dermatitis herpetiformis eland

Upload: alfitra-halil

Post on 07-Jul-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    1/13

    DERMATITIS HERPETIFORMIS

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Dermatitis herpetiformis (DH) adalah penyakit kulit yang jarang

    dijumpai, bersifat autoimun, kronis, rekuren dan ditandai dengan erupsi

     papulovesikular yang sangat gatal, didistribusikan secara simetris pada permukaan

    ekstensor, kulit kepala, dan pantat yang terdiri dari eritomatosa, urtikaria, popular,

    vesicular atau lesi bulosa. Dermatitis herpetiformis adalah penyakit yang

     berhubungan dengan sensitivitas gluten. 1

    Dermatitis herpetiformis awalnya dijelaskan oleh ouis Duhring pada

    tahun 1!!".#emajuan terbaru dalam memahami pathogenesis penyakit ini juga

     berpengaruh pada peningkatan penatalaksanaannya.$ebuah penemuan yang sangat

    didukung oleh studi landmark mengungkapkan adanya pengendapan granular 

    immunoglobulin dalam kulit pasien yang menderita penyakit ini.%

    Dermatitis herpetiformis merupakan multifactorial disease yang sangat

    dipengaruhi oleh factor genetic dan autoimun. Diagnosis DH ditegakkan

     berdasarkan pemeriksaan fisik, histopatologi rutin, tes serologi dan

    imunofluresensi langsung dimana menujukkan deposit &g' granular pada lapisan

    kulit dermis. 'nti*+ adalah penanda serologis yang paling sensitive untuk 

    dermatitis herpetiformis.

    Diet bebas gluten merupakan komponen penting dari setiap rencana

     pengobatan dermatitis herpetiformis. esi kulit dan keluhan gatal pada dermatitis

    herpetiformis sangat berespon lambat pada diet bebas gluten, namun sangat

    responsive dengan pemberian dapson oral."

    INSIDENSI

    $ejumlah studi epidemiologi telah menjelaskan insidensi dan prevalensi

    DH. $ebagian besar studi ini berfokus pada populasi keturunan ropa utara baik 

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    2/13

    di ropa maupun di 'merika. $tudi pada populasi ini dilakukan pada akhir tahun

    1-- ke awal 1/!-an yang melaporkan prevalensi sebanyak 1,%/.% per 1--.---

    orang dan sekitar -."%.0 kejadian per 1--.--- orang per tahun. enyakit ini bisa

    menyerang semua usia termasuk anakanak(sangat jarang), namum dekade ketiga

    dan keempat adalah yang paling sering 2eberapa studi pada populasi asia

    menunjukkan bahwa DH sangat jarang terjadi. akilaki memiliki prevalensi lebih

    tinggi dibanding wanita, bahkan kebanyakan studi berbasis populasi hingga saat

    ini ditemukan rasio antara lakilaki dan perempuan adalah mulai dari 1.341 sampai

    %41. #ebanyakan pasien melaporkan timbulnya gejala yaitu pada musim semi

    sampai musim panas.'pakah kondisi ini terkait dengan patofisiologi DH, masih

    tidak jelas.1,%

    &nsidensi dan prevalensi DH tidak diketahui dan bergantung dari ras dan

    etnik. Di $wedia dan 5inlandia insidensiyang dilaporkan berkisar antara -,!0

    sampai 1,"3 per 1--.--- populasi pertahun dengan prevalensi 1- sampai / per 

    1--.---.Di 6epang kasus ini sangat jarang.erbedaan ini terjadi

    karenakemungkinan perbedaan haplotype.3

    ETIOPATOGENESIS

    ada tahun 1///, Dietrich et al mengidentifikasi adanya antibody

    transglutaminasi dalam serum pasien DH. 7nruk membedakan antara berbagai

     jenis *gases, pada tahun %--% $ardy et al menujukkan bahwa epidermis *gases

    adalah autoantigen dominan pada DH. atofisiologi DH kemungkinan melibatkan

    interaksi yang kompleks antara faktorfaktor autoimmun, seperti humuan leukosit

    antigen (H'), genetik, dan lingkungan. $ensitivitas gluten dan DH memiliki

    hubungan yang kuat seperti yang diungkapkan di sejumlah studi kasus pada

    kembar mono8igot.DH juga telah dilaporkan berhubungan denga lokus H'.

    #aitan yang erat antara H'D9% atau H'D9 ! telah dicatat dalam sejumlah

    studi. "

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    3/13

    +luten adalah sejenis protein yang terdapat pada gandum, barli dan

    gandung hitam yang berperan pada pathogenesis penyakit dermatitis

    herpetiformis.ada tahun 1//0, :arks et al; menemukan adanya kelainan

    gastrointestinal pada pasien DH. $etelah itu, dibuktikan bahwa kelainan tersebut

     bersifat reversible yaitu dengan menghilangkan gluten dari diet pasien, gejalanya

    akan hilang.,"

    athogenesis terjadinya DH digambarkan sebagai berikut 4

    $etelah mengkonsumsi gluten yang berasal dari bijibijian,salah satu

     produk dari pencernaannya adalah gliadin . $etelah gliadin diserap melalui lamina

     propria, residu glutamin dalam gliadin yang di deaminase oleh jaringan

    transglutaminase (*+%) dan crosslink kovalen(isopeptidyl obligasi) yang

    dibentuk antara residulisin yang berada di *+% dan glutamin esdigliadin.3

     

    Gambar 1.Pathogenesis dermatitis herpetiformis.

    Deaminasi eptida gliadin mengikat alur dari molekul H'D9% pada

    dendritikantigenpresenting sel dan antigen gliadin yang kemudian

    dipresentasikan kepada sel *helper dalam konteks spesifitas H'D9%. $el *

    helper ini dapat merangsang sel 2 bersama selsel plasma yang terdiffrensiasi

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    4/13

    yang memproduksi antibodi &g' menjadi beberapa antigen, termasuk gliadin,

    gliadin crosslinked untuk*+%, *+% dan transglutaminase epidermis. $elain itu,

    merangsang limfosit pembunuh alami menyebabkan hiperplasia dan atrofikripte

    villi. roses patogenetik juga mengaktifkan neutrofil yang beredar. Deposisi

    antibodi &g' transglutaminase antiepidermal dalam hasil papilla dermal dalam

    infiltrasi neutrofil diaktifkan dari sirkulasi ke dalam papila dermis. Degranulasi

    neutrofil melepaskan protease yang mengganggu lamina lucida dan menyebabkan

    lapisan subepidermal melepuh.3

    2aik kulit dan penyakit usus dapat diatasi dengan pembatasan diet gluten

    dan kambuh ketika mengkonsumsi gluten kembali, maka jelaslah bahwa diet

     protein gluten adalah pusat patogenesis dari erupsi kulit. $elain itu,antigen H'

    kelas &ia yang bertindak sebagai gerbang dimana gluten dapat mencapai selsel

    inflamasi dan memulai proses autoimun.3

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    5/13

    BAB II. DIAGNOSIS

    GEJALA KLINIS

    #eadaan umum penderita biasanya baik dan keluhannya sangat gatal.

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    6/13

    +ambar %. Dermatitis herpetiformis. A. eritema, ekskoriasi, papula

     pada siku. B. kskoriasi papul dan plak yang hampir simetris pada

     bokong.%

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    a. Histopatologi

    erubahan awal, dijelaskan oleh  MacVicar dkk , yang terjadi pada ujung

     papilla dermis dimana edema dan eksudat netrofil serta eusinofil muncul untuk 

     pemisahan subepidermis. &nilah yang menyebabkan timbulnya bulla. #emudian

    terjadi degenerasi dari ujung papilla, lapisan epidermis membelah, serta ujung

    lapisan dermis memanjang dan menghasilkan vesikel = vesikel. &nfiltrasi sel = sel

    ini mengandung banyak netrofil dan sedikit eosinofil.

    erubahan histopatologi yang khas tidak tampak pada %- "-@ spesimen

     biopsi dan ekskoriasi yang sudah ada sebelumnya, mungkin saja menyulitkan

    untuk menemukan lesi yang tepat untuk di biopsi, sehingga biopsi yang dilakukan

    sebaiknya mengambil sedikit bagian yang masih normal di sekeliling lesi

    eritematous yang tidak tampak adanya vesikel dan mungkin saja vesikel terbentuk 

    dari area ini.1

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    7/13

    +ambar .Dermatitis herpertiformis.

    :ikroabses neutrofil dalam papilladermal.1

     b. $erologi

    emeriksaan serologik spesifik yaitu tampak antibodi &g' antiendomisium

    (:'), yang mengikat substansi otot polos (endomisium). $ardy et al

    menunjukkan bahwa &g' autoantibodi memiliki spesifilitas terhadap *+ase. *es

    serologi dapat digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis dermatitis

    herpetiformis dan untuk memantau aktivitas penyakit.%,0,11

    c. &munoflouresensi

    Direct immunofluorescence (D&5) didapatkan deposit granula &g' pada

     papilla dermis, dan &g' muncul dalam jumlah yang banyak pada dekat lesi aktif,

    oleh karena itu, daerah yang disukai untuk biopsi untuk immunofluorosence

    adalah daerah yang tampak normal atau sedikit eritamatosa yang berdekatan pada

    lesi aktif. engendapan &g' biasanya dihancurkan di dalam lesi aktif selama

     proses peradangan. ebih dari /-@ pasien dengan DH memiliki endapan &g'

    granular atau fibrilar pada papilla dermis.11,1%

    DIAGNOSIS BANDING

    DH dibedakan dengan pemfigus vulgaris, pemfigoid bullosa, dan Chronic

     Bullous Diseases of Chilhood (CBDC )."

    1. emfigus >ulgaris

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    8/13

    ada pemfigus vulgaris, keadaan umumnya buruk, tidak gatal, kelainan utama

    ialah bula yang berdinding kendur, generalisata, dan eritema bisa terdapat atau

    tidak. 1-

    +ambar ".emfigus >ulgaris0

    %. emfigoid 2ullosa

    emfigoid 2ullosa ditandai dengan adanya bulla subepidermal yang besar dan

     berdinding tegang dan pada pemeriksaan imunofluoresensi terdapat &g+ dan A

    tersusun seperti pita di 2.:.B ( Basement Membran Zone).1-

    Gambar 5.emfigoid 2ullosa0

    . Chronic Bullous Disease of Childhood  (A2DA)

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    9/13

    A2DA atau dermatosis linear &g', terdapat pada anak, kelainan utama ialah bulla,

     berdinding tegang di atas kulit yang normal atau eritematosa, cenderung

     bergerombol dan generalisata, terdapat &g' yang linear.1-

    Gambar 6.Chronic Bullous Disease of 

    Childhood 0

    BAB. III

    PENATALAKSANAAN

    engobatan pada DH meliputi penghindaran dari gluten dengan cara tidak 

    mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten dan farmakoterapi.!

    engobatan pada DH sebaiknya memperbaiki kulit dan ususnya. engobatan

    farmakoterapi yang biasa digunakan adalah dapsone dan sulfaridin. $ulfon yang

     paling efektif adalah diaminodyphenylsulfone (dapsone). 1,%

    a. :edikamentosa

    a. Dapson

    Dapson merupakan obat pilihan untuk DH. Dosis dimulai dari 1-- = 13-

    mgChari, tetapi beberapa penderita mungkin memerlukan -- = "-- mgChari.

    2iasanya dimakan 1 kaliChari. eningkatan dosis dilakukan secara bertahap

    hingga dapat menekan gejalanya dan tanpa menimbulkan efek samping yang

     berarti dan gejalanya menghilang dalam waktu jam atau beberapa hari setelah

     pil pertama ditelan kemudian dosis diturunkan hingga mencapai dosis

     pemeliharaan %3 = 3- mgC hari yang dapat diberikan selama beberapa tahun.1-

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    10/13

    :eskipun dapson dapat menekan manifestasi kulit tetapi tidak mengurangi

    gejala gastrointestinal dan tidak mengembalikan perubahan bentuk didalam

    usus. enyerapan dapson tidak terpengaruh dengan enteropati dan aman untuk 

    kehamilan.1-

     b. $ulfapiridin

    $ulfapiridin jarang didapat karena jarang diproduksi sebab efek toksiknya lebih

     banyak dibandingkan preparat sulfa yang lain. bat tersebut kemungkinan

    akan menyebabkan terjadinya nefrolithiasis karena sukar larut dalam air.#hasiatnya kurang dibandingkan dapson dan dosisnya antara 1" gr sehari."

    c. #ortikosteroid

    $aat ini penggunaan kortikosteroid oral tidak memberikan hasil yang baik.

    enggunaan steroid kuat atau paling kuat secara topikal (khususnya clobetasol 

     propionate) dapat berguna untuk menurunkan gatal.1

    d. 'ntihistamin

    ?alaupun keampuhannya tidak terlalu baik pada pengobatan dermatitis

    herpetiformis, antihistamin generasi ketiga dengan aktivitas yang spesifik pada

    granulosit eosinofil, digolongkan pada pilihan pengobatan level ketiga, dapat

    diberguna untuk mengontrol gatal. bat antihistamin yang dapat digunakan

    adalah Diphenhydramine (  Benadryl  ) ,  Chlorpheniramine ,  oratadine ( Claritin )

    Cetiri!ine (  Zyrtec ). 1%

     b. Eon:edikamentosa

    a. Diet bebas gluten

    Diet bebas gluten adalah komitmen seumur hidup, dan kepatuhan untuk 

    menjalankan diet sulit untuk dicapai. erbaikan dari penyakit kulit dengan diet

     bebas gluten memakan waktu sampai beberapa bulan. +luten terdapat dalam

     berbagai macam makanan yang dikonsumsi setiap hari sebagai makanan

     pokok, terutama gandum, barley dan gandum hitam. $uplemen nutrisi dengan

    multivitamin dan 8at besi dapat diberikan pada pasien dengan diet bebas

    http://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/diphenhydramine.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/benadryl.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/chlorpheniramine.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/chlorpheniramine.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/chlorpheniramine.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/loratadine.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/claritin.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/cetirizine.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/zyrtec.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/benadryl.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/chlorpheniramine.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/loratadine.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/claritin.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/cetirizine.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/zyrtec.htmhttp://www.freemd.com/tinea-pedis/treatment.htm#/ed/diphenhydramine.htm

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    11/13

    gluten. Dengan diet ini penggunaan obat dapat ditiadakan atau dosisnya dapat

    dikurangi. #elainan intestinal juga dapat mengalami perbaikan dengan diet ini.

    Aontoh makanan bebas gluten ialah sayursayuran seperti wortel, brokoli,

     bayam, kangkung, dandelion, dan kubis, buahbuahan seperti apel, kiwi, ceri,

     jambu, pisang, blueberry, blackberry, delima, jeruk, dan mangga, berbagai

     produk susu yakni keju, mentega, susu, dan yoghurt, serta tepung bebas gluten

    yaitu tepung amaranth , tepung garut, tepung beras merah, tepung soba, tepung

    kacang ayam, tepung jagung, tepung jagung, tepung millet, tepun" kentan" ,

    tepung Fuinoa, tepung sorgum , tepung kedelai, tepun" tapioka, tepung teff,

    tepung beras putih.",!

    PROGNOSIS

    $ebagian besar penderita akan mengalami DH yang kronis dan residif, dan

    sekitar 1-@ dari penderita akan mengalami remisi.1-,11,1%,1

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    12/13

    D'5*'< 7$*'#'

    1. 'ndrew +A. Ahronic 2ullous Dermatoses. in4 #ndre$ %C,eds Diseases of 

    &he 'kin Clinical Dermatolo"y  th edition. 5lorida 4 'merican 'ssociationG

    1//-. p.33%3

    %. esikubulosa #ronik. in 4 Djuanda ',

    Ham8ah :, 'isah $. &lmu  8enyakit 9ulit Dan 9elamin. disi 3.

    6akarta45akultas #edokteran 7niversitas &ndonesiaG%-1-. p. %111

    1. 'miruddin D:. Dermatitis herpetiformis. &n 4 'miruddin D: ed.  *lmu

     8enyakit 9ulit . :akassar4 #&$$G%--. ."

    http://www.jimmunol.org/http://www.jimmunol.org/

  • 8/19/2019 Dermatitis Herpetiformis Eland

    13/13

    1". Habif *. Clinical dermatolo"y a color "uide to dia"nosis and therapy. "th

    ed. hiladelphia4 :osbyG %--" p433"33!.

    13. Aaproni : et al . %uidelines for the dia"nosis and treatment of dermatitis

    herpetiformis.6ournal of the uropean 'cademy of Dermatology and

    >enereology>olume %.%--/

    10. Eakajima, #imiko .  ecent #d-ances in Dermatitis epertiformis.

    ubmed. %-1%

    17.2onciolini >, 2onciani D, >erdelli ', et al . :e$ly Described Clinical and 

     *mmunopatholo"ical 6eature of Dermatitis erpetiformis. ub:ed. %-1%

    http://onlinelibrary.wiley.com/journal/10.1111/(ISSN)1468-3083http://onlinelibrary.wiley.com/journal/10.1111/(ISSN)1468-3083http://onlinelibrary.wiley.com/journal/10.1111/(ISSN)1468-3083http://onlinelibrary.wiley.com/journal/10.1111/(ISSN)1468-3083