dadi bab 3

28
BAB 2 PEMBAHASAN Manajemen keperawatan mempunyai 5 fungsi pokok yang penting dalam membangun suatu manajemen keperawatan yang solid. Fungsi-fungsi dari manajemen keperawatan, yaitu planning, staffing, organizing, directing, controlling, dan decision making. Planning adalah determining the long-and short-term objectives (ends) of the institution or unit and the actions (means) that must be taken to achieve these objective . Staffing adalah selecting the personnel to carry out these actions and placing them in positions appropriate to their knowledge and skills . Organizing adalah mobilizing human and material resources so institutional objectives can be achieved . Directing adalah motivating and leading personnel to carry out the actions needed to achieve the institution’s objectives. Controlling adalah comparing results with predetermined standards of performance and taking corrective action when performance deviates from these standards . Decision making adalah identifying a problem, searching for solutions, and selecting the alternative that best achieves the decion maker’s objectives. 2.1 Planning Planning is a technical managerial function that enables organizations to deal with the present and anticipate the future. It is the first and fundamental function of management because all other management functions are dependent on it. Planning is deciding what is to be done, when it is to be done, how it is to be done and who is to do it. It is an orderly process that gives organizational direction. Planning is the process of determining how the organization can get where it wants to go. Planning is the process of determining exactly what the organization will do to accomplish its objectives. In more formal terms, planning has been defined as ‘the

Upload: capcaygoreng

Post on 29-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DADI BAB 3

BAB 2

PEMBAHASAN

Manajemen keperawatan mempunyai 5 fungsi pokok yang penting dalam membangun

suatu manajemen keperawatan yang solid. Fungsi-fungsi dari manajemen keperawatan, yaitu

planning, staffing, organizing, directing, controlling, dan decision making. Planning adalah

determining the long-and short-term objectives (ends) of the institution or unit and the

actions (means) that must be taken to achieve these objective. Staffing adalah selecting the

personnel to carry out these actions and placing them in positions appropriate to their

knowledge and skills. Organizing adalah mobilizing human and material resources so

institutional objectives can be achieved. Directing adalah motivating and leading personnel

to carry out the actions needed to achieve the institution’s objectives. Controlling adalah

comparing results with predetermined standards of performance and taking corrective action

when performance deviates from these standards. Decision making adalah identifying a

problem, searching for solutions, and selecting the alternative that best achieves the decion

maker’s objectives.

2.1 Planning

Planning is a technical managerial function that enables organizations to deal with the

present and anticipate the future. It is the first and fundamental function of management

because all other management functions are dependent on it. Planning is deciding what is to

be done, when it is to be done, how it is to be done and who is to do it. It is an orderly

process that gives organizational direction. Planning is the process of determining how the

organization can get where it wants to go. Planning is the process of determining exactly

what the organization will do to accomplish its objectives. In more formal terms, planning

has been defined as ‘the systematic development of action programmes aimed at reaching

agreed objectives by the process of analyzing, evaluating and selecting among the

opportunities which are foreseen.

Salah satu dari fungsi manajemen keperawatan adalah perencanaan. Perencanaan adalah

yang utama untuk seluruh aktivitas yang lain atau fungsi-fungsi dari manajemen.

Perencanaan adalah suatu pemikiran atau konsep nyata yang sering dilaksanakan dalam

penulisan, meskipun banyak orang dalam perawatan menggunakan perencanaan secara

informal, tanggung jawab dari perencanaan tidak dituliskan, kemungkinan tidak

dilaksanakan.

Page 2: DADI BAB 3

Perencanaan adalah memperkirakan peristiwa-peristiwa pembuatan rencana operasional.

Perencanaan juga merupakan fungsi manajemen dari setiap perawat kepala dari perawat

klinis professional sampai perawat manejer, penyelia, direktur, dan administrator. Perencaan

merupakan fungsi manajemen yang penting yang menolong mengurangi risiko pembuatan

keputusan, pemecahan masalah dan perubahan efektif yang direncanakan. Perawat manajer

klinis yang mempelajari rencana bertujuan untuk menggunakan semua sumber uang, bahan-

bahan, alat-alat, dan tentu saja petugas secara maksimal.

Perencanaan akan menolong pekerja-pekerja mencapai kepuasan bekerja. Semua orang

merencanakan aktivitas mereka secara luas. Aktivitas individu bisa termasuk jadwal satu

minggu dari aktivitas-aktivitas individu, urutan daftar aktivitas sehari-hari, atau suatu

kalender pertemuan. Penetapan rute evakuasi kebakaran adalah contoh rencana khusus

rencana dalam bencana.

Perencanaan membutuhkan suatu pengetahuan yang bersifat proses perencanaan dan

hubungan dalam suatu sistem, unsure perencanaan, standar perencanaan, pengetahuan dan

keterampilan dalam implementasi proses perencanaan, termasuk pemakaian standar pada

situasi kerja, dan kemahiran dari keterampilan yang perlu membawa proses perencanaan

mencapai standar. Perencanaan memungkinkan penggunaan waktu yang efektif. Selama

perencanaan, perawat manajer menganalisa dan mengkaji suatu sistem, menyusun yang

berkaitan dengan organisasi dan tujuan jangka panjang (strategi) dan jangka pendek (taktik

atau operasional), kaji sumber-sumber organisasi yang ada dan mampu serta yang

memprioritaskan serta mengkhususkan aktivitas termasuk alternative.

Rencana manajemen adalah rencana bisnis. Rencana ini mempunyai tujuan khusus,

strategi, tanggung jawab, kebijaksanaan dan anggaran. Rencana ini menggunakan petunjuk,

kemajuan, penyesuaian dan pengukuran. Perencanaan manajemen menguatkan perawat

manajer untuk menganalisa bentuk dan aktivitas unit. Ini adalah proses dari aksi dan

intervensi manusia, lingkungan kerja menjadi suatu kehidupan sosial mikrokosmos.

Organisasi perawat kesehatan merupakan kesatuan sosial dimana ada konflik kerja sama

dan persaingan. Organisasi ini mempunyai kehidupan dan karakter dan pola perilaku yang

dimasuki. Keberhasilan seseorang dikaitkan dengan keberhasilan dalam bentuk pemeriksaan

gaji, promosi, karier, dan keamanan kerja. Tekanan teman sejawat di antara perawat dapat

menciptakan konflik dengan tujuan organisasi.

Ratcliffe dan Logsdon menspesifikasikan enam tahap dalam proses perencanaan, yaitu

a) Tahap merancang

b) Tahap delegasi

Page 3: DADI BAB 3

c) Tahap mendidik

d) Tahap perkembangan

e) Tahap implementasi

f) Tahap tindak lanjut (evaluasi penampilan dan umpan balik)

Purpose of planning

a. It gives direction to the organization.

b. It improves efficiency.

c. It eliminates duplication of efforts.

d. It concentrates resources on important services.

e. It reduces guess work.

f. It improves communication and coordination of activities

The planning hierarchy

Planning responsibilities are different for managers at each organizational level.

Strategic planning

Top-level managers, formulate long-term strategic planning to reinforce the firm’s

mission (the mission clarifies organizational purpose). Strategic plans are specified for five

years period or more; but circumstances dictate the planning horizon.

Tactical planning

Middle management is responsible for translating strategies into shorter-term tactics.

Tactical plans are often specified in one-year increments. Eg. annual budget. Translating

strategic plans into measurable tactical objectives is important because most strategic

objective is rather vague.

Operational planning

Operational planning is accomplished by fist-line managers. Operational planning is

most concerned with budgets, quotas and schedules. These are refinements of tactical

objectives in which work is defined and results are measured in small increments. Time

horizon for operational planning is very short. Most plans at this level reflect operational

cycles. Operational objective are: (1) Narrow in scope, (2) Short-lived, and (3) Subject to

sadden change.

Page 4: DADI BAB 3

In order to fulfill her/his own job responsibilities and to guide subordinates towards

agency goals, the nurse manager must spend scarce materials and human resources wisely.

Since the nursing service operation in even a small agency is immensely complicated, careful

planning is needed to avoid waste, confusion and error.

2.2 Staffing

Selecting the personnel to carry out these actions and placing them in positions

appropriate to their knowledge and skills.

a) Konsep Staffing

Menurut R. Duane dan J. Clifton (1989;p. 239) staffing merupakan proses formal dari

memastikan bahwa organisasi mempunyai sumber daya berijazah atau memenuhi syarat

untuk mendekati tujuan, dan mewakili sumber hidup dari setiap perusahaan.

Menurut Jhon (1984) staffing dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengisi

pekerjaan dengan orang yang tepat. Hal inimerupakan bagian daritugas manajer organisasi.

Dan ini merupakan seni dari penempatan orang-orang yang berijazah atau memenuhi syarat

dan antusias ke dalam posisi jabatanpekerjaan yang ditawarkan.

Menurut T. Hani Handoko (2003 ; 233) penusunan personalia (staffing) adalah

fungsimanajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan

pengembangan anggota-anggota organisasi.

b) Proses Penyusunan Personalia (Staffing)

Proses penyusunan personalia (staffing process) dapat dipandang sebagai serangkaian

kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalian

oraganisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisi-posisi tepat dan pada waktu yang

tepat. Adapun langkah-langkah dalam proses penyusunan pesonalia atau staffing process

sebagai berikut :

1) Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia adalah mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan

untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan

organisasi. Ada tiga bagian perencanaan personalia yang dibutuhkan :

Penentuan Kebutuhan Jabatan

Penyusunan personalia organisasi dimulai dengan: (1) Penentuan tujuan dan rencana

organisasi, (2) Penentuan spesifikasi jabatan (job specification) jenis-jenis jabatan dan

keterampilan yang dibutuhkan, (3) Meramalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan dimasa

mendatang, (4) Persediaan karyawan untuk melaksanakan berbagai kegiatan.

Page 5: DADI BAB 3

Penentuan spesifikasi jabatan yaitu hasil dari proses analisa jabatan (job analisys) yang

terdiri dari penentuan keahlian dan keterampilan yang dipunyai, tanggung jawab,

pengetahuan mengenai pekerjaannya, wewenang yang dimiliki serta hubungan yang ada

dalam setiap jabatan dalam suatu organisasi. Proses analisa jabatan juga menghasilkan

deskripsi jabatan.

Pengembangan Sumber-sumber Penawaran Personalia

Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi

manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena dapat memotivasi karyawan

yang sudah ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu

posisi agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efisien dari luar organisasi.

Ada tiga sumber penawaran intern yaitu, (1) Penataran (upgrading) yaitu dengan

mendidik dan memberi pelatihan, (2) Pemindahan (transferring) yaitu posisi yang kurang

disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan, dan (3) Pengangkatan (promoting)

yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih tinggi lagi.

2.3 Organizing

Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai penyusunan komponen ke dalam keutuhan

berfungsi. Tujuan pengorganisasian adalah mengkoordinasikan kegiatan sehingga tujuan

dapat dicapai. Istilah “perencanaan” dan “mengatur” sering digunakan secara sinonim.

Misalnya, pengorganisasian dianggap langkah dalam proses keperawatan, namun

perencanaan adalah yang kedua. Dalam proses manajerial (yaitu, teori manajerial

kepemimpinan, perencanaan dianggap sebagai langkah pertama dan pengorganisasian, yang

kedua).

Dalam manajemen, perencanaan adalah penentuan apa yang akan dicapai, dan

mengorganisir adalah penentuan bagaimana hal itu akan dicapai. Namun, sebagian besar

penulis masih menggambarkan dua proses dengan tumpang tindih.

Dalam proses keperawatan, perencanaan meliputi menulis tujuan, menetapkan prioritas,

dan menentukan kegiatan untuk memenuhi tujuan. Dengan demikian, pengorganisasian dapat

dianggap sebagai bagian dari perencanaan, meskipun tidak secara khusus diidentifikasi.

Perencanaan, dan dengan demikian mengatur, dapat dilihat sebagai bagian dari semua proses,

termasuk proses kepemimpinan. Dengan demikian, perencanaan dan pengorganisasian dapat

dikatakan untuk menjawab apa, mengapa, bagaimana, kapan, dan di mana pertanyaan tentang

kegiatan khusus.

Ada enam langkah dalam proses pengorganisasian:

Page 6: DADI BAB 3

a) Menetapkan tujuan keseluruhan

b) Merumuskan tujuan pendukung yang diperlukan untuk mencapai tujuan

c) Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai

tujuan

d) Aktivitas group dalam terang sumber daya manusia dan material yang tersedia dan cara

terbaik untuk menggunakan mereka dalam situasi

e) Mendelegasikan kepada kepala masing-masing kelompok dan otoritas sngat penting

untuk melakukan kegiatan

f) Ikat kelompok bersama-sama secara horisontal dan vertikal, melalui hubungan otoritas,

dan sistem informasi.

2.4 Directing

Memotivasi dan memimpin personel untuk melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk

mencapai tujuan bersama.

Directing dikatakan suatu proses di mana manajer menginstruksikan, membimbing dan

mengawasi kinerja para pekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Mengarahkan

dikatakan inti dari proses manajemen. Dan yang tidak kalah prnting adalah Perencanaan,

pengorganisasian, staf untuk menjalankan fungsi managemen.

Directing memprakarsai tindakan dari mulai bekerja terutama fungsi manusia. Dengan

kata sederhana, dapat digambarkan sebagai memberikan bimbingan kepada pekerja yang

melakukan pekerjaan. Dalam bidang manajemen, directing dikatakan semua kegiatan yang

dirancang untuk mendorong bawahan untuk bekerja secara efektif dan efisien. Menurut

Human, "Directing terdiri dari proses atau teknik dimana instruksi dapat dijalankan sesuai

rencana" Oleh karena itu, Directing adalah fungsi membimbing, inspirasi, mengawasi dan

mengarahkan orang terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Karakteristik Directing :

a) Fungsi Pervasif -. Directing diperlukan pada semua tingkat organisasi. Setiap Manajer

memberikan panduan dan inspirasi kepada bawahannya.

b) Kegiatan berkelanjutan -. Directing merupakan aktivitas yang berkelanjutan karena

terus menerus sepanjang kehidupan organisasi.

c) Faktor Manusia -. Fungsi Directing berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu

berkaitan dengan faktor manusia. Karena faktor manusia adalah kompleks dan perilaku

tak terduga, fungsi Directing menjadi penting.

Page 7: DADI BAB 3

d) Kegiatan Kreatif -. Fungsi Directing membantu dalam mengkonversi rencana ke

kinerja. Tanpa fungsi ini, orang menjadi tidak aktif dan fisik sumber daya yang berarti.

e) Fungsi Eksekutif -. Fungsi Directing dilakukan oleh semua manajer dan eksekutif di

semua tingkatan di seluruh kerja perusahaan, bawahan menerima instruksi dari atasannya

saja.

f) Delegasi Fungsi -. Directing mampu berurusan dengan manusia. Perilaku manusia tidak

dapat diprediksi namun harus disesuaikan dengan tugas dari perusahaan.

Pentingnya Directing Fungsi

Directing atau dikatakan jantung proses pengelolaan managemen. Oleh karena itu,

Directing adalah titik pusat pencapaian tujuan berlangsung. Beberapa filosof menyebutnya

Direction sebagai "Hidup suatu perusahaan". Hal ini juga disebut sebagai on actuating

fungsi manajemen karena melalui Directing pengoperasian suatu perusahaan benar-benar

dimulai. Manfaat Directing :

a) Inisiasi Tindakan - Directing adalah fungsi yang merupakan titik awal dari kinerja

bawahan bekerja, menempatkan dan membuat bawahan memahami pekerjaan mereka

sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Apapun rencana yang ditentukan, dapat

diimplementasikan hanya dengan sekali bekerja sesuai dengan yang ditentukan.

b) Peningkatan Upaya -. Melalui Directing, atasan mampu membimbing, menginspirasi

dan menginstruksikan bawahannya untuk bekerja. Untuk itu, upaya setiap individu

terhadap pencapaian tujuan yang diperlukan. Melalui Directing upaya setiap departemen

dapat berhubungan dan terintegrasi dengan orang lain dapat dilakukan. Hal ini dapat

dilakukan melalui kepemimpinan persuasif dan komunikasi yang efektif. Integrasi upaya

membawa efektivitas dan stabilitas di perhatian.

c) Sarana Motivasi - fungsi Directing membantu dalam pencapaian tujuan. Manajer

memanfaatkan unsur motivasi di sini untuk meningkatkan kinerja bawahan. Hal ini dapat

dilakukan dengan memberikan insentif atau kompensasi, baik moneter maupun non -

moneter, yang berfungsi sebagai "Moral penguat" kepada bawahan. Motivasi ini juga

berguna bagi bawahan untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan mereka yang

pada akhirnya membantu dalam pertumbuhan perusahaan.

d) Menyediakan Stabilitas - Stabilitas dan keseimbangan dalam perhatian menjadi sangat

penting untuk kelangsungan hidup jangka panjang. Hal ini dapat dibawa oleh manajer

dengan bantuan empat alat atau unsur-unsur fungsi Directing yaitu bijaksana, perpaduan

kepemimpinan persuasif, komunikasi yang efektif, pengawasan ketat dan motivasi

Page 8: DADI BAB 3

efisien. Stabilitas sangat penting karena itu adalah suatu indeks pertumbuhan suatu

perusahaan. Oleh karena itu manajer dapat menggunakan semua empat ciri dalam dirinya

sehingga standar kinerja dapat dipertahankan.

e) Mengatasi dengan perubahan. Ini adalah perilaku manusia bahwa manusia

menunjukkan resistensi terhadap perubahan. Adaptasi dengan perubahan lingkungan

membantu dalam mempertahankan pertumbuhan yang direncanakan dan menjadi

pemimpin. Hal ini mengarahkan fungsi yang merupakan gunakan untuk bertemu dengan

perubahan lingkungan, baik internal eksternal. Efektif komunikasi membantu dalam

mengatasi dengan perubahan. Ini adalah peran manajer di sini untuk berkomunikasi sifat

dan isi perubahan yang sangat jelas kepada bawahan. Hal ini membantu dalam

klarifikasi, adopsi mudah dan kelancaran suatu perusahaan. Misalnya, jika perhatian

bergeser dari handlooms ke alat tenun listrik, perubahan penting dalam teknik produksi

berlangsung. Faktor-faktor yang dihasilkan kurang tenaga kerja dan lebih dari mesin. Hal

ini dapat ditahan oleh bawahan. Manajer di sini bisa menjelaskan bahwa perubahan itu

dalam kepentingan bawahan. Melalui lebih mekanisasi, peningkatan produksi dan

dengan demikian keuntungan. Secara tidak langsung, para bawahan yang diuntungkan

dari itu dalam bentuk yang lebih tinggi remunerasi.

f) Pemanfaatan Efisien Sumber Daya - Directing keuangan membantu dalam

menjelaskan peran setiap bawahan terhadap pekerjaannya. Sumber daya tersebut dapat

dimanfaatkan dengan baik hanya bila kurang dari wastages, duplikasi usaha, tumpang

tindih pertunjukan, dll tidak terjadi. Melalui Directing, peran bawahan menjadi jelas

Manajer memanfaatkan pengawasannya, bimbingan, petunjuk dan keterampilan motivasi

untuk menginspirasi bawahan. Hal ini membantu dalam maksimum yang mungkin

pemanfaatan sumber daya manusia, mesin, bahan dan uang yang membantu dalam

mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.

2.5 Controlling

Controlling atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati

secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun

dan mengadakan koreksi jika terjadi.

Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang

sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan

pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Di dalam

Page 9: DADI BAB 3

manajemen perusahaan yang modern fungsi control ini biasanya dilakukan oleh divisi audit

internal.

Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu

organisasi. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi

pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan

tentang pengawasan sebagai: “the process by which manager determine wether actual

operation are consistent with plans”.

Sementara itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995)

mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses

pengawasan, bahwa: “pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk

menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem

informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan

sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil

tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan

dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan

perusahaan.”

Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk

mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan

apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak

penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.

Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan

memiliki lima tahapan, yaitu

a) Penetapan standar pelaksanaan;

b) Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;

c) Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata;

d) Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-

penyimpangan; dan

e) Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan

Prinsip Pengawasan

a) Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya

mudah diukur. Misalnya tentang waktu dan tugas-tugas pokok yang harus diselesaikan

oleh staf.

Page 10: DADI BAB 3

b) Fungsi pengawasan harus difahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang sangat penting

dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

c) Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja staf akan terus

dinilai oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan reward kepada mereka

yang dianggap mampu bekerja.

Manfaat Pengawasan

Bila fungsi wasdal dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh manfaat

berupa:

a) Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, pakah sesuai dengan

standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah digunakan sesuai dengan yang telah

ditetapkan. Fungsi wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan program.

b) Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan

tugas-tugasnya.

c) Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan

telah dimanfaatkan secara efisien.

d) Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

e) Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan

pelatihan lanjutan.

Proses pengawasan

Terdapat tiga langkah penting dalam proses pengawasana manajerial yaitu:

a) Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapaioleh staf atau organisasi

b) Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolok ukur.

c) Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sesuai dengan faktor-faktor

penyebabnya, dan menggunakan, dan menggunakan faktor tersebut untuk menetapkan

langkah-langkah intervensi.

Obyek Pengawasan

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan manajerial, ada lima jenis obyek yang perlu

dijadikan sasaran pengawasan.

Page 11: DADI BAB 3

a) Obyek yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang atau jasa. Pengawasan ini bersifat

fisik.

b) Keuangan

c) Pelaksanaan program dilapangan

d) Obyek yang bersifat strategis

e) Pelaksanaan kerja sama dengan sektor lain yang terkait.

Jenis-jenis Pengawasan

a) Pengawasan fungsiomal (struktural). Fungsi pengawasan ini melekat pada seseorang

yang menjabat sebagai pimpinan lembaga.

b) Pengawasan publik. Pengawasan ini dilakukan oleh masyarakat.

c) Pengawasan non fungsional. Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh badan-badan yag

diberikan wewenang untuk melakukan pengawasan seperti DPR, BPK, KPK, dan lain-

lain.

Prinsip Pokok

Fungsi pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan

terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang dikehendaki. Untuk dapat

menjalankan pengawasan, perlu diperhatikan 2 prinsip pokok, yaitu:

a) Adanya Rencana

b) Adanya instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada bawahan.

Dalam fungsi pengawasan tidak kalah pentingnya adalah sosialisasi tentang perlunya

disiplin, mematuhi segala peraturan demi keselamatan kerja bersama. Sosialisasi perlu

dilakukan terus menerus, karena usaha pencegahan adalah penting untuk mendapat perhatian.

Pengawasan dan pengendalian (controlling) sebagai fungsi manajemen bila diikerjakan

dengan baik, akan menjamin bahwa semua tujuan dari setiap orang atau kelompok konsisten

dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini membantu menyakinkan

bahwa tujuan dan hasil tetap konsisten satu sama lain dengan dalam organisasi. Controlling

berperan juga dalam menjaga pemenuhan (kompliansi) aturan dan kebijakan yang esensial.

Page 12: DADI BAB 3

Proses pengendalian mulai dengan perencanaan dan pembangunan tujuan penampilan

kerja. Tujuan penampilan didefinisikan dan standar-standar untuk mengukurnya disusun. Ada

2 tipe standar:

a) Standar out-put (keluaran): mengukur hasil-hasil tampilan dalam istilah kuantitas,

kualitas, biaya atau waktu.

b) Standar in-put (masukan): mengukur usaha-usaha kerja yang masuk ke dalam tugas

penampilan.

Pengukuran Penampilan Aktual

Pengukuran harus cukup akurat untuk menyorot penyimpangan atau variasi. Tanpa

pengukuran, pengendalian yang efektif tidaklah mungkin ada. Pengukuran dilakukan dengan

membandingkan hasil dengan tujuan dan standar. Perbandingan dari tampilan aktual dengan

tampilan yang diharapkan membangun kebutuhan untuk bertindak.

Cara untuk membuat perbandingan meliputi:

a) Historis/relatif/rancang-bangun

b) Benchmarking

Pengendalian Efektif

Pengendalian terbaik dalam organiasasi adalah berorientasi pada strategi dan hasil, dapat

dipahami, mendorong pengendalian diri (self-control), berorientasi secara waktu dan eksepsi,

bersifat positif, setara dan objektif, fleksibel.

Tipe-tipe pengendalian (awal) preliminary, kadang-kadang disebut kendali feedforward,

hal ini harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa

arah yang tepat telah disusun dan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.

Tipe-tipe pengendalian (saat ini) concurrent berfokus pada apa yang sedang terjadi

selama proses. Kadang-kadang disebut kendali steering, kendali ini memantau operasi dan

aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan

tepat.

Page 13: DADI BAB 3

Tipe-tipe pengendalian (akhir) post-action; kadang-kadang disebut kendali feedback ,

kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada

hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.

Manajer memiliki 2 pilihan luas dengan memperhatikan pengendalian. Mereka dapat

mengandalkan orang-orang untuk melatih pengendalian diri (internal) atas tingkah lakunya

sendiri. Alternatif lain, manajer dapat mengambil tindakan langsung (external) untuk

mengendalikan tingkah laku orang lain.

Pengendalian internal memberikan individu yang termotivasi untuk melatih pengendalian

diri dalam memenuhi harapan pekerjaan. Potensi untuk pengendalian diri dikembangkan

ketika orang yang mampu memiliki tujuan tampilan yang jelas dan dukungan sumber-sumber

yang tepat.

Pengendalian eksternal terjadi melalui supervisi personal dan penggunaan sistem

administrasi formal antara lain sistem penilaian penampilan, sistem kompensasi dan

keuntungan, sistem disiplin kepegawaian, dan management-by-objectives (manajemen

berdasar tujuan).

Kompensasi dan keuntungan dari sistem pengawasan dan pengendalian yang baik adalah:

a) Akan menarik orang berbakat dan mempertahankannya di dalam organisasi.

b) Memotivasi orang untuk menggunakan usaha maksimum dalam pekerjaannya.

c) Menyadarkan nilai dari kontribusi penampilannya.

Is the regulation of activities in accordance with the plan. Controlling is a function of all

managers at all levels. Its basic objective is to ensure that the task to be accomplished is

appropriately executed. Control involves establishing standards of performance, determining

the means to be used in measuring performance, evaluating performance, and providing

feedback of performance data to the individual so behavior can be changed. Controlling is not

manipulation, rigid, tight, and autocratic or oppression. Management by objectives (MBO)

can be considered as a control mechanism. Based on MBO principle- determining objectives

(standards) against which performance can be measured can be stated. Second, specific

measures have to be established to determine whether these objectives are met. Third, the

actual accomplishment of the objectives would be measured in relation to the standard and

this information would be fed back to the individual. Then corrective action could be taken.

Learning Activities

Page 14: DADI BAB 3

a) Observe a manager using the functions of a management. Think about what it is the

manager does while performing each of the following: (1) Directing, (2) Coordinating,

and (3) Controlling

b) Divide the class into three groups. Have each group represent a different level of

management. Give each group time to devise a plan that would reflect the type of

planning expected at each level.

2.6 Decision making

Decision making-is a choice made between two or more alternatives. It is choosing the

best alternative to reach the predetermined objective. Thus decisionmaking is a process of

identifying and selecting a course of action to solve specific problem.

Types of decisions

Decisions made in the nursing service can be categorized depending upon the following

criteria

a) How much time the manager spends in making decision

b) What proportion of the organization must be involved in making decision

c) The organization function/ the nursing/midwifery functions on which they focus

On the basis of these there are three classifications:

a) Ends –Means

Ends: deals with the determination of desired individual or organizational results to be

achieved

Means: decisions deal with strategic or operational programmes, activities that will

accomplish desired results. These usually occur during managerial planning processes,

strategy and objective formulation processes.

b) Administrative-Operational

Administrative: made by senior management, which have significant impact throughout

the organization. Usually this type of decision is concerned with policy, resource allocation

and utilization. Operational: are generally made by mid level and first line managers and

address day to day operational activities of a particular organizational

c) Programmed-Non-programmed

Programmed-these are repetitive and routine in nature. Since they can be programmed,

procedures, rules and often manuals are formulated to cover those situations None

programmed: unique and non- routine

Page 15: DADI BAB 3

Conditions that initiate decision making

a) Opportunity/threat

b) Crisis

c) Deviation

d) Improvement

Ways of Decision Making

a) Relying on tradition: taking the same decisions that had been undertaken when similar

problem arouse in the past

b) May appeal to authority and make decisions based on suggestions from an expert/a

higher level management

c) Priori reasoning: based on assumption

d) Logical decision making: is a rational, intelligent and systematic approach to decision

making

Steps of logical Decision Making

a) Investigating the situation such as (1) Define the problem, (2) Identify the problem

objective, and (3) Diagnose the cause

b) Develop alternatives

c) Evaluate alternatives

d) Implement and follow up

Factors Influencing Decision Making

a) Decision makers attribute

1) Knowledge, experience, and judgment

2) Perception and personality

3) Values and philosophy

b) The Situation

1) Urgency of solution and time pressures

2) Magnitude and importance

3) Structure and uncertainty and risk

4) Cost benefit

c) Environmental Constraints

1) External

Page 16: DADI BAB 3

2) Internal

Implications for Nurse Managers

The activities of the problem solver, the nature of the situation and the environmental

constraints influence how decision is done; resource spent in performing it, and the quality of

the ultimate decision. However, these influences are not mutually exclusive. Managers should

recognize these attributes and be sensitive to the factors that affect decision-making, change

their method as appropriate, modify and mitigate detrimental influences when possible, and

cope with those that cannot be changed. In this way, they will improve the quality of

decision-making.

Encouraging creativity

a) Convergent thinking-the problem is divided into smaller and smaller pieces to find a

more manageable perspective.

b) Divergent thinking: One's view of the problem is expanded. The problem is considered

in different ways

c) Brain storming: under favorable circumstances a group working together can identify

more ideas than an individual or the group of individuals working separately. It is a

technique managers can use to create a free flow of ideas

Decision Making Tools

There are many tools. The most common are:

a) Probability theory: is the likelihood that an event or outcome will actually occur and

allow decision makers to calculate an expected value for each alternative. Expected

Value (EV) = Income it would produce (I) x its probability of making that income (P).

b) Decision tree= are graphic decision making tools used to evaluate decisions containing a

series of steps

Deciding to decide

a) Is the problem easy to deal with. Tip: avoid being bogged down in trivial details.

Effective managers reserve decisionmaking techniques for problems that require them.

b) Might the problem resolve itself. Tip: prioritize and rank problems in order of

importance

Page 17: DADI BAB 3

c) Is it my decision. Tip: the closer to the origin of the problem the decision is the better.

Before deciding ask the following questions: (1) Does the issue affect other

departments?, (2) Will it have a major impact on the superior's area of responsibility?,

(3) Does it need further information from higher level?, (4) Does it involve serious

breach of my department’s budget?, (5) Is this problem outside my area of responsibility

or authority? If the answer to any of these questions is 'YES' pass it to your superior.

Barriers to Effect Decision-Making

a) Easy recall: the more easily can recall the event, the more frequently they believe it occur

b) Easy search: not to put effort to seek information from the appropriate sources

c) Misconception of chance: Most people do not understand the nature of random events

d) Confirmation gap

e) Relaxed avoidance: the manager decides not to decide or act after noting that the

consequences of inaction will not be serious

f) Defensive avoidance: Faced with a problem and unable to find a good solution based on

past experience, this manager seeks a way out. He/she may let someone else make

decisions. This resigned posture may prevent consideration of more viable alternatives.

g) Panic: the manager feels pressurized not only by the problem but also time

Overcoming barriers to individual problem solving

a) Setting priority

b) Acquiring relevant information

c) Proceeding methodically and carefully

Page 18: DADI BAB 3

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajement keperawatan adalah proses proses pelaksanaan pelayanan

keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,

pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga, dan masyarakat.

Proses dalam manajemen keperawatan adalah sekelompok manajer dari tingkat

pengelola keperawatan tertinggi sampai sampai ke perawat pelaksana mempunyai tugas dan

wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan

dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

Manajemen keperawatan sendiri mempunyai 5 fungsi pokok yang penting dalam

membangun suatu manajemen keperawatan yang solid. Fungsi-fungsi dari manajemen

keperawatan, yaitu planning, staffing, organizing, directing, controlling, dan decision making

yang kesemua fungsi tersebut tidak bisa terpisahkan dalam implementasinya.

3.2 Saran

Dengan mengetahui proses, peran, serta fungsi manajement keperawatan dan prinsip-

prinsip yang mendasari penerapan manajemen keperawatan oleh para pegelola pelayanan

keperawatan yang sesuai, diharapkan akan dapat mengoptimalkan mutu pelayanan

keperawatan yang diterima oleh masyarakat sebagai konsumen.