dhf grade 1
DESCRIPTION
dhf gr 1TRANSCRIPT
MINI-CEX
SEORANG ANAK DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE GRADE II
Disusun oleh:
Ani Krisnawati
Aprillia Sri Haryati
Dewi Intisari
Pembimbing :
dr. Lilia, Sp.A
dr. SlametWidi, Sp.A
dr. Z. Hidayati, Sp.A
dr. Hartono, Sp.A
ILMU KESEHATAN ANAK RSUD KOTA SEMARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014
1
MINI-CEX
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : An. IA
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : ketileng II no. 79 Tembalang
Bangsal : Parikesit
No. CM : 289615
Masuk RS : 31 Mei 2014
Nama Ayah : Tn. AM
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Tamat SMA
Nama Ibu : Ny. TW
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Tamat SMK
2
B. DATA DASAR
1. Anamnesis ( Alloanamnesis )
Alloanamnesis dengan ibu pasien dilakukan pada tanggal 1 Juni 2014
pukul 15.00 WIB di ruang Parikesit dan didukung dengan catatan
medis.
Keluhan utama : Demam
Keluhan tambahan : Menggigil, mual, dan nafsu makan menurun.
Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelum masuk RS :
Empat hari sebelum masuk rumah sakit, anak mengalami
demam tinggi mencapai 390C, tidak menggigil dan tidak
kejang. Batuk dan pilek disangkal. Tidak ada bintik-bintik
merah seperti gigitan nyamuk, tidak mimisan, gusi tidak
berdarah, buang air besar seperti petis disangkal. Bak dalam
batas normal seperti biasa. Nyeri sendi disangkal. Riwayat
mudah lebam-lebam jika terkena benturan tidak ada, riwayat
perdarahan yang sulit berhenti tidak ada.
Dua hari sebelum masuk rumah sakit demam masih tinggi,
pasien mengeluh mual dan muntah. Muntah 1x berisi makanan
sebanyak kira-kira ½ gelas belimbing, darah tidak ada. Pasien
juga mengeluh nyeri pada ulu hati. Tidak ada bintik-bintik
merah seperti gigitan nyamuk, tidak mimisan, gusi tidak
berdarah, buang air besar seperti petis disangkal. Bak dalam
batas normal seperti biasa.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien masih demam,
pasien mengeluh mual tetapi tidak muntah dan nyeri pada
perut. Karena khawatir orang tua pasien membawa pasien ke
Puskesmas dan diberikan obat penurun panas. Demam turun
3
ketika diberi obat penurun panas, tetapi beberapa jam
kemudian demam naik lagi.
Enam jam sebelum masuk rumah sakit, pasien masih demam
namun sedikit menurun bila dibandingkan 1 hari sebelumnya,
muntah 2 kali, muntah berisi makanan, sebanyak ½ gelas
belimbing, tidak ada darah. Nyeri pada ulu hati makin
meningkat. Ibu mengakui terdapat bintik kemerahan seperti
gigitan nyamuk pada tangan dan kaki pasien, permukaannya
rata dan tidak gatal. Mimisan, gusi berdarah, BAB seperti petis
disangkal. Buang air kecil dalam batas normal seperti biasa,
tangan dan kaki hangat. Lalu, orang tua membawa pasien ke
IGD RSUD Kota Semarang untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut, oleh dokter pasien dikatan sakit demam berdarah
dan disarankan untuk rawat inap.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Sebelumnya pada 2 minggu yang lalu pasien mengalami
demam yang sama dan dibawa ke puskesmas. Setelah diberi obat,
demam turun namun 1 minggu kemudian demam timbul lagi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Adik pasien juga mengeluh demam dan dirawat di rumah sakit
dengan diagnosis demam berdarah dengue. Tetangga pasien juga
banyak yang menderita demam berdarah dengue dan juga dirawat di
rumah sakit.
4
Riwayat Persalinan dan Kehamilan :
Persalinan : Lahir spontan dibantu bidan desa
Usia dalam kandungan : 38 minggu
Berat Badan Lahir : 2800 gr
Panjang Badan : 48 cm
Kesan : neonates aterm, vigerous baby, lahir spontan
Riwayat Pemeliharaan Prenatal :
Ibu secara rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan terdekat. Saat
mulai hamil sampai usia kehamilan 7 bulan pemeriksaan dilakukan 1x
tiap bulan. Pada usia kehamilan 8 bulan dan seterusnya pemeriksaan
dilakukan 2x tiap bulan. Riwayat penyakit ibu saat hamil disangkal,
riwayat perdarahan saat hamil disangkal, dan riwayat trauma saat
hamil juga disangkal.
Kesan : riwayat pemeliharaan prenatal cukup.
Riwayat Pemeliharaan Postnatal :
Ibu pasien sering membawa pasien ke posyandu untuk dilakukan
penimbangan, imunisasi, dan ibu sering mendapatkan penyuluhan.
Kesan: riwayat pemeliharaan postnatal cukup.
Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak :
Pertumbuhan :
Berat badan lahir 2800 gram, panjang badan lahir 48 cm, lingkar
kepala dan lingkar dada ibu tidak ingat. Berat badan sekarang 20 kg,
tinggi badan sekarang 102 cm
5
Perkembangan :
Senyum : 2 bulan
Memiringkan badan : 3 bulan
Tengkurap : 3 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 7 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berbicara : 12 bulan
Senyum : 2 bulan
Memiringkan badan : 3 bulan
Tengkurap : 3 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 7 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berbicara : 12 bulan
Saat ini anak berusia 4 tahun, anak berada dalam tingkat pendidikan
taman kanak-kanak. Tidak ada gangguan perkembangan mental dan
emosi.
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan umur.
Riwayat Makan dan Minum Anak :
ASI diberikan sejak lahir sampai umur 1 bulan kemudian
diganti dengan susu formula karena ibu pasien mengaku
bahwa air susunya tiba-tiba tidak keluar.
Mulai usia 6 bulan diberikan makanan tambahan berupa bubur.
Mulai usia 10 bulan, anak diberi nasi tim dan diberi sayur-
sayuran hijau seperti bayam tanpa lauk.
6
Makanan padat : usia 1 tahun hingga sekarang diberikan
makanan masakan rumah 3 kali sehari dengan sayur sop,
kangkung, bayam dan lauk tahu goreng, tempe goreng, ayam,
telur, hati ayam dan ikan ikanan
Kesan : kualitas dan kuantitas makanan cukup.
Riwayat Imunisasi :
BCG : 1x (1 bulan ), scar (+) di lengan kanan atas
DPT : 1x (2 bulan)
Polio : 2x (0, dan 2 bulan)
Hepatitis B : 2x (0, dan 2 bulan)
Campak : tidak mendapat
Karena setiap akan imunisasi campak pasien selalu dalam keadaan
sakit.
Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap.
Riwayat Sosial Ekonomi :
Ayah pasien bekerja sebagai pekerja swasta, menanggung 1 istri, 1
nenek, dan 2 anak. Ibu penderita adalah seorang ibu rumah tangga.
Rata-rata penghasilan bulanan keluarga pasien ± Rp.1.300.000,- .
Biaya pengobatan ditanggung menggunakan BPJS Non PBI kelas III.
Kesan : Sosial ekonomi kurang
Riwayat Keluarga Berencana :
Ibu penderita alat kontrasepsi berupa pil.
Data Keluarga
AYAH IBU ADIK
Pernikahan ke I I
Umur 33 tahun 24 tahun 1,5 tahun
Pendidikan terakhir SMP SMP
7
Keadaan kesehatan/
penyakit
Sehat Sehat Sehat
Data Perumahan
Kepemilikan rumah : rumah sendiri
Keadaan rumah : rumah dengan 3 kamar tidur, 1 ruang tamu
dan 1 kamar mandi. Dinding rumah dari
tembok, berlantaikan semen beratapkan
genteng. Sumber air minum berasal dari
PAM. Sumber air mandi dan cuci
menggunakan air PAM.
Keadaan lingkungan : rumah saling berdampingan dengan tetangga
lainnya. Saluran pembuangan air lancar.
Jarang ada genangan air.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 1 Juni 2014, pukul 15.00 WIB di ruang
Parikesit.
Kesan umum :
Composmentis, tampak sakit sedang, kesan status gizi lebih dengan
perawakan sangat pendek, tampak perdarahan spontan
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 142 x / menit, isi dan tegangan cukup
Pernapasan : 32 x / menit
Suhu : 38,2 0C (axilla)
8
Status Internus
Kepala : Normocephale.
Mata : Oedem palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), Subkonjungtiva
bleeding (-)
Hidung : Epistaksis (-/-)
Telinga : Serumen (-), Discharge (-/-)
Mulut : Perdarahan gusi (-), stomatitis (-), bibir kering (-)
Tenggorok: T1-T1, hiperemis (-), detritus melebar (-)
Thorax
o Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis tidak melebar, teraba di
ICS V 2 cm medial linea midclavicula sinistra.
Perkusi : Redup
Batas atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas pinggang: ICS III linea parasternal sinistra
Batas kanan bawah : ICS V linea sternalis dextra
Batas kiri bawah : ICS V 2 cm medial linea
mid clavicula sinistra
Kesan : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)
o Paru-paru
Inspeksi : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis,
tidak terlihat adanya retraksi9
Palpasi : Stem fremitus dextra sama dengan sinistra.
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler diseluruh lapang paru,
Suara Tambahan : rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
o Inspeksi : datar
o Auskultasi : Bising usus (+) normal
o Perkusi : Timpani (+), pekak alih (-), pekak sisi (-)
o Palpasi : Supel, nyeri tekan pada regio epigastrium (+),
defance muskular (-)
Hepar : dalam batas normal
Lien : dalam batas normal
Genitalia : Laki - Laki
Anorektal : Dalam batas normal
Ekstremitas Superior Inferior
Akral dingin -/- -/-
Akral sianosis -/- -/-
Oedem -/- -/-
CRT <2’’ <2’’
Petechie +/+ +/+
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin
Tanggal Jam Hb Ht Leukosit Trombosit31/5/2014 11,3 34,10 8.000 252.0002/6/2014 08.40 13,5 39,10 2.800 115.0002/6/2014 17.30 13,1 37,2 2.600 88.000
10
3/6/2014 08.50 13,8 40,9 2.500 66.0003/6/2014 18.20 12,1 34,3 1.600 48.0004/6/2014 08.50 13,3 38,7 2.900 48.0004/6/2014 16.30 13,5 38,8 4.700 55.000
X-Foto thoraks RLD
Tampak kesuraman homogeny pada laterobasal hemithoraks kanan
Kesan : efusi pleura kanan
PEI 17%
V. PEMERIKSAAN KHUSUS
Data Antropometri :
Status Gizi
• Anak laki-laki usia 4 tahun
• Berat badan : 20 kg
• Tinggi badan : 102 cm
Pemeriksaan status gizi ( Z score ):
WAZ = BB – median = 2 0 – 16,7 = 1,65 ( gizi normal)
SD 2,00
HAZ = TB – median = 102 – 1 02,9 = -0,214 (Sangat pendek)
SD 4,20
11
WHZ = BB – median = 2 0 – 16,3 = 2,46 (gemuk)
SD 1,5
Kesan : status gizi lebih dengan perawakan sangat pendek
VI. RESUME
Telah diperiksa pasien laki-laki dengan usia 4 tahun, berat badan 20 kg
dengan keluhan 4 hari sebelum masuk rumah sakit, anak mengalami demam
tinggi mencapai 390C, tidak menggigil dan tidak kejang. Batuk dan pilek
disangkal. Tidak terdapat bintik-bintik merah seperti gigitan nyamuk pada daerah
kedua tangan, tidak mimisan, gusi tidak berdarah, buang air besar seperti petis
disangkal. Bak dalam batas normal seperti biasa. Nyeri sendi disangkal.
Dua hari sebelum masuk rumah sakit demam masih tinggi, pasien
mengeluh mual dan muntah. Muntah 1x berisi makanan sebanyak kira-kira ½
gelas belimbing, darah tidak ada. Pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hati.
Terdapat bintik-bintik merah seperti gigitan nyamuk, tidak mimisan, gusi tidak
berdarah, buang air besar seperti petis disangkal. Bak dalam batas normal seperti
biasa.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien masih demam, pasien
mengeluh mual tetapi tidak muntah dan nyeri pada perut. Karena khawatir orang
tua pasien membawa pasien ke Puskesmas dan diberikan obat penurun panas.
Demam turun ketika diberi obat penurun panas, tetapi beberapa jam kemudian
demam naik lagi.
Enam jam sebelum masuk rumah sakit, pasien masih demam namun
sedikit menurun bila dibandingkan 1 hari sebelumnya, muntah 2 kali, muntah
berisi makanan, sebanyak ½ gelas belimbing, tidak ada darah. Nyeri pada ulu hati
makin meningkat. Ibu mengakui terdapat bintik kemerahan seperti gigitan
nyamuk pada tangan dan kaki pasien, permukaannya rata dan tidak gatal.
Mimisan, gusi berdarah, BAB seperti petis disangkal. Buang air kecil dalam batas
normal seperti biasa, tangan dan kaki hangat. Lalu, orang tua membawa pasien ke
12
IGD RSUD Kota Semarang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, oleh
dokter pasien dikatan sakit demam berdarah dan disarankan untuk rawat inap.
Dari anamnesis didapatkan data imunisasi dasar tidak lengkap yaitu
imunisasi campak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu pasien 38,20 C dan
kesan umum Composmentis, tampak sakit sedang, kesan status gizi lebih dengan
perawakan sangat pendek, tampak perdarahan spontan. Dari pemeriksaan
abdomen didapatkan nyeri tekan pada regio epigastrium. Dan pada pemeriksaan
ekstremitas didapatkan ptechie pada ekstremitas superior dan inferior.
Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan Hb 11,3 dan Ht 34,10 %. Dan
pada pemeriksaan x-foto thoraks didapatkan PEI 17%.
.
VII. DIAGNOSIS BANDING
Febris <7 hari :
Demam Berdarah Dengue Grade II
Demam Dengue
ISPA
Demam Cikungunya
VIII. DIAGNOSIS SEMENTARA
Demam Berdarah Dengue Grade II
Status Gizi Baik
13
IX. THERAPI
Infus RL 5 cc/kgbb/jam 100 cc/jam
Po/ paracetamol syrup 3x1 cth
14
Monitoring TTV tiap 3 jam dan Monitor
HT/Trombosit tiap 6 jam
perbaikan perburukanTanpa tanda-tanda syok HT tetap tinggi /naik
Tetesan dikurangi
Perbaikan sesuaikan tetesan
IVFD stop pada 24-48 jam bila TTV/Ht stabil dan diuresis cukup
Pantau lebih ketat TTV tiap jam dan Ht tiap 3
Tetesan dipertahankan
Diet :
Tunda diet sementara, bila nyeri epigastrik (-) beri diet lunak
Kalori : 2000 kkal/hari
Protein : 32 g/hari
Program :
Evaluasi KU dan TTV
Awasi tanda-tanda shock
Awasi tanda oedem pulmo
Check darah rutin ulang tiap 12 jam
X. PROGNOSA
- Quo ad vitam : Ad bonam
- Quo ad fungsionam : Ad bonam
- Quo ad sanationam : Ad bonam
XI. USULAN
- Sediaan apusan darah tepi
- Serologi Ig M, Ig G Dengue Blood
- Benzidin test (atas indikasi)
IX. NASEHAT
Segera beri obat penurun panas dan kompres air dingin jika anak
mengalami demam.
Menyediakan termometer di rumah.
15
Membersihkan orang tua untuk mengawasi anak tanda-tanda syok
berupa nafas cepat, nadi cepat, anak gelisah, anak tampak lemas dan
sulit dibangunkan, BAK berkurang, kaki tangan menjadi dingin, kulit
lembab.
Segera bawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat jika panas tidak
turun.
Menjaga kebersihan lingkungan, dengan membuang sampah pada
tempatnya dan tidak membuang kaleng atau wadah bekas
sembarangan yang nantinya akan menjadi tempat berkembangbiaknya
nyamuk.
Memasang kelambu pada tempat tidur supaya terhindar dari gigitan
nyamuk
Oleskan lotion anti nyamuk terutama saat akan tidur dan bermain di
tempat lembab.
Tidak menggantungkan pakaian yang banyak hal tersebut akan
berpotensi tempat bersarangnya nyamuk.
Edukasi kepada orang tua agar anak tidak jajan sembarangan dan
makan makanan bergizi.
Melakukan 3 M menguras, menutup, dan mengubur.
Abatisasi
Segera lapor ke puskesmas atas kejadian Demam Berdarah untuk
dilakukan fogging
16
17