cfd wind

Upload: arifin-rizal

Post on 02-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 CFD wind

    1/10

    MAGISTER TEKNIK MESIN KONVERSI ENERGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    ANALISIS AXIAL FLOW PADA BLADE TURBINE

    GAS MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS CFD

    Agus Trisasmita

    S2 Teknik Mesin Konversi Energi

    Universitas Trisakti

    1.

    DIAGRAM ALIR TAHAPAN SIMULASI

    M

    Pembuatan

    Pembuatan Meshing

    Meshing

    Membuat

    Membuat

    Menentukan

    Melaksanakan

    Menampilka

    Selesai

  • 7/26/2019 CFD wind

    2/10

    MAGISTER TEKNIK MESIN KONVERSI ENERGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    A. Geometri

    Hal yang pertamakali dilakukan sebelum melakukan penelitian menggunakan

    simulasi yaitu dengan pembuatan geometri benda yang akan diuji dengan ukuran yang

    diinginkan. Dalam simulasi ini hanya menggunakan satu rotor dan stator blade. Blade rotor

    diasumsikan berputar dengan kecepatan putaran 1800 rpm. Udara masuk pada sisi rotor blade

    dan keluar pada stator blade dengan tekanan yang konstan.

    Gambar 1. Geometri Rotor dan Stator Blade

    B. Meshing

    Meshing adalah proses dimana geometri secara keseluruhan dibagi-bagi dalam

    elemen-elemen kecil. Elemen-elemen kecil ini nantinya berperan sebagai kontrol surface atau

    volume dalam proses perhitungan yang kemudian tiap-tiap elemen ini akan menjadi inputan

    untuk elemen disebelahnya. Hal ini akan terjadi berulang-ulang hingga domain terpenuhi.

    Dalam meshing elemen-elemen yang akan dipilih disesuaikan dengan kebutuhan dan bentuk

    geometrinya. Untuk membuat mesing digunakan sofwere Gambit 2.4.6.

  • 7/26/2019 CFD wind

    3/10

    MAGISTER TEKNIK MESIN KONVERSI ENERGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    Gambar 2. Hasil meshing yang sudah di import ke Fluent 6.3

    C. Membuat Kondisi Batasan (Boundary Condition)

    Boundary condition merupakan definisi dari zona-zona yang telah terdefinisi

    sebelumnya pada aplikasi gambit. Dalam fluent nilai-nilai dan karateristik dari masing-

    masing boundary dapat didefinisikan daengan inputan sesuai yang diinginkan peneliti.

    Untuk rotor blade motion type moving referance frame dengan rational velocity 1800

    rpm dan fluida yang mengalir berupa udara dengan intensitas aliran tubulen sebesar 1%.

    sedangkan batasan untuk pressure inlet stator akan secara otomatis ditetapkan berdasarkan

    parameter dari rotor outlet.

    keseimbangan radial digunakan untuk mensimulasikan distribusi tekanan yang ada

    karena rotasi sesuai dengan

    Dimana v adalah kecepatan tangensial. Ini adalah pendekatan yang baik untukkonfigurasi

    aliran aksial dengan aliran yang relatif stabil. (yaitu, sedikit perubahan dalam radius dari inlet

    menuju keluar).

    =

  • 7/26/2019 CFD wind

    4/10

    MAGISTER TEKNIK MESIN KONVERSI ENERGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    D. Menentukan Parameter Perhitungan Numerik

    Langkah selanjutnya yaitu menentukan parameter numerik yang akan digunakan

    seperti kontrol solusi, melakukan initialize awal, monitor residual, dan kemudian melakukan

    proses iterasi simulasi. Proses iterasi akan berhenti setelah terjadi konvergensi.

    Gambar 3. Hasil dari proses iterasi berupa gravik residual

    Untuk banyaknya interasi ditentukan berdasarkan mass flow rate hingga mencapai nilai

    konstan.

    Gambar 4. Mass flow Rate Konstan pada Iteartion 1200

  • 7/26/2019 CFD wind

    5/10

    MAGISTER TEKNIK MESIN KONVERSI ENERGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    Meskipun mass flow rate history menunjukan bahwa solusi sudah konvergen, mass

    fluxes juga harus di periksa untuk memastikan massa terpelihara/continue. Flux untuk

    bagian-bagian rotor dan stator yang telah dimodelkan berbeda, namun fluxs untuk

    keseluruhan yaitu dengan jumlah rotor 9 blade dan stator 12 blade hasilnya hampir sama.

    sekitar 0,23274 kg / s (0,02586 9 baling-baling), dibandingkan sekitar 0,23328 kg / s

    (0,01944 12 stator pisau).

    E. Menampilkan hasil simulasi

    Setelah mencapai konvergensi dari solusi, maka tahap selanjutnya adalah tahap untuk

    melihat hasil simulasi yang telah dilakukan. Dalam melihat hasil simulasi dari fluent dapat

    dilakukan dengan berbagai cara, dilihat secara keseluruhan maupun target tertentu saja

    dengan menetukan bidang, garis atau titik pengamatan.

    Yang akan diteliti pada simulasi kali ini adalah letak pressure yang paling tinggi pada

    blade, velocity vector yang mengalir pada blade dan memprediksi aliran steady-state pada

    turbin gas dengan material fluida udara dan arah aliran axial, dimana efek interaksi lokal

    seperti jalur udara pada blade dan interaksi gelombang kejut pada blade. Jika efek lokal

    tersebut penting maka diperlukan perhitungan.

    2. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Bab ini akan membahas hasil analisa dimensional mengenai velocity vector, aliran

    steady-state dan pressure pada blade rotor dan stator. Untuk mengetahui hal tersebut maka

    perlu dilakukan simulasi dengan menggunakan sofware CFD, perubahan dari variabel-

    variabel fungsi yang berpengaruh terhadap velocity dan pressure akan dilakukan

    menggunakan CFD. Karena dalam modeling perubahan bentuk geometri lebih mudah

    dilakukan, efisiensi waktu dan hemat biaya dibandingkan dengan simulasi secara langgsung.

  • 7/26/2019 CFD wind

    6/10

    MAGISTER TEKNIK MESIN KONVERSI ENERGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    Gambar 5. Contours of Total Pressure for the Rotor Blade

    Bila diperhatikan pada gambar 4 diatas pressure tertinggi terjadi di tepi dari blade

    rotor degan nilai hingga 500 pascal. Pressure tertinggi pada daerah tersebut dikarenakan

    gerakan rotor blade yang berputar dengan kecepatan 1800 rpm.

    Percobaan ini menunjukan penggunaan dari mixing plane model untuk tipe

    konfigurasi aliran aksial pada gas turbine. Mixing plane model berguna untuk memprediksi

    aliran steadysate dalam gas turbine, dimana efek interaksi lokal seperti gelombang kejut

    sangat pentig untuk diteliti karena jika terjadi ketidaksesuaian yang dapat menyebabkan

    kegagaln dalam sistem maka diperlukan perhitungan ulang.

  • 7/26/2019 CFD wind

    7/10

    MAGISTER TEKNIK MESIN KONVERSI ENERGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    Gambar 6 : Velocity Vectors on y=0.12 Near the Staor Blade

    Jika dilihat dari velocity vector dengan arah aliran axial inlet pada stator turbine garis

    vector terjadi penumpukan pada ujung permukaan blade stator yang berputar searah jarum

    jam. Oleh karena itu pada daerah tersebut yang paling banyak mengalami kerusakan berupa

    dent, crack, bahkan rompal pada sudu turbin. Ditambah lagi dengan kerja turbin pada

    temperatur dan putaran yang tinggi menyebabkan fluida seakan-akan menghantam pada

    bagian bagian tersebut.

    A. Refrensi dari journal lain

    1. Chris Kaminsky*, Austin Filush*, Paul Kasprzak* and Wael Mokhtar** 2012

    A CFD Study of Wind Turbine AerodynamicsDepartment of Mechanical Engineering

    Grand Valley State University Grand Rapids, Michigan 49504.

  • 7/26/2019 CFD wind

    8/10

    MAGISTER TEKNIK MESIN KONVERSI ENERGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    Gambar 7. 2D Airfoil Pressure Distribution for 15 degrees at 15 mph

    Gambar 8. 3D Airfoil Pressure Distribution for 15 degrees at 15 mph

    Journal diatas merupakan penelitian dari Chris Kaminsky*, Austin Filush*, Paul

    Kasprzak* dan Wael Mokhtar. Journal tersebut meneliti pengaruh sudut kemiringan sudu

    turbin angin , dan kecepatan angin terhadap distribusi pressure dan velocity yang terjadi pada

    sudu turbin. Hasil menunjukan bahwa dengan sudut kemiringan sudu sebesar 15, pressurterbesar terletak pada bottom sudu dengan pressure mencapai 31.640 Pa.

  • 7/26/2019 CFD wind

    9/10

    MAGISTER TEKNIK MESIN KONVERSI ENERGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    2. Durga Charan Panigrahi1 and Devi Prasad Mishra, 2014, CFD Simulations For The

    Selection Of An Appropriate Blade Profile For Improving Energy Efficiency In Axial Flow

    Mine Ventilation Fans Department of Mining Engineering, Indian School of Mines

    (Dhanbad, Jharkhand, India).

    Gambar 9. Contours of Static pressure

  • 7/26/2019 CFD wind

    10/10

    MAGISTER TEKNIK MESIN KONVERSI ENERGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    3. LAMPIRAN

    Kerusakan pada blade karena pressure

    Pembubutan pada blade dikarenakan terdapat dent akibat pressure