dampak pengobatan konservatif fraktur tertutup pada shaft humerus

35
DAMPAK PENGOBATAN KONSERVATIF FRAKTUR TERTUTUP PADA SHAFT HUMERUS PADA PASIEN DEWASA MUZAHIM, M. TAHA DEPARTEMEN ORTOPEDI UNIVERSITAS TIKRIT, FAKULTAS KEDOKTERAN, P.O. BOX, 45, TIKRIT, IRAQ DISUSUN OLEH : Nur Arifah binti Mohd Said C11110841 PEMBIMBING : dr. Aris Abidin SUPERVISOR : dr. Arman Bausat,SpOT American Medical Journal 2 (1): 32-39, 2011 ISSN 1949-0070 © 2011 Science Publications

Upload: nura-reefa

Post on 15-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

bedah ortopedi

TRANSCRIPT

Dampak Pengobatan Konservatif Fraktur Tertutup pada Shaft Humerus pada Pasien Dewasa

Dampak Pengobatan Konservatif Fraktur Tertutup pada Shaft Humerus pada Pasien DewasaMuzahim, M. TahaDepartemen OrtopediUniversitas Tikrit, Fakultas Kedokteran, P.O. Box, 45, Tikrit, Iraq

DISUSUN OLEH :Nur Arifah binti Mohd SaidC11110841PEMBIMBING :dr. Aris AbidinSUPERVISOR :dr. Arman Bausat,SpOTAmerican Medical Journal 2 (1): 32-39, 2011ISSN 1949-0070 2011 Science Publications

PENDAHULUANFraktur shaft humerus 3% non-operatif maupun operatifTujuan membuat union dengan alignment humerus yang dapat diterima dan mengembalikan fungsi humerus Metode pengobatan tertutup tersedia antara lain:- Hanging arm cast - Coaptation atau brachial splint berbentuk- U- Velpeau dressing- Abduction humeral splint/shoulder spica cast- Traksi skeletal- Functional brace Hanging Arm CastHanging arm cast menggunakan traksi yang tergantung dengan berat cast hingga efek reduksi fraktur.Pasien harus tetap tegak/semi-tegak setiap saat. Indikasi fraktur displaced midshaft dengan fraktur shaft humerus dengan pemendekan, terutama pada fraktur oblik atau spiral.

Hanging Arm Cast3 plester/kawat loop dipasang pada distal dorsal forearm, posisi netral dan posisi volar; adanya stockinette dipasang melalui salah satu loop ini dan sekitar leher pasien. a) Angulasi anterior apex dikoreksi memperpendek slingb) Angulasi apeks posterior dikoreksi memperpanjang slingc) Angulation apeks medial dikoreksi menggunakan loop volard) angulasi apex lateral dikoreksi menggunakan dorsal loop

Coaptation SplintCoaptation splint berbentuk-U dengan kerah dan manset diindikasikan pengobatan akut fraktur shaft humerus dengan pemendekan minimal.Plaster slab dibentuk dan ditempatkan di sekitar bagian lengan medial & lateral, hingga sekitar siku & deltoid atas serta akromion.Coaptation splint sering diganti dengan functional cast brace 1-2 minggu setelah cedera akibat pasien merasa sakitCoaptation SplintAntebrachii digantung dengan kerah dan manset. Splint menggantung bebas dari tubuh. Pasien diperintahkan untuk latihan menggerakan bahu, siku, pergelangan tangan dan tangan.

Immobilisasi Thoracobrachial Stockinette Velpeau shoulder dressing Digunakan untuk imobilisasi shoulder girdle. murah, nyaman dan mudah dipasangAlat ini sangat berguna pada fraktur nondisplaced atau minimal displaced pada anak-anak atau orang tua yang tidak dapat mentoleransi metode penanganan lain.

Shoulder Spica CastIndikasi penggunaan shoulder spica cast masih belum jelas reduksi tertutup fraktur membutuhkan abduksi signifikan dan rotasi eksternal ekstremitas atas.

Traksi SkeletalTraksi skeletal jarang digunakanIndikasi penggunaan traksi skeletal intervensi operasi. Traksi skeletal dipasang melalui transolecranon Kirschner wire atau Steinmann pin. Pin harus dimasukkan dari medial ke lateral meminimalkan resiko cedera saraf ulnaris.Humeral Functional BraceHumeral functional brace adalah orthosis yang mempengaruhi reduksi fraktur melalui kompresi jaringan lunak. Penggunaan perangkat ini memaksimalkan gerak bahu dan siku. Namun, brace sekarang ini diprefabrikasi dan terdiri dari permukaan anterior (berkontur untuk tendon biseps distal) dan permukaan posterior

Humeral Functional BraceHumeral fracture brace dapat dipasang pada fase akut atau 1 - 2 minggu setelah pemasangan hanging arm cast atau coaptation splint. Brace dipakai selama minimal 8 minggu setelah frakturKontraindikasi penggunaan functional brace meliputi:- Cedera jaringan lunak masif atau pengeroposan tulang- Pasien tidak kooperatif- Ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan alignment fraktur

KOMPLIKASICedera saraf radial Cedera vaskularNonunionBAHAN & METODEBAHAN & METODETabel 1. Kasus eksklusi dari studiKasusJumlah pasienFraktur pada pasien dibawah 17 tahunFraktur terbukaFraktur patologisFraktur dengan pengobatan inkomplitFollow up tidak komplitData klinis tidak cukupMetode lain dari pengobatanKomplikasi akibat cedera nervus1221369481Total58BAHAN & METODEFraktur dibagi menjadi total lima kelompok.- fraktur atas- fraktur tengah- fraktur bawah- fraktur sepertiga shaft- fraktur pada lokasi juxtapositionPada pasien dengan fraktur akut diterapkan metode coaptation slab berbentuk 'U' sebagai standar. FOLLOW UPBAHAN & METODEPengobatan dinilai dengan parameter berikut:- Alignment- Tingkat union- Fungsi tungkai

BAHAN & METODE- Fungsi tungkai dinilai sebagai:

Derajat - I: Nyeri dan pembatasan total mencegah semua kegiatan sehari- hari.Derajat - II: Kurang nyeri dan pembatasan berat mencegah atau sangat menghambat kegiatan sehari- hari.Derajat - III: Pembatasan membatasi kegiatan sehari- hari dengan beberapa kesulitan.Derajat - IV: Pembatasan minimal tidak menghambat kegiatan sehari- hari dan tidak ada nyeri. Derajat- V: Tidak ada pembatasan kegiatan sehari- hari dan tidak nyeri.

HASILAlignment :

Semua fraktur yang union dinilai sehubungan dengan progresifitas deformitas pada bidang koronal dan sagital dengan goniometer.

Alignment pada bidang koronal Alignment pada bidang koronal Alignment pada bidang sagitalAlignment pada bidang sagital HASILTingkat union:Pada studi kami terdapat 19 fraktur (95%) mengalami union dengan waktu rata- rata 42 hari pada laki- laki dan 44 hari pada wanita. Tidak ada korelasi yang ditemukan antara jenis kelamin, atau jenis dan efek manipulasi fraktur dan tingkat union.

Gambar 6. Chart yang menunjukkan distribusi berdasarkan tingkat unionFungsi :

Tabel 4. Menunjukkan distribuasi pasien berdasarkan derajat fungsional

HASILRata-rata tingkat kembalinya fungsi secara total adalah 10 minggu dan lebih cepat pada pasien yang berusia < 35 tahun dan lebih lambat dan kurang lengkap pada usia tua.

PEMBAHASANHunter (1982) melaporkan 60 fraktur shaft humerus diobati dengan cooptation splint. 56 fraktur (93%) menyatu; semua dengan angulasi kurang dari 30. Waktu rata-rata union 40 hari pada laki- laki dan 42 hari pada wanita. Tidak ada korelasi antara penyembuhan dan jenis kelamin pasien, tingkat fraktur, atau kebutuhan manipulasi fraktur.

PEMBAHASANPEMBAHASANHasil penelitian kami menunjukkan bahwa deformitas angulasi awal berkurang dengan perawatan kami

U-slab dan cast POP dinamis mengoreksi angulasi hingga < 30 pada bidang koronal & < 20 pada bidang sagittal.

PEMBAHASANPada 6 dari 12 fraktur dengan angulasi posterior yang bersatu tanpa displaced, daya deformitas bukan hanya dibutuhkan pada pengobatan konservatif tapi dipengaruhi oleh otot trisep Untuk menentang daya dibutuhkan peningkatan berat dari cast POP meningkatkan resiko distraksi dan konsekuensi nonunion.

PEMBAHASANManipulasi fraktur tidak diperlukan dan tidak mempengaruhi tingkat union maupun posisi akhir dimana cast mampu menkoreksi deformitas angulasi.Reduksi anatomis yang sempurna ditemukan tidak penting pada fungsi anggota tubuh dengan adanya varus angulasi dan bowing posterior. Hal ini mendukung temuan Kennermann (1966) yang mencatat hasil fungsional yang baik dengan adanya residu bidang angulasi koronal dan sagital, dengan deformitas tidak melebihi 30.

PEMBAHASANHeim et al (1993) melaporkan sebanyak 127 pasien dengan fraktur shaft humerus distabilisasi dengan reduksi terbuka dan fiksasi internal menggunakan plat dan sekrup.102 pasien di follow up 1 tahun setelah fraktur89 pasien pemulihan fungsional total2 pasien radial nerve palsy4 pasien infeksi pasca operasi 5 pasien kegagalan fiksasi awal2 pasien nonunion

PEMBAHASANStern et al (1984) melaporkan 70 fraktur shaft humerus yang distabilisasi dengan beberapa jenis perangkat intramedulla di antara tahun 1970 dan 1981.60 fraktur dioperasi 6 minggu setelah cedera 9 pasien delayed union 5 pasien nonunion10 fraktur dioperasi > 6 minggu setelah cedera 3 pasien nonunion

PEMBAHASANJadi jika kita membandingkan hasil dengan penulis lainnya dari pengobatan konservatif dengan ORIF mengungkapkan bahwa keduanya memberikan hasil fungsional yang baik tetapi pengobatan konservatif memiliki komplikasi jauh lebih sedikit. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengoperasi pada fraktur shaft kecuali ada indikasi yang jelas (Tabel 5).

PEMBAHASANTabel 5. Indikasi ORIF pada fraktur shaft humerusFraktur terbukaTerkait cedera vaskularSiku melayangFraktur humerus bilateralFraktur humerus pada pasien politraumaGagal pengobatan konservatifDisfungsi nervus radialis setelah manipulasi frakturFraktur patologisNonunionMalunion yang tidak dapat diterimaKESIMPULANPengobatan konservatif adalah pengobatan paling efektif dan operasi diindikasikan apabila konservatif tidak berhasilKarena tingkat union yang tinggi dan hasil fungsional yang sangat baik kami menyarankan pengobatan konservatif untuk fraktur shaft humerus sebagai pengobatan pilihan dan operasi hanya pada indikasi yang ketat.