cm gizi
DESCRIPTION
giziTRANSCRIPT
COMMUNITY MEDICINE Ter/ Kom 31
KEDOKTERAN KOMUNITAS PS M 45
Kedokteran komuniti Comunic 46 Harjono . 22/12/2006 yykedkom 10 yan-kes parpurna 52 Metode lit epid 54 SP – 49 SP 49 Community Medicine : : Suatu pendekatan yang menerapkan pengetahuan kedokteran guna meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan memperhatikan kebutuhn kesehatan dan keadaan Masyarakat, serta mengintervensinya dengan benar/tepat pada kelompok masyarakat di wilayah tertentu.
Tujuan umum : Menyiapkan Dokter yang mampu menjalankan pelayanan-kesehatan komprehensip untuk meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di daerah tertentu dengan menggunakan sumber daya (manusia & dana) yang tersedia dan mengikut sertakan Peran Serta Masyarakat
Tujuan khusus: 1.Memahami medan kerja di suatu wilayah tertentu dn menghayati kehidupan masyarakat 2.Mampu menegakkan diagnosa masyarakat 3.Mampu menyusun rencana program serta menyesuaikan program kesehatan secara lentur terhadap geografi dan sosial budaya masyarakat 4.Mampu memberikan Yan-Kes secara menyeluruh, meliputi usaha di bidang promotif, preventif, kuratif, dn rehabilitatif dan mampu menangani kasus rujukan . 5.Mampu meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam menggunakan sumber daya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 6. Menghayati kerja-sama tim maupun lintas sektoral dalam memecahkan Masalah kesehatan 7. Memahami Epidemiologi Kesehatan di wilayah tertentu. 8. Mampu mengadakan evaluasi hasil kegiatan.
Filosofi Community Medicine :
Go to the people Live among them Love them Learn from them Start with what they know Built on with what they have
Sedini mungkin calon dokter terjun ke masyarakat {mengenal masy } Segalanya dapat diketemukan di sana (masyarakat) Semuanya dapat dipelajari di sana { real setting } Kemandirian seorang dokter dimulai di sana {membangun - Jati diri seorang dokter terbentuk di sana -bersama masyar }
if I hear it, I forget if I see it, I remember if I do it, I know
Pengalaman Belajar Lapangan. ( P.B.L)
Orientasi pendidikan dokter. dalam pelaksanannya pendidikan dokter yang berorientasi pada masyarakat memberikan keseimbangan pada kedokteran klinik dan kedokteran masyarakat
Kedokteran klinik Kedokteran Masyarakat
I n d i v i d u Penderita Masyarakat /keluarga
Sakit/penyakit P r o b l e m persepsi sakit & sehat komplikasi penyakit / penyebab penyakitkondisi penderita agama, kebiasaan hidup kebiasaan hidup. tatanan kehidupan nilai-nilai sosio-budaya interaksi antar manusia dinamika masyarakat masalah lingkungan O r i e n t a s i (Henk G.Schmidt Mack Lpkin,Jr)
-intervensi sementara Yan-kes -perhatian terjaga sebelum & sesudah seperti Intervensi penyakit -pasien: individu -individu, keluarga, komunitas-orientasi organ & suborgan Yan-Kes -secara sistem -orang-2 diisolasi dari ling - -orang-2 berinteraksi dng seke- -kungannya -lilingnya
-berharap kepercayaan pasien -dukungan peran pada pasien-peran ahli -peran penolong-beaya tidak relevan -perhatian dng beaya seimbang-“penting sekali teknologi” -teknologi tepat guna-orientasi pada Diagnosis Yan-kes -orintasi keluaran secara fungsional
P e n d i d i k a n
Di kampus / rumah sakit F a s i l i t a s * Di kampus dan lapangan/masyarkLaborat, Yan-Kes yg masyarakat memadai *PKM, peralatan, pengangkutan, Komunikasi yg memadai S t a f f *Tenaga kerja yg cukup untuk jenis-jenis yang dibutuhkan *Peran staf yg mampu memberi semangat dan cakap dlam hal-hal yg dipelajari *Kejelasan tanggung jawab para staf
D a n a. *Dana yang cukup u/ yan-kes, pendidikan, penelitian.
P r o s e s *U/ yan-kes perawatan pasien *Yan-kes komprehensip bagi klompok-2 serta realisasi tujuan pddk masyarakat tertentu serta realisasi pddk
A k t i v i t a s *Kualitas perawatan pasien yg tinggi *Kualitas yan-kes yg baik thd klompok-2 Tim rumah sakit K o o r d i n a s i Tim kesehatan
Pengalaman Belajar Lapangan. (PBL)
PBL memberikan kesempatan kepada MHS:1. * mengenal masyarakat secara menyeluruh, *bertindak dan berperan sebagai anggota masyarakat. *memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
2. *adaptasi kehidupan di masyarakat dan lingkungan *adaptasi profesi dan sosialisasi profesi *mengalami tatanan nyata ( real setting ) di masyaraka *mempelajari ilmu-ilmu sosial yang relevans
3. *berkomunikasi secara efektif dan efisien, *menyelesaikan problema dengan memanfaatkan SDM & SDD
4. * PBL / praktek lapangan menunjang pengalaman klinik
5. *belajar secara aktif & mandiri * melatih kerja sama secara efektif dalam tim maupun lintas sektor – Petugas- tokoh masy
6. *menumbuhkan & membina sikap/mental dan ketrampilan profesional
Lingkup Pendidikan dalam COME *Pendidikan yang sifatnya kompleks, penuh dengan kombinasi-2 pengajaran/pendidikan kedokteran dan struktur / behavior masyarakat.
*Orientasi kesehatan: * mengetengahkan pengaturan kesehatan > penanganan penyakit * perbaikan kualitas Yan-kes peningkatan umur harapan hidup * jangkauan Yan-Kes lebih luas ( individu-keluarga – masyarakat) * jangkauan peningkatan alokasi sumber daya/ sumber dana * kondisi fisik masyarakat dan emosional kultural masyarakat * melibatkan peran serta masyarakat * Dokter –seorang- tidak diharapkan menangani sendirian sejumlah kesehatan.
*Masalah pokok: 1. Kebutuhan tim kesehatan (dalam gagasan) 2. Kebutuhan memperoleh ilmu-ilmu sosial: *sosiologi; *anthropologi sosial; *psychology; *ekonomi kedokteran *managemen dan *epidemiologi. 3. Kebutuhan terhadap ketrampilan dalam : * mengidentifikasi, *menggerakkan sumberdaya masyarakat, meliputi: -institusi formal & nonformal, *kemampuan bekerjasama tim / lintas sektor
*Community basis: ~Jaringan fasilitas Yan-kes, berada di tetangga dekat, kampung, tempat kerja, ~Lokasi belajar-mengajar termasuk klinik, rumah u/ yang tua, institusi rehab, ~Organisasi pendidikan dll. ~Struktur pembelajaran masyarakat yalah: *anatomi masy. *dinamika masy *Community’s cellular biology; *community physiology; *Sosiologi, *anthropologi–sosial; *pathologi masyarakat; *memberikan obat-2 alamiah
yaPerjalanan penyakit Siklus hidup. SDM/SDD secara alamiah. *sehat *umur dan ketergantungan *masyarakat *mulakerja secara biologis *bekerja dan kemandirian keluarga *masy. sosial*mulakerja timbul gejala-2 *adjusment – mid life *ketidak-akraban sosial *maintenen *saling beradaptasi *keakraban sosial*keadaan kritis. m. r. s *mencari identitas, *dukungan keluarga*rehabilitasi *ketergantungan masa kanak-2*kemampuan individu
Konsep diagnosis komunitas. (sebagian)
Individu Masyarakat* auto anamnesis Anamnesa *orientasi* hetero anamnesis mengenai ( seni komunikasi ) *observasi * keadaan : * wawancara /keluhan/gejala/penyakit * kuesioner Pemeriksaan *Inspeksi *survey-rimer/sekunder *Palpasi - kualitas / kuantitas*Perkusi *pengumpulan data – *Auskultasi -instansional –lingkungan*P. Laborat *P/Laborat (gizi, anemi/tb/kusta Diagnosis *Diagnosis banding *Hasil analisa Diagnosis pasti *Prioritas masalah
*Terapi –jalan / inap Terapi *Intervensi / Tindakan masyar
Keadaan penderita Pasien telah dikenal “Pasien tidak dikenal” Populasi-sakit,~ sebagian terkecil Populasi risiko,~lebih besar, Populasi masyarakat sehat ~terbesar
yaKomponen –komponen diagnosis komunitas 1. Demografi termasuk angka-angka statistik penting.
2. Angka-angka Morbiditas dan Mortalitas (menurut umur dan jenis kelamin )
3. Pemanfaatan Yan-Kes, termasuk KIA; tradisional healer / dukun bayi / orang pintar
4 . Pola G i z i : *Pemberian makanan, *Penyapihan, *Pertumbuhan anak-pra sekolah *Tumbuh-kembang
5. Keadaan masy. Sosio-budaya; Stratifikasi sosio-Ekonomi
6. Kesehatan Mental, sebab-sebab terjadinya stress 7. Lingkungan : penyediaan air, pemukiman, vektor penyakit meliputi pembuangan limbah/ sanitasi
8. K. A. P masyarakat berkaitan dng kesehatan.
9. Peran Serta Masyarakat .
10. Epidemiologi
11. Sumber-yg tersedia : Pertanian; Peternakan; sumber-2 lain
12. Pola kepemimpinan setempat
13.Sebab-sebab kegagalan program kesehatan masa lalu & kesulitannya
Pelaksanaan Diagnosis Komunitas. . (menurut Gideon) ya
1. Tinjauan kepustakaan
2. Peninjauan Lapangan (Field reconnaissance)
3. Survei *
* 4. Memahami Perilaku masyarakat ** ** 5. Diagnosis.
Proses diagnosis komunitas ( ya )
*Penjajakan *Hubungan timbal-balik dng Tokoh Masy *Mikir apa yg dapat diselidiki & dimana *Perencanaan survei & kuesioner * E v a l u a s i tindakan -Melatih p e w a w a n c a r a -Mengadakan p r e t e s t * T i n d a k a n -Pengaturan kembali sarana survei
P e n g a m b i l a n s a m p e l *Rencana tindakan prog kes. ( * S a m p l i n g )
*Umpan –Balik ke komunitas *Pelaksanaan S u r v e i Penyusunan L a p o r a n Analisis data & mikirkan impliksinya
(lihat 13 komponen diagnosis komunitas)
Wajib dilaksanakan di satu wilayah Masyarakat.
Proses Pendekatan dalam P. B. L. ya 1 Geografi Pengumpulan data: 1. Pengenalan Medan : 2 Kehidupan masy Hasil observasi -sosial – ekon- budaya Hasil wawancara -tata pemerintahan Hasil Quesinoner -PSM Hasil reset & penelitian 3. Epidemiologi : Analisa data *Der-Kes-masy Perumusan masalah *lingkungan *perilaku *yan-kes
2. Diagnose Komunitas.: 1. Identifikasi masalah kes. Lokakarya H. Problem & H.Need Hasil Titik temu H. problem/ H. Need Kesepakataan 2. Identifikasi H. Demant Prioritas Masalah / H. Belief Rencana Program- 3. Kerja-sama: tim kes -Terapi & sistem Yan-kes- Tim lintas sektor
3. Terapi Komunitas. : 1. Menyusun rencana Program Program kesehatan 2. Yan-Kes paripurna &rujukan Terapi Pendidikan 3. P.S.M. & SDM /SDD Terapi Tindakan Terapi Medikal4. Evaluasi preogram : 1. Evaluasi Program EVALUASI
Outcome pd masy. SEJAUH MANA ????? Institusi
DEMOGRAFI. ya
Data demografi adalah angka-angka dasar : rate (Kelahiran, Perkawinan, Kematian, Mobilitas ) ratio dan persentase. Piramida penduduk: *Jumlah penduduk berdasar *umur, ( interval umur 4 tahun) *jenis kelamin; * Agama; *Status perkawinan; Pendidikan; *Pekerjaan **angka-angka statistik (penting )
Kelompok umur (tahun) _________
65______________
60-64_________55 – 59
_________50-54
____________45 – 49
______________40 – 44
_________________35 – 39
_________________________-30-34
____________________________25 – 29
____________________________________20-24
____________________________________15-19
______________________________________________10 – 14
_______________________________________________________5-9-
____________________________________________________________0-4
--___________________________________________________________________-
12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12
Piramida penduduk dengan ujung atas lebat (bukan runcing ) artinya ..........?
Angka-angka penting Jml total orang < 15 th -- > 60 th Dependency ratio : ___________________________________ X 100 Jml total orang 15 th – 60 th dlm populasi sama Jml. Total kematian Bayi umur < 1 th tahun lalu I.M.R. = --------------------------------------------------------------------------- X 1000 Jml total bayi lahir hidup pada tahun lalu
Jml total orang meninggal pada tahun lalu C D R = ----------------------------------------------------------------- X 1000 Jml total populasi pada saat survei Jml total bayi lahir hidup tahun lalu C B R. = ------------------------------------------------------------- X 1000 Jml total populasi pada saat survei
Jml kematian ibu akibat sebab-2 pada masa nifas dlm satu tahunM M R =------------------------------------------------------------------------------------------- X 10 000 wanita Jml total lahir hidup pada tahun itu
Jml total bayi lahir hidup pada tahun lalu GFR General fertility rate =----- ---------------------------------------------------------- X 1000 Jml total wanita dlm populasi usia 15 - 49
Rate of natural increase = C B R - C D R ( R N I )
M i g r a s i. (emigrafi & imigrafi )
*Variabel penting dalam demografi
*migrasi vs penyakit ( penularan & penyebaran )
*pengaruh sosial – budaya – ekonomi
*tatanan kehidupan dll
*angka-angka m i g r a s i harus ditentukan dari data retrospektif
R e g i s t r a s i R. de jure perhitungan dilakukan pada semua orang yg dinilai sebagai warga tempat yg di survey, baik dijumpai maupun yg tidak dijumpai pda saat survei berlangsung.
R. de fakto: perhitungan pada orang-orang yang terdapat pada saat survei. Untuk apa metode tsb digunakan ...? tergantung tujuan.
Status Sosio-ekonomi, Pendidikan, dan Stratifikasi social.
*Tingkat umum kesehatan sebagian besar ditentukan oleh status –ekonomi dan Pendidikan orang-orangnya.
*Stratifikasi sosial sering dihubungkan langsung dengan penyakit, morbiditas dan bahkan mortalitas dan disabilitas.
*Bagian komunitas yang sangat kekurangan dan tidak berpendidikan memiliki angka mortalitas dan malnutrisi serta infeksi tinggi.
*Diagnosis komunitas harus melihat dengan jeli ketidakseimbanganini dalam kesem- patan hidup dan gaya hidup, hingga dapat memusatkan perhatian kepada bagian komunitas yang berada dalam keadaan yang tidak menguntungkan
*Indikator penilaian biasanya dengan ukuran per 1000 penduduk, orang dewasa berumur di atas 20 th., bersekolah anak lebih 7 th,
*Status gizi anak merupakan index tingkat pembangunan yang baik.
*Tingkat pendidikan menunjukan korelasi positif dengan status gizi, penggunaan
Yan-Kes.
KEBUDAYAAN DALAM KOMUNITAS
KELUARGA
Keluarga merupakan satuansosial yang melandasi sosietas, baik keluarga inti maupun keluarga berkembang. Rumah tangga & Keluarga (household & family ) Rumah tangga :orang-orang yg tinggal dlm kompleks yang sama Keluarga inti (Nuclear family) t/a Bapak – Ibu dan anak-anak (sebagian)Keluarga berkembang (Extended family) t/a Bapak-Ibu anak-anak dan orang- orang yang masih sedarah dan atau kakek+nenek
Keluarga sebagai satuan social . Keluarga ditegakkan lewat lembaga perkawinan yang diterima secara hukumdan social. Perkawinan diartikan sebagai persatuan antara seorang pria dan wanita yang sedemikian rupa sehingga anak-anak yang dilahirkan oleh wanita itu dianggap syah dari kedua suami isteri tsb. Dalam perkawinan, timbul hak-hak monopoli mutualis sexualitas dan monopolistic atau mutual partial terhadap pelayanan pihak lainnya dalam pekerjaan dan rumah tangga. Perkawinan berlandaskan factor sosio-kultural, menentukan carahidup suatu masyarakat yang akhirnya mempengaruhi kesehatan. *Merupakan satuan sosial yang melandasi sosietas *Sebagai satuan sosial yang paling awal dan sebagai penyebab Sosialisasi perorangan (socialization of individual ) *Proses sosialisasi dalam keluarga dimulai segera setelah bayi dilahirkan
*Setiap keluarga memiliki standar perilaku tertentu (sendiri)*Metoda yg dibatasai secara kultural dalam membesarkan anak dapat menimbulkan p r o b l e m k e s e h a t a n. dalam perkembangnnya
*Sebagian sosietas mengingkari perawatan g i z i dan e m o s i o n a l yang diperlukan karena adanya tradisi kultural *5 proses sosialisasi dalam keluarga : 1. food training : ASI exclusif; Penyapihan; PMT < 6 bulan ( ya) 2. toilet training : diabaikan 3. indipendence training: agar berdiri sendiri; tidur sendiri (kamar)
4. sex education: ortu tidak tahu sampai seberapa jauh yg diberikan 5. aggresion control training: latihan pengendalian agresi – kadang-kadang dibiarkan atau dihukum
Keluarga sebagai satuan-biologis * memainkan peran prokreasi penting – harus mentaati nilai-2 komunitas * berpengaruh pada penyakit-2 yg dipindahkan secara genetis
Keluarga dan status ekonomi. *Status ekonomi keluarga berpengaruh thd perkembangan fisik & mental anak *KK biasanya pria *Pada banyak keluarga a y a h merupakan satu-satunya sumber pendapatan.
Keluarga dengan penggunaan pangan. . *Kepercayaan ..............................) pengaruh pada g i z i keluarga + / - -kebiasaan .............................. ) ibu hamil (ibu ASI) makan makanan tttu -aturan-aturan / nilai-nilai tttu ) *Makanan ttu dipercaya sebagai “obat” hanya boleh dikonsumsi orang tttu -singkong obat atau racun ? -bahan tttu tidak perlu dimasak –langsung dimakan pd acara-2 tttu
Keluarga dan Kesehatan *Penyakit-penyakit keturunan (Hipertensi, DM, Sicle cell anemia ) *Pemanfaatan Yan-Kes K.B. –mensejahterakan keluarga (Keluarga kecil Bahagia) K.I.A. / Kependudukan *Ayah yg punya banyak anak laki-laki,biasanya memegang status sosial yg tinggi *Ayah dengan banyak anak perempuan “pegang status kemakmuran” post nikah.
Keluarga dan Kebudayaan serta Penyakit. *Persepsi Sehat & Sakit *Budaya membatasi konsep-konsep etiologi penyakit, metode D/ dan Terapi * d i a r e pd bayi -- “ngenteng-entengi”; “proses menjadi lebih pintar” * p a n a s pada anak karena proses tumbuh gigi nya
K. A. P . (Keluarga) dengan penyakit. (ya) * Epilepsi------------------) Korban / mereka yang menderita *TB ----------------------) terkadang “ditolak” haknya *Kusta-----------------------) oleh komunitasnya *Penyakit Kulit (Herpes Zoster)------ ) *Penyakit menular --------------- ) *Penyakit Jiwa--------------- ) *Penyakit Kelamin ------------) *Kemandulan --------------)
STATUS G I Z I. (bacaan)
G I Z I : memberi makan tubuh dengan baik : pertumbuhan KH vitamin pemeliharaan Protein elemen mineral Fe, Zn, Cobalt, Iodium reparasi Lemak airPemilihan makanan secara naluri tidak selalu menghasilkan gizi baik Pokok (asal) makan G i z i baik ? belum tentu Hal-hal yang perlu diusahakan perubahan kebiasaan makan ... ?Hal-hal yg menghalang-halangi perbaikan makan * Ketidaktahuan & prasangka * Adat kebiasaan * Kesukaan yg tidak baik dan iklan palsu * Lekas puas * Kemiskinan GIZI BURUK : *Pengambilan makan *Fungsi organ kurang baik *Adat kebiasaan *Kemiskinan
Komponen diagnosis – Penilaian status G i z i .Tujuan Penilaian G i z i
1. Kelompok G i z i risiko tinggi
2. Memberikan Informasi Dasar kepada Program Kes.
3. Menyusun daftar Prioritas Perawatan G i z i & Kesehaaaaatan lain
4. Mengevaluasi dampak suatau program Penanganan G i z i
Penilaian status Gizi harus diambil lebih dari satu kali kejadian suatu proses yang berkesinambungan ..?
1. Sering terdapat beberapa variasi, mengikuti musim perlu diulang pada musim berbeda.
2. Menentukan tujuan penelitian : * prevalensi malnutrisi * Klp. Umur / jns kelamin * Faktor yg mempengaruhi status-gizi * Sumber-sumber bahan
3. Menentukan Metode penelitian .
Metode Penilaian Status Gizi : (ya) 1. Lit ttg Diet dng Kuesioner ; pola makan 2. Anthropometri – faktor ecologis 3. Lit klinis 4. Lit. Laboratorium 5. Lit dng kuesioner
Problem G i z i suatu daerah :
1. Malnutrisi Protein Energi (MPE) 2. Anemia G i z i 3. Defisiensi vitamin / mineral
4. Defisiensi Y o d i u m
* G A K Y. ( pelaksanaan pemeriksaan klj. Gondok di lapanagan) (contoh)
Grade 1 : Kelenjar Gondok dapat diraba Grade 2 : Kelenjar Gondok terlihat bila kepala dalam
posisi normal Grade 3 : Kelenjar Gondok sangat besar tampak dari
jauh.
G i z i di Posyandu direkam dalam Balok S K D N
S = Semua Balita di wilayah kerja K = Semua Balita terdaftar punya K M SD = Semua Balita yang ditimbang N = Semua Balita yang naik BB NYA
B B L R : *Berat badan lahir rendah ( adalah pengukuran kasar dari pertumbuhan intra-uterin dan keadaan g i z i ibu yang terakhir *BBRL abnormal umumnya menunjukkan gangguan intra-uteri
Faktor penyebab : G i z i ibu; Sosio-ekonomi rendah Penyakit –penyakit; Tinggal di tempat yang tinggi
Keadaan-2 menyebabkan insufisiensi placenta
Bayi dengan BBLR punya * prevalensi komplikasi neurologi & intelektual tinggi
*hiperbilirubinemia *kesulitan menyusu
*hipoglikemia *meningkatnya mortalitas.
POPULASI
S e h a t
Tanpa gelaja / keluhan
S a k i t
dng gejala / keluhan
hubungan dng hubungan dng
penyakit penyakit
penyakit Keadaan sakit
Abnormalitas sosio-budaya abnormalitas Biomedis
Mencari pengobatan Mencari pengobatan
tradisional medis
Berhasil gagal Berhasil
Knowledge, Attitude, Psychomotor. ( K. A. P ).
Data-data K.A.P. diperoleh dengan survei. Perorangan. * PHBS. –kebersihan: pribadi / keluarga penggunaan alat-alat kebersihan utama + tambahan alat penerangan * G i z i : Pola makan – bahan makanan; proses pemasakan; penyajian - penyimpanan; aalat-alat makan; dapur
* Sarana air bersih: -sumber air; tempat menyimpan; pemanfaatan -alat-alat yg berhubungn dng air
*Pemukiman : - Rumah sehat - ? ventilasi cahaya/udara; lantai; atap/plafon
- sumur; kamar mandi; jamban. (kepenuh ssak)
- halaman; tanaman; toga --? *Lingkungan: - ternak & kandang ternak; tempat sampah & pengolahan - pemrosesan limbah RT & manusia
*Penyakit-penyakit: 10 (5) besar penyakit: ISPA; Tb; Kusta; G.E. peny. kulit - natural history of disease (gejala-gejala dini ) - tanda-tanda yg perlu diperhatikan; sebab-sebab terjadinya; - cara-cara penggulangan; pengobatan - host – agent - environment
Health Need >< Health Demant
I Health Belief I
Kebutuhan Kesehatan Permintaan Kesehatan
Kebutuhan Kes. yg K. A. P masyarakat
dirasakan masy.
= Permintaan –kes. masy. K : Pengetahuan ttg penyakit
= Kebutuhan yg tak diketahui Gejala-2 dini <> sehat & sakit
(sangat perlu diketahui dokter) Pengalaman saat dirawat & sikap
Diagnosis komunitas Yan-Kes yg ditawarkan --?
Terapi komunitas ( Fasilitas yg tersedia )-
(Bagaimana–kapan–oleh siapa–beaya?)
(Yankes Pmerintah / Swasta / Tradis)
Yan-Kes yg ditawarkan : Misi agama / Perusahaan
Siapa yg memberikan yan-kes
Keinginan -2 yg kurang diungkapkan
masy.
Attitude - sikap
pengalaman/ perhatian
Psychomotor: Perlakuan yg diterima
MENENTUKAN PRIORITAS ya (Berdasar Analisis Kebutuhan dan Permintaan Kesehatan )
Dengan Diagnosis Komunitas dapat dikenali berbagai kebutuhan (need) dan permintaan (demand).
KEBUTUHAN PERMINTAAN
I. tidak d i a k u i tidak d i m i n t a II. d i a k u i tidak d i m i n t a III. d i a k u i d i m i n t a IV. d i b u t u h k a n d i m i n t a
Petugas harus mampu mengubah Kebutuhan yang tidak dirasakan
menjadi Kebutuhan yang dapat dirasakan (K-diakui P tidak diminta)
Kebutuhan dan permintaan dapat tumpang-tindih (meskipun tidak sepenuhnya)
Keterbatasan D a n a, kelangkaan sumber-2 pendapatan yg permanen, kebutuhan yang mendesak thd Yan –Kes yg lebih luas. I
I ^
disusun Perencanaan, Pengevaluasian dan Perencanaan –ulang untuk menciptakan kemungkinan perluasan permintaan kedalam bidang Kebutuhan yang belum tecakup
Memperkirakan B e s a r a n (magnitude ) Kebutuhan kesehatan BESARAN ( B ) = F X ( NK + NE ) F = frekuensi
NK=nilai kemanusiaanNE =niali ekonomi
FREKUENSI= insidensi, prevalensi, mortalitas Prevalensi nilainya dipengaruhi oleh insidensi
maupun leh durasi, merupakan parameter terbaik untuk frekuensi. Point prevalence rate nilainya berubah-ubah; PPR sebesar 1% pada TBC merupakan problem serius, namun untuk kasus Schistosomiasis bisa diabaikan.
NK=nilai kemanusiaan ditandai dengan : Penderitaan jasmani; (nyeri, discomfort, rasa terganggu) Penderitaan rohani; ( rasa takut, cemas, dikucilkan, risiko cacat
Kekacauan social. (pribadi, keluarga, komunitas)
Perhitungan NK. NK =penjumlahan semua skore di atas = Penderitaan :Jasmani + Rohani + Kekacauan social + Disabilitas
Ciri-ciri NKTingkat Pendert.Fisik Pedert, jiwa Disabilitas Kekacauan sosial--------------------------------------------------------------------------------------------------------Penderita 0 – 3 0 – 3 0 – 3 0 – 3Keluarga 0 0 – 3 0 – 3 0 – 3Masyarakat 0 0 0 – 3 0 – 3
NE= Nilai Ekonomi Konsekuensi utama penyakit dan disabilitas adalah berakibat pada ekonomi. Bagi penderita & keluarga penyakit mrpk hilangnya penghasilan, serta banyak sekali menyedot beaya
NE = skore (kerugian) - skore (perolehan)
Penentuan NE secara tepat perlu penelitian kasus-2 sosial.Konsekuensi utama penyakit/disabilitas adalah besarnya beaya yg ditanggung –inilah nilai ekonomiTanggungan beaya oleh individu / keluarga dampaknya dirasakan oleh Masy Masyarakat kehilangan Anggota yg aktif dan kreatif.Dalam keadaan disabilitas –fungsinya diambil alih orang lain –perlu beaya.
Pt -- Pt Min Pt = angka point prevalence B = 3 X ------------------------ X (Skore NK + Skore NE) Pt max – Pt min B = besaran
Point prevalence dari problem yg amat mendesak = Max. PointPt yg terkendali = min point Angka 3 menunjukkan frekuensi maximum
MEMPERKIRAKAN PENGELOLAAN KEBUTUHAN KESEHATAN.
Sejauh mana peny/cacat atau kematian dapat dikendalikan ? Faktor yg perlu difahami: Natural History of desease (–faktor Penyebab)Dasar pengendalian secara sederhana adalah POPULASI dan BEAYA
Klasifikasi tindakan pengendalian.
Penyakit Primer Sekunder Tersier ----------------------------------------------------------------------------------------Tuberkulosis BCG Diagnosa Rehabilitasi Hygiene umum + terapi Gizi
Malnutrisi - Makan lbh banyak Diagnosa + Protein Energai Gizi Terapi Pendidikan Gizi Imunisasi Rehabilitasi K B Profilaksi
Polimyelitis Imunisasi Istirahat dlm Fisoterapi Higiene keadaan panas Rehabilitasi fisik Rehab.vokasional
Tolok ukur keberhasilan tindakan pengendalian.1. Manfaat. perlu uji klinik yang baik2. Efektivitas. sejauh mana tindakan tsb dpt
disediakan/diterapkan Pada semua penduduk.3. Efisiensi. sejauh mana suatu tingkat efektivitas dpt
dicapai dng Anggaran personil dan penggunaan sumber minim.
MA = manageabilitas=bisa terkelolanya suatu tindakan.MA = Skore manfaat + Skore efektivitas + Skore efisiensi
Prioritas kebutuhan ditentukan berpedoman Besaran dan Mangeabilitas
Kemampuan mengelola kebutuhan komunitas.Tergantung dari: 1.Cara-2 pengendalian yg tersedia : a. Pendidikan kesehatan. b. Imunisasi, c. Kebersihan Lingkungan
d. Pengobatan rehabilitasi 2. Kelayaan –feasibilitas-
3. Beaya
Contoh I. Tuberculosis.Insidensi 1.5 % ; Prevalensi 3.5 %Durasi (lama terjadi ) tergantung pengobatan : 1. 1 – 1 1/2 tahun 2. 3 – 4 tahunFatalitas kasus tergantung pengobatan rata-rata 20% Kematian o.k TBC sekitsr 10% Mayoritas umur yg meninggal 20 – 40 Th.
Pengelolaan.:A. Pengobatan harus efektif, murah Problemnya Case finding dan case holding Hasil terapi : sembuh dan menghapus sumber penularanB. Imunisasi BCG ; memberi perlindungan 20 – 80% Cakupan “dikejar” C. Pendidikan kesehatan: a. hygiene, b.pengenalan dini, c. perlindunganD. Gabungan A,B,C.
Contoh II Malnutrisi Protein Energi (MPE)Prevalensi MPE bentuk klinis 1 – 5% pd usia pra sekolah MPE bentuk sub klinik 20 – 60 %Insidensi sulit diukur
Durasi bervariasi : serangan MPE dari bbrp minggu – s/d malnutrisi Angka fatalitas tinggi 20 – 80% kasus klinis MPE, sub klinis sulitRatio proporsional mortalitas 5 – 10%
Pengelolaan.
1. Pemulihan gizi – kuratif. – memberikan makanan tambahan pada Kasus PME ringan. Kasus-2 MPE berat perawatan di RS. Hambatan: Penyelesaian tsb tidak dpt berlangsung terus Pola organisasi penanganan dan pelaksanaan.2. Pemulihan gizi – suatu upaya pendidikan pada Ibu-ibu dalam menggunakan bahan-2 pangan dan sumber yg ada setempat Pengolahan, Penyajian, Perilaku makan Pemulihan gizi tidak perlu beaya besar.3. MPE merupakan penyakit kemiskinan. Perbaikan Pertanian, Perluasan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan. rasanya masih dalam bayangan.4. Tindakan Preventif. : Pengaturan jarak anak kesempatan memberi ASI lebih lama ( KB )
5. Tindakan preventif.: Imunisasi, Pencegahan Malaria, Pendidikan Gizi Pemberantasan penyakit cacing.
6. Metode 1, 2, 4, dan 5 dapat dilaksanakan secara serentak.(Yankes K I A ) ?
Documentation of learning as reflected in the students’ statements.
1. We have been able to interact with the community, and we have been able to gain some knowledge about the people’s way of life, which will help us in the future COBES posting e.g methode of approach to the community
2. We have been able to identify some of the people’s health problems and need, which will enable us to plan waysof helping them infuture.
3. COBES enabled us to have a broad view of the scope of problems a doctor encounter in a rural community . This view have obvious advantages if one is posted to a rural community later in life.
4. We have had the benefits of seeing health problems in real life and their relation to the community such that when we read about them in our course, we will have a better grasp and understanding .
5. We have had the opportunity to do creative work, tackling problems as they arise, formulating possible hypotheses from observations
6. The problems and challenges we saw open to a medical doctor stimulated our interest more toward the study of medicine
7. We have been able to work harmoniously as a team, marking constructive suggestion and criticism where applicable.
TERAPI KOMUNITAS Intervensi untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat. psm 45
ter mas olpetug 45
ter masy com d 48 Metod sur 54
Terapi masyarakat berdasar D i a g n o s a masyarakat. Diagnosa masy. adalah hasil kesepakatan health need & health demant Pengenalan medan Survey Masalah kes. Masy ----------------------------- Keinginan (kes) masy (health need) ..... ……. health demant Prioritas masalah -----L o k a K a r y a ------ Prioritas masalah (versi petugas/mhs) (versi masyarakat)
MUSYAWARAH - MUPAKAT komunikasi efektif & efisien
D I A G N O S A MASYARAKAT
Manfaat diagnosa masyarakat dalam intervensi :
1. Dx/ menunjukkan ada problem yg memerlukan prioritas perhatian 1, 2 2. Dx/ menimbulkan perhatian & rasa keterlibatan 3, 4,5,6 3. Dx/ memberikan data dasar guna evaluasi program 4. Dx/ untuk melatih Petugas dalam pekerjaan masyarakat
Arti diagnosa masyarakat dalam pelaksanaan COMMED
1. Memberikan informasi yg relevan dan up to date berdasar: a. data demografi
b. data epidemiologi c. data sosio-ekonomi d. data fasilitas kes. dan pemanfaatan Yan-kes
2..Membantu menyusun rencana pemecahkan Masalah Kesehat. terhadap kelompok sasaran / kelompok prioritas a. bayi dan atau balita b. P U S c. Pekerja dengan r i s i k o (bahaya penyakit & akibat kerja)
Dx/ menimbulkan perhatian & rasa keterlibatan
1. Sebagai “Pendekatan baru” pada Yan-kes primer. *. yan-kes primer difokuskan pada pendekatan atas u p a y a
memenuhi kebutuhan kes yg di r a s a k a n masy.
2. Pendekatan pada Partisipasi masyarakat * Masyarakat sebagai s u b y e k k e s e h a t a n
3. Pendekatan lintas sektor dlm hubungan kegiatan Yan-Kes, dng : * Pendidikan ; * Pertanian; *Perumahan, dll.
4. Menciptakan konsep Yan-Kes yang multi disipliner - * menimbulkan rasa tanggung-jawab
“JIWA” TERAPI MASYARAKAT
[Masyarakat sendiri harus menyadari masalahnya (Kes) kemudian meningkatkan Yan- Kes primer ]
1. Harus bersama-sama Masyarakat : mengajak/meningkatkan PSM (Peran Serta Masyarakat) : sumber daya, sumber dana yg dimulai sejak pengenalan medan diagnosa masy. masyarakat sudah dilibatkan (Subyek pembangunan kes )
2. Lintas sektor : Intervensi bersama dengan instansi terkait, . *Pendidikan; *Penerangan, Puskesmas < > *Agama, difasilitasi P a m o n g. *Pertanian & *Pertenakan ) SIFAT TERAPI MASYARAKAT
1. Penanganan kasus perorangan (per kasus enyakit)*diusahakan harus dengan tingkat k e b e r h a s i l a n t i n g g i agar mampu m e n g g u g a h k e s a d a r a n masyarakat
2. Masyarakat b e r p e r a n a k t i f dalam memecahkan problem kesehatan.
3..Yan–Kes merupakan bagian t e r p a d u dalam sistem Kesehatan secara luas maupun dari keseluruhan pengembangan sosio-eko -nomi
JENIS – JENIS TINDAKAN MASYARAKAT.
I. MERANGSANG P S M DALAM YAN-KES PRIMER..
1. Y a n- Kes primer(PKM) secara universal harus mudah dijangkau. *PKM menawarkan: ( U P K ) BP, UGD, Rawat Inap, KIA, PONED, POSTU, PUSLING, POSYANDU, POLINDES, POLI-POLI ( Lansia, Peduli remaja) mudah dijangkau oleh perorangan , keluarga serta kelompok komunitas / dengan sarana yang dapat diterima oleh mereka lewat PSM dng beaya terjangkau – m u r a h *Upaya merangsang PSM dalam Yan-kes primer mrpk masalah yg penuh tantangan baik K.A.P. masy maupun dlm hal waktu & tenaga
2. Y a n - K e s berdasar masyarakat (komunitas) Masyarakat sebagai s u b y e k k e s e h a t a n( titik sentra) Masyarakat harus p e d u l i dlm m e n i n g k a t k a n : Derajat Kesehatan Masyarakat Pencegahan penyakit Kegiatan pengobatan Struktur pendukung !!! ? ~`~~ a. Pendekatan multi disipliner + pendekatan tim. Pekerjaan sebaiknya dilaksanakan bersama Instansi lain-
terkait: * Petugas kes (Perawat, Bidan, Nutrisien) & * Petugas Pembangunan & Pembangunan Desa & * Petugas Pencatat – Penghitungan b. Kesamaan pandangan Masyarakat dng Petugas PSM masy. mencakup pembahasan problem –kes dan cara pemecahan-nya. Perlu pendekatan yg bijaksana dengan meningkatkan KAP masy. *Peningkatan PSM: KKD lewat pendidikan pengalaman lapangan ) Unsur Ilmiah Unsur pengalaman masy Teori Kedokteran Kepercayaan Perumahan – jamban - pekarangan Sanitasi – higiene ma-min cara hidup e.g. budaya health belief c. Membangun struktur masyarakat. * Mengenali berbagai problem kesehatan . *Mengenali kebutuhan kesehatan
*Membahas struktur untuk Yan-Kes Primer.
I Membangun Panitya Kes- Masy (dng bimbingan Petugas) * Kader Kesehatan Desa (KKD) * Paguyuban K B * Kegiatan g i z i (konsultan) * Paguyuban Lansia * Tradisional healer ?
Yan-Kes atas dasar komunitas V S Yan-Kes atas dasar Konvensional yg sudah--mapan
P. S. M Struktur pendukung ?
Keduanya tidak dianggap bertentangan, namun sebagai pengkayaan & saling melengkapi Sistem kesehatan yg ada harus mampu memberi bimbingan kepada masyarakat yang lebih luas
Pendidikan dan Penyuluhan * Pelatihan dengan contoh –contoh.
di upayakan I Legalitas ...........I............... Hukum
II. PENDIDIKAN KESEHATAN (11)
(Satu bentuk Yan-Kes yg memberikan i n f o r m a s i ) A. Peranan P e n d i d i k.
*Memotivasi penduduk mengambil dan mempertahankan sikap dan kebiasaan se hari – hari yang akan menurunkan risiko penyakit dan memperbaiki status kesehatan. (jangan terlalu cepat dirubah) *Menyebarkan Informasi YanKes adalah sarana untuk men - Jangkau penduduk dlm jumlah besar, menggunakan media masa : Radio, Surat kabar, Poster / Pamflet *Mengutamakan Program Pendidikan Usaha Problem Solving, yg berorientasi kepada individu / keluarga / masyarakat B. Peran Serta M a s y a r a k a t (dalam pendidikan kesehatan) *Diag. Masy dan umpan balik hasil-2 harus menimbulkan g e l o r a – p e r h a t i a n dan motivasi komunitas menjadi bentuk tindakan.
*Masyarakat ingin mengethui lebih banyak problem kesehatan serta cara pemecahannya.
*Masy. mendapat kebebasan seluas-mungkin terhadap pertemuan kelompok-kelompok tertentu dalam membahas & mendiskusikan pelaksanaan Pddk-kes Masy. harus diperbolehkan usul metoda peleksanaan pddkan yang pas. (Pddk Andragogi ) PSM 45
C. M a t e r i p e n d i d i k a n sinkron dengan : (T-12)
Diagnosa masyarakat ( * K A P masyarakat; ** Pola penyakit menular ) * Dx/ K A P M a s y a r a k a t a. problem menjadi jelas b. menyusun rencana pendidikan c. pembentukan sasaran : KKD, Paguyuban, Klmpok minat d. pendidikan kesehatan Problem solving e. program upaya preventif – promotif.
** Dx/ Pola Penyakit menular : (membawa korban- meresahkan - (KLB ? ) 1. Demam Berdarah Dengue 2. Malaria 3. Flu Burung 4. Thypus abd 5. Tuberkulose 6. Morbus Hansen. 7. S A R S (severe acute repiratory syndrome)
Seputar Penyakit menular a. Apakah KLB ? meresahkan masyarakat; membawa korban- b. Bagimana P S M / Perilaku masy --? : *Cuek terhadap penyebaran peny *Lingkungan sosial –higiene sanitasi *Jarak jangkau BP jauh/panjang, dana *Lama pengobatan dana ?
c. health belief ada ramuan obtrad yg dapat menyembuhkan konotasi negatif merokok – “tungku berjalan” ( enak / hangat / tahan lapar ) ( berfikir terang, / inspirasi - ? ) ( mengurangi stress / sakit )
d. Kewajiban Penyuluh / Pendidik ( thd penyakit menular ) * menunjukkan - gejala dini ;
* menunjukkan - bukti-bukti yg menguatkan serangan penyakit: ( Tb, Malaria, Kusta) - bahaya penyakit menular / penularan * menunjukkan bukti – berhasilnya penanganan penyakit * menunjukkan peluang menghindari penularan
D. K a m p a n y e Program Pendidikan Kesehatan. T 14
WHO : Kampanye formal : dikerjakan untuk mengatasi dengan segera problem kesehatan
Kampanye termotivasi : cara-cara agar masyarakat termotivasi mengubah K A P kes. sendiri # Dinamika perubahan: Perpindahan penduduk dari desa ke kota Perubahan lingkungan dari desa ke kota Perubahan gaya-hidup sehari-hari di tempat baru Perubahan sistem kekeluargaan(gotong royong -?)
# Tim Pendidik harus multi disipliner Dapat memecahkan problem & melaksanakan pendidikan kes.
# Peranan Petugas: Mendorong / memotivasi masy/membantu menyusun rencana serta memecahkan masalah lewat pendidikan kesehatan .
E. Metode Pendidikan Kesehatan. (masyarakat merupakan SUBYEK yg h e t e r o g e n perlu pendekatan lebih intensif.) 1. Metode Keluarga. Klg I dan Klg lain *Problem keluarga bervariasi: Ayah-Ibu -Anak-anak(balita– remaja) Pola hidup sehari-hari Pola makan – gizi Higiene – sanitasi Pola penyakit Pengobatan & pemberantasan Kasus – kasus resiko Lingkungan
* Petugas harus mampu mnyampaikan pesan-2 pendidikan Petunjuk ttg Gizi; Imunisasi; tanda-tanda dini penyakit; P.S.N. P H B S
2. Metode Kelompok. ( umur; jenis kelamin; latar belakang sosio-ekonomi – budaya; kepercayaan; perbuatan seminat ) Petugas harus melakukan Pengenalan Medan lebih dahulu . * perencanaan secara cermat * pra pengujian yg tepat ** menentukan Metode penyampaian: Ceramah { + alat peraga } A.V. A Teatrikal Peserta dewasa : Pendidikan Andragogi Seminar : *Brain storming *Diskusi kelompok ( lebih berani berpendapat) *Dorongan kelompok pengamat sangat membantu merubah K A P. *Umpan-balik sesudah Dx/ masy. lebih cocok masuk dlm kelompok Sarana pendidikan : Buku pintar / Diktat. / Poster / Pamflet * Tindak lanjut pddk – disampaikan berkesinambungan. Kelompok diskusi konsultan – meningkatkan diskusi perorangan. Petugas dintuntut lebih i n o v a t i f dan k r e a t i f Perlu e v a l u a s i hasil didikan
Psm 45
III. I M U N I S A S I . Tindakan terapi masyarakat yang terbukti sangat efektif dan berdaya guna tinggi
*“cost effectif”cara penggulangan yang paling murah terhadap penyakit : Imunisasi dasar: Tetanus; Pertusis; Difteri; Campak; Tuberculose Polio merupakan pilar utama Hepaititis “ situasional “ -- ! ? tergantung daerah Tujuan imunisasi:Memberikan kekebalan pada enam penyakit Menanggulangi penyakit menular Meningkatkan kualitas generasi mendatang Terapi masyarakat yang berdampak bagus ( untuk promosi need & demant )
Perlu perhatian secara serius : 1. Perencanaan yang matang dilanjutkn p e l a k s a n a a n a. kelompok rentan: Balita; Anak; Bu mil b. kelompok risiko karena pekerjaannya ( staf medis, paramedis dan yang memerlukan.) 2. Kuantitas cakupan - wajib memenuhi target. – *tergantung tujuan jangka pendek *tergantung tujuan jangka panjang 3. Mempertahankan cakupan.
Pelaksanaan: BCG diberikan sejak bayi T18
Polio umur 3 bl - 14 bl -- 3 kali DPT (dif-pert-tet) umur 3 bl–14 bl 3 kali Campak umur 9 bl – 14 bl: 1 kali PIN TBC umur 3 / 4 bl -- 1 kali TT-1 untuk calon ibu atau Bu mil (usia 3 bl) TT-2 ibu setelah melahirkan Tahap kedua : Hepatitis B 1) I 2) stlh 1bl 3) stlh 6 bl MMR Booster Imunisasi diberikan dengan interval waktu(cukup) 4 minggu.?
Cakupan imunisasi dipersyaratkan ( target) > 90% --- ?
Imunisasi merupakan usaha menurunkan penularan penyakit dengan mengurangi kumungkinan pertemuan antara Orang peka dengan Sumber penularan lewat peningkatan proporsi mereka yang kebal sebagai penghalang antar penderita penyakitmenular dengan mereka yang kebal
1. Peka >< Peka 2. Peka >< Penderita 3. Peka >< Kebal 4. Pend. >< Pend. 5. Pend >< Kebal 6. Kebal >< Kebal
Seputar Imunisasi. Cacar telah berhasil dibasmi. Imunisasi POLIO sebagai salah satu pilar imunisasi ( diintensifkan membasmi POLIO )
WHO membasmi Polio denga 4 langkah 1. Imunisasi rutin 3 dosis – dng cakupan tinggi 2. Imunisasi masal (PIN) 2 X per tahun, interval 1 bulan selama 3 tahun berturut-turut 3. Surveilans yg baik u/ kejadian lumpuh layuh –akut non trauma pada penduduk < 15 th 4. Mopping-up (imunisasi masal dilakukan “door to door” di wilayah yg diduga masih terjadi penularan
Penyakit menular tidak akan dapat ditularkan bila penderitanya tidak pernah kontak / bertemu dengan individu yang masih peka. Penderita >< Peka
Penularan penyakit terjadi bila orang peka bertemu dng sumber tular. Peka >< Penderita
Semakin banyak orang-peka semakin besar kemungkinan terjadi- nya kontak antar sumber tular dengan mereka yang peka.
Imunisasi orang dewasa
Hepatitis B; Infuenza; Thypoid; Rabies; Yellow fever; Enchephalitis (Japanese B enchep); Yellow fever
American Society of International Medicine Atlanta 2001 : Imunisasi orang dewasa:*dapat mencegah kematian10X anak *menekan beaya thd kesakitan *meningkatkan produktivitas *diberikan sesuai indikasi
Orang > 60 th – Imunisasi pneumokok
Syarat: Sehat, Tidak alergi thd campuran reaksi Perlu booster setelah jangka waktu tertentu
Epidemi –(wabah penyakit menular) suatu penyakit yg berjangkit
dengan cepat dlm suatu daerah yg luas (penyakit tsb bukan asli daerah itu)Endemi: suatu penyakit asli yg berjngkit didlm suatu daerahPandemi – wabah raya
* Potensi penularan penyakit pada populasi yg seluruhnya peka(virgin)disebut basic reproduktive number ( Ro)Ro berupa rata-rata jumlah orang terinfeksi secara langsung olehseorang penderita selama masa menularnya, bila pend masuk dlm polpulasi yang seluruhnya peka
Ro = c x p x d = cpd c= jumlah kontak per unit waktu P= kemungkinan penularan per kontak d = lama pend mampu menularkan penyakit
Ro tidak hanya spesifik untuk satu agen tertentu tetapi spesifikpula untuk agen tertentu, pada populasi tertentu, dan pada wkt ttu.
c = kemungkinan kontak pada wilayah padat penduduk berbeda dng wilayah kurang padat
Ro campak di pedesaan akan lebih rendah drpd di perkotaan
P= kemungkinana penularan per kontak , berbeda antar waktu Ro DBD akan tinggi pada saat puncak –kedapatan vektor dan turun sesudahnya.
Pola suatu penyakit yg baru masuk kedalam suatu populasi tergantung pada Ro Ro < 1 penyakit akan menghilangRo = 1 penyakit akan menetapRo > 1 penyakit akan meningkat menjadi wabah
Penyakit yg menimbulkan kekebalan – R akan mengecil
Kekebalan kelompok (Herd Immunity) (-Kekebalan yg ada di populasi )
*Cakupan imunisasi tinggi akan meningkatkan Herd imunisasi dan menurunkan R
*Penurunan R dpat dicapai lewat terjadinya Infeksi secara alami atau diberikannya Imunisasi
*Penyakit dng R=4 , -dalam populasi yg seluruhnya peka, setiap kasus akan menulari 4 orang lain. *bila 25% populasi sudah kebal, salah satu kontak yg seharusnya menghasilkan penularan, ternyata hanya bertemu 1 orang kebal, sehingga yg tertular hanya 3 orang jadi R=3
*seandainya yg kebal naik menjadi 75% , penularan hanya terjadi pada 1 orang; Penyakit yg tadinya berpotensi mewabah, akhirnya hanya menjadi e n d e m i s saja.
*semakin lama R menjadi semakin kecil R < 1 akhirnya Penyakit akan menghilang dari populasi.
*keadaan diatas sebagai perkiraan dimana kekebalan klompok tsb. tersebar secara merata dalam populasi
Penentuan cakupan Imunisasi (yang dibutuhkan).
Proporsi penduduk yg kebal sebanyak f, maka f = 1 x. Penyakit dengan rata-2 penularan adalah Ro, maka kontak yg tak
menghsilkan penularan yalah fRo, jadi penularan yg berhasil Ro – f Ro
Agar infeksi tidak menular / menyebar Ro – f Ro harus < 1 (seluruhnya peka) Ro – f Ro < 1
Ro – 1 < f Ro
f > {(Ro – 1)/Ro}
f =1- 1/Ro
Campak di satu negara dng Ro=15 Cakupan Imunisasi harus > 1- 1/15 = 0.94 atau 94 %
Pengaruh Imunisasi terhadap Pola Penyakit.
Orang tua (telah) pernah terserang penyakit sewaktu usia anak, ini disebut penyakit anak , untuk hal ini Ro dapat diperkirakan dari rata- rata umur sewaktu terserang, yaitu
Ro = 1 + L/A --- L= umur harapan hidup (60 th) A= umur anak sewaktu kena infeksi ( 3th)
Ro = 1 + 60/3 = 21
f > 1- 1/Ro f = 1-1/21 = 0.9524 = 95.24% yang dimaksud bukan 95 % dari target, tetapi 95 % populasi
Contoh;Target program imunisasi adalah seluruh bayi yg ada, namun masih selalu ada sisa-sisa populasi peka dari waktu ke waktu sebelumpencapaiaan tsb. Dengan dmkian setiap tahun jumlah populasi yg peka semakin bertambah.Pada saat proporsi penduduk yg kebal mencapai 95%, maka Ro yg semula 21, kemudian turun menjadi (1 – 0.95) X 21 = 1.Bila umur harapan hidup tetap 60th, rata-rata umur kena infeksi (A)menjadi 6o: (Ro – 1) = 60 : (1 – 1 ) ... tak terhingga tidak ada lagi
IV. LINGKUNGAN . Dx/ masy. menimbulkan perhatian masy.
1. Setiap faktor Lingkungan, menentukan baik/buruk kes.masy.2. Program perbaikan Lingkungan selalu perlu penyuluhan & motivasi 3. Pelaksanaan perbaikan dilakukan olah masy sendiri (bukan orang lain)
Semua orang / Masyarakat merasa telah ikut menikmati Semua orang wajib merasa ikut memiliki (berpartisipasi !?) Semua orang harus merasa ikut menjaga / memelihara
A. Perbaikan Kondisi Lingkungan. 1. Sumber daya energi: (Air; Minyak; Gas; Sinar matahari; Batubara; Geothermal) 2. Sumber kekayaan alam (Mineral; air; floura / faona) 3. Perkampungan 4. Peternakan & Pertanian(populasi ternak flu burung 5. Struktur Industri (Pabrik; Material; Produk; Limbah pabrik) 6. Struktur masyarakat (status pendidikan & komposisi msy) 7. Sosio-budaya & norma dan tata nilai masy.
B. Kondisi Perumahan / Perkampungan. ~ Peny. Menular Predispossing Factor: *Geografi Perumahan & Perkampungan Rumah Sehat -? a. Sarana air minum (sumur dll) b. higiene sanitasi (limbah c. pekarangan d. kandang ternak e. kondisi rumah per rumah *Keluarga/ komunitas Health belief Habit
*Lain-Lain Agent Vektor Environment
L I N G K U N G A N 42
Sumber air Juml. Air P buangan Higiene Perumahan Vektor Perusakan Kll & kualitas yg tersedia Kotoran makanan Lingkungan K.matian bayi ------ ------- ----------- -------- - - -------
Konjunc tivitis -----------
Diare ---------- --------- -----------
Malaria --------------------------------------------------------------
Zoonosis -------------------------------- ----- ------- - Peny yg pindah dr binat ke man
Schisto --------- --------- -------------- --------- ----- --------- somiasis Peny. Kulit ----------------------------------------
Trauma ------------------------------------------------- ------------------------------- Kll -------------------------------------------------------- ----------------------------------
Stat Gizi --------- - -------------------------------- - Penyakit
Percontohan :
< Pola Pengadaan Air Bersih >
Rencana terapi Masyarakt, disusun Proposal yang memuat:Judul Program Terapi masyarakat, yg memuat jawaban dari pertanyaan sbb: 1. What ........: program apa yg akan dilakukan 2. When ...... : Kapan program akan dilaksanakan 3. Where ....... : Dimana program akan dilaksanakan 4. Who ......... : Siapa yg akan meleksanakan 5. Whom ..... : Siapa saja yg akan jadi sasaran program 6.How many: Berapa besar target program ?
> P e r a n S e r t a M a s y a r a k a t < rasa kesadaran satu untuk semua & semua untuk satu Pentingnya Peran-serta-masyarakat (Arrif)
tertuang dalam UU Kesehatan 1995 Bab VII No. Ps. 5, 8, 71, dan 72.
Ps. 5.Setiap orang berkewajiban untuk ikut-serta dlm memelihara dan meningkatkan derajad kes. Perorangan, keluarga dan lingkungannya.
Ps. 8.Pemerintah bertugas menggerakkan PSM dalam menyelenggarakan dan pembiayaan kesehatan, dng memperhatikan fungsi sosial sehingga yan-kes bagi masy. yg kurang mampu tetap terjamin.
Ps. 71
1. Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan-serta dalam penyelenggaraan upaya kes beserta sumber dayanya.
2. Pemerintah membina, mendorong dan menggerakkan swadaya masy. Yg bergerak dibidang kesehatan agar dapat lebih berdayaguna dan berhasil-guna
3. Ketentuan mengenai syarat dan tatacara p-s-m dibidang kes. ditetapkan dng peraturan pemerintah
Ps. 721. P-S-M untuk memberi pertimbangan dlm ikut menentukan aturan pemerintah pada penyelenggaraan kes. dpt dilakukan melalui Badan Pertimbangan Kes. Nasional yg berpatokan pd tokoh masy, dan pakar 2. Ketentuan mengenai pembentukan, tu – pok – si dan tatakerja Badan Pertimbangan Kes. Nasional ditetapkan dng kep Presiden
PSM Menurut WHO, PSM adalah suatu proses sehingga individu & keluarga:a. bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan masy.b. berkembang memberikan kontribusi dlm pembangunanc. termotivasi untuk memecahkan masalahnyad. memungkinkan menjadi “agent of development”
Peran petugas PSM: 1. sebagai Pembina; 2. sebagai Manager program PSM.
Pendekatan intervensi PSM:1. Kepemimpinan (Leadership)2. Pengorganisasian (community organization)3. Pendanaan (community funding)
Peningkatan PSM : 1. Pemimpin PSM punya wawasan Kesuma (kesehatan untuk semua) 2. Setiap klompok PSM punya bentuk UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ) 3. Setiap kelompok masy. mempunyai bentuk UKBM dng Karakteris- tik kelompoknya; Masy desa – mengembangkan Dana Sehat Masy desa – membentuk Posyandu 4. Posyandu; Paguyuban Diabet; Persatuan Jantung sehat Paguyuban jantung koroner
PSM - Indonesia.
Perwujudannya dalam berbagai aspek kehidupan & penghidupan BUDAYA GOTONG ROYONG
Saling tolong- menolong Saling bantu - membantuSKN menetapkan masyarakat juga swasta : *mengambil peran aktif : meningkatkan kesehatn secara holistik (Prom. Prev. Kurat. Rehab) * bentuk aktivitas ikut aktif dlm penelaahan masalah ikut aktif dlm pemecahan masalah ikut aktif dlm menjalankan kehidupan sehat (PSBH) mengembangkan tenaga, saran dan dana
Faktor yg mempengaruhi PSM:*Perilaku individu: a,b,c,d, & e*Perilaku masyarakat: *Upaya penggerakkan PSM
1. a. Tk. Pengetahuan: Tk. Pengetahuan seseorang mempengaruhi perilaku individu; * makin tinggi pddk /kesht seseorang makin tinggi kesadaran ber- peran serta * lit menunjukkan ada hubungan langsung , aatara tk. Pendidikan (trtm pddk ibu dng Kesehatan keluarga) *persepsi masyar (kesht) tidak selalu sm dng persepsi penyelenggara Kesehatan *penyamaan persepsi (kesht) perlu proses KIM (komunikasi- Informasi-motivasi) dng tahapannya: - pengenalan -awareness - peminatan – interes - penilaian – evaluation - percobaan - trial - penerimaan - adoption b. Sikap mental * sikap mental adalah kondisi : kejiwaan (mind); perasaan (feeling); keinginan (mood) seseorang
~ sipak mental berpengaruh pd perilaku & perbuatan individu~ ~ dng memahami sikap-mental individu pemberi ya-kes dapat membentuk strategi pereka-yasaan manusia & sosial ~
c. Tingkat Kebutuhan individu kebutuhan manusia : *faali (biologis); *rasa aman (security) *rasa kasih sayang (sosial); *rasa utk dihargai (ego/esteem)
*rasa mengaktualisasi diri ingin dikembangkan ( self actualization ) ~ke 5 kebutuhan tsb terintegrasi mengungkapkan motivasi ~ ~ motivasi adalah penggerak bathin mendorong utk sesuatu~ *sejalan dengan perilaku-berperan serta yg dikehendaki dapat memenuhi kebutuhan pokok anggota masy. serta sejalan dng norma & nilai yg dianut , peran serta tsb dapat berkembang *
d. Tk keterikatan dlm kelompok. (organisasi) *Masyarakat:- individu & keluarga- hidup bersama – terorganisir dalam suatu sistem sosial atau organisasi-ikatan. *sesuai dng kepentingan / aspirasi anggota ikatan, agama, EPOLEKSOS-BUD-PRO; pddkan & hukum, dll *kondisi organisasi tsb bervariasi dalam segala hal kepentingan, tempat (kota-desa), tingkatan (paguyuban), lokal maupun nasional *dari institusi tsb yg paling berpengaruh thd invidu adalah keluarga sekolah (pendidikan) dan tempat kerja. Kepribadian seseorang muncul sebagi akibat pengalaman dari ber- bagai interaksi –“interalationship” yg dilakukan. *kemampuan seseorang dlm hubungannya antar manusia erat kaitannya dng kepemimpinan dimana hal ini bergantung pada: kekuasaan formal non formal cara & mutu pengambilan keputusan kekusaan formal non formal
e. Tingkat kemampuan sumber daya. *Perilaku individu dipengaruhi oleh sumber-dana (daya) trtm tersedianya sarana / daya utk pemenuhan kebutuhan
2. Perilaku masyarakat. Dipengaruhi oleh: *Pddk- agama – *kestabilan –ekon & *kesepakatan politik, *aspek sos – bud; *perangkat lunak & hukum, *serta wadah yg jelas menunjang perwujudan PSM.
3. Upaya menggerakkan PSM.
1. Kepemimpinan (leadership) 2. Pengorganisasian (community oragniszatio) 3. Pendanaan (community funding) I Bergerak pada 3 deminsi 1. Dimensi sasaran : *Keluarga *Masy.usia sekolah *Masy. usia kerja *Masy yg terorganisir secara khusus.
2. Dimensi geografis : Masy. pedesaan Masy. perkotaan Masy. pemukiman baru Masy. terasing Masy. musiman (berpindah secara musiman)
3. Dimensi cara : 1. Penggerakkan pada Ibu-anak balita Posyandu 2. Penggerakkan usia sekolah/remaja Sekolah, Pramuka, PMR, Katar 3. Penggerakkan usia kerja PKMD 4. masy.umum: PKK, LSM, Org. Profesi kes. 5. Masy. khusus 6. Kontak pertama yan-kes rujukankes
4. Dimensi tahapan. 1.Tahap gebrakan (aksi masaal) 2.Tahap pembinaan (maintenen) 3.Tahap pengembangan (development): 1. Tek.nologi peningkatan kemampuan 2. Teknologi tepat guna 3. Teknologi mendukung keberhasilan.
COMMUNITY MEDICINE SP SP SP 49
Community medicine Suatu pendekatan yang menerapkan pengetahuan kedokteran guna meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat dengan memperhatikan kebutuhn kesehatan dan keadaan Masyarakat, serta mengintervensinya dengan benar/tepat pada kelompok masyarakat di wilayah tertentu.
Tujuan umum : Menyiapkan Dokter yang mampu menjalankan pelayanan-kesehatan komprehensip untuk meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di daerah tertentu dengan menggunakan sumber daya (manusia & dana) yang tersedia dan mengikut sertakan Peran Serta Masyarakat
Tujuan khusus: 1. Memahami medan kerja di suatu wilayah tertentu dan menghayati
kehidupan masyarakat
2. Mampu menegakkan diagnosa masyarakat 3. Mampu menyusun rencana program serta menyesuaikan program kesehatan secara lentur terhadap geografi dan sosial budaya masyarakat 4. Mampu memberikan Yan-Kes secara menyeluruh, meliputi usaha di bidang promotif, preventif, kuratif, dn rehabilitatif dan mampu menangani kasus rujukan .
5.. Mampu meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam menggunakan sumber daya
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 6. Menghayati kerja-sama tim maupun lintas sektoral dalam memecahkan masalah kesehatan 7. Memahami Epidemiologi Kesehatan di wilayah tertentu. 8. Mampu mengadakan evaluasi hasil kegiatan.
Filosofi Community medicine : Go to the people Live among them Love them Learn from them Start with what they know Built on with what they have
Sedini mungkin calon dokter terjun ke masyarakat (mengenal masy) Segalanya dapat diketemukan di sana (masyarakat) Semuanya dapat dipelajari di sana (real setting)
Kemandirian seorang dokter dimulai di sana (membangun bersama Jati diri seorang dokter terbentuk di sana masyarakat )
Pengalaman Belajar Lapangan. (PBL)PBL memberikan kesempatan kepada MHS: B- B- M. 1. * mengenal masyarakat secara menyeluruh, * MENGENAL & SEBAGAI ANGGOTA *bertindak dan berperan sebagai anggota masyarakat. MASYARAKAT *memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat2. *adaptasi kehidupan di masyarakat dan lingkungan *ADAPTASI KEHIDUPAN MASY *adaptasi profesi dan sosialisasi profesi *SOSIALISAI PROFESI *mengalami tatanan nyata ( real setting ) di masyaraka *MENGALAMI - TATANAN NYATA *mempelajari ilmu-ilmu sosial yang relevans *MEMPELAJARI ILMU-2 SOSIAL 3. *berkomunikasi secara efektif dan efisien, *KOMUNIKASI EFEKTIF&EFISIEN *menyelesaikan permasalahan dengan memanfaatkan SDM & SDD * MANFAATKAN SDM/SDD4. * PBL / praktek lapangan menunjang pengalaman klinik *MELATIH KERJASAMA TIM/LINTAS 5. *belajar secara aktif & mandiri SEKTOR * melatih kerja sama secara efektif dalam tim maupun lintas sektor – Petugas- tokoh masy6. *menumbuhkan & membina sikap / mental dan ketrampilan profesional *KETRAMPILAN PROFESI
Konponen Diagnosa masy. 131. Demografi + angka vital statistic2. Angka Morbiditas & Mortalitas kelompok umur & jenis kelm3. Pemanfaatan Yan-kes (KIA)4. Pola gizi; penyapihan anak; tum-bang anak prasekolah /bumil /buteki5. Keadaan komunitas : budaya; stratifikasi sosio-ekon & komunikasi6. Pola kepemimpinan 7. Kes- mental ; sebab-sebab terjadinya stress8. Lingkungan- penyediaan air bersih9. K A P masyarakat terhadap kesehatan10.Pelayanan dan sumber-sumber yg tersedia non medis11.Epidemiologi terinci dari setiap kondisi 12.Keterlibatan masyarakat dalam program kesehatan
13.Sebab-sebab kegagalan pada masa lalu
Cara Identifikasi Masalah. Observasi Wawancara –diskusi Data-sekunder Survei & Penelitian
Diagnosa masy : Identifikasi masalah kes Health need vs h demant
Adat kebiasaan &kepercayaan Norma-norma yang berlaku Sosial –ekonomi- budaya Agama Indfividu; Keluarga; dan Masayarakat
Lokakarya : H. Need < vs > H Demant Versi MHS VS VERSI MASY
Manfaat Dx/1. Ada problem problemnya apa ? 2. Ada perhatian & keterlibatan masy3. Merupakan data dasar - untuk di-terapi 4. data dasr –untuk di-evaluasi5. Melatih petugas
Terapi komunitas : Intervensi untuk mengatasi problem kes-mas yg dilaksanakan oleh masyark sendiri dengan arahan petugas. Intervensi mengatasi problem kes-mas Oleh masyarakat & untuk masyarakat
Jiwa Ter/ kom : 1. Bersama masyarakat 2.. Lintas sector
Kriteria/sifat Ter/ kom : 1. Yan-kes perorangan/ keluarga / masyarakat 2..PSM 3. Yan-kes terpaduJenis Ter/ kom. : 1. Merangsang PSM dalam Yan-kes primer
a. Yan-kes berdasar komunitas b. Pendekatan multi-disiplinerc. Mendapatkan kesamaan pandang masy & petugasd. Membangun struktur komunitase. Yan-kes dasar kom vs yan-kes konvensional yg
sudah mapan2..Pendidikan kesehatan. Dasarnya : Dx PSM dlm pddk Peny. Menular
Kampanye program Peran Petugas kes Metode pddk
3.. Imunisasi : L I L dll
4.. Perbaikan Lingkungan. Sumber air. Juml. Air P buangan Higiene Perumahan Vektor Perusakan Kll & kualitas yg tersedia Kotoran makanan Lingkungan
Terapi komunits berdasar pendekatan Community Medicine yaitu menjalankan Yan-Kes secara komprehensip /paripurna /lengkap.
Yan-Kes promotif: *Pendidikan kesehatan (Penyuluhan, Poster, Pamflet, Film, Slide, Demonstrasi, Fasilitasi ) *Child rearing*Tumbuh-kembang*Mariage counseling*rumah sehat*hiburan sehat*Peningkatan gizi masy.*Pengendalian lingkungan
Yan-Kes preventif:- Imunisasi- Peningkatan higiene sanitasi- Perlindungan dari lingkungan- Pencegahan kecelakaan- Kesehatan kerja- Perlindungan dari alergen, toxin, karsinogen- Pegendalian sumber pencemaran
Yan-Kes kuratif.*case holding*Adequate treatment*Program pemberantasan Peny. menular*Public health nursing*Penurunan beban sosial
*Peningkatan fasilitas kesehatan.
Yan-Kes rehabilitatif.- Pengembangan rehabilitasi sosial- Penyadaran masyarakat- Penggalangan P.S.M.
TERAPI MASYARAKAT PENYAKIT YANG MUDAH DITULARKAN
Communicable disease adalah penyakit yg disebabkan oleh infeksi spesifik atau
Produk toksik yg menyebar lewat alat transmisi atau produknya dari reservoir ke
Host yg rentan langsung dari seseorang / hewan yg terinfeksi atau indirek lewat
perantara (tumbuhan / hewan) vector, lingkungan.
Infectious disease
Infection
Infectious agent
Contagious disease
COMMUNICABLE DISEASE MASALAH DUNIA
Penyakit Perkiraan kejadian Area
Cholera 49,419 kasus, 17,343 # India, Pakistan, Indonesia
Epidemic typhus 6000 (1961) Eropa, Asia , Afrika, Amrik T
Filariasis 200 juta India, Amerika Selatan, Arabia
Afrika, Kepulauan Pasifik
Kusta 10 juta
Malaria 380 juta
Onchocerciasis 20 juta
Plague 2,120 (1962)
Schistosomiasis 5 % kasus dunia
Cacar 73,778
Trachoma 400 juta
Tuberculosis 15 juta ; 3 juta meninggal / th
Natural history of Communicable Diseases
Pengetahuan akan sejarah asal-muasal penyakit sangat perlu difahami, karena
merupakan dasar pelaksanaan tindakan preventif.
Yang perlu didalami /sangat diperhatikan adalah :
1. Agent, 2. Reservoir yg memuaskan, 3. Host yang rentan, 4. Desiminasi/transmisi- penyebaran ke host baru I. Periode prepathogenesis II. Periode pathogenesis
Faktor-2 yg bersangkut-paut dng kehidupan Agent: Agent– Host (interaction) Natural Courses of Communicable diseases- stimulus kontak dng manusia
AGENT. Sifat –2 alami dan karakteristik. Klas agent: arthropods, helminthes, Fungi Protozoa, Bacteria, Spirochetas.Rickettsias dan Virusis.
1. Karakter fisik (ukuran besar-kecilnya)2. Biologik ( motilitas, siklus hidup, viabilitas, resistensi, pertumbuhan)3. Kimia ( komposis, fraksinya)
Karakteristik hubungan dng host.1. Infectivitas, invasivitas2. Pathogenisitas3. Anigenisitas4. human reservoir
Karakteristik hubungan dng lingkungan
1. Reservoir2. Resisten3. vehicle dan kondisi transmisinya
HOST.1. umur, sex, ras2. Hereditas dan personalitas3. Habit dan kebiasaan4. Imunitas umum dan spesifik
LINGKUNGAN
1. Lingkungan. Fisik ( iklim, geografi)2. Sosio-economi3. Biologik (hewan – vector)
II. PERIODE PATHOGENESIS
Pathogenesis awal Infeksi Penyakit ( Pemulihan Chronic disease
Defect and disability
Illness
Headache Clinical horizon (Symptoms system)
Fever & puls rate (l Subclinical
reaction Blood / body change
Antibody & antitoxin formation
Inflamation & phagocytosis
Multiplication Immunity immune state & resistance Localization
Agent / toxin Host yg rentan ( Host reaction ----------------------( RecoveryIs stimulus
POLA TERAPI MASYARAKAT . Primary prevention :Health Promotion Specific Protection*H.E. berdasar data-2 sehat dan sakit # Rencana imunisasi secara rutin & menggunakan dosis booster pd periode*Standar yg baik thd Nutrisi yg efektif
*Kerbiasaan hidup sehat menyeluruh # Imunisasi selektif
*Pemukiman yg adekuat: rekreasi. # Higiene sanitasi individu dng baik Kondisi pekerjaan yg dpt diterima
*Pengembangan atensi kepribadian # Isolasi dengan tepat / karantina bila (personalitas) ada indikasi
*Hindari kelelahan semampu mungkin # Penanganan tepat thd pembawa transmisi # Disinfection akhir bila indikasi # Kontrol vector dng memuaskan # Sanitasi lingkungan SECONDARY PREVENTION TERTIARY PREVENTION
1. Diagnosis dini dan terapi cepat 2. Disability limitation 3. Rehabilitasi *Case finding – dng survey *Terapi menyeluruh *MRS dan terapi kerja *Pemanfaatan laboratorium *MRS bila indikasi *Edukasi masyarakat *Penggunaan konsultan spesialis *Perawatan di rumah * Penempatan secara- *Penberitahuan secara adequate - selektif. pd kasus-2 *Pemeriksaan kontak
TERAPI MASYARAKAT PADA MALNUTRISI
Malnutrisi adalah satu kondisi yang termasuk ketidak-cukupan dan penyimpangan diet , juga keadaan cacat dalam penyerapan & penggunaan makanan , dimana manifestasi kliniknya suatu Disease.Di satu sisi adalah efek kurang makan baik dari segi kuantitas amupun kualitas.-Undernutrition. Di sisi lain efek dari kelebihan makan obesitas
Natural history of undernutrition and nutritional deficiency disease.
Faktor-2 yg mempengaruhi “MALNUTRISI”
FAKTOR AGENT ( A )
KH, PROT, FATVitamin ADEK / B1, B2, B6, B12 dllMineral (Cal, Phosphate, Natr, K, Chlorine sulfur, Mag.Trace element: Fe, Iodine, Copper, Cobalt, Mangan. Zinc, Fluor.
FAKTOR ENVIRONMENTAL. ( B )Geografi, (iklim, musim, kepadatan penduduk)Perkembangan pertainian, Food processing, penyimpanan, distribusi dan preparation)Sosial: Agama, Hukum, pendidikan, Culture, standar diet.
FAKTOR HOST. ( C )Habit, Custom, Umur, ras, sex.Nutrisi pd periode tertentu: Bayi, Anak saat tumbuh – kembang, Remaja, Kehamilan (ASI) , Orang tua.Psychobiologik characteristicsKeadaan pathologis
(Natural course of nutritional deficiency -- -----------------------------------.>-- death
Defect, Disability Chronic state
Illness short / long, Clinically manifes Deficiency, disease------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Latent deficiency disease:
evidence apparent, sign and symptoms indefinite and non
specific
Potential defi. disease:No clinical evidence, Low storage of nutrients(borderline)
Unsaturated but functionally uninpaired
Recovary Saturation Optimal state of nutrition
(A+B+C)sumber stimulus: interaction of -Interaction of REACTION OF HOSTfactors stimulus & host Prepathogenesis --------PERIODE OF PATHOGENESIS ------------------------------------------------------