daftar pustakarepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2659/8/daftar pustaka... · 2019-08-08 · daftar...
TRANSCRIPT
51
DAFTAR PUSTAKA
Antara, N. S. dan I. B. D. U. Dauh. 2008. Tingkat Cemaran Bakteri Coliform,
Salmonella sp., dan Staphylococcus aureus pada Daging Babi (Studi Kasus
Rumah Potong Hewan Sanggaran dan Pasar Badung,Bali). Available at:
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=13668.
diakses tanggal 6 Mei 2019
Azwar, S. 2016. Metode Penelitian. Edisi 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
BPOM. 2012. Pedoman kriteria cemaran pada pangan siap saji dan pangan
industri rumah tangga. Available at:
http://standarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Buku_Pedoman_PJAS
_tentang_Cemaran.pdf. diakses tanggal 9 Mei 2019
______. 2016. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 16
Tahun 2016 Tentang Kriteria Mikrobiologi Dalam Pangan Olahan.
Available at:
http://standarpangan.pom.go.id/dokumen/peraturan/2016/PerKa_BPOM_
No_16_Tahun_2016_tentang_Kriteria_Mikrobiologi_dalam_Pangan_Olah
an.pdf. diakses tanggal 1 Januari 2019
Candra, P., Oktafia, S., Citra, M., & Cahyani, M. 2013. Cemaran Eschericia coli
dan
coliform pada lawar merah yang dijual di daerah pariwisata (unpublished)
Cappuccino, J. G. dan N. Sherman. 2009. Manual Laboratorium Mikrobiologi.
8th edn. Edited by J. Manurung. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Cita, Y. P. 2011. Bakteri salmonella typhi dan demam tifoid, (Vi), pp. 42–46.
Available at: http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/87.
diakses tanggal 6 Januari 2019
Duggan, S. J. et al. 2010. Tracking the Salmonella Status of Pigs and Pork from
Lairage through the Slaughter Process in the Republic of Ireland’, Journal
of Food Protection, 73(12), pp. 2148–2160. doi: 10.4315/0362-028X-
73.12.2148. diakses tanggal 5 Mei 2019
EFSA. 2008. A quantitative microbiological risk assessment on Salmonella in
meat: Source attribution for human salmonellosis from meat, EFSA
Journal, 625(2), pp. 1–32. doi: 10.2903/j.efsa.2008.625.
Ekawati, I. G. A. 2016. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. Available at:
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewjournal&jour
nal=948.diakses tanggal 30 September 2018
Hidayah, R., Asterina dan Afriwardi. 2017. Hubungan Tingkat Pendidikan dan
Pengetahuan Penjual Es Campur Tentang Zat Pewarna Berbahaya dengan
Kandungan Rhodamin B dalam Buah Kolang Kaling di Kota Padang.
Available at: http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/692
6(2), pp. 283–288. diakses tanggal 5 Mei 2019
52
Im, M. C. et al. 2015. Prevalence and characteristics of Salmonella spp. isolated
from commercial layer farms in Korea, Poultry Science, 94(7), pp. 1691–
1698. doi: 10.3382/ps/pev137. diakses tanggal 7 September 2018
Indraswati, D. 2016. Kontaminasi Makanan. Ponorogo: Forum Ilmiah kesehatan.
Jawetz, Melnick, A. 2012. Medical Microbiology. Edisi 26. Jakarta: EGC. doi:
10.1017/CBO9781107415324.004.
Karsinah, Lucky dan Mardiastuti. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.
revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Higiene Sanitasi
Jasaboga. Available at: http://kesmas.kemkes.go.id/perpu/konten/permenkes/pmk-nomor-1096-
tahun-2011-tentang-higiene-sanitasi-jasaboga. diakses tanggal 6 Mei 2019
______. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat, p. 42. Available at:
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Permenkes_3_2014.pdf.
diakses tanggal 30 September 2018
Marwanti. 2009. Keamanan Pangan dan Penyelenggaraan Makanan, pp. 1–10.
Available at: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Keamanan
Pangan.pdf. diakses tanggal 30 September 2018
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Keenam. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ningsih, R. 2014. Penyuluhan Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman, serta
Kualitas Makanan yang Dijajakan Pedagang di Kota Lingkungan SDN
Kota Samarinda, 1, pp. 64–72. Available at:
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/3071. diakses
tanggal 3 Oktober 2018
Noor, J. 2016. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.
Pallavi, K. et al. 2017. Hepatitis : A Review on Current and Future Scenario,
Journal of In Silico & In Vitro Pharmacology, 3(1), pp. 1–5.
Pemerintah Kota Denpasar. 2011. Peraturan Daerah No. 27 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Denpasar Tahun 2011-
2031.Available at: sippa.ciptakarya.pu.go.id diakses tanggal 27 Mei 2019
Purnama, S. G., P. Henry, dan I. M. Subrata. 2017. Kualitas Mikrobiologis dan
Higiene Pedagang Lawar di Kawasan Pariwisata, Jurnal Kesehatan
Lingkungan Indonesia, 16(2), pp. 56–62.
Puspitaningtyas, R. 2015. Upaya Penjamah Makanan dalam Menjaga Kualitas
Ditinjau dari Aspek Food Safety pada Warung Makan di Sekitar
Universitas Negeri Semarang. Available at:
53
http://lib.unnes.ac.id/20323/1/6411411124-S.pdf. diakses tanggal 20
September 2018
Radji, M. 2016. Buku ajar mikrobiologi: panduan mahasiswa farmasi dan
kedokteran. Jakarta: EGC.
Risnawan, G. Camat D. S. 2016. Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan
Denpasar Selatan 2016 – 2021, in. Available at:
https://denpasarkota.go.id/assets_subdomain/49/download/Rencana
Strategis (RENSTRA) Kecamatan Denpasar Selatan_000126.pdf. diakses
tanggal 20 September 2018
Sanders, E. R. 2012. Aseptic Laboratory Techniques: Plating Methods, Journal of
Visualized Experiments, (63), pp. 1–18. doi: 10.3791/3064. diakses tanggal
30 September 2018
Sari, A. A. P. 2017. Pemeriksaan Angka Kuman Pada Lawar Babi Di Desa
Dalung Kecamatan Badung.
Sitepu, E. L. 2015. Analisis personal hygiene pada penjual makanan tradisional
gado – gado di kelurahan pisangan, cempaka putih dan cireundeu ciputat
timur tahun 2015. Available at:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29636/1/Eka%2
0Lestari%20Sitepu-fkik.pdf. diakses tanggal 7 Mei 2019
SNI. 2008. Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu,
serta hasil olahannya. Available at: https://dlscrib.com/download/sni-
2897-2008-metode-pengujian-cemaran-mikroba-dlm-daging-telur-susu-
amp-olahan_58e2adb9dc0d60da36897110_pdf. diakses tanggal 1 Januari
2019
______. 2009. Batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan, Badan
Standardisasi Indonesia, p. 17. Available at:
https://www.academia.edu/9959536/SNI-7388-2009_Batasan_Maksimum
_Cemaran _Mikroba_dalam_pangan. diakses tanggal 30 September 2018
Sofiana, E. 2012. Hubungan Higiene dan Sanitasi dengan Kontaminasi
Escherichia coli pada Jajanan di Sekolah Dasar Kecamatan Tapos Depok
Tahun 2012. pp. 44–53. Available at:
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319719-S-PDF-Erna Sofiana.pdf.
diakses tanggal 5 Mei 2019
Sugiyono. 2013. Statistika untuk penelitian. 23rd edn. Bandung: Alfabeta.
Sujaya, I. N., Y. Ramona, dan K. A. Nocianitri. 2014. Cemaran Mikrobiologis
Pangan Etnik Bali Dianalisis Dengan Teknik Pemupukan dan PCR
Spesifik Gen Virulensi Patogen Penyebab Keracunan Pangan, 12316651.
Available at:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_riwayat_penelitian_1_dir/04c856f1
ca5dd36b0e76a5add70850d0.pdf. diakses tanggal 17 Januari 2019
54
Susanna, D. dan B. Hartono. 2013. Pemantauan kualitas makanan ketoprak dan
gado-gado di lingkungan kampus ui depok, melalui pemeriksaan
bakteriologis. Makara,Seri Kesehatan, 7(1), pp. 21–28. Available at:
journal.ui.ac.id/index.php/health/article/download/139/135. diakses
tanggal 6 Mei 2019
Trisdayanti, N. P. E. 2015. Keberadaan Gen Virulensi Escherichia coli pada
Lawar Bali di Wilayah Kuta dan Kaitannya dengan Higiene Sanitasi.
Available at: https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1392161001-1-
HALAMAN%20AWAL.pdf. diakses tanggal 4 Mei 2019
Ummamie, L. dkk. 2017. Isolasi dan Identifikasi Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus pada Keumamah di Pasar Tradisional Lamboro,
Aceh Besar, 1(3), pp. 574–583. Available at:
http://jim.unsyiah.ac.id/FKH/article/view/4073. diakses tanggal 25
Desember 2018
Velyniawati, P., N. M. Dewantari, dan I. M. Suarjana. 2009. Tingkat Penerimaan
Wisatawan Asing Terhadap Makanan Tradisional Bali. Available at:
http://www.poltekkes-denpasar.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/
Velyniawati-JIG-v6n1-Februari-2015.pdf. diakses tanggal 20 September
2018
Waluyo, L. 2016. Mikrobiologi Umum. 5th edn. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
WHO. 2010. WHO Initiative to Estimate the Global Burden of Foodborne
Diseases, pp. 8–12. Available at:
https://www.paho.org/hq/dmdocuments/2015/2015-cha-who-estimates-
global-foodborne-diseases.pdf. diakses tanggal 20 September 2018
Yanti, N. N. T. Y. 2018. Studi kasus pengolahan lawar plek di Desa Ketewel.
Available at: http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/917/. diakses
tanggal 28 November 2018
Yusa, N. M. dan I. K. Suter. 2012. Kajian Pangan Tradisional Bali dalam Rangka
Pengmbangannya Menjadi Produk Unggulan di Kabupaten Gianyar,
Pangan Tradisional, (1), pp. 1–7. Available at:
http://lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/33-YUSA_SUTER-
KL1.pdf. diakses tanggal 7 September 2018
Yuswananda, N. P. 2015. Identifikasi Bakteri Salmonella sp. pada Makanan
Jajanan di Masjid Fathullah Ciputat tahun 2015, Skripsi, pp. 1–64.
Available at:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38057/1/NINDY
A PERMATA YUSWANANDA-FKIK.pdf. diakses tanggal 30 September
2018
55
Lampiran 1
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
56
57
58
Lampiran 2
Data Karakteristik Responden
Kode
Sampel
Karakteristik Responden
Lokasi Nama Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan Lama
Bekerja
Cara Pengolahan Lama
Dipajang
1 Sidakarya A P 55 Tidak
sekolah 3 Th
Daging babi direbus dengan
darah yang telah dimasak 1 jam
2 Sidakarya B P 46 SMA 6 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 30 menit
3 Sidakarya C P 48 SMA 10 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 10 menit
4 Panjer D P 48 SMP 4 Th Daging babi direbus dengan
darah yang telah dimasak 1 jam
5 Panjer E P 38 SMA 7 Th Daging babi direbus dengan
darah yang telah dimasak 1,5 jam
6 Panjer F L 40 SMP 3 Th Daging babi direbus dengan
darah yang telah dimasak 15 menit
7 Renon G P 55 SMP 8 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 1 jam
8 Renon H L 39 SMA 5 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 1 jam
9 Sesetan I P 50 SMA 4 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 1,5 jam
10 Sesetan J P 53 Tidak
sekolah 5 Th
Daging babi direbus dengan
darah segar 30 menit
59
Kode
Sampel
Karakteristik Responden
Lokasi Nama Jenis
Kelamin Umur Pendidikan
Lama
Bekerja Cara Pengolahan
Lama
Dipajang
11 Sesetan K P 39 SMA 5 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 1,5 jam
12 Sanur L P 45 SMP 3 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 30 menit
13 Sanur M L 54 SD 6 Th Daging babi direbus dengan
darah yang telah dimasak 10 menit
14 Sanur N P 47 SMA 2 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 30 menit
15 Sanur O L 53 SMA 4 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 5 menit
16 Sanur
Kauh P P 49 SMP 2 Th
Daging babi direbus dengan
darah segar 1,5 jam
17 Pedungan Q L 55 SMP 3 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 20 menit
18 Pemogan R P 41 SD 4 Th Daging babi direbus dengan
darah segar 30 menit
60
Lampiran 3
Data Observasi Lawar Babi dan Pedagang Lawar Babi
Kode
Sampel Cara Pengolahan dan Penyajian Kondisi Lingkungan
Peralatan yang
Digunakan Kondisi Air Pedagang Mencuci
Tangan Sebelum
dan Setelah
Pengolahan Lawar
Babi
Dengan
Sendok
atau
Penjepit
Tangan
dengan
Sarung
Tangan
Tangan
Tanpa
Sarung
Tangan
Rak
Makanan
Berdebu
Tempat
Sampah
Tertutup
Bersih Kotor Mengalir Ditampung
1 Y T T T Y Y T Y T Y
2 Y T T Y Y T Y T Y T
3 T Y T Y T T Y Y T T
4 Y T T T Y Y T Y T Y
5 Y T T T Y Y T Y T T
6 Y T T T Y Y T Y T Y
7 T T Y Y T Y T T Y T
8 Y T T T Y Y T Y T T
9 T T Y T Y Y T Y T T
10 Y T T T Y Y T Y T T
61
Kode
Sampel Cara Pengolahan dan Penyajian Kondisi Lingkungan
Peralatan yang
Digunakan Kondisi Air
Pedagang Mencuci
Tangan Sebelum
dan Setelah
Pengolahan Lawar
Babi
Cuci
Dengan
Sendok
atau
Penjepit
Tangan
dengan
Sarung
Tangan
Tangan
Tanpa
Sarung
Tangan
Rak
Makanan
Berdebu
Tempat
Sampah
Tertutup
Bersih Kotor Mengalir Ditampung
11 T T Y T Y Y T Y T T
12 Y T T T Y Y T Y T T
13 Y T T T Y Y T Y T T
14 Y T T Y T Y T Y T T
15 T T Y T T Y T T Y T
16 T T Y T T Y T T Y T
17 Y T T Y Y Y T Y T T
18 Y T T Y T Y T Y T T
Keterangan :
Y : Ya
T : Tidak
62
Lampiran 4
Data Pemeriksaan Angka Lempeng Total
Kode
Lab
Hasil Pemeriksaan Standar
(koloni/g)
Kategori Keterangan
10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 ALT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 162 140 126 85 71 1,6 x 106 = 1.600.000 ≤ 106 Tidak memenuhi syarat
2 >300 >300 214 150 123 4,7 x 106 = 4.700.000 ≤ 106 Tidak memenuhi syarat
3 >300 >300 119 73 31 1,3 x 106 = 1.300.000 ≤ 106 Tidak memenuhi syarat
4 73 64 48 11 3 1,8 x 104 = 18.000 ≤ 106 Memenuhi syarat Terendah
5 >300 >300 87 72 56 2,1 x 106 = 2.100.000 ≤ 106 Tidak memenuhi syarat
6 >300 >300 >300 46 41 2,3 x 106 = 2.300.000 ≤ 106 Tidak memenuhi syarat
7 >300 >300 >300 65 16 6,5 x 105 = 650.000 ≤ 106 Memenuhi syarat
8 115 101 98 17 2 3,6 x 104 = 36.000 ≤ 106 Memenuhi syarat
9 >300 >300 79 47 20 1,8 x 105 = 180.000 ≤ 106 Memenuhi syarat
10 >300 >300 >300 46 14 4,6 x 104 = 46.000 ≤ 106 Memenuhi syarat
11 >300 100 45 3 0 2,8 x 104 = 28.000 ≤ 106 Memenuhi syarat
12 >300 >300 65 38 3 2,2 x 105 = 220.000 ≤ 106 Memenuhi syarat
13 >300 >300 >300 100 49 3,0 x 106 = 3.000.000 ≤ 106 Tidak memenuhi syarat Tertinggi
14 >300 >300 45 25 2 1,5 x 105 = 150.000 ≤ 106 Memenuhi syarat
15 >300 >300 119 73 31 1,3 x 106 = 1.300.000 ≤ 106 Tidak memenuhi syarat
16 >300 >300 105 73 46 1,8 x 106 = 1.800.000 ≤ 106 Tidak memenuhi syarat
17 >300 115 97 25 3 1,2 x 105 = 120.000 ≤ 106 Memenuhi syarat
18 >300 >300 122 70 25 1,1 x 106 = 1.100.000 ≤ 106 Tidak memenuhi syarat
63
Lampiran 5
Data Identifikasi Salmonella species
Kode
Lab
Koloni yang Tumbuh
(Media SSA)
Keterangan Kategori
1 Black center Salmonella species Tidak memenuhi syarat
2 Black center Salmonella species Tidak memenuhi syarat
3 Black center Salmonella species Tidak memenuhi syarat
4 Merah muda Non Salmonella species Memenuhi syarat
5 Merah muda Non Salmonella species Memenuhi syarat
6 Merah muda Non Salmonella species Memenuhi syarat
7 Merah muda Non Salmonella species Memenuhi syarat
8 Merah muda Non Salmonella species Memenuhi syarat
9 Black center Salmonella species Tidak memenuhi syarat
10 Merah muda Non Salmonella species Memenuhi syarat
11 Black center Salmonella species Tidak memenuhi syarat
12 Merah muda Non Salmonella species Memenuhi syarat
13 - - Memenuhi syarat
14 Black center Salmonella species Tidak memenuhi syarat
15 Merah muda Non Salmonella species Memenuhi syarat
16 Black center Salmonella species Tidak memenuhi syarat
17 - - Memenuhi syarat
18 Merah muda Non Salmonella species Memenuhi syarat
64
Hasil Uji Biokimia dan Fermentasi Gula
Kode
Sampel
TSIA SIM SC Urease MR VP Glukosa Laktosa Sakarosa Maltosa Manitol Bakteri
Lereng Dasar S I M
1 M K + - + - - + - + - + + + Salmonella
choleraesuis
2 K H + + + - - + - + + - + - Salmonella typhi
3 K H + - + - - + - + - - + - Salmonella
choleraesuis
9 K H + - + + - + - + + - + - Salmonella
paratyphi
11 K H + - + - - + - + - - + - Salmonella
choleraesuis
14 K H + - + - - + - + + - + - Salmonella typhi
16 K H + - + - - + - + + - + - Salmonella typhi
Keterangan :
K : Kuning M : Motility
H : Hitam MR : Metil Red
S : Sulfur VP : Voges Proskauer
I : Indol SC : Simon citrate
65
Lampiran 6
Peta Wilayah Denpasar Selatan
Sumber : (Pemerintah Kota Denpasar, 2011)
Utara
Selatan
Timur Barat
66
Lampiran 7
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 2016
TENTANG
KRITERIA MIKROBIOLOGI DALAM PANGAN OLAHAN
KRITERIA MIKROBIOLOGI DALAM PANGAN OLAHAN
Kategori Pangan Jenis Pangan
Olahan Jenis Mikroba n C m M Metode Analisis
Dengan Perlakuan panas Salmonella 5 0 negatif/25 g NA
ISO6579:2002;SNI 2897:2008
Clostridium perfringens
5 1 102 koloni/g 104 koloni/g SNI ISO7937:2012
08.2.3 Produk Olahan Daging, Daging Unggas dan Daging Hewan Buruan dalam Bentuk Utuh Maupun Potongan yang Dibekukan (Diproses, Disimpan
Maupun Diperdagangkan Dalam Bentuk Beku)
ALT 5 3 104 koloni/g 106 koloni/g
ISO 4833-1: 2013; SNI 2897:2008
Enterobacteriaceae 5 2 10 koloni/g 102 koloni/g
ISO 21528- 2:2004
Salmonella 5 0 negatif/25 g NA
ISO6579:2002; SNI 2897:2008
Staphylococcus aureus 5 1 102 koloni/g
2 x102
koloni/g
SNI ISO 6888- 1:2012; SNI 2897:2008
Listeria monocytogenes
5 0 negatif/25 g NA SNI ISO 11290-1:2012;
67
SNI 2897:2008
08.3.1 Produk Olahan Daging, Daging Unggas, dan Daging Hewan Buruan yang Dihaluskan, Tanpa Perlakuan Panas
Escherichia coli 5 0 1.8 APM/g NA
SNI ISO 7251:2012; SNI 2897:2008
Staphylococcus Aureus 5 1 103 koloni/g 104 koloni/g
SNI ISO 6888-
1:2012; SNI 2897:2008
Salmonella 5 0 negatif/25 g NA
ISO6579:2002; SNI 2897:2008
08.3.2 Daging, Daging Unggas, Dan Daging Hewan Buruan yang Dihaluskan, dan Diolah dengan Perlakuan Panas
ALT 5 3 104 koloni/g 106 koloni/g
ISO 4833-1: 2013; SNI 2897:2008
Enterobacteriaceae 5 2 10 koloni/g 102 koloni/g
ISO 21528- 2:2004
Staphylococcus aureus
5 1 102 koloni/g 2 x102
koloni/g
SNI ISO 6888- 1:2012; SNI 2897:2008
Salmonella 5 0 negatif/25 g NA
ISO6579:2002; SNI 2897:2008
Sumber : BPOM, 2016. Kriteria Mikrobiologi Dalam Pangan Olahan
68
Lampiran 8
Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Gambar 1. Media yang digunakan untuk
penelitian
Gambar 2. Proses pembuatan media
Gambar 3. Sampel lawar babi di Kecamatan Denpasar Selatan
Gambar 4. Persiapan pemeriksaan sampel
lawar babi
Gambar 5. Pemipetan sampel
69
Gambar 5. Proses pengenceran sampel
Gambar 6. Sampel yang telah
diencerkan
Gambar 7. Proses pemipetan sampel yang
telah diencerkan
Gambar 8. Proses penanaman
sampel pada media PCA
Gambar 9. Proses penanaman sampel pada
media SSA
Gambar 10. Media yang telah
ditanami sampel
70
Gambar 11. Sampel diinkubasi pada suhu
37ºC selama 24 jam
Gambar 12. Media PCA yang telah
ditumbuhi bakteri dan dihitung ALT
Gambar 13. Proses penghitungan ALT
Gambar 14. Hasil penghiungan ALT
Gambar 15. Bakteri Salmonella sp. yang
tumuh pada media SSA dengan koloni
berwarna hitam
Gambar 16. Hasil peremajaan koloni
yang berwarna hitam pada media
PCA
71
Gambar 17. Proses persiapan uji Biokimia
Gambar 18. Proses pengambilan
koloni yang akan diuji Biokimia
Gambar 19. Proses uji biokimia
Gambar 20. Proses inkubasi pada
inkubator suhu 370C selama 24 jam
Gambar 21. Hasil uji Biokimia Isolat 1 Gambar 22. Hasil uji Biokimia Isolat
2
72
Gambar 23. Hasil uji Biokimia Isolat 3 Gambar 24. Hasil uji Biokimia Isolat
9
Gambar 25. Hasil uji Biokimia Isolat 11 Gambar 26. Hasil uji Biokimia Isolat
14
Gambar 27. Hasil uji Biokimia Isolat 16
Gambar 28. Wawancara dengan
pedagang lawar babi
73
Gambar 29. Proses pengambilan sampel
lawar babi
Gambar 30. Pengiriman sampel ke
laboratorium dengan menggunakan
coolbox
74
Lampiran 9
SURAT IJIN PENELITIAN JURUSAN ANALIS KESEHATAN
75
Lampiran 10
SURAT IJIN PENELITIAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
76
Lampiran 11
SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KOTA DENPASAR
77
78
Lampiran 12
PERSETUJUAN ETIK