contoh tugas besar pemodelan sistem
TRANSCRIPT
TUGAS BESAR PERMODELAN SISTEM
“Waroenk Laundry”
DISUSUN OLEH:
MIFTAKHUL HUDA ERIK PERMADI (1102120073)
FAUZI RAMADHIAN (1102120082)
YUSSIWI PURWITASARI (1102120087)
TI-36-05
TELKOM UNIVERSITY
20114
DAFTAR ISIBAB I..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
2.1 Profil Perusahaan..........................................................................................................6
2.1 Visi dan Misi................................................................................................................6
2.2 Tahapan dan Dukungan Usaha.....................................................................................6
2.3 Outlet Perusahaan.........................................................................................................7
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan...................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................9
ANALISIS..................................................................................................................................9
3.1 6 Elemen Permasalahan...............................................................................................9
3.1 Sistem Stakeholder.......................................................................................................9
3.2 Hierarki System (Sistem Relevan)...............................................................................9
3.3 Influence Diagram......................................................................................................10
3.4 Rich Picture................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Usaha laundry merupakan salah satu bentuk usaha yang cukup menjanjikan. Di
era serba cepat kebutuhan manusia akan waktu sangat diperlukan keefektifan kita
mengelola dan memanejemen semua aktivitas rumah tangga membuat masyarakat ingin
serba praktis ,misalnya aktivitas sehari-hari seperti mencuci baju ,tidak semua
menyempatkan diri untuk mencuci, apalagi khusunya mahasiswa yang saat ini tugas
kuliah dari dosen yang bertumpuk-tumpuk membuat mereka enggan untuk mencuci dan
lebih mempercayakannya kepada jasa tukang cuci atau pengusaha laundry dengan
alasan menghemat waktu dan agar lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas
kuliahnya. Usaha laundry ini akan kami beri nama “ Laundry Gila” dengan slogannya
“ Tak ada yang segila sentuhan kami”, kami berharap melalui usaha ini kami akan
memberikan pelayanan-pelayanan yang tidak lazim diberikan pada usaha-usaha
sejenisnya, kedepannya kami berinisiatif usaha ini dapat memberikan corak yang
berbeda di dunia kewirausahaan. Dari uraian singkat diatas kami merumuskan beberapa
hal sebagai berikut yang melatar belakangi kami untuk mulai merintis usaha ini:
Memanfaatkan gaya hidup malas mencuci.
Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan,
dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian
mereka, dan menyerahkannya pada usaha laundry kiloan.
Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah menjadi
kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit menjadi
kering, oleh karenanya banyak yang menyerahkan pakaian kotor mereka ke laundry-
laundry. Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat
Oleh karena itu kami berniat merintis usaha laundry yang lain dari pada yang
lain, dimana kami mengusung laundry yang bertemakan mahasiswa , yaitu sebuah
layanan jasa pencucian pakaian yang menyesuaikan harga dengan kantong mahasiswa
tanpa mengurangi sedikitpun kepuasan dan kualitas. Selain itu, kami juga akan
membuat perpustakaan mini di tempat usaha guna menciptakan lingkungan yang
edukatif dimanapun dan kapanpun bagi para pelanggan, terkhusus untuk mahasiswa.
Sistem pemangkasan harga tersebut adalah sesuatu yang tidak mustahil selama
keuntungan yang didapatkan adalah keuntungan relative dan sifatnya kontinyu untuk
kelangsungan usaha ini.
Adanya kecenderungan gaya hidup praktis dan menyerahkan urusan cucian ke jasa laundry menimbulkan usaha jasa jenis ini menjadi marak di masyarakat. Selain karena perubahan gaya hidup juga karena tuntutan kesibukan yang memakan waktu dan tenaga, karyawan, mahasiswa, dan bahkan ibu rumah tangga, yang merasa tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian, dan energi mereka sudah digunakan untuk aktifitas mereka yang padat, sehingga lebih memilih menyerahkannya pada usaha laundry.
1.2 Rumusan Masalah
Jumlah permintaan yang dating dari pelanggan sangatlah tidak pasti karena kita tidak tahu apasaja yang terjadi diluar (pada pelanggan) sehingga kita juga tidak bisa memastikan jumlah persediaan bahan penolong dan pekerja yang dapat memberikan keuntungan maksimum dan juga kita tidak bisa memastikan kapan akan terjadi kejadian tak terduga seperti kerusakan fasilitas ataupun kesalahan seperti pakaian tertukar atau juga penggunaan bahan penolong yang berlebihan sehingga mengurangi keuntungan dan meningkatkan biaya kerugian yang terjadi.
Macam-macam biaya kerugian : Biaya ganti rugi pakaian yang tertukar. Biaya Perbaikan mesin yang rusak. Lemari penyimpanan baju untuk diambil yang penuh mengakibatkan inventory
semakin banyak dan inventory itu sendiri merupakan biaya secara tidak langsung.
Waroenk Laundry berusaha menyelesaikan permintaan dengan sebaik – baiknya dengan tujuan kepuasan pada pelanggan dan keuntungan maksimum untuk Waroenk Launnndry. Oleh karena itu, kesulitan yang terjadi sangat berpengaruh terhadap tujuan Waroenk Laundry seperti banyaknya biaya kerugian akibat kesalahan-kesalahan yang terjadi. Maka dari itu masalah yang terjadi pada Waroenk Laundry akan dimodelkan pada tugas ini.
1.3 Tujuan
a. Dapat merincikan sistem relevan dari Waroenk Laundryb. Dapat menjelaskan 6 elemen permasalahan dan stakeholder dari Waroenk Laundryc. Dapat memodelkan sistem produksi (pekerjaan) Waroenk Laundry dalam bentuk
Rich Pictured. Dapat memodelkan permasalahan Waroenk Laundry dalam bentuk Influence
Diagram
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
Waroenk Laundry® merupakan jasa laundry kiloan yang fokus pada segmen
pasar menengah bawah, dimana segmen ini memiliki populasi yang sangat banyak dan
padat. Walaupun menggarap segmen yang menengah bawah Waroenk Laundry® tetap
mengedepankan kualitas, dan pelayanan yang prima dengan adanya berbagai inovasi
yang diterapakan, pemakaian satu mesin untuk satu pelanggan dan jaminan satu hari
jadi karena laundry ini senantiasa hadir dan menemani pelanggan selama 24 jam
penuh.
Dukungan manajemen yang berdedikasi tinggi dan semangat untuk terus
berinovasi dan berkreasi menjadikan Waroenk Laundry® memiliki ciri khas tersendiri
dengan harga terjangkau dan kualitas yang prima sehingga menjadi pilihan utama bagi
pengguna jasa laundry. Selain itu waroenk laundry memiliki kebijakan jika ada baju
yang ketukar atau hilang akan diganti dengan setengah harga baju tersebut.
2.1 Visi dan MisiVISI
Menjadi perusahaan waralaba laundry tingkat nasional
MISI
Meningkatkan kualitas laundry dari segi pelayanan dan teknologi
Melakukan inovasi baik produk maupun penggunaan teknologi
Melayani pelanggan dengan ramah
2.2 Tahapan dan Dukungan Usaha
Tahapan
Dukungan
2.3 Outlet Perusahaan
Jawa Barat
1. Waroenk Laundry Sukabirus 1 (Jl. Sukabirus No.24E, Dayeuhkolot, Kab. Bandung)2. Waroenk Laundry Sukabirus 2 (Jl. Sukabirus, depan Masjid Syamsul Ulum IT Telkom, Kab. Bandung)3. Waroenk Laundry Bojongsoang (Jl. Bojongsoang Raya, seberang jembatan tol, Kab. Bandung)4. Waroenk Laundry Apartemen (Jl. Gotong Royong No.45, Kab. Bandung)5. Waroenk Laundry Jatinangor 1 (Jl. Raya Jatinangor, No.125, depan Jatinangor Town Square, Sumedang)6. Waroenk Laundry Jatinangor 2 (Jl. Raya Jatinangor, No.17, depan kantor BRI, Sumedang)7. Waroenk Laundry Jatihandap (Jl. Jatihandap, No.76, Bandung)8. Waroenk Laundry Kiaracondong (Jl. Kebaktian, No.4, belakang pertokoan GRIYA, Bandung)9. Waroenk Laundry Bogor (Jl. Jend Sudirman, depan taman peranginan, Bogor)10.Waroenk Laundry Cibiru (Gang Haji Kujang Jalan Raya Cibiru samping Kampus UIN, Bandung)
11.Waroenk Laundry Logam (Jl Terusan Logam no 83 Bandung)12.Waroenk Laundry Purwakarta (Perumahan CSR no 8 Jl Ibrahim Singadilaga, Purwakarta)13.Waroenk Laundry Tubagus Ismail (Jl Tubagus Ismail Raya no 8, Bandung)14.Waroenk Laundry Cileungsi (Jl Raya Jonggol Km 2,5 , Cileungsi Bogor)
Jawa Tengah
1. Waroenk Laundry Tembalang (Jl Banjarsari Raya no 17 Depan Bank BRI Tembalang, Semarang)
Jawa Timur
1. Waroenk Laundry Jombang (Jl Gubernur Suryo no 50, Jombang Jawa Timur)
Kalimantan Timur
1. Waroenk Laundry Timbau Tenggarong (Jl. K.H.Achmad Muksin, No.36A, Timbau, Tenggarong)
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Client
Franchise
CEO
Waroenk Laundry
Karyawan Outlet
Karyawan Outlet
BAB III
ANALISIS
3.1 6 Elemen PermasalahanDecision Owner : Pemilik Usaha Waroenk Laundry
Objective : Meminimalisir kerugian yang terjadi
Decision Criterion : Kerugian yang terjadi
Performance of Measure : Minimasi biaya kerugian
Control Input : Pemeliharaan mesin dan fasilitas, Ketelitian,
Context : Usaha Waroenk Laundry
3.1 Sistem StakeholderProblem Owner : Waroenk Laundry
Problem User : Pekerja
Problem Analyst : Mahasiswa Teknik Industri
3.2 Hierarki System (Sistem Relevan)
Minimasi Kerugian
Jumlah baju yang di cuci
Pelanggan
Umur mesin
Kapasitas Mesin
Stok detegen
Jumlah detergen
Waktu Operasi
Minimasi Kerugian OutputKapasitas Mesin Input
Umur Mesin InputHarga Detergen Input
Jadwal Perawatan InputJumlah Baju yang di Cuci Input
Waktu Operasi InputPelanggan Input Uncontrolable
Total Biaya Perawatan KomponenTotal Biaya Detergen Komponen
Jumlah Mesin Komponen
3.3 Influence Diagram
Model Sistematis
Takaran deterjen yang digunakan = Jumlah pakaian yang dicuci x Pemakaian deterjen standar
Jumlah deterjen percuma = Pemakaian deterjen aktual – Takaran deterjen yang yang digunakan
Jumlah pelanggan permesin = Jumlah pakaian yang dicuci / Kapasitas mesin cuci
Kerugian = Biaya ganti rugi pakaian + Biaya Detergen Percuma + Biaya perbaikan mesin
Data :
1 kali Cuci 45 menitCuci + kering 75 menit
1 kg 5-7 bajuKapasitas 1 mesin 3 kg
Penggunaan aktual detergen 1X cuci 3-4 sendok tehPenggunaan standar detergen 1 kg 1 sendok teh
Kerusakan mesin Setiap 2 bulanKerusakan baju Setiap 4 hari
Baju yang tertukar Jika sedang ramai pelanggan
3.4 Rich Picture