ceftriaxone versus chloramphenicol for treatment of acute typhoid fever

9
7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 1/9 JOURNAL READING Ceftriaxone versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Tphoi! "ever Untuk memenuhi sebagian syarat kelulusan kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Kota Semarang Oleh # An!hi$a Tata% &rahara '()((*+), Pembimbing : dr. Slamet Widi Saptadi Sp. A dr. !uhriah "ida#ati Sp. A dr. $ilia De%iyanti Sp. A dr. &eni Sumarni Sp. A -E&ANITERAAN -LINI- IL.U -E/E0ATAN ANA- RU.A0 /A-IT U.U. DAERA0 -OTA /E.ARANG "A-ULTA/ -EDO-TERAN UNI1ER/ITA/ I/LA. /ULTAN AGUNG )'(2

Upload: andika-tatag

Post on 07-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 1/9

JOURNAL READING

Ceftriaxone versus Chloramphenicol for Treatment

of Acute Tphoi! "ever

Untuk memenuhi sebagian syarat kelulusan kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak 

RSUD Kota Semarang

Oleh #

An!hi$a Tata% &rahara

'()((*+),

Pembimbing :

dr. Slamet Widi Saptadi Sp. A

dr. !uhriah "ida#ati Sp. A

dr. $ilia De%iyanti Sp. A

dr. &eni Sumarni Sp. A

-E&ANITERAAN -LINI- IL.U -E/E0ATAN ANA- 

RU.A0 /A-IT U.U. DAERA0 -OTA /E.ARANG

"A-ULTA/ -EDO-TERAN UNI1ER/ITA/ I/LA. /ULTAN AGUNG

)'(2

Page 2: Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 2/9

Ceftriaxone versus Chloramphenicol untu$ 

pen%o3atan !emam Tphoi!

'sama (ohamed "ammad) *amer "i+na%y,- Dalia 'mran (agda An%ar /l *anta%i0 and

 &abil Isaknder 1irgis2

A3stra$#

Demam ti+oid merupakan masalah kesehatan global dengan ,3 #uta kasus dan 433.333

kematian setiap tahunnya. Di (esir se#ak a%al tahun )5637an telah ter#adi peningkatan

 pre8alensi resistensi multidrug terhadap antimikroba baris pertama yang digunakan dalam

 pengobatan penyakit seperti kloram+enikol ampisilin dan trimetoprim7sul+ametoksa9ol

*(P7S(;< dan dengan demikian obat7obatan lainnya seperti +luoro=uinolon dan

se+alosporin generasi ketiga harus die8aluasi untuk keberhasilan dalam pengobatan dan

mengetahui e+ek sampingnya.

Tu4uan

*u#uan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan e+ekti8itas kloram+enikol yang

merupakan obat klasik untuk pengobatan demam ti+oid akut di rumah sakit demam Abbassia

A>"< dengan ?e+tria@one yang men#adi obat lini pertama untuk pengobatan setelah

mun?ulnya multidrug resistant (DR< isolat Salmonella typhi S. typhi< dalam lima belas

tahun terakhir. Sebagai bagian dari studi kami menyelidiki apakah masih sensiti+ atau tidak 

terhadap kuinolon dan se+alosporin generasi ketiga. Kami #uga menyelidiki #ika multidrug

resisten (DR< demam ti+oid masih men#adi masalah di (esir.

.eto!e !an hasil

Sebuah +ase I label se?ara prospekti+ studi u#i ?oba se?ara a?ak klinis dilaksanakan pada

 periode antara (aret ,334 dan uni ,335. $ima puluh dua pasien dengan kultur darah positi+ 

untuk S. typhi dilibatkan dalam penelitian ini. (ereka adalah , C,< laki7laki dan ,3

6< perempuan mulai dari usia 704 tahun rata7rata E SD: ,, E 6.2years<. *es kepekaan

obat menun#ukkan bah%a 0 6< dari isolat Salmonella typhi yang resisten terhadap

kloram+enikol dan )6 2< dan ,) 03< isolat yang resisten terhadap ampisilin dan *(P7

S(;. Dua 0< isolat yang resisten terhadap kloram+enikol ampisilin dan *(P7S(;. *idak 

ada isolat resisten terhadap ?ipro+lo@a?in atau ?e+tria@one. Dua puluh tu#uh 2,< pasien

diobati dengan kloram+enikol dan dua puluh lima 06< pasien diobati dengan ?e+tria@one.

Semua pasien sembuh. Waktu rata7rata mean E SD< untuk pasien men#adi a+ebris adalah

E ), hari untuk ?e+tria@one dan 26 E ), hari untuk kloram+enikol. Pada pasien yang diobati

Page 3: Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 3/9

dengan ?e+tria@one %aktu yang dibutuhkan untuk men#adi a+ebris lebih pendek dengan

in+eksi kronis dibandingkan dengan mereka yang dira%at dengan kloram+enikol nilai P F

3333) 52 GI F )6)7)C5<.

-esimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bah%a: ?e+tria@one dikaitkan dengan periode

signi+ikan lebih pendek dari penurunan suhu badan sampai yg normal sehingga obat pilihan

untuk pengobatan demam ti+oid. Ada pengurangan (DR yang ditandai dengan pre8alensi

isolat Salmonella typhi dan peningkatan ta#am dalam kerentanan isolat terhadap

kloram+enikol kembali untuk men#adi salah satu obat yang dapat digunakan dalam

 pengobatan demam ti+oid akut. *idak ada resistensi obat untuk ?e+tria@one dan ?ipro+lo@a?in

dilaporkan setelah bertahun7tahun menggunakan mereka untuk pengobatan demam ti+oid

akut. Karena tingkat tinggi resistensi terhadap ampisilin dan *(P7S(; mereka tidak boleh

digunakan sebagai obat lini pertama untuk pengobatan demam ti+oid akut.

-ata $unci# Demam *i+oid resistensi (ultidrug Ghlorampheni?ol Ge+tria@one.

&ENGANTAR 

Demam ti+oid ter#adi pada lebih dari ,3 #uta kasus per tahun dengan setidaknya

433.333 kematian. Beban utama penyakit ini di negara7negara berkembang khususnya anak 

 benua India dan Asia *enggara. Se?ara historis in+eksi diobati dengan kloram+enikol

ampisilin atau trimetoprim7sul+ametoksa9ol *(P7S(;<. &amun mun?ulnya resisten

antibiotik se?ara luas terhadap Salmonella typhi S.typhi< telah disa#ikan sebagai sebuah

masalah kesehatan masyarakat yang penting selama dekade terakhir. Di (esir Salmonella

typhi yang resisten pertama kali dilaporkan pada tahun )56). (ourad et al. menemukan

 bah%a 0 dari isolat Salmonella typhi di rumah sakit demam Ale@andria yang multidrug

resistant (DR<. Dalam studi lain yang dilakukan di (esir Was+y et al. menemukan bah%a

4) dari pasien dengan demam ti+oid memiliki (DR terhadap isolat Salmonella typhi. Baru7

 baru ini strain Salmonella typhi yang resisten terhadap kuinolon dan se+alosporin generasi

ketiga telah didokumentasikan oleh banyak penulis.

Demam ti+oid disebabkan oleh organisme (DR adalah kesehatan masyarakat yang

signi+ikan dan masalah terapi sebagai se#umlah besar kasus demam ti+oid (DR ter#adi di

masa kanak7kanak dan disertai dengan morbiditas yang ?ukup tinggi dan tingkat kematian.

*u#uan dari penelitian ini adalah untuk menge8aluasi e+ekti8itas kloram+enikol yang

tetap sebagai obat pilihan untuk pengobatan demam ti+oid akut di Rumah Sakit Demam

Abbassia A>"< selama bertahun7tahun dan membandingkannya dengan ?e+tria@one yang

Page 4: Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 4/9

men#adi obat utama untuk pengobatan demam ti+oid setelah mun?ulnya isolat (DR dalam

lima belas tahun terakhir. Sebagai bagian dari studi kami menyelidiki apakah organisme

masih sensiti+ terhadap kuinolon dan se+alosporin generasi ketiga. Kami #uga menyelidiki #ika

multidrug resisten (DR< demam ti+oid masih men#adi masalah di (esir.

&A/IEN DAN .ETODE

Sebuah +ase I label terbuka prospekti+ studi klinis a?ak dilaksanakan pada periode

antara (aret ,334 dan uni ,335. Setelah mendapatkan persetu#uan mereka untuk 

 berpartisipasi dalam penelitian kami lima puluh dua pasien dengan demam ti+oid akut

Demam Abbassia Rumah Sakit A>"< HRumah sakit demam utama di Kairo 1o8ernorate

(esirH dilibatkan dalam penelitian ini.

Kriteria inklusi kami adalah memiliki diagnosis untuk demam ti+oid dengan kultur 

darah positi+ untuk Salmonella typhi dan persetu#uan untuk berpartisipasi dalam penelitian

ini. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan kondisi umum memburuk hiperpireksia 032 G

atau di atas< hipotensi melena perdarahan per rektum dan atau tingkat kesadaran terganggu.

Semua pasien direkrut men#adi sasaran: se#arah yang ?ermat dan pemeriksaan klinis

menyeluruh gambaran darah lengkap. Pada hari masuk ke rumah sakit sebelum memulai

terapi antibiotik suatu alikuot dari setiap darah pasien dikumpulkan dan diinokulasikan ke bi7

 phasi? botol kultur darah dan diinkubasi pada suhu 43G. Botol diperiksa setiap hari selama 4

hari dan ketika pertumbuhan ter?atat suatu alikuot darah melesat ke (a?Gonkey dan piring

agar darah untuk memungkinkan identi+ikasi akhir dari organisme dengan menggunakan tes

standar aglutinasi serologi dan biokimia methods.Widal dilakukan untuk semua pasien.

Kerentanan Salmonella typhi terhadap ampisilin )3 ug< kloram+enikol 3 ug< *(P7

S(; ,2 ug< sipro+loksasin 2 ug< dan ?e+tria@one 3 ug< dilakukan dengan menggunakan

di+usi disk Kirby7Bayer metode.

Dua puluh tu#uh 2,< pasien se?ara a?ak dialokasikan untuk diperlakukan dengan

kloram+enikol 23 mg kg hari se?ara oral atau intra8ena< diberikan C #am sampai

 penurunan suhu badan sampai yg normal ukuran hasil utama< dan untuk 2 hari lagi ukuran

hasil sekunder<. Waktu penurunan suhu badan sampai yg normal dide+inisikan sebagai

inter8al %aktu dari memulai kemoterapi antimikroba yang tepat sampai dokumentasi suhu

tubuh normal.

Dua puluh lima 06< pasien se?ara a?ak dialokasikan untuk diobati dengan

?e+tria@one parenteral 63 mg kg hari untuk anak7anak dan , gm hari untuk orang

de%asa< diberikan sekali sehari selama 4 hari.

Page 5: Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 5/9

Setiap pasien yang terin+eksi dengan strain resisten terhadap obat yang ia dira%at

dialihkan ke obat lain yang isolat yang sensiti+ dan tidak termasuk dalam analisis akhir hasil.

Pasien yang mengalami komplikasi perdarahan gastrointestinal atau per+orasi

miokarditis bera?un hepatitis< yang dikeluarkan dari penelitian.

Subyek se?ara a?ak dengan distribusi sama dengan , re#imen pengobatan menggunakan

 blok C dan menyelubungi penga?akan disusun oleh biostati?ian penelitian ini adalah label

terbuka karena itu tidak ada prosedur menyilaukan yang diperlukan.

Pasien dianggap sembuh #ika tidak ada demam nyeri perut lihat bera?un atau perut

tympaniti? pada akhir pengobatan.

ANALI/I/ /TATI/TI-A

(engenai ukuran sampel kami kerangka %aktu yang diterapkan untuk merekrut semua

kasus demam ti+oid klinis didiagnosis dengan diagnosis laboratorium dikon+irmasi dari

 periode antara tanggal ) (aret ,334 sampai akhir uni ,335 setelah menandatangani

in+ormed ?onsent untuk berpartisipasi.

Ringkasan deskripti+ disa#ikan dengan menggunakan statistik ringkasan untuk 8ariabel

kontinyu kuantitati+< dan +rekuensi untuk diskrit kualitati+< 8ariabel.

Data dikumpulkan dan dianalisis kode menggunakan SPSS 8ersi so+t%are )2 di ba%ah

%indo%s ;P. (ahasis%a berpasangan t7test digunakan untuk membandingkan %aktu

 penurunan suhu badan sampai yg normal antara mereka yang diobati dengan kloram+enikol

dibandingkan ?e+tria@one. Ambang batas signi+ikansi itu tetap pada tingkat 2.

*idak ada analisis pemakaman dilakukan dan analisis akhir dilakukan pada akhir 

 penelitian setelah semua pasien telah menyelesaikan protokol penelitian.

Pertimbangan /tis: Semua pasien yang berpartisipasi dalam penelitian ini diminta

untuk menandatangani +ormulir in+ormed ?onsent men#elaskan prosedur penelitian semua

resiko dan man+aat. Untuk anak7anak dan anak7anak Hkurang dari ,) tahunH orang tua %ali

in+ormed ?onsent diambil

0A/IL

  $ima puluh dua pasien demam ti+oid akut dengan kultur darah positi+ untuk 

Salmonella typhi yang terda+tar dalam penelitian ini. (ereka adalah , C,< laki7laki dan

,3 6< perempuan mulai dari usia704 tahun rata7rata E SD ,, E 62 tahun<. 1ambaran

klinis dari pasien pada saat masuk ditun#ukkan dalam tabel )<

Page 6: Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 6/9

Pro+il hematologi dan hasil tes Widal aglutinasi ditun#ukkan dalam tabel ,<. Pro+il

hematologi yang normal terlihat di sebagian besar pasien. *iga puluh delapan 4< dan

empat puluh pasien 44< memiliki titer antibodi anti7' dan anti7" dariJ ))C3 masing

masing

*es kepekaan obat mengungkapkan bah%a 0 6< dari isolat resisten terhadap

kloram+enikol dan )6 2< dan ,) 03< isolat yang resisten terhadap ampisilin dan *(P7

S(; masing7masing. Dua 0< isolat (DR resisten terhadap kloram+enikol ampisilin dan

*(P7S(;. *idak ada isolat resisten terhadap ?ipro+lo@a?in atau ?e+tria@one *abel <. *u#uh

isolat memiliki perla%anan ke salah satu dari lima obat diu#i.

Page 7: Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 7/9

*idak ada komplikasi yang dilaporkan selama penelitian. Semua pasien sembuh. Waktu

rata7rata mean E SD< dari penurunan suhu badan sampai yg normal untuk ?e+tria@one dan

kloram+enikol adalah E ), dan 26 E ), hari masing7masing. P 8alue F 3333) 52 GI F

)67,. Ge+tria@one se?ara bermakna dikaitkan dengan %aktu singkat penurunan suhu badan

sampai yg normal dibandingkan dengan kloram+enikol

DI/-U/I

  Demam enterik terus men#adi masalah kesehatan masyarakat yang utama terutama di

negara7negara berkembang di daerah tropis. Pola sensiti8itas S. typhi berubah dan ada

kebangkitan kembali sensiti8itas terhadap kloram+enikol tetapi perla%anan meningkat

terhadap ?ipro+lo@a?in. Dalam studi ini 0 dari strain terisolasi dari Salmonella typhi yang

resisten terhadap kloram+enikol ampisilin dan *(P7S(;. Dalam sebuah penelitian yang

dilakukan oleh (ourad et al. (DR Salmonella typhi isolat terdeteksi pada )2 0< dari 2

 pasien dengan budaya S. typhi positi+. . Was+y et al 2< mempela#ari 24 S.typhi isolat

dikumpulkan antara )5537)550 di (esir 4) dari isolat (DR. Periode ini me%akili pun?ak 

reisolates (DR di (esir.

Dalam studi lain yang dilakukan di Rumah Sakit Abbassia Was+y et al. melaporkan

 bah%a (DR Salmonella typhi meningkat dari )5 pada tahun )564 men#adi )33 pada

tahun )55 tetapi kemudian menurun lagi men#adi hanya 2 pada tahun ,333. Di >ayoum

1o8ernorate HSalah satu go8ernorat (esir AtasH (DR Salmonella typhi isolat terdeteksi

 pada ,C ,5< dari 53 pasien dengan S.typhi budaya positi+. Penurunan isolat Salmonella

Page 8: Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 8/9

typhi (DR dilaporkan di seluruh dunia banyak penelitian dan dilaporkan men#adi 2C oleh

Ghitnis et al. 2 oleh Pokharel et al. )6C oleh Ray et al. dan ,, oleh Gooke et al. Dalam

rumah sakit imbaba pro8insi 1in9a (esir /l7Din dkk. melaporkan bah%a ,2 dari isolat

Salmonella typhi yang resisten terhadap kloram+enikol.

Dalam penelitian kami 6 dari isolat resisten kloram+enikol. Karena pengembangan

isolat (DR ter#adi penurunan dalam penggunaan kloram+enikol untuk pengobatan demam

ti+oid di (esir dan di samping penggunaan antibiotik yang lebih e+ekti+ bisa menyebabkan

 penurunan pre8alensi orang dengan in+eksi kronis pada masyarakat dan karenanya sirkulasi

strain yang resisten. Peningkatan kerentanan Salmonella typhi terhadap kloram+enikol

%alaupun kiner#anya lebih rendah dibandingkan dengan ?e+tria@one< akan menyebabkan

dipertimbangkan sebagai salah satu obat pilihan untuk pengobatan demam ti+oid di (esir.

Penelitian serupa harus dipertimbangkan di beberapa bagian dunia di mana sumber daya

medis terbatas. Kloram+enikol memiliki harga yang lebih murah dan e+isiensi mapan. dalam

 penelitian ini 2 dan 03 dari isolat resisten terhadap ampisilin dan *(P7S(; masing7

masing dan ini adalah sesuai dengan yang dilaporkan oleh Srikantiah et al. Sampai

 peningkatan kerentanan Salmonella typhi terhadap dua obat mereka tidak boleh digunakan

sebagai obat lini pertama untuk pengobatan demam ti+oid. *ak satu pun dari isolat Salmonella

typhi kami resisten terhadap ?ipro+lo@a?in atau ?e+tria@one. Ini sesuai dengan Was+y et al.

dan Ray et al. Resistensi terhadap ?ipro+lo@a?in < dan ?e+tria@one ,< yang

didokumentasikan oleh Srikantiah et al. di 1ubernuran >ayoum (esir. Resistensi terhadap

?ipro+lo@a?in dilaporkan oleh Butt et al. Gapoor et al. dan Dimitro8 et al.

1e#ala utama pada pasien 2, kami dengan demam ti+oid akut adalah demam )33<

sakit kepala 44< muntah 00< ketidaknyamanan perut 44< batuk C,< dan epista@sis

2,<. *anda7tanda utama adalah demam )33< terlihat bera?un 6< nyeri perut 62<

 perut kembung 42< splenomegali 44< dan hepatomegali 6<. 1e#ala7ge#ala dan

tanda7tanda setu#u dengan Abdel Wahab et al.

(engenai gambaran darah pasien kami menun#ukkan anemia rata7rata hemoglobin E

SD )) E )6 gram< dalam #umlah sel darah putih normal rata7rata 2 E ,< dan dalam

 platelet darah normal rata7rata )62 E 640<. Anemia mungkin endoto@aemia Salmonella #atuh

tempo. Dalam #umlah sel darah putih normal mirip dengan yang dilaporkan oleh Abdool

1a++ar et al. Sesuai dengan hasil kami Perubahan darah peri+er tidak mempengaruhi hasil

 penyakit karena semua pasien pulih sepenuhnya setelah pera%atan.

Pada pasien kami anti7'J ))C3 dan anti7"J ))C3 titer terdeteksi pada 4 dan 44

dari pasien masing7masing. "al ini dianggap sebagai titer signi+ikan sugesti+ demam ti+oid

Page 9: Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever

http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 9/9

akut di (esir dan ini adalah sesuai dengan "assanein et al. dan >rimpiong et al. "asil u#i

Widal harus dita+sirkan dalam keprihatinan dengan presentasi klinis pasien dalam membuat

diagnosis demam ti+oid. Baik somatik dan agglutinins +lagellar penting untuk tu#uan ini.

Kedua kloram+enikol dan ?e+tria@one yang e+ekti+ untuk pengobatan pasien 2, kami dengan

tipus akut. Ge+tria@one se?ara bermakna dikaitkan dengan %aktu yang lebih singkat dengan

 penurunan suhu badan sampai yg normal dibandingkan kloram+enikol. "al ini sesuai dengan

 penelitian lain.

-E/I.&ULAN

Dari studi ini kami menyimpulkan bah%a ?e+tria@one se?ara bermakna dikaitkan

dengan %aktu singkat penurunan suhu badan sampai yg normal sehingga merupakan obat

 pilihan untuk pengobatan demam ti+oid akut. Ada penurunan (DR dalam pre8alensi isolat

Salmonella typhi dan peningkatan yang ditandai dalam kerentanan untuk isolat Salmonella

typhi terhadap kloram+enikol kembali untuk men#adi salah satu obat pilihan untuk 

 pengobatan demam ti+oid akut. *idak ada resistensi obat untuk ?e+tria@one dan ?ipro+lo@a?in

yang dilaporkan setelah bertahun7tahun dalam pengobatan demam ti+oid akut. Karena

tingginya tingkat resistensi terhadap ampisilin dan *(P7S(; obat tersebut tidak boleh

digunakan sebagai obat lini pertama untuk pengobatan demam ti+oid akut.