses) seperti misalnya perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
“Menurut Suparlan, Anen Tumenggung dan Dany Meirawan (2006: 9)
“Output atau keluaran, yaitu berapa siswa yang tamat dan atau lulus dari
sekoalah”. Kemudian Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2011 menyebutkan “kelulusan siswa
dinilai dari Nilai Akhir (NA) yakni nilai gabungan antara nilai ujian
sekolah/madrasah dan nilai rata-rata rapor di gabung dengan setiap mata
pelajaran yang diujinasionalkan dan nilai UN ”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka variabel output dalam penelitian ini
adalah jumlah sisiwa yang lulus dan rata-rata keseluruhan NA pada tahun
ajaran 2011/2012, yang terdiri dari nilai rata-rata mata pelajaran bahasa
Indonesia, nilai rata-rata mata pelajaran bahasa inggris, nilai rata-rata mata
pelajaran matematika, nilai rata-rata pelajaran kompetensi kejuruan.
5. Tinjauan Tentang Data Envelopment Analysis (DEA)
Purwantoro (2003: 37) menjelaskan bahwa “DEA adalah suatu
metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi produktivitas dari suatu unit
pengambil keputusan (unit kerja) yang bertanggung jawab menggunakan
sejumlah input untuk memperoleh suatu output yang ditargetkan”. Purwantoro
(2003: 37) juga menambahkan “DEA merupakan model pemograman
fraksional yang bisa mencakup banyak output dan input tanpa perlu
menentukan bobot untuk setiap variabel sebelumnya, tanpa perlu penjelasan
eksplisit mengenai hubungan fungsional antara input dan output (tidak seperti
regresi)”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Dalam DEA, efisiensi relatif UKE didefinisikan sebagai rasio dari total
output tertimbang dibagi total input tertimbangnya (total weighted output/total
weighted input). Inti dari DEA adalah menentukan bobot (weighted) atau
timbangan untuk setiap input dan output UKE. Bobot tersebut memiliki nilai
positif dan bersifat universal, artinya setiap UKE (Unit Kegiatan Ekonomi)
dalam sampel harus dapat menggunakan seperangkat bobot yang sama untuk
mengevaluasi rasionya dari rasio tersebut tidak boleh lebih dari 1 (total
weighted output/total weighted input ≤ 1). (Adrian dan Etty Puji, 2009).
Menurut Insukindro,dkk (2000) dalam Adrian Sutawijaya dan Etty Puji
Lestari (2009), ada tiga manfaat yang diperoleh dari pengukuran efisiensi
DEA, yaitu:
a. Sebagai tolak ukur untuk memperoleh efisiensi relatif yang berguna untuk
mempermudah perbandingan antara unit ekonomi yang sama.
b. Mengukur berbagai variasi efisiensi antar unit ekonomi untuk
mengindentifikasi faktor-faktor penyebabnya.
c. Menentukan implikasi kebijakan, sehingga dapat meningkatkan nilai
efisiensinya.
“Metode DEA dipopulerkan Cooper dan Rhodes pada tahun 1978-1981
dalam rangka mengukur hubungan efisiensi pengambil keputusan UKE” (Muh
Ikhwan, 2004: 32). Efisiensi relatif dari sebuah UKE dengan sejumlah input
dan sejumlah output dapat dirumuskan sebagi berikut :
Kriteria efisiensi dan tidak efisien hasil pengolahan dengan software DEA:
Dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Bobot tersebut memiliki sifat tidak bernilai negatif dan bersifat universal.
Artinya setiap UKE dalam sampel harus dapat menggunakan seperangkat
bobot yang sama untuk mengevaluasi rasio (total weighted output atau total
weighted input) dan nilainya lebih kecil dari satu. Asumsinya yang digunakan
yaitu setiap UKE akam memilki bobot yang memkasimalkan rasio efisiensi.
Setiap UKE akan menggunakan kombinasi input yang berbeda untuk
menghasilkan output yang berbeda pula. Oleh karena itu setiap UKE akan
memilki seperangkat bobot yang mencerminkan keragaman tersebut. Bobot
tersebut sebagai penentu untuk memaksimumkan efisiensi suatu UKE.
Bobot input dan output yang dihasilkan dalam DEA tidak dapat
ditafsirkan dalam menilai ekonomi meskipun koefisien tersebut memilki
formulasi matematika yang sama. Bobot yang dipilih tidak semata-mata
menggambarkan suatu nilai ekonomi, tetapi lebih merupakan suatu kuantitatif
rencana untuk memaksimalkan efisiensi yang bersangkutan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagi berikut :
a. Mohammad Hasanudin (2007)
Mengemukakan dalam penelitian Pengukuran Efisiensi Sekolah Tingkat
Menengah Atas (SMA) Di Kab. Brebes, Tehal, dan Kota Tegal Tahun Ajaran
2001-2003 Variabel input yang digunakan adalah rasio guru dengan sisiwa,
prosentase guru yang pendidikannya S1 ke atas, prosentase guru yang
pengalaman mengajarnya 5 tahun ke atas, jumlah gaji rata-rata tiap guru
pertahun, jumlah rata-rata nilai hasil UAN di SMP yang diterima SMA,
fasilitas sekolah yang tediri dari jumlah buku yang dimiliki oleh SMA, luas
lapangan olah raga, luas laboratorium, dan jumlah komputer yang dipakai
dalam proses belajar mengajar. Variabel output yang digunakan adalah prestasi
akademik yang terdiri dari nilai rata-rata seluruh mata pelajaran hasil UAN,
prosentase tingkat kelulusan dalam UAN SMA, prestasi nonakademik yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
jumlah prestasi yang dicapai dalam perlombaan olahraga seni tingkat
kabupaten/kota ke atas (minimal tingkat kabupaten/kota). Hasil penelitian yang
diperoleh bahwa penyebab ketidak efisienan dari SMA yang diteliti, yaitu
karena kelebihan atau surplus pada input yang digunakan.
b. Muzakar Iza (2009),
Mengemukaan dalam penelitian Efisiensi Pendidikan Di Kota Surakarta
Aplikasi Data Envelopment Analysis (DEA), bahwa Unit analisis penelitian ini
adalah SMA Negeri dan Swasta di Kota Surakarta tahun ajaran 2005/2006.
Variabel penelitian terdiri dari variabel input dan variabel output. Variabel
input terdiri dari, rasio siswa dengan guru, rasio sisiwa dengan tenaga
administrasi, pengalaman kerja minimal 15 tahun, pengeluran sekolah, rata-rata
NEM siswa baru, dan rasio guru pendidikan sarjana. Sedangkan Variabel
output terdiri dari, nilai prestasi akademik yang meliputi nilai UNAS
Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi.
c. Muh Ikhwan (2004),
Mengemukakan dalam penelitian terkait analisis pendidikan dengan
melakukan studi kasusu di kota semarang mejelasakan penelitian tersebut
bahwa variabel input yang digunakan adalah rasio sisiwa-guru tiap sekolah,
rasio siswa-staf administrasi NEM siswa waktu masuk, rasio siswa yang
memperoleh subsidi, rasio pengalaman guru lebih dari 15 tahun, rasio jumlah
guru yang pendidikannya sarjana. Variabel output yang digunakan adalah
presentasi non akademik. Hasil pengukuran efisinsi dengan standart UAN) dan
prestasi non akademik. Hasil pengukuran efisiensi dengan DEA menunjukkan
bahwa Sekolah Negeri merupakan sekolah yag paling tidak efisien, karena
hanya 4 dari 16 sekolah yang efisien. Sedangkan sekolah dengan asas
globalisasi merupakan sekolah yang paling efisien.
Penulis menganggap penelitian tersebut di atas memiliki persamaan dengan
penelitian yang penulis lakukan, yaitu sama meneliti tetanng efisiensi di lembaga
pendidikan atau sekolah dengan menggunakan teknik Data Envelopment Analysis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
(DEA). Terdapat variabel input yang sama, yaitu jumlah sarana dan prasarana
pendidikan serta variabel output yang sama , yaitu prestasi akademik hasil dari
ujian akhir standar nasional.
C. Kerangka Berfikir
Penelitian ini berfokus untuk mengetahui efisiensi relatif dari SMK
Kabupaten di Sukoharjo yang menggunakan teknik DEA. Pengukuran efisiensi
tersebut dihitung berdasarkan perbandingan output dan input yang dimiliki
Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Sukoharjo.
Teknik DEA merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur efisiensi
relatif pada suatu UKE atau Unit Pengambil Keputusan. Langkah awal dalam
penelitian yang menggunakan teknik DEA adalah menentukan variabel input dan
output. Variabel input sekolah yang di gunakan adalah segala masukan yang
dibutuhkan sekolah untuk terjadinya pemprosesan guna mendapatkan output yang
diharapkan, variabel input ini terdiri dari :
1. Jumlah Siswa
siswa atau peserta didik merupakan manusia yang masih berkembnag
dan belum mencapai tingkat kedewasaan, dimana masih membutuhkan
arahan dan bimbingan disuatu sekolah atau lembaga pendidikan formal
pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu agar menjadi manusia
yang berguna bagi diri pribadinya, keluarga, agama, masyarakat, serta
nusa dan bangsanya.
2. Jumlah Guru dan Tenaga Pendidik.
a) Guru
Guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
b) Tenaga Pendidik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabadikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan
3. Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan
a) Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan adalah semua fasilitas atau peralatan yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan agar tujuan pendidikan
dapat tercapai.
b) Prasarana Pendidikan
Prasarana pendidikan adalah semua fasilitas yang mengandung
keterlaksanaan kegiatan pendidikan.
Variabel output sekolah ialah merupakan keluaran sekolah, maksudnya
adalah siswa yang lulus setelah menempuh proses belajar mengajar selama waktu
yang ditentukan. Variabel output ini tediri dari :
1. Jumlah Sisiwa Lulus
Siswa yang tamat dan atau lulus dari sekoalah.
2. Kelulusan siswa dinilai dari NA.
Kemudian langkah selanjutnya adalah mengolah data. Hasil pengolahan
data menunjukkan UKE (dalam penelitian ini yang bertindak sebagai UKE adalah
SMK di Kabupaten Sukoharjo) yang efisien dan yang tidak atau belum efisien.
UKE yang belum efisien akan mendaptkan rekomendasi dari DEA tentang
kombinasi input sekolah dan output sekolah agar mencapai tingkat efisien relatif
100% dan UKE yang efisien dapat menjadi rujukan atau contoh perbaikan bagi
UKE yang tidak atau belum efisien. Adapun kerangka berfikir dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Input Sekolah :
1. Jumlah Siswa.
2. Jumlah guru dan jumlah
tenaga kependidikan.
3. Jumlah Sarana dan
prasarana pendidikan.
a. Sarana pendidikan :
jumlah kelas, jumlah
komputer, OHP dan
LCD.
b. Prasarana pendidikan :
jumlah ruang
penunjang yang terdiri
dari ruang
perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang
kantor, kantin sekolah,
dan kamar kecil.
Output Sekolah :
1. Jumlah Siswa yang lulus
tahun ajaran 2011/2012
2. Rata-rata NA mata
pelajaran yang di ujiankan
SMK tahun ajaran
2011/2012 :
a. Rata-rata NA mata
pelajaran Bahasa
Indonesia
b. Rata-rata NA mata
pelajaran Bahasa
Inggris
c. Rata-rata NA mata
pelajaran Matematika
d. Rata-rata NA
kompetensi keahlian
kejuruan.
DEA
Efisien atau Inefisien
Solusi atau Rujukan
Gambar 1. Kerangka Berfikir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah Dinas
Pendidikan Kabupaten Sukoharjo. Adapun alasan penulis memilih tempat
tersebut di atas adalah :
a. Tersedianya data dan informasi yang sesuai dengan kasus yang penulis
angkat dalam penelitian ini.
b. Adanya kesediaan dari pihak Dinas Pendidikan Kabupatenn Sukoharjo
sehingga memudahkan penulis dalam memperoleh data-data yang
diperlukan.
c. Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo termasuk kantor dinas yang
membawahi seluruh sekolah dari tingkat dasar sampai menengah di
kabupaten sukoharjo sehingga memudahkan peneliti untuk mencari data
mengenai SMK yang ada di Kabupaten Sukoharjo.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian meliputi, pengumpulan data dan penyusunan laporan
penelitian. Dalam hal ini, waktu penelitian yang penulis kurang lebih enam
bulan, yaitu mulai bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2012.
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
Jenis Kegiatan Bulan
Juli Agt Spt Okt Nov Des
1. Persiapan
a. Mengajukan mini proposal
b. Mengurusan surat perizinan
2. Penyusunan Skripsi
a. Penyusunan draf
b. Pengetikan skripsi dan
konsultasi
3. Pelaksanan penelitian
a. Pengumpulan data yang
berkenanan dengan penelitian
b. Analisis data
4. Pelaksanaan ujian skripsi
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian dalam penelitian kuantitatif.
Penelitian ini juga penelitian yang berfokus terhadap pengukuran efisiensi bersifat
relatif yakni membandingkan antar Unit Kegiatan Ekonomi sebagai Unit Kegitan
Ekonomi adalah SMK di Kabupaten Sukoharjo. Efisiensi yang digunakan
penelitian ini efisiensi teknik, dimana merupakan hubungan fisik antara sumber
daya (input) yang dipakai untuk menghasilkan output. Dalam hubungannya
dengan DEA, merupakan kombinasi optimal atau kombinasi terbaik antara
masukan (input sekolah) tertentu yang ditunjukkan dengan nilai 100%.
Teknik yang digunakan penelitian ini adalah DEA, dimana merupakan
teknik yang sering digunakan untuk mengukur efisiensi suatu UKE atau unit
Pengambil Keputusan. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai UKE adalah
SMK di Sukoharjo pada tahun ajaran 2011/2012.
Langkah awal dalam penelitian yang menggunakan teknik DEA adalah
menentukan variabel input dan output. Variabel input penelitian ini adalah jumlah
siswa, jumlah guu dan tenaga kependidikan, serta jumlah sarana dan prasarana
pendidikan. Variabel outputnya adalah jumlah siswa yang lulus pada tahun ajaran
2011/2012 dan rata-rata keseluruhan NA pada tahun ajaran 2011/2012, yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
terdiri dari nilai rata-rata mata pelajaran bahasa Indonesia, nilai rata-rata mata
pelajaran bahasa inggris, nilai rata-rata mata pelajaran matematika, nilai rata-rata
pelajaran kompetensi kejuruan.. Setelah variabel input dan output ditentukan,
langkah selanjutnya adalah mengolah data. Hasil pengolahan data menunjukan
UKE yang efisien dan UKE yang tidak atau belum efisien. UKE yang efisien
ditunjukkan dengan persentase 100% kemudian UKE yang tidak atau belum
efisien ditunjukkan dengan persentase kurang dari 100%. UKE yang tidak atau
belum efisien akan mendapatkan solusi dari DEA berupa kombinasi penggunaan
input sekolah dan output sekolah agar dapat mencapai tingkat efisien dapat
menjadi rujukan atau contoh perbaikan bagi UKE yang tidak atau belum efisien.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Riduwan (2003: 8) “Populasi merupakan objek atau subjek yang
berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian”. Sedangkan menurut Burhan Bungin (2008 : 97)
“Populasi penelitian merupakan keseluruhan atau universum dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara,
gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-ojek ini
dapat menjadi sumber data penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008 :
80) “Populasi berarti keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang
akan diteliti”.
Berdasarkan pendapat mengenai populasi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa populasi adalah keseluruhan utuh dari objek penelitian dalam suatu
daerah atau wilayah yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh SMK di Kabupaten Sukoharjo sejumlah 28 Unit
SMK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
2. Sampel
Sugiyono (2008 : 81) memberi pengertian bahwa ”Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Menurut
Suharsimi Arikunto (2010 : 174) “ Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti”. Dari pendapat diatas dapat simpulkan bahwa sampel adalah
sebagian atau wakil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
yang akan diteliti.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya
sampel yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive. Sampling purposive
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang berarti
pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan
pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan
ketentuan bahwa SMK tersebut telah meluluskan siswanya pada tahun ajaran
2011/2012. Berdasarkan ketentuan tersebut maka SMK yang memenuhi untuk
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 26 unit SMK. (daftar
nama dan alamat sekolah terlampir)
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 222) menyatakan bahwa “Teknik
pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-
tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya
yaitu instrumen”. Sedangkan menurut Burhan Bungin (2008: 123) metode
pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang
menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian”.
Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan
berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data
yang objektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik
pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.
1. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Sebelum menginjak pada bagaimana penulis memperoleh data-data
yang dibutuhkan dalam penelitian, penulis harus menentukan jenis data
terlebih dahulu. Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat
tergantung pada tujuan penelitiannya.
Dwi Priyatno (2008: 35) mengelompokkan jenis data menjadi dua,
“yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam
bentuk bukan angka, melainkan berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan.
Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam
bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data
kuantitatif”.
b. Sumber Data.
Bila dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono (2009: 137)
mengatakan bahwa “Data primer adalah data yang langsung diberikan
kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak
langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumentasi”. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder diperoleh
dari dokumen hasil ujian nasional yang telah dilaksanakan pada tahun ajaran
2011/2012 yang lalu di setiap SMK yang akan diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang sangat objektif, karena
data merupakan sesuatu hal sangat mendasar yang akan menetukan apakah
penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil atau tidak. W. Gulo (2004: 115)
mengatakan bahwa “Ada berbagai metode yang dikenal antara lain wawancara,
pengamatan (observasi), kuesioner atau angket dan dokumenter”. Sedangkaan
menurut Suharsimi Arikunto (2006: 150) teknik pengumpulan data dalam
dalam penelitian sebagai berikut :
a. Test adalah pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.
b. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
c. Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indera.
d. Interviu (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
e. Skala bertingkat atau rating scale adalah suatu ukuran subjektif yang
dibuat berskala.
f. Dokumentasi adalah penyelidikan terhadap benda-benda tertulis seperti
buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian dan sebagainya.
Metode atau teknik pengumpulan data utama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan dokumentasi. Menurut Sugiyono (2009:
240), “dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”.
Dibanding dengan teknik atau metode pengumpulan data lain, maka teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
atau metode pengumpulan data dokumentasi tidak begitu sulit, dalam arti
apapbila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap dan belum berubah.
Metode dokumentasi dapat dipandang sebagai metode untuk memperoleh
data dengan sumber tertulis, dimana dalam penelitian ini metode dokumen
dilakukan terutama untuk mendapatkan data variabel input dan output yang
sudah tersedia di Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, SMK tempat
penelitian, website serta tempat-tempat lain yang relevan. Metode ini juga
dilakukan terhadap berbagai publikasi, laporan, buku literatur, jurnal, dan
artikel yang mendukung penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu DEA. DEA pada dasarnya
adalah sebuah metode frontier non parametric yang menggunakan model program
linier untuk menghitung perbandingan rasio output dan input untuk semua unit
yang dibandingkan dalam sebuah populasi”. Secara konsep, DEA menjelaskan
tentang langkah yang dirancang untuk mengukur efisiensi relatif suatu unit
ekonomi tertentu dengan beberapa unit ekonomi yang lain dalam satu
pengamatan, dimana mereka menggunakan jenis input dan output yang sama.
DEA adalah pendekatan non-parametrik yang berbasis program linier (linier
programing) dengan dibantu paket-paket software efisiensi secara teknik, seperti
Banxia Frontier Analysis (BFA) dan Warwick for Data Envelopment Analysis
(WDEA). Pada intinya kedua software tersebut akan mengarah pada hasil yang
sama. Penelitian ini akan menggunakan software WDEA.
DEA digunakan untuk meneliti efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis.
Efisiensi teknis adalah kombinasi antara kemampuan dan kapasitas unit ekonomi
untuk memproduksi sampai tingkat output maksimum dari sejumlah input dan
teknologi, yang dihitung dengan cara melihat rasio input dan output. Efisiensi
revenue adalah kombinasi antara kemampuan dan kapasitas unit ekonomi untuk
memproduksi sampai tingkat output maksimum dari sejumlah input dan teknologi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
dengan memasukkan variabel harga input dan output yang dihitung dengan cara
melihat rasio input dan output. Efisiensi alokatif adalah kemampuan dan
kesediaan unit ekonomi untuk beroperasi pada nilai produk marginal sama dengan
biaya marginal atau penggunaan input dengan proporsi seoptimal mungkin pada
tingkat harga input tertentu untuk menghasilkan output. Efisiensi ekonomis adalah
kombinasi atau total dari jumlah efisiensi teknis dan alokatif. Dalam penelitian
ini, DEA digunakan untuk meneliti tingkat efisiensi teknik dari setiap SMK yang
ada di Kabupaten Sukoharjo.
Langkah-langkah efisiensi dengan DEA :
1. Analisis unit-unit yang akan dikendalikan yang meliputi penentuan sumber
daya (input) yang dimanfaatkan dan output yang dihasilkan.
2. Menghitung model matematis DEA
Efisiensi suatu UKE didefinisikan sebagai rasio antara total output
tertimbang dengan total input tertimbang. Inti dari analisis DEA adalah
menentukan bobot atau timbangan untuk setiap output dan input suatu UKE.
Bobot tersebut memiliki sifat :
a. Tidak bernilai negatif
b. Bersifat universal
Artinya setiap UKE dalam sampel harus dapat menggunakan seperangkat
bobot yang sama untuk mengevaluasi rasio dan nilainya lebih kecil dari satu.
Asumsi yang digunakan yaitu bahwa setiap UKE akan memiliki bobot yang
memaksimalkan rasio efisiensi. Setiap UKE akan menggunakan kombinasi input
yang berbeda untuk menghasilkan output yang berbeda pula. Oleh karena itu
setiap UKE akan memiliki seperangkat bobot yang mencerminkan keragaman
tersebut. Pada umumnya UKE akan menetapkan bobot yang lebih tinggi untuk
input yang penggunaannya sedikit dan untuk output yang diproduksi dalam
jumlah banyak. Bobot tersebut sebagai penentu untuk memaksimumkan efisiensi
suatu UKE.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Menurut Dendawijaya (2001) dalam Rifki (2010), formulasi dengan DEA
apabila terdapat n buah UKE yang akan dibandingkan efisiensinya, dimana
sejumlah UKE menggunakan sejumlah m jenis input untuk menghasilkan s jenis
output. Misalkan 0 merupakan input i yang digunakan oleh SMK j dan
misalkan > 0 merupakan jumlah output r yang dihasilkan oleh SMK j.
Misalkan merupakan input i yang digunakan oleh SMK k dan misalkan
0 merupakan jumlah output r yang dihasilkan oleh SMK k. Variabel
keputusan dari kasus tersebut adalah bobot yang harus diberikan pada setiap input
dan output oleh SMK k.
Misal :
Vik = bobot yang diberikan pada input i oleh SMK k
Urk = bobot yang diberikan output r oleh SMK k
Sehingga Vik dan Urk merupakan variabel keputusan yaitu variabel yang
dinilainya akan ditentukan melalui interaksi program linier. Selanjutnya
diformulasikan sejumlah n program fraksional satu formulasi program linier untuk
setiap UKE didalam sampel. Fungsi tujuan dari setiap program linier fraksional
tersebut adalah rasio dari output tertimbang (total weighted output) dari UKE k
dibagi dengan input tertimbang totalnya. Formulasi tujuan tersebut adalah sebagai
berikut :
Maksimumkan ∑
∑
Keterangan :
Zk = efisiensi SMK
Urk = bobot yang diberikan output r oleh SMK k
Vik = bobot yang diberikan pada input i oleh SMK k
Yrk = jumlah output r yang dihasilkan SMK k
Xik = jumlah input i yang dihasilkan SMK k
s = jumlah jenis output (jumlah siswa, jumlah guru dan tenaga kependidikan,
Jumalah sarana dan prasarana)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
m = jumlah jenis input (jumlah sisiwa yang lulus tahun ajaran 2011/2012, Rata-
ra keseluruha Nilai Akhir tahun ajaran 2011/2012)
Kriteria universalitas mensyaratkan UKE k untuk memilih bobot dengan
batasan atau kendala bahwa tidak ada UKE lain yang akan memiliki efisiensi
lebih besar dari 1 atau 100% jika UKE lain tersebut menggunakan bobot yang
dipilih oleh UKE sehingga formulasi selanjutnya adalah :
∑
∑
Keterangan :
Yrj = jumlah output r yang dihasilkan SMK j
Xij = jumlah input i yang dihasilkan SMK j
Dimana :
-
-
Transformasi DEA :
DEA maksimum ∑ :
Dengan batasan :
- ∑ ∑
- ∑
-
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini yang berjudul “Tingkat Efisiensi Relatif Antar Sekolah
Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo Pada Tahun Aajaran 2011/2012
Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)” menggunakan
data sekunder yang di peroleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo tahun
ajaran 2011/2012. Data yang diperoleh mencakup 26 SMK dari total 28 SMK
yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini di karenakan pada tahun ajaran
2011/2012 ada dua SMK yang belum meluluskan siswanya pada tahun tersebut
yakni SMK Negeri 4 Sukoharjo dan SMK Negeri 6 sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan tiga variabel input dan dua variabel output. Tiga
variabel input tersebut yaitu jumlah siswa, jumlah guru dan jumlah tenaga
kependidikan, jumlah sarana dan prasarana pendidikan. Dua variabel output
adalah jumlah siswa yang lulus dan rata-rata Nilai Akhir SMK pada tahun ajaran
2011/2012. Berdasarkan data induk penelitian dokumentasi dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Sukoharjo, maka deskripsi data jumlah siswa, jumlah guru dan tenaga
kependidikan, jumlah sarana dan prasarana, jumlah siswa yang lulus, nilai rata-
rata seluruh mata pelajaran hasil NA SMK pada tahun ajaran 2011/2012 adalah
sebagai berikut :
36
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel 4.1. Jumlah Siswa, Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan, Jumlah Sarana
dan Prasarana, Jumlah Siswa yang Lulus, Nilai Rata-Rata Seluruh Mata
Pelajaran Hasil NA Pada Tahun Ajaran 2011/2012
No Nama SMK
Input Output
Jumlah Siswa
Jumlah
Guru dan
Tenaga
Kependidik
an
Jumlah
Sarana
dan
Prasarana
Jumlah
Siswa
Lulus
Rata-
Rata
NA
1 SMK Negeri 1
Sukoharjo 934 Siswa
63 Orang
90 Buah
311 Siswa
8,33
2 SMK Negeri 2
Sukoharjo
1.322 Siswa
111 Orang
103 Buah
407 Siswa
8,24
3 SMK Negeri 3
Sukoharjo
988 Siswa
68 Orang
78 Buah
290 Siswa
7,83
4 SMK Iptek
Weru Sukoharjo 673 Siswa
25 Orang
65 Buah
193 Siswa
7,90
5
SMK
Muhammadiyah
Watukelir
270 Siswa
33 Orang
43 Buah
83 Siswa
7,55
6
SMK Tunas
Bangsa
Tawangsari
619 Siswa
37 Orang
65 Buah
158 Siswa
7,73
7 SMK Kriya
Sahid Sukoharjo
264 Siswa
36 Orang
59 Buah
66 Siswa
7,77
8 SMK
Tamansiswa
789 Siswa
73 Orang
82 Buah
210 Siswa
7,56
9 SMK Bina
Patria 1
1.145 Siswa
71 Orang
242 Buah
314 Siswa
7,85
10 SMK 17
Sukoharjo
81 Siswa
13 Orang
33 Buah 9 Siswa
7,74
11
SMK Bina
Patria 2
Sukoharjo
954 Siswa
66 Orang
82 Buah
222 Siswa
7,69
12
SMK
Muhammadiyah
1 Sukoharjo
1.388 Siswa
114 Orang
124 Buah
431 Siswa
7,78
13
SMK
Pembangunan
Nasional
509 Siswa
48 Orang
70 Buah
143 Siswa
7,90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Sumber : Dinas Penidikan Kabupaten Sukoharjo Pada Tahun Ajaran 2011/2012
No Nama SMK
Input Output
Jumlah Siswa
Jumlah
Guru dan
Tenaga
Kependidik
an
Jumlah
Sarana
dan
Prasarana
Jumlah
Siswa
Lulus
Rata-
Rata
NA
14
SMK
Muhammadiyah
2 Sukoharjo
204 Siswa
26 Orang
60 Buah
58 Siswa
7,96
15 SMK Veteran 1
Sukoharjo
621 Siswa
52 Orang
77 Buah
96 Siswa
7,73
16 SMK PGRI
Sukoharjo
908 Siswa
75 Orang
97 Buah
324 Siswa
7,68
17 SMK Imam
Syuhodo
101 Siswa
19 Orang
22 Buah
28 Siswa
8,10
18 SMK Saraswati
Grogol 284 Siswa
45 Orang
66 Buah
92 Siswa
7,55
19 SMK Assalam
Sukoharjo
79 Siswa
24 Orang
58 Buah
22 Siswa
8,38
20
SMK
Cokroaminoto
Sukoharjo
89 Siswa
21 Orang 45 Buah
39 Siswa
7,86
21 SMK Prawira
Marta
254 Siswa
37 Orang
52 Buah
69 Siswa
7,70
22
SMK Kasatrian
Kartosuro
Sukoharjo
1.930 Siswa
150 Orang
360 Buah
630 Siswa
8,14
23 SMK Pelayaran
Pancasila
449 Siswa
40 Orang
54 Buah
122 Siswa
7,84
24 SMK Pertiwi 103 Siswa
23 Orang
54 Buah
28 Siswa
6,69
25
SMK
Muhammadiyah
Kartosuro
447 Siswa
54 Orang
66 Buah
140 Siswa
7,29
26 SMK Harapan
Kartosuro
329 Siswa
45 Orang
58 Buah
118 Siswa
7,64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
1. Analisis Variabel Input
Variabel input dalam penelitian ini adalah jumlah siswa, jumlah guru
dan jumlah tenaga kependidikan, serta jumlah sarana dan prasarana pendidikan
yang di gunakan oleh SMK. Berikut disajikan data Jumlah input yang
digunakan.
a. Jumlah Siswa
Jumlah keseluruhan dari peserta didik yang merupakan manusia yang
masih berkembang dan belum mencapai tingkat kedewasaan, dimana masih
membutuhkan arahan dan bimbingan disuatu sekolah atau lembaga
pendidikan formal pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu agar
menjadi manusia yang berguna bagi diri pribadinya, keluarga, agama,
masyarakat, serta nusa dan bangsanya.
Tabel 4.2. Data Variabel Input Jumlah Siswa
No Nama SMK Jumlah
Siswa No Nama SMK
Jumlah
Siswa
1 SMK Kasatria Kartosuro
Sukoharjo 1.930 14 SMK Pembangunan Nasional 509
2 SMK Muhammadiyah 1
Sukoharjo 1.388 15 SMK Pelayaran Pancasila 449
3 SMK Negeri 2 Sukoharjo 1.322 16 SMK Muhammadiyah
Kartosuro 447
4 SMK Bina Patria 1 1.145 17 SMK Harapan Kartosuro 329
5 SMK Negeri 3 Sukoharjo 988 18 SMK Saraswati Grogol 284
6 SMK Bina Patria 2
Sukoharjo 954 19
SMK Muhammadiyah
Watukelir 270
7 SMK Negeri 1 Sukoharjo 934 20 SMK Kriya Sahid Sukoharjo 264
8 SMK PGRI Sukoharjo 908 21 SMK Prawira Marta 254
9 SMK Tamansiswa 789 22 SMK Muhammadiyah 2
Sukoharjo 204
10 SMK Iptek Weru
Sukoharjo 673 23 SMK Pertiwi Kartosura 103
11 SMK Veteran 1 Sukoharjo 621 24 SMK Imam Syuhodo 101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
12 SMK Tunas Bangsa
Tawangsari 619 25
SMK Cokroaminoto
Sukoharjo 89
13 SMK Pembangunan
Nasional 509 26 SMK 17 Sukoharjo 81
Sumber : Hasil Olah Data
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa SMK, yang
paling banyak adalah jumlah siswa dari SMK Kasatria Kartusuro Sukoharjo
1.930 Siswa. Sedangkan SMK yang memiliki jumlah siswa paling rendah
adalah SMK Assalam Sukoharjo yaitu 79 siswa. Jumlah siswa dinyatakan
dalam satuan orang.
b. Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah guru dan tenaga kependidikan yaitu jumlah semua guru yang
terlibat dalam mengajar dan mendidik di sekolah tersebut. Jumlah tenaga
kependidikan yakni tenaga/pegawai pada satuan pendidikan atau sekolah
tersebut selain pendidik. Jumlah tenaga guru dan tenaga kependidikan
dalam satuan orang. Berikut merupakan tabel jumlah guru dan tenaga
kependidikan.
Tabel 4.3. Data Jumlah Variabel Input Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan
No Nama SMK
Jumlah
Guru dan
Tenaga
Kependi
dikan
No Nama SMK
Jumlah
Guru dan
Tenaga
Kependidik
an
1 SMK Kasatria Kartosuro
Sukoharjo 150 14 SMK Harapan Kartosuro 45
2 SMK Muhammadiyah 1
Sukoharjo 114 15 SMK Pelayaran Pancasila 40
3 SMK Negeri 2 Sukoharjo 111 16 SMK Prawira Marta 37
4 SMK PGRI Sukoharjo 75 17 SMK Tunas Bangsa
Tawangsari 37
5 SMK Tamansiswa 73 18 SMK Kriya Sahid Sukoharjo 36
6 SMK Bina Patria 1 71 19 SMK Muhammadiyah
Watukelir 33
7 SMK Negeri 3 Sukoharjo 68 20 SMK Muhammadiyah 2
Sukoharjo 26
8 SMK Bina Patria 2 66 21 SMK Iptek Weru Sukoharjo 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Sukoharjo
9 SMK Negeri 1 Sukoharjo 63 22 SMK Assalam Sukoharjo 24
10 SMK Muhammadiyah
Kartosuro 54 23 SMK Pertiwi Kartosura 23
11 SMK Veteran 1 Sukoharjo 52 24 SMK Cokroaminoto Sukoharjo 21
12 SMK Pembangunan
Nasional 48 25 SMK Imam Syuhodo 19
13 SMK Saraswati Grogol 45 26 SMK 17 Sukoharjo 13
Sumber : Hasil Olah Data
Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat yang memiliki jumlah guru dan
tenaga kependidikan paling banyak adalah SMK Kasatria Kartosuro
Sukoharjo jumlahnya yaitu 150 orang. Sedangkan SMK 17 sukoharjo
memiliki jumlah guru dan tenaga kependidikan sedikit yaitu hanya 13
orang.
c. Jumlah Sarana dan Prasarana
Jumlah sarana dan prasarana yaitu sarana pendidikan adalah alat
langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Prasarana alat tidak langsung
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dinyatakan dalam jumlah satuan buah.
Tabel 4.4. Data Jumlah Variabel Input, Jumlah Sarana dan Prasarana
No Nama SMK
Jumlah
Sarana
dan
Prasaran
a
No Nama SMK
Jumlah
Sarana
dan
Prasaran
a
1 SMK Kasatria Kartosuro
Sukoharjo 360 14 SMK Iptek Weru Sukoharjo 65
2 SMK Bina Patria 1 242 15 SMK Tunas Bangsa
Tawangsari 65
3 SMK Muhammadiyah 1
Sukoharjo 124 16
SMK Muhammadiyah 2
Sukoharjo 60
4 SMK Negeri 2 Sukoharjo 103 17 SMK Kriya Sahid Sukoharjo 59
5 SMK PGRI Sukoharjo 97 18 SMK Assalam Sukoharjo 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
6 SMK Negeri 1 Sukoharjo 90 19 SMK Harapan Kartosuro 58
7 SMK Bina Patria 2
Sukoharjo 82 20 SMK Pelayaran Pancasila 54
8 SMK Tamansiswa 82 21 SMK Pertiwi Kartosura 54
9 SMK Negeri 3 Sukoharjo 78 22 SMK Prawira Marta 52
10 SMK Veteran 1 Sukoharjo 77 23 SMK Cokroaminoto Sukoharjo 45
11 SMK Pembangunan
Nasional 70 24 SMK 17 Sukoharjo 33
12 SMK Muhammadiyah
Kartosuro 66 25 SMK Imam Syuhodo 22
13 SMK Saraswati Grogol 66 26 SMK Harapan Kartosuro 58
Sumber : Hasil Olah Data
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat yang memiliki jumlah sarana dan
prasarana paling banyak adalah SMK Kasatria Kartosuro Sukoharjo
jumlahnya yaitu 360 buah. Sedangkan SMK Imam Syuhodo memiliki
jumlah sarana dan prasarana sedikit yaitu hanya 22 buah.
2. Analisis Variabel Output
Selanjutnya adalah variabel output, yaitu jumlah siswa yang lulus dan
jumlah rata-rata NA. Selanjutnya yang pertama akan disajikan tabel jumlah
siswa yang lulus. Jumlah siswa yang lulus adalah seluruh siswa yang lulus
dengan NA pada tahun ajaran 2011/2012 dinyatakan dalam satuan orang.
a. Jumlah Siswa yang Lulus
Tabel 4.5. Data Jumlah Variabel Output Jumlah Siswa Lulus
No Nama SMK
Jumlah
Siswa
Lulus
No Nama SMK
Jumlah
Siswa
Lulus
1 SMK Kasatria Kartosuro
Sukoharjo 630 14 SMK Pelayaran Pancasila 122
2 SMK Muhammadiyah 1
Sukoharjo 431 15 SMK Harapan Kartosuro 118
3 SMK Negeri 2 Sukoharjo 407
16 SMK Veteran 1 Sukoharjo 96
4 SMK PGRI Sukoharjo 324 17 SMK Saraswati Grogol 92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
5 SMK Bina Patria 1 314 18 SMK Muhammadiyah
Watukelir
83
6 SMK Negeri 1 Sukoharjo 311 19 SMK Prawira Marta 69
7 SMK Negeri 3 Sukoharjo 290 20 SMK Kriya Sahid Sukoharjo 66
8 SMK Bina Patria 2
Sukoharjo 222 21
SMK Muhammadiyah 2
Sukoharjo 58
9 SMK Tamansiswa 210 22 SMK Cokroaminoto Sukoharjo 39
10 SMK Iptek Weru
Sukoharjo 193 23 SMK Imam Syuhodo 28
11 SMK Tunas Bangsa
Tawangsari 158 24 SMK Pertiwi Kartosura 28
12 SMK Pembangunan
Nasional 143 25 SMK Assalam Sukoharjo 22
13 SMK Muhammadiyah
Kartosuro 140 26 SMK 17 Sukoharjo 9
Sumber : Hasil olah data
Dari tabel 4.5 diatas dapat kita ketahui jumlah siswa lulus dalam
penelitian ini paling besar adalah SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo yaitu
630 siswa. Sedangkan SMK 17 Sukoharjo paling kecil jumlah siswa yang
lulus yaitu 9 sisiwa.
b. Jumlah Rata-rata NA
Jumlah rata-rata NA tahun 2011/2012 yang terdiri dari nilai rata-rata
mata pelajaran bahasa Indonesia, nilai rata-rata mata pelajaran bahasa
inggris, nilai rata-rata mata pelajaran matematika, nilai rata-rata pelajaran
kompetensi kejuruan dinyatakan dalam satuan nilai angka dengan nilai
maksimal 10. Berikut disajikan data jumlah nilai rata-rata kelulusan tiap
SMK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 4.6. Data Jumlah Output Nilai Rata-rata NA
No Nama SMK Rata-rata
NA No Nama SMK
Rata-
rata NA
1 SMK Assalam Sukoharjo 8,38 14 SMK Kriya Sahid Sukoharjo 7,77
2 SMK Negeri 1 Sukoharjo 8,33 15 SMK 17 Sukoharjo 7,74
3 SMK Negeri 2 Sukoharjo 8,24 16 SMK Tunas Bangsa
Tawangsari 7,73
4 SMK Kasatria Kartosuro
Sukoharjo 8,14 17 SMK Veteran 1 Sukoharjo 7,73
5 SMK Imam Syuhodo 8,1 18 SMK Prawira Marta 7,7
6 SMK Muhammadiyah 2
Sukoharjo 7,96 19 SMK Bina Patria 2 Sukoharjo 7,69
7 SMK Iptek Weru
Sukoharjo 7,9 20 SMK PGRI Sukoharjo 7,68
8 SMK Pembangunan
Nasional 7,9 21 SMK Harapan Kartosuro 7,64
9 SMK Cokroaminoto
Sukoharjo 7,86 22 SMK Tamansiswa 7,56
10 SMK Bina Patria 1 7,85 23 SMK Muhammadiyah
Watukelir 7,55
11 SMK Pelayaran Pancasila 7,84 24 SMK Saraswati Grogol 7,55
12 SMK Negeri 3 Sukoharjo 7,83 25 SMK Muhammadiyah
Kartosuro 7,29
13 SMK Muhammadiyah 1
Sukoharjo 7,78 26 SMK Pertiwi Kartosura 6,69
Sumber : Hasil Olah Data
Dari tabel 4.6 diatas dapat kita ketahui nilai rata-rata NA dalam penelitian
ini paling tinggi adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo yaitu 8,33. Sedangkan SMK
Pertiwi Kartosura paling rendal dengan nilai rata-rata NA 6,69.
B. Hasil Analisa Data
Data yang telah diperoleh akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan
Data Envelpment Analysis (DEA) yang diproses dengan menggunakan software
WDEA. Variabel output yang terdiri dari jumlah sisiwa lulus dan rata-rata NA
pada tahun ajaran 2011/2012 akan di bandingkan dengan variabel input yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
terdiri dari jumlah siswa, jumlah guru dan tenaga kependidikan, dan jumlah
sarana dan prasrana pendidikan. Hal ini akan mengetahui tingkat efisiensi SMK
yang biasa di definisikan sebagai rasio antar total output tertimbang dengan total
input tertimbang (total weight ouput/total weight input).
1. Tingkat Efisiensi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo
Tabel 4.7. Tingkat Efisiesi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo
No Nama SMK Tingkat
Efisiensi No Nama SMK
Tingkat
Efisiens
1 SMK Negeri 1 Sukoharjo 100% 14 SMK Muhammadiyah
Watukelir 89.79 %
2 SMK Negeri 2 Sukoharjo 100% 15 SMK Muhammadiyah 2
Sukoharjo 88,35%
3 SMK Negeri 3 Sukoharjo 100% 16 SMK Muhammadiyah
Kartosuro 86,83%
4 SMK Iptek Weru
Sukoharjo 100% 17 SMK Bina Patria 1 86,59%
5 SMK PGRI Sukoharjo 100% 18 SMK Saraswati Grogol 84,70%
6 SMK Imam Syuhodo 100% 19 SMK Pelayaran Pancasila 82,54%
7 SMK Assalam Sukoharjo 100% 20 SMK Tunas Bangsa
Tawangsari 80,13%
8 SMK Cokroaminoto
Sukoharjo 100% 21 SMK Pembangunan Nasional 80,07%
9 SMK Prawira Marta 100% 22 SMK Bina Patria 2 Sukoharjo 79,69%
10 SMK 17 Sukoharjo 100% 23 SMK Tamansiswa 79,30%
11 SMK Harapan Kartosuro 97,46% 24 SMK Pertiwi Kartosura 73,85%
12 SMK Muhammadiyah 1
Sukoharjo 95,12% 25 SMK Kriya Sahid Sukoharjo 69,84%
13 SMK Kasatria Solo
Kartosuro Sukoharjo 93,85% 26 SMK Veteran 1 Sukoharjo 61,76%
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Dari tabel 4.7 dapat dilihat dari 26 SMK terdapat 10 SMK yang sudah
mencapai tingkat efisiensi 100 %. Artinya penggunaan input oleh sekolah untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
menghasilkan output sudah optimal. Adapun 10 SMK yang telah mencapai efisien
tersebut adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK 2 Negeri Sukoharjo, SMK Iptek
Weru Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK 17 Sukoharjo , SMK Imam
Syuhoda, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Assalam Sukoharjo, SMK Cokroaminoto
Sukoharjo, SMK Prawira Marta. Sedangkan 16 SMK lainnya masih belum efisien
dengan tingkat efisiensi kurang dari 100%. Artinya penggunaan input oleh SMK
dalam menghasilkan output belum optimal. Adapun SMK yang belum mencapai
efisiensi tersebut adalah SMK Muhammadiyah Watukelir dengan nilai efisiensi
89,79 %, SMK Tunas Bangsa dengan nilai efisiensi 80,13, SMK Kriya Sahid
Sukoharjo dengan nilai efisiensi 69,84 %, SMK Tamansiswa dengan nilai
efisiensi 79,30 %, SMK Bina Patria 1 dengan nilai efisiensi 86,59 %, SMK Bina
Patria 2 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 79,69 %, SMK Muhammadiyah 1
Sukoharjo dengan nilai efisiensi 95,12 %, SMK Pembangunan Nasional dengan
nilai efisiensi 80,07 %, SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo dengan nilai efisiensi
88,35 %, SMK Veteran 1 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 61,76 %,SMK
Saraswati Grogol dengan nilai efisiensi 84,70 %, SMK Kasatria Solo Kartosuro
Sukoharjo dengan nilai efisiensi 93,85 %, SMK Pelayaran Pancasila dengan nilai
efisiensi 82,54 %, SMK Pertiwi Kartosura dengan nilai efisiensi 73,85 %, SMK
Muhammadiyah Kartosuro dengan nilai efisiensi 86,83 %, dan SMK Harapan
Kartosuro dengan nilai efisiensi 97,46 %. Sehingga dalam pembahasan
selanjutnya yang menjadi fokus perhatian adalah SMK yang inefisiensi karena
hanya 10 SMK yang telah mencapai tingkat efisien 100% jadi ada 16 SMK yang
belum efisien, maka perlu dilakukan kebijakan apa saja yang perlu diambil agar
SMK menjadi efisien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
2. Solusi Bagi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo Yang Belum
Mencapai Tingkat Efisien 100 %
a. SMK Harapan Kartosuro
Tabel 4.8. Hasil Pengolahan Data SMK Harapan Kartosuro
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa SMK Harapan Kartosuro
belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK
Harapan Kartosuro untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 329 siswa (actual) menjadi 320,7 (target)
atau di bulatkan menjadi 321 siswa sekitar 4,9 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 45 orang (actual)
manjadi 36,3 (target) atau dibulatkan 36 sekitar 4,9 % (to gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 58 buah (actual) menjadi 56,5 buah
(target) atau di bulatkan menjadi 57 sekitar 4,9 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 118 siswa (actual) karena pada kolom
to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan
atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA ditingkatkan dengan nilai 7,6 (actual) menjadi
9,6 (target) sekitar 23,4 % (to gain).
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 97,46 % = 2,54 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
97,46 %
329,0 320,7 4,9 % 95.1 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 45,0 36,3 4,9 % 95.1 %
SARPRAS 58,0 56,5 4,9 % 95.1 %
SISWA LULUS 118,0 118,0 0,0 % 100 %
NILAI RATA-
RATA 7,6 9,6 23,4 % 81,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK 17 Sukoharjo, SMK
PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat
dilihat di lampiran).
Tabel 4.9. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Harapan Kartosuro Tahun
Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 329 321
SMK 17
Sukoharjo, SMK
PGRI Sukoharjo,
SMK Imam
Syuhodo, SMK
Cokroaminoto
Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 45 36
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 58 57
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 118 118
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,6 9,6
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
b. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
Tabel 4.10. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa SMK Muhammadiyah 1
Sukoharjo belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi
SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo untuk meningkatkan efisinennya adalah
sebagai berikut :
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
95,12 %
1388,0 1320,3 4,9 % 95,1 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 114,0 108,4 4,9 % 95,1 %
SARPRAS 124,0 118,0 4,9 % 95,1 %
SISWA LULUS 431,0 431,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,8 9,6 23,4% 81,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 1388 siswa (actual) menjadi 1320,3 (target)
atau di bulatkan menjadi 1320 siswa sekitar 4,9 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 114 orang (actual)
manjadi 108,4 (target) atau dibulatkan menjadi 108 orang sekitar 4,9 % (to
gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 124 buah (actual) menjadi 118 buah
(target) atau sekitar 4,9 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 431 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA ditingkatkan dengan nilai 7,8 (actual) menjadi
9,6 (target) sekitar 25,2 % (to gain).
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 95,12 % = 4,88 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo,
SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.11. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muhammadiyah 1
Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 1388 1320
SMK Negeri 1
Sukoharjo, SMK
Negeri 2
Sukoharjo, SMK
PGRI Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 114 108
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 124 118
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 431 431
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,8 9,6
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
c. SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo
Tabel 4.12. Hasil Pengolahan Data SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa SMK Kasatrian
Kartosuro Sukoharjo belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif
solusi bagi SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo untuk meningkatkan efisinennya
adalah sebagai berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 1930 siswa (actual) menjadi 1811,4 (target)
atau di bulatkan menjadi 1811 siswa sekitar 6,1 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 151 orang (actual)
manjadi 141,7 (target) atau di bulatkan menjadi 142 sekitar 6,1 % (to gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 360 buah (actual) menjadi 186,3
buah (target) atau di bulatkan menjadi 186 sekitar 48,2 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 630 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA ditingkatkan dengan nilai 8,1 (actual) menjadi
9,4 (target) sekitar 16,0 % (to gain).
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 93,58 % = 6,42 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo,
SMK PGRI Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
93,58 %
1930,0 1811,4 6,1 % 93,9 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 151,0 141,7 6,1 % 93,9 %
SARPRAS 360,0 186,3 48,2 % 51,8 %
SISWA LULUS 630,0 630,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 8,1 9,4 16,0 % 52,7 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel 4.13. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Kasatrian Kartosuro
Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 In
put
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 1930 1811
SMK Negeri 1
Sukoharjo, SMK
PGRI Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 151 142
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 360 186
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 630 630
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 8,1 9,4
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
d. SMK Muhammadiyah Watukelir
Tabel 4.14. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah Watukelir
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa SMK Muhammadiyah
Watukelir belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi
SMK Muhammdiyah Watukelir untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai
berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 270 siswa (actual) menjadi 242,4 (target)
dibulatkan menjadi 242 siswa atau sekitar 10,2 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 33 orang (actual)
manjadi 27,0 (target) atau 28 orang sekitar 15,6 % (to gain).
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
89,79 %
270,0 242,4 10,2 % 89,8 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 33,0 27,0 15,6 % 84,4 %
SARPRAS 43,0 38,2 10,2 % 89,8 %
SISWA LULUS 83,0 83,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,6 7,6 0,0 % 100,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 43 buah (actual) menjadi 38,2
(target) atau dibulatkan menjadi 38 buah sekitar 10,2 % (to gain).
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 83 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,6 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 89,79 % = 10,21 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK PGRI Sukoharjo, SMK
Imam Shyuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Secara keseluruhan proporsi inpur dan output SMK Muhammadiyah Watukelir
pada tahun ajaran 2011/2012 agar mencapai tingkat efisiensi 100% dapat di lihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.15. Proposrsi Ideal Input dan Output Sekolah pada SMK Muhammadiyah
Watukelir pada Tahun Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 270 242
SMK PGRI
Sukoharjo, SMK
Imam Shyuhodo,
SMK
Cokroaminoto
Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 33 27
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 43 38
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 83 83
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,6 7,6
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
e. SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo
Tabel 4.16. Hasil Pengolahan Data SMK Muammadiyah 2 Sukoharjo
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa SMK Muammadiyah 2
Sukoharjo belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi
SMK Muammadiyah 2 Sukoharjo untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai
berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 204 siswa (actual) menjadi 180,2 (target)
atau di bulatkan menjadi 180 siswa sekitar 11,6 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 24 orang (actual)
manjadi 21,2 (target) atau di bulatkan menjadi 21 sekitar 11,6 % (to gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 60 buah (actual) menjadi 49,5 buah
(target) atau di bulatkan menjadi 50 sekitar 17, 5 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 58 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 8,0 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 88,35 % = 11,65 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
88,35 %
204,0 180,2 11,6 % 88,4 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 24,0 21,2 11,6 % 88,4 %
SARPRAS 60,0 49,5 17, 5 % 82,5 %
SISWA LULUS 58,0 58,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 8,0 8,0 0,0 % 100,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Iptek Weru Sukoharjo,
SMK Cokroaminoto Sukoharjo, SMK Pramira Marta (dapat dilihat di
lampiran).
Tabel 4.17. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muammadiyah 2
Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 204 180
Iptek Weru
Sukoharjo, SMK
Cokroaminoto
Sukoharjo, SMK
Pramira Marta
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 24 21
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 60 50
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 58 58
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 8,0 8,0
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
f. SMK Muhammadiyah Kartosuro
Tabel 4.18. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah Kartosuro
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa SMK Muhammadiyah
Kartosuro belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi
SMK SMK Muhammadiyah Kartosuro untuk meningkatkan efisinennya adalah
sebagai berikut :
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
86,83 %
447,0 388,1 13,2 % 86,8 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 54,0 39,0 26,6 % 73,4 %
SARPRAS 66,0 57,3 13,2 % 86,8 %
SISWA LULUS 140,0 140,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,3 7,3 0,0 % 100,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 447 siswa (actual) menjadi 388,1 (target)
atau di bulatkan menjadi 388 siswa sekitar 13,2 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 54 orang (actual)
manjadi 39 (target) sekitar 26,6 % (to gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 66 buah (actual) menjadi 57,3 buah
(target) atau di bulatkan menjadi 57 sekitar 13,2 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 140 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,3 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 86,83 % = 13,17 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK PGRI Sukoharjo, SMK
Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.19. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muhammadiyah
Kartosuro i Tahun Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 447 388
SMK PGRI
Sukoharjo, SMK
Imam Syuhodo,
SMK
Cokroaminoto
Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 54 39
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 66 57
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 140 140
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,3 7,3
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
g. SMK Bina Patria 1
Tabel 4.20. Hasil Pengolahan Data Bina Patria 1
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat dilihat bahwa SMK Bina Patria 1
belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK
Bina Patria 1 untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 1145 siswa (actual) menjadi 991,9 (target)
atau di bulatkan menjadi 992 siswa sekitar 13,4 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 71 orang (actual)
manjadi 61,5 (target) atau dibulatkan menjadi 62 orang sekitar 13,4 % (to
gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 242 buah (actual) menjadi 95,6
(target) atau dibulatkan menjadi 96 buah sekitar 60,5 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 314 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA ditingkatkan dengan nilai 7,8 (actual) menjadi
9,8 (target) sekitar 25,2 % (to gain).
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 86,59 % = 13,41 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
86,59 %
1145,0 991,9 13,4 % 86,6 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 71,0 61,5 13,4 % 86,6 %
SARPRAS 242,0 95,6 60,5 % 39,5 %
SISWA LULUS 314,0 314,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,8 9,8 25,2 % 79,9 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo,
SMK Iptek Weru Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.21. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Bina Patria 1 Tahun
Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 1145 992
SMK Negeri 1
Sukoharjo, SMK
Iptek Weru
Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 71 62
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 242 96
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 314 314
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,8 9,8
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
h. SMK Saraswati Grogol
Tabel 4.22. Hasil Pengolahan Data SMK Saraswati Grogol
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.22 di atas dapat dilihat bahwa SMK Saraswati Grogol
belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK
Saraswati Grogol untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 284 siswa (actual) menjadi 240,6 (target)
atau di bulatkan menjadi 241 siswa sekitar 15,3 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 45 orang (actual)
manjadi 31,8 (target) atau di bulatkan menjadi 32 sekitar 29,2 % (to gain).
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
84,70 %
284,0 240,6 15,3 % 84,7 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 45,0 31,8 29,2 % 70,8 %
SARPRAS 66,0 55,9 15,3 % 84,7 %
SISWA LULUS 92,0 92,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,6 8,1 7,1 % 93,4 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 66 buah (actual) menjadi 55,9 buah
(target) atau di bulatkan menjadi 60 sekitar 15,3 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 92 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA ditingkatkan dengan nilai 7,6 (actual) menjadi
8,1 (target) sekitar 7,1 % (to gain).
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 84,70 % = 15,30 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK 17 Sukoharjo, SMK
PGRI Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.23. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Saraswati Grogol Tahun
Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 284 241
SMK 17
Sukoharjo, SMK
PGRI Sukoharjo,
SMK
Cokroaminoto
Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 45 32
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 66 56
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 92 92
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,6 8,1
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
i. SMK Pelayaran Pancasila
Tabel 4.24. Hasil Pengolahan Data SMK Pelayaran Pancasila
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat dilihat bahwa SMK Pelayaran
Pancasila belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi
SMK Pelayaran Pancasila untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut
:
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 449 siswa (actual) menjadi 370,6 (target)
atau di bulatkan menjadi 370 siswa sekitar 17,5 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 40 orang (actual)
manjadi 33 (target) sekitar 17,5 % (to gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 54 buah (actual) menjadi 44,6 buah
(target) atau di bulatkan menjadi 45 sekitar 17,5 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 122 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,8 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 82,54 % = 17,46 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
82,54 %
449,0 370,6 17,5 % 82,5 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 40,0 33,0 17,5 % 82,5 %
SARPRAS 54,0 44,6 17,5 % 82,5 %
SISWA LULUS 122,0 122,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,8 7,8 0,0 % 100,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo,
SMK SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto
Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.25. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pelayaran Pancasila
Tahun Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 449,0 371 SMK Negeri 1
Sukoharjo, SMK
SMK PGRI
Sukoharjo, SMK
Imam Syuhodo,
SMK
Cokroaminoto
Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 40,0 33
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 54,0 45
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 122,0 122,
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,8 7,8
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
j. SMK Tunas Bangsa Tawangsari
Tabel 4.26. Hasil Pengolahan Data SMK Tunas Bangsa Tawangsari
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat dilihat bahwa SMK Tunas Bangsa
Tawangsari belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi
bagi SMK Tunas Bangsa Tawangsari untuk meningkatkan efisinennya adalah
sebagai berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 619 siswa (actual) menjadi 496,0 (target)
atau 496 siswa sekitar 10,2 % (to gain).
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
80,13 %
619,0 496,0 19,9 % 80,1 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 47,0 37,0 19,9 % 80,1 %
SARPRAS 65,0 52,0 19,9 % 80,1 %
SISWA LULUS 158,0 158,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,7 7,7 0,0 % 100,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 33 orang (actual)
manjadi 27,0 (target) atau 27 orang sekitar 15,6 % (to gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 65 buah (actual) menjadi 52,0
(target) atau 52 buah sekitar 19,9 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 158 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,7 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 80,13 % = 19,87 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo,
SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK Iptek Weru (dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.27. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Tunas Bangsa Tawangsari
Tahun Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 619 496
SMK Negeri 1
Sukoharjo, SMK
Negeri 3
Sukoharjo, SMK
Iptek Weru
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 47 37
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 65 52
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 158 158
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,7 7,7
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
k. SMK Pembangunan Nasional
Tabel 4.28. Hasil Pengolahan Data SMK Pembangunan Nasional
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.28 di atas dapat dilihat bahwa SMK Pembangunan
Nasional belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi
SMK Pembangunan Nasional untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai
berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 509 siswa (actual) menjadi 407,5 (target)
atau di bulatkan menjadi 408 siswa sekitar 19,9 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 50 orang (actual)
manjadi 40 (target) sekitar 19,9 % (to gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 70 buah (actual) menjadi 56 buah
(target) atau sekitar 19,9 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 143 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,9 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 80,07 % = 19,93 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
80,07 %
509,0 407,5 19,9 % 80,1 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 50,0 40,0 19,9 % 80,1 %
SARPRAS 70,0 56,0 19,9 % 80,1 %
SISWA LULUS 143,0 143,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,9 7,9 0,0 % 100,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo,
SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo
(dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.29. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pembangunan Nasional
Tahun Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 509 408
SMK Negeri 1
Sukoharjo, SMK
PGRI Sukoharjo,
SMK Imam
Syuhodo, SMK
Cokroaminoto
Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 50 40
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 70 56
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 143 143
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,9 7,9
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
l. SMK Bina Patria 2 Sukoharjo
Tabel 4.30. Hasil Pengolahan Data SMK Bina Patria 2 Sukoharjo
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.30 di atas dapat dilihat bahwa SMK Bina Patria 2
Sukoharjo belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi
SMK Bina Patria 2 Sukoharjo untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai
berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 954 siswa (actual) menjadi 750,7 (target)
atau di bulatkan menjadi 751 siswa sekitar 21,3 % (to gain).
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
78,69 %
954,0 750,7 21,3 % 78,7 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 66,0 51,9 21,3 % 78,7 %
SARPRAS 82,0 64,5 21,3 % 78,7 %
SISWA LULUS 222,0 222,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,7 7,7 0,0 % 100,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 66 orang (actual)
manjadi 51,9 (target) atau dibulatkan menjadi 52 orang sekitar 21,3 % (to
gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 82 buah (actual) menjadi 64,5
(target) atau dibulatkan menjadi 65 buah sekitar 21,3 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 222 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,7 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 78,69 % = 21,31 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo,
SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo
(dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.31. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Bina Patria 2 Sukoharjo
Tahun Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 954 751
SMK Negeri 1
Sukoharjo, SMK
Negeri 3
Sukoharjo, SMK
Iptek Weru
Sukoharjo, SMK
Imam Syuhodo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 66 52
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 82 65
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 222 222
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,7 7,7
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
m. SMK Tamansiswa
Tabel 4.32. Hasil Pengolahan Data SMK Tamansiswa
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.32 di atas dapat dilihat bahwa SMK Tamansisiwa
belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK
Tamansiswa untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 789 siswa (actual) menjadi 625,7 (target)
atau di bulatkan menjadi 626 siswa sekitar 20,7 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 73 orang (actual)
manjadi 56,1 (target) atau dibulatkan menjadi 56 orang sekitar 23,2 % (to
gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 82 buah (actual) menjadi 65,0
(target) atau 65 buah sekitar 20,7 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 210 siswa (actual) karena pada kolom
to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,6 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 79,30 % = 20,7 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
79,30 %
789,0 625,7 20,7 % 79,3 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 73,0 56,1 23,2 % 76,8 %
SARPRAS 82,0 65,0 20,7 % 79,3 %
SISWA LULUS 210,0 210,0 0,0 % 100 %
NILAI RATA-
RATA 7,6 7,6 0,0 % 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 2 Sukoharjo,
SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo (dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.33. Proporsi Ideal Input dan Output pada MK Kriya Sahid Sukoharjo
Tahun Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 789 626
SMK Negeri 2
Sukoharjo, SMK
PGRI Sukoharjo,
SMK Imam
Syuhodo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 73 56
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 82 65
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 210 210
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,6 7,6
e. Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
n. SMK Pertiwi
Tabel 4.34. Hasil Pengolahan Data SMK Pratiwi
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.34 di atas dapat dilihat bahwa SMK Pratiwi belum
mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Pratiwi
untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 104 siswa (actual) menjadi 76,8 (target) atau
di bulatkan menjadi 77 siswa sekitar 26,1 % (to gain).
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
73,85 %
104,0 76,8 26,1 % 73,9 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 22,0 16,0 26,1 % 73,9 %
SARPRAS 54,0 32,7 39,5 % 60,5 %
SISWA LULUS 28,0 28,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 6,7 6,7 0,0 % 100,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 22 orang (actual)
manjadi 16 (target) sekitar 26,1 % (to gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 54 buah (actual) menjadi 32,7 buah
(target) atau di bulatkan menjadi 33 sekitar 39,5 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 28 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 6,7 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 73,85% = 26,15 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK 17 Sukoharjo, SMK
Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.35. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pratiwi Tahun Ajaran
2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 104 77
SMK 17
Sukoharjo, SMK
Imam Syuhodo,
SMK
Cokroaminoto
Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 22 16
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 54 33
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 28 28
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 6,7 6,7
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
o. SMK Kriya Sahid Sukoharjo
Tabel 4.36. Hasil Pengolahan Data SMK Kriya Sahid Sukoharjo
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.36 di atas dapat dilihat bahwa SMK Kriya Sahid
Sukoharjo belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi
bagi SMK Tunas Bangsa Tawangsari untuk meningkatkan efisinennya adalah
sebagai berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 264 siswa (actual) menjadi 184,4 (target)
atau di bulatkan menjadi 184 siswa sekitar 30,2 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 36 orang (actual)
manjadi 25,1 (target) atau dibulatkan menjadi 25 orang sekitar 30,2 % (to
gain).
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 59 buah (actual) menjadi 41,2
(target) atau dibulatkan menjadi 41 buah sekitar 30,2 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
3. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 66 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
4. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,8 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 69,84 % = 30,16 %
dibulatkan menjadi 30,2% dan mempertahankan tingkat outputnya.
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
69,84 %
264,0 184,4 30,2 % 69,8 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 36,0 25,1 30,2 %
69,8 %
SARPRAS 59,0 41,2 30,2 % 69,8 %
SISWA LULUS 66,0 66,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,8 7,8 0,0 % 100,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo,
SMK PGRI Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di
lampiran).
Tabel 4.37. Proporsi Ideal Input dan Output pada MK Kriya Sahid Sukoharjo
Tahun Ajaran 2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 264 184
SMK Negeri 1
Sukoharjo, SMK
PGRI Sukoharjo,
SMK
Cokroaminoto
Sukoharjo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 36 25
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 59 41
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 66 66
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,8 7,8
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
p. SMK Veteran
Tabel 4.38. Hasil Pengolahan Data SMK Veteran
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
Berdasarkan tabel 4.38 di atas dapat dilihat bahwa SMK Veteran belum
mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Veteran
untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut :
a. Target/capain dari input sekolah :
1. Mengurangi jumlah siswa dari 621 siswa (actual) menjadi 323,6 (target)
atau di bulatkan menjadi 324 siswa sekitar 47,9 % (to gain).
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 52 orang (actual)
manjadi 32,1 (target) atau di bulatkan menjadi 32 sekitar 38,2 % (to gain).
Variabel Tingkat
Efisiensi Actual Target
To
Gain Achieved
JUMLAH SISWA
61,76 %
621,0 323,6 47,9 % 52,1 %
GURU &
KEPENDIDIKAN 52,0 32,1 38,2 % 61,8 %
SARPRAS 58,0 35,8 38,2 % 61,8 %
SISWA LULUS 96,0 96,0 0,0 % 100,0 %
NILAI RATA-
RATA 7,7 7,7 0,0 % 100,0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 58 buah (actual) menjadi 35,8 buah
(target) atau di bulatkan menjadi 36 sekitar 38,2 % (to gain)
b. Target/capaian dari output sekolah :
1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 96 siswa (actual) karena pada kolom to
gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau
dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,7 (actual) karena
pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di
tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %.
c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 61,76 % = 38,24 % dan
mempertahankan tingkat outputnya.
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 2 Sukoharjo,
SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, (dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.39. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Veteran Tahun Ajaran
2011/2012
Input
Keterangan Inefisien Efisien Peers/Acuan
Jumlah Siswa 621 324
SMK Negeri 2
Sukoharjo, SMK
Negeri 3
Sukoharjo, SMK
Imam Syuhodo
Jumlah Guru dan Tenaga
Kependidikan 52 32
Jumlah sarana dan prasarana
pendidikan 58 36
Outp
ut
Jumlah siswa yang lulus 96 96
Rata-rata seluruah Nilai Akhir 7,7 7,7
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode DEA pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan dengan menggunakan DEA. SMK di Kabupaten Sukoharjo
yang diteliti tidak semuanya mencapai efisien 100%. Dari 26 SMK yang di
teliti, terdapat 10 SMK yang sudah mencapai efisensi 100%, Adapun 10 SMK
yang telah mencapai efisien tersebut adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK 2
Negeri Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo,
SMK 17 Sukoharjo , SMK Imam Syuhoda, SMK PGRI Sukoharjo, SMK
Assalam Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo, SMK Prawira Marta.
2. Hasil perhitungan dengan menggunakan DEA di ketahui pula ada 16 SMK
yang belum mencapai efisiensi 100%, Adapun SMK yang belum mencapai
efisiensi tersebut adalah SMK Muhammadiyah Watukelir dengan nilai
efisiensi 89,79 %, SMK Tunas Bangsa dengan nilai efisiensi 80,13, SMK
Kriya Sahid Sukoharjo dengan nilai efisiensi 69,84 %, SMK Tamansiswa
dengan nilai efisiensi 79,30 %, SMK Bina Patria 1 dengan nilai efisiensi 86,59
%, SMK Bina Patria 2 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 79,69 %, SMK
Muhammadiyah 1 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 95,12 %, SMK
Pembangunan Nasional dengan nilai efisiensi 80,07 %, SMK Muhammadiyah
2 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 88,35 %, SMK Veteran 1 Sukoharjo dengan
nilai efisiensi 61,76 %,SMK Saraswati Grogol dengan nilai efisiensi 84,70 %,
SMK Kasatria Solo Kartosuro Sukoharjo dengan nilai efisiensi 93,85 %, SMK
Pelayaran Pancasila dengan nilai efisiensi 82,54 %, SMK Pertiwi Kartosura
dengan nilai efisiensi 73,85 %, SMK Muhammadiyah Kartosuro dengan nilai
efisiensi 86,83 %, dan SMK Harapan Kartosuro dengan nilai efisiensi 97,46
%.
3. SMK yang belum efisien terdapat solusi yang dapat ditempuh, yaitu dengan
mengkombinasikan input sekolah dan output sekolah sesuai dengan yang
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
direkomendasikan oleh DEA dan merujuk pada SMK yang mencapai tingkat
efisiensi relatif.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat SMK di
Kabupaten Sukoharjo yang belum efisien 100% Sehingga dapat diimplikasikan
sebagai berikut:
1. Dengan mengetahui tingkat efisiensi dari setiap SMK, maka dapat dijadikan
masukan, bahan pertimbangan, serta referensi dalam mengambil kebijakan-
kebijakan bagi pihak SMK yang belum efisien untuk meningkatkan
efisiensinya manjadi 100%, Adapun kebijakan yang diambil adalah :
a. Kebijakan yang berkaitan tentang ketidakefisienan penggunaan input
jumlah sisiwa, yakni perlu pembatasan saat penerimaan siswa baru yang
akan masuk SMK yang disesuaikan dengan kapasitas guru, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana yang ada di SMK tersebut.
b. Kebijakan yang berkaitan tentang ketidakefisienan penggunaan input
sarana dan prasarana, yakni perlu memaksimalkan penggunaan sarana dan
prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa, Penyediaan
sarana dan prasarana adalah dalam upaya peningkatan kualitas dan
aksebilitas pendidikan siswa.
c. Kebijakan yang berkaitan tetang ketidakefisienan penggunaan input guru
dan tenaga kependidikan, adanya kelebihan guru dan tenaga kependidikan
di salah satu SMK perlu adanya pemaksimalan peran guru yang berlebih
dengan melakukan pendampingan intensif kepada murid serta penambahan
jam mengajar.
d. Kebijakan yang berkaitan tetang ketidakefisenan penggunaan output
jumlah siswa lulus, perlu di tingkatkanya jumlah siswa yang lulus.
e. Kebijakan yang berkaitan tetang ketidakefisienan penggunaan output rata-
rata Nilai Akhir siswa, perlu peningkatan nilai hasil ujian setiap siswa.
2. Hasil penelitian ini menjadi pertimbangan pihak sekolah untuk selalu
memperhatikan tingkat efisiensi dalam penggunaan input dan output yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
dihasilkan. Sehingga sekolah dapat meluluskan siswanya dengan nilai yang
memuaskan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian dan implikasi hasil penelitian yang
penulis kemukakan di atas, maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang
diharapkan dapat berguna bagi SMK di Kabupaten Sukoharjo. Adapun saran-
saran tersebut antara lain:
1. Kepada pihak Dinas Pendidikan Sukoharjo memberitahukan hasil penelitian
ini kepada SMK di bawah naungannya untuk senantiasa memperhatikan
dalam pengambilan kebijakan berkaitan dengan input dan output sekolah.
Penelitian ini bisa menjadi referensi dalam pengambilan kebijakan sera di
sosialisasikan kepada SMK terkait.
2. Kepada SMK di Kabupaten Sukoharjo yang berada di bawah Dinas
Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, perlu menindak lanjuti hasil dari penelitian
ini yang sudah di sampaikan oleh Dinas Pendidikan Sukoharjo.