diajukan kepada fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan untuk...

146
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KAUM MARGINAL DENGAN LATAR BELAKANG STATUS SOSIO EKONOMI YANG RENDAH (STUDI KASUS: DI YAYASAN BINA INSAN MANDIRI DEPOK) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Rani Tussadiah NIM: 11140150000072 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: doandung

Post on 01-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KAUM

MARGINAL DENGAN LATAR BELAKANG STATUS SOSIO

EKONOMI YANG RENDAH

(STUDI KASUS: DI YAYASAN BINA INSAN MANDIRI DEPOK)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Rani Tussadiah

NIM: 11140150000072

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja
Page 3: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KAUM MARGINAL

DENGAN LATAR BELAKANG STATUS SOSIO EKONOMI YANG RENDAH

(STUDI KASUS: DI YAYASAN BINA INSAN MANDIRI DEPOK)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Rani Tussadiah

NIM. 11140150000072

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Zaharah, M.Ed Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si

NIP. 197201152014112002 NIDN. 2022028704

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 4: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Penerapan Pendidikan Karakter Pada Siswa Kaum Marginal Dengan Latar

Belakang Status Sosio Ekonomi Yang Rendah (Studi Kasus: di Yayasan Bina Insan Mandiri

Depok)” Disusun oleh Rani Tussadiah, NIM. 11140150000072, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang

berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 27 Agustus 2018

Yang Mengesahkan,

Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II

Zaharah, M.Ed Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si

NIP. 197201152014112002 NIDN. 2022028704

Page 5: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja
Page 6: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

i

ABSTRAK

Rani Tussadiah, Penerapan Pendidikan Karakter Pada Siswa Kaum

Marginal Dengan Latar Belakang Status Sosio Ekonomi Yang Rendah (Studi

Kasus: di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok). Skripsi Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pendidikan karakter yang

diterapkan pada siswa kaum marginal dengan latar belakang status sosial ekonomi

yang rendah di Yayasan Bina Insan Mandiri. (2) Mengetahui faktor-faktor apa

saja yang mempengauhi penerapan pendidikan karakter pada siswa kaum

marginal dengan latar belakang status sosial ekonomi yang rendah di Yayasan

Bina Insan Mandiri. (3) Mengetahui kendala dan upaya apa saja yang dilakukan

Yayasan Bina Insan Mandiri dalam menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter

kepada siswa kaum marginal.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Pada observasi, dilaksanakan untuk memperoleh

data mengenai kondisi objek yang diteliti melihat dan mengamati beberapa

kegiatan di Yayasan Bina Insan Mandiri. Wawancara dilakukan dengan

pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti kemudian peneliti mengambil

dokumentasi melalui dokumen-dokumen internal dan eksternal di Yayasan Bina

Insan Mandiri.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan pendidikan karakter pada

siswa kaum marginal di Yayasan Bina Insan Mandiri telah melakukan penerapan

18 nilai-nilai karakter berupa kegiatan-kegiatan di sekolah. Dalam penerapan

pendidikan karakter terdapat faktor yang mempengaruhi pengaruh penerapan

pendidikan karakter yaitu faktor dari dalam maupun dari luar. Kendala atau

hambatan saat menerapkan pendidikan karakter dikarenakan dari lingkungan

keluarga, kurangnya fasilitas-fasilitas untuk penyandang disable, kurang

pahamnya siswa membagi waktu antara sekolah dan bekerja. Dalam upaya

menangani kendala dalam penerapan pendidikan karakter perlu adanya

pendekatan, pembinaan, dan memberikan contoh dari nilai-nilai yang terdapat

dalam pendidikan karakter.

Kata Kunci : Pendidikan Karakter, Kaum Marginal

Page 7: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

ii

ABSTRACK

Rani Tussadiah, The Implementation of Character Education for Students in

The Marginal with Background of The Low Socio-economic Status (Case

Study: at Bina Insan Mandiri Foundation). Thesis Department of Social

Sciences, Faculty of Tarbiyah and Educational Sciences, UIN Syarif

Hidayatullah.

The objectives of this research are: (1) To find out the character education

applied to students of the marginal with background of the low socio-economic

status at Bina Insan Mandiri Foundation. (2) Knowing what factors affect the

implementation of character education to students of the marginal with

background of the low socio-economic status at Bina Insan Mandiri Foundation.

(3) Knowing what obstacles and efforts are made by Bina Insan Mandiri

Foundation in applying the values of character education to the marginal

students.

The method that has been used in this research is qualitative method. Data

collection techniques used in this study are observation, interviews, and

documentation. In observation, it was carried out to obtain data regarding the

condition of the object under study seeing and observing several activities at Bina

Insan Mandiri Foundation. Interviews were conducted with questions provided by

researchers and researchers took documentation through internal and external

documents at Bina Insan Mandiri Foundation.

The results showed that the implementation of character education to

students of the marginal at Bina Insan Mandiri Foundation had implemented 18

character values in the form of school activities. In the implementation of

character education there are factors that effect the implementation of character

education, such as internal and external factors. Constraints or obstacles when

implementing character education due to family environment, lack of facilities for

disabled people, lack of understanding of students dividing time between school

and work. In an effort to deal with the obstacles in the implementation of

character education, there needs to be an approach, coaching, and provide an

examples of the values contained in character education.

Keywords: Character Education, The Marginal

Page 8: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat

Allah SWT, karena segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada

Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan

jahiliyah menuju jalan yang terang benderang dengan Agama Islam yang

dibawanya menjadi penyelamat dan mengantarkan pemeluknya menuju

kedamaian di dunia maupun di akhirat.

Selama penyelesaian skripsi ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak yang

telah memberikan dorongan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial dan Bapak Drs. H. Syaripulloh M.Si selaku Sekretaris

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Ibu Tri Harjawati, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membantu peneliti selama perkuliahan dari awal semester sampai akhir.

4. Ibu Zaharah, M.Ed., dan Bapak Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si., selaku Dosen

Pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

terus membantu dalam membimbing sampai selesainya penulisan skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis menuntut

ilmu di bangku perkuliahan, Khususnya di Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

6. Muchlis Ridha dan Suwarni, orang tua yang penulis cintai tidak pernah henti

membantu mendoakan, memotivasi, dan selalu siap dikala penulis kesulitan.

Page 9: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

iv

7. Kakak dan Adik yang penulis sayangi, Hauria dan Salsabila Nadhifah yang

selalu setia membantu baik berupa moril ataupun materil dalam penulisan

skripsi ini.

8. Terima kasih kepada ketua yayasan, ketua koordinator dan seluruh pengajar

Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM), Depok atas izin penelitian yang telah

diberikan serta segala informasi dan masukan selama penelitian. Terima kasih

untuk seluruh siswa dan siswi SMP YABIM yang telah berpartisipasi.

9. Terima kasih sahabat-sahabat hebat ku, Neni Anjarwati, sahabat BALON:

Yayu, Yunita, Aulia, Chairunnisa, Vivi, Zahra, Lutviana, Silvia, Nia, Wardah,

Zefi, dan Agung, sahabat kelas konsentrasi sosiologi, atas dukungan,

semangat dan doa yang diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu untuk

membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan.

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan karena apabila bukan karena Allah

SWT penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan di dalamnya, untuk itu penulis memerlukan kritik dan saran

dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca

serta bagi masyarakat.

Jakarta, 27 Agustus 2018

Penulis

Rani Tussadiah

Page 10: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 8

D. Rumusan Masalah................................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR ....................... 10

A. Pendidikan Karakter ......................................................................... 10

1. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................ 10

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter ............................... 12

3. Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter.................................. 14

4. Prinsip Pendidikan Karakter ................................................. 16

5. Pendekatan Pendidikan Karakter .......................................... 16

6. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan

Page 11: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

vi

karakter .................................................................................. 18

7. Cara-Cara Menanamkan Pedidikan Karakter ............................. 20

B. Kaum Marginal .............................................................................. 21

1. Pengertian Kaum Marginal ................................................... 21

2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Adanya kaum Marginal .. 22

3. Kelompok Kaum Marginal ................................................... 23

C. Penelitian yang Relevan .................................................................... 25

D. Kerangka Berfikir.............................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 30

A. Tempat dan Waktu ............................................................................ 30

B. Metode Penelitian.............................................................................. 32

C. Subjek Penelitian ............................................................................... 33

D. Sumber Data ...................................................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 34

F. Rencana Pengujian Keabsahan Data ................................................. 36

G. Teknik Analisis dan Pengolahan Data .............................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 38

A. Profil Yayasan Bina Insan Mandiri ................................................... 38

1. Sejarah singkat berdirinya Yayasan Bina Insan Mandiri ...... 38

2. Identitas Yayasan Bina Insan Mandiri ....................................... 44

3. Visi dan Misi ........................................................................... 44

4. Tujuan Pelayanan Yayasan Bina Insan Mandiri ................... 45

5. Keadaan Relawan dan Tutor ..................................................... 46

6. Program Kerja PKBM YABIM Depok ...................................... 47

7. Sarana dan Prasarana ............................................................... 49

8. Struktur Kepengurusan PKBM Bina Insan Mandiri .................... 50

B. Deskripsi dan Analisis Data .............................................................. 51

1. Penerapan Pendidikan Karakter ................................................ 52

2. Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Pendidikan Karakter ...... 63

3. Kendala dan Upaya Dalam Menerapkan Nilai-Nilai Pendidikan

Karakter Pada Siswa Kaum Marginal ........................................ 65

Page 12: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

vii

C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 72

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 73

A. Kesimpulan ....................................................................................... 73

B. Saran .................................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter....................................... 14

Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan .............................................................. 25

Tabel 3.1 Waktu Kegiatan .......................................................................... 31

Tabel 3.2 Penarikan Sempel Penelitian ....................................................... 33

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara .................................................. 35

Tabel 4.1 Kegiatan dan Penerapan Nilai-nilai karakter .............................. 61

Page 14: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ..................................................................... 29

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ...................................................................... 30

Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan PKBM Bina Insan Mandiri ................ 50

Page 15: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi .............................................................

Lampiran 2 Transkip Wawancara ..............................................................

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara .............................................

Lampiran 4 Lembar Observasi ...................................................................

Lampiran 5 Dokumentasi ...........................................................................

Lampiran 6 Biodata Penulis .......................................................................

Page 16: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia, dan

untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan

yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa

memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender.

Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga

negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga

mendorong tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat

madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila, sebagaimana yang

telah diamanatkan dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Negara dalam hal ini diwakili oleh pemerintah,

memiliki kewajiban untuk melaksanakan pendidikan dasar. Negara wajib

untuk mengupayakan secara penuh pemenuhan hak anak atas pendidikan

yang wajib dan cuma-cuma. Namun, pada kenyataannya pendidikan di

Indonesia sekarang ini lebih cenderung dirasakan oleh lapisan masyarakat

kelas menengah dan lapisan masyarakat atas. Hal ini sangat amat

memprihatinkan mengingat pemerintah sudah mencanangkan program

wajib belajar Sembilan tahun bagi sekolah negeri secara gratis, namun

masih saja ada masyarakat yang tidak mempergunakan kesempatan

tersebut. Permasalahan ini mungkin terjadi diakibatkan kurangnya

pemahaman masyarakat mengenai esensi pendidikan, dukungan dan

kondisi dari lingkungan sekitar, serta keadaan ekonomi keluarga yang

rendah.

Permasalahan ini biasanya dirasakan dari masyarakat golongan bawah

atau masyarakat pra-sejahtera atau yang lebih dikenal sebagai masyarakat

marjinal. Masyarakat marjinal merupakan kelompok masyarakat yang

hidup dibawah standar kemiskinan. Mereka adalah golongan masyarakat

Page 17: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

2

yang terpinggirkan atau yang dikucilkan dari lingkungan mereka sendiri.

Menurut Paulo Freire, Kaum marjinal dibedakan dua kelompok yang

jarang mendapat perhatian dalam hal pendidikan. Pertama, penyandang

cacat, yaitu yang kurang beruntung mendapatkan pendidikan yang

memadai dan pendidikannya dibedakan dengan kaum “normal” yang

menjadikan kaum cacat menjadi terasing dari lingkungan sosial, tereklusi

dari sistem sosial orang-orang normal. Kedua, anak-anak jalanan, kaum

miskin yang sudah terbiasa dengan kekerasan. Dapat kita perhatikan

banyak anak-anak yang putus sekolah dan memilih untuk bekerja demi

menyambung kehidupannya, seperti menjadi pengamen jalanan.

Dukungan yang kurang dari lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi

seseorang tidak dapat menempuh pendidikan. Bahkan ada angkatan usia

kerja yang seharusnya sudah dapat memperoleh pekerjaan di tempat kerja

yang layak, namun karena jenjang pendidikan yang diperolehnya rendah

sehingga tidak dapat memperoleh itu semua, seperti menjadi asisten rumah

tangga, supir angkot, tukang ojeg, dan sebagainya. Hal ini butuh perhatian

khusus bagi pemerintah ataupun instansi atau lembaga swasta, dan bahkan

masyarakat sendiri untuk menangani permasalahan ini. Salah satu bentuk

pendidikan alternatif yang mungkin dapat dilaksanakan bagi mereka

melalui pendidikan non-formal.

Pendidikan non-formal diselenggarakan oleh warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan dan berfungsi sebagai pengganti,

penambah dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung

pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan non-formal meliputi pendidikan

kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,

pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan

keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan

lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga

pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan masyarakat, majelis taklim,

serta satuan pendidikan yang sejenis.

Page 18: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

3

Dalam ajaran Islam, pembentukan karakter dengan nilai agama dan

norma bangsa sangat penting, karena antara akhlak dan karakter

merupakan satu kesatuan yang kukuh seperti pohon dan yang menjadi

inspirasi keteladanan akhlak dan karakter adalah Nabi Muhammad SAW.

Pilar-pilar pembentukan karakter Islam bersumber pada Al-Quran, Sunnah

atau hadis, dan keteladanan Nabi Muhammad SAW.7 Sebagaimana yang

dijelaskan dalam Al-Qur‟an Surat Al-Ahzab: 2

“Sungguh, telah ada suri teladan yang baik pada (diri) Rasulullah bagimu,

(yaitu) bagi orang yag mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari

Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21).

Jika di dalam Al-Qur’an terdapat kisah para nabi atau orang-orang

yang durhaka, maka tujuannya adalah untuk membina moral. Orang-orang

yang baik seperti para nabi selalu berada dalam kemenangan. Sebaliknya,

orang-orang yang jahat selalu berada dalam kebencian Tuhan dan akhir

perjuangannya berada dalam kerugian. Hal ini dapat ditarik pelajaran agar

manusia memiliki sikap yang baik agar mendapat kasih sayang Tuhan dan

menjauhi perbuatan yang buruk agar tidak dibenci Tuhan.1 Hal yang

paling penting dalam pendidikan karakter adalah kesadaran untuk

memahami apa yang dilakukannya adalah hal yang terbaik. Untuk semakin

menguatkan kesadaran untuk memahami ini, dibutuhkan contoh atau suri

teladan yang baik dari para pendidik dan orang-orang yang terlibat dalam

dunia pendidikan.2 Kementerian Pendidikan Nasional di Indonesia telah

1 Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 212. 2 Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia: Revitalisasi

Pendidikan Karakter terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa, (Jogjakarta: Ar-

Ruzz, 2011), h. 19

Page 19: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

4

memberlakukan program penerapan pendidikan karakter, hal ini

dikarenakan sebagai bentuk perbaikan moral dan karakter bangsa di

Indonesia. Program tersebut dirumuskan kedalam 18 nilai pendidikan

budaya dan karakter bangsa yang diterapkan dalam mata pelajaran,

ekstrakurikuler, dan kegiatan sehari-hari. Dengan diterapkannya

pendidikan karakter diharapkan dapat membentuk bangsa yang tangguh,

kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong,

berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang

Maha Esa berdasarkan Pancasila.

Pendidikan karakter saat ini bukan hal baru dalam pendidikan di

Indonesia. Menurut Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara

menyatakan bahwa pendidikan merupakan upaya menumbuhkan budi

pekerti (karakter), pikiran (intellect) dan tumbuh anak. Ketiganya tidak

boleh dipisahkan, agar anak dapat tumbuh dengan sempurna. Jadi menurut

Ki Hajar Dewantara, pendidikan karakter merupakan bagian penting yang

tidak boleh dipisahkan dalam isi pendidikan kita. Di masa lalu juga pernah

ada pelajaran budi pekerti. Mata pelajaran Agama dan PPKn sebenarnya

juga bertujuan untuk menumbuh kembangkan karakter. Gambaran di atas

menunjukan bahwa sebenarnya pendidikan karakter sudah memiliki

landasan, baik secara filosofi maupun aturan formal. Oleh karena itu,

program utama Kemdiknas tentang Pendidikan Karakter lebih tepat

disebut “Pengarusutamaan Pendidikan Karakter”. Artinya, selama ini

sebenarnya sudah ada pendidikan karakter, tetapi kurang mendapat

perhatian, dan oleh karenanya kini diberikan penekanan.3

Menurut Thomas Lickona dalam buku Pendidikan Karakter

mendefinisikan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan untuk

membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang

3Muchlas Samani & Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung:PT

Remaja Rosdakarya, 2011), h.vii.

Page 20: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

5

hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang

baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras,

dan sebagainya.4 Hal ini, pendidikan karakter saat ini sangat penting untuk

diterapkan, karena berhubungan dengan banyaknya prilaku yang tidak

berkarakter yang dilakukan oleh masyarakat sekarang ini. Contohnya

tawuran antar pelajar, munculnya “geng motor”, pergaulan bebas dan

penggunaan narkoba. Hal yang memicu perilaku yang tidak berkarakter

tersebut mungkin dikarenakan adanya kesenjangan ekonomi-sosial-politik,

tindakan KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme), serta ketidak adilan hukum

sehingga perilaku tidak berkarakter pun timbul. Hal ini sangat

memprihatikan bagi bangsa Indonesia, karena ini menunjukkan kelemahan

dan kerapuhan karakter yang dimiliki bangsa ini. Oleh karena itu

dibutuhkan peran dari berbagai sektor, tidak hanya dari pemerintah,

melainkan lembaga pendidikan baik negeri atau swasta, dan masyarakat

sekitar yang perlu mengoptimalkan pendidikan karakter di Indonesia.

Pendidikan karakter yang diharapkan dapat dikembangkan kepada

peserta didik dalam hal ini, membangun karakter peserta didik mengarah

pada pengertian tentang mengembangkan peserta didik agar memiliki

kepribadian, perilaku, sifat, tabiat dan watak baik atau mulia. Karakter

yang demikian ini mengacu pada serangkaian sikap, perilaku, motivasi,

dan kecakapan yang memenuhi standar nilai dan norma yang dijunjung

tinggi dan dipatuhi. Peserta didik yang memiliki karakter mulia memiliki

pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai

seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan

inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar,

berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati

janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia,

bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin,

antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis,

4 Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), h.23.

Page 21: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

6

hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri,

produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib.

Di samping itu, individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang

terbaik atau unggul dan mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya

tersebut. Mereka dapat merealisasikan perkembangan positif sebagai

individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku). Peserta didik

yang berkarakter baik atau unggul selalu berusaha melakukan hal-hal yang

terbaik terhadap Tuhan, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara

serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi

(pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan

motivasinya (perasaannya).5

Dapat dilihat dari pendidikan karakter sejak zaman dahulu hingga

sekarang, zaman dahulu pendidikan karakter menurut Ki Hajar Dewantara,

pendidikan karakter merupakan bagian penting yang tidak boleh

dipisahkan dalam isi pendidikan kita. Di masa lalu juga pernah ada

pelajaran budi pekerti. Terlihat dari mata pelajaran Agama dan PPKn

sebenarnya juga bertujuan untuk menumbuh kembangkan karakter.

Namun, pendidikan karakter saat ini kurang mendapat perhatian, dan oleh

karenanya kini diberikan penekanan kedepannya. Harapan pendidikan

karakter saat ini dapat dikembangkan kepada peserta didik dalam

membangun karakter peserta didik mengarah pada pengertian tentang

mengembangkan peserta didik agar memiliki karakter yang mulia. Seperti

pendidikan karakter yang di terapkan oleh sekolah di Yayasan Bina Insan

Mandiri (YABIM), Depok, Jawa Barat. Di mana secara umum siswa yang

bersekolah di yayasan ini adalah siswa dengan latar belakang status sosio

ekonomi yang rendah. YABIM merupakan sekolah gratis yang terletak di

belakang terminal Depok, sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak

dhuafa di sekitar terminal Depok. YABIM memiliki tujuan memberikan

5 Suyitno Imam, “Pengembangan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa Berwawasan

Kearifan Lokal”, Jurnal Pendidikan Karakter Tahun II No 1, FBS Universitas Negeri Malang,

2012, h. 3-4

Page 22: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

7

pendidikan dan pembinaan kaum marginal seperti anak jalanan,

pengamen, pengasong, pemulung, yatim dan dhuafa. Diharapkan dengan

adanya sekolah yang didirikan YABIM ini dapat menarik minat masyaakat

untuk dapat melanjutkan pendidikan mereka. Yayasan Bina Insan Mandiri

(YABIM) disini diharapkan dapat menerapkan pendidikan karakter sama

seperti halnya yang diterapkan pada sekolah formal pada umumnya.

Apalagi Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM) yang menangani

masyarakat marginal dimana warga belajarnya berasal dari lapisan

masyarakat kelas bawah, dan mengetahui ada tidaknya hubungan

pendidikan karakter yang di terapkan di Yayasan Bina Insan Mandiri

(YABIM) terhadap siswa kaum marginal ini. Dengan adanya pendidikan

karakter tidak hanya dilaksanakan di sekolah fomal saja, melainkan perlu

dilaksanakan oleh semua instasi dan seluruh lapisan masyarakat khususnya

pendidikan bagi masyarakat marjinal, dapat memperbaiki moral serta

akhlak mereka pada setiap kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. Salah

satunya sekolah dalam bentuk pendidikan non formal yaitu Yayasan Bina

Insan Mandiri (YABIM) yang didalamnya terdapat siswa dan siswi dari

kaum marginal. Berdasarkan uraian masalah di atas, penulis tertarik untuk

meneliti permasalahan tersebut ke dalam penelitian yang berjudul

“Penerapan Pendidikan Karakter Pada Siswa Kaum Maginal dengan Latar

Belakang Status Sosio Ekonomi yang Rendah (Studi Kasus di Yayasan

Bina Insan Mandiri Depok)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Latar belakang siswa belajar yang berasal dari masyarakat marginal.

2. Masih kurangnya penerapan nilai-nilai pendidikan karakter bagi

masyarakat marginal khususnya bagi siswa yang belajar di Yayasan

Bina Insan Mandiri (YABIM)

Page 23: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

8

3. Pendekatan yang digunakan untuk menerapkan nilai-nilai pendidikan

karakter di Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM) belum maksimal,

khususnya dalam penyampaian pesan atau nasihat kepada warga

belajar.

4. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan di Yayasan Bina Insan Mandiri

(YABIM) masih belum berjalan optimal.

C. Pembatasan Masalah

Dalam uraian diatas, maka penulis akan melakukan penelitian yang

berfokus pada Penerapan Pendidikan Karakter pada Siswa Kaum Marginal

dengan Latar Belakang Status Sosio Ekonomi yang Rendah (Studi Kasus

di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini yaitu:

Bagaimana penerapan pendidikan karakter yang diterapkan pada

siswa kaum marginal dengan latar belakang status sosio ekonomi yang

rendah di Yayasan Bina Insan Mandiri?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki

tujuan yaitu:

Mengetahui pendidikan karakter yang diterapkan pada siswa kaum

marginal dengan latar belakang status sosio ekonomi yang rendah di

Yayasan Bina Insan Mandiri.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat

baik secara teoritis maupun praktis kepada berbagai pihak sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Untuk khazanah intelektual, diharapkan penelitian ini dapat

memberikan kontribusi pengembangan pengetahuan bagi dunia

Page 24: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

9

pekerjaan sosial, khususnya yang berfokus pada bidang pendidikan

yang menerapkan pendidikan bagi masyarakat marjinal.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah, sebagai bahan masukan dan kebijakan bagi

pemerintah dalam mendirikan sekolah dengan menerapkan

pendidikan karakter.

b. Bagi yayasan, sebagai bahan masukan bagi Yayasan Bina

Insan Mandiri dan pihak terkait dalam menerapkan

pendidikan karakter bagi masyarakat marjinal.

c. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi mengenai

penerapan pendidikan karakter di Yayasan Bina Insan

Mandiri bagi masyarakat marjinal dan dapat memberikan

kontribusi pengembangan khazanah ilmu.

d. Bagi penulis, memberikan motivasi untuk penulis untuk

belajar lebih banyak serta dapat memperoleh pengalaman

langsung dalam penerapan pendidikan karakter bagi

masyarakat marjinal di Yayasan Bina Insan Mandiri.

Page 25: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

10

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

PENDIDIKAN KARAKTER & SISWA KAUM MARGINAL

A. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Sebelum membahas mengenai pendidikan karakter, ada baiknya

kita harus memahami terdahulu definisi dari pendidikan. Menurut

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menerangkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.1 Pendidikan menurut kamus besar bahasa

Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan.2 Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat

diketahui pengertian pendidikan adalah proses manusia untuk

mengembangkan potensi dirinya dengan cara melatih, membimbing, dan

memandu manusia agar menjadi manusia yang sejati.

Setelah mengetahui definisi dari pendidikan, selanjutnya akan

dijelaskan mengenai karakter. Definisi mengenai karakter banyak

diungkapkan oleh para ahli. Menurut Wynne mengemukakan bahwa

karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” (menandai)

dan memfokuskan pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam

tindakan nyata atau perilaku sehari-hari. Oleh sebab itu, seseorang yang

1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2 Muhibin Syah, “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru” , (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001), h. 10.

Page 26: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

11

bepeilaku tidak jujur, curang, kejam dan rakus dinyatakan sebagai orang

yang memiliki karakter jelek, sedangkan yang berperilaku baik, jujur, dan

suka menolong dikatakan sebagai orang yang memiliki karakter

baik/mulia.3

Pengertian lain karakter merupakan perilaku manusia yang

berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,

lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,

perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata

karma, budaya, dan adat istiadat.4 Berdasarkan uraian pengertian dari

karakter dapat diketahui bahwa karakter yaitu suatu nilai-nilai kebaikan

yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan norma

agama, hukum, tata krama, budaya dan istiadat.

Setelah kita mengetahui definisi dari karakter dapat dengan mudah

kita mendefinisikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter di sekolah

juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah.

Pengelolaan di maksud adalah bagaimana pendidikan karakter di

rencanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan

pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan ini diantaranya

meliputi nilai-nilai yang perlu ditanamkan agar memiliki pribadi yang

baik.

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai

karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran,

pemahaman, kepedulian dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan

nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, sesama, lingkungan , maupun masyarakat dan bangsa secara

keseluruhan, sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan

kodratnya.5 Menurut Dony Kusuma, pendidikan karakter merupakan

dinamika pengembangan kemampuan yang berkesinambungan dalam diri

3 Mulyasa, “Manajemen Pendidikan Karakter”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),h. 3.

4 Heri Gunawan, “Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi", (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 3-4. 5 Mulyasa, “Manajemen Pendidikan Karakter”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),h. 7.

Page 27: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

12

manusia untuk mengadakan internalisasi nilai-nilai sehingga menghasilkan

diposisi aktif, stabil dalam diri individu. 6 Definisi lain yang berkaitan

dengan pendidikan karakter menurut Buchori mengemukakan bahwa

pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan

nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara efektif, dan akhirnya

pengamalan nilai secara nyata. 7 Dalam hubungannya dengan pendidikan,

pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan

budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan

mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik

buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam

kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.8

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas, dapat kita ketahui

bahwa pendidikan karakter adalah usaha menanamkan nilai-nilai karakter

yang perlu ditanamkan agar memiliki pribadi yang baik dalam rangka

membina kepribadian generasi muda.

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter

Adapun tujuan pendidikan karakter ini betujuan untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada

pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu,

dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap

satuan pendidikan. 9 oleh karena itu, melalui pendidikan karakter ini

peserta didik diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan

menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menerapkan nilai-nilai

karakter sehingga terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan

fungsi pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama. Pendidikan

karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik,

berpikiran baik, dan berprilaku baik (2) memperkuat dan membangun

6 Zubaedi, “Desain Pendidikan Karakter”(Jakarta : Kencana, 2011), h. 19.

7 Mulyasa, “Manajemen Pendidikan Karakter”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 8-9.

8 Anas Salahudin & Irwanto Alkrienciehi, “Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis

Agama dan Budaya Bangsa”, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2013), h. 42. 9 Mulyasa, “Manajemen Pendidikan Karakter”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 9.

Page 28: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

13

perilaku bangsa yang multikultur (3) meningkatkan peradaban bangsa

yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Pendidikan karakter dilakukan

melalui berbagai media yang mencakup keluarga satuan pendidikan,

masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintahan, dunia usaha, dan

media massa. Pada tataran yang lebih luas pendidikan karakter nantinya

diharapkan menjadi budaya sekolah sebagai berikut.

a. Pembentukan dan pengembangan potensi.

Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan

potensi manusia atau warga negara indonesia agar berpikiran baik,

berhati baik, dan berprilaku baik sesuai denganfalsafah hidup

Pancasila.

b. Perbaikan dan Penguatan.

Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki karakter manusia dan

warga negara Indonesia yang bersifat negatif dan memperkuat peran

keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut

berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi

manusia atau warga negara menuju bangsa yang berkarakter, maju,

mandiri, dan sejahtera.

c. Penyaring.

Pendidikan karakter bangsa berfungsi memilah nilai-nilai budaya

bangsa sendiri dan menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang

positif untuk menjadi karakter manusia dan warga negara Indonesia

agar menjadi bangsa yang bermartabat.10

Dari fungsi dan tujuan diatas dapat diketahui bahwa pendidikan

karakter ini memiliki peran yang sangat penting untuk menanamkan

kepribadian yang mandiri, meningkatkan dan menggunakan

pengetahuannya, mengkaji dan menerapkan nilai-nilai karakter sehingga

terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu untuk mencapai

tujuan tersebut dan berfungsi secara maksimal diperlukan peran dari

10

Euis Puspitasari, “Pendekatan Pendidikan Karakter”, Jurnal Edueksos Vol III No 2,

IAIN Syekh Nujati Cirebon, 2014, h. 46-47

Page 29: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

14

berbagai pihak, tidak hanya guru melainkan semua pihak yang terlibat di

dalamnya.

3. Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter

Mulai tahun pelajaran 2011, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Indonesia mengumumkan kepada seluruh tingkat pendidikan di Indonesia

harus menyisipkan pendidikan berkarakter. Ada 18 nilai-nilai yang

terkandung dalam pendidikan karakter bangsa, seperti terlihat pada Tabel

2.1.

Tabel 2.1 Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter

NO. Nilai

Karakter

Uraian

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama

yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,

dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Religius adala

proses mengikat kembali atau bisa dikatakan dengan tradisi,

sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan

peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah

yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta

lingkungannya.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai

orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,

etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari

dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau

hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain

dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Page 30: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

15

Tabel 2.1 (Lanjutan)

8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan

kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa ingin

tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat,

dan didengar.

10. Semangat

Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

11. Cinta tanah

air

Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap

bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik

bangsa.

12. Menghargai

Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan

sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta

menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/

Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,

dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain

merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar

membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan

yang memberikan manfaat bagi dirinya.

16. Peduli

lingkungan

Sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan

lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya

untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada

orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung

jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, karakter dimulai dalam sosial dan

budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.11

Berdasarkan nilai-nilai karakter diatas, maka dapat diketahui

bahwa dalam dunia pendidikan kita perlu menanamkan 18 nilai karakter

11 Retno Listyarti, Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, & Kreatif,

(Jakarta:Esensi, 2012), h. 5-8.

Page 31: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

16

tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi pendidikan saat ini untuk

menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik agar menciptakan

generasi muda yang memiliki karakter yang lebih baik.

4. Prinsip Pendidikan Karakter

Penjelasan di atas mengarahkan bahwa pendidikan karakter harus

didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. Pertama, mempromosikan

nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter. Kedua, mengidentifikasi

karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan, dan

perilaku. Ketiga, menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan

efektif untuk membangun karakter. Keempat, menciptakan komunitas

sekolah yang mempunyai kepedulian. Kelima, memberi kesempatan

kepada siswa untuk menunjukkan perilaku yang baik. Keenam, memiliki

cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang

menghargai semua siswa, membangun karakter mereka, dan membantu

untuk sukses. Ketujuh, mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para

siswa. Kedelapan, memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas

moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia

pada nilai dasar yang sama. Kesembilan, memfungsikan keluarga dan

anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter.

Kesepuluh, mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai

guru-guru karakter dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan

siswa.12

5. Pendekatan Pendidikan Karakter

Pendekatan yang efektif yang harus diterapkan untuk keberhasilan

proses pendidikan karakter dipengaruhi oleh ketepatan seorang guru dalam

memilih dan mengaplikasikan pendekatan dalam penanaman nilai-nilai

karakter dapat menggunakan delapan pendekatan untuk mengajarkan

pendidikan karakter yaitu Pertama, evocation adalah pendekatan yang

memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada peserta didik untuk

12

Binti Maunah, “Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembentukan Kepribadian

Holistik Siswa”, Jurnal, IAIN Tulungagung. h. 93

Page 32: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

17

secara bebas mengekpresikan respons afektifnya terhadaap stimulus yang

diterimanya. Kedua, inculcation adalah pendekatan agar peserta didik

menerima stimulus yang diarahkan menuju kondisi siap. Ketiga, Moral

Reasoning, yaitu pendekatan agar terjadi transaksi intelektual talksonomik

tinggi dalam mencari permasalahan suatu masalah. Keempat, Value

Clarification, yaitu pendekatan melalui stimulus terarah agar siswa diajak

mencari kejelasan isi pesan keharusan nilai moral. Kelima, Value Analysis,

yaitu pendekatan agar siswa dirangsang untuk melakukan analisis nilai

moral. Keenam, Moral Awareness, yaitu pendekatan agar siswa menerima

stimulus dan dibangkitkan kesadarannya akan nilai tertentu. Ketujuh,

Commitment Approach, yaitu pendekatan pada siswa sejak awal diajak

menyepakati adanya suatu pola pikir dalam proses pendidikan nilai.

Kedelapan, Union Approach, yaitu pendekatan agar peserta didik

diarahkan untuk melaksanakan secara riil dalam suatu kehidupan.13

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa agar pendidikan

karakter dapat berjalan dengan efektif maka diperlukan adanya

pendekatan-pendekatan yang dijelaskan diatas. Pendidikan karakter dapat

diterapkan tidak hanya pada dilingkungan sekolah saja, melainkan pada

lingkungan keluarga dan masyarakat agar peserta didik dapat terarahkan

untuk melaksanakan dalam kehidupan.

Dengan pendekatan tersebut dapat dilakukan strategi penerapan

pendidikan karakter dimulai dengan pengajaran makna nilai-nilai, setelah

diajarkan nilai tersebut ditanamkan melalui pembiasan dalam kehidupan

sehai-hari, kemudian nilai-nilai ditumbuhkan dengan penguatan oleh orang

tua atau guru dalam kegiatan anak yang memuat nilai-nilai tersebut.

Setelah ditanamkan dan di tumbuhkan, nilai tersebut dikembangkan

melalui nilai-nilai diri dengan keteladanan oang-orang dilingkungan

sekitarnya dan kemudian dimantapkan dengan melakukan pengontrolan,

jika yang dilakukan sesuai dengan nilai yang sudah dikembngkan maka

anak pelu mendapatkan penghargaan dan tahap penguatan, jika perilaku

13

Zubaedi, “Desain Pendidikan Karakter”(Jakarta : Kencana, 2011), h. 206-214.

Page 33: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

18

yang dilakukaan menyimpang maka pelu diberi hukuman atau pembinaan

dan kembali pada tahap pengajaran nilai-nilai.14

6. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan karakter

1. Insting (Naluri)

Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia

dimotivasi oleh kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang

(dalam bahasa Arab gharizah). Insting merupakan tabiat yang dibawa

manusia sejak lahir. Para Psikolog menjelaskan bahwa insting

berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya

tingkah laku antara lain adalah:

a. Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa

suatu hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain.

b. Naluri Berjodoh (seksul instinct). Dalam alquran diterangkan yang

artinya Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan

kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak,

harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-

binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di

dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang

yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.

Kalimat yang dimaksud untuk naluri berjodoh ini pada kata-kata

ini :

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada

apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta

yang banyak".

c. Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua

kepada anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang

tuanya.

14 Ayu Nur Azizah, “Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Anak Terlantar di

Panti Asuhan Nurul Qur’an Bekasi” Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), 2014, h. 32

Page 34: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

19

d. Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk

mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan.

e. Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan

penciptanya.

2. Adat/Kebiasaan

Adat/Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang

dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga

menjadi kebiasaan. Abu Bakar Zikir berpendapat: perbutan manusia,

apabila dikerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya,

itu dinamakan adat kebiasaan.

3. Wirotsah (keturunan)

Wirotsah (keturunan) adalah berpindahnya sifat-sifat tertentu dari

pokok (orang tua) kepada cabang (anak keturunan). Sifat-sifat asasi anak

merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya. Kadang-kadang anak itu

mewarisi sebagian besar dari salah satu sifat orang tuanya.

4. Milieu

Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan

udara sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya,

seperti negeri, lautan, udara, dan masyarakat. Milieu ada 2 macam:

a. Lingkungan Alam

Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang

mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan

alam mematahkan atau mematangkan pertumbuhn bakat yang dibawa

oleh seseorang. Pada zaman Nabi Muhammad pernah terjadi seorang

badui yang kencing di serambi masjid, seorang sahabat membentaknya

tapi nabi melarangnya. Kejadian diatas dapat menjadi contoh bahwa

badui yang menempati lingkungan yang jauh dari masyarakat luas

tidak akan tau norma-norma yang berlaku.

b. Lingkungan pergaulan

Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah

sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan

Page 35: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

20

akan saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah laku.

Contohnya Akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi

akhlak anaknya, begitu juga akhlak anak sekolah dapat terbina dan

terbentuk menurut pendidikan yang diberikan oleh guru-guru

disekolah.Setiap perilaku manusia didasarkan atas kehendak. Apa yang

dilakukan manusia timbul dari kejiwaan. Walaupun pancaindra

kesulitan melihat pada dasar kejiwaan, namun dapat dilihat dari wujud

kelakuan. Maka setiap kelakuan pasti bersumber dari kejiwaan.15

7. Cara-Cara Menanamkan Pedidikan Karakter

Menurut Mulyana empat langkah dasar yang dapat dilakukan untuk

mengenalkan karakter pada anak, yaitu dengan:

1. Mengetahui yang baik (knowing the good).

Mengenalkan nilai karakter yang ingin tumbuh dalam diri

anak dimulai dengan mengenalkan apa nilai yang baik tersebut.

Kegiatan ini bisa dilakukan melalui bercerita dan dialog yang

dipandu oleh pendidik. Misalnya untuk tema tanaman, pendidik

dapat mengajukan pertanyaan terbuka tentang karakter yang

bertanggung jawab dalam memelihara tanaman. Contoh pertanyaan

pendidik, ”Bagaimana cara kita bertanggung jawab terhadap

tanaman?”. Setiap anak dapat memberi jawaban yang berbeda.

Semua pendapat anak dihargai karena itu mencerminkan

pemahaman peserta didik.

2. Mengerti mengapa nilai itu baik (reasoning the good)

Anak perlu mengetahui mengapa dia harus berbuat baik.

Misalnya kenapa anak harus bertanggung jawab dalam memelihara

tanaman, apa akibatnya kalau anak tidak bertanggung jawab dalam

memelihara tanaman. Jadi anak tidak hanya menghafal kebaikan

tetapi juga tahu alasannya. Membangunpenghayatan anak dengan

melibatkan emosinya untuk menyadari pentingnya menerapkan

nilai karakter (bertanggung jawab).

15

Zubaedi, “Desain Pendidikan Karakter”(Jakarta : Kencana, 2011), h. 177-183.

Page 36: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

21

3. Merasakan yang baik (feeling the good)

Agar anak mencintai kebaikan, pendidik membiasakan anak

senang dengan kebaikan tersebut, dengan cara merasakan bahwa

kebaikan tersebut membuatnya merasa senang. Misalnya pendidik

berkata pada anak-anak, “Jika kita sedang haus kepanasan, terus

ada yang memberi minum, bagaimana rasanya?” biarkan anak

menjawab sesuai dengan pikirannya masing-masing.

4. Melakukan yang baik (acting the good)

Puncak dari tahap pendidikan karakter adalah memberi

kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan kebaikan.

Pendidik dapat berkata: ”Pohon ini sedang kehausan, apa yang bisa

kita lakukan?”. Dalam hal ini peserta didik diminta untuk

menceritakan kegiatan dan perasaannya setelah melakukan

kegiatan. Pendidik dapat memberikan penguatan dan pujian serta

sentuhan kasih sayang terhadap apa yang direfleksikan anak,

misalnya dengan mengatakan, “Terimakasih, sudah menyiram

tanaman.” Jika anak terbiasa melakukan keempat metode di atas

(knowing, reasoning, feeling, dan acting the egood) maka lama

kelamaan karakter anak akan terbentuk.16

B. Kaum Marginal

1. Pengertian Kaum Marginal

Kaum marginal disini sama saja dengan masyarakat miskin atau

pinggiran yang hidup dibawah garis kemiskinan. Istilah marginal setara

dengan kata marginal dalam Bahasa Inggris yang berasal dari kata margin

yang berarti batas atau pinggiran. Masyarakat marginal dapat diartikan

sebagai suatu kelompok masyarakat yang berada pada posisi pinggiran.

Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut masyarakat marginal

adalah minoritas, miskin, atau kelompok proletariat. Kelompok

16 Nuraeni, “Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini”, Jurnal Paedagogy No.2,

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram, 2014, h. 6-7.

Page 37: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

22

terpinggirkan dapat diartikan pula sebagai orang-orang dari sektor

informal yang mayoritas tidak memiliki akses ke kekuasaan dan memiliki

pengaruh kecil dalam pembangunan serta mengalami satu atau lebih

dimensi penyingkiran, diskriminasi, atau eksploitasi dalam kehidupan,

sosial, ekonomi dan politik kota.17

Dari definisi diatas mengenai kaum

marginal dapat diketahui bahwa kaum marginal adalah kelompok

masyarakat yang berada pada digaris kemiskinan yang tersingkirkan akibat

tidak berdayaannya didalam kehidupan yang semestinya.

2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Adanya Kaum Marginal

a. Penyandang Cacat

Penyandang cacat yang kurang beruntung mendapatkan pendidikan

yang memadai dan pendidikannya dibedakan dengan kaum “normal”

yang menjadikan kaum cacat menjadi terasing dari lingkungan sosial,

tereklusi dari sistem sosial orang-orang normal.18

Karena penyandang cacat tidak memiliki tubuh yang normal

layaknya manusia lain, perbedaan tersebut menjadikan penyandang

cacat ini dijauhkan oleh orang-orang normal. Ketidaksamaan ini yang

mengakibatkan orang yang memiliki tubuh tidak normal diasingkan

oleh lingkungan tempat tinggal orang tersebut.

b. Kaum Miskin

Orang miskin di daerah perkotaan hidup di kawasan pemukiman

yang memiliki berbagai fasilitas tetapi tanpa akses yang memadai

untuk dapat menikmatinya. Mereka termasuk dalam kelompok

masyarakat marginal, kalangan masyarakat yang akhirnya terasing dan

tersingkir akibat ketidakberdayaan mereka untuk mengakses

kebutuhan-kebutuhan hidup dengan layak.19

17

Widiastuti dalam Rizki NisaSetyowati, Skripsi: Pendidikan Anak Di Masyarakat

Marginal Kampung Pajeksan Kota Yogyakarta, (2016), h. 27-28. 18

Widiastuti dalam Rizki NisaSetyowati, Skripsi: Pendidikan Anak Di Masyarakat

Marginal Kampung Pajeksan Kota Yogyakarta, (2016), h. 29. 19

Yanti Dewi Purwanti, Koentjoro, Esti Hayu Purnama Ningsih, “Konsep Diri

Perempuan Marginal”, Jurnal Psikologi No.1, Universitas Gadjah Mada, 2002, h. 48.

Page 38: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

23

Ketidakmampuan seseorang dalam hal materil (keuangan)

menjadikan kebutuhan sehari-hari terbatas. Kalangan ini tidak dapat

menikmati akses atau fasilitas yang ada karena ketidakmampuannya

dalam hal materil untuk mendapatkan berbagai fasilitas yang ada.

3. Kelompok Kaum Marginal

Berdasarkan dua pembagian tersebut, dapat disimpulkan

kelompok-kelompok yang tergolong sebagai masyarakat marginal adalah:

a. Pedagang Kaki Lima

Pedagang kaki lima adalah orang-orang yang berdagang di trotoar

atau tepi jalan raya. Bobo menyebutkan pedagang kaki lima memiliki

tiga peran penting, yaitu sebagai penyedia kebutuhan pokok

masyarakat kurang mampu dengan harga terjangkau, sebagai penyerap

tenaga kerja dan angkatan kerja terutama tenaga kerja kurang atau

tidak terdidik, dan sebagai pengecer produk yang merupakan ujung

tombak pemasaran.

b. Komunitas Jalanan

Komunitas Jalanan adalah sekelompok masyarakat yang hidup

menggunkan semua fasilitas jalanan untuk hidup, seperti tidur, mencari

uang, dan berhubungan dengan sesama temannya. Komunitas jalanan

ini tinggal berkelompok yang anggotanya saling membantu satu sama

lainnya dalam urusan makan, bermain, dan mencari uang. Komunitas

jalanan ini pada umumnya memiliki ikatan yang sangat kuat dan

solidaritas kelompok yang tinggi, tetapi hubungan dengan kelompok

lain sangat rapuh karena komunitas ini mudah saja berkelahi atau

tersinggung, seperti dalam perebutan tempat mencari uang. Contoh

komunitas jalanan seperti anak jalanan dan anak punk.

c. Pemulung

Pemulung adalah seorang individu atau sekelompok orang yang

melakukan aktivitas memungut atau mengumpulkan barang-barang

bekas (sampah) yang dapat dimanfatkan (daur ulang) atau dijual

Page 39: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

24

kembali dengan ketentuan untuk mendapatkan nilai ekonomis. Adapun

karakteristik pemulung adalah bekerja mengumpulkan barang-barang

bekas dengan cara mengerumuni muatan truk sampah yang telah di

bongkar, sebagian pemulung lainnya berputar-putar mengais barang

bekas dari tumpukan tumpukan sampah.20

d. Pemukim Liar

Pemungkim liar adalah tempat di sebuah kawasan dengan tingkat

kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh

masyarakat miskin dan tempat yang tidak mendapatkan izin dari

pemerintah untuk menempati tempat tersebut. Pemukim liar secara

fisik memiliki kondisi lingkungan yang tidak sehat, seperti kotor,

tercemar, lembab dan lain-lain.

e. Komunitas Difable

Difable (different ability) adalah orang-orang dengan kemampuan

berbeda yang disebabkan kondisi bawaan sejak lahir atau kecelakaan.

Jumlah penyandang difable di masyarakat lebih sedikit dibandingkan

kelompok lainnya sehingga sering hak-hak para penyandang difable

kurang terjamin misalnya fasilitas-fasilitas umum seperti transportasi

publik dan toilet umum yang belum menyediakan fasilitas khusus

untuk para penyandang difable.

f. Komunitas Waria

Waria merupakan istilah untuk orang-orang yang memiliki

kecendurungan orientasi jenis kelamin yang berbeda dengan fisiknya

sehingga perilakunya cenderung berbeda dengan penampilan fisiknya.

Hal inilah yang membuat para waria mengalami perlakuan yang tidak

diinginkan dari lingkungan sekitanya dan sering mengalami

marginalisasi.

20 Arlim Adam dan Sam’un Mukramin “Eksistensi Pemulung Sebagai Profesi Di TPA

Sampah Tamangapa Kota Makassar” Jurnal Sosiologi, Dialektika Kontemporer No. 2, 2014, h.

28.

Page 40: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

25

g. Kelompok Agama Minoritas

Kelompok agama minoritas adalah orang-orang yang tidak

menganut agama yang dianut mayoritas orang disekitarnya atau aliran

agama mayoritas dengan jumlah penganut sedikit. Hal inilah yang

menyebabkan kelompok agama minoritas sering kesulitan

mengekspresikan keyakinan atau kepercayaan secara bebas.21

C. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang terdahulu, ada beberapa penelitin yang

memiliki relevansi dengan judul yang diteliti oleh penulis, seperti terlihat pada

Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan

No. Penulis Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Ayu Nur

Azizah,

Jurusan

Manajemen

Pendidikan,

Fakultas

Ilmu

Tarbiyah &

Keguruan,

UIN

Jakarta,

2014).

Implementasi

Pendidikan

Karakter

Bangsa bagi

Anak

Terlantar di

Panti Asuhan

Nurul Qur’an

Bekasi

Dari penelitian

tersebut diperoleh

bahwa 18 nilai

karakter bangsa

telah diterapkan

melalui berbagai

kegiatan sehari-hari

yang dilakukan oleh

anak.

Pengimplementasia

n nilai-nilai tersebut

tidak hanya

pengajaran saja,

tetapi langsung

diterapkan oleh

anak asuh.

Meskipun

Dalam

penelitian ini

sama-sama

meneliti

pendidikan

karakter

pada anak

menggunaka

n 18 nilai

karakter.

Penelitian

Ayu Nur

Azizah

membahas

pendidikan

karakter

bagi anak

terlantar

dipanti

asuhan

Nurul

Qur’an

Bekasi,

sedangkan

penelitian

21

Rizki NisaSetyowati, Pendidikan Anak Di Masyarakat Marginal Kampung Pajeksan

Kota Yogyakarta, Skripsi pada (Universitas Negeri Yogyakarta), 2016, h. 30-31.

Page 41: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

26

Tabel 2.2 (Lanjutan)

mengalami banyak

kendala dalam

pelaksanaannya,

namun pendidikan

karakter budaya

bangsa di panti

asuhan menjadi

efektif karena

langsung

dilaksanakan di

bawah pengawasan

Pembina, guru, dan

senior di panti

asuhan.

saya

membahas

pendidikan

karakter

pada siswa

kaum

marginal di

yayasan

Bina Insan

Mandiri

2. Agus

Setiawan,

Departement

of Sociology

Faculty of

Social and

Politics

University of

Riau

Anak Putus

Sekolah Pada

Masyarakat

Marginal di

Perkotaan (studi

terhadap

masyarakat di

Kelurahan

Meranti Pandak

Kecamatan

Rumbai Pesisir

Kota

Pekanbaru)

Dari penelitian

tersebut diperoleh

bahwa a) Faktor

penyebab anak

putus sekolah di

kelurahan Meranti

Pandak adalah

karena faktor

motivasi dari dalam

diri anak itu sendiri

untuk sekolah

40,90% yang

menjadi faktor

dominan, faktor

ekonomi keluarga

31,83% dan faktor

lingkungan teman

bermain 27,27% b)

Aktifitas anak putus

sekolah di

Kelurahan Meranti

Pandak adalah

Dalam

penelitian

ini sama-

sama

meneliti

mengenai

pendidikan

masyarakat

marginal

Penelitian

Agus

Setiawan

hanya

membahas

anak-anak

yang putus

sekolah

pada

masyarakat

marginal

sedangkan

penelitian

saya

membahas

penerapan

pendidikan

karakter

kepada

siswa kaum

maginal.

Page 42: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

27

Tabel 2.2 (Lanjutan)

. bekerja dengan

persentase 45,5%

yang menjadi

Aktifitas dominan,

membantu orangtua

36,3 % dan

pengangguran

18,2%. c) Persepsi

orang tua terhadap

pendidikan anaknya

mayoritas kurang

baik dengan

persentase 54,5%.

Karena latar

belakang pendidikan

orangtua yang

mayoritas rendah,

orangtua kurang

memperhatikan

pendidikan anaknya

dan menganggap

anaknya bekerja

lebih baik dari pada

sekolah tapi tidak

cukup biaya.

3. Diah Yuniadi

(11100115000

0095, Jurusan

Pendidikan

Ilmu

Pengetahuan

Sosial

Fakultas Ilmu

Tarbiyah &

Keguruan,

UIN Jakarta,

Implementasi

Pendidikan

Karakter Dalam

Pembelajaran

Ilmu

Pengetahuan

Sosial

Dari penelitian

tersebut diperoleh

bahwa penerapan

pendidikan karakter

bagi masyarakat

marjinal di Yayasan

Nara Kreatif

berhasil dilakukan

dengan adanya

kedekatan, serta

interaksi dan

Dalam

penelitian

ini sama-

sama

meneliti

mengenai

pendidikan

karakter

pada anak.

Penelitian

Diah

Yuniadi

membahas

pendidikan

karakter

dalam

belajar Ilmu

pengetahuan

sosial

Page 43: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

28

Tabel 2.2 (Lanjutan)

2016) komunikasi yang

terjalin dengan

warga belajar.

Selain itu,

membangun

kerjasama

dengan orangtua

dan pihak

yayasan agar

penerapan

pendidikan

karakter ini

dapat berjalan

dengan efektif

sedangkan

saya

membahas

tentang

penerapan

pendidikan

karakter

pada semua

pelajaran.

D. Kerangka Berfikir

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut.

Dapat diketahui bahwa nilai-nilai pendidikan karakter tidak mudah diterapkan

terutama bagi kaum marginal. Karena masih kurangnya penerapan nilai-nilai

pendidikan karakter bagi kaum marginal khususnya bagi siswa kaum

marginal, pendekatan dalam penerapan nilai-nilai pendidikan karakter belum

maksimal, khususnya dalam penyampaian pesan atau nasihat kepada siswa

yang belajar. Melihat bagaimana penerapan pendidikan karakter pada siswa di

Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM).

Yayasan Bina Insan Mandiri merupakan tempat dimana para siswa belajar

(khususnya kaum marjinal) dapat memperoleh pendidikan ataupun merasakan

kegiatan-kegiatan yang sama seperti sekolah formal pada umumnya. Yayasan

Bina Insan Mandiri diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai pendidikan

karakter secara maksimal disetiap kegiatan yang dilakukan agar para siswa

yang belajar mengetahui bahwa setiap kegiatan dapat diambil manfaatnya dan

mereka dapat mengaplikasikan manfaat yang mereka peroleh dalam

Page 44: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

29

kehidupan sehari-hari. Bagan kerangka berfikir, seperti terlihat pada Gambar

2.1

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Penerapan Pendidikan

Karakter

Pendekatan Pendidikan

Karakter:

1. Evocation

2. Inculcation

3. Moral Reasoning

4. Value Clarification

5. Value Analysis

6. Moral Awareness

7. Commitment Approach

8. Union Approach

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter:

1. Religius

2. Jujur

3. Toleransi

4. Disiplin

5. Kerja Keras

6. Kreatif

7. Mandiri

8. Demokratis

9. Rasa Ingin Tahu

10. Semangat Kebangsaan

11. Cinta Tanah Air

12. Menghargai Prestasi

13. Bersahabat/Komunikatif

14. Cinta Damai

15. Gemar Membaca

16. Peduli Lingkungan

17. Peduli Sosial

18. Tanggung Jawab

Agar Siswa Kaum Marginal Memiliki Pribadi yang Baik

Page 45: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Bina Insan Mandiri beralamat

di Jalan. Margonda Raya No. 58 Kota Depok, seperti terlihat pada Gambar

3.1

Gambar 3.1

Lokasi Penelitian

Page 46: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

31

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan selama bulan Oktober 2017 s/d

Agustus 2018, seperti terlihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Waktu Kegiatan Penelitian

B. Metode Penelitian

Dilihat dari tujuan penelitian, fokus penelitian ini adalah mengamati,

dan melihat bagaimana penerapan pendidikan karakter bagi masyarakat

marjinal di Yayasan Bina Insan Mandiri. Dengan demikian penelitian ini

dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif. Dengan pendekatan tersebut

diharapkan dapat diperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam

mengenai makna, kenyataan, dan fakta yang relevan. Dalam penelitian ini,

sasaran yang hendak dicapai adalah untuk mendeskripsikan, memahami dan

No. Kegiatan Oktober

2017

November

2017

Desember

2017

Februari 2018 Maret 2018

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Pengajuan

Judul

2. Penyusunan

proposal

Bab I, II,

dan III

3. Seminar

Proposal

4. Revisi

5. Penyusunan

bab I

6. Penyusunan

bab II

No. Kegiatan April

2018

Mei 2018 Juni 2018 Juli 2018 Agustus

2018

7. Penyusunan

bab II

8. Penyusunan

bab III

9. Penyusunan

bab IV dan

bab V

Page 47: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

32

memaknai penerapan pendidikan karakter pada siswa kaum marginal dengan

latar belakang status sosio ekonomi yang rendah.

Metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)

melalui pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen. Metodologi

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati.

Berdasakan pada kajian teori dan kerangka berfikir yang telah

dipaparkan di atas, untuk mendapatkan data yang akan mengungkapkan dan

menjelaskan permasalahan, maka jenis penelitian yang dianggap tepat adalah

penelitian kualitatif deskriptif analisis.

Tahapan-tahap penelitan ini dibagi menjadi yaitu:

a. Menentukan masalah penelitian, dalam tahap ini peneliti mengadakan

studi pendahuluan.

b. Pengumpulan data, pada tahap ini peneliti mulai menentukan sumber

data, yaitu buku-buku dan sumber referensi lainnya yang berkaitan

dengan permasalahan yang akan di teliti. Pada tahap ini diakhiri dengan

pengumpulan data dengan menggunakan metode obsevasi, wawancara,

kuesioner dan dokumentasi.

c. Analisis dan penyajian data, yaitu menganalisis dan ditarik suatu

kesimpulan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah tempat memperoleh keterangan, dalam hal

ini subjek penelitian bisa berupa lembaga, yaitu Yayasan Bina Insan Mandiri-

Depok yang diwawancarai. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah

warga sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri Depok. Sedangkan objek

penelitiannya, meliputi kegiatan belajar siswa dan siswi SMP Yayasan Bina

Insan Mandiri-Depok.

Page 48: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

33

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik

purposive sampling, teknik pengambilan sampel ini merupakan teknik

pegambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang

tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau

mungkin dia sebagai penguasa, sehingga akan memudahkan peneliti

menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti. Penarikan Sampel

penelitian seperti terlihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Penarikan Sampel Penelitian

No. Status Jumlah

1. Ketua Yayasan 1

2. Kepala Sekolah 1

3. Pengajar 4

4. Siswa/ Siswi 20

TOTAL 26

D. Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung, seperti

hasil wawancara peneliti dengan narasumber, sementara data sekunder

merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber yang ada. Seperti

dokumentasi yakni foto-foto para informan, rekaman suara hasil wawancara

dengan para narasumber dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini penulis

mengambil data primer dan sekunder berdasarkan kriteria yaitu informan di

Yayasan Bina Insan Mandiri.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang dikonsolidasikan:

Page 49: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

34

1. Observasi

Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi langsung. Menurut Gordon E Mills, Observasi adalah sebuah

kegiatan yang terencana dan terfokus untuk melihat dan mencatat

serangkaian perilaku ataupun jalannya sebuah sistem yang memiliki tujuan

tertentu, serta mengungkap apa yang ada di balik munculnya perilaku dan

landasan suatu sistem tersebut.1

Dalam observasi disini, peneliti hanya sebagai pengamat yang tidak

mengikuti secara penuh seluruh kegiatan yang dilakukan siswa terkait

penerapan pendidikan karakter pada kaum marjinal dengan latar belakang

status sosial ekonomi yang rendah di Yayasan Bina Insan Mandiri. Observasi

dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai kondisi objek yang diteliti,

melihat dan mengamati beberapa kegiatan yang berlangsung di Yayasan Bina

Insan Mandiri terkait penerapan nilai-nilai pendidikan karakter. Penulis

melakukan observasi untuk mengikuti kegiatan keseharian beberapa siswa

belajar yang berasal dari kaum marjinal dalam penerapan pendidikan

karakter.

2. Wawancara

Menurut Gorden, wawancara merupakan percakapan antara dua

orang di mana salah satunya bertujuan untuk menggali dan mendapatkan

informasi untuk suatu tujuan tertentu.2 Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan wawancara tidak terstruktur yang dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh bentuk bentuk informasi tertentu. Peneliti mewawancarai ketua

yayasan kepala sekolah, dan pengajar sebagai responden, serta siswa sebagai

informan untuk memperkuat jawaban mengenai penerapan pendidikan

karakter bagi siswa yang berasal dari kaum marjinal dalam seluruh kegiatan

1 Haris Herdiansyah, “Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif ” (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h.131 2 Haris Herdiansyah, “Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif ” (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 29

Page 50: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

35

yang dilaksanakan di Yayasan Bina Insan Mandiri. kisi-kisi instrument

wawancara seperti terlihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara

No. ASPEK MASALAH SUB ASPEK MASALAH

1. Pendidikan Karakter 1) Penerapan pendidikan karakter

2) Nilai-nilai pendidikan karakter

2. Yayasan Bina Insan

Mandiri

1) Pelaksanaan pendidikan karakter

2) Kendala dan upaya menerapkan nilai-nilai

pendidikan karakter kepada siswa kaum

marginal.

3) Saran atau masukan bagi Yayasan Bina

Insan Mandiri agar penerapan pendidikan

karakter berlangsung efektif.

3. Siswa kaum marginal 1) Siswa menerapkan pendidikan karakter

dalam kehidupan sehari-hari

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data ini adalah pengambilan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen. Data-data yang dikumpulkan dengan teknik

dokumentasi cenderung merupakan data sekunder, sedangkan data-data yang

dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara.3 Dalam dokumentasi

peneliti dapat member bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan

penelitian.

F. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan teknik yang dikemukakan oleh Lexy J. Moleong, dalam

Metodologi Penelitian Kualitatif yaitu Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik

triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber

3 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, “Metodelogi Penelitian Sosial” (Jakarta:Bumi

Aksara, 2008), h. 69.

Page 51: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

36

lainnya.4 Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan

jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara

2. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti bagian HRD, R&D, kepala

madrasah, koordinator mata pelajaran, guru, dan juga staf jika

penelitiannya disebuah madrasah/sekolah.

3. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

4. Membandingkan hasil temuan dengan teori.5

Jadi, triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-

perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu

mengumpulkan data tentang kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan.

Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck

temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber,

metode, atau teori.6

G. Teknik Analisis dan Pengolahan Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif

adalah model analisis. Langkah-langkah yang dipergunakan dalam model ini

antara lain: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan yaitu:

4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), h. 330. 5 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), h. 331. 6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), h. 332

Page 52: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

37

a. Pengumpulan Data

Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi,

wawancara dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan yang

terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.

b. Reduksi

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yakni dari observasi, wawancara dan studi

dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah

mengadakan reduksi data. Langkah ini berkait erat dengan proses

menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan dan

mentransformasikan data mentah yang diperoleh dari hasil penelitian.

Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung. Langkah ini

dilakukan sebelum data benar-benar dikumpulkan. Peneliti sudah

megetahui data-data apa saja yang dilakukan terkait penelitian.

c. Penyajian Data

Penyajian data atau kumpulan informasi yang memungkinkan

peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang

mudah dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang

menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian.

d. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan atau verikfikasi merupakan langkah

selanjutnya. Analisisnya menggunakan analisis model interaktif. Artinya

analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama

tersebut. Data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi yang terkait dengan penelitian direduksi untuk dipilih mana

yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan

pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah, penemuan,

pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Page 53: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Yayasan Bina Insan Mandiri

1. Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Bina Insan Mandiri

Sekolah ini berada di daerah terminal, sudah tentu sejuta hiruk

pikuk aktivitas didalamnya, tapi siapa yang menyangka kalau salah

satu di daerah terminal kita masih bisa merajut impian, seperti

Terminal Depok ini bila menelusuri akan menemukan sebuah masjid

dan di dekat situ terdapat sebuah sekolah yang gratis untuk siapa saja

tanpa batasan usia ataupun status, tapi memang tidak seperti sekolah

pada umumnya yang harus memakai seragam. Sekolah Master atau

Sekolah Masjid Terminal bermetamorfosis pada tahun 2013 menjadi

Sekolah Master Indonesia (SMI), ini adalah sekolah gratis yang

didirikan pada tahun 2000 tepatnya 28 Oktober 2000 akan tetapi

pembelajaran baru bisa berjalan sekitar tahun 2002, sekolah gratis

yang di peruntukkan untuk siapa saja yang tidak mampu (namanya

juga sekolah gratis) untuk melanjutkan sekolah atau proses belajarnya,

bersama para tutor yang dengan sukarela menyiapkan waktu, tenaga

dan pikiran nya. Di tengah keterbatasan sarana dan pra-sarana embrio

Sekolah Master Indonesia (SMI) mampu menunjukkan kepada kita

semua bahwa kemiskinan tidak dapat menghambat cita - cita mereka.

Menurut ketua Yayasan Bina Insan Mandiri, Berawal dari

keprihatinan itu lah saya bersama teman-teman remaja

Masjid menggagas, menginisiasi adanya pendidikan alternatif

bagi masyarakat marginal, kita dulu fokus dilima kelas

teranak. anak jalanan, anak-anak kebutuhan khusus, anak

cacat, anak-anak yang berhadapan hukum, dan anak-anak

terlantar. Jadi yang kita fikirkan bagaimana mereka bisa

mendapatkan akses layanan pendidikan, itu yang melatar

belakangi. Jadi berangkat dari sebuah keprihatinan itu lah

master ini berdiri, master ini ada.1

1 Hasil wawancara dengan ketua Yayasan Bina Insan Mandiri, Nurrohim, pada hari

Selasa, 17 Juli 2018.

Page 54: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

39

Persoalan pendidikan bagi anak jalanan memang bukan perkara

mudah, apalagi masalah ekonomi memang sangat erat melilit sebagian

besar masyarakat di Indonesia. Keperdulian dan keberpihakan SMI

pada komunitas anak-anak jalanan dan kaum marginal, mulai dari

pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menegah. Pendidikan

yang katanya gratis saat ini melalui dana BOS, BOP, dan lain lainnya

itu tetap saja terasa mahal bagi mereka, karena pungutan untuk buku,

seragam, dan iuran masih kita jumpai. Sekolah Master Indonesia

(SMI) adalah bentuk keperdulian, di Kawasan Terminal Depok

terselenggara proses belajar mulai jenjang PAUD hingga Perguruan

Tinggi berasal dari pengamen, pengasong,dan lain lainnya bahkan

lulusannya pun dapat melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) seperti UI, UNJ, UNDIP, UNSUD dan UIN, dan Perguruan

Tinggi Swasta (PTS) seperti STAI Al Qudwah, LP3I, STIAMI,

Univ.Trianandra, dan lain lain, bahkan Beasiswa Pendidikan ke Luar

Negeri seperti : Newcastle (Afrika Selatan), Madinah, Kairo (Mesir).

Setiap tahunnya jumlah warga belajar terus bertambah meskipun

berulang kali disampaikan biaya pendidikan di sekolah lain gratis,

namun tetap saja warga miskin atau masyarakat ini lebih berminat

belajar di Sekolah Master Indonesia di karenakan bebas biaya 100%

dan suasana kekeluargaan terbangun dalam mengembangkan

pembelajaran di SMI. Walau dengan keterbatasan fasilitas tapi

semangat warga belajar itu tetap tinggi berupaya secara mandiri

mereka mengembangkan potensi atau bakat dan cita citanya dengan

optimis. Sekolah Master Indonesia (SMI) Berlokasi di Kawasan

Strategis Kotamadya Depok tepat di tengah tengah antara Terminal

Terpadu Depok, Stasiun Kereta Depok Baru, dan Pasar Kemirimuka,

ketiganya menjadi konsentrasi bisnis kota Depok.

Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM) memperluas unit- unit

usaha untuk menyokong kemandirian sehingga mereka memilki

aktifitas lebih baik dibandingkan mengamen bahkan kriminalitas,

Page 55: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

40

meningkatkan pelayanan kesehatan, sosial seperti Program DKPS,

Advokasi kesehatan, Nikah masal, Penyuluhan penyuluhan,

melakukan kemitraan-kemitraan dengan lembaga yang memiliki

kepedulian dalam mengentaskan kemiskinan dan kesehatan seperti

Pemerintah, Universitas , LSM dan melakukan bimbingan mental dan

spiritual kepada para musthik dengan kategori Fakir, Miskin, Mu’allaf

serta sebagai pelaksana kegiatan dan program dalam pengelolaan

Sekolah Master Indonesia (SMI) mempunyai tanggung jawab moral

dalam mendukung kebijakan pengembangan Pendidikan Anak

Indonesia yang tidak terlayani oleh negara dari latar belakang orang

tua mereka menjadi urban tanpa identitas dan domisili tetap yang saat

ini telah berada di beberapa daerah seperti Bandung, Cianjur, Bekasi,

Jonggol, Bogor, Tegal, Pulo Gadung dan Lenteng Agung. Dengan

melihat kemampuan, pengalaman dan track record YABIM sejak

tahun 2002 yang baik dalam program pendidikan, sosial, kesehatan,

advokasi, ekonomi dan peningkatan kualitas SDM diharapkan dapat

membantu peningkatan dan pengembangan pendidikan melalui

program pengembangan minat dan bakat warga belajar di Kawasan

Terminal Terpadu Depok – Jawa Barat..

Sekolah Master Indonesia (SMI) berawal menyelenggarakan

PKBM Bina Insan Mandiri yang menyelenggarakan pendidikan

kesetaraan Paket A, B, C dan kursus serta pelatihan bagi masyarakat

marginal (pengamen, pengasong, anak jalanan, yatim dan dhu'afa)

telah melayani masyarakat dalam mencerdaskan anak bangsa. Dengan

motivasi yang kuat untuk membentuk masyarakat yang cerdas,

mandiri, kreatif dan berbudi pekerti yang luhur PKBM Bina Insan

Mandiri memberikan pendidikan Gratis bagi para dhu'afa melalui

pendidikan kesetaraan. Paket ini disebut KEJAR Paket A (yang

kemudian disambung dengan Paket B); Istilah KEJAR merupakan

akronim dari Kelompok Belajar atau Bekerja dan Belajar, yang dapat

pula diartikan sebagai upaya “mengejar” ketinggalan. Paket belajar ini

Page 56: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

41

merupakan bahan belajar fungsional, yaitu yang langsung mempunyai

kegunaan dalam kehidupan sehari-hari karena materi pelajaran diambil

dari lingkungan.

Sejarah awal berdirinya PAUD-SBB (Semai Bunga Bangsa)

Bina Insan Mandiri dari kegiatan anak-anak yang belajar mengaji

setiap sore hari di Masjid Al Muttaqin Terminal Depok. Sesuai dengan

kebutuhan dan situasi anak usia dini yang aktif ketika itu dari

komunitas anak anak supir angkot, para pengamen, para pengasong,

dan sebagainya berkeinginan putra putrinya untuk menindak lanjuti

kegiatan tidak sekedar belajar mengaji namun anak-anak yang akan

memasuki jenjang sekolah dasar mulai di buka kelas pagi yang

dinamakan PAUD (Pendidikan AnakUsia Dini) pada tahun 2005. kelas

ini di buka untuk anak-anak dari keluarga menengah ke bawah (tidak

mampu). Dengan bertambahnya jumlah anak-anak di PAUD, para

relawan meminta untuk dibuatkan kelas yang layak untuk belajar di

selasar masjid dengan waktu belajar yang bergantian dengan SMP dan

relawan di PAUD pertama kali adalah relawan yang benar-benar ikhlas

(tidak di bayar).

Berlatar kepedulian dan visi yang di bangun Sekolah Master

guna menciptakan sekolah bagi mereka yang tidak terlayani dalam hal

pendidikan, pada tahun 2004 di rilislah paket A setara SD. Suatu

langkah yang sangat mulia dengan respon tinggi dari masyarakat di

kawasan terminal dengan jumlah siswa mencapai 50 orang lebih.

Meskipun saat itu masih minim akan sumber daya tutor namun tidak

menyurutkan langkah dari program ini, kini sudah 4 nahkoda

kepemimpinan yang mengendalikan paket A dengan jumlah warga

belajar yang terus bertambah setiap tahunnya di tambah jumlah sumber

daya tutor yang memadai. Salah satu rantai yang akan membantu

keberhasilan dalam proses belajar.

Pada Tahun 2002 YABIM mendirikan SMP Master (Terbuka

dan Paket) dan SD (Paket) dengan dibuka kelas 4,5 dan 6. SMP Master

Page 57: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

42

awalnya ada dua yaitu SMP Bina Mulya yang diketuai oleh Pak

Nurohim dan SMP Alatas yang diketuai oleh Pak Purnomo yang

kemudian pak Purnomo digantikan oleh Pak Mustamiin. Kemudian

Kedua SMP itu kini menjelma menjadi SMP Master.

Paket C (setara SMA) berdiri dan diresmikan pada tahun 2005

oleh Dinas Pendidikan Kota Depok bertempat di terminal Depok. Pada

perkembangannya pada tahun 2007 berdiri SMA Terbuka dan

diresmikan dengan peletakkan batu pertama di SMAN 5 Depok oleh

bapak wakil walikota Depok bapak Yuyun Wira Saputra.

Melihat latar belakang warga belajar Sekolah Master Indonesia

(SMI) mayoritas berasal dari keluarga yang belum beruntung seperti

dalam membentuk rumah tangga dan karakter anak anaknya,

kemiskinan dan kesulitan hidup, kekerasan dalam rumah tangga,

eksploitasi anak, akan berpengaruh negatif pada perkembangan jiwa

dan kepribadian anak. Seyogyanya keluarga adalah tempat pertama

dan utama dimana seorang anak didik dan dibesarkan, keluarga

sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan

kehidupan kepada anak, dan mengembangkan potensi dan kemampuan

dengan dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik.

Kurangnya kebersamaan dan interaksi antara orang tua dan anak

berdampak pada tingkat perkembangan pada anak, keluarga broken

home, orang tua yang otoriter, cenderung menghasilkan anak yang

bermasalah yang nantinya mereka akan mencari eksistensi jati dirinya

dengan turun ke jalan, tawuran, narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas,

dan lain sebagainya. Kemiskinan juga berhubungan erat dengan tingkat

stress yang tinggi dalam keluarga, perilaku kekerasan khususnya

kepada anak baik kekerasan fisik dan mental, di telantarkan, sehingga

akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas perkembangan jiwa dan

kepribadian anak. Pengertian “warga belajar hebat SMI” meliputi

mereka yang :

Page 58: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

43

a. Tinggal kelas karena lambat belajar

b. Mengganggu lingkungan dengan anak berhadapan dengan hukum.

c. Pasangan suami-isteri yang masih berusia sekolah, terutama ibu-

ibu belia

d. Korban penyalah gunaan obat terlarang atau minuman keras

e. Korban trauma dalam keluarga karena perceraian orangtua,

kekerasan, atau Terlantar (gelandangan)

f. Menderita karena masalah kesehatan, ekonomi, etnis atau

kebudayaan

g. Putus sekolah karena berbagai sebab (ijazah tertahan, tidak ada

identitas, dll)

h. Belum pernah mengikuti program pendidikan sebelumnya.

Belum termasuk dalam kategori warga belajar hebat SMI ini

adalah mereka yang menyandang kelainan fisik dan/atau mental seperti

tunarungu, tunadaksa, tunawicara, tunaganda. Program pembelajaran

bagi warga belajar seperti ini memang sulit, kalau boleh dikatakan

tidak mungkin untuk mengikuti standar atau berbasis pada sekolah

regular/ konvensional. Mereka itu memerlukan program pembelajaran

yang bersifat fungsional bagi kehidupan mereka di masyarakat, dan

yang bobotnya dinilai oleh masyarakat.

Sekolah Master Indonesia (SMI) memainkan peranan yang

sangat penting dalam mempersiapkan generasi menghadapi era yang

penuh dengan tantangan dan harus mampu menyelenggarakan proses

pembekalan pengetahuan, penanaman nilai, pembentukan sikap

(karakter), pengembangan bakat (ketrampilan), menumbuhkan potensi

akal, jasmani, ruhani yang optimal, seimbang dan sesuai dengan

tuntutan zaman. Pembelajaran adalah proses “memanusiakan” manusia

dengan pendidikan manusia baru dapat menjalankan fungsi dan misi

yang sejati.2

2 Data Sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri

Page 59: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

44

2. Identitas Yayasan Bina Insan Mandiri

Sekolah Master atau YABIM (Yayasan Bina Insan Mandiri) adalah

yayasan independen yang bergerak dibidang pendidikan, sosial,

dakwah, ekonomi, kerakyatan serta pemberdayaan sosial bagi anak

jalanan dan dhuafa yang terletak di kawasan strategis Kota Depok.

Tepat ditengah-tengah antara terminal, ITC Depok, Stasiun kereta api

Depok Baru, dan pasar kemirimuka yang menjadi konsentrasi pusat

bisnis Kota Depok, sehingga banyak warga yang berharap mendapakan

rezeki dengan berbagai aktivitas baik mereka yang berdagang, sopir

angkot, pedagang asongan, pengamen, pemulung, dsb.

Nama Yayasan : Yayasan Bina Insan Mandiri (biasa disebut

dengan sebutan sekolah MASTER)

Alamat : Jl. Margonda Raya No. 58 Terminal

Terpadu Kota Depok Jawa Barat

Indonesia.

No. Telepon : (021) 92612047

Akta Notaris : Dwi Priharyanto SH,

Nomor 2 Tanggal 25 Februari 2005

3. Visi dan Misi

Dalam menjalankan pendidikan dan pemberdayaan sekolah di

Yayasan Bina Insan Mandiri memiliki visi dan misi yang dijadikan

pedoman dalam pencapaian yang diinginkan.

Visi:

Menjadikan sekolah unggulan di Indonesia bagi masyarakat

marginal dalam rangka melahirkan dan menumbuhkan insan yang

cerdas, kreatif, mandiri, dan budi pekerti serta memiliki daya guna

tinggi.

Misi:

1. Melahirkan dan mengembangkan fasilitator pembelajaran yang

memiliki integritas, dedikasi dan kompeten dengan mendasarkan

Page 60: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

45

kepada pola-pola pengajaran mengasuh dan membimbing bagi

warga belajar.

2. Mengembangkan dan mewujudkan kurikulum dan modul-modul

pembelajaran yang berbasis kepada kemandirian, kemanusian dan

mengembangkan kreativitas serta inovasi baik bagi warga belajar

maupun fasilitator pembelajaran.

3. Menumbuhkan lingkungan dan suasana belajar yang kondusif bagi

perkembangannya partisipasi warga belajar dan fasilitator

pembelajaran serta rasa aman, nyaman, dan menyenangkan.

4. Mengembangkan laboratorium penelitian dan pengembangan

model pendidikan bagi masyarakat marginal yang berkualitas.

5. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas SDM dan

manajemen pendidikan yang handal.

6. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak diseluruh

tingkatan dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan.

7. Melakukan advokasi kebijakan untuk mendukung pemenuhan hak-

hak dan kepentingan warga belajar dan masyarakat.

8. Pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi untuk

mendukung manajemen pendidikan, proses pembelajaran, dan

pelayanan informasi sekolah Master kepada yang membutuhkan.

4. Tujuan Pelayanan Yayasan Bina Insan Mandiri

1. Sekolah Master Indonesia (SMI) memiliki tujuan menjadikan

manusia berakhlak mulia dan amar ma’ruf nahi mungkar dengan

usaha kesadaran secara aktif untuk membentuk kebiasaan baik.

2. Hakikat pendidikan dapat membentuk seseorang menjadi “good

and smart” (cerdas dan bijak).

3. Sekolah Master Indonesia (SMI) yang memfokuskan bagaimana

membangkitkan rasa empati, etika moral, dan pelayanan sosial

dapat menciptakan masyarakat sekolah yang lebih peduli dan

mandiri serta tidak hanya dapat membuat warga belajar menjadi

pintar tetapi membangun akhlak mulia.

Page 61: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

46

5. Keadaan Relawan dan Tutor

Menurut Nurrohim selaku ketua yayasan merekrut pengajar di

Yayasan Bina Insan Mandiri.

“Kebanyakan dari relawan mahasiswa program-program

pengabdian masyarakat kampus dan mahasiswa, dosen, dan

sebagainya terus juga ada beberapa program CSAR gerakan

sosial dari perusahaan-perusahaan yang mengutus guru-guru

profesional sebagai guru tamu disini dan untuk menjadi

relawan inti kita mengkader dari para alumni kita yang kita

beasiswain, nanti mereka stay disini, mereka belajar dan

mengajar. Jadi dari rekrutmen dari orang dalem, masyarakat

yang peduli, kita kerjasama dengan perguruan- perguruan

tinggi dengan kementrian dan dinas-dinas terkait yang

berkaitan dengan program kesejahteraan sosial anak, mereka

duduk bareng disini, kita menyelesaikan sama-sama problem

bagaimana pendidikan untuk anak-anak kita supaya kedepan

lebih baik lagi. Nah itu yang saya rekrut. Jadi mulai program

pengabdian masyarakat, dari mulai perguruan tinggi yang

sifatnya sekolah tinggi khusus maupun kaya UI, UIN, UNJ itu

banyak disini kita rekrut sebagai guru, atau sebagai relawan”3

Berdasarkan wawancara tersebut guru atau relawan di Yayasan

Bina Insan Mandiri terbagi menjadi tiga diantaranya sebagai berikut:

1. Guru Karir

Guru karir adalah mereka yang direkrut YABIM sebagai pengajar

tetap. Ada standard kualifikasi yaitu minimal berpredikat sebagai

sarjana.

2. Guru Bina

Guru Bina adalah guru-guru yang ditugaskan oleh Dinas

Pendidikan Kota Depok untuk memberikan pengajaran di YABIM.

Mereka adalah guru-guru yang berasal dari beberapa sekolahan

negeri di Depok. Guru-guru ini didatangkan untuk melakukan

sinkronisasi kurikulum.

3. Alumni

Sejak menjadi siswa, guru dan pengurus YABIM menekankan

pentingnya membantu sesama. Dengan keterikatan tersebut,

3 Hasil wawancara dengan ketua Yayasan Bina Insan Mandiri, Nurrohim, pada hari

Selasa, 17 Juli 2018.

Page 62: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

47

banyak dari alumni YABIM yang setelah menamatkan sekolah

menjadi guru di YABIM.

4. Guru Tamu

Untuk menunjang keterampilan siswa, banyak dikembangkan

berbagai macam kegiatan terutama kewirausahaan. Guna

memompa motivasi siswa, sering kali pengurus mendatangkan

guru-guru tamu yang adalah orang-orang sukses yang latar

belakangnya tidak jauh seperti mereka.

6. Program Kerja PKBM YABIM Depok

Adapun program kerja PKBM Yabim depok untuk mencapai visi

dan misinya, yakni sebagai berikut:

1. Program Akademis

Program ini merupakan program sekolah layaknya sekolah umum

biasa dimana siswa didik kami dapat belajar sama seperti anak-anak

lain yang walaupun dengan keterbatasan yang ada. Program ini

merupakan pendidikan kesetaraan yang bekerjasama dengan Dinas

Pendidikan Luar Sekolah (PLS). program akademis ini bertujuan untuk

mempersiapkan siswa didik kami agar dapat melanjutkan kejenjang

perguruan tinggi. Program akademis dibagi sesuai batasan usia

menjadi sebagai berikut :

a. Paud (Pendidikan Usia Dini)

Pendidikan usia Dini merupakan wadah yang strategis

dalam pembinaan anak yang berumur 0 sampai 5 th. Teori

psikologi perkembangan menerangkan bahwa pendidikan yang

ditanamkan pada usia dini akan mempengaruhi kepribadian anak

pada usia selanjutnya, kesalahan mendidik anak pada usia dini

menyebabkan timbulnya benih kepribadian yang negative.

Kehadiran PAUD di terminal Depok yang dikelola oleh

YABIM bertujuan untuk membantu para orang tua murid yang

memiliki keterbatasan ekonomi dan pengetahuan cara mendidik

anak sehingga kesadaran untuk menanamkan nilai-nilai akhlakul

Page 63: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

48

karimah dapat terealisasikan dengan baik.Walhasil anak akan

tumbuh dan berkembang sebagaimana dicita-citakan oleh orang

tuannya. Sampai sat ini jumlah seluruh PAUD ada 120 santri.

b. Sekolah Dasar Persamaan Paket A

Kondisi perekonomian yang belum membaik menyebabkan

masih banyaknya orang tua yang mengalami kesulitan untuk

menyekolahkan tidak terkecuali untuk menyekolahkan anaknya ke

sekolah dasar (SD).Banyaknya anak–anak jalanan yang berusia

Sekolah Dasar berada disekitar trotoar dan lampu merah Adalah

salah satu akibat dari mahalnya biaya sekolah dasar dan dengan

keterbatasan yang ada YABIM berusaha memberikan fasilitas

kepada mereka untuk belajar dalam program Sekolah Dasar sampai

saat ini program tersebut mendapatkan respon yang positif dari

masyarakat lemah. Program Sekolah Dasar ini memiliki siswa

berjumlah 138 siswa dan siswi.

c. Kejar PAket B Setara SMP dan SLTP Terbuka

SLTP diselenggarakan oleh YABIM sebagai tindak lanjut

dari jenjang dasar bertujuan memberikan bekal pengetehuan serta

keterampilan bagi siswa SLTP sehingga pola pikir siswa menjadi

positif dan siap menyongsong masa depan dengan bekal

keterampilan yang ia miliki. Jumlah seluruh siswa yang mengikuti

program SLTP sebanyak 348 siswa yang terdiri dari anak jalanan,

pengamen, pengasong dan masyarakat yang tidak mampu.

d. Kejar Paket C Setara SMU

Kejar paket C merupakan suatu program yang dirancang

untuk meninggkatkan pola pikir dan kualitas bagi para siswa yang

kebingungan ketika harus memilih antara dunia usaha ditengah

keterbatasan yang ada. Program ini juga mempersiapkan para siswa

didik untuk menempuh jenjang perguruan tinggi sesuai minat dan

kemampuan mereka khusus dalam segi akademis. Jumlah seluruh

siswa sampai saat ini mencapai 289 siswa.

Page 64: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

49

2. Pelatihan Wirausaha

Program kelas kewiraswastaan ini bertujuan untuk

mengembangkan potensi jiwa berwirausaha pada siswa didik

yang memang tidak minat dalam bidang akademis. Program ini

akan memberikan motivasi-motivasi berwirausaha serta

pelatihan-pelatihan bisnis sehingga dapat mengembangkan

potensi san memunculkan jiwa pengusaha yang mampu

menciptakan lapangan kerja, melihat, menggali dan

mengembangkan potensi daerahnya.

3. Kursus

Kursus komputer diselenggarakan untuk memberikan

skill kepada binaan sehingga menjadi bekal di kemudian hari.

Pelatihan yang diberikan adalaah windows bagi dunia kerja,

seperti Word, Excel, power point dan desaign grafis. Kursus

Menjahit Pengoperasian mesin jahit, mendesain /merancang tata

busana sebagai bekal bagi para warga belajar agar dapat mandiri

di kemudian hari.

4. Sanggar Seni

Program khusus bidang seni ini merupakan sarana bagi

siswa didik kami yang pada dasarnya memiliki bakat dalam

bidang kesenian baik itu berupa seni musik, seni pahat, dan

berbagai keterampilan artistik yang dapat dikembangkan.4

7. Sarana dan Prasarana

Terkait dengan fasilitas pendukung yang tersedia di sekolah

MASTER, maka disediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas

penunjang berbagai kegiatan yang berlangsung, maka sarana dan

prasarana yang disediakan Yayasan Bina Insan Mandiri yaitu:

1. Ruang Kelas

2. Ruang Tutor PKBM

3. Ruang Komputer

4 Data Sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri

Page 65: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

50

4. Ruang Kamar Mandi

5. Masjid

6. Perpustakaan

8. Struktur Kepengurusan PKBM Bina Insan Mandiri

Bagan struktur kepengurusan PKBM Bina Insan Mandiri, seperti

terlihat pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan PKBM Bina Insan Mandiri

KETUA

NUROKHIM

SEKRETARIS

WILDAN ROBBANI

BENDAHARA

PRAYUDO

PROGRAM

MUSTAMI

PEMBINA

EKWANTO

SD/ PAKET A

LIANTI

SMP/ PAKET B

MUH. NATSIR

SMA/ PAKET C

SRI LESTARI

TBM

FAHRUROZI

LAB SKIL

RAQIB BAYNI

WARGA

BELAJAR

KEMITRAAN

ARDIAN

Page 66: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

51

B. Deskripsi dan Analisis Data

Dalam penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif,

pengumpulan data di lapangan penulis menggunakan beberapa metode

yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan kuesioner sederhana.

Penggunaan metode tersebut diharapkan dapat membantu penulis dalam

mengetahui kondisi yang ada di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok,

khususnya pada penerapan pendidikan karakter bagi siswa dan siswi kaum

marginal yang melakukan kegiatan di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok.

Melalui kegiatan observasi, penulis melakukan pengamatan yang

bertujuan mengetahui keadaan pengurus, pengajar, dan siswa dan kegiatan

yang berlangsung di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok.

Diketahui bahwa pihak Yayasan Bina Insan Mandiri memperkenalkan

sekolah ini kepada siswa. Data diambil dari 20 siswa yang bersekolah di

SMP Yayasan Bina Insan Mandiri yang menjawab sekolah Yayasan Bina

Insan Mandiri memperkenalkan sekolah kepada siswa sebanyak 19 orang

dan sisanya menjawab tidak diperkenalkan oleh Yayasan Bina Insan

Mandiri. Maka dari itu ada siswa yang masuk ke sekolah Yayasan Bina

Insan Mandiri atas kemauan sendiri sebanyak 19 orang, sedangkan siswa

yang sekolah di Yayasan Bina Insan Mandiri atas keinginan dari luar

misalnya dari keinginan orang tua yang ingin sekolahkan anaknya di sini

sebanyak 1 orang. Dari data yang didapatkan penulis mengetahui waktu

lamanya siswa yang bersekolah di SMP Yayasan Bina Insan Mandiri

selama setahun sebanyak 7 orang, selama dua tahun sebanyak 5 orang,

selama tiga tahun sebanyak 3 orang, dan selama lebih dari tiga tahun

sebanyak 5 orang.

Pada saat wawancara dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk

menggali informasi langsung dari ketua yayasan, koordinator, pengajar,

siswa dan siswi. Wawancara dilaksanakan terkait dengan semua kegiatan

dalam yang berlangsung di Yayasan Bina Insan Madiri Depok khususnya

di SMP Master yang berkaitan dengan penerapan pendidikan karakter,

Page 67: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

52

faktor pendukung, kendala-kendala yang dihadapi dan upaya yang harus

dilakukan.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dengan wawancara, observasi,

dan dokumentasi, diharapkan dapat mengungkapkan bagaimana penerapan

pendidikan karakter pada siswa dan siswi kaum marginal khususnya di

Yayasan Bina Insan Mandiri Depok khususnya di SMP Master. Bentuk

pertanyaan dan jawaban dari setiap narasumber yang telah dilakukan

analisis dituangkan dalam bentuk deskripsi sebagai berikut.

1. Penerapan Pendidikan Karakter

Pada tahun pelajaran 2011, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia mengumumkan kepada seluruh tingkat

pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter.

Ada 18 nilai-nilai karakter yang harus di terapkan di sekolah. Maka

menurut ketua Yayasan Bina Insan Mandiri

“Dimana kami sekolah yang berbasis masyarakat, berbasis

karakter dan interprener. Jadi “PKBM” namanya (Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Insani Mandiri). Jadi

dikelola berbagai unsur orang-orang yang punya kepedulian

di bidang pendidikan, Karena kita yakin dengan pendidikan

ini akan memutus rantai-rantai kemiskinan itu sendiri.” 5

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan sekolah di

Yayasan Bina Insan Mandiri menurut ketua yayasan menggunakan

pendidikan berbasis masyarakat, berbasis karakter, dan berbasis

interprener. Karena dari pendidikan ini akan memperbaiki keadaan

kemiskinan yang saat ini terjadi.

Dalam kegiatan yang telah dilakukan di Yayasan Bina Insan

Mandiri berdasarkan observasi lapangan dan menganalisis jawaban

yang telah diberikan oleh bebeapa narasumber, mulai dari ketua

yayasan, koordinator sekolah, pengajar ternyata pendidikan karakter

yang berlangsung di Yayasan Bina Insan Mandiri melalui beberapa

5 Hasil wawancara dengan ketua Yayasan Bina Insan Mandiri, Nurrohim, pada hari

Selasa, 17 Juli 2018.

Page 68: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

53

kegiatan yang dilangsungkan.6 Berikut merupakan penerapan nilai-

nilai pendidikan karakter bangsa di Yayasan Bina Insan Mandiri.

1) Religius

Dalam deskripsi pada nilai karakter religius adalah Sikap

dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang

dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan

hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Religius adalah proses

mengikat kembali atau bisa dikatakan dengan tradisi, sistem yang

mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada

Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan

dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Dari hasil wawancara menurut ketua Koordinator SMP

bahwa:

“Secara umum ada dua program pendidikannya yang

dilaksanakan di SMP khususnya SMP Master, program

keagamaan dan program pelajaran umum. Jadi setiap

mereka sekolah itu, setiap harinya dibagi menjadi dua sesi

pelajaran. 7.30-9.15 kegiatan pelajaran keagamaan,

kemudian nanti masuk lagi dari 10.00-11.45 baru belajar

yang umum itu full. Kalau yang khusus agama islam setiap

hari awal dia masuk sekolah sampai sesi perpindahan jam

dari jam 7.30-9.15 di bina sholat dhuha, zuhur berjamaah,

doa bersama, dzikir, dan surat hafalan juz 30, hafalan surat

pilihan, terus baca Al-Qur’an dan mentoring keagamaan

pengajaran ta’qofah keislaman. Pengajaran yang bersifat

nilainya baik yang berkarakter baik.” 7

Terlihat dari hasil wawancara dan observasi bahwa di

sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri menerapkan nilai religius

dari pendidikan karakter seperti sebelum di mulainya pelajaran

umum setiap hari siswa dan siswi wajib mengikuti pelajaran

keagamaan di setiap pagi seperti mengaji, sholat berjama’ah

6 Hasil observasi kegiatan sehai-hari oleh peneliti 16 Juli-28 Juli 2018

7 Hasil wawancara dengan Koordinator SMP Yayasan Bina Insan Mandiri, M. Natsir Al.

Ghifari, pada hari Selasa, 17 Juli 2018.

Page 69: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

54

dhuha, doa bersama, dzikir, hafalan juz 30, hafalan surat pilihan,

terus baca Al-Qur’an.

2) Jujur

Dalam deskripsi dari nilai kejujuran adalah Perilaku yang

didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang

selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Kegiatan yang menunjukan perilaku jujur di sekolah Yayasan

Bina Insan Mandiri dengan adanya pembagian jadwal piket pada

setiap murid setiap harinya. Jadwal piket ini yang membentuk

nilai kejujuran pada siswa dan siswi di sekolah, dengan adanya

jadwal piket siswa diuji kejujurannya melaksanakan piket tersebut

atau tidak, karena kegiatan piket ini dilaksanakan butuh adanya

kesadaran bukan hanya sekedar kewajiban.

3) Toleransi

Dalan deskripsi dari nilai toleransi adalah Sikap dan

tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,

pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari

dirinya. Di sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri siswa dan siswi

di sekolah memiliki perbedaan di setiap warga belajarnya seperti

perbedaan agama, etnis, suku, pekerjaan orang tua, sikap dan

perilaku setiap siswa dan siswi berbeda-beda, namun siswa dan

siswi di Yayasan Bina Insan Mandiri tetap saling menghormati

walaupun terdapat perbedaan. Pembentukan nilai toleransi dalam

pendidikan karakter di sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri di

terapkan oleh tutor atau pengajar, walaupun memiliki murid yang

berbeda-beda tutor atau pengajar tetap memperlakukan dengan

sama.

4) Disiplin

Dalam deskripsi dari nilai disiplin adalah Tindakan yang

menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan

dan peraturan. Di sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri sudah di

Page 70: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

55

tanamkan kepada siswa dan siswinya dalam hal kedisiplinan

seperti masuk sekolah tepat waktu pada pukul 07.30, pulang

sekolah pukul 11.45, di wajibkan mengikuti kegiatan-kegiatan di

sekolah sesuai jadwal, selalu mamatuhi tata tertib di sekolah.

Karena sudah adanya jadwal-jadwal kegiatan di sekolah

diharapkan siswa disiplin dalam mengatur waktunya.

5) Kerja Keras

Dalam deskripsi dari nilai kerja keras adalah Perilaku yang

menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai

hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan

sebaik-baiknya. Upaya dalam pembentukan nilai kerja keras

dalam pendidikan karakter siswa selalu bersungguh-sungguh

dalam belajar, menerapkan siswa tidak putus asa dalam belajar,

siswa selalu bertekad agar prestasi di sekolah meningkat. terlihat

pada saat observasi aktivitas belajar siswa bersungguh-sungguh

dalam belajar, memperhatikan guru saat menjelaskan materi. Hal

ini membuktikan siswa kerja keras dalam belajar.

6) Kreatif

Dalam deskripsi dari nilai kreatif adalah berpikir dan

melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari

sesuatu yang telah dimiliki. Dalam hasil wawancara koordiator

SMP Yayasan Bina Insan Mandiri mengatakan bahwa “Ekskul di

SMP yang sudah berjalan ada silat, beasiswa futsal, pelatihan

futsal, da merajut, music, baik musik religi, maupun musik yang

umum, yang religi itu misalnya marawis, hadroh, kalau music

yang umum kaya gitar, biola“ Pembentukan kreatifitas di sekolah

Yayasan Bina Insan Mandiri seperti adanya kelas kemandirian

merajut, teater, souvenir, bermusik. Kegiatan tersebut dapat

mengembangkan kreatifitas siswa di Yayasan Bina Insan Mandiri.

Page 71: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

56

7) Mandiri

Dalam deskripsi dari nilai mandiri adalah sikap dan

perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas. Siswa dan siswi di sekolah Yayasan

Bina Insan Mandiri ini lebih banyak mempersiapkan siswa dan

siswi untuk memiliki mental yang mandiri. Menurut pengajar atau

tutor mengatakan bahwa:

“Kalau kita lihat kondisi anak-anak pun kebanyakan dari

mereka ini kan anak-anak dari broken home, bahkan ada

yang ga punya orang tua, jadi mental yang kita bangun

adalah mental-mental bagaimana dia bisa bersaing

kedepannya, itu sudah terbukti dengan cara anak-anak SMP

SD sudah berani jualan. Salah satunya jualan mungkin di

sini ada temen-temen kita yang jualan ice cream. ada yang

jualan pangsit, dan lain-lain. Itu sudah mempersiapkan

mereka kedepannya mau jadi apa. Dan kalau misalnya

mereka memutuskan kedepannya ingin lebih jauh, ingin

kuliah meraih mimpinya kita bisa juga mengarahkan

mereka kesemacam pengembangan-pengembangan diri

yang ada di sekolah ini.”8

Terlihat dari hasil wawancara dan observasi siswa siswi di

sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri bahwa pembentukan nilai

mandiri disini siswa mampu menghasilkan uang jajan sendiri, dan

dapat membantu orang lain selain dirinya seperti seorang tua dari

hasil berjualan tersebut.

8) Demokratis

Dalam deskripsi dari nilai demokratis adalah cara berpikir,

bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban

dirinya dan orang lain. Pembentukan nilai demokrasi di dalam

pendidikan karakter di sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri

seperti dalam pembentukan ketua kelas, pengajar atau tutor selalu

membicarakan terlebih dahulu kepada siswa dan siswi dalam

pemilihan ketua kelas secara terbuka. Hal ini merupakan suatu

8 Hasil wawancara dengan Pengajar SMP Yayasan Bina Insan Mandiri, Abdullah Azzam,

pada hari Selasa, 17 Juli 2018.

Page 72: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

57

pembentukan nilai demokratis dalam pendidikan karakter karena

siswa harus mampu berfikir, bersikap dan bertindak hak sesuai

hak dan kewajiban untuk memilih pemimpin yang sesuai kriteria

pemimpin yang baik.

9) Rasa Ingin Tahu

Dalam deskripsi dari nilai rasa ingin tahu adalah sikap dan

tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam

dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

Kegiatan untuk membentuk nilai rasa ingin tahu di Yayasan Bina

Insan yaitu adanya lab. Komputer siswa dapat belajar mencari

tahu bahan-bahan belajar dari internet dan siswa dapat belajar dari

perpustakaan karena perpustakaan merupakan tempat mencari

informasi melalui buku-buku bacaan yang sudah di sediakan di

Yayasan Bina Insan Mandiri.

10) Semangat Kebangsaan

Dalam deskripsi dari nilai semangat kebangsaan adalah cara

berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya. Dari hasil wawancara pengajar atau tutor Bu Nur,

mengatakan bahwa “Cara ibu memberikan kesempatan kepada

anak kalau untuk kebaikan mereka semangat kok, ada acara

gotong –royong mereka bagus, ada acara 17 agustus mereka turun

tangan dan bergabung semangat panitianya dan anak-anak

bersatu.”Terlihat dari hasil wawancara diatas pembentukan

pendidikan karakter dalam semangat kebangsaan di Sekolah

Yayasan Bina Insan Mandiri seperti diadakan kegiatan peringatan

hari nasional yaitu 17 agustus.

11) Cinta Tanah Air

Dalam deskripsi dari nilai cinta tanah air adalah cara

berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,

Page 73: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

58

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Pembentukan yang selalu ada di setiap sekolah maupu di Yayasan

Bina Insan Mandiri yaitu selalu menggunakan bahasa Indonesia

yang baik, selalu menggunakan produk dalam negeri seperti

memakai batik pada setiap hari kamis.

12) Menghargai Prestasi

Dalam deskripsi dari nilai menghargai prestasi adalah sikap

dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan

sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta

menghormati keberhasilan orang lain. Dalam pembentukan nilai

karakter ini di Sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri setiap salah

satu siswa telah mendapatkan prestasi akan diberikan penghargaan

agar memotivasi siswa yang lain untuk bisa meraih prestasi.

13) Bersahabat/komunikatif

Dalam deskripsi dari nilai bersahabat/komunikatif adalah

tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan

bekerja sama dengan orang lain. Hasil wawancara koordinator

SMP Yayasan Bina Insan Mandiri.

“Koordinator masing-masing seperti lewat pelajaran

kemasteran tadi dengan menghadirkan banyak tamu juga

tidak harus dia juga menyampaikan, tergantung kebutuhan

kita misalnya, anak-anak kita ini harus mengetahui tentang

cara bermedia sosial yang yang baik. Nah kita hadirkan

orang-orang yang memang pemerhati media sosial yang

memang punya kecerdasan atau kemampuan dalam bidang

tersebut yang kita sampaikan.”9

Menurut tutor atau pengajar bahwa “Misalnya acara dalam

seminggu sekali ada perkumpulan dengan guru dan kita

memberikan motivasi ataupun Tanya jawab yang membuat

mereka itu keluar dari masalahnya. Ada juga kita panggil

pembicara-pembicara di luar master, entah itu dari

9 Hasil wawancara dengan Koordinator SMP Yayasan Bina Insan Mandiri, M. Natsir Al.

Ghifari, pada hari Selasa, 17 Juli 2018.

Page 74: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

59

pembicara motivasi atau pembicara spiritual dengan datang

berbicara di dalam sini.”10

Dari ungkapan tersebut siswa yang ikut berpartisipasi

dalam acara penyuluhan motivator yang didapat dari 20 data

siswa, hasil data kuesioner peneliti sebanyak 18 orang mengikuti

acara penyuluhan motivator tersebut dan selebihnya tidak

mengikuti penyuluhan motivator. Dengan adanya orang yang

yang ahli di dalam bidangnya tersebut bisa menumbuhkan minat

siswa dan mengetahui cara bermedia sosial yang baik. Selain itu

siswa selalu menerapkan saling menghargai sesama teman dan

menghormati pengajar atau tutor saat berbicara atau sopan dalam

berbicara dengan pengajar/tutor.

14) Cinta Damai

Dalam deskripsi dari nilai cinta damai adalah sikap,

perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa

senang dan aman atas kehadiran dirinya. Pembentukan nilai cinta

damai yang di bentuk pada siswa siswi di Sekolah Yayasan Bina

Insan Mandiri yang di terapkan di sekolah seperti pada hasil

wawancara tutor atau pengajar Yayasan Bina Insan Mandiri

mengatakan:

“Kalau ada anak berantem biasanya dihukum dengan

gurunya, kalau disini ada anak berantem kita lerai lalu kita

nasehatin satu persatu, kita mendamaikan mereka lebih

kearah nasihat mendamaikan.”11

Terlihat pada wawancara tersebut menjelaskan bahwa pihak

sekolah menerapkapkan nilai cinta damai pada setiap siswa atau

siswi di Yayasan Bina Insan Mandiri jika ada perselisihan antar

10

Hasil wawancara dengan Pengajar SMP Yayasan Bina Insan Mandiri, Abdullah

Azzam, pada hari Selasa, 17 Juli 2018. 11

Hasil wawancara dengan Pengajar atau Tutor Yayasan Bina Insan Mandiri, Siti

Kholiah, pada hari Selasa, 17 Juli 2018.

Page 75: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

60

siswa atau siswi pengajar atau tutor kan memberikan nasihat dan

mendamaikannya.

15) Gemar Membaca

Dalam deskripsi dari nilai gemar membaca adalah

kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan

yang memberikan manfaat bagi dirinya. Pembentukan nilai gemar

membaca ini sudah disediakannya perpustakaan dan pameran

buku bacaan di sekolah. Karena perpustakaan belum terlalu

lengkap dan tempat perpustakan yang masih kecil, siswa harus

bergantian untuk masuk ke perpustakaan. Selain perpustakaan

siswa juga di wajibkan membaca Al-Quran setiap pagi sebelum

masuk pada mata pelajaran umum.

16) Peduli Lingkungan

Dalam deskripsi dari nilai peduli lingkungan adalah sikap

dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan lingkungan

alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Pembentukan

nilai peduli lingkungan pada pendidikan karakter adanya kegiatan

kerja bakti, piket kelas yang sudah di bagi jadwalnya setiap murid,

adanya tempat sampah agar siswa dan siswi tidak membuang

sampah sembarangan, mendaur ulang sampah yang masih bisa

digunakan dengan adanya kegiatan seperti ini setiap hari akan

menanamkan sikap peduli lingkungan bagi semua siswa di

sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri.

17) Peduli Sosial

Dalam deskripsi dari nilai peduli sosial adalah sikap dan

tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan

masyarakat yang membutuhkan. Dari hasil wawancara tutor atau

pengajar di sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri,

Page 76: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

61

“Disini teman-temanya baik-baik sampai ngebelain ngamen

untuk membantu temannya yang lagi kesusahan.”12

Bahwa siswa dan siswi di sekolah Yayasan Bina Insan

Mandiri sudah menerapkan sikap tolong menolong, peduli terhadap

teman yang sedang membutuhkan.

18) Tanggung Jawab

Dalam deskripsi dari nilai tanggung jawab adalah sikap dan

perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,

yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,

lingkungan (alam, karakter dimulai dalam sosial dan budaya),

negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Sikap tanggung jawab yang di

terapakan di sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri seperti

kegiatan piket di kelas merupakan tanggung jawab setiap anak

untuk melaksanakan membersihkan kelas, dan pengajar diberi

tanggung jawab untuk mengawasi, melindungi siswa dan siswi di

sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri.

Tabel 4.1

Kegiatan dan Penerapan Nilai-nilai Karakter

di Yayasan Bina Insan Mandiri

Lanjutan Tabel 4.2

12

Hasil wawancara dengan Pengajar atau Tutor Yayasan Bina Insan Mandiri, Siti Nur,

pada hari Selasa, 17 Juli 2018.

NO. NILAI

KARAKTER

KEGIATAN

1. Religius Mengaji, sholat berjama’ah dhuha, doa

bersama, dzikir, hafalan juz 30, hafalan

surat pilihan, terus baca Al-Qur’an.

2. Jujur Melaksanakan Piket Kelas

3. Toleransi Saling menghormati perbedaan agama,

suku, etnis, pekerjaan orang tua.

4. Disiplin Masuk sekolah pukul 07.30, pulang

sekolah pukul 11.45, di wajibkan

mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah

sesuai jadwal, selalu mamatuhi tata tertib

di sekolah.

Page 77: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

62

D

5. Kerja Keras Aktivitas belajar siswa bersungguh-

sungguh dalam belajar, memperhatikan

guru saat menjelaskan materi

6. Kreatif Adanya kelas kemandirian merajut, teater,

souvenir, bermusik.

7. Mandiri Siswa mampu menghasilkan uang jajan

sendiri, dan dapat membantu orang lain

selain dirinya seperti seorang tua dari hasil

berjualan di sekolah.

8. Demokratis Saat pembentukan ketua kelas, ketua OSIS

9. Rasa Ingin Tahu Mencari bahan-bahan belajar dai internet

menggunakan lab komputer dan membaca

buku bacaan di perpustakaan.

10. Semangat

Kebangsaan

Mengikuti kegiatan 17 Agustus

11. Cinta Tanah Air Menggunakan bahasa Indonesia yang baik,

selalu menggunakan produk dalam negeri

seperti memakai batik pada setiap hari

kamis.

12. Menghargai

Prestasi

Sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri

setiap salah satu siswa telah mendapatkan

prestasi akan diberikan penghargaan agar

memotivasi siswa yang lain untuk bisa

meraih prestasi.

13. Bersahabat/

komunikatif

Mengikuti acara penyuluhan motivator,

membiasakan berbicara yang sopan saat

berbicara dengan tutor atau guru di

sekolah.

14. Cinta Damai Tutor atau guru di sekolah menerapkapkan

nilai cinta damai pada setiap siswa atau

siswi di Yayasan Bina Insan Mandiri jika

ada perselisihan antar siswa atau siswi

pengajar atau tutor kan memberikan

nasihat dan mendamaikannya.

15. Gemar Membaca Kegiatan siswa membaca buku di

perpustakaan dan mengadakan pameran

buku.

16. Pedulu

Lingkungan

Kegiatan kerja bakti, piket kelas yang

sudah di bagi jadwalnya setiap murid,

adanya tempat sampah agar siswa dan

siswi tidak membuang sampah

sembarangan, mendaur ulang sampah.

17. Peduli Sosial Menerapkan sikap tolong menolong, peduli

terhadap teman yang sedang membutuhkan

18. Tanggung Jawab Kegiatan piket di kelas merupakan

tanggung jawab setiap anak untuk

melaksanakan membersihkan kelas, dan

pengajar diberi tanggung jawab untuk

mengawasi, melindungi siswa dan siswi di

sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri.

Page 78: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

63

Dalam 18 nilai-nilai pendidikan karakter bangsa diatas, yang

diterapkan di sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri dapat diketahui

bahwa pentingnya menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter pada

mereka yang berasal dari masyarakat marginal yang dalam

pembentukan karakter untuk mereka yang sangat minim.

2. Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Pendidikan Karakter

Dalam setiap program pendidikan memiliki faktor yang

mempengaruhi suatu keberhasilan dalam pelaksanaannya, contohnya

pendidikan karakter. Dalam pendidikan karakter yang diterapkan di

Sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri pastinya ada beberapa faktor

yang mempengaruhinya.

a. Faktor Pendidikan Karakter dari Orang Tua (Keturunan)

Menurut Koordinator SMP Yayasan Bina Insan Mandiri,

menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi pendidikan karakter

dari orang tuanya sendiri.

“Kalau dipisah sebenarnya ada dua kategori siswanya. Ada

yang murni beraktivitas di jalan tanpa ada sentuhan tangan

orang tua dia sudah mandiri tetapi dia beraktivitas full

waktunya di jalan. Ada juga yang masi memiliki orang

yang lengkap tapi aktif berkegiatan di jalan. Baik itu

berdagang, mengasong, mengamen, dan ada juga tidak

dijalan (murni anak rumahan). Nah kalau yang anak

rumahan yang paling ya kita pegang. Yang kita kasih

motivasi itu dan pemahaman ke orang tuanya juga. Dan

kalau orang tuanya itu kendor mengawal pendidikan

anaknya. Otomatis anaknya kendor juga.”13

Dari pernyataan diatas didukung dari teori dari buku

Zubaedi yaitu faktor yang mempengaruhi pendidikan karakter yaitu

“Wirotsah (keturunan) adalah berpindahnya sifat-sifat tertentu dari

pokok (orang tua) kepada cabang (anak keturunan). Sifat-sifat asasi

anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya.14

Kadang-

kadang anak itu mewarisi sebagian besar dari salah satu sifat orang

13

Hasil wawancara dengan Koordinator SMP Yayasan Bina Insan Mandiri, M. Natsir Al.

Ghifari, pada hari Selasa, 17 Juli 2018. 14

Zubaedi, “Desain Pendidikan Karakter”(Jakarta : Kencana, 2011), h. 181.

Page 79: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

64

tuanya.” Berdasarkan pernyataan tersebut, faktor yang

mempengaruhi penerapan pendidikan karakter yaitu dikarenakan

latar belakang dari orang tua yang minimnya penerapan pendidikan

karakter di rumah.

b. Faktor Pendidikan Karakter dari Lingkungan

Selain pernyataan tersebut faktor yang mempengaruhi

penerapan pendidikan karakter bisa di dapat dari kegiatan-kegiatan

tertentu. Dari hasil wawancara tutor atau pengajar menjelaskan:

“Kalau dari yayasan memang memiliki beberapa orang-

orang luar biasa yang bisa membantu kita dalam

membangun karakter, misalnya acara dalam seminggu

sekali ada perkumpulan dengan guru dan kita memberikan

motivasi ataupun Tanya jawab yang membuat mereka itu

keluar dari masalahnya. Ada juga kita panggil pembicara-

pembicara di luar master, entah itu dari pembicara motivasi

atau pembicara spiritual dengan datang berbicara di dalam

sini”15

Penerapan pendidikan karakter bisa didapat dengan

diadakannya acara-acara yang membangun pendidikan karakter,

dengan memanggil pembicara-pembicara dari luar sekolah untuk

mempengaruhi fikiran, sifat dan tingkah laku yang baik yang

terdapat pada 18 nilai-nilai pendidikan karakter.

Dari pernyataan diatas didukung dari teori Zubaedi yaitu

faktor yang mempengaruhi pendidikan karakter yaitu lingkungan

pergaulan adalah manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia

lainnya. Itulah sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu,

dalam pergaulan akan saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan

tingkah laku.16

Melihat berbagai faktor yang melatarbelakangi penerapan

pendidikan karakter itu sendiri, maka di Yayasan Bina Insan Mandiri

memberikan berbagai kegiatan yang diselenggarakan secara rutin

15

Hasil wawancara dengan Pengajar SMP Yayasan Bina Insan Mandiri, Abdullah

Azzam, pada hari Selasa, 17 Juli 2018. 16

Zubaedi, “Desain Pendidikan Karakter”(Jakarta : Kencana, 2011), h. 183.

Page 80: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

65

atau hanya di hari-hari tertentu seperti yang sudah dijelaskan pada

penerapan 18 nilai-nilai pendidikan karakter diatas. Kegiatan ini

bermaksud agar memberikan pengalaman yang bermanfaat dalam

membentuk karakter yang baik bagi siswa dan siswi di Sekolah

Yayasan Bina Insan Mandiri.

3. Kendala dan Upaya dalam Menerapan Nilai-nilai Pendidikan

Karakter Pada Siswa Kaum Marginal

a. Kendala dalam Menerapan Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Pada Siswa Kaum Marginal

Pada penerapan nilai-nilai pendidikan karakter pada siswa

kaum marginal di Yayasan Bina Insan Mandiri pasti terdapat

kendala atau hambatan saat menerapkan pendidikan karakter ini.

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa narasumber, terdapat

beberapa kendala saat penerapan pendidikan karakter. Hal ini

dijelaskan oleh ketua Yayasan Bina Insan Mandiri bahwa:

“Lahirnya sebuah kepemimpinan orang baik, pola asuh

itu lahirnya dari rumah. Jadi karena dari rumahnya tidak

terbentuk, keluarganya bermasalah, ibunya mama toyib

bapaknya bang toyib ya agak kendalanya disitu. Jadi

karakternya ini apa ya, dewasa-dewasa mini sebernarnya,

terus dia apa ya, cara pola asuhnya ini yang keliru.” 17

Berdasarkan ungkapan tersebut bahwasanya kendala

dalam penerapan pendidikan karakter ini adalah pertama dari

pola asuh orang tua terhadap anak di rumah, jika perilaku atau

sikap orang tua kurang baik maka anak otomatis akan mengikuti

lingkungan keluarganya yang kurang baik. Oleh karena itu

Yayasan Bina Insan Mandiri memberikan arahan kepada orang

tua agar ikut kerjasama dalam penerapan pendidikan karakter ini.

Menurut hasil penelitian terdahulu, hal itu sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Diah Yuniardi tentang

17

Hasil wawancara dengan ketua Yayasan Bina Insan Mandiri, Nurrohim, pada hari

Selasa, 17 Juli 2018.

Page 81: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

66

Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial. Maka dalam mengatasi hambatan

dibutuhkan kerjasama yang baik antara orang tua dengan pihak

sekolah dan masyarakat sekitar dalam mengawasi perilaku siswa

agar mencegah siswa dalam melakukan hal yang tidak

diharapkan.18

Kendala lainnya diungkapkan oleh tutor atau pengajar di

Yayasan Bina Insan Mandiri yaitu

“Kalau di sini karena beragam, ada beberapa anak-anak

yang memang memiliki fisik yang lemah, ada juga

mereka yang terikat dengan pekerjaan, juga karena ada

lagi beberapa anak dalam seminggu itu cuma bisa masuk

4 hari atau 3 kali, kenapa? "karena saya kerja gini-gini",

jadi kalo misalnya kita punya acara yang sampai harus

seminggu ke depan jadi mereka menerima secara tidak

lengkap karena mereka ada yang kerja dan ada kendala di

biaya karena rumahnya jauh di Bogor, Bekasi, Jakarta.

Itulah kendala-kendala mereka yang kebanyakan karena

ekonomi mereka.”19

Berdasarkan ungkapan dari narasumber, kendala dalam

menerapkan pendidikan karakter tersebut dikarenakan siswa yang

memliliki fisik yang lemah seperti siswa yang penyandang

difable. Difable (different ability) adalah orang-orang dengan

kemampuan berbeda yang disebabkan kondisi bawaan sejak lahir

atau kecelakaan. Jumlah penyandang difable di masyarakat lebih

sedikit dibandingkan kelompok lainnya sehingga sering hak-hak

para penyandang difable.20

Siswa-siswi ini membutuhkan

perhatian khusus dari tutor atau pengajar karena masih kurangnya

fasilititas-fasilitas untuk para penyandang difable ini.

18

Diah Yuniardi, Skripsi: Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di SMPPGRI 1 Ciputat, (Jakarta: UIN Jakarta, 2015), h. 77. 19

Hasil wawancara dengan Pengajar SMP Yayasan Bina Insan Mandiri, Abdullah

Azzam, pada hari Selasa, 17 Juli 2018. 20

Rizki NisaSetyowati, Pendidikan Anak Di Masyarakat Marginal Kampung Pajeksan

Kota Yogyakarta, Skripsi pada (Universitas Negeri Yogyakarta), 2016, h. 30

Page 82: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

67

Menurut hasil penelitian terdahulu, hal itu sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ayu Nur Azizah tentang

Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa bagi Anak Terlantar

di Panti Asuhan Nurul Qur’an Bekasi. Sarana dan prasarana

yang terbatas. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung

menghambat atau kurang maksimal proses yang terjadi.21

Selain itu narasumber juga menjelaskan kendala dalam

penerapan pendidikan karakter dikarenakan adanya pekerjaan

yang terikat kepada siswa dan siswi kaum marginal, seperti yang

diketahui pekerjaan kaum marginal yaitu pedagang asongan,

pemulung, ngamen. Hal ini dapat mengganggu proses penerapan

pendidikan karakter seperti acara-acara yang diadakan Yayasan

Bina Insan Mandiri dalam waktu panjang tetapi siswa tidak dapat

mengikut secara lengkap dikarenakan adanya pekerjaan dan

kendala dibiaya transportasi karena jarak dari rumah ke sekolah

lumayan jauh.

Berdasarkan dari beberapa pernyataan diatas dapat

diketahui bahwa kendala dalam penerapan pendidikan karakter

dikarenakan lingkungan keluarga, pola asuh orang tua yang salah

oleh karena itu perlunya kerjasama antara pihak Yayasan Bina

Insan Mandiri dengan orang tua siswa. Selain kendala dari orang

tua siswa, kendala dalam penerapan pendidikan karakter

dikarenakan kurangnya fasilitas-fasilitas untuk para penyandang

disable, kurang pahamnya siswa dalam membagi waktu antara

sekolah dan bekerja. Dengan mengidentifikasi beberapa kendala

yang dihadapi dalam penerapan nilai-nilai pendidikan karakter

ini, diharapkan dapat ditemukan solusi dan upaya pemecahan

dari kendala-kendala yang dihadapi, agar penerapan pendidikan

21

Ayu Nur Azizah, Skripsi: Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Anak

Terlantar di Panti Asuhan Nurul Qur’an Bekasi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014),

h. 62

Page 83: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

68

karakter dapat berjalan secara maksimal. Upaya pemecahannya

akan dibahas pada pembahasan selanjutnya.

b. Upaya dalam Menerapan Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Pada Siswa Kaum Marginal

Pendidikan karakter pada siswa kaum marginal yang

sekolah di Yayasan Bina Insan Mandiri saat ini menghadapi

kendala-kendala dalam melaksanakan penerapan pendidikan

karakter. Pemasalahan di dalam kendala-kendala penerapan

pendidikan karakter dapat ditemukan beberapa upaya atau solusi

untuk memecahkan permasalah tersebut. Dengan adanya upaya

pemecahan yang dihadapi, penerapan nilai-nilai pendidikan

karakter dapat berjalan secara maksimal.

Menurut pendapat ketua Yayasan Bina Insan Mandiri

berpendapat upaya dalam menangani permasalahan penerapan

pendidikan karakter yaitu:

“Jadi sebagai relawan kita mau bersahabat dengan anak-

anak itu sendiri, kita sebagai yang bisa memberikan

motivasi inspirasi dan bisa menggali potensi anak itu

sendiri. Jadi pendekatannya pertemanan, pendekatannya

kekeluargaan, dimana struktur keluarga mereka yang

sudah porak-poranda dia punya kepercayaan kembali,

dia punya kehidupan yang baru, punya keluarga yang

baru, jadi master ini selain sekolah juga menjadi rumah

kedua bagi mereka. Jadi pendekatan psikologis,

pendekatan sosial, itu yang harus di kedepankan. Jadi

intinya, dengan perhatian dan kasih sayang

perlindungan itu kuncinya.”22

Berdasarkan ungkapan ketua Yayasan Bina Insan Mandiri

tersebut, upaya dalam pemecahan permasalahan dari penerapan

nilai-nilai pendidikan karakter dengan cara pendekatan terhadap

siswa dan siswi kaum marginal. Di dalam pendekatan ini relawan

yang disebut tutor atau pengajar mampu menjadi sahabat atau

22

Hasil wawancara dengan ketua Yayasan Bina Insan Mandiri, Nurrohim, pada hari

Selasa, 17 Juli 2018.

Page 84: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

69

teman yang mampu berinteraksi dan menjalin kedekatan dengan

siswa. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai

karakter kepada siswa dan siswi menjadi lebih mudah, selain itu

tutor atau pengajar dapat memberikan perhatian, kasih sayang,

perlindungan, memotivasi, menginspirasi dan menggali potensi

siswa dalam pendekatan tersebut.

Menurut hasil penelitian terdahulu, hal itu sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ayu Nur Azizah tentang

Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa bagi Anak Terlantar

di Panti Asuhan Nurul Qur’an Bekasi. Masa perkembangan

puberitas anak merupakan suatu hal yang wajar, maka untuk

meminimalisir kenakalan saat puberitas. Para guru, Pembina

melakukan pendekatan kepada anak-anak berkomunikasi agar

menjadi sahabat bagi anak, maka dengan pendekatan tersebut

anak merasa nyaman dengan lingkungan dipanti dan tidak

terpengaruh dengan kehidupan teman-temannya di luar panti.23

Menurut pendapat koordinator SMP Yayasan Bina Insan

Mandiri yakni:

“Kalau yang anak jalanannya itu biasanya akan dibina

terlebih dahulu, biasanya di divisi sosial di bawah

naungan yayasan langsung. Setelah mereka sudah bisa

hidup secar efektif normal, kadang-kadang anak-anak

jalanan itukan malam jadi siang, siang jadi malam dan

seharusnya dia belajar, dia ada di jalan. Sehingga

setelah dibina di divisi sosialnya memungkinkan dia

bisa normal ketika masuk kesekolah, misalnya dia bisa

bangun pagi, dia sudah bisa mandi. Jadi di bina dahulu

di divisi sosialnya, setelah di divisi sosial mengatakan

ini sudah layak masuk kelas.” 24

23

Ayu Nur Azizah, Skripsi: Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Anak

Terlantar di Panti Asuhan Nurul Qur’an Bekasi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014),

h. 64 24

Hasil wawancara dengan Koordinator SMP Yayasan Bina Insan Mandiri, M. Natsir Al.

Ghifari, pada hari Selasa, 17 Juli 2018.

Page 85: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

70

Berdasarkan pendapat narasumber diatas siswa kaum

marginal harus dibina terlebih dahulu agar siswa kaum marginal

ini terbiasa dengan dapat mengikuti proses belajar mengajar

disekolah semaksimal mungkin, dan pengajar dapat lebih mudah

menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut.

Menurut hasil penelitian terdahulu, hal itu sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Diah Yuniardi tentang

Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial. Karakter masyarakat yang berkualitas perlu

dibentuk dan dibina sejak usia dini, karena usia dini merupakan

emas namun kritis untuk pembentukan karakter.25

Namun lain halnya yang diungkapkan oleh tutor atau

pengajar di Yayasan Bina Insan Mandiri:

“Kalau dari buku panduannya yang di kasih pak Rohim

caranya itu lebih ke diri kitanya, ke diri gurunya

bagaimana kita bisa memberikan contoh yang baik dulu

karena sebaik-baiknya pendidikan bukan dengan

omongan tapi lebih tepatnya itu menggunakan contoh

dan doa kata pak Rohim. Dan kita memang lebih

banyak memberikan contohnya aja.”26

Dilihat dari penyataan tersebut, bahwa upaya dalam

penerapan nilai-nilai pendidikan karakter tugas tutor atau

pengajar memberikan contoh nilai-nilai pendidikan karakter yang

baik dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar di sekolah

agar siswa mencontoh apa yang dicontohkan tutor atau pengajar,

karena biasanya apa yang siswa lihat begitu pula akan siswa tiru.

Upaya lain yang diungkapan tutor atau pengajar di

Yayasan Bina Insan Mandiri yaitu:

25

Diah Yuniardi, Skripsi: Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di SMPPGRI 1 Ciputat, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), h.

72. 26

Hasil wawancara dengan Pengajar SMP Yayasan Bina Insan Mandiri, Abdullah

Azzam, pada hari Selasa, 17 Juli 2018.

Page 86: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

71

“Nilai-nilai dalam kegiatannya, nilai karakter itu kalau

misalnya kalau kita sendiri, kalau dari yayasan memang

memiliki beberapa orang-orang luar biasa yang bisa

membantu kita dalam membangun karakter, misalnya

acara dalam seminggu sekali ada perkumpulan dengan

guru dan kita memberikan motivasi ataupun Tanya

jawab yang membuat mereka itu keluar dari

masalahnya. Ada juga kita panggil pembicara-

pembicara di luar master, entah itu dari pembicara

motivasi atau pembicara spiritual dengan datang

berbicara di dalam sini.”27

Berdasarkan ungkapan narasumber tutor atau pengajar

Yayasan Bina Insan Mandiri yang menjelaskan upaya dalam

penerapan pendidikan karakter perlu diadakannya acara-acara

untuk membangun nilai-nilai karakter yang harus diterapkan

kepada siswa dan siswi kaum marginal di Yayasan Bina Insan

Mandiri seperti mendatangkan orang-orang luar biasa atau

motivator yang bisa memecahkan masalah-masalah dalam

pendidikan karakter atau memberikan pengetahuannya tentang

penerapan pendidikan karakter kepada seluruh warga sekolah.

Dalam upaya menangani kendala dalam penerapan nilai-

nilai pendidikan karakter pada siswa dan siswi kaum marginal

sangat dibutuhkan peran dari berbagai pihak seperti tutor atau

pengajar. Tutor atau pengajar berperan sangat penting dalam

pendekatan kepada siswa dan siswi agar mudah menanamkan

penerapan nilai-nilai pendidikan karakter secara maksimal.

Selanjutnya upaya dalam menangani kendala dalam penerapan

pendidikan karakter siswa harus dibina terlebih dahulu agar lebih

mudah menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut.

Selain itu upaya penerapan pendidikan karakter perlunya tutor

atau pengajar memberikan contoh dari nilai-nilai baik yang

terdapat di pendidikan karakter agar siswa dapat mencontoh

27

Hasil wawancara dengan Pengajar SMP Yayasan Bina Insan Mandiri, Abdullah

Azzam, pada hari Selasa, 17 Juli 2018.

Page 87: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

72

nilai-nilai baik yang sudah ditanamkan oleh tutor atau pengajar di

Yayasan Bina Insan Mandiri dan mendatangkan pembicara-

pembicara untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya

pendidikan karakter di sekolah. Terbukti dari data kuesioner yang

peneliti berikan kepada siswa sebanyak 20 siswa mengakui sudah

mengerti tentang nilai-nilai baik dalam pendidikan karakter dan

sudah menerapkan pendidikan karakter yang didapatkan di

Yayasan Bina Insan Mandiri pada kehidupan sehari-hari dan

kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah Yayasan Bina Insan

Mandiri sesuai apa yang dibutuhkan siswa dan siswi kaum

marginal di SMP Yayasan Bina Insan Mandiri.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti memiliki beberapa keterbatasan di

lapangan saat penelitian. Adapun keterbatasan tersebut antara lain:

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu sekolah di Yayasan Bina

Insan Mandiri. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya dapat

dilakukan pada beberapa sekolah yang ada di Yayasan Bina Insan

Mandiri untuk mengetahui dan membandingkan bagaimana

penerapan pendidikan karakter disetiap tingkatan sekolah.

2. Penelitian ini hanya berfokus pada penerapan pendidikan yang

dilakukan oleh pihak sekolah untuk siswa dan siswi kaum marginal.

3. Sedikitnya jumlah guru di SMP Yayasan Bina Insan Mandiri sehingga

peneliti kurang mendapatkan informasi lebih luas tentang penerapan

pendidikan karakter di sekolah.

Page 88: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh

peneliti, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendidikan karakter pada

siswa kaum marginal dengan latar belakang status sosio ekonomi yang

rendah di Yayasan Bina Insan Mandiri sebagai berikut:

1. Penerapan pendidikan karakter di sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri

melakukan penerapan berupa kegiatan-kegiatan, di dalam kegiatan

tersebut terdapat 18 nilai-nilai baik dalam pendidikan karakter.

Kegiatan ini bermaksud agar memberikan pengalaman yang

bermanfaat dalam membentuk karakter yang baik bagi siswa dan siswi

kaum marginal di Yayasan Bina Insan Mandiri.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan pendidikan karakter pada

siswa dan siswi kaum marginal dikarenakan latar belakang dari orang

tua (keturunan) yang minim menerapkan pendidikan karakter kepada

anak, dan faktor yang dapat mempengaruhi penerapan pendidikan

karakter bisa didapat dari kegiatan-kegiatan di sekolah, dari kegiatan

yang di selenggarakan secara rutin atau hanya di hari-hari tertentu

dapat membentuk karakter yang baik bagi siswa dan siswi di Sekolah

Yayasan Bina Insan Mandiri.

3. Kendala dalam menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter pada siswa

kaum marginal. Pertama dari pola asuh orang tua terhadap anak di

rumah, jika perilaku atau sikap orang tua kurang baik maka anak

otomatis akan mengikuti lingkungan keluarganya yang kurang baik.

Kedua, kendala dalam menerapkan pendidikan karakter tersebut

dikarenakan siswa yang memliliki fisik yang lemah seperti siswa yang

penyandang difable. Ketiga, kurang pahamnya siswa dalam membagi

waktu antara sekolah dan bekerja. Pemasalahan di dalam kendala-

kendala penerapan pendidikan karakter dapat ditemukan beberapa

Page 89: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

74

upaya atau solusi untuk memecahkan permasalah tersebut seperti

upaya dalam pemecahan permasalahan dari penerapan nilai-nilai

pendidikan karakter dengan cara pendekatan terhadap siswa dan siswi

kaum marginal. Adanya pembinaan agar siswa kaum marginal ini

terbiasa dengan dapat mengikuti proses belajar mengajar disekolah

semaksimal mungkin, agar pengajar dapat lebih mudah menerapkan

nilai-nilai pendidikan karakter tersebut. Upaya selanjutnya tutor atau

pengajar di sekolah mampu memberikan contoh dari nilai-nilai baik

yang terdapat di dalam pendidikan karakter agar siswa dapat

mencontoh nilai-nilai baik yang sudah ditanamkan oleh tutor atau

pengajar dan mendatangkan pembicara-pembicara untuk memberikan

pemahaman tentang pendidikan karakter di sekolah.

B. Saran

Berdasarkan dari penjelasan dan kesimpulan tersebut, maka penulis

memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk

kedepannya dalam penerapan pendidikan karakter di Yayasan Bina Insan

Mandiri sebagai berikut:

1. Bagi pihak yayasan menjalin kerjasama dengan orang tua siswa

terhadap pemahaman orang tua dalam pendidikan karakter terutama

di dalam lingkungan keluarga sehingga anak dapat memiliki karakter

yang baik.

2. Bagi sekolah mendatangkan pembicara-pembicara dari luar atau

dalam untuk memberikan pemahaman tentang pendidikan karakter di

sekolah.

3. Bagi semua pengajar atau tutor hendaknya mencerminkan nilai-nilai

karakter agar siswa dapat mencontoh dari nilai-nilai baik yang sudah

ditanamkan oleh pengajar atau tutor di sekolah.

4. Bagi pemerintah pentingnya diadakan pelatihan-pelatihan atau

seminar mengenai pendidikan karakter baik untuk kepala sekolah

maupun pengajar yang sangat berguna pada saat menerapkan

pendidikan karakter di sekolah.

Page 90: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

75

DAFTAR PUSTAKA

Azzet, Akhmad Muhaimin. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia:

Revitalisasi Pendidikan Karakter terhadap Keberhasilan Belajar dan

Kemajuan Bangsa. Yogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2011.

Gunawan, Heri. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:

Alfabeta, 2012.

Herdiansyah, Haris. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2015.

Listyarti, Retno. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, & Kreatif.

Jakarta: Esensi, 2013.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009.

Mulyasa.. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Nata, Abudin. Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam

di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienciehi. Pendidikan Karakter Pendidikan

Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Syah, Muhibin Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Page 91: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

76

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodelogi Penelitian Sosial.

Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta : Kencana, 2011.

SKRIPSI DAN JURNAL

Adam, Arlim dan Sam’un Mukramin. Eksistensi Pemulung Sebagai Profesi Di

TPA Sampah Tamangapa Kota Makassar. Jurnal Sosiologi, Dialektika

Kontemporer, No. 2, 2014.

Azizah, Ayu Nur. Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Anak

Terlantar di Panti Asuhan Nurul Qur’an Bekasi. Skripsi. Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014

Imam, Suyito. Pengembangan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa

Berwawasan Kearifan Lokal. Jurnal: Universitas Negeri Malang, 2012.

Maunah, Binti. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembentukan

Kepribadian Holistik Siswa”, Jurnal, IAIN Tulungagung.

Nuraeni, Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini. Jurnal Paedagogy, No.2,

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram, 2014.

Purwanti, Yanti Dewi. Koentjoro dan Esti Hayu Purnama Ningsih. Konsep Diri

Perempuan Marginal. Jurnal Psikologi: Universitas Gadjah Mada, 2002.

Puspitasari, Euis. Pendekatan Pendidikan Karakter”, Jurnal: Edueksos Vol III No

2, IAIN Syekh Nujati Cirebon, 2014.

Setyowati, Rizki Nisa. Pendidikan Anak Di Masyarakat Marginal Kampung

Pajeksan Kota Yogyakarta, Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta, 2016.

Yuniardi, Diah. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di SMPPGRI 1 Ciputat. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015.

Page 92: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

LAMPIRAN

Page 93: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

LAMPIRAN 1

Page 94: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja
Page 95: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja
Page 96: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja
Page 97: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja
Page 98: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja
Page 99: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

LAMPIRAN 2

TRANSKIP WAWANCARA

Ketua Yayasan Yayasan Bina Insan Mandiri

Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Juli 2018

Narasumber : Nurrohim

Waktu : 11.35

Tempat : Ruang Ketua Yayasan

Keterangan:

P : Peneliti

N : Nurrohim

P : Apa yang melatar belakangi berdirinya Yayasan Bina Insan Mandiri?

N : Jadi yang melatar belakangi berdirinya sekolah master Indonesia ini atau

yayasan Bina Insan Mandiri, pada saat itu depok ini kota yang baru

memisahkan diri dari Kabupaten Bogor, dan visi kotanya, Visi Misi adalah

Kota Pendidikan, Kota Perdagangan, Kota Jasa dan Kota Pemukiman yang

nuansanya Religi. Dan kita tahu bahwa di depok ini banyak Perguruan

Tinggi yang megah, Salah satunya adalah UI. tapi disisi lain, Kota yang

visinya adalah Kota Pendidikan, tempat Perguruan Tinggi bertebaran

disini. Tapi disisi lain, banyak anak-anak usia sekolah yang putus sekolah

dan gak bisa sekolah. Jadi berangkat dari keprihatinan itu lah saya bersama

teman-teman remaja Masjid menggagas, menginisiasi adanya pendidikan

alternatif bagi masyarakat marginal, kita dulu fokus dilima kelas teranak.

anak jalanan, anak-anak kebutuhan khusus, anak cacat, anak-anak yang

berhadapan hukum, dan anak-anak terlantar. Jadi yang kita fikirkan

bagaimana mereka bisa mendapatkan akses layanan pendidikan, itu yang

Page 100: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

melatarbelakangi. Jadi berangkat dari sebuah keprihatinan itu lah master

ini berdiri, master ini ada.

P : Dikelola oleh siapa sajakah Yayasan Bina Insan Mandiri?

N : Swadaya masyarakat, jadi ketika mereka mempercayai. Mereka

berbondong-bondong memberikan kepercayaan kepada kita bagaimana dia

punya harapan, punya impian, tugas kita adalah mewujudkan impian

harapan itu dengan segala keterbatasan yang kita punya. Dan kami

menyadari secara keilmuan dan financial. Jadi kami mengajak untuk

mewujudkan impian, harapan itu. Kami menggandeng kesemua sektor ya.

Para praktisi, akademisi, perguruan tinggi, kalangan dunia usaha, dan

kalangan profesional. Untuk bersama-sama bergabung disekolah master.

Dimana kami berbasisnya sekolah yang berbasis masyarakat interprener,

berbasis karakter dan interprener. Jadi “PKBM” namanya (Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat Bina Insani Mandiri). Jadi dikelola berbagai unsur

orang-orang yang punya kepedulian di bidang pendidikan, Karena kita

yakin dengan pendidikan ini akan memutus rantai-rantai kemiskinan itu

sendiri.

P : Kapan pelaksanaan pendidikan di Yayasan Bina Insan Mandiri mulai

berlangsung?

N : Kita memulai ditanggal 28 Oktober Tahun 2000, jadi kita awalnya hanya

SD, SMP, SD pun hanya kelas 4, 5, 6 dan SMP. Sekarang dari TK-

Perguruan Tinggi. Jadi kita ada hampir sekitar 2500 murid lah ya sekarang

ini dari TK- Perguruan Tingginya.

P : Dari manakah sumber dana yang di dapat untuk melaksanakan

pendidikan di Yayasan Bina Insan Mandiri?

N : Swadaya masyarakat. Awalnya dari kantong-kantong kita aja setelah

masyarakat tau mereka mensuport, mendukung kegiatan ini. selain juga

Page 101: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

ada dana bantuan dari pemerintah juga ada tapi yang paling banyak dari

donasi atau dari program CSAR

P : CSA?

N : Ya, Cost Social Responsibelity, jadi semacam bantuan dari beberapa

perusahaan yang punya kepedulian di bidang pendidikan. Tapi yang paling

menjadi unggulan, yang paling menjadi andalan, itu sektor Real yang

dibangun oleh yayasan melalui dana wakaf produktif. jadi kita punya

pengembangan usaha karena disini kan selain pendidikan, advokasi,

kesehatan dan pemberdayaan ekonomi. Jadi kita punya badan amil zakat

sendiri, mengumpulkan dana ini nantinya dibuat bidang usaha dari mulai

kita bikin punya CV, PT, punya Travel Haji Umroh kita punya Peternakan

dan punya jasa kontruksi perdagangan umum juga. Jadi kita bergerak di

bidang bisnis itu, dari hasil bisnis-bisnis pengembangan yayasan untuk

membiayai operasional ini

P : Apa tujuan didirikannya Sekolah di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok?

N : Kita menjangkau yang tidak terjangkau, melayani yang tidak terlayani.

dari mulai usia anak-anak, sampai yang punya anak. dari urusan alam

rahim, sampai alam barza. Jadi kami memberikan layanan dimana mereka

orang-orang yang tidak tersentuh, tidak punya akses untuk pendidikan,

kesehatan, nah kita fasilitasi itu. Jadi keberadaan kita adalah untuk mereka.

Dari mulai urusan pendidikan, kesehatan, advokasi dan pemberdayaan

ekonomi.

P : Apa strategi untuk mengajak siswa-siswi agar mau mengikuti pendidikan

yang ada di Yayasan Bina Insan Mandiri?

N : Kita mau bersahabat dengan mereka, kita harus menjadi semacam abang-

abangannya, menjadi orang tua pengganti, dimana mereka sangat butuh

dengan perhatian, kasih sayang, dan perlindungan. Jadi master ini

pendekatannya sebagai rumah kedua, jadi mereka butuh tempat bernaung

Page 102: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

yang bisa memberikan kenyamanan dan ketenangan. Ketika mereka sudah

mendapatkan hal itu maka gak selalu sulit untuk mengajak mereka karena

fitrahnya mereka itu, sebagaimana anak-anak di kondisi, dalam kondisi

anak rumahan juga sama dia butuh sosok kehadiran seorang ayah, bunda,

om dan sebagainya. Jadi sebagai relawan kita mau bersahabat dengan

anak-anak itu sendiri, kita sebagai yang bisa memberikan motivasi

inspirasi dan bisa menggali potensi anak itu sendiri. Jadi pendekatannya

pertemanan, pendekatannya kekeluargaan, dimana struktur keluarga

mereka yang sudah porak-poranda dia punya kepercayaan kembali, dia

punya kehidupan yang baru, punya keluarga yang baru, jadi master ini

selain sekolah juga menjadi rumah kedua bagi mereka. Jadi pendekatan

psikologis, pendekatan sosial, itu yang harus di kedepankan. Jadi intinya,

dengan perhatian dan kasih sayang perlindungan itu kuncinya, nah yang

lebih paling inti nilai-nilai yang harus ditanamkan adalah nilai-nilai

keikhlasan tadi itu. Ikhlas dan doa bagaimana ketika kita punya rasa

empati perduli kita doakan mereka dengan keikhlasan kita, Insya Allah

energi positif itu kekuatan manajemen berkah itu akan hadir. Jadi itu yang

ruh nya disekolah master untuk mendekati masyarakat marginal dengan

kasih sayang, dan Rahmat tadi itu. Ikhlas dan doa itu yang menjadikan

master ini seperti ini.

P :Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan di

Yayasan Bina Insan Mandiri?

N : Selain mereka, anak-anak keluarga yang bermasalah, keluarga yang

kurang perhatian terhadap pendidikan. Dimana yang kita tahu ini adalah

hilirnya, hulunya adalah penguatan-penguatan keluarga. Jadi idealnya itu

kalau dalam pepatah Arab bilang “ Al-Umi Madrosatul Ula, Al-Baiytu

Madrosatul Ula” “Ibu, Rumah adalah sekolah yang pertama”. Jadi

lingkungan sekolah itu hanya semacam kaya yang bisa memberikan

edukasi atau apa ya, Amal Ma’ruf Nahi Mungkar itu lingkungannya itu

bagus. Sekolah itu harusnya seperti itu. Tapi, lahirnya sebuah

Page 103: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

kepemimpinan orang baik, pola asuh itu lahirnya dari rumah. Jadi karena

dari rumahnya tidak terbentuk, keluarganya bermasalah, ibunya mama

toyib bapaknya bang toyib ya agak kendalanya disitu. Jadi karakternya ini

apa ya, dewasa-dewasa mini sebernarnya, terus dia apa ya, cara pola

asuhnya ini yang keliru. Nah itu jadi kita harus mereformasi semua,

merevolusi semua, karakter-karakter itu kita bentuk kembali dalam,

mangkanya tadi master ini sebagai rumah kedua yang menghadirkan

sosok-sosok teladan yang bisa, figur-figur ini yang bisa memberikan

contoh yang baik, jadi kendalanya mereka dari sisi pendidikan akhlak

paling dasar aja nol gitu, itu. Terus belom lagi, masalah dia tidak terdaftar

sebagai penduduk warga Negara Indonesia, mereka belum teregister,

mereka masih bodong. Jadi kendala untuk ujianya gitu kan terus belom

lagi, dukungan keluarga, lingkungan mereka yang sangat lemah

keperhatian terhadap pendidikannya kurang.

P : Apa yang melatar belakangi Yayasan Bina Insan Mandiri untuk lebih

merangkul kepada kelompok masyarakat marjinal?

N : Karena memang Sunahtullah-Nya begitu, jadi hukum alam-Nya kalau

kita mau bahagia, kita mau sukses, berikan kemudahan bagi mereka maka

Allah akan memberikan kemudahan kepada kita. Jadi itu nilai-nilai yang

menjadi sebuah keyakinan. barang siapa yang menyelamatkan satu

manusia dari jurang kehancuran dengan uluran tangan kita, washilah

prantara kita, anak itu menjadi baik, menjadi sholeh, maka nilai

kebaikannya itu melebihi bumi dan seisinya. Jadi ini sebuah nilai-nilai

keyakinan ibadah, keimanan sebenarnya yang melatarbelakangi, karena

memang Agama mengajarkan seperti itu. Jadi Nabi-nabi diutus ke bumi

ini “ Innama buistu liutammima makarimal akhlak” “ tidaklah aku diutus

ke bumi ini melainkan untuk menyempurnakan akhlak manusia”. Jadi kita

ingin membangun peradaban manusia dari mulai masyarakat marginal

dengan akhlakul karimah, ingin mendidik generasi bangsa ini supaya

cerdas, kreatif, mandiri, dan berbudi pekerti. kita punya Visi satu keluarga

Page 104: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

Miskin, satu Sarjana, satu Hafidz, dan Hafidzoh. Mangkanya saya

membangun Rumah-rumah Tahfidz, membangun pesantren-pesantren, dan

anak-anak ini kami beasiswain semua dari TK- Perguruan Tinggi bahkan

sampai kuliah sampai ke Luar Negeri. Kita ingin membangun peradaban

masa depan yang lebih baik melalui masyarakat marginal, karena dimana-

mana lahirnya sebuah gerakan revolusi, gerakan perubahan, gerakan-

gerakan kebangkitan umat, itu dari masyarakat seperti ini. Nah itu yang

kita ingin bagian dari agen perubahan dunia, agen perubahan masyarakat

marginal melalui berbasis karakter Al-Qur’an, melalui Al-Qur’an ,

karakter dan Interprenernya itu mulai dari sini. Jadi kalau tau miskin dia

sehat, kalau tau miskin dia pinter, kalau tau miskin dia punya daya saing

sehingga mereka produktif, tidak menjadi beban lingkungan, negara, dan

masyarakat,

P : Program/kegiatan apa sajakah yang diselenggarakan Yayasan Bina Insan

Mandiri dalam membina siswa dan siswi yang berasal dari masyarakat

marjinal?

N : Kita pendidikan, dari TK- Perguruan Tinggi, kita ada KBU (kelompok

belajar usaha), ada BLK ( balai latihan kerja), dan kita punya sektor-

sektor BLK- BLK semacam Workshop, semacam tempat permagangan

mereka kita membangun kemitraan dengan mitra-mitra kita sesuai

kemampuan, kapasitas dan potensi anak. Jadi kita arahkan sebagaimana

kemampuan mereka, bisanya apa, maunya apa, kan ada sekolah, disini ada

kelas Tahfdiz, kelas Bisnis, kelas apa namanya, Akademis gitu kan, kalau

yang Akademis nanti kita proyeksikan dia dapet Perguruan Tinggi favorit,

kalau dia memang kelas Bisnis nanti kita arahkan, kita magangkan ke para

pengusaha yang sudah menjadi mitra kita

P : Bagaimana bapak merekrut pengajar untuk bergabung di Yayasan Bina

Insan Mandiri?

Page 105: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

N : Kebanyakan dari relawan mahasiswa program-program pengabdian

masyarakat kampus dan mahasiswa, dosen, dan sebagainya terus juga ada

beberapa program CSAR gerakan sosial dari perusahaan-perusahaan yang

mengutus guru-guru profesional sebagai guru tamu disini dan untuk

menjadi relawan inti kita mengkader dari para alumni kita yang kita

beasiswain, nanti mereka stay disini, mereka belajar dan mengajar. Jadi

dari recrutemen dari orang dalem, masyarakat yang peduli, kita kerjasama

dengan perguruan- perguruan tinggi dengan kementrian dan dinas-dinas

terkait yang berkaitan dengan program kesejahteraan sosial anak, mereka

duduk bareng disini, kita menyelesaikan sama-sama problem bagaimana

pendidikan untuk anak-anak kita supaya kedepan lebih baik lagi. Nah itu

yang saya recrute. Jadi mulai program pengabdian masyarakat, dari mulai

perguruan tinggi yang sifatnya sekolah tinggi khusus maupun kaya UI,

UIN, UNJ itu banyak disini kita recrute sebagai guru, atau sebagai

relawan.

Page 106: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

Koordinator Sekolah SMP Yayasan Bina Insan Mandiri

Hari/Tanggal : Senin/ 16 Juli 2018

Narasumber : M. Natsir Al. Ghifari, S.Pd. I

Waktu : 10.15

Tempat : Ruang Guru SMP

Keterangan :

P : Peneliti

MN: M. Natsir Al. Ghifari, S.Pd. I

P : Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan di Yayasan Bina Insan

Mandiri?

MN : Secara umum, pelaksanaan pendidikan di Yayasan Bina Insan

Mandiri khususnya di tingkat SMP atau paket B sama dengan

pelaksanaan pendidikan disekolah-sekolah umum, yang sedeajat

SMP pada umumnya dengan kurikulum yang sama dengan cara

yang sama, jam dan waktu yang sama. Hanya saja pendidikan di

Yayasan Bina Insan Mandiri itu kurikulumnya masih bisa di bilang

kondisional sesuai dengan kebutuhan siswa dan kebutuhan guru

yang akan mengajar. Jadi fleksibel gitu ya, banyak sekali mata

pelajaran yang tidak ada seharusnya, tapi kita ada. Sesuai

tambahannya ada kewirausahan, bimbingan baca Al-Qur’an,

kemasteran, itu hasil dari katakanlah kreativitas atau modifikasi

kurikulum yang di lakukan oleh stakeholder pemangku atau

pengajar yang melakukan kegiatan pengajaran di Master khususnya

di SMP. Pokoknya normal sajalah, seperti sekolah biasa pada

umumnya.

Page 107: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

P : Bagaimanakah struktur pendidikan di Yayasan Bina Insan

Mandiri?

MN : Kalau struktur pendidikan di Yayasan ada ketua yayasan, wakil,

bendahara, sekertaris, ada divisi pendidikan, divisi ekonomi, divisi

kesehatan. Nah kita dibawah divisi pendidikan dimana jenjang dari

paud, SD, SMP, SMA sampai kepada beasiswa perguruan tinggi.

Nah itu masuk di divisi pendidikan, syarat umum seperti itu

struktur organisasi Yayasan Bina Insan Mandiri.

P : Bagaimana struktur kepengurusan di bagian pendidikan untuk

saat ini?

MN : Kalau bagian pengurusan di pendidikan, dari Paud, SD, SMP,

SMA diatasnya itu ada rifbank pendidikan, rifbank pendidikan itu

plus dia mengepalai atau koordinator divisi pendidikan. Nah baru

dia membawahi SD, TPSD, SMP, SMA. Setiap level misalkan

SMP ada koodinator, nah di bawahnya di pecah lagi ada

koodinator ada wakil koordinator, ada sekertaris, ada bendahara,

ada sumber daya tutornya kemudian bagian data. Ada bagian

kesiswaan, ada bagian pembinaan, jadi antara empat divisi itu.

Seperti itu kurang lebih struktur pendidikan.

P :Bagaimana infrastruktur pendidikan di Yayasan Bina Insan

Mandiri?”

MN :Secara penyediaan atau persedian infastruktur buat pendidikan di

SMP sendiri masih keterbatasan yang ditandai masih belajar di

Masjid. Oke sekilas mengenai infrastruktur itu tidak menjadi

hambatan ya. Jadi masih memungkinkan kegiatan yang sejalan

dengan memakai ruang-ruang yang ada, bisa di Masjid, bisa

numpang di Paud, ada ruangan yang tidak terpakai kita pakai di

situ.

Page 108: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

P : Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan di

Yayasan Bina Insan Mandiri?

MN : Hambatannya mungkin dibagi menjadi tiga. Pertama, dari

infrastruktur yang tadi ditanyakan. Tentu kalau di anggap jadi

bagian hambatan bisa jadi karena pengkondisian pembelajaran

kurang kondusif. Misalnya ketika di gabung terlalu padat itu

menghambat juga kan. Sehingga gerah, panas. Itu dari

infrastrukturnya. Kita juga belum punya lab IPA misalnya. Tapi

lab. Komputer sudah ada. Dari segi pengajar hambatannya karena

ini relawan, statusnya relawan sangat rentan bongkar pasang, cepat

keluar masuk relawan pendidikan yang ingin mengajar, karena

relawan disini terdiri dari partisipasi pendidikan, guru murni,

mahasiswa dan ibu rumah tangga yang ingin mengajar tapi mereka

memanglingkan kuliah masuk katagori mahasiswa yaitu dari segi

pengajarannya. Walaupun kita lihat yang mengajar itu dengan

peraturan dia harus terikat dengan kita minimal 6 bulan. Dari segi

siswanya tantangan hambatannya masih dikatakan kompleks,

karena sama-sama kita tahu yang kita bina siswa-siswa ini dari

kaum marginal. Katakanlah ekonomi menengah kebawah,

tingkatan sosial menengah kebawah seperti itu. Dari upayanya

sangat dibutuhkan full untuk melakukan pengolahan atau

pembinaan yang dilakukan oleh guru-guru disini.

P : Berasal dari latar belakang apa sajakah warga belajar yang

mengikuti kegiatan di Yayasan Bina Insan Mandiri?

MN : Mayoritas siswanya dari ekonomi menengah kebawah dan kaum

urban yang berdomisili di sekitar Depok ataupun di luar Depok,

bisa di Bogor, seputar Jakarta yang berdekatan dengan Bogor,

berbatasan atau yang asli (yang tidak urban maksudnya atau warga

depok asli). Jadi tersebarlah di dekat wilayah sekolah master.

Page 109: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

P : Program/kegiatan apa sajakah yang diselenggarakan Yayasan

Bina Insan Mandiri dalam membina siswa dan siswi belajar yang

berasal dari masyarakat marjinal?

MN : Secara umum ada dua program pendidikannya yang dilaksanakan

di SMP khususnya SMP Master, program keagamaan dan program

pelajaran umum. Jadi setiap mereka sekolah itu, setiap harinya

dibagi menjadi dua sesi pelajaran. 7.30-9.15 kegiatan pelajaran

keagamaan, kemudian nanti masuk lagi dari 10.00-11.45 baru

belajar yang umum itu full, dari senin-jumat terus sabtunya di

pergunakan untuk khusus kelas ekstra kulikuler dan pengembangan

life skill dan kewirausahaan.

P : Biasanya ekstrakulikuler ada apa saja ya pak?

MN : Ekskul di SMP yang sudah berjalan ada silat, beasiswa futsal,

pelatihan futsal, da merajut, music, baik music religi, maupun

music yang umum, yang religi itu misalnya marawis, hadroh, kalau

music yang umum kaya gitar, biola. Ada juga latihan

kewirausahaan buat temen-temen yang ingin berwirausaha,

misalnya jual-jual. Nah itu masuk bagian pengolahan. Terus ada

teather, musikalisasi puisi, halaqoh keagamaan, tafsir, tafsin quran

dan lainnya.

P : Bagaimanakah cara menarik minat siswa dan siswi belajar agar

mau mengikuti program/kegiatan yang dilaksanakan Yayasan Bina

Insan Mandiri?

MN : Kalau dipisah sebenarnya ada dua kategori siswanya. Ada yang

murni beraktivitas di jalan tanpa ada sentuhan tangan orang tua dia

sudah mandiri tetapi dia beraktivitas full waktunya di jalan. Ada

juga yang masi memiliki orang yang lengkap tapi aktif berkegiatan

di jalan. Baik itu berdagang, mengasong, mengamen, dan ada juga

tidak dijalan (murni anak rumahan). Nah kalau yang anak rumahan

Page 110: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

yang paling ya kita pegang. Yang kita kasih motivasi itu dan

pemahaman ke orang tuanya juga. Dan kalau orang tuanya itu

kendor mengawal pendidikan anaknya. Otomatis anaknya kendor

juga, sehingga pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada

pembagian rapot, ketika ada penyelenggaraan pertemuan dengan

orang tua kita akan member pemahaman supaya anaknya

dihantarkan sampai dia kelar sampai ujian SMP, terus ke anaknya

setiap harinya ya ga bosan-bosan untuk menguatkan semangatnya,

antusiasnya, optimismenya, supaya mereka bisa mengambil

manfaat dengan adanya sekolah ini, mereka diharapkan dapat

mengambil manfaat sebesar-besarnya. Untuk mengembangkan

bakat minatnya supaya mereka bisa melanjutkan kejenjang atau

level yang lebih tinggi lagi. Kalau yang anak jalanannya itu

biasanya akan dibina terlebih dahulu, biasanya di divisi sosial di

bawah naungan yayasan langsung. Setelah mereka sudah bisa

hidup secar efektif normal, kadang-kadang anak-anak jalanan

itukan malam jadi siang, siang jadi malam dan seharusnya dia

belajar, dia ada di jalan. Sehingga setelah dibina di divisi sosialnya

memungkinkan dia bisa normal ketika masuk kesekolah, misalnya

dia bisa bangun pagi, dia sudah bisa mandi. Nah baru nanti dari

divisi sosial akan melemparkan di divisi pendidikan, karena kita

tidak mau repot lagi mengurusi yang dari jalanan itu. Jadi di bina

dahulu di divisi sosialnya, setelah di divisi sosial mengatakan ini

sudah layak masuk kelas. Tetapi harus diperhatikan khusus supaya

dia dia diberikan kelonggaran, misalnya “dia ngantuk di kelas

yaudahlah dibiarin tidur mungkin dia kelelahan karena terlalu

malam dia ngamen misalnya. Sambil kita lakukan pendekatan

secara personal kepada siswa-siswa yang tadi itu katakan marginal.

P : Apakah sekolah di Yayasan Bina Insan Mandiri menerapkan

pendidikan karakter?

Page 111: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

MN : Kalau nama karakter sih kita ga make gitukan, tetapi di dalam sesi

keagamaan itu katakanlah misalnya pendidikan karakter dia harus

cerdas, kreatif, berbudi pekerti, berdayaguna itu sudah menjadi

bagian budaya master. Jadi budaya master itu mengajarkan nilai

ada kurang lebih 6 nilai itu yang sudah menjadi tradisi dan harus

diketahui siswa-siswa yang masuk ke Yayasan Bina Insan Mandiri

baik dia dari tingkat Paud, SD, SMP, maupun SMA. Antara lain

kebersamaan, kepedulian, kelestarian, kebersihan lingkungan,

keharmonisan dll. Nah itu sudah menjadi bagian yang harus

diajakan disesi pelajaran kemasteran, jadi dinilai secara umum di

situ, baik yang non muslim maupun muslim, secara umum kita

ajarkan nilai itu di situ. Jadi pelajaran kemasteran namanya. Kalau

yang khusus agama islam setiap hari awal dia masuk sekolah

sampai sesi perpindahan jam dari jam 7.30-9.15 di bina sholat

dhuha, zuhur berjamaah, doa bersama, dzikir, dan surat hafalan juz

30, hafalan surat pilihan, terus baca Al-Qur’an dan mentoring

keagamaan pengajaran ta’qofah keislaman. Pengajaran yang

bersifat nilainya baik yang berkarakter baik.

P : Siapa sajakah yang bertanggung jawab atas proses pelaksanaan

penerapan pendidikan karakter di Yayasan Bina Insan Mandiri?

MN : Pendidikan karakter itu secara tegas wewenangnya koordinator

yang membawahinya dan yang memastikan bahwa kegiatan belajar

mengajar itu berjalan dengan baik disetiap level itu. Jadi tugas

yang mengajarkan karakter itu di bebankan ke koordinator masing-

masing seperti lewat pelajaran kemasteran tadi dengan

menghadirkan banyak tamu juga tidak harus dia juga

menyampaikan, tergantung kebutuhan kita misalnya, anak-anak

kita ini harus mengetahui tentang cara bermedia sosial yang yang

baik. Nah kita hadirkan orang-orang yang memang pemerhati

media sosial yang memang punya kecerdasan atau kemampuan

Page 112: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

dalam bidang tersebut yang kita sampaikan. Sedangkan anak kita

ini mau menghafal Al-Quran misalnya. Supaya mereka minat kita

hadirkan hafidz Quran untuk menyampaikan minat. Pemaparan

tema yang dibutuhkan tersebut, jadi tidak selalu koordinator yang

menyampaikan yang penting pesan karakternya atau nilai-nilai

kebaikan itu yang sesuai dengan visi misi master itu tersampaikan

tidak keluar dari itu. Lalu atau ketentuan yang sudah ditentukan

seperti itu.

Page 113: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

Pengajar Yayasan Bina Insan Mandiri

Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Juli 2018

Narasumber : Siti Nur

Waktu : 08.15

Tempat : Depan Ruang Guru

Keterangan:

P: Peneliti

ST: Siti Nur

P : Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan di Yayasan Bina Insan

Mandiri ?

SN : Pelaksanaan tuh beda-beda yah tekniknya kalau di SMP

pelaksanaannya biasanya murojaan, setelah morojaan kita bagi

bentuk perlevel, level 1 iqro, level 2 iqro, level tahsin itu putra

putrid di pisah tidak sama, gurunya pun di rolling ganti-ganti

misalnya hari ini bunda di level 1, besok lagi di tahsin.

P : Kurikulum apa yang saat ini diterapkan di Sekolah Yayasan Bina

Insan Mandiri?

SN : kurikulum yang diterapkan di yayasan ini kalau kuikulum sama

kali ya dengan yang lain karena kita jugakan nginduknya ke SMP

10 Terbuka sawangan jadi ya di sana, soal-soal ujian pun disana.

P : Menurut bapak/ibu apa faktor yang mempengaruhi Yayasan

Yayasan Bina Insan Mandiri menerapkan nilai-nilai karakter pada

setiap kegiatan yang diselenggarakan?

SN : penerapannya? Sesuai anak-anak terbentuknya nomor satu

akhlaknya deh terutamakan yang dari golongan seperti pemulung,

anak ART (Asisten Rumah Tangga) kan banyak disini hampir

semua kali ya, itu udah terbentuk karakternya dari yang ngamen.

Ya gapapa ngamen yang penting duitnya halal ya, semoga lebih

bisa terbentuk di sini. Dia bisa mengaji, sholat buat dirinya sendiri

jangan sampai dia jauh dari agama.

Page 114: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

P :Bagaimanakah cara menerapkan pendidikan karakter yang

berlangsung di

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

SN : gak langsung ya, kalau langsung kayanya berharap ya, kalau yang

langsung ya seperti ngaji aja kita ajarin,, tausiyah, kita kasih

masukan-masukan agama, cerita-cerita agama itu ajalah supaya

mereka tuh terbentuk akhlaknya lebih baik kasihan buat dirinya

sendiri nantinya.

P :Bagaimanakah metode dan pendekatan agar menarik minat siswa

dan siswi agar mau mengikuti program/kegiatan yang dilaksanakan

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

SN : kalau minat mahmereka minatnya banyak program apa aja

mereka ikut, ada acara semangat sih semangat. Dulu ada kegiatan

salon dan bunda ikut, waktu ada donatornya bunda ikut karena

pengen tahusalon tuh kaya apa, jadi tuh anak-anak lulusannya bisa

jadi potong rambut, ngelulur, meni pedi buda ikut. Nari juga ada

tapi sekarang udah engga, gurunya ada kesibukan di luar.

P : Bagaimanakah bapak/ibu mengenalkan nilai-nilai baik yang

terdapat di dalam pendidikan karakter? (seperti nilai: religious,

kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab).

SN : ya nomor 1 akhlaknya dulu, mengajinya kalau mengajinya udah

benar, sholatnya udah benar dia pasti menanamkan nilai baiknya

atau santun, nurut sama orang tua, sopan sama guru juga, sama

temen-temen juga bergaulnya bagus gitu.

P : Bagaimanakah cara bapak/ibu agar anak mengerti nilai-nilai baik

dalam pendidikan karakter?

Page 115: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

SN : kalau kaya gitu gimana ya, ga semua ya, ga semua anak ya,

mungkin itu hidayah Allah juga sih kita banyak doa aja banyak

ngajar, supaya anak-anak mengerti dan menyadari gitu aja. Kalau

untuk segaligus semuanya engga ya, karena siswa-siswa ya kan

beda-beda karakternya, pendidikan di rumahnya juga bedakan,

lingkungan rumah juga beda.

P : Bagaimana cara bapak/ibu memberi kesempatan kepada anak

untuk melakukan kegiatan kebaikan dalam nilai yang terdapat di

dalam pendidikan karakter?

SN : Cara ibu memberikan kesempatan kepada anak kalau untuk

kebaikan mereka semangat kok, ada acara gotong –royong mereka

bagus, ada acara 17 agustus mereka turun tangan dan bergabung

semangat panitianya dan anak-anak bersatu.

P : Kendala apa saja yang dihadapi dalam menerapkan pendidikan

karakter dalam setiap program/kegiatan yang berlangsung di

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

SN : kendala yang dihadapi transport, kalau mereka ga punya

transport, mereka ga sekolah, untuk tiga hari seminggu tapi ada

juga yang bolos itu faktor lingkungan bermainya.

P : Apa solusi/pemecahan masalah dari kendala yang dihadapi dalam

penerapan pendidikan karakter di Yayasan Bina Insan Mandiri ?

SN : kadang sesama teman mereka curhat, kalau dengan guru mereka

suka bilang baik-baik aja gitu, tetapi kalau sesame teman mereka

saling curhat, saling bantu. Disini teman-temanya baik-baik sampai

ngebelain ngamen untuk membantu temannya yang lagi kesusahan.

P : Bagaimanakah menurut bapak/ibu penerapan pendidikan karakter

yang dilaksanakan Yayasan Bina Insan Mandiri ? Apakah sudah

berjalan efektif atau belum?

SN : pendapat bunda sudah bagus daripada yang dulu, pertama bunda

dateng 2009 disini, makin kesini makin bagus.

Page 116: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

P : Apa saran atau masukan bagi Yayasan Bina Insan Mandiri agar

penerapan pendidikan karakter berlangsung efektif?

SN : supaya yayasan lebih memperhatikan pendidikannya mulai dari

paud, SD, SMP, SMA, Paket Malam, Paket B, Paket C.

mengkondisikan untuk tutornya dan siswa-siswanya juga, agar

terjalin kerjasama yang baik belajarnya antara guru dan siswanya.

Page 117: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

Pengajar Yayasan Bina Insan Mandiri

Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Juli 2018

Narasumber : Abdullah Azzam

Waktu : 10.10

Tempat : Masjid

Keterangan:

P: Peneliti

AA: Abdullah Azzam

P : Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan di Yayasan Bina Insan

Mandiri ?

AA : Pendidikan kararter di sekolah ini lebih banyak mempersiapkan

anak-anaknya untuk mental, mental-mental juara fighter karena

kalau kita lihat kondisi anak-anak pun kebanyakan dari mereka ini

kan anak-anak dari broken home, bahkan ada yang ga punya orang

tua, jadi mental yang kita bangun adalah mental-mental bagaimana

dia bisa bersaing kedepannya, itu sudah terbukti dengan cara anak-

anak SMP SD sudah berani jualan. Salah satunya jualan mungkin

di sini ada temen-temen kita yang jualan ice cream, ada yang

jualan pangsit, dan lain-lain. Itu sudah mempersiapkan mereka

kedepannya mau jadi apa. Dan kalau misalnya mereka

memutuskan kedepannya ingin lebih jauh, ingin kuliah meraih

mimpinya kita bisa juga mengarahkan mereka kesemacam

pengembangan-pengembangan diri yang ada di sekolah ini.

P : Kurikulum apa yang saat ini diterapkan di Sekolah Yayasan Bina

Insan Mandiri?

AA : Kurikulum sih kita lebih kenama kurikulumnya yang paling untuk

karakter itu kemasteran, kemasteran itu menyangkut tentang master

kita mengangkat kembali cerita awal berdirinya master itu seperti

apa dan disitulah kita kemasteran kelas bebas. Bebas berekspresi,

bebas berbicara, yang lebih diserahkannya ke kelas kemasteran

kalau kasus seperti ini.

Page 118: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

P : Menurut bapak/ibu apa faktor yang mempengaruhi Yayasan

Yayasan Bina Insan Mandiri menerapkan nilai-nilai karakter pada

setiap kegiatan yang diselenggarakan?

AA : Nilai-nilai dalam kegiatannya, nilai karakter itu kalau misalnya

kalau kita sendiri, kalau dari yayasan memang memiliki beberapa

orang-orang luar biasa yang bisa membantu kita dalam

membangun karakter, misalnya acara dalam seminggu sekali ada

perkumpulan dengan guru dan kita memberikan motivasi ataupun

Tanya jawab yang membuat mereka itu keluar dari masalahnya.

Ada juga kita panggil pembicara-pembicara di luar master, entah

itu dari pembicara motivasi atau pembicara spiritual dengan datang

berbicara di dalam sini.

P :Bagaimanakah cara menerapkan pendidikan karakter yang

berlangsung di

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

AA : Pendidikan kita lebih tidak memaksa mereka untuk maju tapi kita

lebih banyak memberikan contoh seperti saya dan beberapa guru

disini, tutor-tutor yang tinggal disini, kita memiliki kegiatan

masing-masing. Seperti kalau saya pribadi megang advokasi, guru

SMP dan lembaga perlindungan anaknya dan kita hanya bmberikan

contoh-contoh yang nanti pada suatu saat mereka akan bertanya

“kenapa sih kakak kok sering naik ambulan, kenapa si kakak sering

gini-gini..” dan itu pun pertanyaan berlaku ke beberapa guru yang

lain, tutor-tutor lain, teman-teman yang lain. Dan saat itulah kita

memberikan jawabanya dan kalau mereka tertarik dengan apa yang

kita lakukan kita bisa ajak.

P :Bagaimanakah metode dan pendekatan agar menarik minat siswa

dan siswi agar mau mengikuti program/kegiatan yang dilaksanakan

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

AA : Kalau untuk menarik siswa lebih ke seperti formal aja, tapi kalau

pakai cara pribadi buat anak-anak ini saya lebih membuat kita

nyaman dulu, membuat mereka tenang, dan mereka bisa berbagi

cerita, kadang saya memposisikan diri saya sebagai teman mereka

Page 119: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

di luar jam sekolah. Jadi, ada waktu-waktu berbicara dan ngobrol

dengan mereka. Di situlah ketika kita mengumumkan sesuatu jadi

mereka sudah yakin bahwa seegala suatu yang kita sampikan itu

insyaAllah bermanfaat (seperti religious, kejujuran, toleransi).

P : Bagaimanakah bapak/ibu mengenalkan nilai-nilai baik yang

terdapat di dalam pendidikan karakter? (seperti nilai: religious,

kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab).

AA : Kalau mengenalkan nilai-nilai baik di sekolah itu kembali lagi

kediri kitanya ya dan memberikan nilai-nilai ya, seperti kita

memberikan pelatihan disetiap bulan insyaAllah ada dari pak

Rohim atau dari yang lainnya. Datemen-temen ke sini kita lebih

memberikan itu melalui materi kalau misalnya kita harus terjun ke

lapangan seperti beberapa temen-temen di sini memang ada

beberapa murid yang saya lihat mereka sudah berani, anak SMP

kadang ketika ada tugas membuat surat kepolosian atau surat ke

wali kota saya ajak mereka, saya kenalkan mereka juga dengan

kepolisian bahwa polisi itu tidak semenakutkan yang orang-orang

katakan, walikota tuh tidak Cuma buat orang-orang yang berada

aja. Jadi semacam memberikan contoh mengajak mereka jalan-

jalan ke tempat yang menurut mereka hal-hal yang kayanya kantor

polisi serem seperti itu.

P : Bagaimanakah cara bapak/ibu agar anak mengerti nilai-nilai baik

dalam pendidikan karakter?

AA : Kalau dari buku panduannya yang di kasih pak Rohim caranya itu

lebih ke diri kitanyam ke diri gurunya bagaimana kita bisa

memberikan contoh yang baik dulu karena sebaik-baiknya

pendidikan bukan dengan omongan tapi lebih tepatnya itu

menggunakan contoh dan doa kata pak Rohim. Dan kita memang

lebih banyak memberikan contohnya aja. Contoh-contoh ketika

masa pertama kali semacam seperti hari msc nanti ada beberapa

Page 120: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

temen-temen yang dipanggil menjelaskan tugas dari setiap masing-

masing kita itu apa.

P : Bagaimana cara bapak/ibu memberi kesempatan kepada anak

untuk melakukan kegiatan kebaikan dalam nilai yang terdapat di

dalam pendidikan karakter?

AA : Oke kalau itu saya sendiri di sini juga membangun komunitas.

Komunitas suka baca dan menulis itu kita ngumpulnya di luar,

kadang-kadang dari temen-temen yang udah ikut gabung. Ini

karena rapat bagaimana kita bisa membuat acara di dalam sini.

Salah satu acara yang udah kita buat di dalam sini. Itu temen-temen

dongeng bahaya LGBT dan sebagainya. Temen-temen di sini pun

di dalam sini sudah banyak komunitas yang di bawa dari kampus-

kampus lain dan temen-temen ini bergabung di sini mereka

berkembang di dalam komunitas itu.

P : Kendala apa saja yang dihadapi dalam menerapkan pendidikan

karakter dalam setiap program/kegiatan yang berlangsung di

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

AA : Kalau di sini karena beragam, ada beberapa anak-anak yang

memang memiliki fisik yang lemah, ada juga mereka yang terikat

dengan pekerjaan, juga karena ada lagi beberapa anak dalam

seminggu itu cuma bisa masuk 4 hari atau 3 kali, kenapa? "karena

saya kerja gini-gini", jadi kalo misalnya kita punya acara yang

sampai harus seminggu ke depan jadi mereka menerima secara

tidak lengkap karena mereka ada yang kerja dan ada kendala di

biaya karena rumahnya jauh di Bogor, Bekasi, Jakarta. Itulah

kendala-kendala mereka yang kebanyakan karena ekonomi mereka.

P : Apa solusi/pemecahan masalah dari kendala yang dihadapi dalam

penerapan pendidikan karakter di Yayasan Bina Insan Mandiri ?

AA : Pemecahannya ya, ini yang agak sulit ya, pemecahan masalahnya

dari kendala mereka secara pribadi mengingatkan ke teman-teman,

ke teman-teman saya ini, saya bilang kalau kewajiban kalian ini

adalah belajar tapi ketika mereka tidak punya dana kita pun, saya,

tapi sekolah dan teman-teman lain membantu memfasilitasi teman-

Page 121: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

teman yang mau ikut usaha jualan, lumayan untuk setiap harinya

bisa ikut. Itu kebanyakan dari mereka juga memulai usaha jualan

kerudung, makanan. disini pun kita membuka kelas buat jualan

online itu pun perbulannya mereka dapat itu bisa membantu solusi

buat mereka dan kebanyakan anak-anak ikut ke onlinenya, ke

online shopnya karena penghasila buat merekanya lumayan untuk

bulanannya.

P : Bagaimanakah menurut bapak/ibu penerapan pendidikan karakter

yang dilaksanakan Yayasan Bina Insan Mandiri ? Apakah sudah

berjalan efektif atau belum?

AA : Kalau saya bilang efektif belum ya, karena saya pun punya

beberapa agenda yang saya berikan kepada teman-teman yang

sudah siap atau komunitas saya. Saya memberikan 10 tugas dan itu

tugas yang bahkan tugas itu sunnah dan wajib di dalam agama

islam dan untuk ini karena kemungkinan kita kekurangannya

bimbingan atau pendamping dan saya memang tidak setiap saat ada

di master. Jadi kurang ada yang mengontrol mereka, kurang ada

yang mengontrol temen-temen ini untuk ngebantu nge backup

ketika saya lagi ga ada, jadi untuk berjalan atau tidaknya ada

beberapa anak-anak yang berhasil melewati itu tapi kalo ga ada

kontrol lagi ya lama- kelamaan mungkin juga mereka akan

mundur.

P : Apa saran atau masukan bagi Yayasan Bina Insan Mandiri agar

penerapan pendidikan karakter berlangsung efektif?

AA : Sarannya buat yayasan itu untuk penerapan pendidikan

karakternya bisa efektif, mungkin lebih lakukan lebih tegas lagi,

lebih kuat lagi dan pantauannya lebih diperkuat karena dengan kita

bisa memantau anak-anak kita pun akan bangga ketika anak-anak

kita bisa bangkit

Page 122: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

Pengajar Yayasan Bina Insan Mandiri

Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Juli 2018

Narasumber : Siti Kholiah

Waktu : 11.00

Tempat : Masjid

Keterangan:

P: Peneliti

ST: Siti Kholiah

P : Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan di Yayasan Bina Insan

Mandiri ?

SK :Kalau untuk pelaksanaanya yang metode pembelajaran, diadakan

pendekatan. Kalau murid baru adanya oriemtasi siswa baru

diadakan 3 hari. Setelah selesai orientasi, masuk dan belajar.

P : Kurikulum apa yang saat ini diterapkan di Sekolah Yayasan Bina

Insan Mandiri?

SK : Kurikulum yang ada saat ini kurtilas, tetapi saya kurang tahu,

lupa. Karena saya kurang megang pelajaran umum.

P : Menurut bapak/ibu apa faktor yang mempengaruhi Yayasan

Yayasan Bina Insan Mandiri menerapkan nilai-nilai karakter pada

setiap kegiatan yang diselenggarakan?

SK : Pendidikan karakter itu, kalau saya itu biasanya seperti yang

dibicarakan ka Azzam tadi, pendekatan. Contoh pertama kalau

misalnya ada anak yang keterbelakangan mental (berkebutuhan

khusus) kita lebih pendekatan pribadi.

P :Bagaimanakah cara menerapkan pendidikan karakter yang

berlangsung di Yayasan Bina Insan Mandiri ?

SK : Menerapkannya dengan cara membimbing dengan cara

memberitahu mereka diantara yang “boleh dan tidak boleh” “oh ini

gak boleh loh, ini harus seperti ini, ini harus seperti ini”, misalnya

yang tidak boleh hal-hal yang dilarang itu kita beritahu kepada

mereka. Misalnya yang halal dan haramnya. Jadi kita beritahu

mereka itu dengan cara pelan-pelan, baik-baik. Supaya mengerti

dan paham. Menerapkan tentang karakter biasanya dari sikap

Page 123: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

mereka, kalau sikap mereka “arogan” kita harus berbicara pelan-

pelan, karena mereka itu biasanya backgroundnya itu dari anak

yang broken home banyak yang seperti itu. Jadi kita harus benar-

benar memberikan kasih sayang, lebih kepada pendekatannya,

menerapkannya dengan kasih sayang. “penuh dengan cinta dan

kasih sayang”

P :Bagaimanakah metode dan pendekatan agar menarik minat siswa

dan siswi agar mau mengikuti program/kegiatan yang dilaksanakan

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

SK : Agar supaya minat pertama itu kita bikin mereka nyaman dulu,

apa sih maunya dia, kita harus tahu dulu maunya seperti apa. Jadi

kita tidak langsung fokus ke teori-teori. Tujuan mereka ke sini mau

ngapain, kita harus tau juga, selain itu juga kita harus tau gimana

sih, maunya si anak ini. Nanti baru dari situ kita bisa melihat cara-

cara memberikan metode-metode pembelajaran itu, metode

pembelajaran misalnya sikap kita, saintifik, pengenalannya. Ya

untuk menerapkan sikap mereka kitakan harus bener-bener lembut,

supaya mereka tahu kita mencontohkan dulu bagaimana caranya

agar mereka itu engga seperti yang arogan-arogan.

P : Bagaimanakah bapak/ibu mengenalkan nilai-nilai baik yang

terdapat di dalam pendidikan karakter? (seperti nilai: religious,

kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab).

SK : Kalau untuk nilai-nilai baik dengan cara dalam pengenalan,

nasehat-nasehat supaya misalnya tentang nilai-nilai agama

diterapin. Antara yang boleh dan tidak boleh beritahu. Contoh anak

sedang pacaran iti tidak bagus “kamu masih kecil loh, ka, kamu

sekarang sekolah dulu, jangan pacaran dulu, boleh bacaran setelah

ada waktunya.” Contoh lagi seperti berantem “gak boleh berantem”

itu termasuk memberikan nilai-nilai baik juga ke anak-anak. Kalau

ada anak berantem biasanya dihukum dengan gurunya, kalau disini

ada anak berantem kita lerai lalu kita nasehatin satu persatu, kita

mendamaikan mereka lebih kearah nasihat mendamaikan.

P : Bagaimanakah cara bapak/ibu agar anak mengerti nilai-nilai baik

dalam pendidikan karakter?

Page 124: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

SK : Dengan cara memberikan nasehat agar mereka paham kalau kita

sering nasehatin, kadang-kadang ada anak yang bandel kita susah

banget mengerti, gamau mengerti di bilangin tapi lama-lama

mengerti. Kita membicarakan tentang dunia akhirat “nanti kalau

kamu kaya gini nanti disana bagaimana? Dan seandainya kamu jadi

ibu kamu jadi ibu dan ibu jadi kamu, kalau kamu seperti itu kira-

kira kamu mau ga di gituin?” jadi kita harus menggambarkan diri

kita seperti mereka. Agar mereka bisa berfikir yang positif ketika

kita menyontohkan seperti itu.

P : Bagaimana cara bapak/ibu memberi kesempatan kepada anak

untuk melakukan kegiatan kebaikan dalam nilai yang terdapat di

dalam pendidikan karakter?

SK : Pertama diskusi dulu, mau ada orientasi dirapati dulu sebelum

anak sekolah masuk. Lalu mau mengadakan acara orientasi ada

yang sistemnya kaya sekolah lain dipukulin, adanya kekerasan. Di

sini tidak boleh, kalau di disini harus adanya persaudaraan. Jadi

nilai-nilai baiknya di situ. Terus kalau mau bikin acara sistemnya

di buat seperti game jangan terlalu berlebihan, kita harus menjaga

etika yang bermanfaat aja. Karena ini tempatnya di masjid tidak

boleh yang berlebihan. Jadi kita menerapkannya seperti itu.

P : Kendala apa saja yang dihadapi dalam menerapkan pendidikan

karakter dalam setiap program/kegiatan yang berlangsung di

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

SK : kalau kendalanya dari anaknya, kalau susah dibilangin. Kadang

kalau ada yang rumahnya jauh. Karena kendalanya keuangan

mereka, atau ga ada ongkos untuk transport, lalu karena hujan.

P : Apa solusi/pemecahan masalah dari kendala yang dihadapi dalam

penerapan pendidikan karakter di Yayasan Bina Insan Mandiri ?

SK : solusinya untuk mendamaikan mereka pendekatan pribadi, contoh

siswa ada masalah dengan orang tua, orang tua marah besar dengan

anaknya gara-gara anaknya bergaul dengan salah satu teman di

sekolah yang kurang baik. Orang tua tersebut laporan ke saya

“bagaimana nih bunda nak saya seperti ini keluar malem terus,

berpakaian yang tidak pantas terus bergaulny bergadang terus

Page 125: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

pulang pagi saya kan khawatir anak saya perempuan.” “gini aja

mamah jangan terlalu keras, kasih kepercayaan kepada meraka.”

Alhamdulillah sekarang sudah baikan lagi. Dan saya juga

memberikan pendekatan makan bareng, memberikan rasa aman

dan nyaman kepada mereka. Solusinya dengan cara pendekatan

seperti itu dengan pribadi masing-masing dan pribadi mereka. Satu

persatu saya Tanya “masalahnya apa”, solusinya mendamaikan

dengan cara pendekatan seperti itu. Dan akhirnya mereka sadar,

meminta maaf kepada orang tuanya, karena yang dibutuhkan

mereka itu kasih sayang, kalau kita sayang dengan mereka, merek

akan dekat dengan kita.

P : Bagaimanakah menurut bapak/ibu penerapan pendidikan karakter

yang dilaksanakan Yayasan Bina Insan Mandiri ? Apakah sudah

berjalan efektif atau belum?

SK : Menurutsaya sudah efektif, kadang kala masih ada yang bilang

masih belum, tetapi hampir 75% sudah efektif.

P : Apa saran atau masukan bagi Yayasan Bina Insan Mandiri agar

penerapan pendidikan karakter berlangsung efektif?

SK : Saran saya dari yayasan ini agar supaya mereka berkembang lebih

banyak lagi. Cara-cara metode-metode dikembangin lagi supaya

anak-anak lebih megerti dan gampang memahaminya. Punya ide-

ide baru dan supaya anak-anak ini lebih sholeh, yang tadinya

arogan, tidak mau berubah, bahkan yang dulu seperti itu sekarang

sudah bercadar sudah berubah drastic 90%. Saran supaya ide-ide

agama di sini sangat dibutuhkan untuk anak-anak karena di sini

tempatnya berdampingan dengan luar (kehidupan terminal) identik

dengan minuman keras, pil ekstasi, bahkan ada yang meninggal.

Diharapkan saya semoga master lebih baik lagi, karena semakin

kesini semakin baik, 2010 sampai sekarang perkembangan itu

sudah drastis banget. Udah beda banget.

Page 126: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

Pengajar Yayasan Bina Insan Mandiri

Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Juli 2018

Narasumber : Tommy Pratama

Waktu : 12.35

Tempat : Depan Ruang Guru

Keterangan:

P: Peneliti

TP: Tommy Pratama

P : Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan di Yayasan Bina Insan

Mandiri ?

TP : Pendidikannya ya beda daripada sekolah sekolah lainnya, kalau

sistemnya hampir sama. Kita kan ada sekolah terbuka ada sekolah

paket, ya kan? Nah, disisi itu kan kita buat baju paket itu bebas,

kalau untuk paket. Kalau untuk terbuka kita masih baju seragam

biasa, tapi kita kalau yang ga mampu masih bisa pakai baju bebas,

segitu kurang lebihnya.

P : Kurikulum apa yang saat ini diterapkan di Sekolah Yayasan Bina

Insan Mandiri?

TP : Kurikulum.. Kurikulum, kalau ga salah sekarang kurikulum 2013

deh

P : Menurut bapak/ibu apa faktor yang mempengaruhi Yayasan

Yayasan Bina Insan Mandiri menerapkan nilai-nilai karakter pada

setiap kegiatan yang diselenggarakan?

TP : Ya jadi kita kan anak anak jaman gitu ya kan, kita menerima

karakter, jadi bebas ya maksudnya ga terlalu formal kaya di

sekolahan lain gitu, jadi orang orang ga mampu ya kan apa apa kita

terima gitu, orang tua nya yang ya gitulah, bukan orang tua yang

perduli sama anaknya ya kita tampung.

P :Bagaimanakah cara menerapkan pendidikan karakter yang

berlangsung di

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

Page 127: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

TP : Pendidikannya, karakternya, ya kita ada tadarusan, kalau dari pagi

SMP tadarusan kalau belum bisa baca Al-Qur’an. Kalau yang

sudah bisa baca Al-Qur’an ya kita lanjut gitu.

P :Bagaimanakah metode dan pendekatan agar menarik minat siswa

dan siswi agar mau mengikuti program/kegiatan yang dilaksanakan

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

TP : Kita melihat anak anak ini kan ga mampu kan, tapi punya bakat

ya kan? Yang terpendam gitu. Sedangkan di luar sekolah lain itu

dia mampu tapi pendidikannya pakai biaya gitu. Nah disitu kita

ngeliat karaker orang itu ada kemauan untuk giat belajar gitu dan

ada kemauan untuk kuliah di negeri gitu, kalah sama sekolah

sekolah lain gitu.

P : Bagaimanakah bapak/ibu mengenalkan nilai-nilai baik yang

terdapat di dalam pendidikan karakter? (seperti nilai: religious,

kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab).

TP : Kalau kita liat sih kita hanya punya aula ya setidaknya, ya jalan

satu satunya ya kita ngaji, itu moral yak an, terus kita puasa,

tahajud, itu sih yang dipendam di master itu masih sampai

sekarang.

P : Bagaimanakah cara bapak/ibu agar anak mengerti nilai-nilai baik

dalam pendidikan karakter?

TP : Dari agama, agama menilaikan tersendiri dari perbuatan agama,

yang hafidz jadi dia menyesuaikan pergaulan kita, lingkungan sini

emang keras sih, tapi pergaulan disini emang ya nilai agamanya

kurang juga gitu. Jadi berpedoman pada agama dulu gitu.

P :Bagaimana cara bapak/ibu memberi kesempatan kepada anak

untuk melakukan kegiatan kebaikan dalam nilai yang terdapat di

dalam pendidikan karakter?

TP : Kita ngeliat kelakuannya dulu gitu, dia bandel ga? Karakter dia

seperti itu, tapi dia mampu gitu untuk dari yang ga baik bisa jadi

yang baik, dan dia berprestasi diajang sekolahan gitu jam sekolah

master, dan diluar nah kita ikutin gitu.

Page 128: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

P : Kendala apa saja yang dihadapi dalam menerapkan pendidikan

karakter dalam setiap program/kegiatan yang berlangsung di

Yayasan Bina Insan Mandiri ?

TP : Kendala, kalau kendala ya jujur ya, kadang kadang orang disini

kan makan bareng bareng. Kan kendalanya tuh kelaparan mungkin

kali ya? Kelaparan, abis itu dia mau makan nyari apa, susah gitu.

Sedangkan susah kita diajak berfikir, kita ga makan dua hari satu

hari, tapi kita diajak mikir keras, ujian gitu harus mendapatkan

nilai keras. Itu yang menjadi tantangan untuk kita.

P : Apa solusi/pemecahan masalah dari kendala yang dihadapi dalam

penerapan pendidikan karakter di Yayasan Bina Insan Mandiri ?

TP : Solusinya kita membentuk karakter setiap siswa supaya dia

terampil, supaya dia lolos dari zona nyamannya dia, dia supaya

bisa “Gua bisa loh, bisa bersaing sama yang diluar gitu diluar

Master. Lu punya orang tua lengkap, lu istilahnya di biayain tapi lu

segitu aja kepintaran kecerdasan lu. Jadi kalau ga gitu gua ga

makan, gua menjerit disini, tapi gua bisa berprestasi melawan

semua gitu, kehebatan yang pedoman agama semakin bisa sampe

sekarang”

P : Bagaimanakah menurut bapak/ibu penerapan pendidikan karakter

yang dilaksanakan Yayasan Bina Insan Mandiri ? Apakah sudah

berjalan efektif atau belum?

TP : Kalau efektif, InsyaAllah efektif. Cuma sedikit mungkin guru

gurunya ada yang keluar masu. Karena mungkin ga betah dengan

murid muridnya, terus ada juga mungkin karena biayanya. Tapi ini

guru gurunya sama anak anak nya harus ikhlas, ya ilmu ikhlas ini

sulit, ilmu ikhlas ini memang kuat.

P : Apa saran atau masukan bagi Yayasan Bina Insan Mandiri agar

penerapan pendidikan karakter berlangsung efektif?

TP : Harus ada pedoman contoh bagi yayasan supaya ada siswa yang

bisa lolos di universitas lain, maksudnya dia balik kesini dia

pedoman untuk kedepannya itu contoh buat yang lainnya biar

mengikuti jejak kakak kakak nay yang udah hebat sebelumnya.

Page 129: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

LAMPIRAN 3

KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA

No. ASPEK MASALAH SUB ASPEK MASALAH

1. Pendidikan Karakter Penerapan pendidikan karakter

Nilai-nilai pendidikan karakter

2. Yayasan Bina Insan

Mandiri

1) Pelaksanaan pendidikan karakter

2) Kendala dan upaya menerapkan

nilai-nilai pendidikan karakter

kepada siswa kaum marginal.

3) Saran atau masukan bagi Yayasan

Bina Insan Mandiri agar penerapan

pendidikan karakter berlangsung

efektif.

3. Siswa Kaum Marginal 1) Siswa menerapkan pendidikan

karakter dalam kehidupan sehari-

hari

Page 130: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

LAMPIRAN 4

LEMBAR OBSERVASI

1. Nama Sekolah : SMP YAYASAN BINA INSAN MANDIRI

2. Waktu : 10.00 WIB

3. Tanggal : 23 Juli 2018

No. ASPEK YANG DIAMATI KOMENTAR

I Kelas

1. Tempat duduk siswa

2. Tempat duduk guru

3. Kesediaan alat mengajar

4. Lantai kelas

Tidak ada kursi, hanya ada meja belajar

Tidak ada kursi guru dan meja guru

Cukup lengkap

Lantai kelas layak digunakan

II Ruang Guru

1. Privasi Ruang

2. Meja masing-masing guru

Ruang guru dan ruang kepala sekolah

dipakai bersamaan.

Pengajar menggunakan meja bersamaan

dengan guru lain.

III Ruang Kepala Sekolah

1. Privasi Ruang

2.Tempat duduk Kepala Sekolah

Kurang memiliki privasi karena ruang guru

dan ruang kepala sekolah dipakai

bersamaan.

Tidak ada tempat duduk kepala sekolah,

kursi kepala sekolah dipakai bersamaan

dengan pengajar lainnya.

IV Ruang TU

1. Komputer

2. ATK

Ada

Cukup memadai

V Perpustakaan

1. Buku-buku Buku-buku di perpustakaan masih terlihat

kurang tertata rapih, kurangnya rak-rak

buku. Dan buku-buku di perpustakaan

tidak telalu banyak.

VI Masjid

1. Keadaan Masjid Masjid layak di gunakan.

Page 131: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

LEMBAR OBSERVASI

1. Nama Sekolah : SMP YAYASAN BINA INSAN MANDIRI

2. Waktu : 10.00 WIB

3. Tanggal : 23 Juli 2018

NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

1. Tempat duduk masing-masing

siswa Tidak ada kursi, hanya ada meja

belajar.

2. Kesiapan menerima pembelajaran Sebelum guru masuk siswa sudah siap

untuk belajar.

II Kegiatan Membuka Pelajaran

1. Menjawab pertanyaan guru Siswa aktif menjawab pertanyaan saat

guru menanyakan materi yang

dibahan kemarin.

2. Mendengarkan penjelasan tentang

kompetensi yang hendak dicapai

Terdapat beberapa siswa yang kurang

fokus dalam belajar.

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

1. Memperhatikan penjelasan materi

pelajaran

Ya, siswa mempehatikan

2. Bertanya saat proses penjelasan

materi

Siswa aktif dalam bertanya

3. Interaksi antar siswa Ada beberapa siswa yang hanya diam

saja saat diberikan tugas diskusi antar

teman.

4. Interaksi antara siswa-guru, siswa-

materi pelajaran

Ada beberapa Siswa yang masih

belum mengerti saat guru

menjelaskan, dan terlihat berdiam

diri, tetapi ada juga yang aktif

bertanya.

Page 132: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

B. Pendekatan/Strategi Belajar

1. Keterlibatan dalam kegiatan

belajar

Semua terlihat, hanya saja ada siswa

yang kurang aktif dalam kegiatan

belajar.

2. Mengemukakan pendapat ketika

diberikan kesempatan

Ya, untuk anak yang aktif sudah baik,

tetapi siswa yang kurang aktif harus

selalu diperhatikan oleh guru.

3. Mencatat penjelasan yang

disampaikan guru

Hampir semua mencatat penjelasan

dari guru.

4. Mengikuti proses pembelajaran Ya, siswa menikmati proses kegiatan

belajar sekolah.

C. Pemanfaatan Media

Pembelajaran/Sumber Belajar

1. Interaksi antara siswa dan media

pembelajaran yang digunakan

guru

Masih kurang, karena keterbatasan

media pembelajaran membuat kurang

adanya interaksi.

2. Tertarik pada materi yang

disajikan dengan media

pembelajaran

Karena keterbatasan media

pembelajaran siswa lebih mudah

bosan dan mulai tidak fokus belajar.

3. Ketekunan dalam mempelajari

sumber belajar yang ditentukan

guru

Siswa semuanya tekun dalam belajar,

memperhatikan guru saat belajar,

tetapi ada saja yang tidak

memperhatikan karena sudah bosan.

D. Penilaian Proses

1. Mengerjakan tugas/latihan yang

diberikan guru

Saat guru menanyakan tugas atau

latihan, semua murid mengerjakan,

karena mengerjakan tugas adalah

tanggung jawab mereka.

2. Menjawab pertanyaan guru

dengan benar

Hanya sebagian saja

E. Penggunaan Bahasa

1. Mengemukakan pendapat Ya

2. Mengajukan pertanyaan Ya

Page 133: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

IV PENUTUP

Keterlibatan dalam memberi

rangkuman/kesimpulan

Diakhir pelajaran guru selalu

memberi tahu kesimpulan pelajaran

hari ini misalnya. Murid aktif untuk

menambahkan kesimpulan dari setiap

anak.

Page 134: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

LAMPIRAN 5

DOKUMENTASI

RUANG PKBM YAYASAN BINA INSAN MANDIRI

Page 135: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

RUANG KELAS

PERPUSTAKAAN

Page 136: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

RUANG ADMINISTRASI YABIM

Page 137: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

MASJID

Page 138: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

KETUA YAYASAN

KOORDINATOR SMP

PENGAJAR

Page 139: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

PENGAJAR

PENGISIAN KUESIONER PENELITIAN

KEGIATAN SETIAP PAGI (MUROJAAN, BACA AL-QURAN)

Page 140: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

PROSES BELAJAR MENGAJAR

LAB. KOMPUTER

HADROH TRASHICK

DAUR ULANG

Page 141: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

SIKAP TOLERANSI ANTAR AGAMA LAIN

PIKET KELAS

MASUK KELAS TEPAT WAKTU BERJUALAN

KERAJINAN TANGAN PEMILIHAN KETUA KELAS

Page 142: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

ACARA 17 AGUSTUS MENGGUNAKAN PAKAIAN BATIK

PENYULUHAN MOTIVASI

PENGHARGAAN LOMBA DAUR ULANG

PAMERAN BUKU

Page 143: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja

LAMPIRAN 6

BIODATA PENULIS

Nama : Rani Tussadiah

TTL : Jakarta, 29 Juni 1996

Alamat : Jl. Mustika Ratu, Kec. Ciracas. Jakarta Timur

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

SDN Pekayon 01 Jakarta

SMPN 208 Jakarta

SMA Bina Dharma Jakarta

S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 144: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja
Page 145: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja
Page 146: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41838... · 2018-10-12 · ... Mengetahui kendala dan upaya apa saja