digestive system

18
Mekanisme Pencernaan Tubuh Manusia Skenario 8 Ibu S berusia 20 tahun datang ke UGD dengan keluhan sakit gigi sehingga kesulitan mengunyah makanan. Pendahuluan Manusia membutuhkan makanan dan minuman sebagai sumber energi untuk keberlangsungan hidupnya. Setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh manusia akan melewati saluran pencernaan untuk kemudian diserap nutrisi-nutrisi yang ada untuk disalurkan ke darah lalu dari darah ke seluruh tubuh. Saluran-saluran pencernaan inilah yang membentuk sistem pencernaan. 1 Saluran pencernaan berfungsi memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan tersebut akan menghasilkan ATP (energi) untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan energi seperti transpor aktif, kontraksi, sintetis dan sekresi. 1

Upload: josie-talitha-gyl

Post on 12-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah kedokteran

TRANSCRIPT

Mekanisme Pencernaan Tubuh Manusia

Mekanisme Pencernaan Tubuh Manusia

Skenario 8

Ibu S berusia 20 tahun datang ke UGD dengan keluhan sakit gigi sehingga kesulitan mengunyah makanan.Pendahuluan

Manusia membutuhkan makanan dan minuman sebagai sumber energi untuk keberlangsungan hidupnya. Setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh manusia akan melewati saluran pencernaan untuk kemudian diserap nutrisi-nutrisi yang ada untuk disalurkan ke darah lalu dari darah ke seluruh tubuh. Saluran-saluran pencernaan inilah yang membentuk sistem pencernaan.1

Saluran pencernaan berfungsi memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan tersebut akan menghasilkan ATP (energi) untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan energi seperti transpor aktif, kontraksi, sintetis dan sekresi.1

Makanan yang masuk ke tubuh mula-mula harus dicerna , diuraikan secara biokimiawi, menjadi molekul-molekul yang sederhana yang dapat diserap ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke dalam sel-sel.1

Mulut sebagai tempat pertama makanan masuk dan diolah, mempunyai peran penting. Makanan diolah dengan bantuan gigi dan air liur menjadi molekul-molekul yang lebih kecil.Di dalam tubuh manusia terdapat 10-100 juta mikro organisme. Sebagian besar dari mikro organisme tersebut hidup di dalam saluran pencernaan manusia. Mikro organisme tersebut menghasilkan lebih dari 80 macam enzim yang mencerna polisakarida dan mempermudah pencernaan glukosa. Mikroorganisme yang ada di dalam tiap-tiap individu berbeda-beda, hal ini yang menyebabkan mengapa seseorang dapat makan banyak tanpa mengalami kenaikan berat badan yang drastis dan orang lainnya dapat dengan mudahnya mengalami kenaikan berat badan.2

Dalam pembahasan, akan dibahas mengenai organ-organ pencernaan yang dimulai dari mulut, mekanisme mengunyah dan menelan dan mekanisme pencernaan.PembahasanKarakteristik Umum dari Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan merupakan tabung yg terdiri dari otot dengan panjang kurang lebih 8 meter, melewati torak dan abdomen.2,3,4

Dinding dari saluran pencernaan terdiri dari 4 lapisan. Lapisan pertama adalah mukosa. Mukosa merupakan dinding yang langsung melekat dengan lumen. Lapisan mukosa mempunyai kelenjar yang memproduksi mukus dan enzim pencernaan. Lapisan ini juga melindungi jaringan-jaringan di bawahnya dan menyalurkan hasil sekresi dan arbsorpsi. Membran mukosa mengandung sel kelenjar eksokrin untuk sekresi getah pencernaan, sel kelenjar endokrin untuk sekresi hormon pencernaan ke dalam darah, dan sel epitel yang khusus untuk menyerap nutrien yang telah dicerna.1,2,,3,4

Lapisan mukosa dibagi menjadi lapisan lamina propria yang merupakan lappisan tengah tipis jaringan ikat tempat epitel berada. Lapisan ini mengandung gutassociated lymphoid tissue (GAT) yang berperanan penting dalam pertahanan terhadap bakteri usus. Selain itu, terdapat pula lapisan muskularis mukosa yang merupakan lapisan otot polos jarang yang terletak di samping submukosa.1Lapisan kedua adalah lapisan submukosa yang mengandung jaringan ikat yang cukup longgar, kelenjar, pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf. Pembuluh-pembuluh ini yang menutrisi jaringan di sekitarnya dan menyalurkan bahan-bahan hasil arbsorpsi.2,3,4

Lapisan ketiga adalah lapisan muskularis. Lapisan ini yang menghasilkan gerakan-gerakan dari saluran pencernaan. Serat-serat otot yang melingkari saluran membentuk otot sirkularis. Sedangkan serat-serat otot yang berjalan memanjang disebut otot longitudinalis. Terdapat pula anyaman saraf plexus meienterikus.1,2,3,4

Lapisan keempat adalah lapisan serosa, yang merupakan lapisan terluar dari saluran pencernaan. 2,3,4

Gambar no.01 Lapisan Dinding Saluran Pencernaan 5

Sistem pencernaan melakukan empat proses pencernaan dasar, yaitu motilitas, sekresi, pencernaan dan penyerapan.1

Motilitas merujuk kepada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong maju isi saluran cerna.1

Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energi. Pada rangsangan saraf atau hormon yang sesuai, sekresi dibebaskan ke dalam lumen saluran cerna. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan direabsorpsi dalam suatu bentuk kembali ke darah setelah ikut serta dalam proses pencernaan.1

Pencernaan merujuk kepada penguarian biokimiawi struktur kompleks makanan menjadi satuan-satuan yang lebih kecil dan dapat diserap, oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam saluran pencernaan. Pencernaan ini menyangkut pencernaan karbohidrat, protein dan lemak.1

Melalui proses penyerapan, hasil pencernaan sebelumnya dipindahkan dari lumen saluran cerna ke dalam darah atau limfe.1Pergerakan Saluran

Fungsi motorik dari saluran pencernaan dibagi menjadi 2 tipe, yaitu gerakan pencampuran (segmentasi) dan gerakan mendorong (propulsif). Gerakan propulsif melibatkan otot sirkularis. Salah satu gerakan propulsif adalah gerakan peristaltik.2

Gambar no. 02 gerakan segmentasi dan peristaltik 6Struktur dan Fungsi dari Organ Saluran Pencernaan Mulut, Faring, Esofagus dan Mekanisme Menelan1. Mulut

Mulut menerima makanan dan memulai pencernaannya secara mekanik dengan memecah partikel-partikel solid dan mencampurnya dengan saliva. Proses ini dinamakan mastikasi atau menguyah. Pencernaan di mulut dibantu oleh organ-organ yang ada di mulut seperti bibir, langit-langit (palatum), uvula, lidah, gigi, dan dibantu juga oleh kelenjar pencernaan yaitu saliva.1,2

Makanan pertama kali masuk ke dalam mulut melalui lubang masuk yang dibentuk oleh bibir. Bibir mempunyai otot rangka dan reseptor sensorik untuk merasakan temparatur dan texture dari makanan.1,2

Langit-langit (palatum) yang membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkan mulut dari saluran hidung. Palatum dibagi menjadi dua yaitu palatum durum (tersusun dari tulang solid) dan palatum mole (tersusun dari tulang rawan). Pada palatum mole terdapat uvula yang berperan penting dalam menutup saluran hidung ketika menelan.1,2

Lidah yang membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara volunter. Permukaan kasar pada lidah dikarenakan adanya taste buds.1,2

Gambar no. 03 Mulut7

Untuk mengunyah makanan di dalam mulut, diperlukan gigi. Gigi memulai pencernaan mekanik dengan menghancurkan makanan kebentuk yang lebih kecil. Hal ini menyebabkan meluasnya luas permukaan dari makanan sehingga enzim pencernaan dapat bereaksi lebih efektif dengan molekul makanan. Setiap gigi mempunyai dua bagian utama yaitu mahkota gigi dan akar gigi. 1,2

Gambar no. 04 Gigi8

Kelenjar saliva memproduksi saliva. Cairan ini melembabkan partikel makanan, membuatnya melekat dan memulai pencernaan kimiawi dari karbohidrat. Saliva juga membantu agar makanan dapat dikecap atau dirasakan oleh lidah.1,2

Saliva terdiri dari 99,5% air dan 0,5% elektrolit dan protein. Protein yang tepenting adalah amilase, mukus dan lisozim. Saliva memulai pencernaan karbohidrat di dalam mulut melalui kerja enzim amilase yang menguraikan polisakarida menjadi maltosa. Saliva juga mempermudah proses menelan dengan adanya pelumasan oleh mukus. Saliva juga memiliki sifat antibakeri dengan adanya enzim lisozim yang melisiskan bakteri tertentu dengan merusak dinding sel dan juga membilas bahan sumber makanan bakteri.1

Kelenjar saliva ada tiga, kelenjar parotis, kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis. Kelenjar parotis adalah kelenjar saliva terbesar yang terletak di anterior dan inferior telinga. Kelenjar parotis menghasilkan saliva yang jernih, encer dan kaya akan enzim amilase.2

Kelenjar submandibularis terletak dibawah rahang bawah. Biasanya, kelenjar submandibularis menghasilkan saliva yang lebih kental dari pada kelenjar parotis.2

Kelenjar sublingualis adalah kelenjar saliva terkecil yang terletak di bawah lidah. Kelenjar sublingualis menghasilkan saliva yang kaya akan mukus sehingga saliva tersebut kental dan berserabut.2

Gambar no. 05 kelenjar saliva9

Sekresi saliva berlangsung terus menerus, rata-rata sekitar 1-2 liter tiap harinya. Sekresi basal yang terus menerus tanpa rangsangan yang jelas ditimbulkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah oleh ujung-ujung saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar liur. Selain sekresi terus-menerus tingkat rendah, sekresi liur juga dapat ditingkatkan oleh refleks liur sederhana dana terkondisi.1

Refleks liur sederhana terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor tekan di dalam rongga mulut berespon terhadap keberadaan makanan. Reseptor-reseptor ini menghasilkan impuls serat-serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat liur di medula batang otak.1

Refleks liur terkondisi terjadi tanpa adanya stimulasi oral. Hanya berpikir, melihat, mencium dan mendengar tentang makanan yang lezat dapat memicu saliva diproduksi lebih banyak.1

Tidak seperti sistem saraf otonom di tempat lain di tubuh, respon parasimpatis dan simpatis tidak antagonik, melainkan sama-sama meningkatkan sekresi air liur tetapi dengan jumlah, karakteristik dan mekanisme yang berbeda. Stimulasi parasimpatis menghasilkan saliva yang segera keluar, encer, berjumlah banyak dan kaya akan enzim. Sedangkan stimulasi simpatis menghasilkan saliva yang lebih sedikit, kental dan kaya akan mukus.1

Gambar no. 06 kontrol sekresi liur12. Faring dan esofagus

Faring dan esofagus tidak mencerna makanan, namun kedua saluran ini meyalurkan makanan. Dinding dari kedua saluran ini berfungsi untuk menelan. Menelan mempunyai tiga tahap yang merupakan proses volunter. Namun jika sekali tahap menelan dimulai, maka tahap yang lain akan dilaksanakan sampai selesai dan tidak dapat dihentikan.1,2

Tahap pertama, makanan dikunyah dan dicampur membentuk suatu bolus yang kemudian secara sengaja didorong oleh lidah menuju faring. Tahap pertama ini disebut juga dengan tahap orofaring.1,2

Tahap kedua ketika bolus menstimulasi reseptor sensorik disekitar pembukaan faring. Pemicu ini menghasilkan refleks yang menimbulkan palatum mole mengangkat dirinya sehingga mencegah bolus masuk ke dalam area nasal. Tulang hyoid dan laring juga terangkat mengakibatkan epiglotis menutup laring sehingga bolus tidak masuk ke trakhea. Disaat yang sama lidah menekan palatum mole sehingga menutup area oral dari area faring. Otot di bawah laring relaksasi mengakibatkan esofagus terbuka lalu terjadinya gerakan peristaltik yang membawa bolus ke dalam esofagus. Tahap kedua ini disebut juga tahap esofagus.1,2

Tahap ketiga ketika bolus dibawa dari esofagus ke lambung melalui gerakan peristaltik.1,2Mekanisme PencernaanMulut

Faring

Esofagus

Lambung

Di lambung, ada empat proses pencernaan dasar motilitas, sekresi, pencernaan yang berhubungan dengan lambung. Dimulai dengan motilitas lambung yang meliputi empat aspek yaitu pengisian lambung, penyimpanan makanan, pencampuran makanan dan pengosongan lambung.1

Lambung mempunyai lipatan-lipatan dalam yang dibentuk oleh bagian inferior lambung. Sewaktu makan, lipatan tersebut menjadi lebih kecil dan nyaris mendatar disebabkan lambung terisi. Hal ini mengakibatkan lambung melemas setiap kali makanan masuk. Relaksasi refleks ini disebut relaksasi reseptif. Namun jika lambung menampung makanan berlebihan (lebih dari 1 liter), lambung akan mengalami peregangan berlebihan dan tekanan intra lambung meningkat sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.1

Lalu makanan akan disimpan ke bagian korpus lambung yang relatif tenang tanpa mengalami pencampuran. Daerah fundus biasanya tidak menyimpan makanan, tetapi mengandung kantung gas. Makanan secara bertahap disalurkan dari korpus ke antrium, tempat berlangsungnya pencampuran.1

Di antrum, terjadi kontraksi peristaltik yang kuat sehingga makanan tercampur dengan sekresi lambung yang kemudian menghasilkan kimus. Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong kimus maju ke sfingter pilorus. Kimus di lambung masuk perlahan-lahan ke duodenum. Sebelum lebih banyak kimus yang terlepas ke duodenum, gelombang [eristalik mencapai sfingter pilorus mengakibatkan sfingter pilorus berkontraksi lebih kuat sehingga menutup pintu keluar dan mencegah mengalirnya kimus lebih lanjut ke duodenum. Massa kimus antrum yang sedang terdorong maju namun tidak dapat keluar ke duodenum memantul balik ke dalam antrum hanya untuk didorong kembali ke sfingter dan memantul balik oleh gelombang peristaltik baru. Gerakan maju mundur ini mencampur kimus secara merata di antrum.1

Pengosongan di lambung dipengaruhi oleh banyaknya kimus. Faktor lainnya adalah faktor-faktor di duodenum. Duodenum harus siap menerima kimus. Lalu terdapat pula faktor lemak, asam, hipertonisitas dan peregangan.1

Usus halus

Kimus yang masuk usus halus lewat sfingter pilorus, akan dicerna dan diserap. Kimus dari makanan, mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Ketiga zat ini di cerna di usus halus. Di lumen, di bawah pengaruh enzim pankreas dan empedu, pencernaan karbohidrat dan protein berlanjut dan pencernaan lemak telah tuntas. Di brush border, pencernaan karbohidrat dan lemak selesai.1,10

Terjadi pula penyerapan di usus halus yang meliputi semua nutrien, sebagian besar elektrolit dan air.1

Usus besar

Tidak terjadi pencernaan di usus besar. Semua penceraan sudah diselesaikan di usus halus. Maka, makanan yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak tercerna (misalnya selulosa), komponen empedu yang tidak diserap dan cairan. Kolon menyerap air dan garam dari lumen. Apa yang tertinggal, akan dikeluarkan dalam bentuk feses.

Fungsi utama usus besar adalah untuk menyimpan tinja sebelum defekasi. Ketika gerakan massa di kolon mendorong tinja ke dalam rektum, peregangan yang terjadi di rektum merangsang reseptor regang di dinding rektum, memicu refleks defekasi. Refleks ini meyebabkan sfingter ani internus (otot polos) melemas dan rektum kolon sigmoid berkontraksi lebih kuat. Jika sfingter ani eksternus (otot rangka) juga melemas, maka terjadi defekasi.1Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat, Protein dan Lemak

Pencernaan karbohidrat dimulai di mulutoleh aktivitas enzim amilase saliva dan diselesaikan di usus halus oleh enzim amilase pankreatik. Karbohidrat yang dicerna di usus halus akan diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa dan laktosa.Disakaridase yang terletak di membran brush border sel epitel usus meneruskan penguraian disakarida ini menjadi unit-unit monosakarida yang dapat diserap, yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa.1,10

Pencernaan protein dimulai di lambung oleh enzim pepsin dan diselesaikan di usus halus dengan kerja enzim tripsin dan kimotripsin pankreatik. Protein yang disajikan ke usus halus untuk diserap terutama berada dalam bentuk asam amino dan beberapa potongan kecil peptida. Sama amino diserap menembus sel usus oleh transpor aktif sekunder. Sedangkan peptida kecil diuraikan menjadi asam-asam amino konstituennya oleh aminopeptidase di membran brush border.1,10

Lemak di dalam usus halus dicerna melalui aktivitas enzim lipase pankreatik. Lemak dicerna oleh lipase menjadi asam lemak bebas dan monogriserida. Akan tetapi, lipase merupakan enzim larut air, sedangkan lemak tidak dapat larut dalam air. Maka lemak dipecah menjadi droplets atau sepihan yang lebih kecil sehingga meningkatkan area permukaan lemak dan memungkinkan pencernaan oleh lipase pankreatik.1,10Kesimpulan

Manusia memerlukan energi untuk keberlangsungan hidupnya. Energi yang didapat, dihasilkan dari makanan yang dicerna di dalam tubuh. Pencernaan makanan dalam tubuh manusia disebut sistem pencernaan. Sistem pencernaan, melaui saluran-saluran pencernaan yang dimulai dari mulut, esofagus, lambung, usus halus dan usus besar, anus. Dibantu oleh kelenjar-kelenjar pencernaan seperti kelenjar saliva dan organ pencernaan lainnya seperti hati dan pankreas.Daftar Pustaka1. Sherwood, L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC; 2011. h.641-942. Lewis, S.B. Holes essentials of human anatomy and physiology. 10th ed.New York: McGraw-Hill;2009.h.402-393. Sloane, E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC;2004.h.281

4. Bloom., Fawcett. Buku ajar histologi. 12th ed. Jakarta: EGC; 2002.h.530

5. diunduh dari http://eralibra.blogspot.com/2012/11/fisiologipencernaan-fungsi-utama.html 6. diunduh dari http://dc441.4shared.com/doc/C68b0_bj/preview.html7. diunduh dari http://blog.uad.ac.id/solihin/2011/12/20/sistem-pencernaan/8. diunduh dari http://www.gold-g.web.id/obat-setelah-cabut-gigi/9. diunduh dari http://www.cedars-sinai.edu/Patients/Programs-and-Services/Head-and-Neck-Cancer-Center/Treatment/Salivary-Gland-Surgery.aspx10. Corwin, EJ. Buku saku patofisiologi. 3rd ed. Jakarta: EGC; 2009.h.509Korteks serebri

Masukan lain

Pusat liur di medula

Reseptor tekan di mulut

Saraf otonom

Kelenjar liur

sekresi liur