cover

10
PEMPHIGUS VULGARIS : MEKANISME DAN PENANGGULANGANNYA (LAPORAN KASUS) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh: ABDUL HAFIZ BIN MOHAMED NIM: 050600002 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Universitas Sumatera Utara

Upload: brandon-lewis

Post on 10-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ZZ

TRANSCRIPT

  • PEMPHIGUS VULGARIS : MEKANISME DAN PENANGGULANGANNYA

    (LAPORAN KASUS)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

    syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

    Oleh:

    ABDUL HAFIZ BIN MOHAMED NIM: 050600002

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN 2008

    Universitas Sumatera Utara

  • PERNYATAAN PERSETUJUAN

    Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

    di hadapan tim penguji skripsi

    Medan, Desember 2008

    Pembimbing, Tanda tangan,

    (Wilda Hafni Lubis,drg., Msi) () NIP: 131 284 665

    Universitas Sumatera Utara

  • TIM PENGUJI SKRIPSI

    Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

    pada tanggal 04 Desember 2008

    TIM PENGUJI

    KETUA : Syuibah Lubis, drg. ANGGOTA : 1. Wilda Hafni Lubis, drg., Msi 2. Sayuti Hasibuan, drg., Sp.PM

    Universitas Sumatera Utara

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi kewajiban

    untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

    Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

    Rasa hormat, cinta dan terima kasih yang dalam penulis persembahkan kepada

    ayahanda Mohamed bin Mat Saman dan ibunda Paricah@Che Nah binti Daud,

    Kakanda Khairul Zaki, Nazifah, Faisal, Firdaus dan Azim serta yang dicintai

    Syathirah Hanim atas segala dukungan dan motivasi, harapan dan doa, serta cinta dan

    kasih sayang yang melimpah.

    Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan

    dan pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak, karena itu dengan setulus hati

    penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

    1. Wilda Hafni Lubis, drg., M.Si sebagai Ketua Departemen Penyakit Mulut

    dan selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dan

    memberikan bimbingan, petunjuk, pengarahan serta saran dalam penulisan skripsi ini

    sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

    2. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Sp. Pros., Ph.D selaku dosen

    pembimbing akademis atas bimbingan dan motivasinya selama ini.

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

    Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan dan membantu penulis selama

    menjalani perkuliahan.

    4. Teman-teman seperjuangan Izzah, Yani, Putra, Daniel, Mat Nor, Arifah,

    Balqish, Yana, Yufi, Boh, Roy, Ameg, Kak Jannah, Kak Azee serta teman-teman

    yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dalam penulisan skripsi ini,

    karena itu penulis mengharapkan saran atau kritik yang membangun untuk

    menghasilkan yang lebih baik lagi. Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan

    sumbangan pemikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan

    masyarakat.

    Medan, Desember 2008

    Penulis (Abdul Hafiz bin Mohamed)

    NIM : 050600002

    Universitas Sumatera Utara

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL

    HALAMAN PERSETUJUAN

    HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI

    KATA PENGANTAR. iv

    DAFTAR ISI... v

    DAFTAR GAMBAR... vi BAB 1 PENDAHULUAN..

    1.1 Latar belakang......................................................................... 1.2 Rumusan masalah.................................................................. 1.3 Tujuan penulisan..................................................................... 1.4 Manfaat penulisan.................................................................. 1.5 Ruang lingkup.........................................................................

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................

    2.1 Definisi Pemphigus Vulgaris 2.2 Klasifikasi Pemphigus..... 2.2.1 Pemphigus Vegetans .. 2.2.2 Pemphigus Foliaceus 2.2.3 Fogo Selvagem. 2.2.4 Pemphigus Erythematosus. 2.2.5 Drug-Induced Pemphigus 2.2.6 Pemphigus Paraneoplastik................................................... 2.3 Etiologi, Faktor Predisposisi dan Pathogenesis.. 2.3.1 Etiologi.... 2.3.2 Faktor Predisposisi... 2.3.3 Patogenesis............................................................................

    iv

    vi

    viii

    1

    1 3 4 4 4

    5

    5 5 6 6

    7 7

    7 8 8 8 9

    15

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.4 Gambaran Klinis dan Diagnosa Banding............................................. 2.4.1 Gambaran Klinis................................................................... 2.4.2 Diagnosa banding.. 2.5 Diagnosis 2.5.1 Pemeriksaan Langsung 2.5.2 Biopsi 2.5.3 Direct Immunofluorescence.. 2.5.4 Indirect Immunofluorescence 2.6 Penanggulangan. 2.6.1 Perawatan.............................................................................. 2.6.2 Edukasi .................................................................................................

    vii

    BAB 3 LAPORAN KASUS......................................................................................34

    BAB 4 PEMBAHASAN.......................................36 BAB 5 KESIMPULAN.............................................................................................43 DAFTAR PUSTAKA......45

    16 16 19 20 20 20 21 22 22 23 30

    34

    37

    44

    46

    Universitas Sumatera Utara

  • DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman

    17

    18

    19

    19

    21

    22

    1. Vesikel pemphigus vulgaris yang pecah(*) pada fase awal penyakit

    muncul pada jaringan palatum molle yang non-keratin, bersebelahan

    dengan tuberositas maksilaris (anak panah)...

    2. Lesi pemphigus vulgaris fase lanjutan dan telah merebak, meliputi

    sebagian besar palatum molle dan mengenai bagian oropharyng...

    3. Meluas, lepuhan irregular pada daerah retromolar dan bukal yang

    telah pecah tapi epitel penutupnya masih melekat...............................

    4. Pada kulit, walaupun kadang-kadang lepuhan yang besar dapat tetap

    utuh, karena lapisan keratin lebih tebal dari mukosa oral.....................

    5. Tampilan klasik pemphigus vulgaris dibawah mikroskopik dimana

    satu dari sel epitel terlihat berjauhan antara satu sama lain dan

    membulat dalam cairan pada lepuhan...

    6. Dalam pemeriksaan immunofluorescence, antibodi yang menyerang

    ditandai dengan pewarnaan hijau apel di antara atau mengelilingi

    setiap sel epitel......

    7. Krusta pada bibir bawah pasien sudah menunjukkan pembaikan .. 36

    Universitas Sumatera Utara

  • Fakultas Kedokteran Gigi

    Departemen Penyakit Mulut

    Tahun 2008 Abdul Hafiz bin Mohamed Pemphigus Vulgaris: Mekanisme dan Penanggulangannya (Laporan Kasus).

    viii + 48 halaman

    Pemphigus vulgaris merupakan penyakit autoimun yang sangat jarang terjadi

    namun memberikan dampak yang sangat buruk kepada penderita sehingga dapat

    menyebabkan kematian akibat infeksi yang menyeluruh atau sepsis pada pasien.

    Mekanisme terjadinya lesi pada pemphigus vulgaris yang dikenali sebagai akantolisis

    dikaitkan dengan penumpukan antibodi klas IgG dan juga kerusakan desmosom

    akibat antibodi tubuh bertindak melawan desmoglein 3 yaitu sel yang berfungsi untuk

    melekatkan antara satu sel dengan sel lain. Epitel oral mengandung jumlah Dsg 3

    yang banyak sehingga gambaran klinis dari pemphigus vulgaris sering dimulai

    dengan lesi di rongga mulut sehingga dokter gigi mungkin merupakan penemu

    pertama. Perawatan bertujuan untuk mengontrol penyakit dan mencegah infeksi dari

    lesi yang melepuh. Jika dibiarkan tanpa diobati, pemphigus vulgaris dapat

    menyebabkan kematian. Perawatan yang paling populer dan sering diberikan kepada

    pasien pemphigus vulgaris adalah kortikosteroid.

    Penulisan ini merupakan laporan kasus pemphigus vulgaris dimana diduga

    faktor pemicunya adalah obat hipertensi dan stress. Penatalaksanaan untuk kasus ini

    adalah dengan pemberian kortikosteroid. Respon penyembuhan terlihat semasa

    Universitas Sumatera Utara

  • perawatan kontrol dilakukan yaitu seminggu setelah pemberian obat dan gejala hilang

    keseluruhan setelah 2 minggu perawatan.

    Lesi awal yang sering muncul di rongga mulut akibat taburan Dsg3

    menyebabkan dokter gigi sering berperan sebagai penemu pertama penyakit

    pemphigus vulgaris, maka dokter gigi haruslah berkompetensi untuk menegakkan

    diagnosa dan merawat penyakit ini. Perawatan yang paling sering digunakan adalah

    kortikosteroid, sejenis obat yang sangat berguna dan berkesan namun juga

    mempunyai efek samping yang sangat besar, maka dokter haruslah mempunyai

    pengetahuan yang mendalam tentang pemphigus vulgaris untuk menberi edukasi

    yang cukup dalam meminimumkan efek samping dari perawatan serta hal-hal lain

    yang membantu pasien menghadapi komplikasi dari penyakit ini sendiri.

    Daftar pustaka: 26 (1995-2008)

    Universitas Sumatera Utara