daun yang jatuh takkan membenci angin bertemu dan berpisah kerananya
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Daun Yang Jatuh Takkan Membenci Angin Bertemu Dan Berpisah KeranaNya..
1/2
Daun Yang Jatuh Takkan Membenci Angin
Bertemu dan Berpisah KeranaNya..
Wahai Tuhanku, betapa telah Kau aturkan perkenalan sehingga membenihnya persahabatandan Kau pupuk ia tumbuh subur di hati kami agar bercambah keimanan. Namun andai hadirku
menjadi ulat yang merosakkan antara dia denganMU, maka tidak ada tangguh untukku
berundur dari dalam hidupnya.
KeranaMu Tuhanku, saat aku memohon teman yang mengemburkan keimanan dan Kau
anugerahkan dia menjadi pohon singgahana agar rimbunnya menjadi teduhanku dari bahang
kemarau kehidupan. Bagaimana Kau meminta dia dariku kembali, sedang aku dan dia nyata
milik-MU.
PadaMu kuserahkannya, andai pengorbanan itu mahar keredhaan. Kerana saat Kau hadirkan
pertemuan, telahku redha untuk sebuah perpisahan.
Pernahkah kita bertemu dengan seseorang yang tidak pernah kita kenal siapa dia, tidak
pernah kita tanyakan dari mana asalnya. Dan dia duduk seketika bersama kita, menyinggahi
kamar kehidupan dan meninggalkan kalam bisunya di ruangan jiwa.
Dimensi pertemuan itu berbeza, saat kita tidak pernah melihat wajahnya namun kita bagai
tahu bagaimana redup pandangannya. Dan tika kita tidak pernah sekali pun mendengar
suaranya, kita bagai kenal nada bahasanya.
Dan kita tertawan pada agamanya, saat tazkirah dan nasihat menjadi utusan hatinya..saat
hadis-hadis Baginda bermain dalam ratib bahasanya dan Al Huda menjadi ayat karangan
jiwanya. Dan bagi kita,sahabat adalah keperluan jiwa. Dialah ladang hati, yang kita taburi
dengan kasih dan kita tuai dengan penuh rasa terima kasih. Dan pada kita, dialah anugerah
istimewa dariNya saat kita memohon padaNya memilih teman perjalanan yang terbaik dalam
kembara perjuangan di jalanNya.
Begitu tika Dia hadirkannya berkali-kali menemani lena kita, saat istikharah yang kita pinta
menjadi jawapanNya. Sehingga seluruh jiwa kita menyangka dialah sahabat yang bakal
menjadi menjadi tonggak perjuangan selama masa kehidupan. Dan tika itu kitamengharapkan persahabatan yang berpanjangan dengan ikatan yang lebih kukuh dan
diredhai..agar utusan hatinya sentiasa menemani kita, ratib bahasanya terus didendangkan
di telinga dan karangan jiwanya terus kemas terukir saat kita alpa.
Dan tidak pernah ada prasangka, bagaimana andai hadir kita memberi masalah
padanya..kewujudan kita tanpa sedar mengganggu hatinya bertemu Pencipta. Dan kita
terpaku tiba-tiba, dari doa yang kita pohon agar persahabatan dinaungi rahmatNya tiba-tiba
bertukar cela. Mungkinkah dalam persahabatan itu penuh terpalit dosa, apakah nasihat kita
melaghokan jiwanya..saat kita bersahabat kerana agamaNya.
Namun tiba saat mengharuskan kita sedar, saat pertemuan diqasadkan untuk memburu
-
7/31/2019 Daun Yang Jatuh Takkan Membenci Angin Bertemu Dan Berpisah KeranaNya..
2/2
redhaNya maka perpisahan keranaNya pasti membuah makna. Tika kita merunduk tawadhu`
pada ketentuanNya dalam kudus jiwa kita membelas pada ketentuan takdir.. yakinlah Dia
tidak pernah menganiaya hambaNya.
Kalau kehadiran dianggap menyusahkan, moga pemergian menghembuskan ketenangan.
Bila membenih subur kerana ukhuwwah, biar jatuh gugur dalam mahabbah. Kerana daunyang jatuh takkan sekali-kali membenci angin. Dan amankanlah hatimu dengan janjiNya
:"..Dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya." Fussilat::46.