daftar obat untuk infeksi saluran kemih
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
1/27
1
Laporan Diskusi Topik 1: Infeksi Saluran Kemih
Kelompok III
Ahmad Yani Mansur - 1206207142
Achmad Zaki Maulidzy - 1206207230
Jonathan Kevin - 1206245670
Muhammad Ade Rahman - 1206207205
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Modul Elektif Farmakologi
Jakarta 2016
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
2/27
2
Urinary Tract Infections
1.
Definisi Ur inary Tract In fections (UTIs)
Urinary Tract Infections(UTIs) diartikan sebagai adanya invasi mikroorganisme dalam
saluran kemih yang tidak bisa disebabkan adanya kontaminasi. Secara epidemiologi,
kejadian UTIs berbeda berdasarkan jenis kelamin dan usia. Pada bayi usia 6 bulan,
umumnya UTIs terjadi pada bayi laki-laki sekitar 1% yang diasosiasikan dengan
kelainan fungsional atau struktural saluran urinaria dan bisa berkorelasi dengan belum
dilakukan sirkumsisi. Pada usia 1-6 tahun, UTIs muncul lebih banyak pada anak
perempuan sekitar 7%. Pada usia remaja sebelum pubertas hingga masa setelahpubertas terjadi peningkatan kasus UTIs pada perempuan. Satu dari 5 perempuan yang
tidak hamil setelah pubertas akan mengalami UTI yang simptomatik. Pada usia lanjut,
kejadian UTI asimptomatik terjadi sama rata antara wanita dan pria. Hal ini disebabkan
banyak faktor, yaitu adanya obstruksi saluran kemih akibat hipertrofi kelenjar prostat,
buruknya pengosongan kantung kemih pada wanita, inkontinensia fekal pada pasien
demensia, penyakit neuromuskular, dan pemasangan katerisasi saluran kemih.1
2. Klasifikasi UTIs
Saluran kemih yang terlibat adalah uretra, kantung kemih, ureter, dan ginjal. Infeksi
pada ginjal disebut sebagai pielonefritis, sedangkan pada ureter disebut ureteritis. Pada
kantung kemih, infeksi yang terjadi disebut sistitis dan pada uretra disebut uretritis. 1
Hal ini dibagi berdasarkan daerah anatomis yang terlibat, yaitu upper UTIs
(pielonefritis) dan lower UTIs (ureteritis, sistitis, dan uretritis).2Selain itu, UTIs juga
dapat diklasifikasi menjadi uncomplicated UTIsdan complicated UTIs. Uncomplicated
UTIs atau infeksi saluran kemih non-komplikata muncul pada individu mengalami
gangguan mekanisme berkemih. Biasanya terjadi pada wanita usia reproduktif dan
jarang pada pria. Complicated UTIs muncul akibat lesi predisposisi pada saluran kemih,
yaitu kelainan kongenital, distorsi saluran kemih, batu ginjal, kateterisasi, obstruksi
hipertrofi prostat, defisit neurologis, dan kelainan organ lainnya. Hal ini banyak terjadi
pada wanita dan pria.1
3. Faktor Risiko UTIs
Faktor risiko yang dapat mengganggu mekanisme berkemih adalah gangguan akibat
obstruksi yang menyebabkan adanya sisa urin yang berisikan bakteri. Gangguan
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
3/27
3
tersebut adalah hipertrofi prostat, striktur uretra, batu ginjal, tumor, diverticuli kantung
kemih, dan obat seperti agen antikolinergik. Selain itu, gangguan berkemih juga dapat
disebabkan malfungsi neurologis seperti stroke, diabetes mellitis, kerusakan korda
spinalis, dorsalis tabes, dan neuropati lainnya. Refluks vesicouretral juga dapat
menyebabkan UTIs. Hal ini disebabkan kelainan kongenital atau umumnya distensi
berlebih kantung kemih akibat obstruksi.1
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
4/27
4
Antibiotik Sulfonamide-trimetoprim
Nama Dinamik Kinetik Efek Samping IndikasiKontraind
ikasiInteraksi Bentuk Sediaan Dosis Harga
Sulfonamide
(golongan)
MoA:
penghambat
kompetitif para
aminobenzoat
acid sehingga
menghasilkan
folat yang tidak
fungsional (folat
untuk sintesis
purin danDNA/RNA
mikroba)
A: mudah dan
cepat melewati
saluran cerna
(70-100%);
kurang baik
(toksik, alergi)
melewati vagina,
saluran napas,
tempat luka,
infeksi lokal(usus); berada
dalam urin
setelah 30 menit
pemberian
D: terikat
albumin; tersebar
ke seluruh
jaringan tubuh
(sistemik);
bentuk bebas 50-
80% kadar dalam
darah; masuk
cairan
serebrospinal
(sulfadiazine dan
sulfisoksazol);
resisten pada
meningitis
M: asetilasi
menyebabkanhilangnya
aktivitas obat
dan sukar larut
air (kristaluria);
oksidasi
menyebabkan
reaksi toksik
kulit, alergi;
Gangguan sistem
hematopoietik
(anemia,
agranulositosis pada
sulfadiazin), saluran
kemih(penumpukan
kristaluria, anuria),
alergi (kulit dan
mukosa, demam,
hepatitis akibattoksisitas/sensitisasi)
, mual dan muntah
Infeksi saluran
kemih (sudah
resisten),
disentri bilier
(resisten),
meningitis oleh
meningokokus
(resisten),
nakardiosis
(sulfisoksazol,sulfadiazin),
trakoma dan
inclusion
conjunctivitis
(oral 3 minggu
efektif, topikal
tidak efektif),
toksoplasmosis
(resisten),
kemoprofilaksi
s (demam
rematik
Streptococcus
hemolyticus
grup A,
disentri basiler
akibat Shigella
sp.)
Bayi
(menggeser
ikatan
bilirubin-
albumin
melalui
sawar
darah otak
kernicterusterjadi
pada
golongan
sulfonamid
); ibu hamil
aterm
Koagulan oral,
antidiabetik
sulfonilurea,
fenitoin (perlu
penyesuaian
dosis)
1. Oral absorpsi dan
ekskresi cepat
Sulfametoksazol
absorpsi lambat; t
10-12 jam
(intermediate);
intermediate acting;
bentuk suspensi oral,
tablet pediatrik, IV
Sulfadiazinabsorpsilambat (4-8 jam); t
10-17 jam
(intermediate); short
acting; 20-55% terikat
protein plasma;
distribusi ke CSF
dalam 4 jam; 50%
diekskresi dalam 24
jam
Sulfametizol
absorpsi cepat; t
1,5-3 jam (pendek);
short acting; 90%
terikat protein
plasma; cepat
ekskresi via urin
2. Oral absorpsi sedikit
Sulfasalazin
(indonesia) - sulitabsorpsi; t 10,4-
14,8 jam; terikat >
99% protein plasma;
menjadi sulfapiridin
oleh bakteri usus dan
5-aminosalisilat (efek
antiinflamasi);
ekskresi via urin dan
feses
1. Sulfametoksazol
:
D: tablet
kombinasi
sulfametoksazol
400 mg per 80
mg trimetoprim;
800 mg
sulfametoksazol
160 mgtrimetoprim
A: 40
mg/kgBB/hari;
bentuk
kombinasi 200
mg/5mL per 40
mg trimetoprim
(suspensi oral);
kombinasi 100
mg per 20 mg
trimetoprim
(tablet pediatrik)
2.
Sulfadiazin
D: 2-4 g per oral
dilanjutkan 2-4
g per hari dibagi
3-6 kali
pemberian per
hari per oral;
bentuk tablet500 mg
A: usia > 2
bulan 75
mg/kgBB/hari
dilanjutkan 60-
150 mg/kgBB
dalam 4-6 kali
pemberian per
hari per oral
Generik:
1. Sulfametoksazo
l 400 mg (10
strip 10 tablet)
Rp. 10.743
2. Sulfadiazin
tablet 500 mg
(1 botol 100
tablet)Rp.
15.7753. Sulfalazin
tablet 500 mg
(1 botol x 500
tablet)Rp.
256.581
4. Sulfasetamida
natrium tetes
mata 15% - (1
Kotak x 24 btol
@ 5 ml)Rp.
111.626
Branded
1.
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
5/27
5
E: lewat urine
(utama) dalam
bentuk asetil dan
bebas; t
bergantung
fungsi ginjal;
lewat tinja,
empedu, ASI
Suksinilsulfatiazol
sulit absorpsi; dibantu
bakteri usus
menghasilkan
sulfatiazol (zat aktif)
Ftalilsulfatiazol
sulit absorpsi (95%
masih di usus);
dibantu bakteri usus
menghasilkan
sulfatiazol (zat aktif)
3. Topikal
Sulfasetamidmudah
absorpsi; pH netral
(7,4); untuk infeksi
mata konjungtivitis
akut/kronik; bentuk
salep (30%) dan tetes
mata (10%)
Perak-sulfadiazin
perak kurang
absorpsi; cegah
infeksi pada luka
bakar tidak besar dan
dalam; bentuk krim
Mafenidmudah
absorpsi (Cmax 2-4
jam); cegah infeksi
pada luka bakar tidak
dalam; bentuk krim
4. Oral masa kerja
panjang
Sulfadoksin
(indonesia)masa
kerja 7-9 hari; efek
samping Stevens-
Johnson syndrome;
cegah infeksi pada
risiko resistensi
malaria, pneumonia,
AIDS
(max 6000
mg/hari)
3.
Sulfametizol
D: 500-1000
mg/hari dalam
3-4 kali
pemberian per
hari; bentuk 250
atau 500 mg.
4. Sulfasalazin
D: 500 mg per
hari dilanjutkan
2000-6000 mg
sehari; tablet
500 mg atau
suspensi oral 50
mg/ml
A: usia > 6
tahun; dosis
awal 40-60
mg/kgBB/hari
dibagi 3-6 kali
pemberian per
hari setelah
makan
dilanjutkan
dosis
maintenence 30
mg/kgBB/hari
dibagi 4 kali
pemberian per
hari setelah
makan
5.
Suksinilsulfatiazol -
6. Ftalilsulfatiazol
-
7. Sulfasetamid
Salep: 10%;
inchi tiap 3 jam
Tetes mata:
30%; 1-2 tetes
tiap 2 jam
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
6/27
6
(infeksi berat)
atau 3-4 kali
pemberian
(kronik)
8. Perak
sulfadiazin
Krim: 10 mg/g
diberikan 1-2
kali sehari
9. Mafenid
Krim: 85 mg/g
diberikan 1-2
kali sehari
dengan
ketebalan 1-2
mm
10.
Sulfadoksin
D: kombinasi 25
mg pirimetamin
dan 500 mg
sulfadoksin 1
kali seminggu
atau 2 kali per 2
minggu; tablet
A: kombinasi;
BB 5-10kg
tablet
seminggu,BB
11-20 kg
tablet seminggu,
BB 21-30 g
tablet seminggu,
BB 31-45 kg 1
tablet seminggu,BB>45 kg 1,5
tablet seminggu
Ko-
trimoksazol
Trimetoprim:
menghambat
reaksi reduksi
asam
dihidrofolat
menjadi asam
Trimetoprim:
A: cepat dan luas
D: lipofilik, 42-
46% terikat
protein plasma, t
8-14 jam,
Akibat batas
toksisitas bakteri dan
manusia relatif
sempit (defisiensi
folat):
1.
Mual dan muntah
Infeksi saluran
kemih bagian
bawah (yang
bagian atas
sudah resisten),
infeksi saluran
Hipersensit
ivitas,
klirens
kreatinin
Torsades de
pointes,
hiperglikemia
pada
penderita
DM,
hipoglikemia
pada
pemberian
agen
hipoglikemikoral
menyebabkan
bradikardia
Gemifloxacin Menghambat
enzim
topoisomerase II
(DNA gyrase) dan
topoisomerase IV
yang dibuthkan
bakteri untuk
sintesis DNA
Aktivitas
antibakterial yang
lebih baik untuk
gram +
Baik untuk bakteri
atipikal pneumonia,
patogen intraseluler
(spesies
Legionella) danmycobacteria
Bioavalaibilitas
70%, T 1/2 : 8
jam, Konsentrasi
serum
maksimal : 1,6
g/ mL, eksresi
via renal dan non
renal
Sering : mual,
muntah, diare
Biasa
muncul :
pusing, sakit
kepala,
insomnia,
ruam kulit,
abnormalitas
tes fungsi
hati, artropati
pada anak
Jarang :
tendinitis
Spesifik :
PemanjanganQTc-->
Torsades de
pointes
UTI, diare
bakterial,
infeksi
(jaringan lunak,
sendi, tulang,
intra
abdominal,
saluran nafas),
infeksi saluran
nafas atas dan
bawah
(aktivitas baik
untuk gram +
dan agen
pneumonia
atipik)
Hipersensitivitas
Ibu hamil dan
menyusui
Anak dalam
masa
pertumbuhan
Penyakit yang
memiliki
disposisi aritmia
Penggunaan
obat yang dapat
menyebabkan
pemanjangan
QTCatau yang
menyebabkanbradikardia
Absorpsi
dihambat oleh
antasida
Menghambat
metabolisme
teofilin
Tablet oral 320
mg
- -
Levofloxacin Menghambat
enzim
topoisomerase II
(DNA gyrase) dan
topoisomerase IV
yang dibuthkan
Bioavalaibilitas
95%, T 1/2 : 5-7
jam, Konsentrasi
serum
maksimal : 5,7
Sering : mual,
muntah, diare
Biasa
muncul :
pusing, sakit
UTI, diare
bakterial,
infeksi
(jaringan lunak,
sendi, tulang,
intra
Hipersensitivitas
Ibu hamil dan
menyusui
Absorpsi
dihambat oleh
antasida
Tablet oral 200
mg, 500 mg, 750
mg ; Solusio 25
mg/mL
Dewasa
*Uncomplicated:
250 mg oral atau
IV 1x1 selama 3
hari
Levofloksasin generik
*tablet 500 mg : Rp. 1.500 /
tablet
Cravit
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
10/27
10
bakteri untuk
sintesis DNA
Aktivitas
antibakterial yang
sangat baik untuk
gram - dan
aktivitas yang
sedang untuk gram
+
Aktivitas sangat
baik untuk gram +
terutama S.pneumoniae
Baik untuk bakteri
atipikal pneumonia,
patogen intraseluler
(spesies
Legionella) dan
mycobacteria
g/ mL, eksresi
via renal
kepala,
insomnia,
ruam kulit,
abnormalitas
tes fungsi
hati, artropati
pada anak
Jarang :
tendinitis
Spesifik :
Pemanjangan
QTc-->Torsades de
pointes
abdominal,
saluran nafas),
infeksi saluran
nafas atas dan
bawah
(aktivitas baik
untuk gram +
dan agen
pneumonia
atipik), infeksi
gonokokal,
infeksi TB dan
mycobacterium
atipik (jarang)
Anak dalam
masa
pertumbuhan
Penyakit yang
memiliki
disposisi aritmia
Penggunaan
obat yang dapat
menyebabkan
pemanjangan
QTCatau yang
menyebabkanbradikardia
Menghambat
metabolisme
teofilin
Parenteral : 5
mg/mL IV, 25
mg/mL IV
Opthalmic : 5
mg/mL
*Complicated
- Infeksi
Enterococcus
faecalis,
Enterobacter
cloacae, E. coli,
K. pneumoniae,
Proteus
mirabilis, atau
Pseudomonas
aeruginosa: 250
mg oral atau IV
1x1 selama 10hari
- InfeksiE. coli,
K. pneumoniae,
atau P.
mirabilis: 750
mg oral atau IV
1x1 selama 5 hari
*tablet 250 mg : Rp. 27.830
/ tablet
*tablet 500 mg : Rp. 44.770
/ tablet
*tetes mata 0,5% @5ml :
Rp. 133.100
Levocin
*tetes mata 0,5% @5ml :
Rp. 81.675
*tablet 500 mg : Rp. 38.450
/ tablet
Tevox*tablet 500 mg : Rp. 9.680 /
tablet
Lomefloxacin Menghambat
enzim
topoisomerase II
(DNA gyrase) dan
topoisomerase IV
yang dibuthkan
bakteri untuk
sintesis DNA
Aktivitas
antibakterial yangsangat baik untuk
gram - dan
aktivitas yang
sedang untuk gram
+
Baik untuk bakteri
atipikal pneumonia,
patogen intraseluler
Bioavalaibilitas
95%, T 1/2 : 8
jam, Konsentrasi
serum
maksimal : 2,8
g/ mL, eksresi
via renal
Sering : mual,
muntah, diare
Biasa
muncul :
pusing, sakit
kepala,
insomnia,
ruam kulit,
abnormalitas
tes fungsi
hati, artropatipada anak
Jarang :
tendinitis
UTI, diare
bakterial,
infeksi
(jaringan lunak,
sendi, tulang,
intra
abdominal,
saluran nafas)
Hipersensitivitas
Ibu hamil dan
menyusui
Anak dalam
masa
pertumbuhan
Penyakit yang
memilikidisposisi aritmia
Penggunaan
obat yang dapat
menyebabkan
pemanjangan
QTCatau yang
menyebabkan
bradikardia
Absorpsi
dihambat oleh
antasida
Menghambat
metabolisme
teofilin
Tablet oral 400
mg
Dewasa
400 mg oral 1x1
selama 14 hari
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
11/27
11
(spesies
Legionella) dan
mycobacteria
Moxifloxacin Menghambat
enzim
topoisomerase II
(DNA gyrase) dan
topoisomerase IV
yang dibuthkan
bakteri untuk
sintesis DNA
Aktivitas
antibakterial yang
lebih baik untuk
gram +
Baik untuk bakteri
anaerob
Baik untuk bakteri
atipikal pneumonia,
patogen intraseluler
(spesies
Legionella) dan
mycobacteria
Bioavalaibilitas >
85%, T 1/2 : 9-10
jam, Konsentrasi
serum
maksimal : 3,1
g/ mL, eksresi
via empedu
Sering : mual,
muntah, diare
Biasa
muncul :
pusing, sakit
kepala,
insomnia,
ruam kulit,
abnormalitas
tes fungsi
hati, artropati
pada anak,
Jarang :
tendinitis
Spesifik :
Pemanjangan
QTc-->
Torsades de
pointes
Diare bakterial,
infeksi
(jaringan lunak,
sendi, tulang,
intra
abdominal,
saluran nafas),
infeksi TB dan
mycobacterium
atipik (jarang),
infeksi saluran
nafas atas dan
bawah
(aktivitas baik
untuk gram +
dan agen
pneumonia
atipik)
Kurang efektif
untuk UTI
Hipersensitivitas
Ibu hamil dan
menyusui
Anak dalam
masa
pertumbuhan
Penyakit yang
memiliki
disposisi aritmia
Penggunaan
obat yang dapat
menyebabkan
pemanjangan
QTCatau yang
menyebabkan
bradikardia
Gagal hati
Absorpsi
dihambat oleh
antasida
Menghambat
metabolisme
teofilin
Tablet oral 400
mg
Parenteral : 400
mg IV bag
Avelox
*tablet 400 mg : Rp. 61.632
/ tablet
* 400 mg @250 ml IV bag :
Rp. 617.400
Norfloxacin Menghambat
enzim
topoisomerase II
(DNA gyrase) dan
topoisomerase IV
yang dibuthkan
bakteri untuksintesis DNA
Aktivitas
antibakterial yang
sangat baik untuk
gram - dan
aktivitas yang
sedang untuk gram
+
Bioavalaibilitas
80%, T 1/2 : 3,5-
5 jam,
Konsentrasi
serum
maksimal : 1,5
g/ mL, eksresivia renal
Sering : mual,
muntah, diare
Biasa
muncul :
pusing, sakit
kepala,insomnia,
ruam kulit,
abnormalitas
tes fungsi
hati, artropati
pada anak,
Jarang :
tendinitis
UTI, diare
bakterial,
Hipersensitivitas
Ibu hamil dan
menyusui
Anak dalam
masapertumbuhan
Penyakit yang
memiliki
disposisi aritmia
Penggunaan
obat yang dapat
menyebabkan
Absorpsi
dihambat oleh
antasida
Menghambat
metabolisme
teofilin
Tablet oral 400
mg
Dewasa
*Complicated
400 mg oral q 12
selama 7 - 10
hari
*Uncomplicated
- Infeksi
Escherichia coli,
Klebsiella
pneumoniae, atau
Proteus
mirabilis: 400
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
12/27
12
Baik untuk bakteri
atipikal pneumonia,
patogen intraseluler
(spesies
Legionella) dan
mycobacteria
pemanjangan
QTCatau yang
menyebabkan
bradikardia
mg oral q 12
selama 3 hari
-Infeksi
organisme lain :
400 mg oral q 12
selama 7 - 10
hari
Ofloxacin Menghambat
enzim
topoisomerase II
(DNA gyrase) dan
topoisomerase IV
yang dibuthkan
bakteri untuk
sintesis DNA
Aktivitas
antibakterial yang
sangat baik untuk
gram - dan
aktivitas yang
sedang untuk gram
+
Bioavalaibilitas
95%, T 1/2 : 5-7
jam, Konsentrasi
serum
maksimal : 2,9
g/ mL, eksresi
via renal
Sering : mual,
muntah, diare
Biasa
muncul :
pusing, sakit
kepala,
insomnia,
ruam kulit,
abnormalitas
tes fungsi
hati, artropati
pada anak,
Jarang :
tendinitis
UTI, diare
bakterial,
infeksi
(jaringan lunak,
sendi, tulang,
intra
abdominal,
saluran nafas)
Hipersensitivitas
Ibu hamil dan
menyusui
Anak dalam
masa
pertumbuhan
Penyakit yang
memiliki
disposisi aritmia
Penggunaan
obat yang dapat
menyebabkan
pemanjangan
QTCatau yang
menyebabkan
bradikardia
Absorpsi
dihambat oleh
antasida
Menghambat
metabolisme
teofilin
Tablet oral 200
mg, 300 mg, 400
mg
Parenteral : 200
mg dalam 50 mL
dextrose 5% IV ;
20 mg/mL IV, 40
mg/mL IV
Opthalmic :
Solusio 3 mg/mL
Otic (floxin otic) :
0,3% solusio
*Complicated
200 mg oral q 12
selama 10 hari
*Uncomplicated
- InfeksiE. coli
atauK.
pneumoniae:
200 mg oral q 12
selama 3 hari
- Infeksi
organisme lain :
200 mg oral q 12
selama 7 hari
Ofloxacin generik
*tablet 200 mg : Rp. 796 /
tablet
*tablet 400 mg : Rp. 1.178 /
tablet
Akilen
*tablet 200 mg : Rp. 8.800 /
tablet
*tablet 400 mg : Rp. 17.048
/ tablet
* tetes 3 mg / ml : Rp.
64.644
Tarivid
*tablet 200 mg : Rp. 10.700
/ tablet
*tablet 400 mg : Rp. 17.141
*tetes mata 0,3% @5ml :
Rp. 64.130
*tetes telinga 3 mg/ml
@5ml : Rp. 84.700
Antibiotik Betalaktam
Nama Dinamik Kinetik Efek Samping Indikasi Kontraindikasi InteraksiBentuk
SediaanDosis Harga
Penisilin 1. Obat berikatan
dengan PBPs
2. Mengganggu proses
transpeptidase antar
rantai peptidoglikan
sehingga menghambat
pembentukan dinding
sel
A:
Penisilin G: mudah pecah
dalalm suasana asam,
lebih cocok secara IM
dibanding oral
Penisilin V: 30%
mengalami pemecahan
pada keadaan asam
Hipersensitivitas:
urtikaria, ruam
kulit, asma,
demam, serum
sickness,
anapfilaksik
Infeksi saluran
pernapasan atas
dan bawah,
infeksi saluran
kemih, Sexual
transmitted
diseasae: Sifilis,
gonorrhoe
Hipersensitivita
s, syok
anafilaksis
Probenesid:
menghambat
ekskresi
penisilin pada
ginjal
1. Penisilin G:
Benzil
penisilin=
larut air
IM, IV, atau
intratekal
100.000
Ampicillin:
250-500 mg/6
jam
Amoxicillin:
500mg /12 jam
250mg/8 jam
(mild)
Ampisilin
kaplet 250
mg ktk 10
x 10 kaplet
36.315
Ampisilin
kaplet 500
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
13/27
13
3. Aktivasi enzim
proteolitik pada dinding
sel
Ampisilin: makanan
menghambat absorbsi
obat, absorbsi ampisilin
dipengaruhi oleh besarnya
dosis dan makanan
Amoksisilin: absorbsi di
saluran cerna lebih baik
dari ampisilin (dosis
sama, 2x lebih tinggi dari
ampisilin dalam darah
(oral)). Absorbsi
amoksilin tidak
dipengaruhi makanan di
lambung.Mezlosilin dan
piperasilin: lebih ba ik
secara IM, IV
D: Pada umumnya
terdistribusi secara luas.
M: dipengaruhi
penisilinase dan amidase
(mikroba). Pensilinase
memecah cincin
betalaktam sehingga
menghilangkan semua
efek antibakteri. Amidase
hanya memecah rantai
samping sehingga hanya
dapat menghilangkan
sebagian efek antibakteri
penislin.
E: lewat tubulus ginjal
urin
Reaksi toksik:
stimulasi CNS
Infeksi jaringan
lunak dan kulit,
tetanus, antraks,
aktinomikosis,
clostridium,
menigitis
bakterialis
300.000 unit
per mL
2. Penisilin V:
fenoksimetil
penisilin
tablet: 250
mg, 625 mg,
sirup 125
mg/5 ml
3.
Amoksisilin:
kapsul atautablet 125,
250, dan 250
mg, dan sirup
125 g/5 mL
4. Ampisilin:
Oral : tablet
atau kapsul :
125 mg, 250
mg, 500 mg,
dan 1000 mg.
Bubuk
suspensi
sirup: 125 mg
atau 500 mg/5
mL.
Ampisilin
untuk
suntikan: 0,1;
0,25; 0,5 dan1 g per vial.
875mg/12 jam
500 mg/8 jam
po
Amoksisilin: 50
mg/kgBB/ hari
dibagi dalam 4
dosis
Ampisilin: 50-
100
mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4dosis
mg ktk 10
x 10 kaplet
51.435
Amoksisili
n kapsul
250 mg
ktk 12 x
10
kapsul
46.778
Amoksisili
n kaplet
500 mg
ktk 10 x
10 kaplet
49.950
Selafosporin Seperti betalaktam.
Namun sefalosporin
menghambat sintesis
dinding sel dengan cara
menghambat reaksi
transpeptidase tahap
A: Sefalosporin terbagi
menjadi dua bagian jika
dilihat dari sifat absorbsi
Oral: Sefaleksin, sefradin,
sefaklor, sefadroksil,
proksetil, seftibuten, dan
sefuroksim aksetil
Reaksi alergi
seperti reaksi
alergi penisilin,
anafilaksis,
urtikaria, reaksi
coombs, depresi
sumsum tulang
ISK, Infeki
saluran
pernapasan,
infeksi kulit dan
jaringan lunak,
infeksi
nosokomial,
Pasien dengan
riwayat alergi
sefalosporin dan
penisiln.
Alkohol
dapat
mengakibatkan
dissulfiram-like
reaction
1. Sefaleksin
- kapsul: 250
mg, 500mg,
750 mg
-tablet: 250
mg, 500mg
1. sefaleksin:
250 mg PO/6
jam. 1-4 g/hari
dalam aturan
doss diatas (Rp.
43.855)
Sefaleksin
kapsul 250
mg ktk 5 x
10 kapsul
Rp. 43.855
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
14/27
14
ketiga dalam reaksi
pembuatan dinding sel
SG 1: lebih aktif pada
patogen Gram positif
(Sefaleksin,
Sefadroksil)
SG2: Lebih aktif pada
Gram negatif
(sefoksitin, sefuroksim)
SG3:Aktif melawan
patogen Gram negatifdan positif
(seftriakson,
sefotaksim)
SG4: Aktif melawan
patogen ESBL
(sefepim)
IV: Sefalotin dan
sefapirin (karena dapat
menyebabkan nyeri jika
diberikan secara IM)
Sefalosporin lain
diberikan secara IM atau
IV.
D: distribusi luas ke CSS,
sawar darah uri, cairan
sinovial, cairan
perikardium, cairan mata,
namun tidak sampai pada
vitreous
E: Diekskresikan dalam
kondisi utuh melalui
ginjal dan empedu
granulositopenia
(jarang),
nefrotoksik
namun agak
ringan,
infeksi intra
abdominal,
meningitis gram
negatif (3rd
generation ),dan
lain-lain
-oral
suspension:
125mg/5mL,
250mg/5mL
2. Sefuroksim
- tablet:
250mg,
500mg
3. Seftriakson
- injectable
sol: 1 g/50
mL, 2g/50mL- Powder for
injectiion:
250, 50 mg
1,2,10 g
4. Sefepim
- Infusion sol:
1g/50mL,
2g/100mL
- Powder for
injection:
1g, 2g
2. Sefuroksim:
125-250 mg
PO/12 jam 7-10
hari
3. Seftriakson:
1-2 g/hari
IV/IM (Rp.
11.602 per 1g)
4. Sefepim: 0,5-
1 g IV atau IM /
12 jam
Sefuroksi
m
(Anbacim
500 mg)
asetil
sefuroksim
Anbacim
40 tablet
Rp. 22.457
Seftriakso
n injeksi 1
gram ktk 2vial Rp.
23.204
Maxicef
vial 1g
(cefepime)
per
kemasan
Rp.
308.550
Karbapenem Meropenem: seperti
penisilin.
A: lebih baik lewat
infusion
D: Distribusi luas
M: Metabolisme di hati
menjadi inaktif
E: Urine (25% inaktif)
Konstipasi, diare,
mual muntah,
sakit kepala, dll
Intra-abdominal
infection,
community
acquired
pneumonia,
infeksi /kulit,
Hipersensitivita
s golongan beta
laktam
Digoksin:
meningkatkan
efek digoksin
Probenecid:
meningkatkan
level
meropenem
Powder for
injectable
solution:
500mg/vial ,
1g/vial
Pneumonia 500
mg IV / 8 jam
Powder for
injectable
solution:
500mg/via
l (Rp.
210.125),
1g/vial
(Rp399.235/vial)
Monobaktam Aztreonamsama
dengan penisilin lainnya
A: IM dan IV
D: distribusi luas
M: metabolisme di hati
E: Urine dan feses
Bayuk, sour
throat, wheexing,
demam
Infeksi sistemik,
ISK,
pseudomonal
infection, dan
lain-lain
Hipersensitivita
s
Digoksin:
meningkatkan
level digoksin
Solution,
inhalation: 75
mg
Powder for
injection: 1 g
UTI:
0,5-1 g IV/IM /
8-12 jam
Aztreonam
(Vebac) 1g
x 2
Rp.360.00
0/vial
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
15/27
15
Antibiotik Aminoglikosida
Nama Dinamik Kinetik Efek Samping Indikasi Kontraindikasi InteraksiBentuk
SediaanDosis Harga
Aminoglikosida Menghambat sintesis
protein dengan cara
berikatan dengan
subunit 30s pada
ribosombakterisidal
Dapat digunakan
bersama dengan
betalaktam untukmenangani infeksi
serius gram negatif.
(Gentamycin, amikacin,
kanamycin)
A: sangat polar, tidak
direabsorbsi lewat usus
melainkan parenteral
M: tidak dimetabolisme
D: terdistribusi luas,
nmaun tidak dapat
berpenetrasi ke CSS.
Terkonsentrasi tinggi
pada telinga dalam danginjal nefrotoksik dan
ototoksik
E: urine
Ototoksik,
nefrotoksik,
paralisis
pernapasan
(jarang)
Infeksi serius
gram negatif:
ISK, sepsis
Streptomicin
tbc, brucellosis,
dll
Pasien dengan
gangguan ginjal
dan
pendengaran.
Gentamisin,
amikacin,
kanamisin:
sinergis dengan
furosemid, perlu
atur dosis
Gentamisin:
Injectable
solution: 10
mg/mL, 40
mg/mL
Amikacin:
Injectable
solution: 50mg/mL, 250
mg/mL
Kanamicin:
Injectable
solution: 75
mg/2mL, 500
mg/2mL,
1g/3mL
Gentamisin:
3-5 mg/kg/hari
IV atau IM / 8
jam
Amikacin:
15 mg/kg/hari
IV atau IM /8-
12 jam
ISK250 mg
IV/IM / 12 jam
Kanamicin:
IV dan IM 5-7,5
mg/kg/dosis / 8-
12 jam
Gentamisi
n:
1.
Injeksi
80
mg/ml 1
vial
@2ml
Rp.
5.1052.Injeksi
40
mg/ml 5
ampul
Rp.24.9
48
3.Gentami
sin salep
kulit
0,1%
tube 5
gram
Rp.2.49
8
4.Gentami
sin
sulfat
tetes
mata
0,3% - 1
botol 10
ml
Rp.608
5.Amikaci
n1
vial 500
mg
Rp.27.7
50
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
16/27
16
Tetrasiklin
Nama Dinamik Kinetik Efek Samping IndikasiKontrain
dikasiInteraksi Bentuk Sediaan Dosis Harga
Demeklosikli
n
Menghambat
subunit 30S pada
ribosom bakteri
yang berfungsi
untuk mengikat
aminoasil-tRNA
pada akseptor
kompleks mRNA-
ribosom sehingga
mencegah
penambahan asam
amino pada
peptida yang
dibentuk bakteri
Absorpsi 60 -
70%, sebagian
tetap berada pada
lumen usus yang
nantinya
diekskresi melalui
feses (oral),
terdistribusi
merata kecuali
CSF (10-25%
pada plasma), 40-
80% terikat
protein serum, T
1/2 12 jam,
eksresi melalui
ginjal dan empedu
Hipersensitivitas
Gastrointestinal
Mual, muntah
diare, gangguan
pertumbuhan flora
normal (gangguan
fungsi, anal
pruritus,
kandidiasis oral
atau vaginal,
enterokolitis
dengan syok)
Tulang dan Gigi
*Diberikan saat
hamil : Gigi
(fluorescence,
diskolorasi,
enamel displasia),
tulang (gangguan
pertumbuhan dan
deformitas).Hal yang sama
dapat terjadi pada
pemberian obat
pada anak < 8
tahun
Toksisitas hati
Pada kehamilan,
pada pemberian
InfeksiMycobacterium
pneumoniae, clamidia,
rickettsia, beberapa
spirochaeta,
berbagai macam infeksi
bakteri gram + maupun -,
infeksi protozoa,
pengobatan jerawat,
eksaserbasi bronkitis,
community-aqcuired
pneumonia, Lyme disease,
demam relaps, infeksi
mycobacterium non-TB
(Pengobatan diatas dapat
dilakukan selama
mikroba penyebab belum
resisten)
Hipersens
itivitas
Ibu hamil
dan
menyusui
Anak < 8
tahun
Pemberian
antasid, produk
susu, dan besi
sulfat
mempengaruhi
penyerapan
Tablet oral 150
mg, 300 mg ;
kapsul 150 mg
6.Kanami
cin1
vial 1g
Rp.9.86
2
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
17/27
17
dosis intravena >
4 mg pada pasien
gangguan fungsi
hepar (nekrosis
hepar)
Trombosis vena
pada pemberian
IV dan iritasi
lokal pada
pemberian IM
Toksisitas ginjalAsidosis tubular
ginjal, dosis
toksik pada
gangguan ginjal
Fotosensitisasi
Reaksi vestibular
(pusing, vertigo,
mual, muntah)
Doksisiklin Menghambat
subunit 30S pada
ribosom bakteri
yang berfungsi
untuk mengikat
aminoasil-tRNA
pada akseptor
kompleks mRNA-
ribosom sehinggamencegah
penambahan asam
amino pada
peptida yang
dibentuk bakteri
Absorpsi 95-
100%, sebagian
berada pada
lumen usus yang
nantinya
diekskresi melalui
feses (oral),
terdistribusi
merata kecualiCSF (10-25%
pada plasma), 40-
80% terikat
protein serum, T
1/2 16-18 jam,
eleminasi non
renal dan berjalan
lambat
Hipersensitivitas
Gastrointestinal
Mual, muntah
diare, gangguan
pertumbuhan flora
normal (gangguan
fungsi, anal
pruritus,kandidiasis oral
atau vaginal,
enterokolitis
dengan syok)
Tulang dan Gigi
*Diberikan saat
hamil : Gigi
(fluorescence,
InfeksiMycobacterium
pneumoniae, clamidia,
rickettsia, beberapa
spirochaeta,
berbagai macam infeksi
bakteri gram + maupun -,
infeksi protozoa,
pengobatan jerawat,
eksaserbasi bronkitis,community-aqcuired
pneumonia, Lyme disease,
demam relaps, infeksi
mycobacterium non-TB
(Pengobatan diatas dapat
dilakukan selama
mikroba penyebab belum
resisten)
Hipersens
itivitas
Ibu hamil
dan
menyusui
Anak < 8
tahun
Tablet dan kapsul
oral 50 mg, 75 mg,
100 mg ; bubuk
yang direkonstitusi
menjadi suspensi
25 mg/5 ml ; sirup
50 mg/ ml
Parenteral : bubuk100 mg dan 200
mg untuk injeksi
UTI infeksi
Klebsiella
*Dewasa IV
Awal : 200 mg IV
hari pertama dalam 1-
2 kali infus
Maintenance : 100 -200 mg IV
bergantung
keparahan. IV 200
mg dapat diberikan
dalam 1-2 kali infus
*Dewasa Oral
Doksisiklin
generik
*Kapsul 100
mg : Rp.
341 / kapsul
Dohixat
*Kapsul 100
mg : Rp.4.500 / strip
Dotur
*Kapsul 100
mg : Rp.
6.581 /
kapsul
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
18/27
18
diskolorasi,
enamel displasia),
tulang (gangguan
pertumbuhan dan
deformitas).
Hal yang sama
dapat terjadi pada
pemberian obat
pada anak < 8
tahun
Toksisitas hati
Pada kehamilan,
pada pemberiandosis intravena >
4 mg pada pasien
gangguan fungsi
hepar (nekrosis
hepar)
Trombosis vena
pada pemberian
IV dan iritasi
lokal pada
pemberian IM
Toksisitas ginjal
Asidosis tubular
ginjal, dosis
toksik pada
gangguan ginjal
Fotosensitisasi
Reaksi vestibular
(pusing, vertigo,
mual, muntah)
Awal : 200 mg hari
pertama dibagi 2- 4
dosis.
Maintenance : 100
mg sehari dibagi 1-2
dosis
Infeksi parah : 100
mg q 12
*Anak dengan berat
< 45 kg IV
Awal : 4,4 mg/kgbb
IV pada hari pertama
diberikan dalam 1-2
kali infus
Maintenance : 2,2 -
4,4 mg/kgbb IV per
hari diberikan dalam
1-2 kali infus
*Anak dengan berat
< 45 kg oral
Awal : 4,4 mg/kgbb
pada hari pertama
dibagi dalam 2 dosis
Maintenance : 2,2
mg/kgbb/ hari dibagi
dalam 1-2 dosis
Infeksi parah: dosis
maksimal 4,4
mg/kgbb/hari
*Anak dengan
berat > 45 kg IV
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
19/27
19
Awal : 200 mg IV di
hari pertama
diberikan dalam 1-2
kali infus
Maintenance : 100 -
200 mg IV/hari
bergantung
keparahan. 200 mg
dapat diberikan
dalam 1-2 kali infus
*Anak dengan
berat > 45 kg oral
Awal : 200 mg pada
hari pertama dibagi
2-4 dosis
Maintenance : 100
mg/hari dibagi 1-2
dosis
Infeksi parah : 100
mg q 12
Metasiklin Menghambat
subunit 30S pada
ribosom bakteri
yang berfungsi
untuk mengikat
aminoasil-tRNA
pada akseptor
kompleks mRNA-
ribosom sehinggamencegah
penambahan asam
amino pada
peptida yang
dibentuk bakteri
Absorpsi 60 -
70%, sebagian
tetap berada pada
lumen usus yang
nantinya
diekskresi melalui
feses (oral),
terdistribusi
merata kecualiCSF (10-25%
pada plasma), 40-
80% terikat
protein serum, T
1/2 12 jam,
eksresi melalui
ginjal dan empedu
Hipersensitivitas
Gastrointestinal
Mual, muntah
diare, gangguan
pertumbuhan flora
normal (gangguan
fungsi, anal
pruritus,kandidiasis oral
atau vaginal,
enterokolitis
dengan syok)
Tulang dan Gigi
*Diberikan saat
hamil : Gigi
(fluorescence,
InfeksiMycobacterium
pneumoniae, clamidia,
rickettsia, beberapa
spirochaeta,
berbagai macam infeksi
bakteri gram + maupun -,
infeksi protozoa,
pengobatan jerawat,
eksaserbasi bronkitis,community-aqcuired
pneumonia, Lyme disease,
demam relaps, infeksi
mycobacterium non-TB
(Pengobatan diatas dapat
dilakukan selama
mikroba penyebab belum
resisten)
Hipersens
itivitas
Ibu hamil
dan
menyusui
Anak < 8
tahun
Pemberian
antasid, produk
susu, dan besi
sulfat
mempengaruhi
penyerapan
Kapsul 150 mg dan
300 mg
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
20/27
20
diskolorasi,
enamel displasia),
tulang (gangguan
pertumbuhan dan
deformitas).
Hal yang sama
dapat terjadi pada
pemberian obat
pada anak < 8
tahun
Toksisitas hati
Pada kehamilan,
pada pemberiandosis intravena >
4 mg pada pasien
gangguan fungsi
hepar (nekrosis
hepar)
Trombosis vena
pada pemberian
IV dan iritasi
lokal pada
pemberian IM
Toksisitas ginjal
Asidosis tubular
ginjal, dosis
toksik pada
gangguan ginjal
FotosensitisasiReaksi vestibular
(pusing, vertigo,
mual, muntah)
Minosiklin Menghambat
subunit 30S pada
ribosom bakteri
yang berfungsi
untuk mengikat
aminoasil-tRNA
Absorpsi 95 -
100%, sebagian
tetap berada pada
lumen usus yang
nantinya
diekskresi melalui
Hipersensitivitas
Gastrointestinal
Mual, muntah
diare, gangguan
pertumbuhan flora
InfeksiMycobacterium
pneumoniae, clamidia,
rickettsia, beberapa
spirochaeta,
berbagai macam infeksi
bakteri gram + maupun -,
Hipersens
itivitas
Ibu hamil
dan
menyusui
Tablet dan kapsul
oral 50 mg, 75 mg,
dan 100 mg ;
suspensi 50 mg/ 5
ml
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
21/27
21
pada akseptor
kompleks mRNA-
ribosom sehingga
mencegah
penambahan asam
amino pada
peptida yang
dibentuk bakteri
feses (oral),
terdistribusi
merata kecuali
CSF (10-25%
pada plasma),
Konsentrasi
tertinggi terdapat
pada air mata dan
saliva, 40-80%
terikat protein
serum, T 1/2 16-
18 jam, eksresi
melalui ginjal dan
empedu
normal (gangguan
fungsi, anal
pruritus,
kandidiasis oral
atau vaginal,
enterokolitis
dengan syok)
Tulang dan Gigi
*Diberikan saat
hamil : Gigi
(fluorescence,
diskolorasi,
enamel displasia),tulang (gangguan
pertumbuhan dan
deformitas).
Hal yang sama
dapat terjadi pada
pemberian obat
pada anak < 8
tahun
Toksisitas hati
Pada kehamilan,
pada pemberian
dosis intravena >
4 mg pada pasien
gangguan fungsi
hepar (nekrosis
hepar)
Trombosis vena
pada pemberianIV dan iritasi
lokal pada
pemberian IM
Toksisitas ginjal
Asidosis tubular
ginjal, dosis
infeksi protozoa,
pengobatan jerawat,
eksaserbasi bronkitis,
community-aqcuired
pneumonia, Lyme disease,
demam relaps, infeksi
mycobacterium non-TB,
meningococcal carrier
state
(Pengobatan diatas dapat
dilakukan selama
mikroba penyebab belum
resisten)
Anak < 8
tahun
Parenteral : bubuk
100 mg untuk
injeksi
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
22/27
22
toksik pada
gangguan ginjal
Fotosensitisasi
Reaksi vestibular
(pusing, vertigo,
mual, muntah)
Oksitetrasikli
n
Menghambat
subunit 30S pada
ribosom bakteri
yang berfungsi
untuk mengikat
aminoasil-tRNA
pada akseptor
kompleks mRNA-
ribosom sehingga
mencegah
penambahan asam
amino pada
peptida yang
dibentuk bakteri
Absorpsi 60 -
70%, sebagian
tetap berada pada
lumen usus yang
nantinya
diekskresi melalui
feses (oral),
terdistribusi
merata kecuali
CSF (10-25%
pada plasma), 40-
80% terikat
protein serum, T
1/2 6-8 jam,
eksresi melalui
ginjal dan empedu
Hipersensitivitas
Gastrointestinal
Mual, muntah
diare, gangguan
pertumbuhan flora
normal (gangguan
fungsi, anal
pruritus,
kandidiasis oral
atau vaginal,
enterokolitis
dengan syok)
Tulang dan Gigi
*Diberikan saat
hamil : Gigi
(fluorescence,
diskolorasi,
enamel displasia),
tulang (gangguan
pertumbuhan dan
deformitas).
Hal yang sama
dapat terjadi pada
pemberian obat
pada anak < 8tahun
Toksisitas hati
Pada kehamilan,
pada pemberian
dosis intravena >
4 mg pada pasien
gangguan fungsi
InfeksiMycobacterium
pneumoniae, clamidia,
rickettsia, beberapa
spirochaeta,
berbagai macam infeksi
bakteri gram + maupun -,
infeksi protozoa,
pengobatan jerawat,
eksaserbasi bronkitis,
community-aqcuired
pneumonia, Lyme disease,
demam relaps, infeksi
mycobacterium non-TB
(Pengobatan diatas dapat
dilakukan selama
mikroba penyebab belum
resisten)
Hipersens
itivitas
Ibu hamil
dan
menyusui
Anak < 8
tahun
Pemberian
antasid, produk
susu, dan besi
sulfat
mempengaruhi
penyerapan
Parenteral : 50 mg
/ mL IM, 125 mg /
mL IM
*Dewasa
250 mg IM 1x1 atau
300 mg divided dose
q 8-12
*Anak > 8 tahun
15-25 mg/kgbb/ hari.
Dosis maksimum 250
mg/injeksi. Dosis
dapat dibagi q 8-12
jam
Oksitetrasik
lin generik
*Injeksi 50
mg/ml @10
ml : Rp.
4.185 / vial
Terramycin
*Injeksi 50
mg/ml @10
ml : Rp.
11.976 / vial
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
23/27
23
hepar (nekrosis
hepar)
Trombosis vena
pada pemberian
IV dan iritasi
lokal pada
pemberian IM
Toksisitas ginjal
Asidosis tubular
ginjal, dosis
toksik padagangguan ginjal
Fotosensitisasi
Reaksi vestibular
(pusing, vertigo,
mual, muntah)
Tetrasiklin Menghambat
subunit 30S pada
ribosom bakteri
yang berfungsi
untuk mengikat
aminoasil-tRNA
pada akseptor
kompleks mRNA-
ribosom sehingga
mencegah
penambahan asam
amino pada
peptida yang
dibentuk bakteri
Absorpsi 60 -
70%, sebagian
tetap berada pada
lumen usus yang
nantinya
diekskresi melalui
feses, (oral),
terdistribusi
merata kecuali
CSF (10-25%
pada plasma), 40-
80% terikat
protein serum, T
1/2 6-8 jam,eksresi melalui
ginjal dan empedu
Hipersensitivitas
Gastrointestinal
Mual, muntah
diare, gangguan
pertumbuhan flora
normal (gangguan
fungsi, anal
pruritus,
kandidiasis oral
atau vaginal,
enterokolitis
dengan syok)
Tulang dan Gigi
*Diberikan saat
hamil : Gigi
(fluorescence,
diskolorasi,
enamel displasia),
tulang (gangguan
pertumbuhan dan
deformitas).
InfeksiMycobacterium
pneumoniae, clamidia,
rickettsia, beberapa
spirochaeta,
berbagai macam infeksi
bakteri gram + maupun -,
infeksi protozoa,
pengobatan jerawat,
eksaserbasi bronkitis,
community-aqcuired
pneumonia, Lyme disease,
demam relaps, infeksi
mycobacterium non-TB
(Pengobatan diatas dapat
dilakukan selama
mikroba penyebab belum
resisten)
Hipersens
itivitas
Ibu hamil
dan
menyusui
Anak < 8
tahun
Pemberian
antasid, produk
susu, dan besi
sulfat
mempengaruhi
penyerapan
Kapsul 250 mg dan
500 mg ; suspensi
125 mg / 5 mL
*Sistitis dewasa
500 mg oral q 6 jam
untuk 3 - 7 hari
bergantung penyebab
dan keparahan
Tetrasiklin
generik
*Kapsul 250
mg : Rp.
189 / kapsul
*Kapsul 500
mg : Rp.
346 / kapsul
Tetra
Sanbe
*Tablet 250
mg : Rp.
236 / tablet*Tablet 500
mg : Rp.
510 / tablet
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
24/27
24
Hal yang sama
dapat terjadi pada
pemberian obat
pada anak < 8
tahun
Toksisitas hati
Pada kehamilan,
pada pemberian
dosis intravena >
4 mg pada pasien
gangguan fungsi
hepar (nekrosis
hepar)
Trombosis vena
pada pemberian
IV dan iritasi
lokal pada
pemberian IM
Toksisitas ginjal
Asidosis tubular
ginjal, dosis
toksik pada
gangguan ginjal
Fotosensitisasi
Reaksi vestibular
(pusing, vertigo,
mual, muntah)
Tigesiklin Menghambatsubunit 30S pada
ribosom bakteri
yang berfungsi
untuk mengikat
aminoasil-tRNA
pada akseptor
kompleks mRNA-
ribosom sehingga
mencegah
Pemberian IV,terdistribusi
merata kecuali
CSF (10-25%
pada plasma), 40-
80% terikat
protein serum, T
1/2 36 jam,
eksresi non renal
Mual dan muntah Infeksi yang disebabkanmikroba tetracycline
resistant dan beberapa
multidrug resistant,kurang
baik untuk UTI
Hipersensitivitas
Ibu hamil
dan
menyusui
Anak < 8
tahun
Parenteral : bubuk50 mg untuk IV
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
25/27
25
penambahan asam
amino pada
peptida yang
dibentuk bakteri
Antibiotik Makrolid
Nama Dinamik KinetikEfek
SampingIndikasi Kontraindikasi Interaksi Bentuk Sediaan Dosis Harga
Eritromisin Berikatan dengan
ribosom subunit 50S
sehingga menghambat
sintesis protein
A: menurun
bersama
makanan, rusak
pada pH asam
E: empedu
Intoleransi
GI, toksisitas
hati,
pemanjangan
interval QTc
Infeksi saluran
napas atas dan
bawah oleh
bakteri kokus
Gr(+) &
atipikal
Hipersensitivita
s
Koadministrasi
bersama derivat
ergot
(toksisitas)
Inhibisi P450
meningkatkan
konsentrasi
teofilin,
antikoagulan
oral, siklosporin,
metilprednisolon
1. Eritromisin
Tab 250mg, 500mg
2. Eritromisin stearat
Kap 250mg, 500mg
Susp. oral 250mg/5mL
3. Eritromisin etilsuksinat
Tab kunyah 200mg
Susp. oral 200mg/5mL
(botol 60mL)
Tetes oral 100mg/2,5mL
(botol 30mL)
1.
Dewasa: 250-
500mg PO
q6hr
Anak:7,5-12,5
mg/kgBB/hari
q6hr
2.
Dewasa: 250-
500mg PO
q6hr atau
500mg q12hr
Anak: 30-50
mg/kgBB/hari
3.
Dewasa: 400-
600mg q6hr
Anak: 30-50
mg/kgBB/hari
Rp68,040(250mg/ 100s)
Rp125,550(500mg/ 100s)
Rp 10,935(200mg/5mL,
botol 60mL)
ErysanbeRp110,500
(250mg/ 100s)
In do Farma
Rp99,000
(500mg/ 100s)
Spiramisin D: masuk ke ASI
E: empedu
Mual, nyeri
epigastrik,diare,
muntah,
reaksi kulit
Aktif terhadap
kokus Gr(+)
Hipersensitivita
s
Tetrasiklin
meningkatkanhepatotoksisitas
Bersifat
antagonis
dengan penisilin,
streptomisin,
kanamisin,
neomisin dan
polimiksin.
Tab 250mg, 500mg 500mg PO
q8hr
Rp52,785
(250mg/ 50s)Rp104,018
(500mg/ 50s)
SpiradanRp460,000
(500mg/ 100s)
SpirasinRp490,000
(500mg/ 100s)
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
26/27
26
Roksitromisin A: baik peroral
E: feses
Lebih jarang
terjadi iritasi
lambung
Sangat aktif
terhadap
Chlamydia
trachomatis
Hipersensitivita
s
Koadministrasi
dengan ergot
Warfarin
(meningkatkan
perdarahan)
Tab 150mg, 300mg Dewasa:
150mg PO
q12hr
Anak: 2,5-
4mg /kgBB/
hari q12hr
Uplores
Rp126,150
(150mg/ 30s)
Rolexit
Rp204,930
(300mg/ 30s)
Klaritromisin A: tidak
dipengaruhi
makanan
D: konsentrasi
jaringan tinggi
M: oleh P450
Lebih jarang
terjadi iritasi
lambung
Peningkatan
sementara
enzim hati
Lebih aktif
terhadap
M. avium
Hipersensitivita
s
Koadministrasi
dengan
pimozide,
ciaspride, ergot
Riwayat aritmia
ventrikel
Mempengaruhi
obat lain yang
dimetabolisme
P450
Tab 250mg, 500mg
Susp. oral 125mg/5mL,
250mg/5mL
250-500mg
PO q12hrClacine
Rp189,000
(250mg/ 30s)
Comtro
Rp50,000
(125mg/5mL,
botol 30mL)
Azitromisin A: terganggu
bersama makan
D: konsentrasi
jaringan > serum
Diare, mual,
nyeri
abdominal
Lebih aktif
terhadap
Chlamydia sp.
Konsumsi
dengan
pimozide
(menurunkan
metabolism
sehingga toksik)
Tidak
mengganggu
P450 sehingga
tidak ada
masalah
interaksi
Tab 250mg, 500mg
Susp. oral 200mg/5mL
500mg/hari
dosis tunggalZycin
Rp52,500
(500mg/3s)
Maxmor
Rp75,000
(200mg/5mL,
botol 15mL)
-
7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih
27/27
Kasus
Ibu N umur 40 th. Keluhan nyeri berkemih, lebih sering ingin tapi idak keluar/tuntas, nyeri ulu hati dan mual.
Gejala serupa 3 bulan terakhir, diberi obat cotrimoxazole 3hr.
PF: TD 120/80, Nadi 80x/mnt, 37,8C, RR 24x
Abdomen: nyeri tekan suprapubis, hati dan limfe tidak teraba, nyeri ketok CVA (-)
Tidak ada duh vagina dan darah
Dipstick urin: leukosit esterase dan nitrit
Pemilihan Obat
Cotrimoxazol (400 mg sulfametoksazol dan 80 trimetoprim)
Antasida doen
Dr. Muhammad Kevin Mansur Maulidzy
Klinik Sehat
Jl. Salemba Raya No.6
NIP 1206200200
Jakarta, 5 Februari 2016
R/ Cotrimoxazol tab 480 mg No.VIS 2 dd tab I pc
R/ Antasida doen I tab 400 mg No.IIIS 1 dd tab I ac
Pro: Ibu N
Usia: 40 tahun
Alasan: Karena Ibu N mengalami sistitis nonkomplikata dan diduga menderita dispepsia fungsional
sehingga digunakan cotrimoxazol agar tidak ada interaksi obat yang berarti terhadap pengobatan
dispepsia, yaitu antasida doen I.
Referensi:
1. Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM. Pharmacotherapy APathophysiologi Approach. 7th ed. New York: Mc Graw Hill; 2007
2. Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J. Harrisons Principles ofInternal Medicine. 19th ed. New York: Mc Graw Hill; 2015