daun yang jatuh takkan membenci angin bertemu dan berpisah kerananya

Upload: nur-syazwani-khamis

Post on 05-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Daun Yang Jatuh Takkan Membenci Angin Bertemu Dan Berpisah KeranaNya..

    1/2

    Daun Yang Jatuh Takkan Membenci Angin

    Bertemu dan Berpisah KeranaNya..

    Wahai Tuhanku, betapa telah Kau aturkan perkenalan sehingga membenihnya persahabatandan Kau pupuk ia tumbuh subur di hati kami agar bercambah keimanan. Namun andai hadirku

    menjadi ulat yang merosakkan antara dia denganMU, maka tidak ada tangguh untukku

    berundur dari dalam hidupnya.

    KeranaMu Tuhanku, saat aku memohon teman yang mengemburkan keimanan dan Kau

    anugerahkan dia menjadi pohon singgahana agar rimbunnya menjadi teduhanku dari bahang

    kemarau kehidupan. Bagaimana Kau meminta dia dariku kembali, sedang aku dan dia nyata

    milik-MU.

    PadaMu kuserahkannya, andai pengorbanan itu mahar keredhaan. Kerana saat Kau hadirkan

    pertemuan, telahku redha untuk sebuah perpisahan.

    Pernahkah kita bertemu dengan seseorang yang tidak pernah kita kenal siapa dia, tidak

    pernah kita tanyakan dari mana asalnya. Dan dia duduk seketika bersama kita, menyinggahi

    kamar kehidupan dan meninggalkan kalam bisunya di ruangan jiwa.

    Dimensi pertemuan itu berbeza, saat kita tidak pernah melihat wajahnya namun kita bagai

    tahu bagaimana redup pandangannya. Dan tika kita tidak pernah sekali pun mendengar

    suaranya, kita bagai kenal nada bahasanya.

    Dan kita tertawan pada agamanya, saat tazkirah dan nasihat menjadi utusan hatinya..saat

    hadis-hadis Baginda bermain dalam ratib bahasanya dan Al Huda menjadi ayat karangan

    jiwanya. Dan bagi kita,sahabat adalah keperluan jiwa. Dialah ladang hati, yang kita taburi

    dengan kasih dan kita tuai dengan penuh rasa terima kasih. Dan pada kita, dialah anugerah

    istimewa dariNya saat kita memohon padaNya memilih teman perjalanan yang terbaik dalam

    kembara perjuangan di jalanNya.

    Begitu tika Dia hadirkannya berkali-kali menemani lena kita, saat istikharah yang kita pinta

    menjadi jawapanNya. Sehingga seluruh jiwa kita menyangka dialah sahabat yang bakal

    menjadi menjadi tonggak perjuangan selama masa kehidupan. Dan tika itu kitamengharapkan persahabatan yang berpanjangan dengan ikatan yang lebih kukuh dan

    diredhai..agar utusan hatinya sentiasa menemani kita, ratib bahasanya terus didendangkan

    di telinga dan karangan jiwanya terus kemas terukir saat kita alpa.

    Dan tidak pernah ada prasangka, bagaimana andai hadir kita memberi masalah

    padanya..kewujudan kita tanpa sedar mengganggu hatinya bertemu Pencipta. Dan kita

    terpaku tiba-tiba, dari doa yang kita pohon agar persahabatan dinaungi rahmatNya tiba-tiba

    bertukar cela. Mungkinkah dalam persahabatan itu penuh terpalit dosa, apakah nasihat kita

    melaghokan jiwanya..saat kita bersahabat kerana agamaNya.

    Namun tiba saat mengharuskan kita sedar, saat pertemuan diqasadkan untuk memburu

  • 7/31/2019 Daun Yang Jatuh Takkan Membenci Angin Bertemu Dan Berpisah KeranaNya..

    2/2

    redhaNya maka perpisahan keranaNya pasti membuah makna. Tika kita merunduk tawadhu`

    pada ketentuanNya dalam kudus jiwa kita membelas pada ketentuan takdir.. yakinlah Dia

    tidak pernah menganiaya hambaNya.

    Kalau kehadiran dianggap menyusahkan, moga pemergian menghembuskan ketenangan.

    Bila membenih subur kerana ukhuwwah, biar jatuh gugur dalam mahabbah. Kerana daunyang jatuh takkan sekali-kali membenci angin. Dan amankanlah hatimu dengan janjiNya

    :"..Dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya." Fussilat::46.