contruction wetland new

Upload: damas-aulia-akmal

Post on 01-Mar-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Contruction Wetland New

    1/6

    Teknologi lahan basah buatan untuk mengolah limbah cair sangat potensial

    untuk diaplikasikan di negara berkembang, akan tetapi perkembangan

    penggunaan dari teknologi ini di negara berkembang sangatlah lambat. Hasil

    identifkasi menunjukkan bahwa kurang berkembangnya penggunaan

    teknologi lahan basah buatan untuk pengolahan limbah cair di negara

    berkembang karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya pengalaman

    dalam desain dan manajemen dari teknologi ini. Oleh karena besarnya

    potensi penggunaan dari lahan basah buatan untuk pengolahan limbah cair,

    secara internasional banyak pengembangan baru dari teknologi ini yang

    telah dilakukan. Salah satu satu bentuk publikasi dari pengembangan

    teknologi tersebut dapat dilihat pada International Conference on Wetland.

    Systems for Water Pollution Controlyang diadakan setiap dua tahun sekali

    dan diselenggarakan oleh the International Water Association/I!

    "imbah domestik merupakan limbah yang berkontribusi besar padapencemaran air sungai. #engan semakin bertambahnya pemukiman di kota$

    kota di Indonesia khususnya di kota %ontianak, maka bertambah pula potensi

    pencemaran di das &apuas oleh pencemaran limbah domestik yang

    dihasilkan oleh tiap rumah. %engolahan limbah menggunakan lahan basah

    buatan bisa menjadi alternati' pengolahan yang murah dan ramah bagi

    masyarakat yang menerapkan pengolahan limbah ini. (erikut merupakan

    keuntungan dan kekurangan penggunaan lahan basah buatan

    &euntungan dari penggunaan lahan basah buatan untuk mengolah limbah

    cair adalah sebagai berikut)

    *. %embuatannya membutuhkan biaya yang lebih murah dibanding dengan

    sistem pengolahan yang lain+. %eman'aatan proses alami. &onstruksinya sederhana -dapat dibangun dengan menggunakan bahan$

    bahan lokal. Sistem pengoperasian dan pemeliharaan yang mudah0. 1fsiensi biayanya e'ekti' -biaya pembuatan dan operasi murah6. %rosesnya stabil

    Sedangkan kelemahan sistem Wetland antara lain )

    * %engoperasian sistem ini tergantung pada kondisi lingkungan termasuk

    iklim dan suhu. %engolahan kurang optimal untuk daerah dengan suhu

    rendah.2) (erpotensi menimbulkan bau seperti hasil dari proses dekomposisi

    tanaman.3) #apat terjadi sarang nyamuk jika terjadi genangan air.

  • 7/26/2019 Contruction Wetland New

    2/6

    4) &emungkinan berpindahnya bahan pencemar ke biomassa yang

    dikonsumsi manusia.5) &riteria desain dan operasi masih belum jelas untuk saat ini.6) &ompleksitas biologis dan hidrolis, serta masih kurangnya kemampuan

    untuk memahami proses yang terjadi dalam pengolahan.

    #engan melihat keuntungan dari penggunaan lahan basah diatas maka

    apabila sistem pengolahan limbah ini diterapkan di kota %ontianak akan

    dapat meminimalkan pencemaran limbah domestik terhadap daerah aliran

    sungai &apuas. !dapula hambatan dalam perencanaan lahan basah buatan

    -contriction wetland yaitu kondisi perumahan di kota %ontianak saat ini

    pada umumnya hanya memiliki halaman sempit. Oleh karenanya perlu

    dilakukan pengembangan teknologi Constructed Wetland yang dapat

    diterapkan pada halaman sempit.

    #alam constructed wetland Terdapat dua sistem yang dikembangkan saat ini

    yaitu)Free Water Surface System (FWS)2S disebut juga rawa buatan dengan aliran di atas permukaan tanah.Sistem ini berupa kolam atau saluran$saluran yang dilapisi dengan lapisanimpermeable di bawah saluran atau kolam yang ber'ungsi untuk mencegahmerembesnya air keluar kolam atau saluran. 2S tersebut berisi tanahsebagai tempat hidup tanaman yang hidup pada air tergenang -emergeplant dengan kedalaman 3,*$3,4 m -5etcal' 6 1ddy, *77. %ada sistem ini

    limbah cair melewati permukaan tanah. %engolahan limbah terjadi ketika airlimbah melewati akar tanaman, kemudian air limbah akan diserap oleh akartanaman dengan bantuan bakteri -8rites and Tchobanoglous, *779 dalamijayanti, +33.

    Sub-surface Flow System (SSF)SS2 disebut juga rawa buatan dengan aliran di bawah permukaan tanah. !irlimbah mengalir melalui tanaman yang ditanam pada media yang berpori-:o;otny dan Olem, *77.Sistem ini menggunakan media seperti pasir dankerikil dengan diameter ber;ariasi antara $+ mm.

  • 7/26/2019 Contruction Wetland New

    3/6

    disebabkan karena daya fltrasinya lebih baik. %enurunan (O# nya juga lebihbaik karena kapasitas trans'er oksigen lebih besar -&hiattudin, +33.

    (eberapa penelitian yang menggunakan sistem lahan basah buatan-constructed wetlads adalah sebagai berikut)

    1. %enelitian yang lain dilakukan oleh Supradata pada tahun +330 denganjudul %engolahan "imbah #omestik 5enggunakan Tanaman Hias8yperus alterni'olius, ". #alam Sistem "ahan (asah (uatan !liran(awah %ermukaan -SS!Wetlands. %enelitian dilakukan denganmenggunakan tanaman rumput hias "Cy#erus alterifolius)dan mediapasir. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa tanaman hiasCy#erus alternifolius memiliki kinerja yang cukup baik dalampengolahan limbah cair rumah tangga dengan sistem lahan basahbuatan. (O# dan 8O# dari limbah dapat diturunkan denganmenggunakan metode ini dimana laju penurunannya bersi'at

    eksponensial.

    +. %urwati dkk pada tahun +334 melakukan penelitian $SS!Wetlanddan%SS!Wetlanddengan menggunakan tanaman mendong -im&ristylis'lo&ulosa. >udul penelitiannya adalah %otensi dan %engaruh Tanaman%ada %engolahan "imbah cair %ulp dan &ertas dengan Sistem "ahan(asah. "ahan basah buatan ini digunakan untuk mengolah e(uentlimbah cair pabrik kertas sembahyang -oss #a##er. %urwatimenggunakan tanaman mendong -im&ristylis 'lo&ulosa denganmedia berupa campuran pasir dan tanah dengan perbandingan *)*.Hasil penelitian didapatkan bahwa dengan menggunakan $SS!

    Wetlanddapat menurunkan TSS sebesar 9.* ?, (O# @*.30 ?, 8O#90.3* ?, "ignin 7+.+9 ? dan :a @3.4 ?. Sedangkan denganmenggunakan %SS!Wetland dapat menurunkan TSS sebesar 93.7 ?,(O# 4@.@7 ?, 8O# 9.3 ?, "ignin 7.4 ? dan :a 4.40 ?. Sistempengolahan lahan basah ini juga dapat mereduksi kandungan logamberat 8d, 8r dan 8o dalam limbah cair sebesar ++$03?.

    . &engne et al pada tahun +3** melakukan penelitian dengan judul%ertical*ow constructed wetlands as an emer'in' solution for faecalslud'e dewaterin' in de+elo#in' countries. %ada penelitian inidigunakan tumbuhan C. #a#yrusdan ,. #yramidalis. (erdasarkan hasil

    penelitian dan analisis yang telah dilakukan, baik C. #a#yrus maupun,. #yramidalis mempunyai kinerja yang relati' baik untuk mengolahlimbah yang bersi'at padatan, nutrien dan bahan organik. Sedangkanuntuk sistem lahan basah dengan menggunakan kedua tumbuhan ini,dapat menurunkan polutan :HA dengan efsiensi @9 ?, TSS denganefsiensi 99 ? dan 8O# dengan efsiensi 79 ?.

  • 7/26/2019 Contruction Wetland New

    4/6

    4. %enelitian dengan menggunakan +ertical SS!Wetland dilakukan oleh&urniadie pada tahun +3** dengan judul Wastewater -reatment sin'%ertical Su&surface low Constructed Wetland in Indonesia. &urniadiemenggunakan tumbuhan Phra'mites /ar/a yang ditanam dengankerapatan *4 tanaman per m=. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    dengan menggunakan Phra'mites /ar/a dapat digunakan secarae'ekti' untuk dekontaminasi limbah cair yang mengandung bahanorganik, nutrient dan bakteri patogen. :ilai rata$rata 8O#, :O$:, %O$% dan bakteri coli total dari outlet lahan basah lebih rendah dari bakumutu air irigasi dan air untuk perikanan yang ditetapkan olehpemerintah Indonesia.

    0. %enelitian dengan menggunakan metode wetlandyang lain dilakukanoleh Billar et al pada tahun +3*+. Billar melakukan penelitian denganjudul %ertical su&surface wetlands for wastewater #uri0cation.%enelitian dilakukan dengan menggunakan tanaman Cy#errus

    alternifolius untuk mengolah e(uent limbah industri pengelasan relyang sebelumnya sudah dilakukan pengolahan dengan menggunakanI%!". %olutan yang dapat diturunkan kadarnya meliputi (O#0, 8O#,total 'ospor, :H dan TSS dengan efsiensi berturut$turut 97.9 ?, 9.7?, @4.?, 9+.9 ? dan 79.*?. Selain dapat menurunkan kadar polutan,pengolahan eCuent limbah dengan metode ini juga berhasilmenaikkan kadar #O dari *.3@ mg/l menjadi 0.0 mg/l

    (erikut ini adalah perbandingan antara penelitian$penelitian terdahulu

    yang menggunakan sistem cosntructed wetland untuk mengolah limbah

    cair.

  • 7/26/2019 Contruction Wetland New

    5/6

    #efnisi wetland sangat beragam tapi pada dasarnya

    wetland adalah area yang setidaknya tergenangi air

    secara intermiten -8ampbell and Ogden, *777 dalam Di=ka, +330.

    Sedangkan menurut 5etcal' dan 1ddy, wetland adalah suatu lahan yang

    jenuh air dengan kedalaman air tipikal yang kurang dari 3,4 m yang

    mendukung pertumbuhan tanaman air emergent, misalnya 8attail, (ulrush,

    Deeds dan Sedges -8areE, sp.etland dibedakan menjadi dua yaitu The natural wetland dan The

    constructed wetland -yang selanjutnya disebut wetland . The natural

    wetland adalah area yang sudah ada secara alami dengan debit dan struktur

    yang tidak direncanakan, misalnya rawaFrawa pesisir pantai atau mangroo;e

    wetland. :atural wetland banyak ditumbuhi oleh ;egetasi emergent,

    misalnya 8attail -Thypa sp, Deed -%hragmites sp, Sedges -8areE sp,

    (ulrushes -Scirpus sp, rushes ->uncus sp dan spesies tanaman rumputF

    rumputan yang lain.

    The etland atau disebut wetland buatan yang dikelola dan dikontrol oleh

    manusia untuk keperluan fltrasi air buangan dengan penggunaan tanaman,

    akti;itas mikroba dan proses lainnya -Hesket dan (artholomew dalam

    %ancawardhani, +33. 5enurut Hammer -*779 etland adalah pengolahan

    limbah secara alami yang terdiri dari tiga 'aktor utama, yaitu ) -* !rea yang

    digenangi air dan mendukung hidupnya aGuatic plant jenis Hydrophita, -+

    5edia tumbuh berupa tanah yang selalu digenangi air, - 5edia jenuh air.

  • 7/26/2019 Contruction Wetland New

    6/6

    Sistem wetland dikonstruksikan sedemikian rupa seperti aslinya dimana

    didalamnya diisi dengan batuan, tanah dan =at organik untuk mendukung

    tanaman$tanaman emergent. Bariabel dalam wetland yang strukturnya

    direncanakan adalah -uanita, +33 ) -* #ebit yang mengalir -+ (ahan

    organik tertentu - &edalaman media tanah - %emeliharaan tanaman

    selama proses pengolahan.

    Proses-Proses Pengolahan Dalam Sistem Wetland%roses pengolahan air limbah domestik pada

    sistem wetlandberlangsung melalui proses fsika, kimia dan biologi yangdisebabkan oleh adanya interaksi antara mikroorganisme, tanaman dansubstrat -Haberl et. !l, *774 dalam 5ukhlis, +330. %roses ini terjadi selamaair limbah domestik mengalir melalui substrat, dimana bahan organikdiuraikan secara biologis baik secara aerobik maupun anaerobik.

    %rinsip dasar sistem wetlandsuntuk pengolahan air limbah domestik

    adalah pada proses respirasi tumbuhan air. Tumbuhan air ini mampumenghisap oksigen dari udara melalui daun, batang, akar dan rhi=omanyayang kemudian dilepaskan kembali pada daerah sekitarperakaran "rhi1os#here). Hal ini dimungkinkan karena jenis tumbuhan air inimempunyai ruang antar sel atau lubang saluran udara"aerenchyma)sebagaialat transportasi oksigen dari atmos'er ke bagian perakaran. &elebihan laindari tumbuhan air adalah dapat bertahan hidup pada kondisi anaerobik-tanpa oksigen. #aerah rhi1os#hereyang bersi'at aerob memungkinkanakti;itas berbagai bakteri pengurai bahan organik pencemar -nitrogen dan'os'or meningkat. %roses penguraian amonia menjadi nitrat -nitrifkasi jugameningkat. %roses ini terjadi terus$menerus tanpa berhenti.

    !dapun proses$proses yang terjadi dalam sistem pengolahan airlimbah dengan meman'aatkan tanaman air dengan sistem wetland, menurut:o;onty dan Olem, *77 dikutip oleh 2itriarini, +33+, ialah)

    a. %roses 2isika dengan mekanisme remo;al sedimentasi dan fltrasi.b. %roses 2isika dan &imia dengan mekanisme remo;al adsorpsi dan

    presipitasi 'os'or dan logam berat.c. %roses (iokimiawi dengan mekanisme remo;al) %enurunan bahan

    organik, :itrifkasi, #enitrifkasi, #ekomposisi anaerobik, %enyerapantumbuhan air.