cover lakip 1 -...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Allah SWT, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi (LAKIP) Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2018 dapat diselesaikan dengan baik. Apresiasi dan ucapan terima kasih saya haturkan kepada Tim Penyusun dan para Kontributor yang telah menyusun laporan ini secara sistematis, sehingga dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh berbagai pihak.
Penyusunan LAKIP ini dilakukan dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan pada prinsip-prinsip good governance sebagai usaha untuk mewujudkan partisipasi, transparansi dan akuntabilitas yang menjadi tugas pemerintah saat sekarang ini. Hal ini merupakan suatu prasyarat dalam penyusunan mekanisme program, pelaksanaan, pemantauan dan pengevaluasian pembangunan. Untuk itu diperlukan suatu alat ukur yang mana diharapkan bisa menjawab tantangan pembangunan dimasa depan yang semakin dinamis, yang dimulai dari Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur sendiri.
Dalam penyusunan LAKIP ini disampaikan visi dan misi BKKBN yang dijabarkan dalam Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015-2019 dan Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2018. Sedangkan untuk mengukur capaian kinerja mempergunakan statistik rutin, SKAP 2018, Laporan Keuangan dan beberapa sumber lain. Laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi bagi pengambil kebijakan dan penetapan rencana kerja tahun mendatang dengan memperhatikan kekurangan kekurangan yang ada.
Kami menyadari bahwa Laporan ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari semua pihak. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan LAKIP ini.
Samarinda, Januari 2019 Kepala, ttd Drs. Eli Kusnaeli, M.MPd
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................iv
SISTEMATIKA PELAPORAN ......................................................................................... v
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ........................................................Error! Bookmark not defined.
A. LATAR BELAKANG ................... Error! Bookmark not defined.
B. ASPEK STRATEGIS ................... Error! Bookmark not defined.
C. PERMASALAHAN ...................... Error! Bookmark not defined.
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................Error! Bookmark not defined.
A. PERENCANAAN STRATEGIS ..... Error! Bookmark not defined.
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN Error! Bookmark not defined.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...........................Error! Bookmark not defined.
A. CAPAIAN KINERJA BKKBN ...... Error! Bookmark not defined.
B. REALISASI ANGGARAN ............ Error! Bookmark not defined.
C. KINERJA DAN CAPAIAN LAIN .. Error! Bookmark not defined.
BAB IV PENUTUP ..................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BKKBN Prov. Kaltim .... 1
Gambar 3.1 Pencapaian Kinerja Tahun Anggaran 2016 .................... 45
Gambar 3.2 Pencapaian Kinerja Tahun Anggaran 2017 .................... 45
Gambar 3.3 Pencapaian Kinerja Tahun Anggaran 2018 .................... 46
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Sasaran Strategis 2015-2019 ................. 10
Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 .................... 31
Tabel 3.1 Capaian Kontrak Kinerja Provinsi Tahun 2018 .................. 36
Tabel 3.2 Program dan Anggaran KKBPK Tahun 2018 ...................... 38
Tabel 3.3 Program, Kegiatan, Pagu dan Realisasi Belanja Langsung .. 38
Tabel 3.4 Pagu dan Realisasi Belanja Tidak Langsung ...................... 41
SISTEMATIKA PELAPORAN
Pada dasarnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka berpikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara ringkas tentang Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi yang diuraikan dalam: A. Latar Belakang; B. Aspek Strategis; C. Permasalahan
BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA
Bab ini menjelaskan rencana strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur 2015-2019, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi, Program, dan Kegiatan Pembangunan Kependudukan dan KB Tahun 2018.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja dan realisasi anggaran Tahun 2018.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya
v | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan berisi pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah dalam mencapai sasaran strategis. Pencapaian sasaran menyajikan informasi tentang : pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.
Pengukuran kinerja diawali dengan Penetapan Kinerja sesuai Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahunan yang ditetapkan pada awal tahun 2018, dilengkapi data pengukuran Indikator Kinerja Kegiatan dan pengukuran pencapaian Sasarannya. Realisasi Keuangan dan Laporan Pencatatan dan Pelaporan Tahun 2018 merupakan sumber data penyusunan LAKIP ini. Sedangkan Laporan Kinerja bersumber dari data SMART Kementrian Keuangan.
Evaluasi diri (self assessment) atas Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2018 berdasarkan analisis capaian sasaran strategis menunjukkan tingkat capaian kinerja 8 (delapan) sasaran berkategori Sangat Berhasil, 4 (empat) sasaran berkategori Berhasil, 2 (dua) sasaran berkategori Cukup Berhasil, 5 (lima) sasaran berkategori Tidak Berhasil, dan 2 (dua) sasaran tidak dapat diukur pencapaiannya, dengan capaian realisasi anggarannya sebesar 75,02%. Hal ini menggambarkan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja, koordinasi perencanaan dan keuangan telah menunjukkan keterpaduan dan hasil yang baik dilihat dari penggunaan anggaran, berapa mendukung apa dan kegiatan apa didukung dana apa terlihat lebih jelas.
Berbagai kekurangan dan kelemahan dalam pencapaian kinerja mencakup : tatakelola (perencanaan, pelaksanaan, koordinasi dan evaluasi & pengendalian) kegiatan dan program, SDM (kompetensi dan sinergi) dan pengalokasian/pemanfaatan anggaran secara tepat sasaran yang kiranya menjadi perhatian untuk meningkatkan kinerja pada waktu-waktu yang akan datang.
1 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dimana dalam rangka
pertanggungjawaban APBN/APBD, setiap entitas pelaporan wajib
menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan (LK) dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja (LKj). Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan
Timur sebagai salah satu Satker BKKBN selaku pengguna anggaran
menyusun Laporan Keuangan (LK) sebagai pertanggungjawaban
APBN kepada Presiden melalui Menteri Keuangan dan Laporan
Akuntabilitasn Kinerja (LKj) kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa
pelaksanaan pemerintahan harus berdayaguna, berhasil guna, bersih
dan bertanggungjawab. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman
Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKj) Perwakilan BKKBN
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2018, merupakan sarana untuk
menyampaikan pertanggung-jawaban kinerja kepada Kepala BKKBN
dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung
maupun tidak langsung sekaligus menyampaikan proses pencapaian
hasil, permasalahan utama, upaya pemecahan masalah dan strategi
keberhasilan selama kurun waktu 2018 yang dapat dijadikan lesson
learn pada perencanaan strategis tahun kedepan. Selain itu laporan
ini merupakan wujud dari pertanggung jawaban atas kinerja
2 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
pencapaian tujuan/sasaran strategis yang tertuang pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Selain menjalankan fungsi dalam pencapaian sasaran strategis
tersebut di atas, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur
memiliki tugas dan menyelenggarakan fungsi sesuai Peraturan
Kepala BKKBN Nomor 82/PER/B5/2011 yakni :
1. pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan
nasional di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera
dan pemberdayaan keluarga;
2. pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan norma,
standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penduduk,
penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
3. penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian
penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
4. pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi,
penggerakan hubungan antar lembaga, bina lini lapangan serta
pengelolaan data dan informasi di bidang pengendalian penduduk,
penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
5. penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan
pengembangan di bidang pengendalian penduduk, keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga;
6. pelaksanaan tugas administrasi umum;
7. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya;
3 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
8. pembinaan dan fasilitasi terbentuknya Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
Dalam menjalankan fungsinya, Perwakilan BKKBN Provinsi
Kalimantan Timur memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Perwakilan BKKBN Prov. Kaltim
Adapun penjabaran tugas masing-masing bidang beserta
satuan kerja dibawahnya sebagai berikut:
1. Sekretariat
Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi
di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi.
2. Bidang Pengendalian Penduduk
Melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan
fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur
dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang
pengendalian penduduk.
4 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
3. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan
fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur
dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi.
4. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
Melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan
fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur,
dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang keluarga
sejahtera dan pemberdayaan keluarga.
5. Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi
Melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan
fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur,
dan kriteria, serta pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi,
penggerakan, dan informasi
6. Bidang Pelatihan dan Pengembangan
Melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan
pengembangan di bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana
B. ASPEK STRATEGIS
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga memuat bahwa
Perkembangan kependudukan terdiri dari aspek kuantitas, kualitas,
dan mobilitas penduduk, serta perencanaan dan wawasan
kependudukan. Sedangkan pembangunan keluarga dimaksudkan
untuk pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Sementara
itu menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN
2005-2025 menyebutkan bahwa Kemajuan suatu bangsa juga diukur
berdasarkan indikator kependudukan, ada kaitan yang erat antara
kemajuan suatu bangsa dengan laju pertumbuhan penduduk,
5 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
termasuk derajat kesehatan. Bangsa yang sudah maju ditandai
dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih kecil; angka harapan
hidup yang lebih tinggi; dan kualitas pelayanan sosial yang lebih baik.
Oleh karena itu, kualitas SDM Indonesia perlu terus
ditingkatkan. Salah satu prasyarat untuk pengembangan SDM
adalah mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dengan
pengendalian kuantitas penduduk melalui Keluarga Berencana;
peningkatan kualitas penduduk melalui pembangunan bidang-
bidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan ekonomi; serta
pengarahan mobilitas penduduk yang dilaksanakan oleh
pembangunan bidang ekonomi seperti ketenagakerjaan dan
transmigrasi, pembangunan wilayah meliputi pembangunan
perdesaan-perkotaan, pembangunan bidang infrastruktur seperti
transportasi, serta pembangunan bidang lingkungan hidup. Dengan
penduduk tumbuh seimbang maka daya tampung dan dukung
lingkungan tetap terjaga.
Sesuai dengan Buku I RPJMN 2015-2019, Upaya
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dilaksanakan
melalui: (1) pembangunan kependudukan dan keluarga berencana;
(2) pembangunan pendidikan khususnya pelaksanaan Program
Indonesia Pintar; (3) pembangunan kesehatan khususnya
pelaksanaan Program Indonesia Sehat; dan (4) peningkatan
kesejahteraan rakyat marjinal melalui pelaksanaan Program
Indonesia Kerja. Pembangunan Kependudukan dan KB ditempuh
melalui strategi :
1. Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi yang merata dan berkualitas, baik antar-sektor
maupun antara pusat dan daerah, utamanya dalam sistem JKN-
SJSN, dengan menata fasilitas kesehatan KB;
6 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
2. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat
dan obat kontrasepsi yang memadai di setiap fasilitas kesehatan
KB dan kesehatan reproduksi dan jejaring pelayanan, serta
pendayagunaan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pelayanan
KB (persebaran fasilitas kesehatan pelayanan KB, baik pelayanan
KB statis maupun mobile/bergerak);
3. Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan metode
kontrasepsi jangka panjang untuk mengurangi resiko drop-out,
dan peningkatan penggunaan metode jangka pendek dengan
memberikan informasi secara kontinyu untuk keberlangsungan
ber-KB serta pemberian pelayanan KB lanjutan. Disamping itu
juga dilakukan peningkatan pelayanan pengayoman dan
penanganan KB pasca persalinan, pasca keguguran dan
penanganan komplikasi dan efek samping;
4. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB
dan tenaga kesehatan pelayanan KB, serta penguatan lembaga di
tingkat masyarakat untuk mendukung penggerakan dan
penyuluhan KB;
5. Advokasi program kependudukan, keluarga berencana, dan
pembangunan keluarga kepada para pembuat kebijakan, serta
promosi dan penggerakan kepada masyarakat dalam penggunaan
alat dan obat kontrasepsi KB, baik dengan keutamaan
menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang maupun
metode kontrasepsi jangka pendek;
6. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kesehatan reproduksi
bagi remaja melalui pendidikan, sosialisasi mengenai pentingnya
Wajib Belajar 12 tahun dalam rangka pendewasaan usia
perkawinan, dan peningkatan intensitas layanan KB bagi
pasangan usia muda guna mencegah kelahiran di usia remaja;
7 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
7. Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui
kelompok kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan
kesertaan ber-KB dan memberikan pengaruh kepada keluarga
calon akseptor untuk ber-KB. Selain itu juga dilakukan penguatan
fungsi keluarga dalam membentuk keluarga kecil bahagia dan
sejahtera; dan
8. Penguatan landasan hukum, kelembagaan, serta data dan
informasi kependudukan dan KB
C. PERMASALAHAN
Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia dikenal sebagai
salah satu pengalaman sukses. Sebelum dilaksanakannya program
KB di Indonesia pada tahun 1970, Angka Kelahiran Total (TFR) adalah
5.6. Dalam periode berikutnya, setelah program KB dilaksanakan dan
adanya perubahan dalam persepsi masyarakat mengenai jumlah
anak yang ideal, telah menyebabkan terjadinya penurunan angka
kelahiran yang dramatis. Selama periode ini, penggunaan alat dan
obat kontrasepsi meningkat menjadi 61.9%. Namun demikian
kemajuan tersebut telah mengalami stagnasi dalam dua dekade
terakhir.
Stagnasi pelaksanaan ini juga dialami di Provinsi Kalimantan
Timur (dan Kalimantan Utara). Dimana hasil SDKI sejak tahun 2007
sampai SDKI 2017 angka TFR stagnan di angka 2,7. Stagnasi ini
disebabkan oleh beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Upaya penciptaan permintaan kebutuhan ber-KB (demand
creation) yang masih dihadapkan pada: a) Masih lemahnya
komitmen dan dukungan stakeholders terhadap program KKBPK,
yaitu terkait kelembagaan, perencanaan dan penganggaran; b)
angka fertilitas yang diinginkan sudah cukup rendah yakni 2,1
(SDKI 2017) tetapi TFR masih stagnan diangka 2,7 sejak SDKI
8 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
2007; c) pelaksanaan advokasi dan KIE belum efektif, yang
ditandai dengan pengetahuan tentang KB dan alat kontrasepsi
begitu tinggi (>99% dari pasangan usia subur/PUS), tetapi yang
ingin memakai alat kontrasepsi pada masa yang akan datang
hanya 55,9% (SDKI 2017);
2. Upaya meningkatkan akses dan kualitas kesertaan ber-KB masih
menghadapi masalah: a) Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi
(unmet need) masih tinggi yakni 18,9 (SDKI 2017); b) Tingkat putus
pakai penggunaan kontrasepsi (drop out) yang masih tinggi yakni
38% (SDKI 2017); c) kesertaan ber-KB masih didominasi dengan
penggunaan Non MKJP dan rendahnya kesertaan ber-KB bagi
pria.
3. Upaya Pemahaman dan Kesadaran Remaja mengenai Kesehatan
Reproduksi dan Penyiapan Kehidupan Berkeluarga masih
menghadapi persoalan: a) Angka kelahiran pada perempuan
remaja usia 15-19 tahun masih tinggi; b) Perilaku seks pra nikah
di sebagian kalangan remaja yang berakibat pada kehamilan yang
tidak diinginkan masih tinggi; c) Cakupan dan peran pusat
informasi dan konseling remaja (PIK Remaja) belum optimal.
4. Penguatan Data dan Informasi Kependudukan dan KB masih
menghadapi permasalahan belum terintegrasi dan variatifnya
data-data pembangunan kependudukan;
9 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana
kerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis yang dibagi dalam kegiatan
tahunan. Didalam rencana kinerja ditetapkan indikator kinerja
sampai pada tingkat sasaran dan kegiatan. Indikator-indikator yang
telah ditetapkan ini secara langsung maupun tidak langsung harus
mampu mengindikasikan keberhasilan pencapaian sasaran.
Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2015-2019 merupakan panduan pelaksanaan tugas
dan fungsi Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur pada
periode 2015-2019 yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap
pelaksanaan Renstra Tahun 2010-2014. Renstra tersebut juga
disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan dimaksudkan untuk
memberi kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian
sasaran, agenda dan misi serta Visi BKKBN.
Visi BKKBN sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala
BKKBN Nomor 199 Tahun 2016 adalah “Mewujudkan Penduduk
Tumbuh Seimbang dan Keluarga Berkualitas.” Visi tersebut dicapai
melalui misi “Menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam
mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Keluarga
Berkualitas.” Untuk memberi arah dalam mewujudkan visi dan misi
tersebut telah ditetapkan 5 (lima) sasaran strategis dalam Rencana
Strategis (renstra) Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2015-2019 sesuai dengan Buku I RPJMN 2015-2019 yakni:
1. Menurunnya Angka kelahiran total (TFR) per WUS (15-49 tahun);
10 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
2. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet
need);
3. Meningkatnya angka pemakaian kontrasepsi modern
(contraceptive prevalence rate/mCPR);
4. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) bagi peserta KB;
5. Menurunnya angka putus pakai penggunaan kontrasepsi.
Ke-5 (lima) Sasaran Strategis tersebut kemudian akan dijabarkan di
dalam Indikator Kinerja Sasaran Strategis yang akan dicapai melalui
Indikator Kinerja Program dan Indikator Kinerja Kegiatan. Kemudian
dalam implementasi upaya pencapaiannya dijabarkan pada level
komponen sebagai penghubung dalam penuangan berbagai kegiatan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-
K/L).
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Perwakilan BKKBN Kalimantan Timur Tahun 2015-2019 (revisi)
No Indikator Baseline
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)
2,7 2,7 2,6 2,6 2,5 2,4
2 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)(%)
11,4 11,4 10,83 10,29 9,77 9,29
3 Persentase pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR)
55,18 55,18 56,29 57,41 58,56 59,73
4 Persentase Peserta KB Aktif (PA) MKJP 16,5 16,5 17,7 18,9 20,2 21,7
5 Angka ketidak berlangsungan pemakaian (tingkat putus pakai) kontrasepsi
11,7 11,5 11,2 11,0 10,8 10,6
Dalam upaya mewujudkan tercapainya sasaran strategis tersebut di
atas, telah disusun kegiatan dalam RKA-KL Perwakilan BKKBN
Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BKKBN, dengan kegiatan :
11 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
1) Pemaduan Perencanaan Program dan Anggaran KKBPK
Provinsi, Kab/Kota (KORENDA)
2) Fasilitasi Sinkronisasi Program dalam Forum RAKORTEK dan
MUSREMBANGDA
3) Fasilitasi Sinkronisasi Perencanaan DAK Sub Bidang KB
4) Penyusunan Data Basis Perencanaan Program dan Anggaran
Provinsi dan Kab/Kota
5) Konsolidasi Perencanaan Program KKBPK Pusat dan Provinsi
6) Workshop/Peningkatan Kapasitas SDM Perencanaan
Program dan Anggaran
7) Forum Sinkronisasi Perencanaan Program dan Anggaran
8) Konsultasi Program KKBPK bagi Komponen Perencanaan
9) Penyusunan AJK dan JUKNIS Tahun 2018
10) Analisis PPM PB, PA dan Sasaran KS Kabupaten dan Kota
11) Peningkatan Kapasitas Pengelola Perencanaan melalui
Seminar Internasional
12) Analisa dan Penataan Beban Kerja Pegawai
13) Assesment Kompetensi ASN dan Seleksi Jabatan ASN
14) Pengembangan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
15) Penyusunan dan Evaluasi SKP
16) Penyelesaian Kasus ASN
17) Peningkatan Kualitas Kesehatan Jasmani dan Rohani
Pegawai
18) Peningkatan Penerapan Budaya Kerja CETAK TEGAS
19) Fasilitasi Pelayanan SK, Kartu Taspen, Bapertarum, dan
LHKPN
20) Workshop Pengelolaan Kepegawaian
21) Bimbingan Teknis bagi TIM PAK dan Kepegawaian Kab dan
Kota
22) Rapat Tim Baperjakat Tingkat Provinsi
12 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
23) Pengambilan Sumpah Jabatan PNS Perwakilan BKKBN
Provinsi Kaltim
24) Pengelolaan Administrasi (DUPAK) Jabatan Fungsional
PKB/PLKB
25) Rapat Tim Penilai Angka Kredit PKB Tingkat Provinsi
26) Fasilitasi konsultasi Program KKBPK bagi Sekretaris dan
komponen kepegawaian
27) Pelantikan Pejabat Tinggi Pratama BKKBN Tahun 2018
28) Tes Seleksi CPNS Tahun 2018
29) Sosialisasi Peraturan Kepegawaian
30) Sosialisasi dan internalisasi Budaya Kerja Tingkat Provinsi
31) Rekonsiliasi Laporan Keuangan dan BMN Semester I dan II
(Tk. Pusat dan Provinsi)
32) Forum validasi data laporan keuangan dan BMN
33) Workshop Pengelolaan Keuangan bagi Pengelola Anggaran
Provinsi PPK, BP, PPSPM, UAKPA, UAKPB, DAN BENMAT
34) Pertemuan Spending Review Program dan Anggaran
35) Tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK terhadap Laporan
Keuangan penyelsaian kasus TGR/TP
36) Penguatan Tim Pengendali DAK Sub Bidang KB (termasuk
koordinasi Laporan Pelaksanaan DAK)
37) Penatakelolaan Barang Persediaan dan Pengelolaan Gudang
Alokon
38) Distribusi Alokon ke Gudang Kab/Kota (distribusi dinamis
dan buffer)
39) Pertemuan analisa, evaluasi dan perhitungan kebutuhan
Alkon Provinsi serta validasi Rencana Distribusi Alkon dan
Non Alkon
40) Stock opname alokon Provinsi, Kab dan Kota
41) Penyusunan rencana kebutuhan BMN Tahun 2020
13 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
42) Workshop Pengelola Gudang ALKON Provinsi dan Kab/Kota
43) Monitoring dan Pendampingan Pengelolaan DAK dan BO KB
di Kab/Kota
44) Pengelolaan Penghapusan Tk. Kuasa Pengguna Barang
45) Fasilitasi konsultasi Program KKBPK bagi Komponen
Keuangan dan BMN
46) Bimbingan Teknis Pengelolaan Gudang Alkon dan Non Alkon
Kab/Kota
47) Pembinaan Pengelolaan Program dan Anggaran ke Kab/Kota
48) Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) untuk mendukung
SPIP
49) Sosialisasi NSPK Bidang Pengendalian Penduduk dan KB
Tingkat Provinsi
50) Evaluasi dan Pembinaan kelembagaan (OPD KB Provinsi,
OPD KB Kab/Kota, UPTD/Koordinator)
51) Fasilitasi Peningkatan Pelaksanaan Program KKBPK Tingkat
Provinsi
52) Bimbingan Teknis Pelaksanaan NSPK Bidang Pengendalian
Penduduk dan KB di Kabupaten dan Kota
53) Konferensi pers humas pada kegiatan momentum
54) Fasilitasi konsultasi Program KKBPK bagi Komponen Umum
dan Humas
55) Rehab Rumah Dinas Perwakilan BKKBN Prov. Kaltim
56) Rehab TURAP kantor Perwakilan BKKBN Prov. Kaltim
57) Penyediaan Sarana Kerja Perkantoran
58) Rehab Gedung Induk dan Garasi Perwakilan BKKBN Provinsi
Kalimantan Timur
59) Pertemuan Kesekretariatan (Kobid dan Temu Kerja Bidang
Sekretariat)
60) Konsultasi Program KKBPK bagi Komponen Sekretariat
14 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
61) Rapat Koordinasi Daerah Program KKBPK di Provinsi Kaltim
dan Kaltara
62) Fasilitasi Pertemuan Rapat Koordinasi Nasional Program
KKBPK
63) Fasilitasi HARGANAS Tingkat Provinsi
64) Fasilitasi Hari Keluarga Nasional di SULUT
65) Fasilitasi Pelaksanaan HARGANAS di Kaltara
66) Peringatan Hari Keluarga Nasional Tingkat Provinsi
Kalimantan Timur
2. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
BKKBN
1) Pemantapan Pelaksanaan SPIP
2) Identifikasi Hambatan dan Tantangan serta Mitigasi
Pelaksanaan Program
3) Konsolidasi Pengawasan Tingkat Nasional
4) Penyusunan LAKIP
5) Fasilitasi Pemeriksaan Khusus dan Pengawasan ke Kab dan
Kota
6) Fasilitasi konsultasi Program KKBPK bagi Komponen
pengawasan
3. Program Pelatihan, penelitian dan Pengembangan serta Kerjasama
Internasional BKKBN
1) Pendidikan dan Pelatihan Berjenjang
2) Pemetaan/Identifikasi Kebutuhan Diklat
3) Pengelolaan Data SIDIKA
4) Diklat Fungsional Dasar Program KKBPK bagi PKB (PNS)
5) Diklat Teknis Penyegaran Program KKBPK bagi PLKB/PKB
(Refreshing)
6) Pelatihan Peningkatan Kompetensi Teknis Program KKBPK
bagi PKB/PLKB
15 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
7) Pelatihan Peningkatan Kompetensi Manajerial dan
Sosiokultural bagi PKB/PLKB
8) Pelatihan Pengelolaan Program KKBPK Bagi Tim KB Desa
9) Pelatihan Konseling Berimbang
10) Pelatihan Teknis bagi Toma, Toga, Toda dan Mitra Kerja
11) Pelatihan Teknis CTU : IUD dan Implant bagi Bidan
12) Pelatihan Teknis Program Pembangunan Keluarga
13) Orientasi KRR bagi Pengurus/Pengelola, Anggota, Pendidik
dan Konselor Sebaya di Kab/Kota
14) Diklat Management of Training (MOT)
15) Evaluasi Pasca Pelatihan
16) Penyediaan ATK Kegiatan dan Sarana Peserta Pelatihan
Tahun 2018
17) Pelatihan Teknis CTU : IUD dan Implan bagi Dokter
18) Orientasi Program KKBPK bagi BABINSA di Kab/Kota
19) Technical Assistance Survey RPJMN di Provinsi KALTIM
Tahun 2018
20) Survey Indikator RPJMN (SKAP) di Provinsi Kaltim Tahun
2018
21) Masyarakat/Pemda
22) TOT Fasilitator Survey RPJMN Tahun 2018 Prov Kaltim
23) TOT Fasilitator Survey RPJMN Tahun 2018 Prov Kaltara
24) Technical Assistance SKAP di Provinsi KALTARA Tahun 2018
25) SKAP di Provinsi Kaltara Tahun 2018
26) Konsultasi dan Konsolidasi pejabat administrator dan
pengawas Bidang Litbang
27) Dukungan Operasional Pelatihan dan Pengembangan
28) Penyusunan Laporan SDKI 2017 dan Penyajian Hasil Tingkat
Provinsi
29) Pengembangan Kompetensi ASN Pegawai
16 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
30) Penyebarluasan SKAP dan Penulisan Jurnal Terakreditasi
4. Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga
1) Sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan pemerintah
daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk
a. Inventarisasi dan Analisis Kebijakan Pembangunan
Berwawasan Kependudukan Tk. Provinsi, Kab/Kota
b. Forum Pengembangan Strategi dan Materi Advokasi
Pembangunan Berwawasan Kependudukan Tk. Provinsi,
Kab/Kota
c. Penggerakan Advokasi Tim Pakar Advokasi Pembangunan
Berwawasan Kependudukan Tk. Provinsi, Kabupaten dan
Kota
d. Fasilitasi Teknis Penyusunan Grand Desain
Pembangunan Kependudukan 5 Aspek Kab/Kota
e. Pertemuan Peningkatan Komitmen Pemaduan Kebijakan
Pengendalian Penduduk dengan Lintas Sektor di Provinsi,
Kab/Kota
f. Forum Peningkatan Jejaring Kemitraan Dalam Rangka
Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk dengan
Pusat Studi Kependudukan, Koalisi Kependudukan,
FAPSEDU dan IPADI dll di Tingkat Pr
g. Pemanfaatan Data Profil (parameter dan proyeksi)
Program KKBPK sebagai Input Perumusan Kebijakan dan
Strategi Pembangunan Daerah Tk. Provinsi dan
h. Peningkatan Kompetensi dalam Pemetaan Perkembangan
Program KKBPK melalui DEVINFO
i. Forum Koordinasi Penyamaan Persepsi tentang Profil
(parameter dan proyeksi) Program KKBPK Tingkat Provinsi
j. Fasilitasi Penjajagan dan Kompilasi Data Profil serta
Parameter Program KKBPK Tingkat Provinsi
17 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
k. Penyusunan Draft Profil dan Parameter Program KKBPK
Tingkat Provinsi
l. Fasilitasi Uji Materi Pembahasan Draft Profil (parameter
dan proyeksi) Program KKBPK Tingkat Provinsi
m. Diseminasi dan Advokasi Pemanfaatan Data Profil
(parameter dan proyeksi) Program KKBPK Tk. Provinsi dan
Kab/Kota dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
(RPJMD, RENSTRADA, dan RKPD)
n. Inventarisasi Kebijakan Pengendalian Dampak
Kependudukan Kab/Kota di Provinsi
o. Pengembangan Model Solusi Pengendalian Dampak
Kependudukan di Kab/Kota
p. Sosialisasi Hasil Kajian dan Model Solusi Dampak
Pengendalian Penduduk di Tingkat Provinsi
q. Sosialisasi Penyediaan Informasi Peringatan Dini Dampak
Kependudukan
r. Workshop Perumusan Kebijakan Dampak Pengendalian
Penduduk di Provinsi
s. Temu Kerja Pengelolaan Peringatan Dini Dampak
Kependuduk (bagi OPD KB Provinsi dan Kab/Kota
t. Sosialisasi/Diseminasi tentang Lingkup Tanggung Jawab
Bidang Pengendalian Penduduk bagi OPD Pengendalian
Penduduk dan KB Provinsi dan Kab/Kota
u. Forum Internalisasi Masukan Kebijakan Kepada
Pemerintah Daerah di Kab/Kota
v. Implementasi Pendidikan Kependudukan melalui Kuliah
Kerja Nyata (KKN)
w. Pembentukan dan Pembinaan Pojok Kependudukan
Tingkat Perguruan Tinggi
18 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
x. Workshop Pendidikan Kependudukan dengan Kab/Kota
dan Mitra Kerja
y. Sosialisasi Materi Pendidikan Kependudukan (5 materi)
kepada Mitra Terkait
z. Implementasi Pendidikan Kependudukan melalui Materi
Kuliah Wajib Umum (MKWU)
aa. Fasilitasi Pendampingan KKN Tematik Kependudukan
dan Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU)
bb. Penguatan Pendidikan Kependudukan melalui Anugerah
Kencana (Lomba Karya Tulis dan Lomba Pidato
Kependudukan
cc. Sosialisasi Pendidikan Kependudukan bagi Kader di
Kampung KB
dd. Sosialisasi Materi Pendidikan Kependudukan melalui
Gerakan Literasi Sekolah
ee. Sosialisasi Materi Keagamaan Pendidikan Kependudukan
ff. Orientasi Pendidikan Kependudukan melalui Saka
Kencana
gg. Fasilitasi dan Koordinasi Mitra Kerja dalam Pertemuan
Nasional Program KKBPK
hh. Monitoring dan Evaluasi Profil dan Parameter
Perencanaan Pengendalian Penduduk
ii. Pendampingan Integrasi Kebijakan, Isu dan Indikator
KKBPK kedalam RPJMD, RKPD Provinsi, Kabupaten dan
Kota
jj. ATK Bidang DALDUK
kk. Pembinaan Sekolah Siaga Kependudukan
ll. Sosialisasi program Pengendalian Penduduk bersama
Mitra Kerja
19 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
mm. Pendampingan Pendidikan Kependudukan melalui
Sekolah Siaga Kependudukan
nn. Momentum Hari Kependudukan Dunia di Provinsi (Kuliah
Umum)
oo. Temu Kerja Pengelola Bidang Pengendalian Penduduk di
Tingkat Pusat dan Konsultasi Program KKBPK bagi
Bidang DALDUK
pp. Pendampingan Pelaksanaan Peringatan Dini Dampak
Kependudukan (terhadap OPD KB Provinsi dan Kab/Kota)
qq. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Kinerja SDM
Pengelola Program Pengendalian Dampak Kependudukan
rr. Monitoring dan Evaluasi Kajian dan Model ke Kab/KKota
ss. Pendampingan Pendidikan Kependudukan melalui
Pramuka/Saka Kencana
tt. Pendampingan Pendidikan Kependudukan bagi
Komunitas Keagamaan
uu. Pembinaan dan Monitoring Pendidikan Kependudukan
(SSK)
vv. Evaluasi Pengembangan Pemanfaatan Parameter, Profil
dan Proyeksi Kependudukan dalam Pemetaan Indikator
Kinerja Daerah Melalui Pendekatan Spasial/Geografis.
2) Kesertaan ber-KB melalui peningkatan akses dan kualitas
pelayanan KBKR yang sesuai dengan standar pelayanan
a) Pelayanan Pencabutan Implant
b) Ayoman Komplikasi/Kegagalan
c) Pelayanan KB bergerak (mobile) di DTPK dengan mitra
terkait
d) Pelayanan KB bergerak (mobile) di wilayah miskin
perkotaan dengan mitra terkait
e) Fasilitasi kegiatan Bidang KB dan KR bersama KODIM
20 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
f) Fasilitasi kegiatan Bidang KB dan KR bersama Polri
(Polda)
g) Pelayanan KB melalui Bhaksos TNI KB Kesehatan,
TMMD bersama Mitra Kerja
h) Pelayanan KB Mobile di Wilayah Pesisir
i) Kegiatan Pelayanan KBKR di Kampung KB pada DTPK
dan Miskin Perkotaan
j) Pelayanan KB Mobile di Wilayah Legok dan Sasaran
Khusus dengan Mitra Kerja
k) Lomba Motivator KB Pria untuk Anugerah Kencana
l) Fasilitasi Promosi Pelayanan KB dan KB berkualitas
dalam Era JKN bersama Mitra Kerja
m) Workshop standarisasi peningkatan kompetensi
pelayanan KB bagi IBI cabang Kab/Kota dan P2KP
(Tingkat Provinsi)
n) Sosialisasi Forum Peningkatan Pelayanan KB MKJP di
Faskes Pemerintah dan Swasta
o) Peningkatan Peran IBI dalam pencapaian Akseptor KB
Baru Tingkat Provinsi
p) Peningkatan Peran Bidan Praktek Mandiri dan KB
Perusahaan dalam pelayanan KB era JKN melalui
Pemilihan BPM dan KB Perusahaan terbaik
q) Penyediaan Sarana Penunjang Pelayanan KB
r) Penggerakan konseling kespro dan pemantapan
pelayanan KB MKJP di Faskes
s) Peningkatan pelayanan KB MKJP melalui IBI
t) Pencetakan dan distribusi kebijakan KESPRO (seperti:
Perka KB, PP dan PK, Panduan persi Award, dsb)
u) Penggandaan dan distribusi materi promosi dan
konseling Kespro (Materi KB, PP dan PK)
21 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
v) Workshop kesehatan reproduksi bagi pengelola program
KB KR
w) Seminar Tingkat Provinsi dalam rangka Hari AIDS
sedunia
x) Deteksi Dini KAR terintegrasi Pelayanan KB
y) Sosialisasi Kespro di Kampung KB dengan Pendekatan 4
Terlalu
z) Temu Kerja dalam Pemantapan Promosi dan KIP
Konseling Kesehatan Reproduksi pada Pelayanan KB di
Kampung KB bersama mitra kerja
aa) Penganugerahan Promosi dan Konseling di Faskes Tipe
D
bb) Forum Peningkatan peran TOGA dan TOMA dalam
promosi dan konseling Kesehatan Reproduksi
cc) Fasilitasi Peringatan HARGANAS XXV bagi Pemenang
Tingkat Provinsi
dd) Penyediaan Prasarana Pelayanan KB
ee) Pertemuan Penguatan Kemitraan dalam Peningkatan
Pelayanan KB
ff) Promosi Pelayanan KB dan KR berkualitas dalam era
JKN bersama Mitra Kerja
gg) Konsultasi dan konsolidasi Program KKBPK bagi Bidang
KBKR
hh) Monitoring dan Pembinaan Program KBKR di Kabupaten
dan Kota
ii) Koordinasi Penggerakan Kesertaan ber-KB di Faskes
melalui Petugas Lapangan
jj) Workshop Administrator dan Verifikator Aplikasi
Kompetensi CTU
22 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
kk) Workshop Bagi Petugas Pengelola Muyan Provinsi serta
Kabupaten dan Kota
ll) Pembinaan Kesertaan KB Pria oleh Motivator
mm) Visiting Spesialis dalam rangka Pelayanan KB Mobile di
WILSUS Kab dan Kota
nn) Dukungan operasional kelompok KB Pria
oo) Penyediaan ATK Kegiatan Bidang KBKR
pp) Pembinaan Kesertaan ber KB melalui Pencanangan TNI
Manunggal KB dan Kesehatan Tingkat Nasional
qq) Fasilitasi Pelayanan KB Kegiatan Momentum Provinsi
dan Kab/Kota
rr) Mobilisasi Pemusatan Pelayanan KB Pria
ss) Peningkatan Kompetensi Pengelola Kesehatan
Reproduksi Melalui Berbagai Forum
tt) Temu Kerja PIT POGI dan HOGSI Tingkat Nasional
3) Pembinaan Pembangunan keluarga di seluruh tingkatan
wilayah
a) Sosialisasi Kebijakan Pembangunan Keluarga (BKB,
BKR, BKL, UPPKS, GenRe dan PPKS) Tk. Prov
b) Gebyar Ketahanan Keluarga pada Momentum Strategis
(Hari Ibu, Hari Anak dan Hari Keluarga)
c) Penyediaan ATK Bidang KSPK
d) Sosialisasi Genre dan Ketahanan Keluarga di Kab/Kota
e) Penyelenggaraan Hari Remaja International di Provinsi
f) Sosialisasi Pembangunan Keluarga Bersama Mitra Kerja
Tingkat Provinsi
g) Apresiasi POKTAN (BKB, BKR, BKL, UPPKS, PPKS,
KELUARGA HARMONIS, PIK R) Unggulan dalam Rangka
Anugerah Kencana Tingkat Provinsi
h) Pembinaan PIK R/M di Kab/Kota
23 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
i) Dukungan Kegiatan PPKS di Provinsi
j) Pengadaan dan distribusi materi dan media Promosi
Bina Keluarga Balita dan Anak serta 1000 hari kelahiran
k) Pembinaan Kelompok BKB HI
l) Sosialisasi BKB dan 1000 hari Pertama Kelahiran
m) Pentaloka Nasional Program BKB-HI
n) Monitoring dan Evaluasi Program BKB HI
o) Bimbingan Pengembangan Kelompok BKB
p) Dukungan operasional PIK R/M
q) Jambore dan Ajang Kreatifitas GenRe Tingkat Provinsi
r) Orientasi peningkatan ketrampilan hidup remaja bagi
Pengelola GenRe Tk. Kab/Kota
s) Temu Kerja Forum GenRe Provinsi
t) Apresiasi Duta GenRe dalam Rangka Anugerah Kencana
Tingkat Provinsi
u) Orientasi Teknis Saka Kencana bagi Pamong dan
Instrukur Saka Kencana Tingkat Kabupaten dan Kota
v) Karang Pamitra Nasional
w) Pembinaan Remaja melalui Ajang Kreatifitas Remaja
Tingkat Nasional
x) Dukungan Kegiatan Aksi GenRe di sekolah/Kampus/
Kampung KB
y) Temu Teknis Pengelola GenRe Tingkat Nasional
z) Pembinaan BKR
aa) Orientasi Ketahanan Keluarga Remaja untuk Kelompok
BKR
bb) Pelaksanaan Kegiatan BKR di kampung KB
cc) Perbanyakan Materi GenRe
dd) Temu Teknis Pengelola GenRe
ee) Review Program Pembangunan Keluarga
24 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
ff) Penyediaan dan distribusi materi BKL dan PPKS
gg) Perbanyakan Materi Pengelolaan dan Pelayanan PPKS
hh) Dukungan Kelompok BKL
ii) Dukungan pengembangan PPKS pada jaringan
Perguruan Tinggi
jj) Gerakan Nasional 1000 Caregiver keluarga lansia
kk) Pembinaan Kelompok UPPKS
ll) Fasilitasi Pameran dan Gelar Dagang dalam Rangka
HARGANAS Tingkat Nasional
mm) Fasilitasi Pembinaan Kelompok UPPKS di Kampung KB
nn) Sosialisasi dan Promosi Program Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga (PEK) melalui Kaltim Fair 2018
Tingkat Provinsi
oo) Pertemuan Asosiasi Kelompok UPPKS (AKU) Tk. Nasional
pp) Musyawarah Daerah Asosiasi Kelompok UPPKS (MUSDA
AKU) Tingkat Provinsi
qq) Rapat Evaluasi Program Kerja BPD AKU
rr) Penilaian Lomba Pengelola Kelompok UPPKS Tk. Provinsi
ss) Pembinaan PEK dalam rangka HARGANAS
tt) Pendampingan Kelompok UPPKS (Lomba Kelompok
UPPKS) Tk. Nasional
uu) Monitoring dan Evaluasi terpadu POKTAN (BKB,
BKR/PIK R/M, BKL, UPPKS)
vv) Koordinasi Bidang, Konsultasi Seksi dan Temu Kerja
Bidang KSPK
ww) Apresiasi Duta Genre Dalam Rangka Anugerah Kencana
Tingkat Nasional
xx) Apresiasi Poktan (BKB, BKL, UPPKS, KELUARGA
HARMONIS, PIK R)
25 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
yy) Pembinaan Program KSPK bagi Kader dan Pengelola
POKTAN
4) Penggerakkan stakeholder mitra kerja serta perubahan sikap
dan perilaku masyarakat berdasarkan data dan informasi
yang berbasis IT dalam Program KKBPK
a) Lokakarya Pembentukan Kelompok Kerja dan Materi
Advokasi KKBPK Provinsi
b) Lokakarya Pembentukan Kelompok Kerja dan Materi
Advokasi KKBPK Kabupaten/Kota
c) Pertemuan Kelompok Kerja Advokasi
d) Sharing Meeting Pelaksanaan Advokasi Program KKBPK
e) FGD Program KKBPK di Provinsi dan Kabupaten/Kota
f) Sosialisasi Materi Dan Informasi Advokasi Dan KIE
Program KKBPK Melalui Liputan Hari Keluarga Tingkat
Nasional
g) Fasilitasi Konsolidasi Subbid Advokasi Dan KIE Tingkat
Nasional
h) Sosialisasi Program KKBPK Bagi IPKB Tingkat Nasional
i) Fasilitasi Konsultasi Subbid Advokasi dan KIE
j) Media Gathering Program KKBPK
k) Roadshow Advokasi Dan KIE Program KKBPK Ke
Kabupaten Dan Kota
l) Pers Tour Promosi Kehumasan ke Kabupaten dan Kota
m) Penyediaan Materi KIE Program KKBPK
n) Penyediaan Sarana ATK Advokasi Dan KIE Di Provinsi
o) Pembinaan Kebijakan dan Strategi Program KKBPK bagi
Pembina/Pengelola Kampung KB
p) Advokasi Program KKBPK Melalui Talk Show/Dialog
Interaktif Televisi Dan Radio
q) Advokasi Program KKBPK Melalui Advertorial
26 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
r) Advokasi, Promosi, dan KIE Program KKBPK Melalui
Lembar Cetakan (Factsheet, Poster, Leaflet, Sticker)
s) Promosi dan KIE Program KKBPK Melalui SMS Blast
t) Promosi dan KIE Program KKBPK Melalui PSA Dan
Jinggle
u) Promosi dan KIE Berbasis Online
v) Promosi dan KIE Program KKBPK Melalui Media Luar
Ruang
w) Exhibition/Pameran Program KKBPK
x) Promosi dan KIE Program KKBPK melalui Public Figure
y) Penanyangan Informasi KKBPK Melalui Website IPKB
z) Penyebarluasan Informasi KKBPK Melalui Media Cetak,
Elektronik TV dan Radio
aa) Pembuatan Buletin Program KKBPK Provinsi
bb) Penyediaan Merchandise Program KKBPK
cc) Siaran KB Pedesaan Program KKBPK Melalui Radio
dd) Pembuatan Spot Program KKBPK
ee) Promosi Program KKBPK Melalui Jalan Sehat Hari
Keluarga Tingkat Provinsi
ff) Workshop Tim Pengelola MUPEN Dan KIE Provinsi,
Kabupaten/Kota
gg) Penyediaan Materi KIE Di Kampung KB
hh) Sosialisasi Program KKBPK Melalui Berbagai
Momentum
ii) Festival KIE Kreatif Kampung KB
jj) Penyediaan Buletin Kliping Koran
kk) Peningkatan Jejaring Kerjasama Dengan Mitra Kerja
ll) Dukungan Promosi Program KKBPK Tingkat Provinsi
27 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
mm) Fasilitasi Peningkatan Gerak Mobil Unit Penerangan
(MUPEN) Kabupaten/Kota ke Kecamatan dan
Desa/Kelurahan
nn) Peningkatan Pengerakan MUPEN sebagai Sarana KIE
Peningkatan MKJP
oo) Penyediaan Sarana MPC
pp) Peningkatan Kompetensi Petugas MPC Melalui Kursus
Fotografi, Videografi, Editing, Dan Design Grafis
qq) Penyediaan Sarana KIE Provinsi
rr) Sosialisasi Advokasi dan KIE Program KKBPK bagi
Pengelola Provinsi dan Kab/Kota
ss) Pengolahan Dokumentasi Kegiatan Program KKBPK
tt) Pertemuan Kemitraan Program KKBPK tingkat
Kecamatan (Rakor Kec)
uu) Pertemuan KKBPK tingkat Desa/Kelurahan (Rakor Des)
vv) Fasilitasi Pembentukan Kampung KB di desa tertinggal
ww) Fasilitasi Kegiatan Pembinaan MEKOP LINLAP ke
Kab/Kota
xx) Fasilitasi peningkatan kapasitas pengelola Kampung
KB Percontohan
yy) Monitoring dan evaluasi Mekanisme Operasional Lini
Lapangan oleh PKB/PLKB
zz) Bimbingan Teknis Pelaksanaan Penggerakan
Mekanisme Operasional Lini Lapangan oleh Provinsi
aaa) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kampung KB
bbb) Fasilitasi Temu Kerja Regional bagi PKB/PLKB dan IMP
ccc) Dukungan Operasional Pendamping Program KKBPK
oleh Mitra Kerja
ddd) Integrasi Kegiatan di Kampung KB dengan Mitra Kerja
28 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
eee) Pengintegrasian kemitraan dengan pemangku
kepentingan di daerah dalam rangka mendukung
Kampung KB di Provinsi
fff) Jambore (Orientasi) GESIT bagi PPKBD dan Sub PPKBD
ggg) Sosialisasi dan pengembangan Program Lini Lapangan
di Kampung KB bersama Mitra Kerja
hhh) Penilaian PKB/ PLKB dan IMP Teladan Tingkat Provinsi
serta pasangan KB Lestari Tingkat Provinsi
iii) Forum Jejaring Kemitraan KKBPK melalui Juang
Kencana
jjj) Promosi Program KKB melalui Pencanangan PKK KB
dan Kes Tingkat Provinsi
kkk) Fasilitasi Kegiatan Subbid. HUBALILA
lll) Fasilitasi Peringatan HARGANAS XXV bagi Pemenang
Tingkat Provinsi
mmm) Konsultasi dan Konsolidasi Program KKBPK bagi
Subbid HUBAL LINLAP
nnn) Penilaian Pemberian Penghargaan di Bidang
Kependudukan dan KB dalam Rangka HUT Kaltim
ooo) Fasilitasi Pertemuan Kemitraan Kampung KB
ppp) Penilaian Lomba PKK KB Kesehatan Tingkat Provinsi
qqq) Peningkatan Kapasitas Teknis PKB/PLKB bagi
Fasilitator Provinsi
rrr) Pengadaan sarana dan prasarana SIGA
sss) Operasional Pencatatan dan Pelaporan Program KKBPK
ttt) Orientasi/Monitoring/Pengamatan Updating data
Pendataan Keluarga
uuu) Laporan Umpan Balik dan Hasil Analisis dan Evaluasi
Program KKBPK
29 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
vvv) Fasilitasi Expose Data dan Informasi program KKBPK
dalam Momentum (Harganas dan Reviu)
www) Penyusunan Basis Data Pencatatan dan Pelaporan
Program KKBPK
xxx) REVIEW Program KKBPK di Provinsi
yyy) Konsultasi Pengelola SIGA, Pustakawan dan Kasubbid
DATIN
zzz) Temu Kerja Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Nasional
aaaa) Pengelolaan Informasi dan Pendayagunaan SIGA
bbbb) Penyebarluasan Informasi Program KKBPK
cccc) Stock Opname Perpustakaan
dddd) Penyajian Hasil Capaian Program KKBPK Melalui
Radalgram
eeee) Workshop Pemantapan Pencatatan dan Pelaporan
Program KKBPK di Provinsi
ffff) Pengolahan dan Pelaksanaan Pencatatan dan
Pelaporan Program KKBPK
gggg) Monev terpadu Sistem Informasi Keluarga Tk. Provinsi
hhhh) Orientasi Bagi Petugas Pendata PBDKI di
Kabupaten/Kota
iiii) Peningkatan Kualitas Data hasil radalgram
jjjj) Peningkatan Kompetensi teknis Pengelola Data dan
Informasi Tingkat Provinsi
5) Penggerakan dan Pemantapan Kesertaan ber-KB MKJP
6) Pemenuhan Ketersediaan Alokon di Faskes
7) Keluarga yang Memiliki Baduta Terpapar 1000 HPK
a) Pengembangan Media KIE Penyiapan Generasi Emas
sesuai Kearifan Lokal
b) Pengadaan Media Penyiapan Generasi Emas sesuai
Kearifan Lokal
30 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
c) Promosi Penyiapan Generasi Emas sesuai Kearifan Lokal
d) Workshop Penyiapan Generasi Emas sesuai Kearifan
Lokal bagi Pengelola Kab/Kota
e) Pemilihan Duta Orangtua Hebat
f) Temu Teknis Bina Keluarga Balita dan Anak Tingkat
Provinsi
g) Sosialisasi penyiapan generasi emas sesuai kearifan lokal
bagi Kader
h) Sosialisasi Media Promosi Bina Keluarga Balita dan Anak
i) Temu Regional Program Pembangunan Keluarga
8) Peningkatan Promosi dan Penguatan Keluarga yang memiliki
Lansia dan Lansia melalui BKL
a) Pengembangan materi dan media KIE kelanjutusiaan
sesuai dengan kearifan lokal
b) Pengadaan Materi dan Media KIE Kelanjutusiaan sesuai
dengan Kearifan Lokal
c) Sosialisasi dan Media KIE Kelanjutusiaan sesuai Dengan
Kearifan Lokal
d) Gerakan nasional pendampingan perawatan jangka
panjang berbasis keluarga (LTC)
e) Peningkatan Kapasitas Pengelola BKL dan PPKS
9) Peningkatan Penggerakan dan Pembinaan Program KKBPK
oleh PKB/PLKB dan PPKBD/Sub PPKBD
a) Pertemuan lengkap IMP Tk. Desa/Kelurahan (pertemuan
PPKBD/Sub PPKBD Tk. Desa)
b) Dukungan Operasional Program KKBPK bagi PKB/PLKB
c) Dukungan Operasional Program KKBPK bagi IMP
10) Peningkatan Pembinaan Program KKBPK bagi POKJA
Kampung KB
31 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
a) Fasilitasi Pencanangan dan Pembinaan Kampung KB di
Desa Sangat Tertinggal
b) Pengembangan Center of Excellent (CoE) Pengelolaan
Kampung KB
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN
Rencana kinerja yang disusun Perwakilan BKKBN Provinsi
Kalimantan Timur mengacu pada visi, misi tujuan dan sasaran
strategis BKKBN yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019. Merujuk
pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53
Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, telah
ditetapkan target kinerja berupa kesepakatan dalam pencapaian
target tahun 2018. Dalam dokumen pernyataan penetapan kinerja
yang ditandatangani oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi
Kalimantan Timur terdapat 21 (dua puluh satu) Sasaran Kinerja
dengan alokasi anggaran Rp. 91.746.832.000,-. Rincian Sasaran
Kinerja TA 2018 disampaikan sebagai berikut:
Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Tahun Anggaran 2018
NO SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET
2018
A SASARAN STRATEGIS
1 Menurunnya angka kelahiran total (TFR)
1 Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)
2,08
2 Meningkatnya prevelensi kontrasepsi modern (mCPR)
2 Persentase pemakaian kontrasepsi modern (modern contraceptive prevalence rate/mCPR)
61,93
32 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
NO SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET
2018
3 Menurunnya tingkat putus pakai kontrasepsi
3
Persentase penurunan angka ketidak berlangsungan pemakaian (tingkat putus pakai) kontrasepsi
25,00
4 Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmetneed)
4 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
9,90
5 Meningkatnya peserta KB Aktif yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
5 Persentase Peserta KB Aktif MKJP
18,57
6 Meningkatnya peserta KB Aktif
6 Jumlah peserta KB Aktif tambahan
14.118
B SASARAN PROGRAM
7 Menurunnya angka kelahiran pada remaja (ASFR 15-19 tahun)
7 Angka kelahiran pada remaja (ASFR 15-19 tahun)
17
8 Menurunnya kehamilan tidak diinginkan dari PUS (15-49 tahun)
8 Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari PUS (15-49 tahun)
6,61
9 Meningkatnya median usia kawin pertama
9 Median usia kawin pertama wanita
21,0
10 Meningkatnya pengetahuan keluarga tentang kependudukan
10 Persentase pengetahuan keluarga tentang isu kependudukan
48,40
11 Meningkatnya pengetahuan PUS tentang alat/cara kontrasepsi
11 Persentase pengetahuan PUS tentang alat/cara kontrasepsi (semua alat/cara KB modern)
51,70
12 Meningkatnya pemanfaatan analisis dampak kependudukan sebagai pendukung kebijakan pembangunan berwawasan kependudukan
12 Persentase Kabupaten/ Kota yang memanfaatkan Analisis Dampak Kependudukan sebagai pendukung kebijakan Pembangunan berwawasan kependudukan
20,00
C INDIKATOR STRATEGIS DI LUAR RENSTRA
13 Meningkatnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
13 Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
60,7
14 Terbentuknya Kampung KB 14 Jumlah Kampung KB yang dicanangkan
145
33 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
NO SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET
2018
15
Meningkatnya pengelolaan Kampung KB melalui Kelompok Kerja (POKJA) Kampung KB
15
Persentase Kampung KB yang telah memiliki Kelompok Kerja (POKJA) Kampung KB
25,00
16 Meningkatnya pengetahuan orang tua tentang pengasuhan anak
16 Persentase Orang Tua Hebat yang memiliki baduta terpapar 1000 Hari Pertama Kehidupan
4,93
17 Meningkatnya akuntabilitas kinerja program dan anggaran
17 Penilaian evaluasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
2 (Skor: 2,7)
18 Meningkatnya pencapaian kinerja
18 Persentase capaian kinerja ≥ 90
19 Meningkatnya pencapaian output
19 Persentase pencapaian output
≥ 95
20 Meningkatnya penyerapan anggaran
20 Persentase penyerapan anggaran
≥ 95
21 Terlaksananya penetapan BMN berdasarkan status penggunaannya
21 Persentase BMN yang telah ditetapkan status penggunanya
100,00
34 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan
realisasi. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian
kinerja yang semakin baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan
pencapaian kinerja yang semakin jelek, dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Rencana ) x 100 %
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator
kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan
menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk
menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator
kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja
tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk
memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-
indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait
langsung dengan sasaran yang diinginkan.
Kemudian nilai capaian kinerjanya dikelompokkan dalam skala
pengukuran ordinal sebagai berikut :
X >= 100 : Sangat Berhasil
90 =< X < 100 : Berhasil
80 =< X < 90 : Cukup Berhasil
X < 80 : Tidak Berhasil
Capaian kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih dititik
beratkan pada sejauh mana program dan kegiatan pembangunan telah
membawa manfaat bagi masyarakat, pemerintah maupun stakeholder
lainnya, dengan indikator kinerja yang ditetapkan secara mandiri. Hasil
pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja
yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
35 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
mewujudkan visi dan misi Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan
Timur.
Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian
sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator
kinerja kegiatan yang berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.
Sedangkan hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator
kinerja sasaran yang meliputi indikator makro dan indikator mikro
penetapan indikator-indikator ini harus didasarkan pada perkiraan yang
realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan,
serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga keberhasilan
pencapaiannya dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan
pencapaian sasaran pada tahun yang bersangkutan.
Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup:
1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari
masing-masing kelompok indikator kegiatan;
2. Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target
dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan,
sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan
(RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data
hasil pengukuran kinerja kegiatan.
3. Tingkat pencapaian sasaran Perjanjian Kinerja antara Kepala BKKBN
dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur yang
tertuang dalam Kontrak Kinerja Provinsi (KKP).
Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil
capaian suatu indikator tidak semata-mata merupakan output dari
suatu program atau sumber dana, tetapi merupakan akumulasi,
korelasi, dan sinergi antara berbagai program. Dengan demikian,
keberhasilan pembangunan tidak dapat diklaim sebagai hasil dari suatu
sumber dana atau oleh suatu pihak saja.
36 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
A. CAPAIAN KINERJA
Berdasarkan Kontrak Kinerja Provinsi yang telah ditanda
tangani pada awal tahun anggaran 2018, Perwakilan BKKBN Provinsi
mendapat sasaran kinerja sebanyak 21 (dua puluh satu) sasaran
yang terdiri dari: 1) Sasaran Strategis sebanyak 6 (enam) indikator; 2)
Sasaran Program sebanyak 6 (enam) inikator ; dan 3) Sasaran di luar
renstra 10 (sepuluh). Seluruh indikator tersebut dapat direalisasikan
sebagaimana dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Capaian Kontrak Kinerja Provinsi
Tahun Anggaran 2018
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
A SASARAN STRATEGIS
1 Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)
2,08 2,48 83,87
2 Persentase pemakaian kontrasepsi modern (modern contraceptive prevalence rate/mCPR)
61,93 55,2 89,13
3 Persentase penurunan angka ketidak berlangsungan pemakaian (tingkat putus pakai) kontrasepsi
25,00 13,8 181,16
4 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
9,90 10,9 90,83
5 Persentase Peserta KB Aktif MKJP 18,57 24,1 129,78
6 Jumlah peserta KB Aktif tambahan 14.118 22.502 159,39
B SASARAN PROGRAM
7 Angka kelahiran pada remaja (ASFR 15-19 tahun)
17 19 111,76
8 Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari PUS (15-49 tahun)
6,61 22,2 29,77
9 Median usia kawin pertama wanita 21,0 20,5 97,62
10 Persentase pengetahuan keluarga tentang isu kependudukan
48,40 48,80 100,83
37 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
11 Persentase pengetahuan PUS tentang alat/cara kontrasepsi (semua alat/cara KB modern)
51,70 23,60 45,65
12 Persentase Kab/Kota yang memanfaatkan Analisis Dampak Kependudukan sebagai pendukung kebijakan Pembangunan berwawasan kependudukan
20,00 13,33 66,65
C INDIKATOR STRATEGIS DI LUAR RENSTRA
13 Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
60,7 54,7 90,12
14 Jumlah Kampung KB yang dicanangkan
145 141 97,24
15 Persentase Kampung KB yang telah memiliki Kelompok Kerja (POKJA) Kampung KB
25,00 100 400%
16 Persentase Orang Tua Hebat yang memiliki baduta terpapar 1000 Hari Pertama Kehidupan
4,93
17 Penilaian evaluasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
2 (Skor: 2,7)
18 Persentase capaian kinerja ≥ 90 90,60 100,00
19 Persentase pencapaian output ≥ 95 95,18 100,00
20 Persentase penyerapan anggaran ≥ 95 75,02 78,96
21 Persentase BMN yang telah ditetapkan status penggunanya
100,00 100,00 100,00
B. REALISASI ANGGARAN
Pada Tahun Anggaran 2018, pagu anggaran Perwakilan BKKBN
Provinsi Kalimantan Timur ditetapkan sebesar Rp. 91.746.832.000,-.
Anggaran tersebut secara umum dikelompokkan ke dalam 4 (empat)
Program yakni:
38 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
Tabel 3.2 Program dan Anggaran KKBPK
Tahun Anggaran 2018
PROGRAM PAGU (Rp.)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKKBN
Rp. 51.614.838.000,-
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN
Rp. 88.000.000,-
Program Pelatihan, penelitian dan Pengembangan serta Kerjasama Internasional BKKBN
Rp. 5.273.581.000,-
Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga
Rp. 34.770.413.000,-
TOTAL Rp. 91.746.832.000,-
Selain itu, alokasi anggaran tersebut di kelompokkan ke dalam 2 jenis
belanja, yakni belanja langsung dan belanja tidak langsung.
1. Belanja Langsung
Belanja langsung merupakan belanja pemerintah yang
dialokasikan dalam bentuk program dan kegiatan yang berdampak
langsung pada tercapainya sasaran yang telah ditetapkan. Pada
tahun anggaran 2018, telah dialokasikan belanja langsung
sebesar Rp. 44.713.940.000,- yang terdistribusi dalam 4 Program
dengan 14 output. Sampai akhir tahun anggaran 2018 telah
direalisasikan sebesar Rp. 34.110.863.258,- atau 76,29%. Secara
terinci, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Program, Kegiatan, Pagu dan Realisasi Belanja Langsung
Tahun Anggaran 2018 (dalam ribuan)
No Program/Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi(Rp.) % A Program Kependudukan, KB, dan
Pembangunan Keluarga 34.770.413 25.211.278 72,51
1 Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan Pemerintah Daerah Dalam
2.876.250 2.226.006 77,39
39 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
No Program/Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi(Rp.) % Rangka Pengendalian Kuantitas
Penduduk
2 Kesertaan ber-KB melalui Peningkatan Akses fan Kualitas Pelayanan KBKR yang Sesuai dengan Standar Pelayanan
6.215.700 4.721.945 75,97
3 Pembinaan Pembangunan Keluarga di Seluruh Tingkatan Wilayah
4.297.800 3.831.729 89,16
4 Penggerakkan Stakeholder, Mitra Kerja, serta Perubahan Sikap dan Perilaku Masyarakat, Berdasarkan Data dan Informasi yang Berbasis IT Dalam Program KKBPK
9.170.489 7.020.592 76,56
5 Peningkatan Penggerakkan KB MKJP
4.301.700 953.400 22,16
6 Pemenuhan Ketersediaan Alokon di Faskes
364.974 356.229 97,60
7 Keluarga yang Memiliki Baduta Terpapar 1000 HPK
1.155.000 905.946 78,44
8 Peningkatan Promosi dan Penguatan Keluarga yang memiliki Lansia dan Lansia melalui BKL
406.500 287.549 70,74
9 Peningkatan Penggerakan dan Pembinaan Program KKBPK oleh PKB/PLKB dan PPKBD/Sub PPKBD
4.542.000 3.584.400 78,92
10 Peningkatan Pembinaan Program KKBPK bagi POKJA Kampung KB
1.440.000 1.323.480 91,91
B Program Pelatihan, penelitian dan Pengembangan serta Kerjasama Internasional BKKBN
5.273.581 4.593.976 87,11
1 Pendidikan dan Pelatihan Program KKBPK di Provinsi
3.304.581 2.837.298 85,86
2 Penelitian dan Pengembangan Program KKBPK di Provinsi
1.969.000 1.756.668 89,22
C Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN
88.000 49.417 56,16
1 Pengawasan Intern yang Efektif Efisien Terhadap Pengelolaan Program KKBPK
88.000 49.417 56,16
D Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKKBN
4.581.946 4.256.192 92,89
40 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
Jika memperhatikan capaian di atas, maka terdapat penurunan
prosentase realisasi anggaran dari tahun anggaran 2017 sebesar
10,47%. Penurunan realisasi anggaran ini disebabkan hal-hal
sebagai berikut:
b. Terdapat kendala dalam Proses pengadaan barang jasa
dikarenakan spesifikasi belum tersedia dan terbatasnya pelaku
pengadaan yang bersertifikasi;
c. Perencanaan anggaran tidak matang menyebabkan anggaran
harus direvisi;
d. Proses pelaksanaan kegiatan di Kab/Kota terkendala masalah
geografis dan tenaga petugas lapangan yang terbatas;
e. Peningkatan pagu alokasi kegiatan yang dilaksanakan di
Kab/Kota tidak dibarengi dengan kesiapan pengelola kegiatan
di Kab/Kota dan koordinasi dengan Perwakilan BKKBN
Provinsi Kalimantan Timur belum berjalan dengan optimal;
f. Perubahan penerapan regulasi biaya klaim penggerakan MKJP,
yang mensyaratkan pembayaran kepada petugas medis hanya
dapat diberikan apabila peserta KB yang dilayani bukan peserta
BPJS. Hal ini dapat dilihat pada program peningkatan
penggerakan MKJP hanya mampu diserap sebanyak 22,16%
(atau hanya 7.102 akseptor MKJP yang mengklaimkan biaya
penggerakan dibandingkan dengan jumlah akseptor MKJP
sebanyak 68.014 akseptor);
g. AJK yang telah disusun tidak dilaksanakan dengan baik,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak optimal;
h. Kurangnya tenaga verifikator penggerapan peserta KB MKJP di
Kab/Kota.
2. Belanja Tidak Langsung
Belanja Tidak Langsung yaitu belanja yang tidak dipengaruhi
secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Biasanya
41 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
dilakukan secara periodik dalam rangka penyelenggaraan
kewenangan yang bersifat umum. Dengan dilimpahkannya
penggajian PKB/PLKB yang menjadi pegawai BKKBN,
menyebabkan alokasi belanja tidak langsung di Perwakilan
BKKBN Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan yang
sangat signifikan dari Rp. 9.844.370.000,- pada Tahun 2017
menjadi Rp. 47.032.892.000,- (477,76%). Kenaikan signifikan
terdapat pada alokasi belanja gaji pegawai sebesar 554,69%.
Berdasarkan data capaian dari Aplikasi SMART Kementrian
Keuangan, diperoleh data capaian anggaran sebagai berikut:
Tabel 3.4 Pagu dan Realisasi Belanja Tidak Langsung
Tahun Anggaran 2018
No Uraian TA 2017 TA 2018
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 8.202.916 6.849.409 83,50 45.500.856 33.229.490 73,03
2 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
1.641.454 1.546.651 94,22 1.532.036 1.492.406 97,41
Operasional langganan daya dan jasa
319.500 301.607 94,40 244.200 232.013 95,01
Perawatan dan Pemeliharaan Gedung Bangunan dan Gudang
417.155 352.387 84,47 347.751 320.491 92,16
Pelayanan Administrasi Kerumahtanggaan dan Sarana Prasarana Kantor
904.799 892.656 98,66 940.085 939.901 99,98
JUMLAH 9.844.370 8.396.060 85,29 47.032.892 34.727.015 73,03
Dari data diatas, dapat dilihat terdapat penurunan capaian belanja
tidak langsung di Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur
dari 85,29% menjadi 73,03%. Walaupun mengalami penurunan
realisasi, tetapi secara absolut terdapat peningkatan sebesar
413,61% yakni dari Rp. 8.396.059.722,- pada tahun 2017 menjadi
Rp. 34.229.490.106,- pada tahun 2018. Setelah dilakukan
penelurusan, penyebab penurunan ini dikarenakan alokasi pagu
anggaran belanja pegawai jauh melebihi kebutuhan belanja
pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur untuk
Tahun 2018, sehingga alokasi anggaran Rp. 45.500.856.000,-
masih tersisa sebesar Rp. 12.271.365.894,- (26,97%).
42 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
C. KINERJA DAN CAPAIAN LAIN
Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good
Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan
transparansi (keterbukaaan) sehingga pengelolaan pemerintah benar
mencapai tujuan yang diharapkan. Akuntabilitas kinerja merupakan
perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggung
jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan melalui sistem
pertanggung jawaban secara periodik. Kinerja instansi pemerintah
adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun
tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan
strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai
dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Untuk mengukur kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2018 dilakukan dengan :
1. Membandingkan kinerja aktual dengan rencana atau target;
2. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja tahun-tahun
sebelumnya;
3. Membandingkan kumulatif pencapaian kinerja dengan target
selesainya rencana strategis.
Memperhatikan Rencana Kinerja Tahun 2018, dapat diperoleh data
kinerja Program KKBPK Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut:
1. Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49
tahun)
Total Fertility Rate adalah Jumlah anak rata-rata yang akan
dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa
reproduksinya. Berdasarkan data SKAP Tahun 2018, TFR di
Provinsi Kalimantan Timur telah mencapai angka 2,48. Jika
43 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
dibandingkan dengan target Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi
Kalimantan Timur pada tahun 2018 ditargetkan 2,40, atau baru
mencapai 96,77%. Patut menjadi perhatian bersama agar pada
tahun 2019, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur dapat
mengejar kekurangan capaian tersebut dengan melakukan
berbagai upaya dan kegiatan yang lebih menyasar langsung pada
target yang ditetapkan.
2. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet
need)(%)
Unmet Need didefinisikan sebagai pasangan usia subur yang ingin
memakai alat kontrasepsi tetapi tidak terlayani. Tingginya angka
unmet need KB dalam permasalahan program KB
mengindikasikan rendahnya prevalensi kontrasepsi yang
berakibat tingginya angka kelahiran dan memicu terjadi ledakan
penduduk. Berdasarkan data SKAP TA 2018, sebanyak 10,9 PUS
yang ingin ber-KB tetapi tidak bisa terlayani. Capaian ini lebih
rendah dari target yang ditetapkan dalam renstra yakni 9,29 atau
baru mencapai 85,22%. Perlu upaya yang lebih agar angka unmet
need pada tahun 2019 sesuai dengan target yang ditetapkan.
3. Persentase pemakaian kontrasepsi modern (modern contraceptive
prevalence rate/mCPR)
Peserta KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang salah seorang
dari padanya menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi
dengan tujuan untuk pencegahan kehamilan atau mengakhiri
kesuburan. Sedangkan modern CPR adalah persentase peserta KB
yang menggunakan alat kontasepsi modern, baik melalui program
maupun non program. Berdasarkan data SKAP 2018, mCPR baru
tercapai 55,2% atau 92,41% dari target renstra sebesar 59,73%.
Angka capaian tersebut tidak berubah banyak jika dibandingkan
dengan data SDKI Tahun 2012 sebesar 54,7%
44 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
4. Persentase Peserta KB Aktif (PA) MKJP
Metoda kontrasepsi menurut jangka waktu pemakaiannya dibagi
atas dua kelompok, yaitu metoda kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) dan metoda kontrasepsi jangka pendek (Non-MKJP).
Peningkatan pemakaian MKJP akan menurunkan angka drop out
dikarenakan efektifitasnya jika dibandingkan dengan Non MKJP.
Berdasarkan data SKAP 2018, 24,1% peserta KB di Provinsi
Kalimantan Timur telah mempergunakan alat kontrasepsi MKJP.
Capaian ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam renstra
21,7.
5. Angka ketidak berlangsungan pemakaian (tingkat putus pakai)
kontrasepsi
Angka ketidak berlansungan pemakaian kontrasepsi diartikan
sebagai jumlah akseptor KB yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi lagi dengan alasan apapun setelah suatu periode
pemakaian tertentu. Berdasarkan data SKAP 2018, angka DO di
Provinsi Kalimantan Timur sebesar 13,8% dari seluruh peserta KB.
Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan target dalam
renstra yakni 10,8. Perlu upaya ekstra bagi seluruh stakeholder
agar pada tahun 2019 dapat mencapai target yang ditetapkan.
6. Secara umum, persentase realisasi anggaran Tahun Anggaran
2018 lebih kecil dibandingkan dengan persentase realisasi Tahun
Anggaran 2017 dan Tahun Anggaran 2016.
Selain mempergunakan penghitungan kinerja dengan cara di
atas, berdasarkan data Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja
Terpadu (SMART) Kementrian Keuangan diperoleh data sebagai
berikut:
45 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
Gambar 3.1
Pencapaian Kinerja Tahun Anggaran 2016
Gambar 3.2
Pencapaian Kinerja Tahun Anggaran 2017
46 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
Gambar 3.3
Pencapaian Kinerja Tahun Anggaran 2018
Jika memperhatikan grafik di atas, diperoleh beberapa
indikator yang naik atau turun tiap tahunnya. Misalnya pada
indikator realisasi anggaran, pada tahun anggaran 2016 hanya
mampu merealisasikan belanja sebesar 64,58%. Tahun Anggaran
2017 naik menjadi 86,12% dan kemudian turun kembali menjadi
74,7%. Penurunan ini lebih banyak dikontribusi dari alokasi
penggerakan akseptor MKJP dan belanja pegawai. Pada penggerakan
akseptor MKJP, hanya mampu diserap sebesar 22,16% sedangkan
pada belanja pegawai hanya sanggup diserap sebesar 73,04%. Pada
capaian kinerja keluaran, pada tahun 2016 dicapai sebesar 95,86%,
naik menjadi 100,28% tahun 2017 dan turun sedikit menjadi 100%
tahun 2018. Tapi patut disyukuri, untuk capaian kinerja Tahun
Anggaran 2018 secara umum mengalami peningkatan yakni 92,70%
dari tahun 2017 yang hanya 92,40%.
47 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
Selain pencapaian kinerja tersebut di atas, pada tahun 2018
Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur telah mencapai
beberapa prestasi di tingkat nasional, diantaranya:
1. Penerima Anugerah Kencana Tingkat Prov. Kaltim atas nama H.
Syaharie Jaang, Walikota Samarinda
2. Terbaik I PIK Jalur Masyarakat atas nama PIK Batintak, Kab.
Berau;
3. Terbaik II Bidan Praktek Mandiri dalam Pelayanan KB LJB II atas
nama Bidan Masitah, Kab. Kutai Kartanegara;
4. Terbaik III Lomba Pelayanan KB MKJP Kategori Puskesmas atas
nama Puskesmas Muara Rapak, Kota Balikpapan;
5. Terbaik Harapan I Lomba BKB Tingkat Nasional atas nama BKB
Palapa, Kota Samarinda;
6. Terbaik Harapan II Lomba BKB HI Tingkat Nasional atas nama
BKB HI Gatra Kencana, Kota Balikpapan;
7. Terbaik II IMP Teladan Tingkat Nasional atas nama Hj. Syamsidar,
Kota Bontang;
8. Terbaik Harapan I Lomba PKB/PLKB Teladan atas nama Retna
Ristikawati, Amd.Keb,Kota Tarakan;
48 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
BAB IV PENUTUP
Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2018, dapat disimpulkan bahwa secara umum Perwakilan
BKKBN Provinsi Kalimantan Timur telah memperlihatkan pencapaian
kinerja yang sangat signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. 21
(dua puluh satu) sasaran sebagaimana tertuang dalam dokumen
Penetapan Kinerja Tahun 2018 sebagian besar telah dapat direalisasikan
dengan predikat Berhasil.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 21 (dua puluh
satu) Kontrak Kinerja Provinsi Tahun Anggaran 2018, diperoleh hasil 8
(delapan) sasaran berkategori Sangat Berhasil, 4 (empat) sasaran
berkategori Berhasil, 2 (dua) sasaran berkategori Cukup Berhasil, 5
(lima) sasaran berkategori Tidak Berhasil, dan 2 (dua) sasaran tidak
dapat diukur pencapaiannya. Untuk indikator yang tidak berhasil perlu
diupayakan terobosan-terobosan program dan kegiatan agar tahun 2019
dapat mencapai target yang ditetapkan.
Kami menyadari bahwa masih adanya indikator kinerja yang
capaiannya belum memenuhi target yang telah ditetapkan menunjukkan
banyak hal yang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dan
penyempurnaan lebih lanjut di tahun mendatang. Kita semua berharap
LAKIP ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi peningkatan kinerja di
masa yang akan datang, serta dapat dijadikan bahan masukan (umpan
balik) bagi perumusan strategi pencapaian sasaran yang lebih baik pada
masa yang akan datang.
Secara ringkas keseluruhan capaian kinerja tersebut di atas, baik
yang berhasil maupun yang masih belum berhasil, telah memberikan
masukan yang sangat berharga untuk peningkatan kinerja di masa
mendatang. Sesuai hasil analisis capaian kinerja pada Tahun 2018,
49 | L A K I P P e r w a k i l a n B K K B N P r o v . K a l t i m T a h u n 2 0 1 8
dapat dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi
pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan
pertimbangan bagi peningkatan kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi
Kalimantan Timur pada tahun 2019, yaitu sebagai berikut :
1. Perlu adanya pembinaan dan pengendalian dari Perwakilan BKKBN
Provinsi Kalimantan Timur agar Indikator Kinerja yang digunakan
untuk mengukur sasaran yang ada di RPJMN, Renstra, RKT dan PK
memenuhi indikator kinerja yang baik.
2. Perlu peningkatan upaya pengendalian dari perencana program dan
pelaksana agar pemilihan program maupun kegiatan tetap fokus dan
berorientasi kepada pencapaian target kinerja pada Resntra
Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur 2015-2019.
3. Perlu dirumuskan sistem pengumpulan data kinerja yang dapat
menjamin ketersediaan data kinerja yang merujuk pada dokumen
Penetapan Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim karena ada
beberapa indikator yang belum tersedia datanya;
4. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala atas capaian
kinerja dari masing-masing indikator kinerja yang ada di RPJMN dan
Renstra yang targetnya berada di Kab/Kota.
5. Perlunya pelaksana kegiatan membuat laporan akhir setiap
pelaksanaan kegiatan yang di dalamnya memuat informasi mengenai
output atau outcome dari pelaksanaan kegiatan serta kendala-kendala
atau hambatan tercapainya sasaran kegiatan;
6. Melaksanakan dan memantapkan koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi program seluruh unit kerja dengan pihak-pihak terkait
lainnya untuk meningkatkan efektifitas dalam pencapaian target
kinerja sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja.