coal presentation
DESCRIPTION
ygugjhTRANSCRIPT
COALBATU BARA
KELOMPOK 4
ANGGA SEPTIAN ERDIYANTO (2313 030 059)
MOCH. DIMAS KHOIRUL UMAM (2313 030 038)
DEWI PUSPA ARIANI (2313 030 028)
LAILI ELYA FAUZIAH (2313 030 010)
VINDI ARIFKA (2313 030 002)
SAFIRA NOVIAH ISNANI (2313 030 034)
RYAN KURNIAWAN (2313 030 018)
DANIATUS SYAHR (2313 030 023)
KETERSEDIAAN BATU BARA
KETERSEDIAAN BATU BARA DI INDONESIA
Proses pembentukan batu bara :
JENIS – JENIS BATU BARA :
Bituminous
Gambut
LignitSubbituminous
Antrasit
JENIS - JENIS BATU BARA
Berwarna kecoklatanStruktur berporiKadar air sangat tinggiNilai kalori sangat Rendah (1700 – 3000kkal/kg)Sulfur tinggiAbu sangat tinggi
Berwarna hitamSangat rapuhKadar air tinggiNilai kalori Rendah (1500 – 4500kkal/kg)Sulfur tinggiAbu sangat tinggi
Berwarna hitam mengkilatStruktur kurang kompakKadar carbon tinggiNilai kalori tinggi (7000 – 8000kkal/kg)Sulfur sedikitKandungan abu sedikit
Berwarna hitam sangat mengkilatStruktur kompakKadar carbon sangat tinggiNilai kalori sangat tinggi (8300 kkal/kg)Sulfur sangat sedikitAbu sangat sedikit
Berwarna hitam mengkilatStruktur kurang kompakKadar carbon tinggiNilai kalori tinggi (7000 – 8000kkal/kg)Sulfur sedikitKandungan abu sedikit
- Moisture Content- Ash Content- Volatile Matter- Fixed Carbon
ANALISA PROXIMATE
Moisture Content (Total Moisture)
Tinggi rendahnya Moisture Content akan tergantung kepada :
a. Peringkat Batubarab. Size Distribusic. Kondisi pada saat sampling
Peringkat Batubara
• Semakin tinggi peringkat suatu batubara semakin kecil porositas batubara tersebut atau semakin padat batubara tersebut.
• Dengan demikian akan semakin kecil juga moisture yang dapat diserap atau ditampung dalam pori batubara tersebut.
Size Distribusi
• Semakin kecil ukuran partikel batubara maka semakin besar luas permukaannya.
• Hal ini menyebabkan akan semakin tinggi surface moisturenya. Pada nilai inherent moisture tetap maka Total Moisturenya akan naik dikarenakan naiknya surface moisture.
Kondisi pada saat Sampling
• Kondisi batubara pada saat disampling
• Size distribusi sampel batubara yang diambil terlalu besar atau terlalu kecil
• Cuaca pada saat pengambilan sampel
Ash Content
• Kadar abu dalam batubara tergantung pada banyaknya dan jenis mineral matter yang dikandung oleh batubara baik yang berasal dari inherent atau extraneous.• Kadar abu relatif lebih stabil pada batubara
yang sama. Oleh karena itu Ash sering dijadikan parameter penentu dalam beberapa kalibrasi alat preparasi maupun alat sampling.• Semakin tinggi kadar abu pada jenis batubara
yang sama maka semakin rendah nilai kalorinya.• Kegunaannya : Kadar abu dapat dijadikan
penentu apakah penambangan tersebut bersih atau tidak yaitu dengan membandingkan kadar abu dari data geologi atau planning dengan kadar abu dari batubara produksi.
Volatil Matter
Volatile Matter adalah bagian organik batubara yang menguap ketika dipanaskan pada temperatur tertentu.
• Kadar Volatile Matter dalam batubara ditentukan oleh peringkat batubara.• Semakin tinggi peringkat suatu batubara akan semakin rendah kadar Volatile Matternya.• Kegunaan : Volatile Matter digunakan sebagai parameter penentu dalam penentuan peringkat batubara.• Volatile Matter dalam batubara dapat dijadikan sebagai indikasi reaktivitas batubara pada saat dibakar.
Volatil Matter
Fixed Carbon
• Fixed carbon adalah material sisa setelah penentuan moisture content, volatile matter dan ash content.
• Nilai fixed-carbon adalah satu nilai yang digunakan dalam penentuan efisiensi dari peralatan pembakaran batubara.
ANALISA ULTIMATE
a. Carbon Content b. Hidrogen Content c. Oxygen Content d. Nitrogen Content e. Sulfur Content
Ultimate analysis adalah analisis yang memeriksa unsur-unsur zat organik dalam batubara, seperti karbon, hidrogen, nitrogen, sulfur dan oksigen. Unsur-unsur selain oksigen dapat dianalisis di laboratorium, sedangkan untuk oksigen sendiri bisa didapat dari perhitungan.
Kandungan itu dinyatakan dalam persen pada basis dan sampel dikeringkan pada suhu 105ºC dalam keadan bebas kelembaban dan abu. Analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kadar karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen, (N), dan sulfur (S) dalam karbon.
Prosedur analisis ultimat ini cukup ringkas, dengan memasukkan sampel karbon ke dalam alat dan hasil analisis akan muncul kemudian pada layar computer.
Analisis ultimat untuk menentukan kadar karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N) menggunakan alat LECO CHN 2000 dengan teknik infra merah (IR) dan analisis sulfur memakai LECO SC 632 dengan teknik infra merah. Metode yang digunakan berdasarkan ASTM (American Society for Testing and Materials)
ANALISA ULTIMATE
Klasifikasi Berdasarkan Rangking
• Berdasarkan Fuel RatioBerdasarakan Klasifikasi oleh ASTMRangking Fuel Ratio
(Fixed Carbon/Volatile Matter)
Antrachite 10 – 60
Semiantrachite 6 – 10
Semibituminous
3 – 7
Bitumnous 0,5 - 3
Berdasarkan GradenyaParameter Satuan Keterangan dan penjelasan
Kalori (Caloric Value) Kal/gr Mempresentasikan nilai energi yang terdapat pada batu bara dan kombinasi C, H, N dan S
Kelembaban (Moisture)
% Total Moisture merupakan jumlah dari Free dan Inherent Moisture. Parameter ini mempengaruhi pemakaian udara primer untuk mengeringkan batu bara
Zat Terbang (Volatile) % Mempengaruhi kesempurnaan pembakaran dan intensitas api. Voaltile matter didasarkan pada fuel carbon. Fuel carbon tinggi, maka carbon dalam batu bara yang tidak terbakar makin banyak
Kadar Abu (Ash Content)
% Semakin tinggi kadar abu, secara umum akan mempengaruhi tingkat pengotoran, keausan, dan korosi peralatan yang dilalui.
Kadar Sulfur (Sulfur Content)
% Kandungan sulfur ini berpengaruh terhadap tingkat korosi sisi dingin yang terdapat pada pemanas udara dan terhadap efektivitas penangkapan abu.
Kadar Karbon (Fixed Carbon)
% Nilai kadar karbon ini semakin bertambah seiring dengan meningkatnya kualitas batubara.
Ukuran (Coal Size) mm Ukuran batubara dibatasi pada rentang butir halus dan butir kasar. Butir paling halus (min 3 mm), sedangkan butir paling kasar (max 50 mm)
Tingkat ketergerusan HGI Untuk HGI lebih rendah, mesin harus beroperasi lebih rendah dari nilai standarnya untuk menghasilkan tingkat kehalusan yang sama.
Contoh Analisa Grade Batu Bara
PEMANFAATAN ABU BATU BARA
Dimanfaatkan tanpa merecovery komponen
Pemanfaatan untuk produksi alumina secara langsung tanpa pemungutan kembali silika terlebih dahulu
Pengolahan abu dengan pemungutan kembali silika
DIAGRAM PEMANFAATAN
Proses Leaching Silika
• Melarutkan dalam larutan alkali dan merekasikan dengan NaOH membentuk natrium silikat
Dampak Penambangan Batu Bara terhadap Lingkungan
Seperti yang diketahui, pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu air, tanah, udara, dan hutan.
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html
Air
Penambangan batubara secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah pencucian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html
Tanah
Tidak hanya air yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat pertambangan batubara ini, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi. Air kubangan tersebut mengadung zat kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe dan Mn dalam jumlah banyak bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak dapat berkembang dengan baik. SO4 berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah dan pH tanah, akibat pencemaran tanah tersebut maka tumbuhan yang ada diatasnya akan mati.
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html
Udara
Penambangan batubara menyebabkan polusi udara, hal ini diakibatkan dari pembakaran batubara. Menghasilkan gas nitrogen oksida yang terlihat cokelat dan juga sebagai polusi yang membentuk acid rain (hujan asam) dan ground level ozone, yaitu tipe lain dari polusi yang dapat membuat kotor udara. Selain itu debu-debu hasil pengangkatan batubara juga sangat berbahaya bagi kesehatan, yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan dalam jangka panjang jika udara tersebut terus dihirup akan menyebabkan kanker, dan kemungkinan bayi lahir cacat.
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html
Hutan
Penambangan batubara dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena lahan pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan adanya perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini juga bisa menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang semestinya menjadi daerah resapan air telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa.
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html
Laut
Pencemaran air laut akibat penambangan batubara terjadi pada saat aktivitas bongkar muat dan tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran juga dapat mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang ada di sekitar laut tersebut.
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html
Usaha Mengurangi Dampak Pertambangan
• Evaluasi perizinan yang telah diberikan, dan lakukan audit lingkungan semua usaha pertambangan batubara.
• Meninggikan standar kualitas pengelolaan lingkungan hidup dan komitmen untuk kelestarian lingkungan hidup. Menyusun kebijakan strategi pengelolaan sumber daya alam tambang.
• Setiap perusahaan diwajibkan mereklamasi bekas-bekas penambangan dan menjamin serta memastikan hasil reklamasi tersebut sesuai AMDAL. Dan pihak pemerintah harus mengawasi jalannya proses reklamasi tersebut, sehingga benar-benar yakin kalau proses reklamasi berjalan dengan baik dan menampakkan hasil.
• Menggunakan alat-alat penambangan dengan berteknologi tinggi sehingga meminimalisasi dampak lingkungan serta memperkecil angka kecelakaan dalam pertambangan batubara tersebut.
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html
TERIMA KASIH