[chlordane ]mencit dan tikus menunjukkan adanya peningkatan dalam terjadinya neoplasma hepatoselular...

12
Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi ________________________________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________________________________ Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM 442 KLORDAN KOMERSIAL [CHLORDANE ] 1,2,4,5,6,7,8,8-Octachloro-2,3,3a,4,7,7a-hexahydro-4,7-methano-indene Rumus Molekul :C10H6Cl8 Massa Molekul : 409,76 Dalton 1. PENANDA PRODUK NOMOR CAS : 57-74-9 (klordan, 60 – 75%) 5103-71-9 (cis-isomer) 12789-03-6 (teknis) 5103-74-2 (trans-isomer) NOMOR HS : 2903.59.00.00 NOMOR UN : NA2762 Sinonim dan nama dagang 4,7-Methanoindan, 1,2,4,5,6,7,8,8-octa chloro -3a,4,7,7a-tetrahydro-; 1,2,4,5,6,7,8,8-Octachloro- 3a,4,7,7A-tetrahydro-4,7-methanoindan; Chlorindan; Chlordan; Chlordane; Cortilan-Neu; HCS 3260; TAT; Toxichlor; CD-68; Velsicol 1068; Niran; Octachlor; Ortho-Klor; Synklor; Corodane; Belt; M 140 ; M 410 ; Aspon-Chlordane; CD 68; Dowchlor; Ent-9932; Hcs 3260; Intox 8; Oktaterr; Synklor; Tat Chlor 4; Topiclor; Toxichlor. 2. SIFAT KIMIA DAN FISIKA a. Keadaan fisik b. Titik lebur c. Titik didih d. Titik nyala e. Tekanan uap f. Kerapatan uap g. Berat jenis h. pH i. Viskositas j. Indeks refraksi k. Panas pembakaran l. Ambang bau m. Ko/w n. Kelarutan : : : : : : : : : : : : : : Cairan bertekstur kental, kuning gading, coklat atau hampir tidak berwarna; bentuk kristal warna putih, berbau sedikit tajam seperti klorin atau hampir tidak berbau. Klordan mengandung 60-75% isomer, komponen utama adalah 2 stereoisomer cis dan trans. 107,0-108,8°C (cis-isomer); 103,0-105,0°C (trans-isomer) 175°C pada 2 mm Hg Larutan: 225°F (tabung terbuka), 132°F (tabung tertutup) 9,75X10 -6 mmHg pada 25°C 14 (udara = 1; pada titik didih klordan) 1,59-1,63 pada 25°C (air = 1) 1,59 – 1,63 69 poise pada 25°C 1,56-1,57 pada 25°C/D -4,000 btu/lb = -2,200 cal/g = -93x10+5 joule/kg Terendah: 0,0084 mg/m 3 ; Tertinggi: 0,0419 mg/m 3 5,16 Dalam air 0,1 bpj pada 20-30°C; Larut dalam pelarut organik alifatik dan aromatik, pelarut hidrokarbon, termasuk kerosin. 3. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS a. Penanda Produk (mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya). b. Identitas Produsen/ Pemasok (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia) K L O R D A N K O M E R S I A L Cl Cl Cl Cl Cl Cl Cl Cl

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

442

KLORDAN KOMERSIAL[CHLORDANE ]

1,2,4,5,6,7,8,8-Octachloro-2,3,3a,4,7,7a-hexahydro-4,7-methano-indeneRumus Molekul : C10H6Cl8 Massa Molekul : 409,76 Dalton

1. PENANDA PRODUKNOMOR CAS : 57-74-9 (klordan, 60 – 75%) 5103-71-9 (cis-isomer)

12789-03-6 (teknis) 5103-74-2 (trans-isomer)NOMOR HS : 2903.59.00.00NOMOR UN : NA2762

Sinonim dan nama dagang4,7-Methanoindan, 1,2,4,5,6,7,8,8-octa chloro -3a,4,7,7a-tetrahydro-; 1,2,4,5,6,7,8,8-Octachloro-3a,4,7,7A-tetrahydro-4,7-methanoindan; Chlorindan; Chlordan; Chlordane; Cortilan-Neu; HCS 3260;TAT; Toxichlor; CD-68; Velsicol 1068; Niran; Octachlor; Ortho-Klor; Synklor; Corodane; Belt; M 140 ;M 410 ; Aspon-Chlordane; CD 68; Dowchlor; Ent-9932; Hcs 3260; Intox 8; Oktaterr; Synklor; TatChlor 4; Topiclor; Toxichlor.

2. SIFAT KIMIA DAN FISIKAa. Keadaan fisik

b. Titik leburc. Titik didihd. Titik nyalae. Tekanan uapf. Kerapatan uapg. Berat jenish. pHi. Viskositasj. Indeks refraksik. Panas pembakaranl. Ambang baum. Ko/wn. Kelarutan

:

:::::::::::::

Cairan bertekstur kental, kuning gading, coklat atau hampir tidakberwarna; bentuk kristal warna putih, berbau sedikit tajam sepertiklorin atau hampir tidak berbau. Klordan mengandung 60-75%isomer, komponen utama adalah 2 stereoisomer cis dan trans.107,0-108,8°C (cis-isomer); 103,0-105,0°C (trans-isomer)175°C pada 2 mm HgLarutan: 225°F (tabung terbuka), 132°F (tabung tertutup)9,75X10-6 mmHg pada 25°C14 (udara = 1; pada titik didih klordan)1,59-1,63 pada 25°C (air = 1)1,59 – 1,6369 poise pada 25°C1,56-1,57 pada 25°C/D-4,000 btu/lb = -2,200 cal/g = -93x10+5 joule/kgTerendah: 0,0084 mg/m3; Tertinggi: 0,0419 mg/m3

5,16Dalam air 0,1 bpj pada 20-30°C; Larut dalam pelarut organik alifatikdan aromatik, pelarut hidrokarbon, termasuk kerosin.

3. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHSa. Penanda Produk (mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun

produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor RegistrasiCAS, Nomor UN atau lainnya).

b. Identitas Produsen/ Pemasok (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dariprodusen/ pemasok bahan kimia)

KLORDAN

KOMERSIAL

Cl

Cl

Cl Cl

Cl

ClCl Cl

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

443

c. Piktogram Bahaya :

d. Kata Sinyal : “BAHAYA”e. Pernyataan Bahaya :

Fatal jika terhirup, tertelan atau terkena kulit Cairan dan uap mudah menyala Kemungkinan korosif pada logam Menyebabkan iritasi ringan pada kulit Menyebabkan iritasi pada mata Dapat merusak fertilitas atau janin Diduga menyebabkan kanker Sangat beracun bagi organisme perairan

f. Pernyataan kehati-hatian# : Jauhkan dari jangkauan anak – anak Kenakan pakaian dan sarung tangan pelindung yang cocok Bahan ini dan wadahnya harus dibuang sebagai limbah berbahaya Hindari pembuangan ke lingkungan. Rujuk pada lembar data keamanan/ instruksi khusus

4. PENYIMPANANPisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan. Simpan dalam kemasantertutup rapat. Simpan ditempat yang sejuk dan kering.

5. PENGGUNAANData tidak tersedia

6. STABILITAS DAN REAKTIVITASa. Stabilitas : Stabil pada suhu dan tekanan normal. Pada suhu

mendekati titik didih akan terurai menghasilkan klorin,fosgen dan hidrogen klorida.

b. Peruraian yang berbahaya : Hasil peruraian pada pemanasan berupa uap dan gasberacun dari hidrogen klorida, klorin fosgen, senyawaterhalogenasi, karbon monoksida.

c. Polimerisasi : Tidak terjadi polimerisasi

d. Kondisi untuk dihindari : Hindarkan dari panas, nyala api, percikan dan sumberapi lain. Kemasan dapat pecah atau meledak jikakena panas.

e. Inkompatibilitas : Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan basa,bahan pengoksidasi, bahan mudah terbakar, logam.

Klordan dengan : Alkali (lemah) : Dapat mengalami penguraian. Oksidator (kuat) : Bahaya ledakan dan kebakaran. Plastik, karet dan bahan pelapis : Dapat mengalami kerusakan.

Heptaklor dengan : Alkali (kuat) : Inkompatibel.

# hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada

KLORDAN

KOMERSIAL

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

444

Besi + karat : Kontak dengan lelehan heptaklor dapatmenghasilkan gas hidrogen klorida yang beracun.

Logam (besi dan zink) : Korosif.

7. INFORMASI TOKSIKOLOGIKLORDAN TEKNISa. Data Toksisitas :

LD50 tikus – oral 200 mg/kgLD50 tikus – kulit 690 mg/kgLD50 tikus – intraperitoneal 343 mg/kgLD50 mencit – oral 145 mg/kgLD50 mencit – intravena 100 mg/kgLD50 kelinci – oral 100 mg/kgLD50 kelinci – kulit 780 mg/kg

b. Data MutagenisitasUji Inhibisi Kapasitas Fage – Escherichia coli, 3050 µmol/LUji Pertukaran pasangan kromatid (Sister Chromatid Exchange) – pada beberapa rute paparan,jenis ikan lainnya 54 pmol/LUji Sintesis DNA tak-diatur – fibroblas manusia 1 µmol/LUji Pertukaran pasangan kromatid – limfosit manusia 10 µmol/LUji Transformasi Morfologis – oral tikus 1250 mg/kg selama 6 mingguSistem pengujian mutasi lainnya – oral mencit 35 mg/kgAnalisis sitogenetik – oral mencit 10 mg/kgMutasi pada sel somatik mamalia – paru tupai 10 µmol/L

c. Data Karsinogenisitas :GHS : KarsinogenikIARC : Karsinogenik

d. Data Iritasi/ korosi : tidak tersedia

e. Data Teratogenisitas : tidak tersedia

f. Data Tumorigenisitas :TDLo oral – mencit 2020 mg/kg selama 80 minggu, secara kontinyuTD oral – mencit 3780 mg/kg selama 80 minggu, secara kontinyu

g. Data Efek Reproduktif :TDLo oral – mencit betina hamil 3360 µg/kg selama 1 – 22 hari secara kontinyuTDLo oral – mencit betina hamil 152 mg/kg selama 1 –19 hari secara kontinyuTDLo oral – mencit betina hamil 7 mg/kg selama 15 – 21 hari secara kontinyu

h. Efek Lokal : tidak tersedia

i. Organ Sasaran : susunan syaraf pusat

j. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :k. Data tambahan :

Dapat melintasi plasenta. Dapat diekskresikan melalui air susu. Dapat disimpan dalam jaringanadiposa.Aktivitas kuat dan penderitaan kelaparan dapat memobilisasi pestisida mengakibatkanmunculnya kembali gejala keracunan. Studi terhadap 2 kelompok pekerja, kelompok pertamaterlibat dalam pembuatan klordan, heptaklor dan endrin, sedangkan kelompok kedua dalampembuatan klordan dan heptaklor, mengungkap adanya suatu peningkatan yang signifikansecara statistik mengenai kejadian kematian akibat penyakit serebrovaskular pada kelomokyang pertama, namun tidak terjadi pada kelompok kedua; studi pada kelompok pertamamemiliki kekurangan pada metodologi yang digunakan.

KLORDANa. Data Toksisitas :

LD50 tikus – oral 200 mg/kg

KLORDAN

KOMERSIAL

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

445

LD50 tikus – kulit 690 mg/kgLD50 tikus – intraperitoneal 343 mg/kgLD50 mencit – oral 145 mg/kgLD50 mencit – intravena 100 mg/kgLD50 kelinci – oral 100 mg/kgLD50 kelinci – kulit 780 mg/kgLD50 tupai – oral 1720 mg/kg

b. Data MutagenisitasUji Inhibisi Kapasitas Fage – Escherichia coli, 3050 µmol/LUji Sister Chromatid Exchange – pada beberapa rute paparan, jenis ikan lainnya 54 pmol/LUji Sintesis DNA tak-diatur – fibroblas manusia 1 µmol/LUji Sister Chromatid Exchange – limfosit manusia 10 µmol/LUji Transformasi Morfologis – oral tikus 1250 mg/kg selama 6 mingguSistem pengujian mutasi lainnya – oral mencit 35 mg/kgAnalisis sitogenetik – oral mencit 10 mg/kgMutasi pada sel somatik mamalia – paru tupai 10 μmol/L

c. Data KarsinogenisitasGHS : Kategori 2IARC : Grup 2B. Bukti pada manusia tidak cukup. Bukti pada hewan cukup.ACGIH : A3 – Karsinogen pada hewan.TGRS 905 : K 3

Paparan terhadap klordan dalam situasi rumah tangga telah dihubungkan denganperkembangan timbulnya leukemia dan diskrasia darah lainnya. Studi cohort terhadappengguna pestisida dan pembuat klordan menunjukkan sedikit peningkatan kejadian timbulnyakanker paru. Risiko yang sedikit berlebih terjadinya kanker lainnya meliputi leukemia, limfomanon-Hodgkin, dan sarkoma jaringan lunak, serta kanker otak, kulit, kandung kemih, dan peruttelah teramati dengan tingkat konsistensi studi yang sedikit. Pemberian secara oral padamencit dan tikus menunjukkan adanya peningkatan dalam terjadinya neoplasma hepatoselularpada mencit jantan dan betina, neoplasma sel folikular tiroid pada tikus, dan histiositomasfibrus ganas pada tikus jantan. Tikus jantan yang diberikan klordan kualitas teknis,memperlihatkan adanya peningkatan dalam kejadian timbulnya adenoma hati.

d. Data Iritasi/ korosi : tidak tersedia

e. Data Teratogenisitas : tidak tersedia

f. Data TumorigenisitasTDLo oral – mencit 2020 mg/kg selama 80 minggu, secara kontinyuTD oral – mencit 3780 mg/kg selama 80 minggu, secara kontinyu

g. Data Efek ReproduktifTDLo oral – mencit betina hamil 3360 μg/kg selama 1 – 22 hari secara kontinyuTDLo oral – mencit betina hamil 152 mg/kg selama 1 –19 hari secara kontinyuTDLo oral – mencit betina hamil 7 mg/kg selama 15 – 21 hari secara kontinyu

h. Efek Lokal : tidak tersedia

i. Organ Sasaran : susunan syaraf pusat

j. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :Penyakit kejang-kejang

k. Data TambahanDapat melintasi plasenta. Dapat diekskresikan melalui air susu. Dapat disimpan dalam jaringanadiposa. Aktivitas kuat dan penderitaan kelaparan dapat memobilisasi pestisida mengakibatkanmunculnya kembali gejala keracunan. Studi terhadap 2 kelompok pekerja, kelompok pertamaterlibat dalam pembuatan klordan, heptaklor dan endrin, sedangkan kelompok kedua dalampembuatan klordan dan heptaklor, mengungkap adanya suatu peningkatan yang signifikansecara statistik mengenai kejadian kematian akibat penyakit serebrovaskular pada kelomokyang pertama, namun tidak terjadi pada kelompok kedua; studi pada kelompok pertamamemiliki kekurangan pada metodologi yang digunakan.

KLORDAN

KOMERSIAL

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

446

HEPTAKLORa. Data Toksisitas

LD50 oral – tikus 40 mg/kgLD50 kulit – tikus 119 mg/kgLD50 intraperitoneal – tikus 27 mg/kgLD50 oral – mencit 68 mg/kgLD50 intraperitoneal – mencit 130 mg/kgLD50 intraserebral – mencit 12 mg/kgLD50 kulit – kelinci 500 mg/kgLD50 oral – marmut 116 mg/kgLD50 oral – tupai 100 mg/kg

b. Data MutagenisitasSistem pengujian mutasi lainnya – Escherichia coli 837 µmol/LUji Sintesis DNA tak diatur – fibroblas manusia 100 µmol/LAnalisis sitogenetik – oral tikus 60 µg/kgUji Dominant Lethal – oral tikus 60 µg/kgSistem pengujian mutasi lainnya – oral mencit 35 mg/kgAnalisis sitogenetik – intraperitoneal mencit 5200 µg/kgMutasi pada sel somatik mamalia – limfosit mencit 25 mg/LUji Transformasi Morfologis – embrio tupai 10 mg/L

c. Data KarsinogenisitasGHS : Kategori 2IARC : Grup 2B. Bukti pada manusia tidak cukup. Bukti pada hewan cukup.ACGIH : A3 – Karsinogen pada hewan.TGRS 905 : K 3

Paparan terhadap heptaklor/klordan dalam situasi rumah tangga telah dihubungkan denganperkembangan timbulnya leukemia dan diskrasia darah lainnya. Adanya peningkatan kejadiantimbulnya kanker paru telah terlihat pada pengguna pestisida dan pembuat heptaklor/klordan.Pemberian secara oral pada mencit jantan dan betina menyebabkan adanya peningkatandalam kejadian timbulnya neoplasma sel hati. Tikus yang diberikan heptaklor kualitas teknismelalui oral, memperlihatkan adanya peningkatan dalam kejadian timbulnya neoplasma selfolikular tiroid.

d. Data Iritasi/ korosi : tidak tersedia

e. Data Teratogenisitas : tidak tersedia

f. Data Tumorigenisitas : tidak tersediaTDLo oral – mencit 403 mg/kg selama 80 minggu, secara kontinyuTD oral – mencit 930 mg/kg selama 80 minggu, secara kontinyuTD oral – mencit 876 mg/kg selama 2 tahun, secara kontinyu

g. Data Efek Reproduktif :TDLo oral – tikus betina hamil 350 mg/kg selama 14 hari sebelum kehamilan, secara kontinyuTDLo oral – tikus jantan 3168 mg/kg selama 70 hari secara kontinyu

h. Efek Lokal : tidak tersedia

i. Organ Sasaran : Sistem syaraf pusat, hati.

j. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :Penyakit kejang-kejang, gangguan pada hati.

k. Data TambahanDapat melintasi plasenta. Dapat diekskresikan melalui air susu. Zat perangsang sepertiepinefrin dapat menginduksi terjadinya fibrilasi ventrikular. Dapat disimpan dalam jaringanadiposa. Aktivitas kuat dan penderitaan kelaparan dapat memobilisasi pestisida mengakibatkanmunculnya kembali gejala keracunan. Studi terhadap 2 kelompok pekerja, kelompok pertamaterlibat dalam pembuatan klordan, heptaklor dan endrin, sedangkan kelompok kedua dalampembuatan klordan dan heptaklor, mengungkap adanya suatu peningkatan yang signifikansecara statistik mengenai kejadian kematian akibat penyakit serebrovaskular pada kelomok

KLORDAN

KOMERSIAL

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

447

yang pertama, namun tidak terjadi pada kelompok kedua; studi pada kelompok pertamamemiliki kekurangan pada metodologi yang digunakan.

8. EFEK TERHADAP KESEHATANa. Terhirup

Paparan jangka pendek : Klordan : Gejala seperti penglihatan kabur, batuk, perasaanbingung, ataksia, sakit kepala, perasaan lemah, pusing dandeliria telah dilaporkan terjadi akibat paparan terhadap klordanmelalui terhirup. Gejala perangsangan terhadap sistem syarafpusat dapat terjadi sebagaimana yang dideskripsikan dalampaparan tertelan jangka pendek.Heptaklor : Dapat diabsorpsi melalui paru dan menyebabkangejala khas akibat terpapar pestisida siklodien terklorinasimeliputi kedutan otot, sentakan mioklonik dan serangan kejang.Kejang dapat terjadi dengan disertai kehilangan kesadarandalam jangka waktu tertentu. Gejala lain dapat meliputi sakitkepala, mual, muntah, perasaan tidak enak badan yang tidakjelas, dan pusing. Dalam kasus paparan konsentrasi besar yangberlebihan, kejang dapat terjadi tanpa gejala terlebih dahulu.Pola EEG abnormal dapat teramati dan dapat bertahan hinggabeberapa minggu atau beberapa bulan sementara tidak terdapattanda-tanda keracunan lainnya yang dapat teramati.

Paparan jangka panjang : Klordan : Paparan terhadap uap klordan dengan konsentrasi 7%selama 15 menit dengan jeda waktu 3 hari selama periodewaktu 15 minggu dan terulang setahun kemudian, tidakmenyebabkan adanya gejala keracunan pada manusia. Sebagaitambahan terhadap paparan jangka pendek, paparan jangkapanjang pada manusia terhadap klordan teknis yangmengandung heptaklor dan beberapa bahan kimia lainnya telahmenyebabkan rasa ringan di kepala, mual, batuk, keluhan padadada tremor, atralgia, keletihan, purpura trombositopenia, dantanda-tanda memar. Juga dilaporkan telah terjadi pansitopenia,anemia aplastik, hemolitik dan megaloblastik, leukemia, dankematian. Paparan pada monyet terhadap klordan sebesar 100– 1000 mg/m3 selama 90 hari menginduksi terjadinya leukopeniadan trombositopenia yang signifikan secara statistik, denganefek terjkadi pada dosis terendah yang diuji.Heptaklor : Sebagai tambahan terhadap paparan jangkapendek, paparan jangka panjang pada manusia terhadapklordan teknis yang mengandung heptaklor dan beberapa bahankimia lainnya telah menyebabkan rasa ringan di kepala, mual,batuk, keluhan pada dada tremor, atralgia, keletihan, purpuratrombositopenia, dan tanda-tanda memar. Juga dilaporkan telahterjadi pansitopenia, anemia aplastik, hemolitik danmegaloblastik, leukemia, dan kematian.

b. Tertelan Paparan jangka pendek : Klordan : Dapat menyebabkan nyeri pada perut, mual, muntah

dan diare. Klordan dapat merangsang sistem syaraf pusatdisertrai kejang yang terkadang timbul sebagai gejala pertamakeracunan. Juga dapat terjadi gejala seperti pusing, penglihatankabur, hipereksitabilitas, kedutan otot, tremor, gerakan tidakterkoordinasi, dan ataksia. Dalam kasus keracunan yang berat,dapat terjadi koma dan kematian. Pola EEG memberi kesanbahwa kematian diakibatkan karena terhentinya fungsipernafasan diantara atau selama terjadinya peristiwa kejang.Klordan dapat diekskresikan secara lambat dari tubuh; waktuparuh dalam serum pada seorang anak sebesar 88 hari. Mencit

KLORDAN

KOMERSIAL

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

448

yang diberikan klordan melalui minyak kacang tanahmenunjukkan adanya gejalaa ataksia, kejang, kegagalan fungsipernafasan, sianosis, dan kematian.Heptaklor : Dapat menyebabkan mual, muntah, diare, serta iritasipada lambung dan usus. Dalam studi pada hewan, penelananmenyebabkan efek neurotoksik berupa hipoaktivitas, ataksia,tremor dan kejang, perubahan pada pola EEG, dan kematian.Efek serupa telah teramati pada manusia yang terpapar pestisidasiklodiena terklorinasi. Pada tikus, dosis oral akut menyebabkannekrosis hati, vakuolisasi sel, steatosis hati, dan peningkatanberat hati relatif. Efek lainnya meliputi peningkatan kadaraldolase, glutamat-piruvat transaminase, bilirubin, alkalinfosfatase dan kolesterol dalam serum.

Paparan jangka panjang : Klordan : Dalam studi melalui pemberian dalam makan pada tikusselama dua tahun, konsentrasi 150 bpj dalam diet menyebabkanterhambatnya pertumbuhan yang dapat terlihat, kerudakan hatidan ginjal, kerusakan miokardium, dan luka ringan pada paru;kerusakan paru yang meninggalkan bekas dan peningkatankemungkinan kematian telah teramati pada konsentrasi 300 bpjdalam diet. Efek serupa dilaporkan terjadi pada kelinci yangdiberikan dosis sebesar 5 mg/kg/hari. Klordan menimbulkanneoplasma hati pada mencit setelah pemberian melalui oral.Peningkatan kejadian timbulnya neoplasma sel folikular tiroid danhistiositomas fibrus yang ganas telah dilaporkan terjadi padatikus. Pemberian klordan melalui oral meningkatkan kejadiantimbulnya tumor hati yang terinduksi pada mencit yang diberikanN-nitrosodietilamina melalui oral. Efek reproduktif dilaporkanterjadi pada hewan meliputi penurunan kelangsungan hidupketurunan pada mencit yang diberikan 100 mg/kg/hari selama 4hari melalui oral; penurunan tingkat kesuburan pada tikus danmencit; dan eksitabilitas serta tremor pada keturunan yangdipelihara bersama induk yang diberikan zat, tetapi tidak terjadipada betina yang tidak diberikan zat. Pemberian secara oral padamencit dan tikus menunjukkan adanya peningkatan dalamterjadinya neoplasma hepatoselular pada mencit jantan danbetina, neoplasma sel folikular tiroid pada tikus, dan histiositomasfibrus ganas pada tikus jantan. Tikus jantan yang diberikanklordan kualitas teknis, memperlihatkan adanya sedikitpeningkatan dalam kejadian timbulnya adenoma hati.Heptaklor : Paparan jangka panhang menyebabkan toksistasginjal, efek hematologik, dan adrenotoksisitas pada hewan.Pemberian melalui oral secara berulang pada tikus menyebabkankejang kronik, opistotonos, hiperefleksia, laju pernafasan yangcepat, dan katarak. Tanda-tanda histologis terjadinya kerusakanparah pada hati, pertambahan berat hati, peningkatan kadarkomponen dalam serum yang mengindikasikan kerusakan hati,dan penurunan berat badan, juga teramati dalam studi padahewan. Penelanan dosis sebesar 1 mg/kg tiap hari selama hampirsetahun bersifat mematikan pada anjing. Mencit jantan dan betinayang menerima heptaklor dalam diet selama 10 minggu tidakdapat menghasilkan generasi baru. Penurunan angka kehamilantelah dilaporkan akibat pemberian heptaklor melalui oral padamencit jantan dan betina untuk dua generasi. Pada tikus jantandan betina yang diberikan heptaklor, heptaklor oksida, ataucampuran keduanya untuk tiga generasi, terjadi peningkatanjumlah fetus yang terserap dan kesuburan menurun seiringdengan generasi berturut-turut. Studi ekologi di Hawaiimenemukan adanya peningkatan dalam kejadian timbulnya

KLORDAN

KOMERSIAL

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

449

malformasi kardiovaskular dan dislokasi pinggul pada bayisetelah kontaminasi susu yang tidak disengaja. Tikus jantan danbetina menunjukkan adanya peningkatan dalam kejadiantimbulnya neoplasma sel hati. Tikus yang diberikan heptaklorkualitas teknis memperlihatkan adanya peningkatan dalamtimbulnya neoplasma sel folikular tiroid.

c. Kontak dengan mata Paparan jangka pendek : Dapat menyebabkan iritasi.

Paparan jangka panjang : Data tidak tersedia

d. Kontak dengan kulit Paparan jangka pendek : Klordan: Dapat menyebabkan iritasi. Absorpsi melalui kulit telah

menyebabkan penglihatan kabur, perasaan bingung, ataksia,sakit kepala, pusing, rasa lemah dan deliria. Dalam kasuskeracunan yang berat, kejang dapat terjadi serta kemungkinandapat terjadi koma dan kematian. Dalam satu kasus paparan dilingkungan kerja, seorang wanita menjadi kebingungan danmengalami kejang 40 menit setelah menumpahkan larutanmengandung 25% klordan dan 26% DDT pada pakaiannya. Iameninggal tak lama kemudian akibat kegagalan fungsipernafasan.Heptaklor : Dosis letal pada kelinci akibat absorpsi serbuk keringmelalui kulit adalah sebesar 2000 mg/kg; gejala yang dilaporkanadalah anoreksi parah, hipereksitabilitas, kejang dan kematian.Dosis letal pada tikus akibat absorpsi heptaklor dalam xilena,adalah sebesar 195 mg/kg. Pestisida siklodiena terklorinasidapat terabsorpsi melalui paru dan menyebabkan efek padasistem syaraf pusar dengan gejala hipereksitabilitas gerakanyang dapat meliputi kedutan otot, sentakan mioklonik danserangan kejang. Kejang dapat terjadi dengan disertaikehilangan kesadaran dalam jangka waktu tertentu. Gejala laindapat meliputi sakit kepala, mual, muntah, perasaan tidak enakbadan yang tidak jelas, dan pusing. Dalam kasus paparankonsentrasi besar yang berlebihan, kejang dapat terjadi tanpagejala terlebih dahulu. Pola EEG abnormal dapat teramati dandapat bertahan hingga beberapa minggu atau beberapa bulansementara tidak terdapat tanda-tanda keracunan lainnya yangdapat teramati.

Paparan jangka panjang : Klordan : Paparan berulang atau kontak berkepanjangan dapatmenyebabkan parestesia, kedutan pada tangan dan lengankanan, serangan besar pada epilepsi, dan kehilangan kesadaran.Efek lainnya dapat terjadi sebagaimana yang dideskripsikandalam paparan terhirup jangka panjang. Pemberian sebesar 50mg/kg pada kulit tikus secara berulang selama 3 – 4 hari dapatmenyebabkan kematian 100%.

Heptaklor : Paparan berulang atau kontak berkepanjangandapat menyebabkan sebagaimana yang dideskripsikan dalampaparan terhirup jangka panjang. Ketika diberikan kepadakelinci sebagai larutan 20% dalam dimetil ftalat, dosis letal kira-kira kurang dari 780 mg/kg, namun ketika diberikan dalam dosislebih rendah secara berulang, LD50 kira-kira kurang dari 20mg/kg per hari dan tidak ada yang bertahan hidup setelahpemberian dosis sebesar 28 mg/kg sebanyak 14 kali.

KLORDAN

KOMERSIAL

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

450

9. ANTIDOTUMData tidak tersedia

10. INFORMASI EKOLOGIa. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :

Biokonsentrasi : 22300 - 8300 µg/L 96 hari BCF (Residu) – Tiram Amerika atau Virginia(Crassostrea virginica) 2,2 µg/L

b. Data Ekotoksisitas :Toksisitas pada Ikan :LC50 (mortalitas) 9,1 µg/L selama 96 jam Oncorhyncus mykiss (Rainbow trout, Donaldsontrout)

Toksistas pada Invertebrata :EC50 (immobilisasi) 24 µg/L selama 48 jam Daphnia pulex (Kutu air )

Toksisitas pada Alga :Fotosintesis 0,1 - 100 µg/L selama 48 bulan – Chlamydomonas sp (Alga hijau)

11. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRIa. Batas paparan :

(sebagai Klordan)0,5 mg/m3 OSHA TWA (kulit)0,5 mg/m3 ACGIH TWA (kulit)0,5 mg/m3 NIOSH TWA 10 jam yang direkomendasikan (kulit)0,5 mg/m3 DFG MAK (total partikel, 4 kali/shift)

(sebagai Heptaklor)0,5 mg/m3 OSHA TWA (kulit)0,05 mg/m3 ACGIH TWA (kulit)0,5 mg/m3 NIOSH TWA 10 jam yang direkomendasikan (kulit)0,5 mg/m3 DFG MAK (total partikel, 4 kali/shift)

b. Metode Pengambilan sampel :Klordan (NIOSH III # 5510)- Analit : Klordan- Matriks : Udara- Sampler : Filter partikel/Kolom Chromosorb ®

Heptaklor (NIOSH II(5) # S287)- Analit : Heptaklor- Matriks : Udara- Sampler : Kolom Chromosorb ®

c. Metode/ prosedur pengukuran paparan :Analisis klordan dan heptaklor dilakukan dengan peralatan kromatografi gas dengan sistemdetektsi penangkap elektron (electron capture detection). Sebelumnya sampel diekstraksiterlebih dahulu dengan toluen.

d. Ventilasi :Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuaidengan batas paparan yang ditetapkan.

e. Alat pelindung diri :e.1 Respirator :

Respirator dan konsentrasi maksimum penggunaan berikut dikutip dari NIOSH dan/atauOSHA.

KLORDAN

KOMERSIAL

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

451

Jenis-jenis respirator yang digunakan :

Pada paparan konsentrasi berapa saja yangterdeteksi Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja

dengan pelindung wajah penuh yangdioperasikan sesuai dengan tekanan yangdibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

Respirator dengan pasokan udara jenis apasaja dengan pelindung wajah penuh yangdioperasikan sesuai dengan tekanan yangdibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnyadikombinasikan dengan peralatan pasokanudara penyelamatan yang terpisah.

Tindakan penyelamatan : Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh, selongsong

untuk uap organik serta filter partikel berefisiensi tinggi. Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai.

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung menimbulkan bahaya terhadapkehidupan atau kesehatan :

Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yangdioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnyadikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

Alat pernafasan serba lengkap dengan pelindung wajah penuh.

e.2 Pelindung Mata :Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kranair pembasuh mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

e.3 Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai.

e.4 Sarung tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

e.5 Sepatu : data tidak tersedia

12. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMAa. Jika terhirup : Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Segera

jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatansejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan)jika diperlukan. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter, jika terhirup, pertimbangkan pemberian oksigen.

b. Jika tertelan : Jangan dirangsang untuk muntah atau memberikan minum kepadakorban yang tidak sadar. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agarlebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidaksadar, palingkan kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : Jika tertelan, pertimbangkan pembilasanlambung, dan pemberian bubur karbon aktif. Pertimbangkan pemberianoksigen. Hindari pemberian lemak.

c. Jika terkena mata : Bilas mata segera dengan air yang banyak atau larutan garam fisiologis,sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidakada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.

KLORDAN

KOMERSIAL

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

452

d. Jika terkena kulit : Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan danmenghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dansepatu yang terkontaminasi. Basuh bagian yang terkontaminasi dengansabun atau deterjen lunak dengan air yang banyak hingga tidak adabahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15 menit). Segera bawake dokter jika diperlukan.

13. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

a. Bahaya ledakandan kebakaran

: Bahaya kebakaran dapat diabaikan.

b. Media pemadam : Kebakaran kecil : Gunakan bahan kimia kering, CO2, busa atau denganmenyemprotkan air yang banyak.Kebakaran besar : Gunakan busa, kabut atau dengan menyemprotkanair yang banyak.

c. Tindakanpemadaman

: Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanparisiko. Padamkan api besar dari lokasi terlindungi atau jarak yang aman.Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Bendung tumpahan untukpembuangan lebih lanjut. Jangan menghamburkan bahan yang tumpahdengan aliran air bertekanan tinggi. Jangan berusaha memadamkan apisebelum aliran bahan dapat dihentikan terlebih dahulu. Gunakan mediapemadam yang sesuai. Alirkan air yang banyak. Dinginkan kemasandengan menyemprotkan air yang banyak hingga api benar-benarpadam. Gunakan air dari lokasi terlindungi atau jarak yang aman.Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agarposisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yangrendah. Gunakan peralatan penyelamatan serba lengkap yangdilengkapi penutup wajah penuh dan dioperasikan pada tekanan yangsesuai atau mode tekanan positif lainnya.

d. Produkpembakaran yangberbahaya

: Data tidak tersedia

14. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORANCara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi :

a. Di tempat kerja : Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapatdilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air.

Tumpahan sedikit : Absorbsi dengan menggunakan pasir atau bahanlain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan tumpahan ke dalam kemasanyang sesuai untuk pembuangan.

Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahandan pindahkan ke tempat yang aman.

Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut.Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarangmasuk. Beri ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasukiarea.

b. Ke udara : Kurangi uap dengan menyemprotkan air. Jaga agar posisi berdiriberlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.

c. Ke air : Bahan yang tumpah dibendung dengan bendungan di dasar penahanair cekung, area penahan yang digali atau dalam tanggul kantong pasir.Absorpsi dengan menggunakan karbon aktif. Kumpulkan tumpahanmenggunakan peralatan mekanis.

AKONITIN

KLORDAN

KOMERSIAL

Panduan Pengamanan Bahan Kimia Berbahaya yang Berisiko Tinggi________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan BerbahayaDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM

453

d. Ke tanah : Gali tempat penampungan seperti lagoon, kolam atau lubang. Bendungtumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Absorbsi denganmenggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar.Kumpulkan tumpahan dengan bahan penyerap ke dalam kemasan yangsesuai.

15. PENGELOLAAN LIMBAHSesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

16. INFORMASI TRANSPORTASIa. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO : data tidak tersedia

b. Pengangkutan Laut IMDGKelompok kemasan : IIKode instruksi kemasan : P001 (IMDG Code)

17. INFORMASI LAINNomor RTECS : TD8400000Nomor EINECS : 200-349-0 (Klordan); 200-962-3 (Heptaklor)

Klordan (komersial) merupakan campuran yang komposisinya terdiri dari Klordan (60-75%),Heptaklor (0-10%) dan bahan bahan lain yang berkaitan (1-30%).

18. PUSTAKA1. ---------------, (1989), NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards, vol. 1 & 2, US Department of

Health and Human Services, Washington D.C.2. ---------------, (2004), Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Indonesian

Customs Tariff Book, Departemen Keuangan RI, Direktorat JendralBea dan Cukai, Jakarta, hal. 198

3. Budavari, S.et all (ed.), (2001), The Merck Index - An Encyclopediaof Chemicals, Drugs, and Biologicals, 13th ed., Merck And Co. Inc.,New Jersey, p. 358

4. Hartanto, Huriawati, (ed.), (2002), Kamus Kedokteran DORLAND,29th ed., EGC, Jakarta.

5. IMO (International Maritime Organization), (2000), IMDG Code (International Maritime DangerousGoods Code), 2000 Ed, vol. 1 and 2, IMO Publication, London

6. IPCS, (1998), Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of OccupationalHealth, Helsinki, p. 41

7. Lewis, Richard J., Sr., (1999), Sax’s Dangerous Properties of Industrial Materials, 10th ed., AWiley-Interscience Publication, John Wiley & Sons, Inc., Toronto, p. 770

8. OHS71948, Chlordane, MDL Information Systems, Inc., 1994, pp. 1-109. Proctor, N.H. and J.P. Hughes., (1978), Chemical Hazards of the Workplace, J.B. Lippincott,

Philadelphia, p. 15410. Ramali Ahmad, dr. Med., dan Pamoentjak, K. St., (1984), Kamus Kedokteran, Penerbit

Djambatan, Jakarta.11. Sax, N. Irving and Lewis, Richard J., Sr, (1987), Hazardous Chemicals Desk Reference, Van

Nostrand Reinhold, New York, p. 31012. Tomlin, C. (ed.), (1994), A World Compendium – The Pesticide Manual, 10th ed., Crop Protection

Publications, Surrey, pp. 171-17213. U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health, Hazardous Substances Data

Bank, Department of Health & Human Services, Rockeville Pike, Bethesda MD 20894, 2004,http://www.toxnet.nlm.nih.gov

AKONITIN

KLORDAN

KOMERSIAL