dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini

13
Dampak Televisi Bagi Perkembangan Anak Usia Dini Anak usia dini merupakan anak usia 0-8 tahun. Anak usia ini sedang berada pada masa golden age atau masa keemasan. Dimana berbagai aspek perkembangan dan pertumbuhan sedang tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan anak merupakan proses perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, suatu proses evolusi manusia dari ketergantungan menjadi makhluk dewasa yang mandiri. Froebel menyatakan bahwa masa kanak-kanak itu sebagai masa yang sangat fundamental bagi perkembangan individu. Masa emas (golden age) ini merupakan peluang yang sangat besar bagi pembentukan kepribadian seseorang. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Montessori bahwa kehidupan masa kanak-kanak dan masa dewasa sebagai dua kutub yang saling berpengaruh satu sama lainnya. Kualitas pengalaman anak akan mempengaruhi 1 Artikel “Dampak Televisi Bagi Perkembangan AUD”

Upload: juwita-nurul-huda

Post on 05-Dec-2014

12.243 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini

Dampak Televisi Bagi Perkembangan Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan anak usia 0-8 tahun. Anak usia ini sedang berada pada

masa golden age atau masa keemasan. Dimana berbagai aspek perkembangan dan

pertumbuhan sedang tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan anak merupakan

proses perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang, dari sederhana menjadi

kompleks, suatu proses evolusi manusia dari ketergantungan menjadi makhluk dewasa yang

mandiri.

Froebel menyatakan bahwa masa kanak-kanak itu sebagai masa yang sangat

fundamental bagi perkembangan individu. Masa emas (golden age) ini merupakan peluang

yang sangat besar bagi

pembentukan kepribadian seseorang.

Pendapat yang sama dikemukakan

oleh Montessori bahwa kehidupan

masa kanak- kanak dan masa

dewasa sebagai dua kutub yang saling

berpengaruh satu sama lainnya.

Kualitas pengalaman anak akan

mempengaruhi kehidupan anak di

masa dewasa (Lillard PP, 1972).

Sigmund Freud (Muro&

Kottman,1977) juga berpendapat

serupa bahwa pengalaman pada

kehidupan anak merupakan alat yang sangat menetukan.

Tentang pentingnya pengalaman masa kanak-kanak, Melmed direktur eksekutif Zero

to Theree-AS (Madeline Nash,1977) misalnya menegaskan pentingnya tiga tahun pertama

masa kehidupan. Temuan baru itu juga menyebutkan bahwa pendidikan akan lebih efektif

pada usia 3 atau 4 tahun. William Greenough dari Universitas of Illimois juga menambahkan

bahwa potensi terealisasi sebagai bakat bergantung pada pola yang dilukiskan oleh

pengalaman selama tahun-tahun awal. Demikian pula Santrock dan Yussen (1992)

menuliskan bahwa usia prasekolah sebagai periode yang penuh dengan kejadian-kejadian

penting dan unik yang akan meletakkan dasar bagi kehidupan seseorang di masa dewasa.

1 Artikel “Dampak Televisi Bagi Perkembangan AUD”

Page 2: Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini

Banyak pula ilmuwan yang beranggapan bahwa dalam tahap-tahap awal masa kanak-

kanak terdapat sejumlah periode kritis dan sensitive. Pada periode ini jendela otak

memerlukan beberapa masukan untuk mencipta atau memantapkan struktur-stuktur yang

akan bertahan lama.

Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai

tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek : gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi baik

dengan sesama maupun dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya.

Perkembangan anak usia dini terjadi karena stimulus atau rangsangan yang diberikan

oleh lingkungan di sekitarnya.Rangsangan atau stimulus yang diberikan pada anak usia dini

berupa kebiasaan-kebiasaan tindakan, ucapan yang di dapat oleh anak dari berbagai sumber

di sekitarnya. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh lingkungan terhadap anak usia dini

memberikan dampak yang berkepanjangan. Jika kebiasaan atau stimulus yang diberikan baik,

maka dampak yang timbul pada diri anak pun akan baik dan sebaliknya jika rangsangan yang

diberikan buruk maka dampak bagi anak pun akan buruk.

Disadari atau tidak kebiasaan lingkungan memperlakukan anak usia dini akan

membentuk perkembangan anak sebagaimana stimulus yang diberikan. Pada saat ini banyak

sekali kebiasaan di masyarakat luas yang menjadi ‘makanan’ sehari-hari bagi anak usia dini,

salah satunya adalah kebiasaan menonton televisi. Kebiasaan menonton televisi tersebut,

tentu saja menimbulkan banyak dampak bagi perkembangan anak usia dini. Banyak dampak

yang ditimbulkan baik dampak positif ataupun negatif.

A. Pengertian Televisi

Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan,

jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang

radio (Kamus Internasional Populer: 196). Sedangkan menurut KBBI (2001:919) televisi

adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi

(suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya

(gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas

cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk

penyiaran pertunjukan, berita, dan sebagainya.

B. Fungsi dan Manfaat Televisi

Televisi memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a.  Fungsi rekreatif.  

2 Artikel “Dampak Televisi Bagi Perkembangan AUD”

Page 3: Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini

Pada dasarnya fungsi televisi adalah memberikan hiburan yang sehat kepada

pemirsanya, karena manusia adalah makhluk yang membutuhkan hiburan.

b. Fungsi edukatif .

Selain untuk menghibur, televisi juga berperan memberikan pengetahuan kepada pemirsanya

lewat tayangan yang ditampilkan

c. Fungsi informatif .

Televisi dapat mengerutkan dunia dan menyebarkan berita sangat cepat. Dengan

adanya media televisi manusia memperoleh kesempatan untuk memperoleh informasi yang

lebih baik tentang apa yang terjadi di daerah lain.

C. Penyebab timbulnya kebiasaan menonton televisi

 

1. Faktor Internal

Timbulnya kebiasaan menonton televisi sebenarnya bisa saja datang dari dalam anak

itu sendiri.  Iseng dan rasa ingin tahu sebenarnya saling berkaitan erat dalam penyebab

timbulnya kebiasaan menonton televisi pada anak . Rasa ingin tahu yang besar yang memang

lazim terdapat pada anak-anak mendorong mereka untuk melihat dan menyaksikan apa yang

ada dalam acara-acara televisi yang di siarkan. Mereka penasaran mengenai tokoh ataupun

cerita yang ada di dalamnya. Kemudian alasan iseng sebagai penyebab timbulnya kebiasaan

juga sering digunakan.

Anak-anak pada awalnya hanya ingin mencoba hal baru yang belum pernah mereka coba

sebelumnya, dalam hal ini menonton televisi. Saat di waktu luang dimana tidak ada yang ingin

mereka kerjakan, mereka iseng menyalakan televisi, mencari saluran televisi yang menurut

mereka menarik dan kemudian menyaksikannya. Dari awal iseng tersebut kemudian

berkembang menjadi kebiasaan yang tanpa disadari sudah menjadi bagian dari kegiatan

mereka sehari-hari

2. Faktor Eksternal

Selain faktor yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri, tentu saja faktor yang

berasal dari luar atau eksternal juga berpengaruh dalam  pembentukan kebiasaan. Diantaranya

adalah kebiasaan orangtua, teman, waktu luang dan acara televisi yang ditayangkan

3 Artikel “Dampak Televisi Bagi Perkembangan AUD”

Page 4: Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini

Kebiasaan menonton televisi pada orang tua tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut

menyumbang banyak dalam membentuk kebiasaan anak yang sama. Sebagian besar anak

menonton televisi dikarenakan orang tua mereka menjadikan kegiatan menonton televisi sebagai hobi..

 Faktor teman juga membentuk kebiasaan tidak jauh berbeda dengan faktor sebelumnya yaitu

orang tua. Teman seringkali mempengaruhi anak untuk menonton televisi dengan

mensugestikan acara-acara yang menurut teman tersebut tergolong acara yang menarik.

Anak usia dini sering saling mengajak satu sama lain untuk menonton televisi

bersama-sama sepulang sekolah. Waktu luang dan acara televisi cukup menyumbang dalam

pembantukan kebiasaan. Apabila ada waktu luang, anak cenderung mencari kegiatan yang bisa

dia lakukan dan saat melihat ada acara televisi yang menarik maka ia langsung memilih

menghabiskan waktu dengan menonton televisi.

Contoh kasus anak usia dini bernama Villa Hasya (6 Tahun) siswa dari Paud Melati

Margasari Bandung. Setiap ia bermain di teras rumahnya bersama anak lain yang usianya

tidak jauh berbeda dengannya, mereka selalu menirukan adegan-adegan sinetron yang

mereka tonton setiap malam harinya. Adegan yang ditirukan pun sebenarnya tidak layak

untuk diperagakan anak usia dini. Seperti adegan berpacaran , membully anak lain dan

sebagainya. Tidak jauh berbeda dengan Villa , anak usia dini lainnya yang merupakan siswa

Paud Nurul Hikmah Nevira Angelica (6 Tahun) di sekolah seringkali bercerita kepada siswa

lainnya tentang sinetron yang sama dengan sinetron yang disaksikan oleh Villa. Ia juga sering

menyanyikan lagu-lagu orang dewasa apabila guru tidak mengawasinya.

Contoh kasus Villa dan Angel diatas merupakan gambaran kecil dampak televisi

terhadap perkembangan anak usia dini. Saat ini tidak dapat di pungkiri acara-acara yang

marak di televisi adalah program untuk remaja dan dewasa seperti sinetron,dan selain

daripada itu adalah acara berita, infotaiment, dan hanya sebagian kecil acara pendidikan atau

film-film untuk anak usia dini. Kalaupun ada, program televisi untuk anak biasanya hanya

ditayangkan pada jam-jam tertentu. Biasanya di siang hari, dan kemudian di malam hari

anak-anak lebih memilih menyaksikan sinetron untuk remaja dan dewasa.

Permasalahan ini tentu bukan hal kecil bagi para pendidik, khususnya guru PAUD.

Karena guru PAUD besar pengaruhnya bagi perkembangan anak usia dini. Bukan tidak

mungkin tanpa adanya perhatian guru di sekolah mengenai perkembangan perilaku anak yang

mengimitasi idola mereka di televisi, sedikit demi sedikit anak usia dini di karbit menjadi

anak remaja padahal belum waktunya. Contoh lain dari tayangan televisi adalah maraknya

4 Artikel “Dampak Televisi Bagi Perkembangan AUD”

Page 5: Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini

acara musik orang dewasa yang sebagian besar lagu-lagu yang di perdengarkan adalah

mengenai percintaan, bahkan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah lagu-lagu dengan lirik

yang tidak sopan dan seronok. Itu semua sudah menjadi konsumsi penonton televisi tidak

terkecuali anak usia dini. Kecerobohan orangtua yang terkadang tidak mendampingi anak

saat menyaksikan televisi menjadi salah satu faktor penyebab anak usia dini dapat dengan

mudah mengimitasi apa yang ia saksikan di televisi.

Peran orang dewasa sangat dibutuhkan saat anak menyaksikan televisi. Dnegan

adanya dampingan dari orangtua ataupun orang dewasa lainnya, hal ini akan sedikit

memperkecil dampak yang ditimbulkan dari televisi. Misalnya, saat menonton televisi

orangtua dapat memilih dan menentukan program apa yang boleh disaksikan oleh anak, dan

apa yang tidak boleh disaksikan anak. Peran lainnya, orang dewasa atau orangtua yang

mendampingi dapat memberikan penjelasan mengenai program televisi yang kurang

dipahamianak, dalam hal ini mengenai wawasan pendidikan anak usia dini. Anak usia sini

memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, karena itulah karakteristik anak usia dini.

Misalnya pda acara duni hewan di televisi, anak sering bertanya mengenai hewan apa yang ia

beluum pernah tahu atau belum pernah ia jumpai sebelumnya. Dengan pendampingan, orang

dewasa dapat memenuhi rasa ingin tahu anak.

Peran lainnya, saat anak menirukan adegan kekerasan akibat film kartun atau acara

lainnya, orang tua dapat mencegahnya dan memberikan nasihat berupa penjelasan mengenai

tindakan tersebut. Selain orangtua di rumah yang berperan mengawasi anak saat menonton

televisi, di sekolah guru juga berperan besar. Contohnya, guru memberikan rekomendasi

program televisi yang baik untuk di saksikan anak usia dini. Guru juga dapat mengajak anak

untuk menonton film anak di sekolah. Namun, hal lain yang perlu diperhatikan guru dan

orangtua juga hendaknya memberikan alternative lain untuk anak agar tidak terlalu sering

menonton televisi, mengingat kerugian yang dapat di timbulkan dari kebiasaan menonton

televisi.

Televisi menarik minat baik terhadap para pemirsanya, khususnya pada anak-anak

yang senang melihat televisi karena tayangan atau acara-acaranya yang menarik dan cara

penyajiannya yang menyenangkan. Selain memiliki berbagai fungsi dan manfaat televisi juga

memiliki dampak negatif berupa berbagai kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh

kebiasaan menonton televisi.

5 Artikel “Dampak Televisi Bagi Perkembangan AUD”

Page 6: Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini

Kerugian yang dimunculkan televisi memang tidak sedikit, baik yang disebabkan

karena terapan kesannya, maupun kehadirannya sebagai media fisik terutama bagi penonton

televisi tanpa diiringi dengan sikap selektif dalam memilih berbagai acara yang disajikan.

Salah satu contoh dampak kebiasaan menonton televisi bagi anak-anak yaitu anak

usia dini yang tidur larut malam karena menonton sinetron favorit ataupun tayangan lainnya

yang sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupannya. Ini merupakan dampak negatif yang

ditimbulkan oleh kebiasaan menonton televisi. Orangtua akan sangat berperan penting, dalam

hal ini orangtua tidak seharusnya membiarkan kebiasaan ini begitu saja, karena hal tersebut

dapat membekas menjadi kebiasaan permanen hingga dewasa. Dampak lainnya dari

kebiasaan menonton televisi akan dibahas sebagai berikut:

D. Dampak yang ditimbulakn dari kebiasaan menonton televisi

Anak menjadi pribadi yang terbiasa membuang-buang waktu

Dengan menonton televisi seringkali orang yang menyaksikan tayangan favoritnya di

televisi menjadi lupa akan waktu. Terlebih anak usia dini yang belum dapat menyaring

dengan tepat mana kebiasaan yang baik dan buruk. Tayangan televisi membuat anak-anak

betah berlama-lama di depan layar kaca dari pagi hari hingga larut malam.

Dengan kebiasaan yang terus menerus dan di abaikan begitu saja oleh orangtua, maka

hal ini akan membuat berbagai aspek perkembangan anak menjadi terganggu. Seperti aspek

sosial emosional, karena terbiasa berleha-leha di depan televisi anak menjadi pribadi yang

tidak disiplin waktu. Seringkali karena asyik menonton televisi anak dengan mudah saja

mengabaikan panggilan ibunya untuk makan siang, sholat, ataupun untuk belajar. Bahkan

menonton televisi juga merenggut waktu anak bermain bersama teman sebayanya.

Bisa jadi hal ini akan terus berulang selama orangtua tidak menganggap serius akan

kebiasaan tersebut. Peranan guru pun tidak akan berpengaruh banyak karena jam menonton

televisi biasanya lebih banyak terjadi di rumah. Mungkin guru bisa saja sesekali mengadakan

homevisit untuk mengetahui lebih jauh kebiasaan anak didiknya dirumah.

Mengganggu kesehatan anak

Kebiasaan menonton televisi setiap harinya rata-rata menghabiskan waktu yang cukup

lama. Dengan berjam-jam di depan televisi tubuh anak tidak melakukan kegiatan fisik yang

6 Artikel “Dampak Televisi Bagi Perkembangan AUD”

Page 7: Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini

berarti, bahkan cenderung diam di posisi yang sama selama berjam-jam. Kondisi seperti ini

tidak menutup kemungkinan bahwa aspek perkembangan fisik anak terganggu.

Dalam usia keemasan, dimana aspek-aspek berkembang sangat pesat, termasuk juga

pertumbuhan otot-otot tubuh yang berlangsung cepat, jika tidak di stimulasi dengan gerak

maka pertumbuhan otot-otot baik kasar maupun halus pun terhambat. Tidak hanya itu, untuk

anak usia dini yang sedang mengalami nafsu makan yang besar , dalam keadaan menonton

televisi pun kebanyakan mereka mengemil makanan, atau minum susu. Hal ini akan membuat

aliran darah kurang berjalan lancar ataupun menyebabkan obesitas (kegemukan),karena anak-

anak yang menonton televisi biasanya hanya menyimak dengan cara duduk santai di kursi

ataupun sambil tiduran di karpet, tempat tidur dan sebagainya. Hal ini disadari atau tiak anak

akan menjadi pribadi yang malas. Dan jika tidak segera diubah akan menjadi kebiasaan yang

terus menerus dan berulang hingga menyebabkan dampak panjang bagi kesehatan.

Dengan menonoton televisi terlalu lama juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan

pada mata. Karena dengan kebiasaan menonton televisi yang terlalu lama setiap harinya,

mata menjadi cepat lelah, sehingga timbullah gangguan penglihatan pada mata,seperti minus

mata, rabun dan sebagainya. Hal ini juga banyak terjadi pada anak-anak usia dini yang sudah

terlanjur menjadi pecandu televisi.

Pribadi anak menjadi individualis

Kegiatan menonton televisi, jaman modern ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat

luas. Para orangtua dirumah sudah terbiasa lagi untuk mengasuh anaknya dengan televisi di

dalam rumah daripada membiarkan anak-anak bermain di luar rumah. Orangtua seringkali

sibuk sendiri dengan urusannya, sementara itu anaknya dibiarkan berteman dengan media

televisi. Ataupun orangtua yang terlalu over protective merasa lebih tenang jika anaknya

bermain sendiri saja di dalam rumah menonton televisi.

Sebenarnya, akan jauh lebih baik jika orangtua mengatur jam bermain anak di dalam

dan di luar rumah. Mengapa? Karena ada saatnya anak usia dini bergaul dengan anak

seusianya, bermain bebas, bereksplorasi mengenai lingkungan sekitarnya sehingga anak

tersebut dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan pintar beradaptasi dengan

lingkungan. Selain itu pribadi anak juga akan menjadi pribadi yang menyenangkan dan

mudah bergaul.

Berbeda jika anak usia dini hanya boleh bermain di dalam rumah, ia sulit bergaul

dengan teman sebayanya dan sulit pula untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Tentu saja,

7 Artikel “Dampak Televisi Bagi Perkembangan AUD”

Page 8: Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini

karena bagi orangtuanya televisi jauh lebih mengasyikkan dan aman. Anak tidak dapat

berbuat lebih banyak dan sesuai dengan keinginannya, apabila orangtua menerapkan pola

asuh yang terlalu over protective. Akibatnya anak akan terus menerus merasa aman dengan

dunianya sendiri, egois ddan tidak mau tahu urusan oranglain.

Dalam kondisi seperti ini sebagai pendidik anak usia dini, perlu untuk melakukan

pendekatan dengan orangtua agar kebiasaan menonton televisi bisa disikapi secara lebih

bijak.

Menumbuhkan sikap hidup konsumtif 

Menonton televisi adalah kebiasaaan yang konsumtif, karena menyaksikan televisi penonton hanya

menerima informasi lewat indera nya. Selebihnya anggota tubuh yang lain tidak melakukan aktifitas yang

berarti. Hal ini membuat karakter seseorang menjadi konsumtif. Terlebih anak usia dini yang masih belum

dapat membedakan hal baik dan buruk, maka akan dengan mudah mempengaruhi perkembangan aspek

kognitifnya, dimana anak tidak dapat mencipta atau berkreasi sesuai idenya sendiri, tetapi anak lebih sering

meniru apa yang ia dapat dari televisi sebagaimana yang kita ketahui karakteristik anak usia dini salah satunya

adalah peniru yang ulung.

Selain itu, perlu disadari tayangan di televisi pun sangat mempengaruhi anak,. Iklan yang bermacam-

macam dan beragam dari produk makanan, mainan, hingga barang mewah terdapat di televisi. Anak usia dini

yang daya imajinasinya tinggi mungkin saja dapat dengan mudah dan sering membayangkan sesuatu yang ia

harapkan dan impikan karena iklan televisi yang begitu menatik dan dengan mudah dapat mempengaruhi

anak. Tidak hanya membayangkan, mungkin saja setelah ia menyaksikan iklan mainan terbaru di televisi,

anak segera langsung merengek dan meminta untuk di belikan oleh orangtuanya.

Orangtua mungkin dengan mudah membujuk agar tidak usah membelikannya, berbeda jika anak

tersebut tidak mudah untuk dibujuk. Banyak ditemui anak-anak usia dini yang memiliki keinginan dan belum

tercapai, mereka bisa jatuh sakit dan tak kunjung sembuh sebelum keinginannya itu tercapai. Hal ini tentu saja

merepotkan orangtua. Maka dari itu penting sekali pendidik di sekolah mengetahui lebih dalam karaker anak,

dan kebiasaan anak di rumahnya. Pendidik juga dapat memberikan intervensi sesuai dengan kasus yang

ditemukan di lapangan berkaitan dnegan dampak dari kebiasaan menonton televisi ayng mungkin bagi

beberapa orang terasa hal kecil, namun hal kecil ini jika terus menerus diabaikan akan menjadi masalah yang

besar dan bisa saja menyulitkan.

8 Artikel “Dampak Televisi Bagi Perkembangan AUD”

Page 9: Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini

9 Artikel “Dampak Televisi Bagi Perkembangan AUD”