david elkind

21
DISUSUN OLEH : 1 6 1 5 . 0 7 . 1 2 0 6 W i n d i D w i A n d i k a 1 6 1 5 . 0 7 . 1 2 0 8 A n n i s a B a n i 1 6 1 5 . 0 7 . 1 2 1 7 K a r i n A 1 6 1 5 . 0 7 . 1 2 3 2 N a b i l a N u r A 1 6 1 5 . 0 7 . 1 2 3 3 N i k e n P r a t i w i 1 6 1 5 . 0 7 . 6 2 7 1 M u r t a f i a h F a j r i y a h PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2010

Upload: karin-ax

Post on 19-Jun-2015

437 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

david elkind; riwayat dan buku-bukunya

TRANSCRIPT

Page 1: David Elkind

DISUSUN OLEH :1 6 1 5 . 0 7 . 1 2 0 6

W i n d i D w i A n d i k a1 6 1 5 . 0 7 . 1 2 0 8

A n n i s a B a n i 1 6 1 5 . 0 7 . 1 2 1 7

K a r i n A 1 6 1 5 . 0 7 . 1 2 3 2

N a b i l a N u r A 1 6 1 5 . 0 7 . 1 2 3 3

N i k e n P r a t i w i1 6 1 5 . 0 7 . 6 2 7 1

M u r t a f i a h F a j r i y a h

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINIFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2010

Page 2: David Elkind

PENDAHULUAN

Anak adalah pembelajar aktif yang terus menerus bisa mendapatkan informasi melalui permainan. Pada dasarnya bermain memiliki tujuan utama yaitu memelihara perkembangan atau pertumbuhan optimal anak usia dini melalui bermain yang kreatif, interaktif dan terintregasi dengan lingkungan di sekitar anak. Bermain merupakan sarana bagi perkembangan kreatifitas dari anak-anak, karena semua anak usia dini memiliki potensi kreatif tetapi perkembangan kreatifitasnya sangat individual dan bervariasi antara anak yang satu dengan anak lainnya.

Anak akan mengalami kemajuan melalui tahapan-tahapan perkembangan yang dapat diperkirakan. Tetapi pada saat ini banyak orangtua yang ingin mempercepat perkembangan anaknya. Orangtua menginginkan hasil yang optimal dari perkembangan anaknya tanpa memperhatikan tahapan-tahapan perkembangan yang sesuai dengan usia anak. Hal ini dapat membuat anak merasa tertekan, baik secara emosi maupun intelektual. Seharusnya orangtua memahami bahwa anak adalah individu yang unik yang tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Anak memerlukan bantuan orang lain dalam perkembangan emosi dan intelektualnya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Biography David Elkind, filosofi, teori, kurikulum serta beberapa karya David Elkind.

Page 3: David Elkind

PEMBAHASANI. PROFIL

Name :David ElkindTitle :Professor Emeritus Departmental Affiliation :Child Development DepartmentDegrees :Ph.D.Expertise :Cognitive and social development in children and adolescents; causes and effects of stress on children, youth and families.Major Awards :Editorial Board Member for: Bulletin of the Menninger Clinic; Journal of Youth and Adolescence; Journal of Experimental Education; Developmental and Behavioral Pediatrics; Education Digest; Journal of Science and Education; and Montessori Life. Board Member: National Parenting Association and Institute for Family Values, National Forum on Leadership in Early Childhood Education. Consultant to schools, mental health associations and private foundations. Local and national media presentation on subjects relating to children, youth and families. Co-hosted Kids These Days, weekdays and Sundays on Lifetime.E-mail :[email protected]

Page 4: David Elkind

Scholarship & Research :Elkind, D. (1981/1988/2001) The Hurried Child, Reading, MA: Addison-Wesley. Elkind, D. (1994) Ties That Stress: The New Family Imbalance.. Cambridge, MA: Harvard University Press Elkind, D. (1988) All Grown up and No Place to Go. (2nd edition) Reading, MA: Addison-Wesley. Elkind, D. (1988) Reinventing Childhood. Rosemont, NJ: Modern Learning Press. Elkind, D. (1987) Miseducation New York: Knopf "Thanks for the Memory: The Lasting Value of True Play", Young Children "How Children Build Their Concept of Number". Child Care Information Exchange "Montessori and Constructivism". Montessori Life

Page 5: David Elkind

II. BIOGRAFIDavid Elkind adalah seorang psikolog

sekaligus pendidik yang lahir di Detroit, Michigan. Elkind dan keluarganya pindah ke California saat dia remaja. Ia menerima Bachelor of Arts dari University of California di Los Angeles (UCLA) pada tahun 1952 dan gelar Doktor (Ph. D.) dalam bidang Filsafat dari UCLA pada tahun 1955, serta gelar Doktor Kehormatan dalam bidang Keilmuan dari Rhode Island College pada tahun 1987.

Ayah Elkind adalah seorang teknisi mesin di pabrik industri suku cadang otomotif. Dia ingat bahwa ayahnya pernah mengeluhkan tentang para insinyur yang merancang bagian mesin tidak mengerti menjalankan mesin yang ayahnya kerjakan.hal inilah yang membuat Elkind selalu mengkaitkan antara teori dan praktek, bagaimana teori dapat dan akan diterapkan.

Setelah menerima gelar Ph. D, Elkind menjadi asisten peneliti David Rappaport di Riggs Austen Center di Stockbridge, Massachusetts. Di sana ia pertama kali dihadapkan pada penelitian dan teori Jean Piaget. Sejak tahun 1964 sampai 1965, Elkind menjadi seorang peneliti di Science Foundation Senior nasional Postdoctoral Fellow di Institut d'Piaget Epistemologie Genetique di Jenewa, Swiss. Penelitian Elkind terfokus pada bidang kognitif, persepsi, dan pembangunan sosial pada anak-anak dan remaja, serta penyebab dan efek stres pada anak-anak, remaja, dan keluarga. Semua karya Elkind merupakan hasil penerapan teori dan penelitian dalam kehidupan nyata, seperti psikoterapi, pengasuhan, dan pendidikan. Dan dia juga menggunakan pengalaman kehidupan nyatanya untuk membentuk teori dan penelitian.

Page 6: David Elkind

Elkind mengalihkan perhatiannya pada metode pendidikan, dan bagaimana perubahan baru pada masyarakat dan keluarga mempengaruhi anak-anak, remaja, dan unit keluarga lainnya. Hal lain yang dikerjakan Elkind yaitu terfokus pada pembelajaran dan perkembangan anak yang sehat. Ia percaya bahwa anak-anak perlu memiliki pengalaman banyak dan beragam dengan cara yang sehat dan hal ini juga untuk membangun pemahaman seorang anak. Elkind berfikir orang tua dapat menstimulasi bayi dan anak-anak untuk belajar di awal dan usia lebih dini serta tidak memungkiri bahwa anak dapat memiliki pengalaman yang kaya dalam memahami suatu hal yang lebih mendalam dan berarti.

III.TEORI / PENDEKATAN DAVID ELKINDDavid Elkind dalam bukunya, gejala mempercepat

perkembangan anak yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan usianya ini disebut dengan hurried child. Istilah ini dicetuskan oleh David Elkind, dalam bukunya yang berjudul “Hurried Child, Growing Up Too Fast Too Soon“. Ia mendefinisikan hurried child sebagai suatu gejala baru yang dialami para orang tua masa kini yang melibatkan anak-anak mereka dalam berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan akademik, sosial budaya, fisik, maupun psikologis anak-anak mereka. Sindrom hurried child terjadi ketika orang tua terlalu memaksakan keinginan dan harapannya pada anak. Para orang tua ini mencoba untuk mengakselerasi kemampuan dan keterampilan anak mereka pada usia dini.

Tidak hanya orang tua, media juga berperan besar dalam percepatan perkembangan anak yang tidak sewajarnya. Melalui media, anak dan remaja dihadapkan pada model yang telah matang secara emosional dan intelektual, yang akhirnya membuat mereka berperilaku lebih matang pula, tidak sesuai dengan tahap perkembangan usia mereka. Kenyataannya adalah segi intelektual dan emosional tidak bisa dipercepat perkembangannya karena kedua hal itu berkembang sesuai tahap perkembangan yang berkaitan dengan usia.

Akibat yang paling jelas dari sindrom ini adalah anak-anak tersebut tidak bisa menikmati kehidupannya sebagai anak-anak, karena orangtua mereka menempatkan tuntutan yang tidak realistis terhadap diri mereka. Anak-anak ini seringkali terlihat berperilaku hiperaktif, agresif secara verbal maupun fisik (melawan, berbicara kasar, berkelahi dengan teman) atau sebaliknya, berperilaku pasif; pendiam, terlihat tidak banyak bergaul dengan teman-temannya.

Page 7: David Elkind

Selain itu, anak-anak ini dapat juga mengalami burnout (kejenuhan) karena terlalu banyaknya tugas-tugas sekolah maupun kegiatan luar sekolah yang harus diikuti, sehingga menyebabkan berkurangnya waktu untuk bermain dan istirahat.

Sebagai dampak jangka panjangnya, apabila anak didorong terlalu keras dan terlalu dini, dapat menyebabkan anak mengalami berbagai macam gangguan psikologis, seperti kecemasan, gangguan atensi dan hiperaktivitas/Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD), bahkan depresi.

Menurut David Elkind (dalam Patmonodewo, 2003) memperkenalkan concept of competent infant bahwa kompetensi dipengaruhi oleh kondisi sosial seperti meningkatnya perceraian orang tua, meningkatnya pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua tunggal, dan kedua orang tua yang bekerja. Lebih lanjut menurut Elkind anak yang kompeten dapat mengatasi perpisahan dengan orang tua, pada usia awal perkembangan sekalipun. Anak mampu menyesuaikan diri dengan orang lain sebagai pengasuhnya, seperti tempat penitipan anak dan sarana lain yang masih baru baginya.

Page 8: David Elkind

Selain itu kompetensi sosial dapat dikembangkan sejak dini pada anak. Elkind (dalam Patmonodewo, 2003) berpendapat ada beberapa saran cara mengembangkan kompetensi pada anak, antara lain adalah :

a) Waktu yang paling baik untuk mengembangkan kompetensi adalah sejak anak berusia sekitar 6 - 8 bulan sampai 2 tahun.

b) Anak yang memiliki kompetensi yang tinggi umumnya memiliki hubungan sosial yang akrab dengan orang yang penting bagi anak, misalnya orang tua, khususnya dalam masa bulan pertama sejak kelahirannya sampai sebelum ulang tahunnya yang pertama.

c) Kualitas hubungan anak dengan orang tua lebih menentukan daripada lamanya mereka bersama anak. Orang tua penggantipun dapat memberikan pengalaman yang kaya pula.

d) Anak yang berkembang secara optimal apabila pengasuh mau berbicara dengan anak tentang apa saja yang diminati anak.

e) Berbicara dengan anak secara oral akan jauh lebih efektif dalam mengembangkan bahasa, sosial dan intelektual anak daripada bila anak memperoleh rangsangan bicara dari televisi, radio atau melalui pembicaraan antar beberapa orang tua.

f) Kebebasan fisik adalah penting bagi anak, anak yang tidak terus menerus dibatasi ruang geraknya akan lebih baik perkembangannya.

Page 9: David Elkind

KUNCI KOMPONEN DARI TEORI:Penelitian yang dilakukan Elkind didasarkan pada teori-teori

pembangunan yang dikembangkan oleh Piaget. Elkind percaya bahwa anak-anak berkembang secara bertahap berhubungan dengan usia, dan jika menekan anak-anak untuk tumbuh dengan cepat, beberapa tahap perkembangan mungkin tidak sepenuhnya dikembangkan.

Anak-anak membutuhkan dukungan atau motivasi yang kuat untuk bermain dan dalam memilih kegiatan yang akan dilakukan agar anak dapat tetap terkondisikan dalam situasi tersebut

Anak harus dipersiapkan untuk mendapatkan pengalaman agar tidak mudah dipengaruhi dengan tingkat stress yang tinggi.

Akan jauh lebih sehat bagi anak-anak bila dalam kegiatan bermain dan dalam perkembangan anak tidak mengalami stress atau tekanan.

Elkind percaya bahwa anak-anak yang mempunyai pengalaman seperti yang tersebut di atas akan lebih baik dipersiapkan untuk mengatasi stress dalam kehidupan masa dewasa kelak

Page 10: David Elkind

IV. IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN

Belajar Melalui BermainDalam masyarakat kita,

menginginkan hasil belajar yang cepat, tapi pembelajaran menurut David Elkind adalah dengan bermain, tetapi bermain sering dianggap sebagai sebuah keistimewaan dan membuang-buang waktu yang berharga. Dari perspektif orang dewasa kita, bermain bergaul dengan menyenangkan dan relaksasi kontras dengan perhatian dan upaya yang dibutuhkan dari kita.

Namun bermain bagi anak-anak pada umumnya, dan untuk anak-anak muda khususnya, dimulai dari diri sendiri adalah Model dasar pembelajaran. Melalui

bermain seperti itu, anak-anak menciptakan pengalaman belajar baru yang mungkin tidak mereka hadapi.

Mungkin bukti yang paling jelas untuk memainkan peran dalam belajar anak-anak yang berasal dari mereka mulai berbicara. Tidak ada yang mengajarkan bayi berbicara dan semua bayi di seluruh dunia. Dalam tahapan berbicara, anak-anak menciptakan semua bahasa melalui suara yang mereka perlu bicarakan apapun dari ribuan bahasa yang ada sekarang. Jika mereka tidak pernah mengoceh, bayi tidak akan pernah belajar untuk berbicara.Sebuah contoh lain yang mungkin membantu memberikan gambaran yang lebih luas seperti ini pembelajaran. Seorang bayi yang menjatuhkan mainan di sisi tempat tidur nya menemukan gravitasi. Demikian pula, bayi yang menempatkan segala sesuatu ia dapat memahami, ke dalam mulut menemukan bahwa beberapa hal yang sulit, beberapa lembut, dan beberapa rasa sangat sedih. Setelah anak-anak duduk di kursi tinggi, mereka membuat segala sesuatu yang mereka pegang ke suatu benda menjadi menggedor. Dengan melakukan hal itu mereka menemukan bahwa sendok kayu membuat satu jenis suara, sendok logam lain, dan sendok plastik masih lain. Dalam semua contoh ini adalah kegiatan sendiri bayi dimulai diri yang menciptakan pengalaman belajar baru.

Kita melihat jenis yang sama diri-dibuat belajar pada tingkat

Page 11: David Elkind

usia yang lebih tua juga. Dua dan tiga tahun-usia mungkin sering mengulang kegiatan yang sama berulang lagi. Ini mungkin menuangkan air ke sebuah roda air untuk menonton giliran, atau membangun sebuah menara dengan balok, ketukan itu berakhir dan membangunnya kembali. pengulangan ini membosankan bagi kita orang dewasa, seperti anak-anak membaca cerita yang sama berulang-ulang. Tapi bagi anak muda, yang kurang cerdas dunia, atau kurang dunia-lelah, daripada kita, setiap pengulangan menghasilkan sesuatu yang baru bahwa anak tidak melihat sebagai akibat dari tindakan sebelumnya. Kita orang dewasa mungkin tidak dapat mengetahui apa yang anak menemukan melalui pengulangan, tapi anak itu tahu benar apa yang dia telah belajar.

Empat dan lima tahun anak-anak tua yang bermain sendiri memulai dramatis mereka juga membuat pengalaman pembelajaran baru. Dalam bermain dokter, atau guru, atau pemadam kebakaran, dll, anak benar-benar tidak mempersiapkan diri untuk terlibat dalam pekerjaan ini sebagai orang dewasa. Sebaliknya, dalam mengambil peran ini, anak menciptakan rasa kemahakuasaan dan kekuasaan yang ia atribut untuk orang dewasa. Anak-anak orang-orang kecil yang berada di kekuasaan besar dewasa. Dengan menciptakan pengalaman yang besar seperti kita, memiliki kekuasaan seperti orang dewasa, menangani anak-anak dengan perasaan ketidakberdayaan di berada di bawah kekuasaan kami raksasa. Sebagai ilustrasi ini membuat jelas, bermain juga dapat menjadi cara mengurangi stres bagi anak-anak.

Usia sekolah anak-anak belajar melalui self-menciptakan pengalaman belajar juga. Ketika anak-anak membuat dan melanggar peraturan mereka sendiri ketika bermain permainan seperti petak umpet mereka belajar saling menghormati. Yaitu, mereka belajar untuk mematuhi aturan-aturan yang membuat anak-anak lain, dan mengharapkan anak-anak lain untuk mengikuti aturan-aturan yang mereka telah meletakkan. Selain itu, sambil bermain game seperti papan catur, atau Monopoli, anak-anak tidak hanya belajar strategi, tetapi juga bagaimana membaca bahasa tubuh dari pemain lain. Artinya, setiap kali seorang pemain membuat gerakan ini membawa suatu reaksi (yang baru belajar pengalaman) dari pemain lain dalam permainan.

Page 12: David Elkind

Dengan demikian, kita harus memikirkan kembali ide-ide kami bermain dan belajar. Psikolog mendefinisikan belajar sebagai "modifikasi perilaku sebagai hasil dari pengalaman" Tapi. Bermain dapat didefinisikan sebagai "modifikasi pengalaman sebagai hasil dari perilaku." Dengan kata lain, pengalaman tidak selalu independen dari perilaku kita, melainkan dapat dibuat oleh itu. Seperti digambarkan di atas, anak-anak belajar dari pengalaman mereka sendiri diciptakan serta mereka yang independen terhadap aktivitas mereka.

Bagi orang tua, ini berarti kita harus memikirkan kembali sikap kita terhadap diri bermain dimulai. Semua terlalu banyak dari kita percaya bahkan anak-anak harus bekerja, belajar membaca, dan melakukan aritmatika, dan mungkin beberapa keterampilan komputer awal.Meskipun penting bagi anak-anak untuk mempelajari keterampilan ini alat, adalah sama penting bahwa mereka belajar semua hal yang mereka hanya dapat belajar dari pengalaman mereka sendiri diciptakan. Dalam banyak kasus

belajar seperti menyediakan pondasi untuk belajar akademik. Sebuah bangunan anak dengan blok, misalnya, adalah belajar baik dikelompokkan (semua blok terbuat dari kayu) dan seriating (blok dapat dipesan dengan ukuran). bermain ini mempersiapkan anak-anak untuk belajar kardinal (satu, dua, tiga) dan ordinal (1, 2, 3) angka.

Page 13: David Elkind

Pentingnya bermain diri dimulai, terutama untuk anak-anak muda berarti bahwa kita perlu memberikan waktu dan mainan yang berakhir terbuka, seperti blok, tanah liat, dan papan bentuk yang akan memberi anak kesempatan untuk menciptakan pengalaman belajar mereka sendiri. Kita dapat mendorong semacam ini bermain bahkan ketika anak-anak mempunyai tanggal bermain. Untuk interaksi seperti itu kita perlu memberikan anak-anak dengan sejumlah pilihan bermain, tetapi biarkan mereka memutuskan bermain, dan untuk berapa lama mereka akan terlibat di dalamnya.

Page 14: David Elkind

Ada juga cara kita orang tua dapat melakukan kegiatan yang mendorong anak-anak kita untuk "berpikir di luar kotak" Ini adalah permainan kata kita bisa bermain dalam program kegiatan sehari-hari kita yang tidak hanya menyenangkan bagi kami dan anak-anak kita, tetapi juga mendorong rasa ingin tahu. , kreativitas, dan imajinasi:

1. Mintalah anak untuk memikirkan sebanyak mungkin hal yang ia dapat memikirkan yang dapat Anda lakukan dengan klip kertas, pensil, atau serbet.

2. Ketika mengendarai mobil, bermain game seperti menemukan berapa banyak rumah memiliki tanda-tanda Untuk Dijual, beranda depan, atau mengidentifikasi model mobil tertentu yang Anda lihat lewat.

3. Setelah menonton program TV bersama-sama, bicara tentang cerita dan karakter, apa yang Anda suka dan tidak suka tentang mereka.

4. Watch beberapa iklan di televisi dan mengkritik mereka.5. Make up akhir cerita baru saja Anda baca.Cukup dibuat bermain anak bukanlah mewah atau buang-buang

waktu, itu adalah mode dasar pembelajaran, dan anak-anak memiliki kebutuhan bermain. Dengan demikian, kita tidak bisa mencegah anak-anak terlibat dalam permainan tersebut. Tapi kita bisa membatasi waktu dan kesempatan yang tersedia untuk kegiatan tersebut. Seperti yang saya berpendapat di sini, itu akan menjadi kesalahan terutama untuk anak-anak muda. Meskipun berlawanan, anak-anak bermain lebih belajar dari mereka sendiri ketika mereka muda, mereka lebih siap untuk belajar dari instruksi akademik ketika mereka lebih tua.

V. Karya David ElkindSelama karirnya David Elkind telah menerbitkan lebih dari selusin buku, sebagian besar dengan fokus pada anak dan psikologi remaja.1. The Power of Play

Di masa kanak-kanak yang modern dan bebas, waktu bermain yang tidak terstruktur diganti dengan kegiatan akademisi, pelajaran, olahraga kompetitif, dan pasif hiburan, elektroni.

Page 15: David Elkind

Meskipun orang tua mungkin khawatir bahwa anak-anak mereka akan mengalami kerugian jika mereka tidak terlibat dalam konstan, eksplisit pembelajaran atau dengan menggunakan " pendidikan terbaru " merupakan permainan.

The Power of Play dari David Elkind tentang bermain meyakinkan kita bahwa permainan imajinatif berperan dalam mempersiapkan anak-anak untuk akademik dan perkembangan sosial. Melalui analisis pakar penelitian dan contoh situasional kuat, Elkind menunjukkan bahwa, memang, aktivitas spontan kreatif panggung terbaik untuk belajar akademik di tempat pertama: Anak-anak belajar saling menghormati dan kerjasama melalui peran-bermain dan negosiasi peraturan, yang pada gilirannya menyiapkan mereka untuk sukses pembelajaran, tidak hanya bermain dengan batu, misalnya, seorang anak bisa menemukan sifat menghitung dan bentuk yang merupakan dasar-dasar dari matematika, mengoceh bahkan balita adalah prekursor diperlukan untuk akuisisi bahasa. Kontribusi penting untuk literatur tentang bagaimana anak-anak belajar, The Power of Play menyarankan cara untuk mengembalikan tempat bermain yang diinginkan dalam kehidupan anak-anak, di rumah, di sekolah, dan dalam komunitas yang lebih besar. Dalam pertahanan tidak terstruktur "down time," itu mendorong orang tua untuk mempercayai naluri mereka dan menolak janji dari beragam dan meragukan produk pendidikan di pasar ditujukan untuk anak-anak. Penerbit: Cambridge, MA: Da Capo Press, 2007.2. The Hurried Child: Growing Up Too Fast Too Soon

Dalam buku ini, David Elkind muncul sebagai suara dari alasan orang tua, menaruh perhatian terhadap efek “percepatan” yang dapat berdampak buruk pada anak. Dia menunjukkan bahwa dengan mengaburkan batas-batas usia yang tepat, dengan mengharapkan - atau memaksakan - terlalu banyak dan terlalu cepat, kita memaksa anak-anak kita tumbuh terlalu cepat.Untuk meniru kecanggihan dewasa. Dalam lebih dari dua dekade sejak buku ini pertama kali

muncul, generasi baru dari orang tua tidak sengaja meningkatkan serangan di masa kecil, di media, di sekolah, dan di rumah. Dalam edisi ketiga ini klasik (2001), Dr Elkind tampak memberikan, detail up-to-the-menit di internet, budaya kelas, kekerasan sekolah, film, televisi, dan ketidaksopanan masyarakat berkembang untuk menunjukkan orang tua dan guru mana yang mempercepat dan

Page 16: David Elkind

mengapa hal itu bisa terjadi. Dan seperti sebelumnya, ia menawarkan wawasan orangtua dan guru, saran, dan harapan untuk mendorong perkembangan yang sehat sekaligus melindungi sukacita dan kebebasan masa kanak-kanak. Dalam edisi ulang tahun ke dua puluh lima buku ini, Dr Elkind memberikan komentar baru yang penting untuk menempatkan seperempat abad tren dan perubahan dalam perspektif untuk orang tua hari ini. Penerbit: Cambridge, MA Da Capo Press, (1981) 2007.

Page 17: David Elkind

3. Reinventing Childhood. Raising and Educating Children in a Changing World

Saat ini adalah anak-anak dibesarkan dan diajarkan dengan cara baru yang membuat anak jauh berbeda dari beberapa dekade yang lalu, menurut Reinventing Anak dan Mengajar Anak-anak di Mengubah Dunia oleh David Elkind, Ph.D Seperti tengara penulis, The Hurried, karya baru yang besar menyajikan gambaran yang jelas dan meyakinkan tentang perubahan besar yang sekarang memiliki konsekuensi yang luas bagi siswa, orang tua dan guru.

Kombinasi tren dan teknologi baru - mulai dari peningkatan ibu yang bekerja

untuk penggunaan komputer dan video di TK - sedang mengubah pengalaman dan persepsi aspek kunci dari masa kanak-kanak, termasuk pengembangan bahasa, sosialisasi, kepribadian, kecerdasan dan kebutuhan khusus. Reinventing childhood mencurahkan bab untuk masing-masing aspek, dan struktur buku ini memungkinkan dr. Elkind untuk memberikan informasi terperinci dan nasihat tentang berbagai topik yang tepat waktu, seperti out-of-waktu penitipan anak, metode yang berbeda dari membaca instruksi, dan dampak dari menonton televisi. Penerbit: Rosemont, NJ.Modern Belajar Press, 1998.

Page 18: David Elkind

Karya David Elkind lainnya:

Ties That Stress: The New Family Imbalance

Parenting Your Teenager in the Nineties

Perspectives on Early Childhood Education

Grandparenting: Understanding Today’s Children

Miseducation: Preschoolers at Risk

All Grown Up and No Place to Go: Teen-agers in Crises.

Child Development and Education: A Piagetian Perspective.

Page 19: David Elkind

A Sympathetic Understanding of the Child: Birth to SixteenImages of the Young Child: Collected Essays on Development and EducationChildren and Adolescents: Interpretative Essays on Jean PiagetThe Child and SocietyDevelopment of the ChildThe Child’s Reality: Three Developmental ThemesChild Development: A Core ApproachStudies in Cognitive Development: Essays in Honor of Jean Piaget

Page 20: David Elkind

KESIMPULAN

Elkind percaya bahwa anak-anak berkembang secara bertahap berhubungan dengan usia, dan jika menekan anak-anak untuk tumbuh dengan cepat, beberapa tahap perkembangan mungkin tidak sepenuhnya dikembangkan.

Anak-anak membutuhkan dukungan atau motivasi yang kuat untuk bermain dan dalam memilih kegiatan yang akan dilakukan agar anak dapat tetap terkondisikan dalam situasi tersebut

Anak harus dipersiapkan untuk mendapatkan pengalaman agar tidak mudah dipengaruhi dengan tingkat stress yang tinggi.

Akan jauh lebih sehat bagi anak-anak bila dalam kegiatan bermain dan dalam perkembangan anak tidak mengalami stress atau tekanan.

Elkind percaya bahwa anak-anak yang mempunyai pengalaman seperti yang tersebut di atas akan lebih baik dipersiapkan untuk mengatasi stress dalam kehidupan masa dewasa kelak .

Page 21: David Elkind

Daftar Pustaka

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/page/24/http://edukasi.kompasiana.com/2010/01/17/anak-anda-hurried-child/http://ujeberkarya.blogspot.com/2009/06/perkembangan-kognitif-dan-kognisi.html