desain ruang iva (intravenous admixture) instalasi ruang ... · desain ruang iva (intravenous...
TRANSCRIPT
DESAIN RUANG IVA (IntraVenous Admixture) Instalasi Ruang Farmasi RUMAH SAKIT, disusun oleh David FSI OnLine
- Ukuran Ruangan Yang Diperlukan, (dalam Hal kasus RS JIH Total 7x7 Meter)
- Pembagian Ruangan :
1. Ruang Persiapan (Mulai Dari Pintu Masuk, Koridor Ante Room)
Merupakan Area Semi Steril, Diperlukan 2 HEPA FILTER Ceiling,
Model Ducting Re-Sirkulasi Udara Via PU Ducting, Main Blower, Air Fresh Fan dan Exhaust Fan. HEPA Filter ukuran @ 24x24x3”inch,sebanya 2 Pcs, RAG 2pcs (atas dan bawah)
2. Ruang Antara, Berdekatan dengan Ruang Ganti (Ada Meja atau Rak
Kerja non corrosive, Scrub Washer, Hand Dryer, PASS BOX Unit dsb)
3. Ruang Steril : Ruang IV Admixture Drug (Ber TEKANAN UDARA
Positive disbanding luarnya, ada Unit Bio Safety Cabinet Seperti Lemari asam
Fume Hood atau LAF Laminar Flow Cabinet)
4. Ruang Dispensing CytoToxic Chemoteraphy(ada (Terdpat di bagian
‘Dalam’ Ruang Steril. Ada alat CytoGard, Tekanan Udara nya Sedikit Lebih Rendah dari Ruang Steril).
5. Ruang Labelling Merangkap Pencatatan Produk dan Packing serta
Penyimpanan sementara Produk yang dihasilkan. (Ada UnitRefrigrant/Freezer)
STANDAR PROSEDUR KERJA DI RUANG INTRAVENA (IV) ADMIXTURE
RUMAH SAKIT
IV Admixture adalah : Proses pencampuran obat steril ke dalam larutan
intravena steril, menghasilkan suatu sediaan steril yang bertujuan untuk pemberian secara intravena
iv admixture dilakukan dengan teknik aseptic. Tujuan pelayanan iv admixture :
1. Untuk menjamin sediaan obat memiliki mutu dan sterilitas terjamin 2. Menghemat waktu perawat 3. Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial
4. Ketepatan dosis 5. Penghematan biaya
Kegiatan iv admixture : 1. Melarutkan obat-obat serbuk kering steril
2. Menyiapkan suntikan iv dalam 1 vial atau 1 ampul ke dalam syringe ataupun kantong infuse 3. Menyiapkan suntikan iv dalam beberapa vial ataupun beberapa ampul yang
sama ke dalam kantong infuse
Layanan farmasi Iv admixture :
– Obat sitostatika – Nutrisi parentral
– Antibiotika – Analgesic – Anti jamur
– Antivirus – Dll
Penentuan prioritas terhadap pelayanan iv admixture :
– Pasien-pasien dengan risiko infeksi terbesar Immunosupressan Transplantasi sum-sum
Neonatal premature/bayi premature (NICU) Pasien ICU/ICCU
Pasien kanker Nutrisi parenteral – Mengenali obat-obat yang berbahaya terhadap petugas : antiviral, sitosatika
Tipe pelayanan iv admixture : – Pelayanan luas (semua pelarutan, antibiotika, TPN, sitostatika, ICCU, NICU,
ICU) – Pelayanan khusus (TPN 7hr/minggu dan sitostatika [jam kerja klinik])
Metode pemberian iv admixture : 1. Infuse berkelanjutan (diberikan dalam waktu lama, kecepatan pemberial
sangat lambat, menghindari efek toksik, volumenya besar, efek terapinya lama, obatnya stabil) 2. Infuse intermitten ( menggantikan obat dengan volume besar dengan volume
kecil yang sudah mengandung obat, kira-kira 30 menit)
Penambahan via tube drip (obat dalam syringe dimasukan dalam infuse set, lama pemberian lebih singkat dibandingkan injeksi bolus ke dalam vena)
Label iv admixture : – Nama pasien, no MR, no ruangan
– Nama obat dan jumlah yang ditambahkan – Nama obat dan jumlah larutan obat – Volume sediaan akhir larutan
– Tanggal dan waktu pemberian – Kecepatan infuse rata-rata – Tanggal kadaluarsa
– Petugas yang bertanggungjawab
– Instruksi khusus
Dispensing :
Disiapkan dan harus segera diberikan Dokter. order utk 24 jam harus disimpan, dalam lemari es selama 24jam
Jaminan Mutu : 1. Kalibrasi alat 2. Teknik dispensing
3. Label dan pencatatan order obat 4. Pemeriksaan selama transportasi : apakah ada yang pecah, tumpah, label
terlepas 5. Penyimpanan : hindari dengan pembekuan, harus diperhatikan 6. Pemeriksaan komponen sebelum dispensing : diperhatikan label, tanggal
kadaluarsa, ada endapan atau tidak, tanggal kadaluarsa
Hal-hal yang harus diperhatikan : – sesuaikan dengan kondisi pasien dan usiaDosis lazim obat
– pelarut yang sesuai dengan kondisi pasienPelarutan – apakah di lemari es atau tidakPenyimpanan – harus diperhatikan karena ED masing-masing konsentrasi itu
bedaKadaluarsa Prosedur yang harus dilakukan seorang farmasis dalam penyiapan iv
admixture: 1. Cuci tangan sesuai prosedur dengan larutan aseptic
2. Mengenakan pakaian steril, topi, penutup sepatu, masker 3. Lewatkan semua obat dan alat melalui passbox 4. Mengenakan sarung tangan steril
5. Penyiapan alat – LAF di UV 30 menit
– Siapkan semua obat dan alat yang dibutuhkan, susun dengan rapi di LAF – Periksa wadah,obat dan pelarut : endapan, warna, kadaluarsa, kebocoran – Cek obat : dosis, pelarut yang digunakan (jangan gunakan benzyl alcohol
untuk bayi), cek label obatnya, cek juga semua alat apakah sudah benar) – Swab smua permukaan alat dan LAF dengan alcohol 70 % 6. Pelaksanaan :
– Ambil sejumlah obat yang dibutuhkan dengan teknik aseptic – Buang udara yang ada dalam spuit
– Lepaskan kap plastic, swab dengan alcohol 70 %, masukan obat ke dalam spuit dengan perlahan-lahan – Tutup cap kantong infuse dengan parafilm
– Buang spuit bekas obat 7. Kemasan : Larutan yang telah selesai diberi label
Dikeluarkan lewat passbox (untuk kemudian) di recek oleh asst. apt, diberi klip plastic, lalu label luar, dan
dikirim ke ruang rawat) 8. Setelah selesai dikerjakan, swab kembali seluruh permukaan LAF dengan alcohol 70 %
9. LAF di UV 30 menit kembali
Kecepatan Pemberian iv : PENTING untuk ditentukan. Karena BAHAYA jika terjadi endapan akibat
pemberian iv yang terlalu cepat! Ketercampuran/Kompatibility : Memahami sifat dasar obatnya gimana, konsentrasi obat, pH larutan obat,
suhu, wadah obat
Risiko Pemberian iv admixture : – Infeksi akibat kontaminasi – Adanya pendarahan akibat pencabutan kateter
– Adanya emboli udara yang sampai ke jantung – Adanya reaksi alergi karena efek obat yang cepat – Adanya ketidaktercampuran obat karena pencampuran beberapa obat yang
inkompatibilitas – Pyrogen
– Pecahnya pembuluh darah – Terlepasnya partikel obat dari wadah ataukaret penutup wadah – Phlebitis dan iritan vena
Penanganan Sitostatika lebih lazim dikenal dengan kemoterapiSitostatika
Pengobatan kanker : – Pembedahan
– Kemoterapi – Radiasi dapat disembuhkan atau tidak dapat disembuhkan tergantung penyakit dan
penyebarannyaKanker Kemoterapi : bisa menggunakan 1-2 bahkan 5-6 kombinasi
Obat-bat sitostatika :
diberikan dengan IV, jikaAlam (golongan vinkristin, vinca alkaloid) dengan IT dapat kematian, jika dengan IC atau Im dapat menyebabkan iritasi Vinkristin : Nefrotoksik,
kekakuan/kram otot, gangguan gastrointestinal, trombositopenia, anemia, leucopenia, ocular toksisitas (gangguan kebutaan), konstipasi, pendarahan,
sesak nafas - Sintetis (alkylating agent, anti metabolit, antibiotika, hormone)
1. Antibiotika Contohnya : Doxorubicin (sangat irritant!) sehingga menimbulkan rasa sakit pada tempat suntikan. Menyebabkan urine warna orange/merah, hindari
kontak dengan matahari langsung, INTERAKSI DENGAN OBAT-OBAT JANTUNG!
ESO doxorubicin : gangguan jantung, prurutis, hiperpigmentasi, alopecia, eritema, urtikaria, somatitis. ESO tergantung dari dosis, lama paparan, riwayat
penyakit, usia pasien, terapi yang sedang dijalani 2. Alkylating agent
Contohnya : Cyclophosphamide ESO : nefrotoksik. Dimetabolisme di HATI. Stabilitas 24 jam.
3. Antimetabolit Contohnya : Methotrexate
Metabolisme : di hati, dosis tinggi harus dengan anti toksin folinic cid Stabilitas : 24 jam
4. Hormone Contohnya : estrogen, progesterone, tamoxifen untuk Ca Payudara, Ca Prostat,
Ca serviks
ESO : osteoporosis, gangguan pertumbuhan
beresiko terekspose sitostatika!Paparan sitostatika : karena di RS umumnya disiapkan di ruang rawat
Tereksposenya itu bisa jadi ketika penerimaan, penyimpanan, penyiapan, dispensing dan pemberian obat
Rute terekspose biasanya : – Inhalasi – Injeksi
– Tertelan (melalui makanan) – Absorbsi (melalui sarung tangan)
– Kontak langsung (dengan ketidaksengajaan) Akibat dari paparan sitostatika :
1. Efek langsung : toksik pada kulit, toksik pada mata, efek sistemik, reaksi alergi
2. Karsinogenik 3. Spermatoksik 4. Mutagenic
5. Teratogenik Untuk menghindari bahaya sitostatika ini : harus ada penanganan obat
sitostatika yaitu ; – Dilakukan diruang terpisah/ ruang khusus
– Dilakukan oleh petugas yang terlatih – Ada SOP nya
Kebutuhan minimal penanganan sitostatika :
– Menggunakan LAF atau BSC – LAF dan BSC ditempatkan di ruang cleanroom – Petugas memakai pakaian pelindung lengkap
– Menggunakan teknik aseptik – Memiliki SOP
– Memiliki petugas yang terlatih
Penanganan Sitostatika : – Alat untuk melindungi petugas – Area penyimpanan
– Alat untuk menyiapkan obat sitostatika – Petugas yang terlatih
– lokalisasiPenanganan terhadap tumpahan sitostatika – incinerator suhu 10000CPenanganan terhadap limbah – Transportasi
– Pemeriksaan kesehatan petugas
Jaminan mutu :
– Monitoring/validasi petugas (seleksi, pendidikan, pelatihan) – Monitoring lingkungan
– Dokumentasi kecelakaan – Tes produk akhir – Sampling
– Jadwal pemeliharaan