ABA 2012

Churning, Crystallization dan Supercritical Fluid Extraction

Adil Basuki AhzaDept ITP – Fateta IPB

ITP 230 Unit Operation of Food Process Engineering

Thanks to Dr. Arpah Saleng for the initial graphical materials

ABA 2012

1. Metoda Churning pada mentega dan Peralatan dan 2. Kristalisasi dan Peralatan Kristalisasi 3. Supercritical Fluid Extraction dan Peralatan prinsip

Setelah selesai mengikuti topik ini mahasiswa mampu:

1. Menguraikan metoda churning pada produksi mentega dan peralatannya

2. Menguraikan peralatan dan metoda kristalisasi 3. Metoda dan peralatan supercritical fluid extraction

K10-Churning, Kristalisasi dan Super Critical Fluid Extraction: Separation techniques

ABA 2012

CHURNING…………..

ABAK10-2012. SOIP/ITP – Fateta IPB

ABA 2012

PROSES PENGOLAHAN SUSU DAN MENTEGA

“Churning” : Satuan Operasi kunci dalam Proses Pembuatan

Mentega Batch System (skala rumah tangga dan industri) Continuous System

Flow Process Chart Pembuatan Mentega adalah sbb:

ABA 2012

LINI PROSES PEMBUATAN MENTEGA

Chilling 2-4oC

Chilling 2-4oC

78oC turunkan jadi 62oC suhu didih Vacuum DA

Souring dg Campuran Starter DL:L= (0.6-13% : 0.3-5.9%

Catatan: DL = Streptococcus diacetillactis ; L = Leuc. citrovorum

Souring tingkatkan konsistensi butter

Chilling: Cegah thermophilic pathogenic bacteria; Pasteurization: rusak psichrophillic pathogenic bacteria lipolytic enzyme producer

Destroy: pathogenic bact, protease, enzyme lain

95oC95oC

ChurningBatch

Continuous

ABA 2012

1. Butter ChurningChurning adalah proses yang diterapkan untuk merubah cream dari susu (cream milk) menjadi mentega. Bahasa sederhananya: Proses pengocokan susu, -- emulsi minyak dalam air (o/w)--, untuk memisahkan krim dari susu pada suhu 10oC, krim yg diperoleh di beri garam dan dikocok menjadi mentega plastis yaitu emulsi air dalam minyak (w/o) (k.a. 16%-18%)

ABA 2012

ChurningAdalah proses agitasi cream milk sampai terjadi “konversi fasa” yaitu konversi dari emulsi minyak dalam air (o/w) pada cream milk menjadi emulsi air dalam minyak (w/o) pada butter atau mentega.

Proses agitasi cream milk secara terus menerus pada suhu yang dikehendaki (umumnya penurunan dari 40oC smp suhu target) akan menghasilkan granula lemak yang akan terus menerus bertumbuh dan membesar serta terpisah dengan komponen cair dari cream milk. Setelah ditiriskan maka komponen cair yang disebut buttermilk akan terpisah seluruhnya dan butter menjadi kompak dan padat.

ABA 2012

Continuous Flotation Churns

Filled to 40 – 50 % to allow space for foaming

ABA 2012

Target Temperatur Iodine Value

Temp ProgramoC

Approx -% of starter in Cream

< 28 8 – 21-20 128 - 29 8 – 21- 16 2-330 - 31 8 – 20- 13 532 – 34 6 – 19- 12 535 – 37 6 – 17- 11 638 – 39 6 – 15 -10 7

>40 20 – 8 - 11 5

T1: Pendinginan stlh pasteurisasi; T2: Heating/Souring; T3 = Ripening

ABA 2012

Cream di pompa ke dalam Butter Churn

ABA 2012

Butter Churn dikelilingi pipa-pipa untuk memompa cream

ABA 2012

Churning

ABA 2012

Churning

ABA 2012

Butter (Mentega di dalam butter churn)

ABA 2012

Butter Processing

Raw Milk

Raw Skim Milk

Pasteurized Cream

Ripened Cream

Butterfat Crystallized

Butter Granules

Raw Butter Buttermilk

Finished Butter

Butter Milk

Raw Cream

Milk & Cream Separated

Pasteurized Pasteurization, Processing, Packaging, etc

Skim MilkSometimes (particularly in Europe) inoculated with a bacterial culture

Ageing

Churning

Draining & Washing

Working &Salting

Pasteurization, Processing, Packaging, etc

ABA 2012

Asam Sitrat, Diasetil dan asam asetat adlah asam utama pd mentegaKultur: 1000 juta/ml;1% inokulum pd suhu 20oC, menghasilkan keasaman 12oSH stlh 7 jam dan menjadi 18-20oSH stlh 10 jam

SOURING

ABA 2012

Butter Fat Crystalized

ABA 2012

ABA 2012

ABA 2012

Churning YieldYield 0.50 means that 0.5% of the cream fat has remained in the butter milk and that 99.5% has been turned into butter. Churning

yield is considered acceptable if the value is less than 0.70

ABA 2012

ABA 2012

Manual Butter Churn

ABA 2012

• Googling ketik saja: butter churning video• http://www.youtube.com/watch?v=72FKnwmncpQ, • http://www.youtube.com/watch?

v=Nxjsrpgc7Bw&feature=related,....dll, dlsb….

A barrel-type butter churn

A typical plunger-type butter churn used by American pioneers

ABA 2012 KRISTALISASI

ABAK10-2011. SOIP/ITP – Fateta IPB

ABA 2012

KRISTALISASI…..• Crystallization is the (natural or artificial)

process for the formation of solid crystals from a uniform solution.

• More than 80% of the substances used in pharmaceuticals, fine chemicals, agrochemicals, food and cosmetics are isolated or formulated in their solid form.

• Crystallization is in general the last chemical purification step in the production of ingredients.

ABA 2012

KRISTALISASI Adalah suatu proses separasi - pemindahan massa (mass transfer) suatu komponen dari bentuk liquid, yg berada di dalam suatu komposisi terlarut/tercampur seragam, menjadi bentuk padat murni kristal komponen tersebut.

Komponen terlarut dipisahkan dari larutan dg mengatur kondisi, sedemikian rupa sehingga larutan menjadi superjenuh dan excess senyawa terlarut akan mengkristal menjadi bentuk murni.

Contoh pada pembuatan gula tebu, gula beet, glukosa, laktosa, food additives, dll

ABA 2012

SATUAN PROSES PENGOLAHAN GULA

ABA 2012

TAHAP REFINING DI PABRIK GULA:

1.Pressing (mechanical expression) of sugarcane to extract the juice.

2.Boiling the juice until it begins to thicken and sugar begins to crystallize.

3.Spinning the crystals in a centrifuge to remove the syrup, producing raw sugar.

4.Shipping the raw sugar to a refinery where it is washed and filtered to remove remaining non-sugar ingredients and color.

5.Crystallizing, drying and packaging the refined sugar

ABA 2012

2. Kristalisasi (gula)

Kristal Sukrosa (Gula Pasir)

Orientasi dan organisasi atom atau molekul membentuk suatu pola aturan yang sama di dalam suatu struktur yang disebut “crystal lattice”

ABA 2012

Proses Kristalisasi terdiri dari 4 Tahap: 1.Pembentukan larutan supersaturated state2.Nukleasi: yaitu pembentukan struktur

crystalline lattice3.Pertumbuhan Kristal: Pembentukan dan

penambahan kristal secara terus menerus sampai larutan menjadi ekulibrium

4.Rekristalisasi: Pengaturan/pengorganisasian ulang kristal-kristal yang terbentuk sampai pada tingkat energi yang stabil

ABA 2012

Crystal lattice molekul sukrosa

crystal lattice atom

ABA 2012

Bagaimana Mendapatkan supersaturation?Untuk bahan murni yang mencair, maka didinginkan hingga suhu dibawah melting point, contohnya: lemak dan minyak

Untuk larutan (Gula, Garam)—dapat diperoleh dengan:

Panaskan terlebih dahulu air pada suhu tinggi agar dapat melarutkan lebih banyak bahan. kemudian larutkan gula atau garam ke dalamnya. Kemudian dinginkan dengan cepat larutan pekat tersebut sampai suhu dibawah saturation temperature. Results in supersaturated solution (A B)…. Contoh pada pembuatan gula tebu

ABA 2012

METASTABILITY – (kemetastabilan?) adalah kondisi metastabil, dimana kristalisasi dapat terjadi jika di propagasi. Daerah dalam diagram solubility dapat dibagi menjadi:

1. Daerah B Zona metastable, kristal dapat terbentuk jika dipropagasi (dengan penambahan seed crystal), tapi pertumbuhan lambat dan jumlah yang terbentuk sedikit.

2. Daerah C Zona Labile, nukleasi (kristalisasi) terjadi spontan.

3. Daerah A Zona stabil, Kristalisasi tidak akan berlangsung. Kristal apapun yang ditambahkan ke dalamnya sebaliknya malah akan terlarut kembali.

ABA 2012

Solubility-Supersolubility Diagram

ABA 2012

NUKLEASI (nucleation)– • Adalah proses dimana molekul di dalam fase

atau kondisi likuid dalam larutan yang supersaturated mengalami rearrangement kemudian membentuk klaster yang stabil yang selanjutnya terorganisasikan dengan sendirinya membentuk crystalline lattice yang padat.

• Proses pengaturan diri molekul cair ini ke dalam “crystalline lattice” yang padat melibatkan perubahan fase dari cair ke padat sehingga melepaskan energi panas berupa panas laten PANAS LATEN KRISTALISASI.

ABA 2012

CRYSTAL FORMATION– Pembentukan Kristal• Untuk mendapatkan kristal dari suatu larutan

maka larutan tersebut harus dalam kondisi “Supersaturated” yaitu :• Kondisi dimana “Konsentrasi suatu komponen

terlarut” mencapai atau lebih besar dari kelarutannya dalam larutan tersebut

• Endapan kristal yang terbentuk dalam larutan yang supersaturated tidak akan terlarut kembali, tetapi akan tumbuh membentuk kristal yang lebih besar dan lebih banyak, NAMUN, sampai kondisi ekuilibrium dicapai..

ABA 2012

Solubility-Supersolubility Diagram

TIDAK STABIL karena SOLUTE cenderung membentuk Kristal

ABA 2012

Larutan diuapkan (evaporasi) sampai kental dan konsentrasi larutan menjadi pekat, sehingga kondisi supersaturated dicapai, (A C)

Kelarutan solute (komponen terlarut) diturunkan dengan penambahan pelarut kedua (adding a second solvent in which a solute is insoluble or shift the solubility curve down). (bersaing mengambil pelarut)

Bilamana kondisi supersaturated telah tercapai maka kristalisasi akan dimulai, karena molekul cenderung terorganisasi membentuk pola struktur tertentu.

SUPERSATURATION DAPAT DILAKUKAN DG CARA:

ABA 2012

Kristalisasi di Pabrik Gula TEBUProses: EVAPORASI dg cara perebusan cairan

hasil penggilingan tebu hingga konsentrasinya mencapai super-jenuh, lalu

Ditambahkan Gula bubuk halus (“Sugar dust”) yang berfungsi menjadi inti kristal gulasambil terus direbus & diaduk

Kristal akan tumbuh dan evaporasi terus berlanjut krn evaporasi, hingga menyisakan “molasse”--larutan berwarna coklat kental” dengan konsentrasi gula rendah (TIDAK DAPAT DIKRISTALISASIKAN LAGI)

Kristal gula dikeringkan

ABA 2012

Evaporator besar untuk membuat larutan gula yg “supersaturated”

ABA 2012

Evaporator besar untuk membuat supersaturated larutan gula

ABA 2012

Crystalisation begins in the supersaturated solution

ABA 2012

Kristal gula yang ditiriskan dibawa dengan konveyor belt

ABA 2012

Kristal gula yang siap di kemas

ABA 2012

Factors Influencing Nucleation:1. Supersaturation 2. Temperature3. Viscosity4. Cooling rate5. Agitation rate6. Additives and,7. Impurities

Once nuclei have been formed in a supersaturated system, they grow at a rate dependent on conditions in the surrounding environment..

Heuristic model

N = f{ S,T,V,Cr,Ar,A,i}

ABA 2012

Jadi sebenarnya kristalisasi dpt dikendalikan dg:Controlling crystallization in Food Processing

Control to produce desired crystalline structureContoh: Pengaturan pembentukan kristal air pada

pembekuan ikan, buah agar seragam dan halus

Control to prevent crystallizationContoh: Pencegahan kristalisasi lemak coklat

mencegah BLOOMING

Control of change in crystalline structure (recrystallization)Contoh: Pencegahan rekristalisasi pada eskrim

ABA 2012

Produk INGREDIEN KARAKTERISTIK YG DIINGINKAN

========PENGENDALIAN JUMLAH, UKURAN , BENTUK dan POLIMORF===========

ABA 2012

PENGENDALIAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KRISTALISASI

ABA 2012

===PENGENDALIAN utk MENCEGAH PERUBAHAN STRUKTUR KRISTAL===

ABA 2012

By Products Industri Gula yg Penting:

• Molasses- A Natural and Nutritious Sweetener made from natural sugar cane juice.

• Full line of food grade molasses covers the spectrum from very dark to light and from robust flavor to very sweet and mild.

• High in soluble solids, dextrins, peptic substances and colloidal components, molasses is used in such products as :– cookies, cakes, breads, cereals, – sauces, spreads, dressings, – meat rubs, baked beans and other products where flavor,

sweetness and color are required.

Bisa diolah menjadi:– Molasses yang GRAS,– all natural, – Halal/kosher certified ,– GMO-Free.

ABA 2012

MOLASSES PRODUCTS

INVERT SYRUPS Specialty Sweetener Other Products

INVERT SYRUP

ABA 2012

SUPER-CRITICAL FLUID EXTRACTION

ABAK10-2011. SOIP/ITP – Fateta IPB

ABA 2012

Refreshing on: EXTRACTIONSolid-Liquid Extraction (klasik) pada umumnya bertujuan untuk mengambil suatu komponen yg menjadi target dari dalam bhn pangan padat menggunakan pelarut liquid utk melarutkan komponen target; Selama periode kontak (holding period) ada 3 (tiga) principle operations:

1. Zat terlarut larut (berada dlm bhn pangan) didalam pelarut

2.Larutan bergerak melalui partikel pangan ke permukaan Larutan terdispersi/target larut di dalam pelarut

3. Pemisahan pelarut dari senyawa target/terlarut.

ABA 2012

Ada berbagai unit operasi dan unit proses yang baru ditemukan & terus-menerus dikembangkan, salah satu diantaranya yg dianggap mempunyai prospek yang baik adalah: “supercritical fluid extraction”

New processing technologies

1. Supercritical fluid extraction• Supercritical fluid extraction menggunakan

gas seperti carbon dioxide (CO2) bertekanan tinggi untuk mengekstrak dan memisahkan komponen2 dalam bahan pangan (polar).

• CO2 bertekanan tinggi berubah dari gas menjadi likuid sehingga dapat melarutkan komponen bahan pangan

ABA 2012

Contoh penerapan: Mengekstrak caffeine dari coffee untuk memproduksi kopi bebas caffeine, mengekstrak dan menghilangkan kolesterol dari lemak, ekstraksi senyawa aroma/flavor dari berbagai buah2an, spices, dll (Fellow, Ch 06). halal?

Keunggulannya: 1. Sangat selective2. Menghasilkan high quality product (suhu rendah)3. Pelarut CO2 adalah non-toxic/tidak beracun4. Non-flamable (Tdk terbakar)5. Bacteriostatic6. Low-cost (relatif)

Kombinasi dari sifat gas CO2 pada tekanan rendah dan sifat cair pada tekanan tinggi memudahkannya untuk memasuki jaringan bahan pangan, serta mudah memisahkan kembali CO2 dari bahan yang telah terekstrak.

ABA 2012

SUPERCRITICAL FLUID

SolventMolecular

weightCritical

temperatureCritical

pressureCritical density

g/mol oK MPa (atm) g/cm3

Carbon dioxide (CO2) 44.01 304.1 7.38 (72.8) 0.469

Water (H2O) (acc. IAPWS) 18.015 647.096 22.064 (217.755) 0.322

Methane (CH4) 16.04 190.4 4.60 (45.4) 0.162Ethane (C2H6) 30.07 305.3 4.87 (48.1) 0.203Propane (C3H8) 44.09 369.8 4.25 (41.9) 0.217Ethylene (C2H4) 28.05 282.4 5.04 (49.7) 0.215Propylene (C3H6) 42.08 364.9 4.60 (45.4) 0.232Methanol (CH3OH) 32.04 512.6 8.09 (79.8) 0.272Ethanol (C2H5OH) 46.07 513.9 6.14 (60.6) 0.276Acetone (C3H6O) 58.08 508.1 4.70 (46.4) 0.278

Table 1. Critical properties of various solvents (Reid et al., 1987)

ABA 2012

Semua superciritcal Fluids are miscible

• Tc(mix) = (mole fraction A) x TcA + (mole fraction B) x TcB.

Comparison of Gases, Supercritical Fluids and Liquids[1]Density (kg/m3)

Viscosity (µPa s∙ )

Diffusivity (mm²/s)

Gases 1 10 1–10

Supercritical Fluids 100–1000 50–100 0.01–0.1

Liquids 1000 500–1000 0.001

Table 2 shows density, diffusivity and viscosity for typical liquids, gases and supercritical fluids

ABA 2012

Perubahan Fasahttp://en.wikipedia.org/wiki/File:Phase_change_-_en.svg

ABA 2012

http://www.tst.tw/en/technology-more.php?Key=1

ABA 2012

ABA 2012

ABA 2012

Tripple-point & Critical Point Diagram (http://en.wikipedia.org/wiki/File:Carbon_dioxide_pressure-temperature_phase_diagram.svg)

File:Carbon dioxide pressure-temperature phase diagram.svg

Figure 1. Carbon dioxide pressure-temperature phase diagram

ABA 2012

Pressure–temperature diagram for carbon dioxide. TP triple point, CP critical point, Tc critical temperature (31.06ºC), Pc critical pressure (73.8 bar).

Ekstraksi dengan CO2 dilakukan pada suhu rendah 30-50oC

ABA 2012

Diagram Fasa Tekanan-Densitas CO2

Figure 2. Carbon dioxide density-pressure phase diagram

ABA 2012

Ekstraksi Kafein Kopi dengan CO2 dilakukan pada suhu rendah 30-50oC (tidak merusak aroma Kopi)

ABA 2012

Layout of a CO2 extraction plant Mekanisme next slide..

ABA 2012

• CO2 tersimpan dalam tangki dalam kondisi super-critical liquid, kemudian dipompa ke dalam tangki pengekstrak melalui heat exchanger dengan menggunakan pompa bertekanan tinggi.

• Bahan yang akan diekstrak kemudian diekuilibriumkan dengan pelarut CO2.

• Setelah ekuilibrium dan CO2 sudah tidak dapat melarutkan lebih banyak lagi komponen terekstrak, larutan kemudian dilalu/lewat-kan pada tangki pemisahan. Pada tangki pemisahan ini CO2 dikembalikan ke dalam kondisi gas seluruhnya sehingga yang tersisa hanyalah cairan bahan yang telah terekstrak.

• Gas CO2 yang telah dipakai dikembalikan lagi ke tangki pertama dan kondisinya kembali ke kondisi kritis (cair).

Mekanisme Ekstraksi

ABA 2012

9 (sembilan) Keuntungan-Keuntungan SC-CO2 (lengkap!!)

1. ※ 3R comply with environmental standards Reduce-energy conservation and reduce pollution; Reuse-repeated, repeated use; Recycle-sustainable resources, recycling.

2. ※ Inexhaustible Carbon dioxide is in fact industrial by-products, such as the fermentation industry, the petrochemical industry in the process will have a high concentration of carbon dioxide, the collection of purified, liquefied compressed can be stored after use. To facilitate the cost can be substantial acquisition, will not be limited petrochemical energy crisis.

ABA 2012

Keuntungan-Keuntungan SC-CO2 lanjutan (2 dari 3)

3. ※ environmental systems and material existence, the environment without interference Carbon dioxide in the natural world everywhere, beverages, soft drinks and human metabolism is natural there are, do not damage the environment heterogeneity of intrusive interference. Will not adversely affect the environment environmental waste.

4. ※ sterile and can inhibit bacterial growth

5. ※ non-toxic, safe Is not Ranxing, no explosive, non-corrosive, chemical stability, non-toxic; does not need to meet fire, explosion or anti-corrosion of special protective equipment.

6. ※ low temperature, room temperature operation, the broad scope of application 31.1 temperature temporary sector, so the selective application of the ℃substantial increase in solute and can not avoid the objects of high temperature heat damage.

ABA 2012

Keuntungan-Keuntungan SC-CO2 lanjutan (3 dari 3)

7. ※ 95% more CO2 recovery Very easily and can be completely separate and solute, the solute and solvent that is easy to accept, without question residual reserves.

8. ※ breakthrough low temperature extraction technology Can be conducted at low temperature extraction, will not damage the heat sensitive material.

9. ※ replace the traditional high pollution wet process Optoelectronic semiconductor industry including the process of photoresist coating, developing and etching, photoresist stripping, cleaning, drying, metal deposition, etc., can be found in liquid or supercritical CO2 in the media complete, as a revolutionary production of green technology . The future, supercritical CO2 technology will be great potential, take into account environmental, cost and technical advantages, in the semiconductor industry technology to become widespread. However, supercritical fluid in the semiconductor industry is not limited to this application, such as supercritical water oxidation (SCWO) technology in toxic emissions / waste water treatment, liquid CO2 dry cleaning dust-free clothing, etc., there are unlimited potential and applications to be developed.

ABA 2012

Keuntungan Teknis/Teknologis System SC-CO2

• Equipment lines simple and easy to clean, temperature control & monitoring system and adjustable temperature stability

ABA 2012

Peralatan Ekstraksi dengan CO2 (Supercritical CO2 extraction)

ABA 2012

Berbagai Aplikasi yg Umum digunakan:

1. Supercritical or liquid CO2 extraction2. Heating of Capillary Column or

Chromatography Column 3. Apply to supercritical CO2 cleaning

equipment4. Apply to supercritical CO2 extraction

equipment

ABA 2012

APLIKASI /KEGUNAAN LAIN dari SC-CO2 (1 dari 2)

1. Cleansing: Supercritical CO2 cleaning method is suitable for cleaning precision, tiny, tiny holes, the complex geometry of the workpiece, the supercritical CO2 low surface tension, making it easy to infiltrate into the nano-deep hole, slit, to hide After the dissolution of the dirt out, because under normal pressure at normal temperature gaseous CO2 to exist, it would not have finished cleaning residual phenomenon, a dry cleaning process.

2. Extract: Supercritical CO2 extraction apply to all kinds of herbs, functional foods and extraction of essential oils and other products.

ABA 2012

Aplikasi SC-CO2 (2 dari 2)

3. Sterilization: Carbon dioxide gas can inhibit bacterial growth results, and supercritical CO2 permeable through the bacterial cell wall, and water with a low pH of carbonated, blocking the bacterial metabolism and death. Therefore supercritical CO2 cleaning method has been used to clean the space with satellites or landing craft and other components, to ensure no body was taken to outer space life. In addition, not suitable for high-temperature sterilization of biodegradable materials and medical equipment such as endoscopy, the pacemaker, hemodialysis tubes, urinary catheter, the human implants, and so on, can by supercritical CO2 cleaning and washing at the same time sterilization The purpose of the net.

4. Stain: Use of supercritical carbon dioxide fluid dyes into fiber will achieve the purpose of staining.

ABA 2012

Thanks END for now… Terimakasih Uwis ndisik Hatur nuhunSee You Next Week…. Matur nuwun

ABA 2012

Sugar Crystallization • Syrup from the evaporators is sent to vacuum pans, where it is

further evaporated, under vacuum, to supersaturation. • Fine seed crystals are added, and the sugar “mother liquor”

yields a solid precipitate of about 50 percent by weight crystalline sugar.

Crystallization is a serial process. • The first crystallization, yielding A sugar or A strike, leaves a

residual mother liquor known as A molasses. • The A molasses is concentrated to yield a B strike, and• the low-grade B molasses is concentrated to yield C sugar and

final molasses, or blackstrap. Blackstrap contains approximately 25 percent sucrose and 20

percent invert (glucose and fructose); at these levels the sugar cannot be removed economically by crystallization.

ABA 2012

Kerusakan coklat (bloom) dilihat dg Scanning Electron Microscope (SEM)

ABA 2012 a b' b

Platelet Fine Needle Long Needle5 m 1m 25-50mLowest melting Intermediate melting Highest meltingTranslucent Intermediate OpaqueUnstable Intermediate Most stable

Alpha Crystals

 Characteristicshttp://class.fst.ohio-state.edu/FST605/lectures/Poly.htm

ABA 2012

a b’ bTuning fork Tuning fork ChairTilt = 90° Tilt =68-70° Tilt= 59°Longest spacing Intermediate ShortestRandom Intermediate OrderedLoosely packed Intermediate packing Closely packed

Crystal PropertiesCharacteristic a form b' form b formShort spacing 4.2Å 3.8 , 4.2Å 4.6ÅIR 720 727,719 717Density Least Medium MostMelting Point Lowest Medium High

- Crystal Forms

ABA 2012

Triglycerides

Oleic Acid Trilaurin