darsus pebruari 2013 - ppmai.id · pdf filement maulid nabi besar mu- ... yang isinya pidato...

24
DARSUS EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Inggris: "Kita tidak sedih karena kita mengalami kekejaman dan penganiayaan. Kita tidak sedih ketika tempat untuk Jalsah Salanah dibakar. Kesedihan kita yang sebenarnya terletak pada fakta bahwa perbuatan jahat tersebut dilakukan dengan mengatasnamakan Nabi Suci Muhammad saw. Nabi yang diutus sebagai sumber rahmat dan kasih sayang bagi semua umat manusia. Kesedihan kita terletak pada kenyataan bahwa serangan berisi kebencian tersebut telah mencemarkan nama Islam yang murni," jelas Khalifah Islam dalam mengomentari aksi pembakaran di area Jalsah Salanah Perayaan Seabad Ahmadiyah Bangladesh. Bersambung ke hal. 10 Khalifah Islam: Muslim Ahmadi Harus Menerangi Dunia Dengan Cahaya Nabi Suci Muhammad saw.” Kanada: Perdana Menteri Kanada Stephen Harper memilih markas Jemaat Ahmadiyah Kanada yang terletak di Maple untuk mengumumkan pembentukan Kantor Kebebasan Beragama Kanada pada Senin (18/02). Dalam kesempatan itu PM Stephen Harper mengumum- kan seorang kepercayaannya untuk memimpin kantor terse- but yang bernama Dr Andrew Bennett. Dr Andrew Bennett adalah pensiunan pegawai sipil di Ottawa dengan latar belakang di Privy Council Office, Export Development Kanada dan kantor Pengelolaan Sumber Daya Alam Kanada. Dr Bennett memiliki gelar doktor dalam ilmu politik dari Universitas Dalhousie dan telah terlibat aktif di berbagai kegiatan berkenaan dengan kebebasan dalam beragama. Bersambung ke hal. 10 Pemimpin Kanada Resmikan Kantor Kebebasan Beragama Di Markas Ahmadiyah Kampnye ‘Muhammad Nabi Perdamaian’ Respon Elegan Ahmadiyah Amerika Hal. 5 Tim Tanggap Darurat Bencana Wilayah Bekasi Aksi Bantu Korban Banjir DAM Citarum Hal. 12 Jakarta : Jemaat Ahmadiyah Wilayah DKI Jakarta berhasil menggelar Jalsah Salanah 2013 selama tiga hari, dari hari Jum’at (15/02) hingga Minggu (17/02) di sebuah kawasan wisata. Jalsah kali ini dihadiri oleh lebih dari 600 orang peserta yang berasal dari beberapa Jemaat Lokal yang ada di Wilayah DKI Jakarta. Sfa [][] Galeri Photo Hal. 11

Upload: lydiep

Post on 06-Mar-2018

235 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

DARSUS EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013

Inggris: "Kita tidak sedih karena kita mengalami kekejaman dan penganiayaan. Kita tidak sedih ketika tempat untuk Jalsah Salanah dibakar.

K e s e d i h a n k i t a y a n g sebenarnya terletak pada fakta bahwa perbuatan jahat tersebut dilakukan dengan mengatasnamakan Nabi Suci

Muhammad saw. Nabi yang diutus sebagai sumber rahmat dan kasih sayang bagi semua umat manusia. Kesedihan kita terletak pada kenyataan bahwa serangan berisi kebencian tersebut telah mencemarkan

nama Islam yang murni," jelas Khal i fah Is lam dalam m e n g o m e n t a r i a k s i pembakaran di area Jalsah Salanah Perayaan Seabad Ahmadiyah Bangladesh.

Bersambung ke hal. 10

Khalifah Islam:  “Muslim Ahmadi Harus Menerangi Dunia  Dengan Cahaya Nabi Suci Muhammad saw.”  

Kanada: Perdana Menteri Kanada Stephen Harper

memilih markas Jemaat Ahmadiyah Kanada yang terletak di Maple untuk mengumumkan pembentukan Kantor Kebebasan Beragama Kanada pada Senin (18/02).

Dalam kesempatan itu PM Stephen Harper mengumum-kan seorang kepercayaannya untuk memimpin kantor terse-but yang bernama Dr Andrew

Bennett. Dr Andrew Bennett adalah

pensiunan pegawai sipil di Ottawa dengan latar belakang di Privy Council Office, Export Development Kanada dan kantor Pengelolaan Sumber Daya Alam Kanada.

Dr Bennett memiliki gelar doktor dalam ilmu politik dari Universitas Dalhousie dan telah terlibat aktif di berbagai kegiatan berkenaan dengan kebebasan dalam beragama.

Bersambung ke hal. 10

Pemimpin Kanada Resmikan  Kantor Kebebasan Beragama Di Markas Ahmadiyah 

Kampnye ‘Muhammad  Nabi Perdamaian’ 

Respon Elegan  Ahmadiyah Amerika 

Hal. 5  

Tim Tanggap Darurat Bencana Wilayah Bekasi  

Aksi Bantu Korban  Banjir DAM Citarum 

Hal. 12 

Jakarta :   Jemaat Ahmadiyah  Wilayah  DKI Jakarta  berhasil mengge‐lar  Jalsah  Salanah  2013 selama tiga hari, dari hari Jum’at  (15/02)  hingga Minggu (17/02) di sebuah kawasan wisata.  

Jalsah  kali  ini  dihadiri oleh  lebih dari 600 orang peserta yang berasal dari beberapa  Jemaat  Lokal yang  ada  di Wilayah  DKI Jakarta. Sfa [][] 

Galeri Photo Hal. 11 

Penerbit: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Pemimpin Umum: Sekum PB, Pemimpin Redaksi: C. Sofyan Nurzaman, Editor: Rakeeman RAM Jumaan, Staff Redaksi: Dildaar Ahmad Dartono, Sukma Fadhal Ahmad, Ruhdiyat Ayyubi Ahmad Setting: Sukma Fadhal Ahmad, Distribusi: Zafarudin, Alamat Redaksi: Jl. Balikpapan I No. 10 Jakarta 10130. Fax: 0251-8617360 SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751 email: [email protected], [email protected] Situs: www.darsus.info. Redaksi menerima naskah essai, opini, tinjauan buku, maupun berita-berita dari Jemaat di Indonesia. Percetakan: Gunabhakti Grafika.

SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751

Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 2

Alamat e mail DARSUS: [email protected]

editorial 

PIN BB 2A060ACC

Ketika  untuk  pertamakalinya wahyu  diturunkan  oleh  Allah Ta’ala melalui perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi Muham‐mad saw., berbunyi;  ‘Iqraa’, yang artinya  ‘Bacalah’. Kalamullah yang bernada perintah  itu adalah sebuah nubuwatan bahwa di masa  yang  akan  datang  nanti  Al  Quran  dan  karya‐karya  tulis lainnya akan memberikan sumbangan terbesar bagi penyebaran dan penyiaran ilmu‐ilmu ruhani serta rahasia‐rahasia Ilahi. 

Empatbelas abad kemudian, nubuwatan dari  surah Al Alaq itu  benar‐benar  sempurna  dengan  diutusnya    Imam  Mahdi, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. ke dunia ini, dengan menyan‐dang julukan Sultanul Kalam (Raja Pena). 

Memang sudah ditakdirkan bahwa Hadhrat Imam Mahdi as. itu memiliki kemampuan menulis yang luar biasa. Hebatnya lagi, karya  tulis  yang  dihasilkannya  itu  memiliki  daya  pikat  yang tinggi  dan  memiliki  Quatun  Qudsiyah  (daya  pensucian)  bagi siapa pun yang membacanya. 

Sejarah dunia mencatat, jutaan orang telah menikmati karya tulis‐karya tulis  itu dan telah membuat mereka bersujud di ha‐dapan  Allah  Ta’ala.  Orang‐orang  itu  (para  Ahmadi)  bersyukur karena telah menyaksikan Maha Pencipta‐nya dan menemukan kebenaran  sejati  melalui  perantaraan  karya‐karya  agung Hadhrat Imam Mahdi as. tersebut. 

Khusus di  Indonesia, karya‐karya agung Hadhrat  Imam Ma‐hdi  as.  belum  semuanya  bisa  dinikmati  kelezatan  rohaninya. Mungkin, hanya sekitar 20 persen dari karya‐karya Hadhrat Ma‐sih Mau’ud  as.  itu  sudah  diterjemahkan.  Sementara  puluhan persen lainnya masih berbahasa asli, yaitu bahasa Urdu. 

Sebagaian pihak berpendapat bahwa faktor yang paling ber‐peran  dalam  masalah  ini  adalah  penterjemah.  Tapi  apakah benar demikian? 

Sejauh ini kita harus akui bahwa Jemaat Ahmadiyah Indone‐sia masih  kekurangan  penterjemah  yang  pakar  bahasa  Urdu. Sejatinya memang seorang pakarlah yang dianggap layak dalam menterjemahkan  karya‐karya  Masih  Mau’ud  as.  Pasalnya, dalam  karya  tulis  Hadhrat  Masih  Mau’ud  as.  bahasa  yang digunakan adalah bahasa sastrawi, yang memerlukan pendala‐man  khusus  guna mencerna maksudnya. Hal  ini  penting  agar kita  tidak  salah  menangkap  maksud  dari  penjelasan  Hadhrat Imam Mahdi as. 

Benar  sekali,  kita  membutuhkan  orang‐orang,  khususnya kaum muda, untuk dibentuk menjadi penterjemah yang pakar bahasa Urdu. Namun kita pun  jangan  lupa bahwa pusat mem‐pelajari bahasa Urdu  itu ada di negeri orang, yaitu  India. Ten‐tunya  membutuhkan  perencanaan  matang,  dana  yang  tidak sedikit dan orang muda bermental baja, yang tidak mudah men‐yerah ketika berada di negeri orang. Untuk  tujuan  ini membu‐

tuhkan dukungan dan kekompakan dari seluruh anggota Jemaat Ahmadiyah  Indonesia  dan  bukan  hanya  sebatas  rencana  dan berwacana. 

Tapi jika mengacu pada pandangan rohani, ternyata kebutu‐han akan penterjemah yang pakar bahasa Urdu  ini bukan ma‐salah besar. Justru yang menjadi pondasi dari semua itu adalah ketakwaan dari setiap Ahmadi.  

Sejarah Jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia mencatat, para Ahmadi  awwalin  di  suatu  negara  umumnya  sangat  kesulitan untuk mempelajari  karya  tulis  Hadhrat  Imam Mahdi  as.  yang tertulis  dalam  bahasa  yang  asing  bagi mereka.  Biar  demikian, praktek keseharian Ahmadi malah memperlihatkan prilaku mu‐lia seperti yang dimaksudkan oleh Sang Sultanul Kalam.    

Hal  ini membuktikan  kebenaran  dari  fatwa  Hadhrat  Imam Mahdi  as.  yang  bersabda,  akar  dari  segala  sesuatu  itu  adalah takwa, jika takwa itu ada maka segalanya akan ada. 

Tidak heran, dalam Jemaat Ahmadiyah sangat mudah mene‐mukan  orang  yang  tidak  berpendidikan  sama  sekali  namun memiliki ilmu pengetahuan dan keislaman yang luar biasa. Tern‐yata, modal  utama  dari  orang‐orang  seperti  ini  adalah  Ketak‐waan. 

Ketakwaan telah membuat mereka belajar keras untuk men‐getahui  segala  ajaran  Islam  yang  disampaikan  oleh  Hadhrat Imam Mahdi as. 

Ketakwaan  pula  yang  membuat  mereka  akhirnya  berilmu tinggi  dan  sanggup menjalankan  segala  perintah  Allah  Ta’ala dan Nabi  Besar Muhammad  saw.  serta mentaati  segala  pera‐turan dalam Islam dan Jemaat Ahmadiyah. 

Kita,  Jemaat  Ahmadiyah  Indonesia,  menjadi  saksi  betapa ketakwaan  itu menentukan  takdir  baik  bagi  banyak  orang  di Indonesia.  

Yakinlah,  ketakwaan  itu  telah membuat  para  Ahmadi  aw‐walin  dari  Indonesia  berhasil  menyampaikan  ajaran  Islam Ahmadiyah dan menjadikan kita semua sebagai Pengikut Imam Mahdi Akhir Zaman, Penerus Perjuangan Suci Nabi Muhammad saw.   

Hanya  jiwa  ketakwaan  para  Ahmad  awwalin  itulah  yang membuat mereka  kuat menempuh aneka kesusahan di negeri orang,  demi mempelajari  ajaran  Islam  yang  disampaikan  oleh Hadhrat Imam Mahdi as.    

Kita mesti berterima kasih kepada para Ahmadi awwalin itu yang  telah  membawa  pesan  kebenaran  Islam  Ahmadiyah  ke Indonesia dan kini kita sedang nikmati kelezatannya itu. 

Perlu  digaris  bawahi,  upaya  menterjemahkan  karya‐karya Hadhrat Masih Mau’ud as. adalah  sebagai upaya melestarikan ajaran otentiknya. Dari ratusan ribu utusan Allah Ta’ala, mung‐kin‐sekali lagi mungkin, hanya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. yang  ajaran‐ajarannya  diwariskan  dalam  bentuk    karya  tulis.   Red [][] 

Kebutuhan Pakar Bahasa Urdu dan Ketakwaan

3 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Internasional 

Bangladesh: Sejarah mencatat, Jemaat Ahmadiyah mencapai Bangladesh pada tahun 1905 setelah seorang pria mukhlis bernama Ahmad Kabir Noor Muhammad dari Chittagong menyatakan beri-man kepada Imam Mahdi a.s., Penerus Perjuangan Suci Nabi Besar Muhammad saw.

Baiatnya Ahmad Kabir Noor Muhammad menjadi-kannya sebagai orang Bangla-desh pertama yang beriman atas datangnya Imam Mahdi a.s.

Setelah Ahmad Kabir baiat, selanjutnya menyusul Rais Uddin Khan dari Kishor-ganj dan istrinya, Azizatun-nisa, bergabung ke dalam Je-maat Ahmadiyah.

Pada tahun 1909, seorang cendekiawan bernama Muba-

rak Ali Bogra pergi ke Qadian, lalu setelah itu men-yatakan diri pula masuk Je-maat Ahmadiyah.

Kemajuan pesat Ahmadi-yah di Bangladesh terjadi pada tahun 1912, ketika seorang ulama kharismatik dari Brah-manbaria yang bernama Mau-lana Syed Muhammad Abdul Wahid menyatakan beriman dan menerima kedatangan Imam Mahdi, Hadhrat Ahmad a.s.

Baiatnya Maulana Syed Muhammad Abdul Wahid membuat ribuan orang berga-bung ke dalam Jemaat Ahmadiyah. Dan satu tahun setelahnya (1913), berdirilah Jemaat Ahmadiyah Bangla-desh.

Sejak saat itu Jemaat Ahmadiyah di Bangladesh

mendapat aneka kemajuan. Kini di Bangladesh Jemaat

Ahmadiyah telah ada di 425 kota dan desa dengan jumlah cabang sebanyak 103.

Tahun 2013 ini, Jemaat Ahmadiyah Bangladesh genap berusia 100 tahun. Dalam menyambut hari bersejarah itu, Jemaat Ahmadiyah Bang-ladesh merencanakan mengge-lar Jalsah Salanah di area p e r k e m a h a n p r a m u k a Mouchak Scout Ground, Gazipur pada hari Jum’at (08/02) hingga Minggu (10/02). Namun sebelum acara itu digelar, ulama anti Ahmadiyah yang tergabung dalam partai Jamaah Islami melakukan provokasi yang b e r b u n t u t p a d a a k s i pembakaran area Jalsah pada hari Rabu (06/02).

Berdasarkan laporan, para ulama anti Ahmadiyah mela-kukan aksi provokasinya sejak beberapa hari sebelumnya. Mereka menggunakan mo-ment Maulid Nabi Besar Mu-hammad saw. untuk menye-barkan kebencian terhadap para pengikut Imam Mahdi as.

Pada hari Minggu (03/02) diadakan pertemuan yang bertema Khatam e Nubuwat, yang isinya pidato kebencian dan ajakan untuk menghenti-kan rencana dari Jemaat Ahmadiyah Bangladesh menggelar acara Jalsah Salanah Perayaan Seabad Je-maat Ahmadiyah Bangladesh.

Situs berita New Age memberitakan, sekelompok ulama menghasut penduduk setempat untuk membenci Ahmadiyah dan te l ah melakukan konvoy besar menuju lokasi Jalsah.

Aksi ini dipimpin ulama anti Ahmadiyah seperti Mullah Safir Uddin, Mufti Masudul Karim, Nehaj Uddin, Sharifur Rahman, Mullah Fazlur Rahman, Nasir Uddin, Siraj Uddin, Mufti Sirajul Islam, Nasir Uddin Khan dan Abdullah Al Mamun.

Jalsah Seratus Tahun Ahmadiyah Bangladesh 

Sukses Besar Walau 

Dibawah Tekanan 

Dokumentasi Jalsah Bangladesh Tahun 2011

4 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Internasional 

Puncak dari segala provo-kasi ulama anti Ahmadiyah di Bangladesh adalah aksi pem-bakaran tenda-tenda Jalsah dengan segala perlengka-pannya oleh ribuan massa anti Ahmadiyah selepas shalat Maghrib pada hari Rabu (06/02).

Saksi mata menyebut, massa datang dengan meng-gunakan puluhan truk dan diduga berasal dari berbagai wilayah. Mereka mempersen-jatai diri dengan senjata-senjata laras panjang dan membawa obor.

Sebelum aksi pembakaran itu terjadi, kelompok massa lainnya selama berjam-jam telah memblokir jalan raya Dhaka-Tangail. Anehnya, aparat kepolisian setempat

sama sekali tidak mengambil tindakan kepada massa anti Ahmadiyah.

Ketika fakta bahwa aparat membiarkan aksi an t i Ahmadiyah terungkap, pejabat kepolisian setempat yang di-wakili Inspektur Polisi Kumar Sanjit Roy membantah. Ia mengatakan bahwa aparat kepolisian menolak atas tudu-han bahwa polisi tidak mem-berikan keamanan. Bahkan Inspektur Kumar mengklaim pasukannya telah menem-bakan enam peluru dari sena-pan untuk mengatasi situasi.

Sementara itu, juru bicara Jemaat Ahmadiyah Bangla-desh Tabshir Choudry menye-butkan aparat kepolisian sama sekali tidak menggubris permintaan permohonan

keamanan dari Jemaat Ahmadiyah padahal sebelum-nya kepolisian berjanji akan mengamankan acara Jalsah.

Menurut Tabshir Choudry, pemerintah telah menyetujui lokasi yang berjarak sekitar 40 km sebelah utara dari ibukota itu menjadi lokasi yang aman untuk penyelenggaraan Jalsah.

"Kami mendapat per-setujuan dari pemerintah untuk menyelenggarakan tiga hari pertemuan yang diikuti oleh lebih dari 10.000 anggota kami, termasuk 200 tamu asing," katanya.

Massa berhasil membakar seluruh fasilitas yang diper-siapkan untuk menyambut para tamu Imam Mahdi a.s.

Tapi di luar dugaan ulama anti Ahmadiyah, ternyata aksi

massa itu sama sekali tidak menyurutkan para Ahmadi Bangladesh untuk menghenti-kan Perayaan Seabad Jemaat Ahmadiyah Bangladesh.

Dalam jangka waktu satu hari setelah aksi pembakaran itu Jemaat Ahmadiyah Bang-ladesh berhasil menggelar Jalsah Salanah di lokasi Markaz Nasional mereka, di Jalan Bakshibazar, Dhaka.

Tidak sampai di situ, acara Jalsah Salanah Bangladesh pun dibuka dan ditutup lang-sung oleh Khalifah Islam me-lalui siaran langsung MTA Internasional. (Sumber berita: Ahmadiyya Times, New Age, AFP, The Daily Star, Daily Dawn Pakistan) Sfa [][]

Selandia Baru: Kunjung-an 40 orang lebih delegasi Jemaat Ahmadiyah Selandia Baru pada Minggu (18/02) ke perkampungan suku Maori di Marae Ruaihona, Te Teko, Bay of Plenty, ternyata diakui oleh kepala suku setempat sebagai penggenapan dari nubuwatan para leluhur mereka.

Menurut ketua suku Maori, nubuwatan itu menye-but bahwa akan datang para pengikut Nabi Perdamaian dari Timur ke Te Kooti (sebutan untuk pemimpin

suku Maori) untuk menyam-paikan pesan perdamaian.

Ketua suku Maori semakin yakin terhadap penggenapan dari nubuwatan tersebut karena delegasi dari Jemaat Ahmadiyah Selandia Baru itu secara khusus menghadiahi Te Kooti kitab suci Al Quran, yang merupakan sumber ajaran damai yang dibawa oleh Nabi dari Timur.

Kitab Suci yang dihadiahi kepada Te Kooti telah diterje-mahkan ke dalam bahasa Te Reo Maori.

Ia akhirnya mengakui

bahwa para tamunya tersebut adalah pengikut Nabi yang berasal dari Timur tersebut, yaitu Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw., Pendiri Agama Islam.

Sementara itu, acara sam-butan terhadap delegasi Je-maat Ahmadiyah Selandia Baru diadakan secara resmi dengan prosesi upacara pen-yambutan khas suku Maori, yang dikenal dengan istilah powhiri. Upacara ini dipimpin langsung oleh para pemimpin suku Maori.

Dalam prosesi penyambu-tan itu, para Ahmadi disambut dengan Karanga, sebuah pi-dato penyambutan yang disampaikan oleh seorang wanita yang menandakan bahwa para tamu telah diter-ima dengan baik. Kemudian mereka dipersilahkan untuk berjalan melintasi bagian bawah Marae (bangunan yang berfungsi sebagai majelis pertemuan bagi suku Maori) dan memasuki Wharenui (rumah adat suku Maori).

Setelah berada di dalam

Wharenui, mereka disambut lagi dengan sebuah pidato sambutan dari kepala suku Maori yang isinya kesiapan dari tuan rumah untuk men-yambut para tamu. Pidato sambutan ini disebut Whaiko-rero.

Di akhir pidato, sebuah lagu tradisional yang dikenal dengan sebutan 'Waiata' dinyanyikan oleh tuan rumah suku Maori. Selanjutnya para Ahmadi dihidangkan berbagai makanan khas suku Maori.

Dalam kunjungan itu, para kepala suku Maori menerima baik kunjungan para Ahmadi. Tidak sampai di situ mereka pun telah membuka pintu un-tuk kunjungan Jemaat Ahmadiyah di masa yang akan datang.

Seorang tokoh agama setempat, Mr. Rangi berjanji akan menyediakan referensi dari Te Kooti yang menyebut prihal kedatangan Nabi Per-damaian itu.

Di kalangan suku Maori ini, Matthew Howell dan is-trinya Vicky Howell tercatat sebagai Ahmadi pertama. Setelah menjadi Muslim, Mat-thew Howell menambahkan nama Abu Bakar di depan namanya. (Sumber berita: Ahmadiyya Times) Sfa [][]

Tabligh Islam ke Suku Maori: 

Pesan dari Nabi Perdamaian 

Para Ahmadi melakukan Hongi (salam persahabatan ala suku Maori)

Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Internasional 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

5

Amerika Serikat : Dalam upaya merespon secara beradab dan elegan propa-ganda negatif yang diarahkan kepada Nabi Suci Muhammad saw. Jemaat Ahmadiyah Amerika Serikat meluncurkan kampanye nasional bertajuk ‘Muhammad Nabi Per-damaian’.

Kampanye ini diadakan secara serentak pada bulan Maret di 73 Jemaat Lokal yang ada di Amerika Serikat.

Target dari kampanye damai tersebut adalah mem-berikan kesempatan kepada masyarakat Amerika untuk memahami perihal pandangan Nabi Besar Muhammad saw. terhadap hak asasi manusia, hak-hak perempuan, perang dan perdamaian, serta toler-ansi beragama dan menjaga keharmonisan di masyarakat.

Dalam praktek dari kam-panye ‘Muhammad Nabi Per-damaian’ itu seluruh Jemaat

Lokal yang ada di Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah acara. Acara itu sendiri akan terbuka bagi umum dan masyarakat luas bebas mengi-kutinya.

Di acara tersebut dis-ediakan buku biografi Nabi Muhammad saw. dan akan dibagikan kepada setiap pen-gunjung secara gratis. Selain itu dibagikan pula soft copy dari Al Quran yang telah di-terjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Sebagai pendukung lain-nya dari kampanye ini Jemaat Ahmadiyah Amerika Serikat meluncurkan pula website MuhammadFactCheck.org, yang ber tu juan untuk memberikan sanggahan yang akurat dan rinci terhadap propaganda negatif dan puluhan tuduhan tidak berdasar kepada Nabi Besar Muhammad saw.

Wakil Presiden Jemaat

Ahmadiyah Amerika Serikat, Dr Nasim Rehmatullah menyebut bahwa pendidikan dan pemahaman adalah jembatan yang di atasnya Islam didirikan. Hanya dengan pendidikan dan pemahaman semua manusia dapat hidup bersama secara d a m a i d a n s a l i n g menghormati.

Menurutnya, atas dasar itulah kampanye ‘Muhammad Nabi Perdamaian’ ini dilun-

curkan oleh Jemaat Ahmadi-yah Amerika Serikat.

Dr Nasim Rehmatullah secara terbuka mengumumkan untuk mengundang seluruh warga Amerika untuk m e n g h a d i r i k a m p a n y e ‘Muhammad Nabi Per-damaian’ dan dipersilahkan untuk memberikan berbagai pertanyaan seputar Nabi Mu-hammad saw., Ajaran Islam dan Al Quran. (Sumber berita: Ahmadiyya Times) Sfa [][]

Kampnye ‘Muhammad Nabi Perdamaian’ 

Respon Elegan   

Ahmadiyah Amerika 

6 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Internasional 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Inggris: Berkenaan den-gan perayaan Hari Mushlih Mau’ud yang ke-127 tahun, Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad ber-sabda:

"Kita tidak merayakan tanggal kelahiran Khalifah K e d u a , m e l a i n k a n merayakan pemenuhan nubuwat Hadhrat Masih Mau’ud as.yang diterima pada tanggal 20 Februari 1886. Pemenuhan nubuwat ini adalah bukti dan kebenaran Hadhrat Masih Mau'ud a.s."

Pada tahun 2013 ini, wa-hyu yang diterima Pendiri Jemaat Ahmadiyah yang mengabarkan akan lahirnya Mushlih Mau’ud (Anak Di-janjikan) telah berusia 127

tahun. Perjalanan sejarah Jemaat

Ahmadiyah mengabadikan bahwa pada tanggal 20 Februari 1886, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.telah menerima wahyu ilahi yang memberitahukan bahwa anak yang sangat berbakat dan saleh akan lahir baginya. Nubuwat ini kemudian dikenal sebagai nubuwat 'Mushlih Mau’ud', y a n g b e r a r t i ' A n a k Dijanjikan'.

D a l a m p e me n u h a n nubuwat agung ini, pada tanggal 12 Januari 1889, Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad r .a . dilahirkan.

Selanjutnya pada tahun 1914, 'Anak Dijanjikan' itu

terpilih sebagai Khalifah Kedua dari Silsilah Khilafat Jemaat Ahmadiyah. Sejak s a a t i t u p e r i o d e kepemimpinan spiritualnya berlangsung selama 52 tahun sampai kewafatannya pada tahun 1965.

D u n i a k e m u d i a n menyaksikan, Hadhrat Mirza Bash i rudd in Mah mu d Ahmad r.a. terbukti menjadi pemimpin yang memiliki kebijaksanaan, keberanian dan kesalehan yang tidak terbatas. Khilafatnya sarat dengan prestasi yang tidak terhitung jumlahnya dan telah berhasil menyebarkan pesan yang benar dan damai dari Ajaran Islam ke pelosok penjuru dunia.

Sepanjang hidupnya, Khalifatul Masih II sangat m e n j u n j u n g t i n g g i perdamaian, cinta, dan toleransi sebagai pilar dari ajaran Islam dan hal ini terlihat dari tafsir beliau, Tafsir Kabir Al Quran.

Mengomentari ketinggian derajat dari ‘Anak Dijanji-kan’, Hadhrat Khalifatul Masih V atba. bersabda bahwa jangka waktu 52 ta-hun masa kepemimpinan Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a. menjadi bukti yang jelas

dari kebenaran nubuwatan yang turun kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s.

Menurut Hadhrat Khali-fah, pidato-pidato dan berba-gai tulisan yang menggam-barkan kepedihan hati beliau r.a. yang bercita-cita me-menangkan Islam dan men-yebarkan status yang benar dari akhlaq Nabi Besar Mu-hammad saw. ke seluruh dunia, menjadi bukti nyata akan ketinggian derajat Hadhrat Mushlih Mau’ud a.s.

Hadhrat Khalifah ber-sabda bahwa karakteristik yang didefinisikan dalam nubuwatan itu semuanya terpenuhi dalam diri Hadhrat Mushlih Mau’ud a.s.

Sementara itu, Perayaan 127 tahun Hari Mushlih Mau’ud dirayakan secara serentak di seluruh dunia oleh Jemaat Ahmadiyah. Dalam kesempatan itu para Ahmadi mengucapkan rasa syukur kepada Allah Ta’ala atas karunia-Nya yang telah menggenapi nubuwatan yang turun kepada Hadhrat Masih Mau’ud as.sebagai bentuk dari dukungan-Nya terhadap kebenaran Beliau as.(Sumber berita: Ahmadi-yya Times) Sfa [][]

 

"Kita tidak merayakan tanggal kelahiran Khalifah Kedua, melainkan 

merayakan pemenuhan nubuwat Hadhrat Masih Mau’ud as.yang diterima pada tanggal 20 Februari 1886. Pemenuhan 

nubuwat ini adalah bukti dan kebenaran Hadhrat Masih Mau'ud a.s." 

7 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Press Realese 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba., menyerukan kepada semua Muslim Ahmadi untuk berdoa bagi penderitaan dunia Muslim. Hadhrat Khalifah bersabda bahwa mayoritas dunia Islam terbelah dengan konflik dan berdiri di ambang bencana.

Hadhrat Khalifatul Masih V atba. menyampaikan hal tersebut dalam Khutbah Jum’at di Mesjid Baitul Futuh, di Morden, London pada Jum’at (01/02).

Dalam kesempatan itu, Hadhrat Khalifah menyoroti situasi genting dan putus asa yang sedang dialami dunia Muslim.

Beliau atba. berpesan bahwa biar pun Jemaat Ahmadiyah saat ini tengah menjadi target penyerangan dari Muslim garis keras, na-mun para Ahmadi di seluruh dunia harus mendoakan selu-ruh umat agar mendapat pe-tunjuk untuk mengetahui ajaran yang benar dan penuh kedamaian dari Islam.

Khalifah Islam bersabda: "Sebagian besar orang

yang memusuhi kita melakukan penentangan karena kurangnya peng-etahuan dan ketakutan mereka terhadap ulama ekstremis. Akan tetapi karena mereka mengasosiasikan diri mereka demi Nabi kita, Nabi Muhammad saw., maka kita harus berdoa demi mereka. "

Sementara itu, meng-omentari berbagai kerusuhan yang sedang terjadi di dunia Muslim saat ini, Hadhrat Khalifah bersabda:

"Mayoritas negara-negara Muslim sedang menghadapi kesulitan serius akibat konflik meningkat dan perpecahan, bahkan mereka berdiri di ambang kehancuran total. Para pemimpin dan politisi tidak bertindak dengan keadilan, atau dengan rasa takut kepada Allah Ta’ala di dalam hati mereka, sementara beberapa anggota masyarakat yang mengeksp res ikan cintanya kepada negara mengekspresikan cintanya

dengan cara yang berbahaya. Semoga Al lah Ta’a la memberikan para pemimpin Muslim dan rakyatnya kemampuan untuk bertindak dengan adil. Jika mereka gagal melakukannya maka apa pun kebebasan yang saat ini sedang dinikmati oleh negara-negara Islam akan segera berakhir dan mereka mungkin akan benar-benar tertekan. "

Menyinggung Khutbah Jum’at yang disampaikan beliau atba. sendiri pada Jum’at sebelumnya, Hadhrat Khalifah bersabda bahwa dirinya telah memperkirakan para ulama ekstrimis di Pakistan akan mengadakan unjuk rasa dengan dalih m e m p e r i n g a t i t a n g g a l k e l a h i r a n N a b i S u c i Muhammad saw. dan akan menggunakan kesempatan tersebut sebagai alasan untuk

menyiksa dan menjelek-jelekkan Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah.

H a d h r a t K h a l i f a h menga takan , kemudian muncul peristiwa yang telah diperkirakan sebelumnya.

Khalifah Islam bersabda: " U n j u k r a s a d a n

pertemuan telah diadakan di jalan-jalan kota Rabwah oleh ulama ekstrimis di mana m e r e k a m e l e m p a r k a n penghinaan dan kata-kata kotor terhadap Jemaat Muslim Ahmadiyah. Anti Ahmadiyah memiliki kebebasan mutlak untuk mengatakan apa pun yang mereka suka, sementara kita Muslim Ahmadi bahkan tidak memiliki hak untuk menggunakan nama Allah dan Rasul-Nya. Semoga Allah merahmati bangsa Pakistan sehingga dapat terbebas dari

pengaruh orang-orang yang disebut ulama."

Selanjutnya Hdahrat Khalifah bersabda bahwa s e m u a u p a y a u n t u k menghancurkan Ahmadiyah telah ditakdirkan akan mengalami kegagalan.

"Para ulama ekstremis akan terus menghina kita dan menempatkan rintangan di jalan kita dalam upaya untuk menggagalkan kita. Biarlah jelas bahwa semua upaya tersebut akan selalu gagal, pada kenyataannya semua penentangan yang kita hadapi akan menjadi sarana bagi kemajuan Jemaat kita," sabda Khalifah Islam.

Selanjutnya, isi khutbah yang disampaikan oleh Hadhrat Khalifah sebagian besar mengulas tentang status mulia dari Nabi Besar Muhammad saw., seperti yang dijelaskan dalam tulisan-tulisan Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.dari Qadian.

Hadhrat Khalifah mengutif dari buku Barahin Ahmadiyah yang menyatakan bahwa Hadhrat Masih Mau'ud a s . d i s e b u t o l e h N a b i Muhammad Rasulullah saw. sebagai Murrabi Azim yang dikirim untuk reformasi dunia.

Di akhir khutbah, Hadhrat Khalifah mengutuk semua kelompok dan organisasi yang telah memfitnah Islam.

"Ada banyak organisasi yang telah berbuat salah dengan cara memfitnah Allah, Rasul-Nya dan agama Islam. K i ta , J emaa t Mus l im Ahmadiyah, harus terus bekerja mengimplementasikan ajaran nyata dan murni dari Islam walau pun berlawanan secara langsung dengan kelompok-kelompok yang berniat menodai nama murni Islam. Tindakan mereka itu s e b e n a r n y a s e d a n g dieksploitasi oleh musuh-musuh Islam. Semoga Allah Ta’ala memberikan dunia Muslim kebebasan dari unsur-unsur ekstremis seperti i tu . ” (Sumber ber i ta : Ahmadiyya Times) Sfa [][]

"Sebagian besar orang yang memusuhi  kita melakukan penentangan karena kurangnya 

peng‐etahuan dan ketakutan mereka terhadap ulama ekstremis. Akan tetapi karena mereka mengasosiasikan diri mereka demi Nabi kita, Nabi Muhammad saw., maka kita harus 

berdoa demi mereka. " 

8 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Internasional 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Amerika Serikat: Berita tentang Muslim di Afrika Barat biasanya berfokus pada konflik, apakah itu konflik antara kelompok radikal Islam melawan pasukan pemerintah

di Mali atau pemboman gereja oleh sekelompok teroris di Nigeria. Namun hal itu tidak b e r l a k u b a g i J e m a a t Ahmadiyah di Ghana. Dalam perjalanan panjang sejarah Jemaat Ahmadiyah di Ghana, mereka berhasil menghindari konflik seperti itu dan malah berhasil menciptakan suasana harmonis.

Prestasi panjang yang ber-hasil diukir oleh Jemaat Ahmadiyah itu akan menjadi bahan penelitian seorang profesor sejarah di Sekolah Tinggi Seni dan Ilmu Pengetahuan di Universitas I n d i a n a B l o o m i n g t o n , bernama Jhon Hanson.

Prof. John Hanson telah mendapa tkan beas i swa penelitian dari Gerda Henkel Foundation Jerman untuk

menelit i peran Jemaat Ahmadiyah di Ghana.

Yayasan Gerda Henkel sendiri berbasis di kota Düsseldorf, Jerman. Yayasan ini didirikan pada tahun 1976 d e n g a n t u j u a n u n t u k mendukung proyek-proyek akademik internasional dalam b i d a n g H u m a n i o r a (Humaniora adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih b e r b u d a y a ) , d e n g a n penekanan pada sejarah seni, sejarah dan kajian Islam.

Yayasan ini telah menjalin hubungan kerjasama formal dengan berbagai universitas di Eropa dan Amerika Utara, termasuk Princeton dan universitas Stanford.

Rencananya Prof. John Hanson akan meneliti peran Jemaat Ahmadiyah dalam mendukung pendidikan, kesehatan dan keterlibatan lainnya demi kemajuan teknologi, khususnya di Ghana.

Prof. John Hanson terpilih sebagai salah satu dari 33 National Humanities Center Fellows pada tahun 2009. P e n e l i t i a n n y a t e n t a n g Ahmadiyah juga telah didanai oleh yayasan Rockefeller, Fulbright dan Universitas Indiana.

Ia pernah menjabat sebagai direktur Studi Afrika U n i v e r s i t a s I n d i a n a Bloomington Program 1999-2 0 0 7 d a n m e n e r i m a penghargaan John W. Ryan Award.

Prof. John Hanson saat ini sedang menyelesaikan proyek buku ber judul " I s lam Transnasional dan Masyarakat Sipil di Ghana, Afrika Barat: Jemaat Muslim Ahmadiyah Muslim, 1921-sekarang". (Sumber berita: Ahmadiyya Times dan Indiana University News) Sfa [][]

Ahmadiyah Ghana Jadi Objek Penelitian  

Ghana: Sekolah SMA Ahmadiyah yang terletak di Kumasi, Ghana, mencatatkan diri sebagai juara umum dalam Kejuaraan Atletik Su-per Zonals untuk yang keem-patkalinya dari masa lima kali penyelenggaraan.

Sekolah yang dikenal den-gan sebutan Real AMASS ini merajai seluruh cabang atletik yang dilombakan, baik untuk kategori pria mau pun wanita. Peserta perlombaan itu sendiri tercatat berasal dari 100 seko-lah setingkat SMA yang ada di wilayah Ashanti.

Prestasi itu tercatat men-jadi rekor baru dalam sejarah olahraga di Ghana dan men-jadikan SMA Real AMASS di atas angin dan dianggap tidak memiliki lawan yang setim-pal.

Kepala Sekolah SMA Real AMASS, Yakub Abubakar, menyebut bahwa prestasi yang diraih oleh siswa-siswanya itu

membuat iri sekolah lain. Bahkan rekan-rekan sepro-

fesinya mengatakan, jika SMA Real AMASS bertand-

ing dengan sekolah lain maka yang terlihat bagaikan per-tandingan antara Goliat mela-wan Daud.

Beberapa kepala sekolah rekan Yakub menyarankan agar para siswanya untuk tidak lagi bertanding dilevel SMA dan menaikan level bertanding mereka di tingkat professional.

Memang SMA Real AMASS telah menghasilkan beberapa tokoh olahraga nasional terbaik selama bertahun-tahun. Salah satu atlet terbaik 2012 Ghana, yaitu Atsu Nyamadi, berasal dari sekolah ini dan telah memperoleh beasiswa sekolah d i N e o s h o C o u n t y Community College di Kansas, Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. (Sumber berita: Ahmadiyya Times, gbc Ghana News dan Joy Online) Sfa [][]

Sering Jadi Juara Umum  SMA Ahmadiyah Tidak Punya Lawan Setimpal 

Salah seorang atlet professional Ghana yang merupakan alumni SMA Real AMASS bernama Atsu Nyamadi 

Prof. John Hanson 

9 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Internasional 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Sierra Leone: Presiden Sierra Leone, Dr Ernest Bai Koroma menyebut Jemaat Ahmadiyah adalah satu or-ganisasi yang memperlihat-kan contoh terbaik dalam hal menegakan disiplin. Hal itu ia simpulkan setelah sering meli-hat perilaku para Ahmadi se-lama mengikuti acara Jalsah Salanah atau pun ketika mereka sedang menegakkan shalat.

Ungkapan bernada pujian itu disampaikan Presiden Koroma di depan peserta Jal-sah Salanah Jemaat Ahmadi-yah Sierra Leone yang ke-52 di Kota Bo pada Jum’at (08/02).

Presiden Korona dalam pidato sambutannya berkata bahwa tanpa disiplin, kemak-muran tidak akan diperoleh oleh suatu bangsa.

“Kemakmuran tidak akan datang dari langit, mem-bangunkan Anda dan memberikan kemakmuran di piring perak," kata Presiden Korona. "Sikap disiplinlah yang dibutuhkan untuk membuat in i ter jadi ,” tambahnya.

Memang menegakkan kedisiplinan di Sierra Leone menjadi salah satu program yang digalakan oleh Presiden yang terpilih untuk yang kedua kalinya itu, demi tercapainya kemakmuran bangsa. Presiden Korona s e d a n g g i a t m e n g -kampanyekan slogan ‘Agenda for Prosperity’ (agenda untuk kemakmuran).

Presiden Korona mengata-kan keberhasilan dari kam-panye itu terlihat dari mulai

disiplinnya para pedagang dan pengendara Okada (ojek motor) yang sangat banyak terdapat di Sierra Leone.

"Kita harus mengikuti contoh dari para pedagang dan pengendara Okada yang menjadi disiplin,” jelas Presiden Korona.

Ia pun menyampaikan bahwa di kantor-kantor, di sektor kesehatan, pendidikan dan di setiap sektor publik lainnya sikap disiplin mulai ditegakkan.

Menurutnya usaha me-negakkan disiplin itu memer-lukan kerja keras dan dukun-gan dari semua pihak. “Tidak ada negara yang dapat berubah dengan sihir," ungkap Presiden.

Presiden Koroma lebih lanjut berpesan agar sikap d i s i p l i n i t u s e l a l u dipertahankan. Tidak seperti yang terjadi di waktu-waktu yang lalu, ketika seorang w a r g a S i e r r a L e o n e berkunjung ke Amerika Serikat atau Inggris misalnya, mereka berperilaku sangat disiplin. Hal ini dikarena masyarakat dikedua negara itu sangat disiplin dan relatif tidak memiliki peluang untuk

melanggar hukum. "Tapi segera ketika

mereka mendarat di Lungi (nama bandar udara di Freetown, ibukota Sierra Leone) mereka mula i m e n u n j u k k a n c i r i - c i r i k e t i d a k d i s i p l i n a n d a n pelanggaran hukum," kata Presiden Koroma.

Presiden Korona meminta agar prilaku seperti itu mulai dihentikan mulai saat ini.

Dalam kesempatan itu, Presiden Korona juga men-yampaikan rasa terima kasihnya kepada Jemaat Ahmadiyah yang berperan

besar dalam pembangunan fisik dan karakter di nega-ranya.

Presiden mengatakan Jemaat Ahmadiyah terus memainkan peran penting dalam menyebarkan cinta di seluruh Sierra Leone. Ia pun menambahkan bahwa bangsa Sierra Leone menghargai pekerjaan baik yang dilakukan Jemaat Ahmadiyah dalam sek to r keseha tan dan pendidikan. (Sumber berita: Ahmadiyya Times, Awareness Times) Jarrah Kawusu-Konte & Sfa [][]

Jalsah Salanah Sierra Leone 

Jemaat Ahmadiyah  Contoh Terbaik  

Tegakkan Kedisiplinan  

Presiden Sierra Leone, Dr Ernest Bai Koroma 

Presiden Korona di upacra pembukaan Jalsah Salanah Sierra Leone ke‐52 

10 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Sambungan 

Sambungan dari hal 1 Komentar itu disampaikan

Khalifah Islam secara lang-sung melalui siaran MTA In-ternasional dari mesjid Baitul Futuh, Morden, London, Ing-gris saat pelaksanaan penutu-pan Jalsah Salanah Perayaan Seabad Jemaat Ahmadiyah Bangladesh, pada Minggu (10/03).

Pada kesempatan itu Khalifah Islam pun menyam-paikan sikap islami yang diperagakan para Ahmadi dalam menghadapi dekade penganiayaan yang terus ber-lanjut dan semakin brutal.

Hadhrat Khalifah bersedih dan prihatin terhadap aksi-aksi para teroris dan ekstrimis lain-nya yang terus menerus meno-dai nama Islam. Aksi mereka itu, menurut Hadhrat Khali-fah, pada dasarnya bertujuan hanya untuk memenuhi tujuan politik mereka sendiri dan demi kepentingan pribadi be-laka.

Aksi-aksi terorisme dan ekstremisme di Bangladesh

menyebabkan kerusakan yang besar dan menghambat kemajuan bangsa.

Khalifah Islam meng-atakan, orang-orang yang menamakan diri ulama agama telah mengambil keuntungan dari orang yang tidak bersalah dengan aksi-aksi radikalisme mereka serta mencuci otak orang-orang awam melalui berbagai informasi yang salah. Para ulama seperti itu hanya termotivasi oleh keserakahan dan nafsu untuk kekuasaan saja. Maka tugas dari Ahmadi adalah menyelamatkan orang-orang dari ajakan jahat dari para ulama seperti itu dengan cara menyampaikan ajaran Islam yang sebenarnya.

“Jadi tugas Muslim Ahmad i un tuk meng-informasikan ajaran Islam yang sebenarnya kepada orang-orang,” tegas Khalifah Islam.

Hadhrat Khalifah bersabda Muslim Ahmadi harus menerangi dunia dengan cahaya Nabi Suci Muhammad saw., yang dikirim sebagai

rahmat bagi seluruh umat manusia.

Khalifah Islam me-negaskan pu la bahwa semangat pengorbanan itu diperlukan untuk mem-bersihkan Bangladesh dari elemen ekstremisme. Dan tugas dari Jemaat Muslim Ahmadiyah di seluruh dunia lah untuk memimpin gerakan r e v o l u s i d a m a i g u n a menghilangkan segala bentuk penganiayaan, kebencian dan ketimpangan yang marak terjadi di dunia ini.

"Kita mungkin relatif kecil dari segi jumlah, tapi suatu hari nanti akan datang ketika minoritas Jemaat Ahmadiyah yang cinta damai ini, akan menghilangkan segala bentuk kekejaman, kebencian dan penindasan dari muka bumi. Dan kita akan mencapai hal ini bukan dengan cara paksaan atau tekanan, tetapi melalui cinta dan perdamaian."

Da lam pesan yang inspiratif dan emosional untuk para Muslim Ahmadi Muslim

itu, Hadhrat Khalifatul Masih V, Mirza Masroor Ahmad atba. bersabda:

"Pemerintah dapat mem-berikan pembatasan atau m e m b e r i k a n h u k u m a n terhadap Jamaah kita, namun mereka tidak pernah bisa menghapus akidah Islam dari hati kita, bahwa 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya'."

Di akhir penyampaian pidato, Hadhrat Khalifah men-yampaikan pesan yang dituju-kan khusus kepada para Ahmadi dari Bangladesh.

Hadhrat Khalifah berseru: "Hai, Muslim Ahmadi di

Bangladesh, penganiayaan tidak boleh mematahkan se-mangat Kalian atau membuat Kalian takut. Pengorbanan yang Kalian lakukan hari ini akan terukir dalam sejarah Bangladesh." (sumber berita: Ahmadiyya Times) Sfa

Sambungan dari hal. 1 PM Harper secara terbuka

mengakui bahwa pembentu-kan kantor Kebebasan Ber-agama Kanada telah terinspi-rasi oleh Jemaat Ahmadiyah.

Menurut PM Harper, Je-maat Ahmadiyah telah mem-berikan contoh terbaik dalam menghargai keragamaan dan pluralisme di saat mereka se-dang mengalami pen-ganiayaan yang mengerikan

dan kekejaman. "Saya berterima kasih atas

contoh yang Anda peragakan. K o m u n i t a s i n i t e l a h menghadapi penganiayaan yang menger ikan dan kekejaman. Namun terlepas dari itu semua, Anda menginspirasi kami dengan m e m b e r i a n d i l p a d a pembentukan martabat kami. Anda memperkuat komitmen Kanada untuk keragaman dan

pluralisme,” jelas PM Harper. Di hadapan 500 orang

tamu undangan yang hadir, PM Harper menegaskan b a h w a d i b a w a h kepemimpinannya Kanada akan konsisten untuk melawan segala aksi pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

"Di Pakistan, Muslim Ahmadiyah, Syiah, Kristen, Sikh dan Hindu mendapat penganiayaan dan kekerasan,” kata PM Harper.

Ia pun mengatakan, Ka-nada tidak akan tinggal diam melihat semua bentuk pen-ganiayaan, kekejaman dan ketidakadilan.

PM Harper kemudian menyebut mantan Perdana Menteri Kanada John Diefen-baker yang telah berjasa mele-takan dasar hukum kebebasan dan toleransi dan yang terkenal selalu menentang segala aksi penganiayaan terhadap minoritas agama.

"Mantan Perdana Menteri John Diefenbaker, yang merupakan salah satu pejuang

hak asasi manusia terbesar dalam sejarah kita, mencatat realitas ketika ia mengenalkan piagam Hak Asasi Kanada yang berbunyi: ’Saya seorang, Kanada yang bebas merdeka, bebas berbicara tanpa rasa takut, bebas menyembah Tuhan dengan cara saya sendiri, bebas untuk berdiri demi apa yang saya yakini benar, bebas untuk menentang apa yang saya percaya salah, bebas untuk memilih orang-orang yang akan memerintah negara saya. Ini warisan kebebasan, saya berjanji untuk menegakkan demi diriku sendiri dan semua umat manusia'," terang PM Harper. (Sumber berita: Ahmadiyya Times dan Vaughan Citizen) Sfa [][]

11 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Galeri Photo 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

12 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Nasional 

Bekasi: Sebagai bagian dari upaya menunaikan ajaran Pendiri Islam, Nabi Besar Muhammad Rasulul-lah saw. yang bersabda: ‘Sesama Muslim adalah ber-saudara, seibarat seluruh bagian anggota tubuh, jika yang satu sakit, maka bagian tubuh yang lain pun akan merasakanya, ’ Jemaat Ahmadiyah di Wilayah Bekasi mengirimkan sejum-lah relawan ke lokasi ben-cana banjir DAS Citarum pada Sabtu (19/01).

Tim Relawan Jemaat Ahmadiyah Wilayah Bekasi yang tergabung dalam Tim Relawan Tanggap Darurat Bencana itu diterjunkan dilo-kasi bencana Desa Bojong Sari, Kabupaten Bekasi.

Desa ini termasuk daerah yang paling parah terkena dampak dari jebolnya bendungan yang menam-pung air dari sungai Cita-rum. Ketinggian air di Desa Bojong mencapai ketinggian antara 1 hingga 2 meter den-gan cakupan wilayah yang sangat luas sehingga wilayah ini nampak seperti lautan yang tak berujung.

Akibat banjir ini ribuan penduduk desa mengungsi ke lokasi-lokasi yang agak tinggi. Namun di beberapa lokasi lainnya ada pula pen-duduk desa yang memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Para pen-duduk yang bertahan di tem-pat tinggalnya ini beralasan bahwa berdasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ketika mereka mengungsi ke tempat-tempat

pengungs i an t e rnya ta kondisinya tidak jauh lebih baik. Mereka terbengkalai, tidak ada yang mengurus dan memperhatikan, karena pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dibentuk pe-merintah daerah setempat bergerak lambat.

Di Desa Bojong Sari ini Tim Relawan dari Jemaat Ahmadiyah Wilayah Bekasi mendistribusikan nasi bung-kus dan obat-obatan ke lo-kasi bencana.

Derasnya aliran air dan jarak jangkauan yang cukup jauh, serta lokasi yang sulit dicapai membuat para rela-wan bekerja sangat keras. Dengan menggunakan perahu yang terbuat dari ren-tetan ban-ban dan papan kayu, para relawan membagi-bagikan bantuan kepada penduduk Desa Bojong Sari.

Di hari-hari berikutnya, Tim Relawan berhasil mendistribusikan bantuan lebih banyak dan variatif lagi, seperti bantuan ribuan nasi bungkus, aksi pengo-batan massal dan bantuan baju-baju layak pakai.

Pada hari Minggu (24/01), Tim Relawan mem-bantu masyarakat setempat membersihkan sarana-sarana umum lainnya.

Di Desa Bojong Sari ini tercatat ada 150 orang lebih anggota Jemaat Ahmadiyah. (kontributor: Bashir Ahmad) Sfa [][]

Tim Tanggap Darurat Bencana Wilayah Bekasi  

Aksi Bantu Korban  Banjir DAM Citarum 

13 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Nasional 

Manokwari‐Papua  Barat:  Mubaligh  Jemaat  Ahmadiyah  yang 

bertugas di Manokwari, Papua, Mln. Tatep Wahyu R. mendapat kesem‐patan mengikuti pelatihan  ‘Siaga Bencana’ yang diadakan oleh OXFAM yang  bekerjasama  dengan  PERDU  dan  Ikatan Geologi  Indonesia  pada awal Desember yang lalu. 

Di  acara  pelatihanitu Mln.  Tatep  didaulat menjadi wakil  dari  Hu‐manity  First  Indonesia  dan  bergabung  dengan  para  peserta  lainnya yang berasal dari berbagai  instansi yang ada di Papua. Tercatat pelati‐han itu diikuti oleh 30 orang peserta. Sfa [][]  

Mln. Tatep Wahyu R. (lingkaran kuning) mewakili HFI di acara pelatihan Siaga Bencana 2013 di 

Gunung Kidul-DIY: Se-jak September 2011, Athfal dari Jemaat Ahmadiyah Gunung Kidul, DIY rutin mengadakan acara Pekan

Athfal yang digelar setiap minggu pertama dan ketiga setiap bulannya di pusat Missi Jemaat Ahmadiyah Gunung Kidul.

Dalam acara Pekan Athfal itu, mereka mendapat pen-didikan agama Islam seperti belajar baca Al Quran, meng-hafal Juz Amma, melaksana-

kan Shalat Tahajud berja-maah, dan menyimak pela-jaran agama Islam lainnya yang disampaikan oleh Mln. Ahmad Saddad.

Pada bulan November 2012 yang lalu, para Athfal yang sudah mengusai hafalan surat-surat Juz Amma menda-pat tugas untuk menjadi imam Shalat Tahajud.

Ternyata dibalik penunju-kan mereka memimpin Shalat Tahajud berjamaah, bertujuan untuk mendidik para Athfal tersebut agar terbiasa menjadi pemimpin atau imam, baik dalam melaksanakan ibadah shalat mau pun dalam ke-hidupan sehari-hari.

Apalagi d i Jemaat Ahmadiyah ini memiliki disiplin yang ketat perihal shalat berjamaah dan laran-gan untuk menjadi ma’mum di belakang ghair Ahmadi.

“Mereka tidak boleh ma’mum pada ghair, maka anak-anak Ahmadi disiapkan mentalnya untuk menjadi imam,” kata Mln. Ahmad Saddad. Sfa [][]

Athfal Gunung Kidul  Dilatih Jadi Pemimpin 

14 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret Nasional 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Jambi: Dalam ceramah agama yang disampaikan M u b a l i g h A h m a d i y a h Wilayah Jambi, Mln. Ahmad Jaelani, disimpulkan bahwa merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad saw. pada dasarnya bertujuan agar setiap Muslim bisa meneladani segala akhlaq mulia Nabi Mu-hammad saw. dan menerap-kannya dalam kehidupan se-

hari-hari. Mln. Ahmad Jaelani pun

berpendapat, Islam diciptakan untuk membawa perdamaian dan keselamatan.

Oleh karenanya, menurut Mln. Ahmad Jaelani, seorang Muslim itu harus selalu mem-bawa manfaat atau faedah bagi orang lain dan tidak bo-leh merugikan atau menyakiti sesama.

Perayaan Maulid Nabi

Besar Muhammad saw. di Jemaat Ahmadiyah Kota Jambi kali ini membuat terobosan positif, yaitu den-gan mengatur acara lebih ter-buka kepada masyarakat umum.

Dalam acara ini tercatat ada 30 orang lebih tamu dari kalangan ghair Ahmadi setem-pat dan aparat keamanan hadir mengikuti acara.

Pengurus mesjid Al Bara-kah, Ustadz Udin yang ikut hadir berkomentar bahwa ia selama ini mendengar Ahmadiyah memiliki Kalimah Shahadat yang lain dengan umat Islam pada umumnya. Namun setelah mendengar kata sambutan dari pembawa acara, Rian Ahmadi, Ustadz Udin yakin bahwa Ahmadiyah itu ajarannya sama dengan

ajaran Islam yang ia anut. “Kami selama ini menden-

gar isu miring tentang Jemaat Ahmadiyah, tapi setelah mendengar penuturan dari bapak pembawa acara dan ketua Jemaat Ahmadiyah Jambi ternyata isu tersebut tidak benar yang mengatakan bahwa Ahmadiyah mempun-yai Shahadat lain dan di luar Islam. Ternyata Jemaat Ahmadiyah itu sama seperti kami, tidak mempunyai Sha-hadat lain dan tidak di luar Islam,” jelas Ustadz Udin.

Sementara itu, Pejabat Ketua RT setempat mengata-kan, pada dasarnya para staf pemerintahan mengharapkan agar semua masyarakat, baik Ahmadiyah maupun bukan Ahmadiyah, tidak mudah ter-propokasi oleh orang-orang luar yang akan menghancur-kan Ukhuwah Islamiyah serta hubungan sosial di tengah masyarakat. Ia berharap kondisi keamanan di wilayah-nya agar selalu terjaga dengan baik.

Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad saw. tahun ini mengambil tema: ‘Melalui Maulid Nabi Besar Muham-mad saw. Kita Tingkatkan Taqwa dan Ukhuwah Islami-yah’. (kontributor: Zaidi) Sfa [][]

Siratun Nabi di Jambi: 

“Islam Diciptakan untuk Membawa Perdamaian dan  Keselamatan”  Mln. Ahmad Jaelani 

S i n g a p a r n a -Tasikmalaya: Aneka keber-hasilan yang diraih oleh Je-maat Ahmadiyah ketika berada di bawah kepemimpi-nan rohani Hadhrat Khalifatul Masih II, Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad r.a. menjadi bukti telah sempurnanya nubuwatan Al Quran, sabda-sabda Nabi Besar Muhammad saw. dan wahyu yang diterima oleh Imam Mahdi as.tentang Putra Dijanjikan.

Keterangan te rsebu t disampaikan Mln. Yahya Su-mantri di acara peringatan hari Mushlih Mau’ud yang ke-127 tahun di mesjid Baiturrahiim, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya pada Minggu (17/02).

Pada kesempatan tersebut Mln. Yahya Sumatri mengan-jurkan kepada para Ahmadi untuk lebih banyak berdoa kepada Allah Ta’ala agar diberikan karunia menjadi Khadim-khadim Islam dan Pecinta Nabi Agung Muham-mad saw.

Mln. Yahya juga meng-himbau agar setiap Ahmadi menjadi orang yang men-jalankan perintah Al Quran untuk selalu taat kepada Ni-zam Khilafat, tujuannya su-paya selalu terjaga berada dalam Nizam Khilafat.

Dalam acara tersebut diadakan pula prosesi baiat terhadap 13 orang yang men-

yatakan diri beriman kepada Imam Mahdi as.Sfa [][]

Hari Mushlih Mau’ud di Singaparna  

Bukti Sempurnanya Nubuwatan 

Mln. Yahya Sumantri 

15 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Nasional 

Manislor-Kuningan : Apalah artinya cinta jika hanya ucapan yang keluar dari mulut belaka. Cinta bu-kan sekedar ungkapan lisan saja, tapi harus dengan pem-buktian nyata dan membu-tuhkan pengorbanan. Jika kita cinta kepada Nabi Suci Muhammad saw., maka buk-tikanlah dengan amal dan perbuatan nyata!

Ungkapan yang bersifat tantangan itu adalah intisari dari ceramah Mubaligh Ahmadiyah Wilayah III Cire-bon, Mln. Buldan Burhanud-din, di acara Siratun Nabi Muhammad saw. di Jemaat Ahmadiyah Manislor pada Rabu (20/02).

Dalam ceramahnya Mln. Buldan mengajak para Ahmadi untuk meniru akhlaq mulia Nabi Besar Muham-mad saw. dengan amal nyata sebagai realisasi ungkapan cinta terhadap Nabi saw.

Hampir seluruh isi ce-ramah Mln. Buldan mema-parkan seputar gaya hidup sehat yang berpedoman pada syariat dan akhlak mulia Nabi Besar Muhammad saw.

Mln. Buldan menjelaskan bahwa Nabi Suci Muhammad saw. bukan hanya seorang hamba Allah Ta’ala yang memiliki ketaatan yang tinggi. Beliau saw. pun meru-pakan seorang pemimpin yang berjuang dengan santun, sabar, dan ikhlas; suami, ayah, tetangga, dan sahabat yang dicintai karena kelu-huran akhlaqnya. Pantas jika Allah Ta’ala mengabadikan dan menuliskan julukan mu-lia kepada Beliau saw. seba-gai Uswatun Hasanah (suri teladan yang baik) di dalam Kitab Suci Al Quran.

“Sebagai umat Nabi Mu-hammad saw. kita harus menjalankan sunnahnya agar mendapat ridha Allah Ta’ala. Dengan melaksanakan sun-nah-sunnahnya akan menum-buhkan kecintaan kepada Beliau saw.,” jelas Mln. Buldan.

Menurut Mln. Buldan,

karena keluhuran akhlaq Be-liau saw., Allah Ta’ala telah menjadikan semua perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi Suci saw. sebagai landasan hokum kedua bagi umat Is-lam setelah Kitab Suci Al Quran.

“Ayo! Kita laksanakan sunnah-sunnah Rasulullaah saw., dari yang kecil hingga yang besar,” seru Mln. Buldan Burhanuddin menu-tup ceramahnya.

Sementara itu, Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Manislor, Mln Khaeruddin Atmaja mengajak para Ahmadi di Manislor untuk mencintai dan menunjung tinggi marta-bat Nabi Suci Muhammad saw.

“Siapa lagi yang akan mencintai Rasulullaah saw., kalau bukan kita. Siapa lagi yang akan menjunjung tinggi martabat Rasulullaah saw., kalau bukan kita. Buktikan semangat kecintaan kita kepada Beliau saw. dalam bentuk berkhidmat kepada Jemaat. Buktikan!,” tegas Mln. Khaeruddin Atmaja.

Acara Siratun Nabi Mu-hammad saw. di Jemaat Ahmadiyah Manislor ini dila-kukan secara marathon di seluruh kelompok Jemaat Ahmadiyah yang ada di Ma-nislor. Rangkaian acara dimulai dari kelompok Mas-jid Al Barakah yang dihadiri oleh 459 orang anggota ke-mudian di Al Ihsan (100 orang), At Taqwa (165 orang), Al Hidayah (100 orang), Baiturrahman (188 orang), Al Jihad (172 orang), Al Hikmah (570 orang), dan berakhir di Masjid An-Nur (500 orang).

Bila yang hadir dari masing-masing kelompok ini

ditotalkan, maka jumlahnya mencapai 2.254 orang.(Kontributor LV) Sfa [][]

Siratun Nabi  Di Manislor 

‘Buktikan Cintamu!’ 

16 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Khutbah Jum’at 

Pampangan-Sumatera Barat: Agar semakin eratnya

Ukhuwah Islamiyah dan tali silaturahmi antar sesama

Ahmadi di Jemaat Ahmadiyah Pampangan, Sumatera Barat, Pengurus Jemaat Ahmadiyah setempat mengadakan acara Wisata Tarbiyat ke beberapa lokasi wisata pada hari Minggu (10/02).

Kegiatan Wisata Tarbiyat ini adalah yang pertama ka-linya dilaksanakan setelah 15 tahun lamanya tidak mengada-kan acara serupa.

Dalam Wisata Tarbiyat ini, para Ahmadi mengunjungi objek wisata Istano Basa Pa-garuyung, Batusangkar, dan Tanjung Mutiara Danau Sing-karak.

Di Danau Singkarak pani-tia mengadakan sejumlah per-mainan yang diperuntukan bagi anak-anak Ahmadi Je-maat Pampangan.

(Kontributor: Hendry Donovan) Sfa [][]

Wisata Tarbiyat   Ahmadiyah Pampangan 

Ajang Pererat  Ukhuwah Islamiyah  

Sadasari-Majalengka: Menyambut seruan Khalifah Islam, yang mentargetkan sebanyak 50% Ahmadi ber-penghasilan tetap di seluruh dunia bergabung ke dalam program Al Wasiyat, Jemaat Ahmadiyah Sadasari, Ma-jalengka, mengadakan Pekan Wasiyat pada Kamis (28/02).

Dalam Pekan Wasiyat ini Mubaligh Jemaat Ahmadiyah

Sadasari, Mln. Abdul Basith N.A, berkesempatan menyam-paikan ceramah bertemakan Gerakan Al Wasiyat.

Menurut Mln. Basith, Gerakan Al Wasiyat bertujuan untuk mewujudkan sistem ekonomi dunia guna meme-cahkan masalah kemiskinan global yang sekaligus mening-katkan keimanan, pengorba-nan dan ketakwaan terhadap

Allah Ta’ala. Selain penyampaian ma-

teri, di acara ini pun digelar pemilihan Majelis Musian (juru taksir) untuk Jemaat Lokal Sadasari. Pada pemili-han ini, Karmin J terpilih se-bagai Ketua Majelis Musian Jemaat Sadasari. Adapun pe-jabat sekretaris yang terpilih adalah Yasir Arfan dan Kus-nadi sebagai bendahara.

Di Jemaat Sadasari sendiri himbauan untuk menjadi ang-gota Al Wasiyat sedang giat-giatnya di promosikan kepada para Ahmadi. Para Ahmadi yang sudah berpenghasilan tetap minimal Rp. 500.000,- perbulan diharapkan mau menjadi anggota Al Wasiyat ini.

Guna menyukseskan pro-gram ini, pengurus Jemaat Lokal Sadasari diwajibkan menjadi anggota Al Wasiyat. Tujuannya agar para pengurus itu bisa menjadi contoh yang baik bagi para anggota lain-nya. (Kontributor: Abdul Mu-jeeb) Sfa [][]

Pekan Wasiyat Jemaat Sadasari 

Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Sadasari, Mln. Abdul Basith NA   

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

17 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari- Hikmah Khalifah  

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Seseorang bertanya berkenaan dengan kesaksian atas tuduhan perbuatan zina, akibat-akibatnya, dll.

Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a. menjawab: ”Sebenarnya hukuman diberikan di dunia ini bertujuan untuk mencegah timbulnya fitnah, karena sebetulnya ini adalah tugas Maaliki yaumiddiin (Raja hari pembalasan). Islam menetapkan hukuman di dunia ini semata-mata bertujuan agar fitnah bisa dicegah, sebagaimana jika dalam satu kasus, fitnah tidak bisa dibuktikan sepenuhnya, maka dalam kasus seperti itu, tidak diberikan hak untuk menghukum seseorang.

Jika keempat saksi sudah dipersembahkan dalam satu kasus tuduhan atas perbuatan zina, maka si tersangka harus dijatuhi hukuman, sekalipun pada kenyataannya si tersangka itu tidak bersalah, tetap dia harus dihukum. Seringkali terjadi dalam banyak pengadilan, di mana seorang hakim memutuskan bersalah kepada seorang tersangka lalu menghukumnya, karena adanya saksi sudah dianggap cukup untuk menghukum seseorang, meskipun kenyataannya tersangka tadi tidak bersalah.

Dalam beberapa kasus, satu saksi pun sudah dianggap cukup (untuk menetapkan seseorang bersalah -Pent). Misalnya ketika saya sedang berjalan, saya melihat Zaid sedang memukuli Bakar. Untuk kasus tersebut, tidak diperlukan adanya empat saksi, karena sebagai seorang hakim, saya bisa memberikan hukuman atas dasar kesaksian saya sendiri.

Sebenarnya kasus kejahatan yang di dalamnya melazimkan adanya empat saksi dalam ajaran Islam adalah kejahatan yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan dan dalam kasus-kasus seperti itu seorang hakim pun tidak diberikan wewenang untuk memanggil sendiri para saksi, sebelum orang yang bersangkutan mempersembahkan dirinya sendiri sebagai penuntut (pengadu) dan tidaklah dibenarkan

jika hanya memberikan pernyataan bahwa “Kami adalah saksi untuk kasus ini, ingin supaya si fulan diperkarakan”.

Tapi jika setelah sidang dimulai, satu dari antara mereka (keempat saksi) mengingkari tuduhannya, maka yang tiga orang sisanya akan mendapatkan hukuman. Hal serupa terjadi pada zaman Hadhrat Umar r.a. Ya, bisa saja terjadi, jika sebelum terjadinya sidang, salah seorang saksi mengingkari kesaksiannya, maka ketiga orang saksi lainnya berhak untuk menarik kembali kesaksiannya dengan memberikan pernyataan bahwa saat ini kami tidak mau memberikan kesaksian. Tapi jika s e b e l u m n y a m e r e k a s u d a h memberikan kesaksian atas tuduhan perbuatan zina, lantas saksi yang ke empat mengingkarinya, maka ketiga saksi tadi akan di berikan hukuman.

Begitulah yang terjadi pada zaman Hadhrat Umar r.a. Jika ketiga orang saksi sudah memberikan kesaksian, tapi dalam kesaksian orang ke empat dijumpai hal-hal yang meragukan, maka berdasarkan itu, ketiga orang saksi tadi akan dijatuhi hukuman. Tujuan sebenarnya adalah syariat menghendaki supaya perkara perkara tersebut tidak disebarkan.”

Selanjutnya d isampaikan pertanyaan: ”Apakah melaporkan

sesuatu hal (kasus-Pent) kepada seorang qadli (hakim) itu sama halnya dengan melontarkan tuduhan? Atau hanya dengan menyebar luaskannya kepada orang-orang saja?

Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a. menjawab: ”Melaporkan suatu kasus adalah lain permasalahannya, karena berdasarkan laporan itu, orang lain tidak bisa ditetapkan bersalah. Lain halnya, jika laporan terjadinya kasus itu diangkat ke pengadilan, tapi tidak disertai bukti dengan menghadirkan empat orang saksi, maka itu adalah kejahatan dan syar iat te lah menetapkan hukuman baginya.”

Disampaikan lagi pernyataan berikutnya: ”Apakah ada perintah untuk merahasiakan kesaksian demikian dari orang lain?”

Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a. men-

jawab: ”Hal ini terbukti pada peristiwa yang terjadi pada masa Hadhrat Umar r.a. bahwa orang lain diperbolehkan untuk mendeng-arkannya, karena terbukti, pada kesempatan itu hadir pula Hadhrat Ali r.a., sebagaimana diriwayatkan, mereka berkata kepada Hadhrat Umar r.a: ‘Karena ketiga saksi ini adalah para sahabat Rasulullah saw., mohon kiranya agar mereka tidak diberikan hukuman (dimaafkan-Pent).’ Hadhrat Umar bersabda: ‘Saya harus menegakkan fatwa Hadhrat Rasul Karim saw.’

Permasalahannya adalah ketiga saksi itu telah memberikan kesaksian untuk mendukung satu tuduhan, tapi saksi yang keempat mengatakan: ‘Memang saya melihat kejadian itu, tapi saya tidak yakin apakah perempuan itu wanita lainkah atau istrinya sendiri. Kesaksian tersebut telah membuat ketiga saksi tadi mendapatkan hukuman.’

(Majalah mingguan Al Badr

Qadian 7-14 februari 2013 vol. 62 hal. 9 Penerjemah:Mahmud Wardi)

18 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013

Perlombaan Berkorban Para Ahmadi  

Catatan : Pemuatan Kutipan Khotbah Jum’at ini adalah perintah Amir Nasional JAI kepada Redaksi DARSUS atas instruksi dari Wakilul A’la, London; DARSUS bertanggungjawab penuh bila ada kekeliruan dan kesalahan komunikasi dalam sinopsis Khotbah Jum'at ini.

kutip

an kh

utbah

jum’at

Kutipan Khutbah Jum'at

Hadhrat Khalifatul Masih V (atba), Di Masjid Baitul Futuh,

Morden Inggris 4 Januari /Sulh 2013 / 1392

EDA

RA

N K

HU

SUS

UN

TUK

KA

LAN

GA

N S

END

IRI |

SEJ

AK

197

8 | I

SSN

190

7-77

93

Hadhrat  Khalifah  Bersabda, bahwa  Orang‐orang  yang  memfit‐nah kita  sering  sekali mengucapkan kata‐kata  yang  bisa  kita  dengar dalam  pidato‐pidatonya  bahwa Qadian  atau  Mirzai  atau  apa  pun yang  biasa  mereka  sebut  tentang kita,  [katanya  para  Ahmadi]  ber‐korban  hanya  untuk  kepentingan para  pemimpin mereka  sendiri  saja sementara  pengikutnya  [para Ahmadi] tidak diperhatikan. 

Fitnah  para  ulama  atau  ormas lainnya  seperti  itu  tidak  hanya  ter‐dapat  di  sub  benua  (India)  saja tetapi dapat dilihat juga di Afrika.  

Ketika  Jemaat  mengalami  per‐tumbuhan  pesat  orang‐orang  yang suka memfitnah kita pun meningkat dan  mereka  mencoba  untuk menciptakan  perpecahan  di  dalam Jemaat  dengan  bantuan  orang‐orang munafik.  

Dengan karunia Allah Ta’ala kita akan menyaksikan  pertolongan‐Nya dan  akan  selalu  menolong  kita selama kita menjalin hubungan yang kuat dengan‐Nya. 

Hadhrat Khalifatul Masih V atba. bersabda  bahwa  Beliau  atba.  Tidak pernah  merasa  ragu  dengan  cara seperti  apa  rencana  itu  akan sempurna.  

Sungguh  menakjubkan  bagai‐mana  Allah  Ta’ala  menanamkan 

dalam  hati  para  Ahmadi  untuk berlomba‐lomba dalam berkorban.  

Selanjutnya  Hadhrat  Khalifah memberikan beberapa  contoh  yang memperlihatkan  perlombaan  ber‐korban yang tengah terjadi di kalan‐gan para Ahmadi. 

Amir  Jemaat Ahmadiyah Nigeria melaporkan bahwa suatu hari ketika dia  dan  Ahmadi  lainnya  pulang setelah  bertugas  mengumpulkan berkarung‐karung  biji‐bijian  dari sebuah  desa  dan melewati  sebuah desa  Ahmadi  lainnya,  ia  melihat beberapa  Khuddam  yang  sedang menunggu  untuk  menghentikan mereka.  Waktu  itu  sekitar  pukul 10.00  malam.  Khuddam  itu menceritakan  kepada  rombogan  bahwa  mereka  sudah  menunggu sepanjang  malam  karena  Sadr L a j n a h   d a r i   J em a a t n y a memerintahkan  mereka  untuk memberikan biji‐bijian tersebut.  

Lajnah  Imailah  di  sana  telah mengumpulkan  candah  dari  hasil kerja keras mereka sendiri dan telah mengumpulkan  biji‐bijian  itu  untuk diberikan  sebagai  pembayaran candah.  

Seorang  Mubaligh  Ahmadiyah dari  Burkina  Faso  melaporkan bahwa kepala desa dari sebuah desa mengatakan,  sebelum  dirinya menjadi  Ahmadi  hasil  panennya tidak sebanyak sekarang  ini. Setelah menjadi  Ahmadi  dia  mem‐persembahkan   pengorbanan dengan  membayar  candah.  Berkat membayar  candah,  ia  yang sebelumnya   hanya   mampu memberikan satu karung, tapi tahun ini  ia  berhasil  memberikan  tujuh karung. 

Seorang  Ahmadi  lainnya  dari Tanzania menulis, dulu ia membayar candah  ala  kadarnya.  Namun setelah dinasehati oleh Mubaligh  ia kemudian  membayar  candah dengan  benar.  Dia  mendapat karunia  besar  dari  Allah  Ta’ala. Sekarang ia telah membayar candah dengan dawam dan nilai candahnya terus meningkat.  

Ahmadi  itu  mengaku  bahwa sebelumnya  ia  tidak memiliki  harta kekayaan sama sekali, tapi sekarang dia  telah  memiliki  pabrik  pengola‐han minyak  bunga matahari,  dapat membangun sebuah rumah dan bisa melanjutkan  kuliahnya  hingga  ia mendapat  gelar  PhD.  Sekarang  pun ia tercatat sebagai anggota Al Wasi‐yat.  

Seorang  Ahmadiyang  tercatat sebagai  anggota  Musi  dari  Kerala India, memiliki kotak‐kotak berbeda untuk setiap candah. Suatu waktu di hadapan  petugas  pengumpul  can‐dah  ia membuka kotak‐kotak  terse‐but  dan  menemukan  sejumlah  ke‐kurangan.  Lalu  ia  meminta  kepada istrinya untuk menglengkapi  jumlah uang  candah  yang  kurang  itu.  Di samping  itu  ia  pun  memberikan tambahan  sebesar  165.000  rupee. Dengan  karunia  Allah  Ta’ala, sekarang pengorbanan Waqfi  Jadid‐nya  sudah mencapai 780.000  rupee (sekitar Rp. 156 juta)     

Seperti  biasa,  pengumuman tahun baru Waqfi  Jadid diumumkan setelah  khutbah  Jum’at.  Dengan karunia  Allah  Ta’ala  di  tahun  ke‐55 ini  jumlah  perjanjian  Tarikh  Jadid mencapai  jumlah  di  £  5,010,000 mengalami  peningkatan  sebesar  £ 317,000 dari tahun sebelumnya.  

Urutan  negara‐negara  yang menduduki posisi  10 besar penjanji Tarikh Jadid juga diumumkan.  

Di  akhir  penyampaian  khutbah, Hadhrat  Khalifah  menganjurkan para  Ahmadi  untuk  selalu  berdoa bagi keselamatan para Ahmadi  lain‐nya di seluruh pelosok dunia. Situasi Jemaat  Ahmadiyah  di  Libya  pun diberitakan  sedang genting  saat  ini. Tidak ada pemerintahan yang  tepat di  negara  tersebut.  Setiap  daerah berada  di  bawah  pengaruh organisasi tertentu atau masyarakat adat.  Polisi  telah  menangkap  para Ahmadi  dan  berdasarkan  informasi mereka  sedang  mengalami penyiksaan. Sfa [][] 

Khutbah Jum’at 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

19 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Khutbah Jum’at 

Mimpi dan Kesaksian  Para Sahabat Hadhrat Masih Mau’ud as. 

Catatan : Pemuatan Kutipan Khotbah Jum’at ini adalah perintah Amir Nasional JAI kepada Redaksi DARSUS atas instruksi dari Wakilul A’la, London; DARSUS bertanggungjawab penuh bila ada kekeliruan dan kesalahan komunikasi dalam sinopsis Khotbah Jum'at ini.

kutip

an kh

utbah

jum’at

Kutipan Khutbah Jum'at Hadhrat Khalifatul Masih V (atba),

Di Masjid Baitul Futuh, Morden Inggris

11 Januari /Sulh 2013 / 1392

EDA

RA

N K

HU

SUS

UN

TUK

KA

LAN

GA

N S

END

IRI |

SEJ

AK

197

8 | I

SSN

190

7-77

93

Dalam  khutbah  kali  ini Hadhrat  Khalifatul Masih  V  atba. menyampaikan kisah mimpi benar dan  baiatnya  para  Sahabat  Imam Mahdi a.s. 

Yang  pertama  diulas  adalah mimpi  yang  dialami  oleh Hadhrat Dr  Abdul Majeed  Khan  Sahib  r.a. Mimpi  itu  dialaminya  beberapa tahun  setelah  Hadhrat  Masih Mau’ud  as.wafat.  Diceritakan  Dr Abdul  Majeed  Khan  dalam mimpinya  melihat  Nabi  Suci Muhammad  saw.,  Masih  Mau’ud as.dan Hadhrat Umar bin Khattab r.a.  berada  di  rumahnya.  Dalam mimpi  itu mereka  semua  terlihat sangat  bahagia.  Waktu  itu  Dr Majeed  diperkenalkan  kepada mereka oleh Masih Mau’ud as.dan ia  menyaksikan  Masih  Mau’ud as.dan Nabi Suci Muhammad saw. memiliki  banyak  kesamaan  dalam berbagai hal.  

Selanjutnya  Hadhrat  Ghulam Hussain  Bhatti  Sahib  r.a.  Dia menceritakan  tentang  seorang temannya  yang  sangat  tulus  dan saleh bernama  Lal Din Sahib yang dilihatnya  dalam  mimpi  sedang berada di  istana Nabi Muhammad saw.  dan  ia  mengucapkan  salam 

kepada  Nabi  Suci  Muhammad saw.  Nabi  Suci  Muhammad  saw. yang  sedang  duduk  di  kursi membalas  salamnya  dan  segera memanggil  Lal  Din  Sahib  supaya lebih  dekat.  Di  sisi  kanannya duduk orang lain di kursi dan Nabi saw.  mengatakan:  'Lal  Din  Anda mengenali  orang  ini?  Dia  adalah Mahdi.  

Kemudian Hadhrat Mian Sonay Khan  Sahib  r.a.  menceritakan bahwa  kerbau  keluarga  mereka memiliki  anak  dan  sesuai  adat kebiasaan di desanya keluarganya membuat  puding  dari  beras  yang dicampur  dengan  susu  kerbau y a n g   d i a m b i l   u n t u k p e r t ama k a l i n y a   s e t e l a h melahirkan.  Kemudian  kue pudding  itu  dibawa  ke  kuil  untuk diberikan kepada orang‐orang. 

Istri  Sonay  Khan  Sahib  yang membuat  puding  itu  dan memberikan  beberapa  potong kepada  ayah  dan  pamannya, tetapi  mereka  menolak  dengan mengatakan  bahwa  Sonay  Khan telah menjadi  kafir.  Lalu  seorang pengunjung  datang  dan  ia  juga ditawarkan puding.  Lalu orang  itu berdoa dan memakan pudding itu, kemudian  ia berkata  ‘Sonay Sahib apa  yang  telah  Hadhrat  Masih Mau'ud as.ajarkan kepadamu?’  

Hadhrat  Maulvi  Fazal  Ilahi Sahib  r.a. baiat pada  tahun 1892. Waktu  itu dia datang  ke Amritsar untuk  mencari  tahu  tentang Ahmadiyah.  Dia  berdoa  dengan sungguh‐sungguh  di  hari‐hari terakhir  bulan  Ramadan  guna mendapat  petunjuk  dari  Allah Ta’ala  tentang  kebenaran  Masih Mau’ud  as.dan  ia  pun melakukan shalat  Istakhara.  Saat  itu  ia menyaksikan   ketika  akan melaksanakan  shalat,  ia  merasa tidak  sedang menghadap  ke  arah kiblat  yang  tepat  hal  ini 

disebabkan  siang  hari  menjadi redup  karena  ada  gerhana matahari.  

Hadhrat Mistri Din Muhammad Sahib  r.a.  menceritakan,  suatu malam  di  benaknya  muncul pikiran,  orang‐orang  yang mengambil  baiat  di  masa‐masa awal  tentu  nama  mereka  telah  didokumentasikan  di  register  dan ia  merasa  menyesal  karena ketinggalan.  Malam  itu  ia bermimpi  melihat  Masih  Mau’ud as.sedang  duduk  dengan  pena  di tangannya  dan  buku  daftar  di pangkuannya,  lalu Hadhrat Masih Mau’ud  as.bertanya  Mistri  Sahib apa namanya dan apa profesinya.  

Ame e r   K h a n   S a h i b menceritakan  bahwa  ia  pernah melihat  sebuah  mimpi  di  mana Sheikh  Hamid  Ali  Khan  Sahib terlihat  melayani  para  tamu Hadhrat Masih Mau’ud as.dengan buah kurma kering dari Arab. Lalu, saat  ia  menyajikan  kurma‐kurma itu,  kurma‐kurma  itu  menjadi besar  dan  lezat  dan  Hamid  Ali Sahib  berkata,  ‘kurma‐kurma kering   dari   Arabia   ini dipersembahkan  untuk  anda setelah kelezatannya ditolak.’     

Diakhir  khutbah,  Hadhrat Khalifatul  Masih  V  atba.  mengu‐mumkan kewafatan Abdul Majeed Dogar  dari  Swedia  dan  Malik Ahmad  Shafiq  dari  Virginia, Amerika Serikat.  

Abdul  Majeed  Dogar  wafat pada 23 Desember dalam usia 82 tahun. Kakek beliau dan  ayah be‐liau  keduanya  mendapat  kehor‐matan  sebagai  sahabat  Hadhrat Masih Mau’ud as. Ayahanda Dogar Sahib, Master  Ciragh Muhammad adalah  guru  Hadhrat  Khalifatul Masih  III  r.h.  dan  Hadhrat  Khali‐fatul Masih IV r.h. Sfa [][]     

20 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Khutbah Jum’at 

Membangkitkan  Semangat Waqf e Nou 

Catatan : Pemuatan Kutipan Khotbah Jum’at ini adalah perintah Amir Nasional JAI kepada Redaksi DARSUS atas instruksi dari Wakilul A’la, London; DARSUS bertanggungjawab penuh bila ada kekeliruan dan kesalahan komunikasi dalam sinopsis Khotbah Jum'at ini.

kutip

an kh

utbah

jum’at

Kutipan Khutbah Jum'at Hadhrat Khalifatul Masih V (atba), Di Masjid Baitul Futuh, Morden Inggris 18 Januari / Sulh 2013/1392

Hadhrat  Khalifatul  Masih  V atba.  membacakan  ayat‐ayat dalam  Kitab  Suci  Al  Quran  yang berkenaan  dengan  mewaqafkan keturunan  demi  agama,  dianta‐ranya:   

“Ingatlah  ketika  perempuan dari  Imran  berkata,  “Wahai  Tu‐hanku,  sesungguhnya  aku  telah nazarkan  supaya  apa  yang  ada dalam  kandunganku  berbakti  un‐tuk  Engkau.  Maka  terimalah  dia dari  padaku;  sesungguhnya  Eng‐kaulah  yang  Maha  Mendengar, Maha Mengetahui.” (3:36)  

“Maka tatkala anak itu sampai (pada  umur  sanggup)  berusaha bersama‐sama  Ibrahim,  Ibrahim berkata:  "Hai  anakku  Sesung‐guhnya aku melihat dalam mimpi bahwa  aku  menyembelihmu. Maka  fikirkanlah  apa  penda‐patmu!"  ia  menjawab:  "Hai  ba‐pakku,  kerjakanlah  apa  yang diperintahkan  kepadamu;  insya Allah  engkau  akan  mendapatiku termasuk  diantara  orang‐orang yang sabar.” (37:103)  

“Dan hendaklah ada di antara kamu  segolongan  yang mengajak manusia  kepada  kebajikan  dan menyuruh  mereka  mengerjakan 

yang baik dan melarang dari keja‐hatan.  Dan mereka  itulah  orang‐orang yang berbahagia.” (3:105)  

“Dan tidak mungkin bagi orang mukmin  keluar  semuanya.  Maka mengapa  tidak  keluar  dari  setiap golongan mereka satu rombongan supaya  mereka  memperdalam ilmu  agama,  dan  agar  mereka memperingatkan  kaum  mereka, apabila  kembali  kepada  mereka supaya mereka  takut dari  kesesa‐tan.” (9:122) 

Kemudian  Hadhrat  Khalifah menjelaskan bahwa  alasan utama untuk  mengikuti  semua  perintah yang  terdapat  dalam  ayat‐ayat  di atas adalah  supaya  kita berada di antara  orang‐orang  yang menyelamatkan  dunia  dari kehancuran. 

Untuk  memenuhi  persyaratan ini, Allah Ta’ala mendirikan Jemaat Ahmadiyah melalui Al Masih Yang Dijanjikan. Jemaat  ini adalah satu‐satunya komunitas di mana orang melihat  kaum  ibu  berdoa  dengan penuh  semangat  membebaskan anak  yang  belum  lahir  dari b e l e n g g u   d u n i a   d a n mendedikasikan  untuk  melayani Tuhan  dan  berdoa  agar pengorbanan ini diterima.  

Hanya  dalam  Jemaat  Ahmadi‐yah  seorang  ayah mendidik  anak‐anak mereka sedemikian rupa dan ketika  anak‐anak  itu  mencapai masa  remaja,  mereka  siap  sedia untuk  setiap  pengorbanan.  Anak‐anak menulis kepada Khalifah  lalu berkata,  'Janji  yang  pertama adalah  janji  orang  tua  saya, sekarang saya membuat  janji saya sendiri,  saya  siap  untuk mengorbankan  diri  ke  manapun Hudhur  memilih.  Hudhur  akan selalu menemukan  saya di  antara mereka  yang  sabar  dan  yang memiliki  tekad serta mereka yang tidak mengingkari  janji  orang  tua 

mereka.’  Hadhrat Khalifatul Masih meng

‐atakan,  hari  ini  beliau  ingin mengingatkan  bahwa  ketika Hadhrat  Khalifatul  Masih  IV  r.h. memprakarsai  rencana  Waqf‐e‐Nou,  ini  adalah  dengan  harapan dan  doa  agar  kelompok  orang‐orang yang mengkhidamati agama itu akan senantiasa ada dan aliran air tidak akan pernah terputus.  

Para  penterjemah  akan tersedia  untuk  Jemaat,  Para pekerja Tabligh dan Tarbiyat akan tersedia bagi Jemaat dalam jumlah yang  banyak,  dan  departemen‐departemen  lain  dari  nizam  Je‐maat  juga akan memiliki para pe‐waqaf zindegi yang tersedia setiap saat.  Hal  ini  hendaknya  tertanam dalam pikiran.  

Para  orang  tua  jangan  me‐lepaskan tanggung jawabnya sete‐lah  mewaqafkan  anak‐anak mereka  [untuk Waqf  e Nou].  Tak diragukan  lagi,  hasrat  untuk  me‐waqafkan anak itu patut dipuji dan tiap  tahun  ribuan  permohonan untuk  mewaqafkan  anak‐anak dibuat.  

Bagaimanapun  juga,  ketika waqaf  dibuat,  maka  tanggung jawab  orang  tua  bertambah.  Per‐siapan‐persiapan  awal  harus dibuat  oleh  para  orang  tua.  Den‐gan berperan sebagai contoh bagi anak‐anak mereka, mereka  harus menghubungkan   anak‐anak mereka  dengan  Tuhan  dan  harus menanamkan  signifikansi  dan  arti penting  nizam  Jemaat  dalam  diri anak‐anak  mereka  semenjak  usia dini, agar pemikiran‐pemikirannya tidak  berbelok.  Agar  ketika mereka mencapai usia  yang  telah mengerti  dan  ikut  serta  dalam program‐program  Jemaat,  hal  ini akan mendarah daging dalam diri mereka bahwa mereka hanya un‐tuk mengkhidmati agama.  

EDA

RA

N K

HU

SUS

UN

TUK

KA

LAN

GA

N S

END

IRI |

SEJ

AK

197

8 | I

SSN

190

7-77

93

21 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Khutbah Jum’at 

Catatan : Pemuatan Kutipan Khotbah Jum’at ini adalah perintah Amir Nasional JAI kepada Redaksi DARSUS atas instruksi dari Wakilul A’la, London; DARSUS bertanggungjawab penuh bila ada kekeliruan dan kesalahan komunikasi dalam sinopsis Khotbah Jum'at ini.

kutip

an kh

utbah

jum’at

EDA

RA

N K

HU

SUS

UN

TUK

KA

LAN

GA

N S

END

IRI |

SEJ

AK

197

8 | I

SSN

190

7-77

93

Adalah  penting   untuk menanamkan  kepada  anak‐anak Waqf  e  Nou  bahwa  mereka  itu [mempersembahkan  diri  mereka hanya]  untuk  mengkhidmati agama. 

Kebanyakan  anak Waqf e Nou hendaklah  masuk  Jamiah.  Fakta‐fakta  dan  jumlah  angka  di  hada‐pan  Hadhrat  Khalifarul  Masih menunjukkan  bahwa  selain  di Pakistan  jumlah  mahasiswa Jamiah adalah sedikit.   

Ada  1.033  mahasiswa  Jamiah di  Jamiah  Pakistan.  Di  India  ber‐jumlah 93, Hadhrat Khalifatul Ma‐sih merasa mungkin ini tidak tepat dengan  jumlah  yang  beliau minta untuk diberikan informasinya.  

Laporan  Juni  2012  menunjuk‐kan ada 70 mahasiswa di  Jerman, sekarang  mereka  mempunyai  80 mahasiswa;  termasuk  mahasiswa dari  negara‐negara  Eropa  yang lain.  

Kanada  memiliki  55  maha‐siswa,  jumlahnya  mungkin  sudah bertambah,  termasuk  mahasiswa dari Amerika.  

UK  memiliki  120  mahasiswa, jumlahnya  mungkin  sudah  ber‐tambah. Di sini [UK] juga termasuk mahasiswa  dari  negara‐negara Eropa lainnya.  

Di Ghana  telah  dibuka  Jamiah baru  yang  menyediakan  pendidi‐kan  tingkat  Syahid,  ada 12 maha‐siswa  di  sini  dan  ada  23  maha‐siswa di Bangladesh.  

Jumlah mahasiswa  Jamiah  ke‐seluruhan adalah 1.400 sedangkan jumlah  keseluruhan  anak Waqf  e Nou hampir 28.000.  

Lapangan  di  hadapan  kita adalah seluruh dunia, dan ini mak‐sudnya  bukan  [hanya]  semua  be‐nua  atau  semua  negara  di  dunia, bahkan kita harus mencapai setiap kampung  di  dunia  ini.  Sedikit mubaligh  tidak  dapat melaksana‐kan tugas ini. 

Ketika  mereka  masih  kanak‐kanak,  anak‐anak  sangat  antusias dan bahagia menjadi Waqf e Nou. Bagaimanapun  juga,  lingkungan Eropa,  teman‐teman,  sahabat‐sahabat  dll.  mengalihkan  per‐

hatian mereka  dari  Jamia  kepada mata  kuliah‐mata  kuliah  pendidi‐kan yang  lain. Ketika mereka  lulus dari  DSCE/secondary  schooling, pilihan  mereka  berubah.  Ke‐cenderungan  beberapa  anak  bisa juga dilihat  semenjak dini,  seperti beberapa  tertarik  kepada  sains. Tentu anak‐anak  seperti  itu harus didukung,  tetapi  mayoritas memilih  untuk  mata  kuliah  yang berlainan mengikuti  yang  lain  se‐cara  buta  setelah  dari  secondary school.  

Anak‐anak belum  cukup dapat mengambil  keputusan  ketika mereka mencapai  apa  yang  dise‐but Tahun ke‐10 di negara  ini dan di  USA,  dan  Australia  disebut grade ke‐10.  

Jika  tarbiyat  dari  orang  tua tertanam  dalam  diri  anak‐anak sejak  awal  bahwa  dia  termasuk dalam  Waqf  e  Nou  dan  apapun yang  ia miliki adalah milik Jemaat, maka  akan  ada  perhatian  untuk berkonsultasi dengan pusat ketika mereka memilih mata kuliah.  

Seperti  telah disebutkan  sebe‐lumnya, saat  ini hanya para orang tua  Ahmadi  yang  mewaqafkan anak‐anak mereka dengan seman‐gat,  tetapi  tidak  bisa  dikatakan juga  bahwa  mayoritas  menaruh perhatian  khusus  terhadap  tarbi‐yat mereka.  

Orang  tua  dari  anak  Waqf  e Nou  harus  bercermin  seberapa banyak  mereka  berusaha  untuk memperindah  pemberian  wakaf sebelum  mempersembahkannya kepada  Jemaat  dan  seberapa  be‐sar  mereka  menghormati  kewaji‐ban‐kewajibannya.  

Di  negara  ini  terdapat  semua cara kebebasan, untuk ini, diperlu‐kan  pengawasan  dan  perhatian yang khusus. Orang  tua  janganlah tidak menaruh keperdulian, baik di Asia maupun di Afrika.  

Merupakan  kewajiban  kedua orang tua untuk melakukan usaha khusus berkenaan dengan hal ini.  

Hadhrat Khalifatul Masih men‐gatakan bahwa anak‐anak Waqf e Nou  usia  13  dan  12  tahun  agar mulai berpikir tentang diri mereka 

sendiri dan merenungkan  tentang pentingnya  mereka,  tidak  hanya gembira  bahwa  mereka  adalah Waqf e Nou.  

Mereka akan mengerti tentang pentingnya mereka ketika mereka menyadari  tujuan‐tujuan  mereka. Begitu  juga  mereka  yang  berusai 15  dan  16  tahun,  harus memiliki pemahaman  yang  sangat  baik mengenai  kepentingan  dan  tang‐gung  jawab‐tanggung  jawab mereka. 

Tidak ada keserakahan duniawi yang  akan  membuat  mereka tersandung  dalam  janji  mereka. Beberapa orang telah menyatakan kebera  tantentang  standar pendidikan  di  sini  dan  di  Jerman. Ini  adalah  keberatan  sepenuhnya tak berdasar.  

Keluhan  yang muncul,  setelah lulus dari  Jamiah siswa  tidak  fasih berbahasa  Arab.  Jamiah  tidak hanya  fokus  pada  bahasa  dan berbagai  mata  pelajaran  yang diajarkan  di  sana.  Jika  beberapa siswa  cenderung  untuk  bahasa, Insya  Allah,  mereka  akan diarahkan.  

Dengan  kasih  karunia  Allah Ta’ala  pendidikan  Jamiah didasarkan  pada  studi  yang  luas. Anggota Waqf  e Nau    setiap  hari harus  membaca  buku‐buku agama,  bahkan  hingga  beberapa halaman.  Anggota  Waqf  e  Nau 100%  harus  mendengarkan khotbah Jumat.  Setelah  Hadhrat  Khalifatul Masih menemukan  bahwa  hanya  10% anak  Waqf  e  Nou  hadir  di  kelas dan mendengarkan  secara  teratur maka  Beliau  atba.  Menganjurkan kepada  orang  tua  agar memberikan  perhatian  khusus terhadap  hal  ini.  Beliau memerintahkan  agar  para pengurus  membuat  program interaktif bagi Waqf e Nou. Sfa & Ataul Ghalib Yudi Hadiana  

  

22 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Khutbah Jum’at 

Mimpi Para Sahabat Masih Mau’ud a.s. 

Catatan : Pemuatan Kutipan Khotbah Jum’at ini adalah perintah Amir Nasional JAI kepada Redaksi DARSUS atas instruksi dari Wakilul A’la, London; DARSUS bertanggungjawab penuh bila ada kekeliruan dan kesalahan komunikasi dalam sinopsis Khotbah Jum'at ini.

kutip

an kh

utbah

jum’at

Kutipan Khutbah Jum'at Hadhrat Khalifatul Masih V (atba), Di Masjid Baitul Futuh, Morden Inggris 25 Januari / Sulh 2013/1392

Hadhrat  Khalifatul  Masih  V atba.    bersabda:  “Meskipun  saat ini kita masih menyaksikan  tanda‐tanda  Allah  Ta’ala,  para  sahabat Hadhrat   Masih   Mau’ud as.mendapatkan  kemurahan  hati langsung dari  sahabat beliau  saw. Mereka  mendapatkan  bimbingan di dalam mimpi mereka. Beberapa di  antara  mereka  melihat  mimpi yang di dalamnya Nabi Karim saw. dan  Hadhrat  Masih  Mau’ud as.nampak  seperti  satu  orang. Khutbah  hari  ini  didasarkan  pada mimpi‐mimpi  benar  beberapa sahabat yang dibimbing oleh Nabi Suci  Muhammad  saw.  dalam mimpi‐mimpi  mereka  untuk menerima Hadhrat Masih Mau’ud a.s.”  

Selanjutnya  Hadhrat  Khalifah mengulas  mimpi  Hadhrat  Mirza Muhammad  Afzal  Sahib  r.a.  yang baiat pada tahun 1895 dan secara pribadi  melihat  Hadhrat  Masih Mau’ud  as.pada  tahun  1904. Hadhrat  Mirza  Muhammad  Afzal  menceritakan  bahwa  ketika  dir‐inya  masih  sangat  muda,  aya‐handa  beliau,  Hadhrat  Munshi Jalal ud Din  sahib,  yang  termasuk ke  dalam  313  sahabat  Hadhrat 

Masih  Mau’ud  a.s.,  melihat  se‐buah mimpi  yang memberi  kabar suka  selama  tiga malam.  Sebagai akibatnya,  Hadhrat Munshi  Sahib mempercayakan  anaknya  yang masih  muda  kepada  seorang  te‐man  dan  pergi  untuk  mencari Imam  Mahdi.  Saat  itu  Qadian hampir tidak dikenal, tetapi entah bagaimana  ayah  beliau  sampai  di kota  Batala.  Seseorang  di  sana menyuruhnya  untuk  melanjutkan ke Qadian, maka beliau kembali ke rumah.  

Ketika beliau masih di ketenta‐raan,  beliau  dikirim  ke  Kabul. Dalam  kepulangannya,  beliau pergi  ke  Qadian  dengan  sangat malu dan ketika beliau dihadapkan kepada  Hadhrat  Masih  Mau’ud a.s.,  Beliau  as.bertanya  ‘Apakah anda  Munshi  Jalal  ud  Din  yang sama,  yang  biasa  menulis  [surat] dari Kabul?’ 

Kemudian  kisah  Hadhrat  Mu‐hammad Abdullah  Sahib  r.a.  yang baiat  tahun  1902  dan  secara  pri‐badi  bertemu  dengan  Hadhrat Masih  Mau’ud  as.pada  tahun 1903. Beliau menceritakan bahwa apapun yang ia punya, adalah me‐lalui  doa‐doa  Hadrat  Masih Mau’ud  as.yang  wajah  beberkat‐nya  ia  lihat di dalam mimpi ketika dirinya masih kecil.  

Dalam  mimpi  ia  terbang  ke arah  timur  seperti  burung.  Ia  ke‐mudian melihat seorang suci yang rambut  dan  janggutnya  dicelup dengan  inai  [pewarna].  Hadhrat Muhamad Abdullah menceritakan bahwa  ketika  ia  melihat  Hadhrat Masih  Mau’ud  as.tahun  1903,  ia menyaksikan  wajahnya  persis seperti  yang  telah  dilihatnya dalam mimpi. 

Lalu  kisah  Hadhrat  Mian Meeran Bakhs  Sabih  r.a. baiat  ta‐hun 1900.  Ia menceritakan bahwa dirinya  terinspirasi  untuk menjadi 

seorang  Ahmadi  ketika  sauda‐ranya,  yang  bernama Ghulam  Ra‐sul, yang  tidak  terpelajar, menjadi seorang Ahmadi. Di hari‐hari awal berdiskusi  tentang  agama dengan saudaranya  itu,  ia biasa menyebut dia seorang pendusta, tetapi suatu kali  di  rumah,  ia  merasa  heran bahwa meskipun saudaranya tidak terpelajar,  tetapi  poin‐poinnya meyakinkan.  

Suatu  kali  saudaranya  itu memberikan  beberapa  selebaran untuk dibaca, yang memberi pen‐garuh  besar  terhadap  dirinya.  Ia banyak  berdoa.  Suatu  malam  ia melihat  sebuah  mimpi  yang  di dalamnya dirinya melihat  seorang suci  sedang  membaca  sebuah buku di  luar rumahnya, orang suci itu  berkata  kepadanya  bahwa  ini adalah  buku  ‘Mirza  Sahib’  yang telah ia bawa untuk Meeran Bakhs Sahib. Ketika orang  suci  itu mem‐berikan buku tersebut kepadanya, ia  berkata  bahwa  hurufnya  kecil sedangkan ukuran huruf selebaran‐selebaran Mirza  Sahib  itu  besar‐besar.  Dikatakan  kepadanya bahwa  Mirza  Sahib  telah  mem‐publikasikan  buku  itu  dengan  hu‐ruf yang kecil.  

Keesokan harinya beliau mele‐wati  toko milik Ghulam Rasul dan melihat  seorang  laki‐laki  sedang duduk  di  sana  sambil  membaca sebuah  buku.  Beliau  bertanya  itu buku apa. Ghulam Rasul mengam‐bil  buku  itu  dari  laki‐laki  tersebut dan  memberikannya  kepada Meeran Bakhs Sahib lalu mengata‐kan  bahwa  ia  telah  membawa buku  itu  untuknya      dan Meeran Bakhs  ahib  menjawab  bahwa  ia telah menerima  buku  tersebut  di dalam  mimpi  pada  malam  sebe‐lumnya.  

Meeran Bakhs Sahib membaca kedua bagian dari buku  ‘Izala Au‐ham’  dan tidak ada keraguan lagi,  

EDA

RA

N K

HU

SUS

UN

TUK

KA

LAN

GA

N S

END

IRI |

SEJ

AK

197

8 | I

SSN

190

7-77

93

23 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Sambungan 

Hadhrat  Sheikh  Atta  Mu‐hammad Sahib r.a. mencerita‐kan bahwa  ia melihat  sebuah mimpi  yang  di  dalamnya Hadhrat  Masih  Mau’ud as.sedang  berjalan‐jalan  di jalan  lebar  di  Batala  dan memberi  Atta  Sahib  uang  1 rupee.  Beliau  as.melintasi gambar  Ratu  (Victoria)  dan 

mengatakan kepadanya untuk menyimpan  uang  tersebut  di tempat  penyimpanan  barang berharga.   Belakangan, Hadhrat  Masih  Mau’ud as.mentabirkan  mimpi  terse‐but  bahwa  Sang  Ratu  tidak menerima Islam. 

Selanjutnya Hadhrat Khali‐fah  bersabda  bahwa  Hadhrat 

Masih  Mau'ud  as.melindungi Islam  dan Nabi  Suci Muham‐mad  Rasulullah  saw.  semen‐tara umat Muslim dan ulama‐ulama mereka memihak yang lain.  

“Hari ini mereka mengada‐kan  arak‐arakan  untuk mem‐peringati  Maulid  Nabi  saw., padahal  kebahagiaan  sejati 

adalah  dalam  menyebarkan pesan  beliau  saw.  dan  men‐yampaikan  shalawat  dan salam  kepada  beliau  saw. Ataul  Ghalib  Yudi  Hadian, Fadhal  Ahmad  Nuruddin,  Sfa [][] 

3. Surat Keterangan atau Surat Sponsor atau Surat Re-komendasi Kerja

4. Dan data diri lainnya, seperti Surat Nikah, Akta Kelahiran atau SIM sebagai data tambahan untuk penye-suaian data. Visa

Visa adalah sebuah do-kumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara yang mem-berikan seseorang izin untuk masuk ke negara tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu.

Kebanyakan negara mem-butuhkan kepemilikan visa asli untuk dapat masuk bagi w a rg a n eg a r a a s i ng , meskipun ada skema lain (lihat paspor untuk skema lainnya). Visa biasanya dis-tempel atau ditempel di

paspor penerima. Syarat pembuatan Visa

ke India, antara lain: 1. Paspor minimal masa

berlaku 6 bulan saat keber-angkatan + lampirkan paspor lama

2. Foto 4 x 6 = 3 lembar ( berwarna dan terbaru )

3. Ticket PP OK / Print Out

4. Surat Sponsor dari Pe-rusahaan, dalam bahasa Ing-gris

5. Lampirkan SIUP jika memiliki usaha sendiri

6. Rekening Koran / Tabungan 3 bulan terakhir

7. Copy Kartu Keluarga 8. Isi Form aplikasi secara

O n l i n e d i w e b s i t e www.indianvisaonline.gov.in

9. Surat Undangan dalam rangka Bisnis. Undangan harus di fax langsung dari

India ke Kedutaan India di Jakarta sebelum Visa diproses, harus mencantum-kan contact 2 orang di Indo-nesia dan 2 orang di India.

10. Bagi anak berusia 18 tahun ke bawah, tanda tangan kedua orang tua di lembar

form aplikasinya dan lam-pirkan surat sponsor dari kedua orang tuanya dan copy KTP orangtuanya. Bersam-bung…. Sfa [][]

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un Telah Meninggal Dunia:

MAYOR TNI AU FAISAL HUSEIN dalam usia 42 tahun

Pada hari Rabu Tanggal 26 Desember 2012 di RS AU Halim Perdana Kusumah Jakarta Semasa Hidupnya Almarhum Tercatat Sebagai Anggota Jemaat Ahmadiyah Depok

Semasa Hidup Almarhum Dikenal Sangat Mukhlis dan Memiliki Pengkhidmatan yang Tinggi Terhadap Jemaat dan Negara Republik Indonesia

Semoga Allah Ta’ala Menerimanya di Surga Keridhoan-Nya. Amin

Kantor Kedutaan Besar Kedubes India di Indonesia Jakarta Alamat Jl..HR Rasuna Said Kav S-1, Kuningan Jakarta 12950

Nomor Telepon : 021 520 4150

24 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Jalsah Salanah adalah tradisi tahunan yang ada dalam Jemaat Ahmadiyah. Tradisi ini petunjuk dari Al-lah Ta’ala kepada Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.Tujuannya agar para Ahmadi memiliki kecendrun-gan terhadap kehidupan akhi-r a t d a n m e m p e r o l e h ketaqwaan yang tinggi terha-dap Allah Ta’ala.

Jalsah Salanah untuk per-tamakalinya diadakan pada bulan Desember 1891, dan berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 27 hingga 29, di Qadian, India. Jalsah pertama ini hanya dihadiri oleh 75 orang saja.

Namun seiring dengan kemajuan pesat yang sedang dialami oleh Jemaat Ahmadi-yah, Jalsah Salanah di Qadian ini, di setiap tahunnya, diikuti oleh puluhan ribu Ahmadi yang datang dari berbagai belahan dunia.

Bagi para Ahmadi yang bukan berasal dari Negara India, mengikuti Jalsah Salanah Qadian berarti me-masuki kawasan negara lain, dan hal ini mengharuskannya untuk melengkapi diri dengan dokumen pribadi yang sudah ditentukan, seperti buku paspor dan visa kunjungan ke suatu negara.

Bagi seseorang yang se-dang berkunjung ke negara lain, maka paspor adalah un-sure pokok. Tanpa memiliki paspor seorang warga asing yang berada di suatu negara

akan mendapat ancaman hu-kuman yang sangat berat. Oleh sebab itu, dokumen pri-badi berupa buku paspor menjadi hal yang paling penting untuk dipersiapkan. Dalam kolom Guide To Qadian kali ini, DARSUS akan memberikan informasi seputar paspor dan visa seba-gai bagian dari persiapan bagi para Ahmadi dari Indonesia yang memiliki niat untuk mengikuti Jalsah Salanah Qadian. Semoga tulisan ini memberikan manfaat. Paspor

Surat Perjalanan Republik

Indonesia (SPRI/Paspor) adalah dokumen milik negara yang harus dilindungi dan dijaga keberadaannya. Pe-megang paspor bertanggung jawab penuh atas paspor yang dimilikinya. Paspor berlaku untuk masa 5 (lima) tahun sejak tanggal dikeluarkan.

Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara.

Paspor berisi biodata pemegangnya, yang meliputi antara lain, foto pemegang,

tanda tangan, tempat dan tanggal kelahiran, informasi kebangsaan dan kadang-kadang juga beberapa informasi lain mengenai identifikasi individual. Ada kalanya pula sebuah paspor mencantumkan daftar negara yang tidak boleh dimasuki oleh si pemegang paspor itu. Sebagai contoh, dahulu pemegang paspor Indonesia sempat dilarang berkunjung ke negara Israel dan Taiwan.

P a s p o r b i a s a n y a diperlukan untuk perjalanan internasional karena harus ditunjukkan ketika memasuki perbatasan suatu negara, walaupun di negara tertentu ada beberapa perjanjian di mana warga suatu negara tertentu dapat memasuki negara lain dengan dokumen selain paspor. Paspor akan diberi cap (stempel) atau disegel dengan visa yang dilakukan oleh petugas negara tempat kedatangan.

Kini pembuatan paspor bisa dilakukan di kantor-kantor imigrasi yang sudah ada di setiap kabupaten dan kota se-Indonesia. Bahkan dengan semakin majunya teknologi yang diterapkan, pembuatan paspor menjadi sangat mudah melalui online.

Persyaratan pembuatan paspor diantaranya:

1. KTP asli dan Photo-copy KTP

2. Kartu Keluarga dan Photocopy Kartu Keluarga di atas kertas ukuran A4 Bersambung ke hal. 23

Bagian ke 2