css gangguan anxietas.docx

Upload: tri-putra

Post on 14-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Anxiety Disorders

Normal AnxietyAnxiety merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang memanjang dengan khas adanya ketakutan atau keprihatnan yang tidak jelas dan biasanya diikuti oleh autonomic symptom.Peripheral Manifestation of Anxiety

Diare Pupil dilatation

Sakit kepalaRestlessness

HyperhidrosisTachicardia

HyperreflexiaTingling

HypertensionTremor increase urinary frequency

Palpitation

Anxiety memiliki fungsi mencegah damage dengan merubah tingkah laku seseorang untuk mencegah atau menghindari bahaya. Anxiety juga muncul karena adanya ketidakseimbangan tekanan dari luar (job, event) dengan keinginan (ego).

Pathological Anxiety EpidemiologiMerupakan kelompok terbesar dari psychiatric disorder. Dengan prevalensi 17,7% dari populasi di USA. Wanita lebih beresiko daripada pria.Dilihat dari Sudut Pandang BiologisANSAnxiety akan meningkatkan symphatetic tone, terutama pada cardiovascular, muscular, gastrointestinal dan respiratory.Neruotransmiter Norepinephrine Terjadi peningkatan bahkan ledakan aktifitas. Badan sel norephinephrinergic berada di locus ceruleus dibagian rostral pons, dan axonnya memanjang ke cerebral cortex, lymbic system, brain stem dan spinal cord

SerotonineKadar serotonin meningkat. Badan selnya berada di raphe nuclei di rostral brainstem, axonnya memanjang ke cerebral cortex, amygdala, hyppocampus dan hypothalamus.

GABATerjadi penurunan kadar GABA.

Genetic Study

Faktor genetik memiliki pengaruh yang cukup besar meskipun bukan menjadi faktor utama yang signifikan.

Neuroanatomical Consideration

Lymbic SystemTerjadi peningkatan aktifitas septohippocampal pathway dan di cingulate gyrus.

Cerebral CortexTerutama terjadi kelainan di frontal cerebral cortexBrain-Imaging StudyPada pemeriksaan CT dan MRI biasanya menunjukan peningkatan ukuran cerebral ventrikel. Selain itu pada pemeriksaan EEG ditemukan gangguan aktifitas di frontal, occipital dan temporal lobe.

KlasifikasiBerdasaarkan DSM-IV-TR, terdapat 12 klasifiaksi anxiety disorder, yaitu :a. Panic disorder with agoraphobiab. Panic disorder without agoraphobiac. Agoraphobia without history of panic disorderd. Specific phobiae. Social phobiaf. Obsessive-compulsive disorderg. Post-traumatic stress disorderh. Acute stress disorderi. Generalized anxiety disorderj. Anxiety disorder due to a general medical conditionk. Substance induce anxiety disorderl. Anxiety disorder not otherwise sspecified.

Gangguan Kecemasan Pemisahan (separation anxiety disorder)Gangguan kecemasan pemisahan (separation anxiety disorder) adalah gangguan masa kanak-kanak ditandai dengan kecemasan yang berhubungan dengan pemisahan dari orang tua atau orang lain yang memiliki peran orangtua.GejalaBeberapa gejala yang paling khas gangguan separation anxiety: Sebuah kekhawatiran yang tidak realistis dan abadi bahwa beberapa hal buruk bisa terjadi pada ibu atau ayah atau pemberi perawatan jika anak daun Sebuah kekhawatiran realistis dan jangka panjang yang sesuatu yang buruk bisa terjadi pada anak jika ia meninggalkan pemberi perawatan Penolakan untuk pergi ke sekolah untuk tinggal dengan pengasuh Penolakan untuk pergi tidur tanpa pengasuh menjadi terdekat atau tidur jauh dari rumah Kegelisahantentang menjadi sendiri Mimpi Scarey tentang menjadi terpisah Masalah yang terkait dengan tanda-tanda fisik dan gejala, misalnya sakit kepala dan sakit perut, di hari-hari sekolah Amarah berulang atau memohonKriteria DiagnostikA. Perkembangan yang tidak sesuai dan berlebihan atau atau kecemasan mengenai pemisahan dari orang-orang kepada individu, sebagaimana dibuktikan oleh setidaknya tiga dari berikut1. distress berlebihan berulang saat mengantisipasi atau mengalami pemisahan dari rumah atau dari sosok keterikatan besar. 2. khawatir berlebihan dan menetap tentang kehilangan sosok keterikatan besar atau tentang kemungkinan bahaya kepada mereka, seperti sakit, cedera, bencana, atau kematian .3. khawatir berlebihan dan menetap tentang mengalami suatu peristiwa yang tak diinginkan (misalnya tersesat, diculik, mengalami kecelakaan, menjadi sakit) yang menyebabkan pemisahan dari seorang tokoh keterikatan besar .4. keengganan persisten atau penolakan untuk pergi keluar, jauh dari rumah, ke sekolah, bekerja, atau di tempat lain karena takut pemisahan 5. ketakutan terus-menerus dan berlebihan atau keengganan tentang menjadi sendirian atau tanpa sosok keterikatan di rumah atau di lingkungan lain. 6. keengganan persisten atau penolakan untuk tidur jauh dari rumah atau pergi tidur tanpa dekat sosok keterikatan Mayor.7. mimpi buruk melibatkan perpisahan. 8. Mengeluhkan gejala fisik (misalnya sakit kepala, sakit perut, mual, muntah) ketika perpisahan dari sosok keterikatan Mayor terjadi.B. rasa takut, cemas, atau penghindaran persisten, yang berlangsung setidaknya 4 minggu pada anak-anak dan remaja dan biasanya 6 bulan atau lebih pada orang dewasa.C. gangguan menyebabkan distress klinis signifikan atau kegagalan di sosial, akademik, pekerjaan, atau bidang-bidang penting lainnya.D. Gangguan ini tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lain, seperti menolak untuk meninggalkan rumah karena resistensi yang berlebihan terhadap perubahan gangguan spektrum autisme, delusi atau halusinasi mengenai pemisahan dalam gangguan phychotic, penolakan untuk pergi ke luar tanpa pendamping terpercaya di agoraphobia, kekhawatiran tentang kesehatan yang buruk atau bahaya lainnya menimpa penting dalam gangguan anxietas menyeluruh, atau kekhawatiran tentang memiliki penyakit dalam gangguan penyakit kecemasan.

Selective MutismSelective mutism adalah gangguan berkomunikasi yang biasanya dijumpai pada anak yang memilih tidak berbicara pada situasi tertentu atau orang tertentu, meskipun ia mampu.

Kriteria diagnostikA. Kegagalan berbicara secara konsisten dalam situasi sosial tertentu di mana ada harapan untuk berbicara (misalnya di sekolah) meskipun dapat berbicara dalam situasi lain.B. Gangguan yang memengaruhi prestasi pendidikan atau pekerjaan atau dengan komunikasi sosialC. Durasi gangguan ini setidaknya 1 bulan (tidak terbatas pada bulan pertama sekolah)D. Kegagalan untuk berbicara tidak disebabkan kurangnya pengetahuan atau sesuai dengan, bahasa lisan diperlukan dalam situasi sosialE. Gangguan tersebut tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan komunikasi (misalnya gangguan kelancaran anak) dan tidak terjadi secara eksklusif selama gangguan spektrum autisme, schizophernia, atau gangguan psikotik lain.

Fobia SpesifikKetakutan yang kuat, menetap pada suatu objek atau situasi, dan apabila social phobia merupakan ketakutan yang kuat, menetap pada situasi dimana takut untuk dipermalukan.Specific phobia lebih sering daripada social phobia.Epidemiologi Lebih sering wanita daripada pria, rasio 2:1Berhubungan dengan substance-related disorderSpecific type Animal type Natural environment (ketinggian, badai, air) Blood-injection-injury type Situation type (pesawat, elevator, tempat pertutup) Other type (takut sesak, muntah atau takut sakit pada anak, takut suara keras or costumed characteristic)Kriteria diagnostikA. Rasa takut yang jelas dan menetap yang berlebihan atau tidak beralasan, ditunjukan oleh adanya atau antisipasi suatu objek atau situasi tertentu (misalnya, naik pesawat terbang, ketinggian, binatang, mendapatkan suntikan, melihat darah)B. Pemaparan dengan stimulus fobik hampir selalu mencetuskan respon kecemasan yang segera, yang dapat berupa serangan panik yang berhubungan dengan situasi atau dipredisposisikan oleh situasi. Catatan : pada anak-anak, kecemasan dapat diekspresikan oleh menangis, tantrum, membeku, atau menggendong.C. Orang menyadari bahwa rasa takut adalah berlebihan atau tidak beralasan. Catatan: pada anak-anak, ciri ini mungkin tidak adaD. Situasi fobik dihindari, atau jika tidak dapat dihindari dihadapi dengan kecemasan atau penderitaan yang kuatE. Penghindaran, antisipasi kecemasan, atau penderitaan dalam situasi yang ditakuti secara bermakna mengganggu rutinitasnormal orang, fungsi pekerjaan (atau akademik), atau aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain, atau terdapat penderitaan yang jelas karena menderita fobia.F. Pada individu yang berusia dibawah 18 tahun, durasi sekurangnya adalah 6 bulan.G. Kecemasan, serangan panik, atau penghindaran fobik berhubungan dengan objek atau situasi spesifik adalah tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain, seperti gangguan obsesif-kompulsif (misalnya takut pada kotoran pada seseorang dengan obsesi tentang kontaminasi), gangguan stres pascatraumatik (misalnya, menghindari stimuli yang berhubungan dengan stresor yang berat), gangguan cemas perpisahan ( misalnya menghindari sekolah), fobia sosial (misalnya menghindari situasi sosial karena takut merasa malu), gangguan panik dengan agorafobia, atau agorafobia tanpa riwayat gangguan panik.Sebutkan tipeTipe binatangTipe lingkungan alam (misalnya ketinggian, badai, dan air)Tipe darah, injeksi, cederaTipe situasional (misalnya pesawat udara, elevator, tempat tertutup)Tipe lain ( misalnya penghindaran fobik terhadap situasi yang mungkin menyebabkan tercekik, muntah, atau menularkan penyakit; pada anak-anak, penghindaran suara keras atau karakter bertopeng)

Differential diagnoseHypochondriasis ketakutan mempunyai penyakit, takut mengidap sutu penyakit.Obsessive compulsive disorder biasanya behavior dari penyakit ini dapat dibedakan dengan specific phobia.Paranoid personality disorder umunya ketakutan yang tudak dapat dibedakan dengan specific phobia.

PrognosisMenggangu kehidupan individu pada beberapa tahu terutama di sekolah, pekerjaan dan kehidupan social.Treatment Pasen melakukan bermacam teknik: relaksasi, control bernafas dan cognitive approach.Cognitive approach ; dengan berfikir realistis untuk mengidentifikasi suatu objekPharmacotherapy; dengan benzodiazepine.

Phobia

Ketakutan yang berlebih pada suatu objek yang spesifik, keadaan sekitar atau terhadap suatu situasi.

Epidemiologi 5-10% phobia ini terlihat pada mental disorder.25% populasi distress berhubungan dengan phobia.

Comorbidity Other anxiety disorderSubstance-related disorderBulimia nervosa gangguan makan biasanya pada wanita, ketakutan karena takut gemuk, missal melakukan puasa terus menerus, atau menggunakan pencahar.

Etiologi Berasal dari seluruh tipe mental disorder dan causative heterogeneityFactor genetic

Clinical feture Severe anxiety Panic attack Adanya stimulus Pada MMSE terlihat irasional dan ketakutan ego-dystonic pada situasi yang spesifik, aktifitas atau objek Pada MMSE juga terlihat depresi

Psychodynamic Terutama pada defense machanisme, berisi : displacement, projection, dan avoidance. Environtmental stressor, berisi : penghinaan dan kritikan dari saudara yang lebih tua, pertengkatan orang tua, atau perceraian orang tua, interact with a genetic-constituonal diathesis. Dikarenakan dengan objek internal yang berhubungan dengan situasi social eksternal Pengharapan penghinaan, ejekan dan kritikan pada individu di lingkungan. Malu dan keadaan memalukan Anggota keluarga yang mendorong perilaku phobic dan menghalangi untuk treatment Self-exposure untuk situasi takut merupakan basic dari seluruh treatment

Differential Diagnose Shrizhophenia Panic disorder Agoraphobia Avoidant personality disorder

Fobia Sosial

Definisi Fobia social adalah gangguan kecemasan social yang ditandai dengan ketakutan yang berlebihan terhadap penghinaan dan rasa memalukan di dalam berbagai lingkungan social, seperti berbicara di depan public dan sebagainya. Selain itu, fobia social merupakan suatu keadaan yang kronis dan menimbulkan ketidakberdayaan yang ditandai oleh penghindaran fobik terhadap sebagian besar situasi social.Epidemiologi Prevalensi enam bulan untuk fobia social adalah kira-kira 2 sampai 3 per 100 orang. Dalam peneltian epidemiologis, wanita lebih sering terkena dari pada laki-laki, tetapi pada sampel klinis seringkali terjadi hal sebaliknya, namun alasannya tidak diketahui. Onset usia puncak untuk fobia social adalah pada usia belasan tahun, walaupun onset seringkali paling muda pada usia 5 tahun dan paling lanjut pada usia 35 tahun.Etiologi Faktor PerilakuPada teori pembiasaan pelaku, kecemasan adalah suatu dorongan yang memotivasi seseorang untuk melakukan apa yang dapat yang dapat menghilangkan pengaruh yang menyakitkan. Seseorang belajar bahwa tindakan tertentu memungkinkan mereka menghindari stimulus yang menyebabkan kecemasan. Pola penghindaran tersebut tetap stabil untuk jangka waktu yang lama sebagai akibat penguatan yang diterima organisme dari kapasitas untuk menekan aktivitas. Perilaku penghindaran tersebut menjadi terfiksasi sebagai gejala yang stabil karena efektivitasnya dalam melindungi seseorang dari kecemasan. Faktor GenetikaSanak saudara derajat pertama dari seseorang dengan fobia social adalah kira-kira tiga kali lebih beresiko menderita fobia social dibandingkan dengan sanak saudara derajat pertama orang tanpa gangguan mental. Dan beberapa data awal menyatakan bahwa kembar monozigot adalah lebih bersesuaian dibandingakan kemabar monozigot.

Faktor NeurokimiaPenggunaan antagonis adrenergic beta (C/: propanolol (inderal) untuk fobia kinerja (perfance phobia)sebagai contohnya berbicara di depan public, telah mengembankna teori untuk adrenergic phobia tersebut. Pasien yang mengalami phobia kinerja mungkin melepaskan lebih banyak norepenefrin dan epinefrin, baik disentral maupun perifer, dibandingkan orang nonfobik, atau pasien tersebut mungkin peka terhadap stimulasi adrenergic tingkat normal. Beberapa peneliti menghipotesikan bahwa aktivitas dopaminergik adalah berhubungan dengan pathogenesis gangguan.Kriteria Dianostik Untuk Fobia SosialA. Ditandai dengan ketakutan atau kecemasan tentang satu atau lebih keadaan sosial dimana individu terekspose terhadap kemungkinan pengamatan dari orang lain. Contohnya meliputi interaksi sosial (seperti bercengkrama, bertemu dengan orang yang baru dikenal), menjadi bahan observasi (sedang makan atau minum), dan tampil di depan umum (berpidato)B. Rasa takut individu yang mana dia akan menunjukan jalannya atau memperlihatkan gejala cemas yang akan menjadi suatu evaluasi negatif (akan merasa terhina ataupun malu, yang menjadikan penolakan atau menggangu orang lain)C. Keadaan sosial hampir selalu memprovokasi ketakutan atau cemas.D. Keadaan sosial dihindarkan atau tertahan dengan rasa takut dan cemas yang hebat.E. Rasa takut dan cemas diluar dari proporsi dari ancaman yang sebenarnya dari keadaan sosial dan konteks sosiokultulral.F. Rasa takut, cemas atau penghindaran terjadi persistent, berlangsung selama 6 bulan atau lebih.G. Rasa takut, cemas atau penghindaran menyebaban keadaan distress klinis atau penurunan dalam sosial, okupasional, atau area fungsional penting lainnya.H. Rasa takut, cemas atau penghindaran tidak disebabkan oleh efek physiologis efek dari suatu substansi (drug abuse, medikasi) atau keadaan medis lainnya.I. Rasa takut, cemas atau penghindaran tidak lebih dijelaska oleh gejala atau keadaan mental disorder lainnya, atau spektrum autism disorder.J. Jika kondisi medis lainnya (parkinson diseases, obesity, cacat akibat luka bakar atau jejas) terlihat, rasa takut, cemas atau penghindaran secara jelas tidak berhubungan atau bersifat berlebihan.

Diagnosis BandingSkizofrenia merupakan diagnosis banding untuk fobia social karena pasien skizofrenik dapat memiliki gejala fobik sebagai bagian dari psikosisnya. Tetapi, tidak seperti pasien skizofrenik , pasien fobik memiliki tilikan terhadapa irasionalitas ketakutan mereka dan tidak memiliki kualitas aneh dan gejala psikotik lainnya yang menyertai skizofrenia.Pasien dengan fobia social harus juga dipertimbangkan dengan gangguan panic, agora fobia dan gangguan kepribadian menghindar. Pasien dengan fobia spesifik atau fobia social yang tidak umum (nongeneralized social phobia) cenderung mengalami kecemasan jika mereka berhadapan dengan stimulus fobik. Kecemasan atau panicnya terbatas pada situasi yang dapat dikenali dan pada umumnya pasien tidak mengalami kecemasan abnormal jika mereka tidak berhadapan dengan stimulus fobik atupun tidak disebabkan dalam memperkirakan datangnya stimulus.Seorang pasien agorafobik seringkali merasa nyaman dengan adanya orang lain di dalam situasi yang menimbulkan kecemasan, sedangkan pasien denagn fobia social menjadi lebih merasa cemas daripada sebelumnya jika ada orang lain. Pada gangguan panic dan agoraphobia sering timbul gejala sesak nafas, rasa pening, rasa tercekik, dan ketakutan akan kematian. Sedangkan pada social phobia biasanya timbul gejala muka kemerahan (blushing), kedutan otot dan kecemasan tentang kecermatan

PrognosisTidak begitu diketahui tentang perjalanan penyakit dan prognosis dari fobia social karena relative baru dikenali gangguan mental yang penting.

Treatment Pengobatan fobia social menggunakan psikoterapi dan farmakoterapi dan berbagai pendekatan adalah diindikasikan untuk tipe umum dan situasi kinerja. Namun, beberapa penelitian menyatakan bahwa pemakaian farmakoterapi dan psikoterapi menghasilkan hasil yang lebih baik daripada tersebut sendiri-sendiri meskipun temuan itu tidak dapat diterapkan pada semua situasi dan pasien.Psikoterapi untuk fobia social tipe umum biasanya melibatkan suatu kombinasi metoda perilaku dan kognitif, termasuk latihan ulang kognitif, densitisasi, session selama latihan, dan berbagai pekerjaan rumah.Untuk farmakoterapi, inhibitor monoamin oksidase, khususnya phenelzine (nardil) adalah efektif untuk mengobati fobia social tipe umum, selain alprazolam, (xanax), Clonazepam (Klonopin) dan kemungkinan inhibitor ambilan kembali serotonin. Biasanya, dosis yang diberikan sama dengan yang digunakan dalam gangguan depresif dan respon biasanya memerlukan 4-6 minggu. Pengobatan fobia social yang disertai dengan situasi kinerja seringkali melibatkanpemakaian antagonis reseptor adrenergic-beta segera sebelum pemaparan dengan stimulus fobik. Dua senyawa yang paling luas digunakan adalah atenolol (Tenormin) 50-100 mg tiap pagi atau satu jam sebelum kinerja dan propanolol (20-40 mg). Teknik kognitif, perilaku dan pemaparan dapat juga dalam situasi kinerja.

Panic DisorderDikarakteristikan oleh panic attack yang spontan dan kemunculannya tidak dapat diharapkan. Dimana panic attack adalah suatu periode yang jelas dari rasa takut yang hebat dan hal ini dapat terjadi beberapa kali dalam satu hari ataupun beberapa kali dalam satu tahun. Panic disorder biasanya diikuti oleh agoraphobia, rasa takut akan kesendirian ditempat umum. Panic attack daapat terjadi pada banyak mental disorder (contoh : depressive disorder) dan medical condition (contoh : substance withdrawal / intoxication).EpidemiologyDari seluruh anxiety disorder 1,5 5 % diantaranya adalah panic disorder dan 3 5,6% merupakan panic attack. Panic disorder dapat terjadi 2-3 kali lipat lebih banyak pada wanita daripada laki-laki. Panic disorder dapat terjadi pada orang dengan riwayat cerai dan perpisahan yang terjadi dekat dengan periode panic attack. Terjadi pada young adulthood dengan mean (rata-rata) 25 tahun tetapi panic disorder dan agoraphobia dapat terjadi pada umur manapun.Comorbidity91% panic disorder dan 84% agoraphobia mempunyai paling tidak satu psychiatric disorder lainnya. Pada DSM-IV TR disebutkan 10-15% panic disorder comorbid dengan major depressive disorder. Satu per tiga (1/3) dari agoraphobia dan panic disorder mengalami major depressive disorder sebelum onset panic disorder dan dua per tiga (2/3) mengalaminya setelah atau saat sedang mengalaminya.Anxiety disorder sering terjadi pada orang dengan panic disorder dan agoraphobia. Dimana 15-30% panic disorder comorbid dengan social phobia, 2-20% dengan spesifik phobia, 15-30% dengan generalized anxiety disorder, 2-10% dengan posttraumatic stress disorder dan sampai 30% dengan obsessive-compulsive disorder. Comorbid lainnya adalah hypochondriasis, personality disorder dan substance related disorder.

Ethiology Biological factorsSymptoms panic disorder berhubungan dengan abnormalitas biological di struktur otak dan fungsinya. Adanya dysregulasi dari PNS dan CNS pada patophysiology dari panic disorder. ANS pada panic disorder dilaporkan adanya peningkatan sympatetic tone, dimana pada stimulti berulang adaptasi dari ANS akan berjalan lambat dan pada stimulti moderate adaptasi dari sympatetic akan berjalan cepat.Major neurotransmitter system yang berperan pada panic disorder ini adalah norepinephrine, serotonin, dan GABA. Serotonergic dysfunction bisa sebagai bukti pada panic disorder. Panic inducing substanceTerdapat respiratory inducing factor yang nantinya akan menyebabkan perubahan pada keseimbangan asam basa (contoh : CO2, sodium lactate dan bicarbonate). Peningkatan PCO2 dan brain lactate nantinya akan menyebabkan hyperventilation karena hypersensitive suffocation alarm system dikarenakan peningkatan substansi tadi.Terdapat pula neurochemical panic inducing substance yaitu diantaranya yohimbine, GABAb receptor inverse agonist, caffeine dan isoproterenol. Nantinya substansi ini akan mempengaruhi norepinephrine, serotonergic dan GABA reseptor pada CNS. Brain imagingPasien dengan panic disorder ada pathological feature (terutama) daerah temporal (kebanyakan bagian kanan), dimana nantinya akan berpengaruh pada hippocampus dan pada PET scan terdapat pula vasokontriksi dari vascular otak. Mitral valve prolapse Genetic factorsPanic disorder kemungkinan dapat diturunkan. Dimana first relative degree dari panic disorder akan mengalami risiko 4-8 kali lebih banyak untuk mengalami panic disorder ketimbang first relative degree dari orang dengan psychiatrc disorder. Psychososial factorsAda dua teori yaitu teori cognitive-behavior dan psycoanalitical. Pada teori cognitive-behavior ini, anxietas dapat berasal atau dikarenakan proses pembelajaran anak secara kognitif dari tingkah laku orang tua.Sedangkan pada tori psycoanalitical, anxietas terbentuk dikarenakan defence mechanism yang tidak berhasil melawan impuls yang menyebabkan anxietas.

Clinical Feature10 menit setelah peningkatan symptoms terjadilah panic attack yang dapat dikarakteristikan dengan rasa takut yang berlebih dan merasa bahwa kematian atau kemalangan akan segera datang. Biasanya tidak dapat menyebutkan apa penyebab ketakutan, terlihat bingung dan sulit untuk berkonsterasi. Terdapat tachycardia, dyspnea dan berkeringat.Panic attack dapat berlangsung 20-30 menit tetapi juga dapat sampai satu jam. Pada pemeriksaan Mental Status Examination terdapat rumination, kesulitan dalam berbicara dan gangguan ingatan. Pasien dengan panic disorder dapat terjadi atau menderita depressive dan depersonalization.

DiagnosisUntuk diagnosis dapat dilihat dari DSM IV TR berikut ini :Kriteria Diagnostik untuk Serangan PanikA. Serangan panik yang tidak diduga-duga yang terjadi berulang. Serangan panik terjadi tiba-tiba, berupa rasa takut yang hebat dan rasa tidak nyaman yang mencapai puncaknya dalam hitungan menit, dan didalamnya terdapat empat atau lebih gejala-gejala yang terjadi sebagai berikut :1. Palpitasi, pounding heart, atau percepatan heart rate.2. Berkeringat3. Bergetar atau berguncang4. Sensasi pemendekan nafas atau rasa tercekik5. Rasa tersedak6. Rasa tidak nyaman atau nyeri dada7. Mual atau abdominal distress8. Merasa pening, limbung, pusing kepala atau lemas lesu9. Rasa kedinginan atau panas10. Paresthesias (baal atau sensasi kesemutan)11. Derealisasi (merasa tidak nyata) atau depersonalisasi (menjadi terpisah dari dirinya sendiri)12. Merasa takut kehilangan kontrol atau menjadi gila (going crazy)13. Merasa takut matiB. Setidaknya satu dari serangan diikuti satu bulan atau lebih oleh satu atau kedua hal sebagai berikut :1. Khawatir yang menetap tentang serangan panik tambahan atau akibatnya (seperti kehilangan kontrol, serangan jantung, atau going crazy)2. Perubahan maladaptive pada perilaku, berhubungan dengan serangan (perilaku yang dibuat untuk menghindari terjadinya serangan panik, seperti menghindari exercise atau situasi yang tidak familiar).C. Gangguan tidak diakibatkan oleh efek fisiologis suatu substansi (drug abuse, medikasi) atau gejala medis lainnya (hyperthyroidism, cardiopulmonal disorder)D. Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh situasi ketidaktakutan mental sosial, seperti pada sosial anxiety disorder; sebagai respone phobia objek atau situasi, seperti pada specific phobia; sebagai respone obsessive pada OCD; sebagai respone terhadap traumatic event, seperti pada posttraumatic stress disorder; sebagai respone terhadap pemisahan dari figure penempelan, seperti separation anxiety disorder.AgoraphobiaA. Ditandai dengan takut dan cemas tentang dua atau lebih dari lima situasi sebagai berikut :1. Menggunakan transportasi publik (automobile, bus, kereta, kapal, pesawat)2. Berada di tempat terbuka (tempat parkir, pasar, jembatan)3. Berada di tempat tertutup (tempat belanja, bioskop, theater)4. Berdiri dalam barisan atau dalam keramaian5. Berada sendirian diluar dari rumah.B. Ketakutan dan cemas seorang individu dalam situasi tersebut terjadi akibat pikiran akan sulit melarkan diri ataupun tidak akan adanya bantuan pada keadaan dimana gejala serangan seperti serangan panik dapat terjadi atau ketidakmampuan lainnya atau gejala yang memalukan (takut terjatuh dalam keadaan lebih tua, fear of incontinence)C. Situasi agoraphobia hampir selalu memprovokasi ketakutan dan kecemasanD. Situasi agoraphobia meliputi penghindaran aktivitas, membutuhkan keberadaan pendamping, tertahan dengan rasa takut dan cemas yang hebat.E. Rasa takut atau cemas diluar dari proporsi keadaan bahaya yang jelas ditunjukan oleh situasi agoraphobic dan terhadap kontek sosiokultural.F. Rasa takut, cemas atau penghindaran persisten, sampai dengan 6 bulan atau lebihG. Rasa takut, cemas atau penghindaran mengakibatkan distress signifikan klinis atau penurunan dalam sosial, ppekerjaan, dan area fungsi penting lainnya.H. Jika keadaan medis lainnya (seperti IBD, parkinson disease) terdapat, rasa takut, cemas dan penghindaran jelas berlebihan.I. Rasa takut, cemas, dan penghindaran tidak lebih baik dijelaskan dengan gejala atau gangguan mental lainnya, sebagai contoh, gejala bukanlah terbatas pada phobia spesifik; jangan hanya melibatkan situasi sosial (seperti pada social anxiety disorder); tidak berhubungan secara ekslusif dengan obsessions (seperti pada OCD); merasa cacat atau tercela dengan tampilan fisik (seperti pada dysmorphic disorder); mengingatkan terhadap traumatic event (seperti pada posttraumatic stress disorder), atau takut untuk berpisah (seperti pada separation anxiety disorder)

ManagementManagement untuk panic disorder dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pharmacotherapy dan psycotherapy. PharmacotherapyPharmacotherapy agent yang sering digunakan adalah golongan benzodiazepine karena rapid onset untuk panic disorder. Yang paling sering digunakan adalah alprazolam. Dapat pula digunakan obat golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor), yaitu paroxetine. Psychotherapy

Generalized Anxiety Disorder

Orang yeng terlihat cemas hamper dalam semua situasi telah diklasifikasikan menderita generalized anxiety disorder. DSM-IV-TR mendefinisikan generalized anxiety disorder sebagai kelebihan kecemasan pada beberapa banyak event atau aktivitas untuk waktu yang lama paling sedikit 6 bulan. Kecemasan ini biasanya berasosiasi dengan somatic symptomps seperti muscle tension, irritability, susah tidur dan restlessness.EpidemiologyWanita dengan pria perbandingannya 2:1, tetapi ratio yang mendapat perawatan pada disorder ini 1:1. Pada pasien anxiety disorder 25% pasien mempunya generalized anxiety disorder.CormobidityGeneralized anxiety disorder memungkinkan tejadinya mental disorder yang lain, biasanya social phobia, specific phobia, panic disorder atau depressive disorder. Kemungkinan 50-90 persen pasien dengan generalized anxiety disorder mempunya mental disorder lain. 25% mempunya panic disorder.EtiologyGeneralized anxiety disorder belum diketahui, tetapi ada yang menyebutkan adanya factor biologi dan psikososial.DiagnosisKriteria DiagnostikA. berlebihnya cemas dan takut selama beberapa hari minimal 6 bulan pada beberapa kegiatan (seperti pada saat bekerja atau penampilan sekolah)B. individu tersebut sulit untuk mengontrol rasa takut/cemasnyaC. cemas dan takut berhubungan dengan 6 gejala (dengan sedikitnya gejala tersebut muncul beberapa hari tidak sampai dengan 6 bulan)D. cemas, takut dan gejala lainnya menyebabkan stress yang signifikan dan gangguan pada kehidupan social, pekerjaan dan fungsi penting lainnyaE. gangguan ini tidak berhubungan dengan substansi yang menyebabkan perubahan fisiologis (seperti kecanduan obat-obatan) atau kondisi medis (seperti hipertiroid)F. gangguan ini tidak dapat dijelaskan dengan gangguan mental lainnya (seperti cemas atau takut yang mempunyai serangan panic pada gangguan panic, evaluasi negative pada gangguan cemas social [social-phobia], kontaminasi atau obsesi pada gangguan obsesif-kompulsif, separasi dari sosok yang menempel pada gangguan cemas separasi, mengingatkan pada kejadian trauma pada gangguan stress pasca-trauma, bertambahnya berat badan pada anorexia nervosa, complain fisik pada gangguan somatic, penerimaan penampilan pada gangguan bentuk tubuh, mempunyai nyeri yang serius pada gangguan cemas nyeri atau adanya delusi pada schizophreniaor delusional disorder)

300.02 (F41.1) : Generalized Anxiety Disorder

Clinical FeaturePrimary symptom yaitu anxiety, motor tension, autonomic hyperactivity dan cognitive vigilance. Anxietynya berlebih dan bertetangan dengan kehidupan orang lain. Motor tension restlesness, headacheAutonomic hyperactivity shortness of breath, palpitation, excessive sweatingCognitive vigilance irritabilityDifferential DiagnosisDiagnosis lainnya yang mungkin sama hypochondriasis, somatization disorder, dan personality disorder. Karena kemungkinan adanya mental status disorder dapat didiagnosis adanya panic disorder, phobias dan obsessive-compulsive disorder.Course dan PrognosisPasien biasanya dating untuk berobat pada umur 20 tahun. Tetapi hanya sepertiga orang pasien yang berobat ke psikiatri. Kebanyakan pasien berobat ke dokter umum dan dokter-dokter spesialis yang lainnya untuk mengobati gangguan somaticnya. Generalized anxiety disorder ini adalah kondisi yang kronik yang mungkin tidak akan hilang.TreatmentPengobatan yang paling efektiv adalah dengan mengkombinasikan psikoterapi, pharmakoterapi dan dukungan dari luar, Psikoterapi yang utama untuk gangguan ini adalah dengan cognitive-behavioral, supportive dan insight oriented. Dengan farmakoterapi biasa digunakan benzodiazepines, buspirone, dan selective serotonin reuptake disorder.

Substance/Medication-Induced Anxiety Disorder

Kriteria DiagnostikA. serangan panic atau cemas yang dominan sebagai gejala klinisB. terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau hasil laboratorium baik (1) dan (2)1. gejala pada kriteria A muncul ketika atau sesudah intoksikasi zat atau withdrawal dari penggunaan medikasi2. berperannya substansi/medikasi yang dapat menimbulkan gejala pada kriteria AC. gangguan ini tidak dapat dijelaskan dengan gangguan cemas yang bukan diinduksi oleh zat ataupun obat. Seperti bukti pada gangguan cemas independen dapat diikuti hal berikutD. gangguan tidak dapat dibedakan selama pengobatan deliriumE. gangguan menyebabkan stress yang signifikan dan gangguan pada kehidupan social, pekerjaan dan fungsi penting lainnya.

--0(--0--) : Medication-induced Anxiety DisorderSpesifik jika : dengan onset selama intoksikasi; dengan onset selama withdrawal; dengan onset setelah penggunakan medikasi.

Anxiety Disorder Due to Another Medical Condition

Kriteria DiagnostikA. serangan panic atau cemas yang dominan sebagai gejala klinisB. terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau hasil laboratorium bahwa gangguan merupakan konsekuensi langsung dari patofisiologi dari kondisi medisC. gangguan tidak dapat dijelaskan oleh gangguan mental lainnyaD. gangguan tidak dapat dibedakan selama pengobatan deliriumE. gangguan menyebabkan stress yang signifikan dan gangguan pada kehidupan social, pekerjaan dan fungsi penting lainnya.

293.84 (F06.4) : Anxiety Disorder Due to Medical Condition

300.09 (F41.8) : Other Specified Anxiety Disorder300.00 (F41.9) : Unspecified Anxiety Disorder