dbd d2

Upload: khairunnisa-esam

Post on 02-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

demam dengue kesmas

TRANSCRIPT

Evaluasi Program Puskesmas dalam Menanggulangi dan Mencegah Kasus Demam Berdarah Dengue

Evaluasi Program Puskesmas dalam Menanggulangi dan Mencegah Kasus Demam Berdarah DengueD2Skenario Pada akhir tahun berdasarkan evaluasi program pemberantasan penyakit DBD masih didapatkan prevalensi DBD berkisar 50/1000 penduduk dengan tingkat CFR 4%, rata-rata penderita datang terlambat sehingga terlambat juga dirujuk ke rumah sakit. Berdasarkan pemantauan jentik, didapatkan dari Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah 60%. Kepala puskesmas akan melakukan revitalisasi program pemberantasan penyakit DBD dan ingin didapatkan insidens yang serendah-rendahnya dan CFR 0%.definisiDengue Haemorrhagic Fever / DBDVirus dengue4 manifestasi klinis utama :demam tinggi, fenomena pendarahan, hepatomegali dan pada keadaan berat terjaditanda-tanda kegagalan sirkulasi

EpidemiologiAgent : virus DengueVector : Aedes aegyptiHost : manusia & primataEnvironment :tempat penampungan air bersihdaerah dengan ketinggianmusim hujan kelembaban udara meningkat

Epidemiologi Transmisi penyakit Melalui vector arthropoda : extrinsic incubation period dan intriksik incubation periodTransmisi secara biologis

Etiologi Penyakit DHF disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus B, yaitu arthropod-borne virus atau virus yang disebabakan oleh artropoda. Virus ini termasuk genus Flavivirus dari family Flaviviridae. Vektor utama penyakit DHF adalah nyamuk Aedes aegypti (di daerah perkotaan) dan Aedes albopictus (di daerah pedesaan).

Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti :Badannya belang-belang Berkembang biak di air jernih Jarak terbang 100 mNyamuk betina bersifat multiple biters Tahan suhu panas dan kelembaban tinggi

Pola Aktivitas Nyamuk Aedes aegypti :DiurnalNyamuk betina suka menghisap darah Menyukai area yang gelapMenyukai penampungan air bersihPola distribusi nyamuk Aedes aegypti Daerah perkotaan lebih intensif dari pada di daerah pedesaan.

Kejadian luar biasaTimbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004).Kriteria KLBTimbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya (jam, hari, minggu).Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan, tahun).Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata rata per bulan dalam tahun sebelumnya.

Health PromotionPromosi Kesehatan oleh Puskesmaspusat penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatanpusat pemberdayaan masyarakatpusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Preventif Pemberantasan nyamuk stadium jentikFisik 3M plus Kimia Formulasi temephos , Dosis = 1 ppm atau 10gram ( 1 sendok makan rata) /100 liter air. Menggunakan Altosid 1,3 G -100 liter air cukup dengan 2,5 gram bubuk Altosid 1,3 G Menggunakan Sumilarv 0,5 G (DBD)-100 liter air cukup dengan 0,25 gram bubuk Sumilarv 0,5 G Pemberantasan nyamuk stadium dewasafogging atau penyemprotan lingkungan rumah dengan insektisida malathionPemberdayaan masyarakat Pemantauan jentikPenyuluhan kesehatanMenggerakkan PSNMelaporkan hasil kegiatan

Jumantik Pemantauan jentik berkala(PJB)

Management program DHFBentuk manajemen program oleh PUSKESMAS dalam menanggulangi Demam Berdarah Dengue adalah sebagai berikut:1. Tujuan Menurunkan morbiditas dan mortalitas penyakit DBDMencegah dan menanggulangi KLBMeningkatkan peran serta masyarakat (PSM) dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

2. Sasaran Sasaran nasional (2000) :Morbiditas di kecamatan endemic DBD < 2 per 10.000 pendudukCFR < 2,5%Strategi Kewaspadaan dini Penanggulangan KLBPeningkatan keterampilan petugasPenyuluhan

Kegiatan Pelacakan penderita (pemyelidikan epidemiologis, PE)Penemuan dan pertolongan penderitaAbatisasi selektif (AS) atau larvasidasi selektifFogging focus (FF)Pemeriksaan jentik berkala (PJB)Pembentukan kelompok kerja (pokja)Penggerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)Penyuluhan tentang gejala awal penyakit

Pencegahan Pembersihan jentik :Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN)LarvasidasiMenggunakan ikan (ikan kepala timah, cupang, sepat)Pencegahan gigitan nyamuk Menggunakan kelambuMenggunakan obat nyamuk (bakar, oles)Tidak melakukan kebiasaan berisiko (tidur siang, menggantung baju)Penyemprotan

INDIKATOR EFISIENSI PROGRAMAngka kepadatan jentik (HI) Jml rumah yang positif terdapat jentik x100% Jumlah rumah yang diperiksaAngka kesakitan DBD =Jumlah kesakitan DBD x 100% Jumlah pendudukAngka kematian DBD =Angka kematian DBD x 100% Jumlah penderita

Alur pengelolaan kasus DBDPenyelidikan epidemiologiAda penderita DBD lain atau ada jentik dan ada penderita demam tanpa sebab yang jelas pada hari itu atau seminggu sebelumnya 3 orangPenderita atau tersangka DBDPenyuluhan PSNPenyuluhanPSNPengasapan radius 200 myaTidak