dalam kehidupan sehari

2
Dalam kehidupan sehari-hari, asas Bernoulli banyak diterapkan pada beberapa benda yang ada disekitar kita, seperi karburator mobil, venturimeter, pipa pitot, botol penyemprot parfum, dan alat semprot serangga. Berikut ini saya akan menjelaskan bagaimana penerapan asas Bernoulli pada karburator motor/mobil. Gambar 1.1 menunjukkan sebuah kaleng yang diisi air sampai kedalaman h1. Pada dinding kaleng terdapat lubang kebocoran yang terletak pada ketinggian h2 yang diukur dari dasar kaleng. Jika m adalah massa zat cair yang berpindah. ρ ( rho) adalah massa jenis zat cair dan m/ρ adalah volume zat cair yang berpindah. Maka jumlah semua usaha yang menggerakkan zat cair adalah sama dengan bertambahnya energi kinetik dan energi potensial. Wtot = Ek + Ep F1 . l1 – F2 . l = Ek + Ep (P1 . A1 . l1) – (P2 . A2 . l2) = (½mv22 – ½mv12) + (mgh2 – mgh1) P1 . m/ρ – P2 . m/ρ = (½mv22 – ½mv12) + (mgh2 – mgh1 )P1 . m/ρ + mgh1 + ½mv12 = P2 . m/ρ + mgh2 + ½mv22 P1 + ½ρv12 + ρgh1 = P2 + ½ ρv22 + ρgh2 Atau P + ρgh1 + ½ ρv2 = Konstan Ket : P = Tekanan (kpa) h = tinggi sistem diatas bidang acuan (m) ρ = massa jenis fluida (kg/m3)

Upload: septianwinchester

Post on 05-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Fisika

TRANSCRIPT

Page 1: Dalam kehidupan sehari

Dalam kehidupan sehari-hari, asas Bernoulli banyak diterapkan pada beberapa benda yang ada disekitar kita, seperi karburator mobil, venturimeter, pipa pitot, botol penyemprot parfum, dan alat semprot serangga.

Berikut ini saya akan menjelaskan bagaimana penerapan asas Bernoulli pada karburator motor/mobil.

Gambar 1.1 menunjukkan sebuah kaleng yang diisi air sampai kedalaman h1. Pada dinding kaleng terdapat lubang kebocoran yang terletak pada ketinggian h2 yang diukur dari dasar kaleng.

Jika m adalah massa zat cair yang berpindah. ρ ( rho) adalah massa jenis zat cair dan m/ρ adalah volume zat cair yang berpindah. Maka jumlah semua usaha yang menggerakkan zat cair adalah sama dengan bertambahnya energi kinetik dan energi potensial.

Wtot = Ek + Ep

F1 . l1 – F2 . l = Ek + Ep

(P1 . A1 . l1) – (P2 . A2 . l2)

= (½mv22 – ½mv12) + (mgh2 – mgh1) P1 . m/ρ – P2 . m/ρ

= (½mv22 – ½mv12) + (mgh2 – mgh1 )P1 . m/ρ + mgh1 + ½mv12

= P2 . m/ρ + mgh2 + ½mv22

P1 + ½ρv12 + ρgh1 = P2 + ½ ρv22 + ρgh2

Atau

P + ρgh1 + ½ ρv2 = Konstan

Ket :

P = Tekanan (kpa)

h = tinggi sistem diatas bidang acuan (m)

ρ = massa jenis fluida (kg/m3)

v = kecepatan fluida (m/s)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

Persamaan diatas disebut juga sebagai Persamaan Bernoulli. Persamaan Bernoulli sangat berguna untuk penggambaran kualitatif berbagai jenis aliran fluida. Persamaan Bernoulli diatas dikenal sebagai persamaan untuk aliran lunak, fluida inkompresibel, dan nonfiskos.

Page 2: Dalam kehidupan sehari

1.2 Tujuan

Membandingkan perpindahan fluida berdasarkan Hasil Observasi dan Teori (rumus).

1.3 Waktu Praktikum

Tempat : Jln.Hayati, Perumnas Kace

Hari,tanggal : Jum’at, 11 Maret 2011

Waktu : Pukul 13.00-16.00