christina dewi... · web viewdalam bahasa inggris berasal dari kata latin communis yang berarti...

30
TERPAAN IKLAN TELEVISI CALON PRESIDEN DAN FREKUENSI PEMBERITAAN MEDIA TELEVISI TERHADAP ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN (Studi Korelasi Terpaan Iklan Televisi Calon Presiden dan Frekuensi Pemberitaan Media Televisi terhadap Elektabilitas Calon Presiden pada Pemilihan Presiden tahun 2014 di Kalangan Pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo) Dessy Christina Dewi Adolfo Eko Setyanto Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract The presence of mass media such as television in life provide convenience for the audience . By using advanced technology and attractive , television is considered capable of affecting the human psyche . The mass media affect the public 's perception of what is considered important . One approach used to discuss the role of the advertisements and the media coverage that The Agenda - Setting Function that shows the ability of the media to act as agenda ( diary ) for the communicant - komunikannya . In the political context , parties and political actors will seek to influence the media agenda to steer public opinion in the formation of the image ( the image ) . Through political advertising and media coverage , not just a political trick looking for a 1

Upload: ngodang

Post on 20-May-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

TERPAAN IKLAN TELEVISI CALON PRESIDEN DAN FREKUENSI

PEMBERITAAN MEDIA TELEVISI TERHADAP ELEKTABILITAS

CALON PRESIDEN

(Studi Korelasi Terpaan Iklan Televisi Calon Presiden dan Frekuensi

Pemberitaan Media Televisi terhadap Elektabilitas Calon Presiden pada

Pemilihan Presiden tahun 2014 di Kalangan Pemilih Kelurahan Ngadirejo,

Kecamatan Kartasura Sukoharjo)

Dessy Christina Dewi

Adolfo Eko Setyanto

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

The presence of mass media such as television in life provide convenience for the audience . By using advanced technology and attractive , television is considered capable of affecting the human psyche . The mass media affect the public 's perception of what is considered important . One approach used to discuss the role of the advertisements and the media coverage that The Agenda - Setting Function that shows the ability of the media to act as agenda ( diary ) for the communicant - komunikannya . In the political context , parties and political actors will seek to influence the media agenda to steer public opinion in the formation of the image ( the image ) . Through political advertising and media coverage , not just a political trick looking for a good image in the society , but also to gain public support , which in turn will lead to a candidate 's electability .

The purpose of this study was to determine the relationship of exposure to television advertisements about the presidential candidates and the frequency of the television news media about the electability of presidential candidate on the presidential candidatesKeyword: relationship, mass media, television advertisements, television news, Electability

1

Page 2: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

Pendahuluan

Hadirnya media massa seperti televisi dalam kehidupan memberikan

berbagai kemudahan bagi para khalayak. Dengan menggunakan teknologi yang

canggih dan menarik, televisi dianggap mampu mempengaruhi jiwa manusia.

Dengan demikian diharapkan pengguna televisi akan mempunyai pemikiran yang

sama dengan apa yang telah disampaikan oleh media dan issue dapat diterima

dengan baik sehingga mendapatkan feedback yang diharapkan. Kebutuhan akan

informasi menyebabkan seseorang akan menyediakan waktunya untuk menikmati

apa yang dihadirkan oleh media massa terutama pada televisi.

Salah satu pendekatan yang dipakai untuk membahas peran iklan-iklan dan

pemberitaan di media massa yaitu The Agenda-Setting Function yang menunjukan

pada kemampuan media massa untuk bertindak selaku agenda (catatan harian)

bagi komunikan-komunikannya. Hal ini disebabkan media memiliki kapasitas

untuk memilih materi atau isi pesan bagi komunikannya.Materi atau isi pesan ini

dapat diterima oleh komunikan sebagai suatu yang penting yang dapat

mempengaruhi sikap dan perilakunya mengenai sesuatu hal. Teori ini secara luas

memiliki suatu hubungan erat secara politik antara media massa dengan tata hidup

masyarakat, dimana politik sebagai pintu masuk untuk pengaturan tata masyarakat

dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.Media massa mempengaruhi persepsi

khalayak tentang apa yang dianggap penting. Ketika media selalu menampilkan

tokoh politik atau partai politik tertentu, maka tokoh atau partai politik tersebut

cenderung dianggap penting, lalu juga akan timbul kesan khalayak yang baik

terhadap tokoh politik atau partai politik tersebut. 1

Dari hasil riset McCom dan Shaws menemukan adanya korelasi yang

signifikan antara isu yang diangkat oleh media dengan isu yang dianggap penting

oleh pemilih. Teori ini mengakui bahwa media memberi pengaruh terhadap

khalayak dalam pemilihan presiden melalui penayangan berita, isu, citra, maupun

penmpilan kandidat itu sendiri. Dalam konteks politik, partai-partai dan para 1 Fahrina Ilhami, Hedi Pudjo Santoso, Djoko Setyabudi, Jurnal Ilmu Komunikasi,Pengaruh Terpaan Pemberitaan Politik di Media Online dan Terpaan Pesan Iklan Kampanye Politik di Media Televisi terhadap Elektabilitas Partai Hanura, (Semarang: Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro,2014), hlm 6

2

Page 3: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

aktor politik akan berusaha memengaruhi agenda media untuk mengarahkan

pendapat umum dalam pembentukan image (citra).2

Melalui iklan politik dan pemberitaan di media massa, bukan hanya

sekedar trik politik mencari citra baik di masyarakat, tapi juga untuk memperoleh

dukungan masyarakat. Karena setelah memperoleh citra baik, akan mempermudah

dalam memperoleh popularitas. Setelah memperoleh popularitas memberikan

peluang besar untuk memperoleh elektabilitas dan atau memenangkan Pilpres dan

Cawapres 2014.Elektabilitas itu sendiri adalah tingkat keterpilihan yang

disesuaikan dengan kriteria pilihan.Elektabilitas bisa diterapkan kepada barang,

jasa maupun orang, badan atau partai.3

Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang di atas, dapat disusun rumusan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah Ada Hubunganyang Signifikan antara Terpaan Iklan Televisi

tentang Calon Presiden terhadap Elektabilitas Calon Presiden di Kalangan

Pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo pada

pemilu tahun 2014?

2. Apakah Ada Hubunganyang Signifikan antara Frekuensi Pemberitaan

Media Televisi tentang Calon Presiden terhadap Elektabilitas Calon

Presiden di Kalangan PemilihKelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura

Sukoharjo pada pemilu tahun 2014?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. MengetahuiHubungan Terpaan Iklan Televisi tentang Calon Presiden

terhadap Elektabilitas Calon Presiden di Kalangan Pemilih Kelurahan

Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo pada pemilu tahun 2014

2 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi Edisi Revisi 2011, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm 100-1013 Fahrina Ilhami, Hedi Pudjo Santoso, Djoko Setyabudi, Op.Cit, hlm 4

3

Page 4: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

2. Mengetahui Hubungan Frekuensi Pemberitaan Media Televisi tentang

Calon Presiden terhadap Elektabilitas Calon Presiden di Kalangan Pemilih

Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo pada pemilu tahun

2014

Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi sebagai Proses Sosial yang Membawa Efek

Komunikasi adalah proses sosial di mana individu-individu menggunakan

simbol-simbol untuk menciptakan serta mengartikan makna dalam lingkungan

mereka.4 Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal

dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common).5

Menurut Berelson dan Steiner yang disadur oleh Mursito BM dalam

bukunya Memahami Institusi Mediakomunikasi adalah proses penyampaian

ide atau perasaan melalui simbol atau kata (tertulis atau lisan).6Definisi

komunikasi menurut Harold Lasswell adalah (Cara yang baik untuk

menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan

berikut) Who Says WhatIn Which Channel To Whom With What Effect? Atau

Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh

Bagaimana?

2. Iklan dan Berita sebagai Komunikasi Massa

Salah satu bentuk dari komunikasi massa adalah periklanan dan

pemberitaan. Tilman dan Kirkpatrick menjelaskan bahwa periklanan

merupakan komunikasi massa yang menawarkan janji kepada konsumen

melalui pesan yang informatif sekaligus persuasive menjanjikan tentang

4Richard West dan Lynn H. Turner, Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi, penerjemah Maria Natalia Damayanti Maer ,(Jakarta: Salemba Humanika, 2008), hlm 55Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm 416 Mursito, Memahami Institusi Media, (Surakarta: Lindu Pustaka, 2006), hlm 26

4

Page 5: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

adanya barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan, tempat memperolehnya

dan kualitas dari barang dan jasa.7

Iklan merupakan bagian dari reklame yang berasal dari bahasa perancis,

re-clame yang berarti “meneriakkan berulang-ulang”.Iklan adalah salah satu

bentuk komunikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu

produk yang ditujukan kepada khalayak secara serempak agar memperoleh

sambutan baik. Iklan berusaha untuk memberikan informasi, membujuk, dan

meyakinkan8 Berita adalah “untuk memuaskan nafsu ingin tahu” pada manusia

dengan memberikan kabar-kabar “dari segala penjuru”.9

3. Komunikasi dan Politik Saling Melintasi

Menurut Nimmo10 banyak aspek kehidupan politik dapat dilukiskan

sebagai komunikasi, dan bahkan komunikasi meliputi politik.Hal ini

didasarkan pada pandangan Mark Roelofs11 yang memandang politik sebagai

pembicaraan.Berdasarkan pandangan di atas jelas bahwa komunikasi dan

politik saling melintasi, dan bahkan saling mencakupi, dan keduanya telah

menyatu menjadi kajian komunikasi politik dan masing-masing memiliki

banyak definisi, maka juga komunikasi politik memiliki banyak rumusan

dengan ruang lingkup yang beragam.12

Dengan memandang inti komunikasi sebagai proses interaksi sosial dan

inti politik sebagai konflik sosial. Nimmo13 merumuskan komunikasi politik

sebagai kegiatan yang bersifat politis atas dasar konsekuensi aktual dan

potensial, yang menata perilaku dalam kondisi konflik.Nimmo menggunakan

formula Lasswell dalam menjelaskan luas lingkup komunikasi politik, yaitu

komunikator politik, pesan-pesan politik, media komunikasi politik, khalayak

7 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2004), hlm 138 Dedi Sudiana,Komunikasi Periklanan Cetak,(Bandung:Remadja Karya,1986), hlm 19 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, (Bandung : PT.RemajaRosdakarya, 2009),hlm 3910 Dan Nimmo, Komunikasi Politik; Komunikator, Pesan dan Media ,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005) hlm 911Ibid, hlm 812Ibid, hlm 1013Ibid, hlm 9

5

Page 6: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

politik dan efek politik. Berdasarkan ruang lingkup itu, terlihat bahwa surat

kabar dan saluran massa lainnya tercakup dalam kajian media komunikasi

politik.

4. Iklan Politik Pembangun Citra

Periklanan politik adalah pengiklanan citra (image), daya tarik yang

diarahkan untuk membangun reputasi seorang pejabat publik atau pencari

jabatan; menginformasikan khalayak mengenai kualifikasi seorang politisi,

pengalamannya, latar belakangnya dan kepribadiannya, dan mendorong

prospek pemilihan calon yang bersangkutan atau mempromosikan program

atau kebijakan tertentu.

Orang yang paling banyak diterpa komunikasi persuasif kampanye adalah

yang paling cenderung telah sampai kepada keputusan pemberian suara, yang

paling besar kemungkinannya dipengaruhi oleh imbauan persuasif adalah yang

paling sedikit minatnya terhadap politik14. Predisposisi(sikap) pemberi suara

digerakkan oleh media massa presisi seperti iklan menggerakkan pembeli.

Pemberi suara terombang ambing diantara kandidat yang satu dengan yang

lain, sementara propaganda meresap ke dalam dirinya. Akhirnya, ia sampai

kepada keputusan pada saat terakhir sebelum ia masuk ke dalam bilik suara

tepat seperti pembeli yang mempunyai urusan melakukan pilihan di bagian

makanan di supermarket.15

5. Berita Mampu Membentuk Kecenderungan

Menurut Sumadiria, berita jurnalistik adalah laporan tercepat mengenai

fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar

khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi atau media

online internet.16Sedangkan menurut William. S. Maulby, berita merupakan

14 Da Nimmo,Komunikasi Politik : Khalayak dan Efek, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006), hlm 16215 Da Nimmo, Op.Cit , hlm 187-18816 Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feauture, (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2006), hlm 65

6

Page 7: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang

mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian para

pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.17

Partisan memiliki kecenderungan untuk lebih memperhatikan media

selama kampanye pemilu.Sumber media tertentu yang orang pilih sebagai cara

untuk memenuhi ketidakpastian politik mereka pasti membingkai berbagai isu,

pesta, dan kandidat berbeda, dan perbedaan ini cenderung mengarah pada cara

berpikir yang berbeda tentang mereka. Atribut kandidat digambarkan positif di

media berita akan secara signifikan berkorelasi dengan kecenderungan

masyarakat untuk menerapkan atribut untuk calon presiden.18Dalam waktu

diantara pemilihan dan selama kampanye tertentu, mereka diterpa berbagai

media politik – interpersonal,organisasi, dan massa. Terpaan komunikasi

membawa serta akibat otomatis sehingga bila pemberi suara dapat diterpa

imbauan berkali-kali sampai jumlahnya cukup banyak, mereka akan beraksi

kearah yang dimaksudkan.19

6. Terpaan Media Mempengaruhi Elektabilitas

Elektabilitas adalah tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria

pilihan.Elektabilitas bisa diterapkan kepada barang, jasa maupun orang, badan

atau partai.Elektabilitas sering dibicarakan menjelang pemilihan

umum.Elektabilitas partai politik berarti tingkat keterpilihan partai politik di

publik.Elektabilitas partai tinggi berarti partai tersebut memiliki daya pilih

yang tinggi.Untuk meningkatkan elektabilitas maka objek elektabilitas harus

memenuhi kriteria keterpilihan dan juga populer.20

Terpaan, penggunaan, dan pemuasan media politik mempunyai beberapa

konsekuensi kognitif bagi komunikan. Terpaan yang mendalam oleh televisi

17 Imim Suhirman, Menjadi Jurnalis Masa Depan, (Bandung: Dimensi Publisher, 2005), hlm 118 Lindita Camaj,David H.Weaver, International Journal of Communication 7:Need for Orientation and Attribute Agenda-Setting During a U.S. Election Campaign, (University of Houston-Indiana University,Bloomington, 2013),hlm 1819 Da Nimmo, , Op.Cit., hlm 187-18820 Fahrina Ilhami, Hedi Pudjo Santoso, Djoko Setyabudi, Op.Cit, hlm 4

7

Page 8: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

sebagai sumber informasi kampanye pada seluruh segmen pemilih

menimbulkan pertanyaan tentang jenis informasi mana yang paling

diperhitungkan yang terdapat di dalam iklan politik yang ditelevisikan atau di

dalam berita televisi.21Terpaan iklan politik yang ditelevisikan itu segera dan

langsung mempengaruhi kepercayaan pemberi suara terhadap kandidat.22

Salah satu pendekatan yang dipakai untuk membahas peran iklan-iklan

dan pemberitaan di media massa yaitu The Agenda-Setting Function yang

menunjukan pada kemampuan media massa untuk bertindak selaku agenda

(catatan harian) bagi komunikan-komunikannya. Hal ini disebabkan media

memiliki kapasitas untuk memilih materi atau isi pesan bagi

komunikannya.Materi atau isi pesan ini dapat diterima oleh komunikan sebagai

suatu yang penting yang dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya mengenai

sesuatu hal. Teori ini secara luas memiliki suatu hubungan erat secara politik

antara media massa dengan tata hidup masyarakat, dimana politik sebagai pintu

masuk untuk pengaturan tata masyarakat dengan kebijakan-kebijakan

pemerintah.Media massa mempengaruhi persepsi khalayak tentang apa yang

dianggap penting. Ketika media selalu menampilkan tokoh politik atau partai

politik tertentu, maka tokoh atau partai politik tersebut cenderung dianggap

penting, lalu juga akan timbul kesan khalayak yang baik terhadap tokoh politik

atau partai politik tersebut. 23

21 Da Nimmo,Op.Cit,hlm 19022 Da Nimmo, Op.Cit,hlm 19123 Fahrina Ilhami, Hedi Pudjo Santoso, Djoko Setyabudi, Jurnal Ilmu Komunikasi,Pengaruh Terpaan Pemberitaan Politik di Media Online dan Terpaan Pesan Iklan Kampanye Politik di Media Televisi terhadap Elektabilitas Partai Hanura, (Semarang: Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro,2014), hlm 6

8

Page 9: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

Metodologi

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dikategorikan dalan tipe penjelasan atau

menerangkan(explanatory research) , karena fokus utamanya adalah menyoroti

hubungan antara variabel dengan menguji hipotesis yang diajukan.24

2. Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode survei. Secara umum penelitian

ini dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas

populasi untuk mewakili seluruh populasi.25Ciri khas penelitian ini adalah data

dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner.26Data yang diperoleh diolah

menggunakan SPSS.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura,

Sukoharjo.Pemilihan obyek penelitian di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan

Kartasura, Sukoharjo.

4. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah warga Kelurahan

Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. yang telah memiliki hak pilih dan

warga yang menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan Presiden tahun 2014

adalah 7239 orang berdasarkan Daftar Pemilih Tetap dari Panitia Pemilihan

Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo.Dari populasi diatas

maka banyaknya sampel dalam penelitian ini, diambil berdasarkan rumus

Yamane (dalam Jalaludin, 2007) dibawah ini:

n = N .

Nd2+1

Keterangan:

n = sampel

N = populasi

24 Rachmat Krisyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi,(Jakarta: Kencana, 2007), hlm 6825 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei,( Jakarta: PT Pustaka LP3ES, 1995), hlm 326Ibid, hlm 25

9

Page 10: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

d = presisi

1 = angka konstan

Dalam hal ini presisi standar error (d) yang digunakan adalah 10%

karenadiperkirakan kesalahan yang terjadi sebesar 10%. Dengan demikian

besarnya sampel yang diambil minimal adalah 98,63 yang dalam penelitian ini

dibulatkan menjadi 99 responden.

5. Teknik Sampling

Individu atau responden dipilih untuk memenuhi suatu presentase yang

sudah diketahui atau sudah ditentukan sebelumnya. Sampel kuota dapat

didefinisikan sebagai suatu tipe penarikan sample nonprobabilitas dimana unit

sampel dipilih sebagi sampel berdasarkan karakterisitik yang telah ditentukan

sebelumnya, sedemikian rupa sehingga total sampel akan memiliki distribusi

dengan karakteristik yang sama sebagaimana yang diperkirakan terdapat dalam

populasi yang tengah diteliti.27

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan

penelitian, diisi oleh responden kemudian diolah dengan analisis penelitian.28

7. Analisis Data

Berdasarkan jenis data yang digunakan yaitu data ordinal, maka penelitian

ini dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif yaitu statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Statistik digunakan karena

dalam penelitian ini dihadapkan pada hipotesis, populasi, dan metode

pengambilan data. Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan

presentase.29

27 Earl Babbie, The Basic of Social Research, 4th Edition, (Thomson Wadsworth, 2008), hlm 20528 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:Alfabeta,2012), hlm 14229 Muhibin, Sambas Ali dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2007), hlm 53

10

Page 11: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

Sedangkan metode untuk membuktikan hipotesis adalah metode korelasi.

Teknik korelasi yang akan digunakan adalah Korelasi Tata Jenjang Spearman

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan

r : koefisien korelasi Rank Order

1 : bilangan konstan

6 : bilangan konstan

∑ : jumlah

d : perbedaan antara pasangan jenjang

n : jumlah individu dalam sample

Dalam penelitian ini proses penghitungan korelasi tidak dilakukan secara

manual menggunakan rumus, namun menggunakan program SPSS 17 for

Windows.Output data berupa tabel akan dibahas lebih lanjut pada bagian

analisis. Terdapat 3 hal yang dikemukakan dalam perhitungan korelasi, yakni :

1. Tingkat signikansi (signifikan / tidak signifikan).

Uji Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis yang melibatkan pengaruh antar variabel

dapat dirumuskan melalui prosedur berikut ini :

Perumusan Hipotesis selanjutnya melihat r tabel dengan nilai-nilai (α) =

0,01 dan N= 100. Kemudian melihat nilai rxy, jika berada diatas nilai r

tabel maka disimpulkan bahwa hubungan bivariat masing-masing dari

variabel tersebut adalah signifikan.

2. Arah hubungan (positif / negatif).

Arah hubungan dari variabel terpaan iklan dan pemberitaan televisi

tentang Calon Presiden terhadap elektabilitas Calon Presiden pada Pilpres

2014 (di Kalangan Pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura

Sukoharjo) akan diketahui dari keduanya apakah bernilai positif atau

negatif, dan selanjutnya dicari kuat tidaknya hubungan variabel tersebut.

11

Page 12: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

3. Kuat atau lemahnya hubungan

Berikut merupakan nilai koefisien korelasi hubungan menurut Burhan

Burgin.30

+0,70 - keatas Hubungan positif yang kuat

+0,50 - +0,69 Hubungan positif yang mantap

+0,39 - +0,49 Hubungan positif yang sedang

+0,10 - +0,29 Hubungan positif yang tak berarti

0 Tidak ada hubungan antara dua variabel

-0,10 - -0,29 Hubungan negatif yang tak berarti

-0,39 - -0,49 Hubungan negatif yang sedang

-0,50 - -0,69 Hubungan negatif yang mantap

-0,70 - kebawah Hubungan negatif yang kuat

30 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Surabaya:AUP,2001), hlm 212

12

Page 13: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

Sajian Data

Berikut hasil dari penelitian pada 99 sample di Kalangan Pemilih

Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo:

A. Prabowo Subianto

Tabel 4.2

Korelasi Spearman Rank Prabowo SubiantoIklan

prabowo

Berita

prabowo

Elektabilitas

Prabowo

Spearman's

rho

Iklan

prabowo

Correlation

Coefficient

1.000 .887** .630**

Sig. (2-tailed) . .000 .000

N 99 99 99

Berita

prabowo

Correlation

Coefficient

.887** 1.000 .649**

Sig. (2-tailed) .000 . .000

N 99 99 99

Elektabilitas

Prabowo

Correlation

Coefficient

.630** .649** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .000 .

N 99 99 99

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : data olah

Hipotesis berdasarkan:

a. Hubungan yang signifikan antara terpaan iklan televisi Calon Presiden

Prabowo Subianto dengan elektabilitas Calon Presiden Prabowo Subianto

a) H01 : ρ (artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan

televisi Calon Presiden Prabowo Subianto dengan elektabilitas Calon

13

Page 14: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

Presiden Prabowo Subianto pada pemilihan presiden tahun 2014 di kalangan

pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo)

b) H11 : ρ ≠ 0 (artinya ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan

televisi Calon Presiden Prabowo Subianto dengan elektabilitas Calon

Presiden Prabowo Subianto pada pemilihan presiden tahun 2014 di kalangan

pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo).

b. Hubungan yang signifikan antara frekuensi pemberitaan media televisi tentang

Calon Presiden Prabowo Subianto dengan elektabilitas Calon Presiden

Prabowo Subianto

a) H02 : ρ (artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi

pemberitaan media televisi tentang Calon Presiden Prabowo Subianto

dengan elektabilitas Calon Presiden Prabowo Subianto pada pemilihan

presiden tahun 2014 di kalangan pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan

Kartasura Sukoharjo).

b) H12 : ρ ≠ 0 (artinya ada hubungan yang signifikan antara frekuensi

pemberitaan media televisi tentang Calon Presiden Prabowo Subianto

dengan elektabilitas Calon Presiden Prabowo Subianto pada pemilihan

presiden tahun 2014 di kalangan pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan

Kartasura Sukoharjo).

14

Page 15: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

B. Joko Widodo

Tabel 4.3

Korelasi Spearman Rank Joko WidodoIklan

Jokowi Berita Jokowi

Elektabilitas

Jokowi

Spearma

n's rho

Iklan

Jokowi

Correlation

Coefficient

1.000 .799** .658**

Sig. (2-tailed) . .000 .000

N 99 99 99

Berita

Jokowi

Correlation

Coefficient

.799** 1.000 .724**

Sig. (2-tailed) .000 . .000

N 99 99 99

Elektabilitas

Jokowi

Correlation

Coefficient

.658** .724** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .000 .

N 99 99 99

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: data olah

Hipotesis berdasarkan:

a. Hubungan yang signifikan antara terpaan iklan televisi Calon Presiden Joko

Widodo dengan elektabilitas Calon Presiden Joko Widodo

a) H01 : ρ (artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan

televisi Calon Presiden Joko Widodo dengan elektabilitas Calon Presiden

Joko Widodo pada pemilihan presiden tahun 2014 di kalangan pemilih

Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo)

15

Page 16: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

b) H11 : ρ ≠ 0 (artinya ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan

televisi Calon Presiden Joko Widodo dengan elektabilitas Calon Presiden

Joko Widodo pada pemilihan presiden tahun 2014 di kalangan pemilih

Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo).

b. Hubungan yang signifikan antara frekuensi pemberitaan media televisi tentang

Calon Presiden Joko Widodo dengan elektabilitas Calon Presiden Joko Widodo

a) H02 : ρ (artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi

pemberitaan media televisi tentang Calon Presiden Joko Widodo dengan

elektabilitas Calon Presiden Joko Widodo pada pemilihan presiden tahun

2014 di kalangan pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura

Sukoharjo).

b) H12 : ρ ≠ 0 (artinya ada hubungan yang signifikan antara frekuensi

pemberitaan media televisi tentang Calon Presiden Joko Widodo dengan

elektabilitas Calon Presiden Joko Widodo pada pemilihan presiden tahun

2014 di kalangan pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura

Sukoharjo).

Analisis Data

Berdasarkan hasil penghitungan SPSS for windows 17 dengan rumus

korelasi Spearman diperoleh rxy = antara terpaan iklan televisi Calon Presiden

Prabowo Subianto dengan elektabilitas Calon Presiden Prabowo Subianto pada

pemilihan presiden tahun 2014 di kalangan pemilih Kelurahan Ngadirejo,

Kecamatan Kartasura Sukoharjo sebesar 0,630. Nilai rxy = antara frekuensi

pemberitaan media televisi tentang Calon Presiden dengan elektabilitas Calon

Presiden Prabowo Subianto pada pemilihan presiden tahun 2014 di kalangan

pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo sebesar 0,649.

Nilai rxy = antara iklan televisi Calon Presiden Prabowo Subianto dengan frekuensi

pemberitaan media televisi tentang Calon Presiden Prabowo Subianto sebesar

0,887. Selanjutnya nilai-nilai (α) = 0,01 dan N= 100 yaitu sebesar 0,256 . Karena

nilai rxy berada diatas nilai r tabel (> 0,256) maka disimpulkan bahwa hubungan

bivariat masing-masing dari ketiga variabel tersebut adalah signifikan. Arah

16

Page 17: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

hubungan ketiga variabel positif dan kuatnya hubungan tergolong pada hubungan

yang mantap dikarenakan > 0,50 dan < 0,69.

Berdasarkan hasil penghitungan SPSS for windows 17 dengan rumus

korelasi Spearman diperoleh rxy = antara terpaan iklan televisi Calon Presiden

Joko Widodo dengan elektabilitas Calon Presiden Joko Widodo pada pemilihan

presiden tahun 2014 di kalangan pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan

Kartasura Sukoharjo sebesar 0,658. Nilai rxy = antara frekuensi pemberitaan

media televisi tentang Calon Presiden dengan elektabilitas Calon Presiden Joko

Widodo pada pemilihan presiden tahun 2014 di kalangan pemilih Kelurahan

Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Sukoharjo sebesar 0,724. Nilai rxy = antara iklan

televisi Calon Presiden Joko Widodo dengan frekuensi pemberitaan media televisi

tentang Calon Presiden Joko Widodo sebesar 0,799. Selanjutnya nilai-nilai (α) =

0,01 dan N= 100 yaitu sebesar 0,256 . Karena nilai rxy berada diatas nilai r tabel (>

0,256) maka disimpulkan bahwa hubungan bivariat masing-masing dari ketiga

variabel tersebut adalah signifikan. Arah hubungan ketiga variabel positif dan

kuatnya hubungan tergolong pada hubungan yang mantap dikarenakan rxy =

antara terpaan iklan televisi Capres Joko Widodo dengan elektabilitas Capres Joko

Widodo> 0,50 dan < 0,69 dan hubungan yang kuat karena rxy = antara frekuensi

pemberitaan media televisi tentang Capres Joko Widodo dengan elektabilitas

Capres Joko Widodo +0,70 – keatas.

Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan uji statistik yang telah dilakukan pada

bab sebelumnya dengan menggunakan Korelasi Spearman Rank dimana dalam

perhitungannya penulis menggunakan SPSS 17 for Windows, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

Hipotesis yang menyatakan bahwa

1. H11 (ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan televisi Calon

Presiden dengan elektabilitas Calon Presiden pada pemilihan presiden

17

Page 18: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

tahun 2014 di kalangan pemilih Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan

Kartasura Sukoharjo) terbukti

2. H12 (ada hubungan yang signifikan antara frekuensi pemberitaan media

televisi tentang Calon Presiden dengan elektabilitas Calon Presiden pada

pemilihan presiden tahun 2014 di kalangan pemilih Kelurahan Ngadirejo,

Kecamatan Kartasura Sukoharjo) terbukti.

Hal tersebut menunjukan bahwa baik iklan televisi calon presiden maupun

pemberitaan media televisi berpengaruh terhadap elektabilitas calon presiden.

Hasil koefisien korelasi yang positif berarti semakin tinggi terpaan iklan televisi

calon presiden dan semakin tinggi pemberitaan media televisi maka akan semakin

tinggi pula elektabilitas calon presiden.

Saran

Dari hasil penelitian “Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Calon Presiden dan

Frekuensi Pemberitaan Media Televisi Terhadap Elektabilitas Calon Presiden

pada Pemilihan Presiden tahun 2014 di Kalangan Pemilih Kelurahan Ngadirejo,

Kecamatan Kartasura Sukoharjo”, penulis ingin memberikan beberapa saran,

sebagai berikut :

1. Bagi Tim Sukses Kampanye

Membuat kampanye dalam berbagai media, karena frekuensi dan

ketertarikan khalayak melihat iklan tergolong dalam kategori rendah.

2. Bagi Masyarakat

Masyarakat hendaknya lebih sering melihat berita untuk menambah

informasi mereka.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat jauh lebih memperluas

batasan populasi dan sampel dalam penelitiannya sehingga hasil yang

diperoleh nantinya juga dapat lebih tepat sehingga bisa dijadikan acuan

bagi penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.

18

Page 19: christina dewi... · Web viewdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”

Daftar Pustaka

Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala Erdinaya,(2004), Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Babbie, Earl ,(2008), The Basic of Social Research, 4th Edition.Thomson Wadsworth.

Bungin, Burhan,(2001), Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Penelitian Kuantitatif Kualitatif.Surabaya:AUP.

Cangara, Hafied,(2011), Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi Edisi Revisi 2011.Jakarta: Rajawali Pers.

Krisyantono,Rachmat,(2007), Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta: Kencana.

Muhibin, Sambas Ali & Maman Abdurrahman,(2007), Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian.Bandung : CV Pustaka Setia, 2007.

Mulyana, Dedy,(2005), Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mursito,(2006), Memahami Institusi Media.Surakarta: Lindu Pustaka.Nimmo, Dan,(2006), Komunikasi Politik : Khalayak dan Efek.Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya.Nimmo,Dan,(1999), Komunikasi Politik Komunikator, Pesan dan

Media.Bandung : Remaja Rosdakarya.Singarimbun, Masri & Soffian Effendy, (1995), Metode Penelitian Survei

Jakarta: PT Pustaka LP3ES.Sudiana, Dedi,(1986), Komunikasi Periklanan Cetak.Bandung: Remadja

Karya.Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D,

Bandung:Alfabeta,2012.Suhirman, Imim ,(2005), Menjadi Jurnalis Masa Depan.Bandung: Dimensi

Publisher.Sumadiria,Haris,(2006), Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan

Feauture.Bandung : Simbiosa Rekatama Media.West,Richard & Lynn H. Turner, (2008), Teori Komunikasi: Analisis dan

Aplikasi, penerjemah Maria Natalia Damayanti Maer .Jakarta: SalembaHumanika.

Ilhami, Fahrina, & Dr. Hedi Pudjo Santoso, M.SI, Djoko Setyabudi, S.Sos,MM,(2014), Jurnal Ilmu Komunikasi, Pengaruh Terpaan Pemberitaan Politik di Media Online dan Terpaan Pesan Iklan Kampanye Politik di Media Televisi terhadap Elektabilitas Partai Hanura.Semarang: Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.

Camaj, Lindita , & David H.Weaver, (2013), International Journal of Communication 7: Need for Orientation and Attribute Agenda-Setting During a U.S. Election Campaign. Bloomington:University of Houston- Indiana University

19