perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh .../pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke...

69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI MAKANAN HIPERKOLESTEROLEMIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran EMYKE FITRIA AMBARWATI G0008091 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

Upload: vuonghanh

Post on 12-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

YANG DIINDUKSI MAKANAN HIPERKOLESTEROLEMIK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

EMYKE FITRIA AMBARWATI

G0008091

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Emyke Fitria Ambarwati, G0008091, 2011. Pengaruh Pemberian Infusa Buah Asam Jawa (Tamarindus indica) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Makanan Hiperkolesterolemik. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infusa buah asam jawa (Tamarindus indica) terhadap kadar kolesterol LDL darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi makanan hiperkolesterolemik, pengaruh penambahan dosis terhadap efek yang timbul, serta jumlah dosis optimal. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Desain penelitian menggunakan pre and post test with controlled group’s design. Sampel berjumlah 30 ekor tikus jantan strain Wistar dibagi secara random ke dalam 5 kelompok, masing-masing 6 ekor. Tikus kelompok kontrol (K1) tidak diberikan perlakuan, K2 diberi perlakuan infusa buah asam jawa dosis rendah 0,9 ml/200 gr BB, K3 diberi perlakuan infusa buah asam jawa dosis sedang 1,8 ml/200 gr BB, K4 diberi perlakuan infusa buah asam jawa dosis tinggi 3,6 ml/200 gr BB, kelompok kontrol positif diberi kolestiramin selama 14 hari berturut turut. Hasil kadar kolesterol LDL plasma pre test diperoleh setelah induksi makanan hiperkolesterolemik selama 14 hari pertama sedangkan hasil post test diperoleh setelah induksi makanan hiperkolesterolemik dan perlakuan infusa buah asam jawa pada kelompok II, III, dan IV serta kolestiramin pada kelompok V selama 14 hari terakhir. Selisih antara hasil pre test dan post test kadar kolesterol LDL plasma diuji menggunakan one way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Post hoc. Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata selisih kadar kolesterol LDL darah tikus putih pre test dan post test adalah, KI = 3,23 mg/dl, KII = 8,58 mg/dl, KIII = 8,47 mg/dl, KIV = 9,48 mg/dl, KV = 7,12mg/dl. Dari uji ANOVA didapatkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan yang diberi perlakuan dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Dari uji Post hoc tidak didapatkan suatu dose related response karena tidak didapatkan suatu hubungan positif bahwa dengan bertambahnya dosis maka akan meningkatkan respon. Respon tertinggi diduduki oleh kelompok III dan respon terendah diduduki oleh kelompok II. Kelompok yang responnya paling mendekati kontrol positif adalah kelompok II. Simpulan Penelitian: Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa infusa buah asam jawa cukup efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL darah tikus putih, namun tidak didapatkan korelasi positif antara jumlah dosis dan respon yang muncul, dosis optimal yang ditemukan adalah pada dosis sedang. __________________________________________________________________ Kata kunci: infusa buah asam jawa, kolesterol LDL, makanan

hiperkolesterolemik

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Emyke Fitria Ambarwati, G0008091, 2011. Effect of Tamarindus indica Fruit Infusion on LDL Cholesterol Blood Level of Rattus norvegicus Induced by Hipercholesterolemic Food. Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta. Objectives: The aim of this research is to know the effect of Tamarindus indica fruit infusion on LDL Cholesterol blood level of Rattus norvegicus induced by hipercholesterolemic food, the effect of dose to the result, and optimum dose. Methods: This research was experimental laboratory using pre and post test with controlled group’s design. The number of samples are thirty were devided in random into five groups, each of them contain six rats. The negative control group (KI) was not given the treatment, KII was given by low doses Tamarindus indica fruit infusion 0,9 ml/200 g weight of rat, KIII was given by medium doses Tamarindus indica fruit infusion 1,8 ml/200 g weight of rat, KIV was given by high doses Tamarindus indica fruit infusion 3,6 ml/200 g weight of rat, positives control group (KV) was given by kolestiramin for 14 days in a row. The result of LDL Cholesterol blood level pre test was obtained after hipercholesterolemic food induction for the first 14 days while the result of post test was obtained after hipercholesterolemic food induction and treatment by Tamarindus indica fruit infusion on K2, K3, K4, and kolestiramin on K5 for the second 14 days. The differences between the result of pre test and post test LDL Cholesterol blood level were examined by one way ANOVA then continued by Post hoc test. Results : This research showed that the mean of differences between pre test and post test LDL Cholesterol blood level in a row KI = 3,23 mg/dl, KII = 8,58 mg/dl, KIII = 8,47 mg/dl, KIV = 9,48 mg/dl, KV = 7,12 mg/dl. From ANOVA test was obtained the significant differences between KI and other groups with p value = 0,001 (p < 0,05). From Post hoc test was not obtained dose related response because was not obtained positives correlation that by increased dose it can increased the result. The higher result was occupied by KIII and the lowest result was occupied by KII. The second group (KII) had been the most closed group to positive control (KV). Conclusions: Based on this research can be concluded that Tamarindus indica fruit infusion effectively decreases LDL Cholesterol blood level in Rattus norvegicus but is not followed by positives correlation between dose and response, optimum dose was obtained in medium dose. __________________________________________________________________ Keywords: Tamarindus indica fruit infusion, LDL Cholesterol,

hipercholesterolemic food

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aterosklerosis merupakan penyakit kronik kompleks yang ditandai

dengan terjadinya akumulasi lipid pada dinding arteri. Akumulasi tersebut

mengakibatkan pembentukan plak dan akhirnya menyebabkan

penyempitan, pengerasan, serta blokade pada arteri (Pearson et al., 2002).

Penyakit tersebut dipicu oleh adanya inflamasi, stres oksidatif, dan

resistensi insulin. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung,

ginjal, organ vital lainnya, lengan dan tungkai. Jika aterosklerosis terjadi

di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa

menyebabkan stroke sedangkan jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke

jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung yang disebut dengan

penyakit jantung koroner (Libby et al., 2002).

Setiap tahunnya, di Amerika Serikat 478.000 orang meninggal

karena Penyakit Jantung Koroner (PJK). Di Eropa diperhitungkan 20.000 -

40.000 orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. Penyakit jantung,

stroke, dan aterosklerosis merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh

dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah oleh karena pesatnya

perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi

Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi Jantung Sedunia

(World Heart Federation) memprediksi penyakit jantung akan menjadi

1

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

penyebab utama kematian di negara-negara Asia pada tahun 2010. Saat ini,

sedikitnya 78 % kematian global akibat penyakit jantung terjadi pada

kalangan masyarakat miskin dan menengah. Di negara berkembang dari

tahun 1990 sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner

meningkat 137 % pada laki-laki dan 120 % pada wanita, sedangkan di

negara maju peningkatannya lebih rendah yaitu 48 % pada laki-laki dan 29

% pada wanita. Di tahun 2020 diperkirakan penyakit kardiovaskuler

menjadi penyebab kematian 25 orang setiap tahunnya. Berdasarkan

prevalensi di atas, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian

dan kecacatan nomer satu di dunia (Himpunan Mahasiswa Epidemiologi

UNHAS, 2010). Hasil survei yang dilakukan Departemen Kesehatan RI

menyatakan bahwa prevalensi PJK di Indonesia dari tahun ke tahun terus

meningkat. Bahkan, sekarang dapat dipastikan jika kecenderungan

penyebab kematian di Indonesia mengalami pergeseran dari penyakit

infeksi ke penyakit kardiovaskular (antara lain PJK) dan degeneratif

(Majid, 2008).

Salah satu penyebab penyakit kardiovaskuler adalah

hiperkolesterolemia (Anwar, 2004). Masyarakat dunia kini telah

memanfaatkan statin untuk mengatasi hiperkolesterolemia. Dalam

kerjanya, statin dapat menghambat enzim HMG Ko-A reductase yang

merupakan katalisator pembentukan kolesterol. Statin memiliki efek

antiaterosklerosis yang secara positif berkorelasi dengan penurunan

kolesterol LDL. Namun statin ini ternyata memiliki efek samping yaitu

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dapat menyebabkan toksisitas pada hepar dan otot (Stancu dan Sima,

2001). Toksisitas pada hepar ditandai dengan meningkatnya alanine

aminotransferase (ALT) dan aspartate amino transferase (AST)

sedangkan pada otot dapat diamati adanya peningkatan serum petanda

kerusakan pada otot seperti Creatine Kinase (CK), AST, dan aldolase

(Vasudevan et al., 2005).

Melihat beragamnya efek samping yang dapat timbul dari

penggunaan obat sintetik maka dapat dicari alternatif lain dengan

memanfaatkan tanaman obat tradisional. Indonesia kaya akan sumber

bahan obat alam dan obat tradisional yang telah dipergunakan secara turun

temurun. Keuntungan langsung yang bisa digunakan untuk masyarakat

adalah kemudahan untuk memperolehnya dan bahan bakunya dapat

ditanam di pekarangan sendiri, murah dan dapat diramu sendiri di rumah

(Zein, 2005).

Salah satu tanaman obat tradisional yang dapat dimanfaatkan adalah

tumbuhan asam jawa (Tamaridus indica). Sampai saat ini buah asam jawa

masih sedikit yang digunakan untuk obat tradisional. Buah asam jawa

banyak dimanfaatkan untuk jus, selai, sirup dan permen. Kandungan asam

dari buah tersebut digunakan sebagai komposisi masakan kuliner (Singh et

al., 2007).

Daging buah asam jawa mengandung komponen fitokimia berupa

serat terlarut (pektin) yang dapat menurunkan absorbsi kolesterol

(Fernandez et al., 1992) dan meningkatkan ekskresi asam empedu (Diez et

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

al., 1996). Teori penelitian lain yang mendukung di antaranya adalah

pemberian pektin kaktus berduri pada babi guinea dapat menurunkan level

LDL plasma, meningkatkan ekspresi reseptor apolipoprotein, dan

mempengaruhi homeostasis kolesterol (Gutierrez dan Miguel, 1998). Buah

apel yang mengandung pektin sekitar 10 - 20 % diketahui dapat

menurunkan kolesterol darah dengan cara meningkatkan ekskresi asam

empedu. Selain itu buah apel juga diketahui bisa menurunkan LDL, tingkat

inflamasi serta memperbaiki resistensi insulin (Salman et al., 2008).

Berdasarkan keterangan di atas didapatkan informasi bahwa pektin

yang terkandung dalam buah dapat menurunkan kadar LDL plasma.

Sejauh penulis tahu, sampai saat ini belum ada penelitian yang

menggambarkan tentang terjadinya peningkatan efek penurunan kadar

LDL plasma melalui peningkatan dosis. Untuk itu penulis mencoba

melakukan studi pada buah asam jawa yang mengandung pektin sebesar

5,6% (Morton et al., 1987). Dalam studi ini buah asam jawa diekstrak

menggunakan metode infusa oleh karena kandungan zat aktif pektin

terlarut dalam air.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh infusa buah asam jawa (Tamarindus indica)

terhadap kadar kolesterol LDL darah tikus putih (Rattus norvegicus)

yang diinduksi makanan hiperkolesterolemik?

2. Bagaimana pengaruh penambahan dosis terhadap efek yang timbul?

3. Berapa dosis optimal dalam penelitian ini?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh infusa buah asam jawa (Tamarindus

indica) terhadap kadar kolesterol LDL darah tikus putih (Rattus

norvegicus) yang diinduksi makanan hiperkolesterolemik.

2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan dosis terhadap efek yang

timbul.

3. Untuk mengetahui jumlah dosis optimal dalam penelitian.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

mengenai pengaruh infusa buah asam jawa (Tamarindus indica)

terhadap profil kolesterol LDL darah tikus putih (Rattus norvegicus).

2. Manfaat Terapan

Jika terbukti bahwa infusa buah asam jawa (Tamarindus indica)

menurunkan profil kolesterol LDL darah maka dengan penelitian lebih

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

lanjut dapat digunakan sebagai terapi adjuvan pada kondisi

hiperkolesterolemia.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

DASAR TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kolesterol

a. Definisi

Kolesterol adalah sterol yang paling dikenal oleh

masyarakat. Senyawa kimia ini memiliki fungsi ganda yaitu di

satu sisi diperlukan dan di sisi lain dapat membahayakan

bergantung berapa banyak terdapat di dalam tubuh dan di

bagian mana. Jumlah kolesterol yang terlalu banyak di dalam

darah dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah

sehingga menyebabkan penyempitan yang dinamakan

aterosklerosis (Almatsier, 2003).

Kolesterol tubuh berasal dari dua sumber utama yaitu

asupan makanan dan sintesis asetil Ko-A. Kolesterol yang

berasal dari asupan makanan atau dikenal sebagai kolesterol

eksogen menyumbang sekitar sepertiga jumlah kolesterol tubuh

sedangkan kolesterol yang berasal dari hasil sintesis asetil Ko-

A menyumbang dua pertiganya. Adapun tahap-tahap

pembentukan kolesterol yang berasal dari asetil Ko-A adalah

sebagai berikut:

1) Asetil Ko-A membentuk HMGKoA dan mevalonat

2) Mevalonat membentuk unit isoprenoid yang aktif

7

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3) Enam unit isoprenoid membentuk skualen

4) Skualen dikonversi menjadi lanosterol

5) Lanosterol dikonversi menjadi kolesterol (Murray et al.,

2003).

Struktur dasar kolesterol adalah inti sterol. Inti sterol

seluruhnya dibentuk dari molekul asetil-KoA. Selanjutnya inti

sterol dapat dimodifikasi dengan berbagai rantai samping untuk

membentuk kolesterol, asam kolat yang merupakan dasar dari

asam empedu yang dibentuk di hati, serta beberapa hormon

steroid penting yang disekresi oleh korteks adrenal, ovarium,

dan testis (Guyton dan Hall, 2008a).

Kolesterol merupakan kompenen esensial membran

struktural semua sel dan merupakan komponen utama sel otak

dan saraf (Almatsier, 2003). Selain itu kolesterol merupakan

prekursor semua senyawa steroid lainnya di dalam tubuh,

seperti kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin

D. Senyawa ini banyak terkandung pada makanan yang berasal

dari hewan seperti kuning telur, daging, hati, dan otak (Murray

et al., 2003).

Jumlah kolesterol dalam plasma ditentukan oleh jenis

dan jumlah lemak dalam makanan, obesitas, aktivitas fisik, dan

status penyakit. Kadar kolesterol dalam serum sangat

berhubungan dengan terjadinya risiko penyakit jantung

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

koroner. Kondisi hiperkolesterolemia yang menunjukkan

adanya kerusakan atau berkurangnya jumlah reseptor LDL

dapat menyebabkan penyakit jantung koroner tahap dini

(Crowther et al., 2005).

Kolesterol memiliki sifat tidak larut dalam darah. Agar

larut sehingga dapat dikirim ke seluruh tubuh maka kolesterol

perlu dikemas bersama protein menjadi lipoprotein.

Lipoprotein terbagi menjadi beberapa fraksi antara lain:

1) Kilomikron

Berdasarkan definisinya, kilomikron hanya ditemukan

pada kilus yang dibentuk hanya oleh sistem limfatik yang

mengalirkan cairan limfe ke usus. Kilomikron bertanggung

jawab atas pengangkutan semua lipid makanan ke dalam

sirkulasi darah (Murray et al., 2003). Kilomikron dibentuk

oleh trigliserida dan kolesterol di dinding usus. Trigliserida

ini kemudian dihidrolisis oleh lipoprotein lipase dan sisanya

disekresikan oleh hati (Tjay dan Rahardja, 2007).

2) VLDL

Lipoprotein ini terdiri dari 60 % trigliserida (endogen)

dan 10 - 15% kolesterol. VLDL disekresi oleh hati untuk

mengangkut trigliserida ke jaringan perifer. VLDL

dihidrolisis oleh lipoprotein lipase menghasilkan asam

lemak bebas untuk disimpan dalam jaringan adiposa dan

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

bahan oksidasi di jantung serta otot skelet. Sebagian VLDL

akan diubah menjadi LDL, sehingga dapat terjadi

peningkatan kadar LDL serum mengikuti penurunan

hipertrigliserida (Suyatna, 2007).

3) LDL

LDL mengangkut sebagian besar kurang lebih 70 %

kolesterol darah dari hati yang memiliki reseptor-reseptor

LDL ke jaringan. Proses penarikan LDL dari plasma melalui

reseptor-reseptor ini merupakan mekanisme utama dalam

pengendalian level LDL. Dalam hal tertentu, oksi-LDL yaitu

kolesterol yang telah dioksidasi oleh radikal bebas dapat

mengendap pada dinding pembuluh dan mengakibatkan

aterosklerosis (Tjay dan Rahardja, 2007).

Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak 10 %

dan kolesterol 50 %. Jalur utama katabolisme LDL

berlangsung lewat endositosis yang dimediasi reseptor di

hati dan sel lain. Ester kolesterol dari inti LDL dihidrolisis

menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis sel membran

dan hormon steroid. Selain lewat proses endositosis, sel juga

mendapat kolesterol dari sintesis de novo lewat enzim HMG

CoA reduktase. Produksi enzim ini dan reseptor LDL diatur

lewat traskripsi genetik berdasarkan tinggi rendahnya kadar

kolesterol dalam sel (Suyatna, 2007).

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Kadar kolesterol LDL yang tinggi akan memicu

penimbunan kolesterol di sel, yang menyebabkan

munculnya aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh

darah arteri) dan penimbunan plak di dinding pembuluh

darah. Hal ini dihubungkan dengan peningkatan risiko

penyakit akibat gangguan pembuluh darah misalnya,

penyakit jantung koroner, stroke, dan gangguan pembuluh

darah tepi (Libby dan Theroux, 2005).

4) HDL

HDL mengangkut kelebihan kolesterol dan asam

lemak yang tidak dapat digunakan oleh jaringan perifer

kembali ke hati untuk diubah menjadi asam empedu.

Dengan bantuan enzim Lecithine Cholesterol Acyl

Transferase (LCAT), oksi LDL yang telah terendap pada

dinding pembuluh akan dilarutkan dan diangkut pula ke hati.

HDL memiliki berat tertinggi (Tjay dan Rahardja, 2007).

Apolipoprotein (Apo) adalah komponen protein

penting dari berbagai lipoprotein di samping lima fraksi di

atas. Apo berfungsi antara lain sebagai ligand bagi

pengikatan pada reseptor LDL. Ada lima jenis yaitu Apo-A,

B, C, D dan E dengan subkelasnya. Selain fraksi-fraksi

lipida, juga apo-B dan apo-A (protein dalam masing-masing

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

VLDL/LDL dan HDL) ternyata bersifat aterogen kuat (Tjay

dan Rahardja, 2007).

b. Transportasi kolesterol

Kolesterol diangkut di dalam lipoprotein pada plasma di

mana proporsi terbesar terdapat pada LDL. Senyawa kolesterol

yang berasal dari makanan dan hati akan bercampur di usus dan

kemudian disatukan ke dalam kilomikron. Dari kolesterol yang

diserap tubuh, 80 % - 90 % akan mengalami esterifikasi

dengan asam lemak rantai panjang di dalam mukosa usus

untuk membentuk ester kolesteril. Ketika kilomikron bereaksi

dengan lipoprotein lipase di jaringan ekstrahepatik untuk

membentuk sisa kilomikron, hanya sekitar 5 % ester kolesteril

yang hilang. Sisa ester kolesteril tersebut selanjutnya diambil

oleh hepar melalui reaksi dengan reseptor apo E dan apo B -

100, E. Selanjutnya akan dihidrolisis menjadi kolesterol bebas

di dalam hepar (Murray et al., 2003).

VLDL yang terbentuk dalam hepar akan mengangkut

kolesterol ke dalam plasma. Sebagian besar kolesterol dalam

VLDL tertahan di dalam sisa VLDL (IDL). Kemudian IDL

akan diambil oleh hepar dan diubah menjadi LDL. LDL

selanjutnya akan diambil oleh reseptor LDL hepar dan jaringan

ekstrahepatik. Asam empedu yang disintesis dari kolesterol di

dalam hepar akan disekresikan ke dalam lumen usus dan

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

sekitar 98 - 99% akan mengalami siklus enterohepatik yang

akan kembali ke hepar (Murray et al., 2003).

c. Transpor Lipoprotein pada Tikus

1) Transportasi lipid eksogen

Makanan berlemak dan kolesterol diabsorbsi ke

dalam usus dan disekresi ke limpa sebagai partikel

lipoprotein besar yang disebut sebagai kilomikron.

Kilomikron merupakan senyawa yang kaya akan

trigliserida tetapi memiliki ester kolesterol pada intinya.

Kilomikron memasuki darah melalui saluran thoracic dan

akan berubah menjadi partikel-partikel sisa yang kaya

dengan ester kolesterol melalui aksi lipoprotein lipase.

Sisa-sisa kilomikron akan tertangkap oleh apoE yang

bertindak sebagai ligand reseptor LDL dan reseptor terkait

lainnya di hepar (Fox et al., 1984).

2) Transportasi lipid endogen

Trigliserid dan kolesterol yang dibuat oleh hepar

dalam bentuk paket akan disekresikan dalam bentuk VLDL.

Struktur protein dari partikel VLDL adalah apo B 100 pada

manusia dan apo B 100 serta apo B 48 pada tikus. Partikel

VLDL akan menjadi lebih kecil dan menjadi IDL dengan

aksi lipoprotein lipase. Hepar membersihkan beberapa IDL

melalui reseptornya yang berligand apoE. Lebih jauh

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

lipolisis dari sisa IDL akan menghasilkan partikel LDL

yang dapat meningkatkan kolesterol. Partikel-partikel LDL

dapat diambil oleh jaringan perifer dan dapat dibersihkan

oleh hepar menggunakan reseptor LDL yang berligand apo

B 100. Sirkulasi partikel LDL meningkatkan pengambilan

oleh makrofag dan sel-sel vaskuler yang memicu

aterosklerosis (Fox et al., 1984).

Tikus putih relatif resisten terhadap infeksi dan

sangat cerdas. Tikus putih pada umumnya tenang dan

mudah ditangani. Tikus putih tidak begitu bersifat fotofobia

seperti halnya mencit dan kecenderungan untuk berkumpul

dengan sesamanya tidak begitu besar. Aktivitasnya tidak

terganggu oleh adanya manusia di sekitarnya. Suhu tubuh

normal 37,5°C, laju respirasi normal 210 kali tiap menit.

Tikus putih bila diperlakukan kasar akan menjadi galak dan

sering menyerang si pemegang (Sugiyanto, 1995).

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Kolesterol

Plasma Tikus

1) Pakan tikus

Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi dan

kolesterol dihubungkan dengan peningkatan level

kolesterol khususnya LDL. Seperti pada manusia, makanan

barat yang mengandung lemak jenuh tinggi dapat

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

menginduksi peningkatan LDL dan terjadinya

aterosklerosis pada tikus (Pellizzon, 2008). Diet lemak

yang sangat jenuh dapat meningkatkan konsentrasi

kolesterol darah 15 sampai 25 persen. Keadaan ini akibat

peningkatan penimbunan lemak dalam hati yang kemudian

menyebabkan peningkatan jumlah asetil-KoA di dalam sel

hati untuk menghasilkan kolesterol (Guyton dan Hall,

2008a).

2) Faktor genetik

Tidak semua tikus memiliki respon yang sama

dengan pemberian model makanan barat (purified Western-

type diets) oleh karena perbedaan genetik. Misalnya, tikus

tipe liar seperti C57BL/6 relatif resisten terhadap

aterosklerosis tetapi memiliki kapasitas untuk berkembang

menjadi aterosklerosis tingkat sedang di bawah kondisi

tertentu (Pellizzon, 2008). Faktor genetik tidak dapat

dikendalikan secara mutlak. Hal ini diatasi dengan

pemilihan subjek penelitian yang berasal dari galur yang

sama (strain Wistar).

3) Jenis Kelamin

Suatu penelitian menyatakan bahwa tikus betina lebih

rentan terhadap aterosklerosis dibandingkan tikus jantan

(Lie et al., 2006). Untuk menyeragamkan sampel maka

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dipilih jenis kelamin tikus yang sama yaitu tikus jantan

mengingat tikus yang betina lebih mudah mengalami

aterosklerosis dengan induksi makanan yang tinggi

kolesterol.

4) Umur

Kolesterol plasma meningkat pada proses penuaan

baik pada tikus maupun pada manusia. Hal ini dihubungkan

dengan pengurangan eliminasi kolesterol sebagai asam

empedu dan penurunan reseptor yang memediasi

pembersihan LDL plasma (Galman, 2007). Umur

merupakan variabel pengganggu yang dapat dikendalikan

dengan cara menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus)

berumur 3 bulan untuk membuat sampel homogen dan

menghindari peningkatan serum kolesterol karena faktor

umur. Tikus putih berumur 3 bulan memiliki kadar

kolesterol terendah sehingga diharapkan hasil perlakuan

terhindar dari variabel pengganggu.

5) Berat badan

Berat badan mempengaruhi dosis buah asam jawa

yang digunakan. Tikus yang dipilih adalah yang memiliki

berat badan 200 gram karena diharapkan memiliki profil

kolesterol yang cocok untuk diberikan perlakuan.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

6) Stres

Kondisi stres akan merangsang saraf simpatis yang

mengakibatkan pelepasan epinefrin dan norepinefrin oleh

medula adrenal. Pelepasan kedua hormon tersebut akan

mengaktifkan trigliserida lipase peka-hormon yang

terdapat dalam jumlah berlebihan dalam sel lemak dan

hormon ini menyebabkan pemecahan trigliserida yang

sangat cepat dan mobilisasi asam lemak (Guyton dan Hall,

2008a).

7) Penyakit hati

Dalam keadaan normal hati melepaskan kolesterol ke

darah sesuai kebutuhan (Tjay dan Rahardja, 2007). Bila

terjadi kondisi patologis pada hati maka pelepasan

kolesterol ke darah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.

8) Propiltiourasil (PTU)

Tikus relatif resisten terhadap perubahan profil lipid

dikarenakan tikus cenderung hipertiroid (Murray et al.,

2003). Hormon tiroid mengaktifkan hormon sensitif lipase

sehingga proses katabolisme lipid dalam tubuh tikus

tinggi. Induksi hiperkolesterol dengan pakan

hiperkolesterolemik dipermudah dengan menurunkan

aktivitas hormon tiroid tikus putih (Marina, 1994).

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Propoiltiourasil (PTU) merupakan antitiroid

golongan tionamida yang menghambat proses inkorporasi

yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin, dan juga

menghambat penggabungan residu yodotirosil ini untuk

membentuk yodotironin. Kerjanya dengan menghambat

enzim peroksidase sehingga oksidasi ion yodida dan gugus

yodotirosil terganggu (Suherman dan Elysabeth, 2007).

9) Hormon insulin

Hormon insulin dapat menurunkan konsentrasi

kolesterol darah. Efek ini kemungkinan disebabkan

terutama oleh perubahan derajat aktivitas enzim-enzim

khusus yang bertanggung jawab terhadap metabolisme zat

lipid (Guyton dan Hall, 2008a).

2. Hubungan Kolesterol LDL dengan Aterosklerosis

LDL merupakan salah satu jenis lipoprotein yang mengangkut

kolesterol pada manusia. Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak

10 % dan kolesterol 50 %. Reseptor LDL diatur lewat transkripsi genetik

berdasarkan tinggi rendahnya kadar kolesterol dalam sel (Suyatna, 2007).

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Tabel 1. Kadar Kolesterol LDL Menurut National Cholesterol Education Program Adult Panel III (NCEP III)

Kadar kolesterol LDL Interpretasi

< 100

100-129

130-159

160-189

≥ 190

Optimal

Mendekati optimal/ di atas optimal

Batas tinggi

Tinggi

Sangat Tinggi

(NHLBI, 2006)

Peningkatan kolesterol total dan LDL di dalam darah, atau

hiperkolesterolemia, merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya

penyakit jantung koroner (Anwar, 2004). Hiperkolesterolemia dapat

terjadi jika kolesterol total > 200 mg/dl, kolesterol LDL > 130 mg/dl,

kolesterol HDL < 35 mg/dl, dan trigliserida > 200 mg/dl (Arsana dkk,

2007).

LDL bisa teroksidasi dan termodifikasi oleh karena perubahan sel-

sel utama pada dinding arteri. Di tahap sangat dini, oksidasi ringan LDL

akan menghasilkan bentuk yang disebut Minimally Modified LDL (MM-

LDL) pada subendotel. MM-LDL ini sangat berbeda dari segi komposisi

dibandingkan LDL yang sudah teroksidasi dengan kuat. Kolesterol masih

menjadi sterol predominan, apoB dari MM-LDL masih berikatan dengan

reseptor LDL (LDL-R), dan inkubasi makrofag dengan MM-LDL tidak

menghasilkan bentuk sel bergelembung (foam-cell). Meski demikian,

proporsi rantai lemak tak jenuh dari ester kolesteril dan fosfolipid di MM-

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

LDL secara signifikan telah teroksidasi menjadi hidroperoksida,

isoprostan, dan aldehid rantai pendek yang memiliki efek biologi cukup

kuat (Glass dan Witztum, 2001).

Oksidasi LDL yang ekstensif (Ox - LDL) tidak dikenali oleh

reseptor LDL tapi sangat disukai oleh reseptor di makrofag dan memicu

akumulasi ester kolesterol yang cukup besar dan terbentuk sel

bergelembung (foam - cell). Pada intinya, oksidasi LDL memiliki

beberapa efek biologi yang merugikan di antaranya pro-inflamasi,

menyebabkan penghambatan sintesa oksida nitrit di endotel (eNOS),

memicu vasokonstriksi dan adesi, menstimulasi sitokin seperti interleukin-

1 (IL-1), dan peningkatan agregasi platelet (Glass dan Witztum, 2001).

Oksidasi LDL akan melahirkan produk seperti sitoktoksik dan bisa

memicu apoptosis. Oksidasi LDL juga bisa membalikkan efek koagulasi

dengan menstimulasi jaringan faktor dan sintesis plasminogen activator

inhibitor-1. Properti aterogenik lain dari oksidasi LDL adalah

imunogenitas dan kemampuannya memicu retensi makrofag pada dinding

arteri dengan menghambat motilitas makrofag. Sebagai tambahan, LDL

teroksidasi akan menstimulasi proliferasi sel otot polos vaskular.

Sehingga, penebalan intima (lapisan pembuluh darah yang paling dalam)

akan mengurangi lumen pembuluh darah dan ke depan akan berpotensi

menyebabkan hipertensi dan aterosklerosis (Berliner dan Watson, 2005).

Aterosklerosis adalah suatu bentuk ateriosklerosis yang terutama

mengenai lapisan intima dan umumnya terjadi di arteri muskuler ukuran

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

besar dan sedang serta merupakan kelainan yang mendasari penyakit

jantung iskemik. Tahap-tahap terjadinya aterosklerosis:

a. Dimulai dengan menempelnya leukosit pada endotel yang

mengekspresikan adhesive proteins.

b. Leukosit kemudian melewati barrier endotel dan mulai berakumulasi.

c. Monosit di ruangan subendotel kemudian berkembang menjadi

aterosklerosis melalui pelepasan sitokin.

d. Secara klinis terlihat penyakit oleh karena terdapatnya akumulasi sel

busa.

e. Secara klinis lesi dicirikan oleh adanya penyempitan, banyaknya sel

busa, dan neovaskularisasi (Crowther et al. , 2005).

Lesi aterosklerosis diklasifikasikan atas 3 tahap secara morfologik

yaitu bercak perlemakan, plak fibrosa, dan lesi terkomplikasi. Sebelum

terjadinya bercak perlemakan sudah ada sel-sel busa. Bercak perlemakan

sudah bisa ditemukan pada usia 10 tahun dan meningkat kekerapannya

pada usia 30 tahun. Plak fibrosa adalah bentuk lesi yang khas untuk

aterosklerosis yang sudah berkembang. Lesi terkomplikasi adalah plak

fibrosa yang sudah mengalami perubahan oleh peningkatan nekrosis sel,

perdarahan, deposit kalsium atau deskuamasi permukaan endotel di

atasnya dan pembentukan trombus. Lesi terkomplikasi dapat

mengakibatkan gangguan aliran di lumen pembuluh darah. Faktor yang

bertanggung jawab atas penumpukan lipid pada dinding pembuluh darah

dan beberapa teori :

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1) Adanya defek pada fungsi reseptor LDL di membran gel

2) Gangguan transpor lipoprotein transeluler (endositotoksik)

3) Gangguan degradasi oleh lisosom lipoprotein

4) Perubahan permeabilitas endotel (Anwar, 2004).

Perekrutan leukosit ke dalam dinding arteri merupakan kompenen

fundamental terjadinya aterogenesis. LDL yang teroksidasi mungkin

memainkan peran penting dalam patogenesis aterosklerosis. Ini

menyisakan suatu pemeriksaan apakah peningkatan sirkulasi LDL

teroksidasi oleh karena timbulnya LDL berdensitas kecil. Penelitian

sekarang mendemonstrasikan bahwa tingkat LDL berdensitas kecil atau

LDL berfenotipe B meningkatkan kurang lebih 2-3 kali risiko penyakit

arteri koroner. Peningkatan proporsi partikel LDL berdensitas kecil juga

dihubungkan dengan peningkatan trigliserid dan konsentrasi apoprotein B

dan pengurangan tingkat kolesterol HDL yang memainkan peran dalam

proses inflamasi pada lesi aterosklerosis. Akumulasi sel busa dalam ruang

subendotel memainkan peran dalam menginisiasi terjadinya aterosklerosis.

Suatu hubungan antara LDL teroksidasi dan aterogenesis ditunjukkan

pertama oleh percobaan yang menunjukkan LDL teroksidasi menyebabkan

perlukaan pada sel endotel, akumulasi sejumlah kecil lemak dapat

berkembang menjadi jumlah yang besar atau menjadi plak ateroma. LDL

teroksidasi mungkin juga terlibat dalam aterogenesis dengan menginduksi

proliferasi sel otot polos dan generasi sel-sel busa. Terdapat korelasi antara

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

tingkat LDL teroksidasi dengan patogenesis acute myocardial infarc

(Fathoni, 2005).

Mekanisme yang bertanggung jawab terhadap modifikasi

aterogenik LDL tidak diketahui tetapi dapat meliputi oksidasi yang

dimediasi oleh oleh myeloperoksidase, 15-lipoxygenase, dan Nitric Oxide

Synthase (NOS) (Glass dan Witztum, 2001). Nitric oxide adalah oksidan

potensial yang diproduksi oleh sel endotel dan makrofag yang terlihat

menggunakan efek protektif dan aterogenik tergantung pada sumber

produksi. NO yang diproduksi oleh endotel memiliki fungsi vasodilator

dan secara potensial ateroprotektif. Sebaliknya, NO yang diproduksi

melalui sejumlah besar kapasitas iNOS pada makrofag berfungsi sebagai

antimikroba berdasarkan pada potensi oksidatifnya yang merupakan

proaterogenik (Falk, 2005).

3. Asam jawa (Tamarindus indica )

a. Nama botani : Tamarindus indica L.

b. Nama lokal : asam Jawa (Indonesia), asem (Jawa), celangi, tangkal

asem (Sunda)

c. Taksonomi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus : Tamarindus

Spesies : Tamarindus indica L. (Thomas, 1989).

d. Deskripsi Tumbuhan

Habitus dari tumbuhan asam jawa adalah pohonnya selalu hijau,

tinggi sampai 30 m dengan tajuk yang lebat dan menyebar, memiliki

cabang yang pendek (virgula atau virgula sucrescens). Percabangan

termasuk simpodial yaitu batang pokok sukar ditemukan karena dalam

perkembangan selanjutnya, menghentikan pertumbuhannya atau kalah

besar dan kalah cepat pertumbuhannya dengan cabangnya. Tumbuhan

ini merupakan sebuah kultivar di daerah tropis (Thomas, 1989).

Akarnya adalah tunggang (radix primaria) yang menembus ke

dalam tanah. Sedangkan batangnya berkayu, jelas, bulat dengan

diameter di pangkal hingga 2 m, kulit batang berwarna coklat keabu-

abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal (Hutapea, 1994).

Daunnya berupa majemuk, lonjong, berhadapan, dengan panjang

1 - 2,5 cm, lebar 0,5 - 1 cm, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat,

pertulangan menyirip, halus, tangkai mamiliki panjang kurang lebih 0,2

cm dan berwarna hijau (Hutapea, 1994).

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Bunga berbentuk tandan, berada di ketiak daun, majemuk,

tangkai mempunyai panjang kurang lebih 0,6 cm, berwarna kuning,

kelopak bentuk tabung dan berwarna hijau kecoklatan, benang sari

berjumlah banyak, putik berwarna putih, mahkota kecil dan berwarna

kuning (Hutapea, 1994).

Buah sejati tunggal (buah sungguh) dan kering, panjang 5 – 15

cm, buah rapuh, polong yang menggelembung, hampir silindris,

bengkok atau lurus, berbiji sampai 10 butir, sering dengan

penyempitan di antara dua biji, kulit buah (eksokarp) mengeras

berwarna kecoklatan atau kelabu bersisik, dengan urat-urat yang

mengeras dan liat serupa benang. Daging buah (mesokarp) putih

kehijauan ketika muda, menjadi merah kecoklatan sampai kehitaman

ketika sudah masak, asam manis dan melengket (Hutapea, 1994).

Biji kemerah-merahan, coklat tua, hitam berkilat atau coklat

kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi, panjang sampai 18

mm. Dalam satu kilogram terdapat 1.800 – 2.600 benih (Hutapea,

1994).

e. Kandungan kimia

Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain

asam sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pektin dan gula

invert. Buah asam jawa yang masak di pohon di antaranya mengandung

nilai kalori sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per 100

gram, lemak 0,6 gram per 100 gram, hidrat arang 62,5 gram per 100

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

gram, kalsium 74 miligram per 100 gram, fosfor 113 miligram per 100

gram, zat besi 0,6 miligram per 100 gram, vitamin A 30 SI per 100

gram, vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram, vitamin C 2 miligram

per 100 gram (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2007).

Buah asam jawa mengandung moisture 20,9 %, protein 3,1 %, lemak

0,1 %, mineral 2,9 %, serat (pektin) 5,6 % dan karbohidrat 67,4 %.

Adapun yang terkandung dalam mineral antara lain kalsium, besi,

fosfor, sodium, potassium sedangkan untuk vitamin antara lain vitamin

A, thiamine, riboflavin, niacin, dan vitamin C (Morton et al., 1987).

Di Indonesia, tanaman tradisional asam jawa digunakan untuk

pengobatan bisul, jerawat, bintik-bintik merah gatal bergelembung air,

gatal pada bekas luka yang sudah kering, nyeri haid, haid yang berbau

anyir, batuk kering, sariawan, keputihan, campak, borok, asma, batuk

kering, serta demam (Agoes, 2010). Bagian buah dan khususnya daun

asam jawa ini dapat digunakan sebagai agen antifungi (Abubakar et al.,

2010). Melalui ekstraksi metanol, daun tanaman ini memiliki aktivitas

sebagai antibakteri dalam melawan melioidosis (Muthu et al., 2005).

Buah asam jawa juga digunakan sebagai obat tradisional secara

luas oleh bangsa Nigeria. Telah dilaporkan bahwa buahnya dapat

digunakan untuk perawatan masuk angin, panas, sakit perut, diare,

penyakit kuning dan juga sebagai pembersih kulit (Doughari, 2006).

Menurut penelitian Ukhwani et al. (2008) buah asam jawa juga dapat

digunakan sebagai agen antiobesitas. Efek antiobesitas ini dapat

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dijelaskan melalui pengurangan asupan air dan makanan oleh karena

keterlibatan otak dalam mengatur rasa kenyang dan rasa lapar,

penghambatan enzim pencernaan, serta penurunan bioavailabilitas

nutrisi yang disebabkan oleh faktor antinutrisi di dalam ekstrak tanaman

(Latha et al., 2010).

f. Pektin

Pektin adalah komplek campuran dari polisakarida yang

membuat sekitar sepertiga substansi dinding sel dari tumbuhan tingkat

tinggi. Konsentrasi yang tinggi dapat ditemukan pada lamela tengah

dinding sel. Pektin adalah polisakarida linear yang terdiri dari unit asam

D-galacturonic (GalA) yang memiliki gugus karboksil, beberapa di

antaranya ada yang dalam bentuk metil ester, dan secara komersial ada

yang direaksikan dengan amonia membentuk gugus karboksamid

(Mukhiddinov et al., 2000). Pektin larut dalam air murni, garam-garam

kation monovalen dari pektin dan asam pektinat biasanya larut dalam

air sedangkan yang divalen dan trivalen lemah kelarutannya (Hercules

Incorporated, 1999).

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Gambar 1.a) Gugus Molekul dan Fungsional Pektin; b) Gugus Karboksil; c) Gugus Ester; d) Amida dalam Pektin (Mukhiddinov et al., 2000).

Pektin dikenal sebagai serat terlarut yang terkandung di dalam

buah dan sayuran, selai, dan agar-agar. Di dalam usus, pektin dan

bentuk polisakarida lain akan meningkatkan viskositas dan

mempengaruhi proses pencernaan serta absorsi. Efek fisiologis pektin

meliputi pengurangan konsentrasi kolesterol plasma dan hati pada tikus

(Marounek et al., 2007). Di dalam dunia kedokteran, pektin

dimanfaatkan sebagai agen penurun kolesterol serta bahan baku industri

farmasi seperti keterlibatannya dalam pembuatan emolien (Endress,

1991). Pektin juga telah dilaporkan memiliki kemampuan dalam

mengurangi waktu transit di kolon yang berdampak pada penurunan

risiko tumor kolon (Ink dan Hurt, 1987).

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Pektin adalah serat makanan terlarut. Pektin memiliki banyak

efek pada kesehatan serta menyediakan banyak keuntungan pada

manusia di segala umur. Pektin dapat mengurangi kolesterol LDL pada

tubuh yang hasilnya dapat melebihi dari pembatasan asupan asam

lemak trans dan jenuh serta kolesterol. Selain itu pektin juga membantu

dalam mempertahankan kadar gula darah, memodulasi sistem imun,

antikanker, antioksidan, dan detoksifikasi racun (Salman et al., 2008).

g. Infusa

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia

dengan air pada suhu 90° selama 15 menit. Infudasi adalah proses

penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan

aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati (Dirjen POM, 1986).

Sari yang diperoleh memiliki daya tahan sekitar 48 jam (Tarmizi,

2009). Infus dibuat dengan cara :

1) Membasahi bahan bakunya, biasanya dengan air 2 kali bobot bahan

untuk bunga 4 kali bobot bahan dan untuk karagen 10 kali bobot

bahan.

2) Bahan baku ditambah dengan air dan dipanaskan selama 15 menit

pada suhu 90 - 98°C. Umumnya untuk 100 bagian sari diperlukan

10 bagian bahan. Pada simplisia tertentu tidak diambil 10 bagian.

Hal ini disebabkan karena kandungan simplisia kelarutannya

terbatas, disesuaikan dengan cara penggunaanya dalam pengobatan,

berlendir, dan daya kerjanya keras.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3) Untuk memindahkan penyarian kadang-kadang perlu ditambah

bahan kimia.

4) Penyarian dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan

yang mengandung bahan yang mudah menguap (Dirjen POM,

1986).

Simplisia yang telah dihaluskan sesuai dengan derajat kehalusan

yang ditetapkan dicampur dengan air secukupnya dalam sebuah panci.

Kemudian dipanaskan di dalam tangas air selama 15 menit, dihitung

mulai suhu di dalam panci mencapai 90°, sambil sekali-sekali diaduk.

Infus diserkai sewaktu masih panas melalui kain flanel. Untuk

mencukupi kekurangan air, ditambahkan air mendidih melalui

ampasnya. Infus simplisia asam jawa dan simplisia yang berlendir tidak

boleh diperas. Asam jawa sebelum dipakai dibuang bijinya dan sebelum

direbus dibuat massa seperti bubur (Dirjen POM, 1986).

4. Hubungan Tamarindus indica dengan Kolesterol LDL

Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar

biasa yaitu sekitar 40.000 jenis tumbuhan, dari jumlah tersebut sekitar

1.300 di antaranya digunakan sebagai obat tradisional. Berdasarkan

potensi ini produk obat tradisional dapat dikembangkan secara luas

(Sapoetra, 1992). Salah satu tanaman tradisional yang bisa dimanfaatkan

adalah Tamarindus indica. Dari tanaman ini dapat diambil buahnya dan

dibuat infusa untuk mendapatkan serat terlarut pektin. Sebelum dibuat

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

infusa, bijinya dibuang dulu kemudian diremas dengan air hingga

diperoleh massa seperti bubur (Depkes RI, 1995). Kandungan pektin di

dalam buah asam jawa adalah 5,6 % (Morton et al., 1987).

Pektin diketahui dapat meningkatkan ekskresi asam empedu fekal

sebesar 168 % dengan cara mengikat asam empedu di lumen usus ileum

terminal. Selain itu pektin juga dapat meningkatkan ekskresi steroid netral

serta lemak yang dapat mengakibatkan hipokolesterolemia. Peningkatan

ekskresi zat-zat di atas juga disertai dengan peningkatan aktivitas

cholesterol 7α-hydroxylase hepar yang berfungsi untuk mengkonversi

kolesterol menjadi asam empedu (Diez et al., 1996). Melalui kerjanya,

pektin dapat menurunkan absorbsi kolesterol di usus sehingga terjadi

pengurangan masa kolesterol usus yang dikirimkan ke hepar melalui sisa

kilomikron. Hal tersebut akan menginduksi penambahan reseptor

apolipoprotein B/E di hepar yang berakibat pada terjadinya peningkatan

katabolisme LDL plasma sehingga LDL plasma akan menurun (Fernandez

et al., 1992).

Peningkatan konsentrasi LDL plasma dihubungkan dengan

konsumsi makanan berlemak dan minyak sayur jenuh. Konsumsi ini

mengakibatkan penurunan aktivitas reseptor LDL hepar. Aktivitas reseptor

LDL di hepar diatur oleh konsentrasi m-RNA dari reseptor LDL itu

sendiri. Penurunan reseptor LDL hepar oleh karena mengonsumsi

makanan yang mengandung lemak jenuh dipicu oleh penurunan aktivitas

sterol O-acyltransferase hepar. Aktivitas enzim yang turun tersebut

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

berakhir pada pengurangan simpanan ester kolesterol. Hal ini akan

menyebabkan produksi asam empedu menjadi turun. Asam laurat, asam

miristat, dan asam palmitat merupakan beberapa contoh dari asam lemak

jenuh. Ketiga asam lemak tersebut kurang lebih ekuivalen dalam

mengurangi aktivitas reseptor LDL hepar serta meningkatkan konsentrasi

LDL plasma melalui modulasi aktivitas sterol O-acyltransferase (Nicolosi,

1997).

5. Kolestiramin

Kolestiramin adalah garam klorida dari basic anion exchange resin

yang berbau dan berasa tidak enak. Kolestiramin bersifat hidrofilik, tetapi

tidak larut dalam air, tidak dicerna dan tidak diabsorbsi (Suyatna, 2007).

Obat ini berkhasiat menurunkan LDL dan kolesterol total melalui

pengikatan asam empedu dalam usus halus menjadi kompleks yang

dikeluarkan melalui tinja. Tanpa asam empedu, kolesterol tidak diserap

lagi. Penurunan kandungan asam empedu di plasma akan menstimulasi hati

untuk mengkonversi kolesterol menjadi asam empedu (Tjay dan Rahardja,

2007).

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

B. Kerangka Pemikiran

Faktor lain tidak terkendali: Stres, penyakit hati, hormonal

Pektin

Infusa Buah Asam Jawa (Tamarindus indica)

Penurunkan absorbsi kolesterol

Penurunan masa kolesterol pada siklus enterohepatik

Faktor lain terkendali: Makanan, genetik, umur, jenis kelamin

Peningkatan cholesterol 7α-hydroxylase di hepar

Reseptor LDL hepar (apoB) meningkat

Peningkatan katabolisme LDL plasma

Penurunan LDL plasma

Peningkatkan ekskresi asam empedu

Peningkatan sintesis asam empedu di hepar

Peningkatan sintesis kolesterol di hepar

Peningkatan HMG-CoA reductase

Keterangan:

: mengandung

: memacu

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

C. Hipotesis

1. Infusa buah asam jawa (Tamarindus indica) menurunkan kadar

kolesterol LDL darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang

diinduksi makanan hiperkolesterolemik.

2. Penambahan dosis dapat meningkatkan efek dalam menurunkan

kolesterol LDL plasma.

3. Dosis optimal dalam penelitian ini adalah dosis sedang infusa buah

asam jawa.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorik

dengan desain penelitian the pre and post test with control group design.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian

Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) yang

diperoleh dari Unit Pengembangan Hewan Percobaan Universitas

Gadjah Mada. Dengan kriteria, jenis kelamin jantan, galur Wistar, berat

badan kurang lebih 200 gram, umur sekitar 3 bulan, dalam keadaan

sehat sebanyak 30 ekor.

Subjek penelitian yang lainnya adalah infusa buah asam jawa.

Buah asam jawa dibuat simplisia kemudian diolah menjadi infusa

dengan cara menggunakan air pada suhu 90º C selama 15 menit.

Pembuatan infusa dilakukan tiap dua hari sekali.

D. Besar Sampel

Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus Federer (Hanifah,

1993), yaitu:

(k-1) (n-1) > 15

35

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

keterangan:

k : jumlah kelompok

n : jumlah sampel dalam kelompok

Dalam penelitian ini subjek dibagi 5 kelompok, sehingga

berdasarkan rumus Federer didapatkan jumlah subjek masing-masing

kelompok sebagai berikut:

(k-1) (n-1) >15

(5-1) (n-1) >15

4 (n-1) >15

4n-4 > 15

4n > 19

n > 5

Jadi jumlah sampel harus lebih besar dari 5 ekor tikus tiap

kelompok. Pada penelitian ini digunakan 6 ekor tikus setiap kelompok,

sehingga sudah memenuhi syarat dalam banyaknya sampel yang

digunakan.

E. Teknik sampling

Pengambilan sampel sebanyak 30 ekor dilakukan secara

purposive sampling, yaitu pemilihan subyek berdasarkan ciri-ciri yang

sudah diketahui sebelumnya (Taufiqqurahman, 2004). Hewan coba

dibagi dalam 5 kelompok secara random, setiap kelompok terdiri dari 6

ekor tikus. Kelompok II, III, dan IV sebagai kelompok perlakuan

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

dengan jumlah dosis yang berbeda, kelompok I sebagai kelompok

kontrol negatif dan kelompok V sebagai kelompok kontrol positif.

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : infusa buah asam jawa

2. Variabel Terikat : kadar kolesterol LDL darah tikus

putih

3. Variabel Luar

a. Dapat dikendalikan : varietas buah asam jawa, umur,

berat badan, makanan, jenis kelamin

b. Tidak dapat dikendalikan : stres, penyakit hati, hormonal

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Infusa Buah Asam Jawa

Infusa buah asam jawa adalah buah asam jawa yang

dikeringkan kemudian dihaluskan dengan derajat tertentu kemudian

diayak dan menjadi bentuk serbuk. Serbuk sebanyak 10 gram

ditambahkan air 100 ml, dipanaskan di atas api selama 15 menit

yang dimulai setelah suhu mencapai 90° C sambil sekali-sekali

diaduk. Kemudian disaring selagi panas melalui kain flanel. Jika

volume belum mencapai 100 ml maka ditambah air panas melalui

ampas sampai 100 ml (Depkes RI, 2001). Maka didapat larutan

stok infus 10 %. Dalam percobaan, pelarutan serbuk dilakukan

ketika akan memberi perlakuan mengingat sifat infusa yang tidak

tahan lama. Infusa diperoleh dari Fakultas Farmasi Universitas

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gadjah Mada. Infusa diberikan per oral dengan menggunakan

sonde lambung.

Skala variabel infusa buah asam jawa: skala ordinal

2. Kadar Kolesterol LDL Darah

LDL adalah salah satu jenis lipoprotein yang mengangkut

kolesterol pada manusia. Kadar kolesterol LDL dalam penelitian

ini didapat dengan cara mengukur kadarnya setelah induksi

makanan hiperkolesterolemik pada hari ke-14 dan setelah

perlakuan hari ke-14. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil

darah pada sinus orbitalis. Darah lalu ditampung dalam tabung

sentrifuge sekitar 2 ml. Darah dalam tabung sentrifuge dipusingkan

selama 15 - 20 menit dengan kecepatan 3000 rpm maka akan

didapatkan serum darah untuk diperiksa kadar kolesterol LDL.

Kolesterol LDL darah tikus diukur dengan alat spektrofotometer,

satuan hasil pengukurannya dinyatakan dalam mg/dl. Skala

variabel kolesterol LDL darah tikus putih: rasio.

3. Makanan

a. Makanan standar

Makanan standar dalam penelitian ini berupa pelet yang

diberikan ad libitum. Komposisi dari makanan standar berupa

dedak halus (bekatul), tepung ikan, bungkil kedelai, tepung

jagung, aquamik, vitamin C dan B kompleks. Makanan standar

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

diberikan saat proses adaptasi pada tikus putih selama 7 hari

sebelum dilakukan induksi makanan hiperkolesterolemik.

b. Makanan hiperkolesterolemik

Makanan adalah salah satu sumber kolesterol dalam tubuh

sehingga perubahan kadar kolesterol darah dapat dipengaruhi

oleh makanan. Pengurangan makanan yang mengandung lemak

jenuh dihubungkan dengan peningkatan reseptor LDL. Hal ini

mengakibatkan terjadinya penurunan kolesterol LDL serum.

Dengan kata lain bisa diartikan bahwa pemberian makanan yang

banyak mengandung asam lemak jenuh bisa menaikkan kadar

kolesterol LDL serum (Mustad et al., 1997). Pemberian

makanan hiperkolesterolemik dilakukan selama 28 hari setiap

pagi menggunakan sonde lambung. Pemberian makanan

hiperkolesterolemik setiap kelompok dibuat sama jenisnya yang

terdiri dari lemak babi 2 ml, kuning telur 2 ml, serbuk kolesterol

0,3 mg dan minyak goreng 1 ml (Sopia, 2009; Ariantari, 2010;

Adimunca dan Nainggolan, 2009).

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

H. Rancangan Penelitian

Purposive sampling

Random sampling

Tikus jantan putih umur 3 bulan, berat badan 200 - 300 gram

Sampel 30 ekor

Adaptasi 7 hari

Kelompok 2: makanan hiperkolesterolemik+aquades (14 hari)

Kelompok 3: makanan hiperkolesterolemik+aquades (14 hari)

Kontrol positif: makanan hiperkolesterolemik+aquades (14 hari)

Kelompok 1: makanan hiperkolesterolemik+aquades (14 hari)

Ukur kadar LDL darah masing-masing kelompok (post test)

Analisis rerata kadar LDL setelah perlakuan

makanan hiperkolesterolemik+ aquades saja selama 14 hari

makanan hiperkolesterolemik+aquades+ Infusa buah asam jawa 3,6 ml selama 14 hari

makanan hiperkolesterolemik+aquades +Serbuk kolestiramin 0,288 gram selama 14 hari

Kontrol negatif: makanan hiperkolesterolemik+aquades (14 hari)

Ukur kadar LDL darah masing-masing kelompok (pre test)

makanan hiperkolesterolemik+aquades +Infusa buah asam jawa 0,9 ml selama 14 hari

makanan hiperkolesterolemik+aquades +Infusa buah asam jawa 1,8 ml selama 14 hari

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

I. Instrumentasi Penelitian

1. Alat-alat yang digunakan

a. Sonde lambung

b. Tabung sentrifuge

c. Sentrifuge

d. Pipet mikrohematokrit

e. Gelas ukur kecil

f. Rak tabung reaksi

g. Spuit 5 ml

h. Panci infusa

i. Pengaduk

j. Timbangan

k. Kandang hewan percobaan beserta kelengkapan pemberian

makanan

l. Spektrofotometer

2. Bahan-bahan yang digunakan

a. Infusa buah asam jawa 10 %

b. Makanan hiperkolesterolemik yang terdiri dari campuran lemak

babi 2 ml, kuning telur 2 ml, serbuk kolesterol 0,3 mg dan minyak

goreng 1 ml sedangkan makanan standarnya adalah pelet

c. Air minum yang diolah menggunakan alat reverse osmosis

d. Kolestiramin

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

J. Cara Kerja

1. Memilih tikus putih dengan jenis kelamin jantan, berat badan 200 - 300

gram, berumur kurang lebih 3 bulan, dipilih yang normal melalui

purposive sampling.

2. Kandang tikus disiapkan. Semua subjek penelitian diadaptasikan dulu

selama 1 minggu di laboratorium dan diberi makanan standar secara ad

libitum yaitu pelet dan air. Untuk tikus dengan berat sekitar 200 gram

setiap harinya membutuhkan minum sebanyak 20 - 45 ml air (Smith,

1998).

3. Subjek penelitian dibagi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri

dari 6 ekor tikus. Kelompok II, III, dan IV sebagai kelompok perlakuan,

kelompok I sebagai kontrol negatif, dan kelompok V sebagai kontrol

positif.

4. Subjek penelitian diberi makan tinggi kolesterol selama 28 hari. Pada 14

hari terakhir makanan tinggi kolesterol diberikan bersamaan infusa buah

asam jawa dengan waktu yang tidak bersamaan. Induksi makanan

hiperkolesterolemik dilakukan pada pagi hari sedangkan pemberian

infusa buah asam jawa dilakukan pada sore hari. Induksi

hiperkolesterolemia dilakukan dengan mencampur lemak babi 2ml,

kuning telur 2 ml, serbuk kolesterol 0,3 mg dan minyak goreng 1 ml

sehingga didapatkan suatu campuran berbentuk cair. Pemberian pakan

hiperkolesterolemik diberikan secara oral menggunakan sonde lambung.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Setelah 14 hari pertama induksi akan dilakukan pengukuran kadar LDL

darah tikus putih sebagai pre test.

5. Penimbangan berat badan tikus putih untuk penyesuaian dosis.

6. Pembuatan infusa buah asam jawa dilakukan setiap dua hari sebelum

dimulai perlakuan pada tikus putih. Setelah dikonversi, dosis yang

diberikan pada masing-masing kelompok perlakuan yaitu, untuk

kelompok II adalah 0,9 ml, kelompok III adalah 1,8 ml dan kelompok

IV adalah 3,6 ml tiap hari.

7. Pemberian perlakuan

Kelompok I : Sebagai kontrol negatif sehingga tidak diberi

perlakuan.

Kelompok II : Pemberian Infusa buah asam jawa 0,9 ml selama

14 hari.

Kelompok III : Pemberian Infusa buah asam jawa 1,8 ml selama

14 hari.

Kelompok IV : Pemberian Infusa buah asam jawa 3,6 ml selama

14 hari.

Kelompok V : Sebagai kontrol positif, diberikan serbuk

kolestiramin 0,288 gram selama 14 hari.

8. Pada hari ke-14 setelah perlakuan subjek penelitian dipuasakan selama

12 jam tetapi masih tetap diberi air minum aquades, kemudian diambil

darahnya pada sinus orbitalis dengan pipet hematokrit, lalu darahnya

ditampung dalam tabung sentrifuge. Darah dipusingkan selama 15 - 20

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

menit dengan kecepatan 3000 rpm sehingga didapatkan serum darah

untuk diperiksa kadar kolesterol LDL serum dengan alat

spektrofotometer (post test).

9. Membandingkan kadar kolesterol LDL darah antara kelompok yang satu

dengan yang lain dengan uji-ANOVA dan mengolah data hasil

pemeriksaan kadar kolesterol LDL darah tikus putih.

K. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari kelima kelompok dianalisis secara statistik

dengan One Way Anova dan uji Post Hoc. Uji One Way Anova digunakan

untuk membandingkan rerata lebih dari 2 kelompok, sedangkan uji Post

Hoc digunakan untuk mengetahui letak perbedaan terkecil antara kelima

kelompok dengan syarat memiliki sebaran normal dan kesamaan varian.

Untuk memudahkan analisis data tersebut digunakan program SPSS 16

for Windows.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus),

strain Wistar, jantan, berumur ± 3 bulan dengan berat badan antara 150 -

200 gram, terbagi dalam 5 kelompok masing-masing 6 ekor. Kelompok I

merupakan kelompok kontrol negatif, kelompok II merupakan kelompok

perlakuan asam jawa dosis rendah, kelompok III merupakan kelompok

perlakuan asam jawa dosis sedang, kelompok IV merupakan kelompok

perlakuan asam jawa dosis tinggi, dan kelompok V adalah kelompok

perlakuan kontrol positif. Perlakuan diberikan selama 28 hari.

Sebelumnya, semua tikus diadaptasikan dulu selama 7 hari dengan hanya

diberikan pakan standar pelet dan air ad libitum.

Pada hari ke-7 setelah adaptasi, setiap tikus dilakukan penimbangan

berat badan. Hasil penimbangan berat badan tikus putih dianalisis secara

statistik sehingga didapatkan rata-rata berat badan tikus putih yang dapat

dilihat pada tabel di bawah:

45

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 2. Berat Badan Tikus Putih (gram)

Kelompok (N=6) Rata-rata ± simpangan baku

I

II

III

IV

V

171,83 ± 6,86

179,33 ± 8,54

154,83 ± 10,62

168,83 ± 13,87

165,17 ± 18,73

Keterangan:

I = Kelompok kontrol negatif

II = Kelompok perlakuan infusa buah asam jawa 0,09 gram/200 gram BB/

hari

III = Kelompok perlakuan infusa buah asam jawa 0,18 gram/200 gram BB/

hari

IV = Kelompok perlakuan infusa buah asam jawa 0,36 gram/200 gram

BB/ hari

V = Kelompok perlakuan serbuk kolestiramin 0,288 gram/200 gram BB/

hari (kontrol positif)

N = Jumlah tikus (ekor)

Keseragaman berat badan tikus diuji dengan berbagai langkah.

Langkah awal adalah intepretasi uji normalitas yang menghasilkan nilai

signifikansi (p) > 0,05 lalu dilakukan uji varians data yang menghasilkan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

nilai p = 0,55, hal tersebut mencerminkan bahwa berat badan tikus

homogen dan menyatakan bahwa syarat uji ANOVA terpenuhi. Uji

ANOVA terhadap data berat badan tikus tersebut menghasilkan nilai

probabilitas (p) : 0,057, dengan demikian Ho diterima yang berarti tidak

ada perbedaan antara berat badan tikus secara signifikan (lampiran 5).

Selama 14 hari pertama perlakuan, tikus diinduksi dengan makanan

hiperkolesterolemik yang dilanjutkan dengan pengukuran kadar kolesterol

LDL darah pertama kali (LDL pre test). Kemudian selama 14 hari terakhir

perlakuan, tikus tetap diinduksi dengan makanan hiperkolesterolemik pada

pagi harinya dan diberi infusa buah asam jawa pada sore harinya. Setelah

itu dilakukan pengukuran kadar LDL yang kedua kalinya (LDL post test)

(lampiran 8). Rerata hasil pengamatan untuk kadar LDL pre test dan post

test tikus putih disajikan dalam tabel berikut:

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 3. Kadar Kolesterol LDL Darah Pre Test dan Post Test ( mg/dl)

Kelompok

(N=6)

Rerata ±

simpangan baku

pre test

Rerata ±

simpangan baku

post test

Rerata ±

simpangan baku

selisih pre test

dan post test

I

II

III

IV

V

20,63 ± 3,67

25 ± 2,38

23,02 ± 2,37

22,75 ± 3,87

22,02 ± 3,92

17,4 ± 3,84

16,42 ± 1,31

14,55 ± 1,46

13,27 ± 3,03

14,9 ± 3,33

3,23 ± 2,29

8,58 ± 3,04

8,47 ± 1,03

9,4 ± 3,27

7,12 ± 1,53

Keterangan:

I = Kelompok kontrol negatif

II = Kelompok perlakuan infusa buah asam jawa 0,09 gram/ 200 gram

BB/ hari

III = Kelompok perlakuan infusa buah asam jawa 0,18 gram/ 200 gram

BB/ hari

IV = Kelompok perlakuan infusa buah asam jawa 0,36 gram/ 200 gram

BB/ hari

V = Kelompok perlakuan serbuk kolestiramin 0,288 gram/ 200 gram BB/

hari (kontrol positif)

N = Jumlah tikus (ekor)

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Hasil uji kadar kolesterol LDL plasma pre test menunjukkan nilai

normalitas yang tidak seragam di atas 0,05 pada masing-masing

kelompok. Dengan demikian uji yang dipakai bukan one-way ANOVA

melainkan uji Kruskal Wallis. Dari uji Kruskal Wallis, didapatkan nilai p

= 0,222 atau dengan kata lain p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara hasil kolesterol LDL

plasma pre test pada kelompok kontrol maupun perlakuan (lampiran 6).

Dari hasil kolesterol LDL pre test dan post test dicari selisih

nilainya. Nilai tersebut dilakukan uji normalitas dan didapatkan

probabilitas > 0,05 lalu dilanjutkan dengan uji varians data untuk mencari

homogenitas data tersebut. Interpretasi uji varians data menyatakan bahwa

tidak terdapat perbedaan antara kelompok yang dapat dilihat dari nilai

signifikansi = 0,215 (lampiran 7). Langkah-langkah tersebut memenuhi

syarat untuk dilakukan uji ANOVA. Uji ANOVA digunakan untuk

mengetahui perbedaan rata-rata kadar kolesterol LDL kelima kelompok

perlakuan berbeda signifikan atau tidak. Setelah dilakukan uji ANOVA

dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Uji Post Hoc menggunakan uji LSD

bertujuan untuk mengetahui kekuatan efek dalam menurunkan kadar

kolesterol LDL pada masing-masing kelompok.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 2. Rerata Selisih Kolesterol LDL Darah Tikus Putih Pre Test dan Post Test

Dari uji ANOVA didapatkan nilai p < 0,05 sehingga Ho ditolak

yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok yang

dilakukan perlakuan dengan yang tidak. Langkah selanjutnya adalah

dilakukan uji Post Hoc (Uji LSD) (lampiran 7). Hasil uji LSD kelima

kelompok dapat dilihat pada di bawah.

0123456789

10

I (N=6) II (N=6) III (N=6) IV (N=6) V (N=6)

Selis

ih k

oles

tero

l LD

L da

rah

pre

test

dan

pos

t tes

t (m

g/ d

l)

Kelompok Perlakuan (ekor)

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 4. Hasil Uji LSD Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus Putih

Kelompok Signifikansi (p) Keterangan

I

II

III

IV

V

II

III

IV

V

I

III

IV

V

I

II

IV

V

I

II

III

V

I

II

III

IV

0,001

0,001

0,000

0,009

0,001

0,933

0,520

0,298

0,001

0,933

0,468

0,337

0,000

0,520

0,468

0,098

0,009

0,298

0,337

0,098

Signifikan

Signifikan

Signifikan

Signifikan

Signifikan

Tidak Signifikan

Tidak Signifikan

Tidak Signifikan

Signifikan

Tidak Signifikan

Tidak Signifikan

Tidak Signifikan

Signifikan

Tidak Signifikan

Tidak Signifikan

Tidak Signifikan

Signifikan

Tidak Signifikan

Tidak Signifikan

Tidak Signifikan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB V

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini tikus diinduksi dengan makanan

hiperkolesterolemik yang terdiri dari lemak babi 2 ml, kuning telur 2 ml,

serbuk kolesterol 0,3 mg dan minyak goreng 1 ml sampai didapatkan suatu

campuran berbentuk cair. Pemberian dilakukan selama 2 tahap. Tahap

pertama berlangsung selama 2 minggu yang dilanjutkan dengan

pengukuran kadar kolesterol LDL pertama pada masing-masing sampel

(pre test). Dalam penelitian acuan disebutkan bahwa injeksi adrenalin iv

0.006 mg pada hari pertama dilanjutkan dengan pemberian diet 10 gram

kuning telur secara intermitten pada hari kedua sampai keempat belas pada

tikus Wistar jantan dapat meningkatkan kadar kolesterol total, LDL,

trigliserida, jumlah sel busa dan ketebalan dinding aorta (Prasetyo dkk,

2003). Penelitian lain yang juga menjadi pedoman menyebutkan bahwa

tikus percobaan yang dicekok dengan minyak kelapa dan tiourasil selama

2 minggu akan dapat meningkatkan konsentrasi kolesterol total,

trigiserida, kolesterol LDL dan menurunkan konsentrasi HDL kolesterol

(Adimunca dan Nainggolan, 2009).

Pemberian makanan hiperkolesterolemik tahap kedua dilakukan di

hari yang sama dengan pemberian infusa buah asam jawa yang

berlangsung selama 2 minggu juga. Pada tahap kedua, pemberian makanan

hiperkolesterolemik dengan infusa buah asam jawa tidak berlangsung

52

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dalam satu waktu. Makanan hiperkolesterolemik diberikan pada pagi hari

sedangkan infusa buah asam jawa diberikan pada sore hari. Setelah

perlakuan tahap kedua ini selesai, tahap selanjutnya adalah mengukur

kadar kolesterol LDL post test. Pada penelitian ini, jenis kolesterol yang

menjadi fokus bahasan adalah kolesterol eksogen. Kolesterol eksogen

dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL plasma melalui asupan

kolesterol dari luar. Apabila jumlah dari kolesterol makanan meningkat,

sintesis kolesterol oleh hati akan dihambat karena kolesterol dalam darah

secara langsung menghambat enzim hati yang penting untuk pembentukan

kolesterol (Sheerwood, 2001). Hal inilah yang menjadi dasar mengapa

dalam 14 hari terakhir makanan hiperkolestrolemik masih tetap diberikan

ke tikus putih yaitu dikhawatirkan sintesis dari kolesterol secara endogen

masih belum cukup untuk membuat tikus menjadi hiperkolesterolemik.

Di dalam buah asam jawa terkandung berbagai jenis metabolit

primer seperti air, protein, lemak, karbohidrat, serat, serta berbagai macam

mineral dan vitamin (El-Siddig et al., 2006). Jenis serat yang dikandung

buah tersebut adalah serat terlarut yang bernama pektin. Melalui metode

infusa, pektin akan mengalami proses penyarian karena metode ini

bertujuan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut di dalam air

(Dirjen POM, 1986).

Melalui mekanisme kerjanya, pektin dapat menurunkan absorbsi

kolesterol di usus yang berakibat pada pengurangan masa kolesterol usus

menuju ke hepar melalui sisa-sisa kilomikron. Hal tersebut akan

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

menginduksi peningkatan ekspresi reseptor apolipoprotein B/E di hepar

serta reseptor yang memediasi proses katabolisme LDL plasma (Fernandez

et al., 1992). Proses metabolisme yang terjadi memberikan pengaruh

terhadap konsentrasi LDL plasma. Peningkatan reseptor-reseptor tersebut

menyebabkan kadar kolesterol LDL plasma mengalami penurunan oleh

karena berpindah ke hepar untuk berinteraksi dengan reseptor-reseptornya.

Bila makanan hiperkolesterolemik hanya diberikan pada 14 hari pertama

perlakuan, tidak pada 14 hari terakhir, dikhawatirkan kerja dari pektin

tersebut kurang teramati secara optimal.

Peneliti lain menyebutkan bahwa pemberian pektin pada tikus dapat

meningkatkan ekskresi asam empedu fekal. Pemberian pektin pada tikus

tersebut akan menaikkan aktivitas cholesterol 7α-hydroxylase dan HMG-

CoA reductase. Peningkatan ekskresi asam empedu akan memicu

peningkatan biosintesis asam empedu hepar oleh cholesterol 7α-

hydroxylase. Hal tersebut secara langsung akan meningkatkan biosintesis

kolesterol hepar oleh HMG –CoA reductase dan menurunkan konsentrasi

kolesterol plasma (Diez et al., 1996). Seperti telah diketahui bahwa LDL

merupakan lipoprotein terbanyak pengangkut kolesterol sehingga kadar

LDL plasma pada peristiwa ini akan menurun.

Buah asam jawa mengandung vitamin C (asam askorbat) kurang

lebih 3 - 9% (El-Siddig et al., 2006). Dengan metode infusa yang

digunakan dalam penelitian ini, proses penyarian dengan air dilakukan

pada suhu 90º selama 15 menit, asam askorbat tidak mengalami kerusakan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

secara keseluruhan. Jadi di dalam infusa buah asam jawa ini masih

mengandung zat kimia asam askorbat (lampiran 9). Asam askorbat

tersebut juga berkontribusi dalam menurunkan kadar kolesterol LDL

plasma. Pada penelitian terdahulu didapatkan hasil bahwa hipovitaminosis

C pada babi guinea diketahui dapat menurunkan kecepatan transformasi

kolesterol menjadi asam empedu di hepar. Hal tersebut akan menurunkan

ekskresi kolesterol dan meningkatkan konsentrasi LDL secara tidak

langsung melalui jalur transportasi lipid endogen. Pada penelitian tersebut

juga disebutkan bahwa asam empedu yang diekskresikan oleh babi guinea

hipovitaminosis C lebih sedikit dibandingkan dengan kontrol (Ginter et

al., 1968). Peran vitamin C dalam mengintervensi kolesterol menjadi

asam empedu adalah pada proses perubahan kolesterol menjadi 7α-

hidroksikolesterol bukan pada perubahan 7α-hidroksikolesterol menjadi

asam empedu karena pada proses perubahan yang terakhir ini tidak

ditemukan efeknya (Kritchevsky et al., 1973).

Sebuah penelitian pada marmut menunjukkan bahwa defisiensi

vitamin C menyebabkan penurunan produksi garam empedu dan

peningkatan kadar kolesterol darah. Pemberian vitamin C dosis tinggi pada

marmut ini menyebabkan peningkatan pembentukan garam empedu dan

penurunan kadar LDL kolesterol plasma. Penurunan kadar LDL kolesterol

plasma pada tikus Wistar setelah pemberian vitamin C mungkin

disebabkan oleh peningkatan pembentukan garam empedu sehingga

kolesterol yang merupakan bahan utama pembentukan garam ini banyak

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

diambil dari dalam darah (Combs, 1992). Ada indikasi kuat bahwa vitamin

C dalam dosis 500 - 1000 mg sehari pada manusia dapat menurunkan

kadar kolesterol darah yang tinggi. Diperkirakan bahwa dasarnya adalah

stimulasi transport kolesterol dari dinding pembuluh darah ke hati serta

peningkatan proses pengubahannya menjadi asam kolat dan kortikosteroid

(Tjay dan Rahardja, 2007). Dengan mengkonversi dosis yang dibutuhkan

manusia untuk berefek antilipemis pada tikus, serta mempertimbangkan

kuantitas dari buah asam jawa yang digunakan untuk perlakuan, maka

didapatkan hasil yang tidak menunjukkan undertreatment maupun

overtreatment dengan dosis yang digunakan dalam penelitian ini.

Sifat yang paling kuat dari buah asam jawa adalah rasa asam

manisnya yang disebabkan oleh keberadaan asam tartrat sekitar 8 - 18 %.

Kandungan asam ini tidak berubah selama perkembangan dari buah asam

jawa, berbeda dengan gula invert yang kadarnya meningkat seiring

bertambahnya proses masak buah. Jadi buah akan terasa tambah manis

ketika sudah masak tanpa meninggalkan rasa asamnya. Oleh proses

infundasi yang dilakukan dalam penelitian ini asam tartrat tidak akan

rusak, tetapi justru mudah dilakukan ekstraksi menggunakan air panas (El-

Siddig et al., 2006). Penelitian lain mengenai efek asam tartrat juga telah

dilaporkan (Spiller et al., 2003). Pada penelitian tersebut menyebutkan

bahwa asam tartrat pada kismis yang dikeringkan dapat menurunkan

waktu transit di usus dan meningkatkan berat fekal. Hal tersebut akan

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

mendukung hambatan absorbsi kolesterol lebih banyak sehingga secara

tidak langsung akan berpengaruh tehadap kadar LDL plasma.

Dalam penelitian ini tikus dibuat menjadi hiperkolesterolemik

melalui makanan. Makanan yang mengandung lemak jenuh serta

kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL plasma darah.

Penggunaan lemak jenuh dalam penelitian ini berupa lemak babi, kuning

telur, dan minyak goreng curah. Lemak jenuh dapat menurunkan aktivitas

reseptor LDL hepar yang diperantarai oleh enzim sterol O-acyltransferase

(Nicolosi, 1997). Diet lemak yang sangat jenuh meningkatkan konsentrasi

kolesterol darah 15 - 25 persen (Guyton dan Hall, 2008a). Sedangkan

konsumsi serbuk kolesterol dapat meningkatkan kadar LDL plasma oleh

karena fungsi LDL tersebut sebagai lipoprotein terbesar dalam

mengangkut kolesterol dalam tubuh (Murray et al., 2003). Pemberian

lemak jenuh dan serbuk kolesterol pada tikus putih dapat membuatnya

menjadi hiperkolesterolemia.

Dari tabel 2 didapatkan rerata hasil penimbangan berat badan untuk

kelompok I sebesar 171,83 gram, kelompok II sebesar 179,33 gram,

kelompok III sebesar 154,83 gram, kelompok IV sebesar 168,83 gram dan

kelompok V sebesar 165,17 gram. Setelah dilakukan uji homogenitas

diketahui bahwa berat badan tikus homogen sehingga subjek layak

diberikan perlakuan. Berat badan tikus perlu ditimbang untuk mengetahui

berapa dosis infusa buah asam jawa yang harus diberikan serta untuk

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

mengevaluasi apakah terdapat faktor perancu berupa berat badan yang

dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode the pre and post control group

design yang terdiri dari 5 kelompok yaitu kelompok I (kontrol negatif),

kelompok II (infusa buah asam jawa dosis rendah), kelompok III (infusa

buah asam jawa dosis sedang), kelompok IV (infusa buah asam jawa dosis

tinggi), dan kelompok V (kontrol positif). Pemeriksaan kadar kolesterol

LDL darah dilakukan 12 jam setelah perlakuan terakhir dengan tujuan agar

tidak ada pengaruh makanan yang baru saja dimakan terhadap hasil

pengukuran.

Pada penelitian ini dilakukan penghitungan selisih hasil pre test

dengan post test untuk mengetahui adanya perbedaan antara kelompok

kontrol dengan kelompok perlakuan. Pada kelompok I didapatkan selisih

kadar kolesterol LDL pre test dengan post test sebesar 3,23 mg/dl,

kelompok II sebesar 8,58 mg/dl, kelompok III sebesar 8,47 mg/dl,

kelompok IV sebesar 9,48 mg/dl, dan kelompok V sebesar 7,12 mg/dl.

Hasil uji ANOVA dari kelima kelompok tersebut menunjukkan terdapat

perbedaan oleh karena pemberian infusa buah asam jawa (p = 0,001). Dari

uji homogenitas didapatkan kehomogenitasan hasil penelitian ini yang

dapat ditunjukkan dengan nilai p > 0,05. Kehomogenitasan hasil ini

menunjukkan bahwa data tersebut reliable yang berarti pada pengukuran

berulang didapatkan hasil yang tidak berbeda.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok-kelompok lainnya. Hal

ini menunjukkan bahwa pemberian infusa buah asam jawa mempengaruhi

kadar kolesterol LDL darah tikus putih dengan cara menurunkan kadarnya.

Sesuai dengan teori, pektin yang terkandung dalam buah asam jawa

memiliki peranan yang dominan dalam menimbulkan hal ini.

Pada tabel 4 dapat dilihat kekuatan perbedaan antarmasing-masing

kelompok. Uji Post Hoc menggunakan uji LSD menunjukkan bahwa

perbandingan antara kelompok I dan kelompok II, kelompok I dan

kelompok III kelompok I dan kelompok IV, kelompok I dan kelompok V

menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil tersebut dimanifestasikan

dengan selisih kadar kolesterol LDL darah antara pre test dan post test

pada kelompok I terlihat paling rendah terlihat di antara kelompok –

kelompok lainnya (gambar 2).

Dari uji LSD, antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok

perlakuan buah asam jawa dosis rendah menunjukkan angka signifikansi

0,001. Angka tersebut menggambarkan bahwa pada kedua kelompok

tersebut memiliki perbedaan yang bermakna karena p < 0,05. Terdapat

kemungkinan sebesar 0,1 % untuk memperoleh hipotesis nol atau untuk

memperoleh ketidakadaan hubungan antara kedua kelompok tersebut. Hal

yang sama juga didapat dari kelompok kontrol negatif dengan kelompok

perlakuan buah asam jawa dosis sedang. Antara kelompok kontrol negatif

dan kelompok perlakuan asam jawa dosis tinggi memiliki nilai p = 0,000

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

sedangkan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan

kolestiramin didapatkan nilai p = 0,009. Keempat nilai p yang ditunjukkan

oleh hubungan kelompok-kelompok di atas menggambarkan terdapatnya

perbedaan yang signifikan antara kelompok-kelompok tersebut. Dapat

disimpulkan bahwa pemberian infusa buah asam jawa berpengaruh

terhadap masing-masing kelompok perlakuan dengan dosis yang

digunakan berturut-turut adalah 0,09 gram, 0,18 gram, dan 0,36 gram.

Dari uji LSD, antarkelompok perlakuan infusa buah asam jawa

(kelompok II dan III, II dan IV, III dan IV) menunjukkan hubungan yang

tidak signifikan yang berarti tidak didapatkan perbedaan yang bermakna.

Sedangkan antara kelompok perlakuan kolestiramin (kontrol positif)

dengan kelompok perlakuan asam jawa dosis rendah memiliki angka

signifikasi 0,298. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok

tersebut tidak memiliki hubungan yang bermakna karena nilai p > 0,05.

Hubungan yang tidak bermakna juga didapat antara kelompok kontrol

positif dengan asam jawa dosis sedang dan tinggi dengan nilai berturut

turut adalah p = 0,337 dan p = 0,098. Dari ketiga hubungan kelompok tadi,

nilai p yang tertinggi adalah antara kelompok kontrol positif dan

kelompok perlakuan asam jawa dosis sedang. Nilai p yang tertinggi

tersebut menunjukkan bahwa kelompok tersebut adalah kelompok yang

paling tidak memiliki hubungan bermakna dibandingkan kedua kelompok

lain di atas. Hal tersebut mencerminkan bahwa efek yang paling

mendekati kelompok kontrol positif adalah kelompok perlakuan infusa

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

buah asam jawa dosis sedang. Jadi dosis pada kelompok perlakuan infusa

buah asam jawa dosis sedang adalah dosis yang optimal.

Dari gambar 2 dapat diketahui bahwa jumlah dosis tidak

berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol LDL plasma atau

dengan kata lain tidak didapatkan suatu dose related response. Di antara

ketiga kelompok perlakuan tersebut, hasil yang paling mendekati kontrol

positif adalah milik kelompok 3. Sedangkan yang paling jauh dengan

kontrol positif adalah milik kelompok 4. Hasil tersebut menggambarkan

bahwa tidak didapatkan suatu korelasi antara jumlah dosis dengan derajat

penurunan kolesterol LDL plasma. Keadaan ini bisa terjadi karena

beberapa hal antara lain :

1. Adanya Faktor Genetik (Individual)

Terdapatnya karakteristik mekanisme genetik yang tidak sama pada

tiap-tiap tikus putih jantan bergalur Wistar seperti ekspresi dari faktor

transkripsi PPARα dan Sterol Regulatory Element-Binding Protein-1c

(SREBP-1c) yang berperan dalam mengatur metabolisme lipid (Ching

Hsu dan Jang Huang, 2006). Terdapatnya faktor-faktor transkripsi

tersebut setidaknya mempengaruhi proses metabolisme dari kolesterol

di dalam tubuh tikus. Penelitian yang dilakukan belum sampai menuju

ke tahap molekuler sehingga belum bisa mengendalikan faktor perancu

ini.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2. Faktor Insulin

Hormon insulin dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL plasma.

Insulin dapat meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam sel-sel

hati. Glukosa akan dipecah menjadi piruvat melalui jalur glikolisis,

dan piruvat ini selanjutnya diubah menjadi asetil-KoA. Molekul asetil

Ko-A dapat membentuk inti sterol yang menjadi struktur dasar

kolesterol (Guyton dan Hall, 2008b). Penelitian yang dilakukan belum

sampai mendeteksi kadar insulin yang berada di dalam plasma

sehingga belum bisa mengendalikan faktor perancu tersebut.

3. Faktor Psikologis

Faktor stres juga berpengaruh terhadap mobilisasi asam lemak dan

pemecahan trigliserida (Guyton dan Hall, 2008a). Walaupun tikus

putih telah diadaptasikan selama 7 hari tidak menutup kemungkinan

kalau tikus bisa saja mengalami kondisi stres oleh karena mekanisme

hormonal yang tidak bisa dikendalikan.

4. Pemakaian dosis antara perlakuan satu dengan perlakuan lainnya

berjarak terlalu sempit sehingga perbedaan dari hasil tiap-tiap

perlakuan menjadi kurang berarti.

5. Dalam infusa buah asam jawa tidak hanya mengandung satu jenis zat

saja, tetapi juga mengandung zat-zat lain yang mempengaruhi

potensinya dalam menghambat penurunan kadar kolesterol LDL

plasma seperti asam tartrat. Asam tartrat memiliki efek dalam

meningkatkan absorbsi kalsium dan besi. Penelitian yang dilakukan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

oleh Graham et al. (2010) menyatakan bahwa kumulasi besi di hati

dapat meningkatkan sintesis kolesterol hati dan berkontribusi terhadap

terjadinya lipotoksisitas.

Induksi makanan hiperkolesterolemik menggunakan makanan yang

mengandung lemak jenuh dan serbuk kolesterol dilakukan selama 28 hari

pada penelitian ini. Selama 28 hari tersebut, jumlah makanan

hiperkolesterolemik yang diinduksikan pada tiap-tiap tikus berjumlah

sama tanpa memandang berat badan tikus. Tingkat kehomogenitasan dari

makanan hiperkolesterolemik juga kurang peneliti perhatikan ketika

menginduksi tikus putih.

Minuman yang diberikan ke tikus putih berupa air mineral yang

didapat melalui alat reverse osmosis. Minuman yang diberikan tidak

ditambah dengan PTU (propiltiourasil) seperti penelitian lain sebelumnya

oleh karena penelitian yang terdahulu di LPPT UGM, menggunakan

propiltiourasil sebagai salah satu penginduksi hiperkolesterolemik, tikus

yang menjadi subjek penelitian banyak yang mati. Berdasarkan

pengalaman tersebut, maka pada penelitian ini tidak menggunakan

propiltiourasil.

Masalah-masalah di atas yang terjadi selama proses penelitian

dimungkinkan berkontribusi terhadap tidak ditemukannya fenomena dose

related response. Sedangkan hubungan yang tidak signifikan

antarkelompok pada hasil kolesterol LDL pre test (lampiran 7)

menunjukkan bahwa kadar LDL kolesterol plasma bukan merupakan

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

faktor perancu sehingga tidak berpengaruh terhadap tidak adanya

fenomena dose related response ini.

Dari hasil pengamatan tinja tikus didapatkan bahwa konsistensi tinja

pada kelompok I, II, III, IV, dan V tidak keras maupun encer,

konsistensinya relatif normal dan lunak. Konsistensinya yang lunak

tersebut disebabkan oleh kandungan serat terlarut pektin di dalam infusa

buah asam jawa. Dengan melihat konsistensi tinja tikus dapat disimpulkan

bahwa pemberian infusa buah asam jawa tidak memiliki efek buruk pada

saluran pencernaan dengan catatan pemberiannya berada dalam dosis yang

tidak berlebihan.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah dilakukan analisis dan pembahasan, maka dapat diambil

simpulan bahwa

1. Pemberian infusa buah asam jawa dengan dosis 0,09 gram/hari, 0,18

gram/hari, dan 0,36 gram/hari selama 14 hari dapat menurunkan kadar

kolesterol LDL plasma tikus putih.

2. Tidak didapatkan suatu fenomena dose related response yaitu dengan

penambahan dosis akan terjadi peningkatan efek.

3. Dosis yang paling optimal adalah dosis infusa buah asam jawa dengan

dosis 0,18 gram/hari karena mendekati kontrol positif.

B. Saran

1. Perlu penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memastikan berapa

dosis optimal antara lain dengan mengukur kuantitas dari zat aktif serta

memperbesar selisih dosis yang digunakan antarmasing-masing

kelompok perlakuan.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pemeriksaan kadar hormon

tiroid dan hormon insulin sebelum percobaan untuk menghindari

faktor perancu.

3. Perlu penelitian efek samping penggunaan infusa buah asam jawa

terhadap berbagai organ tubuh.

65

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · perubahan gaya hidup menuju ke arah yang kurang sehat. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66