demam dengue
TRANSCRIPT
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 1/30
CATATAN ILMU PENYAKIT ANAK
NAMA : NINUK PRIHANDINI
NIM : 11-2006-121
KEPANITERAAN ILMU ANAK RS BAKTI YUDHA
JAKARTA
FAKULTAS UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 2/30
Demam Dengue/ Demam Berdarah Dengue
Etiologi
Demam Dengue disebabkan oleh virus dengue yang termasuk group B
Arthropod borne virus (arbovirus) dan sekarang dikenal sebagai genus
Plavivirus dan mempunyai 4 jenis serotype, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4. Infeksi dengan salah satu serotype akan menimbulkan antibody seumur
hidup terhadap serotype yang bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan
terhadap serotype yang lain. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue
dapat terinfeksi dengan 3 atau 4 serotipe selama hidupnya, dan keempat jenis
serotipe ini semuanya dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
Cara penularan
Terdapat 3 faktor yang memegang peran pada penularan infeksidengue,
yaitu manusia, virus, dan vector perantara. Virus dengue ditularkan kepada
manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti setelah melalui masa inkubasi
dalam tubuhnya selama 8-10 hari. Pada manusia diperlukan waktu 4-6 hari.
Pada manusia , penularan hanya terdapat pada saat tubuh dalam keadaan
viremia yaitu antara 3-5 hari, sedangkan nyamuk dapat menularkan virus selama
hidupnya.
Patogenesis
Virus merupakan mikroorganisme yang hanya dapat hidup di dalam sel
hidup, maka demi kelangsungan hidupnya, virus harus bersaing dengan sel
manusia sebagai pejamu terutama dalam hal kebutuhan protein.Patogenesis
DBD dan SSD masih merupakan tanda tanya. Ada dua teori yang umum dipakai
dalam menjelaskan perubahan patogenesis pdad DBD dan SSD, yaitu:
1. Hipotesis infeksi sekunder / hipotesis immune enhancement. Pada
hipotesis ini menyatakan secara tidak langsung bahwa pasien yang
mengalami infeksi kedua kalinya dengan virus dengue serotipe yang
heterolog mempunyai resiko lebih besar untuk mendapatkan
DBD/SSD .Antibodi heterolog yang telah ada di dalam tubuh sebelumnya
akan mengenali virus lain yang menginfeksi kemudian dan membentuk
kompleks antigen antibodi yang kemudian berikatan dengan Fc reseptor
membran sel leukosit terutama makrofag. Oleh karena antibodi adalah
heterolog, maka virus tidak dinetralisasikan oleh tubuh dan bebas
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 3/30
melakukan replikasi di dalam sel makrofag.Dihipotesiskan juga mengenai
antibody dependent enhancement (ADE), suatu proses yang akan
meningkatkan infeksi dan replikasi virus dengue di dalam sel
mononuklear. Sebagai tanggapan terhadap infeksi tersebut terjadi sekresi
mediator vasoaktif yang kemudian menyebabkan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah, sehingga mengakibatkan vasodilatasi dan
shok
2. Hipotesis kedua menyatakan virus dengue secara genetik dapat berubah
dan ada beberapa strain yang mempunyai kemampuan menimbulkan
wabah yang lebih besar. Ekspresi fenotipik dari perubahan genetik di
dalam genom virus dapat menyebabkan peningkatan replikasi virus dan
viremia, virulensi, dan potensi terjadinya wabah.Sebagai tanggapan
terhadap infeksi tersebut terjadi: 1.aktivasi sistem komplemen sehinggadikeluarkan zat anafilatoksin yang menyebabkan peningkatan
permeabilitas kapiler dan terjadi perembesan plasma dari ruang
intravaskuler ke ekstravaskuler; 2. agregasi trrombosit sehingga jumlah
trombosit menurun, dan; 3. kerusakan sel endotel pembuluh darah yang
akan mengaktivasi faktor pembekuan.
Spektrum Klinis
Perjalanan penyakit infeksi virus di dalam tubuh manusia sngattergantung dari interaksi antara kondisi imunologik dan umur seseorang. Oleh
karena itu infeksi virus dengue dapat tidak bergejala ataupun bermanifestasi
ringan yaitu demam tanpa penyebab yang jelas, demam dengue, ataupun
bermanifestasi berat yaitu demam berdarah dengue (DBD), atau sindrom syok
dengue (SSD).
Spektrum Klinik
Asymptomatic Symptomatic(Silent Dengue Infection)
Demam Berdarah Dengue
(DBD)
Demam (Kausa?) Demam Dengue Perembesan
plasma
(Sindrom Penyakit Virus) (DD)
Undiff. Febrile Illness Syok (-) Syok ⊕
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 4/30
(SSD) Perdarahan (-)
Perdarahan ⊕
DD DBD
Demam Dengue (DD)
-Demam akut : 2 – 7 hari
-Dengan ≥ 2 manifestasi : nyeri kepala retro-orbital, mialgia, ruam kulit,
perdarahan, leukopenia.
Demam Berdarah Dengue (DBD)- Awal perjalanan penyakit ≈ DD
- Cenderung perdarahan dengan ≥ 1 manifestasi :
Uji tourniquet ⊕Petechiae, echimosis atau purpura
Perdarahan mukosa (epistaksis, perdarahan gusi)
Hematemesis atau melena
Trombositopenia (< 100.000/ mm3)
Hemokonsentrasi dengan ≥ 1 manifestasi :
Ht > 20% standar (sesuai umur, jenis kelamin) Ht ≥ 20% setelah pengobatan cairan
Perembesan plasma efusi pleura, ascites
Sindrom Shock Dengue (SSD)
Kriteria DBD + manifestasi gagal sirkulasi yaitu:
Nadi lemah, cepat, tekanan nadi (< 20 mmHg), hipotensi, kulit dingin/
lembab, dan pasien tampak gelisah.
Perjalanan Penyakit DD/ DBD
Sulit diramalkan
Fase demam : 2 – 7 hari
Fase kritis : 2 – 3 hari suhu, risiko SSD
Perdarahan, shock segera pengobatan cepat/ tepat
Pengobatan adekuat menurunkan angka kematian
Patofisiologi :
Gangguan hemostasis perembesan
permeabilitas vaskulerplasma
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 5/30
Gambaran klinis DBD : diawali demam tinggi mendadak, diatesis hemoragik
(terutama kulit), hepatomegali, gangguan sirkulasi (kasus berat syok)
Prognosis DBD : tergantung saat diagnosis perembesan plasma ( trombosit,
Ht)
Derajat Penyakit DD/ DBD
Klasifikasi Derajat untuk tatalaksana
DD/DBD Deraja
t
Gejala Keterangan
DD Demam + ≥ 1 gejala :
Nyeri kepala, nyeri retro-orbita, mialgia, arthralgia
Rawat jalan
DBD I Gejala tersebut di atas + uji
tourniquet ⊕Observasi rawat
puskesmas/ RS tipe D/C
DBD II/ III Gejala tersebut di atas +
perdarahan spontan
Rawat inap di puskesmas/
RS tipe D/C
DBD IV Syok berat, tekanan darah +
nadi tak terukur
Rawat RS tipe B/A
Diagnosis
Demam Dengue (DD)
Masa inkubasi : 4 – 6 hari (rentang : 3 -14 hari)
Gejala Prodromal yaitu: nyeri kepala, sakit tulang belakang, dan perasaan lelah.
Khas : ♣ suhu mendadak (menggigil, sakit kepala)
flushed face (muka merah)
Dalam 24 jam : nyeri belakang mata, fotofobia, nyeri otot/ sendi
Lain-lain : anorexia, konstipasi, nyeri perut/ kolik, nyeri tenggorok, depresi(menetap bbrp hr)
Demam : 39° - 40°C
Awal ruam muka, leher, dada yang menyerupai urtikaria
Akhir fase demam/ awal suhu ruam jadi makulopapular, petechiae tangan
dan kaki, gatal
Perdarahan kulit uji tourniquet + dengan/ tanpa petechiae (trombosit N,
faktor pembekuan N)
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 6/30
Manifestasi klinis DD menyerupai berbagai penyakit virus, bakteri, riketsia dan
infeksi parasit., isolasi virus/ serologis dapat membantu di dalam menegakkan
diagnosis.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Perubahan patofisiologis infeksi dengue menentukan perbedaan perjalanan
penyakit antara DBD dengan DD. Perubahan tersebut adalah kelainan
hemostasis dan perembesan plasma yang dapat diketahui dengan adanya
trombositopenia dan peningkatan hematokrit.
Terdapat 4 gejala utama DBD : Demam
Mendadak terus menerus : 2 – 7 hari cepat
Kadang-kadang suhu tubuh sangat tinggi sampai 40°C dan dapat
dijumpai kejang demam.
Akhir fase demam merupakan fase kritis karena bisa merupakan awal
penyembuhan ataupun awal fase syok.
Tanda perdarahanPenyebab : vasculopathy, trombositopenia, gangguan fungsi trombosit, DIC
Jenis perdarahan :Kulit uji tourniquet – rumple leede = uji bendung + fragilitas kapiler
namun hal ini dapat juga dijumpai pada penyakit virus (campak, demam
chikungunya), infeksi bakteri (tifus abdominalis),dan lain-lain. Uji Tourniquet
pada 70.2 % kasus DBD + sehingga bisa menjadi salah satu cara pemeriksaan di
dalam menegakkan diagnosis DBD.
HepatomegaliDapat diraba (just palpable) – 2 – 4 cm bawah arcus aorta
Nyeri tekan, kadang-kadang ikterus
Syok (kegagalan sirkulasi)Kasus ringan sedang : demam, gejala klinis hilang berkeringat,
perubahan denyut nadi dan tekanan darah, akral (ujung) ektremitas dingin,
kongesti kulit.
Beri IVFD sembuh spontan
Kasus berat : kulit dingin/ lembab, sianosis sekitar mulut, gelisah, nadi cepat/
lemah/ kecil ( tak teraba), tekanan nadi (≤ 20 mmHg)
Fase kritis = syok berat (profound shock) : nadi, tek darah tak dpt diukur lagi
Meninggal dalam 12 – 24 jam/ sembuh cepat setelah IVFD
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 7/30
Komplikasi :
Asidosis metabolikprognosis
Perdarahan saluran cerna buruk
Perdarahan intraserebral kejang, koma
Ensefalopati
Penyembuhan : sinus bradikardi, denyut nadi tak teratur (aritmia), ruam
petechiae daerah distal (kaki, tangan, kadang-kadang muka).
Kriteria Diagnosis DBD berdasarkan WHO 1986 terbagi secara klinis dan
secara lab
Kriteria klinis
Demam tinggi : mendadak, tanpa sebab jelas, terus menerus 2 – 7 hariManifestasi perdarahan : uji tourniquet (+), petechiae, echimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis/ melena
Hepatomegali
Syok : nadi cepat, lemah, tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin,
kulit lembab, gelisah
Kriteria laboratoris
Trombositopenia : kurang dari 100.000/ mm3
Hemokonsentrasi : Ht lebih dari 20%
Diagnosis klinis DBD :
2 kriteria klinis pertama
2 kriteria laboratoris
Memperkuat diagnosis :
Efusi pleura
Hipoalbuminemia
Klasifikasi DBD dalam 4 derajat (WHO, 1975)Derajat I : demam, gejala tak khas, uji tourniquet +
Derajat II : seperti I, perdarahan spontan kulit, perdarahan lain
Derajat III : kegagalan sirkulasi nadi cepat, lembut, tekanan nadi (≤ 20
mmHg), hipotensi, sianosis sekitar mulut, kulit dingin/ lembab, anak gelisah
Derajat IV : syok berat , nadi tak teraba, tekanan darah tak terukur.
Adanya trombositopenia dan hemokonsentrasi membedakan DBD derajat
I/II dengan DD.
Diagnosis Laboratorium
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 8/30
Diagnosis definitif infeksi virus hanya dapat dilakukuan di laboratorium
dengan cara, isolasi virus, deteksi antigen virus atau RNA dalam serum/
jaringan tubuh manusia/ nyamuk dan PCR antibodi spesifik dalam serum.
Diagnosis Serologis
Dikenal 5 jenis uji serologik yang biasa dipakai untuk menentukan
adanya infeksi virus dengue, yaitu:
1. Uji hemaglutinasi inhibisi (HI test) baku emas
Paling sering dipakai
Sensitif, tidak spesifik tipe virus ?
Antibodi Hi tahan dalam tubuh > 48 tahun
2. Diagnosis : titer konvalesens 4x titer akut (>1280)3. Uji komplemen fiksasi (CF test)
Jarang untuk uji diagnosis rutin
Prosedur pemeriksaan sulit
Bertahan 2 – 3 tahun
4. Uji netralisasi (NT)
Paling spesifik dan sensitif
Bertahan > 48 tahun
Prosedur pemeriksaan rumit, tidak rutin
5. IgM ELISA & IgG ELISACara diagnostik baru
Akhir-akhir ini dengan berkembangnya ilmu biologi molekuler, diagnosis
infeksi virus dengue dapat dilakukan dengan suatu uji yang disebut reverse
transcriptase polymerase chain reaction (PTPCR).Cara ini merupakan cara
diagnosis yang sangat sensitif dan spesifik terhasap serotipe tertentu, dengan
hasil yang cepat dan dapat diulang dengan mudah. Cara ini dapat mendeteksi
virus RNA dari spesimen yang berasal dari darah, jaringan tubuh manusia dan
nyamuk.
Diagnosis Banding
Demam fase akut : infeksi virus, bakteri, infeksi protozoa. Adanya
trombositopenia yang jelas disertai hemokonsentrasi dapat membedakan antara
DBD dengan penyakit lain.
DBD harus dibedakan dengan demam chikungunya (DC). Pada DC
biasanya seluruh anggota keluarga dapat terserang dan penularannya mirip
dengan flu. Bila dibandingkan dengan DBD, DC memperlihatkan serangan
demam mendadak, masa demam lebih pendek, suhu lebih tinggi, hampir selalu
disertai ruam makulopapular, injeksi konjungtiva dan lebih sering dijumpai
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 9/30
nyeri sendi.Proporsi uji tourniquet +, petekie dan epistaksis hampir sama
dengan DBD. Pada DC tidak ditemukan perdarahan gastrointestinal dan syok.
Idiopatic Thrombocytopenic Purpura (ITP) sulit dibedakan dengan DBD
derajat II, oleh karena didapatkan demam disertai perdarahan dibawah kulit.
Pada hari- hari pertama diagnosis sulit dibedakan tetapi pada ITP demam cepat
menghilang, tidak dijumpai hemokonsentrasi, dan pada fase penyembuhan DBD
jumlah trombiosit lebih cepat kembali normal daripada ITP.
Perdarahan dapat juga terjadi pada leukemia atau anemia aplastik. Pada
leukemia demam tidak teratur, kelenjar lemfe dapat teraba dan anak sangat
anemis. Pemeriksaan darah tepi dan sumsum tulang akan memperjelas
diagtnosis leukemia. Pada anemia aplastik anak sangat anemik, demam timbul
karena infeksi sekunder. Pada pemeriksaan darah ditemukan pansitopenia.Pada
pasien dengan perdarahan hebat, pemeriksaan foto toraks dapat membantumenegakkan diagnosis di mana pada DBD ditemukan efusi pleura dan
hipoproteinemia sebagai tanda perembesan plasma.
IMUNISASIBCG (Bacillus Calmette Guerin)
Manfaat : mencegah TBC
Kuman hidup yang dilemahkan (live attenuated vaccine)
Saat pemberian : umur 2 bulan/ lebih (cave : < 1 bulan dan > 2½ bulan)
Suntikan intrakutan 0,05 mlLokasi :
Pangkal lengan atas kanan
Pangkal paha atas
Reaksi lokal : setelah 6 – 8 minggu luka
Luka sembuhnya lama (beberapa bulan) sikatriks parut (scar) BCG
Cave : reaksi lokal sangat awal beberapa hari
DPT (Difteri – Pertusis – Tetanus)
Manfaat : mencegah 3 penyakit tersebutSaat pemberian :
Umur 3 bulan
Umur 4 bulan
Umur 5 bulan
1 tahun setelah III
Umur masuk sekolah (UMS) : 5 tahun (DT saja)
Umur keluar sekolah (UKS) : 10 – 12 tahun
Suntikan intramuskular (lengan atas – deltoid) atau paha ; 0,5 ml
Reaksi umum : kadang-kadang demam (karena pertusisnya)
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 10/30
Cave: anak dengan riwayat kejang demam berikan antipiretik
Cave : DpaT Demam (-)
Polio
Manfaat : mencegah poliomielitis
Macam :
virus hidup yang dilemahkan (vaksin sabin). Diberikan secara oral ; 2 tetes
virus mati (killed vaccine) = vaksin salk. Diberikan parenteral
Saat pemberian :
Umur 2 bulan (bisa bersama BCG)
Umur 3 bulan (bisa bersama DPT I)Umur 4 bulan (bisa bersama DPT II)
Umur 5 bulan (bisa bersama DPT III)
1 tahun setelah IV
Umur masuk sekolah
Campak/ Measles/ Rubeola
Manfaat : mencegah penyakit campak (virus hidup yang dilemahkan)
Umur pemberian : 9 bulan
Cara pemberian : suntikan subkutan 0,5 mlReaksi umum : kadang menimbulkan demam ringan 5 – 7 hari setelah imunisasi
Hepatitis B (Rekombinan)
Manfaat : mencegah hepatitis B (Purified Surface Virus)
Umur pemberian :
Sesegera mungkin setelah lahir
1 bulan setelah I
6 bulan setelah I
Cara pemberian : suntikan intramuskular 0,5 ml
TIPA
Manfaat : mencegah penyakit demam tifoid dan demam paratifoid
Umur pemberian :
Umur 21 bulan atau lebih
Umur 2 tahun atau lebih
Umur 5 tahun atau lebih
Cara pemberian : suntikan subkutan
MMR (Measles – Mumps – Rubella)
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 11/30
Manfaat : mencegah penyakit campak, gondong, campak jerman
Umur pemberian : 15 bulan – 24 bulan atau lebih
Cara pemberian : suntikan subkutan (cave : kontroversi kejadian autisme)
HiB (Conjugate)
Manfaat : mencegah penyakit infeksi e.c Haemophillus influenzae tipe B
(meningitis, septisemia, selulitis, arthritis, epiglotitis, dsb)
Umur pemberian :
0 sampai 6 bulan : 3x, interval 1 bulan, booster umur 18 bulan
6 sampai 12 bulan : 2x, interval 1 bulan, booster umur 18 bulan
12 sampai 60 bulan : 1xCara pemberian : suntikan subkutan dalam/ I.M
Varisela (Cacar air)
Manfaat : cegah infeksi varisela
Umur pemberian :
Lebih dari 1 tahun
Ulangan (booster) umur 18 tahun
Cara pemberian : suntikan subkutan
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 12/30
Pemilihan cairan infus rumatan untuk pediatri
Bayi dan neonatus fungsi ginjalnya belum matur. Ginjal bayi dan
neonatus terbatas kemampuannya untuk mengkonsentrasi urin , mengekskresi
secara cepat kelebihan air dalam tubuh , dan terbatas kemampuannya untuk
mengekskresi zat – zat yang untuk ginjal dewasa dengan mudah diekskresi.
Maturasi ginjal diduga pada usia 2 – 3 tahun kehidupan. Anak di atas 2
tahun dengan ginjal normal dapat mentoleransi variasi dari tipe cairan maupun
jumlah yang diberikan.
Untuk pemakaian waktu singkat cairan yang mengandung glukosa dan
natrium cukup adekuat , dan kalium dapat ditambahkan bila perlu. Yang harus
diperhitungkan dalam pemilihan cairan adalah :
. Kebutuhan volume cairan dalam 24 jam
. Kebutuhan kalori
. Kebutuhan elektrolit
Cairan standart untuk bayi dan neonatus adalah D5 ¼ N .
Misal :
Neonatus dengan BB : 3 kg.
Kebutuhan cairan : 300 cc / hari
Kebutuhan Na : 10 -12 meq / hari
Cairan yang diberikan : D5¼ N : 300 cc
Na = 0,3 x 37,5 meq = 11,25 meq.
Bayi dengan BB : 8 kg.
Kebutuhan cairan : 800 cc / hari
Kebutuhan Na : 25 - 30 meq / hari
Cairan yang diberikan : D5¼ N : 800 cc
Na = 0,8 x 37,5 meq = 30 meq
Anak dengan BB : 25 kg
Kebutuhan cairan : 1600 cc / hari
Kebutuhan Na : 75 – 100 meq / hari
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 13/30
Cairan yang diberikan : D5¼ N : 1000 cc
D5 ½ N : 600 cc
Na = 37,5 meq + ( 0,6 x 77 meq ) = 83,7 meq.
Diare Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara
berkembang
30% kematian terjadi karena diare
Diare adalah: keluarnya tinja yg cair/ lunak 3 kali atau lebih dalam 1 hari
(meningkatknya frekuensi tinja atau konsistensinya menjadi lebih lunaksehingga dianggap abnormal oleh ibunya)
3 jenis diare klinis:
1. Diare cair akut
2. Disentri
3. Diare persisten
Diare Cair Akut
Terjadi secara akut, < 14 hari, biasanya < 7 hari
Tinja cair/ lunak, tanpa darah
Bahaya: dehidrasi Penyebab: rotavirus, E.coli enterotoksigenik, kolera
Disentri
Diare disertai darah dalam tinja
Komplikasi: anorexia, BB turun, sepsis (ada luka di usus)
Penyebab: Shigella, Campylobacter jejuni, Entamoeba hystolitica, Giardia
lamblia
Diare Persisten
Mula-mula akut, berlangsung > 14 hari
Dimulai sbg diare cair akut atau disentri
Diare kronik bukan diare persisten
Diare kronik = diare intermitten (hilang timbul)
Diare ini berlangsung lama dengan penyebab non-infeksi
Mis: sensitif thd gluten zat dalam tepung roti gluten enteropati (kasus
ini jarang di Indonesia, sering terjadi pada ras kulit putih)
Faktor resiko diare persisten
o Usia < 1 tahun
o Malnutrisi
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 14/30
o Minum susu formula
o Baru saja mengalami diare akut
Komplikasi dapat terjadi karena gizi menurun yang disebabkan karena:
Anorexia
Absorbsi gizi kurang
Kebutuhan zat gizi meningkat
Bila tinja berdarah diare persisten dengan disentri
Epidemiologi Diare
Faktor-faktor yang berpengaruh:
1. Penyebaran kuman
- Melalui:i. Orofecal
ii. Kontak langsung
- Perilaku yang meningkatkan penyebaran kuman
∧ Memberi PASI < 4 bulan
∧ Memakai botol susu
Botol susu harus direbus paling tidak 5 menit
∧ Menyimpan masakan pada suhu kamar
Makanan setelah dimakan, didiamkan saja tidak didinginkan
∧ Air minum tercemar (air untuk membuat susu bayi)∧ Tak cuci tangan
∧ Pembuangan tinja sembarangan, popok juga
2. Meningkatnya kerentanan pada diare
- Tidak memberi ASI sampai umur 2 tahun
- Kurang gizi
- Campak kulit, mulut, saluran napas timbul rash, mata merah
karena epitel radang
3. Umur
o < 2 tahuno Tersering 6 – 11 bulan (rentan penyakit)
4. Variasi musim
∝ Rotavirus meningkat di musim kemarau
∝ Diare karena bakteri, meningkat di musim hujan
5. Infeksi asymptomatik berperan penting pada penyebaran infeksi
Etiologi
25% bisa diisolasi
Rotavirus + terbanyak
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 15/30
E.coli enterotoksigenik
Shigella
Campylobacter jejuni
Vibrio cholerae
Cryptosporidium
Penyebab lain tapi jarang: adenovirus, yersinia enterocolitica, Giardia
lamblia, Entamoeba hystolitica
Patogenesis
Virus
o Berkembang biak dalam epitel vili usus shg menyebabkan:
Kerusakan epitel
Pemendekan vili , sekresi air dan elektrolit
Enzim disakarida hilang (, intoleransi laktosa; dikasi susu
mencret-mencret)
Sekarang ada non-lactose/ free-lactose
Bakteri
o Menempel di mukosa , kapasitas penyerapan menurun , sekresi
cairan
o Mengeluarkan toksin:
Menurunkan absorbsi natrium Meningkatkan sekresi klorida
o Invasi , merusak mukosa , darah di tinja
Protozoa
o Menempel di mukosa , pemendekan vili (misalnya G.lamblia,
Cryptosporidium)
o Invasi mukosa (merusak mukosa); contoh: E.hystolitica
Prinsip Utama Therapy :
Penggantian cairan dan elektrolit Makan harus diteruskan
Antibiotika tidak diperlukan/ tidak berguna, kecuali pada:
o Disentri (Shigella)
o Cholera
o Diare persisten (G.lamblia, E.hystolitica)
Mekanisme Diare :
1. Diare Sekretorik
2. Diare Osmotik
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 16/30
Dalam keadaan normal, absorbsi cairan lebih besar dari sekresinya shg hanya
100 – 200 ml cairan dikeluarkan bersama tinja
Diare Sekretorik
o Karena sekresi air dan elektrolit meningkat
o Misalnya: toksin E.coli, V.cholera, Rotavirus
Diare Osmotik
o Ada bahan yang secara osmotik aktif dan sulit diserap
o Misalnya: defisiensi laktase – laktosa jadi bahan osmotik
Akibat Diare Cair
Dehidrasi
Asidosis Metabolik Hipokalemia
Hipoglikemi
Gangguan gizi
Gangguan sirkulasi
Dehidrasi
3 macam dehidrasi:
1. Dehidrasi isotonik (sering)
Konsentrasi serum Na+ normal (130 – 150 mmol/ L)
2. Dehidrasi hipertonik (hipernatremi)[Na+] > 165 mmol/ L
3. Dehidrasi hiponatremik
[Na+] < 130 mmol/ L
Asidosis Metabolik
Terjadi karena:
1. Pengeluaran bikarbonat bersama tinja akan menaikkan [H+] sehingga pH
=2. Dehidrasi menimbulkan gejala shock sehingga filtrasi glomeruli
berkurang , konsentrasi asam > (fosfat/ sulfat) , pH =
Rumus Henderson – Hasselbach
HCO3-
pH = 6,1 + log ----------
≅ H2CO3
7,4
HCO3-
20
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 17/30
----------- = -------
H2CO3 1
Pada asidosis HCO3- = sehingga perbandingan 15 : 1
Untuk menjadikan perbandingan itu pulih kembali jadi 20 : 1, maka
badan harus mengeluarkan/ mengurangi H2CO3
H2CO3 H2O + CO2
CO2 dikeluarkan melalui napas napas (frekuensi dan amplitudo)
Kussmaul Respiration
Pada keadaan umum yang jelek napas kussmaul tidak timbul
Hipokalemia
Gejala: lemah otot, aritmia, ileus paralitik
Hipoglikemia
Terutama pada gizi buruk/ kurang, karena:
o Cadangan glikogen terganggu
o Gangguan absorbsi glukosa
Gejala: lemas apatis, tremor, berkeringat, pucat, kejang, shock
Therapy: larutan glukosa 20% 2,5 cc/ kg i.v
Gangguan gizi
Masukan makanan
Penyerapan makanan (t.u pd gizi kurang dan diare persisten)
Kebutuhan zat makanan
Kejang karena:
Hipoglikemi Hiperpireksi
Hipernatremi/ hiponatremi
Penyakit lain: epilepsi, meningitis
PENANGANAN PENDERITA DIARE
Anamnesis
≡ Lama diare
≡ Frekuensi
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 18/30
≡ Volume
≡ Warna
≡ Lendir/ darah≡ Bau
≡ BAK
≡ Penyakit lain: malnutrisi, infeksi
≡ Riwayat makan/ minum sebelum/ sesudah diare
≡ BB sebelum sakit
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 19/30
2. Gejala Klinik
Rewel, panas, muntah, nafsu makan menurun
DERAJAT DEHIDRASI
Menilai derajat dehidrasiDehidrasi
Ringan
Defisit ringan 5 – 6 %
Tanpa Dehidrasi Defisit ringan < 5%
Dehidrasi
Sedang
Defisit ringan 5 – 10%
Dehidrasi Berat Defisit ringan ≥ 10%
Timbang BB untuk menentukan jumlah cairan oral/ i.v
Misalnya BB 10 kg = 6% x 10 x 1000 = 600 cc
Berarti cairan yang sudah keluar adalah 600 cc; jadi cairan yang harus
diberikan minimal 600 cc
Memeriksa turgor kulit pada kulit abdomen
Lihat Tabel Gbr 3.1.
MENGOBATI DIARE DI RUMAH (RENCANA THERAPY A)
3 prinsip dasar untuk therapy di rumah:
1. Beri cairan lebih banyak
2. Beri makanan cukup dan bergizi3. Bila tidak ada perbaikan/ ada dehidrasi/ ada gejala lain bawa ke
sarana kesehatan
PENGOBATAN DEHIDRASI RINGAN – SEDANG (RENCANA
THERAPY B)
Tidak butuh perawatan di RS
Dapat diobati di ruang khusus “Pojok Uro” (URO = Upaya Rehidrasi
Oral)
PENGOBATAN DEHIDRASI BERAT (RENCANA THERAPY C )
Harus cepat
Pilihan tepat: rehidrasi i v
Alternatif: selang NGT (Nasogastric Tube)
o Kekurangannya:
Cairan tidak dapat diberi secepatnya
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 20/30
Perlu waktu absorbsi usus
Maksimum 20 ml/ kgBB/ jam muntah, kembung
Kehilangan cairan ± 10% BB (± 100 cc/ kg)
Bila dehidrasi teratasi ASI mulai + terapi [A] atau [B]
Therapy I . V.
Cairan:
o RL (Hartmann)
o NaCl 0,9%
o DG AA
o D5 – ½ N
o D5 – 1/5 N
o RD
JANGAN !!! Cairan dextrosa (glukosa) murni karena ini bukan cairanrehidrasi sebab tidak mengandung elektrolit (spt Na dan K)
Na K HCO3 Cl Glukosa (g/L)
RL 13
1
4 2.9 11
1
-
RD 14
7
4 - 15
6
50
NaCl 15
4
- - 15
4
-
DG aa 61 17.
5
26 52 25
D5 – ½ N 77 - - 77 50
D5 – 1/5 N 30 - - 30 50
TRIAS DEHIDRASI BERAT: shock, kesadaran menurun, kussmaull
respiration
INTERAKSI DIARE DAN GIZI
Diare menyebabkan kurang gizi, karena:
o Kebutuhan meningkat
o Masukan dan absorbsi menurun
Sering diare gizi menurun
Kurang gizi diare berat, lama, sering
risiko kematian ↑
penyakit lain ↑
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 21/30
Diare berarti mengalami:
Gangguan cairan dan elekrolit
Penyakit gizi
Therapy harus meliputi kedua aspek ini
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN PADA DIARE
ASI dapat diserap & dicerna BAB ↓, lama penyakit lebih pendek
Makanan mempercepat penyembuhan usus, merangsang pemulihanfungsi pankreas & produksi enzym laktase
fungsi pencernaan cepat normal dan absorbsi lebih baik
Mempertahankan BB normal
Bila anorexia post diare makanan ditingkatkan gizinya
Diare karena virus merusak vili-vili (brush border shg tjd intolerasi
laktosa)
Diare Kematian Malnutrisi
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 22/30
INFEKSI VIRUS
V a r i o l a
Adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditandai
adanya papulo vesikule pustular rash, dan selalu disertai dengan gejala
sistemik yang berat
4 macam variola:1. Variola mayor
2. Variola minor
3. Modifikasi small pox
4. Abortive type
- Variola mayor -
Gejala prodromal berat dan akut
Sakit kepala, panas tinggi, menggigil, sakit pada punggung,
tulang belakang, muntah-muntah
Konvulsi, koma, delirium Kemudian timbul rash seperti morbili lalu timbul macula di
muka & menyebar ke seluruh tubuh
Nyeri bertambah
Macula menjadi papula, lalu berubah menjadi vesikel dan
akhirnya menjadi pustula
Vesikel: berisi cairan jernih
Pustula: berisi cairan keruh
Vesikel umbilicated (cekung ke tengah) hari ke IX Rash mengering menjadi crusta, mengelupas pada minggu IV,
kemudian hyperpigmentasi
- Variola minor -
Gejala-gejalanya kurang lebih sama
Penyakitnya lebih ringan
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 23/30
- Modifikasi small pox -
Terdapat pd orang-orang yang sudah divaksinasi
Lesi lebih sedikit dan superfisial
Masa prodromal sama
- Abortive Type -
Pd orang yang divaksinasi tidak lama sebelum timbul variola
Macula, papula cepat hilang
Panas sedikit
Komplikasi:
Terutama Infeksi kulit
Enantem pd larynx menimbulkan oedema glottis (suara jadi
serak) Bronchopneumonia (jarang)
Prognosis
Kematian pada variola mayor 10%
Kematian pada variola minor 1%
Sering pada umur < 5 tahun dan > 45 tahun
Therapy
Symptomatis
Infus Transfusi darah pd haemorrhagic variola
Antibiotika, bila ada infeksi sekunder
Profilaksis
Vaksinasi cacar dengan cara goresan
Sekarang Indonesia sudah bebas cacar
Vaksinasi sudah tidak diperlukan lagi
V A R I C E L L A
Disebut juga cacar air
Mengenai kulit dan mukosa
Epidemiologi
Penyakit ini sangat infeksius
90% pada anak < 10 tahun
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 24/30
Penyebaran
Kontak langsung
Droplet infection
Pasien sangat infeksius 24 jam sebelum rash timbul sampai menjadi crusta
Gejala Klinik
Masa inkubasi 11 – 21 hari
Gejala prodromal
Demam ringan, malaise, anorexia, lama 24 jam
Timbul rash berupa papula-papula merah, vesikel
Vesikel menyebar selama 3 – 4 hari, mulai di badan menyebar
ke muka, kulit kepala, ekstremitas, mukos mulut
Jarang terjadi: genital, cornea, conjungtiva
Diagnosis
Penting dibedakan dengan variola:
1. Rash pada varicella mulai di badan menyebar ke perifer
Rash pada variola terjadi sebaliknya
2. Lesi pd varicella lebih dangkal dan tidak umbilicated
Lesi pd variola dalam dan umbilicatedVaricella = luka bisa pulih, sentripetal (dari badan ke muka)
Variola = luka tidak bisa pulih normal, sentrifugal (dari muka
ke badan)
3. Lesi pd varicella, pada saat yg sama terdapat bermacam-macam
stadium
Lesi pd variola hanya 1 stadium
4. Gejala prodromal pd varicella pendek dan ringan
Gejala prodromal pd variola lama dan berat
Komplikasi Infeksi sekunder pd kulit
Trombositopenia dg perdarahan kulit dan mukosa
Pneumonia (jarang)
Komplikasi ensefalitis sering ditemukan
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 25/30
Prognosis
Biasanya baik (pada anak-anak)
Kematian terjadi karena adanya komplikasi
Therapy Symptomatis: antihistamin, antibiotika
Causatif: anti viral (acyclovir)
Profilaksis
Vaksinasi: varilix ½ cc s.k lengan atas
Imunisasi pasif: zoster immuno globuline
M O R B I L I
Morbili merupakan penyakit infeksi virus akut yang menular pada anak dandisebabkan oleh virus morbili
Disebut juga rubeola
3 stadium:
1. Stadium prodromal
Panas 4 – 5 hari, lesu, batuk-batuk, conjungtivitis, fotofobia, pilek
Koplik spot ditemukan pd akhir stadium prodromal, tdpt pd mukosa
buccal
Koplik spot berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum, dikelilingi
oleh eritema
2. Stadium erupsiPanas, batuk, pilek bertambah
Timbul eksantema berbentuk maculo-papula, mula-mula timbul di
belakang telinga, menjalar ke muka, tengkuk, lengan atas, dada,
punggung, abdomen dan akhirnya tungkai
Penyebaran eritema itu berlangsung 3 hari
Kadang-kadang didapatkan juha splenomegali, pembesaran kel limfe
mandibula, dan cervicalis posterior, diare, muntah
3. Stadium Konvalescens (penyembuhan)
Bercak-bercak merah ini berubah warna menjadi lebih tua(hiperpigmentasi) yg lama-lama akan menghilang sendiri.
Kadang-kadang kulit bersisik (hygiene kurang)
Suhu turun menjadi normal, kecuali bila ada komplikasi
DD/ dengan:
Rubella
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 26/30
Exanthema subitum
DHF
Drug Rash
Komplikasi Bronchopneumonia
Otitis media
Encephalitis
Pengobatan
Memperbaiki keadaan umum
Mencegah dan mengobati komplikasi
Simtomatis
Prognosis
Baik, bila keadaan umum baik
Komplikasi bronchopneumonia bisa menyebabkan kematian
Gizi yang buruk menjadi lebih buruk bila menderita morbili
Pencegahan
Isolasi penderita
Imunisasi pasif (gamma globulin)
Imunisasi aktif o Vaksinasi anti campak umur 9 bulan
½ cc sub cutan di lengan atas
o MMR umur 15 bulan
½ cc sub cutan di lengan atas
MMR: Measles, Mumps, Rubella
R U B E L L A
Adalah penyakit pada anak-anak dengan gejala yang ringan, adanya rash spt
morbili dengan pembesaran kelenjar post occipitalis, retro-auricularis,cervicalis posterior
Rubella pada kehamilan muda menyebabkan kelainan kongenital pada bayi
yang lahir
Etiologi
Myxovirus yang bisa ditemukan dalam darah 2 hari sebelum timbul
eksantem (pd masa prodromal)
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 27/30
Kultur tidak dapat dilakukan
Virus diketahui dengan pemeriksaan antibodi selama sakit, virus ditemukan
di nasopharynx, darah, faeces, urine.
Serangan pertama kali dapat menimbulkan kekebalan seumur hidup
Imunisasi aktif pada ibu hamil muda menyebabkan kelainan kongenital pada bayi.
Kemungkinan timbulnya kelainan pada bayi dari ibu mendapat rubella pada
kehamilan:
- Minggu I : 100%
- Bulan II : 40%
- Bulan III : 10%
- Trimester II & III : 4%
Gejala klinik Masa inkubasi 14 – 21 hari
Eksantem timbul di muka, menyebar dengan cepat ke
seluruh tubuh
Panas sedikit atau tidak panas
Rubella congenital gejala khas cataract
Kelainan jantung, tuli, microcephal, mental retarded
DD/
Exanthema subitum Drug rash
Morbili
Komplikasi dan Prognosis
Neuritis
Arthritis jarang
Encephalitis
Congenital rubella
Abortus
Pencegahan
Imunisasi pasif (gamma globulin) ketahanannya 1
bulan – 2 bulan
Imunisasi aktif (MMR)
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 28/30
KI/ vaksinasi:
Hamil immune defisiensi
Hipersensitif
Panas tinggi
Pengobatan dengan steroid
E x a n t h e m a S u b i t u m
Adalah penyakit viral akut pada infant dan anak kecil (di bawah 3 tahun)
Timbul panas 3 – 4 hari dan erupsi timbul sesudah panas turun
M u m p s ( p a r o t i t i s e p i d e m i c a)
Penyakit viral akut menular ditandai dengan adanya pembesaran kelenjar-
kelenjar ludah dan nyeri tekan terutama kelenjar parotitis
Cara penyebaran
Kontak langsung
Droplet infection
Masa inkubasi 14 – 24 hari
Gejala:
Demam, nyeri otot leher, sakit kepala, kelenjar parotis
membesar dan nyeri tekan
Mula-mula unilateral, biasanya menjadi bilateral
Daerah parotis Kulit merah kecoklatan, nyeri tekan
Bagian bawah telinga terangkat ke atas
Kadang-kadang disertai trismus dan disphagia
Di rongga mulut pada ductus stensoni, kemerahan dan oedem
Pembengkakan berlangsung 3 hari
Kadang-kadang kelenjar sublingualis dan submandibularis juga
terkena
Komplikasi Meningoencephalitis
Orchitis epididymitis - jarang
Oophoritis – jarang
Komplikasi lain: pancreatitis, nephritis, thyroiditis, myocarditis,
komplikasi ocular, arthritis sangat jarang
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 29/30
DD/:
Parotitis acuta purulenta
Salivary calicula yang menyumbat ductus parotis
Preauricular dan anterior cervical limfadenitis
Limfosarcoma
Therapy
Bed rest
Antipiretika
Corticosteroid (untuk mencegah atau mengatasi komplikasinya)
Profilaksis
Isolasi penderita
Imunisasi pasif: Hyper Immune Mumps Gamma Globulin
Imunisasi aktif: MMR ½ cc s.c (umur 15 bulan)
5/11/2018 Demam Dengue - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/demam-dengue-55a0d0fa79aec 30/30
DAFTAR PUSTAKA
Dengue Haemorrhagic Fever. Diagnosi, treatment, prevention, and
control.Second edition.Geneva, WHO,1997.Sri Rezeki Hadinegoro. Tatalaksana demam berdarah dengue pada anak
A.G. Andjaparidze. Guidelines for treatment of dengue fever/ dengue
haemorrhagic fever in small hospital. Who Regional Office for South-East
Asia, September 1998.
Ditjen PPM & PLP, Dep Kes RI. Pengelolaan pasien demam berdarah
dengue. Departemen Kesehatan RI, Jakarta 1996..