ckb
DESCRIPTION
sarafTRANSCRIPT
Nama Peserta : dr. Lina Handayani
Nama Wahana : RS PKU Muhammadiyah Gombong
Topik : Kasus gawat darurat; Cedera Kepala Berat
Tanggal (kasus) : 13 Januari 2015Presenter : dr. Lina Handayani
Nama Pasien : Tn K ( 35 tahun)No. RM : 282640
Tanggal Presentasi : 10 Februari 2015 Pendamping : dr. Mardiati Rahayu
Tempat Presentasi : RS PKU Muhammadiyah Gombong
Obyektif Presentasi :
Keilmuan ( Ketrampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen ( Masalah ( Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa ( Lansia Bumil
Deskripsi : dewasa, usia 35 tahun, post terjatuh dari pohon, luka pada kepala, penurunan kesadaran, muntah
Tujuan : menegakkan diagnosis dan menetapkan manajemen pasien dengan cedera kepala berat
Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus ( Audit
Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi ( E-mail Pos
Data pasien :Nama : Tn. KNo CM : 282640
Nama RS : PKU Muhammadiyah Gombong
Telp : (0287) 471639 Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/ Gambaran klinis :
Pasien datang post terjatuh dari pohon dengan ketinggian 2 meter dengan luka pada kepala, posisi jatuh pasien yaitu kepala terbentur tanah. Pasien mengeluh sakit dan pusing pada kepala. Sesaat setelah kejadian pasien sempat tidak sadarkan diri namun setelah itu pasien dapat pulang kerumah sendiri dengan berjalan kaki. Sesampainya di rumah pasien mual, muntah, pusing yang hebat dan tampak sangat lemas. Kemudian keluarga membawa pasien ke RS.
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien tidak memiliki riwayat pengobatan terhadap penyakit tertentu
3. Riwayat kesehatan/penyakit :
Post terjatuh sebelumnya (-), post KLL (-), Hipertensi (-)
4. Riwayat keluarga :
-
5. Riwayat pekerjaan :
Penggembala ternak
6. Lain-lain : -
PEMERIKSAAN FISIK :
KU : tampak kesakitan Kesadaran : composmentis (E4V5M6) 17.00wib ( somnolen (E2V3M3)18.00wib( Sopor (E1V2M2) 19.30wib Vital signs : (17.00)Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 78 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : 36,7 C per aksilla Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, hematom -/+, pupil anisokor (18.00 wib) Hidung : napas cuping hidung -/- , rinorea (18.00 wib) Mulut : sianosis - Leher : limfonodi tidak teraba Thoraks :
Inspeksi : simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi interkostal (-)
retraksi suprasternal (-), retraksi epigastrium (-)
Palpasi : P/ taktil fremitus kanan = kiri
C/ ictus cordis di SIC V 2 jari medial LMCS
Perkusi : P/ sonor di seluruh lapang paru
C/ batas jantung-paru dalam batas normal
Auskultasi : P/ vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
C/ S1-2 reguler, murmur -, gallop - Abdomen
Inspeksi: datar
Auskultasi: bising usus (+) normal
Perkusi: timpani diseluruh lapang abdomen
Palpasi: supel diseluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-) lien dan hepar tidak teraba Ekstremitas Edema - - , akral dingin - -- - - -Capillary refill 1-2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Hemoglobin : 14.9 g/dl(N)
Leukosit
: 5.03 /ul (N)
Hematokrit : 44.2 % (N)
Eritrosit
: 5.03x106/ul (N)
Trombosit : 223.000/ul (N)
Golongan darah : AB
GDS : 90 mg/dl (N)HBsAg : Negatif
TERAPIIGD
Ivfd RL 20tpm (TS) 02 8 lpm (nonrebreating mask)
Inj Rantin 50 mg Inj ketorolac 30 mg
Inj ondansentron 4 mg Inj piracetam 1 gr
Inj kalnex 250 mg
Rawat Inap (ICU) Ivfd RL 20tpm (TS) 02 8 lpm (nonrebreating mask)
Inj Rantin 2 x 50 mg
Inj ketorolac 3 x 30 mg
Inj ondansentron 3 x 4 mg
Inj citicolin 2 x 500 mg
Inj Kalnex 3 x 500mg Instruksi dokter spesialis Bedah Saraf dan dokter spesialis AnastesiTanggal/ jam
Catatan perkembangan
Rencana pengobatan
13/1/2015
20.00 wib
14/1/2015
03.30 wib
04.05 wib 05.55 wib
15/1/2015
16/1/2015
17/1/201515.40 wib
TD : 110/ 80
Kesadaran sopor, pupil anisokor, hematom (+)
TD : 105/ 60, N : 148 x/ mnt
Apneu, Koma (E1V1M1), pupil isokor, midriasis
TD : 75/ 58 , N : 107 x/ mntTD : 72/ 31 , n : 100 x/ mnt
GCS : E1V1M1
Pupil anisokor ka> ki
Reflek cahaya -/-
Pupil midriasis
Reflek cahaya -/-
Reflek cornea -/-
Reflek muntah
TD
N
RR
Dr Sp.BS : hasil EDH
Operasi habis subuh
Inj mannitol 4 x 150 cc
Inj Phenitoin 3x 100 mg
VTP
Bagging
Dr Sp.An (04.05): Pasang ET
Edukasi keluarga
Terpasang ET ( Bagging
Terpasang ET ( Bagging
CKB + EDH + fracture cranium
Terapi lanjut
MBO ??
Konfirmasi dr Sp An.
Terapi mannitol STOP
MBO
Daftar Pustaka :
1. Sjamsuhidayat R dan Jong W, Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta: 2004
2. Arif Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapis. Jakarta:2000
3. Hanif G Tobing. Sinopsis Ilmu Bedah Saraf. Departemen Bedah Saraf FKUI RSCM, Sagung Seto, Jakarta : 2011
Hasil pembelajaran :
1. Diagnosis Cedera kepala berat melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik2. Penentuan terapi kegawatdaruratan cedera kepala berat3. Edukasi mengenai tatalaksana dan penanganan lebih lanjut cedera kepala berat
SUBJEKTIF : Pasien datang post terjatuh dari pohon dengan ketinggian 2 meter dengan luka pada kepala, posisi jatuh pasien yaitu kepala terbentur tanah. Pasien mengeluh sakit dan pusing pada kepala. Sesaat setelah kejadian pasien sempat tidak sadarkan diri namun setelah itu pasien dapat pulang kerumah sendiri dengan berjalan kaki. Sesampainya di rumah pasien mual, muntah, pusing yang hebat dan tampak sangat lemas. Kemudian keluarga membawa pasien ke RS.pasien tidak memiliki riwayat pengobatan terhadap penyakit tertentu. Dan Pasien juga tidak mempunyai riwayat post terjatuh/ post KLL sebelumnya, tidak mempunyai riwayat hipertensi.
OBJEKTIF:
Dari hasil pemeriksaaan fisik didapatkan pasien datang dengan kondisi tampak kesakitan pada kepala, pusing dan lemas, Kesadaran pasien saat pertama kali datang baik namun beberapa saat kemudian mengalami penurunan kesadaran. Vital sign saat di IGD stabil, Tekanan darah : 100/80 mmHg, Nadi : 78 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup, Frekuensi napas : 20 x/menit, Suhu : 36,7 C per aksilla. Tampak hematom pada mata kiri, luka robek pada kulit kepala bagian belakang, tidak tampak luka terbuka pada bagian tubuh yang lain. Pada pukul 18.00 wib pasien mengalami penurunan kesadaran, pasien lebih cenderung mengantuk dan sulit berkomunikasi dengan sekitarnya (somnolen). Pada pemeriksaan reflek pupil didapatkan pupil midriasis anisokor, reflek cahaya -/-, dan keluar darah segar dari hidung. Pada pukul 19.30wib kesadaran pasien kembali mengalami penurunan yaitu tidak bisa membuka mata dengan rangsang nyeri, bergumam, dan ekstremitas dalam posisi ekstensi abnormal terhadap tubuh (Sopor).
ASSESSMENT :a. Pada kasus ini, diagnosis cedera kepala di tegakkan atas keadaan umum dan kesadaran pasien. Dan juga ditemukannya tiga tanda peningkatan Tekanan Intra Kranial berupa nyeri kepala, penurunan kesadaran dan muntah proyektil. Untuk membantu menegakkan diagnosis cedera kepala dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi (CT scan kepala). Cedera kepala (trauma capitis) adalah cedera mekanik yang secara langsung atau tidak langsung mengenai kepala yang mengakibatkan Luka di kulit kepala, fraktur tulang tengkorak, robekan selaput otak, dan kerusakan jaringa otak itu sendiri, serta mengakibatkan gangguan neurologis (Sjamsuhidayat, 2004).Klasifikasi Cedera Kepala :
1. Mekanisme trauma : trauma tumpul dan tajam2. Berat ringannya trauma : Cedera Kepala Ringan (CKR), Sedang (CKS) dan Berat (CKB)
3. Morfologi (kerusakan jaringan) : terbatas, difus, disertai fraktur
Berdasarkan berat ringannya trauma kepala, pada kasus ini termasuk dalam cedera kepala berat, sesuai dengan GCS terakhir pasien saat di IGD yaitu 5 (E1V2M2).
b. Pada pasien dijumpai adanya suatu lucid interval (masa sadar setelah pingsan sehingga kesadaran menurun lagi) yang merupakan tanda Epidural hematom (EDH). Hal ini disebabkan karena adanya perdarahan yang terjadi diantara durameter dan tulang tengkorak. Perdarahan ini terjadi karena terjadi akibat robeknya salah satu cabang arteria meningea media, robeknya sinus venosus durameter atau robeknya arteria diploica. Robekan ini sering terjadi akibat adanya fraktur tulang tengkorak. Pada mata kiri pasien dijumpai Brill Hematoma atau Racoons Eyes dan keluar darah beserta likuor serebrospinal dari hidung yang merupakan tanda dari Fraktur Basis Cranii pada fossa anterior.
c. Dari pemeriksaan CT scan :Deskripsi :
Tampak soft tissue swelling extracranial, region temporalis sinistra
Pada window tulang, tampak discontinuitas sistema tulang cranial, region temporalis sinistra
Tampak gyri dan sulci tak prominen
Batas grematter whitematter jelas
Tampak lesi hyperdens di lobus temporalis sinistra, bentuk cembung
Tampak kalsifikasi di plexus choroideus dan corpus pineale
Systema ventricle : ventricle lateralis sinistra menyempit
Struktur mediana terdeviasi ked extra
Sinus paranasalis DAN Air cellulae mastoid tampak normodens
Kesan : Hematoma extracranial , region temporalis dextra
Fracture systema tulang cranial region temporalis sinistra
EDH, lobus temporalis sinistra dengan , dengan oedema cerebri yang menyebabkan ventricele lateralis sinistra menyempit dan mendeviasi midline kedextra.
Diagnosis
Cedera Kepala Berat (CKB)
PLAN:Penanganan Cedera KepalaPenanganan secara umum : ABC : Bebaskan jalan napas, imobilisasi leher
Berikan oksigen tambahan dg sungkup muka 10 liter / menit
Catat tanda vital, pasang pulse oximeter
Berikan infus Ringer laktat
Medikamentosa
Intravenous fluid : Ringer laktat
Sedikit hiperventilasi bila perlu ( PaCO2 35 mmHg)
Mannitol : 1 g/kb BB bolus
Furosemid / Lasix : hati-hati
Steroid : bermanfaat pada akut
Operasi
Maksud perawatan di bangsal adalah untuk mencegah secondary insult dan melakukan observasi apakah perlu dilakukan tindakan operasi
Bila terdapat tekanan intrakranial meningkat ( atasi dengan memperbaiki ABC
Bila ada indikasi (EDH, SDH, CSF leak) ( operasi
TERAPI
IGD
Ivfd RL 20tpm (TS) 02 8 lpm (nonrebreating mask)
Inj Rantin 50 mg
Inj ketorolac 30 mg
Inj ondansentron 4 mg
Inj piracetam 1 gr Inj Kalnex 250mg
Rawat Inap (ICU) Ivfd RL 20tpm (TS) 02 8 lpm (nonrebreating mask)
Inj Rantin 2 x 50 mg
Inj ketorolac 3 x 30 mg
Inj ondansentron 3 x 4 mg
Inj citicolin 2 x 500 mg
Inj Kalnex 3 x 500mg Instruksi dokter spesialis Bedah Saraf dan dokter spesialis Anastesi
Dr Sp.BS : Inj mannitol 4 x 150 cc
Inj Phenitoin 3x 100 mg
VTP
Bagging
Dr Sp.An (04.05): Pasang ET
Edukasi keluarga
PENDIDIKANEdukasi mengenai kondisi pasien kepada keluarga bertujuan untuk memberikan informasi dan menjelaskan keadaan pasien kepada keluarga bahwa pasien mengalami cedera kepala berat dan kesadaran pasien mengalami penurunan, sehingga pada pasien perlu dilakukan penanganan lebih lanjut antara lain pemeriksaan radiologi berupa CT scan. Pasien perlu di observasi di ruang ICU, dikonsultasikan kepada dokter spesialis Bedah Saraf dan dokter spesialis Anastesi mengenai tindakan operasi kepala pada pasien jika keluarga menyetujui. KONSULTASIKonsultasi ditujukan kepada dokter spesialis Bedah Saraf (Sp BS) dan dokter spesialis Anestesi (Sp An) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, hal ini untuk menjaga agar kondisi pasien tetap stabil. Kegiatan
Periode
Hasil yang diharapkan
Motivasi keluarga pasien supaya pasien di rawat di ICUMenjaga stabilisasi kondisi pasien dan perawatan yang intensifMotivasi keluarga pasien untuk dilakukan operasi craniotomyUntuk mengentikan dan mengeluarkan perdarahan yg ada di kepala pasien.
KASUS KEGAWATAN
CEDERA KEPALA BERATDisusun oleh :
dr. Lina HandayaniDokter Internship RS PKU Muhammadiyah Gombong
Pendamping :
Dr. Mardiati Rahayu
PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
KEBUMEN JAWA TENGAH
2015BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
Pada hari selasa, 10 Februari 2015 telah dipresentasikan kasus portofolio oleh :
Nama
: dr. Lina Handayani
Judul/topik
: Cedera Kepala Berat (CKB)
Nama Pendamping: dr. Mardiati Rahayu
Nama wahana
: RS PKU Muhammadiyah Gombong
Daftar peserta yang hadir :
No.Nama peserta presentasiKeteranganTanda tangan
1.dr. Lina HandayaniPresentan
2.dr. Herlin Ajeng NDokter internship
3.dr. Natalia Dyah MDokter internship
4.dr. Naila Shulya EDokter internship
5.dr. Nian Puspita Dokter internship
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan sesungguhnya.
Dokter Pendamping
Presentan
dr. Mardiati Rahayu
dr. Lina Hndayani