diabetes melitus
TRANSCRIPT
DIABETES MELITUS
HERLINA,S.Gz
EPIDEMIOLOGI
Tahun 2005 penderita DM Indonesia menduduki peringkat 5 di dunia.
Dengan jumlah total kasus 12,5 juta penduduk
Prevalensi 1,5 % - 2,3 % diperkirakan akan terus meningkat
DefinisiSindrom yang ditandai oleh keadaan hiperglikemia kronik akibat gangguan sekresi insulin dan kerja insulin atau kombinasi dari keduanya
PatofisiologiKekurangan insulin ↑ m,tingkat glukosa darah, pemecahan lemak dan protein menjadi glukosa.
Perubahan metabolisma » hiperglikemi,dislipidemia,ketosis dan ketoasidosis serta glikolisasi protein
Kerja insulinHepar : Glikogenolisis, p’bahan asam amino+ asam lemak mjd keton p’rubahan as.amino jd glukosa
Anabolik: M’tingkatkan p’simpanan glukosa,sintesis HDL,kolesterol,VLDL.
Otot :M’tingkatkan sintesis protein dan glikogen.
Lemak : M’tingkatkan p’simpanan trigeliserida serta lipolisis seluler
KlasifikasiDM Tipe 1 » destruksi sel beta umumnya
menjurus kedefisiensi insulin absolute : autoimun,idiopati.
DM Tipe 2 » bervariasi,dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi insulin disertai resistensi insulin.
DM Tipe lain » defek genetik sel ß dan kerja insulin,penyakit lain
DM Gestasional
Gejala klinis
Khas : poliuri,polidipsi, polipagi,BB menurun dengan sebab yang tdk jelas.
Tidak khas : lemah,kesemutan,gatal,nata kabur,disfungsi ereksi,pruritusvulva,luka sulit sembuh.
Faktor Resiko
1. Usia >45 thun2. Berat Badan Lebih/ IMT .23
kg/m²3. Hipertensi (>140/90)4. Riwayat DM pada keluarga5. Riwayat abortus berulang/lahir
bayi cacat,BB lahir>4000 g6. HDL ≤35mg/dl dan atau
trigliserida ≥200 mg/dl
Diagnosis DM
Dengan gejala khas GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ≥ 126 md/dl -> DM
Bila tanpa gejala khas belum tentu -> tes toleransi glukosa (TTG).
Kompliksi DMAkut -> Ketoasidosis metabolik, hiperosmolar non ketotik, hipoglikemia,
Kroonis -> Makroangiopati pada ,jantung,otak,darah tepi.Mikroangiopati pada mata ginjal.Neuropati pada sensoris motoris.Non vaskular pada kulit,fungsi sex.
Pengelolaan DM
1.Edukasi.2.Perencanaan makan.3.Latihan jasmani.4.Farmakologis.
Edukasi1.Apakah DM itu ? Komplikasi
DMFaktor penyebab timbulnya DM dan bagaimana menekannya.
2 Perencanaan makan.3 Latihan jasmani 4 Farmakologi5 pemeliharaan kaki.
Perencanaan makanMenetapkan kebutuhan kalori perhari
sesuai BB ideal dan aktifitas fisik.Menetapkan komposisi zat gizi : KH
45-65 %,Protein 10-15% Lemak 20-25% ,serat 25 %.Gula pasir 5%.
Pembagian menu menjadi 6 porsi 3 x makan utama 3 x selingan.
Jenis makanan yang di hindari :Gula pasir,gula merah, ( makanan dan minuman yang manis serta hasil olahan dari gula, coklat,permen dodol, wajik dll )
Jenis bahan makanan semua dibatasi kecuali :Sayuran golangan A :Contoh : ketimun,tomat,selada,jamur kuping labu air
Latihan jasmaniManfaat : Meningkatkan kerja
insulin,menurunkan BB, dan GD.Dianjurkan latihan aerobik teratur 3-
4 kali/minggu @ 30 mnt CRIPE (continous,rytmic,interval,prgressive,endurance),diusahakan tercapai denyut nadi 70-75% denyut maksimal (220 - usia)
jenis Cara kerja Efek samping
sulvonilurea M’ningkatkan sekresi insulin
BB naik, hipoglikemia
glinid s.d.a
Metformin M’nekan produksi glukosa hepar
Diare,dispepsia
Glukosidase alfa blokers
Menghambat absorpsi glukosa
Flatus, tinja lembek
Tiaziolindion Menambah sensitifitas thdp insulin
edema
Insulin Menekan produksi glukosa hepar,stimulasi pemanfaatan glukosa
BB naik dan hipoglikemia
THANK YOU