dampak jabatan dalam memoderasi pengaruh …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2....
TRANSCRIPT
DAMPAK JABATAN DALAM MEMODERASI PENGARUH TEKANAN,
PELUANG DAN RASIONALISASI TERHADAP NIAT MELAKUKAN
FRAUD : SURVEI PADA PROFESI AKUNTAN
SKRIPSI
Diajukan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Umayah Achmad
NIM : 11150820000061
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019
i
DAMPAK JABATAN DALAM MEMODERASI PENGARUH TEKANAN,
PELUANG DAN RASIONALISASI TERHADAP NIAT MELAKUKAN
FRAUD : SURVEI PADA PROFESI AKUNTAN
SKRIPSI
Diajukan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Umayah Achmad
NIM : 11150820000061
Dibawah bimbingan
Pembimbing I
Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP
NIP: 197306152005011009
Pembimbing II
Wilda Farah, M.Si., Ak., CPA., CA., BKP
NIP: 198303262009122005
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 12 Maret 2019 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
Nama : Umayah Achmad
NIM : 11150820000061
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi : Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Tekanan,
Peluang dan Rasionalisasi Terhadap Niat Melakukan
Fraud: Survei pada Profesi Akuntan.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 Maret 2019
1. Dr. Rini, M.Si., Ak., CA. (_______________________)
NIP. 197603152005012002 Penguji I
2. Nur Wachidah Yulianti, SE., MS.Ak (_______________________)
NIP. 195910301985031001 Penguji II
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Umayah Achmad
No. Induk Mahasiswa : 11150820000061
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3. Tidak menggunakan karya oranglain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggungjawabkan atas
karya ini
Jika dikemudian hari ada tntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui
pembuktian dan dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti
bahwa saya telah melanggar aturan di atas, maka saya siap dikenai sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 26 Juni 2019
Umayah Achmad
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu, 26 Juni 2019 telah dilakukan Uji Skripsi atas mahasiswa/i:
Nama : Umayah Achmad
No. Induk Mahasiswa : 11150820000061
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi : Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh
Tekanan, Peluang, dan Rasionalisasi Terhadap Niat
Melakukan Fraud: Survei Pada Profesi Akuntan.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa/i
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Juni 2019
1. Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA (...................................)
NIP: 19720516 200901 1 006 Ketua
2. Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA.,
BKP., CRMP. (...................................)
NIP: 19730615 200501 1 009 Sekretaris
3. Yusro Rahma, SE., M.Si (...................................)
NIP: 19800506 200801 2 016 Penguji Ahli
4. Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA.,
BKP., CRMP. (...................................)
NIP: 19730615 200501 1 009 Pembimbing I
5. Wilda Farah, M.Si., Ak., CPA., CA., BKP (...................................)
NIP: 19830326 200912 2 005 Pembimbing II
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Umayah Achmad
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Mei 1998
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat Rumah : Jl. Garuda No 44B RT 005/010, Kelurahan
Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan
Kebayoran Lama – Jakarta Selatan, DKI
Jakarta
6. Nomor Handphone : 0878-8919-5242
7. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SD Negeri 09 Pagi Tahun 2003 – 2009
2. SMP Negeri 164 Jakarta Tahun 2009 – 2012
3. SMK Negeri 6 Jakarta Tahun 2013 – 2015
4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015 – 2019
III. LATAR BELAKANG ORANG TUA
1. Ayah : Achmad Buchori
2. Ibu : Marliah
3. Anak ke- : Satu dari empat bersaudara
vi
THE IMPACT OF POSITION IN MODERATING THE EFFECT
OF PRESSURE, OPPORTUNITUIES, AND RATIONALIZATION
ON INTENTION TO COMMIT FRAUD: SURVEY ON
ACCOUNTANT PROFESSIONS
ABSTRACT
The objective of this research was to test elements of triangle fraud toward
the intention of committing fraud with a moderating variable as the position. This
research used primary data by giving questionnaires to government accountants
and management accountants working in Indonesia. This research used a
convenience sampling method with the research sample totally 103 accountants.
The methods used to test the hypothesis are multiple regression analyses and
moderate regression analyses by using SPSS 25.
The result showed that pressure and rationalization significantly affected
the intention to commit fraud, while the opportunity did not affect the intention of
committing fraud. Simultaneously pressure, opportunity, and rationalization
affected the intention of committing fraud. The position could not moderate the
effect of pressure opportunity on the intention of committing fraud. However,
positions could moderate the effect of rationalization on the intention of
committing fraud.
Keywords: Pressure, Opportunity, Rationalization, Intention, Committing
Fraud, Position, Moderate Regression Analysis.
vii
DAMPAK JABATAN DALAM MEMODERASI PENGARUH
TEKANAN, PELUANG DAN RASIONALISASI TERHADAP
NIAT MELAKUKAN FRAUD : SURVEI PADA PROFESI
AKUNTAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji elemen triangle fraud terhadap niat
melakukan fraud dengan jabatan sebagai variabel moderasi. Penelitian ini
menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner kepada akuntan
pemerintah dan akuntan manajemen yang bekerja di Indonesia. Pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode convenience sampling.
Jumlah akuntan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 103 akuntan.
Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda
dan analisis regresi moderat, dengan menggunakan SPSS 25.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan dan rasionalisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap niat melakukan fraud, peluang tidak
berpengaruh terhadap niat melakukan fraud. Secara simultan tekanan, peluang, dan
rasionalisasi berpengaruh terhadap niat melakukan fraud. Jabatan tidak dapat
memoderasi pengaruh tekanan terhadap niat melakukan fraud, dan pengaruh
peluang terhadap niat melakukan fraud. Jabatan dapat memoderasi pengaruh
rasionalisasi terhadap niat melakukan fraud.
Kata Kunci: Tekanan, Peluang, Rasionalisasi, Niat, Melakukan Fraud, Jabatan,
Analisis Regresi Moderat.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Tekanan, Peluang dan
Rasionalisasi Terhadap Niat Melakukan Fraud: Survei pada Profesi
Akuntan”. Tak lupa juga shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan hingga ke
zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Penyusunan skripsi ini ditujukan sebagai syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Akuntansi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam
menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari adanya banyak pihak yang turut serta
membantu dalam proses penyelesaian ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih atas doa, bantuan, dukungan, dan bimbingan baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada :
1. Orang tua (terutama Umi dan Mama), yang menjadi penyemangat terbesar
yang selalu memberikan energi positif, dan percaya bahwa penulis mampu
menyelesaikan ini dengan baik, dan juga telah memberikan dukungan tiada
henti baik moril maupun materil. Terimakasih, ini saya persembahkan untuk
kalian.
2. Adik – adikku Dinda, Rosdiana, Hafidzah yang selalu memberikan
semangat, hiburan, keceriaan dan asupan ringan untuk penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.,Ak.,CA.,M.Si.,QIA.,BKP,CRMP. Selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sekaligus selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah meluangkan
waktunya untuk selalu memberikan referensi, saran, nasihat, motivasi dan
semangat, serta perhatian kepada penulis selama ini.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekaligus selaku dosen pembimbing akademik
ix
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan motivasi dan semangat
kepada penulis.
5. Ibu Fitri Damayanti, M.Si. Selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Wilda Farah, M.Si., Ak., CPA., CA., BKP. selaku dosen pembimbing
skripsi II yang telah meluangkan waktunya untuk selalu memberikan saran,
referensi, motivasi dan semangat selama ini.
7. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA. yang telah memberikan
banyak ilmu dan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Ibu Rikawati, M.Ak. yang telah memberikan ilmu kepada penulis dalam
mengolah data penelitian, dan juga memberikan semangat dan sarannya tiada
henti agar skripsi ini selesai tepat pada waktunya.
9. Sahabatku, “Wanita Idaman” Farhani Fajria, teman seperjuangan yang selalu
ada dalam keadaan apapun dan terus menyemangati penulis dari awal
perkuliahan hingga dititik ini. Siska teman seperjuangan sejak dibangku
SMK saling support, menyemangati penulis dalam keadaan apapun baik
susah maupun senang. Serta Lidya yang juga menemani dan menyemangati
penulis.
10. Teman-teman Superheroque (Hani, Siska, Lidya, Fiqih, Yogi, Bening, Fatih
dan Bagas) yang telah memberikan dukungan dan semangat, serta selalu
memberikan keceriaan dimasa perkuliahan.
11. Mardiana, teman seperjuangan dari masa SMK, terimakasih telah menjadi
teman berbagi penulis selama ini.
12. Teman-teman KKN ku Mahes, Eni, Puput, Baiti, yang telah membantu,
menyemangati dan mendoakan penulis.
13. Nur Isnaini, teman seperjuangan sejak awal masuk kuliah yang selalu
menyemangati dan mengingatkan penulis. Terimakasih atas dukungan,
semangat dan kerjasamanya dalam segala hal.
14. Ka Desi dan Ka Andien senior penulis di KAP, terimakasih atas ilmu dan
motivasi yang diberikan kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
x
15. Ka Ami, Ka Chika, Ka Otoy, Ka Isyarah, Ka Tiara selaku senior penulis
yang selalu memberikan dukungan agar tidak pernah lelah menjalani setiap
proses penyelesaian skripsi ini.
16. Seluruh teman-teman Akuntansi 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(terkhusus Akuntansi B) yang selalu memberi dukungan, doa, pembelajaran,
keceriaan, kebahagiaan, kritik dan saran kepada penulis. Terimakasih telah
mewarnai kehidupan dimasa perkuliahanku ini.
17. Seluruh Pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat dituliskan satu
persatu, terimakasih atas doa dan dukungannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Jakarta, 26 Juni 2019
Umayah Achmad
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .......................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ......................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................................... vi
ABSTRAK .............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 12
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 12
D. Perumusan Masalah .................................................................................. 13
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 13
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 14
BAB II ..................................................................................................................... 16
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 16
A. Tinjauan Literatur ..................................................................................... 16
1. Theory of Planned Behavior ..................................................................... 16
2. Agency Theory (Teori Keagenan) ............................................................. 19
3. Fraud Triangle Theory ............................................................................. 21
4. Niat Melakukan Fraud .............................................................................. 23
5. Tekanan (Pressure) ................................................................................... 25
6. Peluang (Opportunity) .............................................................................. 27
7. Rasionalisasi (Rationalization) ................................................................. 29
8. Jabatan....................................................................................................... 30
B. Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 32
xii
C. Pengembangan Hipotesis .......................................................................... 41
D. Kerangka Pemikiran.................................................................................. 47
BAB III ................................................................................................................... 49
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 49
A. Ruang Lingkup Penelitian......................................................................... 49
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 49
1. Populasi dan Sampel ................................................................................. 49
2. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 49
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 50
1. Penelitian Pustaka (Library Research) ..................................................... 50
2. Penelitian Lapangan (Field Research) ...................................................... 50
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................................ 51
1. Tekanan/Pressure (X1).............................................................................. 51
2. Peluang/Opportunity (X2) ......................................................................... 52
3. Rasionalisasi/Rationalization (X3) ............................................................ 52
4. Niat Melakukan Fraud (Y) ....................................................................... 53
5. Jabatan (Z) ................................................................................................ 53
E. Metode Analisis Data ................................................................................ 58
1. Statistik Deskriptif .................................................................................... 58
2. Uji Kualitas Data....................................................................................... 58
3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 59
4. Uji Hipotesis ............................................................................................. 62
BAB IV ................................................................................................................... 67
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................... 67
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 67
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 75
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ..................................................................... 75
2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................................. 77
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 80
4. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 82
C. Pembahasan............................................................................................... 92
BAB V ................................................................................................................... 102
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 102
A. Kesimpulan ............................................................................................. 102
xiii
B. Implikasi ................................................................................................. 103
C. Keterbatasan ............................................................................................ 104
D. Saran ....................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 106
LAMPIRAN .......................................................................................................... 107
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran. ............................................................................... 32
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel. ...................................................................... 53
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian. .......................................................................... 68
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Profil Responden (Jenis Kelamin). .......... 69
Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Profil Responden (Usia) ........................... 69
Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif Profil Responden (Pendidikan Terakhir) . 71
Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif Profil Responden (Lama Masa Kerja)...... 72
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif Profil Responden (Profesi) ....................... 73
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif Profil Responden (Lokasi Pengisian) ....... 74
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif Profil Responden (Jabatan) ...................... 74
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif .................................................................................. 76
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Niat Melakukan Fraud………………………...…76
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Tekanan .................................................................. 77
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Peluang ................................................................... 78
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Rasionalisasi .......................................................... 78
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Jabatan .................................................................... 79
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 80
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 80
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik Kolmogorov-
Smirnov…………………………….832
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 83
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik F ............................................................................... 84
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik t .............................................................................. 845
Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi ........................................................ 86
Tabel 4.22 Hasi Uji Statistik F ................................................................................ 87
Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik t ................................................................................ 88
Tabel 4.24 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ................................................... 92
xv
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skor CPI Indo, Malay, Singapura, dan Brunei tahun 2016 s.d. 2018. .. 5
Gambar 2.1 Model Theory of Planned Behavior .................................................... 17
Gambar 2.2 Fraud Triangle .................................................................................... 21
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 47
Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisittas ............................................................... 81
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Keterangan ................................................................................ 107
Lampiran II Kuesioner .......................................................................................... 107
Lampiran III Identitas dan Jawaban Responden ................................................... 107
Lampiran IV Hasil Uji .......................................................................................... 107
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri 4.0 lahir dari ide revolusi industri ke-4. Revolusi industri telah
terjadi empat kali, yang pertama terjadi mulai tahun 1750-an sampai dengan
tahun 1850. Awal terjadinya revolusi industri yang pertama yaitu di Inggris
dengan ditemukannya mesin uap pada tahun 1785 dan mekanisasi yang mulai
menggantikan pekerjaan manusia. Lalu revolusi industri kedua terjadi pada
akhir abad ke 18 sampai dengan abad ke 19, pada era revolusi industri ini
mesin-mesin yang ditenagai oleh listrik digunakan untuk kegiatan produksi
dalam jumlah besar. Setelah itu perkembangan teknologi semakin pesat hingga
munculnya internet dan teknologi digital yang menjadi awal dimulainya
revolusi industri 3.0. Selanjutnya, Revolusi Industri 4.0 yang dimulai sejak
tahun 2011, hal tersebut ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi,
dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin
menyatu melalui teknologi informasi dan komunikasi (Budi, 2018).
Industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek
produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet
dengan industri konvensional (Merkel, 2014). Industri 4.0 merupakan integrasi
dari Cyber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Services (IoT
dan IoS) ke dalam proses industri meliputi manufaktur dan logistik serta
proses lainnya (Kagermann et al., 2013). CPS adalah teknologi untuk
menggabungkan antara dunia nyata dengan dunia maya. Penggabungan ini
2
dapat terwujud melalui integrasi antara proses fisik dan komputasi (teknologi
penanaman sistem komputer (embedded computers) dan jaringan) secara close
loop (Lee, 2008).
Menurut Kagerman dkk (2011) dalam (Prasetyo dan Sutopo, 2018)
Industri 4.0 secara resmi lahir di Jerman tepatnya saat diadakan Hannover Fair
pada tahun 2011. Hannover Fair merupakan salah satu trade fair terbesar di
dunia. Ada kepentingan besar yang dimiliki Jerman terkait hal tersebut, karena
industry 4.0 menjadi bagian dari kebijakan rencana pembangunan yang disebut
High-Tech Strategy 2020. Kebijakan tersebut bertujuan untuk
mempertahankan Jerman agar selalu menjadi yang terdepan dalam dunia
manufaktur.
Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan yang menimbulkan
penyesuaian pekerjaan pada manusia, mesin, teknologi, dan proses di berbagai
bidang profesi, termasuk profesi akuntan. Pada dasarnya sebelum memasuki
era revolusi industri 4.0 profesi akuntan sudah memiliki peran yang sangat
penting di berbagai sektor, seperti; publik, privat dan nirlaba.
Pada sektor publik, peranan akuntan yaitu dapat mendorong pengelolaan
keuangan negara menjadi lebih tertib, jelas, transparan, dan akuntabel. Pada
sektor swasta, peran akuntan menyiapkan laporan keuangan yang terpercaya
dan dapat diandalkan. Keberadaan akuntan memberikan ruang besar bagi
eksistensi organisasi bisnis maupun non bisnis. Tetapi, seiring perkembangan
dunia usaha, akuntan tidak hanya berperan sebagai penyusun laporan
keuangan (scorekeeper) saja, melainkan diharapkan dapat menjadi
3
scoreplayer. Akuntan sebagai scoreplayer memiliki kemampuan teknis dan
manajerial guna pengambilan keputusan strategis pada suatu organisasi
(Tarigan, 2010; Amerieska, Siti, 2017).
Memasuki era revolusi industri 4.0, akuntan diharapkan untuk terus
mengembangkan skill dan pengetahuan guna menyesuaikan pola bisnis yang
sedang berkembang. Perkembangan teknologi merupakan faktor terbesar yang
mempengaruhi perubahan pola bisnis saat ini. Oleh karena itu, Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) saat menjadi narasumber
dalam acara Seminar Kongres XIII Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di
Rafflesia Ballroom Balai Kartini 12 Desember 2018, menegaskan bahwa cara
kerja dan praktik akuntan perlu diubah untuk meningkatkan kualitas layanan
dan ekspansi global melalui komunikasi daring dan penggunaan cloud
computing (Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik & Kemenristekdikti,
2018).
Terkait tentang kepesatan teknologi, pola bisnis yang berubah, dan iklim
di profesi akuntan yang rentan terhadap tindakan fraud telah terjadi sejak
sebelum industri 4.0. Kerentanan profesi ini terhadap tindakan fraud,
dikarenakan jenis pekerjaan yang kompleks, membutuhkan ketelitian, rinci,
dan ketepatan. Sehingga, tekanan yang dimiliki seseorang dalam profesi ini
jauh lebih besar dan hal tersebutlah yang biasanya memicu seseorang
melakukan tindakan fraud.
Secara umum, kata kecurangan (fraud) sudah tidak asing lagi ditelinga
masyarakat, praktik-praktik kecurangan terjadi dimana-mana tak terkecuali di
4
Indonesia. Menurut Ruin (2009) dalam Said et al., (2017) Fraud adalah
tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa pihak dengan maksud
untuk mendapatkan manfaat/keuntungan, menghindari kewajiban, atau
tindakan yang menyebabkan kerugian secara finansial maupun non-finansial
kepada pihak lain.
Definisi fraud juga terdapat pada Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP), ada beberapa yang didalamnya mencakup pengertian fraud salah
satunya pada Pasal 372 tentang Penggelapan. Definisi Penggelapan dalam
KUHP yaitu “dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu
yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada
dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan” (Tuanakotta, 2017).
Secara skematis, Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)
memberikan gambaran mengenai pohon kecurangan atau yang dikenal sebagai
fraud tree. Dalam pohon ini menggambarkan jenis-jenis utama dari fraud
dalam hubungan kerja, berserta ranting dan anak ratingnya. Fraud Tree ini
mempunyai tiga jenis utama kecurangan (fraud) yaitu, Korupsi (corruption),
Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation), dan Kecurangan dalam
Laporan Keuangan (fraudulent statements). (Association of Certified Fraud
Examiners (ACFE), n.d.)
Terkait jenis fraud yang pertama yaitu korupsi (corruption), jenis
kecurangan yang satu ini merupakan fraud yang sulit untuk dideteksi karena
biasanya melibatkan beberapa orang yang bekerja sama untuk melakukan
fraud tersebut. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto
5
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, menjelaskan Korupsi meliputi 30 tindak pidana korupsi yang
terbagi dalam 7 (tujuh) kelompok yaitu terkait: 1. kerugian keuangan negara;
2. Suap-menyuap; 3. Penggelapan dalam jabatan; 4. Perbuatan pemerasan; 5.
Perbuatan curang; 6. Benturan kepentingan dalam pengadaan; dan 7.
Gratifikasi (Tuanakotta, 2017).
Tingkat korupsi di setiap negara tak terkecuali Indonesia dapat dilihat
dan dibandingkan dengan mengakses Corruption Perception Indeks (CPI).
CPI adalah produk penelitian unggulan dari Transparency International (TI)
yang merupakan sebuah institusi anti korupsi yang dibentuk oleh pihak swasta
independen yang berbasis di Berlin (Jerman). Indeks ini menawarkan potret
tahunan tingkat relatif korupsi oleh negara-negara peringkat dan teritori dari
seluruh dunia, yang diterbitkan setiap tahun mulai dari 1995. Dalam indeks ini
menggunakan skala 0 hingga 100, dimana 0 berarti sangat korup dan 100
sangat bersih.
Gambar 1.1 Skor CPI Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei tahun
2016 s.d. 2018.
37 37 38
49 47 47
84 84 85
58 62 63
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2016 2017 2018
Indonesia
Malaysia
Singapura
Brunei Darussalam
6
Data pada Gambar 1.1 merupakan hasil pengolahan dari peneliti
berdasarkan CPI tahun 2016 s.d. 2018. Dalam data CPI tahun 2016 s.d. 2018
dijelaskan bahwa lebih dari dua pertiga negara yang terindeks skornya
dibawah 50, dengan skor rata- rata hanya 43. Hal tersebut menandakan bahwa
masih besarnya tingkat korupsi di dunia.
Berdasarkan Gambar 1.1, dibandingkan dengan negara tetangga seperti;
Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, Indonesia berada pada tingkat
paling tinggi dalam indeks persepsi korupsi yang diterbitkan oleh TI. Bahkan,
skor yang diperoleh Indonesia di bawah rata-rata yaitu 37 untuk tahun 2016
dan 2017, dan 38 di tahun 2018. Itu berarti tingkat korupsi di Indonesia masih
cukup tinggi dan perlu dijadikan perhatian.
Jika diperhatikan, kasus korupsi yang terjadi di Indonesia cenderung
banyak terjadi di jajaran pemerintahan. Salah satu contoh kasus yang sempat
menjadi pembicaraan hangat masyarakat Indonesia, yaitu kasus korupsi
pengadaan e-ktp yang dimana tersangkanya adalah mantan ketua DPR yaitu
Setya Novanto yang saat ini telah dijatuhi hukuman kurungan penjara selama
16 tahun. Meski yang terlihat lebih dominan korupsi di jajaran pemerintahan
dan dilakukan oleh pemangku kepentingan yang ada di pemerintahan, tidak
menutup kemungkinan dari golongan atau lapisan masyarakat yang lain juga
melakukan/terlibat tindakan korupsi, contohnya Akuntan dan orang yang
memiliki kedudukan dan peran penting dalam sebuah perusahaan/instansi.
Akuntan juga mempunyai potensi yang besar untuk melakukan tindakan
fraud dan tidak hanya pada jenis fraud korupsi, contoh kasus yang terjadi
7
ditahun 2017 yaitu fraud yang dilakukan oleh seorang akuntan independen
terhadap pengelolaan uang Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU)
Sidoarjo. Peran akuntan dalam kasus ini diduga turut serta memanipulasi data
laporan keuangan di PDAU Sidoarjo. Akuntan ini merupakan tersangka
kelima, menyusul 4 (empat) pejabat lainnya yang terlebih dulu ditahan, 4
(empat) pejabat itu adalah Direktur PDAU Sidoarjo, Kabag Umum yang juga
menjabat sebagai Kepala Unit Delta Gas, Kepala unit Delta Grafika, serta
Ketua Pansus PDAU. Hasil akhir dari kasus ini adalah akuntan PDAU beserta
tersangka lainnya telah dipenjarakan di Lapas Delta Sidoarjo. Akuntan dituntut
oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) penjara 1 tahun 6 bulan dengan denda Rp 50
juta subsider dua bulan kurungan. Dari kasus tersebut tindakan fraud yang
dilakukan oleh akuntan PDAU merupakan salah satu jenis fraud yaitu
fraudulent statement atau yang lebih dikenal dengan kecurangan dalam
laporan keuangan yang biasanya berupa manipulasi data laporan keuangan.
Berdasarkan penelitian disertasi doktoral Donal R. Cressey (1953) dalam
bidang sosiologi, ia memutuskan untuk meneliti para pegawai yang melakukan
pencurian uang perusahaan. Dari penelitiannya tersebut Cressey melahirkan
teori yang diberi nama Fraud Triangle Theory atau dalam bahasa Indonesia
teori segitiga kecurangan. Dari teori ini menggambarkan bahwa alasan
seseorang melakukan suatu tindak kecurangan (fraud) dapat dipengaruhi oleh
3 indikator, yaitu; adanya Tekanan (Pressure), Peluang (Opportunity), dan
Rasionalisasi (Rationalization) (Tuanakotta, 2017).
8
Elemen pertama, yaitu tekanan (pressure) menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), dapat diartikan sebagai suatu keadaan tidak menyenangkan
yang umumnya merupakan beban batin. Tekanan adalah sesuatu yang sifatnya
tidak berwujud, tetapi dapat dirasakan. Menurut Tuanakotta (2017), seseorang
yang menjadi pelaku kecurangan salah satu faktornya adalah tekanan yang
menghimpit hidup (berupa kebutuhan akan uang), yang ia tidak bisa berbagi
dengan orang lain terkait tekanan yang dirasakan.
Kedua peluang (opportunity), peluang adalah kondisi dimana seseorang
melihat adanya celah untuk melakukan suatu kecurangan. Peluang ini dapat
timbul karena kurangnya pengawasan dan pengendalian di suatu organisasi.
Seseorang yang sedang dalam keadaan tertekan karena permasalahan ekonomi
lalu melihat ada peluang yang akan menyelesaikan permasalahannya, tidak
dapat dipungkiri bahwa kecurangan bisa saja terjadi.
Ketiga, rasionalisasi (rationalization) yaitu merupakan bentuk sikap
pembenaran terhadap suatu tindakan yang menyalahi aturan. Menurut
Tuanakotta (2017) rasionalisasi juga dapat diartikan sebagai pembenaran sikap
yang akan diambil sebelum melakukan tindakan kecurangan.
Dari teori fraud triangle yang dicetuskan oleh Cressey, jika diterapkan
pada kasus korupsi yang terjadi di Indonesia yang cenderung terjadi pada
seseorang yang telah menduduki suatu jabatan tertentu dan memiliki
kewenangan serta tanggung jawab. Menurut Louis A. Allen (2013), wewenang
adalah jumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada
suatu jabatan. Jika ditarik garis keterkaitannya ada kemungkinan jika luas
9
sempitnya kewenangan dan besar kecilnya tanggung jawab seseorang dalam
suatu jabatan dapat mempengaruhi baik mempengaruhi secara positif maupun
negatif terhadap keinginan seseorang untuk melakukan suatu tindak
kecurangan (fraud).
Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat gap antara teori dengan praktik,
berdasarkan teori seorang akuntan diharapkan untuk memiliki integritas,
kejujuran, dan transparansi dalam menjalankan setiap tugasnya sehingga dapat
membangun kepercayaan publik terhadap profesinya. Tetapi, praktiknya
banyak akuntan yang mudah terprovokasi dan terpengaruh untuk terlibat
dalam tindakan-tindakan yang hanya menguntungkan segelintir orang
(kecurangan).
Penelitian Said et al., (2017) mengintegrasikan nilai-nilai etika kedalam
fraud triangle theory untuk menilai pengaruh tingkat kecurangan yang akan
dilakukan oleh pegawai pada industri perbankan di malaysia. Penelitian ini
menggunaka elemen-elemen yang ada pada teori fraud triangle yaitu pressure,
opportunity, and rationalization serta nilai – nilai etika untuk dijadikan
variabel independen, yang akan mempengaruhi terjadinya tindak kecurangan
yang dilakukan pegawai bank di Malaysia. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa opportunity, rationalization, dan nilai-nilai etika secara
signifikan memiliki pengaruh terhadap terjadinya tindak kecurangan yang
dilakukan pegawai bank di Malaysia. Sedangkan, pressure tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya tindak kecurangan yang
dilakukan pegawai bank di Malaysia.
10
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menjadi termotivasi untuk
melakukan penelitian ini, karena pertama, peneliti-peneliti sebelumnya
sebagian besar membahas terkait pengaruh fraud triangle terhadap tingkat
terjadinya fraud, sedangkan untuk penelitian yang membahas terkait hubungan
fraud triangle dengan niat seseorang melakukan kecurangan itu sendiri masih
belum banyak yang meneliti. Kedua, hasil penelitian ini mungkin dapat
digunakan untuk membantu lembaga penyelidik kasus kecurangan untuk
mengungkap motif dibalik tindakan yang telah dilakukan seseorang. Ketiga,
terkait maraknya kasus kecurangan terutama pada profesi akuntan, perlu
dipelajari lebih dalam hal yang melatarbelakangi seseorang melakukan
tindakan tersebut. Hal tersebut di masa mendatang akan menjadi bahan
pertimbangan dalam usaha meminimalisir praktik fraud diberbagai instansi
maupun golongan masyarakat.
Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian Said et al., (2017),
dengan ada perubahan pada variabel dependennya dan ada tambahan variabel
sebagai variabel moderasi, serta penerapan objeknya juga berbeda, yaitu pada
profesi akuntan yang berada di Indonesia. Sehingga penelitian ini bertujuan
untuk menguji dampak dari jabatan akuntan dalam memperkuat atau
memperlemah pengaruh elemen yang ada pada fraud triangle terhadap
keinginan seseorang untuk melakukan fraud.
Penelitian ini peneliti memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya
yaitu menggunakan elemen-elemen dalam fraud triangle yaitu pressure,
opportunity, dan rationalization sebagai variabel independen. Tetapi yang
11
membedakan dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini peneliti
merubah variabel dependen menjadi niat melakukan fraud, dan ada
penambahan variabel moderasi yaitu jabatan. Lalu penerapan objeknya juga
berbeda, yaitu akuntan pemerintahan dan akuntan manajemen (perusahaan)
serta staf keuangan yang berada di Indonesia. Sedangkan pada penelitian
sebelumnya objek penelitiannya yaitu pegawai pada industri perbankan di
Malaysia. Dengan demikian, peneliti memberikan judul penelitian ini sebagai
“Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Tekanan, Peluang dan
Rasionalisasi Terhadap Niat Melakukan Fraud: Survei pada Profesi
Akuntan”.
12
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah terkait beberapa kondisi yang
dihadapi oleh akuntan, misalnya;
1. Akuntan yang menyalahgunakan jabatan yang dimilikinya.
2. Akuntan yang melakukan tindakan kecurangan ketika mendapatkan
tekanan dari dalam maupun luar diri akuntan.
3. Akuntan yang menyalahgunakan peluang untuk hal yang tidak baik.
4. Adanya akuntan yang melakukan pembenaran terhadap tindakan yang
tidak baik.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, maka pembatasan
masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut;
1. Menguji dampak dari jabatan dalam memperkuat atau memperlemah
pengaruh tekanan, peluang dan rasionalisasi terhadap niat untuk
melakukan kecurangan (fraud). Dari sekian banyak permasalahan yang
dihadapi akuntan, penelitian ini hanya berfokus bagaimana dampak dari
jabatan mempengaruhi pengaruh tekanan, peluang dan rasionalisasi
terhadap niat akuntan untuk melakukan tindakan fraud.
2. Dari sekian banyak akuntan yang bekerja di institusi/perusahan yang ada
di dunia, penelitian ini hanya terfokus pada akuntan yang bekerja di
institusi/perusahaan yang berada di Indonesia.
13
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan, maka perumusan
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, sebagai berikut;
1. Apakah tekanan memiliki pengaruh signifikan terhadap niat melakukan
fraud?
2. Apakah peluang memiliki pengaruh signifikan terhadap niat melakukan
fraud?
3. Apakah rasionalisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap niat
melakukan fraud?
4. Apakah tekanan, peluang, dan rasionalisasi memiliki pengaruh terhadap
niat melakukan fraud?
5. Apakah dampak jabatan dalam memoderasi pengaruh tekanan terhadap
niat melakukan fraud?
6. Apakah dampak jabatan dalam memoderasi pengaruh peluang terhadap
niat melakukan fraud?
7. Apakah dampak jabatan dalam memoderasi pengaruh rasionalisasi
terhadap niat melakukan fraud?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu menemukan
bukti empiris terkait hal-hal sebagai berikut:
1. Pengaruh tekanan terhadap keinginan untuk melakukan fraud.
2. Pengaruh peluang terhadap keinginan untuk melakukan fraud.
3. Pengaruh rasionalisasi terhadap keinginan untuk melakukan fraud.
14
4. Pengaruh tekanan, peluang, dan rasionalisasi terhadap niat melakukan
fraud.
5. Dampak jabatan dalam memoderasi pengaruh tekanan terhadap niat
melakukan fraud.
6. Dampak jabatan dalam memoderasi pengaruh peluang terhadap niat
melakukan fraud.
7. Dampak jabatan dalam memoderasi pengaruh rasionalisasi terhadap niat
melakukan fraud.
F. Manfaat Penelitian
1. Kontribusi Teoritis
a. Bagi mahasiswa jurusan Akuntansi, sebagai referensi bacaan untuk
menambah ilmu pengetahuan mengenai hal yang menjadi pemicu
seseorang melakukan tindakan fraud.
b. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak yang
akan meneliti terkait dengan topik dalam penelitian ini.
c. Bagi peneliti, sebagai penambah wawasan dan pengetahuan
mengenai dampak yang ditimbulkan variabel ruang lingkup
kewenangan dan tanggung jawab akuntan dalam memoderasi
pengaruh tekanan, peluang, dan rasionalisasi terhadap keinginan
untuk melakukan fraud.
15
2. Kontribusi Praktis
a. Bagi Akuntan, sebagai tinjauan yang diharapkan dapat memberikan
informasi guna meminimalisir tindakan akuntan untuk melakukan
tindakan fraud.
b. Bagi Badan Penyelidik, sebagai tinjauan yang diharapkan dapat
memberikan informasi guna memahami dan mengenali motif yang
melatarbelakangi seseorang melakukan tindakan fraud.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Theory of Planned Behavior
Pada umumnya manusia berperilaku dengan cara yang masuk akal,
setiap perilaku yang akan dilakukan mereka mempertimbangkannya
berdasarkan informasi yang tersedia, dan baik secara implisit maupun
eksplisit juga mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan dari
tindakan mereka (Ajzen, 2005). Perilaku yang ditunjukkan oleh setiap
individu sangatlah unik dan beragam. Keberagaman dan keunikan tersebut
yang menarik perhatian para peneliti untuk melakukan penelitian terkait
perilaku manusia. Salah satu teori yang belakangan ini sering dijadikan
rujukan oleh peneliti untuk menguji sikap dan perilaku manusia yaitu teori
perilaku yang direncanakan (theory of planned behavior) (Ramdhani,
2011).
Theory of Planned Behavior merupakan teori hasil pengembangan dari
teori sebelumnya yaitu teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action)
yang dilakukan oleh Ajzen (1985) yang ditujukan untuk memprediksi perilaku
individu secara lebih spesifik. Theory of Planned Behavior ini
mengembangkan dan memperkuat Theory of Reasoned Action dengan
menambahkan sebuah variabel yaitu kontrol perilaku yang dirasakan
(perceived behavior control) untuk mengontrol hambatan yang berasal dari
internal dan eksternal dalam melakukan perilaku (Jogiyanto, 2007).
17
Theory of Planned Behavior didasarkan pada asumsi bahwa manusia
adalah makhluk yang rasional yaitu makhluk yang akan
mempertimbangkan implikasi atau dampak dari setiap tindakan mereka,
sebelum mereka memutuskan untuk melakukan suatu perilaku. Theory of
Planned Behavior menjelaskan bahwa niat berperilaku (behavior intention)
seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku (attitude
towards behavior) dan norma subjektif (subjective norm), tetapi juga
dipengaruhi oleh kontrol keperilakuan yang dirasakan individu tersebut
(perceived behavior control).
Gambar 2.1 Model Theory of Planned Behavior
Sumber : Icek Ajzen, 1991.
18
Theory of Planned Behavior menetapkan bahwa perilaku manusia
secara sukarela didahului oleh niat manusia itu sendiri untuk terlibat atau
tidaknya dalam suatu perilaku (Bakar, Yakasai, Jamaliah, dan Jusoh, 2015).
Berdasarkan model di atas, Ajzen (1991) dalam Mahyarni (2013)
menjelaskan bahwa niat atas perilaku ditentukan oleh 3 determinan utama
yaitu; a. sikap kita terhadap suatu perilaku, b. norma subjektif, c. kontrol
perilaku yang dirasakan atas segala sesuatu yang mempengaruhi kita
apabila hendak melakukan suatu perilaku. Berikut penjelasan singkat terkait
3 determinan tersebut:
a. Attitude Toward The Behavior (Sikap)
Sikap terhadap suatu perilaku (Attitude toward the behavior)
merupakan sejauh mana seseorang memiliki evaluasi atau penilaian atas
suatu perilaku dengan mempertimbangkan hal positif dan negatifnya.
b. Subjective Norm (Norma Subjektif)
Norma subjektif merupakan determinan kedua yang menentukan
intensi/niat dalam theory of planned behavior . Norma subjektif adalah
persepsi individu terhadap harapan dari orang-orang yang berpengaruh
dalam kehidupannya mengenai perilaku tertentu yang akan dilakukan
atau tidak dilakukan oleh individu tersebut. Persepsi ini memiliki sifat
yang subjektif sehingga determinan ini disebut norma subjektif.
19
c. Kontrol Perilaku yang dirasakan (Perceived Behavioral Control)
Menurut Ajzen (2005) kontrol perilaku yang dirasakan merupakan
perasaan seseorang mengenai sulit atau mudahnya mewujudkan suatu
perilaku tertentu.
Alasan peneliti menggunakan theory of planned behavior karena
sesuai dengan tema penelitian yang akan diteliti yaitu mengenai perilaku
seseorang, yang secara spesifik tentang faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang berkeinginan untuk melakukan tindakan fraud. Theory of
planned behavior menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang/individu akan melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku.
Berkaitan dengan topik yang akan diteliti dalam penelitian ini theory of
planned behavior digunakan untuk melihat niat atau keinginan seseorang
untuk melakukan fraud karena ketika seseorang memutuskan untuk
melakukan suatu perilaku tertentu pasti melewati adanya niat,
pertimbangan, dan pengendalian atas sikap yang akan dilakukan.
2. Agency Theory (Teori Keagenan)
Teori ini dianggap sebagai salah satu teori tertua dalam literatur
manajemen dan ekonomi (Daily, Dalton, dan Rajagopalan, 2003;
Wasserman, 2006; Panda dan Leepsa, 2017). Agency theory membahas
permasalahan yang muncul di perusahaan karena adanya pemisahan antara
pemilik dengan manajer. Teori ini membantu dalam berbagai mekanisme
tata kelola untuk mengontrol tindakan agen di perusahaan (manajer) yang
dimiliki bersama. Berle dan Means (1932) dalam Panda dan Leepsa (2017)
20
mengemukakan bahwa perusahaan modern Amerika Serikat yang
menyebarkan kepemilikannya itu mengarah pada pemisahan kepemilikan
dari segi pengendalian perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdiri dari
saham gabungan, kepemilikan dipegang oleh beberapa individu atau
kelompok dalam bentuk saham, dan pemegang saham ini mendelegasikan
wewenang kepada manager sebagai agen untuk menjalankan bisnis atas
nama mereka (Ross, 1973; Jensen dan Meckling, 1976) dalam (Panda dan
Leepsa, 2017), tetapi permasalahan utamanya yaitu apakah pada agen
(manajer) ini melakukan kegiatan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk
para pemilik atau untuk diri mereka sendiri.
Literatur keuangan pada tahun 1960-an dan 1970-an menggambarkan
masalah agensi dalam organisasi melalui masalah pembagian risiko diantara
pihak-pihak yang bekerja sama yang terlibat dalam organisasi (Wilson,
1968; Arrow, 1971; Panda dan Leepsa, 2017). Ada individu dan kelompok
di perusahaan yang memiliki toleransi terhadap risiko yang berbeda-beda
dan tindakan mereka dalam menghadap risiko ini pun berbeda, karenanya
para pemilik hanya berperan sebagai individu yang menginvestasikan
modal dan mengambil risiko untuk memperoleh suatu manfaat ekonomi.
Sedangkan, agen (manajer) beperan sebagai yang mengelola perusahaan
dengan risk averse dan berfokus pada memaksimalkan keuntungan pribadi
mereka. Baik pihak pemilik (prinsipal) dan agen yang memiliki preferensi
risiko yang berawanan dan masalah mereka dalam berbagi risiko
21
menciptakan konflik keagenan, yang secara luas dilindungi oleh teori
agensi ini (Panda dan Leepsa, 2017).
Jika dikaitkan dengan penelitian ini, masalah keagenan dapat terjadi,
karena posisi akuntan (terutama akuntan pemerintah dan akuntan
manjemen) berada dalam kendali manajemen. Sehingga, akuntan berpotensi
mendapat tekanan untuk melakukan kecurangan demi memenuhi
kepentingan manajemen. Hal tersebut juga dapat berhubungan dengan
seberapa tinggi posisi/jabatan akuntan tersebut.
3. Fraud Triangle Theory
Teori segitiga kecurangan (fraud triangle theory) merupakan teori
yang dikemukakan oleh Donald R. Cressey seorang sosiolog dan
kriminolog Amerika (1953) setelah melakukan penelitian untuk tesis
doktornya. Penelitiannya memfokuskan pada keadaan yang menyebabkan
individu terlibat dalam kegiatan kecurangan dan kegiatan tidak etis. Teori
Fraud Triangle ini merupakan teori yang mengidentifikasi faktor-faktor
penyebab seorang pelaku penipuan (fraudsters) melakukan tindakan fraud.
Faktor-faktornya yaitu; a. tekanan, b. peluang, c. sikap rasionalisasi
(Cressey, 1953).
Gambar 2.2 Fraud Triangle
Sumber : (Yusof., 2015)
22
Albercht dkk. (2004) dalam (Yusof., 2015) menganalogikan teori ini
dengan Api, menggunakan penjelasan sederhana dari 3 elemen yang
menjadi penyebab kebakaran, yaitu; 1. oksigen; 2. bahan bakar; dan 3.
panas. Sama seperti konsep yang dikemukakan Albercht dkk, bahwa
kebakaran tidak akan terjadi tanpa adanya 3 elemen tersebet, begitupun
dengan tindakan kecurangan tidak akan terjadi tanpa adanya 3 elemen
dalam fraud triangle (tekanan, peluang, dan rasionalisasi), dan tingkat
keparahan fraud tergantung pada kekuatan masing-masing elemen. Berikut
adalah penjelasan terkait 3 elemen dalam triangle of fraud, yaitu:
a. Tekanan (Pressure)
Tekanan merupakan salah satu hal yang menjadi motivasi
seseorang untuk melakukan tindakan yang ilegal. Ada beberapa jenis
tekanan yang telah teridentifikasi sebagai motivator umum
dilakukannya tindakan fraud, yaitu; (1) tekanan keuangan, (2)
kejahatan, (3) tekanan terkait pekerjaan, dan (4) tekanan lainnya seperti
keinginan untuk mengikuti gaya hidup rekan-rekan mereka yang lebih
makmur (AIC dan PwC, 2003; Albrecht et al., 2012; Dellaportas,
2013).
b. Peluang (Opportunity)
Peluang adalah situasi yang memungkinkan seseorang
melakukan tindakan yang ingin dilakukannya. Persepsi seseorang yang
melihat adanya peluang untuk melakukan kejahatan tanpa diketahui
23
orang lain merupakan elemen ke 2 yang memicu seseorang untuk
melakukan tindakan fraud (Tuanakotta, 2017:211).
c. Rasionalisasi (Rationalization)
Rasionalisasi merupakan elemen ke-3 dari fraud triangle,
elemen yang juga mendukung seseorang untuk melakukan tindakan
fraud. Rasionalisasi merupakan sikap mencari pembenaran sebelum
melakukan fraud, bukan sesudahnya. Sikap rasionalisasi diperlukan
agar pelaku dapat mencerna perilakunya yang melawan hukum untuk
tetap mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang dipercaya
(Tuanakotta, 2017:212).
4. Niat Melakukan Fraud
Niat perilaku didefinisikan sebagai pengalokasian seseorang terhadap
dimensi probabilitas subjektif yang meliputi hubungan antara diri sendiri
dengan beberapa tindakan. Niat atas suatu perilaku menunjukkan seberapa
keras seseorang bersedia untuk mencoba dan seberapa banyak upaya yang
direncanakan untuk melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991).
Hunt dan Vitell (1986) dalam Putra dan Triyuwono (2018)
menggambarkan niat sebagai kemungkinan beberapa alternatif yang dipilih.
Niat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah niat akuntan untuk
melakukan fraud. Faktor yang mempengaruhi timbulnya niat ada 3,
terdapat pada teori perilaku perencanaan yaitu;
24
a. Attitude Toward Behavior
Menurut Ajzen (2005) sikap terhadap perilaku ditentukan oleh
keyakinan yang diperoleh seseorang mengenai konsekuensi dari
suatu perilaku atau disebut juga behavioral beliefs. Keyakinan
merupakan hal yang terkait dengan penilaian-penilaian subjektif
seseorang terhadap dunia sekitarnya, yaitu pemahaman mengenai
diri dan lingkungannya (Mahyarni, 2013). Dan keyakinan ini dapat
diungkapkan dengan cara menghubungkan suatu perilaku yang akan
diprediksi dengan berbagai macam manfaat atau kerugian yang
mungkin diperoleh apabila kita melakukan atau tidak melakukan
perilaku tersebut (Ajzen, 2005). Keyakinan ini juga dapat
memperkuat sikap seseorang terhadap suatu perilaku, apabila
berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan individu diperoleh data
bahwa dengan dilakukannya perilaku tersebut dapat memberikan
keuntungan baginya.
b. Subjective Norm
Menurut Ajzen (2005) Seperti halnya dalam determinan sikap
terhadap perilaku, norma subjektif juga dipengaruhi oleh keyakinan.
Keyakinan yang mempengaruhi norma subjektif ini berkaitan
dengan keyakinan yang diperoleh individu atas pandangan orang
lain terhadap objek sikap yang berhubungan dengan individu
tersebut (normative belief).
25
Hubungan yang dijalin setiap individu dikategorikan dalam
hubungan yang bersifat vertikal dan horizontal. Hubungan yang
bersifat vertikal adalah hubungan antara atasan-bawahan; guru-
murid; professor-mahasiswa; dan orang tua-anak. Pola hubungan
vertikal ini menjadikan persepsi terhadap harapan cenderung
sebagai tuntutan sehingga pembentukan norma subjektif akan
diwarnai oleh adanya motivasi untuk patuh terhadap tuntutan terkait
melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Sedangkan
hubungan yang bersifat horizontal yaitu terjadi antara individu
dengan teman-teman atau orang lain yang bersifar setara, dan pola
hubungan horizontal ini memberikan persepsi bahwa harapan
terbentuk secara deskriptif sehingga keinginan untuk meniru
perilaku orang lain yang berada disekitarnya (Ramdhani, 2011).
c. Perceived Control Behavior
Dalam theory of planned behavior, Ajzen (2005) mengemukakan
bahwa kontrol perilaku yang dirasakan ini ditentukan oleh
keyakinan individu tersebut mengenai ketersediaan sumberdaya
berupa; peralatan, kompatibilitas, kompetensi, dan kesempatan,
yang mendukung atau menghambat perilaku yang akan diprediksi.
5. Tekanan (Pressure)
Tekanan adalah hal yang timbul karena suatu kondisi ataupun
keadaan mendesak yang memaksa/mendorong seseorang melakukan
tindakan kecurangan (fraud). Tekanan juga dapat timbul dari suatu
26
permasalahan yang tidak dapat dibagikan (non-shareable problems).
Cressey (1971) dalam Dellaportas (2013) menjelaskan ketidakmampuan
seseorang untuk berbagi masalah yang sedang dihadapinya kepada orang
lain cukup memotivasi orang tersebut untuk melakukan tindakan yang tidak
baik, guna menyelesaikan masalah mereka.
Menurut Albrecht et al., (2011) dalam Yudhanti dan Suryandari
(2016), pressure (tekanan) dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok,
yaitu; a. Tekanan Finansial (Financial Pressures), b. Tekanan akan
Kebiasaan Buruk (Vices Pressures), c. Tekanan yang Berhubungan dengan
Pekerjaan (Work-Related Pressures).
a. Tekanan Finansial (Financial Pressures)
Tekanan finansial yang dihadapi seseorang sering diselesaikan dengan
cara mencuri (fraud), hampir 95% tindakan fraud dilakukan karena
adanya tekanan dari segi finansial. Berikut beberapa faktor penyebab
timbulnya tekanan finansial:
1. Keserakahan (Greedy)
2. Standar hidup yang terlalu tinggi (Living Beyond One’s Means)
3. Banyak tagihan dan utang (High Bills or Personal Debt)
4. Kredit yang hampir jatuh tempo (Poor Credit)
5. Kebutuhan hidup yang tidak terduga (Unexpected Financial
Needs)
27
b. Tekanan akan Kebiasaan Buruk (Vices Pressures)
Vices Pressures disebabkan oleh dorongan yang timbul untuk
memenuhi kebiasaan buruk, misalnya seseorang biasa melakukan hal-
hal buruk seperti berjudi, mengkonsumsi obat-obatan terlarang,
alkohol, dan hal lainnya yang bersifat negatif. Seseorang yang
memiliki kebiasaan tersebut salah satu contohnya berjudi, orang
tersebut akan merasa termotivasi dan cenderung melakukan apapun
untuk memperoleh uang sebagai taruhan dalam berjudi.
c. Tekanan yang Berhubungan dengan Pekerjaan (Work-Related
Pressures)
Tekanan jenis ini timbul ketika tidak ada kepuasan kerja yang
diperoleh karyawan, contohnya: adanya ketidakadilan, kurangnya
perhatian dari manajemen, dsb. Hal tersebut dapat memicu karyawan
untuk melakukan tindakan fraud untuk memperoleh “imbalan” atas
kerja kerasnya.
Maka, dapat disimpulkan bahwa tekanan merupakan suatu kondisi
seseorang dalam keadaan tidak baik yang disebabkan karena faktor internal
maupun eksternal. Sehingga, dapat menyebabkan seseorang melakukan hal
menyimpang guna menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya.
6. Peluang (Opportunity)
Peluang merupakan salah satu elemen pendukung terlaksananya
tindakan fraud. Fraud akan dilakukan apabila terdapat peluang untuk
melakukannya, dan peluang tersebut dapat diambil apabila fraud yang akan
28
dilakukannya beresiko kecil untuk dideteksi. Menurut Albrecht et al.,
(2011) dalam Dellaportas (2013) salah satu faktor yang meningkatkan
peluang yaitu lemahnya pengendalian internal suatu organisasi atau
perusahaan. Menurut Cressey dalam (Tuanakotta, 2017:211), ada 2
komponen yang menimbulkan persepsi tentang peluang. Pertama, general
information yaitu pengetahuan yang diperoleh dari apa yang didengar atau
dilihat, misalnya dari pengalaman orang lain yang melakukan tindakan
fraud dan tidak ketahuan atau tidak dihukum bahkan tidak dikenakan
sanksi. Kedua, technical skill atau keahlian/keterampilan biasanya hal ini
menjadi penyebab seseorang mendapatkan kedudukan/jabatan yang dari
situlah dapat memicu seseorang untuk melakukan tindakan fraud. Pada
dasarnya jabatan/kedudukan ini bukan menjadi pemicu utama seseorang
dapat melakukan tindakan fraud, pegawai biasa juga memiliki
kemungkinan yang sama.
Namun, seseorang yang memiliki posisi dengan kepercayaan tertentu,
ketika menghadapi permasalahan yang tidak dapat dibagikan ke orang lain,
ia akan melihat general information dan technical skill sebagai jalan keluar
dari masalah yang dihadapi (Tuanakotta, 2017:211-212).
Albrecht et al., (2012) menjelaskan terdapat enam faktor yang dapat
meningkatkan peluang bagi individu untuk melakukan fraud, antara lain;
a. Kurangnya kontrol untuk mencegah dan atau mendeteksi fraud
b. Ketidakmampuan untuk menilai kualitas kerja
c. Kegagalan untuk mendisiplinkan para pelaku fraud
29
d. Kurangnya pengawasan terhadap akses informasi
e. Ketidakpedulian dan ketidakmampuan untuk mengantisipasi fraud
f. Kurangnya jejak audit (Audit Trail).
7. Rasionalisasi (Rationalization)
Rasionalisasi adalah konflik internal dalam diri pelaku sebagai upaya
untuk membenarkan tindakan fraud yang dilakukannya (Sadikin dan
Adisasmito, 2016). Secara naluri alamiah manusia, ketika pertama kali
melakukan suatu tindakan pelanggaran atau fraud, ada perasaan tidak enak.
Namun, ketika kita mengulanginya, tindakan tersebut menjadi mudah, dan
selanjutnya menjadi biasa. Contohnya: ketika akan mencuri uang
perusahaan untuk pertama kalinya, pembenarannya adalah: “nanti kubayar,
nanti kuganti”. Sekali si pelaku sukses, dan ketika mencuri secara berulang
kali ia tidak memerlukan rasionalisasi semacam itu lagi.
Rasionalisasi membuat seseorang yang pada awalnya tidak ingin
melakukan tindakan fraud pada akhirnya melakukannya. Karena,
rasionalisasi merupakan suatu bentuk alasan yang bersifat pribadi (karena
ada faktor lain) dapat membenarkan suatu perbuatan walaupun perbuatan
tersebut sebenarnya salah. Berikut beberapa bentuk rasionalisasi yang
sering terjadi ketika melakukan fraud, menurut Albrecht et al., (2012):
a. Aset itu sebenarnya milik saya (perpetrator’s fraud)
b. Saya hanya meminjam dan akan membayarnya kembali
c. Tidak ada pihak yang dirugikan
d. Ini dilakukan untuk sesuatu yang mendesak
30
e. Kami akan memperbaiki pembukuan setelah masalah keuangan ini
selesai
f. Saya rela mengorbankan reputasi dan integritas saya asal hal ini dapat
meningkatkan standar hidup saya.
8. Jabatan
Jabatan adalah kedudukan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak seorang pegawai dalam rangka suatu satuan organisasi. (“Jabatan,”
2015). Menurut Hanafi, Bahri, dan Majid (2018), tanggung jawab
merupakan suatu bentuk kesadaran dalam diri karyawan terkait tingkah
laku atau perbuatan baik dalam melaksanakan pekerjaannya, sebagai bentuk
perwujudan kesadaran atas kewajiban. Hanafi dkk juga menjelaskan
wewenang merupakan hak dan kekuasaan yang dimiliki pemangku jabatan
dalam mengajukan pendapat dan mengambil keputusan atau tindakan yang
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan yang melekat pada suatu
jabatan. Sehingga dapat disimpulkan jabatan adalah suatu kedudukan yang
dimiliki seseorang meliputi tugas, wewenang dan tanggung jawab tertentu.
Dalam penelitian ini jabatan yang dimaksud adalah jabatan akuntan.
Ruang lingkup kewenangan dan tanggung jawab dalam jabatan akuntan
adalah berada pada hal-hal yang berkaitan dengan segala informasi
mengenai keuangan suatu organisasi. Akuntan memiliki tanggung jawab,
diantaranya; a. mengumpulkan dan menganalisa informasi keuangan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan, b. merencanakan dan
mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, c. merencanakan dan
31
mengontrol arus kas perusahaan (cash flow), dan d. mengelola perencanaan,
pelaporan, dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan.
Jabatan akuntan dalam penelitian ini yaitu jabatan pada akuntan
pemerintah dan akuntan manajemen (perusahaan). Akuntan pemerintah
merupakan akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintahan,
meliputi staf bagian keuangan yang bertugas melaksanakan pemeriksaan
atas pertanggung-jawaban keuangan yang dilaporkan oleh unit organisasi
pemerintah atau pertanggung-jawaban yang ditujukan kepada pemerintah,
serta staf yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan. Sedangkan
akuntan manajemen (perusahaan) adalah akuntan yang bekerja di suatu
perusahaan swasta atau organisasi lainnya-lainnya yang meliputi staf bagian
keuangan hingga staf penyusun laporan keuangan.
Dengan variabel jabatan sebagai pemoderasi, peneliti ingin
membuktikan apakah jabatan yang dimiliki oleh seorang akuntan dapat
memberikan dampak 3 elemen yang akan diuji terhadap niat melakukan
fraud. Tiga elemen tersebut adalah tekanan, peluang, dan rasionalisasi yang
dimiliki atau dirasakan oleh setiap individu yang menduduki suatu jabatan.
32
B. Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil penelitian dari peneliti-peneliti terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1
No Peneliti Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Said, J.,
Alam, M.M.,
Ramli, M.,
dan Rafidi,
(2017)
Integrating Ethical
Values Into Fraud
triangle Theory in
Assessing
Employee Fraud:
Evidence From
The Malaysian
Banking Industry
Variabel
Independen yaitu :
tekanan, peluang,
dan rasionalisasi
Dalam variabel ini tidak
menggunakan variabel nilai etika
sebagai variabel independen. Lalu
dalam penelitian ini terdapat
variabel moderasi yaitu jabatan dan
variabel dependennya niat
melakukan fraud sedangkan dalam
penelitian Said dkk variabel
dependennya adalah Tindakan
Fraud. Selain itu populasi pada
penelitian Said dkk yaitu pegawai
perbankan di Malaysia, sedangkan
dalam penelitian ini populasinya
yaitu akuntan pemerintah dan
akuntan manajemen di Indonesia
1. Tekanan tidak memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap tindakan fraud
2. Peluang memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap terjadinya tindakan
fraud
3. Rasionalisasi memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
terjadinya tindakan fraud.
4. Nilai etika memiliki
pengaruh negatif terhadap
terjadiya tindakan fraud.
Bersambung ke halaman selanjutnya
33
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
2 Steven
Dellaportas,
(2013)
Conversations
With Intimate
Accountants:
Motivation,
Opportunity, and
The Fraud
triangle
Variabel
Independen yaitu :
tekanan, peluang,
dan rasionalisasi
Variabel dependen pada penelitian
Dellaportas yaitu Tindakan Fraud
sedangkan dalam penelitian ini
Variabel dependennya Niat
Melakukan Fraud.
Dalam penelitian ini terdapat
variabel moderasi yaitu Jabatan
sedangkan di penelitian
Dellaportas tidak ada.
Populasinya penelitian
Dellaportas adalah seorang
akuntan yang telah melakukan
fraud , sedangkan dalam
penelitian ini populasinya umum
yaitu akuntan biasa yang belum
tentu telah melakukan tindakan
fraud
Variabel tekanan, peluang dan
rasionalisasi memiliki pengaruh
positif terhadap tindakan fraud.
Tetapi elemen peluang yang
paling dominan mempengaruhi
akuntan untuk melakukan
tindakan fraud.
Bersambung ke halaman selanjutnya
34
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
3 Annisa
Rachmania,
2017
Analisis Pengaruh
Fraud Triangle
Terhadap
Kecurangan
Laporan Keuangan
Pada Perusahaan
Makanan dan
Minuman Yang
Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Periode 2013-2015
Variabel
Independen yaitu :
tekanan, peluang,
dan rasionalisasi
Penelitian annisa menggunakan
metode penelitian kuantitatif
dengan sumber data sekunder dan
dalam menjelaskan setiap variabel
nya menggunakan proxy, yaitu;
financial stability, external
pressure, personal financial need,
financial target, ineffective
montioring, auditor switch.
Sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan sumber data primer
yaitu kuesioner.
Kedua, penelitian annisa variabel
dependennya yaitu Kecurangan
Laporan Keuangan,
Ketiga, populasi dalam penelitian
annisa adalah perusahaan
makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI tahun 2013 –
2015.
1. Financial Stability, Personal
Financial Need , dan
Ineffective Montioring tidak
berpengaruh terhadap
kecurangan laporan keuangan.
2. External Pressure , dan
Financial Target berpengaruh
terhadap kecurangan laporan
keuangan.
3. Auditor Switch berpengaruh
terhadap kecurangan laporan
keuangan .
4. Financial Stability, External
Pressure, Personal Financial
Need, Financial Target,
Ineffective Montioring,
Auditor Switch berpengaruh
terhadap kecurangan laporan
keuangan .
Bersambung ke halaman selanjutnya
35
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
3 Annisa
Rachmania,
2017
Analisis Pengaruh
Fraud Triangle
Terhadap
Kecurangan
Laporan Keuangan
Pada Perusahaan
Makanan dan
Minuman Yang
Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Periode 2013-2015
Variabel
Independen yaitu :
tekanan, peluang,
dan rasionalisasi
Penelitian annisa menggunakan
metode penelitian kuantitatif
dengan sumber data sekunder dan
dalam menjelaskan setiap variabel
nya menggunakan proxy, yaitu;
financial stability, external
pressure, personal financial need,
financial target, ineffective
montioring, auditor switch.
Sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan sumber data primer
yaitu kuesioner.
Kedua, penelitian annisa variabel
dependennya yaitu Kecurangan
Laporan Keuangan,
Ketiga, populasi dalam penelitian
annisa adalah perusahaan
makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI tahun 2013 –
2015.
1. Financial Stability, Personal
Financial Need , dan
Ineffective Montioring tidak
berpengaruh terhadap
kecurangan laporan keuangan.
2. External Pressure , dan
Financial Target berpengaruh
terhadap kecurangan laporan
keuangan.
3. Auditor Switch berpengaruh
terhadap kecurangan laporan
keuangan .
4. Financial Stability, External
Pressure, Personal Financial
Need, Financial Target,
Ineffective Montioring,
Auditor Switch berpengaruh
terhadap kecurangan laporan
keuangan .
Bersambung ke halaman selanjutnya
36
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
4 Gusti Agung
Ngurah
Rahma
Yudistira,
Edy Sujana,
dan Gede
Adi
Yuniarta,
2017
Pengaruh Aspek
Tekanan,
Penegakan
Peraturan,
Rasionalisasi, dan
Wewenang Pegawai
Terhadap Fraud
(Sudi Empiris pada
SKPD Kabupaten
Karangasem)
Variabel
independen:
Tekanan dan
rasionalisasi
Dalam penelitian ini tidak
menggunakan variabel penegakan
peraturan dan wewenang pegawai
sebagai variabel independen.
Kedua, dalam penelitian yudistira
dkk hanya terfokus pada SKPD
Kabupaten Karangasem.
1. Aspek tekanan, berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
fraud
2. Penegakan peraturan
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap fraud
3. Rasionalisasi tidak
berpengaruh terhadap fraud
4. Wewenang pegawai tidak
berpengaruh terhadap fraud
5 Ardi Irphani,
2017
Pengaruh Tekanan,
Keefektifan Sistem
Pengendalian
Internal, Perilaku
Tidak Etis, dan
Jabatan dalam
Pengelola
Keuangan Terhadap
Fraud
Variabel
independen;
Tekanan,
keefektifan sistem
pengendalian
internal yang
dalam penelitian
ini sama dengan
variabel peluang
dan Jabatan
Dalam penelitian ini tidak
menggunakan variabel perilaku
tidak etis sebagai variabel
independen.
Populasi dalam penelitian Irphani
yaitu terfokus hanya pegawai
SKPD Kota metro
Dan variabel dependen di
penelitian irphani adalah fraud
1. Tekanan, dan Perilaku tidak
etis berpengaruh positif
terhadap fraud
2. Keefektifan sistem
pengendalian internal
berpengaruh negatif terhadap
fraud
3. jabatan berpengaruh positif
terhadap fraud
Bersambung ke halaman selanjutnya
37
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
6 Arif Sapta
Yuniarto,
2013
Pengaruh
Komitmen
Organisasi dengan
Kepuasan Kerja
Auditor
Pemerintah
dengan
Kepemimpinan
dan Jabatan
Sebagai Variabel
Intervening (Studi
Empiris pada
Auditor
Pemerintah yang
Bekerja di BPKP
Perwakilan Daerah
Istimewa
Yogyakarta
Terdapat variabel
jabatan
Posisi variabel jabatan dalam
penelitian Yuniarto sebagai
variabel independen, sedangkan
dalam penelitian ini sebagai
variabel moderasi.
Dalam penelitian ini tidak
terdapat variabel kepemimpinan,
komitmen organisasi dan
kepuasan kerja
1. Tidak terdapat pengaruh tidak
langsung antara
kepemimpinan, dan jabatan
organisasi dengan kepuasan
kerja bagi auditor pemerintah
yang bekerja di BPK dan
Pembangunan Perwakilan
DIY melalui komitmen
organisasi
2. Tidak terdapat hubungan
positif antara komitmen
organisasi dengan kepuasan
kerja auditor pemerintah
3. Pengaruh kepemimpinan kerja
auditor pemerintah tidak
dimediasi oleh komitmen
organisasi
Bersambung ke halaman selanjutnya
38
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
7 Ami Zahara,
2017
Pengaruh
Tekanan,
Kesempatan dan
Rasionalisasi
Terhadap
Tindakan
Kecurangan
(Fraud).
(Survei pada
Narapidana
Tipikor di
Lembaga
Pemasyarakatan
Kelas II A Kota
Pekanbaru)
Variabel
Independen:
Tekanan,
Kesempatan, dan
Rasionalisasi
Dalam penelitian ami zahara
variabel dependennya yaitu
tindakan kecurangan (fraud)
sedangkan dalam penelitian ini
variabel dependennya yaitu niat
melakukan fraud. Dan dalam
penelitian ini terdapat variabel
tambahan yaitu jabatan sebagai
variabel moderating.
Objek penelitiannya juga berbeda,
dalam penelitian Zahara objek
penelitiannya adalah narapidana
tipokor yang ada di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Kota
Pekanbaru.
1. Secara parsial Tekanan tidak
berpengaruh signifikan positif
terhadap tindakan fraud
2. Secara parsial, Peluang
berpengaruh signifikan positif
terhadap tindakan fraud
3. Secara parsial, rasionalisasi
berpengaruh signifikan positif
terhadap tindakan fraud
4. Secara simultan, tekanan,
peluang dan rasionalisasi
berpengaruh signifikan positif
terhadap tindakan fraud
Bersambung ke halaman selanjutnya
39
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
8 Yunita
Awang dan
Suhaiza
Ismail, 2017
Determinants of
financial reporting
fraud intention
among accounting
practitioners in the
banking sector
Variabel dependen:
Niat melakukan
Fraud
Variabel Independen dalam
penelitian Awang yaitu; Attitude,
Subjective Norm, Ethical
Judgement.
Populasi dari penelitian tersebut
yaitu praktisi akuntansi dalam
perbankan di malaysia
1. Attitude, dan Subjective Norm
berpengaruh signifikan positif
terhadap niat melakukan fraud
financial reporting.
2. Ethical Judgment berpengaruh
signifikan negatif terhadap niat
melakukan fraud financial
reporting.
9 Zulaikha dan
Paulus Th
Basuki
Hadiprajitno,
(2017)
Faktor-Faktor
yang
Memengaruhi
Procurement
Fraud: Sebuah
Kajian Dari
Perspektif
Persepsian Auditor
Eksternal
Variabel
independen:
pressure,
opportunity,
rationalization
Variabel dependen:
niat melakukan
fraud
Dalam penelitian zulaikha dkk
variabel pressure, opportunity,
dan rationalization dispesifikasi
menjadi beberapa variabel, yaitu
financial pressure, lemahnya
sistem, kualitas panitia
pengadaan, sikap terhadap
perilaku fraud, norma subjektif,
dan kontrol perilaku.
Objek penelitiannya, dalam
penelitian zulaikha dkk adalah
auditor BPK pusat dan beberapa
kantor perwakilan yang terpilih.
1. Tekanan finansial tidak
berpengaruh signifikan
terhadap fraud
2. Kelemahan sistem pengadaan,
kurangnya kualitas
pelaksanaan pengadaan, serta
niat fraud berpengaruh
signifikan terhadap fraud
pengadaan barang dan jasa
3. Sikap, norma subjektif, dan
kontrol perilaku yang
dipersepsikan berpengaruh
terhadap niat berbuat fraud
40
Berdasarkan tabel 2.1, sebagian besar peneliti yang telah melakukan
penelitian terkait pengaruh triangle of fraud terhadap tindakan fraud,
membuktikan bahwa terdapat pengaruh tekanan, peluang dan rasionalisasi
terhadap tindakan fraud. Theory of planned behavior menyatakan bahwa
sebelum seseorang melakukan suatu tindakan maka yang terlebih dulu
dirasakan atau dimiliki oleh setiap individu adalah niat. Teori tersebut
didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Zulaikha dan Hadiprajitno
(2017), menyatakan bahwa niat fraud berpengaruh signifikan terhadap
tindakan fraud. Karena alasan tersebut, peneliti ingin penelitian ini berbeda
dari penelitian yang telah ada yaitu menguji keterkaitan antara elemen
triangle of fraud terhadap niat melakukan fraud. Dapat dianalogikan
seperti, jika berdasarkan hasil penelitian yang terdahulu menyatakan bahwa
elemen triangle of fraud terhadap tindakan fraud memiliki pengaruh, maka
jika berkaca pada theory of planned behavior 3 elemen tersebut juga akan
berpengaruh terhadap niat seseorang untuk melakukan fraud, karena
sebelum seseorang bertindak pasti ada niat yang muncul terlebih dahulu.
41
C. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Tekanan Terhadap Niat Melakukan Fraud
Disetiap pekerjaan yang dilakukan seseorang tak terlepas dari
adanya tekanan atau tuntutan. Tekanan tersebut ada yang berasal dari
internal yaitu dari dalam diri seseorang, dan berasal dari eksternal yaitu
tekanan yang timbul atas pengaruh dari lingkungan tempat seseorang
bekerja. Tekanan juga dikategorikan menjadi tekanan keuangan dan
tekanan non-keuangan (Albercht et all., 2012; Dellaportas, 2013).
Tekanan yang dirasakan menjadi tahap pertama yang memotivasi
seseorang untuk melakukan fraud (Cressey, 1953; Wolfe dan
Hermanson, 2004; Abdullahi dan Mansor, 2015). Beberapa hasil
penelitian menujukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara
tekanan dengan dilakukannya tindakan fraud. (Rezaee,2005; Albrecht et
al., 2010; Akindele, 2011; Abdullahi, Rabi Mansor, 2015). Seperti hasil
penelitian Irphani (2017) dalam tesisnya, menyatakan bahwa tekanan
berpengaruh positif terhadap fraud, yang dalam penelitiannya jika
semakin besar tekanan pada pejabat/pegawai di Pemerintah Daerah Kota
Metro, baik tekanan dari individu itu sendiri, lingkungan kerja, dan luar
individu maka semakin tinggi kecenderunganya untuk melakukan fraud.
Sejalan dengan penelitian di atas, penelitian yang dilakukan oleh
Abdullahi dan Mansor, (2018) yang membuktikan dalam hasil
penelitiannya bahwa tekanan memiliki pengaruh signifikan terhadap
terjadinya fraud di Nigeria, dan salah satunya yang paling dominan
42
adalah tekanan keuangan yang dapat berupa sikap “keserakahan” jika
pelaku fraud merupakan orang yang berkecukupan. Tekanan-tekanan
yang mungkin diterima dan dirasakan oleh akuntan dalam melaksanakan
setiap pekerjaannya dapat mempengaruhinya untuk memiliki niat
melakukan fraud, maka peneliti menyatakan hipotesis pertama sebagai
berikut:
H1 = Tekanan (pressure) berpengaruh terhadap niat melakukan
fraud.
2. Pengaruh Peluang Terhadap Niat Melakukan Fraud
Peluang merupakan salah satu faktor yang melatarbelakangi
seseorang untuk melakukan fraud. Pada umumnya peluang dapat
disebabkan oleh lemahnya pengendalian suatu perusahaan/organisasi
(Rae dan Subramaniam, 2008; Said et al., 2017). Contoh hal yang dapat
memberikan peluang sehingga mengakibatkan terjadinya fraud diantara
karyawan yaitu: supervisi yang tidak memadai, pemisahan tugas yang
buruk, kurangnya persetujuan dari manajemen, atau sistem pengendalian
yang lemah (Sanusi et al., 2015; Said et al., 2017). Pelaku fraud
menggunakan keahlian dan pengetahuannya untuk memanfaatkan
peluang yang ada.
Seperti yang dikemukakan Dellaportas (2013) dalam penelitiannya
bahwa para pelaku fraud menggunakan pengetahuan dan pemahaman
mereka tentang sistem yang ada disuatu organisasi serta kemampuan
yang dimilikinya untuk memanipulasi dan memotong pengendalian
43
sehingga tindakan fraud yang mereka lakukan tidak dapat dideteksi.Oleh
sebab itu, penelliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 = Peluang (Opportunity) berpengaruh terhadap niat melakukan
fraud
3. Pengaruh Rasionalisasi Terhadap Niat Melakukan Fraud
Menurut Slezak (2013), rasionalisasi merupakan cara untuk
melegitimasi konsep yang tidak sesuai dengan keyakinan seseorang.
Contohnya, pada karyawan yang melakukan fraud atas laporan keuangan
mungkin berasumsi dan percaya bahwa tindakan mereka adalah demi
kepentingan terbaik perusahaan. Sikap rasionalisasi ini merupakan faktor
utama yang turut berkontribusi terhadap terjadinya suatu tindakan fraud
(Kula et al., 2011; Said et al., 2017).
Menurut Cressey (1953), seorang individu yang merupakan pelaku
yang baru pertama kali melakukan fraud, pasti memiliki justifikasi atas
dirinya untuk mendukung tindakan yang akan dilakukan. Oleh karena
itu, fraud dilakukan oleh orang – orang yang berada dalam situasi yang
sulit. Hal tersebut didukung oleh hasil survey yang dilakukan oleh
KPMG tahun 2011 di Singapura. Hasil survey tersebut menunjukkan
bukti bahwa sebagian besar pelaku fraud yang merupakan pemula
merasionalisasi tindakan mereka dan tidak menganggap diri mereka
sebagai penjahat (Said et al., 2017). Seseorang cenderung
merasionalisasikan aktivitas kriminal sebelum mereka memutuskan untuk
44
melakukan tindakan kriminal (fraud) tersebut. (Association of Certified
Fraud Examiners (ACFE), n.d.).
Penelitian yang dilakukan ACFE, mengungkapkan bahwa fraud
dalam pemerintah, karyawan atau organisasi biasanya akan merasionalisasi
tindakan mereka dalam banyak cara, yang memungkinkan mereka untuk
bersikap biasa saja atau “polos” dalam melakukan tindakan tersebut.
Mereka akan cenderung menggunakan alasan, seperti dalam hal
“penyuapan”, mereka akan berkata “penyuapan adalah budaya negara kita”,
“kita tidak tahu bahwa perilaku tersebut dianggap suap”, “kita melakukan
ini seperti biasa” dan “tidak ada cara lain untuk menyelesaikan ini”. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa sikap rasionalisasi yang dilakukan seseorang
mendukung untuk mereka melakukan tindakan fraud. Sehingga peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3 = Rasionalisasi (Rationalization) berpengaruh terhadap niat
melakukan fraud
4. Pengaruh Tekanan, Peluang, dan Rasionalisasi Secara Simultan
Terhadap Niat Melakukan Fraud
Pada poin sebelumnya telah dijelaskan bagaimana tekanan, peluang,
dan rasionalisasi secara parsial berkemungkinan dapat mempengaruhi niat
melakukan fraud. jika secara simultan atau dapat diartikan secara
bersamaan seseorang merasakan tekanan, melihat peluang, dan timbul rasa
rasionalisasi yang tinggi berkemungkinan besar seseorang akan memiliki
niat untuk melakukan fraud. Telah terbukti, dalam penelitian Zahara (2017)
tekanan, peluang dan rasionalisasi berpengaruh signifikan terhadap
45
tindakan fraud. Selain itu, dalam penelitian Rachmania (2017) menyatakan
bahwa secara bersamaan variabel tekanan, peluang dan rasionalisasi
(dengan proxy financial stability, external pressure, personal financial
need, financial target, ineffective montioring, auditor switch) berpengaruh
signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2013-2015. Sehingga, peneliti merumuskan hipotesis keempat sebagai
berikut:
H4 = Tekanan, Peluang, dan Rasionalisasi secara simultan berpengaruh
terhadap niat melakukan fraud
5. Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Tekanan, Peluang, dan
Rasionalisasi Terhadap Niat Melakukan Fraud
Berdasarkan hasil penelitian Aranya et al., (1991) dalam (Yuniarto,
2013) menjelaskan bahwa peran jabatan memberi lebih terkait komitmen
seorang akuntan terhadap tempat kerja dan profesinya, dan dijelaskan pula
semakin tinggi jabatan akuntan dalam tingkat hirarki organisasi, maka
mereka akan memiliki tingkat aktualisasi yang lebih kuat, kepuasan kerja
yang lebih besar, serta komitmen profesional dan organisasinya juga lebih
kuat.
Selain itu, karyawan yang berada pada jabatan yang lebih tinggi
memiliki rasa kepuasan yang lebih karena memiliki kebebasan dalam
melakukan perencanaan dan penilaian, sedangkan karyawan pada level
rendah besar kemungkinan akan mengalami ketidakpuasan dan kebosanan
46
karena pekerjaan yang kurang menantang dan memperoleh tanggung jawab
yang relatif kecil. Hal ini biasa terjadi pada karyawan yang memiliki
pendidikan tinggi namun memperoleh pekerjaan yang tidak sepadan dengan
kemampuan dan keahliannya (O’Rielley et al., 1991; Yuniarto, 2013).
Jika dikaitkan dengan penelitian ini, jabatan sebagai pemoderasi
berkemungkinan memberi dampak terhadap pengaruh tekanan, peluang dan
rasionalisasi terhadap niat melakukan fraud baik dampak positif maupun
negatif. Karena, berdasarkan kedua penelitian yang dibahas pada pargraf
sebelumnya, jika dianalisa ketika seseorang berada dalam jabatan yang
lebih tinggi seseorang akan memiliki tingkat aktualisasi yang lebih kuat,
kepuasan kerja yang lebih besar, serta komitmen profesional dan
organisasinya juga lebih kuat, yang dimana ketika seseorang memiliki hal
tersebut kemungkinan untuk timbul niat untuk melakukan fraud akan
cenderung kecil. Begitupun sebaliknya, ketika seorang karyawan yang
jabatannya berada pada level bawah cenderung tidak memiliki kepuasan
kerja yang baik, tidak merasa memiliki peran dalam tempat ia bekerja, dan
hal tersebut kemungkinan menimbulkan niat karyawan (akuntan) untuk
melakukan fraud lebih besar. Sehingga, peneliti merumuskan hipotesis
kelima, keenam, dan ketujuh, sebagai berikut:
H5 = Jabatan memoderasi tekanan terhadap niat melakukan fraud
H6 = Jabatan memoderasi peluang terhadap niat melakukan fraud
H7 = Jabatan memoderasi rasionaliasi terhadap niat melakukan fraud.
.
47
D. Kerangka Pemikiran
Akuntan diharapkan memiliki integritas,
kejujuran, dan transparansi dalam
menjalankan setiap tugasnya sehingga
dapat membangun kepercayaan publik
terhadap profesinya. Lalu, Jabatan yang
dimiliki akuntan juga harus
menjalankannya dengan amanah dan tidak
menyalahgunakan jabatan yang
dimilikinya.
Terdapat kasus skandal akuntansi yang
melibatkan peran akuntan dengan
jabatan tertentu yang mudah
terpengaruhi untuk terlibat dalam
tindakan-tindakan yang hanya
menguntungkan segelintir orang saja,
dan melakukan kecurangan (Fraud)
GAP
Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Tekanan,
Peluang dan Rasionalisasi Terhadap Niat Melakukan Fraud :
Survei Pada Profesi Akuntan
Basis Teori : Theory of planned behavior dan Agency Theory
Tekanan
(X1)
Peluang
(X2)
Rasionalisasi
(X3)
Jabatan
(Z)
Niat Melakukan
Fraud (Y)
Double Regression Analysis (Analisis Regresi Berganda)
dan Moderate Regression Analysis (MRA)
Hasil yang diharapkan
Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
48
Profesi akuntan diharapkan untuk memiliki integritas, kejujuran, dan
transparansi dalam menjalankan setiap tugasnya sehingga dapat membangun
kepercayaan publik terhadap profesinya. Tetapi pada kenyataannya, saat ini
tidak sedikit akuntan yang dapat dipengaruhi untuk terlibat dalam tindakan-
tindakan yang hanya menguntungkan segelintir orang saja (fraud). Sehingga
kepercayaan masyarakat (publik) mulai menurun terhadap profesi akuntan.
Keadaan ini menimbulkan keinginan untuk mengetahui hal-hal apa saja
yang menjadi latar belakang mengapa masih ada akuntan yang melakukan
tindakan fraud. Maka dari itu peneliti menggunakan teori keperilakuan atau
yang disebut theory of planned behavior sebagai teori yang mendasari untuk
mengatahui alasan seorang akuntan melakukan suatu tindakan fraud.
Faktor-faktor yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu; tekanan, peluang,
serta rasionalisasi yang diterima dan dirasakan oleh akuntan sehingga
memiliki niat melakukan tindakan fraud. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu Double Regression Analysis (Analisis Regresi
Berganda) dan Moderate Regression Analysis (MRA) dengan menggunakan
aplikasi olah data SPSS 25, penulis berharap mendapatkan hasil yang sesuai
dengan harapan peneliti yang nantinya akan menjadi kesimpulan, implikasi,
keterbatasan,dan saran.
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa pengaruh variabel independen, yaitu tekanan, peluang,
dan rasionalisasi terhadap variabel dependen yaitu niat melakukan fraud
dengan jabatan sebagai variabel moderating. Agar penelitian ini
mendapatkan hasil yang maksimal, maka ruang lingkup dalam penelitian ini
adalah akuntan di Indonesia.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian mengacu pada keseluruhan kelompok baik
orang, kejadian, ataupun peristiwa-peristiwa menarik yang nantinya akan
diinvestigasi oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
profesi akuntan kecuali akuntan pendidik, dan akuntan publik seperti;
akuntan manajemen, akuntan pemerintah dan staf keuangan. Dalam
melakukan pemilihan dan pembelajaran atas sampel yang diteliti akan
membuat peneliti mampu mengambil kesimpulan dan
mengeneralisasikannya terhadap populasi penelitian (Sekaran, 2016).
2. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
convenience sampling yaitu metode pengambilan sampel yang dapat
50
dikatakan cukup mudah, karena peneliti dapat mendapatkan data (sampel)
yang diinginkan dari anggota populasi yang dengan senang hati
memberikannya (Sekaran, 2016). Penggunaan metode pemilihan sampel
ini dengan tujuan untuk mengantisipasi jika tidak didapatkannya sampel
dari akuntan yang dimaksud sebelumnya. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh profesi akuntan yang bekerja di Indonesia..
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dalam
memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
Berikut adalah penjelasan singkat dari kedua cara yang akan digunakan
peneliti:
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperolseh data yang berkaitan dengan topik yang diteliti
melalui jurnal, buku, skripsi, tesis, internet dan perangkat lain yang relatif
sama dengan judul penelitian
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan,
yaitu peneliti memperoleh langsung data dari pihak pertama (data primer).
Subjek dalam penelitian ini adalah akuntan yang bekerja di Indonesia.
Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner langsung
kepada para akuntan. Akuntan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
seluruh profesi akuntan kecuali akuntan pendidik dan akuntan publik,
51
yaitu; akuntan manajemen, dan akuntan pemerintah. Alasan mengapa
akuntan pendidik dan akuntan publik dikecualikan dalam penelitian ini
karena arah penelitian yang dimaksudkan oleh peneliti adalah responden
yang mengisi kuesioner adalah yang mengalami dan berada dalam
posisi/keadaan yang dipertanyakan di dalam kuesioner bukan tentang
perspektif profesi akuntan terhadap isu yang sedang diteliti.
Dalam memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti mengirimkan
kuesioner kepada institusi/perusahaan tempat akuntan bekerja. Kuesioner
tersebut berisi daftar pertanyaan yang telah terstruktur mengenai variabel-
variabel yang akan diteliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi -
informasi tentang tekanan, peluang, rasionalisasi, niat melakukan fraud,
dan jabatan. Skor dari masing-masing indikator yang diperoleh dari
pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada akuntan menjadi sumber
data dalam penelitian ini.
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan terkait definisi masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian ini. Dan penjelasan terkait bagaimana
operasional dan cara pengukurannya
1. Tekanan/Pressure (X1)
Tekanan atau insentif merupakan salah satu hal yang menjadi
motivasi seseorang untuk melakukan tindakan yang ilegal. Tekanan,
timbul dari suatu permasalahan yang tidak dapat dibagikan (non-
shareable problems) (Tuanakotta, 2017:207). Dalam penelitian ini
52
tekanan diukur menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh (Said, et
al., 2017) dan (Dahlia, 2013) dan diukur menggunakan skala ordinal yaitu
skala likert, dengan skor sebagai berikut: sangat tidak setuju (1), tidak
setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).
2. Peluang/Opportunity (X2)
Persepsi seseorang yang melihat adanya peluang untuk melakukan
kejahatan tanpa diketahui orang lain merupakan elemen ke 2 yang memicu
seseorang untuk melakukan tindakan fraud (Tuanakotta, 2017:211). Dalam
penelitian ini peluang diukur menggunakan kuesioner yang dikembangkan
oleh (Said, et al., 2017) dan (Dahlia, 2013) dan diukur menggunakan skala
ordinal yaitu skala likert, dengan skor sebagai berikut: sangat tidak setuju
(1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).
3. Rasionalisasi/Rationalization (X3)
Rasionalisasi merupakan sikap mencari pembenaran sebelum
melakukan fraud, bukan sesudahnya. Sikap rasionalisasi diperlukan agar
pelaku dapat mencerna perilakunya yang melawan hukum untuk tetap
mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang dipercaya (Tuanakotta,
2017:212). Dalam penelitian ini Rasionalisasi diukur menggunakan kuesioner
yang dikembangkan oleh (Said, et al., 2017) dan (Dahlia, 2013) dan diukur
menggunakan skala ordinal yaitu skala likert, dengan skor sebagai berikut:
sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat
setuju (5).
53
4. Niat Melakukan Fraud (Y)
Niat melakukan fraud merupakan suatu hasrat yang dimiliki
seseorang untuk melakukan perilaku yang tidak etis atau menyalahi
aturan. Niat ini timbul karena kurangnya integritas dalam diri individu.
Dalam penelitian ini niat melakukan fraud diukur menggunakan kuesioner
yang dikembangkan oleh (Zulaikha dan Hadiprajitno, 2017) diukur
menggunakan skala ordinal yaitu skala likert, dengan skor sebagai berikut:
sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat
setuju (5).
5. Jabatan (Z)
Jabatan merupakan suatu hal yang diperoleh oleh seseorang dalam
setiap aktivitasnya terutama dalam pekerjaan. Jabatan yang dimiliki
seseorang dapat mempengaruhi sikap/perilakunya dalam bertindak. Dalam
penelitian ini jabatan diukur menggunakan kuesioner yang dikembangkan
oleh (Yuniarto, 2013) diukur menggunakan skala ordinal yaitu skala
likert, dengan skor sebagai berikut: sangat tidak setuju (1), tidak setuju
(2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Jurnal Acuan Indikator No Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Tekanan/Pressure
(Said et al.,
2017a)
1. Tekanan pekerjaan saya
cukup tinggi. 1
Ordinal
54
Lanjutan
Jurnal Acuan Indikator No Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
2. Pekerjaan saya mengharuskan
tercapainya Key Performance
Indicator (KPI) yang
ditetapkan oleh perusahaan.
2 Ordinal
3. Dalam suatu waktu saya
memiliki beberapa pekerjaan
yang harus dilakukan secara
simultan.
3 Ordinal
4. Saya menghadapi tekanan
pekerjaan yang terus –
menerus.
4 Ordinal
5. Saya merasa terbebani oleh
besarnya kebutuhan keuangan
keluarga.
5 Ordinal
6. Saya sering menunda
pembayaran utang karena
tidak memiliki cukup uang.
6 Ordinal
Tekanan/Pressure
(Dahlia, 2013)
7. Dalam kondisi tertentu, saya
terpaksa harus melakukan
pekerjaan yang bertentangan
dengan hati nurani.
7 Ordinal
8. Saya dipaksa menyusun
laporan keuangan yang tidak
sesuai dengan kondisi
sebenarnya.
8 Ordinal
9. Perusahaan akan memberikan
sanksi kepada pegawai yang
memiliki kinerja buruk.
9 Ordinal
Peluang /
Opportunity
(Said et al.,
2017a)
1. Transaksi dalam jumlah
tertentu harus mendapat
persetujuan pejabat yang
berwenang dan
terdokumentasi dengan baik.
10 Ordinal
2. Setiap transaksi harus dicatat
dengan tepat waktu.
11 Ordinal
Peluang /
Opportunity
(Dahlia, 2013)
3. Dilakukannya pemeriksaan
internal secara rutin
12 Ordinal
Peluang /
Opportunity
(Said et al., 2017)
4. Pemisahan peran dan
tanggung jawab setiap divisi
harus jelas.
13 Ordinal
55
Jurnal Acuan Indikator No Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
5. Kegiatan pengawasan,
pemantauan, dan peninjauan
kerja harus dilakukan secara
berkala.
14 Ordinal
6. Kebijakan, prosedur, dan SOP
harus terdokumentasi dengan
baik.
15 Ordinal
7. Brangkas tempat penyimpanan
uang harus diletakkan di
tempat yang aman.
16 Ordinal
8. CCTV yang digunakan harus
berfungsi dengan baik dan
dapat merekam setiap aktivitas
dalam lingkungan pekerjaan.
17 Ordinal
Peluang /
Opportunity
(Dahlia, 2013)
9. Ketika atasan melakukan
tindakan yang keliru, saya
merasa takut untuk
mengingatkannya.
18 Ordinal
10. Saya merasa nyaman untuk
merekrut pegawai yang
memiliki hubungan
kekerabatan dengan saya.
19 Ordinal
11. Untuk meminimalisir peluang
terjadinya fraud, perlu
dilakukan pemeriksaan
eksternal oleh KAP.
20 Ordinal
12. Rotasi jabatan harus dilakukan
secara berkala.
21 Ordinal
13. Pekerjaan harus dilakukan
berdasarkan SOP.
22 Ordinal
14. Pemberian sanksi harus
setimpal dengan tingkat
pelanggaran yang dilakukan.
23 Ordinal
Rasionalisasi /
Rationalization
(Said et al., 2017)
1. Saya dibayar rendah dengan
tanggung jawab besar.
24 Ordinal
2. Tidak ada orang yang merasa
dirugikan ketika saya
menggunakan fasilitas kantor
untuk keperluan pribadi.
25 Ordinal
56
Jurnal Acuan Indikator No Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
3. Menggunakan uang kas tanpa
seizin kantor dan
mengembalikannya tepat
waktu bukan perbuatan
tercela.
26 Ordinal
4. Saya percaya bahwa hadiah
dari pelanggan, vendor atau
kolega merupakan hasil dari
pelayanan yang saya berikan.
27 Ordinal
5. Adanya kebebasan dalam
bertindak terhadap kebijakan
dan prosedur terkadang harus
ditoleransi untuk membantu
rekan kerja.
28 Ordinal
6. Kecurangan yang saya
lakukan karena saya berhak
untuk mendapatkan sesuatu
yang lebih dari seharusnya.
29 Ordinal
7. Saya melakukan kecurangan
karena saya tidak
diperlakukan secara wajar
oleh perusahaan.
30 Ordinal
Rasionalisasi /
Rationalization
(Dahlia, 2013)
8. Saya rela melakukan
kecurangan, jika untuk
kepentingan bersama.
31 Ordinal
9. Saya berbuat curang, karena
atasan juga melakukannya.
32 Ordinal
10. Untuk mencapai tujuan, saya
lebih memilih jalan pintas
walaupun melanggar aturan.
33 Ordinal
Niat Melakukan
Fraud
(Zulaikha &
Hadiprajitno,
2017)
1. Memperkecil biaya yang
dicatat agar laba perusahaan
terlihat tinggi, merupakan
perbuatan yang etis.
34 Ordinal
2. Memperbesar catatan piutang
agar kinerja perusahaan dinilai
baik merupakan tindakan etis.
35 Ordinal
3. Ada indikasi bahwa perilaku
fraud dilakukan dengan niat
untuk menguntungkan diri
sendiri ataupun pihak lain.
36 Ordinal
57
Jurnal Acuan Indikator No Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
4. Ada indikasi bahwa pelaku
fraud berusaha untuk
menutupi kecurangan dengan
cara mencari celah dan
kelemahan dari peraturan.
37 Ordinal
Jabatan
(Yuniarto, 2013)
1. Jabatan yang saya terima
merupakan hasil kerja dan
dedikasi saya selama ini.
38 Ordinal
2. Jabatan saya saat ini
memotivasi saya untuk
bekerja lebih baik guna
memenuhi kebutuhan.
39 Ordinal
3. Wewenang yang saya miliki,
sesuai dengan jabatan saya
saat ini.
40 Ordinal
4. Dengan adanya jabatan, maka
rencana dan tujuan pekerjaan
menjadi jelas.
41 Ordinal
5. Jabatan saya saat ini, saya
mampu mengendalikan
kejadian yang dapat
mempengaruhi pekerjaan
saya.
42 Ordinal
6. Dengan wewenang yang saya
miliki, saya dapat mencegah
hal – hal negatif yang dapat
mempengaruhi kinerja.
43 Ordinal
7. Saya kurang senang dengan
jabatan yang tinggi karena
akan menambah beban kerja.
44 Ordinal
8. Menurut saya sebuah jabatan
adalah hasil dari sebuah
dedikasi.
45 Ordinal
9. Jabatan saya saat ini
merupakan kesempatan untuk
mengembangkan diri dan
karir.
46 Ordinal
10. Menurut saya jabatan adalah
amanat yang harus dijalankan
dengan baik.
47 Ordinal
11. Dengan jabatan saat ini saya
dapat berinteraksi dengan
lingkungan dalam pekerjaan
maupun diluar pekerjaan
48 Ordinal
58
E. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan salah satu metode analisis data
yang menggambarkan secara deskriptif mengenai suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali,
2018:19). Dalam penelitian ini statistik deskriptif digunakan untuk
menggambarkan skor terendah, tertinggi, dan rata-rata, serta standar
deviasi dari jawaban yang diberikan responden.
2. Uji Kualitas Data
Kualitas data dari sebuah penelitian ditentukan oleh kualitas
instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang
valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid
dan dapat digunakan untuk mengukur seseuatu yang hendak diukur. Ada
dua konsep untuk mengukur kualitas data.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa baiknya
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner penelitian.
Menurut Ghozali (2018:51), suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika
pertanyaan yang tertera dalam kuesioner tersebut mampu mengungkap
suatu yang diukur.
59
Dalam penelitian ini untuk pengujian validitas menggunakan
Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara
nilai yang diperoleh dari setiap pertanyaan yang terdapat pada
kuesioner. Apabila nilai Pearson Correlation yang didapat memiliki
tanda bintang ** dan nilai sig. dibawah 0,05 itu menunjukkan bahwa
data yang diperoleh valid (Ghozali, 2018:54).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini merupakan alat ukur untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang atas
setiap pertanyaan pada kuesioner adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Ghozali, 2018:45).
Dalam penelitian ini menggunakan cara one shot atau satu kali
pengukuran saja, dimana pengukurannya hanya sekali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi
antar jawaban dari setiap pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan
dengan pengujian cronbach alpha (α). Menurut Nunnally (1994) dalam
(Ghozali, 2018:46), suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai cronbach alpha > 0,70.
3. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini menggunakan pengujian asumsi klasik sebelum
dilakukannya pengujian hipotesis atas model regresi utama. Oleh karena
itu, dasar analisis regresi memerlukan uji asumsi. Tujuan dari pengujian
60
ini yaitu untuk menghindari terjadinya multikolinieritas, dan
heteroskedastisitas
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen, jika variabel independen saling berkorelasi maka
variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen
adalah nol. Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk melihat ada
tidaknya hubungan linear antara variabel bebas (indeks), dilakukan
dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance
value. Batas dari tolerance value adalah > 0,10 atau nilai VIF < 10.
Jika tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF di atas 10, maka
terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2018:107-108).
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang tidak terdapat heterokedastisitas. Ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas: 1) menggunakan
61
scatterplot, 2) uji park, 3) Uji Glejser dan 4) uji white (Ghozali,
2018:137-138).
Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan
scatterplot, dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi
variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar
analisis pengambilan keputusan dalam pengujian ini yaitu:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
c. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas yaitu untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti yang telah diketahui bahwa uji t dan uji f
mengasumsikan bahwa nila residual mengikuti distribusi normal. Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal yaitu analisis grafik dan analisis statistik (Ghozali,
2018:161).
62
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis
statistik. Analisis statistik dilakukan untuk memberikan keyakinan
yang memadai terkait hasil uji normalitas. Karena, uji normalitas
dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual
keliatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Uji statistik
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu; uji statistik sederhana yang dapat
dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual, dan
uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Namun, dalam
penelitian ini untuk analisis statistik hanya menggunakan uji statistik
non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Data dapat dikatakan lulus
uji normalitas ketika angka Asymp. Sig. >0,05(Ghozali, 2018:166).
4. Uji Hipotesis
Penelitian ini memiliki 2 tahapan dalam menguji hipotesis, tahap
pertama pengujian dengan analisis regresi berganda, dan tahapan ke dua
yaitu pengujian dengan analisis regresi moderat (MRA), berikut
penjelasannya:
a. Analisis Regresi Berganda
Pada dasarnya analisis regresi berganda sama konsepnya dengan
analisis regresi sederhana, tetapi yang membedakan adalah jumlah
variabel bebas (independen). Pada analisis regresi sederhana terdiri dari
dua variabel (satu variabel dependen, dan satu variabel independen).
Sedangkan, pada analisis regresi berganda terdapat satu variabel
dependen dan dua atau lebih variabel independen. Analisis regresi
63
berganda diperlukan untuk mengetahui arah hubungan (positif/negatif)
antara variabel dependen dengan variabel independen. Hal tersebut
dapat diukur dari koefisien determinasi (R2), uji statistik f, uji statistik t
(Arifin, 2017:156).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah tekanan,
peluang, dan rasionalisasi. Lalu variabel dependennya adalah niat
melakukan fraud. Untuk menguji hipotesis dari variabel – variabel
tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Y1 = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y1 = Niat Melakukan Fraud
α = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Pressure (Tekanan)
X2 = Opportunity (Peluang)
X3 = Rationalization (Rasionalisasi)
e = error term (tingkat kesalahan penduga dalam penelitian)
1) Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variable-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
64
sangat terbatas. Dan jika nilai R2 mendekati satu berarti variable-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali,
2018:97).
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik f)
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel –
variabel independen yang dimasukkan model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel
dependen. Uji f juga berguna untuk mengetahui model yang
digunakan layak (fit) untuk memprediksi variable dependen (Y).
Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah
dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi,
dimana jika nilai signifikansi yang didapat <0,05 (α = 5%) maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen yang menandakan bahwa semua variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau
dengan kata lain hipotesis diterima (Ghozali, 2018:98).
3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Pengujian ini digunakan untuk membuktikan signifikansinya
terhadap pengaruh variabel independen secara individu dalam
menjelaskan variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi
sebesar 5% (0,05), maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2018:99):
65
a) Apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka Ho akan ditolak,
artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua
variabel independen terhadap variabel dependen.
b) Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka Ho akan diterima,
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara semua
variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderate (Moderated Regression
Analysis - MRA)
Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression
Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda
dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi
Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menentukan pengaruh variabel
moderasi dari jabatan pada pengaruh variabel utama. Variabel moderasi
adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah
variabel independen lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018).
Uji MRA dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Y1 = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5(X1 X4) + b6 (X2 X4) +
b7(X3 X4) + e
Keterangan:
Y1 = Niat Melakukan Fraud
α = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Pressure (Tekanan)
X2 = Opportunity (Peluang)
X3 = Rationalization (Rasionalisasi)
66
X4 = Jabatan
X1 X4 = Variabel perkalian antara pressure dengan jabatan yang
menggambarkan perngaruh variabel moderating, jabatan
terhadap hubungan pressure dengan niat melakukan
fraud
X2 X4 = Variabel perkalian antara opportunity dengan jabatan
yang menggambarkan perngaruh variabel moderating,
jabatan terhadap hubungan opportunity dengan niat
melakukan fraud
X3 X4 = Variabel perkalian antara rationalization dengan jabatan
yang menggambarkan perngaruh variabel moderating,
jabatan terhadap hubungan rationalization dengan niat
melakukan fraud
e = Error term (tingkat kesalahan pendugaan dalam
penelitian)
67
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap profesi akuntan di Indonesia
dengan wilayah sebaran di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan
Sulawesi. Hal ini dilakukan agar hasil dari penelitian ini dapat lebih
merepresentasikan hasil secara keseluruhan. Profesi Akuntan yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh profesi akuntan
kecuali akuntan pendidik dan akuntan publik, yaitu; akuntan manajemen,
dan akuntan pemerintah. Alasan mengapa akuntan pendidik dan akuntan
publik dikecualikan dalam penelitian ini karena arah penelitian yang
dimaksudkan oleh peneliti adalah responden yang mengisi kuesioner
merupakan seseorang yang mengalami dan berada dalam posisi/keadaan
yang dipertanyakan di dalam kuesioner bukan tentang perspektif
responden terhadap isu yang sedang diteliti.
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui;
1) penyebaran kuesioner secara langsung dengan mendatangi dan
memberikan kepada staf di kantor/instansi yang bersangkutan, 2)
pengiriman kuesioner menggunakan e-mail, dan 3) penggunaan kuesioner
online yang dibuat melalui google form. Proses Penyebaran kuesioner
dimulai 9 Januari 2019 sampai dengan 17 Maret 2019. Responden yang
68
berada diluar Jakarta menggunakan kuesioner online yang diberikan
melalui link yang diberikan oleh peneliti.
Berikut adalah gambaran mengenai data dan sampel yang disajikan
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data Sample Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Jumlah Kuesioner yang disebar 130 100%
2 Jumlah Kuesioner yang tidak kembali 26 20%
3 Jumlah Kuesioner yang tidak dapat diolah 1 0,77%
4 Jumlah Kuesioner yang dapat diolah 103 79,23% Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Kuesioner yang telah disebar berjumlah 130 kuesioner dan jumlah
yang kembali adalah berjumlah 103 kuesioner atau 79,23%. Kuesioner
yang tidak kembali sebanyak 26 kuesioner atau 20%, hal ini dikarenakan
ada instansi tidak bsa menemukan sasaran responden dari kuesioner kami.
Total kuesioner yang dapat diolah yaitu 103 buah atau 79,23%
dengan proporsi 37 kuesioner disebar manual, 8 kuesioner disebar melalui
e-mail, dan 58 kuesioner dari googleform. Sedangkan, kuesioner yang
tidak dapat diolah sebanyak 1 buah atau 0,77% dikarenakan responden
melakukan pengisian secara sembarang.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden didalam penelitian ini adalah akuntan yang ada di
Indonesia sehingga mampu memberikan informasi terkait variabel yang
sedang di teliti yaitu tekanan, peluang, rasionalisasi, jabatan, dan niat
melakukan fraud). Berikut adalah deskripsi mengenai identitas responden
yang terdiri dari; jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama masa
69
kerja, profesi yang sedang dijalani, lokasi penelitian, dan jabatan sebagai
akuntan.
a. Deskripsi Profil Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini Tabel 4.2 akan menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 38 36.9 36.9 36.9
Perempuan 65 63.1 63.1 100.0
Total 103 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Tabel 4.2 menujukkan bahwa sebanyak 65 orang atau 63,1%
responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan, dan sisanya
sebanyak 38 orang atau 36,9% responden berjenis kelamin laki – laki.
b. Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Usia
Berikut ini Tabel 4.3 akan menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid >40 tahun 17 16.5 16.5 16.5
20-25 tahun 32 31.1 31.1 47.6
26-30 tahun 20 19.4 19.4 67.0
31-35 tahun 25 24.3 24.3 91.3
36-40 tahun 9 8.7 8.7 100.0
Total 103 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
70
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang ada dalam
penelitian ini berusia 20-25 tahun yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar
31,1%. Responden yang berusia 26-30 tahun sebanyak 20 orang atau
19,4%, responden yang berusia 31-35 tahun sebanyak 25 orang atau
24,3%, responden yang berusia 36-40 tahun sebanyak 9 orang atau 8,7%,
dan responden yang berusia >40 tahun sebanyak 17 orang atau 16,5%.
Sebagian besar responden dalam penelitian ini, merupakan generasi
milenial. Generasi milenial adalah generasi yang lahir mulai tahun 1980-
1995 (Putra, 2016). Jika dihitung ditahun penelitian dilaksanakan berarti
generasi milenial adalah generasi yang saat ini berusia 39 tahun, dan
responden yang masuk dalam usia 39 tahun atau dibawahnya yaitu
sebanyak 77 orang (>50% responden). Generasi milenial merupakan
generasi yang sudah tidak asing dengan teknologi. Selain itu, karakteristik
generasi milenial yaitu tidak suka hal yang monoton, tidak suka dalam
tekanan, dan cenderung mudah bosan terhadap suatu rutinitas yang
mengakibatkan individu tersebut sering berpindah tempat bekerja.
c. Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berikut ini Tabel 4.4 akan menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pendidikan terakhir.
71
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Diploma 16 15.5 15.5 15.5
S1 70 68.0 68.0 83.5
S2 17 16.5 16.5 100.0
Total 103 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Tabel 4.4 menujukkan bahwa sebagian besar responden dalam
penelitian ini berpendidikan Strata satu (S1) dengan jumlah sebanyak 70
orang atau sebesar 68%. Sisanya yang berpendidikan diploma sebanyak
16 orang atau 15,5%, lalu yang berpendidikan Strata dua (S2) sebanyak 17
orang atau 16,5%.
Dikaitkan dengan penelitian ini, pendidikan juga merupakan salah
satu faktor yang dapat mendukung seseorang memiliki niat melakukan
fraud. Semakin tinggi pendidikan seseorang mencerminkan pengetahuan
yang luas, daya berfikir dan menganalisa lebih dalam, terasah cara
berfikir, pengetahuan, dan kemampuan menganalisa. Hal tersebut dapat
membuat seseorang menangkap peluang jauh lebih banyak karena
kemampuan yang dimilikinya, terlebih jika sistem pengendalian ditempat
dia bekerja tidak berjalan dengan baik (buruk). Responden dalam
peneltian ini sebagian besar pendidikan terakhirnya S1, dimana idealnya
seseorang yang telah melewati pendidikan S1, sudah mulai terasah
kemampuannya dalam menganalisa dan mempelajari sesuatu secara
mendalam.
72
d. Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja
Berikut ini Tabel 4.5 akan menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan lama masa kerja.
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Berdasarkan informasi pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa
mayoritas responden sebanyak 52 orang atau 50,5% telah bekerja selama
0-5 tahun di perusahaan/instansi tempat mereka bekerja. Sisanya sebanyak
39 orang atau 37,9% telah bekerja selama 6-10 tahun, 6 orang atau 5,8%
telah bekerja selama 11-15 tahun, dan sebanyak 6 orang atau 5,8% telah
bekerja selama lebih dari 20 tahun.
Lama masa kerja, jika dikaitkan dengan isu yang dibahas dalam
penelitian ini, lama masa kerja dapat juga menjadi salah satu indikator
yang dapat memicu timbulnya niat seseorang melakukan fraud. Ketika
semakin lama masa kerja seseorang disuatu perusahaan/instansi secara
sadar ataupun tidak orang tersebut akan memahami sistem yang ada
ditempat ia bekerja.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid >20 tahun 6 5.8 5.8 5.8
0-5 tahun 52 50.5 50.5 56.3
11-15 tahun 6 5.8 5.8 62.1
6-10 tahun 39 37.9 37.9 100.0
Total 103 100.0 100.0
73
Tetapi sebagian besar responden dalam penelitian ini lama masa
kerja hanya pada rentang waktu 0-5 tahun. Waktu yang cukup singkat
untuk mempelajari dan mencari celah dari suatu pengendalian.
e. Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Profesi yang Sedang
Dijalani
Berikut ini Tabel 4.6 akan menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan profesi yang sedang dijalani.
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Profesi yang Sedang
Dijalani
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan infomasi yang ada pada Tabel 4.6 menujukkan bahwa
sebagian besar responden dalam penelitian ini berprofesi sebagai Akuntan
Manajemen atau Akuntan yang bekerja di perusahaan, yaitu sebanyak 79
orang atau 76,7% dan sisanya berprofesi sebagai Akuntan Pemerintah
yaitu sebanyak 24 orang atau 23,3%.
f. Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Lokasi Pengisian
Kuesioner
Berikut ini Tabel 4.7 akan menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan lokasi pengisian kuesioner.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Akuntan
Manajemen
79 76.7 76.7 76.7
Akuntan
Pemerintah
24 23.3 23.3 100.0
Total 103 100.0 100.0
74
Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi Pengisian
Kuesioner
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Pulau Jawa 99 96.1 96.1 96.1
Pulau Kalimantan 1 1.0 1.0 97.1
Pulau Sulawesi 2 1.9 1.9 99.0
Pulau Sumatera 1 1.0 1.0 100.0
Total 103 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.7 menujukkan bahwa sebagian besar responden melakukan
pengisian kuesioner di pulau Jawa yaitu sebanyak 99 orang atau sebesar
96,1%, sisanya lokasi pengisian kuesioner dilakukan di Pulau Kalimantan
yaitu sebanyak 1 orang atau 1%, lalu pulai Sulawesi sebanyak 2 orang
atau 1,9%, dan Pulau Sumatera sebanyak 1 orang atau sebesar 1%. Hal ini
disebabkan karena penyebaran kuesio ner lebih banyak dilakukan di
perusahaan atau instansi yang berada di pulau Jawa terlebih
JABODETABEK.
g. Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Jabatan
Berikut ini Tabel 4.8 akan menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan lokasi Jabatan.
Tabel 4.8
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kepala Bagian 17 16.5 16.5 16.5
Kepala Bidang 7 6.8 6.8 23.3
staf keuangan 79 76.7 76.7 100.0
Total 103 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
75
Berdasarkan Tabel 4.8 menujukkan bahwa mayoritas responden
dalam penelitian ini menduduki jabatan sebagai staf keuangan yaitu
sebanyak 79 orang atau sebesar 76,7%. Lalu, sebanyak 17 orang atau
sebesar 16,5% menduduki jabatan sebagai Kepala Bagian dan sisanya
menduduki jabatan sebagai Kepala Bidang yaitu sebanyak 7 orang atau
sebesar 6,8%.
Dikaitkan dengan penelitian ini, sebagian besar responden
menduduki jabatan pada level terendah yaitu sebagai staf keuangan. Pada
dasarnya dilevel manapun jabatan yang diduduki tetap berpotensi akan
timbul niat melakukan fraud bahkan sampai dilakukannya tindakan fraud.
Namun, melalui jabatan terutama jabatan level menengah sampai tinggi
cenderung mempunyai kewenangan yang lebih luas, dan biasanya pada
jabatan level ini lebih menggunakan analisa dan kecerdasan berfikir. Hal
tersebut yang menjadi peluang seseorang untuk memiliki niat melakukan
fraud. Lalu untuk jabatan level rendah seperti staf keuangan, faktanya
lebih banyak pekerjaan yang membutuhkan waktu dan tenaga, memiliki
atasan yang beragam. Hal tersebut yang dapat menyebabkan individu
merasakan tekanan yang lebih banyak.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Hasil uji statistik deskriptif terhadap variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu; tekanan, peluang, rasionalisasi,
jabatan, dan niat melakukan fraud disajikan dalam tabel 4.9
76
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Tekanan 103 9 42 25.02 5.859
Peluang 103 44 70 59.40 5.968
Rasionalisasi 103 25 50 40.63 4.305
Niat Melakukan Fraud 103 9 20 15.24 2.915
Jabatan 103 32 55 41.97 4.979
Valid N (listwise) 103
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dideskripsikan bahwa jumlah
responden (N) yang valid dan dapat diproses lebih lanjut yaitu sebanyak
103 responden. Pada variabel tekanan, skor jawaban minimum responden
sebesar 9, skor jawaban maksimum sebesar 42, dengan skor rata-rata
jawaban sebesar 25,02 dan standar deviasi sebesar 5,859. Pada variabel
peluang, skor jawaban minimum responden sebesar 44 dan skor jawaban
maksimum 70, dengan skor rata-rata jawaban sebesar 59,40 dan standar
deviasi sebesar 5,968. Pada variabel rasionalisasi, skor jawaban minimum
responden sebesar 25, skor jawaban maksimum sebesar 50, dengan skor
rata – rata jawaban sebesar 40,63, dan standar deviasi sebesar 4,305. Pada
variabel niat melakukan fraud skor jawaban minimum responden sebesar
9, skor jawaban maksimum sebesar 20, dengan skor rata-rata jawaban
sebesar 15,24, dan standar deviasi sebesar 2,915. Terakhir pada variabel
jabatan skor jawaban minimum responden sebesar 32, skor jawaban
maksimum sebesar 55, dengan skor rata-rata jawaban sebesar 41,97, dan
standar deviasi sebesar 4,979.
77
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah niat
melakukan fraud (Y), tekanan (X1), peluang (X2), rasionalisasi (X3),
dan jabatan (Z). Tabel – tabel dibawah ini menujukkan hasil uji
validitas untuk setiap variabel.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Niat Melakukan Fraud
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
NMF1 0,549** 0,000 VALID
NMF2 0,595** 0,000 VALID
NMF3 0,832** 0,000 VALID
NMF4 0,878** 0,000 VALID
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.10 menujukkan hasil uji validitas variabel niat
melakukan fraud mempunyai kriteria valid untuk semua butir
pertanyaan dengan nilai sig <0,05.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Tekanan
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
T1 0,675** 0,000 VALID
T2 0,606** 0,000 VALID
T3 0,752** 0,000 VALID
T4 0,740** 0,000 VALID
T5 0,697** 0,000 VALID
T6 0,615** 0,000 VALID
T7 0,506** 0,000 VALID
T8 0,535** 0,000 VALID
T9 0,631** 0,000 VALID
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
78
Tabel 4.11 menujukkan hasil uji validitas variabel tekanan
mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan dengan nilai
sig <0,05.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Peluang
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
P1 0,631** 0,000 VALID
P2 0,708** 0,000 VALID
P3 0,733** 0,000 VALID
P4 0,616** 0,000 VALID
P5 0,743** 0,000 VALID
P6 0,673** 0,000 VALID
P7 0,454** 0,000 VALID
P8 0,538** 0,000 VALID
P9 0,357** 0,000 VALID
P10 0,579** 0,000 VALID
P11 0,515** 0,000 VALID
P12 0,555** 0,000 VALID
P13 0,643** 0,000 VALID
P14 0,668** 0,000 VALID
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.12 menujukkan hasil uji validitas variabel peluang
mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan dengan nilai
sig <0,05.
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Rasionalisasi
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
R1 0,464** 0,000 VALID
R2 0,583** 0,000 VALID
R3 0,538** 0,000 VALID
R4 0,638** 0,000 VALID
R5 0,453** 0,000 VALID
R6 0,680** 0,000 VALID
R7 0,621** 0,000 VALID
R8 0,687** 0,000 VALID
79
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
R9 0,633** 0,000 VALID
R10 0,628** 0,000 VALID
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.13 menujukkan hasil uji validitas variabel
rasionalisasi mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan
dengan nilai sig <0,05.
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Jabatan
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
J1 0,710** 0,000 VALID
J2 0,498** 0,000 VALID
J3 0,752** 0,000 VALID
J4 0,656** 0,000 VALID
J5 0,747** 0,000 VALID
J6 0,795** 0,000 VALID
J7 0,316** 0,000 VALID
J8 0,556** 0,000 VALID
J9 0,702** 0,000 VALID
J10 0,423** 0,000 VALID
J11 0,573** 0,000 VALID
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.14 menujukkan hasil uji validitas variabel jabatan
mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan dengan nilai
sig <0,05.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian dengan mengukur koefisien Cronbach Alpha.
Suatu konstruk/variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2018:46).
80
Tabel 4.15 dibawah ini menujukkan hasi uji reliabilitas pada
variabel penelitian yang terdiri dari; variabel tekanan, peluang,
rasionalisasi, jabatan, dan niat melakukan fraud.
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Tekanan 0,821 Reliabel
Peluang 0,866 Reliabel
Rasionalisasi 0,802 Reliabel
Jabatan 0,834 Reliabel
Niat Melakukan Fraud 0,714 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Dilakukannya uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat
apakah terjadi korelasi atau keterkaitan antara variabel bebas
(independen). Dibawah ini Tabel 4.16 menyajikan hasil uji
multikolinieritas.
Tabel 4.16
Hasil Uji Multikolinieritas
Constant Collinearity Statistcs
Tolerance VIF
TT 0,856 1,168
TP 0,576 1,736
TR 0,648 1,543
TJ 0,667 1,499
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada Tabel 4.16 dapat
terlihat bahwa penelitian ini terbebas dari multikolinieritas karena
memiliki nilai tolerance >0,10 dan nilai VIF < 10. Maka dapat
81
dikatakan tidak terjadi gejala multikoliniearitas antar variabel
(Ghozali, 2018:107-108).
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini hanya
menggunakan analisis grafik. Berikut hasil analisisnya;
Gambar 4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa titik – titik menyebar
secara acak dan tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali, 2018:139).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini hanya menggunakan
analisis statistik dengan uji statistic Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Beriku hasil analisis statistik pada table 4.17
82
Tabel 4.17
Hasil Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 103
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,51188839
Most Extreme
Differences
Absolute ,083
Positive ,083
Negative -,036
Test Statistic ,083
Asymp. Sig. (2-tailed) ,074c
Monte Carlo Sig.
(2-tailed)
Sig. ,450d
99% Confidence
Interval
Lower
Bound
,437
Upper
Bound
,463
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa angka Asymp. Sig. sebesar
0,074 (lebih dari 0,05). Hasil tersebut menujukkan bahwa distribusi
data dalam penelitian ini dikatakan normal dan lulus uji normalitas.
4. Hasil Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan guna membuktikan
kebenaran atas hipotesis yang telah dibuat, bahwa diduga tekanan,
peluang, dan rasionalisasi memiliki pengaruh terhadap niat melakukan
fraud dengan Jabatan sebagai variabel pemoderasi. Hasil uji hipotesis
pada penelitian ini dilakukan dengan 2 tahapan, pertama dengan analisis
regresi berganda guna mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
83
variabel dependen , kedua dilanjutkan dengan analisis regresi moderat
(MRA) guna menguji variabel moderasi menggunakan uji interaksi.
a. Hasil Uji Regresi Berganda
1) Uji Koefisiensi Determinasi (Adjusted R-Square)
Pengujian yang dilakukan untuk menguku kemampuan
variabel independen menjelaskan variabel dependen. Tabel 4. 18
dibawah ini menyajikan hasil uji koefisiensi determinasi
(Adjusted R-Square) untuk penelitian ini.
Tabel 4.178
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .508a .258 .227 2.563
a. Predictors: (Constant), TT,TP,TR,TJ
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa variabel niat melakukan
fraud dapat dijelaskan oleh variabel tekanan, peluang, dan
rasionalisasi sebesar 0,227 atau 22,7%. Sedangkan sisanya
sebesar 0,773 atau 77,2% dijelaskan oleh faktor-faktor atau
variabel diluar penelitian ini. Faktor-faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi niat melakukan fraud diantaranya sikap, norma
subjektif, dan kontrol perilaku persepsian.
2) Uji Statistik f
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah model
yang digunakan sudah signifikan. Apabila nilai signifikansi
<0,05, maka dapat dinyatakan bahwa model yang digunakan
84
sudah signifikan. Berikut hasil uji statistik F untuk penelitian ini
disajikan pada Tabel 4.19
Tabel 4.189.
Hasil Uji Statistik f
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square f Sig.
1 Regression 223.355 4 55.839 8.503 .000b
Residual 643.577 98 6.567
Total 866.932 102
a. Dependent Variable: Niat Melakukan Fraud
b. Predictors: (Constant), TT,TP,TR,TJ
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.19 menujukkan bahwa nilai signifikan pada
kolom Sig. Sebesar 0,000 dimana nilai tersebut <0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa model penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini sudah fit. Berdasarkan nilai Sig. tersebut juga dapat
dikatakan bahwa tekanan, peluang, dan rasionalisasi secara
simultan mempengaruhi niat melakukan fraud.
3) Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t dilakukan guna melihat seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara parsial menerangkan
variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan, apabila nilai
signifikansi <0,05 maka dapat dinyatakan variabel independen
secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali,
2018:98). Dibawah ini tabel 4.20 menyajikan hasil uji
signifikansi parsial (uji statistik t).
85
Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.593 3.495 3.031 .003
TT -.174 .047 -.350 -3.720 .000
TP .072 .056 .148 1.291 .200
TR .155 .073 .228 2.112 .037
TJ -.037 .059 -.066 -.617 .539
a. Dependent Variable: Niat Melakukan Fraud
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas, angka signifikansi dari variabel
tekanan dan rasionalisasi <0,05 itu berarti secara parsial kedua
variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
Sedangkan untuk variabel peluang menunjukkan angka
signifikansi >0,05 sehingga variabel peluang secara parsial tidak
mempengaruhi variabel dependen maka dapat diperoleh
persamaan model regresi berganda sebagai berikut:
Y = 10,593 -0,174X1 + 0,072X2 + 0,155X3 -0,037X4 + 3,495
Keterangan:
Y = Niat Melakukan Fraud
X1 = Pressure (Tekanan)
X2 = Opportunity (Peluang)
X3 = Rationalization (Rasionalisasi)
e = error term (tingkat kesalahan penduga dalam penelitian)
b. Hasil Uji Regresi Moderat (MRA)
Uji hipotetsis secara regresi moderat ini menggunakan uji
interaksi, yaitu pengujian terhadap pure moderator dilakukan dengan
86
membuat regresi interaksi dan variabel moderator tidak berfungsi
sebagai variabel independen. Tujuannya untuk mengetahui apakah
variabel jabatan dapat memoderasi pengaruh variabel independen
(tekanan, peluang, dan rasionalisasi) terhadap variabel dependen (niat
melakukan fraud).
Semua variabel dapat dikatakan sebagai variabel moderasi
apabila memiliki nilai signifikan <0,05. Berikut adalah hasil uji
interaksi (pure moderator).
1) Uji Koefisiensi Determinasi (Adjusted R-Square)
Pengujian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan
variabel independen menjelaskan variabel dependen. Tabel 4.21
dibawah ini menyajikan hasil uji koefisiensi determinasi
(Adjusted R-Square) untuk penelitian ini.
Tabel 4.21
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .546a .298 .246 2.531
a. Predictors: (Constant), TR*TJ, TT*TJ, TP, TR, TT, TJ,
TP*TJ
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa variabel niat melakukan
fraud dapat dijelaskan oleh variabel tekanan, peluang,
rasionalisasi, dan jabatan sebesar 0,246 atau 24,6%. Sedangkan
sisanya sebesar 0,754 atau 75,4% dijelaskan oleh faktor-faktor
atau variabel diluar penelitian ini. Faktor-faktor yang dapat
87
mempengaruhi niat melakukan fraud diantaranya sikap, norma
subjektif, dan kontrol persepsian.
2) Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah model
yang digunakan sudah signifikan. Apabila nilai signifikansi
<0,05, maka dapat dinyatakan bahwa model yang digunakan
sudah signifikan. Berikut hasil uji statistik F untuk penelitian ini
disajikan pada tabel 4.22.
Tabel 4.22
Hasil Uji Statistik f
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square f Sig.
1 Regression 258.401 7 36.914 5.763 .000b
Residual 608.531 95 6.406
Total 866.932 102
a. Dependent Variable: TNMF
b. Predictors: (Constant), TR*TJ, TP*TJ, TO, TR, TP, TJ,
TO*TJ
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.22 menujukkan bahwa nilai signifikan pada
kolom Sig. Sebesar 0,000 dimana nilai tersebut <0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa model penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini sudah fit.
3) Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t dilakukan guna melihat seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual
menerangkan variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan,
apabila nilai signifikansi <0,05 maka dapat dinyatakan variabel
88
independen secara individual berpengaruh terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2018). Dibawah ini tabel 4.23 menyajikan
hasil uji signifikansi parsial (uji statistik t).
Tabel 4.23
Hasil Uji Satatistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -23.006 29.841 -.771 .443
TP .183 .395 .368 .463 .644
TO -.498 .424 -1.019 -1.175 .243
TR 1.596 .624 2.357 2.559 .012
TJ .702 .695 1.262 1.010 .315
TP*TJ -.008 .008 -.717 -.915 .362
TO*TJ .014 .010 2.433 1.351 .180
TR*TJ -.034 .015 -4.000 -2.327 .022
a. Dependent Variable: TNMF
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas, angka signifikansi yang
menujukkan nilai <0,05 yaitu, variabel rasionalisasi, variabel
interaksi antara rasionalisasi dengan jabatan. Hal itu berarti
secara parsial kedua variabel tersebut memiliki pengaruh
terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk variabel tekanan,
peluang, jabatan, interaksi tekanan dengan jabatan dan interaksi
peluang dengan jabatan, menunjukkan angka signifikansi >0,05
sehingga variabel-variabel tersebut secara parsial tidak
mempengaruhi variabel dependen maka dapat diperoleh
persamaan model sebagai berikut:
Y1 = -23,006 + 0,183X1 - 0,498X2 + 1,596X3 + 0,702X4 -
0,008(X1 X4) + 0,014 (X2 X4) - 0,034(X3 X4) + 29,841
89
Keterangan:
Y1 = Niat Melakukan Fraud
X1 = Pressure (Tekanan)
X2 = Opportunity (Peluang)
X3 = Rationalization (Rasionalisasi)
X4 = Jabatan
X1 X4 = Variabel perkalian antara pressure dengan
jabatan yang menggambarkan perngaruh variabel
moderating, jabatan terhadap hubungan pressure
dengan niat melakukan fraud
X2 X4 = Variabel perkalian antara opportunity dengan
jabatan yang menggambarkan perngaruh
variabel moderating, jabatan terhadap hubungan
opportunity dengan niat melakukan fraud
X3 X4 = Variabel perkalian antara rationalization dengan
jabatan yang menggambarkan perngaruh
variabel moderating, jabatan terhadap hubungan
rationalization dengan niat melakukan fraud
e = Error term (tingkat kesalahan pendugaan dalam
penelitian)
1. Pengaruh Tekanan Terhadap Niat Melakukan Fraud
Hasil uji hipotetsis pada gambar 4.20 menujukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel tekanan sebesar 0,000. Hal ini
berarti penelitian ini mendukung hipotesis pertama (H1), karena
tingkat signifikasi yang dimiliki oleh variabel tekanan <0,05.
2. Pengaruh Peluang Terhadap Niat Melakukan Fraud
Hasil uji hipotetsis pada gambar 4.20 menujukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel peluang sebesar 0,200. Hal ini
90
berarti penelitian ini tidak mendukung hipotesis kedua (H2),
karena tingkat signifikasi yang dimiliki oleh variabel peluang >0,05.
3. Pengaruh Rasionalisasi Terhadap Niat Melakukan Fraud
Hasil uji hipotetsis pada gambar 4.20 menujukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel peluang sebesar 0,037. Hal ini
berarti penelitian ini mendukung hipotesis ketiga (H3), karena
tingkat signifikasi yang dimiliki oleh variabel peluang <0,05.
4. Pengaruh Tekanan, Peluang, dan Rasionalisasi Secara Simultan
Terhadap Niat Melakukan Fraud
Hasil uji hipotetsis pada gambar 4.19 menujukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel peluang sebesar 0,000. Hal ini
berarti penelitian ini mendukung hipotesis keempat (H4), karena
tingkat signifikasi yang dimiliki oleh variabel peluang <0,05.
5. Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Tekanan
Terhadap Niat Melakukan Fraud
Hasil uji hipotetsis pada gambar 4.23 menujukkan bahwa
interaksi antara tekanan dengan jabatan mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,362. Hal ini berarti penelitian ini tidak
mendukung hipotesis kelima (H5), karena tingkat signifikasi yang
dimiliki oleh interaksi antara tekanan dengan jabatan >0,05.
Sehingga, disimpulkan bahwa jabatan tidak dapat memoderasi
pengaruh antara tekanan dengan niat melakukan fraud.
91
6. Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Peluang
Terhadap Niat Melakukan Fraud
Hasil uji hipotetsis pada gambar 4.23 menujukkan bahwa
interaksi antara peluang dengan jabatan mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,180. Hal ini berarti penelitian ini tidak men
dukung hipotesis keenam (H6), karena tingkat signifikasi yang
dimiliki oleh interaksi antara peluag dengan jabatan >0,05. Sehingga,
disimpulkan bahwa jabatan tidak dapat memoderasi pengaruh antara
peluang dengan niat melakukan fraud.
7. Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Rasionalisasi
Terhadap Niat Melakukan Fraud.
Hasil uji hipotetsis pada gambar 4.23 menujukkan bahwa
interaksi antara rasionalisasi dengan jabatan mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,022. Hal ini berarti penelitian ini
mendukung hipotesis ketujuh (H7), karena tingkat signifikasi yang
dimiliki oleh interaksi antara rasionalisasi dengan jabatan <0,05.
Sehingga, disimpulkan bahwa jabatan dapat memoderasi pengaruh
antara rasionalisasi dengan niat melakukan fraud.
92
Tabel 4.24
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Hasil Pengujian
H1 Tekanan (pressure) berpengaruh
terhadap niat melakukan fraud.
Mendukung
Hipotesis
H2 Peluang (Opportunity) berpengaruh
terhadap niat melakukan fraud
Tidak
Mendukung
Hipotesis
H3 Rasionalisasi (Rationalization)
berpengaruh terhadap niat melakukan
fraud
Mendukung
Hipotesis
H4 Tekanan, peluang, dan rasionalisasi
secara simultan berpengaruh terhadap
niat melakukan fraud
Mendukung
Hipotesis
H5 Dampak Jabatan dalam memoderasi
pengaruh tekanan terhadap niat
melakukan fraud
Tidak
Mendukung
Hipotesis
H6 Dampak Jabatan dalam memoderasi
pengaruh peluang terhadap niat
melakukan fraud
Tidak
Mendukung
Hipotesis
H7 Dampak Jabatan dalam memoderasi
pengaruh rasionalisasi terhadap niat
melakukan fraud
Mendukung
Hipotesis
C. Pembahasan
1. Pengaruh Tekanan Terhadap Niat Melakukan Fraud
Hasil pengujian hipotesis, tahap 1 yang menggunakan metode
regresi berganda, tabel 4.20 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
tekanan terhadap niat melakukan fraud. Hasil uji statistik t dari metode
tersebut menunjukkan bahwa tekanan memiliki tingkat signifikan sebesar
0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini menujukkan bahwa
hipotesis pertama (H1) didukung, dapat diartikan dalam penelitian ini
bahwa akuntan manajemen dan akuntan pemerintahan yang menjadi
responden memiliki tekanan yang cukup untuk membuat responden
93
memiliki niat melakukan fraud. Hal tersebut didukung juga karena
sebagian responden yang didominasi oleh generasi milenial yang mudah
merasa bosan, tidak suka dengan tekanan dsb. Sehingga dalam penelitian
ini tekanan memiliki pengaruh terhadap niat melakukan fraud.
Berdasarkan hasil tersebut, jika dikaitkan dengan teori-teori yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu teori segitiga kecurangan (fraud
triangle theory), yang menjelaskan bahwa tekanan mempengaruhi
dilakukannya tindakan fraud. Menurut Albrecht et al., (2011) dalam
Yudhanti dan Suryandari (2016), pressure (tekanan) dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok, yaitu; a. Tekanan Finansial (Financial Pressures),
b. Tekanan akan Kebiasaan Buruk (Vices Pressures), c. Tekanan yang
Berhubungan dengan Pekerjaan (Work-Related Pressures). Sehingga
dapat dikatakan tekanan yang dirasakan oleh seseorang dapat timbul
karena faktor internal seperti: kebiasaan buruk yang dimilikinya, dan
faktor eksternal seperti: tekanan finansial dan tekanan pekerjaan.
Berdasarkan teori perilaku perencanaan (theory of planned
behavior) yang menjelaskan bahwa sebelum terjadinya suatu tindakan,
maka niatlah yang akan muncul terlebih dulu. Sehingga, hasil penelitian
ini yang menyatakan bahwa tekanan berpengaruh terhadap niat melakukan
fraud dapat dikatakan telah sesuai dengan teori yang telah ada.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
oleh Yudistira dkk, (2017) dan Irphani, (2017) yang menujukkan hasil
bahwa tekanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tindakan
94
fraud, serta Zulaikha dan Hadiprajitno (2017) yang menyatakan bahwa
niat berpengaruh signifikan positif terhadap tindakan fraud. Namun,
bertentangan dengan peneltian Said et al., (2017) yang menujukkan hasil
bahwa tekanan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tindakan
fraud pada karyawan perbankan di Malaysia.
2. Pengaruh Peluang Terhadap Niat Melakukan Fraud
Hasil pengujian hipotesis, tahap 1 yang menggunakan metode
regresi berganda, tabel 4.20 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
peluang terhadap niat melakukan fraud. Hasil uji statistik t dari metode
tersebut menunjukkan bahwa peluang memiliki tingkat signifikan sebesar
0,200 yang nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini menujukkan bahwa
hipotesis kedua (H2) tidak didukung, yang dapat diartikan dalam
penelitian ini peluang secara parsial tidak dapat mempengaruhi niat
akuntan manajemen dan akuntan pemerintah yang menjadi responden
untuk melakukan fraud.
Berdasarkan hasil tersebut, menandakan bahwa hasil dalam
penelitian ini bertolak belakang dengan teori yang ada. Pada teori segitiga
kecurangan (fraud triangle theory) menyatakan bahwa peluang
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dilakukannya tindakan
fraud.
Jika ditelaah, hal tersebut disebabkan karena jika hanya elemen
peluang yang dialami oleh seseorang tanpa dukungan elemen lainnya
seperti tekanan, sikap dalam menghadapi suatu tindakan, norma sosial
95
yang ada dimasyarakat, dan lain sebagainya, tidak cukup untuk
menimbulkan niat melakukan fraud. Jika dipahami bahwa ketika
seseorang dihadapkan oleh suatu peluang tetapi tidak ada tekanan dan
faktor lainnya yang mendesak untuk melakukan sesuatu yang melenceng
maka sedikit kemungkinan timbul niat seseorang untuk melakukan fraud.
Seperti dalam Teori Perilaku Perencanaan (Theory Of Planned Behavior)
dinyatakan bahwa hal-hal yang mempengaruhi niat adalah sikap
(attitude), norma subjektif (subjective norm), dan kontrol perilaku
persepsian (perceived control behavior). Lalu, diambil atau tidaknya
peluang dipengaruhi juga oleh karakter yang dimiliki setiap individu.
Ketika karakter yang ada pada diri seseorang kurang baik otomatis ia akan
mengambil peluang tersebut sehingga muncul niat untuk melakukan
fraud.
Selain itu, tidak mempengaruhinya peluang terhadap niat melakukan
fraud dalam penelitian ini, dapat diindikasikan bahwa; pertama, telah
terlaksana pengendalian internal yang baik ditempat responden bekerja.
Kedua, terdapat karakter yang baik dalam diri responden, sehingga
meskipun ada peluang mereka tidak sampai memiliki niat melakukan
fraud dikarenakan ada rasa terus diawasi baik oleh sistem maupun diluar
itu.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
oleh Rachmania, (2017) yang menyatakan bahwa Peluang yang
diproksikan dengan ineffective monitoring tidak berpengaruh terhadap
96
kecurangan laporan keuangan pada perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Namun,
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Said et al,
(2017) dan Dellaportas, (2013) yang menyatakan bahwa peluang memiliki
pengaruh terhadap tindakan fraud, dan pada penelitian Dellaportas
menyatakan peluanglah elemen yang paling dominan mempengaruhi
akuntan untuk melakukan tindakan fraud.
3. Pengaruh Rasionalisasi Terhadap Niat Melakukan Fraud
Hasil pengujian hipotesis, tahap 1 yang menggunakan metode
regresi berganda, tabel 4.20 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
rasionalisasi terhadap niat melakukan fraud. Hasil uji statistik t dari
metode tersebut menunjukkan bahwa rasionalisasi memiliki tingkat
signifikan sebesar 0,037 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H3) didukung.
Berdasarkan hasil tersebut, jika dikaitkan dengan teori- teori yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu teori segitiga kecurangan (fraud
triangle theory), menjelaskan bahwa rasionalisasi mempengaruhi
dilakukannya tindakan fraud. Lalu, berdasarkan teori perilaku
perencanaan (theory of planned behavior) yang menjelaskan bahwa
sebelum terjadinya suatu tindakan, maka niatlah yang akan muncul
terlebih dulu. Sehingga, hasil penelitian ini dapat dikatakan telah sesuai
dengan teori yang telah ada.
97
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
oleh Said et al, (2017) dan Zahara, (2017) menyatakan bahwa rasionalisai
berpengaruh signifikan terhadap tindakan fraud, serta Zulaikha dan
Hadiprajitno (2017) yang menyatakan bahwa niat berpengaruh signifikan
positif terhadap tindakan fraud .
4. Pengaruh Tekanan, Peluang, dan Rasionalisasi Secara Simultan
Terhadap Niat Melakukan Fraud
Hasil pengujian hipotesis, tahap 1 yang menggunakan metode
regresi berganda, tabel 4.19 hasil uji statistik f dari metode tersebut
menunjukkan bahwa nilai pada kolom Sig. sebesar 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05. Hal ini menujukkan bahwa hipotesis keempat (H4)
didukung. Hal tersebut menunjukkan bahwa tekanan, peluang dan
rasionalisasi secara simultan memiliki pengaruh terhadap niat melakukan
fraud.
Berdasarkan hasil tersebut, jika dikaitkan dengan teori- teori yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu teori segitiga kecurangan (fraud
triangle theory), yang menjelaskan bahwa tekanan, peluang dan
rasionaliasi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi dilakukannya
tindakan fraud. Lalu, berdasarkan teori perilaku perencanaan (theory of
planned behavior) yang menjelaskan bahwa sebelum terjadinya suatu
tindakan, maka niatlah yang akan muncul terlebih dulu. Sehingga, hasil
penelitian ini yang menyatakan bahwa secara simultan (bersamaan)
98
tekanan, peluang, dan rasionalisasi berpengaruh terhadap niat melakukan
fraud dapat dikatakan telah sesuai dengan teori yang telah ada.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
oleh Zahara, (2017) dan Rachmania, (2017) yang menyatakan bahwa
secara simultan tekanan, peluang dan rasionalisasi berpengaruh signifikan
terhadap tindakan fraud. Serta Zulaikha dan Hadiprajitno (2017) yang
menyatakan bahwa niat berpengaruh signifikan positif terhadap tindakan
fraud .
5. Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Tekanan Terhadap
Niat Melakukan Fraud.
Hasil pengujian hipotesis, tahap 2 yang menggunakan metode
regresi moderat (MRA), tabel 4.23 menunjukkan jabatan tidak dapat
memoderasi pengaruh tekanan terhadap niat melakukan fraud. Hasil uji
statistik f dari metode tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari
interaksi antara jabatan dan tekanan terhadap niat melakukan fraud
sebesar 0,362 yang nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini menujukkan
bahwa hipotesis kelima (H5) tidak didukung.
Jika dikaitkan dengan teori seharusnya dengan adanya jabatan
dapat memberikan dampak positif terhadap pengaruh tekanan terhadap
niat melakukan fraud. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Irphani,
(2017), yang menyatakan bahwa jabatan berpengaruh positif terhadap
fraud. Sebab, ketika seseorang menduduki jabatan yang tinggi disadari
atau tidak akan semakin besar tanggung jawab yang diterima dan
99
pekerjaan yang diperoleh semakin kompleks. Sehingga dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi suatu jabatan tekanan yang diperoleh akuntan akan
lebih tinggi.
Namun, berdasarkan hasil yang telah dipaparkan bahwa dalam
penelitian ini jabatan tidak memiliki dampak apapun pada pengaruh
tekanan terhadap niat melakukan fraud. Hal tersebut mencerminkan
bahwa ada ketidaksesuaian dengan teori dan praktik yang telah ada.
6. Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Peluang Terhadap
Niat Melakukan Fraud.
Hasil pengujian hipotesis, tahap 2 yang menggunakan metode
regresi moderat (MRA), tabel 4.23 menunjukkan jabatan tidak dapat
memoderasi pengaruh peluang terhadap niat melakukan fraud. Hasil uji
statistik f dari metode tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari
interaksi antara jabatan dan peluang terhadap niat melakukan fraud
sebesar 0,180 yang nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini menujukkan
bahwa hipotesis keenam (H6) tidak didukung.
Jika dikaitkan dengan teori yang ada, seharusnya jabatan dapat
memberikan dampak pada pengaruh peluang terhadap niat melakukan
fraud. Hasil penelitian Irphani, (2017), menyatakan bahwa jabatan
berpengaruh positif terhadap fraud. Sebab, ketika seseorang menduduki
jabatan yang lebih tinggi, maka wewenangnya akan menjadi lebih luas
dibandingkan dengan jabatan yang ada pada level rendah. Wewenang
100
tersebut yang akan menjadi peluang untuk timbulnya niat untuk
melakukan fraud.
Tetapi dalam penelitian ini menyatakan bahwa jabatan tidak
memiliki dampak apapun pada pengaruh peluang terhadap niat melakukan
fraud. Hal tersebut dapat disebabkan karena profil responden dalam
penelitian ini 76,7% menduduki jabatan level rendah yaitu sebagai staf
keuangan. Lalu, dari lama masa kerja responden sebagian besar berada
pada rentang waktu 0-5 tahun yaitu sebanyak 50,2% (52 responden).
Ketika seseorang menduduki jabatan rendah dan masa kerja yang masih
cenderung sebentar, maka peluang mencari celah untuk melakukan
tindakan menyimpang cenderung rendah.
7. Dampak Jabatan dalam Memoderasi Pengaruh Rasionalisasi
Terhadap Niat Melakukan Fraud.
Hasil pengujian hipotesis, tahap 2 yang menggunakan metode
regresi moderat (MRA), tabel 4.23 menunjukkan jabatan dapat
memoderasi pengaruh rasionalisasi terhadap niat melakukan fraud. Hasil
uji statistik f dari metode tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi
dari interaksi antara jabatan dan rasionalisasi terhadap niat melakukan
fraud sebesar 0,022 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menujukkan bahwa hipotesis ketujuh (H7) didukung.
Dikaitkan dengan teori, rasionalisasi merupakan upaya seseorang
melakukan pembenaran atas tindakan yang dilakukannya (Sadikin dan
Adisasmito, 2016). Pada penelitian Irphani, (2017) menyatakan bahwa
101
jabatan berpengaruh positif terhadap fraud. Jika dikaitkan dengan
penelitian tersebut, rasionalisasi dapat dirasakan/dilakukan oleh siapapun
dan apapun jabatannya rasionalisasi akan muncul, terlebih jika lingkungan
disekitarnya mendukung.
102
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menguji pengaruh
tekanan, peluang, dan rasionalisasi terhadap niat melakukan fraud serta
dampak jabatan terhadap variabel-variabel tersebut. Responden dalam
penelitian ini berjumlah 103 responden yang berprofesi sebagai akuntan
manajemen (perusahaan), akuntan pemerintah dan akuntan lain-lain seperti
akuntan pajak, konsultan dan internal auditor yang bekerja di Indonesia.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang
dilakukan menggunakan software olah data SPSS 25. Berikut
kesimpulannya:
1. Tekanan berpengaruh secara parsial terhadap niat melakukan fraud.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yudistira dkk, (2017), dan Irphani, (2017).
2. Peluang secara parsial tidak berpengaruh terhadap niat melakukan
fraud. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang diakukan
oleh Rachmania, (2017).
3. Rasionalisasi berpengaruh secara parsial terhadap niat melakukan
fraud. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Said et al., (2017), Zahara, (2017) dan Zulaikha & Hadiprajitno
(2017).
103
4. Tekanan, Peluang dan Rasionalisasi secara simultan berpengaruh
terhadap niat melakukan fraud. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Zahara, (2017), Rachmania, (2017), dan (Zulaikha &
Hadiprajitno, 2017).
5. Jabatan tidak dapat memoderasi pengaruh tekanan terhadap niat
melakukan fraud.
6. Jabatan tidak dapat memoderasi pengaruh peluang terhadap niat
melakukan fraud.
7. Jabatan dapat memoderasi pengaruh rasionalisasi terhadap niat
melakukan fraud.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas menunjukkan bahwa:
1. Niat untuk melakukan fraud dapat dipengaruhi juga oleh tekanan dan
rasionalisasi. Sehingga untuk mengurangi tindakan fraud semaksimal
mungkin dimulai dari mengurangi kemungkinan munculnya niat
seseorang untuk melakukan fraud. Caranya dengan membangun suasana
pekerjaan yang nyaman, memberikan apresiasi terhadap pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh karyawan, serta membangun sistem pengendalian
yang efektif dan efisien.
2. Jabatan yang diduduki seseorang, masih memiliki kemungkinan sebagai
salah satu faktor pendukung munculnya niat atau dilakukannya tindakan
fraud. Karena, didalam jabatan terdapat wewenang dan tanggung jawab
masing-masing individu yang bisa saja disalahgunakan. Maka, untuk
104
meminimalisir mulai dari timbulnya niat melakukan fraud, harus
dibuatkan sistem pengendalian yang baik, yang menjelaskan wewenang
dan tanggung jawab setiap jabatan dengan jelas dan rinci, lalu disertai
dengan sanksi jika dilakukan pelanggaran, dan dilakukannya pengawasan
secara rutin terhadap pekerjaan disetiap level jabatan yang ada.
C. Keterbatasan
Penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan serta pengalaman
yang dimiliki penulis, baik secara teoritis maupun praktis. Keterbatasan
tersebut diantaranya:
1. Penyebaran kuesioner yang dilakukan belum secara merata diseluruh
kota di Indonesia.
2. Penulis belum memasukkan semua variabel yang sesuai dengan topik
penelitian seperti faktor yang mempengaruhi niat seseorang untuk
melakukan suatu tindakan, contohnya; attitude, subjective norm, dan
perceived behavioral control.
3. Penulis tidak membahas secara mendalam terkait karakter diri responden
4. Responden yang terlibat dalam penelitian ini lebih dari 50% menduduki
jabatan sebagai staff keuangan.
D. Saran
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan
meningkatkan hasil penelitian dengan beberapa masukan, diantaranya:
105
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penyebaran kuesioner
secara merata di seluruh Indonesia, guna mendapatkan hasil yang
maksimal.
2. Peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan penelitian ini
disarankan untuk menambahkan variabel lain yang sesuai dengan topik
yang akan diteliti, seperti: sikap (attitude), norma subjektif (subjective
norm), kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control).
3. Disarankan untuk mempertimbangkan aspek karakter responden dalam
penelitian selanjutnya, yaitu karakter diri yang baik dan karakter diri
yang buruk. Karena, hal tersebut akan memperkaya bahasan dalam
penelitian.
4. Diharapkan fokus dalam pemilihan responden, terutama jika
menggunakan variabel jabatan sebagai variabel moderasi. Jabatan
responden diharapkan lebih bervariasi dan merata mulai dari jabatan
tertinggi hingga staff, sehingga hasil penelitian nantinya dapat lebih
maksimal.
106
DAFTAR PUSTAKA
Abdullahi, Rabiu; Mansor, N. "Fraud Triangle Theory and Fraud Diamond
Theory. Understanding the Convergent and Divergent For Future
Research", 5(4), 38–45, 2015.
Abdullahi, R., & Mansor, N. "Fraud prevention initiatives in the Nigerian public
sector: Understanding the relationship of fraud incidences and the elements
of fraud triangle theory", Journal of Financial Crime, 25(2), 527–544, 2018.
Ajzen, I. "The Theory of planned behavior: Organizational Behavior and Human
Decision Processes", 50, 1–8, 1991.
Ajzen, I. "Attitudes Personality and Behaviour 2nd ". 2005.
Albrecht, W. S., C. O, Z., & Albrecht, C. C. "Fraud Examination". 4th Edition.
Cengange Learning, Mason, Ohio, 2012.
Amerieska, Siti. "Peran Akuntan Berbasis Values Driven Accounting". XXI (01),
62–74, 2017.
Arifin, J. "SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi", PT Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2017.
Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). (n.d.). diakses tanggal 12
Februari 2019, dari https://www.acfe.com/fraudtree/
Awang, Y., & Ismail, S. "Determinants of Financial Reporting Fraud Intention
Among Accounting Practitioners in The Banking Sector". International
Journal of Ethics and Systems, 34(1), 32–54, 2017.
https://doi.org/10.1108/ijoes05-2017-0080
Bakar, A., Yakasai, M., Jamaliah, W., dan Jusoh, W. "Testing the Theory of
Planned Behavior in Determining Intention to Use Digital Coupon among
University Students". Procedia Economics and Finance, 31(15), 186–193,
2015. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(15)01145-4
Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik, dan Kemenristekdikti. "Menristekdikti:
Profesi Akuntan Harus Beradaptasi Dengan Revolusi Industri 4.0".
Kemenritekdikti, diakses pada tanggal 02 Maret 2019, dari
https://ristekdikti.go.id/kabar/menristekdikti-profesi-akuntan-harus-
beradaptasi-dengan-revolusi-industri-4-0/.
Budi, D. p. "Sejarah Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0", diakses tanggal 02 Maret
2019 dari Menara Ilmu Otomasi Industri, Departemen Teknik Elektro dan
Informatika, Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada website:
http://otomasi.sv.ugm.ac.id/2018/10/09/sejarah-revolusi-industri-1-0-hingga-
107
4-0/#.
Cressey, D. R. "Other People’s Money", 1953.
Dahlia, D. "Analisis Pengaruh Faktor - Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Tindak Pidana Korupsi". Proceedings of Population and Human Resources
Development, Vol 2, 2013.
Dellaportas, S. "Conversations With Inmate Accountants: Motivation ,
Opportunity and The Fraud Triangle". Accounting Forum, 37(1), 29–39,
2013, https://doi.org/10.1016/j.accfor.2012.09.003.
Ghozali, I. "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25", edisi
9, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2018.
Hanafi, A. S., Bahri, S., dan Majid, M. S. A. "Pengaruh Struktur Organisasi dan
Analisis Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai (Studi pada SMK SMTI
Kementerian Perindustrian di Indonesia)", Monex: Journal Research
Accounting Politeknik Tegal, 7(2), 2018.
https://doi.org/10.30591/monex.v7i2.865
Irphani, A. "Pengaruh Tekanan, Keefektifan Sistempengendalian Internal,
Perilaku Tidak Etis, dan Jabatan dalam Pengelola Keuangan Terhadap
Fraud", Universitas Lampung, 2017.
Jabatan. diakses pada tanggal 22 Maret 2019, dari Wikiapbn, ensiklopedia
kementerian keuangan website: https://www.wikiapbn.org/jabatan/
Jogiyanto, H. "Sistem Informasi Keperilakuan", Edisi Revisi, Andi Offset
Yogyakarta, 2017.
Kagermann, H., Wahlster, W., Helbig, J., Hellinger, A., Stumpf, M. A. V.,
Treugut, L., … Findeklee, U. "Final report: Recommendations for
implementing the strategic initiative Industrie 4.0 Working Group", 2013.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.14480.20485
Kharisma Nugraha Putra, Iwan Triyuwono, dan L. P. "Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Niat Melakukan Fraud Pengadaan Barang dan Jasa
dengan Kesesuaian Kompensasi Sebagai Variabel Moderating (Studi
Empiris Pada Pemerintah Kab/Kota di Kalimantan Selatan)", Amwaluna,
Vol 2 No 2, 95–119, 2018.
Lee, E. A. "Cyber physical systems: Design challenges". Proceedings-11th IEEE
Symposium, 363–369, 2008, https://doi.org/10.1109/ISORC.2008.25.
Louis A. Allen. "Management and Organization: McGraw-Hill Series in
Management", Keith Davis, Ed, Literary Licensing, LLC, 2013.
108
Mahyarni, D. "Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior (
Sebuah Kajian Historis tentang Perilaku". Jurnal El - Riyasah, Vol. 4, 2013.
Merkel, A. "Speech by Federal Chancellor Angela Merkel to the OECD
Conference", diakses pada tanggal 02 Februari 2019, dari
https://www.bundesregierung.de/breg-en/chancellor/speech-by-federal-
chancellor-angela-merkel-to-the-oecd-conference-477432
Panda, B., dan Leepsa, N. M. "Agency theory: Review of Theory and Evidence on
Problems and Perspectives". Indian Journal of Corporate Governance,
10(1), 74–95, 2017. https://doi.org/10.1177/0974686217701467
Prasetyo, H., dan Sutopo, W. "Industri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek Dan Arah
Perkembangan Riset". J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, 13(1), 17, 2018.
https://doi.org/10.14710/jati.13.1.17-26.
Putra, S. Y. "Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi", Among Makarti,
9(18), 2018.
Rachmania, A. "Analisis Pengaruh Fraud Triangle Terhadap Kecurangan
Laporan Keuangan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015". Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Akuntansi, 2(2), 2017.
Ramdhani, N. "Penyusunan Alat Pengukur Berbasis Theory of Planned
Behavior", 19(2), 55–69, 2011.
Sadikin, H., dan Adisasmito, W. "Analisis Pengaruh Dimensi Fraud Triangle
Dalam Kebijakan Pencegahan Fraud Terhadap Program Jaminan
Kesehatan Nasional di RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo", Vol 1, 28–
34, 2016.
Said, J., Alam, M. M., Ramli, M., dan Rafidi, M. "Integrating ethical values into
fraud triangle theory in assessing employee fraud: Evidence from the
Malaysian banking industry", 10, 170–184, 2017.
https://doi.org/10.14254/2071-8330.2017/10-2/13.
Sekaran, U. "Research Methods for Business - A Skill Building Approach", John
Wiley and Sons, United Kingdom, 2016.
Tuanakotta, T. M. "Akuntansi Forensik & Audit Investigatif", Salemba Empat,
Jakarta, 2017.
Yudhanti, N. C., dan Suryandari, E. "Faktor – Faktor yang Memengaruhi
Indikasi Kecurangan dalam Pelaporan Keuangan dengan Model Fraud
Diamond (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)". 151, 10–17, 2016.
https://doi.org/10.1145/3132847.3132886
109
Yudistira, G. A. N. R., Sujana, E., dan Yuniarta, G. A. "Pengaruh Aspek
Tekanan, Penegakan Peraturan, Rasioanlisasi, dan Wewenang Pegawai
Terhadap Fraud (Studi Empiris Pada Skpd Kabupaten Karangasem". E-
Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 8(2), 2017.
Yuniarto, A. S. "Pengaruh Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja
Auditor Pemerintah dengan Kepemimpinan dan Jabatan Sebagai Variabel
Intervening (Studi Empiris pada Auditor Pemerintah yang Bekerja di BPKP
Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta)". Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan Daerah, Vol.2 No.2, 133–142, 2013.
Yusof., M. "Fraudulent Financial Reporting: An Application of Fraud Models to
Malaysian Public Listed Companies". The Macrotheme Review A
Multidisciplinary Journal of Global Macro Trends, 4(3), 126–145, 2015.
Zahara, A. "Pengaruh Tekanan , Kesempatan dan Rasionalisasi Terhadap
Tindakan Kecurangan ( Fraud) (Survei pada Narapidana Tipikor di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Pekanbaru)", 2017.
Zulaikha, Z., dan Hadiprajitno, P. T. B. "Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Procurement Fraud: Sebuah Kajian Dari Perspektif Persepsian Auditor
Eksternal", Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 13(2), 194–220,
2017. https://doi.org/10.21002/jaki.2016.11
110
LAMPIRAN
111
LAMPIRAN I
SURAT KETERANGAN
112
113
114
115
116
LAMPIRAN II
KUESIONER
117
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Januari 2019
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/I Responden
di Tempat
Dengan hormat,
Kami Farhani Fajria Safitri, Lidya Puspita Lestari, dan Umayah Achmad,
mahasiswi Akuntansi semester 8 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang saat ini sedang melakukan
penelitian dalam rangka untuk menyusun skripsi dengan Judul “Peran Jabatan,
Law Enforcement, dan Islamic Work Ethic Dalam Memoderasi Pengaruh
Pressure, Opportunity, dan Rationalization Terhadap Niat Melakukan Fraud
: Survei pada Profesi Akuntan ”.
Berkenaan dengan hal tersebut, kami mengharapkan Bapak/Ibu/Sdr/I
agar berkenan menjadi partisipan dengan mengisi kuesioner penelitian dibawah
ini sampai selesai dan menjawab pertanyaan secara objektif. Sebelum
memberikan tanggapan, mohon agar Bapak/Ibu/Sdr/I membaca terlebih dahulu
instruksi pengerjaan dengan saksama. Tidak ada jawaban benar atau salah
sehingga Bapak/Ibu/Sdr/I dapat memberikan tanggapan yang paling
menggambarkan kondisi sebenarnya.
Data yang diperoleh akan dirahasiakan sesuai etika penelitian dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian semata sehingga tidak digunakan
sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/I bekerja.
Terima kasih atas kesediaan dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr/I. Apabila
memiliki pertanyaan, kritik, atau saran terkait penelitian ini, dapat langsung
menghubungi peneliti melalui email yang sudah tertera dibawah ini.
Salam,
Peneliti 1 Peneliti 2 Peneliti 3
Farhani Fajria S Umayah Achmad Lidya Puspita L
(11150820000057) (11150820000061) (11150820000062)
118
Nomor : ...... (diisi oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : …………………..........…….. (optional)
2. Lokasi Pengisian Kuesioner :..…………………………………..……..
(Nama Kota/Kabupaten/Provinsi)
3. Nama Perusahaan / Institusi : ………………………………………….
4. Jenis Perusahaan / Instansi :
Perusahaan Penghasil Bahan Baku /Pengelola SDA
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Perdagangan dan Keuangan
Instansi Pemerintahan Perusahaan Jasa
Perusahaan/Instansi Lainnya, Sebutkan: …………………….
5. Usia : 20 - 25 Tahun 36 - 40 Tahun
26 - 30 Tahun > 40 Tahun
31- 35 Tahun
6. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
7. Pendidikan Formal Terakhir : Diploma Strata 2 (S2)
Strata 1 (S1) Strata 3 (S3)
8. Lama Masa Kerja sebagai
Akuntan : 0 – 5 Tahun 11 – 15 Tahun
6 – 10 Tahun > 20 Tahun
9. Profesi Akuntan yang sedang
dilakukan : Akuntan Manajemen (Perusahaan)
Akuntan Pemerintah
Staf Keuangan
Akuntan Lainnya,
Sebutkan: …………………….
10. Jabatan :
Manajer Puncak Kepala Bidang
Kepala Bagian Staf Keuangan
119
1. Pressure (Tekanan)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan
penilaian Anda, dimana:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Cukup Setuju (CS)
2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS)
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Tekanan pekerjaan saya cukup tinggi.
2. Pekerjaan saya mengharuskan tercapainya Key
Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan
oleh perusahaan.
3. Dalam suatu waktu saya memiliki beberapa
pekerjaan yang harus dilakukan secara
simultan.
4. Saya menghadapi tekanan pekerjaan yang
terus – menerus.
5. Saya merasa terbebani oleh besarnya
kebutuhan keuangan keluarga.
6. Saya sering menunda pembayaran utang
karena tidak memiliki cukup uang.
7. Dalam kondisi tertentu, saya terpaksa harus
melakukan pekerjaan yang bertentangan
dengan hati nurani.
8. Saya dipaksa menyusun laporan keuangan
yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
9. Perusahaan akan memberikan sanksi kepada
pegawai yang memiliki kinerja buruk.
2. Opportunity (Peluang)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan
penilaian Anda, dimana:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) , 3 = Cukup Setuju (CS)
2 = Tidak Setuju (TS), 4 = Setuju (S), 5 = Sangat Setuju (SS)
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Transaksi dalam jumlah tertentu harus
mendapat persetujuan pejabat yang berwenang
dan terdokumentasi dengan baik.
2. Setiap transaksi harus dicatat dengan tepat
waktu.
3. Dilakukannya pemeriksaan internal secara
rutin
120
No. Pernyataan STS TS CS S SS
4. Pemisahan peran dan tanggung jawab setiap
divisi harus jelas.
5. Kegiatan pengawasan, pemantauan, dan
peninjauan kerja harus dilakukan secara
berkala.
6. Kebijakan, prosedur, dan SOP harus
terdokumentasi dengan baik.
7. Brangkas tempat penyimpanan uang harus
diletakkan di tempat yang aman.
8. CCTV yang digunakan harus berfungsi
dengan baik dan dapat merekam setiap
aktivitas dalam lingkungan pekerjaan.
9. Ketika atasan melakukan tindakan yang keliru,
saya merasa takut untuk mengingatkannya.
10. Saya merasa nyaman untuk merekrut pegawai
yang memiliki hubungan kekerabatan dengan
saya.
11. Untuk meminimalisir peluang terjadinya
fraud, perlu dilakukan pemeriksaan eksternal
oleh KAP.
12. Rotasi jabatan harus dilakukan secara berkala.
13. Pekerjaan harus dilakukan berdasarkan SOP.
14. Pemberian sanksi harus setimpal dengan
tingkat pelanggaran yang dilakukan.
3. Rationalization (Rasionalisasi)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan
penilaian Anda, dimana:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Cukup Setuju (CS)
2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS)
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Saya dibayar rendah dengan tanggung jawab
besar.
2. Tidak ada orang yang merasa dirugikan ketika
saya menggunakan fasilitas kantor untuk
keperluan pribadi.
3. Menggunakan uang kas tanpa seizin kantor
dan mengembalikannya tepat waktu bukan
perbuatan tercela.
4. Saya percaya bahwa hadiah dari pelanggan,
vendor atau kolega merupakan hasil dari
pelayanan yang saya berikan.
121
No. Pernyataan STS TS CS S SS
5. Adanya kebebasan dalam bertindak terhadap
kebijakan dan prosedur terkadang harus
ditoleransi untuk membantu rekan kerja.
6. Kecurangan yang saya lakukan karena saya
berhak untuk mendapatkan sesuatu yang lebih
dari seharusnya.
7. Saya melakukan kecurangan karena saya tidak
diperlakukan secara wajar oleh perusahaan.
8. Saya rela melakukan kecurangan, jika untuk
kepentingan bersama.
9. Saya berbuat curang, karena atasan juga
melakukannya.
10. Untuk mencapai tujuan, saya lebih memilih
jalan pintas walaupun melanggar aturan.
4. Niat Melakukan Fraud (Kecurangan)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan
penilaian Anda, dimana:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Cukup Setuju (CS)
2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS)
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Memperkecil biaya yang dicatat agar laba
perusahaan terlihat tinggi, merupakan
perbuatan yang etis.
2. Memperbesar catatan piutang agar kinerja
perusahaan dinilai baik merupakan tindakan
etis.
3. Ada indikasi perilaku fraud dilakukan dengan
niat untuk menguntungkan diri sendiri ataupun
pihak lain.
4. Ada indikasi pelaku fraud berusaha untuk
menutupi kecurangan dengan cara mencari
celah dan kelemahan dari peraturan.
5. Jabatan
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan
penilaian Anda, dimana:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Cukup Setuju (CS)
2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS)
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Jabatan yang saya terima merupakan hasil
kerja dan dedikasi saya selama ini.
122
No. Pernyataan STS TS CS S SS
2. Jabatan saya saat ini memotivasi saya untuk
bekerja lebih baik guna memenuhi kebutuhan.
3. Wewenang yang saya miliki, sesuai dengan
jabatan saya saat ini.
4. Dengan adanya jabatan, maka rencana dan
tujuan pekerjaan menjadi jelas.
5. Jabatan saya saat ini, saya mampu
mengendalikan kejadian yang dapat
mempengaruhi pekerjaan saya.
6. Dengan wewenang yang saya miliki, saya
dapat mencegah hal – hal negatif yang dapat
mempengaruhi kinerja.
7. Saya kurang senang dengan jabatan yang
tinggi karena akan menambah beban kerja.
8. Menurut saya sebuah jabatan adalah hasil dari
sebuah dedikasi.
9. Jabatan saya saat ini merupakan kesempatan
untuk mengembangkan diri dan karir.
10. Menurut saya jabatan adalah amanat yang
harus dijalankan dengan baik.
11. Dengan jabatan saat ini saya dapat berinteraksi
dengan lingkungan dalam pekerjaan maupun
diluar pekerjaan
123
LAMPIRAN III
IDENTITAS DAN
JAWABAN RESPONDEN
124
Identitas Responden
No Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir
Lama
Masa
Kerja
Profesi
Akuntan
Lokasi
Pengisian Jabatan
1 2 1 1 1 1 1 1
2 1 1 2 1 1 1 1
3 1 3 2 2 1 1 2
4 1 2 3 1 2 1 1
5 1 2 2 2 1 1 2
6 1 3 2 1 1 1 1
7 1 2 3 2 2 1 2
8 1 2 2 1 1 1 1
9 2 1 2 1 1 1 1
10 2 3 2 1 1 1 1
11 2 1 1 1 1 1 1
12 2 1 2 1 1 1 1
13 2 1 2 1 2 1 1
14 1 5 3 2 1 3 3
15 2 1 2 1 1 1 1
16 2 1 2 2 1 1 1
17 2 1 1 1 2 1 1
18 2 3 2 2 1 1 2
19 2 1 1 1 1 1 1
20 2 1 2 1 2 1 1
21 2 1 2 1 2 1 1
22 1 4 2 1 1 1 1
23 2 3 2 2 2 1 1
24 1 3 2 2 1 1 1
25 2 4 3 3 1 1 3
26 2 1 2 1 1 1 1
27 2 3 3 2 1 1 1
28 1 3 3 2 1 1 2
29 1 3 3 2 1 1 2
30 2 2 3 1 1 1 1
31 2 1 1 1 1 1 1
32 2 1 2 1 1 1 1
33 2 1 1 1 1 1 1
34 2 2 2 3 1 1 1
35 1 1 2 1 1 1 1
36 1 2 3 2 1 1 2
37 2 1 2 1 1 1 1
38 2 1 1 1 1 1 1
39 2 5 1 4 1 1 3
40 2 1 2 1 1 1 1
41 2 2 2 1 1 1 1
125
No Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir
Lama
Masa
Kerja
Profesi
Akuntan
Lokasi
Pengisian Jabatan
42 2 1 1 1 1 1 1
43 1 1 2 1 1 1 1
44 2 1 2 1 2 1 1
45 1 5 3 3 1 2 2
46 2 1 2 1 1 4 1
47 2 2 2 1 1 1 1
48 2 2 1 1 1 1 1
49 2 1 1 1 1 1 1
50 2 2 1 1 2 1 1
51 2 2 2 2 1 1 1
52 2 1 2 1 1 1 1
53 2 1 2 1 1 1 1
54 2 1 2 1 1 1 1
55 2 1 2 1 1 1 1
56 2 1 2 1 1 1 1
57 2 1 2 1 1 1 1
58 1 4 2 2 2 3 2
59 1 3 2 2 1 1 1
60 2 3 2 2 1 1 1
61 2 3 2 2 1 1 1
62 2 3 3 2 1 1 2
63 2 5 2 2 1 1 1
64 1 5 3 2 1 1 2
65 1 5 2 4 1 1 3
66 1 2 2 1 1 1 1
67 2 3 2 2 1 1 1
68 1 5 3 4 1 1 3
69 1 3 2 2 1 1 1
70 2 5 2 2 1 1 1
71 1 4 2 2 1 1 1
72 2 5 2 2 1 1 1
73 2 4 3 2 1 1 1
74 1 2 2 2 1 1 1
75 1 3 2 2 1 1 1
76 2 5 3 3 1 1 3
77 2 3 2 2 1 1 1
78 2 5 2 3 1 1 2
79 2 3 2 2 1 1 2
80 2 3 2 2 1 1 1
81 1 5 2 4 1 1 2
82 1 5 2 4 1 1 2
83 2 5 2 3 2 1 3
84 2 2 2 2 2 1 1
126
No Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir
Lama
Masa
Kerja
Profesi
Akuntan
Lokasi
Pengisian Jabatan
85 2 2 2 2 2 1 1
86 2 4 2 2 2 1 1
87 2 3 2 2 2 1 1
88 2 5 2 4 2 1 2
89 1 3 1 1 2 1 1
90 1 5 1 1 2 1 1
91 1 4 2 2 2 1 1
92 1 2 2 2 2 1 1
93 1 1 1 1 2 1 1
94 1 2 2 1 2 1 1
95 1 3 2 2 2 1 1
96 2 3 2 1 1 1 1
97 2 3 2 1 1 1 1
98 1 2 2 1 1 1 1
99 1 2 2 1 1 1 1
100 2 4 3 1 1 1 1
101 1 3 1 1 1 1 1
102 2 5 3 2 1 1 2
103 2 4 2 1 2 1 1
Keterangan:
Jenis Kelamin = (1) Laki – Laki, (2) Perempuan
Usia = (1) 20-25 tahun, (2) 26-30 tahun, (3) 31-35 tahun,
(4) 36-40 tahun, (5) >40 tahun.
Pendidikan Terakhir = (1) Diploma, (2) S1, (3) S2, (4) S3.
Lama Masa Kerja = (1) 0-5 tahun, (2) 6-10 tahun, (3) 11-15 tahun, (4) >20
Profesi Akuntan = (1) Akuntan Manajemen, (2) Akuntan Pemerintah
Lokasi Pengisian = (1) Jawa, (2) Kalimantan, (3) Sulawesi, (4) Sumatra.
Jabatan = (1) Staf Keuangan, (2) Kepala Bagian, (3) Kepala Bidang
(4) Manajer Puncak
127
Jawaban Responden
No T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
1 2 4 3 2 2 1 3 1 4
2 2 4 4 2 2 2 2 2 4
3 4 4 5 2 4 4 4 2 4
4 4 5 4 2 1 1 4 1 3
5 5 5 5 5 1 1 1 1 5
6 4 1 1 3 2 2 2 2 4
7 4 5 4 3 3 3 3 2 4
8 2 4 3 4 2 2 2 2 3
9 2 4 4 2 2 2 2 2 3
10 3 4 4 2 4 4 2 2 4
11 3 4 4 2 3 3 2 2 4
12 2 4 3 2 2 2 2 2 3
13 2 3 4 1 1 1 2 2 4
14 3 3 3 3 2 3 2 1 4
15 3 3 4 3 2 2 3 3 4
16 4 5 4 4 3 3 2 1 4
17 4 5 5 4 3 3 2 4 5
18 4 5 4 4 2 2 2 2 5
19 2 5 5 4 2 2 2 2 5
20 3 4 4 3 2 2 4 3 3
21 2 1 2 1 2 2 2 1 4
22 2 4 3 2 2 2 2 2 3
23 4 5 5 4 2 2 3 2 5
24 3 4 3 3 3 3 1 1 4
25 5 4 5 5 5 5 4 3 4
26 2 4 4 3 1 1 2 2 4
27 3 4 4 2 2 2 2 2 3
28 3 5 5 2 2 2 1 1 4
29 2 4 4 2 2 2 2 2 4
30 4 5 4 4 4 4 2 2 3
31 4 4 4 4 4 4 2 2 5
32 2 3 4 2 2 2 4 2 3
33 2 3 3 2 3 3 2 2 4
34 4 4 4 3 1 1 1 1 5
35 2 2 3 2 1 1 1 2 3
36 4 2 4 2 2 2 2 1 4
37 2 4 4 2 2 2 2 2 4
38 3 5 5 3 2 1 3 2 4
128
No T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
39 4 4 4 2 2 2 2 2 4
40 4 4 5 3 4 3 2 2 4
41 3 3 3 4 3 1 1 1 5
42 4 4 4 2 2 2 2 2 3
43 3 3 3 3 2 2 3 2 3
44 2 4 3 2 2 1 2 1 5
45 3 4 4 3 2 2 3 2 4
46 4 4 4 3 2 1 2 1 3
47 4 4 4 4 2 1 1 1 4
48 3 5 5 4 3 4 4 2 2
49 3 3 3 2 3 1 3 2 4
50 3 4 4 2 2 2 3 3 4
51 3 4 3 4 2 2 2 2 5
52 2 4 4 2 2 2 2 3 3
53 3 3 3 2 4 4 4 2 2
54 3 2 4 2 2 2 2 2 2
55 3 4 4 4 2 2 2 2 4
56 4 5 4 4 2 2 2 2 4
57 4 5 4 4 2 2 2 1 5
58 2 4 3 2 1 2 1 1 4
59 5 4 5 5 5 5 5 3 5
60 3 3 4 3 2 2 2 2 3
61 3 2 4 4 2 2 3 1 1
62 2 3 4 2 1 1 1 1 3
63 3 4 4 2 2 2 2 2 4
64 4 5 4 4 2 1 2 1 2
65 2 4 4 2 2 3 1 1 4
66 2 4 4 3 3 1 2 2 5
67 2 3 4 2 1 1 1 1 3
68 3 4 4 3 1 2 1 1 5
69 5 4 4 5 5 5 1 2 4
70 2 5 5 5 4 4 1 1 4
71 4 3 2 2 1 2 1 1 4
72 4 4 4 2 2 2 2 2 4
73 5 4 4 3 2 2 2 3 4
74 2 4 3 5 5 1 4 4 5
75 2 3 3 2 2 4 3 3 4
76 1 3 3 2 2 2 2 2 2
77 4 2 2 2 2 2 2 2 2
78 1 4 5 5 4 4 1 1 4
129
No T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
79 3 4 4 1 1 1 3 2 3
80 2 5 5 2 2 1 1 1 5
81 3 1 2 3 2 2 2 2 2
82 4 2 4 2 2 2 2 1 2
83 5 5 5 4 2 2 3 4 5
84 4 5 5 4 1 1 4 3 5
85 4 4 5 3 2 1 2 1 4
86 5 4 4 5 2 1 1 2 4
87 4 4 4 3 3 2 1 1 4
88 4 4 4 3 3 2 1 1 4
89 4 3 2 2 2 3 2 2 5
90 4 4 4 3 3 3 4 2 4
91 3 4 4 3 4 4 2 2 4
92 3 3 4 2 3 2 3 2 4
93 4 3 4 2 3 2 3 2 4
94 4 3 4 4 3 3 4 2 4
95 2 5 3 2 2 1 3 1 3
96 2 2 2 2 2 2 2 2 5
97 1 4 2 2 2 1 2 1 1
98 1 4 1 1 1 1 1 1 1
99 1 4 2 1 1 1 1 1 2
100 1 1 1 1 1 1 1 1 1
101 1 1 1 1 1 1 1 1 1
102 1 1 1 1 1 1 1 1 1
103 1 3 1 1 1 1 1 1 2
130
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
1 5 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 3 5 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
3 5 5 5 5 5 5 5 4 1 3 5 5 5 5
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 3 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 3 5 5 5 4 5 5 3 5 4 4 2 5 4
7 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
8 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4
11 5 4 3 3 3 3 5 5 4 3 4 2 4 3
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
13 4 5 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4
14 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 3 4 5 3 2 3 4 3 4 3
16 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5
17 5 4 4 5 4 4 3 4 2 1 4 2 2 5
18 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 3 4 3 4
20 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 5 4 5 4
21 3 2 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 3 3
22 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
23 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5
24 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
131
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
25 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 5
26 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 5 4
27 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5
28 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4
29 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4 5
30 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4
32 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
33 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4
35 3 3 4 4 3 5 5 4 5 3 3 2 3 3
36 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4
37 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4
38 5 3 3 4 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4
39 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
40 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4
41 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5
42 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
43 5 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3
44 5 4 5 5 4 4 5 5 3 2 5 4 4 4
45 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4
46 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4
48 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4
132
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
49 4 5 5 4 5 5 5 5 2 2 3 4 4 4
50 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 3
51 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5
52 4 4 3 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 3 5 4
54 5 4 3 5 4 4 5 4 3 2 4 2 4 4
55 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4
56 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
57 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3
58 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4
59 5 3 5 3 3 5 5 2 1 5 5 5 3 5
60 5 4 4 5 5 5 5 5 1 5 2 4 5 4
61 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
63 5 5 5 4 5 5 5 4 2 4 5 4 5 4
64 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
65 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
66 5 5 5 4 5 5 5 5 3 2 4 2 5 5
67 4 4 4 5 5 5 5 4 2 1 5 4 4 5
68 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 4 5 5 5
69 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
70 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5
71 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
72 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5
133
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
73 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3
74 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 2 5 4
75 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
76 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
77 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4
78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
79 3 5 4 4 3 3 3 3 5 1 3 3 5 4
80 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4
81 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 4 5 5 4
82 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3
83 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4
84 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5
85 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5
86 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
87 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5
88 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5
89 4 4 4 4 4 4 1 3 5 5 4 4 4 5
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
91 4 4 4 4 4 4 5 5 2 2 4 4 4 4
92 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 3
93 3 4 4 4 4 4 5 3 3 2 3 4 4 3
94 3 4 4 4 4 3 3 5 2 2 4 3 4 4
95 4 5 4 4 4 4 5 5 2 2 4 4 5 5
96 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5
134
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
97 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5
98 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
99 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
101 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
102 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
103 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5
135
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10
1 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4
2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4
4 3 4 5 5 2 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5
6 4 3 5 3 1 5 5 5 5 5
7 4 4 4 3 2 5 5 4 5 5
8 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4
9 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
10 4 3 5 3 3 5 5 5 4 4
11 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
12 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
13 4 3 5 4 3 5 5 5 5 4
14 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5
15 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4
16 4 3 4 3 3 4 5 5 5 5
17 2 2 5 4 4 5 5 4 5 5
18 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5
19 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
20 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
21 2 3 5 4 2 5 5 5 5 5
22 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
23 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5
24 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5
25 1 4 5 3 4 4 4 5 5 5
26 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5
27 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
28 3 4 5 3 3 5 4 4 4 4
29 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
30 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4
31 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
32 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4
33 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5
35 5 3 5 3 3 5 5 5 5 5
36 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5
37 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
38 3 4 3 3 4 4 4 4 4 5
39 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5
40 3 2 5 5 5 5 5 5 4 5
136
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10
41 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5
42 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
43 3 3 2 3 3 4 4 5 5 5
44 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5
45 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
46 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5
47 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4
48 2 4 5 4 4 5 5 5 5 5
49 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5
50 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
51 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5
52 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4
53 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4
54 3 2 4 3 2 5 5 5 5 3
55 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
56 3 3 4 3 3 4 4 4 5 4
57 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4
58 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
59 2 5 5 4 5 1 5 3 3 3
60 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5
61 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4
62 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5
63 4 2 5 4 5 4 4 5 4 4
64 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5
65 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4
66 3 4 4 5 1 5 5 5 5 5
67 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4
68 1 4 4 4 4 5 5 5 5 5
69 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
72 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4
73 3 4 3 4 3 5 5 5 5 5
74 1 3 5 3 3 4 5 4 4 4
75 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4
76 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
79 3 4 5 5 3 4 4 5 5 5
80 3 2 4 3 2 4 4 4 4 5
137
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10
81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
82 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
84 1 4 5 3 2 5 5 5 5 5
85 3 1 5 3 2 5 5 5 5 5
86 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5
87 2 3 4 3 4 4 4 4 5 5
88 3 4 4 3 4 4 4 5 5 5
89 5 4 4 4 3 3 5 5 5 5
90 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4
91 2 2 4 3 3 5 5 5 5 5
92 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4
93 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4
94 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2
95 2 2 5 3 2 3 4 2 5 5
96 4 2 1 5 1 4 4 5 5 5
97 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
98 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
99 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4
100 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
101 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
102 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
103 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5
138
No NMF1 NMF2 NMF3 NMF4
1 5 5 4 4
2 4 4 4 4
3 4 4 4 2
4 4 4 4 2
5 5 5 5 5
6 5 5 4 4
7 4 4 4 4
8 4 4 4 2
9 4 4 4 2
10 5 5 5 5
11 5 4 4 4
12 4 4 2 2
13 4 4 3 3
14 3 4 4 4
15 3 3 3 3
16 4 4 4 3
17 4 4 4 4
18 5 5 1 1
19 3 3 4 4
20 3 3 3 2
21 5 5 5 5
22 4 4 4 4
23 5 4 1 1
24 5 5 2 2
25 5 5 1 1
26 5 4 3 3
27 4 4 2 2
28 4 3 4 4
29 4 4 3 1
30 4 4 3 2
31 4 4 4 4
32 3 3 4 3
33 4 4 4 4
34 5 5 4 5
35 4 4 3 3
36 4 4 4 4
37 4 4 4 2
38 4 4 3 2
39 3 4 4 4
40 5 5 5 5
139
No NMF1 NMF2 NMF3 NMF4
41 5 5 5 5
42 5 5 5 5
43 4 4 2 2
44 5 5 4 4
45 4 4 2 2
46 4 5 5 5
47 4 4 4 4
48 5 5 2 2
49 4 4 4 3
50 3 3 3 3
51 5 5 5 5
52 4 4 4 4
53 4 4 2 2
54 5 5 2 2
55 5 5 3 2
56 5 4 1 2
57 4 4 1 1
58 4 5 4 4
59 5 4 1 1
60 5 5 4 3
61 5 4 4 5
62 5 5 3 3
63 5 5 5 5
64 5 5 3 5
65 4 4 4 4
66 4 4 2 3
67 4 4 4 4
68 5 4 4 5
69 4 4 2 2
70 5 5 1 1
71 4 4 4 4
72 4 4 2 4
73 5 5 2 2
74 2 3 2 2
75 4 4 2 2
76 5 5 5 5
77 4 4 2 3
78 5 5 1 1
79 4 4 4 3
80 4 4 3 2
140
No NMF1 NMF2 NMF3 NMF4
81 5 4 5 5
82 4 4 4 3
83 4 4 4 4
84 5 5 5 5
85 3 3 4 5
86 5 5 5 5
87 5 5 3 2
88 5 5 2 2
89 4 4 3 2
90 4 4 4 4
91 5 5 2 2
92 4 4 3 3
93 4 4 3 3
94 3 2 3 3
95 2 2 3 2
96 5 5 5 5
97 4 4 4 4
98 4 4 4 4
99 4 4 4 4
100 5 5 5 5
101 5 5 5 5
102 5 5 5 5
103 5 5 5 5
141
No J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8 J9 J10 J11
1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4
4 3 3 4 3 2 2 4 3 4 5 5
5 5 1 5 1 1 4 5 1 5 5 5
6 5 5 3 4 3 3 3 1 4 5 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
8 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4
9 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4
10 4 4 4 4 5 4 1 4 5 5 4
11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5
14 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
15 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3
16 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4
17 4 4 5 5 2 4 1 4 3 5 2
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
19 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
20 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5 3
21 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3
23 5 3 4 2 4 5 5 4 5 5 5
24 3 4 4 4 4 4 3 2 3 5 3
142
No J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8 J9 J10 J11
25 5 5 4 5 3 5 5 4 3 5 3
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
27 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
28 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 5
29 3 3 3 3 3 3 5 3 3 5 3
30 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
31 5 4 5 4 4 4 2 1 5 5 5
32 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
33 3 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
35 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 3
36 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
38 3 4 4 3 3 3 2 4 5 5 5
39 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3
40 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4
41 5 5 5 5 5 4 1 1 5 5 2
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
43 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4
44 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
46 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5
47 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4
48 4 5 4 5 4 4 4 1 5 4 5
143
No J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8 J9 J10 J11
49 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
52 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 5
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4
55 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4
56 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4
57 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
58 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4
59 3 1 4 5 4 4 3 3 4 4 5
60 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4
61 4 5 5 4 4 4 2 2 4 3 4
62 4 4 4 3 3 3 4 5 3 5 3
63 4 2 4 4 4 4 4 4 3 5 4
64 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
65 4 2 4 4 4 4 4 4 3 5 4
66 5 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5
67 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4
68 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4
69 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
70 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
71 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4
72 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4
144
No J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8 J9 J10 J11
73 2 2 3 4 3 3 4 2 2 5 4
74 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5
75 2 2 4 4 3 3 5 3 3 5 3
76 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4
77 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
78 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
79 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
80 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4
81 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
82 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3
83 5 4 5 4 3 5 2 4 4 5 4
84 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5
85 4 3 3 3 4 5 3 3 3 5 5
86 3 3 3 4 3 3 3 3 2 5 3
87 4 3 3 3 4 4 3 4 4 5 4
88 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 4
89 4 4 4 5 4 4 5 2 3 5 4
90 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
91 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
92 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 4
93 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 3
94 5 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4
95 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5
96 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5
145
No J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8 J9 J10 J11
97 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
98 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
99 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
101 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
102 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
103 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
146
LAMPIRAN IV
HASIL UJI
147
STATISTIK DESKRIPTIF RESPONDEN
1. Jenis Kelamin
Statistics
Jenis Kelamin
N Valid 103
Missing 0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 38 36.9 36.9 36.9
Perempuan 65 63.1 63.1 100.0
Total 103 100.0 100.0
2. Usia
Statistics
Usia
N Valid 103
Missing 0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid >40 tahun 17 16.5 16.5 16.5
20-25 tahun 32 31.1 31.1 47.6
26-30 tahun 20 19.4 19.4 67.0
31-35 tahun 25 24.3 24.3 91.3
36-40 tahun 9 8.7 8.7 100.0
Total 103 100.0 100.0
3. Pendidikan Terakhir
Statistics
Pendidikan Terakhir
N Valid 103
Missing 0
148
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Diploma 16 15.5 15.5 15.5
S1 70 68.0 68.0 83.5
S2 17 16.5 16.5 100.0
Total 103 100.0 100.0
4. Lama Masa Kerja
Statistics
Lama Masa Kerja
N Valid 103
Missing 0
Lama Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid >20 tahun 6 5.8 5.8 5.8
0-5 tahun 52 50.5 50.5 56.3
11-15 tahun 6 5.8 5.8 62.1
6-10 tahun 39 37.9 37.9 100.0
Total 103 100.0 100.0
5. Profesi Akuntan
Statistics
Profesi Akuntan
N Valid 103
Missing 0
Profesi Akuntan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Akuntan Lainnya 3 2.9 2.9 2.9
Akuntan Manajemen 76 73.8 73.8 76.7
Akuntan Pemerintah 24 23.3 23.3 100.0
Total 103 100.0 100.0
149
6. Lokasi Pengisian
Statistics
Lokasi Pengisian
N Valid 103
Missing 0
Lokasi Pengisian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pulau Jawa 99 96.1 96.1 96.1
Pulau Kalimantan 1 1.0 1.0 97.1
Pulau Sulawesi 2 1.9 1.9 99.0
Pulau Sumatera 1 1.0 1.0 100.0
Total 103 100.0 100.0
7. Jabatan
Statistics
Jabatan
N Valid 103
Missing 0
Jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kepala Bagian 17 16.5 16.5 16.5
Kepala Bidang 7 6.8 6.8 23.3
staf keuangan 79 76.7 76.7 100.0
Total 103 100.0 100.0
150
STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TT 103 9 42 25.02 5.859
TP 103 44 70 59.40 5.968
TR 103 25 50 40.63 4.305
TNMF 103 9 20 15.24 2.915
TJ 103 32 55 41.97 4.979
Valid N (listwise) 103
151
UJI VALIDITAS
1. Tekanan (X1)
Correlations
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 TT
T1 Pearson Correlation 1 .280** .472
** .522
** .314
** .301
** .261
** .245
* .410
** .675
**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .001 .002 .008 .013 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
T2 Pearson Correlation .280** 1 .649
** .441
** .202
* .128 .134 .140 .436
** .606
**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .041 .199 .177 .159 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
T3 Pearson Correlation .472** .649
** 1 .507
** .339
** .288
** .280
** .260
** .481
** .752
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .003 .004 .008 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
T4 Pearson Correlation .522** .441
** .507
** 1 .497
** .355
** .164 .249
* .434
** .740
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .098 .011 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
T5 Pearson Correlation .314** .202
* .339
** .497
** 1 .751
** .343
** .328
** .272
** .697
**
Sig. (2-tailed) .001 .041 .000 .000 .000 .000 .001 .006 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
T6 Pearson Correlation .301** .128 .288
** .355
** .751
** 1 .274
** .290
** .180 .615
**
Sig. (2-tailed) .002 .199 .003 .000 .000 .005 .003 .068 .000
152
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
T7 Pearson Correlation .261** .134 .280
** .164 .343
** .274
** 1 .557
** .080 .506
**
Sig. (2-tailed) .008 .177 .004 .098 .000 .005 .000 .424 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
T8 Pearson Correlation .245* .140 .260
** .249
* .328
** .290
** .557
** 1 .271
** .535
**
Sig. (2-tailed) .013 .159 .008 .011 .001 .003 .000 .006 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
T9 Pearson Correlation .410** .436
** .481
** .434
** .272
** .180 .080 .271
** 1 .631
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .006 .068 .424 .006 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
TT Pearson Correlation .675** .606
** .752
** .740
** .697
** .615
** .506
** .535
** .631
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Peluang
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 TP
P1 Pearson Correlation 1 .410** .420
** .406
** .427
** .408
** .326
** .368
** -.010 .254
** .318
** .305
** .386
** .449
** .631
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .921 .010 .001 .002 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
153
P2 Pearson Correlation .410** 1 .582
** .415
** .505
** .416
** .285
** .362
** .273
** .205
* .307
** .366
** .504
** .462
** .708
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .005 .037 .002 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P3 Pearson Correlation .420** .582
** 1 .507
** .595
** .692
** .366
** .367
** .101 .274
** .282
** .364
** .421
** .469
** .733
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .310 .005 .004 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P4 Pearson Correlation .406** .415
** .507
** 1 .730
** .520
** .264
** .382
** .061 .130 .204
* .230
* .308
** .388
** .616
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .007 .000 .540 .192 .039 .020 .002 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P5 Pearson Correlation .427** .505
** .595
** .730
** 1 .659
** .327
** .460
** .076 .301
** .246
* .340
** .387
** .480
** .743
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .448 .002 .012 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P6 Pearson Correlation .408** .416
** .692
** .520
** .659
** 1 .432
** .252
* .062 .254
** .175 .324
** .335
** .451
** .673
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .010 .531 .010 .078 .001 .001 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P7 Pearson Correlation .326** .285
** .366
** .264
** .327
** .432
** 1 .401
** -.045 .104 .090 .105 .289
** .120 .454
**
Sig. (2-tailed) .001 .004 .000 .007 .001 .000 .000 .655 .297 .367 .290 .003 .227 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P8 Pearson Correlation .368** .362
** .367
** .382
** .460
** .252
* .401
** 1 .083 .131 .150 .105 .280
** .266
** .538
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .010 .000 .407 .188 .130 .290 .004 .007 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P9 Pearson Correlation -.010 .273** .101 .061 .076 .062 -.045 .083 1 .429
** .140 -.013 .182 .141 .357
**
Sig. (2-tailed) .921 .005 .310 .540 .448 .531 .655 .407 .000 .158 .899 .066 .154 .000
154
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P10 Pearson Correlation .254** .205
* .274
** .130 .301
** .254
** .104 .131 .429
** 1 .306
** .371
** .323
** .255
** .579
**
Sig. (2-tailed) .010 .037 .005 .192 .002 .010 .297 .188 .000 .002 .000 .001 .009 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P11 Pearson Correlation .318** .307
** .282
** .204
* .246
* .175 .090 .150 .140 .306
** 1 .277
** .318
** .417
** .515
**
Sig. (2-tailed) .001 .002 .004 .039 .012 .078 .367 .130 .158 .002 .005 .001 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P12 Pearson Correlation .305** .366
** .364
** .230
* .340
** .324
** .105 .105 -.013 .371
** .277
** 1 .329
** .437
** .555
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .020 .000 .001 .290 .290 .899 .000 .005 .001 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P13 Pearson Correlation .386** .504
** .421
** .308
** .387
** .335
** .289
** .280
** .182 .323
** .318
** .329
** 1 .381
** .643
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .001 .003 .004 .066 .001 .001 .001 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
P14 Pearson Correlation .449** .462
** .469
** .388
** .480
** .451
** .120 .266
** .141 .255
** .417
** .437
** .381
** 1 .668
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .227 .007 .154 .009 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
TP Pearson Correlation .631** .708
** .733
** .616
** .743
** .673
** .454
** .538
** .357
** .579
** .515
** .555
** .643
** .668
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
155
3. Rasionalisasi
Correlations
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 TR
R1 Pearson Correlation 1 .326** .101 .289
** .144 .116 .039 .134 .020 .051 .464
**
Sig. (2-tailed) .001 .311 .003 .148 .241 .695 .178 .841 .611 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
R2 Pearson Correlation .326** 1 .240
* .472
** .354
** .193 .129 .165 .078 .141 .583
**
Sig. (2-tailed) .001 .015 .000 .000 .051 .193 .095 .435 .157 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
R3 Pearson Correlation .101 .240* 1 .199
* .273
** .327
** .396
** .172 .234
* .225
* .538
**
Sig. (2-tailed) .311 .015 .043 .005 .001 .000 .083 .017 .022 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
R4 Pearson Correlation .289** .472
** .199
* 1 .191 .341
** .324
** .361
** .259
** .299
** .638
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .043 .054 .000 .001 .000 .008 .002 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
R5 Pearson Correlation .144 .354** .273
** .191 1 .045 .083 .081 .010 .056 .453
**
Sig. (2-tailed) .148 .000 .005 .054 .651 .407 .416 .921 .576 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
R6 Pearson Correlation .116 .193 .327** .341
** .045 1 .505
** .668
** .612
** .541
** .680
**
Sig. (2-tailed) .241 .051 .001 .000 .651 .000 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
R7 Pearson Correlation .039 .129 .396** .324
** .083 .505
** 1 .577
** .611
** .470
** .621
**
156
Sig. (2-tailed) .695 .193 .000 .001 .407 .000 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
R8 Pearson Correlation .134 .165 .172 .361** .081 .668
** .577
** 1 .711
** .633
** .687
**
Sig. (2-tailed) .178 .095 .083 .000 .416 .000 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
R9 Pearson Correlation .020 .078 .234* .259
** .010 .612
** .611
** .711
** 1 .777
** .633
**
Sig. (2-tailed) .841 .435 .017 .008 .921 .000 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
R10 Pearson Correlation .051 .141 .225* .299
** .056 .541
** .470
** .633
** .777
** 1 .628
**
Sig. (2-tailed) .611 .157 .022 .002 .576 .000 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
TR Pearson Correlation .464** .583
** .538
** .638
** .453
** .680
** .621
** .687
** .633
** .628
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
157
4. Niat Melakukan Fraud
Correlations
NMF1 NMF2 NMF3 NMF4 TNMF
NMF1 Pearson Correlation 1 .851** .072 .177 .549
**
Sig. (2-tailed) .000 .469 .074 .000
N 103 103 103 103 103
NMF2 Pearson Correlation .851** 1 .150 .212
* .595
**
Sig. (2-tailed) .000 .130 .032 .000
N 103 103 103 103 103
NMF3 Pearson Correlation .072 .150 1 .841** .832
**
Sig. (2-tailed) .469 .130 .000 .000
N 103 103 103 103 103
NMF4 Pearson Correlation .177 .212* .841
** 1 .878
**
Sig. (2-tailed) .074 .032 .000 .000
N 103 103 103 103 103
TNMF Pearson Correlation .549** .595
** .832
** .878
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
158
5. Jabatan
Correlations
J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8 J9 J10 J11 TJ
J1 Pearson
Correlation
1 .359** .645
** .352
** .469
** .665
** .028 .258
** .473
** .265
** .394
** .710
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .777 .009 .000 .007 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
J2 Pearson
Correlation
.359** 1 .370
** .446
** .344
** .275
** -.137 .169 .363
** .000 .052 .498
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .005 .168 .089 .000 .999 .605 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
J3 Pearson
Correlation
.645** .370
** 1 .559
** .480
** .655
** .044 .278
** .613
** .296
** .292
** .752
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .658 .004 .000 .002 .003 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
J4 Pearson
Correlation
.352** .446
** .559
** 1 .571
** .483
** .071 .297
** .312
** .185 .149 .656
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .477 .002 .001 .061 .132 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
J5 Pearson
Correlation
.469** .344
** .480
** .571
** 1 .636
** .090 .368
** .448
** .223
* .389
** .747
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .367 .000 .000 .024 .000 .000
159
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
J6 Pearson
Correlation
.665** .275
** .655
** .483
** .636
** 1 .156 .376
** .481
** .330
** .394
** .795
**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .000 .000 .115 .000 .000 .001 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
J7 Pearson
Correlation
.028 -.137 .044 .071 .090 .156 1 .149 .051 .127 .284** .316
**
Sig. (2-tailed) .777 .168 .658 .477 .367 .115 .134 .609 .201 .004 .001
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
J8 Pearson
Correlation
.258** .169 .278
** .297
** .368
** .376
** .149 1 .298
** .161 .227
* .556
**
Sig. (2-tailed) .009 .089 .004 .002 .000 .000 .134 .002 .104 .021 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
J9 Pearson
Correlation
.473** .363
** .613
** .312
** .448
** .481
** .051 .298
** 1 .279
** .506
** .702
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .609 .002 .004 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
J10 Pearson
Correlation
.265** .000 .296
** .185 .223
* .330
** .127 .161 .279
** 1 .219
* .423
**
Sig. (2-tailed) .007 .999 .002 .061 .024 .001 .201 .104 .004 .027 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
J11 Pearson
Correlation
.394** .052 .292
** .149 .389
** .394
** .284
** .227
* .506
** .219
* 1 .573
**
160
Sig. (2-tailed) .000 .605 .003 .132 .000 .000 .004 .021 .000 .027 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
TJ Pearson
Correlation
.710** .498
** .752
** .656
** .747
** .795
** .316
** .556
** .702
** .423
** .573
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
N 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103 103
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
161
UJI RELIABILITAS
1. Tekanan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.821 .821 9
2. Peluang
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.846 .866 14
3. Rasionalisasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.762 .802 10
4. Niat Melakukan Fraud
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.699 .714 4
162
5. Jabatan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.816 .834 11
163
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 10.593 3.495 3.031 .003
TT -.174 .047 -.350 -3.720 .000 .856 1.169
TP .072 .056 .148 1.291 .200 .576 1.736
TR .155 .073 .228 2.112 .037 .648 1.543
TJ -.037 .059 -.066 -.617 .539 .667 1.499
a. Dependent Variable: TNMF
2. Uji Heterokedastisitas
164
3. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 103
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,51188839
Most Extreme Differences Absolute ,083
Positive ,083
Negative -,036
Test Statistic ,083
Asymp. Sig. (2-tailed) ,074c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,450d
99% Confidence Interval Lower Bound ,437
Upper Bound ,463
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
165
UJI HIPOTESIS
1. Regresi Linier Berganda
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 TJ, TT, TR, TPb . Enter
a. Dependent Variable: TNMF
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .508a .258 .227 2.563
a. Predictors: (Constant), TJ, TT, TR, TP
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 223.355 4 55.839 8.503 .000b
Residual 643.577 98 6.567
Total 866.932 102
a. Dependent Variable: TNMF
b. Predictors: (Constant), TJ, TT, TR, TP
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.593 3.495 3.031 .003
TT -.174 .047 -.350 -3.720 .000
TP .072 .056 .148 1.291 .200
TR .155 .073 .228 2.112 .037
TJ -.037 .059 -.066 -.617 .539
a. Dependent Variable: TNMF
166
2. Regresi Moderat
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 TR*TJ, TT*TJ,
TP, TR, TT, TJ,
TP*TJb
. Enter
a. Dependent Variable: TNMF
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .546a .298 .246 2.531
a. Predictors: (Constant), TR*TJ, TT*TJ, TP, TR, TT, TJ, TP*TJ
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 258.401 7 36.914 5.763 .000b
Residual 608.531 95 6.406
Total 866.932 102
a. Dependent Variable: TNMF
b. Predictors: (Constant), TR*TJ, TT*TJ, TP, TR, TT, TJ, TP*TJ
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -23.006 29.841 -.771 .443
TT .183 .395 .368 .463 .644
TP -.498 .424 -1.019 -1.175 .243
TR 1.596 .624 2.357 2.559 .012
TJ .702 .695 1.262 1.010 .315
TT*TJ -.008 .008 -.717 -.915 .362
TP*TJ .014 .010 2.433 1.351 .180
TR*TJ -.034 .015 -4.000 -2.327 .022
a. Dependent Variable: TNMF
167
165