dasar teori keterdapatan air tanah (1)

11
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI KETERDAPATAN AIR TANAH DisusunOleh: Ryando Perdana 21100111130046 Andini Nur Fajrina 21100111120016 Ahmad Lukman Hakim 21100111130032 Jonathan Humala E. 21100111130034 Sigit Dwi Harianto 21100111140096 LABORATORIUM GEODINAMIK, HIDROGEOLOGI, DAN PLANOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK

Upload: andini-nur-fajrina

Post on 21-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

geologi

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Teori Keterdapatan Air Tanah (1)

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI

KETERDAPATAN AIR TANAH

DisusunOleh:

Ryando Perdana 21100111130046

Andini Nur Fajrina 21100111120016

Ahmad Lukman Hakim 21100111130032

Jonathan Humala E. 21100111130034

Sigit Dwi Harianto 21100111140096

LABORATORIUM GEODINAMIK, HIDROGEOLOGI, DAN

PLANOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

OKTOBER 2013

Page 2: Dasar Teori Keterdapatan Air Tanah (1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Maksud

1.1.1 Mengetahui litologi yang tepat sebagai batuan dalam akuifer

1.1.2 Mengetahui jenis lapisan-lapisan akuifer

1.1.3 Mengetahui sumur yang potensial dalam keterdapatan air tanah

1.2 Tujuan

1.2.1 Dapat mengetahui litologi yang tepat sebagai batuan dalam akuifer

1.2.2 Dapat mengetahui jenis lapisan-lapisan akuifer

1.3.3 Dapat menganalisis sumur yang potensial dalam keterdapatan air tanah

Page 3: Dasar Teori Keterdapatan Air Tanah (1)

BAB II

DASAR TEORI

2.1 PENDAHULUAN

Pada bawah permukaan tanah ,airtanah terkumpul dalam suatu lapisan

pembawa air atau akuifer. Akuifer ini adalah suatu formasi atau lapisan batuan

yang dapat menampung, menyimpan, dan mengalirkan airtanah. Karena itu,

lapisan tersebut harus bersifat lulus air, banyak mengandung rongga, retakan atau

celah-celah yang salingberhubungan, agar supaya formasi tersebut dapat

menampung air dan dibatasi oleh lapisan kedap air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi-rendah potensi airtanah

dalam formasi batuan tergantung pada jenis batuan, umur batuan, tingkat

pelapukan, retakan, besaran butir, dan kepadatannya. Sebagai contoh pada

batuan beku potensi sebagai akuifer tergolong sangat rendah, sedangkan jenis

batuan sedimen lebihberpotensi besar sebagai akuifer.

Umur batuan yang lebih tua umumnya mempunyai potensi yang lebih

rendah jika dibandingkan dengan batuan yang berumur lebih muda. Demukian

pula batuan yang mempunyai retakan rapat mempunyai potensi akuifer yang

lebih besar. Sedangkan dari sisi besaran butir, potensi akuifer terdapat pada

butiran yang berukuran besar dan kasar. Jika dilihat dari kepadatannya maka

batuan padat mempunyai potensiakuifer yang sangatrendah.

Mengapa batuansedimen paling tinggi potensi airtanahnya sebagai

akuifer. Hal itu dikarenakan selain struktur berlapis-lapis, batuan ini umumnya

tidak terlalu padat dan pejal, terutama yang berumur muda. Batuan sedimen juga

memiliki butir kasar sehingga banyak mengandung rongga atau ruang antar butir.

Contoh pada endapansungai atau alluvial.

Page 4: Dasar Teori Keterdapatan Air Tanah (1)

2.2 JENIS AKUIFER

Akuifer sendiri terdiri dari berbagai jenis, berdasarkan kondisi geologi yaitu :

1.    Aquifer (Akuifer) adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung

air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya.

Batasan lain yang digunakan adalah reservior airtanah, lapisan pembawa air.

Todd (1955) menyatakan bahwa akuifer berasal dari Bahasa Latin

yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti membawa,

jadi akuifer adalah lapisan pembawa air.

2.    Aquiclude adalah formasi geologi yang mungkin mengandung air, tetapi

dalam kondisi alami tidak mampu mengalirkannya, misalnya lapisan lempung.

Untuk keperluan praktis, aquiclude dipandang sebagai lapisan kedap air.

3.    Aquitard adalah formasi geologi yang semikedap, mampu mengalirkan air

tetapi dengan laju yang sangat lambat jika dibandingkan dengan akuifer.

Meskipun demikian dalam daerah yang sangat luas, mungkin mampu

membawa sejumlah besar air antara akuifer yang satu dengan

lainnya.Aquiclude ini juga dikenal dengan nama formasi semi kedap

atau leaky aquifer.

4.    Aquifuge merupakan formasi kedap yang tidak mengandung dan tidak mampu

mengalirkan air.

Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer. Menurut

Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam-macam akifer

sebagai berikut:

a.    Akifer Bebas (Unconfined Aquifer) yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian

terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer

ini disebut dengan water table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang

mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.

b.    Akifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air

yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta

mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.

Page 5: Dasar Teori Keterdapatan Air Tanah (1)

c.    Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruhnya

jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian

bawahnya merupakan lapisan kedap air.

d.    Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) yaitu aquifer yang bagian

bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya

merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih

memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan

peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.

Air tanah dalam adalah air tanah yang berada antara dua lapisan batuan

kedap air, air ini banyak digunakan untuk industry dan air minum kota. Air tanah

dangkal yaitu air tanah yang berada di bawah permukaan tanah dan diatas lapisan

batuan kedap air atau tidak lolos air, air ini untuk keperluan rumah tangga di desa.

Air tanah dalam mengalir sebagaimana air tanah permukaan, tetapi pergerakannya

lebih lambat. Kecepatan lolos air tanah (permabilitas), dan kemiringan permukaan

air tanah (water table).

Todd (1980) dalam Hartono (1999) menyatakan tidak semua formasi litologi

dan kondisi geomorfologi merupakan akifer yang baik. Berdasarkan pengamatan

lapangan, akifer dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut:

o   Lintasan air (water course), materialnya terdiri dari aluvium yang mengendap di

sepanjang alur sungai sebagai bentuk lahan dataran banjir serta tanggul alam.

Bahan aluvium itu biasanya berupa pasir dan karikil.

o   Lembah yang terkubur (burried valley) atau lembah yang ditinggalkan (abandoned

valley), tersusun oleh materi lepas-lepas yang berupa pasir halus sampai kasar. 

o   Dataran (plain), ialah bentuk lahan berstruktur datar dan tersusun atas bahan

aluvium yang berasal dari berbagai bahan induk sehingga merupakan akifer yang

baik. 

o   Lembah antar pegunungan (intermontane valley), yaitu lembah yang berada

diantara dua pegunungan, materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa

batuan dari pegunungan di sekitarnya. 

Page 6: Dasar Teori Keterdapatan Air Tanah (1)

o   Batu gamping (limestone), air tanah terperangkap dalam retakan-retakan atau

diaklas-diaklas. Porositas batu gamping ini bersifat sekunder. 

Page 7: Dasar Teori Keterdapatan Air Tanah (1)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Terdapat beberapa litologi yang berupa endapan alluvium, batulempung,

batupasir, batupasir karbonatan serta granit. Batuan yang paling tepat untuk

menjadi lapisan akuifer adalah batupasir dan batupasir karbonatan.

Dikarenakan mempunyai porositas dan permeabilitas yang tinggi

4.1.2 Terdapat beberapa jenis akuifer yaitu akuifer tertekan, akuiferbebas serta

adanya akuifer menggantung.

4.1.3 Sumur yang paling prospektif adalah sumur no5. Hal ini dikarenakan

beberapa faktor antara lain elevasinya yang paling rendah sehingga

pasokannya paling besar. Mempunyai litlogi batupasir serta batupasir

karbonatan yang cukup tebal. Terdapat adanya akuifer terbuka bagian atas

serta akuifer tertekan pada bagian bawahnya

4.2 Saran

4.2.1 Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam pembuatan korelasi pada masing-

masing sumur dengan memperhatikan skala.

4.2.2 Sebaiknya praktikan mempelajari materi keterdapatan air tanah sebelum

melakukan praktikum ini.

.

Page 8: Dasar Teori Keterdapatan Air Tanah (1)

DAFTAR PUSTAKA

http://ishariatiz.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-aquifer-makalah.html (diakses

tanggal 25 oktober pukul 20.00 WIB)

http://tambangunp.blogspot.com/2013/10/jenis-jenis-akuifer.html (diakses tanggal 25

oktober pukul 20.20 WIB)