cover
DESCRIPTION
njdns cdcjmdnjc dnvjfdnTRANSCRIPT
LAPORAN
DESAIN PROYEK TELEKOMUNIKASI
“MERANCANG AUDIO FREKUENSI”
Disusun Oleh :
Fauziyah Nuraini (1231130014)
Moch aufal fikri (1231130028)
Sigit Nofianto (1231130071)
Kelompok 1 kelas TT - 3A
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2015
MERANCANG AUDIO FREKUENSI
1. Tujuan
Dalam praktikum audio frekuensi ini bertujuan untuk:
1. Mahasiswa dapat merencanakan, marancang, dan mendesain rangkaian audio
frekuensi
2. Merealisasikan hasil simulasi pada rangkaian PCB
3. Dapat melakukan pengujian rangkaian audio frekuensi sesuai dengan perencanaan
2. Alat dan Bahan
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan untuk membuat perencanaan rangkaian
audio frekuensi:
a. PC (personal computer)
b. Software multisim 11.0
c. Software Altium
d. MS. Visio 2007
e. PCB single layer (sesuai hasil design)
f. Kertas Glossy
g. Setrika
h. Plat untuk box PCB
i. Sketsa rangkaian
j. IC LM348
k. Resistor 1 MΩ
l. Resistor 1 KΩ
m. Potensio
n. Kapasitor 22
o. Kapasitor 10 pF
a. Larutan HCL dan H202
b. Solder
c. Konektor BNC
d. Osiloskop
e. Generator fungsi
3. Teori Dasar
Rangkaian Mixer atau audio mixer ini biasanya berfungsi untuk menggabungkan
beberapa input atau masukkan dari berbagai macam sumber audio dan
menggabungkannya menjadi satu bagian output audio. Mixer biasanya bisa anda
temukan di studio rekaman hingga ke arena-arena konser mulai dari kecil hingga besar.
Disebabkan fungsi dan tugasnya tersebut, tentu membuat mixer menjadi salah satu alat
utama guna membuat suara di acara-acara tersebut menjadi lebih enak untuk didengar.
Dan anda bisa melihat berbagai macam mixer yang dijual di pasaran. Dan biasanya
mixer tersebut memiliki pre-amp, tuner, control dan adder. Dan anda bisa mencoba untuk
membuat sendiri rangkaian mixer untuk digunakan di kamar atau di tempat anda latihan.
Audio mixer memang sangat dibutuhkan oleh para musisi. Seperti yang disebutkan
diatas, mixer memang berfungsi untuk menguatkan sinyal audio menjadi satu dan
menggabungkannya hingga memiliki output yang enak dan nyaman untuk didengar.
Untuk penjelasannya secara ilmiah dan sesuai dengan dunia eletronika, mixer akan
mencamur semua input yang masuk, lalu mixer akan menyeimbangkan semua input
tersebut hingga kemudian mengirimnya ke cross over dan membawa hasil tersebut ke
power amplifier hingga dihasilkan output sesuai dengan kemampuan mixer tersebut ke
speaker. Jika mixer tersebut stereo, tentu output yang dihasilkan bisa stereo. Sementara
jika mixer tersebut mono, maka hasilnya akan mono.
Audio Frekuensi
Audio Frekuensi adalah suatu perangkat elektronika yang berfungsi sebagai
penguat sinyal audio dari sebuah perangkat pembangkit sinyal informasi dengan level
tegangan lemah menjadi sinyal audio dengan level tegangan yang kuat agar dapat
menggerakan loudspeaker sebagai perangkat akhir dalam reproduksi suara audio. Berikut
adalah contoh audio power amplifier yang dapat ditemui dipasaran.
Beberapa Jenis Amplifier Bedasarkan Fungsinya Dilihat dari fungsinya, audio
amplifier dapat dibedakan dalam berbagai jenis yaitu. Amplifier Ruangan (Home
Amplifier), yaitu amplifier yang digunakan untuk keperluan sistem tata suara rumah atau
ruangan dengan kemampuan reproduksi suara yang bagus pada semua range frekuensi
audio dan daya pada amplifier ruangan ini adalah rendah sampai daya menengah.
Amplifier Lapangan (Outdor Amplifier), atau sering juga disebut sebagai audio amplifier
tata panggung adalah amplifier yang dipergunakan untuk reproduksi suara audio dengan
cakupan area luas dengan kemampuan reproduksi suara yang bagus pada semua range
frekuensi audio. Outdor amplifier ini mampu memberikan daya yang besar, karena
digunakan untuk mengerakan loudspeaker daya besar dan jumlah yang banyak.
Amplifier Publik (Public Addres Amplifier) adalah amplifier yang berfungsi untuk
mereproduksi suara untuk keperluan pelayanan informasi pada khalayak ramai (cakupan
area luas) dengan kemampuan reproduksi suara yang difokuskan pada range frekuensi
audio saja menengah sesuai vokal manusia. Daya yang digunakan untuk amplifier jenis
ini biasanya menggunakan daya menengah sampai daya besar tergantung luas area
cakupan yang dilayani.
Konsep Fidelitas Dan Effisiensi Audio Amplifier Penguat audio (amplifier)
secara harfiah diartikan dengan memperbesar dan menguatkan sinyal input. Tetapi yang
terjadi sebenarnya adalah, sinyal input direplika (copied) dan kemudian di reka ulang (re-
produced) menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat. Dari sinilah muncul istilah
fidelitas (fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika
terhadap sinyal masukan. Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya mengalami distorsi
karena berbagai sebab, sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat. Sistem
penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity / hifi), jika sistem tersebut
mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal input.
Hanya level tegangan atau amplitudo saja yang telah diperbesar dan dikuatkan. Di sisi
lain, efisiensi juga mesti diperhatikan. Efisiensi yang dimaksud adalah efisiensi dari
penguat audio yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power output
dibandingkan dengan power input. Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat efisiensi
tinggi (100 %) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang terbuang menjadi
panas.
Jenis Audio Frekuensi
Berdasarkan kualitas yang dihasilkan, Audio frekuensi Amplifier dibagi menjadi :
AF Amplifier untuk berbicara di depan umum (public address): penguat getaran
suara yang paling sederhana, karena tidak perlu menguatkan semua frekuensiaudio
dengan baik, yang penting suara yang dihasilkan keras (kuat)
AF amplifier untuk penerima radio : dengan kualitas dengan kualitas baik lebih
berat persyaratannya karena harus bisa menguatkan nada rendah (bass) dan nada
tinggi.
Af amplifier HIFI : jenis penguat suara yang harus dapat menguatkan sinyal suara
yang di terima, seperti nada rendah, tinggi, menengah, desah , cacat, dan dengung.
Menurut penggunaannya AF amplifier dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
1) AF amplifier Mono : penguat suara dengan fungsi tunggal, biasanya di gunakan
pada head phone.
2) AF amplifier Stereo : gabungan dari 2 AF Amplifier Mono yang di tempatkan
dalam satu box amplifier, untuk menguatkan dua lajur frekuensi yang sama atau
berbeda bunyi.
Fungsi dari bagian – bagian AF amplifier :
1) Sumber daya : Power supply / sumber daya digunakan untuk preamplifier maupun power
amplifier agar dapatbekerja. Sumber daya dapat dari AC atau DC.
2) Input sinyal berfungsi untuk mengubah getaran mekanik berupa bunyi menjadi getaran-getaran
listrik berupa sinyal.
3) Penguat awal berfungsi untuk menguatkan dayasinyal yang dikeluarkan oleh input sinyal,
jugaberfungsi sebagai penguat sinyal audio yang masihlemah. Sinyal yang dikuatkan adalah
amplitudo tegangan sinyal. Rangkaian ini terdiri dari volume,bass, dan treble.
4) Pengatur nada adalah bagian yang berfungsi mengubah tanggapan frekuensi dari sistem penguat.
Semua frekuensi dari terendah sampai tertinggi dikuatkan oleh pengatur yang sama.Nada-nada
rendah (bass) dan nada-nada tinggi (treble) dapat lebih dikuatkan.
5) Penguat daya / penguat akhir dapat menghasilkandaya yang cukup besar, sehingga getarannya
puncukup besar. Daya yang dihasilkan digunakanuntuk menggerakkan membran
loudspeakersehingga dapat menghasilkan suara.
6) Alat suara memiliki fungsi mengubah getaran listrik menjadi getaran mekanik (bunyi) dari
membranspeaker.
OSCILLOSCOPE
Osiloskop (Oscilloscope) merupakan alat ukur elektronik. Dengan menggunakan alat
ukur Oscilloscope ini, kita dapat mengukur frekwensi, periode dan melihat bentuk-
bentuk gelombang seperti bentuk gelombang sinyal audio, sinyal video, dan bentuk
gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik, maupun Tegangan Listrik Arus Searah
yang berasal dari catu daya/baterai. Dengan sedikit melakukan pengaturan kita juga bisa
mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu Display dan Panel Control :
Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada Oscilloscope berfungsi
sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope terdapat garis-garis
melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut
dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu
tegangan.
Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di
layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
Focus : Digunakan untuk mengatur focus
Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)
AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol
pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya
melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada
posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.
FUNCTION GENERATOR
Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan, atau
membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan bentuk
gelombang pulsa. Function generator terdiri dari generator utama dan generator
modulasi. Generator fungsi (function generator) juga memiliki pengertian sebuah
instrumen terandalkan yang memberikan suatu pilihan beberapa bentuk gelombang yang
frekwensi-frekwensinya diatur sepanjang rangkuman (range) yang lebar. Bentuk-bentuk
yang lazim digunakan adalah sinusoida, segitiga, persegi, dan gigi gergaji. Frekuensi
bentuk – bentuk gelombang ini dapat bisa diatur dari sati hertz sampai beberapa ratus
kilokertz (kHz) bahkan sampai megahertz (MHz).generator fungsi juga bagian dari
peralatan atau software uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan
gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali yang dalam kasus
ini semacam sumber pemicu diperlukan, secara internal ataupuneksternal.Tipe lain dari
generator fungsi adalah sub-sistem yang menyediakan output sebanding terhadap
beberapa input fungsi matematika. Contohnya, output berbentuk kesebandingan dengan
akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan
komputer analog.
Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar
dari semua outputnya. Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas
secara berulang-ulang dari sumber arus konstan. Hal ini menghasilkan ramp voltase
menanjak dan menurun secara linier. Ketika voltase output mencapai batas atas dan batas
bawah, proses pemuatan dan pelepasan dibalik menggunakan komparator. menghasilkan
gelombang segitiga linier. Dengan arus yang bervariasi dan ukuran kapasitor, frekuensi
yang berbeda dapat dihasilkan.
4. Prosedure merancang rangkaian Audio Frekuensi
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merancang rangkaian Audio Frekuensi
adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan skema rangkaian audio frekuensi yang sudah terdapat nilai komponennya
b. Membuat simulasi rangkaian audio frekuensi dengan menggunakan software
Multisim dan Altium
c. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
d. Mencetak rangkaian audio frekuensi pada kertas glossy dan mensetrika diatas PCB
yang sudah dibersihkan
e. Setelah kertas glossy menempel pada pada PCB, lalu papan PCB dilarutkan dalam
larutan HCL dan H2O2
f. Kemudian mengebor PCB sesuai dengan diagram rangkaian audio frekuensi yang
sudah dicetak diatas PCB
g. Memasang semua komponen sesuai dengan digram rangkaian
h. Kemudian mensolder komponen tersebut pada papan PCB
i. Membuat box PCB dari plat dan kemudian memasang konektor BNC untuk input dan
outputnya
j. Menguji rangkaian audio frekuensi dengan osiloskop dan generator fungsi
5. Perencanaan
Untuk membuat rangkaian Audio Frekuensi Perencanaan rangkaian audio frekuensi
yang pertama kali dilakukan ialah mencari gambar rangkaian audio frekuensi sebagai
berikut:
Di dalam gambar rangkaian memiliki 3 input dan 1 output , di rangkaian audio
frekuensi menggunakan IC LM 348. Setelah gambar rangkaian AF didapatkan kita
mensimulasikan menggunakan program multisim dan altium untuk menggambar
rangkainnya. Bila gambar sudah dibuat diadalam altium diberi background warna
hitam serta background abu-abu muda untuk gambar miror, kemudian gambar diprint
di dalam kertas glosy dan kemudian disetrika diatas pcb yang sudah diberi hcl .
setelah gambar dicetak lalu pcb di bor dan dipasang dengan berbagai komponen
sesuai dengan gambar rangkaian yang sudah di dapatkan . Berikutnya membuat
casing atau pelindung pcb menggunakan plat yang sudah diukur sesuai dengan ukuran
pcb. Dan yang terakhir pengecekan rangkaian menggunakan osiloskop dan generator
fungsi mencari amplitudo beserta frekuensinya.
6. Simulasi
Pada langkah simulasi berdasarkan diagram rangkaian audio frekuensi dan nilai-nilai
yang telah ditentukan , selanjutnya dimasukkan dalam software untuk dilakukan simulasi
sebagai berikut:
U2A
LM348D
3
2
11
4
1
U3A
LM348N
3
2
11
4
1
U1C
LM348N
10
9
11
4
8
R1100kΩ
R21MΩ
R3
1kΩ
R4
100kΩ
C1
10pF
C222pF
R6
100kΩKey=A
50%R5
100kΩ
U1B
LM348N
5
6
11
4
7R7100kΩ
R81MΩ
R9
1kΩ
R10
100kΩ
C3
10pF
C422µF
R11
100kΩKey=A
50%R12
100kΩ
R13100kΩ
R141MΩ
R15
1kΩ
R16
100kΩ
C5
1µF
C622µF
R17
100kΩKey=A
50%R18
100kΩ
R19
100kΩ
XSC1
A B
Ext T rig+
+
_
_ + _
VDD-12V
VDD-12V
V1
120 Vrms 100kHz 0°
V2
120 Vrms 100kHz 0°
V3
120 Vrms 100kHz 0°
XBP1
IN OUT
Gambar Rangkaian Audio Frekuensi
Komponen yang dibutuhkan :
-IC LM348
-Resistor 1 MΩ
- Resistor 1 KΩ
- potensio
- Kapasitor 22
- Kapasitor 10 pF
Gambar hasil simulasi rangkaian Audio Frekuensi
a) Percobaan Pengukuran
Setelah hasil dari perencanaan simulasi yang telah dilakukan maka
langkah selanjutnya adalah melakukan percobaan pengukuran dengan
membuat langsung rangkaian audio frekuensi. Dalam melakukan percobaan
ini diperlukan layout PCB untuk membuat rangkaian audio frekuensi.
Hasil dari layout PCB kemudian dicetak di PCB dan dibuat rangkaian
audio frekuensi sesuai dengan diagram rangkaian yang telah di simulasikan.
Kemudian setelah dilakukan pembuatan rangkaian pada PCB dilakukan
pengukuran yaitu dengan menggunakan osiloskop dan generator fungsi untuk
mengetahui output dan inputnya.
1. Layout PCB
Gambar Layout PCB Rangkaian Audio Frekuensi
2. Layout PCB (Mirror)
Gambar Layout PCB Mirror Rangkaian Audio Frekuensi
3. Pictorial
Gambar pictorial untuk rangkaian audio frekuensi
7. Hasil Perencanaan
Dari metode perencanaan yang telah dilakukan didapatkan hasil untuk perancangan
Audio Frekuensi adalah sebagai berikut:
Hasil dari rangkaian Audio Frekuensi
Gambar Rangkaian Audio Frekuensi tampak atas
Gambar Rangkaian Audio Frekuensi tampak belakang
8. Analisis hasil Percobaan
Dari hasil praktikum diatas dapat dianalisa bahwa pada saat perancangan rangkaian
audio frekuensi pertama mencari gambar rangkaian terlebih dahulu. Kemudian membuat
skema rangkaian audio frekuensi tersebut di simulasikan ke software multisim untuk
mendapatkan hasil keluaran input dan output dan digambar pada altium. Kemudian
skema diagaram tersebut dicetak kedalam PCB dan memasang setiap komponen-
komponen dalam PCB. Kemudian membuat box atau cassing untuk rangkaian dan
menguji hasil rangkaian audio frekuensi dengan menggunakan alat osiloskop dan
generator fungsi.
9. Kesimpulan
Dari hasil percobaan rangkaian audio frekuensi yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa pada rangkaian penguat audio frekuensi yang baik yaitu rangkaian
yang mampu memperkuat sinyal pada range frekuensi audio yaitu frekuensi 20Hz-20Khz
dan penguatannya tidak terjadi cacat atau noise. Namun dari perencanaan perancangan
audio frekuensi yang telah dilakukan hasil yang didapatkan masih belum benar, oleh
karena itu masih harus dilakukan perbaikan dan perancangan kembali untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
10. Referensi
1. ermawanpujakesuma.blogspot.com/2014/03/-praktikum-audio-dan-radio-high.co.id
2. http://www.rangkaianelektronika.org/wp-content/uploads/2013/09/Rangkaian-
Mixer.gif
3. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/fidelitas-dan-efisiensi-audio-
amplifier/
4. http://aditiya190397.blogspot.com/2012/03/audio-frekuensi-amplifier.html