di sumatera barat dalam peringatan dini bencana alam...
TRANSCRIPT
SISTEM DISEMINASI INFORMASI WRS CLIENT DVB
DI SUMATERA BARAT DALAM PERINGATAN DINI BENCANA ALAM
Oleh :
HAMDY ARIFIN, S.Si
PMG Pelaksana - Stasiun Geofisika Klas I Padang PanjangJl. Meteorologi, Kel. Silaing Bawah, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat
Email : [email protected]
Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang rentan
terhadap bencana alam khususnya bencana gempabumi dan tsunami. Hal tersebut
disebabkan karena Sumatera Barat dilalui oleh tiga sumber ancaman gempabumi yaitu
zona sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone), Zona subduksi pertemuan antara lempeng
tektonik India-Australia dengan lempeng Eurasia, dan sesar Mentawai (Mentawai Fault
Zone). Terdapat 14 kabupaten / kota yang merupakan daerah rawan bencana
khususnya ancaman bencana gempabumi dan tsunami. Kabupaten dan kota tersebut
meliputi Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota
Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Solok,
Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten
Solok Selatan, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman.
Gambar 1. Peta Seismisitas Provinsi Sumatera Barat (sumber : Badan MeteorologiKlimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang)
Kondisi ini menuntut adanya informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami bagi
seluruh masyarakat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adalah lembaga
pemerintah yang bertanggung jawab untuk menghasilkan dan mendiseminasikan informasi
gempabumi dan peringatan dini tsunami tersebut. BMKG sebagai penyedia informasi
gempabumi dan peringatan dini tsunami memberikan informasi kepada masyarakat secara
cepat, tepat dan akurat. Untuk itu dibutuhkan sistem diseminasi yang dapat menyampaikan
informasi tersebut sehingga langsung diterima oleh masyarakat itu sendiri dan institusi terkait
kebencanaan khususnya.
Sistem peringatan dini gempabumi dan tsunami BMKG menggunakan enam
moda diseminasi, berikut ini system diseminasi yang digunakan oleh BMKG dalam
menyebarluaskan informasi tersebut adalah:
1. Short Message Service (SMS)
2. E-mail
3. Fax
4. Website, termasuk situs jejaring social facebook dan twiter
5. Warning Receiver System(WRS)
6. Global Telecommunication System(GTS)
Agar masyarakat mendapatkan informasi mengenai gempabumi atau warning
tsunami dan informasi lainya dari BMKG yang menggunakan koneksi ip2ip secara online
cepat dan tepat, maka di bangunlah WRS Client. WRS Client merupakan aplikasi online yang
terhubung ke BMKG melalui internet, Vsat maupun DVB. Dengan WRS client memungkinkan
institusi atau client mendapatkan informasi secara detail mengenai warning gempabumi,
tsunami dan informasi BMKG lainya misalnya cuaca, dan iklim, baik peta maupun informasi
gempabumi dan tsunami itu sendiri. Ada dua informasi penting yang tersedia pada WRS
client yaitu warning gempa bumi tsunami dan info BMKG pada umumnya.
WRS DVB Client pada dasarnya digunakan untuk menerima dan memproses
informasi yang didapat dari WRS DVB Server yang berada pada BMKG Pusat Jakarta.. Oleh
sebab itu pemanfaatan WRS DVB Client yang terpasang di Sumatera Barat kurang maksimal
dikarenakan WRS DVB Client tersebut tidak dapat memproses informasi yang berasal dari
Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang yang merupakan Pusat Gempabumi Regional 6.
Dimana informasi gempabumi yang dideseminasikan terbatas hanya untuk gempabumi
diatas 5 SR dan peringatan dini tsunami. Untuk gempabumi dibawah 5 SR belum ada
fasilitas untuk mendesiminasikan info tersebut. Sumatera barat yang memiliki 3 sumber
ancaman gempabumi seringkali gempabumi yang terjadi dibawah 5 SR yang dirasakan dan
membuat panik masyarakat.
Perangkat WRS DVB Client yang terpasang dapat menerima informasi gempa bumi
diatas 5 SR, informasi warning tsunami, informasi cuaca kota besar nasional, informasi
maritim dan informasi indeks standar pencemaran udara. Tetapi untuk gempa dibawah 5 SR
belum dapat didesiminasikan dari perangkat tersebut. Sedangkan wilayah Sumatera Barat
yang dilalui oleh tiga sumber ancaman gempabumi yaitu zona sesar Sumatera (Sumatera
Fault Zone), Zona subduksi pertemuan antara lempeng tektonik India-Australia dengan
lempeng Eurasia, dan sesar Mentawai (Mentawai Fault Zone) sering merasakan gempa
dibawah 5 SR yang menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Disamping bencana gempabumi dan tsunami wilayah Sumatera Barat juga sering
mengalami cuaca yang ekstrim sehingga menimbulkan bencana tanah longsor dan banjir.
Bencana kabut asap juga merupakan bencana tahunan yang terjadi di wilayah Pulau
Sumatera dan pulau Kalimantan seperti yang terjadi pada tahun 2015 bencana kabut asap
menimbulkan korban jiwa di wilayah Sumatera Barat. Untuk itu masyakat tdan institusi terkait
dengan kebencanaan membutuhkan informasi tersebut untuk mengambil kebijakan.
Semenjak tahun 2015 Stasiun geofisika klas I Padang Panjang melakukan
pengembangan dengan melakukan integrasi terhadap WRS DVB Client yang terpasang di
wilayah Sumatera Barat. Dimana WRS DVB Client yang telah terpasang di wilayah
Sumatera Barat dilakukan modifikasi pada perangkat lunak WRS DVB Client agar dapat
melakukan diseminasi informasi gempabumi dibawah 5 SR seperti diagram dibawah ini :
Gambar 2. Peta Sebaran Lokasi Pemasangan WRS DVB Client Di Provinsi Sumatera Barat(sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Klas IPadang Panjang)
Diwilayah Sumatera Barat telah dipasang perangkat WRS DVB Client, diantaranya
di :1. Kota Padang Panjang2. Kabupaten Tanah Datar 3. Kabupaten Padang Pariaman4. kabupaten Pesisir Selatan5. Kabupaten Pasaman Barat6. Kabupaten Pasaman7. Kabupaten Agam8. Kabupaten Mentawai9. Kota Padang10. Kabupaten Solok Selatan11. Kota Sijunjung
Semenjak tahun 2015 Stasiun geofisika klas I Padang Panjang melakukan
pengembangan dengan melakukan integrasi terhadap WRS DVB Client yang terpasang di
wilayah Sumatera Barat. Dimana WRS DVB Client yang telah terpasang di wilayah
Sumatera Barat dilakukan modifikasi pada perangkat lunak WRS DVB Client agar dapat
melakukan diseminasi informasi gempabumi dibawah 5 SR.
Bencana alam yang terjadi di provinsi Sumatera Barat tidak hanya bencana
gempabumi dan tsunami tetapi ada bencana akibat cuaca ekstrim yang berakibat terjadinya
tanah longsor, banjir dan bencana kabut asap yang berakibat jatuhnya korban jiwa seperti
terjadi pada tahun 2015 dimana kabut asap yang sangat ekstrim terjadi di pulau Sumatera
dan Kalimantan. Stasiun Geofisika Padang Panjang mendesiminasikan informasi cuaca
ekstrim yang dikirimkan oleh Stasiun Meterologi Tabing dan bencana kabut asap dari Stasiun
Global Atmosfer Watch Koto Tabang. Dengan informasi tersebut maka institusi yang terkait
dengan kebencanaan dapat mengambil kebijakan terkait dengan informasi yang diterima.
WRS Client DVB yang terintegrasi ini juga dapat digunakan untuk mengetahui
apakah informasi yang telah didesiminasikan ini sudah diterima oleh perangkat WRS DVB
Client yang terpasang dan mengirimkan info SMS (Short Meperssages Services). Maka
dengan hal tersebut informasi yang telah disebarkan ke masyarakat dapat di pantau di
Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang.
Gambar 3. Geofisika Padang Panjang (sumber : Badan Meteorologi Klimatologi danGeofisika Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang)
Dengan telah terpasangnya perangkat diseminasi informasi BMKG di 14 kabupaten /
kota di Sumatera Barat maka informasi yang yang disebarkan tidak hanya informasi gempa
dengan magnitudo di atas 5 SR dari BMKG Pusat tetapi juga gempa-gempa dengan
magnitudo dibawah 5 SR yang berdampak dirasakan di wilayah Sumatera Barat.
KESIMPULAN
1. Diseminasi WRS DVB Client terintegrasi memberikan informasi gempabumi dan
tsunami yang sebelumnya hanya dapat mendiseminasikan informasi gempabumi
diatas 5 SR dengan dilakukan integrasi terhadap WRS DVB Client yang terpasang,
perangkat dapat menyebarkan informasi gempabumi dibawah 5 SR dan efek
goncangan kepada masyarakat secara umum dan institusi terkait kebencanaan
secara cepat.
2. WRS DVB Client tidak hanya mendesiminasikan informasi gempabumi dan warning
tsunami untuk wilayah Sumatera Barat tetapi juga digunakan untuk
mendiseminasikan informasi cuaca ekstrim dan indeks standar pencemaran udara.
3. WRS DVB Client yang terintegrasi juga digunakan untuk memantau informasi yang
telah diseminasikan dari BMKG Pusat dan Stasiun Geofisika Klas I Padang panjang
telah diterima oleh masyarakat secara umum dan institusi terkait kebencanaan
khususnya.
4. Dengan adanya pantauan terhadap perangkat WRS DVB Client yang telah terpasang
diketahui apakah perangkat tersebut berjalan normal atau memiliki kendala dalam
mendiseminasikan informasi
SARAN
1. Masih terdapat kabupaten / kota yang belum terpasang perangkat WRS Client DVB
seperti kota Bukittinggi, Kabupaten Solok, kota Solok, diharapkan adanya
pemasangan WRS Client DVB sehingga masyarakat Sumatera Barat yang berada
yang di daerah rawan bencana alam dapat mmperoleh informasi secara cepat, tepat
dan akurat.
2. WRS Client menggunakan Vsat IP belum dapat dilakukan integrasi dikarenakan
terkendala pada perangkat lunak yang berbeda ddengan WRS Client DVB.
Diharapkan WRS dengan menggunakan Vsat dapat dilakukan integrasi seperti WRS
Client DVB.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Buku Panduan Aplikasi WRS Client diLembaga Perantara, Jakarta, 2012.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Buku Dokumentasi Software Warning Client Receiver System BMKG, Jakarta, 2012.