citatah 2013
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Citatah 2013
1/116
Laporan Tahunan
Annual Report
PT Citatah Tbk
2013
-
8/17/2019 Citatah 2013
2/116
-
8/17/2019 Citatah 2013
3/116
More Than A Stone Company
-
8/17/2019 Citatah 2013
4/116
2
Visi & Misi
Vision & Mission
3Profil Perusahaan
Company Profle
4
5
6
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
7 Informasi SahamShare Information
9
Kata Sambutan Presiden Komisaris
President Commissioner’s Address
Laporan Direksi
Board of Director’s Report
Laporan Keuangan
Financial Review
Divisi Penjualan
Sales Division
Divisi Produksi
Production Division
25
26Laporan Presiden Direktur
President Director’s Report
17Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
23 Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
29
Sumber Daya Manusia
Human Resource
Informasi Perusahaan
Company Information
Pernyataan Manajemen
Management’s Statement32
Daftar IsiContents
-
8/17/2019 Citatah 2013
5/116
3
Profil PerusahaanCompany Profile
PT Citatah adalah perusahaan swasta pertama yangmengembangkan sumber daya marmer di Indonesia dan telahmelakukan penambangan serta pengolahan marmer selamalebih dari tiga puluh tahun.
Perusahaan yang didirikan tahun 1974 mulai menambang batumarmer putih gading (beige marble) dari lokasi penambangannyadekat Bandung, dan berkat produknya Perusahaan kemudianmenempati posisi terkemuka di pasar Indonesia.
Pada bulan Januari 1996, Perusahaan mengakuisisi 90%kepemilikan saham PT Quarindah Ekamaju Marmer, sebuahperusahaan marmer yang mempunyai tambang dan pabrikpengolahan modern di Pangkep, Sulawesi Selatan.
Setelah pelaksanaan akuisisi ini, pada bulan Juli 1996,Citatah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta danmenghimpun dana sebesar Rp 104,5 miliar melalui emisisaham baru untuk membiayai pengembangan fasilitaspengolahannya di Pangkep, yang lokasinya berdekatandengan lokasi penambangan Citatah, dan untuk membangunsebuah Sentra Proyek Khusus baru di Karawang, yang terletak70 km di sebelah timur kota Jakarta.
Selama masa reorganisasi antara 1998 dan 2002, Citatahmendivestasikan kepemilikan saham strategisnya dalambeberapa anak perusahaannya di Malaysia dan Amerika Serikat,dan melaksanakan program restrukturisasi yang bertujuanmerampingkan semua aspek operasional Perusahaan untukmeningkatkan produktivitas dan pelayanannya.
Sejak 2009, Perusahaan telah mengembangkan penjualandomestiknya untuk mengikutsertakan serangkaian besar produkpenutup permukaan impor guna memenuhi kebutuhan pasarkonstruksi yang sedang berkembang di Indonesia.
Saat ini, Perusahaan adalah penghasil marmer terbesar di
Indonesia, dan merupakan agen tunggal serangkaian produkpenutup permukaan ternama internasional termasuk Bisazza,Caesarstone dan Priante.
PT Citatah was the first private company to developIndonesia’s marble resources, and has been involved inthe extraction and processing of marble for over thirtyyears.
Established in 1974, the Company began mining beigemarble from its quarry near Bandung, and subsequentlyachieved a dominant market position for its material inIndonesia.
In January 1996, the Company acquired a 90% shareholdingin PT Quarindah Ekamaju Marmer, a marble company withquarries and a modern processing plant in Pangkep,South Sulawesi.
Following this acquisition, in July 1996, Citatah listedon the Jakarta Stock Exchange and raised Rp 104.5billion through an issue of new shares to fund a majorexpansion in the Company’s processing facilities atPangkep, located close to Citatah’s quarry sites, and tobuild a new Special Projects Centre at Karawang, 70 kmeast of Jakarta.
During a period of reorganisation between 1998 and2002, Citatah divested strategic shareholdings in itssubsidiary companies in Malaysia and the United States,and embarked on a restructuring programme that wouldstreamline all aspects of the Company’s operations toimprove productivity and service.
Since 2009, the Company has expanded its domesticsales business to include a wide range of importedsurfaces products to meet the demands of the developingconstruction market in Indonesia.
Today, the Company is the largest marble producer in
Indonesia, and the sole agent for a range of internationalbranded surfaces products including Bisazza, Caesarstoneand Priante.
-
8/17/2019 Citatah 2013
6/116
4
Perusahaan adalah penghasil marmer terbesar dantertua di Indonesia, dan agen tunggal untuk bahan imporpenutup permukaan ternama dari Bisazza, Caesarstonedan Priante.
VisiPT Citatah bertekad menjadi Perusahaan marmer terkemukadi kawasannya. Melalui investasi berkesinambungan dalamoperasi penambangan, pengolahan dan pendistribusian,Perusahaan berupaya memberikan produk dan jasa yangbermutu tinggi kepada pelanggannya.
MisiManajemen PT Citatah menyadari bahwa untuk diakuisebagai pemasok terkemuka bahan batu dan penutuppermukaan, Perusahaan harus menunjukkan sikapbertanggung jawab terhadap pelanggan, kontraktor, arsitekdan agen-agennya yang lain yang berperan penting dalam
perkembangan bisnis jangka panjang.
Dengan berinvestasi dalam mesin-mesin penambangan danpengolahan, manajemen mempunyai sasaran meningkatkanesiensi operasional dan mutu produknya, dan menjaga
keunggulan daya saing melalui keandalan serta harga yanglayak.
Dengan terus berkembangnya pasar konstruksi di Indonesia,Citatah akan senantiasa mengembangkan rangkaian produkpenutup permukaan bermerek yang bermutu tinggi untukditawarkan kepada pelanggan dengan pilihan-pilihan produkterbaik dari seluruh dunia.
Manajemen memahami bahwa investasi dalam sumber dayamanusia sangatlah penting dalam mencapai visi Perusahaan.Lingkungan kerja yang bersih dan aman, program pelatihandan penilaian kerja, serta paket kompensasi dan penghargaanyang direncanakan dengan matang merupakan syarat mutlakbagi tersedianya tenaga kerja yang bermotivasi tinggi.
Citatah bercita-cita untuk terus meningkatkan dirinya dalamsegenap aspek usaha dan kedudukannya dalam masyarakat,serta tetap bertanggung jawab terhadap pelanggan, pemasok,investor, pemegang saham dan karyawannya.
Vision & Mission
Vis i & Misi
PT Citatah adalah perusahaan bahan batu terpadu yang menjalankan usaha dalam bidangpenambangan dan pengolahan marmer dari tambang setempat, hingga pendistr ibusian marmer
bermutu t inggi untuk proyek-proyek bangunan komersial dan residensial di pasar domestikdan luar negeri.
PT Citatah is a ful ly integrated stone materials company with operations ranging fromquarrying and processing of locally sourced marble, to the distr ibution of high quality surfacesfor commercial and residential building projects in domestic and overseas markets.
The Company is the oldest and largest marble producerin Indonesia, and the sole agent for branded importedbuilding materials from Bisazza, Caesarstone andPriante.
VisionPT Citatah aims to be the leading stone materialscompany in the region. Through continuous investmentin its quarrying, processing and distribution o perations,the Company strives to deliver quality products andservices to its customers.
MissionThe management of PT Citatah recognizes that tobe considered as the preferred supplier of stonematerials and surfaces products, the Company mustbe accountable to its customers and the contractors,architects and other agents who are influential to the
development of long-term business.
By invest ing in its quarr ies and processing machinery,the management aims to improve its operat ingeff iciency and product quality, and maintain acompetit ive advantage through its reliabil i ty andpricing.
As the co ns truc ti on ma rk et in Indo nesi a cont in ues todevelop, Citatah will continue to expand its range ofhigh quality branded building material products toprovide its customers with the best selections fromaround the world.
The management understands that investment inhuman resources is vital to achieving its vision. Theprovision of a clean and safe working environment,training and appraisal programmes, and well-consideredcompensation and reward packages are all pre-requisitesfor a motivated workforce.
Citatah aims for continuous improvement in all aspectsof its business and position within society and remainsresponsible to its customers, suppliers, investors,shareholders and employees.
-
8/17/2019 Citatah 2013
7/116
5
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Ikhtisar data keuangan ini diambil dari Laporan Keuangan Perusahaan selama empat tahun terakhir yang telah diaudit.
The summary of nancial data is derived from the Company’s audited nancial statements for the past four years.
Penjualan Bersih
Laba Kotor
Laba Usaha
Laba Bersih setelah Pajak
Aset Lancar
Jumlah Aset
Kewajiban Lancar
Jumlah Kewajiban
Ekuitas
Modal Kerja Bersih
Jumlah Rata-rata Tertimbang
Saham yang Beredar (Jutaan)
Nilai Ekuitas (Rupiah)
Laba Bersih per Saham
Kinerja Operasional (%)
Laba Usaha thd Ekuitas
Laba Usaha thd Jumlah Aset
Laba Bersih thd Ekuitas
Laba Bersih thd Jumlah Aset
Kinerja Keuangan (%)
Rasio Lancar
Kewajiban thd Ekuitas
Kewajiban thd Jumlah Aset
Nilai Tukar terhadap Dolar AS
tahun berakhir
31 Desember
year ended
31 December
dalam jutaan rupiah rupiah in millions
2010201120122013
152,560
45,313
10,419
12,783
116,020
199,626
102,518
124,550
75,076
13,502
1,231
10.39
14
5
17
6
113.17
165.90
63.39
Rp 9,078
148,502
46,072
3,335
916
130,258
218,251
116,439
142,259
75,992
13,819
1,231
0.74
4
2
1.21
0.42
111.87
187.20
65.18
Rp 8,773
161,783
58,806
9,713
2,759
176,001
261,438
155,883
182,686
78,752
20,118
1,231
2.24
12
4
3.50
1.06
112.91
231.98
69.88
Rp 9,418
240,795
85,830
31,033
484
231,766
326,960
214,803
247,724
79,236
16,963
1,231
0.39
39
9
0.61
0.15
107.90
312.64
75.77
Rp 10,562
Net Sales
Gross Prot
Operating Prot
Net Prot after Tax
Current Assets
Total Assets
Current Liabilities
Total Liabilities
Shareholders’ Equity
Net Working Capital
Weighted Average No. of
Shares Outstanding (Millions)
Equity Valuations (Rupiah)
Earnings per Share
Operating Performance (%)
Operating Prot to Equity
Operating Prot to Total Assets
Net Prot to Equity
Net Prot to Total Assets
Financial Performance (%)
Current Ratio
Liabilities to Equity
Liabilities to Total Assets
Exchange Rate for US$
-
8/17/2019 Citatah 2013
8/116
6
Kata Sambutan Presiden KomisarisPresident Commissioner’s Address
Hasil usaha Citatah pada tahun 2013 merupakan pembuktiankeberhasilan strategi yang ditetapkan Direksi pada tahun 2011,yang telah memastikan tercapainya stabilitas Perusahaanwalaupun ada kesulitan-kesulitan di bidang produksi danpenjualan ekspor.
Keputusan untuk memusatkan perhatian pada produk imporberupa penutup permukaan bermerek yang bermutu tinggimembuat divisi penjualan domestik berhasil menembus sektorproperti perumahan mewah. Sesungguhnya, hasil penjualandomestik jauh melebihi prakiraan manajemen di awal tahun.
Kinerja ini khususnya penting dalam konteks seluruh penjualanpada tahun 2013. Penjualan ekspor, yang sebagian besar terdiridari pengiriman blok marmer mentah, diperkirakan meningkatsebesar 50% pada tahun 2013, tetapi pada kenyataannyamenurun sebanyak 6,46% sebagai akibat diberlakukannyaPeraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.7Tahun 2012 (Permen ESDM No.7/2012) yang terus berdampakpada penjualan ekspor hampir sepanjang tahun.
Dari segi yang lebih menggembirakan, Perusahaan membuatkemajuan dalam mengembangkan tambang barunya yangdiharapkan dapat meningkatkan hasil blok marmer mentah dalam
jumlah besar, untuk ekspor dan pengolahan di pabrik Pangkep.
Direksi berharap kenaikan produktivitas ini dapat menambahpenjualan ekspor pada tahun 2014. Namun demikian,penjualan domestik tidak mungkin mengulang kinerja yangsangat baik baru-baru ini karena faktor-faktor politik danekonomi akan menghambat pertumbuhan, khususnya disektor proyek komersial.
Karena itu, untuk imbangannya, Direksi sedang menyusunprakiraan kenaikan penjualan yang tidak kurang dari 15%pada tahun 2014.
Setelah melewati tahun 2013 yang penuh tantangan tetapiakhirnya penuh keberhasilan, saya ingin menghaturkan
rasa terima kasih saya kepada semua anggota manajemendan karyawan atas segala usaha mereka, dan kepada parapelanggan, pemasok serta pemegang saham atas dukunganyang selalu mereka berikan kepada Perusahaan.
Citatah’s performance in 2013 was a strong endo rsementof the strategy put in place by the Board of Directors in2011, which has ensured the Company’s stability despitethe difficulties encountered in production and exportsales.
The decision to focus on high quality imported branded surfacesproducts allowed the domestic sales division to penetrate into thehigh end residential property sector with considerable success.Indeed, domestic sales achievement was well in excess ofmanagement’s forecasts at the beginning of the year.
This performance was particularly important in the contextof the Company’s overall sales in 2013. Export sales, whichare largely comprised of deliveries of raw marble blocks,were forecast to rise by 50% in 2013, but actually declinedby 6.46% as the consequences of the Minister of Energyand Mineral Resources Regulation No.7 of 2012 (MEMRRegulation No.7/2012) continued to affect export deliveriesfor most of the year.
On a more positive note, the Company has made progressto develop its new quarry site which should provide aconsiderable increase in raw marble blocks, both for exportand processing at Pangkep factory.
The Board of Directors expect that this increasedproductivity will translate into a noticeable improvement inexport sales in 2014. However, sales in the domestic marketare unlikely to repeat the recent excellent performance aspolitical and economic factors will slow growth, particularlyin the commercial project sector.
Therefore, on balance, the Board of Directors areforecasting an overall improvement in sales of not lessthan 15% in 2014.
Af te r a chal leng ing bu t ul timate ly successful year in2013, I would like to thank all the management and
employees for their efforts, and our customers, suppliersand shareholders for their continued support of theCompany.
-
8/17/2019 Citatah 2013
9/116
7
Laporan Presiden DirekturPresident Director’s Report
Penjualan Citatah untuk tahun 2013 diproyeksikan mencapaiRp 206.760 juta, yang terdiri dari 50% kenaikan pada penjualan
ekspor dan 20% peningkatan pada penjualan domestik.
Meskipun demikian, dampak Permen ESDM No.7/2012yang melarang ekspor blok marmer mentah dan bea keluarekspor sebesar 20% atas slab olahan menyebabkan produkmarmer dari Indonesia menjadi kalah bersaing dibandingproduk marmer sejenis dari Timur Tengah dan Eropa. Sebagaikonsekuensi dari kebijakan ini, penjualan ekspor Perusahaanturun sebesar 6,46% tahun 2013 dan target penjualan eksportidak tercapai.
Di pasar domestik, permintaan meningkat sebesar 84% padatahun 2013 yang jauh lebih tinggi dari perkiraan karena strategiPerusahaan untuk menembus sektor perumahan mewah
dengan bahan bangunan impor terkenal terbukti berhasil.
Secara keseluruhan, penjualan Citatah 16% lebih tinggi dariproyeksi yaitu sebesar Rp 240.795 juta dan 49% lebih tinggi daritahun sebelumnya (2012: Rp 161.783 juta). Namun, terlepasdari pertumbuhan penjualan yang mengesankan, Marjin LabaKotor dan Marjin Laba Usaha hanya lebih tinggi sedikit dari tahunsebelumnya. Laba Bersih jauh dibawah proyeksi Perusahaankarena kerugian nilai tukar mata uang sebesar Rp 27.180 juta,sebagian besar terkait dengan pinjaman jangka panjang danpinjaman konversi yang semuanya dalam mata uang US$.
Harapan Perusahaan di Tahun 2014
Pesanan yang diperoleh Citatah untuk penjualan domestik dan ekspordi tahun 2014 telah mencapai US$ 15,3 juta atau Rp 173 miliar.
Dengan dihapuskannya bea ekspor atas blok dan slab marmermulai bulan Januari 2014 sesuai dengan Peraturan MenteriKeuangan No.6/PMK.011/2014, penjualan ekspor diperkirakanakan naik 20-30% pada paruh kedua tahun ini.
Kebanyakan permintaan luar negeri untuk produk marmerCitatah datang dari China, Malaysia dan Korea Selatan, danpasar ini diharapkan terus memberi order tetap pada tahun2014. Perusahaan telah mendapat kontrak untuk menyalurkanmarmernya kepada Lotte Building yang baru di Seoul. Di sampingitu, Perusahaan sedang mengarahkan pandangannya pada TimurTengah dan Jepang sebagai pasar baru yang potensial untukmemasok ‘vanity’ dan ‘counter top’ dapur.
Di pasar domestik, sektor properti Indonesia di tahun 2014diperkirakan melambat pertumbuhannya seiring denganpengembangan ekonomi nasional yang juga melambat. Kebijakanuang ketat, depresiasi rupiah dan ketidakpastian dalampemilihan legislatif dan Presiden Indonesia di pertengahantahun 2014 adalah faktor-faktor yang mempengaruhi sektorbangunan komersial dan hunian.
Pada bulan Juli 2013, Bank Indonesia menaikkan syarat uangmuka minimum dan mengekang kredit rumah bagi pemilikan
rumah kedua. Terlebih pula, suku bunga acuan Bank Indonesiadinaikkan dari 5,75% menjadi 7,50% pada bulan November 2013,dengan demikian menyebabkan biaya pinjaman semakin mahal.
Citatah’s Sales for 2013 were projected to reach Rp 206,760million levels, comprising a 50% increase in export sales and
a 20% improvement in domestic sales.
However, the impact of MEMR Regulation No.7/2012 whichimposed a ban on exports of raw marble blocks and an exportduty of 20% on processed slabs caused marble products fromIndonesia to be uncompetitive compared to similar marbleproducts from the Middle East and Europe. As a consequenceof this policy, the Company’s export sales declined by 6.46%in 2013 and the Company’s export sales target was notachieved.
In the domestic market, demand increased by 84% in 2013which was considerably higher than projected as the Company’sstrategy to penetrate the high end residential sector with imported
branded building materials continues to prove successful.
Overall, Citatah Sales were 16% higher than projected atRp 240,795 million and 49% higher than the previous year(2012: Rp 161,783 million). However, despite the impressivegrowth in sales, the Gross Margin and Operating Margin wereonly slightly higher than the previous year. Net profit was farbelow the Company’s projection due to the exchange loss ofRp 27,180 million, mostly relating to the long term loan andconvertible loan which are denominated in US$.
Company Prospects in 2014
Citatah’s order book for domestic and export sales in 2014already stands at US$ 15.3 million or Rp 173 billion.
As the export duty on marble blocks and slabs was eliminatedas from January 2014 in accordance with the Minister ofFinance Regulation No.6/PMK.011/2014, export sales arepredicted to increase by 20-30% in the second half of the year.
Most of the overseas demand for Citatah marble productscomes from China, Malaysia and South Korea, and thesemarkets are expected to continue to place regular orders in2014. The Company has already secured contracts to supplyits marble to the new Lotte Building in Seoul. In addition, theCompany is looking to the Middle East and Japan as poten tialnew markets to supply vanity and kitchen counter tops.
In the domestic market, Indonesia’s property sector in 2014is expected to slow down in line with the country’s slowingeconom ic exp ans ion. Tighter monetary policy, the depreciatingrupiah and uncertainties about the country’s legislative andpresidential elections in mid-2014 are all factors affecting thecommercial and residential building sector.
In July 2013, Bank Indonesia raised the minimum downpayment requirement and curbed mortgage lending for second
home ownership. Moreover, Indonesia’s benchmark interestrate (BI rate) was raised from 5.75% to 7.50% in November2013, thereby making borrowing costs more expensive.
-
8/17/2019 Citatah 2013
10/116
8
Meskipun demikian, Citatah tidak terlalu terpengaruh olehmelambatnya sektor properti karena segmen pasar Perusahaan
adalah apartemen dan perumahan mewah di mana hanya 10%dari pembelian dibiayai oleh kredit bank. Proyek bangunankomersial dan hotel diharapkan terus membangun sepanjangiklim politik tetap positif.
Hingga saat ini, Citatah telah mendapatkan pesanan proyekuntuk tahun 2014 senilai lebih dari US$ 10 juta, termasuk TheRitz-Carlton Bali, apartemen La Maison dan beberapa proyekperumahan mewah di Jakarta. Perusahaan mempunyai strategiuntuk mengembangkan penjualan bahan bangunan impor yangmemberi marjin lebih tinggi, khususnya di pasar perumahanmewah. Citatah telah menjadi distributor tunggal untuk bahanbangunan terkemuka dunia seperti Caesarstone, tile kulitPriante dan tile mosaik Bisazza.
Namun demikian, Perusahaan memproyeksikan bahwa kenaikanpenjualan domestik tidak akan melebihi 10% di tahun 2014.Kenaikan suku bunga selama tahun 2013 dan tindakan BankIndonesia mengatur skema pembelian properti diperkirakanakan berdampak pada penjualan perumahan dan sektor proyekkomersial. Pertumbuhan penjualan domestik diduga beralih dariproyek komersial ke sektor perumahan mewah.
Divisi Produksi Perusahaan sudah siap untuk mendukungpermintaan lebih besar akan produk marmernya di tahun 2014.Pengembangan tambang baru di Bunea akan menambah sekitar30% volume hasil tambang pada paruh kedua tahun berjalan.
Fasilitas pengolahan di Pangkep telah ditata ulang tahun 2013dan menjadi lebih esien dalam memanfaatkan kapasitasnya.
Sentra Proyek Khusus di Karawang juga lebih siap pada tahun2014 untuk menangani peningkatan permintaan akan potongandengan ukuran sesuai pesanan bagi bahan bangunan imporPerusahaan.
Secara keseluruhan, Perusahaan mengharapkan total penjualantahun 2014 meningkat dengan sekitar 15% menjadi Rp 276 miliar.
However, Citatah is less affected by the slowdown in theproperty sector as the Company’s market segment is
high end apartments and housing where only 10% of thepurchases are financed by bank credit. Commercial buildingsand hotel projects are expected to continue to build so longas the political climate remains positive.
To date, Citatah has secured project orders for 2014 ofmore than US$ 10 million, including The Ritz-CarltonBali, La Maison apartments and several luxury residentialprojects in Jakarta. The Company’s strategy is to developthe higher margin sales of imported building materials,particularly in the luxury housing market. Citatah hasestablished sole distributorship for world leading buildingmaterials such as Caesarstone, Priante leather tiles andBisazza mosaic tiles.
However, the Company is projecting that the increase ofdomestic sales will not exceed 10% in 2014. The rise ininterest rates during 2013 and the actions of Bank Indonesiato regulate property purchase schemes is expected to impacton residential sales and the commercial project sector.Domestic sales growth is expected to shift from commercialprojects to the luxury residential sector.
The Company’s Production division is well prepared tosupport the greater demand for its marble products in 2014.The development of the new quarry site at Bunea will addabout 30% to output volumes in the second half of the year.
The processing facility at Pangkep has been realigned in2013 and is more efficient in its capacity utilization.
The Special Projects Centre at Karawang is also betterequipped in 2014 to manage the increasing demand forcut-to-size orders for the Company’s imported buildingmaterials.
Overall, the Company has expects total sales in 2014 toimprove by around 15% to Rp 276 billion.
Laporan Presiden Direktur President Director’s Report
-
8/17/2019 Citatah 2013
11/116
9
Laporan DireksiBoard of Directors’ Report
Net SalesNet Sales for the year were 49% higher at Rp 240,795 million(2012: Rp 161,783 million) due mainly to a signicant increase
in sales of imported stones and branded surfaces products tothe domestic market. In 2013 Domestic sales grew by 68% toRp 201,528 million (2012: Rp 119,806 million), and contributed84% of total Company sales in 2013.
Export revenues in 2013 declined by 6.48% to Rp 39,266million (2012: Rp 41,977 million) as sales of raw blocksdeclined by another 50% following the implementation ofMEMR Regulation No.7/2012 which banned exports ofcertain unprocessed minerals.
Gross ProfitCitatah achieved an increase of 46% in Gross Prot in 2013 to
Rp 85,830 million (2012: Rp 58,806 million).
However, despite an increase in quarry output and factoryproduction, the Gross margin declined to 35% in 2013 (2012:36.35%). The combined increase in the minimum wage, energycosts and retribution of regency tax had a considerable impacton the protability of the Company. The increase of the workers
wages in one of its factory locations amounted to almost 60%.The regency block retribution tax also increased by more thantwo-fold in 2013.
Operating ProfitIn 2013, Operating Prot rose to Rp 31,033 million (2012: Rp
9,714 million) and the Operating Margin improved more thandoubled to 12.89% due to relatively lower operating expenses.The signicant increase in sales force and other sales related
expenses in 2012 helped to increase sales in 2013 by almost50%. Consequently, operating expenses as a proportion ofsales has declined from 30.34% in 2012 to 22.76% in 2013.
The decline in export sales volumes was further impacted byan increase in export handling costs which increased by morethan 34% due to the imposition of a 20% export duty under the
new mining regulations.
2013 also saw a slight decline in General and AdministrativeExpenses. The only major increase in General and Administrativeexpenses came from changes in the post-employment benets
based on the Labour Law No.13/2003. However, this increasewas offset by the decline in related taxes and fees, hence theoverall decline in General and Administrative Expenses.
Net ProfitThe Rupiah plunged by more than 26% against US$ in 2013due to the massive outow of foreign funds from Indonesia’s
debt and equity markets. This sharp depreciation of Rupiahhad a negative effect to the Company’s net protability. Prot
for 2013 declined to Rp 484 million (2012: Rp 2,759 million).
Financial ReviewLaporan Keuangan
Penjualan BersihPenjualan Bersih sepanjang tahun meningkat 49% menjadiRp 240.795 juta (2012: Rp 161.783 juta) terutama disebabkanoleh kenaikan besar pada penjualan batuan impor dan produkpenutup permukaan bermerek di pasar domestik. Pada tahun2013, penjualan domestik naik 68% menjadi Rp 201.528
juta (2012: Rp 119.806 juta), dan menyumbangkan 84% dari jumlah penjualan Perusahaan selama tahun 2013.
Pendapatan ekspor tahun 2013 menurun 6,48% menjadi Rp39.266 juta (2012: Rp 41.977 juta) karena penjualan blok mentahmenurun 50% lagi setelah diberlakukannya Permen ESDMNo.7/2012 yang melarang ekspor mineral mentah tertentu.
Laba Kotor Citatah berhasil meraih kenaikan sebesar 46% dalam LabaKotor tahun 2013 menjadi Rp 85.830 juta (2012: Rp 58.806 juta).
Meskipun terjadi kenaikan hasil tambang dan produksipabrik, Marjin Laba Kotor turun menjadi 35% pada tahun2013 (2012: 36,35%). Kenaikan upah minimum, biaya bahanbakar dan retribusi pajak kabupaten sangat berdampakpada tingkat keuntungan Perusahaan. Kenaikan upahburuh pada salah satu pabrik hampir sebesar 60%. Pajakretribusi blok kabupaten juga naik lebih dari dua kali lipatselama tahun 2013.
Laba Usaha Di tahun 2013, Laba Usaha meningkat menjadi Rp 31.033 juta(2012: Rp 9.714 juta) dan Marjin Laba Usaha berlipat lebih dari duakali menjadi 12,89% karena beban usaha yang relatif lebih rendah.Kenaikan signikan pada tenaga penjualan serta pada pengeluaran-
pengeluaran lainnya terkait penjualan pada tahun 2012 membantumeningkatkan penjualan pada tahun 2013 sebanyak hampir 50%.Karenanya, beban operasional dibanding penjualan turun dari30,34% tahun 2012 menjadi 22,76% tahun 2013.
Penurunan volume penjualan ekspor semakin dibebani olehkenaikan biaya pengurusan ekspor yang naik lebih dari34% karena pemberlakuan bea keluar ekspor sebesar 20%
berdasarkan peraturan pertambangan yang baru.
Pada tahun 2013 terjadi sedikit penurunan pada Beban Umumdan Administrasi. Satu-satunya kenaikan besar pada bebanUmum dan Administrasi berasal dari perubahan manfaatpensiun sesuai dengan UU Tenaga Kerja No.13/2003. Namundemikian, kenaikan ini dikompensasikan dengan penurunanpajak dan imbal jasa terkait, sehingga menyebabkan penurunanpada beban Umum dan Administrasi secara keseluruhan.
Laba BersihNilai Rupiah terhadap US$ turun lebih dari 26% pada tahun2013 karena besarnya pelarian modal asing dari pasar uang dan
modal Indonesia. Depresiasi Rupiah yang tajam ini berdampaknegatif terhadap laba bersih Perusahaan. Untuk tahun 2013 labaturun menjadi Rp 484 juta (2012: Rp 2.759 juta). Kenaikan yang
-
8/17/2019 Citatah 2013
12/116
10
mengesankan pada marjin laba usaha berkurang dengan adanyakerugian nilai tukar sebesar Rp 27.181 juta terutama terkait
dengan pinjaman jangka panjang dan pinjaman konversi yangberdenominasi US$. Saat ini Perusahaan sedang merundingkankemungkinan merestruktur pinjaman-pinjaman ini.
Arus Kas Kas Bersih yang berasal dari penjualan tahun 2013 sebesar Rp238.163 juta (2012: Rp 172.086 juta).
Setelah dikurangi beban usaha, pembayaran bunga dan pajak,dan penyisihan bunga yang diterima dan pengembalian pajak,Kas Bersih dari kegiatan usaha sebesar Rp 5.874 juta (2012:Rp 10.058 juta).
Pada tahun yang dilaporkan, Perusahaan menyisihkan Rp 6.162 juta untuk mengakuisisi properti dan mesin-mesin.
Perusahaan menerima dana dari pinjaman bank jangka pendeksebesar Rp 16.469 juta terutama untuk pembiayaan materialimpor, dan juga membayar pinjaman bank jangka pendek ataupembiayaan pasca-impor dan kewajiban sewa masing-masingsejumlah Rp 12.256 juta dan Rp 1.948 juta, yang mengakibatkankenaikan kas sebesar Rp 3.274 juta dari Kegiatan Pembiayaan.
Posisi Kas Bersih pada akhir 2013 tercatat Rp 13.049 juta(2012: Rp 14.200 juta).
Aset
Jumlah Aset pada akhir tahun 2013 meningkat menjadi Rp326.960 juta (2012: Rp 261.439 juta) terutama disebabkan olehkenaikan aset lancar, misalnya Piutang Usaha dan Persediaan,untuk mendukung pertumbuhan penjualan.
Piutang Usaha pada akhir tahun sebesar Rp 51.908 juta (2012:Rp 33.984 juta) sebagai akibat proporsi penjualan domestik yanglebih besar daripada penjualan ekspor. Penjualan domestik,khususnya yang terkait dengan proyek-poyek komersial,biasanya bersiklus piutang lebih panjang karena penagihandidasarkan pada kemajuan proyek. Meskipun ada kenaikan
jumlah piutang, perputaran Piutang Usaha masih tetap sehatyaitu 79 hari (2012: 76 hari).
Tingkat Persediaan pada tahun 2013 naik menjadi Rp 158.831 juta (2012: Rp 125.056 juta) karena meningkatnya nilai produkimpor. Pada akhir tahun 2013, nilai bahan baku impor dalampersediaan meningkat menjadi Rp 67.516 juta (2012: Rp 37.534
juta) yang mereeksikan meningkatnya pesanan produk impor
untuk proyek-proyek domestik. Persediaan lain seperti barang jadi, suku cadang dan persediaan pabrik dipertahankan padatingkat yang sama seperti tahun sebelumnya.
Aset Lancar lainnya menjadi dua kali lipat di tahun 2013 menjadiRp 4.590 juta (2012: Rp 2.252 juta) terutama karena uang mukapembelian bahan baku dan beban dibayar di muka lainnya.
Nilai Aset Tetap naik menjadi Rp 64.773 juta (2012: Rp 59.226 juta).Selama tahun berjalan, Perusahaan membeli beberapa mesinpotong CNC untuk pabrik Karawang agar dapat meningkatkan
The impressive improvement in the Company’s operatingmargin was offset by exchange rate losses of Rp 27,181 million
related mainly to the long term loan and convertible loan whichare denominated in US$. The Company is currently negotiatingfor the restructuring of these loans.
Cash FlowNet Cash generated from sales in 2013 was Rp 238,163 million(2012: Rp 172,086 million).
After deducting operating expenses, interest payments andtaxes, and allowing for proceeds from interest received anda tax refund, Net Cash from operations in 2013 was Rp 5,874million (2012: Rp 10,058 million).
During the year, the Company allocated Rp 6.162 million to theacquisition of property, and machinery.
The Company received proceeds from short-term bank loans ofRp 16,469 million mainly for the nancing of imported materials
and also made repayments of its short-term bank loans orpost-import nancing and lease liabilities amounting to Rp
12,256 million and Rp 1,948 million respectively, resulting in aincrease in cash of Rp 3,274 million due to Financing Activities.
The Company’s Net Cash position at year end 2013 was Rp13,049 million (2012: Rp 14,200 million).
Assets
The Company’s Total Assets in 2013 increased to Rp 326,960million (2012: Rp 261,439 million) due mainly to an increase incurrent assets to support the sales growth such as the Trade
Accounts Receivable and Inventory.
Accounts Receivable for the year were Rp 51,908 million(2012: Rp 33,984 million) as a consequence of larger domesticsales composition compared to export sales. Domestic sales,especially related to commercial projects, usually have a longerreceivable cycle as the collection is based on the progress ofthe project. Despite the increase in the receivable amount,the Accounts Receivable turnover has remained healthy at 79days (2012: 76 days).
Inventory levels rose during the year to Rp 158,831 million(2012: Rp 125,056 million) due to the higher value of importedproducts. As at year end 2013, the value of imported rawmaterials held in inventory has increased to Rp 67,516 million(2012: Rp 37,534 million) which reects the greater demand for
imported products in domestic projects. Other inventory itemssuch as nished goods, spare parts and factory supplies are
maintained at the same level as the previous year.
The value of Other Current Assets doubled in 2013 to Rp 4,590million (2012: Rp 2,252 million) due mainly to advances forpurchases of raw materials and other prepaid expenses.
The Company’s Fixed Assets increased to Rp 64,773 million(2012: Rp 59,226 million). During the year, the Companypurchased several CNC cutting machines for the Karawang
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
-
8/17/2019 Citatah 2013
13/116
11
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
kemampuan dalam pemotongan khususnya bagi proyek-proyekdan mengurangi ketergantungan pada tenaga manual. Perusahaan
juga mengganti peralatan tambang untuk mengantisipasipengembangan tambang baru di tahun 2014. Pengeluaran Modaltahun 2013 dibiayai oleh sewa guna usaha dan kas sendiri.Peningkatan depresiasi menunjukkan kenaikan pengeluaran modal.
Beban Tangguhan sebesar Rp 11.105 juta terkait dengan biayaperizinan tambang di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Dana Terbatas pada akhir tahun 2013 meningkat menjadi Rp3.752 juta (2012: Rp 3.354 juta) yang disebabkan oleh sedikitmeningkatnya pembelian melalui deposito berjangka yangditempatkan pada PT Bank UOB Indonesia sehubungan denganpenerbitan surat kredit (L/C).
Aset Tak Lancar lain merupakan deposito jaminan atas sewaruang kantor, biaya listrik dan uang muka pembelian properti.
KewajibanJumlah Kewajiban pada akhir tahun 2013 naik menjadi Rp247.724 juta (2012: Rp 182.687 juta).
Hutang Usaha meningkat menjadi Rp 39.323 ju ta (2012: Rp26.250 juta) khususnya karena kenaikan pembelian produkpenutup permukaan bermerek impor yang berdasarkansistem rekening terbuka.
Pada akhir tahun, Perusahaan telah menerima Uang Muka dari
pihak ketiga senilai Rp 52.940 juta untuk pesanan tahun 2014.Uang muka ini akan dikompensasikan dengan Piutang Usahasegera setelah penjualan diakui.
Pinjaman Jangka Pendek tahun 2013 sebesar Rp 10.307 juta (2012: Rp 4.835 juta) dari PT Bank Mandiri dan PT BankUOB Indonesia. Dalam tahun 2013 Perusahaan memperolehkenaikan fasilitas modal kerja dari PT Bank Mandiri untukmembiayai impor bahan baku.
Porsi Lancar dari Pinjaman Jangka Panjang adalah sebesarRp75.700 juta (2012: Rp 60.056 juta). Kenaikan ini disebabkanoleh depresiasi Rupiah terhadap US$ karena pinjamanberdenominasi US$.
Pinjaman merupakan fasilitas kredit sebagai hasil restrukturisasihutang pada bulan Desember 2002, dan termasuk di dalamnya
jumlah pokok dan bunga yang dikapitalisasi. Pinjaman ini diklasikasi
sebagai ‘lancar’ karena Perusahaan telah membekukan pembayaranpokok dan bunga sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam MasterRestructuring Agreement (Perjanjian Restrukturisasi Utama).
Master Restructuring Agreement belum dianggap berlakukarena salah satu kreditur, yaitu Kementerian KeuanganRepublik Indonesia, belum menandatanganinya. Selama tahun2013 belum ada kemajuan berarti pada Kementerian Keuanganuntuk penyelesaian hutang tersebut.
Pinjaman Konversi sebesar Rp 16.288 juta (2012: Rp 12.922 juta)merupakan jumlah yang terhutang kepada Kementerian Keuangan
factory to increase its capability in special cutting for projectsand reduce its reliance on manual labour. The Company
also replaced quarry equipment to anticipate the expansionof the new quarry in 2014. Capital Expenditure in 2013 wasnanced by leasing and internal cash. The incremental rise in
depreciation reects the increase in capital expenditure.
Deferred Charges of Rp 11,105 million are related to the cost ofpermits for quarry sites located at West Java and South Sulawesi. The Company’s Restricted Fund at year end 2013 was Rp3,752 million (2012: Rp 3,354 million), due to a small increasein purchases through pledged time deposits in PT Bank UOBIndonesian relating to its issuance of Letter of Credit.
Other Non-Current Assets represent security deposits on rental
of ofce space and electricity and advances for purchases ofproperty.
LiabilitiesThe Company’s Total Liabilities in 2013 increased to Rp247,724 million (2012: Rp 182,687 million).
Trade Accounts Payable rose to Rp 39,323 million at yearend (2012: Rp 26,250 million) due mainly to the increase inpurchases of imported branded surfaces products on an openaccount basis.
At year end, the Company had received third-party advance
payments for sales contracts of Rp 52,940 million for the 2014project order book. These advances will be off-set against
Accounts Receivable once the sales are recognized.
Short-term Loans in 2013 were Rp 10,307 million due to PTBank Mandiri and PT Bank UOB Indonesia (2012: Rp 4,835million). In 2013 the Company obtained an increase in itsworking capital facility from PT Bank Mandiri to nance the
imports of raw materials.
The Company’s Current Portion of Long-term Loans wasRp 75,700 million (2012: Rp 60,056 million). This increaseis due to depreciation of Rupiah against US$, as the loan isdenominated in US$.
The loan represents the credit facilities arising from the debtrestructuring in December 2002, and includes the principalamount and the capitalized interest. This loan has beenclassied as ‘current’ as the Company has frozen payments
of the principal and interest in accordance with the terms andconditions of the Master Restructuring Agreement.
The Master Restructuring Agreement has not been deemedeffective as one of the creditors, the Ministry of Finance ofthe Republic of Indonesia, has not yet signed the Agreement.However, the progress with the Ministry of Finance for the loansettlement during 2013 has not been signicant.
The Convertible Loan amount of Rp 16,288 million (2012: Rp 12,922million) represents the amount owed to the Ministry of Finance under
-
8/17/2019 Citatah 2013
14/116
12
berdasarkan syarat-syarat the Amended and Restructured Facilities Agreement. Kenaikan jumlahnya juga disebabkan oleh depresiasi
Rupiah terhadap US$ karena pinjamannya dalam US$.
Kewajiban Tidak Lancar mencakup kewajiban sewa, setelahdikurangi porsi lancar, sebesar Rp 4.506 juta dan cadanganpensiun manfaat pasti sebesar Rp 27.989 juta, yang ditetapkansesuai dengan UU Tenaga Kerja yang berlaku.
Struktur ModalTujuan dari Struktur Modal Perusahaan adalah untuk menjagarasio kecukupan modal yang sehat untuk mendukung usahanya.Struktur modal Citatah terdiri dari modal saham sebesar Rp459.084 juta, modal disetor tambahan sebesar Rp 72.035 jutadan desit sebesar Rp 452.153 juta. Desit timbul dari kerugian
nilai tukar yang besar pada pinjaman dalam US$ ketika terjadikrisis keuangan Asia tahun 1997.
Sepanjang tahun 2013, Jumlah Ekuitas Perusahaan meningkatmenjadi Rp 79.236 juta (2012: Rp 78.751 juta), karena kontribusiLaba Bersih. Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas pada akhirtahun 2013 adalah 123,51%, yang masih dibawah tingkatmaksimum 250% yang ditetapkan oleh Direksi. Kolektabilitas Piutang UsahaPer tanggal 31 Desember 2013, manajemen mempunyai evaluasipositif tentang kolektabilitas Piutang Usaha dan penyisihanpenurunan nilai mencukupi untuk menutup kemungkinan rugidari rekening yang tidak tertagih.
Investasi ModalPada tahun 2013, Perusahaan menginvestasikan Rp 16.191
juta untuk alat penggalian tambang, mesin-mesin pabrik dankendaraan. Pembelian modal ini dilakukan dengan kas sendirisebesar Rp 2.129 juta dan sisanya melalui kontrak sewa.
Kejadian Setelah Periode LaporanTidak ada kejadian penting setelah periode laporan.
Pembagian DividenSesuai dengan hukum Indonesia dan anggaran dasarPerusahaan, sebagian dari laba bersih dapat dibagikankepada para pemegang saham setelah penyisihan cadangan.Pembayaran dividen nal setiap tahun tergantung pada
rekomendasi Direksi dan persetujuan pemegang saham di rapatumum tahunan pemegang saham.
Meski demikian, sesuai ketentuan hukum, dividen hanya dapatdibagikan jika Perusahaan mempunyai saldo laba positif. KarenaPerusahaan masih memiliki desit, maka tidak ada pembagian
dividen selama dua tahun terakhir.
the terms of the Amended and Restructured Facilities Agreement.The increase in the amount is also due to depreciation of Rupiah
against US$ as the loan is denominated in US$.
The Noncurrent Liabilities include the lease liabilities, net ofthe current portion, of Rp 4,506 million and the dened-benet
post-employment reserve of Rp 27,989 million, which isdetermined according to the current national Labor Law.
Capital StructureThe objective of the Company’s Capital Structure is to maintaina healthy capital ratio in order to support its business. Thecapital structure of Citatah consists of share capital of Rp459,084 million, additional paid-in capital of Rp 72,035 millionand a decit of Rp 452,153 million. The decit arose from the
massive exchange losses on the Company’s US$ denominatedloans during the 1997 Asian nancial crisis.
During 2013, the Company’s Total Equity increased to Rp79,236 million (2012: Rp 78,751 million) due to the contributionof Net Prot. The ratio of Net Debt to Equity as of year ended
2013 is 123.51%, which is still below the maximum level of250% set by the Board of Directors.
Collectability of Accounts Receivable As at 31 December 2013, the management’s evaluation of thecollectability of its Accounts Receivable was positive and thatthe allowance for impairment is adequate to cover any possiblelosses from uncollectable accounts.
Capital InvestmentIn 2013, the Company invested Rp 14,064 million in quarryextraction equipment, factory machinery and vehicles. Thesecapital purchases were acquired through internal cash of Rp2,129 million and the balance through lease contracts.
Subsequent Event after the Reporting PeriodThere is no subsequent event after the nancial reporting period.
Dividend DistributionUnder Indonesia Law and the Company’s Articles of Association,a portion of the Company net prot can be distributed to
the shareholders after the allocation of reserve funds. Thedisbursement of a nal dividend each year is subject to the
recommendation of the Board of Directors and the approval ofthe shareholders at the annual general shareholders meeting.
However, as stipulated by law, a dividend can only bedistributed if the Company possesses a positive prot balance.
As the Company still possesses a decit, a div idend has not
been declared for the past two years.
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
-
8/17/2019 Citatah 2013
15/116
13
Sales DivisionDivisi Penjualan
For the second successive year, the demand in the domesticmarket for Citatah’s high quality imported building productsand own marble materials remained strong and contributed tosignicant sales growth in 2013.
Total sales in 2013 reached Rp 240,795 million (2012: Rp161,783 million) of which 84% came from the domestic market.However, export revenues declined again in 2013 as the newexport duty imposed under the mining regulation of 2012 had asignicant impact on the sales of raw marble blocks.
Domestic SalesRevenues from domestic sales in 2013 increased by 68% toRp 201,528 million (2012: Rp 119,806 million).
Most noticeably, the volume of Citatah’s own marble productssold in the domestic market increased by 129% to 173,328m2of slabs, tiles and special cut pieces. A large portion of thisvolume consisted of commercial grade tile products sold toprojects across Indonesia. Domestic sales of Citatah’s ownmarble products were 84% higher than the previous year andcontributed 39% to total Company sales in 2013.
The emphasis on commercial grade sales has successfullyreduced the Company’s stock piles for local marble, but also
resulted in a lower average unit price for domestic salescontracts.
Sales of imported branded products, such as Bisazzaglass mosaics and Caesarstone counter tops, together withimported marble and granite materials increased by over60% in both volume and value. During the year, this productcategory generated Rp 91,568 million of sales, equivalent to38% of all Company sales. The majority of these sales weredelivered to high end residential projects in Jakarta, whilethe majority of imported granite deliveries were for largecommercial projects.
Major domestic projects completed in 2013 include thePakubuwono House and Signature Apartments, the TalaveraSuite, and Setiabudi Sky Garden (all in Jakarta) and the LippoMall Kuta Icon in Bali. Outlook for DomesticThis strong performance in the domestic market is expectedto continue throughout 2014 as the order book for the currentyear already stands at more than Rp 120 billion.
While much of the order book comprises large scale commercialprojects in Jakarta and Bali, the Company’s range of imported
Selama dua tahun berturut-turut, permintaan pasar domestiktetap besar untuk material bermutu tinggi berupa bahanbangunan impor dan marmer Citatah sehingga meningkatkanpenjualan secara signikan pada tahun 2013.
Jumlah penjualan pada tahun 2013 mencapai Rp 240.795 juta (2012: Rp 161.783 juta) yang 84% di antaranya berasaldari pasar domestik, Namun demikian, pendapatan eksporkembali turun pada tahun 2013 karena bea ekspor baru yangdiberlakukan berdasarkan peraturan pertambangan tahun 2012sangat berdampak pada penjualan blok marmer mentah.
Penjualan DomestikJumlah pendapatan dari penjualan domestik pada 2013 meningkatsebesar 68% menjadi Rp 201.528 juta (2012: Rp 119.806 juta).
Yang sangat menonjol, volume penjualan produk marmer Citatahsendiri di pasar domestik naik 129% hingga mencapai 173.328m2 slab, tile dan potongan khusus. Sebagian besar volumeini terdiri dari produk tile tingkat komersial yang dijual kepadabeberapa proyek di seluruh Indonesia. Penjualan domestikproduk marmer Citatah 84% lebih tinggi dari tahun sebelumnyadan menyumbangkan 39% dari seluruh penjualan Perusahaanselama tahun 2013.
Penekanan pada penjualan produk tingkat komersial telahberhasil menurunkan persediaan marmer lokal, tetapi juga
menghasilkan harga unit rata-rata yang lebih rendah bagikontrak penjualan domestik.
Penjualan produk impor ternama, seperti Bisazza mosaik kacadan ‘counter top’ Caesarstone, beserta marmer dan granit impormeningkat lebih dari 60%, baik dari segi volume maupun darisegi nilai. Sepanjang tahun, produk kategori ini menghasilkanpenjualan senilai Rp 91.568 juta, setara dengan 38% dariseluruh penjualan Perusahaan. Sebagian besar penjualanini dikirim ke proyek-proyek perumahan mewah di Jakarta,sedangkan mayoritas granit impor dijual kepada proyek-proyekkomersial besar.
Proyek-proyek domestik besar yang diselesaikan tahun 2013termasuk Pakubuwono House dan Apartemen PakubuwonoSignature, Talavera Suite, serta Setiabudi Sky Garden yangsemuanya terletak di Jakarta dan Lippo Mall Kuta Icon di Bali.
Harapan untuk Penjualan DomestikKinerja baik di pasar domestik diharapkan terus berlanjutsepanjang tahun 2014 dengan telah diraihnya pesanan senilailebih dari Rp 120 milyar untuk tahun ini.
Sementara sebagian besar pesanan terdiri dari proyek komersialbesar di Jakarta dan Bali, rangkaian produk impor ternama
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
-
8/17/2019 Citatah 2013
16/116
14
Perusahaan kini mulai menembus sektor perumahan mewahyang sedang berkembang. Pada saat yang bersamaan, Citatah
terus meningkatkan penjualan produk marmer lokal tingkatkomersial melalui jaringan tim penjualan di beberapa kota besardi seluruh Indonesia.
Penjualan Ekspor Penjualan produk marmer Citatah ke pasar ekspor masihterkena dampak buruk bea ekspor yang diterapkan pada blokmarmer mentah. Pada tahun 2013, jumlah penjualan eksporturun 6,46% menjadi Rp 39.266 juta karena volume penjualanekspor blok marmer mentah menurun 50%. Volume ekspor tiledan slab olahan tetap pada tingkat yang sama seperti tahunsebelumnya, sementara nilai penjualan produk-produk ini naik17% hingga mencapai Rp 32.002 juta, terutama disebabkanoleh nilai tukar US$ terhadap Rupiah.
Secara keseluruhan, penjualan ekspor mewakili 16% dari jumlahpenjualan Perusahaan tahun 2013 meskipun ada sejumlahkontrak proyek besar di Korea Selatan, Australia dan Vietnam.Sepanjang tahun, Citatah mengekspor produk marmernya sendirike 14 negara di seluruh dunia, dengan China, Korea Selatan,Myanmar dan Australia sebagai pasar terbesar dari segi nilai.
Harapan untuk Penjualan Ekspor Volume penjualan ekspor tahun 2014 diharapkan meningkat50% karena bea ekspor yang diberlakukan atas blok mentahdan slab olahan telah dicabut. Citatah telah mendapat proyekkomersial besar di Korea Selatan dan Malaysia, dengan mulai
pengiriman sebelum akhir tahun 2014.
branded products is now starting to penetrate into the growinghigh-end residential sector. At the same time, the Company
continues to grow sales of commercial grade local marbleproducts through its network of sales teams in the major citiesacross Indonesia.
Export SalesCitatah’s deliveries to its export markets continue to beadversely affected by export duties imposed on raw marbleblocks. In 2013, total export sales declined by 6.46% to Rp39,266 million as the volume of raw marble blocks soldoverseas fell by 50%. Export volumes of processed slabs andtiles remained at the same levels as the previous year, whilesales value for these products increased by 17% to Rp 32,002million, largely due to exchange rate for US$/Rupiah.
Overall, export sales represented 16% of total Company salesin 2013 despite a number of signicant project contracts in
South Korea, Australia and Vietnam. During the year, Citatahmade export deliveries of its own marble products to 14countries around the world, with China, South Korea, Myanmarand Australia representing the biggest markets by value.
Outlook for ExportsExport sales in 2014 are expected to improve by as much as50% in volume as the duties imposed on the export deliveriesof raw blocks and processed slabs have been removed. Citatahhas already secured large commercial projects in South Korea
and Malaysia, with deliveries due to start before end 2014.
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
-
8/17/2019 Citatah 2013
17/116
15
penjualan domestik bahan bangunan impor
domestic sales import building materials
penjualan domestik marmer Citatah
domestic sales Citatah marble
penjualan ekspor marmer Citatah
export sales Citatah marble
penjualan ekspor balok
export sales raw block
0
25,000
50,000
75,000
100,000
125,000
201320122011
Rp 148,502 million Rp 161,783 million Rp 240,795 million
Rp Juta
Rp Millions
Proyek-proyek Besar yang Diselesaikan pada 2013Major Projects Completed in 2013
Proyek-proyek Luar NegeriOverseas Projects
South Korea AK Department Store, BudangLotte Department Store, NowonDaerim Apartment, ChungcheonMungsung Church, Myungil-DongAustralia
David Jones Department Store, SydneyVietnam
Green Bay Apartment, Hanoi
Proyek-proyek IndonesiaIndonesia Projects
The Pakubuwono House, JakartaThe Pakubuwono Signature, JakartaTalavera Suite, JakartaMD Place, JakartaSetiabudi Sky Garden, JakartaHotel Fairmont, Jakarta
Lippo Mall Kuta Icon, Bali
Penjualan Berdasarkan Tujuan Ekspor pada 2013Sales by Export Destination in 2013
South Korea 40%
China 25%
Myanmar 10%
Australia 9%
Other Markets 8%
USA 4%
Vietnam 4%
Penjualan Berdasarkan Jenis Produk 2011-2013Sales by Product Type 2011-2013
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
-
8/17/2019 Citatah 2013
18/116
16
In 2013, the Company’s Production Division achieved a55% increase in the output of processed slabs and tiles anda 22% increase in the output of blocks from its quarry sitesin South Sulawesi.
The increase in block production of 22% for the year wasachieved despite a major geological defect at the quarry thathas adversely affected the extraction process since 2012.Nevertheless, the quarry has continued to expand and theaverage monthly output is expected to increase another 30%during the current year.
During 2013, the Company secured two new quarry licencesin the Bunea area with an aggregate extraction area of 65
hectares. Preliminary extraction work has already begun andthe Company has allocated approximately US$ 1 million ininvestment in extraction machinery.
The processing facility at Pangkep increased its output ofprocessed slabs and tiles by 62% to 482,866 square metres,despite the continuing difficulties at the quarries. Much of thisincreased production was achieved by improvements in lineefficiencies through the realignment of machineries.
At the Karawang factory, production output increased by35% to 140,953 square metres of processed slabs andspecial cutting works. Almost half the Company’s total sales
is processed through the Karawang factory as 80% of itsproduction output comprises imported marbles and granitesand Caesarstone counter tops.
However, there was a significant increase in factoryoverheads during the year due to the increase in the minimumwage and higher energy costs. The increase of the workers’wages in one of the Company’s factory locations amountedto almost 60%. The regency block retribution tax also morethan doubled in 2013.
During the year, the Company purchased several CNCcutting machines for the Karawang factory to increaseits capability in special cutting for projects and reduce its
reliance on manual labour. The Company also replacedquarry equipment to anticipate the expansion of the newBunea quarry in 2014.
Outlook for ProductionProgress to develop the two new quarry sites at Bunea andthe new heavy extraction machinery will help to raise theaverage monthly output by around 30% during the secondhalf of 2014.
Production output at Pangkep will increase in line with quarryoutput, while productivity at Karawang factory is expected to
increase as the demand for imported materials for domesticprojects continues to be strong in 2014.
Pada tahun 2013, Divisi Produksi meraih kenaikansebesar 55% dalam produksi slab dan tile olahan serta22% peningkatan produksi blok dari tambang di SulawesiSelatan.
Peningkatan produksi blok sebesar 22% dalam 1 tahuntercapai meskipun terdapat suatu cacat geologis yangparah di tambang sehingga sangat mempengaruhi prosespenggalian sejak tahun 2012. Namun demikian, tambangterus diperluas dan hasil bulanan rata-rata diharapkanmeningkat 30% lagi selama tahun berjalan.
Sepanjang tahun 2013, Perusahaan memperoleh dua lisensitambang baru di Bunea yang meliputi area penggalian
seluas 65 hektar. Penggalian telah dimulai dan Perusahaantelah menyisihkan sekitar US$ 1 juta untuk investasi dimesin-mesin penggalian.
Fasilitas pengolahan di Pangkep meningkatkan hasil slabdan tile olahan sebesar 62% menjadi 482.866 m2, walaupuntambang masih terus mengalami kesulitan. Kebanyakandari peningkatan produksi ini dimungkinkan oleh perbaikanefisiensi lini melalui penataan ulang mesin-mesin.
Di pabrik Karawang, hasil produksi naik 35% menjadi140.953 m2 slab olahan dan pemotongan khusus. Hampirsetengah dari jumlah penjualan Perusahaan diproses di
pabrik Karawang karena 80% dari hasil produksi terdiri darimarmer dan granit impor serta ‘counter top’ Caesarstone.
Meskipun begitu, biaya overhead pabrik meningkat secarasignifikan selama tahun 2013 karena kenaikan upah minimumdan biaya bahan bakar yang lebih tinggi. Kenaikan upahburuh pada salah satu pabrik Perusahaan berjumlah hampir60%. Pajak retribusi daerah untuk blok juga meningkat lebihdari dua kali pada tahun 2013.
Selama tahun ini, Perusahaan membeli beberapa mesin potongCNC untuk pabrik di Karawang dalam rangka meningkatkankemampuannya mengerjakan pemotongan khusus untuk
proyek-proyek dan mengurangi ketergantungannya padakerja tangan (manual). Perusahaan juga mengganti peralatantambang untuk mengantisipasi perluasan tambang baru diBunea pada tahun 2014.
Harapan untuk ProduksiKemajuan dalam mengembangkan kedua tambang baru diBunea dan mesin gali baru akan membantu meningkatkanhasil bulanan rata-rata sekitar 30% sepanjang paruh keduatahun 2014.
Hasil produksi di Pangkep akan bertambah seiring denganhasil tambang, sedangkan produktifitas pabrik Karawang
diharapkan naik karena permintaan akan material impor bagiproyek-proyek domestik terus meningkat di tahun 2014.
Production DivisionDivisi Produksi
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
-
8/17/2019 Citatah 2013
19/116
17
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Dewan KomisarisDewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi pengelolaan
Perusahaan oleh Direksi.
Susunan Dewan Komisaris disesuaikan dengan peraturanBAPEPAM dan Anggaran Dasar Perusahaan, yang terdiridari Presiden Komisaris, seorang Komisaris dan seorangKomisaris Independen.
Anggota Dewan Komisaris diundang untuk menghadiri semuaRapat Direksi dan menerima laporan rutin dari komite-komiteyang ditunjuk oleh Direksi.
Remunerasi
Jumlah remunerasi untuk semua anggota Dewan Komisaris
sesuai dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang SahamTahunan berdasarkan apa yang diusulkan oleh KomiteNominasi & Remunerasi Perusahaan.
Frekuensi Rapat
Sepanjang tahun buku 2013, Dewan Komisaris mengadakanrapat dua bulan sekali.
Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam Rapat DewanKomisaris adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris, Arif Sianto: 6 rapatKomisaris, Ismail Husin: 2 rapat
Komisaris Independen, Gregory Nanan Aswin: 6 rapat
Tanggung Jawab DireksiDireksi bertanggung jawab mengelola dan menjagakelangsungan aset dan sumber daya Perusahaan untukkepentingan maksimal para pemegang saham. Tanggung jawabmereka termasuk menyusun dan melaksanakan rencana usahastrategis, anggaran tahunan dan manajemen risiko.
Tugas pokok Direksi adalah:i. Memimpin dan mengurus usaha Perusahaan sesuai
dengan tujuan Perusahaan serta meningkatkan esiensi
dan efektivitas Perusahaan.ii. Memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan.iii. Menyusun rencana kerja tahunan, yang memuat anggaran
tahunan, untuk persetujuan Dewan Komisaris sebelumdimulainya tahun buku yang berikutnya.
Susunan Direksi disesuaikan dengan peraturan BAPEPAMdan Anggaran Dasar Perusahaan, terdiri dari PresidenDirektur dan tiga orang Direktur.
Remunerasi
Jumlah remunerasi untuk semua anggota Direksi sesuaidengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunanberdasarkan apa yang diusulkan oleh Komite Nominasi danRemunerasi Perusahaan.
Responsibilities of the Board of CommissionersThe Board of Commissioners is responsible for the supervision
of the management of the Company by the Board of Directors.
The composition of the Board of Commissioners conformsto BAPEPAM regulations and the Company’s Articles of
Association, comprising of the President Commissioner, oneCommissioner and one independent Commissioner.
The members of the Board of Commissioners are invited toattend all meetings of the Board of Directors and receive regularreports from the committees appointed by the Board of Directors.
Remuneration
Total remuneration for all members of the Board of Commissioners
is as approved by the Annual General Meeting of Shareholdersand in accordance with that proposed by the Nominations andRemuneration Committee of the Company.
Frequency of Meetings
Throughout scal year 2013, the Board of Commissioners held a
meeting every two months.
The attendance of members of the Board of Commissionerswas as follows:
President Commissioner, Arif Sianto: 6 meetingsCommissioner, Ismail Husin: 2 meetings
Independent Commissioner, Gregory Nanan Aswin: 6 meetings
Responsibilities of Board of DirectorsThe Board of Directors is responsible for managing andmaintaining the Company’s assets and resources for themaximum benet of the shareholders. Their responsibilities
include developing and implementing strategic business plans,annual budgets, and risk management.
The core duties of the Board of Directors are:i. To lead and manage the Company’s business in accordance
with the Company’s goals and to improve the efciency and
effectiveness of the Company.ii. To maintain and manage the Company’s assets.iii. To set out the Company’s annual objectives, which include
annual budget, for approval by the Board of Commissionersprior to the start of the next nancial year.
The composition of the Board of Directors conforms to BAPEPAMregulations and the Company’s Articles of Association, comprisingof the President Director and three Directors.
Remuneration
Total remuneration for all members of the Board of Directors isas approved by the Annual General Meeting of Shareholdersand in accordance with that proposed by the Nominations andRemuneration Committee of the Company.
-
8/17/2019 Citatah 2013
20/116
18
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Frekuensi Rapat
Sepanjang tahun buku 2013, Direksi mengadakan rapat
sekurang-kurangnya sebulan sekali dan risalah rapat dibuatoleh Sekretaris Perusahaan.
Kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi adalahsebagai berikut:
Presiden Direktur, Tauk Johannes: 12 rapat
Direktur Penjualan & Pemasaran, Denise Johanes: 12 rapatDirektur Keuangan, Tiffany Johanes: 12 rapatDirektur Teknik, Sergio Magliocco: 12 rapat
Keputusan RUPS Tahunan Tahun 2013Hasil RUPS Tahunan untuk tahun buku 2013 adalah:
i. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan danLaporan Keuangan tahun buku 2012.
ii. Menyetujui dan memberikan wewenang kepada DewanKomisaris untuk menunjuk Akuntan Publik yang akanmengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahunbuku 2013.
iii. Menetapkan gaji dan tunjangan anggota DewanKomisaris untuk tahun buku 2013, sebanyak-banyaknyaRp. 978.000.000,00.
iv. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisarisuntuk menetapkan jumlah gaji dan tunjangan anggotaDireksi.
Semua keputusan RUPS Tahunan 2013 telah terealisasi
dengan baik.
Komite AuditDi samping meneliti laporan keuangan interim, Komite Auditmemantau fungsi audit internal, kebijakan manajemenrisiko dan tinjauan ad hoc terhadap fungsi operasionaldalam Perusahaan.
Sepanjang tahun 2013 Komite Audit mengadakan 12kali rapat serta meninjau ulang prosedur dan sistemoperasional Perusahaan pada semua kegiatan di pabrikPangkep dan Karawang.
Anggota Komite Audit independen adalah:
Gregory Nanan Aswin
Komisaris Independen, PT Citatah Tbk
Bapak Aswin adalah warga negara Indonesia. Beliau lulus denganmenyandang gelar Sarjana Kedokteran dari Universitas Sultan
Agung, Semarang. Pernah menjabat sebagai Direktur PT IntinusaSelareksa dari 1992 hingga 1996, dan telah menjadi konsultanindependen industri batu sejak tahun 1998. Bapak Aswin diangkatmenjadi Komisaris Independen Perusahaan pada tahun 2001 dantelah menjadi Anggota Komite Audit sejak tahun 2006.
Frequency of Board Meetings
Throughout fiscal year 2013, the Board of Directors held a
meeting at least once a month and the Corporate Secretaryprovided minutes of the meetings.
The attendance of members of the Board of Directorswas as follows:
President Director, Tauk Johannes: 12 meetings
Sales & Marketing Director, Denise Johanes: 12 meetingsFinance Director, Tiffany Johanes: 12 meetingsTechnical Director, Sergio Magliocco: 12 meetings
Resolutions of Annual Shareholder Meeting 2013The resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders
for nancial year 2013 are:i. Approved and ratied the Annual Report and Financial
Statements for the scal year 2012.
ii. Approved and authorized the Board of Commissioners toappoint a Public Accountant to audit the nancial statements
of the Company for the scal year 2013.
iii. Determined the salaries and allowances for members of theBoard of Commissioners for the nancial year 2013, to a
maximum Rp 978,000,000.00.iv. Authorised the Board of Commissioners to determine the
amount of salary and benets for members of the Board of
Directors.
All resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders
2013 have been fully realized.
Audit CommitteeIn addition to reviewing the interim nancial reports, the Audit
Committee monitors the Company’s internal audit function, therisk management policies and ad hoc reviews of operationalfunctions within the Company.
During 2013 the Audit Committee held 12 meetingsand reviewed the Company’s operating systems andprocedures for all operations at the Pangkep andKarawang factories.
The members of the independent Audit Committee are:
Gregory Nanan Aswin
Independent Commissioner, PT Citatah Tbk
Mr. Aswin is an Indonesian citizen. He is a medical graduateof Sultan Agung University, Semarang. He was Director ofPT Intinusa Selareksa from 1992 to 1996, and has been anindependent consultant in the stone industry since 1998.Mr. Aswin was appointed Independent Commissioner ofthe Company in 2001 and has been a Member of the AuditCommittee since 2006.
-
8/17/2019 Citatah 2013
21/116
19
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Marika Prawira Subrata
Anggota Independen, Komite Audit, PT Citatah Tbk
Ibu Subrata adalah warga negara Indonesia, lulusan dariUniversitas Padjadjaran, Bandung. Dari tahun 1985 hingga2001, beliau bekerja sebagai akuntan pada Kantor Akuntanternama di Jakarta. Beliau telah menjadi Anggota Komite
Audi t sejak tahun 2006.
Alwi Sjaff
Anggota Independen, Komite Audit, PT Citatah Tbk
Bapak Sjaff adalah warga negara Indonesia. Beliau lulus sebagaiSarjana Arsitektur dari Technische Fachochschule, Berlin,Jerman. Pernah memegang berbagai jabatan di bidang desaindan arsitektur pada beberapa perusahaan di Indonesia. Menjadipendiri dan arsitek kepala dari Alwi Sjaaf Associates di Jakarta.
Beliau telah menjadi Anggota Komite Audit sejak tahun 2006.
Komite RemunerasiKomite Remunerasi menetapkan kebijakan remunerasiDireksi, Senior Manager, Manager dan staf.
Pada tahun 2013, untuk mengkompensasikan kenaikan besardalam upah minimum, biaya listrik dan pajak serta retribusi, danuntuk menjaga tingkat keuntungan dan daya saing Perusahaan,Komite Remunerasi memutuskan untuk membekukan gaji dantunjangan anggota Direksi dan Manajemen Senior.
Komite Remunerasi juga bertugas meninjau ulang danmemberikan usulan tentang pengangkatan dan pengangkatankembali anggota Direksi kepada Dewan Komisaris.
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi adalah:Ketua : Gregory Nanan Aswin
Anggota : Tauk Johannes
Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan bertanggung jawab menjadi penghubungantara Perusahaan dan pemegang sahamnya, mengatur RapatUmum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa, mengeloladaftar pemegang saham serta mencatat hasil Rapat Direksi dan
Rapat Komisaris Perusahaan.
Sekretaris Perusahaan Citatah adalah Tiffany Johanes,Direktur Keuangan.
Ibu Johanes adalah warga negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun1965. Beliau adalah lulusan University of Southern Californiasebagai Sarjana Keuangan, dan selanjutnya memperoleh gelarMBA dari California Polytechnic State University.
Ibu Tiffany Johanes ditunjuk menjadi Manager Keuanganpada tahun 1993 hingga kemudian diangkat sebagai DirekturKeuangan berdasarkan Berita Acara RUPS Tahunan No.118
tertanggal 25 Juni 1998.
Marika Prawira Subrata
Independent Member, Audit Committee, PT Citatah Tbk
Mrs. Subrata is an Indonesian citizen. She graduated fromthe University of Padjadiaran, Bandung. From 1985 to 2001,she worked as an accountant at leading Chartered Accountingpractices in Jakarta. She has been an Independent Member ofthe Audit Committee since 2006.
Alwi Sjaff
Idependent Member, Audit Committee, PT Citatah Tbk
Mr. Sjaff is an Indonesian citizen. He is a graduate of architecturefrom Technische Fachoschscule, Berlin, Germany. He has heldnumerous positions in design and architecture at companies inIndonesia. He is currently the founder and principal architect at
Alwi Sjaaf Associates in Jakarta. He has been an Independent
Member of the Audit Committee since 2006.
Remuneration CommitteeThe Remuneration Committee determines the broad policy forthe remuneration of the Board of Directors, Senior Manager,Managers and staff.
In 2013, in order to offset the substantial rise in the minimumwage, electricity costs and other tax and retribution increases, andto maintain protability and competitiveness, the Remuneration
Committee decided to freeze the salaries and benets of
members of the Board of Directors and Senior Management.
The Remuneration Committee is also responsible for reviewing andproviding recommendations on the nomination and re-nomination ofmembers of the Board of Directors to the Board of Commissioners.
The members of the Nomination and Remuneration Committeeare as follow:Chairman : Gregory Nanan AswinMember : Tauk Johannes
Company SecretaryThe Company Secretary is responsible for liaison between theCompany and its shareholders, arrangement of Annual andExtraordinary Meetings of Shareholders, administration of theshareholder register and recording the minutes of the Boards of
Commissioners and Directors meetings.
The Company Secretary of Citatah is Tiffany Johanes,Finance Director.
Mrs. Johanes is an Indonesian citizen, born in Jakarta in1965. She graduated from University of Southern California inFinance, and furthered her studies to obtain MBA degree fromCalifornia Polytechnic State University.
Mrs. Tiffany Johanes was appointed Finance Manager in1993 and was promoted to Finance Director by Minutes ofGeneral Meeting of Shareholders Deed No.118 dated 25
June 1998.
-
8/17/2019 Citatah 2013
22/116
20
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan tahunan dan informasi pemegang saham Perusahaandapat diperoleh dari kantor Sekretaris Perusahaan di:
PT Citatah TbkMenara Prima lantai 12Jalan Lingkar Mega KuninganJakarta 12950
Audit Independen dan Pengendalian InternalKomite Audit Independen bertanggung jawab mengawasi danmengatur pengendalian internal Perusahaan bagi setiap divisidan departemen maupun audit eksternal.
Tim Audit Internal melapor kepada Komite Audit Independen dansecara administratif kepada Presiden Direktur.
Dalam melaksanakan fungsi Audit Internal, tim mematuhiPiagam Audit Internal milik Perusahaan yang mengikuti petunjukdalam Peraturan BAPEPAM dan LK No.Kep-496/BL/2008tentang persiapan Piagam Audit Internal.
Rencana Audit Internal tahunan didasarkan pada penilaian risikoyang ditetapkan oleh tim Audit Internal setelah disetujui olehDewan Komisaris.
Akuntan PublikLaporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31Desember 2013 telah diaudit oleh kantor akuntan MulyaminSensi Suryanto dan Lianny (anggota independen Moore
Stephens International Limited), dan ditandatangani oleh mitramereka, Maria Leckzinska. Kantor akuntan dan mitranya telahmengaudit buku-buku Perusahaan masing-masing untuk satutahun. Imbal jasa audit adalah Rp 300 juta.
Alamat:Mulyamin Sensi Suryanto dan LiannyMoore Stephens International LimitedIntiland Tower, lantai 7Jalan Jenderal SudirmanJakarta 10220
Penilaian Risiko Manajemen
Manajemen Citatah telah mengidentikasi risiko utama berikut ini yangdapat mempengaruhi kegiatan bisnis Perusahaan di tahun 2014:
Valuta Asing
Perusahaan menghadapi risiko valuta asing yang berdampakpada pinjamannya yang berdenominasi US$ dan transaksikomersial yang didenominasikan dalam mata uang selain matauang fungsional dari unit operasionalnya. Untuk menangani risikoini Perusahaan mengurangi risikonya dengan menggunakannilai lindung alami yang timbul dari transaksi jual beli denganmemakai valuta yang sama.
Risiko Kredit
Perusahaan menghadapi risiko kredit yang lebih tinggi untukkontrak penjualannya di pasar domestik karena kontrak-kontrakini biasanya diadakan atas dasar ‘rekening terbuka’, sedangkan
Copies of the Company’s annual report and other shareholderinformation can be obtained from the Company Secretary’s ofce at:
PT Citatah Tbk.Menara Prima 12th oor
Jalan Lingkar Mega KuninganJakarta 12950
Independent Audit and Internal ControlThe Independent Audit Committee is responsible for overseeingand coordinating the Company’s internal controls for eachdivision and department as well as the external audit.
The Internal Audit team reports to the Independent AuditCommittee and administratively to the President Director.
In conducting the Internal Audit function, the team adheres to theCompany’s Internal Audit Charter which follows the guidelinesof the Peraturan BAPEPAM and LK No.Kep-496/BL/2008regarding the preparation of Internal Audit Charter.
The annual Internal Audit plan is based on the risk assessmentdetermined by the Internal Audit team after being approved bythe Board of Commissioners.
Public AccountantThe Company’s nancial statements for the year ended 31
December 2013 have been audited by the accounting rm
Mulyamin Sensi Suryanto dan Lianny (an independent member
of Moore Stephens International Limited), and signed by theirpartner, Maria Leckzinska. The accounting rm and the partner
have audited the Company’s accounts for one year respectively.The audit fee was Rp 300 million.
Address:Mulyamin Sensi Suryanto dan LiannyMoore Stephens International LimitedIntiland Tower, 7th oor
Jalan Jend. SudirmanJakarta 10220 Management Risk Assessment
Citatah’s management has identied the following main risksthat could affect the business activities of the Company in 2014:
Foreign Exchange Exposure
The Company is exposed to foreign exchange risk affectingits US$ denominated borrowings and those commercialtransactions denominated in currencies other than thefunctional currency of the operating unit. To address this riskthe Company mitigates the exposure by using natural hedgesthat arise from buying and selling using the same currency.
Credit Risk
The Company is exposed to a higher Credit Risk for salescontracts in the domestic market as these contracts are usuallyundertaken on an ‘open account’ basis, whereas export sales
-
8/17/2019 Citatah 2013
23/116
21
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
kontrak penjualan ekspor dijamin oleh L/C. Perusahaanmengelola risiko kredit ini dengan berbisnis hanya dengan
pihak-pihak yang dikenal dan layak kredit, verikasi internal danotorisasi kredit, dan secara teratur memantau Piutang Usahauntuk mengurangi risiko piutang ragu-ragu.
Risiko Kepatuhan Lingkungan
Ketidakpatuhan terhadap peraturan lingkungan di sektorpertambangan dapat mengakibatkan sanksi hukum dan protesmasyarakat terhadap Perusahaan, yang menimbulkan dendadan hukuman dari pemerintah. Untuk memperkecil dampakrisiko ini, Perusahaan menerapkan standar lingkungan yangdiakui dan praktek-praktek terbaik.
Risiko Peraturan Pemerintah
Pada tanggal 6 Februari 2012, Menteri Energi dan Sumber DayaMineral Republik Indonesia memberlakukan Peraturan No.7Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melaluiPengolahan dan Pemurnian Mineral.
Peraturan No.7 menyangkut kewajiban pengolahan danpemurnian pada perusahaan pertambangan sehubungandengan mineral logam dan non-logam tertentu, maupunlarangan ekspor mineral-mineral tersebut. Larangan eksporberlaku tanggal 6 Mei 2012.
Semua produk marmer dan fasilitas pengolahan hilirCitatah mencapai tingkat pengolahan yang diwajibkan olehPeraturan No.7. Namun, karena kesalahan dalam memahami
peraturan tersebut antar Kementerian ESDM, KementerianPerdagangan, dan Bea Cukai Indonesia, semua eksporblok dan slab marmer dilarang dan Perusahaan diwajibkanmemperoleh izin ekspor.
Proses aplikasi untuk izin ekspor telah memakan waktu lebihdari lima bulan serta telah menghambat penjualan eksporCitatah dan seluruh industri marmer Indonesia.
Di samping itu, bea keluar ekspor sebesar 20% diterapkanpada produk-produk marmer ini. Implikasi bea keluar ini telahmengakibatkan volume ekspor industri marmer Indonesia turunlebih dari 50% pada tahun 2013 dan produknya menjadi kalah
bersaing di pasar ekspor.
Di awal tahun 2014, beberapa peraturan baru diberlakukanuntuk menangani masalah terkait ekspor produk marmerolahan. Peraturan Menteri Perdagangan No.04/M-DAG/PER/1/2014 menganggap produk marmer Citatah telahmencapai tingkat pengolahan yang ditentukan dan karenanyadapat diekspor. Berdasarkan Peraturan Menteri KeuanganNo.6/PMK.011/2014 bea keluar ekspor yang dulu dikenakanpada produk marmer telah dihapuskan.
Kepatuhan HukumPer 31 Desember 2013, Perusahaan maupun anggota DewanKomisaris dan Direksi tidak ada yang menghadapi perkaraperdata, pidana, kepailitan, pengadilan tata usaha negara ataukasus arbitrasi, kasus buruh atau kasus pajak yang dapat sangatmempengaruhi kinerja Perusahaan.
contracts are secured by Letter of Credit. The Companymanages this credit risk by dealing only with recognized and
creditworthy parties, internal verications and authorizations ofcredit, and regularly monitoring Accounts Receivable to reducethe exposure to bad debts.
Environmental Compliance Risk
Non-compliance with environmental laws in the miningsector may expose the Company to regulatory sanctionsand public protest, resulting in fines and penalties bygovernment. To minimize the impact from such risk, theCompany adopts recognized environmental standards andbest practices. Government Regulation Risk
On 6 February 2012, the Minister of Energy and MineralResources of the Republic of Indonesia enacted RegulationNo.7 of 2012 regarding the Improvement of Mineral AddedValues through Mineral Processing and Rening.
Regulation No.7 concerns the processing and refiningobligations of mining companies in respect of specifiedmetals and non-metallic minerals, as well as a restriction onexports of those minerals. The export ban came into effecton 6 May 2012.
All Citatah’s marble products and downstream processingfacilities comply with the level of processing required underRegulation No.7. However, due to a misinterpretation of the
regulation among Ministry of Energy and Mineral Resources,Ministry of Trade, and Indonesia Customs, all exports ofmarble blocks and slabs were banned and the Company wasrequired to obtain an export permit.
The process of application for the export permit has taken morethan ve months and has hindered the export sales of Citatah
and whole Indonesian marble industry.
In addition, a 20% export duty was imposed on thesemarble products. The implication of this export duty hascaused Indonesia marble industry export volumes to fallby more than 50% in 2013 and the products have become
uncompetitive in export markets.
In early 2014, several new Regulations were enacted toaddress the issues related to exports of processed marbleproducts. The Minister of Trade Regulation No.04/M-DAG/PER/1/2014 considers Citatah’s marble products to havecomplied with the required level of processing and thereforecan be exported. Under the Minister of Finance RegulationNo.6/PMK.011/2014 the export duty previously imposed onmarble products has been lifted.
Legal Compliance As at 31 December 2013, neither the Company nor membersof the Board of Commissioners and the Board of Directorswere facing any civil, criminal, bankruptcy, state administrativecourt or arbitration cases, labour cases or tax cases that maysignicantly impact the Company’s performance.
-
8/17/2019 Citatah 2013
24/116
22
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sanksi Administratif Sepanjang tahun 2013, baik Perusahaan maupun anggota
Dewan Komisaris dan Direksi tidak terkena sanksi administratifoleh otoritas pasar modal atau lainnya.
Kode EtikSejak tahun 2009, Citatah telah mempunyai Kode Etik yangmenjadi panduan perilaku beretika di tempat kerja bagi semuakaryawan. Kode Etik ini mengatur tanggung jawab individualManajemen dan Karyawan dalam menjalankan tugasnya untukmemenuhi standar etika bisnis yang ditetapkan. Kode Etik jugamendukung pendekatan Perusahaan terhadap Tata Kelola danTanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Panduan utama Kode Etik adalah sebagai berikut:i. Tanggung jawab terhadap pelanggan untuk menghasilkan
produk yang inovatif dan bermutu tinggi.ii. Tanggung jawab terhadap pelanggan untuk memberikan
layanan terbaik.iii. Tanggung jawab untuk mencapai standar etika dan disiplin
tertinggi di tempat kerja.iv. Tanggung jawab terhadap pemegang saham untuk
melindungi aset, informasi rahasia Perusahaan sertamenghindari konik kepentingan dalam bertransaksi.
v. Tanggung jawab untuk mematuhi kebiasaan terbaik dalampembelian/penyediaan.
vi. Tanggung jawab kepada pemerintah dan komunitas dalammematuhi peraturan nasional, lokal dan lingkungan.
vii. Tanggung jawab antar rekan untuk menghargai perbedaan/keragaman, mematuhi hukum dan hak asasi manusia, melarangpelecehan dan menyediakan kesempatan yang setara.
Program Kepemilikan Saham oleh KaryawanPerusahaan belum memiliki Program Kepemilikan Saham olehKaryawan atau Manajemen.
Sistem Pelaporan KecuranganPerusahaan belum memiliki sistem pelaporan kecurangan.Tetapi setiap informasi yang diterima oleh Manajemendilaporkan kepada Direksi dan Audit Internal akan mengambiltindak lanjut yang sesuai.
Biro Administrasi Efek PerusahaanDaftar pemegang saham Perusahaan dikelola oleh perusahaanBiro Administrasi Efek:
PT EDI IndonesiaWisma SMR, lantai 10Jalan Yos SudarsoJakarta 14350
Administrative SanctionsDuring 2013, neither the Company nor members of the Board
of Commissioners and the Board of Directors were subject toany administrative sanctions imposed by the capital market orother authorities.
Code of ConductSince 2009, Citatah has adopted a Code of Conduct whichserves as a guidance on ethical behavior in the workplace forall employees. The Code of Conduct provides guidance on theindividual responsibilities of Management and Employees in theconduct of their duties to meet the required standard of businessethics. The Code of Conduct also supports the Company’s approachto Corporate Governance and Corporate Social Responsibility.
The main guidelines of the Code of Conduct are as follows:i. Responsibili ty to the customer to produce innovative and
high quality products.ii. Responsibili ty to the customer to provide best service.iii. Responsibili ty to adhere to the highest ethical standards
and discipline in the workplace.iv. Responsibili ty to shareholders to protect the Company’s
assets, confidential information, and avoid conflict ofinterest in transactions.
v. Responsibili ty to adhere to best practices in procurement.vi. Responsibility to the government and the community in
the compliance with national, local and environmentallaws.
vii. Responsibility among peers to respect diversity, obeylaws and human rights, prohibit harassment and provideequal opportunity.
Employee Stock Ownership ProgramThe Company has not introduced any Employee and orManagement Stock Ownership Program.
Whistleblowing SystemThe Company has not introduced any ‘whistleblowing’ system.However, any information received by the management isreported to the Board of Directors and an internal audit willensure an appropriate follow-up.
Company Share Registrar The Company’s register of shareholders is maintained by therm of Registrars:
PT EDI IndonesiaWisma SMR, 10th oor
Jalan Yos SudarsoJakarta 14350
-
8/17/2019 Citatah 2013
25/116
23
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan,Citatah menyadari tanggung jawabnya terhadap lingkungandan pengembangan masyarakat di mana Citatah beroperasi.
Perusahaan memberikan sumbangan untuk pengembanganmasyarakat sekitar lokasi Perusahaan, perbaikan infrastrukturserta program penghijauan kembali lahan bekas tambang.
Pada tahun 2013 Perusahaan memberikan bea siswa kepadapelajar dan mahasiswa yang kurang mampu di sekitar lokasitambang dan pabrik untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi. Untuk program Beasiswa ini Perusahaanmemberikan total sebanyak Rp 100.000.000 kepada siswa/siswiSD, SMTP, SLTA serta mahasiswa pada perguruan tinggi maupunakademi. Selain itu Perusahaan juga menyumbangkan satu unitmobil ambulan seharga Rp 145.000.000 untuk dipergunakan olehmasyarakat Desa Bulu Tellue.
Sepanjang tahun 2013 Perusahaan melanjutkan programpengembangan masyarakat di Desa Bulu Tellue denganmemperbaiki rumah masyarakat yang kurang mampu dalamprogram BEDAH RUMAH. Hingga saat ini Perusahaan sudahmelakukan perbaikan sebanyak 10 rumah. Perusahaanmemberi pasokan listrik bagi masyarakat Kampung BuneaDesa Bulu Tellue, yaitu sebanyak 80 rumah pendudukdengan estimasi biaya Rp