ckd zikri
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 CKD Zikri
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
Di negara maju, penyakit kronik tidak menular (cronic non-communicable
diseases) terutama penyakit kardiovaskuler, hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit
ginjal kronik, sudah menggantikan penyakit menular (communicable diseases)
sebagai masalah kesehatan masyarakat utama.
Gangguan fungsi ginjal dapat menggambarkan kondisi sistem vaskuler
sehingga dapat membantu upaya pencegahan penyakit lebih dini sebelum pasien
mengalami komplikasi yang lebih parah seperti stroke, penyakit jantung koroner,
gagal ginjal, dan penyakit pembuluh darah perifer.Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal yang memerlukan
terapi pengganti yang membutuhkan biaya yang mahal. Penyakit ginjal kronik
biasanya desertai berbagai komplikasi seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit
saluran napas, penyakit saluran cerna, kelainan di tulang dan otot serta anemia.
elama ini, pengelolaan penyakit ginjal kronik lebih mengutamakan diagnosis
dan pengobatan terhadap penyakit ginjal spesifik yang merupakan penyebab penyakit
ginjal kronik serta dialisis atau transplantasi ginjal jika sudah terjadi gagal ginjal.
!ukti ilmiah menunjukkan bah"a komplikasi penyakit ginjal kronik, tidak
bergantung pada etiologi, dapat dicegah atau dihambat jika dilakukan penanganan
secara dini. #leh karena itu, upaya yang harus dilaksanakan adalah diagnosis dini dan
pencegahan yang efektif terhadap penyakit ginjal kronik, dan hal ini dimungkinkan
karena berbagai faktor risiko untuk penyakit ginjal kronik dapat dikendalikan.
$
-
7/25/2019 CKD Zikri
2/30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Gagal ginjal kronik adalah penurunan faal ginjal yang terjadi secara menahun
dan umumnya bersifat irreversible dimana ginjal tidak mampu lagi mempertahankan
lingkungan internalnya yang berlangsung dari perkembangan gagal ginjal yang
progresif dan lambat yang berlangsung dalam jangka "aktu lama dan menetap
sehingga mengakibatkan penumpukan sisa metabolik (toksik uremik) berakibat ginjal
tidak dapat memenuhi kebutuhan dan pemulihan fungsi lagi yang menimbulkan
respon sakit. Penurunan ini cukup berat sehingga menimbulkan gejala seperti uremia.%ika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit ginjal kronik ditegakkan
jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang dari &' mlmenit$,*m+, seperti pada tabel
.$ berikut
abel .$ !atasan penyakit ginjal kronik
$. /erusakan ginjal 0 * bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau
tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan
$ - /elainan patologik
- Petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria atau kelainan pada
pemeriksaan pencitraan
. 1aju filtrasi glomerulus 2 &' mlmenit$,*m+ selama 0 * bulan dengan atau tanpa
kerusakan ginjal
Pada pasien dengan penyakit ginjal kronik, klasifikasi didasarkan atas dua hal
yaitu, atas dasar derajat penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. /lasifikasi atas
dasar derajat penyakit tersebut membagi penyakit ginjal kronik dalam lima stadium.
tadium $ adalah kerusakan ginjal dengan fungsi ginjal yang masih normal, stadium
kerusakan ginjal dengan penurunan fungsi ginjal yang ringan, stadium * kerusakan
ginjal dengan penurunan yang sedang fungsi ginjal, stadium 3 kerusakan ginjal
-
7/25/2019 CKD Zikri
3/30
dengan penurunan berat fungsi ginjal, dan stadium 4 adalah gagal ginjal (Pera5ella,
''4). 6al ini dapat dilihat pada tabel . berikut
abel . /lasifikasi penyakit ginjal kronik atas dasar derajat penyakit
D789%9 P7:%7199: 1;G
(mlmn$.*m)
$ /erusakan ginjal dgn 1;G normal atau < = >'
/erusakan ginjal dgn 1;G ? ringan &' @ A>
* /erusakan ginjal dgn 1;G ? ringan *' @ 4>
3 /erusakan ginjal dgn 1;G ? ringan $4 @ >
4 Gagal ginjal 2 $4 atau dialisis
abel .* /lasifikasi penyakit ginjal kronik atas dasar derajat penyakit
Penyakit Tipe utama (!nt!"#
Penyakit ginjal
diabetes
Diabetes tipe $ dan
Penyakit ginjal non
diabetes
Penyakit glomelural (penyakit autoimun, infeksi sistemik,
neoplasia)
Penyakit vascular (penyakit pembuluh darah, hipertensi,
mikroangiopati)
Penyakit tubulointerstitial (pielonefritis kronik, batu,
obstruksi, keracunan obat)
Penyakit kistik (ginjal polokistik)
Penyakit pada
transplantasi
8ejeksi kronik, keracunan obat (siklosporintakrolimus),
penyakit recurrent (glomerular) dan transplant
glomerulopathy.
2.2. Eti!$!gi
*
-
7/25/2019 CKD Zikri
4/30
Penyebab gagal ginjal kronik cukup banyak tetapi untuk keperluan klinis
dapat dibagi dalam kelompok
$. Penyakit parenkim ginjal
Penyakit ginjal primer Glomerulonefritis, mielonefritis, ginjal polikistik, bc
ginjal
Penyakit ginjal sekunder :efritis lupus, :efropati, 9milordosis ginjal,
Poliarteritis nodosa, clerosis sistemik progresif, Gout, Diabetes mellitus
. Penyakit ginjal obstruktif
Pembesaran prostat,!atu saluran kemih, 8efluks ureter,
ecara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dikategorikan
Bnfeksi yang berulang dan nefron yang memburuk
#bstruksi saluran kemih.
Destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama
car pada jaringan dan trauma langsung pada ginjal
2.%. Pat!&i'i!$!gi
Patofisiologi penyakit ginjal kronik tergantung pada penyakit yang
mendasarinya. Pada penyakit ginjal kronik akan terjadi pengurangan massa ginjal
mengakibatkan hipertrofi structural dan fungsional nefron yang masih tersisa
(surviving nephrons) sebagai upaya kompensasi, yang diperantarai oleh molekul
vasoaktif seperti sitokin dan growth factors. 6al inimengakibatkan terjadinya
hiperfiltrasi, yang diikuti peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus.Proses adaptasi berlangsung singkat, dan berlanjut ke proses maladaptasi berupa
sklerosis nefron yang masih tersisa. Proses ini akan diikuti dengan penurunan fungsi
nefron yang progresif, "alaupun penyakit dasarnya sudah tidak aktif lagi. 9danya
3
-
7/25/2019 CKD Zikri
5/30
peningkatan aktifitas renin-angiotensin-aldosteron intrarenal, ikut memberikan
kontribusi terhadap terjadinya hiperfiltrasi, sklerosis, dan progresifitas tersebut.
Pada stadium paling dini penyakit ginjal kronik, terjadi kehilangan daya
cadang ginjal (renal reserve), pada keadaan dimana basal 1;G masih normal atau
malah meningkat. /emudian akan terjadi penurunan fungsi nefron yang progresif,
yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. ampai pada 1;G
sebesar &'C, pasien masih belum merasakan keluhan (asimtomatik), tapi sudah
terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Pada 1;G sebesar *'C, mulai
terjadi keluhan pada pasien, seperti nokturia, badan lemah, mual, nafsu makan
berkurang, dan penurunan berat badan. Pada 1;G di ba"ah *'C, pasien
memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata seperti, anemia, peningkatantekanan darah, gangguan metabolism fosfor dan kalsium, pruritus, mual, muntah, dan
lain-lain. Pasien juga mudah terkena infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi
saluran nafas, maupun infeksi saluran cerna. %uga akan terjadi gangguan
keseimbangan air seperti hipo atau hipervolemia, gangguan keseimbangan elektrolit
antara lain kalium dan natrium. Pada 1;G diba"ah $4C akan terjadi gejala dan
komplikasi yang lebih serius, dan pasien sudah memerlukan terapi pengganti ginjal
(renal replacement therapy) antara lain dialysis atau transplantasi ginjal. Pada
keadaan ini pasien dikatakan sampai pada stadium gagal ginjal.
2. )e*a$a K$inik
Pada gagal ginjal kronis, gejala-gejalanya berkembang secara perlahan. Pada
a"alnya tidak ada gejala sama sekali, kelainan fungsi ginjal hanya dapat diketahui
dari pemeriksaan laboratorium. Pada gagal ginjal kronis ringan sampai sedang,
gejalanya ringan meskipun terdapat peningkatan urea dalam darah. Pada stadium ini
terdapat nokturia dan hipertensi.
ejalan dengan perkembangan penyakit, maka lama kelamaan akan terjadi
peningkatan kadar ureum darah semakin tinggi. Pada stadium ini, penderita
menunjukkan gejala-gejala
4
-
7/25/2019 CKD Zikri
6/30
letih, mudah lelah, dan sulit konsentrasi
nafsu makan turun, mual dan muntah, cegukan.
tungkai lemah, parastesi, keram otot-otot, insomnia.
libido menurun, nokturi, atau oligouria
sesak nafas, sembab, batuk, nyeri perikardial
malnutrisi, penurunan berat badan.
Pada stadium yang sudah sangat lanjut, penderita bisa menderita ulkus dan
perdarahan saluran pencernaan. /ulitnya ber"arna kuning kecoklatan dan kadang
konsentrasi urea sangat tinggi sehingga terkristalisasi dari keringat dan membentuk
serbuk putih di kulit (bekuan uremik). !eberapa penderita merasakan gatal di seluruh
tubuh.
enurut uhardjono (''$), manifestasi klinik yang muncul pada pasien
dengan gagal ginjal kronik yaitu
Gangguan pada sistem gastrointestinal
- 9noreksia, nausea, dan vomitus yang berhubungan dengan
gangguan metaboslime protein dalam usus.
- ulut bau amonia disebabkan oleh ureum yang berlebihan
pada air liur.
- Eegukan (hiccup)
- Gastritis erosif, ulkus peptik, dan kolitis uremik
Kulit
- /ulit ber"arna pucat akibat anemia. Gatal dengan
ekskoriasi akibat toksin uremik.
- 7kimosis akibat gangguan hematologis
- Frea frost akibat kristalisasi urea
- !ekas-bekas garukan karena gatal
&
-
7/25/2019 CKD Zikri
7/30
Sistem Hematologi
- 9nemia
- Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia
- Gangguan fungsi leukosit
Sistem saraf dan otot
- 8estles leg syndrome
- !urning feet syndrome
- 7nsefalopati metabolic
- iopati
Sistem Kardiovaskuler
- 6ipertensi
- 9kibat penimbunan cairan dan garam.
- :yeri dada dan sesak nafas
- Gangguan irama jantung
- 7dema akibat penimbunan cairan
Sistem ndokrin
- Gangguan seksual libido, fertilitas dan ereksi menurun
pada laki-laki.
- Gangguan metabolisme glukosa, resistensi insulin, dan
gangguan sekresi insulin.
- Gangguan metabolisme lemak.
- Gangguan metabolisme vitamin D.
Gangguan sistem lain
- ulang osteodistrofi renal
-
7/25/2019 CKD Zikri
8/30
- sidosis metabolik.
A
-
7/25/2019 CKD Zikri
9/30
2.+ Pen,ekatan Diagn!'tik
Pendekatan diagnosis gagal ginjal kronik (GG/) mempunyai sasaran berikut
a. emastikan adanya penurunan faal ginjal (1;G)
b. engejar etiologi GG/ yang mungkin dapat dikoreksi
c. engidentifikasi semua faktor pemburuk faal ginjal (reversi!le factors)
d. enentukan strategi terapi rasional
e. eramalkan prognosis
$. 9namnesis dan pemeriksaan fisik diagnosis
9namnesis harus terarah dengan mengumpulkan semua keluhan yang
berhubungan dengan retensi atau akumulasi toksin a5otemia, etiologi dan
perjalanan penyakit termasuk semua factor yang dapat memperburuk faal
ginjal (1;G).
Gambaran klinik mempunyai spectrum klinik luas dan melibatkan
banyak organ dan tergantung dari derajat penurunan faal ginjal dan lebih
makin nyata bila pasien sudah terjun ke fase terminal dari gagal ginjal
terminal (GG) dengan melibatkan banyak organ seperti system
hemopoiesis, saluran cerna yang lebih berat, saluran nafas, mata, kulit,
selaput serosa (pluritis dan perikarditis), system kardiovaskuler, dan
neuropsikatri.
. Pemeriksaan 1aboratorium
ujuan pemeriksaan laboratorium yaitu ($) memastikan dan
menentukan derajat penurunan faal ginjal 1;G, () identifikasi etiologi,
(*) menentukan perjalanan penyakit termasuk semua faktor pemburuk
faal ginjal yang sifatnya terbalikan (reversible).
.$. Pemeriksaan faal ginjal (1;G)
alah satu cara menegakkan diagnosis gagal ginjal adalah dengan
menilai kadar ureum dan kreatinin serum, karena kedua senya"a ini
>
-
7/25/2019 CKD Zikri
10/30
hanya dapat diekskresi oleh ginjal. /reatinin adalah hasil
perombakan keratin, semacam senya"a berisi nitrogen yang
terutama ada dalam otot$. Pemeriksaan ureum dan kreatinin serum
dan asam urat serum sudah cukup memadai sebagai uji saring untuk
faal ginjal (1;G). Pemeriksaan klirens kreatinin dan radionukleotida
(gamma camera imaging) hamper mendekati faal ginjal yang
sebenarnya. etiap pasien penyakit ginjal kronik (PG/) disertai atau
tidak penurunan 1;G harus ditentukan derajat (stadium) sesuai
dengan rekomendasi :/;-D#B (''). 1
8umus 1;G /ockroft-Gault
($3' @ umur) H berat badan1;G (mlmnt.$,*m) I J)
H /reaatinin plasma
J pada perempuan dikalikan ',A4.
.. 7tiologi gagal ginjal kronik (GG/)
9nalisis urin rutin
9lbuminuria lebih dari *,4 gram per hari dan non selektif disertai
kelainan sedimen (eritrosit uria, leukosituria, dan silinderuria)
lebih sering ditemukan pada glomerulopati (idiopati) eksresi
protein (proteinuria) cenderung berkurang pararel dengan
memburuknya faal ginjal (1;G).
ikrobiologi urin (E;F per ml urin)
!ila E;F per ml urin lebih dari dari $'4 dari bahan F/
"alaupun tanpa keluhan harus dicurigai B/ dengan komplikasi
sebagai etiologi GG/ atau faktor pemburuk faal ginjal (1;G).
/imia darah
Pada sindrom nefrotik primer (idiopati) dan sekunder (diabetes dan
17) elektoforesis protein memperlihatkan gambaran yang
patognomonis.
$'
-
7/25/2019 CKD Zikri
11/30
6iperkolosterolemia sering ditemukan pada sindrom nefrotik
idiopatik (primer)K sebaliknya normokolesterolemia pada diabetes
dan lupus sistemik dan dikenal sebagaipseudonephrotic syndrome.
7lektrolit
Pemeriksaan elektrolit (serum dan urin) penting untuk diagnosis
GG/ yang berhubungan dengan nefropati (hipokalsemia dan
hiperkalemia) dan nefrokalsinosis.
Bmunodiagnosis
!eberapa pemeriksaan imunodiagnosis untuk glomerulopati antara
lain
a. 9E! (anti!ody coated !aciluria)
b. 9:9 (anti nuclear anti!ody)
c. 6!s9g
d. /rioglobulin
e. Eirculating immune compleL (EBEL)
f. Pemeriksaan komplemen serum (E)
g. Bmunofluoresen jaringan
.*. Pemeriksaan laboratorium untuk perjalanan penyakit
.*.$. Progresivitas penurunan faal ginjal
Freum dan kreatinin serum
/lirens kreatini
.*.. 6emopoiesis
6b (PEM)
rombosit
;ibrinogen
$$
-
7/25/2019 CKD Zikri
12/30
;aktor pembekuan
.*.*. 7lektrolit
erum :aN, /N, 6E'*-, EaNN, Po3I, gN
.*.3. 7ndokrin
P6 O *, 3
.*.4. Pemeriksaan lain berdasarkan indikasi terutama
faktor pemburuk faal ginjal (1;G)
isalnya Bnfark miokard
*. Pemeriksaan penunjang diagnosis
Pemeriksaan penunjang diagnosis harus selektif sesuai dengan
tujuannya, yaitu
Diagnosis etiologi GG/
7tiologi yang dapat dikoreksi medikamentosa
7tiologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
7tiologi yang tidak mungkin dikoreksi
!iopsi Ginjal untuk mengdiagnosa kelainan ginjal dengan mengambil
jaringan ginjal lalu dianalisa. !iopsi ginjal diperlukan bila pasien
direncanakan untuk program transplantasi ginjal.
!eberapa pemeriksaan penunjang diagnosis
a. ;oto polos abdomen
b. FG
c. Pielografi retrograde
d. Pielografi antegrade
e. "icturatingcysto urography (EF)
$
-
7/25/2019 CKD Zikri
13/30
2.- Penata$ak'anaan
Penatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi - erapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
- Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid
- emperlambat perburukan fungsi ginjal
- Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
- Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
- erapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal
$. erapi konservatif
ujuan terapi konservatif, yaitu
a. mencegah memburuknya faal ginjal secara progresif
b. meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin a5otemia
c. mempertahankan dan memperbaiki metabolisma secara optimal
d. memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
!eberapa prinsip terapi konservatif
$. mencegah buruknya faal ginjal (1;G)
hati-hati pemberian obat yang bersifat nefrotoksik
hindari keadaan yang menyebabkan deplesi volume cairan
ekstraseluler dan hipotensi
hindari gangguan keseimbngan elektrolit
hindari pembatasan ketat konsumsi protein he"ani
hindari proses kehamilan dan pemberian obat kontrasepsi hindari insttrumentsasi (keteterisasi dan sistoskopi) tanpa indikasi
medik yang kuat
hindari pemeriksaan radiologi dengan media kontras tanpa indikasi
medik yang kuat
$*
-
7/25/2019 CKD Zikri
14/30
. program memperlambat penurunan progresif faal ginjal
kendalikan hipertensi sistemik dan intraglomerular
kendalikan terapi B/
diet protein yang proporsional
kendalikan hiperfosfatemia
terapi hiperurikemia bila asam urat serum 0 $' mgC
terapi keadaan asidosis metabolik
kendalikan keadaan hiperglikemia
*. terapi alleviative gejala a5otemia
pembatasan konsumsi protein he"ani
terapi gatal-gatal terapi keluhan gastrointestinal
terapi gejala neuromuskuler
terapi kelainan tulang bdan sendi
terapi anemia
teapi setiap infeksi (bakteri, virus 6!M atau 6EM)
#.#. $eranan diet
erapi diet rendah protein (D8P). erapi diet rendah protein
menguntungkan untuk mencegah atau mengurangi toksik a5otemia tetapi
untuk jangka lama dapat merugikan terutama gangguan keseimbangan
negatif nitrogen
ujuan program diet rendah protein (D8P) yaitu, mempertahankan
keadaan nutrisi optimal, mengurangi atau mencegah akumulasi toksin
a5otemia, mencegah menbruknya faal ginjal (1;G) akibat proses
glomerulosklerosis.
$.$.$. %umlah protein he"ani perhari untuk pasien gagal ginjal kronik
erapi diet rendah proteun (D8P) berdasrkan rekomendasi dari
8aimund ($>AA) tergantung dari beberapa faktor antara lain
derajat penurunan faal ginjal (1;G)
penurunan faal ginjal secara progresif (mild renal
$3
-
7/25/2019 CKD Zikri
15/30
insufficiency)
sindrom nefrotik
pasien dengan terapi korkosteroid
disertai penyakit katabolik sistemik
$.$.. /onsumsi protein he"ani tergantung dari 1;G
a. GG/ ringan (1;Glebih dari ' ml per min per$.* m )
anpa penurunan progresi 1;G %umlah protein he"ani
yang dianjurkan antara $,'-$, gram per kg !! per hari.
Disertai penurunan progresi 1;G. %umlah protein yang
dianjurkan antara ',44-',&' gr per kg !! per hari dan
lebih dari ',*4 gram per kg !! per hari terdiri dariprotein he"ani dengan nilai biologis tinggi.
b. GG/ moderat (1;G antara 4-' min $.* m)
%umlah protei yang dianjurkan ',44'-',&' gr per kg !! per
hari lebih dari ',*4 gram per kg !! perhari protein nilai
biologis tinggi atau ',A gram protein per kg !! per hari
dengan $'-' gram perhari asam amino esensial atau asam
keto.
c.GG/ tingkat lanjut (1;G antara 4-4 ml min $.* m)
%umlah protein yang dianjurkan antara ',44-',&' gram per kg
!! per hari lebih dari ',*4 gram per kg !! per hari protein
nilai biologis tinggi atau ',A gram protein per kg!! per hari
dengan $' gram per hari asam amino esensial per keto.
$.$.*. uplemen asam amino esensial O asam keto
o 9sam amino esensial (997) terdiri dari
valine, isoleucine, leucine, methionine, triptophan,
phenylalanine, lysine, dan histidine.
o Bnsikasi pemberian asam amino esensial (997)
!ila konsumsi protein he"ani ',A gram per kg!! per hari
o ujuan
$4
-
7/25/2019 CKD Zikri
16/30
ujuan utama untuk mencegah keseimbangan negatif
nitrogen. :itrogen free amino acid analog (keto acid)
mengalami transaminase dalam berbagi organ tubuh seperti
otot skelet, hati, usus dan ginjal, menjadi asam amino
esesnsial yang bebas dari nitrogen.
9khir-akhir ini muncul konsep baru untuk pembatasan
konsumsi protein nilai biologis tinggi harus ditamabah
suplemen kombinasi asam amino esesnsial dan asam amino
non esesnsial (asam keto) seperti diet casein terutama untuk
meningkatkan pertumbuhan badan (cell mass)
#.%. Ke!utuhan ¨ah Kalori
/ebutuhan jumlah kalori (sumber energi) untuk GG/ harus adekuat
dengan tujuan utama
mempertahankan keseimbangan positif nitrogen
memelihara status nutrisi
memelihara arthomometri (skinfold thickness)
%umlah kalori yang diperlukan bersifat individual tergantung dari
penurunan faal ginjal (1;G)
a. Pasien dengan 1;G 0 ' ml per min $.* m
anpa penurunan progresi 1;G
- jumlah kalori tidak dibatasi
- karbohidrat dan lemak (sumber energi) tidak batasi seperti orang
normal
Dengan penurunan progresi 1;G
- %umlah kalori 0 *4 kcal per kg !! per hari
- /ebutuhan karbohidrat 4'C berupaprimary comple' car!ohydrate
- /ebutuhan lemak jumlah sisa kalori (non protein)
atio polyunsaturatedsaturated I $.'
b. Pasien dengan 1;G 2 ' ml per min $.* m
$&
-
7/25/2019 CKD Zikri
17/30
(kelompok pasien GG/ tingkat sedang dan stadium terminal gagal ginjal
terminal)
%umlah kalori 0 *4 kkal per kg !! per hari
kebutuhan karbohidrat 4'C berupaprimary comple' car!ohydrate
kebutuhan lemak jumlah sisa kalori
atio polyunsaturatedsaturatedI $.'
#.*. Ke!utuhan cairan
!ila ureum serum 0$4' mgC kebutuhan cairan harus adekuat supaya
jumlah diuresis mencapai 1 per hari.
ujuan panduan kebutuhan cairan penting untuk
mencegah dehidrasi osmotik yang akan memperburuk faal ginjal
(1;G) terutama pada kelompok pasien GG/ dengan kecenderungan
natriuresis misalnya penyakit ginjal polikistik, scarring
pyelonephritis , dan nefropati urat kronik.
memelihara status optimal
mengeliminasi toksin a5otemia.
Pasien kelompok GG/ dengan 1;G Q 4 ml per hari dan sindrom nefrotik
dapat diberikan diuretika untuk memperlancar diuresis, misal furosemide.
akaran furosemide 3'-A' mg per hari, dapat dinaikkan 3' mg per hari
(interval hari) sampai jumlah takaran maksimal * gram per hari.
#.+. Ke!utuhan elektrolit dan mineral
/ebutuhan jumlah mineral dan elektrolit bersifat individual bergantung
dari 1;G dan penyakit ginjal dasar. :atrium :aN(garam dapur)
Pembatasan asupan garam dapur (' m7RI*gr).
- 6ipertensi berat
- Glomerulopati
$
-
7/25/2019 CKD Zikri
18/30
- Gagal ginjal terminal tanpa ginjal (anephric)
- Penyakit jantung kongesti
GG/ yang tidak membutuhkan pembatasan garam dapur
- Ehronic scarring pyelonephritis
- Eronic urate nephropathy
- Polycystic kidney disease
/alium /N
- 6iperkalemi jarang ditemukan pada GG/
- indakan profilaktik
- indakan terapeutik
!ikarbonat
- indakan profilaktif
6iperfosfatemia
- indakan profilaktik
Pembatasan konsumsi protein he"ani
Pengikat fosfat
/alsium karbonat. erapi simptomatik
erapi simptomatik yang sering diberikan pada gagal ginjal kronik(GG/)
%.#. sidosis meta!olik
9sidosis metabolik harus dikoreksi karena meningkatkan serum /
(hiperkalemia)
.$.$.$. uplemen alkali.
uplemen alkali efektif untuk mencegah dan terapi asidodis
metabolik 1arutan shShl, /alsium karbonat
.$.$.. erapi alkali
erapi alkali (sodium !icar!onat) harus segara diberikan intravena,
bila p6 Q .*4 atau serum bikarbonat Q ' m7R1.
$A
-
7/25/2019 CKD Zikri
19/30
%.%. nemia
..$. 9nemia normokrom normositer
9nemia ini berhubungan dengan retensi toksin polyamine dan
defisiensi hormon eritropoeitin (7; I eryhtropoietic stimulating
factors).
9nemia normokrom normositer refrakter terhadap obat hematinik.
a. ecom!inant human erythropoietin(r-6u7P#) merupakan
obat pilihan utama 87preL *'-4' F per kg !!
b. 9lternatif lain
- 6ormon androgen
- Preparat cobalt
... 9nemia 6emolisis
9nemia hemolisis berhubungan dengan toksin a5otemia TGuadiano-
succinic acidU. 6emodialisis (6D) regular atau E9PD merupakan
terapi pilihan utama.
..*. 9nemia Def. !esi
Defisiensi ;e(besi) pada GG/ berhubungan dengan perdarahan
saluran cerna (ulserasi) dan kehilangan besi pada diali5er (terapi
6D).
elama terapi 5at besi harus dipantau konsentrasi serum ferritin dan
saturasi transferin. ransfusi darah (P8E) merupakan salah satu
pilihan terapi alternatif, murah, dan efektif. erapi pemmberian
transfusi darah harus hati-hati, dapat menyebabkan kematian
mendadak.
Bndikasi transfusi P8E
a. PEM (6E) Q ' C
b. Pasien dengan keluhan-keluhan
- High output heart failure
$>
-
7/25/2019 CKD Zikri
20/30
- ngina pectoris
- Gejala umum anemia
/omplikasi transfusi darah
a. 6emosiderosis (transfusi darah berulang)
b. upresi sumsum tulang (transfusi darah berulang)
c. !ahaya overhydration, asidosis, dan hiperkalemia
d. !ahaya infeksi 6!M ( non-9 dan non-!) dan EM
e. Pola human leucocyte antigen (619) berubah, penting untuk
rencana transplantasi ginjal.
Panduan tarapi transfusi darah (P8E)
a. emenuhi salah satu kriteria indikasib. Di luar terapi 6D . egera setelah transfusi darah berikan diuretik
furosemide B.M dan glukonas calcicus B.M.
c. ransfusi darah lebih aman selama terapi 6D.
!ila pada akhir 6D ditemukan bendungan paru, harus dilanjutkan
tindakan ultrafiltrasi (manual atau seRuential).
%.*. Keluhan gastrointestinal
.*.$ 9noreksia, cegukan, mual dan muntah, merupakan keluhan yang
sering dijumpai pada GG/. /eluhan gastrointestinal ini sering
merupakan keluhan pertama (chief complaint) dari GG/.
!eberapa tindakan penting
a. Program terapi dialisis adekuat
b. #bat-obatan
- Prochlorpera5ine
- rimethoben5amide
.*. Flserasi mukosa
Flserasi mukosa mulai dari mulut sampai anus
Pilihan tindakan
a.Program dialisis adekuat
'
-
7/25/2019 CKD Zikri
21/30
(erapi 6D khusus dengan bebas atau tanpa heparin)
b. edikamentosa
- Phenergan 4 mg P.#. atau B.M.
- etoclopramide 4 mg P.#
- Eyproheptadine 3 mg P.#
%.+ Kelainan kulit
.3.$ Pruritus (uremic itching)
/eluhan gatal ditemukan pada 4 C kasus GG/, insiden
meningkat pasien dengan terapi 6D reguler.
/eluhan gatal- gatal
a. bersifat subyektifb. bersifat obyektif /ulit kering, Prurigo nodularis, /eratotic
papules, 1ichen simpleL
!eberapa pilihan terapi pruritus
a. engendalikan hiperfosfatemia O hiperparatiroidisme
b. erapi lokal opikal emollient (triple lanolin)
c. Phototerapy dengan sinar FM-! L perminggu selama - &
minggu.
d. edikamentosa
.3. 7asy !ruishing
/ecenderungan perdarahan pada kulit dan selaput serosa
berhubungan dengan retensi toksin Guadunosuccinic acid (G9)
dan ganggguan faal trombosit.
Pilihan tindakan Dialisis (6D dan E9PD) merupakan satu-
satunya terapi pilihan.
.3.* 7dema
7dema pada GG/ terutama berhubungan dengan underlying renal
disease.
$
-
7/25/2019 CKD Zikri
22/30
Glomerulopati primer O sekunder selalu disertai retensi :aN dan
air. erapi pilihan
a. Diuretika
b. Fltrafiltrasi.
%.. Kelainan neuromuskuler
/eluhan- keluhan yang berhubungan dengan kelainan neuromuskuler
8esrlessness, Parestesia, :europati perifer, /ram otot, Bnsomnia
!eberapa terapi pilihan
a. erapi 6D reguler yang adekuat
b. edikamentosa. Dia5epam, sedatifc. #perasi subtotalparathyroidectomy
%.. Hipertensi
6ipertensi ringan, sedang dan berat tergantung dari penyakit ginjal
dasar (underlying renal disease). 6ampir A' C hipertensi pada GG/
berhubungan dengan retensi natrium ( :aN) dan tergolong volume
dependent hypertensi.
.&.$. /olume dependent hypertension
!entuk hipertensi berhubungan dengan underlying renal disease
(Glomerulopati)
Program terapi hipertensi
8estriksi garam dapur 2 * gram per hari
Diuretik furosemide
Fltrafiltrasi ( pasien GG)
#bat anti hipertensi
- 9ntagonis kalsium non- dihodropiridin
- Masodilator langsung
- 8eceptor 9$blocker
-
7/25/2019 CKD Zikri
23/30
- DoLa5osine
- !eta- blocker
- Penghambat 9E7
.&.. 0ipe /asokonstriktor
Program terapi
8estriksi garam dapur Q* gram hari
Diuresis O Fltrafiltrasi
edikamentosa
.&.*. 0ipe Kom!inasi
Program terapi hampir sama.
%.1. Kelainan sistem kardiovaskuler
..$ Penyakit jantung kongestif
Penyakit jantung kongestif ( P%/) harus dibedakan dengan
overhydration disertai kardiomegali. P%/ merupakan salah satu
faktor pemburuk faal ginjal (1;G) diikuti dengan sindrom acute
on 23.
Pilihan tindakana. ;orced diuresis
b. Fltrafiltrasi diikuti dengan terapi dialisis
.. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner dengan faktor predisposisi
Diabetes mellitus ( nefropati diabetik)
6ipertensi (penyakit jantung hipertensif)
Dislipidemia ( tipe BM hiperlipidemia)Pilihan tindakan
a. 6ati- hati penghambat 9E7
b. Ealcium antagonis
c. 9nti platelet agents
*
-
7/25/2019 CKD Zikri
24/30
..* Gangguan Brama %antung
Gangguan irama jantung sebagai akibat lanjut hipekalemia
merupakan keadaan darurat medik.
Gangguan irama jantung yang sering ditemukan
otal 9M block
Mentricular tachicardi
Pilihan tindakan
Dialisis (hemodialisis) merupakan pilihan utama
hemodialisis (6D) dengan larutan dialisat bebas / N (free
potassium ) efektif untuk mengendalikan hiperkalemia.
edikamentosa
Bndikasi
ujuan profilaktik
6iperkalemia ringan (sedang).
2.8. Kelainan ndokrin
6iperlasia kelenjar paratiroid dan kenaikan konsentrasi P6
Pilihan tindakan
Pengikat fosfat
akaran tinggi pengikat kalsium
9nalog sintetik vitamin D
Paratiroidektomi
2.9. Gam!aran klinik akumulasi middle "4 molecules
:europati perifer
Perikarditis
Pleuritis danuremic lung
/eluhan saluran cerna persisten
Pilihan indakan Dialisis peritoneal dan high-fluc hemodialysis
2.10. "asalah infeksi
3
-
7/25/2019 CKD Zikri
25/30
Bnfeksi di luar ginjal yang harus di"aspadai karena merupakan
penyebab kenaikan morbiditas dan mortality
a. Bnfeksi saluran napas
. 6epatitis ! virus
Petunjuk untuk pemberian antibiotika
6indari antibiotika yang bersifat nefrotoksik
Perhatikan golongan antibiotika yang memerlukan takaran
penyesuaian
7liminasi obat dari tubuh dalam bentuk utuh dan bentuk
metabolit
ifat antibiotika
%. Terapi pengganti gin*a$
aat ini hanya ada pilihan untuk gagal ginjal terminal (GG)
Dialisis 6emodialisis dan continous ambulatory
peritoneal dialysis (E9PD)
ransplantasi ginjal
*.$.Hemodialisis (H5)
Bnisiasi terapi dialisis tidak boleh terlambat untuk mencegah gejala
a5otemia dan malnutris. etapi terapi dialisis terlalu cepat pada pasien
GG/ yang belum tahap akhir akan memperburuk faal ginjal (1;G).
/eputusan untuk inisiasi terapi dialisis berdasarkan pertimbangan
klinis dan parameter biokimia. idak jarang persentase klinik retensi
dan akumulasi toksin a5otemia tidak sejalan dengan gangguan
biokimia.
Bndikasi inisiasi dialisis berdasarkan parameter biokimia dan klinis
adalah
Bndikasi absolut
- perikarditis
4
-
7/25/2019 CKD Zikri
26/30
- ensephalopati atau neuropati a5otemik
- bendungan paru dari kelebihan cairan yang tidak responsive dengan diuretik
- hipertensi refrakter
- mutah persisten
- !F: 0 $'mgC dan kreatinin 0 $'mgC
Bndikasi elektid
- 1;G (formula /ockcroft-Gault) antara 4 dan A m1m$,*m
ual, anoreksia, muntah dan astenia berat.
*.%. 5ialisis peritoneal (5$)
9khir-akhir ini sudah populer E9PD dipusat ginjal diluar negeri dan
di Bndonesia. Bnidikasi medik E9PD sebagai berikut Pasien anak-anak dan orang tua , 0 &4 tahun
Pasien-pasien yang telah menderita penyakit sistemik
kardiovaskuler, infark miokard atau iskemik koroner.
Pasien-pasien yang cenderung akan mengalami perdarahan bila
dihemodialisis.
/esulitan pembuatan 9M shunting
Pasien dengan stroke
Pasien GG dengan residual urin masih cukup
Pasien neuropati diabetik disertai E#-morbidity dan Eo-
mortality
edangkan indikasi nonmedik
/einginan pasien sendiri
ingkat intelektual tinggi untuk melakukan sendiri (mandiri)
Di daerah yang jauh dari pusat ginjal
$rognosis pasien dialisis 6
Prognosis GG dengan perogram 6D kronik tergantung dari banyak
faktor terutama seleksi pasien dan saat rujukan.
7mur. /urang dari 3' tahun mulai program 6D kronik
&
-
7/25/2019 CKD Zikri
27/30
mempunyai masa hidup lebih panjang, mencapai ' tahun. ebaliknya umur lanjut
lebih dari 44 tahun kemungkinan terdapat komplikasi sistem kardiovaskuler lebih
besar.
Saat ru8ukan. 8ujukan terlambat memberi kesempatan timbul
gambaran klinik berat seperti koma, perikarditis, yang sulit dkendalikan dengan
tindakan 6D.
tiologi GG0. !eberapa penyakit dasar seperti 1upus,
9miloid, D, dapat mempengharuhi masa hidup. 6al ini berhubungan dengan
penyakit dasarnya sudah berat maupun kemungkinan timbul komplikasi akut atau
kronik selama 6D.
Hipertensi. 6ipertensi berat dan sulit dikendalikan sering
merupakan faktor resiko vaskuler.
$enyakit sistem kardiovaskuler. Penyakit ini merupakan
faktor resiko tindakan 6D. Program E9PD merupakan faktor
pilihan atau alternatif yang paling aman.
Kepri!adian dan personalitas. ;aktor ini penting untuk
menunjang kelangsungan hidup GG dengan program 6D
kronik. Kepatuhan (complience).!anyak faktor yang mempengaruhi
ketidakpatuhan program 6D kronik misal kepribadian finansial dan lain-lain.
*.*. 0ransplantasi Gin8al
ransplantasi ginjal merupakan terapi pengganti ginjal (anatomi dan
faal). Pertinbangan program transplantasi ginjal
Ginjal cangkok (kidney transplant) dapat mengambil alih
seluruh ($''C) faal ginjal, sedangkan hemodialisis hanya
mengambil alih '-A'C faal ginjal alamiah.
/ualitas hidup normal kembali
asa hidup (survival rate) lebih lama
/omplikasi (biasanya dapat diantisipasi) terutama
-
7/25/2019 CKD Zikri
28/30
berhubungan dengan obat imunosupresif untuk mencegah
reaksi penolakan.
2./ K!mp$ika'iPenyakit ginjal kronik mengakibatkan berbagai komplikasi yang
manifestasinya sesuai dengan derajat penurunan fungsi ginjal yang terjadi.
abel. .3 /omplikasi Penyakit Ginjal kronik
Derajat Penjelasan1;G
(mlmnt)/omplikasi
$/erusakan ginjal dengan
1;G normal= >'
/erusakan ginjal dengan
penurunan G;8 ringan&'-A>
ekanan darah mulai
meningkat
* Penurunan G;8 sedang*'-4>
- 6
iperfosfatemia- 6
ipokalcemia
- 9
nemia
- 6
iperparatiroid
- 6
ipertensi
- h
iperhomosisteinemia
3 Penurunan G;8 berat $4->
- m
alnutrisi- a
sidosis metabolik- c
enderung hiperkalemia
- d
islipidemia
4 Gagal Ginjal 2$4 - g
A
-
7/25/2019 CKD Zikri
29/30
agal jantung
- u
remia
2.0 Pr!gn!'i'
Prognosis gagal ginjal kronis umumnya buruk. Fmumnya terjadi karena
komplikasi penyakit
BAB III
PENUTUP
*.$ /esimpulanDari penulisan ini dapat disimpulkan bah"a
$. Penyakit ginjal kronik dapat menggambarkan kondisi sistem vaskular
sehingga dapat membantu upaya pencegahan penyakit lebih dini dan
komplikasinya.
. Penting untuk mengetahui batasan, klasifikasi, dan stratifikasi penyakit ginjal
kronik untuk melakukan upaya pengelolaan dan pencegahan secara cepat dan
tepat.
*. Pemeriksaan penunjang penyakit ginjal kronik penting untuk memastikan
diagnosis penyakit ginjal dan derajat penurunan fungsi ginjal, dalam hal ini
nilai laju filtrasi glomerulus yang diukur dengan kadar kreatinin serum
merupakan parameter terbaik ukuran fungsi ginjal.
3. Dalam melakukan pengelolaan dan pencegahan penyakit ginjal kronik secara
cepat dan tepat perlu diperhatikan adanya faktor risiko penyakit ginjal kronik
>
-
7/25/2019 CKD Zikri
30/30
DATA PUSTAKA
$. ukandar, 7nday. ''&. Gagal Gin8al dan $anduan 0erapi 5ialisis. Pusat
Bnformasi Blmiah !agian Blmu Penyakit Dalam ;/.F:P9D. !andung.
. Perhimpunan Dokter pesialis Penyakit Dalam Bndonesia. ''&. 9uku 8ar
:lmu $enyakit 5alam &ilid # disi +. !alai Penerbitan Dep. BPP. ;/FB. %akarta
*. Guyton and 6all.$>>.9uku 8ar 3isiologi Kedokteran disi ;. 7GE. %akarta
3. /apanto", :ova. ''A. 9ahan 8ar :lmu Gi