contor laporan pkl stmik potensi utama medan

Upload: muhammad-amin

Post on 10-Oct-2015

269 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Berbagi Informasi sekaligus menambah wawasan

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    1/39

    i

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat

    melaksanakan dan menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan ini dengan baik.

    Tujuan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk memenuhi

    kurikulum semester VII (tujuh) untuk jurusan Tekinik Informatika STMIK Potensi Utama

    Medan, yang wajib dilaksanakan dan sebagai salah satu persyaratan untuk menyusun

    Skripsi. Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan secara aktual (langsung) di

    PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk.

    Selama proses menyusun laporan ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan

    maupun bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

    kasih kepada:

    1. Ibu Fitriana Harahap, S.Kom, selaku Pembimbing sekaligus Seketaris Pogram Studi

    Teknik InformatikaSTMIK Potensi Utama yang telah memberi arahan dan masukan

    yang berguna bagi penulis tentang bagaimana cara penulisan laporan yang baik.

    2.

    Bapak Bob Subhan Riza, ST, selaku Ketua Yayasan Potensi Utama Medan.

    3.

    Ibu Rika Rosnelly, SH, M.Kom, selaku Ketua STMIK Potensi Utama Medan.

    4.

    Ibu Lili Tanti, M.Kom, selaku Wakil Ketua I STMIK Potensi Utama Medan.

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    2/39

    ii

    5.

    Bapak Budi Triandi , M.Kom Selaku Ketua Prodi Teknik Informatika STMIK Potensi

    Utama Medan.

    6. Kepada IbuHamimah, selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan masukan

    dan dukungan kepada penulis dalam menyusun laporan ini.

    7. Teristimewa kepada kedua orang tua, kakak dan abang yang telah membimbing dan

    memberikan dorongan serta bantuan baik doa maupun material sehingga penulis dapat

    menyelesaikan laporan ini.

    8.

    Kepada teman-teman saya Joinnes Sahala Sihotang, Chandra Manurung, Mulyadi

    Rahmansyah, Muhammad Muslim,Syafrizal, anwar Siddiq Angkat dan Kak Mei yang

    telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini.

    9.

    Kepada Seluruh teman-teman TI-D Pagistambuk 2010 di STMIK POTENSI UTAMA.

    Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat

    kekurangan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

    membangun untuk kesempurnaan laporan ini agar lebih bermanfaat bagi penulis dan bagi

    kita semua.

    Medan, 24 Februari 2014

    Penulis

    Masriyanto

    1010000294

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    3/39

    iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR..................................................................................... i

    DAFTAR ISI................................................................................................. iii

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... v

    BAB I. PENDAHULUAN............................................................................ 1

    I.1. Latar Belakang Peraktek Kerja Lapangan .................................... 1

    I.2. Ruang LingkupPraktek Kerja Lapangan ..................................... 2

    I.2.1.Identifikasi Masalah ............................................................. 3

    I.2.2. Rumusan Masalah ............................................................... 3

    I.2.3.Batasan Masalah ................................................................... 4

    I.3. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan ............................. 4

    I.3.1. Tujuan ................................................................................. 4

    I.3.2. Manfaat................................................................................ 4

    I.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 5

    I.5. Lokasi Pelaksanaan PKL .............................................................. 6

    BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................... 7

    II.1. Sejarah Singkat Perusahaan ....................................................... 7

    II.1.1 Jenis Usaha .............................................................................. 9

    II.1.2 Kinerja Usaha Terkini ............................................................. 10

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    4/39

    iv

    II.2. Struktur Organisasi .................................................................... 15

    II.3. Bidang Kerja ............................................................................ 18

    II.4. Mekanisme Sistem yang Berjalan ............................................. 20

    BAB III. ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................... 22

    III.1. Analisa Masalah ....................................................................... 22

    III.1.1.Analisa Input ................................................................. 22

    III.1.2.Analisa Proses ............................................................... 23

    III.1.3.Analisa Output .............................................................. 25

    III.2.Evaluasi Sistem Yang Berjalan ................................................. 25

    III.3.Strategi Pemecahan Masalah .................................................... 26

    III.4. Perancangan ............................................................................ 26

    III.4.1. Konteks Diagram ........................................................ 26

    III.4.2. Data Flow Diagram (DFD) .......................................... 28

    BAB IV.KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 31

    IV.1. Kesimpulan ............................................................................. 31

    IV.2. Saran ....................................................................................... 32

    DAFTAR PUSTAKA

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    5/39

    v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar II.1. Struktur Organisasi ................................................................... 17

    Gambar III.1. Flow Of Document Proses Absensi Pegawai ........................... 24

    Gambar III.2. Diagram Konteks ...................................................................... 27

    Gambar III.3. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 .......................................... 29

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    6/39

    vi

    ANALISIS SISTEM INFORMASI DATA ABSENSI PEGAWAI PADA

    PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA TBK

    LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

    Oleh:

    MASRIYANTONIM.1010000294

    JENJANG PENDIDIKAN STRATA I

    PROGRAM STUDI TEKNK INFORMATIKA

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

    STMIK POTENSI UTAMA

    MEDAN

    2014

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    7/39

    vii

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

    Perkembangan teknologi sangat dianjurkan terutama di bidang teknologi informasi dan

    telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari

    tahun ke tahun terus meningkat. Banyaknya permintaan dari pengguna jasa terhadap

    telekomunikasi mendorong para pembuat teknologi berlomba-lomba menciptakan

    teknologi terbaru yang memiliki kualitas yang baik dan handal. Teknologi telekomunikasi

    merupakan teknologi dalam transmisi data yang sedang berkembang sangat pesat hampir

    di seluruh belahan dunia.

    Praktek kerja lapangan merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

    Strata I Teknik Informatika Komputer di STMIK POTENSI UTAMA. Melalui praktek

    kerja lapangan ini mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara

    berpikir, menambah ide-ide yang berguna dan dapat menambah pengetahuaan mahasiswa

    sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab mahasiswa terhadap apa

    yang ditugaskan kepadanya.Oleh karena itu semua teori-teori yang dipelajari dari berbagai

    mata kuliah di jurusan Teknik Informatika pada STMIK POTENSI UTAMA dapat secara

    langsung dipraktekkan di PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk terutama yang

    berhubungan dengan komputer. Maka mahasiswa diharuskan menjalani praktek kerja

    lapangan di instansi pemerintah atau perusahaan swasta sebagai salah satu syarat yang

    harus dipenuhi sebelum menyelesaikan studinya.Dalam rangka itulah maka STMIK

    1

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    8/39

    viii

    POTENSI UTAMA mewajibkan mahasiswanya untuk melaksanakan praktek kerja

    lapangan.

    Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel

    yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain. Manfaat Sistem

    yaitu untuk menyatukan atau menginteraksi semua unsur yang ada dalam ruang lingkup,

    dimana komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Komponen atau sub

    sistem harus saling berinteraksi dan saling berhubungan untuk membentuk satu kesatuan

    sehingga sasaran dan tujuan dari sistem tersebut dapat tercapai. Maka penulis menganggap

    penting untuk mengambil judul laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) yaitu Analisis

    Sistem Informasi Data Absensi Pegawai pada PT. PP. London Sumatra Indonesia

    Tbk .

    I.2. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan

    Adapun ruang lingkupAnalisis sistem informasi data absensi pegawai pada PT. PP.

    London Sumatra Indonesia Tbk, antara lain :

    1. Menjelaskan karakteristik Analisissistem informasi data absensi pegawai pada PT. PP.

    London Sumatra Indonesia Tbk.

    2.

    Menjelaskan data-data pegawai pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk.

    3. Sumber data yang digunakan berdasarkan sistem informasi absensi pegawai pada PT.

    PP. London Sumatra Indonesia Tbk.

    2

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    9/39

    ix

    I.2.1. Identifikasi Masalah

    Adapun Identifikasi Masalah yang ditemukan penulis selama melakukan riset di PT.

    PP. London Sumatra Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

    1. Sistem absensi pegawai tidak tetap (sistem kontrak) masih bersifat manual, sedangkan

    bagi pegawai tetap menggunakan fingerprint dalam absensinya. Sehingga sistem

    informasi yang berjalan tidak efektif dan efesien karena tidak seragamnya penggunaan

    sistem fingerprint pada setiap pegawai di PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk.

    2.

    Penyimpanan laporan data-data absensi pegawai tidak terorganisir dengan baik karena

    ketidaksamaan dalam sistem absensinya.

    3.

    Perhitungan jam kerja pegawai kurang akurat, karena masih menggunakan sistem

    absensi yang tidak sama pada setiap pegawai sehingga banyak data yang hilang dan

    tidak sesuai.

    I.2.2. Rumusan Masalah

    Dalam penyusunan Praktek Lapangan kerja ini, penulis mencoba mencakup

    permasalahan yang ada dalam perusahaan seperti:

    1. Bagaimana merancang sistem informasi absensi pegawai secara efesien dan akurat

    dalam pengolahan datanya?

    2. Bagaimana penyimpanan laporan data-data absensi pegawai?

    3. Bagaimana perhitungan jam kerja di PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk?

    3

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    10/3

    x

    I.2.3. Batasan Masalah

    Bertolak dari rumusan masalah di atas maka penulis dapat menyimpulkan beberapa

    batasan-batasan masalah diantaranya:

    1. Sistem informasi absensi ini hanya untuk pegawai PT. PP. London Sumatra Indonesia

    Tbk.

    2. Mengubah sistem absensi pegawai dari manual menjadi sistem fingerprint.

    3. Input data absensi menggunakan fingerprint.

    I.3. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan

    I.3.1. Tujuan

    Adapuntujuan PKL yang dilaksanakan oleh Mahasiswa STMIK Potensi Utama

    Medan, adalah sebagai berikut :

    a.

    Mengetahui sistem yang sedang berjalan mengenai sistem absensi pegawai pada PT.

    PP. London Sumatra Indonesia Tbk.

    b. Menganalisis sebuah sistem informasi absensi pegawai pada PT. PP. London Sumatra

    Indonesia Tbk dengan sistem fingerprint.

    c. Untuk mengetahui bagaimana sebuah program database dapat membantu penyimpanan

    dan penyampaian informasi tentang data absensi pegawai dengan cepat dan akurat.

    I.3.2. Manfaat

    Selain mempunyai tujuan-tujuan, praktek kerja lapangan juga mempunyai manfaat-

    manfaat yang berguna bagi mahasiswa, antara lain :

    4

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    11/3

    xi

    a.

    Dapat memahami dan mengetahui secara langsung proses dan prosedur kerja sistem

    absensi pegawai yang menggunakan sistem fingerprint.

    b. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam mengatasi permasalahan yang

    ada.

    I.4. Metode Pengumpulan Data

    Adapun teknik penggumpulan data yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data

    dan fakta dilapangan antara lain adalah :

    1. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan

    peninjauan langsung ke lokasi penelitian melalui langkah-langkah berikut :

    a. Metode pengamatan (observation research) yaitu saya mengadakan pengamatan

    langsung pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Metode ini dilakukan untuk

    mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang

    dapat membantu langkah selanjutnya dalam rangka pembangunan sistem informasi.

    Hasil pengamatan yang saya dapat yaitu ketidaksamaan dalam sistem absensi pada

    pegawai tetap dan pegawai tidak tetap di perusahaan tersebut.

    b. Metode wawancara (interview research), wawancara ini dilakukan dengan cara

    mengadakan komunikasi langsung dengan orang-orang yang mempunyai peranan

    penting di perusahaan tersebut yaitu: Pegawai, Kepala Departemen IT dan bagian

    HRD (Human Resource Development) yang memberikan informasi yang

    berhubungan dengan sistem absensi pegawai. Saya melakukan wawancara kepada

    Bapak Razali sebagai salah satu pegawai di Departemen IT. Adapun pertanyaan

    saya pada saat wawancara, yaitu:

    1)

    Bagaimana sistem absensi pegawai yang sedang berjalan di perusahaan ini?

    5

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    12/3

    xii

    2)

    Apakah semua pegawai di perusahaan ini sudah menggunakan sistem

    absensi yang sama?

    3) Apakah ada perbedaan sistem absensi pada pegawai tetap dan pegawai tidak

    tetap diperusahaan ini?

    2. Penelitian pustaka (library research), sebuah metode penelitian berdasarkan

    kepustakaan yang dilakukan penulis dengan cara membaca buku literatur yang

    berhubungan dengan Analisa Sistem. Penulis melampirkan buku yaitu (Tata Sutabri, S.

    Kom., MM Analisa Sistem Informasi, Andi).

    I.5. Waktu dan Lokasi Praktek Kerja Lapangan

    Adapun pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini berlangsung selama empat

    minggu, dimulai tanggal 16 September s/d 16Oktober 2013, Praktek Kerja Lapangan

    (PKL) dilaksanakan di PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk.Praktek Kerja Lapangan ini

    dilakukan sebagaimana para staf/pegawai masuk kerja yaitu dari pagi pukul 08.00 Wib

    sampai dengan pukul 16.30 Wib.

    6

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    13/3

    xiii

    BAB II

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    II.1. Sejarah Singkat Perusahaan

    PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, yang berkantor di jalan Jenderal Ahmad Yani

    NO. 2 Medan-Sumatera Utara pada tahun 1904, berdasarkan Akta Notaris Raden

    Kadirman No. 93 tanggal 18 Desember 1963. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri

    Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.J.A5/ 121/ 20 Tanggal 14

    September 1963, tambahan No. 531. Perusahaan ini mengelola bermacam-macam usaha

    antara lain:

    1. Industri dan Bahan kimia

    2. Perkebunan

    3. Pauls (yang terdiri dari bermacam-macam dagang)

    4. Perdagangan umum Internasional.

    Semua usaha di atas tersebar di seluruh dunia tetapi untuk di Indonesia perusahaan ini

    hanya bergerak di bidang perkebunan saja. Harrison dan Crosfield mulai beroperasi di

    Indonesia sejak tahun 1906 dan perkebunan ini pada mulanya merupakan bekas hak

    konsesi berdasarkan perjanjian antara Zelf B Elstuut dengan beberapa perusahaan Rubber

    Company Ltd, yang disahkan residen Sumatera Timur.

    Untuk memperluas usahanya pada tahun 1962 sampai 1963 perusahaan ini

    menggabungkan diri dengan perusahaan perkebunan di Sumatera Utara. Dengan demikian

    penggabungan kedua perusahaan ini terbentuk PT. PP.London Sumatra Indonesia Tbk.

    7

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    14/3

    xiv

    Pada masa konfrontasi dengan Malaysia, terjadi konflik antara pemerintah Inggris dengan

    Indonesia yang menyebabkan kaum buruh perkebunan dan pemerintah Republik Indonesia

    berinisiatif mengambil alih kepengurusan perusahaanuntuk meneruskan aktivitas yang

    terkendala.

    Selanjutnya pada tahun 1964 kepengurusan ini diserahkan kepada badan pengawas

    pemerintah daerah. Tetapi dalam tahun tersebut terjadi lagi perubahan berdasarkan

    ketetapan Presiden No.6 tahun 1964 diadakan perjanjian ini mulai berlaku tanggal 20

    Maret 1968.

    Isi perjanjian tersebut adalah:

    1.

    Pengambilan hak milik kepada Harrison dan Crosfield Ltd di SumateraUtara.

    2. Kerjasama di bidang perkebunan karet, kelapa sawit, proyek pertanianlainnya dan

    proyek bahan pangan.

    Perjanjian berdasarkan:

    1. Instruksi Presidium Kabinet No.28/ U/ IN/ 12/ 1966,tanggal 12 Desember 1966 dan

    semua peraturan lain yang berhubungan denganpengendalian perusahaan-

    perusahaan asing.

    2. Undang-undang No. 1 Tahun 1967 mengenai Penanaman Modal AsingIndonesia.

    Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir

    terjadi pada tanggal 25 Juli 1967, sehubungan dengan perubahan Menteri Kehakiman

    Republik Indonesia dengan surat keputusan No.C2-6275. HT. 01. 04 tahun 1997.

    Sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana diatur oleh

    Undang-Undang No.1/ 1995, perubahan nama perusahaan menjadi PT. PP. London

    Sumatra Indonesia Tbk. Serta perubahan tempat kedudukan perusahaan menjadi di Jakarta.

    8

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    15/3

    xv

    Perusahaan ini mengelola hak tanah perkebunan yang disebut Hak Guna Usaha

    (HGU), berlaku selama 30 tahun dengan obsi pembaharuan. Semua Hak Guna Usaha

    berakhir tahun 1998. Pada tanggal 31 Desember 1997 perusahaan telah memperoleh

    kembali perpanjangan Hak Guna Usaha selama 25 tahun hingga tahun 2003.

    II.1.1. Jenis Usaha

    PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. (PT. LONSUM) merupakan salah satu

    perkebunan yang masih membudidayakan tanaman karet selain kelapa sawit, kakao, teh,

    kopi dan sebagai produsen benih kelapa sawit dan kakao. Operasional PT. PP. London

    Sumatra Indonesia, Tbk. bergerak dalam bidang perkebunan yang terdiri dari: Perkebunan

    kepala sawit, Perkebunan Karet, Perkebunan Coklat, Perkebunan Kopi, Perkebunan

    Kelapa, dan Perkebunan Teh.

    Perkebunan-perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan ini tersebar diberbagai daerah-

    daerah yaitu:

    1. Daerah Langkat (Kebun Turangie, Kebun Namu Tongan, Kebun Pulau Rambong,

    Kebun Bungara).

    2.

    Daerah Serdang (Kebun Bagerpang, Kebun Sei. Merah).

    3. Daerah Rampah (Kebun Rambong Sialang, Kebun Sei. Bulan, Kebun Bah Bulian).

    4. Daerah Asahan, Kebun Gunung Melayu).

    5. Daerah Pulau Jawa (Kebun Kertasari, Kebun Baambessie).

    6.

    Daerah Sulawesi (Kebun Balambessie, Kebun Palang Isang).

    PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. juga melakukan pengelolahan yang

    dilakukan dibeberapa pabrik yang terdapat ditiap-tiap daerah. Hal ini bertujuan untuk

    9

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    16/3

    xvi

    mencapai effisiensi kerja yang menghemat biaya angkutan. Hasil perkebunan dan

    pengolahan dari pabrik-pabrik yang akan dijual keluar negri maupun dalam negri terdiri

    dari: minyak kelapa sawit, biji kelapa sawit, coklat, kopra dan teh.

    II.1.2. Kinerja Usaha Terkini

    1. Produksi

    Tingkat rata-rata rendemen CPO Lonsum pada tahun 2008, merupakan salah satu

    yang tertinggi di dunia. Kegiatan operasional Lonsum mencakup pengelolaan perkebunan

    dari tahap pengembangan hingga tahap produksi; pengoperasian pabrik pengolahan

    minyak sawit dan produk turunan sawit, karet remah, biji kakao, kopi dan teh, engineering

    dan sistem pengelolaan proyek maupun pengendalian seluruh kegiatan perkebunan dan

    pabrik pengolahan, termasuk prasarana pendukungnya seperti jalan, perumahan dan sarana

    umum di sekitar perkebunan. Selain itu, Lonsum juga mengoperasikan fasilitas penelitian

    dan pengembangan yang berkonsentrasi pada kegiatan pembibitan dan persemaian,proteksi

    tanaman, serta pengendalian dampak lingkungan dan pencapaian proses pengembangan

    yang berkelanjutan.

    a) Lahan perkebunan

    Sejak tahun 2008 Lonsum telah mulai mengelola kembali lahan-lahan

    perkebunan sawit dan karet yang sempat terabaikan. Lonsum memiliki dan

    mengoperasikan areal perkebunan seluas 65.578 hektar yang tersebar di berbagai

    penjuru nusantara, dan kini tengah mengupayakan pengembangan perkebunan

    plasma seluas 31.553 hektar, yang hasilnya akan diolah di pabrik Lonsum sesuai

    dengan perjanjian kontrak.

    10

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    17/3

    xvii

    Perkebunan kelapa sawit merupakan lahan usaha Lonsum terbesar, dengan luas

    areal 41.870 hektar di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.

    Perkebunan karet meliputi lahan seluas lebih dari 17.600 hektar terutama terletak di

    Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. Perkebunan kakao

    mencakup areal seluas kurang lebih 4.400 hektar dari lahan yang ditanami, dan

    perkebunan teh seluas hampir 600 hektar di dataran tinggi Jawa Barat yang subur

    Lebih dari 85% keseluruhan areal perkebunan karet, kakao dan teh berada pada

    tahap menghasilkan. Sementara 27.359 hektar perkebunan kelapa sawit di

    Sumatera Utara merupakan kebun produktif dengan prasarana yang sudah tertata

    rapi. Sisanya seluas 9.277 hektar sebagian besar merupakan perkebunan kelapa

    sawit yang baru mulai matang dalam berbagai tahap pengembangan di Sumatera

    Selatan dan Kalimantan Timur.

    Langkah konkrit ke arah sasaran tersebut di atas adalah membagi perkebunan

    Lonsum menjadi beberapa Strategic Business Unit (SBU) dan menempatkan

    seorang General Manager (GM) yang bertanggung jawab atas sasaran kinerja

    masing-masing SBU. Pada tahun 2008, Perseroan menambah empat GM yang

    ditunjuk berdasarkan proses seleksi yang ketat, sehingga jumlah keseluruhan GM

    menjadi sepuluh pada akhir tahun tersebut. Salah seorang GM juga memiliki

    tanggung jawab fungsional guna mengelola kebun sawit plasma Perseroan yang

    luas di Sumatera Selatan. Prioritas utama dalam waktu dekat adalah memecahkan

    berbagai masalah pertanahan yang diwarisi. Sebuah studi dilakukan sejak akhir

    tahun guna mengupayakan terobosan dalam skema usaha plasma agar

    11

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    18/39

    xviii

    b)

    Pengiriman Tepat Waktu

    Salah satu tujuan utama pendekatan baru ini adalah untuk menyatukan berbagai

    elemen dalam sistem transportasi dan penyimpanan ke dalam landasan terpadu

    menyeluruh. Dengan landasan semacam ini tidak hanya akan meningkatkan

    efektivitas dalam pengiriman komoditas Lonsum, namun juga dalam pengiriman

    serta penyimpanan pupuk, peralatan dan suku cadang pabrik, bahan bakar solar,

    dan segala yang dibutuhkan oleh perkebunan.

    2. Pemasaran

    Selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei Lais di Palembang menjadi awal

    upaya Lonsum mengalihkan basis penjualan CPO dari ex-pabrik menjadi ex-tangki

    timbun, yang lebih menguntungkan. Komoditas yangdipasarkan Lonsum merupakan hasil

    dari perkebunan yang dikelolanya sendiri, yaitu produk.

    3. Penjualan

    Keunggulan Lonsum dalam hal mutu dan penyediaan produk memungkinkan

    Perseroan memperoleh pembiayaan penjualan yang menguntungkan dengan jaminan

    piutang Perseroan.

    a) Kantor Pemasaran Singapura

    Di tahun 2008 Lonsum mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemasaran dan

    penjualannya melalui kantor Singapura, mengerahkan segenap daya untuk

    mengembangkan pangsanya di pasar internasional. Lonsum tengah membangun

    kembali reputasinya sebagai pemasok andal produk kelapa sawit, karet, kakao dan

    teh, terutama melayani pembeli dari kalangan industri seperti pialang komoditas

    global, perusahaan pengolah makanan dan sebagainya.

    12

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    19/3

    xix

    b)

    Penjualan CPO

    Pada tahun 2008 Lonsum berhasil melakukan diversifikasi pemasaran CPO

    sehingga mampu meningkatkan jumlah pelanggan. Perkembangan ini berawal dari

    selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei Lais di Palembang, yang

    merupakan langkah awal upaya Lonsum mengalihkan metode penjualan CPO di

    Sumatera Selatan dari ex-pabrik ke ex-tangki timbun. Hasilnya, kami mampu

    menambah jumlah pelanggan secara signifikan serta menikmati keuntungan dari

    perolehan harga pasar CPO yang berlaku.

    c)

    Penjualan Komoditas Lainnya

    Penjualan karet, kakao dan teh di sepanjang tahun 2008 menunjukkan hasil yang

    cukup menggembirakan meskipun masing-masing komoditas ini memiliki prospek

    yang berbeda. Permintaan akan produk karet alam sedikit menurun akibat lesunya

    pasar otomotif di Cina, yang merupakan pasar karet alam terbesar di dunia.

    Sementara melonjaknya harga minyak bumi belakangan ini, tidak mempengaruhi

    stabilitas harga karet alam, berbeda dengan harga karet sintetis yang terbawa naik.

    Bumi belakangan ini, tidak mempengaruhi stabilitas harga karet alam, berbeda

    dengan harga karet sintetis yang terbawa naik.

    4. Penanganan Logistik

    Pengelolaan informasi dan peningkatan sisi keamanan akan menjadi salah satu fitur

    utama penanganan logistik dan transportasi terpadu.Pengelolaan logistik yang baik dan

    benar, terutama dalam hal penanganan dan pengiriman tandan buah segar kelapa sawit

    (TBS) dari perkebunan ke pabrik pengolahan, dan pengiriman CPO dari pabrik ke tangki

    13

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    20/3

    xx

    timbun, sangat mempengaruhi biaya operasional maupun mutu CPO yang sampai ke

    tangan pelanggan.

    Mutu CPO sangat bergantung pada rendahnya kandungan asam lemak bebas (FFA), di

    mana kadar FFA akan meningkat apabila TBS tidak ditangani secara benar, atau terlambat

    waktu pengirimannya ke pabrik pengolahan, dan pengiriman CPO dari pabrik ke tangki

    timbun, sangat mempengaruhi biaya operasional maupun mutu CPO yang sampai ke

    tangan pelanggan. Mutu CPO sangat bergantung pada rendahnya kandungan asam lemak

    bebas (FFA), di mana kadar FFA akan meningkat apabila TBS tidak ditangani secara

    benar, atau terlambat waktu pengirimannya ke pabrik.

    Untuk itu, Lonsum berencana untuk merombak pengelolaan logistiknya melalui

    pengembangan sistem terpadu yang memungkinkan Perseroan untuk melakukan

    pengiriman tepat waktu, hemat biaya, namun tetap aman.

    Pada tahun 2008, Lonsum diuntungkan oleh perubahan penyerahan CPO dari ex-

    pabrik ke ex-tangki timbun, dengan berkurangnya rata-rata stok CPO di pabrik. Hal ini

    dapat menekan biaya penyimpanan selain juga risiko penurunan mutu CPO.Upaya

    penanganan dan pengelolaan transportasi maupun logistik terpadu akan meningkatkan

    keunggulan Lonsum dengan semakin pendeknya jalur distribusi sebagaimana telah

    diupayakan untuk produk CPO. Inisiatif ini akan mulai dijalankan pada tahun 2008 di

    mana Lonsum akan menggunakan pendekatan yang sama sekali baru dalam menangani

    transportasi maupun logistik dengan berbagai keunggulan strategis.

    Sebagai langkah awal, Lonsum akan melakukan investasi pada pengadaan armada truk

    maupun tongkang, yang sepenuhnya akan dikendalikan oleh Perseroan. Armada

    pengangkutan Lonsum akan dilengkapi dengan sistem navigasi satelit (GPS) agar mobilitas

    14

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    21/3

    xxi

    masing-masing kendaraan dapat dipantau setiap saat. Peningkatan pengelolaan sistem

    informasi dan pengamanan akan menjadi salah satu fitur utama dalam penanganan logistik

    dan transportasi terpadu, dan merupakan suatu prioritas Rencana cetak biru bagi

    pengembangan teknologi informasi Lonsum yang baru juga telah mencakup sistem

    informasi manajemen yang menunjang kegiatan logistik terpadu.

    5. Kinerja Saham LSIP & Perkebunan di BEJ

    LSIP kembali terpilih menjadi salah satu saham pilihan yang membentuk indeks harga

    saham LQ45 BEJ. Biro Direksi Lonsum mengelola komunikasi internal maupun eskternal

    Perseroan.

    Kebijakan dan prosedur tata kelola perusahaan di lingkungan Lonsum diterapkan serta

    dipantau oleh Biro Direksi di bawah kendali langsung Presiden Direktur. Selain aspek tata

    kelola, Direktorat tersebut juga mengawasi empat departemen lainnya, yaitu Departemen

    Komunikasi Perusahaan, Hubungan Investor, Sekretaris Perusahaan dan Hukum, serta

    Hubungan Pemerintahan dan Kemasyarakatan.

    II.2. Struktur Organisasi

    Struktur organisasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatuorganisasi atau

    perusahaan. Fungsi struktur organisasi diantaranya adalah untuk pembagian wewenang,

    menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi. Dengan demikian,

    kegiatan yang dalam suatu perusahaan disusun teratur sehingga tujuan yang telah

    ditetapkan dapat dicapai dengan baik.

    15

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    22/3

    xxii

    Dalam penerapannya struktur organisasi dari suatu perusahaan selaluberbeda-beda

    antara satu dengan yang lain. Untuk menetapkan suatu strukturorganisasi harus dillihat

    sesuai perusahaan dan lingkup kebutuhan perusahaan yang menggunakannya. Struktur

    organisasi sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan perusahaan. Jika struktur organisasi

    dapat dibentuk dengan tepat dapat mendukung pencapaian tujuan usaha. Tetapi jika

    sebaliknya maka akan terjadi ketidakteraturan Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan

    kegiatan kantor dan usaha sehingga akan sangat berpengaruh pada hasil usaha.

    Adapun struktur organisasi yang akan digunakan pada PT. PP. London Sumatra

    Indonesia Tbk adalah struktur organisasi gari s yang pelimpah wewenang berlangsung

    secara vertikal yaitu dari pimpinan tertinggi kepada para bagian atau departemen di

    bawahnya dan kemudian dilanjutkan kepada unit bawah departemen yang bersangkutan.

    Dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat

    diperoleh keuntungan sebagai berikut:

    1. Terwujudnya hubungan yang harmonis antar karyawan dalamperusahaan.

    2. Mendapat ketegasan fungsi dan tanggunng jawab dari masing-masingkaryawan.

    3. Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan.

    4. Terhindarnya konflik dalam pelaksanaan proses kegiatan kerja.

    Adapun strukutur organisasi pada perusahaan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk

    dapat di lihat pada gambar II.1.

    16

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    23/3

    xxiii

    STRUKT

    URORGANISASIPT.P

    P.LONDONSUMATRA

    INDONESIATbk

    GambarII.1.StrukturOrganisasi

    Sumber:PT.

    PP

    .LondonSumatraIndonesiaTbk

    17

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    24/3

    xxiv

    II.3. Bidang Kerja

    Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian atau departemen pada PT. PP.

    London Sumatra Indonesia Tbk dapat diketahui sebagai berikut:

    1. Dewan Komisaris

    a) Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan atau program kerja yang

    diajukan Presiden Direktur.

    b) Menyetujui kebijaksanaan yang diambil oleh Presiden Direktur dalam

    menggunakan cadangan dana menurut cara yang terbaik.

    c)

    Mengawasi jalannya perseroan.

    2. Presiden Direktur

    a) Membuat perencanaan kerja.

    b) Menyusun kebijaksanaan dan strategi perusahaan.

    3. Direktur Produksi

    a) Bertugas dan bertanggung jawab atas perencanaan dan pengaturan bidang produksi,

    baik kualitas maupun kuantitas.

    b) Membawahi semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh bagian produksi.

    4. Direktur Keuangan

    a)

    Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.

    b) Mengontrol pekerjaan yang dilaksanakan oleh bagian keuangan.

    5. Direktur Tanaman

    a) Mengadakan pengawasan kepada inspektur lapangan terhadap kepincangan yang

    terjadi dan dilakukan oleh staff dalam menjalankan tugas.

    b) Mengadakan pengawasan data dari perkebunan.

    18

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    25/3

    xxv

    6. Direktur Manajemen

    a)

    Mengadakan perencanaan tenaga kerja, pendidikan, kenaikan pangkat,

    pemberhentian staff dan karyawan.

    b) Mengurus segala urusan kesekretariatan.

    c) Bertindak sebagai Publik Relation perusahaan.

    7. Estate Departement

    a) Membuat laporan tahunan, bulanan dan laporan rutin.

    b)

    Mengatur peredaran uang tunai.

    c)

    Mengatur pemakaian modal.

    8. Training Sector

    a) Melaksanakan training untuk para staff dan karyawan.

    b) Menyusun perencanaan kebutuhan training.

    9. Enginering Departement

    a) Pembelian barang untuk pabrik.

    b) Pemeliharaan mesin-mesin.

    c) Membuat peta lokasi pabrik dan kebun.

    10. Internal Audit

    a)

    Melaksanakan pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

    b) Bertanggung jawab penuh kepada direktur utama perusahaan.

    19

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    26/3

    xxvi

    II.4. Mekanisme Sistem Yang Sedang Berlangsung

    Adapun mekanisme sistem absensi pegawai yang sedang berlangsung pada PT. PP.

    London Sumatra Indonesia Tbk yaitu dengan menggunakan sistem fingerprint. Pertama

    kali untuk menggunakan mesin fingerprint untuk mengisi absensi pegawai, maka seorang

    pegawai harus melakukan registrasi atau penginputan data pribadi pegawai berupa nomor

    ID, nama, jabatan, bagian departemen dan scanning sidik jari pegawai, hal ini digunakan

    untuk mendapatkan contoh sidik jari yang kemudian dijadikan template sidik jari

    kemudian di simpan dalam database yang tersimpan dalam chip penyimpanan.

    Kemudian mesin akan mengidentifikasi sidik jari pada saat jari ditempelkan pada

    sensor fingerprint. Mesin akan mengidentifikasi pola jari yang berupa guratan untuk

    dijadikan rumus template kemudian dibandingkan dengan data yang sudah disimpan pada

    databese oleh chip pemroses. Selama verifikasi, template yang tersimpan dibandingkan

    dengan sidik jari pegawai yang sedang melakukan scanning untuk konfirmasi identitas

    pegawai. Pegawai dapat diverifikasi pada alat absensi yang sudah mempunyai template

    sidik jari.

    Setelah pegawai melakukan verifikasi dan mendapatkan hasil, selanjutnya diberikan

    sinyal pada display apabila scanning sidik jari pegawai sesuai dengan sidik jari yang

    tersimpan pada mesin fingerprint maka sistem akan membaca data pegawai yang tersimpan

    pada database mesin kemudian ditampilkan pada layar berupa nama dan nomor id .

    Kemudian mesin akan mencatat jam, tanggal, id pegawai, dan nomor mesin yang

    digunakan pegawai untuk melakukan scanning sidik jari dan menyimpan data absensi

    tersebut berupa file. Data yang dihasilkan dari mesin absensi sidik jari berupa record chek

    in dan chek out atau log transaksi. Data record akan dikalkulasi oleh aplikasi yang berisi

    20

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    27/3

    xxvii

    parameter-parameter yang telah disesuaikan dengan jadwal kerja pada PT. PP. London

    Sumatra Indonesia Tbk. Hasil data absensi pada akhirnya akan menghasilkan data laporan

    dari record masuk, pulang, terlambat, pulang capat sampai total jam kerja sesuai kebutuhan

    perusahaan.

    21

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    28/39

    xxviii

    BAB III

    ANALISA DAN PERANCANGAN

    III.1. Analisa Masalah

    Laporan ini merupakan hasil dari pengamatan tentang masalah yang selama ini terjadi

    saat melakukan kegiatan PKL di PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. Dalam hal ini

    penulis akan mengemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang akan di

    bahas. Teori yang akan di kemukakan merupakan dasar untuk meneliti masalah yang akan

    di hadapi pada saat melakukan kegiatan PKL di PT. PP. London Sumatara Indonesia, Tbk.

    PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang

    bergerak dalam bidang Agro Bisnis. Dalam kegiatannyaPT. PP. London Sumatra Indonesia

    sudah menggunakan alat FingerPrint dalam sistem absensi pegawainya. Dalam kegiatan

    tersebut penulis menemukan masalah pada alat FingerPrint di perusahaan tersebut, yaitu

    hasil scanning alat FingerPrint sangat tergantung daripada kualitas sidik jari.

    Untuk itu penulis akan menganalisa dan mencari solusi masalah absensi dengan

    menggunakan mesin FingerPrint di PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk.

    III.1.1. Analisa Input

    Untuk menghasilkan informasi dalam bentuk laporan maka perlu di lakukan proses

    analisa terhadap suatu data menjadi sumber informasi pada pengolahan data absensi

    pegawai pada PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. dengan menggunkan mesin sidik

    jari (fingerprint).

    22

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    29/3

    xxix

    III.1.2. Analisa Proses

    Berikut adalah Flow Of Document absensi pegawai di PT. PP. London Sumatra

    Indonesia, Tbk.

    23

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    30/3

    xxx

    Pegawai Adm.Personalia Penggajian HRD

    Gambar : III.1. FOD Proses Absensi Pegawai

    Registrasi I/OPegawai Untuk

    Sidik Jari

    ID Pegawai

    dan Sidik Jari

    Input Data

    Pe awai

    Data

    PegawaiDBO

    Absensi

    Data Absensi

    Pegawai

    DataAbsen

    DBO

    Cetak Laporan

    Laporan

    Lap. Abs Yangbelum di ACC

    Laporan2

    Absensi

    Lap. Absensi

    Yang Sudah di

    ACC

    Lap. AbsensiYang Belum di

    ACC

    Verifikasi DataAbsensi

    Pegawai

    24

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    31/3

    xxxi

    III.1.2. Analisa Output

    Data output adalah merupakan data yang berbentuk file atau dokumen adminstrasi

    yang di akses melalui alat FingerPrint.

    III.2. Evaluasi Sistem Yang Berjalan

    Sistem absensi FingerPrint yang sedang berjalan di PT. PP. London Sumatra

    Indonesia Tbk. saat ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu :

    1. Kelebihan Sistem

    Adapun kelebihan di dalam penggunaan sistem absensi FingerPrint di PT. PP.

    London Sumatra Indonesia Tbk, yaitu:

    1.Dengan menggunakan mesin absensi sidik jari (FingerPrint) akan membuat

    karyawan lebih menghargai waktu dan datang tepat waktu.

    2.

    Ruangan kantor seperti ruangan arsip atau ruangan lainnya akan aman karena

    hanya orang yang memiliki akses yang bisa masuk.

    3.Data absensi tersimpan dan tersusun denga rapi sehingga mudah bagi direktur

    dan HRD untuk mengaksesnya.

    2. Kekurangan Sistem

    Sensor sidik jari tidak dapat mengenali jari yang basah, maka untuk pegawai yang

    tangan sering berkeringat akan sedikit kesulitan saat melakukan absensi pada mesin

    FingerPrint.

    25

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    32/3

    xxxii

    III.3. Strategi Pemecahan Masalah

    Adapun strategi pemecahan masalah dari sistem absensi sidik jari atau FingerPrint

    yang ada di PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. adalah sebagai berikut :

    a. Petugas teknisi hendaknya mengecek sistem absensi FingerPrint secara berkala

    baik terhadap pengkabelan maupun programnya untuk mencegah timbulnya

    permasalahan yang ada di FingerPrint tersebut.

    b. Setiap permasalahn yang timbul di FingerPrint hendaknya agar langsung di

    konsultasikan ke teknisi agar dapat penanganan yang cepat dan tepat guna

    kelancafran proses absensi di perusahaan tersebut.

    c.

    Penempatan mesin sidik jari atau FingerPrint harus diperhatikan karena LCD dan

    sensor mesin FingerPrint sangat sensitif dengan keadaan yang berudara lembab,

    berair dan hindari kontak langsung denga sorotan cahaya yang berintensitas tinggi

    seperti cahaya matahri atau lampu.

    III.4. Perancangan

    Dalam perancangan prosedur bertujuan untuk memberikan gambaran yang akan

    dibangun, serta memberikan gambaran bagaimana sistem ini bekerja dengan kata lain

    perancangan dapat didefinisikan sebagai gambaran/ pembuatan sketsa dari beberapa

    elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang berfungsi di dalam perancangan

    penyusun mengambarkan urutan langkah-langkah dan tahapan-tahapan untuk

    menyelesaikan suatu masalah dengan logis, sederhana dan jelas.

    III.4.1. Konteks Diagram

    Diagram konteks (Contex Diagram) merupakan bagian dari DFD yang berfungsi

    untuk memetakan model lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal

    26

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    33/3

    xxxiii

    yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram kontek ialah diagram yang dipergunakan

    untuk menggambarkan hubungan antar file-file yang dipergunakan dalam sistem.

    Penyimpanan data (Data Store) yang digunakan secara bersamaan antara sistem

    dengan terminator.Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau

    sebaliknya dibuat lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan sistem

    data store dalam diagram konteks dibenarkan dengan syarat simbol tersebut merupakan

    bagian dari lingkungan diluar sistem.

    Adapun diagram konteks sistem absensi pegawai dapat dilihat pada gambar III.4

    Gambar III.2. Diagram Konteks Analisa Sistem Informasi Absensi

    Pegawai pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk.

    o

    ANALISA

    SISTEM

    INFORMASI

    ABSENSI

    Pegawai HRD

    Penggajian

    ID, nama, jabatan,departement, dan

    sisik jari

    Laporan absensi

    untuk di ACC

    Laporan absensi yangsudah di Verifikasi

    Laporan absensi

    yang sudah di ACC

    27

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    34/3

    xxxiv

    Keterangan Konteks Diagram :

    1.

    Karyawan

    Melakukan pengaksesan ID, nama, jabatan, departemen, dan sidik jari ke sistem.

    2. Human Resoutce Departemen (HRD)

    Membuat laporan absensi pegawai untuk di ACC.

    3. Penggajian

    Menerima laporan absensi pegawai yang sudah di ACC.

    III.4.2. DFD (Data Flow Diagram)

    Data Flow Diagram adalah representasi grafik dari sebuah sistem, yang

    menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara

    komponen tersebut serta asal tujuan dan penyimpanan dari data tersebut.

    Adapun Data Flow Diagram (DFD) Level 0 yang berjalan pada Sistem Analisa

    Absensi adalah sebgaia berikut:

    28

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    35/3

    xxxv

    Gambar III.3. DFD Level 1 Analisa Sistem Absensi Pegawai

    1.1

    Memasukkan Data

    Absensi Pegawai

    1.2

    Melakukan Input

    Pengabsenan

    1.3

    Verifikasi Data

    Absensi

    1.4

    Cetak Laporan

    Pegawai

    HRD

    Penggajian

    D1 Pegawai

    D2 Absensi

    D3 Verifikasi data

    Pegawai

    ID, nama,jabatan,departe-ment, sidik ari

    Data Pegawai

    Data AbsensiVerifikasi

    Data

    Absensi

    Data Absensiyang sudahdi Verifikasi

    Laporan Absensi

    untuk di ACC

    Laporan Absensian sudah di ACC

    DataPe awai

    DataAbsensi

    Verifika-si DataAbsensi

    29

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    36/3

    xxxvi

    Adapun uraian dari DFD (Data Flow Diagram) Level 1 diatas adalah sebagai berikut:

    1.

    Pegawai melakukan registrasi atau pendaftaran sidik jari ke bagian Adm.Personalia

    untuk menindaklanjuti proses pengabsenan dan menghasilkan data pegawai.

    2. Pegawai yang telah melakukan registrasi dapat melakukan pengabsenan ke mesin

    sidik jari dan menghasilkan data absensi.

    3. Data absensi akan diverifikasi oleh HRD dan menghasilkan verifikasi data

    pegawai.

    4.

    Data absensi yang telah selesai di verifikasi akan di cetak oleh bagina

    Adm.Personalia dalam dua rangkap yang diserahkan penggajian dan Human

    Resource Departement (HRD) untuk di ACC.

    5. Human Resource Departement (HRD) akan menerima laporan absensi untuk di

    ACC dan menyerahkan laporan absensi tersebut ke penggajian.

    6.

    Penggajian akan menerima laporan absensi yang sudah di ACC oleh Human

    Resource Departement (HRD).

    30

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    37/3

    xxxvii

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    IV.1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisa yang telah di jelaskan pada bab-bab sebelumnya dapat di

    tarik kesimpulan dari uraian yang telah di jelaskan sebelumnya di antaranya sebagai

    berikut:

    1.

    Dengan bantuan perangkat lunak program aplikasi, informasi yang dibutuhkan oleh

    bagian SDM umumnya dan bagian absensi (Adm.Personalia) khususnya dapat

    diperoleh dengan cepat, tepat dan mudah sehingga efesiensi waktu dan efektifitas

    kerja dapat terjaga.

    2. Sistem informasi absensi dan proses-proses di dalamnya yang telah

    terkomputerisasi dapat membantu perusahaan dalam melakukan proses

    pengabsenan dalam kinerjanya sesuai dengan harapan perusahaan.

    3. Proses absensi dengan menggunakan alat fingerprint ini dapat memberikan

    informasi absensi lebih akurat.

    4. Pembuatan penyusunan berupa laporan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

    31

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    38/39

    xxxviii

    IV.2. Saran

    Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. PP. London Sumatra Indonesia

    Tbk. dan melihat adanya kelebihan dan kekurangan pada berbagai sudut pandang, maka

    penulis menyarankan agar:

    1. Perlu peningkatan dalam hal pemahaman cara kerja mesin fingerprint bagi semua

    pegawai yang bekerja di PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk.

    2. Pemeliharaan dan pengembangan sistem harus terus dilakukan sesuai

    denganperkembangan kebutuhan informasi di dalam perusahaan dan

    perkembanganteknologi informasi (TI), sehingga dapat mencapai hasil yang lebih

    optimalpada saat ini maupun masa yang akan datang.

    3. Di harapkan memakai sistem fingerprint dalam pengabsenan seluruh pegawai di

    PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk.

    32

  • 5/20/2018 Contor Laporan PKL STMIK Potensi Utama Medan

    39/3

    xxxix

    DAFTAR PUSTAKA

    Jogianto H.M, 1989, Analisis dan Desain Sistem I nformasi : Pendekatan Terstruktur ,

    edisi kedua, Yogyakarta.

    John Burch, 1986, I nformation System Theory and Practice, edisi keempat, New york.

    Witarto, 2004, Memahami Teknik Infomatika, Cetakan Pertama, Informatika Bandung.