perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun...

108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL LEMBAGA- LEMBAGA NEGARA DALAM SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI I DOLOGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: ROKHANI MARTI ASTUTI K7108218 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SEPTEMBER 2012

Upload: nguyenkiet

Post on 17-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL LEMBAGA-

LEMBAGA NEGARA DALAM SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT

MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II

SD NEGERI I DOLOGAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

ROKHANI MARTI ASTUTI

K7108218

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

SEPTEMBER 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Rokhani Marti Astuti

NIM : K7108218

Jurusan/Program Studi : IP/PGSD

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN PENGUASAAN

KONSEP MENGENAL LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DALAM

SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE

PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV

SEMESTER II SD NEGERI I DOLOGAN TAHUN AJARAN 2011/2012” ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi

yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, September 2012

Yang membuat pernyataan

Rokhani Marti Astuti

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL LEMBAGA-

LEMBAGA NEGARA DALAM SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT

MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II

SD NEGERI I DOLOGAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

ROKHANI MARTI ASTUTI

K7108218

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan

Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

SEPTEMBER 2012

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, September 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Suharno, M.Pd Drs. Hasan Mahfud, M.Pd

NIP. 1952112980031001 NIP. 195905151987031002

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tanda Tangan

___

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Selasa

Tangggal : 18 September 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd

Sekertaris : Drs. Chumdari, M.Pd

Anggota I : Dr. Suharno, M.Pd.

Anggota II : Drs. Hasan mahfud, M.Pd

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Rokhani Marti Astuti. PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEPMENGENAL LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DALAM SUSUNANPEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE TALKING STICK PADASISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DOLOGAN KARANGGEDEBOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. September 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsepsiswa melalui metode pembelajaran talking stick pada siswa kelas IV semesterII SD Negeri Dologan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran PKn padasiswa kelas IV semester II SD Negeri Dologan.

Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Dologan.Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah metode observasi,wawancara dan tes. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif yang terdiridari reduksi data, penyajian data, dan penerikan kesimpulan.

Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah : (1) Siswa yang tuntas padasiklus I terdapat 8 siswa (47%),siklus II terdapat 15 siswa (89%) dan siklusIII 16 siswa (94%). (2). Siswa yang memperoleh nilai sempurna (100) padasiklus I sebanyak 0 siswa (0%), siklus II terdapat 2 siswa (12%) dansiklus III meningkat menjadi seluruh siswa yaitu 4 siswa (24%). (3). Siswayang tekun dalam menghadapi tugas pada siklus I ada 8 siswa (47%), siklusII terdapat 12 siswa (70%), dan siklus III meningkat lagi menjadi 15 siswa(88%). (4). Penguasaan konsep pada siklus I ada 7 siswa (41%) yang bisamenjawab soal, siklus II terdapat 11 siswa (64%), siklus III meningkat 14siswa (82%) siswa yang berhasil menjawab dengan benar. Dari penelitian inidapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran talking stick dapatmeningkatkan penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran PKn terutama materimengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintrahan pusat.

Kata Kunci : penguasaan konsep, talking stick

vi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Rokhani Marti Astuti. IMPROVING DOMINATION OF CONCEPTRECOGNIZE INSTITUTES STATE IN FORMATION GOVERNANCECENTER THROUGH TALKING STICK METHOD FOR THE 4TH

STUDENTS OF SDN 1 DOLOGAN KARANGGEDE BOYOLALI YEAR2011 / 2012. Research paper. Departement and science education. Sebelas Maretuniversity. Surakarta. September 2012.

Target of the research is to improve dominated of student in conceptthrough study of talking stick method of SDN I Dologan and to improve qualityprocess of study PKn of SDN I Dologan..

The subject of the research is teacher and student of 4th in SDN I Dologan.Method of collecting data that used by researcher is observation method,interview and test. Analyzing of the data is qualitative descriptive which consist ofdata discount, presentation of data, and taking conclusion.

The result of this action class cover of : (1) Student that complete the testat first treatment there are 8 students (47%), second treatment there are 15students (89%) and third treatment there are 16 students (94%). (2). Student thatobtain perfect score (100) at first treatment is 0 student (0%), at second treatmentthere are 2 students (12%) and at third treatment there are 4 students (24%). ( 3).Student who active finished the duty at first treatment there are 8 students (47%),at second treatment there are 12 students (70%), and at third treatment increaseagain become 15 students ( 88%). (4). The understanding of the concept at firsttreatment there are 7 students (41%) which can replying question, at secondtreatment there are 11 students (64%), at third treatment increase again become 14students (82%) that can answer the question correctly. From this research can beconcluded that usage of stick talking method can improve the understanding ofstudent concept at subject of PKn especially items recognize institutes state information governance center.

Keyword: domination of concept, talking stick

vii

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(Depag RI, 1989 : 421)

“ Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,

istiqomah dalam menghadapi cobaan”.

(Penulis)

“Kesabaran adalah pengertian dari hatimu dan keputusan dari pikiranmu untuk

mempercayai bahwa upaya-upaya yang baik akan dihadiahi dengan baik”.

(Mario Teguh)

“Berdoalah jika menemui kesulitan karena doa mengubah segala sesuatu, jangan

pernah menyerah melainkan berserahlah pada Tuhan karena rencana Tuhan akan

indah pada waktunya”.

(Penulis)

viii

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

“Bapak dan Ibuku tercinta (Bapak Rokhmad dan Ibu Ani Yulikah K)”

Terima kasih atas doa, kasih sayang serta pengorbanan tulus yang tak

terbatas yang telah kalian beri. Tiada kasih sayang yang seindah dan setulus kasih

sayang kalian berdua.

“Suamiku tercinta”

Terima kasih atas doa, cinta, dan dukunganmu. Terima kasih karena selalu

menemaniku dan mendorong setiap langkahku serta memberikan pelangi dalam

hidupku.

“Adikku tersayang (Ifah,Rani)”

Terima kasih karena senantiasa memberikan semangat dan perhatiannya untukku

“Sahabat-sahabatku (Dian, Septian, Haning, Mb.Nita, Mb ayun, dek bety, dek

umi, upik, klara, ika, ayumey)”

Terima kasih banyak karena kalian senantiasa memberikan semangat dan

perhatian saat aku lemah, menolong saat aku jatuh dan menemani saat aku

sendiri

“Teman-teman seperjuangan PGSD 08”

Terima kasih atas semua dukungan dan motivasinya.

Almamaterku tercinta yang telah memberikan ilmu yang berguna bagi

masa depanku.

ix

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Rahim, yang memberi

rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL LEMBAGA-

LEMBAGA NEGARA DALAM SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT

MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV SD N 1

DOLOGAN KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Maka

dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bentuannya. Untuk itu,

penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas sebelas Maret Surakarta.

5. Dr. Suharno, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan,

dorongan, dan bimbingan dalam menyelesaiakan skripsi ini.

6. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan

arahan, dorongan, dan bimbingan dalam menyelesaiakan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen program studi PGSD FKIP UNS yang telah

memberikan motivasi dan pengarahan kepada penulis.

x

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Ibu Sri Sugiyatmi, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Dologan 1 Karanggede

Boyolali, yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

9. Sri Wahyuni, S.Pd.sd selaku guru kelas IV SD Negeri SD Negeri Dologan 1

Karanggede Boyolali, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam

penelitian.

10. Guru-guru SD Negeri Dologan 1 Karanggede Boyolali yang telah

memberikan motivasi.

11. Para siswa SD Negeri Dologan 1 Karanggede Boyolali yang telah bersedia

untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

12. Keluarga besar penulis yang telah memberikan semangat, doa, dan

dukungannya.

13. Teman-teman mahasiswa S1 PGSD angkatan 2008 FKIP UNS yang telah

memberikan dukungan, semangat, dan kerjasama selama ini. Terimakasih

atas kebersamaan yang tak terlupakan.

14. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, September 2012

Penulis

xi

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................... vii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH .............................................................. 3

C. TUJUAN PENELITIAN .............................................................. 3

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN ............................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 5

A. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5

B. PENELITIAN YANG RELEVAN ................................................ 17

C. KERANGKA BERPIKIR .............................................................. 18

D. HIPOTESIS TINDAKAN.............................................................. 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 21

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN...................................... 21

B. BENTUK DAN STRATEGI PENELITIAN ................................. 21

C. SUBJEK PENELITIAN................................................................. 22

D. SUMBER DATA .......................................................................... 22

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................ 23

xii

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. VALIDITAS DATA ...................................................................... 25

G. TEKNIK ANALISIS DATA ......................................................... 26

H. INDIKATOR KINERJA................................................................ 28

I. PROSEDUR PENELITIAN .......................................................... 28

J. JADWAL PENELITIAN............................................................... 32

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 33

A. KONDISI AWAL DI SD N 1 DOLOGAN .................................. 33

B. DESKRIPSI PERMASALAHAN PENELITIAN ......................... 36

C. PEMBAHASAN .......................................................................... 72

D. HASIL TINDAKAN ...................................................................... 84

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN .............................................. 87

A. SIMPULAN .................................................................................. 87

B. IMPLIKASI ................................................................................... 87

C. SARAN ......................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 91

LAMPIRAN ................................................................................................... 93

xiii

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Nilai Tes Pra Siklus ................................................................................. 33

2 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus....................................... 34

3 Nilai Ulangan Pra Siklus ......................................................................... 35

4 Nilai Hasil Tes Siklus 1 Pertemuan pertama ........................................... 39

5 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 1 Pertemuan Pertama.......... 40

6 Nilai Ulangan Harian siklus 1 Pertemuan Pertama ................................. 41

7 Nilai Hasil Tes Siklus 1 Pertemuan Kedua.............................................. 41

8 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 1 Pertemuan Kedua ............ 42

9 Nilai Ulangan Harian siklus 1 Pertemuan Kedua .................................... 43

10 Keaktifan Siswa pada Siklus 1 ................................................................ 44

11 Perbandingan Hasil Nilai Tes Pra Siklus dan Siklus I............................. 46

12 Perbandingan Perolehan Nilai Siswa....................................................... 47

13 Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus 1................ 48

14 Nilai Hasil Tes Siklus 2 Pertemuan Pertama........................................... 51

15 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 2 Pertemuan Pertama ................. 52

16 Nilai Ulangan Harian siklus 2 Pertemuan Pertama ................................. 53

17 Nilai Hasil Tes Siklus 2 Pertemuan Kedua.............................................. 53

18 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 2 Pertemuan Kedua.................... 54

19 Nilai Ulangan Harian siklus 2 Pertemuan Kedua .................................... 55

20 Keaktifan Siswa pada Siklus 2 ................................................................ 56

21 Perbandingan Hasil Nilai Tes Siklus 1 dan Siklus 2 ............................... 57

22 Perbandingan Perolehan Nilai Siswa....................................................... 58

23 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 1 dan Siklus 2 ......................... 59

24 Nilai Hasil Tes Siklus 3 Pertemuan Pertama........................................... 63

25 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 3 Pertemuan Pertama ................. 64

26 Nilai Ulangan Harian siklus 3 Pertemuan Pertama ................................. 65

27 Nilai Hasil Tes Siklus 3 Pertemuan Kedua.............................................. 65

28 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 3 Pertemuan Kedua.................... 66

xiv

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29 Nilai Ulangan Harian siklus 3 Pertemuan Pertama ................................. 67

30 Keaktifan Siswa pada Siklus 3 ................................................................ 68

31 Perbandingan Hasil Nilai Tes Siklus 2 dan Siklus 3 ............................... 69

32 Perbandingan Perolehan Nilai Siswa siklus 2 dan siklus 3 ..................... 70

33 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 2 dan Siklus 3 ......................... 71

34 Perbandingan Kegiatan dan Prestasi Belajar Kondisi Awal dan Siklus 1 78

35 Perbandingan Kegiatan dan Prestasi Belajar pada Siklus 1 dan Siklus 2 80

36 Perbandingan Kegiatan dan Prestasi Belajar pada Siklus 2 dan Siklus 3 83

37 Prestasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus

3 ............................................................................................................... 85

38 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dari Kondisi Awal sampai Kondisi

Akhir ........................................................................................................ 85

xv

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Diagram Tes Hasil Pra Siklus ................................................................... 33

2 Diagram Ketuntasan Belajar Pra Siklus.................................................... 34

3 Diagram Nilai Ulangan Pra Siklus............................................................ 35

4 Suasana Kegiatan Pembelajaran Pra Siklus .............................................. 36

5 Diagram Hasil Tes Siklus 1 pertemuan pertama....................................... 39

6 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 1 Pertemuan

Pertama ..................................................................................................... 40

7 Nilai Ulangan Harian siklus 1 Pertemuan Pertama................................... 41

8 Diagram Hasil Tes Siklus 1 pertemuan kedua .......................................... 42

9 Diagram ketuntasan siklus 1 pertemuan kedua......................................... 43

10 Diagram Nilai Ulangan Harian siklus 1 Pertemuan Kedua ...................... 44

11 Diagram Keaktifan Siswa pada Siklus 1................................................... 45

12 Kegiatan Siswa pada Siklus ...................................................................... 45

13 Grafik Perbandingan Hasil Tes Pra Siklus dan Siklus 1........................... 46

14 Diagram Perbandingan Nilai Kondisi Awal dan Siklus 1 ........................ 47

15 Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus 1 .. 48

16 Diagram Hasil Tes Siklus 2 Pertemuan Pertama ...................................... 51

17 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 2 Pertemuan Pertama....................... 52

18 Diagram Nilai Ulangan Harian Siklus 2 Peretemuan Pertama ................. 53

19 Diagram Hasil Tes Siklus 2 Pertemuan Kedua......................................... 54

20 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 2 Pertemuan Kedua ......................... 55

21 Diagram Nilai Ulangan Harian Siklus 2 Pertemuan Kedua...................... 55

22 Diagram Keaktifan Siswa pada Siklus 2................................................... 56

23 Keaktifan Siswa pada Siklus 2.................................................................. 57

24 Diagram Perbandingan Hasil Tes Siklus 1 dan Siklus 2........................... 58

25 Diagram Perbandingan Nilai Siklus 1 dan Siklus 2.................................. 59

26 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 1 dan Siklus 2 .......................... 60

27 Diagram Hasil Tes Siklus 3 Pertemuan pertama ...................................... 63

xvi

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 3 Pertemuan Pertama....................... 64

29 Diagram Nilai Ulangan Harian Siklus 3 Pertemuan Pertama ................... 65

30 Diagram Hasil Tes Siklus 3 Pertemuan Kedua......................................... 66

31 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 3 Pertemuan Kedua ......................... 67

32 Diagram Nilai Ulangan Harian Siklus 3 Pertemuan Kedua...................... 67

33 Diagram Keaktifan siswa pada Siklus 3 ................................................... 68

34 Perbandingan Hasil Nilai Tes Siklus 2 dan Siklus 3................................. 69

35 Diagram Perbandingan Nilai Siklus 1 dan Siklus 2.................................. 70

36 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 2 dan Siklus 3 .......................... 71

xvii

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-Foto Penelitian ............................................................ 93

Lampiran 2 : Daftar Jumlah Siswa ........................................................... 96

Lampiran 3 : RPP Siklus 1 ....................................................................... 98

Lampiran 4 : RPP Siklus 2 ........................................................................ 108

Lampiran 5 : RPP Siklus 3 ........................................................................ 118

Lampiran 6 : Pedoman Observasi Siklus I ................................................ 152

Lampiran 7 : Pedoman Observasi Siklus II............................................... 156

Lampiran 8 : Pedoman Observasi Siklus III ............................................ 161

Lampiran 9 : Pedoman Wawancara........................................................... 165

Lampiran 10 : Soal-soal test siklus I ........................................................... 167

Lampiran 11 : Soal-soal test siklus II.......................................................... 169

Lampiran 12 : Soal-soal test siklus III......................................................... 171

Lampiran 13 : Data Hasil Observasi ........................................................... 173

Lampiran 15 : Surat Ijin Riset ..................................................................... 175

xviii

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah pelajaran yang kurang diminati

oleh banyak siswa. Kebanyakan dari siswa terutama siswa SD menganggap bahwa

PKn adalah pelajaran yang kurang menyenangkan dan tidak terlalu penting

dibandingkan mata pelajaran lain seperti matematika dan bahasa Indonesia,

sehingga mereka sering jenuh dan bosan ketika mengikuti pelajaran PKn. Bahkan

banyak dari mereka kurang bersemangat ketika mengikuti pelajaran PKn.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di SD Negeri 1 Dologan

kecamatan Karanggede kabupaten Boyolali, perolehan hasil belajar mata pelajaran

PKn pada siswa kelas IV masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari 17 orang siswa

yang duduk di kelas IV hanya 5 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yaitu 70 (dapat dilihat pada lampiran 6). Ini menunjukkan bahwa

sebagaian besar siswa belum menguasai konsep materi yang sudah disampaikan

oleh guru.

Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran

PKn adalah guru yang masih memakai metode konvensional dalam melaksanakan

pembelajaran seperti ceramah, mencatat, dan penugasan. Jika pembelajaran

dengan menggunakan model lama (konvensional) ini digunakan terus menerus

maka akan membuat siswa malas belajar dan semakin tidak berminat terhadap

pelajaran PKn.

Tujuan diberikannya mata pelajaran PKn kepada siswa adalah untuk

menanamkan konsep hubungan antarmanusia, dan sikap nasionalisme terhadap

bangsa dan negara, termasuk di dalamnya adalah konsep Mengenal Lembaga-

lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan Pusat, seperti DPR, MPR, MA dll.

Materi ini penting bagi peserta didik karena dengan mempelajari materi ini peserta

didik akan mengetahui lembaga-lembaga yang ada dalam pemerintahan, serta

mengetahui fungsi dan peranan lembaga pemerintahan ini dalam masyarakat.

1

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Untuk menanamkan penguasaan konsep Mengenal Lembaga-lembaga

Negara dalam Susunan Pemerintahan Pusat pada peserta didik, perlu digunakan

metode pembelajaran yang inovatif, sehingga pembelajaran yang akan dilakukan

lebih aktif, menyenangkan dan bermakna. Disini metode pembelajaran yang

dimaksud adalah metode pembelajaran talking stick.

Talking stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. Model

pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang

tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru, dilakukan setelah siswa

mempelajari materi pokoknya. Stick atau tongkat diputar seecara estafet dari satu

siswa ke siswa lain dalam satu kelas, cara memutarnya dapat dilakukan dengan

cara menyanyi lagu-lagu kesukaan siswa. Dengan mengkolaborasikan lagu

dengan materi yang akan disampaikan diharapkan dapat menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan dan aktif, sehingga siswa dapat menguasai konsep

materi yang disampaikan. Sehingga pelajaran PKn yang dianggap membosankan

akan menjadi lebih menyenangkan dan diminati bagi siswa.

Alasan utama pemilihan metode talking stick untuk diterapkan dalam

pembelajaran karena pembelajaran dengan metode talking stick murni berorientasi

pada aktivitas individu siswa yang dilakukan dalam bentuk permainan yang mana

siswa akan semakin berminat untuk belajar. Pelajaran PKn yang awalnya

dianggap membosankan, akan menjadi pelajaran yang menarik dan siswa pun

akan dengan mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Proses

pembelajaran yang kondusif, siswa aktif dan paham akan materi yang

disampaikan oleh guru akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melaksanakan

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) tentang “Mengenal

Lembaga-lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan Pusat Melalui Metode

Pembelajaran talking stick pada Siswa Kelas IV semester II SD Negeri 1 Dologan,

Karanggede, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan

di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.

1. Apakah penerapan metode Talking Stick dapat meningkatkan Penguasaan

konsep Mengenal Lembaga-lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan

Pusat pada Siswa Kelas IV semester II SD Negeri 1 Dologan, Karanggede,

Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan Penguasaan konsep Mengenal Lembaga-lembaga Negara dalam

Susunan Pemerintahan Pusat pada Siswa Kelas IV semester II SD Negeri 1

Dologan, Karanggede, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran PKn pada siswa Kelas IV semester

II SD Negeri 1 Dologan, Karanggede, Boyolali Tahun Pelajaran

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengharapkan agar hasil dari penelitian ini

dapat bermanfaat :

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Memberikan masukan guru ataupun calon guru dalam meningkatkan

penguasaan konsep Mengenal Lembaga-lembaga Negara dalam

Susunan Pemerintahan Pusat.

2) Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi guru pada umumnya

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar PKn siswa.

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghilangkan rasa ketidak

tertarikan siswa terhadap pelajaran PKn sehingga setelah dilakukan

penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

peserta didik dalam pelajaran PKn

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi sekolah untuk meningkatkan

kinerja guru, profesionalisme guru, serta menambah wawasan,

pengetahuan, dan penguasaan dalam proses belajar mengajar khusunya

pelajaran PKn. Sehingga tercipta pembelajaran yang efektif.

2. Manfaat Teoritis

Diharapkan Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

penelitian lebih lanjut mengenai penerapan metode inovatif dalam kegiatan

pembelajaran. Sehingga bermanfaat untuk bahan reverensi penelitian

selanjutnya.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Penguasaan Konsep Mengenal lembaga-lembaga negara dalam

susunan pemerintahan pusat

a. Penguasaan konsep

1) Pengertian penguasaan

Pengertian penguasaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993:468)

diartikan sebagai pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan

pengetahuan, kepandaian dan sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat

dinyatakan bahwa penguasaan adalah pemahaman. Pemahaman menurut

Purwanto (2007: 45) adalah tingkat kemampuan yang menuntut siswa mampu

memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini

siswa tidak hanya hafal secara verbalistik tetapi mengerti atau paham terhadap

konsep atau fakta yang ditanyakan. Jadi Pemahaman bukan saja berarti

mengetahui yang sifatnya mengingat (hafalan) saja, tetapi mampu

mengungkapkan kembali dalam bentuk lain atau dengan kata-kata sendiri

sehingga mudah mengerti makna bahan yang dipelajari, tetapi tidak mengubah arti

yang ada didalamnya.

Menurut WJS poerwadarminta mengatakan bahwa penguasaan

mengandung arti : “pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan

pengetahuan atau kepandaian”.

Kata penguasaan tersusun dari kata dasar kuasa yang berarti mampu,

mengerti benar dan mempelajari bolak-balik supaya paham. Maka kata

penguasaan secara operasional dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk

mempelajari dengan sungguh-sungguh sesuatu hal agar benar-benar dipahami,

sedangkan penguasaan menurut ahli pendidikan merupakan salah satu bentuk

perubahan tingkah laku yang di dapat dari hasil belajar, seperti yang dikemukakan

oleh A. Thabrani R. (1989:13), menyatakan bahwa:

5

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Belajar dalam arti luas ialah proses perubahan tingkah laku yang

dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap

atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang

terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai

aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

penguasaan adalah pemahaman atau kemampuan untuk menggunakan

kepandaian atau pengetahuan yang di dapat dari hasil belajar yang dapat

mengubah perilaku seseorang.

2) Pengertian Konsep

Menurut Oemar Hamalik (2010:161), konsep adalah suatu kelas

stimuli yang memiliki sifat-sifat (atribut-atribut) umum. Misalnya konsep

demokrasi, konsep kuda, konsep bangunan, konsep mobil, dan sebagainya.

John W. Santrock (2009: 3) menyatakan bahwa konsep adalah

kategori yang mengelompokkan objek, kejadian, dan karakteristik

berdasarkan bentuk-bentuk yang sama. Konsep membantu proses

mengingat menjadi lebih efisien. Ketika peserta didik mengelompokkan

objek untuk membentuk sebuah konsep, mereka dapat mengingat konsep

tersebut.

Oemar Hamalik (2010:162) mengemukakan kembali bahwa konsep

adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum.

Stimuli adalah objek-objek atau orang (person). Konsep adalah sesuatu

yang luas. Konsep-konsep tidak terlalu kongruen dengan pengalaman

pribadi kita, tetapi menyajikan usaha-usaha manusia untuk

mengklasifikasikan pengalaman kita.

Dari pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

konsep adalah suatu kelas stimuli yang memiliki ciri-ciri dan sifat umum,

yang membantu proses mengingat menjadi lebih efisien.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Jenis-jenis Konsep

Jenis-jenis konsep menurut Oemar Hamalik (2010: 163):

1) Konsep konjungtif, jenis konsep ini, nilai-nilai tertentu (yang penting) dari

berbagai atribut disajikan bersama-sama. Nilai-nilai dan atribut

ditambahkan bersama untuk menghasilkan suatu konsep konjungtif.

2) Konsep disjungtif, konsep ini merupakan sesuatu yang dapat dirumuskan

dalam sejumlah cara yang berbeda-beda. Antara atribut-atribut dan nilai-

nilai dapat disubstitusikan antara yang satu dengan yang lainnya.

3) Konsep hubungan, yakni suatu konsep yang mempunyai hubungan-

hubungan khusus antaratribut.

c. Kegunaan Konsep

Oemar Hamalik (2010: 164) menguraikan bahwa kegunaan konsep ada

enam, yaitu:

1) Konsep-konsep mengurangi kerumitan lingkungan,

2) Konsep-konsep membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objek yang

ada di sekitar kita. Konsep berguna untuk mengidentifikasi objek-objek

yang ada di sekitar kita dengan cara mengenali ciri-ciri masing-masing

objek.

3) Konsep membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas,

dan lebih maju. Siswa tidak harus belajar secara konstan, tetapi dapat

menggunakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang telah dimilikinya

untuk mempelajari sesuatu yang baru.

4) Konsep mengarahkan kegiatan instrumental. Berdasarkan konsep yang

telah diketahui, maka seseorang dapat menentukan tindakan-tindakan apa

yang selanjutnya peru dikerjakan/dilakukan.

5) Konsep memungkinkan pelaksanaan pengajaran. Konsep-konsep yang

telah dimilikinya itu pada dasarnya berfungsi sebagai entry behavior yang

dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan proses pengajaran berikutnya.

6) Konsep dapat digunakan untuk mempelajari dua hal yang berbeda dalam

kelas yang sama.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

d. Materi Mengenal Lembaga-Lembaga Negara Dalam Susunan

Pemerintah Pusat

Setiap negara mempunyai bentuk dan sistem pemerintahan

sendirisendiri. Ada yang berbentuk kerajaan dan ada pula yang berbentuk

republik. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.

Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

Dasar.

Sedangkan sistem pemerintahan suatu negara disesuaikan dengan kondisi

negara masing-masing, Untuk menyelenggarakannya, dibentuklah lembaga

negara di Indonesia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) (1997:979-58), kata

”lembaga” antara lain diartikan sebagai 1) ’asal mula (yang akan menjadi

sesuatu); bakal (binatang, manusia, tumbuhan)’; (2) ’bentuk (rupa, wujud)

yang asli’; (3) ’acuan; ikatan (tentang mata cincin dsb)’; (4) ’badan (oganisasi)

yang tujuannya melakukan penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu

usaha’; dan (5) ’pola perilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial

berstruktur di suatu kerangka nilai yang relevan’. Kamus tersebut juga

memberi contoh frasa menggunakan kata lembaga, yaitu lembaga pemerintah

yang diartikan ’badan-badan pemerintahan dalam lingkungan eksekutif. Kalau

kata pemerintahan diganti dengan kata negara, diartikan ’badan-badan negara

di semua lingkungan pemerintahan negara (khususnya di lingkungan

eksekutif, yudikatif, dan legislatif)’.

Menurut Kelsen (2006) dalam parlemen yang menetapkan undang-undang

dan warga negara yang memilih para wakilnya melalui pemilihan umum

sama-sama merupakan lembaga negara dalam arti luas. Demikian pula hakim

yang mengadili dan menghukum penjahat dan terpidana yang menjalankan

hukuman tersebut di lembaga pemasyarakatan adalah juga merupakan

lembaga negara. Pendek kata dalam pengertian yang luas ini lembaga negara

itu identik dengan individu yang menjalankan fungsi atau jabatan tertentu

dalam konteks kegiatan bernegara. Inilah yang disebut sebagai jabatan publik

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

atau jabatan umum (public offices) dan pejabat publik atau pejabat umum

(public officials).

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa lembaga

negara adalah badan (organisasi) yang dimiliki pemerintah yang menjalankan

fungsi atau jabatan tertentu dalam konteks kegiatan bernegara guna untuk

mencapai tujuan tertentu.

Berikut ini adalah ringkasan materi yang peneliti ambil dari beberapa

sumber yaitu BSE (Buku Sekolah Elektronik) karangan Ressi Kartika Dewi,dkk

(2007) penerbit Depdiknas :

Lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan pusat antara

lain:

1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah lembaga negara dalam

sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang terdiri atas anggota Dewan

Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah. Jumlah anggota

MPR saat ini adalah 692 orang, terdiri atas 560 anggota DPR dan 132 anggota

DPD. Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun dan berakhir bersamaan

pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. MPR

bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun. Tugas dan wewenang MPR antara

lain:

a) Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.

b) Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum.

c) Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk

memberhentikan presiden/wakil presiden dalam masa jabatannya.

d) Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara

bersamaan dalam masa jabatannya.

Perubahan (amandemen) UUD 1945 membawa perubahan terhadap

kedudukan, tugas, dan wewenang MPR. MPR yang dahulu berkedudukan

sebagai lembaga tertinggi negara, pemegang, dan pelaksana sepenuhnya

kedaulatan rakyat, kini MPR berkedudukan sebagai lembaga negara yang

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

setara dengan lembaga negara lainnya seperti presiden, DPR, DPD, BPK, MA,

MK, dan KY.

2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah lembaga negara dalam sistem

ketatanegaraan Republik Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan

rakyat dan memegang kekuasaan membentuk undangundang. DPR memiliki

fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. DPR terdiri atas anggota partai

politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan

Umum. Anggota DPR berjumlah 560 orang. Masa jabatan anggota DPR

adalah 5 tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPR yang baru

mengucapkan sumpah/ janji.

Tugas dan wewenang DPR antara lain:

a) Membentuk undang-undang yang dibahas bersama presiden untuk

mendapat persetujuan bersama.

b) Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memerhatikan

pertimbangan DPD.

c) Memberikan persetujuan kepada presiden atas pengangkatan dan

pemberhentian anggota Komisi Yudisial.

d) Memberikan pertimbangan kepada presiden untuk mengangkat duta,

menerima penempatan duta negara lain, dan memberikan pertimbangan

dalam pemberian amnesti dan abolisi.

e) Memberikan persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang,

membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.

2. Presiden

Presiden Republik Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala

pemerintahan Republik Indonesia. Presiden dan wakil presiden dipilih dalam

satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Pasangan calon presiden dan wakil

presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta

pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum. Sebelumnya,

presiden dan wakil presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Dengan adanya perubahan (amandemen) UUD 1945, presiden tidak lagi

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

bertanggung jawab kepada MPR, dan kedudukan antara presiden dan MPR

adalah setara. Presiden dan wakil presiden menjabat selama 5 tahun, dan

sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk 1 kali masa

jabatan.

Wewenang, kewajiban, dan hak presiden antara lain:

a) Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.

b) Memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut,

dan angkatan udara.

c) Mengajukan rancangan undang-undang (RUU) kepada DPR.

d) Menetapkan peraturan pemerintah.

e) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.

f) Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara

lain dengan persetujuan DPR. Sebagai kepala negara, presiden adalah

simbol resmi negara

Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, presiden dibantu

oleh menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk

melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari.

Sedangkan wakil presiden mempunyai tugas khusus antara lain

menampung dan mengusahakan pemecahan masalah-masalah yang

menyangkut kesejahteraan rakyat dan melakukan pengawasan pelaksanaan

pembangunan dengan bantuan departemen-departemen yang bersangkutan.

3) Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung merupakan badan yang melaksanakan kekuasaa

kehakiman di Indonesia. Susunan Mahkamah Agung terdiri atas pimpinan,

hakim anggota, panitera, dan seorang sekretaris.

Kewenangan Mahkamah Agung antara lain:

a) Mengajukan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang.

b) Mengadili pada tingkat kasasi.

c) Wewenang lain yang diberikan oleh undang-undang.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

4) Mahkamah Konstitusi (MK)

Mahkamah Konstitusi adalah salah satu kekuasaan kehakiman di

Indonesia. Kewajiban dan wewenang Mahkamah Konstitusi antara lain:

a) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya

bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang

Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang

kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai

politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

5) Komisi Yudisial (KY)

Komisi Yudisial dipimpin oleh seorang ketua Komisi Yudisial. Komisi

Yudisial mempunyai 7 orang anggota. Kewenangan Komisi Yudisial antara

lain:

a) Mengusulkan pengangkatan calon hakim agung kepada DPR untuk

mendapat persetujuan.

b) Kewenangan lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,

keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

6) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Badan Pemeriksa Keuangan adalah lembaga negara yang bertugas

untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. BPK

berkedudukan di ibukota negara, yaitu di Jakarta. BPK mempunyai 9 orang

anggota. Susunan BPK terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorang

wakil ketua merangkap anggota, 7 orang anggota. Anggota BPK memegang

jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk 1 kali

masa jabatan. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memerhatikan

pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

7) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Menurut UUD 1945 anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari

setiap provinsi melalui pemilihan umum. Anggota Dewan Perwakilan Daerah

dari setiap provinsi jumlahnya sama yaitu 4. Dewan Perwakilan Daerah

bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. Susunan dan kedudukan Dewan

Perwakilan Daerah diatur dengan undang-undang. Anggota Dewan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari jabatannya yang syarat-syarat dan

tata caranya diatur dalam undang-undang.

3. Hakikat Metode Talking Stick

a. Metode Pembelajaran

1) Pengertian Metode

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1980), metode adalah

cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam

ilmu pengetahuan), cara kerja konsisten untuk memudahkan pelaksanaan

suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Menurut I. L. Pasaribu dan B. Simandjuntak (1983: 13) metode

adalah cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Sementara itu Winarno Surachmad (dalam Hidayati, Mujinem dan Anwar

Senen, 2008: 7-20) juga menegaskan bahwa metode adalah cara yang di

dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut T. Raka Joni (dalam Soli Abimanyu, 2008: 2-5)

menyatakan bahwa metode adalah cara kerja yang bersifat relatif umum

yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode

adalah cara atau alat yang digunakan untuk menyajikan suatu kegiatan

guna untuk mencapai maksud atau tujuan yang diinginkan.

2) Pengertian Pembelajaran

Dalam UUSPN No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono dalam TIM UNS

(2007:8) adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain

instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan

pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses

yang dibangun guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Dari dua pengertian mengenai pembelajaran di atas, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dan

siswa serta sumber belajar dalam suatu lingkungan dimana guru berperan

untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa.

3) Pengertian Metode Pembelajaran

Menurut Martinis Yamin (2009:132) metode pembelajaran

merupakan bagian dari strategi instruksional, metode pembelajaran

berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh,

dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

Winarno Surachmad (dalam Hidayati, dkk, 2008: 7-21)

menyatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara pelaksanaan

dalam proses belajar mengajar, atau bagaimana teknisnya suatu bahan

pelajaran diberikan kepada siswa di sekolah. Demikian pula oleh

Akhmad Sudrajat (2008) yang mengatakan metode pembelajaran

sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Dari uraian mengenai metode pembelajaran di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah strategi instruksional atau

cara yang digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan rencana yang

telah disusun dalam kegiatan nyata dan praktis yang diberikan kepada

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran

4) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Metode Pembelajaran

Menurut Martinis Yamin (2009:133) ada beberapa pertimbangan

yang harus dilakukan oleh pengajar dalam memilih metode pengajaran

secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut berdasarkan pada

penetapan: a) tujuan pembelajaran, b) pengetahuan awal siswa, c) bidang

studi/pokok bahasan/aspek, d) alokasi waktu dan sarana penunjang, e)

jumlah siswa, dan f) pengalaman dan kewibawaan pengajar.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor pemilihan dan penentuan

metode pembelajaran tersebut, guru dapat memilih dan menentukan

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

metode yang tepat saat menyampaikan materi pembelajaran sehingga

tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai secara

optimal.

5) Macam-macam Metode Pembelajaran

Soli Abimanyu (2008) mengemukakan bahwa metode

pembelajaran ada yang berpusat pada guru dan ada juga yang berpusat

pada siswa. Metode pembelajaran yang berpusat pada guru meliputi

metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, diskusi, simulasi, dan

pemberian tugas. Sedangkan metode pembelajaran yang berpusat pada

siswa yaitu metode kerja kelompok, karya wisata, penemuan, eksperimen,

pembelajaran unit, dan pembelajaran dengan modul.

Selain metode yang dikemukakan oleh Soli Abimanyu, masih

banyak metode-metode lain yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Setiap model pembelajaran, memiliki metode-metode tertentu yang sesuai

dengan karakteristik model pembelajaran tersebut.

Semua metode pembelajaran memiliki kekhasan sendiri-sendiri

dan relevan dengan tujuan pembelajaran tertentu namun tidak cocok untuk

tujuan dan keadaan yang lain. Dengan kata lain, semua metode

pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

6) Metode Talking Stick

a) Pengertian Metode Talking Stick

Menurut Kimberley Fujioka (2005: 1), Talking Stick adalah metode

mendengar dan berbicara, yang demokratis dan mendorong saling

pengertian antara siswa dari latar budaya yang beragam.

Agus Suprijono (2011: 109) juga mengemukakan bahwa metode

Talking Stick merupakan metode pembelajaran yang mendorong

peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. Guru

memberikan tongkat kepada peserta didik kemudian peserta didik

menggulirkan tongkat/stick ke peserta didik lainnya dengan iringan

musik. Peserta yang menerima tongkat wajib menjawab pertanyaan

dari guru. Demikian seterusnya.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode talking

stick adalah suatu metode pembelajaran inovatif yang berpusat pada

siswa dengan menggunakan bantuan tongkat dan iringan musik,

selanjutnya siswa yang memegang tongkat, wajib menjawab

pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi sebelumnya.

b) Langkah-langkah Metode Talking Stick

Menurut Agus Suprijono (2011: 109), pembelajaran dengan

metode Talking Stick diawali oleh penjelasan guru mengenai materi

pokok yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan membaca

dan mempelajari materi tersebut (dengan waktu yang cukup). Guru

selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya. Guru

mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat

tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik. Peserta didik yang

menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru,

demikian seterusnya. Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta

didik lainnya, seyogyanya diiringi musik. Langkah akhir adalah guru

memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi

terhadap materi yang telah dipelajarinya. Guru memberi ulasan

terhadap seluruh jawaban yang diberikan peserta didik. Selanjutnya

bersama-sama peserta didik merumuskan kesimpulan.

c) Kelebihan dan kelemahan Metode Talking Stick

Menurut Amiroh dalam artikelnya (2009), menyatakan bahwa

metode talking stick yang merupakan salah satu pengembangan dari

metode cooperative learning (pembelajaran kooperatif) memiliki

beberapa kelebihan, yaitu :

(1) Siswa dapat mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan

keterampilan secara penuh dalam suasana belajar yang terbuka

dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai objek pembelajaran,

namun bisa juga sebagai tutor bagi temannya,

(2) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi,

(3) Meningkatkan kemajuan belajar (pencapaian akademik)

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

(4) Menguji kesiapan siswa,

(5) Melatih siswa memahami dengan cepat,

(6) Meningkatkan keaktifan siswa dan sikap yang lebih positif,

(7) Menambah rasa senang berada di sekolah serta menyenangi

teman-teman sekelasnya,

(8) Siswa lebih giat belajar,

(9) Akan menimbulkan persahabatan yang akrab dikalangan siswa

karena siswa bersama-sama bekerja dalam kelompok,

(10) Mudah diterapkan dan tidak mahal

Di samping kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh metode

talking stick, terdapat kekurangan-kekurangan, yaitu:

(1) Guru khawatir akan terjadi kekacauan di kelas, karena di sini siswa

berkelompok sehingga akan timbul suasana yang terlalu ribut di

kelas,

(2) Banyak siswa yang tidak senang apabila disuruh bekerja sama

dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi

siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang

mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa

yang pandai,

(3) Siswa selalu merasa tegang karena taku mendapat stick (tongkat)

dari guru,

(4) Kesempatan untuk menjawab pertanyaan sedikit karena yang dapat

menjawab pertanyaan hanya siswa yang mendapat stick (tongkat)

dari guru.

yaitu:

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang dipandang relevan dengan penelitian ini,

Sri widati (2010) dalam penelitiannya yang berjudul upaya meningkatkan

motivasi belajar matematika melalui metode pembelajaran Talking stick kelas V

semester II SD N Pohijo 02 Margoyoso menyimpulkan bahwa metode Talking

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

stick dapat meningkatkan motivasi belajar matematika. Hal ini terlihat dari siswa

yang bersemangat 18 siswa (100%), yang berminat 18 siswa (100%), yang tekun

menghadapi tugas 15 siswa (83%), ulet menghadapi kesulitan 15 siswa (83%).

Nani Fajar Wati (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan

Model Pembelajaran Pemaduan Cooperatif Learning Tipe Teams Games

Tournament (TGT) dan Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Kelas XI AK 2 pada Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan di SMK Negeri 1

Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 menyimpulkan bahwa Penerapan pemaduan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan

Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK

Negeri 1 Surakarta.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran dalam Penelitian Tindakan Kelas merupakan asumsi-

asumsi untuk menyusun atau mengorganisir masalah atau variabel penelitian,

penyelesaian masalah, kriteria pembuktiannya. Melalui kerangka penelitian

peneliti dapat menjelaskan devinisi variabel-variabel yang diteliti, kerangka

pemecahan masalah sesuai dengan penjelasan para ahli-ahli di bidang yang

relevan dengan penelitian yang dijalankan (Iskandar 2009: 59).

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa

dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan.

Kondisi awal di SD Negeri 1 Dologan pada waktu guru belum menggunakan

model pembelajaran talking stick nilai mata pelajaran PKn masih rendah. Bahakan

siswa terlihat tidak ada semangat untuk mengikuti pelajaran. Siswa sering

bercakap-cakap dengan temannya dan percakapan itu tidak membahas materi

pelajaran. Minat untuk mengikuti pelajaran juga sangat kurang. Salah satu faktor

yang mempengaruhi kurangnya minat belajar siswa adalah metode mengajar guru

yang masih konvensional sehingga membuat siswa merasa bosan dan jenuh yang

berakibat kurangnya penguasaan konsep siswa dalam pelajaran PKn.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Salah satu upaya untuk meningkatkan penguasaan siswa dalam pelajaran PKn

adalah dengan menggunakan model pembelajaran talking stick. Dengan model

ini diharapkan siswa dapat termotivasi dalam belajar PKn sehingga tidak ada

siswa yang bercakap-cakap lagi dengan temannya selama proses belajar mengajar

di kelas, sehingga nilai mata pelajaran PKn khususnya materi Mengenal

Lembaga-lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan Pusat meningkat.

Dalam Model pembelajaran talking stick ini dapat diterapkan dengan

menambah lagu-lagu yang disukai oleh siswa dan memberikan reward dan

reinforcement pada siswa. Contohnya reward adalah memberikan hadiah dan

reinforcement adalah pujian (bagus, pinter, pandai, ok, dan lain-lain) pada siswa

yang berhasil menjawab soal dengan benar. Sehingga dengan menggunakan

model Talking stick ini diduga dapat meningkatkan penguasaan konsep materi

Mengenal Lembaga-lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan Pusat. Dari

uraian diatas dapat digambarkan skema kerangka berpikir seperti pada gambar 1

K o n d is i A w al Guru menggunakanmetode

Penguasaan konsepmengenal lembaga-

lembaga negara dalamsusuan pemerintahan

pusat rendah

Tindakan Guru menggunakanmetode talking stick

Siklus I: penguasaankonsep siswa pada materi

mengenal lembaga-lembaga negara dalamsusuan pemerintahan

pusat meningkat

Kondisi akhir

Dengan menggunakanmetode talking stickpenguasaan konsep siswamengenai lembaga-lembaga negara dalamsusunan pemerintahanpusat meningkat

Siklus II: target 90%siswa meningkat

penguasaan konsepmengenal lembaga-

lembaga negara dalamsusuan pemerintahan

pusat

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Tentang Penguasaan Konsep Mengenal lembaga-

lembaga dalam susunan pemerintahan pusat pada pelajaran PKn.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Penerapan metode Talking Stick dapat meningkatkan Penguasaan konsep

Mengenal Lembaga-lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan Pusat pada

Siswa Kelas IV semester II SD Negeri 1 Dologan, Karanggede, Boyolali

Tahun Pelajaran 2011/2012?

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Dologan yang beralamatkan di

Desa Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa

Tengah. Tempat penelitian dipilih dengan beberapa pertimbangan, antara lain

adalah sebagai berikut:

a. Sekolah tersebut belum pernah menjadi tempat penelitian, sehingga

diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar

sekolah tersebut.

b. Sekolah tersebut merupakan alumni sekolah peneliti, dan lokasinya dekat

dengan rumah peneliti.

c. Peneliti sudah cukup mengenal dan memiliki hubungan baik dengan pihak

sekolah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester Genap Tahun Pelajaran

2011/2012 selama 3 bulan yaitu bulan februari 2011 sampai april tahun 2012.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas

(Suharsimi Arikunto, 2008: 2).

Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian yang reflektif. Kegiatan

penelitian dimulai dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru kelas IV SD

Negeri I Dologan dalam proses pembelajaran, kemudian direfleksikan alternatif

pemecahan masalah tersebut. Dalam hal ini, alternatif pemecahan masalah dari

permasalahan yang dihadapi guru, yaitu dengan penerapan metode Talking Stick.

Setelah itu, pemecahan masalah tersebut ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan

terencana dan terukur. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas membutuhkan

21

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kerjasama antara peneliti, guru kelas IV, dan peserta didik kelas IV agar tercipta

suatu kinerja yang lebih baik.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah peserta

didik kelas IV SD Negeri I Dologan Kecamatan Karanggede Boyolali Tahun

Pelajaran 2011/2012, berjumlah 19 peserta didik.

D. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Suharsimi

Arikunto, 2007 : 107). Sumber data atau informasi yang paling penting untuk

dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif. Data

penelitian yang akan dikumpulkan berasal dari berbagai sumber. Sumber data atau

informasi tersebut antara lain:

1. Informasi data yang diperoleh berasal dari narasumber yang terdiri atas

peserta didik kelas IV Semester II SD Negeri 1 Dologan Karanggede Boyolali

Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 19 peserta didik dan guru kelas IV

SD Negeri I Dologan Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

2. Arsip berupa kurikulum tingkat satuan pendidikan dan dokumen berupa data

nilai mata pelajaran PKn, khususnya tentang materi Mengenal Lembaga-

lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan Pusat yang digunakan untuk

mendapatkan data nilai peserta didik kelas IV SD Negeri I Dologan

Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum dilakukan tindakan.

3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran PKn materi Mengenal Lembaga-

lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan Pusat dengan menerapkan

model pembelajaran Talking Stick pada peserta didik kelas IV SD Negeri I

Dologan Karanggede Boyolali.

4. Informasi lain tentang kondisi SD Negeri 1 Dologan Karanggede Boyolali

Tahun Pelajaran 2011/2012.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan juga jenis sumber data

yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Dokumentasi

Data dokumentasi meliputi Silabus PKn kelas IV, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto kegiatan pembelajaran, hasil observasi

selama proses pembelajaran, serta hasil tes peserta didik kelas IV SD Negeri 1

Dologan Karanggede Boyolali sebelum dan sesudah penerapan metode

pembelajaran Talking Stick.

2. Observasi

Menurut Nana Sudjana (2009: 84), observasi digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang

dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi

buatan. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur atau

menilai aktivitas guru dan peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Dologan

Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 serta penerapan metode

pembelajaran Talking Stick saat pembelajaran berlangsung.

Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi partisipasi. Peneliti

bertindak sebagai guru atau pengajar dan berperan penuh melakukan tindakan

yang dapat mempengaruhi peristiwa yang sedang berlangsung. Observer yang

membantu adalah rekan sejawat dan guru kelas IV SD Negeri I Dologan

Karanggede Boyolali.

Observasi terhadap guru difokuskan pada kemampuan guru dalam

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan

pembelajaran konsep Mengenal Lembaga-lembaga Negara dalam Susunan

Pemerintahan Pusat dengan menerapkan metode pembelajaran Talking Stick.

Alat penilaian yang digunakan untuk mengobservasi guru, yaitu dengan

menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Sementara itu,

observasi terhadap peserta didik kelas IV Negeri I Dologan Karanggede

Boyolali difokuskan pada pengamatan aspek afektif (pengamatan perilaku

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

berkarakter dan keterampilan sosial) dan aspek psikomotor. Selain mengamati

kegiatan guru dan aktivitas peserta didik, observer juga mengamati penerapan

metode pembelajaran Talking Stick untuk mengetahui keefektifan metode

tersebut dalam pembelajaran.

3. Wawancara

Menurut Masri Singarimbun (1989:192) wawancara yaitu

mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung pada responden.

Menurut Esterberg (2002) dalam Sugiono (2008:231) wawancara adalah

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui

tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic

tertentu. Jadi wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi

untuk bertukar informasi melalui Tanya jawab langsung pada responden.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV SD

Negeri I Dologan Karanggede Boyolali yang bertujuan menggali informasi

untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dan

kemampuan menguasai konsep materi Mengenal Lembaga-lembaga Negara

dalam Susunan Pemerintahan Pusat pada peserta didik kelas IV Negeri 1

Dologan Karanggede Boyolali sebelum dan sesudah penerapan metode

pembelajaran Talking Stick.

4. Tes

Tes menurut Sarwiji Suwandi (2009:59) dimaksudkan untuk mengukur

seberapa jauh hasil yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan pemberian

tindakan. Tes dilakukan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan

pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini tes dilaksanakan pada saat

sebelum tindakan atau tes awal dan di setiap akhir pertemuan. Pemberian tes

pada setiap akhir pertemuan dimaksudkan untuk mengukur tingkat

penguasaan konsep materi Mengenal Lembaga-lembaga Negara dalam

Susunan Pemerintahan Pusat yang dikuasai peserta didik kelas IV Negeri 1

Dologan Karanggede Boyolali setelah kegiatan pemberian tindakan. Tes yang

diberikan berbentuk tes tertulis.

Suharsimi Arikunto (2009:53)

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

(sebelum adanya ejaan yang disempurnakan dalam bahasa Indonesia

ditulis dengan test), adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-

aturan yang sudah ditentukan. Tes dilakukan untuk mengetahui perkembangan

atau keberhasilan pelaksanaan tindakan.

F. Validitas Data

Menurut Singarimbun (1989:124) validitas menunjukan sejauh mana suatu

alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan validitas konstruk (construct validity). Konstruk adalah kerangka

dari suatu konsep, sehingga pengukuran suatu konsep dengan validitas konstruk

dilakukan dengan penyusunan kerangka dari konsep yang ingin diukur tersebut.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengukur penguasaan konsep siswa, hal yang

harus dilakukan peneliti adalah mencari apa saja yang merupakan kerangka dari

penguasaan konsep. Dengan diketahuinya kerangka tersebut, seorang peneliti

dapat menyusun tolok ukur penguasaan konsep. Berdasarkan Singarimbun

(1989:125), ada 3 cara untuk mencari kerangka konsep yang akan diukur dalam

penelitian, yaitu :

1. Mencari definisi-definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang

tertulis di dalam literature-literatur.

2. Bila konsep yang ingin diukur tersebut tidak ada di literature, peneliti

harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut.

3. Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon

responden, atau orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama

dengan responden

Untuk memeriksa validitas data peneliti menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap suatu data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

triangulasi metode, teknik Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

metode pengumpulan data yang berbeda tetapi mengarah pada sumber data yang

sama. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan tes diharapkan

didapat hasil yang seakurat dan sebanyak mungkin mengenai penguasaan konsep

peserta didik.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis yang menggunakan model analisis interaktif. Model analisis interaktif

mempunyai tiga komponen yaitu: (1) reduksi data (data reduction), (2) penyajian

data (data display), (3) penarikan kesimpulan (verification).

Miles dan Huberman (2009: 19) mengemukakan bahwa tiga komponen

tersebut sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama, dan

sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun

wawasan umum yang disebut analisis. Reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai

rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Secara singkat, tiga

komponen tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Data-data penelitian yang telah

dikumpulkan selanjutnya direduksi. Reduksi dalam penelitian ini dilakukan

dengan pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang didapat oleh peneliti.

Dalam penelitian ini, reduksi yang dilakukan dengan pemilihan dan

penyederhanaan data kondisi SD Negeri1 Dologan Karanggede Boyolali, data

nilai penguasaan konsep peserta didik, data hasil observasi guru dan peserta

didik kelas IV SD Negeri 1 Dologan Karanggede Boyolali, serta data hasil

pengamatan penerapan metode pembelajaran Talking Stick.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Hasil

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dari data-data penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan. Penyajian

data yang telah direduksi, kemudian disusun dan didisplay dalam bentuk tabel,

grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian. Data yang disajikan

dalam penelitian ini meliputi data kondisi SD Negeri1 Dologan Karanggede

Boyolali, data nilai penguasaan konsep peserta didik, data hasil observasi guru

dan peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Dologan Karanggede Boyolali, data

hasil pengamatan penerapan metode pembelajaran Talking Stick, serta data

hasil wawancara guru sebelum dan sesudah tindakan penerapan penerapan

metode pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran.

3. Penarikan Kesimpulan (Verification)

Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan kesimpulan dari tampilan

data agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Seluruh hasil analisis

yang terdapat dalam reduksi data maupun penyajian data diambil suatu

kesimpulan. Penarikan kesimpulan tentang peningkatan yang terjadi

dilaksanakan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, kesimpulan

yang ditarik pada akhir siklus I, dan kesimpulan terakhir pada akhir siklus II.

Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir harus terkait. Setiap

kesimpulan yang ditarik pada akhir siklus dilakukan refleksi untuk

menentukan atau menyusun rencana tindakan berikutnya. Setelah semua data

disajikan dalam laporan, peneliti menarik kesimpulan yang merupakan

jawaban dari hipotesis penelitian.

Secara diagramatik, hubungan interaksi antara unsur-unsur kerja

analisis tersebut dapat divisualisasikan seperti gambar berikut.

Gambar. Komponen-komponen Analisis Data(Sumber : Miles & Huberman,

2009: 20)

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang dijadikan acuan atau

tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Sarwiji

Suwandi, 2008: 70). Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah meningkatnya penguasaan konsep Mengenal Lembaga-

lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan Pusat pada peserta didik kelas IV

SD Negeri 1 Dologan Karanggede Boyolali dengan menerapkan metode

pembelajaran Talking Stick. Indikator penelitian ini bersumber dari kurikulum dan

silabus KTSP PKn kelas IV serta Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 70.

Indikator pembelajaran untuk aspek penguasaan konsep meliputi

kompetensi produk dan kompetensi proses. Pada siklus I pembelajaran dikatakan

berhasil apabila pemahaman konsep pesera didik secara klasikal memperoleh nilai

≥70 mencapai 60%. Pada siklus II pembelajaran dikatakan berhasil apabila

pemahaman konsep peserta didik secara klasikal memperoleh nilai ≥70 mencapai

80%.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal

hingga akhir. Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

meningkatnya penguasaan konsep Mengenal Lembaga-lembaga Negara dalam

Susunan Pemerintahan Pusat pada peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Dologan

Karanggede Boyolali melalui penerapan metode pembelajaran Talking Stick.

Untuk memperoleh indikator yang ingin dicapai, prosedur penelitian ini

mencakup beberapa tindakan. Setiap tindakan tersebut dirancang dalam satu unit

sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap sebagai berikut: 1)

perencanaan (planning); 2) pelaksanaan tindakan (action); 3) observasi dan

evaluasi tindakan (observation and evaluation); dan 4) refleksi tindakan

(reflecting). Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2006:16), prosedur penelitian di

atas dapat divisualisasikan pada gambar berikut.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar. Model PTK (Suharsimi Arikunto, dkk, 2006: 16)

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan 2 kali pertemuan di

setiap siklusnya. Secara rinci, setiap siklus dipaparkan sebagai berikut:

a. Siklus Pertama

a. Perencanaan

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Menentukan pokok bahasan, yaitu Mengenal Lembaga-lembaga

Negara dalam Susunan Pemerintahan Pusat

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menerapkan metode Talking Stick.

3) Menyusun lembar observasi guru dan peserta didik, serta penerapan

metode Talking Stick.

4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

5) Menetapkan indikator ketercapaian yang dilaksanakan dalam proses

pembelajaran.

b. Tindakan

Tindakan pada siklus I ini dilaksanakan dalam 2 x pertemuan,

yakni pertemuan pertama mempelajari tentang pengertian Lembaga negara

pemerintah, lembaga negara yang ada di pemerintahan pusat. dan

pertemuan kedua mempelajari tentang tugas dan wewenang masing-

masing lembaga negara.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

c. Pengamatan / Observasi

Melakukan pengamatan/observasi terhadap guru, peserta didik,

dan penerapan metode pembelajaran Talking Stick. Pengamatan aktivitas

peserta didik meliputi pengamatan afektif (perilaku berkarakter dan

keterampilan sosial) dan psikomotor peserta didik. Selain itu, guru juga

melakukan pengamatan atau observasi terhadap hasil tes penguasaan

konsep peserta didik di setiap akhir pembelajaran.

Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang

disiapkan peneliti.

d. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi

data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti menganalisis

penguasaan konsep peserta didik sesuai dengan nilai saat evaluasi saat

pembelajaran. Jika peserta didik yang berhasil saat evaluasi sebanyak 10

anak atau mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar 70%, maka

dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Talking Stick

tersebut telah berhasil. Namun, jika peserta didik yang mengalami

peningkatan pemahaman konsep secara klasikal belum mencapai indikator

ketercapaian kinerja sebesar 70%, maka proses pembelajaran dengan

penerapan metode pembelajaran Talking Stick tersebut perlu diperbaiki

lagi dan disempurnakan pada siklus II.

b. Siklus Kedua

a) Perencanaan

Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan

pembelajaran dan penyempurnaan penerapan metode pembelajaran

Talking Stick yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Rencana

perbaikan pada siklus II ini dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang

lebih baik.

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

i. Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternative

pemecahan masalah atau perbaikan pada Siklus II.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

ii. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menerapkan metode pembelajaran Talking Stick.

iii. Menyusun lembar observasi guru dan peserta didik, serta menerapkan

metode pembelajaran Talking Stick.

iv. Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

v. Menetapkan indikator ketercapaian yang dilaksanakan dalam proses

pembelajaran.

b) Tindakan

Pada dasarnya tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini

hampir sama dengan siklus I, yakni pembelajaran dengan menerapkan

metode pembelajaran Talking Stick.

Perbedaannya hanya pada proses pembelajaran dan soal

instrumennya. Pelaksanaan tindakan siklus II ini terbagi dalam 2 x

pertemuan dengan materi yang sama, yakni pertemuan pertama

mempelajari tentang pengertian Lembaga negara pemerintah dan

pertemuan kedua mempelajari tentang tugas dan wewenang masing-

masing lembaga negara.

c) Pengamatan / Observasi

Melakukan pengamatan/observasi terhadap guru, peserta didik,

dan penerapan metode pembelajaran Talking Stick. Pengamatan aktivitas

peserta didik meliputi pengamatan afektif (perilaku berkarakter dan

keterampilan sosial) dan psikomotor peserta didik. Selain itu, guru juga

melakukan pengamatan atau observasi terhadap pemahaman konsep

peserta didik di setiap akhir pembelajaran. Observasi diarahkan pada

poin-poin dalam pedoman yang disiapkan peneliti.

d) Tahap Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap semua hasil

evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti

menganalisis penguasaan konsep peserta didik sesuai dengan nilai saat

evaluasi dan hasil observasi saat pembelajaran. Jika 16 peserta didik

mengalami peningkatan penguasaan konsep secara klasikal atau mencapai

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

indikator ketercapaian kinerja sebesar 90%, maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan metode pembelajaran Talking Stick tersebut telah berhasil

meningkatkan penguasaan konsep Mengenal Lembaga-lembaga Negara

dalam Susunan Pemerintahan Pusat pada peserta didik Kelas IV SD Negeri

1 Dologan Karanggede Boyolali.

J. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Maret

2012

April

2012

Mei

2012

Juni

2012

Juli

2012

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan dan pengajuan

proposal

X X X

2. Mengurus Perijinan X X

3. Memberi perlakuan X X

4. mengadakan Posttest X

5. Analisis data X X X

6. Penyelesaian penyusunan hasil

Bab I sampai Bab V

X X X X X X X X X

7. Sidang skripsi, revisi, dan

penjilidan

X

Tabel 1: Rincian Waktu Kegiatan Penelitian

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan laporan guru kelas IV SD Negeri Dologan 1 Karanggede

Boyolali pada rapat akhir tahun pembelajaran 2011/2012, banyak siswa yang

kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mata pelajaran

PKn. Hal tersebut berdampak pada perolehan nilai tes siswa baik tes formatif

maupun tes sumatif. Setiap tes formatif banyak siswa yang perolehan nilainya

di bawah KKM yang ditetapkan sebesar 70, sehingga banyak siswa yang

mengikuti program remedial. Hasil tes formatif pada mata pelajaran PKn

khususnya materi Mengenal lembaga-lembaga negara pada system

pemerintahan pusat pada siswa kelas IV semester II dapat dilihat pada tabel 1 :

Tabel 1Nilai Tes Pra Siklus

No Nilai Frekwensi Prosentase1 71 – 79 3 18%2 62 – 70 4 23%3 53 – 61 6 35%4 44 – 52 3 18%5 35 – 43 1 6%

jumlah 17 100%

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 1 dibuat diagram seperti

tampak pada gambar 1

71 – 79 62 – 70 53 – 61

6%

18%

35%

18%

23%

Gambar 1Diagram Tes Hasil Pra Siklus

33

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Bedasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram

terlihat jelas perbandingannya bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 71 ke

atas sebanyak 18% atau 3 siswa, dan yang mendapat nilai 62-70 sebanyak

23% atau 4 siswa, dan yang mendapat nilai 53-61 sebanyak 35% atau 6 siswa,

dan yang mendapat nilai 44-52 sebanyak 18% atau 3 siswa, dan yang

mendapat nilai 35-43 sebanyak 6% atau 1 siswa.

Berdasarkan data hasil tes sebagian besar siswa belum mencapai

ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar pada kondisi awal dapat dilihat

pada tabel 2

Tabel 2

Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus

No Ketuntasan BelajarJumlah siswa

jumlah prosentase1 Tuntas 5 29%2 Tidak tuntas 12 71%jumlah 17 100%

Tabel 2 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus dapat diketahui

bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 70 sebanyak 12 anak.

Dengan demikian ada 12 anak yang belum mencapai ketuntasan belajar

minimal.

Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal ada 5 anak.

Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat dilihat

pada diagram lingkaran seperti gambar 2.

TUNTAS29%

TIDAKTUNTAS71%

Gambar 2

Diagram Ketuntasan Belajar Pra Siklus

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Apabila hasil nilai pra siklus dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai

terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel 3.

Tabel 3Nilai Ulangan Pra Siklus

No Uraian Nilai1 Nilai tertinggi 752 Nilai terendah 353 Nilai rata-rata 59,6

Untuk memperjelas hasil tertinggi, terendah maupun nilai rata-rata

pada tabel 3 dapat digambarkan dengan diagram batang seperti pada gambar 3

berikut ini.

80706050403020100

Nilai tertinggi Nilaiterendah

Nilai rata-rata

Column3

Column2

Column1

Gambar 3Diagram Nilai Ulangan Pra Siklus

Hasil tes yang ditunjukkan pada gambar 3 kemungkinan besar

disebabkan karena cara guru dalam mengajar masih menggunakan model

konvensional, dimana metode ceramah masih mendominasi proses kegiatan

pembelajaran. Juga karena kurangnya memanfaatkan media pembelajaran

dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga pembelajaran menjadi

kurang menarik yang berakibat siswa kurang aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran. Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat

ditunjukkan pada gambar 3.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Gambar 4Suasana Kegiatan Pembelajaran Pra Siklus

B. Diskripsi Permasalahan Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Siklus 1 terdiri dari 4 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung

selama 70 menit (dua jam pelajaran) yang dilaksanakan tanggal 10, 12,

17,19, 24 dan 26 April 2012.

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 adalah:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Melakukan koordinasi dengan teman sejawat sehubungan dengan

penelitian yang akan dilaksanakan.

3) Menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa.

4) Menyusun lembar kerja/lembar tugas yang meliputi menyusun tes

dan menyiapkan soal-soal yang akan dibagikan kepada siswa.

5) Membuat media pembelajaran.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu :

1) Membuka pelajaran

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

mengabsen siswa, mengatur tempat duduk siswa, mengatur

suasana kelas, dan menanyakan keadaan siswa.

2) Apersepsi

Tahap apersepsi ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dilaksanakan, dan mengingat pelajaran yang

sebelumnya.

3) Tanya jawab

Tahap ini guru memberikan pertanyaan kepada siswa

seputar apa yang mereka ketahui tentang lembaga negara dan

tujuan didirikannya lembaga-lembaga negara itu di dirikan.

Pertanyaan ini bertujuan untuk merangsang daya pikir kritis siswa.

pada tahap ini guru juga menjelaskan sedikit tentang materi

pelajaran yaitu “mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan

pemerintahan pusat”

4) Pembentukan kelompok

Setelah guru bertanya jawab dengan siswa dilanjutkan

dengan pembentukan kelompok yang masing-masing kelompok

terdiri dari 2 sampai 3 siswa. Kelompok ini yang nantinya akan

bertugas memainkan peran sebagai anggota lembaga-lembaga

negara yang ada dalam pemerintahan pusat. Disini siswa diberi

kesempatan yang luas untuk mempelajari pengertian masing-

masing lembaga negara serta fungsi dan peran masing-masing

lembaga negara melalui permainan yang menyenangkan.

5) Talking Stick

setelah tadi siswa mempelajari materi lewat sebuah

permainan kelompok, sekarang disini siswa kembali diajak

bermain dengan metode talking stick, cara permainannya adalah

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dengan menggunakan tongkat yang di putar dari satu siswa ke

siswa lain dengan diiringi sebuah lagu. Bagi siswa yang memegang

tongkat wajib menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan oleh

guru, untuk siswa yang dapat menjawab maka akan diberi

penghargaan berupa sebuah pujian dan bintang dari guru,

sedangkan untuk siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan

maka diakhir pelajaran akan diberikan sebuah punishmen atau

hukuman.

6) Siswa mengerjakan soal-soal tes.

Proses kegiatan tindakan siklus 1 diakhiri dengan tes

formatif, dimana setiap siswa secara individu mengerjakan soal-

soal tes yang disiapkan oleh guru berdasarkan kegiatan yang telah

dilakukan oleh siswa. Hasil ulangan/tes siswa dikoreksi sendiri

oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti.

Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus 1, guru

tidak lagi mendominasi dengan metode ceramah, tapi siswa secara

aktif bekerja sama dalam kelompok. Siswa tampak aktif dan

bergairah dalam pembelajaran serta berkom- petisi dengan

kelompok lain. Suasana pembelajaran jadi lebih menyenangkan

c. Hasil Pengamatan

Pengamatan terhadap tindakan siklus 1 dilakukan selama

proses kegiatan berlangsung. Observer, yaitu teman sejawat yang

mengajar di kelas IV SD Negeri Dologan I Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali mengikuti keseluruhan proses tindakan yang

dilaksanakan di kelas IV. Pengamatan kami bedakan menjadi dua,

yaitu pengamatan terhadap hasil belajar berupa data kuantitatif yang

diperoleh dari hasil ulangan siswa pada akhir tindakan siklus 1 dan

pengamatan terhadap proses belajar yang diperoleh dari hasil

pengamatan selama kegiatan siklus 1. Pengamatan terhadap hasil

belajar ini dilakukan sendiri oleh peneliti, sedangkan pengamatan

terhadap proses belajar dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Sri

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

wahyuni, S.pd, SD. yang kesehariannya mengajar di kelas IV SD

Negeri Dologan I. Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar

berupa ulangan siswa diperoleh data nila siswa. Selanjutnya hasil

ulangan/tes tersebut dianalisa dalam bentuk tabel 4.

Tabel 4Nilai Hasil Tes Siklus 1 Pertemuan pertama

No Nilai Frekwensi Prosentase1 20 – 34 1 6%2 35 – 49 3 18%3 50 – 64 5 29%4 65 – 79 5 29%5 80 – 94 3 18%Jumlah 17 100%

Dari analisa nilai hasil tes pada tabel 4 dapat dibuat diagram

lingkaran seperti pada gambar 5.

20-34 35-49 50-64 65-79 80-94

29%

18%

6%

18%

29%

Gambar 5Diagram Hasil Tes Siklus 1 pertemuan pertama

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

grafik terlihat jelas perbandingannya bahwa jumlah siswa yang

mendapat nilai 80 ke atas seba- nyak 18% atau 3 siswa, yang mendapat

nilai 65 sampai 79 sebanyak 29% atau sebanyak 5 siswa, yang

mendapat nilai 50 sampai 64 sebanyak 29% atau 5 siswa , yang

mendapat nilai 35 sampai 49 sebanyak 18% atau 3 siswa, sedangkan

untuk nilai 20 sampai 34 sebanyak 6% atau 1 siswa.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Hasil tes pada siklus 1 tersebut apabila dianalisa berdasarkan

ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel 5 berikut ini.

Tabel 5Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 1 Pertemuan Pertama

No Ketuntasan Belajar Jumlah siswajumlah Prosentase

1 Tuntas 8 47%2 Tidak tuntas 9 53%jumlah 17 100%

Tabel 5 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus pertama

pertemuan pertama dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai

kurang dari KKM 70 sebanyak 9 anak. Dengan demikian ada 9 anak

yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal. Sedangkan yang

sudah mencapai ketuntasan minimal ada 8 anak. Perbandingan antara

yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat dilihat pada diagram

lingkaran seperti gambar 6.

tidaktuntas53%

tuntas47%

Gambar 6Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 1 Pertemuan

Pertama

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat

diketahui dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 18 anak, yang sudah

tuntas sebanyak 47% atau 8 siswa dan yang belum tuntas sebanyak

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

53% atau 9 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai

anak dapat disajikan pada tabel 6.

Tabel 6Nilai Ulangan Harian siklus 1 Pertemuan Pertama

No Uraian Nilai1 Nilai tertinggi 902 Nilai terendah 203 Nilai rata-rata 60,6

Berdasarkan tabel 8 dapat digambarkan dalam bentuk diagram

seperti gambar 7 di bawah ini.

9080706050403020100

nilaitertinggi

nilaiterendah

nilai rata-rata

Series 1

Series 2

Series 3

Gambar 7Nilai Ulangan Harian siklus 1 Pertemuan Pertama

Tabel 7Nilai Hasil Tes Siklus 1 Pertemuan Kedua

No Nilai Frekwensi Prosentase1 40 – 48 4 24%2 49 – 57 0 0%3 58 – 64 7 41%4 65 – 73 2 11%5 74 – 82 4 24%jumlah 17 100%

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dari analisa nilai hasil tes pada tabel 5 dapat dibuat diagram

lingkaran seperti pada gambar 8.

40-48 49-57 58-64 65-73 74-82

24% 23%0%

12%

41%

Gambar 8Diagram Hasil Tes Siklus 1 pertemuan kedua

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

grafik terlihat jelas perbandingannya bahwa jumlah siswa yang

mendapat nilai 80 ke atas sebanyak 24% atau 4 siswa, yang mendapat

nilai 65 sampai 73 sebanyak 12% atau sebanyak 2 siswa, yang

mendapat nilai 58 sampai 64 sebanyak 41% atau 7 siswa , yang

mendapat nilai 49 sampai 57 sebanyak 0% atau 0 siswa, sedangkan

untuk nilai 40 sampai 48 sebanyak 24% atau 4 siswa.

Tabel 8

Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 1 Pertemuan Kedua

No Ketuntasan belajarJumlah siswa

jumlah Prosentase

1 Tuntas 8 47%

2 Tidak tuntas 9 53%

jumlah 17 100%

Tabel 5 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus pertama

pertemuan kedua dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kurang dari KKM 70 sebanyak 9 anak. Dengan demikian ada 9 anak

yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal. Sedangkan yang

sudah mencapai ketuntasan minimal ada 8 anak. Perbandingan antara

yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat dilihat pada diagram

lingkaran seperti gambar 9.

tuntas

53%47%

Gambar 9Diagram ketuntasan siklus 1 pertemuan kedua

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat

diketahui dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 18 anak, yang sudah

tuntas sebanyak 47% atau 8 siswa dan yang belum tuntas sebanyak

53% atau 9 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai

anak dapat disajikan pada tabel 9.

Tabel 9Nilai Ulangan Harian siklus 1 Pertemuan Kedua

No Uraian Nilai1 Nilai tertinggi 802 Nilai terendah 403 Nilai rata-rata 62,4

Berdasarkan tabel 9 dapat digambarkan dalam bentuk diagram

seperti gambar 10 di bawah ini.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

80706050403020100

nilaitertinggi

nilaiterendah

nilai rata-rata

Series 1

Series 2

Series 3

Gambar 10Diagram Nilai Ulangan Harian siklus 1 Pertemuan Kedua

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan

pembelajaran dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Sri wahyuni,

S.Pd. Sd yang mengajar di kelas IV SD Negeri 1 Dologan Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali Adapun hasil pengamatan terhadap

keaktifan siswa selama proses pembelajaran dapat ditunjukkan pada

tabel 10.

Tabel 10Keaktifan Siswa pada Siklus 1

No Aspek keterlibatan siswa Jumlah Prosentase1 Sangat aktif 4 23%2 Aktif 8 47%3 Kurang aktif 3 18%4 Bingung 2 12%5 diam 0 0%

Data keaktifan siswa pada tabel 9 dapat disajikan dalam bentuk

diagram seperti gambar 11.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

8

7

6

5

4

3

2

1

0

sangat aktif aktif kurangaktif bingung diam

Gambar 11Diagram Keaktifan Siswa pada Siklus 1

Keaktifan dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dapat ditunjukkan pada gambar 1

Gambar 12Kegiatan Siswa pada Siklus

Pengamatan terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran

dengan mmenerapkan streategi pengajaran Talking stick menunjukkan

hasil sangat tinggi. Hasil pengamatan terhadap kinerja guru terlampir.

Pengamatan terhadap siswa dilaksanakan untuk mengetahui secara

detail Penguasaan konsep siswa, keaktifan siswa, dan kerjasama siswa

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dalam kelompok. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan

untuk merencanakan rencana tindakan pada siklus 2.

d. Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi tes kemampuan awal dan hasil tes

siklus 1 dapat dilihat adanya peningkatan perolehan nilai anak dari

sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus 1. Perbandingan hasil

ulangan pra siklus dan siklus 1 dapat disajikan dalam tabel 11 berikut

ini.

Tabel 11Perbandingan Hasil Nilai Tes Pra Siklus dan Siklus I

No Nilai Pra siklus Siklus 11 75 – 84 2 52 65 – 74 5 53 55 – 64 5 44 45 – 54 3 05 35 – 44 2 3Jumlah 17 17

Peningkatan hasil ulangan siswa antara sebelum siklus dan

sesudah siklus 1 dapat dilihat pada grafik seperti tampak pada gambar

13.

54,54

3,53

2,52

1,51

0,50

75-84 65-74 55-64 45-54 35-44

prasiklus

siklus 1

Gambar 13Grafik Perbandingan Hasil Tes Pra Siklus dan Siklus 1Berdasarkan data perolehan nilai ulangan pada gambar 13 ada

peningkatan hasil belajar siswa sebelum tindakan dan sesudah

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

tindakan. Sebelum siklus 1 siswa yang mendapat nilai 75 ke atas

sebanyak 2 siswa, setelah siklus 1 naik menjadi 5 siswa. Yang

mendapat nilai antara 65 sampai 74 sebelum siklus 1 sebanyak 5 siswa

dan sesudah siklus 1 sebanyak 5 siswa. Yang mendapat nilai 55 sampai

64 sebelum siklus 1 sebanyak 5 siswa, dan sesudah siklus 1 berkurang

menjadi 4 siswa. Yang mendapat nilai 45 sampai 54 sebelum siklus 1

sebanyak 3 siswa, dan sesudah siklus 1 sudah tidak ada lagi.

Adapun perbandingan perolehan nilai ulangan siswa antara

kondisi awal sebelum siklus 1 dan sesudah siklus 1 dapat dilihat pada

tabel 12.

Tabel 12Perbandingan Perolehan Nilai Siswa

No Uraian Kondisi awal Siklus 11 Nilai tertinggi 75 802 Nilai terendah 35 403 Nilai rata-rata 59,5 62,3

Perolehan nilai siswa dari tabel 11 dapat disajikan dam bentuk

grafik silinder seperti gambar 14 di bawah ini.

7580

kondisi awal siklus 1

3540

59 62

nilai tertinggi nilai terendah nilai rata-rata

Gambar 14

Diagram Perbandingan Nilai Kondisi Awal dan Siklus 1

Terlihat pada gambar 14 nilai tertinggi naik dari 75 menjadi 80,

nilai terendah naik dari 35 menjadi 40, dan nilai rata-rata naik dari 59

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

menjadi 62. Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat

ditunjukkan perbandingannya pada tabel 13.

Tabel 13Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus 1

No ketuntasan Jumlah siswaKondisi awal Siklus 1

jumlah prosentase jumlah Prosentase1 Tuntas 5 29% 8 47%2 Tidak tuntas 12 71% 9 53%jumlah 17 100% 17 100%

Data perbandingan ketuntasan belajar pada tabel 13 dapat

diperjelas pada diagram seperti tampak pada gambar 15.

kondisi awal siklus 1

12

98

5

tuntas tidak tuntas

Gambar 15

Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan

Siklus 1

Terlihat dari tabel 12 dan gambar 15 bahwa siswa yang tuntas

belajar mengalami kenaikan dari 29 persen siswa tuntas pada kondisi

awal menjadi 47 persen siswa tuntas pada siklus 1, sehingga ada

kenaikan sebesar 18 persen. Berdasarkan data-data di atas, terlihat

bahwa pembelajaran dengan mene-rapkan pendekatan talking stick

mampu meningkatkan prestasi belajar, khususnya pada pelajaran PKn

tentang materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan

system pemerintahan pusat. Oleh karena itu, rata-rata kelaspun

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

mengalami kenaikan dari 59 menjadi 62. Walaupun sudah terjadi

kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut belum optimal.

Hal ini dapat terlihat dari hasil ulangan nilai terendah pada kondisi

awal 35, sedangkan pada siklus 1 menjadi 40. Juga terlihat dari hasil

observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa

siswa yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran,

karena ada sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan secara

kelompok akan mendapat prestasi yang sama. Oleh karena itu,

diperlukan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus 2.

2. Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan

Siklus 2 terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung

selama 70 menit (dua jam pelajaran) yang dilaksanakan tanggal 17

dan 19 april 2012. Pada siklus 2 persiapan yang dilakukan oleh

peneliti adalah:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Melakukan koordinasi dengan teman sejawat sehubungan dengan

penelitian yang akan dilaksanakan.

3) Menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa.

4) Menyusun lembar kerja/lembar tugas yang meliputi menyusun tes

dan menyi-apkan soal-soal yang akan dibagikan kepada siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu :

1) Membuka pelajaran

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

mengabsen siswa, mengatur tempat duduk siswa, mengatur

suasana kelas, dan menanyakan keadaan siswa.

2) Apersepsi

Tahap apersepsi ini guru berdialog dengan siswa tentang

lembaga-lembaga negara dalam susunan system pemerintahan

pusat.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3) Tanya jawab

Tahap ini guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang

tugas dan wewenang masing-masing lembaga negara. Pertanyaan ini

bertujuan agar siswa dapat menemukan sendiri apa maksud dari

pertanyaan yang diajukan oleh guru tersebut

4) Pembentukan kelompok

Setelah guru bertanya jawab dengan siswa dilanjutkan dengan

pembentukan kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 2

sampai 3 siswa. Kelompok ini yang nantinya akan mempelajari

materi dan mengerjakan soal yang sudah disiapkan guru.

5) Talking stick

Setelah tadi siswa mempelajari materi lewat sebuah

permainan kelompok, sekarang disini siswa kembali diajak bermain

dengan metode talking stick, cara permainannya adalah dengan

menggunakan tongkat yang di putar dari satu siswa ke siswa lain

dengan diiringi sebuah lagu. Bagi siswa yang memegang tongkat

wajib menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru, untuk

siswa yang dapat menjawab maka akan diberi penghargaan berupa

sebuah pujian dan bintang dari guru, sedangkan untuk siswa yang

tidak dapat menjawab pertanyaan maka diakhir pelajaran akan

diberikan sebuah punishmen atau hukuman.

6) Siswa mengerjakan soal-soal tes.

Proses kegiatan tindakan siklus 2 diakhiri dengan tes formatif,

dimana setiap siswa secara individu mengerjakan soal-soal tes yang

disiapkan oleh guru berda-sarkan pengamatan yang telah dilakukan

oleh siswa. Hasil ulangan/tes siswa dikoreksi sendiri oleh guru yang

sekaligus sebagai peneliti. Suasana pembelajaran jadi lebih

menyenangkan nampak semua siswa bergairah dalam mengikuti

pelajaran.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

c. Hasil Pengamatan

Kegiatan observasi/pengamatan dilaksanakan selama proses

pembelajaran berlangsung. Observer, yaitu teman sejawat yang mengajar

di kelas IV SD N Dologan 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

mengikuti keseluruhan proses tindakan yang dilaksanakan di kelas IV.

Observasi dilaksanakan untuk mengeta-hui secara detail keaktifan siswa,

peran siswa dalam Mengikuti proses pembelajaran, peran guru dalam

proses pembelajaran, serta kecepatan dan ketepatan siswa dalam

memahami materi Lembaga-lembaga negara dalam system pemerintahan

pusat. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan simpulan

penelitian. Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 diakhiri dengan ulangan/tes

yang hasil-nya seperti pada tabel 14.

Tabel 14Nilai Hasil Tes Siklus 2 Pertemuan Pertama

No Nilai Frekwensi Prosentase1 92 – 100 3 17%2 79 – 91 3 17%3 66 – 78 5 30%4 53 – 65 4 24%5 40 – 52 2 12%jumlah 17 100%

Dari analisa nilai hasil tes pada tabel 13 dapat dibuat diagram

seperti pada gambar 16.

92-100 79-91 66-78 53-65 40-52

23%

12% 18%

18%

29%

Gambar 16Diagram Hasil Tes Siklus 2 Pertemuan Pertama

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram terlihat jelas perbandingannya bahwa jumlah siswa yang

mendapat nilai 90 ke atas sebanyak 17% atau 3 siswa, yang mendapat

nilai 79 sampai 91 sebanyak 17% atau sebanyak 3 siswa, yang

mendapat nilai 66 sampai 78 sebanyak 30% atau 5 siswa, yang

mendapat nilai 53 sampai 65 sebanyak 24% atau 4 siswa, dan yang

mendapat nilai 40 sampai 52 sebanyak 12% atau 2 siswa.

Hasil tes pada siklus 2 tersebut apabila dianalisa berdasarkan

ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel 15.

Tabel 15Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 2 Pertemuan Pertama

No Ketuntasan belajar Jumlah siswaJumlah Prosentase

1 Tuntas 10 59%2 Tidak tuntas 7 41%jumlah 17 100%

Data ketuntasan belajar siswa pada tabel 15 dapat disajikan

dalam bentuk diagram seperti gambar 17.

41%

59%tuntas

tidak tuntas

Gambar 17

Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 2 Pertemuan Pertama

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat

diketahui dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 17 siswa, yang sudah

tuntas sebanyak 59% atau 10 siswa dan yang belum tuntas sebanyak

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

41% atau 7 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai

anak dapat disajikan pada tabel 16.

Tabel 16Nilai Ulangan Harian siklus 2 Pertemuan Pertama

No Uraian Nilai1 Nilai tertinggi 1002 Nilai terendah 403 Nilai rata-rata 70,5

Data nilai pada tabel 15 dapat digambarkan dalam bentuk

diagram seperti gambar 18.

1009080706050403020100

100

70

40

nilai tertinggi nilai terendah nilai rata-rata

Gambar 18

Diagram Nilai Ulangan Harian Siklus 2 Peretemuan Pertama

Tabel 17Nilai Hasil Tes Siklus 2 Pertemuan Kedua

No Nilai Frekwensi Prosentase1 100 1 6%2 90 – 99 4 23%3 80 – 89 7 42%4 70 – 79 4 23%5 60 – 69 1 6%jumlah 17 100%

Data keaktifan siswa pada tabel 17 dapat disajikan dalam

bentuk diagram seperti gambar 19.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

100 90-99 80-89 70-79 60-69

24%6% 6%

23%

41%

Gambar 19

Diagram Hasil Tes Siklus 2 Pertemuan Kedua

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram terlihat jelas perbandingannya bahwa jumlah siswa yang

mendapat nilai 100 sebanyak 6% atau 1 siswa, yang mendapat nilai

90 sampai 99 sebanyak 23% atau sebanyak 4 siswa, yang mendapat

nilai 80 sampai 89 sebanyak 42% atau 6 siswa, yang mendapat nilai

70 sampai 79 sebanyak 23% atau 4 siswa, dan yang mendapat nilai 60

sampai 69 sebanyak 6% atau 2 siswa. Hasil tes pada siklus 2 tersebut

apabila dianalisa berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan

dalam bentuk tabel 18.

Tabel 18Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 2 Pertemuan Kedua

No Ketuntasan belajar Jumlah siswaJumlah Prosentase

1 Tuntas 15 89%2 Tidak tuntas 2 11%jumlah 17 100%

Data ketuntasan belajar siswa pada tabel 18 dapat disajikan

dalam bentuk diagram seperti gambar 20.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

tuntas tidak tuntas

11%

89%

Gambar 20

Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 2 Pertemuan Kedua

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat

diketahui dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 17 siswa, yang sudah

tuntas sebanyak 89% atau 15 siswa dan yang belum tuntas sebanyak

11% atau 2 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai

anak dapat disajikan pada tabel 19.

Tabel 19Nilai Ulangan Harian siklus 2 Pertemuan Kedua

No Uraian Nilai1 Nilai tertinggi 1002 Nilai terendah 603 Nilai rata-rata 78

Data nilai pada tabel 19 dapat digambarkan dalam bentuk

diagram seperti gambar 21.

100

80

60

40

20

0

100

78

60

nilai tertinggi nilai terendah nilai rata-rata

Gambar 21

Diagram Nilai Ulangan Harian Siklus 2 Pertemuan Kedua

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan proses

pembelajaran dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Sri wahyuni,

S.Pd. sd. yang mengajar di kelas IV SD Negeri Dologan 1 Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali.

Adapun hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa selama

proses pemBelajaran pada siklus 2 dapat ditunjukkan pada tabel 20

Tabel 20Keaktifan Siswa pada Siklus 2

No Aspek keaktifansiswa

Jumlah siswa prosentase

1 Sangat aktif 5 29%2 Aktif 10 59%3 Kurang aktif 2 12%4 Bingung 0 0%5 diam 0 0%

1010

8

6 5

4

2 29%

0

2

59% 12% 0 0% 0 0%

sangat aktif aktif kurangaktif bingung diam

jumlahsiswa prosentase

Gambar 22

Diagram Keaktifan Siswa pada Siklus 2

Keaktifan dan kerjasama saling membantu antar siswa dalam

menyelesaikan tugas dapat ditunjukkan pada gambar 23 berikut ini.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 23Keaktifan Siswa pada Siklus 2

Pengamatan terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran

dengan menerapkan metode pembelajaran talking stick menunjukkan

hasil yang memuaskan. Hasil pengamatan terhadap kinerja guru

terlampir.

d. Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi tes siklus 1 dan hasil tes siklus 2 dapat

dilihat adanya peningkatan perolehan nilai siswa. Juga ada pengurangan

jumlah siswa yang nilainya masih di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal. Perbandingan hasil ulangan siswa pada siklus 1 dan siklus 2

dapat disajikan dalam tabel 21 berikut ini.

Tabel 21Perbandingan Hasil Nilai Tes Siklus 1 dan Siklus 2

No Nilai Siklus 1 Siklus 21 92 – 100 0 42 79 – 91 4 73 66 – 78 4 44 53 – 65 5 25 40 – 52 4 0jumlah 17 17

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Peningkatan hasil ulangan siswa antara siklus 1 dan siklus 2 dapat

dilihat pada grafik seperti gambar 24.

776 55 4 4 4 4 443 221 0 00

92-100 79-91 66-78 53-65 40-52

siklus 1 siklus 2

Gambar 24Diagram Perbandingan Hasil Tes Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan data perolehan nilai ulangan di atas terlihat ada

peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 dan sesudah tindakan siklus

2. Pada siklus 1 siswa yang mendapat nilai 90 ke atas sebanyak 0 siswa

pada siklus 1, setelah siklus 2 terdapat 4 siswa. Yang mendapat nilai

antara 79 sampai 91 pada siklus 1 sebanyak 4 siswa dan sesudah siklus 2

naik menjadi 7 siswa. Yang mendapat nilai 66 sampai 78 pada siklus 1

sebanyak 4 siswa, dan sesudah siklus 2 masih terdapat 4 siswa. Yang

mendapat nilai 53 sampai 65 pada siklus 1 sebanyak 5 siswa, dan

sesudah siklus 2 berkurang menjadi 2 siswa. Yang mendapat nilai 40

sampai 52 pada siklus 1 sebanyak 4 siswa, dan pada siklus 2 sudah tidak

terdapat siswa yang mendapat nilai kurang dari 50.

Adapun perbandingan perolehan nilai ulangan siswa pada siklus 1

dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 22.

Tabel 22Perbandingan Perolehan Nilai Siswa

No Uraian Siklus 1 Siklus 21 Nilai tertinggi 80 1002 Nilai terendah 40 603 Nilai rata-rata 62,35 78,8

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Dari data perolehan nilai siswa tersebut dapat disajikan dalam

bentuk grafik silinder seperti gambar 25.

100

80

60

40

20

0

nilai tertinggi nilai terendah nilai rata-rata

Gambar 25Diagram Perbandingan Nilai Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan data di atas terlihat nilai tertinggi naik dari 80

menjadi 100, nilai terendah naik dari 40 menjadi 60, Nilai rerata naik

dari 62,35 menjadi 80. Perolehan nilai antara siklus 1 dan siklus 2 ada

kenaikan yang cukup banyak. Hubungannya dengan ketuntasan belajar

dapat ditunjukkan perbandingan- nya pada tabel 23 tentang ketuntasan

belajar.

Tabel 23Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 1 dan Siklus 2

No Ketuntasan Jumlah siswaSiklus 1 Siklus 2

Jumlah prosentase Jumlah prosentase1 Tuntas 5 29% 15 88%2 Tidak tuntas 12 71% 2 12%Jumlah 17 100% 17 100%

Data perbandingan ketuntasan belajar pada tabel 23 dapat

diperjelas pada diagram seperti gambar 26.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

151614 1212108

564 220

tuntas tidak tuntas

siklus 1 siklus 2

Gambar 26

Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 1 dan Siklus 2

Tabel dan diagram ketuntasan belajar di atas terlihat siswa yang

tuntas belajar mengalami kenaikan dari 29 persen siswa tuntas pada

siklus 1 menjadi 88 persen siswa tuntas pada siklus 2, sehingga ada

kenaikan sebesar 59 persen. Berdasarkan data-data di atas, terlihat bahwa

pembelajaran dengan mene- rapkan metode talking stick mampu

meningkatkan prestasi belajar, khusus- nya pada mata pelajaran PKn

materi mengenal Lembaga-Lembaga negara dalam susunan pemerintahan

pusat. Oleh karena itu, rata-rata kelas pun mengalami kenaikan dari 62,35

menjadi 80.

Walaupun sudah terjadi Kenaikan seperti tersebut di atas, namun

hasil tersebut belum optimal dan belum memenuhi target yang sudah

ditetapkan oleh peneliti yaitu 90% siswa lulus atau 16 dari 17 siswa lulus.

Dalam siklus 2 masih terdapat 2 siswa yang tidak lulus atau belum

memenuhi nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.

Juga terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan

pembelajaran masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam

melakukan kegiatan pembelajaran, karena ada sebagian siswa

beranggapan bahwa kegiatan secara kelompok akan mendapat prestasi

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

yang sama. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan pembelajaran

pada siklus 3.

a. Perencanaan Tindakan

3. Siklus 3

Siklus 3 terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung

selama 70 menit (dua jam pelajaran) yang dilaksanakan tanggal 24 dan

26 april 2012.

Pada siklus 2 persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Melakukan koordinasi dengan teman sejawat sehubungan dengan

penelitian yang akan dilaksanakan.

3) Menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa.

4) Menyusun lembar kerja/lembar tugas yang meliputi menyusun tes

dan menyiapkan soal-soal yang akan dibagikan kepada siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu :

1) Membuka pelajaran

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

mengabsen siswa, mengatur tempat duduk siswa, mengatur suasana

kelas, dan menanyakan keadaan siswa.

2) Apersepsi

Tahap apersepsi ini guru berdialog dengan siswa tentang

lembaga-lembaga negara dalam susunan system pemerintahan

pusat.

3) Tanya jawab

Tahap ini guru memberikan pertanyaan kepada siswa

seputar tugas, wewenang lembaga negara serta menteri-menteri

yang membantu kinerja pemerintahan. Pertanyaan ini bertujuan agar

siswa dapat menemukan sendiri apa maksud dari pertanyaan yang

diajukan oleh guru tersebut .

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

4). Pembentukan kelompok

Setelah guru bertanya jawab dengan siswa dilanjutkan

dengan pembentukan kelompok yang masing-masing kelompok

terdiri dari 4 sampai 5 siswa. berbeda dengan siklus 1 dan 2 pada

kesempatan ini masing-masing kelompok diajak belajar diluar

ruangan dan masing-masing kelompok kembali diajak bermain

peran kali ini mereka akan berperan sebagai menteri yang ada

dalam susunan pemerintahan pusat, ada menteri coordinator dan

menteri-menteri yang ada di bawah naungan departemen. Dan

masing-masing siswa harus bisa menghafal tugas dan fungsinya

dalam pemerintahan.

5) Talking stick

seperti pada siklus 1 dan 2 disini setelah tadi siswa

mempelajari materi lewat sebuah permainan kelompok, sekarang

disini siswa kembali diajak bermain dengan metode talking stick,

cara permainannya adalah dengan menggunakan tongkat yang di

putar dari satu siswa ke siswa lain dengan diiringi sebuah lagu. Bagi

siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan yang

sudah disiapkan oleh guru, untuk siswa yang dapat menjawab maka

akan diberi penghargaan berupa sebuah pujian dan bintang dari

guru, sedangkan untuk siswa yang tidak dapat menjawab

pertanyaan maka diakhir pelajaran akan diberikan sebuah

punishmen atau hukuman.

6) Siswa mengerjakan soal-soal tes.

Proses kegiatan tindakan siklus 2 diakhiri dengan tes

formatif, dimana setiap siswa secara individu mengerjakan soal-soal

tes yang disiapkan oleh guru berdasarkan pengamatan yang telah

dilakukan oleh siswa. Hasil ulangan/tes siswa dikoreksi sendiri oleh

guru yang sekaligus sebagai peneliti. Suasana pembelajaran jadi

lebih menyenangkan nampak semua siswa bergairah dalam

mengikuti pelajaran.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

c. Hasil Pengamatan

Kegiatan observasi/pengamatan dilaksanakan selama proses

pembelajaran berlangsung. Observer, yaitu teman sejawat yang

mengajar di kelas IV SD N Dologan 1 Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali mengikuti keseluruhan proses tindakan yang

dilaksanakan di kelas IV. Observasi dilaksanakan untuk mengeta- hui

secara detail keaktifan siswa, peran siswa dalam Mengikuti proses

pembelajaran, peran guru dalam proses pembelajaran, serta kecepatan

dan ketepatan siswa dalam memahami materi Lembaga-lembaga

negara dalam system pemerintahan pusat. Hasil observasi digunakan

sebagai bahan refleksi dan simpulan penelitian. Pelaksanaan tindakan

pada siklus 3 diakhiri dengan ulangan/tes yang hasil-nya seperti pada

tabel 24.

Tabel 24Nilai Hasil Tes Siklus 3 Pertemuan Pertama

No Nilai Frekwensi Prosentase1 96 – 100 2 12%2 87 – 95 2 12%3 78 – 86 7 41%4 69 – 77 2 12%5 60 – 68 4 23%jumlah 17 100%

Dari analisa nilai hasil tes pada tabel 24 dapat dibuat diagram

seperti pada gambar 27.

60-6823%

96-10012% 87-95

12%

69-7712%

78-8641%

Gambar 27Diagram Hasil Tes Siklus 3 Pertemuan pertama

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram terlihat jelas perbandingannya bahwa jumlah siswa yang

mendapat nilai 100 sebanyak 12% atau 2 siswa, yang mendapat nilai

87 sampai 95 sebanyak 12% atau sebanyak 2 siswa, yang mendapat

nilai 78 sampai 86 sebanyak 41% atau 7 siswa, yang mendapat nilai 69

sampai 77 sebanyak 12% atau 2 siswa, dan yang mendapat nilai 60

sampai 68 sebanyak 23% atau 4 siswa.

Hasil tes pada siklus 3 pertemuan Pertama tersebut apabila

dianalisa berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk

tabel 25.

Tabel 25Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 3 Pertemuan Pertama

No Ketuntasan belajarJumlah siswa

jumlah Prosentase1 Tuntas 13 76%2 Tidak tuntas 4 24%jumlah 17 100%

Data ketuntasan belajar siswa pada tabel 25 dapat disajikan dalam

bentuk diagram seperti gambar 28.

tidak tuntas24%

tuntas76%

Gambar 28Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 3 Pertemuan Pertama

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat

diketahui dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 17 siswa, yang sudah

tuntas sebanyak 76% atau 13 siswa dan yang belum tuntas sebanyak

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

24% atau 4 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai

anak dapat disajikan pada tabel 25.

Tabel 26Nilai Ulangan Harian siklus 3 Pertemuan Pertama

No Uraian Nilai1 Nilai tertinggi 1002 Nilai terendah 603 Nilai rata-rata 77,64

Data nilai pada tabel 26 dapat digambarkan dalam bentuk diagram

seperti gambar 29.

100

80

60

100

77

60

40

20

0

nilai tertinggi nilai terendah nilai rata-rata

Gambar 29Diagram Nilai Ulangan Harian Siklus 3 Pertemuan Pertama

Tabel 27Nilai Hasil Tes Siklus 3 Pertemuan Kedua

No Nilai Frekwensi Prosentase1 96 – 100 5 29%2 87 – 95 1 6%3 78 – 86 6 35%4 69 – 77 4 24%5 60 – 68 1 6%jumlah 17 100%

Dari analisa nilai hasil tes pada tabel 27 dapat dibuat diagram

seperti pada gambar 30.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

60-686%

69-7724%

96-10029%

78-8635%

87-956%

Gambar 30Diagram Hasil Tes Siklus 3 Pertemuan Kedua

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram terlihat jelas perbandingannya bahwa jumlah siswa yang

mendapat nilai 100 sebanyak 29% atau 5 siswa, yang mendapat nilai

87 sampai 95 sebanyak 6% atau sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai

78 sampai 86 sebanyak 35% atau 6 siswa, yang mendapat nilai 69

sampai 77 sebanyak 24% atau 4 siswa, dan yang mendapat nilai 60

sampai 68 sebanyak 6% atau 1 siswa. Hasil tes pada siklus 3

pertemuan kedua tersebut apabila dianalisa berdasarkan ketuntasan

belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel 28.

Tabel 28Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 3 Pertemuan Kedua

No Ketuntasan belajar Jumlah siswajumlah prosentase

1 Tuntas 16 94%2 Tidak tuntas 1 6%jumlah 17 100%

Data ketuntasan belajar siswa pada tabel 28 dapat disajikan dalam

bentuk diagram seperti gambar 31.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

tidak tuntas17%

tuntas83%

Gambar 31Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 3 Pertemuan Kedua

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat

diketahui dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 17 siswa, yang sudah

tuntas sebanyak 94% atau 16 siswa dan yang belum tuntas sebanyak

6% atau 1 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai

anak dapat disajikan pada tabel 29.

Tabel 29Nilai Ulangan Harian siklus 3 Pertemuan Pertama

No Uraian Nilai1 Nilai tertinggi 1002 Nilai terendah 603 Nilai rata-rata 82,94

Data nilai pada tabel 15 dapat digambarkan dalam bentuk diagram

seperti gambar 32.

100

80

60

40

20

0

nilai tertinggi nilaiterendah

nilai rata-rata

Gambar 32Diagram Nilai Ulangan Harian Siklus 3 Pertemuan Kedua

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan proses

pembelajaran dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Sri wahyuni,

S.Pd. sd. yang mengajar di kelas IV SD Negeri Dologan 1 Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali. Adapun hasil pengamatan terhadap

keaktifan siswa selama proses pemBelajaran pada siklus 3 dapat

ditunjukkan pada tabel 30.

Tabel 30Keaktifan Siswa pada Siklus 3

No Aspek keaktifansiswa

Jumlah siswa prosentase

1 Sangat aktif 6 35%2 Aktif 9 53%3 Kurang aktif 2 12%4 Bingung 0 0%5 diam 0 0%

Data keaktifan siswa pada tabel 30 dapat digambarkan dalam

bentuk diagram seperti gambar 33.

99

8

7 66

5

4

3 22

1 0 00

sangat aktif aktif kurangaktif

bingung diam

Gambar 33Diagram Keaktifan siswa pada Siklus 3

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Pengamatan terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran

dengan menerapkan metode pembelajaran talking stick menunjukkan

hasil sangat tinggi. Hasil pengamatan terhadap kinerja guru terlampir.

d. Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi tes siklus 2 dan hasil tes siklus 3 dapat

dilihat adanya peningkatan perolehan nilai siswa. Juga ada

pengurangan jumlah siswa yang nilainya masih di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal. Perbandingan hasil ulangan siswa pada siklus 2

dan siklus 3 dapat disajikan dalam tabel 31 berikut ini.

Tabel 31Perbandingan Hasil Nilai Tes Siklus 2 dan Siklus 3

No Nilai Siklus 2 Siklus 31 96 – 100 1 42 87 – 95 4 23 78– 86 5 64 69 – 77 5 45 60 – 68 2 1jumlah 17 17

Peningkatan hasil ulangan siswa antara siklus 2 dan siklus 3 dapat

dilihat pada grafik seperti gambar 34

66 5 55 4 4 44

3 2 22 1 11

0

96-100 87-95 78-86 69-77 60-68

siklus 2 siklus 3.

Gambar 34Perbandingan Hasil Nilai Tes Siklus 2 dan Siklus 3

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Berdasarkan data perolehan nilai ulangan di atas terlihat ada

peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 2 dan sesudah tindakan

siklus 3. Pada siklus 2 siswa yang mendapat nilai 100 sebanyak 1 siswa

dan pada siklus 3 meningkat menjadi 4 siswa. dan Yang mendapat nilai

antara 87 sampai 95 pada siklus 2 sebanyak 4 siswa dan pada siklus 3

menjadi 2 siswa. Yang mendapat nilai 78 sampai 86 pada siklus 2

sebanyak 5 siswa, dan sesudah siklus 3 meningkat menjadi 6 siswa.

Yang mendapat nilai 69 sampai 77 pada siklus 2 sebanyak 5 siswa, dan

sesudah siklus 2 berkurang menjadi 4 siswa. Yang mendapat nilai 60

sampai 68 pada siklus 2 sebanyak 2 siswa, dan pada siklus 3 berkurang

menjadi 1 siswa. Adapun perbandingan perolehan nilai ulangan siswa

pada siklus 2 dan siklus 3 dapat dilihat pada tabel 32.

Tabel 32Perbandingan Perolehan Nilai Siswa siklus 2 dan siklus 3

No Uraian Siklus 2 Siklus 31 Nilai tertinggi 100 1002 Nilai terendah 60 603 Nilai rata-rata 78 83

Dari data perolehan nilai siswa tersebut dapat disajikan dalam

bentuk grafik silinder seperti gambar 35.

100

80

60siklus 2

40siklus 3

20

0

nilaitertinggi

nilaiterendah

nilai rata-rata

Gambar 35Diagram Perbandingan Nilai Siklus 1 dan Siklus 2

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Berdasarkan data di atas terlihat nilai tertinggi dari siklus 2 dan

siklus 3 sudah mencapai nilai 100, nilai terendah dari kedua siklus

masih sama yaitu 60, Nilai rerata naik dari 78 menjadi 83. Perolehan

nilai antara siklus 2 dan siklus 3 ada kenaikan yang cukup memuaskan.

Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan

perbandingannya pada tabel 33 tentang ketuntasan belajar.

Tabel 33Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 2 dan Siklus 3

No ketuntasanJumlah siswa

Siklus 2 Siklus 3jumlah prosentase jumlah prosentase

1 Tuntas 15 88% 16 94%2 Tidak tuntas 2 12% 1 6%jumlah 17 100% 17 100%

Data perbandingan ketuntasan belajar pada tabel 33 dapat

diperjelas pada diagram seperti gambar 36.

2015 16

15

10

5 2 1

0

tuntas tidak tuntas

siklus 2 siklus 3

Gambar 36Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 2 dan Siklus 3

Tabel dan diagram ketuntasan belajar di atas terlihat siswa yang

tuntas belajar mengalami kenaikan dari 88 persen siswa tuntas pada

siklus 2 menjadi 94 persen siswa tuntas pada siklus 3, sehingga ada

kenaikan sebesar 6 persen. Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa

pembelajaran dengan mene- rapkan metode pembelajaran talking stick

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

mampu meningkatkan prestasi belajar, khusus- nya pada mata pelajaran

PKn materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan system

pemerintahan pusat. Oleh karena itu, rata-rata kelas pun mengalami

kenaikan dari 78 menjadi 83.

C. Pembahasan/Diskusi

Pendidikan bertolak dari kenyataan empiris tersebut merupakan

proses pemberdayaan, yang diharapkan mampu memberdayakan peserta

didik menjadi manusia yang cerdas, manusia berilmu dan berpengetahuan,

serta manusia terdidik. Pemberdayaan siswa, misalnya dilakukan melalui

proses belajar, proses latihan, proses memperoleh pengalaman, atau

melalui kegiatan lain. Melalui proses belajar mereka memperoleh

pengalaman memecah masalah, pengalaman etos kerja, dan ketuntasan

bekerja dengan hasil yang baik. Melalui proses belajar, mereka juga

diharapkan memperoleh pengalaman mengembangkan potensi mereka

serta melakukan pekerjaan dengan baik, dan mampu bekerja sama dalam

kemandirian (Uno, 2007). Hal tersebut diungkapkan pula oleh

Sadiman dkk (2002) bahwa belajar merupakan suatu proses yang

kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,

sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda

bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah

laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik

perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan

(psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).

Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, guru memiliki peran

yang sangat besar. Mengajar dimanifestasikan dalam berbagai tindakan

yang dilakukan sesuai dengan yang dilaksanakan guru pada tingkat prinsip

dan profesional tertentu. Mengajar juga akan meliputi deskripsi tindakan-

tindakan yang ditunjukkan guru sebagai gambaran dari komitmen mereka

terhadap filsafat pendidikan tertentu, yang beberapa diantaranya telah

diterangkan oleh para ahli dari berbagai sudut pandang. Selain itu,

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

mengajar merupakan komunikasi antara dua orang atau lebih dimana

antara keduannya terdapat saling mempengaruhi melalui pemikiran-

pemikiran mereka dan belajar sesuatu dari interaksi itu (Wahab, 2007).

Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut guru untuk

mengembangkan profesionalitas diri sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar dan melatih anak didik

adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik

berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak

didik. Tugas guru sebagai pengajar adalah meneruskan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik.

Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dan

menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik (Djamarah,

2000).

Oleh karena itu Untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dalam

pembelajaran, perlu adanya variasi penerapan strategi pembelajaran yang

dilakukan oleh guru, dimana penerapan strategi tersebut melibatkan siswa

untuk aktif. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran

di /’Sekolah Dasar Negeri 1 Dologan adalah strategi pembelajaran metode

Talking Stick. Agus Suprijono (2011: 109) juga mengemukakan bahwa

metode Talking Stick merupakan metode pembelajaran yang mendorong

peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. Guru memberikan

tongkat kepada peserta didik kemudian peserta didik menggulirkan

tongkat/stick ke peserta didik lainnya dengan iringan musik. Peserta yang

menerima tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru. Demikian

seterusnya.

Strategi ini dianggap sesuai diterapkan karena penguasaan konsep

siswa yang relatif rendah dan kondisi kelas IV dalam pembelajaran PKn.

Dikatakan metode tepat karena metode Talking Stick itu menyenangkan

dan dapat menggugah minat serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Hal ini dapat membuat siswa mempunyai minat dan

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

motivasi belajar yang tinggi dalam proses belajar, sehingga dapat

meningkatkan penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran PKn.

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode

pembelajaran Talking Stick perlu adaya kerjasama antara guru PKn dengan

peneliti yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses PTK ini

memberikan kesempatan kepada peneliti dan guru PKn untuk

mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran di sekolah. Sehingga

masalah-masalah pembelajaran di sekolah dapat dikaji dan dituntaskan.

Dengan demikian proses pembelajaran PKn di sekolah dengan penerapan

variasi metode pembelajaran berbasis Talking Stick diharapkan dapat

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar PKn siswa.

Pada tindakan siklus I, siswa masih beradaptasi dengan strategi yang

diterapkan guru, terlihat masih banyak siswa yang diam dan kurang

merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta masih sedikit siswa

yang mengajukan pertanyaan, akan tetapi siswa terlihat lebih

memperhatikan pembelajaran dibanding dengan saat observasi awal.

Dengan strategi yang diterapkan, siswa dituntut untuk mencari pemecahan

masalah yang timbul dalam pembelajaran, jadi bukan guru yang

memecahkannya.

Ditinjau dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siklus I

terjadi penaikan jumlah siswa yang mendapatkan nilai melebihi KKM ≥

70. Sebelum tindakan, siswa yang dapat melebihi nilai KKM ≥ 70, yaitu

sebanyak 5 siswa Sedang pada tindakan siklus I sebanyak 8 siswa yang

melebihi KKM ≥ 70. Hasil ini terjadi karena sebelum tindakan guru hanya

menggunakan 1 metode mengajar yaitu ceramah sehingga siswa sudah

terbiasa. Namun dengan hanya menggunakan metode ceramah, siswa tidak

dilibatkan secara aktif. Siswa hanya mendengarkan guru dan hanya

menjawab pertanyaan jika guru mengajukan pertanyaan sehingga tidak

terlihat siswa yang sudah faham ataupun yang belum.

Dengan tidak dilibatkannya siswa secara aktif, akan berdampak

pada rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil ini ditunjukkan

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

kebanyakan dari siswa mendapatkan nilai yang rendah yaitu kurang dari

KKM sebelum tindakan . Sedang dengan penggunaan Strategi

Pembelajaran model Talking Stick sudah ada peningkatan siswa yang

melebihi minimal KKM ≥ 70.

Ditinjau dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siklus II

terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendapatkan nilai melebihi KKM

≥ 70 yaitu berjumlah 15 siswa Hasil ini meningkat 7 siswa jika

dibandingkan dengan hasil tindakan siklus I yang berjumlah siswa Dari

hasil ini menunjukkan bahwa siswa sudah dapat menerima strategi yang

diterapkan oleh guru.

Pada siklus III terjadi penurunan jumlah siswa yang melebihi KKM

≥ 70 Dari 17 siswa yang melebihi KKM ≥ 70 menjadi 16 siswa,hal ini

disebabkan kurangnya kaektifan siswa terhadap penerapan setrategi

pembelajaran metode Talking Stick dengan pokok bahasan system gerak

pada manusia.

Berikut ini hasil penelitian proses pembelajaran dengan penerapan

penerapan setrategi pembelajaran metode talking stick selama 3 siklus.

1. Pembahasan Pra Siklus

a) Prestasi Belajar

Pada awalnya siswa kelas IV, nilai rata-rata pelajaran PKn

rendah khususnya pada materi mengenal lembaga-lembaga negara

dalam susunan pemerintahan pusat. Hal ini disebabkan karena

siswa diberikan pemahaman tentang materi tersebut hanya melalui

ceramah guru saja sehingga anak hanya berangan-angan belaka.

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 17 siswa baru

5 siswa atau 29% yang mencapai ketuntasan belajar dengan skor

standar Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan 12 siswa atau

71% belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah

ditentukan yaitu sebesar 70. Sedangkan nilai tertinggi pra siklus

adalah 75, nilai terendah 35, dengan rata-rata kelas sebesar 59,5.

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

b) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa

siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang.

Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatifitas

siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan

bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton.

2. Pembahasan Siklus 1

Hasil Tindakan pembelajaran pada siklus 1, berupa hasil tes dan

non tes. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap

pelaksanaan siklus 1 diperoleh keterangan sebagai berikut:

a) Prestasi Belajar

Hasil tes dari siklus 1, menunjukkan hasil siswa yang

mencapai nilai 80 ke atas sebanyak 24% atau 4 siswa, yang

mendapat nilai 65 sampai 73 sebanyak 12% atau sebanyak 2

siswa, yang mendapat nilai 58 sampai 64 sebanyak 41% atau 7

siswa , yang mendapat nilai 49 sampai 57 sebanyak 0% atau 0

siswa, sedangkan untuk nilai 40 sampai 48 sebanyak 24% atau 4

siswa.

Berdasarkan data dari siklus I diatas ketuntasan belajar dari

sejumlah 17 siswa terdapat 8 siswa atau 47% yang sudah mencapai

ketuntasan belajar. Sedangkan 9 siswa atau 53% belum mencapai

ketuntasan. Adapun dari Hasil nilai siklus 1 dapat dijelaskan

bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah 40,

dengan nilai rata-rata kelas sebesar 62,35. Hasil ini menunjukkan

peningkatan hasil belajar siswa dari nilai pra siklus sebelumnya

dimana hanya terdapat 5 siswa yang mencapai nilai ketuntasan

minimal meningkat menjadi 8 siswa.

Dan terhadap 9 siswa yang nilai ulangannya belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal diberikan program remedial, dengan

cara memberikan soal yang sama dengan soal tes formatif untuk

dikerjakan di rumah. Disarankan dalam mengerjakan soal di

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

rumah untuk minta bimbingan orang tua, teman, ataupun orang

yang dianggap mampu memberikan bimbingan. Nilai dari tugas

yang dikerjakan di rumah tersebut digunakan untuk memperbaiki

nilai tes formatif setara dengan standar nilai kriteria ketuntasan

minimal.

Hasil diatas dikuatkan oleh pendapat Oemar Hamalik (2010 :

32) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi

perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak

tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

b) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus 1 sudah menunjukkan

adanya perubahan, meskipun belum semua siswa terlibat aktif

dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan kegiatan yang

bersifat kelompok ada anggapan bahwa prestasi maupun nilai yang

di dapat secara kelompok pasti sama. Dari hasil pengamatan telah

terjadi peningkatan semangat dan keaktifan siswa dalam belajar,

karena ada persaingan untuk menjadi yang terbaik. Ada

interaksi/komunikasi antar siswa dalam kelompok. Masing-masing

siswa ada peningkatan berani bertanya dan minta penjelasan

kepada guru maupun temannyasendiri,

sehingga terlatih ketrampilan bertanya jawab.

Terjalin kerjasama antar siswa. Ada persainganpositif antar

kelompok mereka saling berkompetisi untuk memperoleh

penghar- gaan dan menunjukkan untuk jati diri pada siswa.

Hasil antara kondisi awal dengan siklus 1 menunjukkan

adanya perubahan walau belum bisa optimal. Perbandingan antara

kondisi awal dan siklus 1 dapat disajikan pada tabel 34.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Tabel 34Perbandingan Kegiatan dan Prestasi Belajar

Kondisi Awal dan Siklus 1

No Pra siklus Siklus 11 Tindakan Tindakan

Pembelajaran konvensional,mengutamakan metodeceramah.

Pembelajaran denganpenerapanMetode pembelajaran talkingstick

2 Prestasi belajar Prestasi belajarketutasan- Tuntas : 5 (29%)- Belum tuntas : 12(71%)

- Nilai tertinggi : 75- Nilai terendah : 35- Nilai rata-rata : 59,5

Ketuntasan- Tuntas : 8 (47%)- Belum tuntas : 9(53%)RefleksiKetuntasan belajar meningkat18%47% - 29% = 18%

- Nilai tertinggi : 80- Nilai terendah :40- Nilai rata-rata : 62,3RefleksiNilai rata-rata meningkat 33/100 x 100% = 3%

3 Proses belajar Proses belajar- Proses pembelajaran pasif- Siswa tidak berani

bertanya kesulitannya- Siswa hanya

mendengarkan, dan diammeskipun tidak bisa

- Belum memanfaatkanmedia pembelajaran yangtepat

- Belum tumbuh kreatifitasdan kerjasama antarteman

- Sebagian kecil inderayang aktif

- Proses pembelajaran adaperubahan, siswa mulaiaktif

- Siswa berani bertanya danminta penjelasan

- Siswa mendengarkan,berta nya, berdiskusi

- Sudah memanfaatkanmedia pembelajaransesuai materi

- Kreatifitas, kerjasama,tang gung jawab mulaitampak

- Sebagian besar alat inderaaktif

Hasil refleksi dari siklus 1 dapat disimpulkan bahwa melalui

penerapan Metode pembelajaran talking stick siswa mengalami

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

peningkatan dalam mencapai ketuntasan belajar sebesar 29%.

Sedangkan nilai rata-rata kelas ada kenaikan 7%. Pada siklus 1 ini

belum semua siswa mencapai ketuntasan karena masih ada

sebagian siswa yang masih belum jelas tentang penerapan Metode

pembelajaran talking stick.

2. Pembahasan Siklus 2

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 2 berupa hasil tes dan

non tes, Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti

terhadap pelaksanaan siklus 2 diperoleh keterangan sebagai berikut:

a) Prestasi Belajar

Hasil tes dari siklus 2, menunjukkan hasil siswa yang

mencapai nilai 100 sebanyak 6% atau 1 siswa, yang mendapat

nilai 90 sampai 99 sebanyak 23% atau sebanyak 4 siswa, yang

mendapat nilai 80 sampai 89 sebanyak 42% atau 6 siswa, yang

mendapat nilai 70 sampai 79 sebanyak 23% atau 4 siswa, dan yang

mendapat nilai 60 sampai 69 sebanyak 6% atau 2 siswa.

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 17 siswa

terdapat 15 siswa atau 89 % yang sudah mencapai ketuntasan

belajar. Sedangkan 2 siswa atau 11 % belum mencapai ketuntasan.

Adapun dari Hasil nilai siklus 2 dapat dijelas- kan bahwa perolehan

nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata

kelas sebesar 78.

Terhadap 3 siswa yang nilai ulangannya belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal diberikan program remedial, dengan

cara memberikan soal yang sama dengan soal tes formatif untuk

dikerjakan di rumah. Disarankan dalam menger- jakan soal di

rumah untuk minta bimbingan orang tua, teman, ataupun orang

yang dianggap mampu memberikan bimbingan. Nilai dari tugas

yang dikerjakan di rumah tersebut digunakan untuk memperbaiki

nilai tes formatif setara dengan standar nilai kriteria ketuntasan

minimal.

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

b) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus 2 sudah menunjukkan

adanya perubahan, Sebagian besar siswa terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan ketertarikan siswa

untuk menemukan sesuatu hal yang baru. Dari hasil pengamat- an

telah terjadi peningkatan semangat dan keaktifan siswa dalam

belajar. Ada interaksi/komunikasi antar siswa. Masing-masing

siswa ada peningkatan berani bertanya dan minta penjelasan

kepada guru maupun temannya.Siswa yang telah menguasai

materi yang diberikan, mereka berusaha membimbing temannya

sampai bisa sehingga terlatih ketrampilan bertanya jawab. Terjalin

kerjasama antar siswa. Ada persaingan positif antar siswa.

Mereka saling berkompetisi untuk memperoleh penghargaan dan

menunjukkan kemampuannya.

Hasil antara siklus 1 dengan siklus 2 ada perubahan secara

signifikan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang

mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil tes akhir siklus 2 ternyata

lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa

pada siklus 1. Peningkatan hasil belajar maupun ketuntasan

tersebut dapat disajikan pada tabel 35.

Tabel 35Perbandingan Kegiatan dan Prestasi Belajar

pada Siklus 1 dan Siklus 2

No Siklus 1 Siklus 21 Tindakan Tindakan

- Pembelajaran menerapkanmetode pembelajarantalking stick

- Pembelajaran menerapkanmetode pembelajarantalking stick

2 Ketuntasan- Tuntas : 8 ( 47 % )- Belum tuntas : 9 ( 53 % )

Ketuntasan- Tuntas : 15 ( 89 %)- Belum tuntas : 2 ( 11%) Refleksi

Ketuntasan belajar siswameningkat 42 %( 89% - 47% = 42% )

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Nilai Tertinggi : 80Nilai terendah : 40Nilai rata- rata : 62,35

Nilai tertinggi : 100Nilai terendah : 60Nilai rata-rata : 77,6RefleksiNilai rata- rata meningkat 1515/100x100 % = 15 %

3 Proses belajar Proses belajar- Proses pembelajaran ada

perubahan, siswa mulaiaktif.

- Siswa terlibat langsungdalam

- Kreatifitas, kerjasama,tanggung jawab mulaitampak.

- Proses pembelajaransiswa aktif dan kreatifserta cekatan.

- Siswa terlibat langsungdalam prosespembelajaran, danberkompetisi.

Perbandingan hasil tes siklus 1 dan siklus 2 terlihat ada

peningkatan yang cukup signifikan, baik dilihat dari ketuntasan

belajar maupun hasil perolehan nilai rata-rata kelas. Dari sejumlah

17 siswa masih ada 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan.

Sedangkan ketuntasan belajar ada peningkatan sebesar 42%

dibandingkan pada siklus 1.

Nilai rata-rata pada siklus 2 sudah ada peningkatan 15 %

dibandingkan nilai rata- rata kelas pada siklus 1.

Walaupun pada siklus 2 sudah mengalami peningkatan yang

cukup signifikan namun sesuai dengan target yang telah ditetapkan

oleh peniliti yaitu 90% dari jumlah siswa atau 16 dari 17 siswa

harus mencapai ketuntasan minimal yaitu 70 maka peneliti

melanjutkan penelitian pada siklus 3.

3. Pembahasan Siklus 3

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 3 tetap berupa hasil tes dan

non tes, Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti

terhadap pelaksanaan siklus 3 diperoleh keterangan sebagai berikut:

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

a) Prestasi Belajar

Hasil tes dari siklus 3, menunjukkan hasil siswa yang mencapai

nilai 100 sebanyak 29% atau 5 siswa, yang mendapat nilai 87 sampai

95 sebanyak 6% atau sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 78

sampai 86 sebanyak 35% atau 6 siswa, yang mendapat nilai 69

sampai 77 sebanyak 24% atau 4 siswa, dan yang mendapat nilai 60

sampai 68 sebanyak 6% atau 1 siswa.

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 17 siswa

terdapat 16 siswa atau 94 % yang sudah mencapai ketuntasan belajar.

Sedangkan 1 siswa atau 6% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari

Hasil nilai siklus 3 dapat dijelas- kan bahwa perolehan nilai tertinggi

adalah 100, nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 83.

Terhadap 1 siswa yang nilai ulangannya belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal selain diberikan program remedial

peneliti juga memberikan bimbingan khusus, dan menganalisis

sehingga bisa di ketahui penyebab siswa ini tidak dapat mencapai

kriteria ketuntasan minimal.

b) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus 3 semakin menunjukkan

adanya perubahan, semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Hal ini dikarenakan ketertarikan siswa untuk

menemukan sesuatu hal yang baru. Dari hasil pengamat- an telah

terjadi peningkatan semangat dan keaktifan siswa dalam belajar. Ada

interaksi/komunikasi antar siswa. Masing-masing siswa ada

peningkatan berani menjawab pertanyaan, bertanya dan minta

penjelasan kepada guru maupun temannya.Siswa yang telah

menguasai materi yang diberikan, mereka berusaha membimbing

temannya sampai bisa sehingga terlatih ketrampilan bertanya jawab.

Terjalin kerjasama antar siswa. Ada persaingan positif antar siswa.

Mereka saling berkompetisi untuk memperoleh penghargaan dan

menunjukkan kemampuannya.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Hasil antara siklus 2 dengan siklus 3 ada perubahan secara

signifikan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang

mencapai ketuntasan belajar.

Dari hasil tes akhir siklus 3 ternyata lebih baik dibandingkan

dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus 2.

Peningkatan hasil belajar maupun ketuntasan tersebut dapat

disajikan pada tabel 36.

Tabel 36Perbandingan Kegiatan dan Prestasi Belajar

pada Siklus 2 dan Siklus 3No Siklus 2 Siklus 31 Tindakan Tindakan

- Pembelajaranmenerapkan metodepembelajaran talkingstick

- Pembelajaran menerapkanmetode pembelajaran talkingstick

2 Ketuntasan- Tuntas : 15 ( 89 % )- Belum tuntas : 2 ( 11 %)

Nilai tertinggi : 100Nilai terendah : 60Nilai rata-rata : 77,6

Ketuntasan- Tuntas : 16 ( 94 % )- Belum tuntas : 1 ( 5% )Refleksi

Ketuntasan belajar siswameningkat 5 %( 94% - 89% = 5% )

Nilai tertinggi : 100Nilai terendah : 60Nilai rata-rata : 83RefleksiNilai rata- rata meningkat 55/100x100 % = 5 %

3 Proses belajar Proses belajar- Kreatifitas, kerjasama,

tanggung jawab mulaitampak.

- Proses pembelajaransiswa aktif dankreatif serta cekatan.

- Siswa terlibat langsungdalam prosespembelajaran, danberkompetisi.

- Masing-masing siswa sudahdapat bertanggungjawabdengan apa yangdikerjakannya

- Keberanian siswa dalammengungkapkan penapat,pmengajukan pertanyaansangat menonjol

- Interaksi antara siswa dengansiswa dan siswa dengan gurumeningkat.

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Perbandingan hasil tes siklus 2 dan siklus 3 terlihat ada peningkatan

yang diharapkan, baik dilihat dari ketuntasan belajar maupun hasil

perolehan nilai rata-rata kelas. Dari sejumlah 17 siswa masih ada 1

siswa yang belum mencapai ketuntasan, hal ini memang siswa tersebut

harus mendapatkan pelayanan khusus, namun sekalipun siswa ini belum

mencapai ketuntasan, di sisi lain tetap bergairah dalam belajar.

Sedangkan ketuntasan belajar ada peningkatan sebesar 5% dibandingkan

pada siklus 2.

Nilai rata-rata pada siklus 3 sudah ada peningkatan 5%

dibandingkan nilai rata- rata kelas pada siklus 2. Pada siklus 2 siswa

yang mendapat nilai 100 seba- nyak 4 siswa, hal ini karena kedua anak

tersebut disamping mempunyai kemam- puan yang baik , didukung rasa

senang belajar, sehingga mereka dapat nilai yang optimal. Secara umum

dari hasil pengamatan dan tes kondisi awal hingga siklus 3, dapat

disimpulkan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran taling stick

dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran PKn

materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam susuan sitem

pemerintahan pusat pada siswa kelas IV SD Negeri I Dologan Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali semester II Tahun Ajaran 2011/2012

yaitu rata-rata kelas sebesar 24%, dan ketuntasan belajar siswa sebesar

65%.

D. Hasil Tindakan

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi

peningkatan penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran PKn

khususnya materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam susuan sitem

pemerintahan pusat. bagi siswa kelas IV SD Negeri I Dologan

Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali semester II Tahun Ajaran

2011/2012 melalui penerapan metode pembelajaran taling stick.

. Peningkatan nilai rata-rata yaitu 59 pada kondisi awal menjadi 62

pada siklus 1 dan menjadi 78 pada siklus 2 dan meningkat menjadi 83

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

pada silus 3. Nilai rata-rata siklus 1 meningkat 3% dari kondisi awal, dan

nilai rata-rata siklus 2 meningkat 16% dari siklus 1, dan nilai rata-rata

silus 3 meningkat 5% dari siklus 2. Secara keseluruhan dari kondisi awal

sampai akhir tindakan siklus 2 terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas

sebesar 24%. Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus 1 ada

peningkatan sebesar 18% dari kondisi awal, dan siklus 2 meningkat 42%

dari siklus 1, dan siklus 3 meningkat 5% dari siklus 2.Secara keseluruhan

dari kondisi awal sampai akhir siklus 3 ketuntasan belajar meningkat

sebesar 65% dari kondisi awal.

Prestasi belajar siswa dari kondisi awal sampai dengan siklus 3

dapat ditunjukkan pada tabel 37 berikut ini.

Tabel 37Prestasi Belajar Siswa

Pada Kondisi Awal Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

No Uraian Kondisiawal

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

1 Nilai tertinggi 75 80 100 1002 Nilai terendah 35 40 60 603 Nilai rata-rata 59,5 62,35 78,8 82,94 Ketuntasan

belajar29% 47% 89% 94%

Peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal sampai dengan

siklus 3 dapat ditunjukkan pada tabel 38 berikut ini.

Tabel 38Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Dari Kondisi Awal sampai Kondisi Akhir

No Prestasi belajarsiswa

Peningkatan prestasi belajar siswaDari kondisiawal kesiklus 1

Dari siklus1 ke siklus2

Dari silus 2ke siklus 3

Dari kondisiawal kesiklus 3

1 Nilai rata-rata 3% 16% 5% 24%2 Ketuntasan

belajar18% 42% 5% 65%

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Menurut Rohman hipni (2011) Prestasi belajar adalah sesuatu yang

didapat atau dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar yang

dinyatakan dengan berubahnya pengetahuan, tingkah laku, dan

ketrampilan.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses

pembelajaran terdapat perubahan positif pada

siswa terutama keaktifan dalam mengikuti pembelajaran

dan keberanian menyampaikan pendapat. Berdasarkan

pengamatan terhadap penguasaan konsep dan pengamatan terhadap

proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan penerapan metode pembelajaran talking stick dapat

meningkatkan penguasaan konsep PKn tentang mengenal lembaga-

lembaga negara dalam susuan sitem pemerintahan pusat pada siswa kelas

IV SD Negeri I Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

semester II Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam 3 siklus dengan menggunakan metode pembelajaran talking stick untuk

meningkatkan penguasaan konsep mengenal lembaga-lembaga negara dalam

system pemerintahan pusat pada siswa kelas IV SD Negeri Dologan I Karanggede

Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

Penggunaan metode pembelajaran talking stick dapat meningkatkan

penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran PKn terutama materi mengenal

lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintrahan pusat. Hal ini dapat dilihat

dari (1) Siswa yang tuntas pada siklus I terdapat 8 siswa (47%), siklus II

terdapat 15 siswa (89%) dan siklus III 16 siswa (94%). (2) Siswa yang

memperoleh nilai sempurna (100) pada siklus I sebanyak 0 siswa (0%),

siklus II terdapat 2 siswa (12%) dan siklus III meningkat menjadi 4 siswa

(24%).

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran metode talking stick dan prosedur dalam

penelitian ini didasarkan pada penggunaan pada pembelajaran PKn. Model yang

digunakan terdiri dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 10-12 april

2012, siklus II dilaksanakan pada tanggal 17-19 april 2012 dan siklus III 24-26

april 2012. Dalam setiap pelaksanaan siklus terdapat empat langkah kegiatan,

yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kegiatan ini

dilaksanakan berdaur ulang, sebelum melaksanakan tindakan dalam setiap siklus

perlu adanya perencanaan dengan memperhatikan keberhasilan siklus

sebelumnya. Tindakan dalam setiap siklus dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran. Hal ini berdasar pada analisis perkembangan dari pertemuan satu

87

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

ke pertemuan berikutnya dalam satu siklus dan dari analisis perkembangan

peningkatan proses dalam siklus I sampai siklus III.

Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti bahwa penggunaan metode

talking stick dapat meningkatkan penguasaan konsep mengenal lembaga-lembaga

negara dalam system pemerintahan pusat pada siswa kelas IV SD Negeri Dologan

I Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012Sehubungan dengan penelitian

ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode talking stick dapat meningkatkan penguasaan konsep

mengenal lembaga-lembaga negara dalam system pemerintahan pusat pada siswa

kelas IV hal itu dapat ditinjau dari hal-hal berikut :

Dalam menyajikan materi pelajaran, guru harus dapat memilih media

pembelajaran yang tepat agar siswa mampu menguasai konsep-konsep dalam

pembelajaran dengan baik. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia

interaktif dapat meningkatkan meningkatkan penguasaan konsep mengenal

lembaga-lembaga negara dalam system pemerintahan pusat siswa kelas IV karena

penggunaan metode talking stick dalam pembelajaran PKn memungkinkan

terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, proses

pembelajaran lebih menarik, dan sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.

Di dalam proses pembelajaran, pemberian motivasi pada siswa juga

sangat penting. Motivasi diberikan agar siswa dapat belajar dengan baik sehingga

siswa mempunyai keinginan untuk berpikir, memusatkan perhatian, dan

melaksanakan kegiatan yang menunjang dalam proses pembelajaran. Motivasi

dapat ditanamkan pada diri siswa dengan memberikan latihan-latihan,

memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan

memberikan penghargaan terhadap keberhasilan siswa dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Pentinganya metode talking stick dalam pembelajaran

PKn terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga

terjalin hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru. Selain

itu, metode talking stick juga dapat meningkatkan kreativitas dan kerja sama

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

kelompok. Presentase peningkatkan penguasaan konsep mengenal lembaga-

lembaga negara dalam system pemerintahan pusat setelah menggunakan metode

talking stick . Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata tiap siklus

pada aspek kognitif siswa. Dengan adanya peningkatan ini kondisi kelas menjadi

lebih kondusif dan pada akhirnya peningkatan hasil belajar kemampuan

menghitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri Dologan I Karanggede

Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk menentukan media

dan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas proses

belajar mengajar sehubungan dengan tujuan yang akan dicapai oleh pada siswa

kelas IV SD Negeri Dologan I Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah

dijelaskan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan

oleh guru yang menghadapi masalah yang sejenis yang pada umumnya dimiliki

oleh sebagian besar siswa. Adanya kendala yang dihadapi dalam pembelajaran

menghitung bilangan bulat melalui metode talking stick harus diatasi semaksimal

mungkin. Oleh karena itu aspek peningkatan kemampuan belajar harus

diperhatikan sehingga mendukung keberhasilan pembelajaran khususnya dalam

peningkatkan penguasaan konsep mengenal lembaga-lembaga negara dalam

system pemerintahan pusat.

C. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian tindakan kelas di atas maka

disarankan kepada SD Negeri 1 Dologan Karanggede Boyolali :

1. Bagi Guru

Guru selalu mencari dan menerapkan pendekatan, model, dan metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran agar siswa selalu aktif

belajar. Salah satunya dengan penerapan metode pembelajaran talking stick.

Dengan belajar sambil bermain maka anak-anak lebih antusias dalam

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac filepada siswa kelas iv semester ii sd negeri i dologan tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: rokhani marti astuti k7108218 fakultas keguruan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

mengikuti proses pembelajarn serta sehingga dapat meningkatkan

kemampuannya.

2. Bagi Siswa

Siswa selalu aktif mengikuti proses pembelajaran, berani menjawab

dan berkomunikasi dengan guru, berani menanyakan masalah dan

kesulitannya, dan mau membantu dan membimbing temannya yang kesulitan.

3. Bagi Sekolah

Sebagai masukan untuk memotivasi guru agar dapat menggunakan

berbagai macam metode pembelajaran guna meningkatkan kualitas proses

dan prestasi belajar, salah satunya menggunakan metode talking stick.