ceftriaxone versus chloramphenicol for treatment of acute typhoid fever
DESCRIPTION
jurnalTRANSCRIPT
7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever
http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 1/9
JOURNAL READING
Ceftriaxone versus Chloramphenicol for Treatment
of Acute Tphoi! "ever
Untuk memenuhi sebagian syarat kelulusan kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Kota Semarang
Oleh #
An!hi$a Tata% &rahara
'()((*+),
Pembimbing :
dr. Slamet Widi Saptadi Sp. A
dr. !uhriah "ida#ati Sp. A
dr. $ilia De%iyanti Sp. A
dr. &eni Sumarni Sp. A
-E&ANITERAAN -LINI- IL.U -E/E0ATAN ANA-
RU.A0 /A-IT U.U. DAERA0 -OTA /E.ARANG
"A-ULTA/ -EDO-TERAN UNI1ER/ITA/ I/LA. /ULTAN AGUNG
)'(2
7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever
http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 2/9
Ceftriaxone versus Chloramphenicol untu$
pen%o3atan !emam Tphoi!
'sama (ohamed "ammad) *amer "i+na%y,- Dalia 'mran (agda An%ar /l *anta%i0 and
&abil Isaknder 1irgis2
A3stra$#
Demam ti+oid merupakan masalah kesehatan global dengan ,3 #uta kasus dan 433.333
kematian setiap tahunnya. Di (esir se#ak a%al tahun )5637an telah ter#adi peningkatan
pre8alensi resistensi multidrug terhadap antimikroba baris pertama yang digunakan dalam
pengobatan penyakit seperti kloram+enikol ampisilin dan trimetoprim7sul+ametoksa9ol
*(P7S(;< dan dengan demikian obat7obatan lainnya seperti +luoro=uinolon dan
se+alosporin generasi ketiga harus die8aluasi untuk keberhasilan dalam pengobatan dan
mengetahui e+ek sampingnya.
Tu4uan
*u#uan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan e+ekti8itas kloram+enikol yang
merupakan obat klasik untuk pengobatan demam ti+oid akut di rumah sakit demam Abbassia
A>"< dengan ?e+tria@one yang men#adi obat lini pertama untuk pengobatan setelah
mun?ulnya multidrug resistant (DR< isolat Salmonella typhi S. typhi< dalam lima belas
tahun terakhir. Sebagai bagian dari studi kami menyelidiki apakah masih sensiti+ atau tidak
terhadap kuinolon dan se+alosporin generasi ketiga. Kami #uga menyelidiki #ika multidrug
resisten (DR< demam ti+oid masih men#adi masalah di (esir.
.eto!e !an hasil
Sebuah +ase I label se?ara prospekti+ studi u#i ?oba se?ara a?ak klinis dilaksanakan pada
periode antara (aret ,334 dan uni ,335. $ima puluh dua pasien dengan kultur darah positi+
untuk S. typhi dilibatkan dalam penelitian ini. (ereka adalah , C,< laki7laki dan ,3
6< perempuan mulai dari usia 704 tahun rata7rata E SD: ,, E 6.2years<. *es kepekaan
obat menun#ukkan bah%a 0 6< dari isolat Salmonella typhi yang resisten terhadap
kloram+enikol dan )6 2< dan ,) 03< isolat yang resisten terhadap ampisilin dan *(P7
S(;. Dua 0< isolat yang resisten terhadap kloram+enikol ampisilin dan *(P7S(;. *idak
ada isolat resisten terhadap ?ipro+lo@a?in atau ?e+tria@one. Dua puluh tu#uh 2,< pasien
diobati dengan kloram+enikol dan dua puluh lima 06< pasien diobati dengan ?e+tria@one.
Semua pasien sembuh. Waktu rata7rata mean E SD< untuk pasien men#adi a+ebris adalah
E ), hari untuk ?e+tria@one dan 26 E ), hari untuk kloram+enikol. Pada pasien yang diobati
7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever
http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 3/9
dengan ?e+tria@one %aktu yang dibutuhkan untuk men#adi a+ebris lebih pendek dengan
in+eksi kronis dibandingkan dengan mereka yang dira%at dengan kloram+enikol nilai P F
3333) 52 GI F )6)7)C5<.
-esimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bah%a: ?e+tria@one dikaitkan dengan periode
signi+ikan lebih pendek dari penurunan suhu badan sampai yg normal sehingga obat pilihan
untuk pengobatan demam ti+oid. Ada pengurangan (DR yang ditandai dengan pre8alensi
isolat Salmonella typhi dan peningkatan ta#am dalam kerentanan isolat terhadap
kloram+enikol kembali untuk men#adi salah satu obat yang dapat digunakan dalam
pengobatan demam ti+oid akut. *idak ada resistensi obat untuk ?e+tria@one dan ?ipro+lo@a?in
dilaporkan setelah bertahun7tahun menggunakan mereka untuk pengobatan demam ti+oid
akut. Karena tingkat tinggi resistensi terhadap ampisilin dan *(P7S(; mereka tidak boleh
digunakan sebagai obat lini pertama untuk pengobatan demam ti+oid akut.
-ata $unci# Demam *i+oid resistensi (ultidrug Ghlorampheni?ol Ge+tria@one.
&ENGANTAR
Demam ti+oid ter#adi pada lebih dari ,3 #uta kasus per tahun dengan setidaknya
433.333 kematian. Beban utama penyakit ini di negara7negara berkembang khususnya anak
benua India dan Asia *enggara. Se?ara historis in+eksi diobati dengan kloram+enikol
ampisilin atau trimetoprim7sul+ametoksa9ol *(P7S(;<. &amun mun?ulnya resisten
antibiotik se?ara luas terhadap Salmonella typhi S.typhi< telah disa#ikan sebagai sebuah
masalah kesehatan masyarakat yang penting selama dekade terakhir. Di (esir Salmonella
typhi yang resisten pertama kali dilaporkan pada tahun )56). (ourad et al. menemukan
bah%a 0 dari isolat Salmonella typhi di rumah sakit demam Ale@andria yang multidrug
resistant (DR<. Dalam studi lain yang dilakukan di (esir Was+y et al. menemukan bah%a
4) dari pasien dengan demam ti+oid memiliki (DR terhadap isolat Salmonella typhi. Baru7
baru ini strain Salmonella typhi yang resisten terhadap kuinolon dan se+alosporin generasi
ketiga telah didokumentasikan oleh banyak penulis.
Demam ti+oid disebabkan oleh organisme (DR adalah kesehatan masyarakat yang
signi+ikan dan masalah terapi sebagai se#umlah besar kasus demam ti+oid (DR ter#adi di
masa kanak7kanak dan disertai dengan morbiditas yang ?ukup tinggi dan tingkat kematian.
*u#uan dari penelitian ini adalah untuk menge8aluasi e+ekti8itas kloram+enikol yang
tetap sebagai obat pilihan untuk pengobatan demam ti+oid akut di Rumah Sakit Demam
Abbassia A>"< selama bertahun7tahun dan membandingkannya dengan ?e+tria@one yang
7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever
http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 4/9
men#adi obat utama untuk pengobatan demam ti+oid setelah mun?ulnya isolat (DR dalam
lima belas tahun terakhir. Sebagai bagian dari studi kami menyelidiki apakah organisme
masih sensiti+ terhadap kuinolon dan se+alosporin generasi ketiga. Kami #uga menyelidiki #ika
multidrug resisten (DR< demam ti+oid masih men#adi masalah di (esir.
&A/IEN DAN .ETODE
Sebuah +ase I label terbuka prospekti+ studi klinis a?ak dilaksanakan pada periode
antara (aret ,334 dan uni ,335. Setelah mendapatkan persetu#uan mereka untuk
berpartisipasi dalam penelitian kami lima puluh dua pasien dengan demam ti+oid akut
Demam Abbassia Rumah Sakit A>"< HRumah sakit demam utama di Kairo 1o8ernorate
(esirH dilibatkan dalam penelitian ini.
Kriteria inklusi kami adalah memiliki diagnosis untuk demam ti+oid dengan kultur
darah positi+ untuk Salmonella typhi dan persetu#uan untuk berpartisipasi dalam penelitian
ini. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan kondisi umum memburuk hiperpireksia 032 G
atau di atas< hipotensi melena perdarahan per rektum dan atau tingkat kesadaran terganggu.
Semua pasien direkrut men#adi sasaran: se#arah yang ?ermat dan pemeriksaan klinis
menyeluruh gambaran darah lengkap. Pada hari masuk ke rumah sakit sebelum memulai
terapi antibiotik suatu alikuot dari setiap darah pasien dikumpulkan dan diinokulasikan ke bi7
phasi? botol kultur darah dan diinkubasi pada suhu 43G. Botol diperiksa setiap hari selama 4
hari dan ketika pertumbuhan ter?atat suatu alikuot darah melesat ke (a?Gonkey dan piring
agar darah untuk memungkinkan identi+ikasi akhir dari organisme dengan menggunakan tes
standar aglutinasi serologi dan biokimia methods.Widal dilakukan untuk semua pasien.
Kerentanan Salmonella typhi terhadap ampisilin )3 ug< kloram+enikol 3 ug< *(P7
S(; ,2 ug< sipro+loksasin 2 ug< dan ?e+tria@one 3 ug< dilakukan dengan menggunakan
di+usi disk Kirby7Bayer metode.
Dua puluh tu#uh 2,< pasien se?ara a?ak dialokasikan untuk diperlakukan dengan
kloram+enikol 23 mg kg hari se?ara oral atau intra8ena< diberikan C #am sampai
penurunan suhu badan sampai yg normal ukuran hasil utama< dan untuk 2 hari lagi ukuran
hasil sekunder<. Waktu penurunan suhu badan sampai yg normal dide+inisikan sebagai
inter8al %aktu dari memulai kemoterapi antimikroba yang tepat sampai dokumentasi suhu
tubuh normal.
Dua puluh lima 06< pasien se?ara a?ak dialokasikan untuk diobati dengan
?e+tria@one parenteral 63 mg kg hari untuk anak7anak dan , gm hari untuk orang
de%asa< diberikan sekali sehari selama 4 hari.
7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever
http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 5/9
Setiap pasien yang terin+eksi dengan strain resisten terhadap obat yang ia dira%at
dialihkan ke obat lain yang isolat yang sensiti+ dan tidak termasuk dalam analisis akhir hasil.
Pasien yang mengalami komplikasi perdarahan gastrointestinal atau per+orasi
miokarditis bera?un hepatitis< yang dikeluarkan dari penelitian.
Subyek se?ara a?ak dengan distribusi sama dengan , re#imen pengobatan menggunakan
blok C dan menyelubungi penga?akan disusun oleh biostati?ian penelitian ini adalah label
terbuka karena itu tidak ada prosedur menyilaukan yang diperlukan.
Pasien dianggap sembuh #ika tidak ada demam nyeri perut lihat bera?un atau perut
tympaniti? pada akhir pengobatan.
ANALI/I/ /TATI/TI-A
(engenai ukuran sampel kami kerangka %aktu yang diterapkan untuk merekrut semua
kasus demam ti+oid klinis didiagnosis dengan diagnosis laboratorium dikon+irmasi dari
periode antara tanggal ) (aret ,334 sampai akhir uni ,335 setelah menandatangani
in+ormed ?onsent untuk berpartisipasi.
Ringkasan deskripti+ disa#ikan dengan menggunakan statistik ringkasan untuk 8ariabel
kontinyu kuantitati+< dan +rekuensi untuk diskrit kualitati+< 8ariabel.
Data dikumpulkan dan dianalisis kode menggunakan SPSS 8ersi so+t%are )2 di ba%ah
%indo%s ;P. (ahasis%a berpasangan t7test digunakan untuk membandingkan %aktu
penurunan suhu badan sampai yg normal antara mereka yang diobati dengan kloram+enikol
dibandingkan ?e+tria@one. Ambang batas signi+ikansi itu tetap pada tingkat 2.
*idak ada analisis pemakaman dilakukan dan analisis akhir dilakukan pada akhir
penelitian setelah semua pasien telah menyelesaikan protokol penelitian.
Pertimbangan /tis: Semua pasien yang berpartisipasi dalam penelitian ini diminta
untuk menandatangani +ormulir in+ormed ?onsent men#elaskan prosedur penelitian semua
resiko dan man+aat. Untuk anak7anak dan anak7anak Hkurang dari ,) tahunH orang tua %ali
in+ormed ?onsent diambil
0A/IL
$ima puluh dua pasien demam ti+oid akut dengan kultur darah positi+ untuk
Salmonella typhi yang terda+tar dalam penelitian ini. (ereka adalah , C,< laki7laki dan
,3 6< perempuan mulai dari usia704 tahun rata7rata E SD ,, E 62 tahun<. 1ambaran
klinis dari pasien pada saat masuk ditun#ukkan dalam tabel )<
7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever
http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 6/9
Pro+il hematologi dan hasil tes Widal aglutinasi ditun#ukkan dalam tabel ,<. Pro+il
hematologi yang normal terlihat di sebagian besar pasien. *iga puluh delapan 4< dan
empat puluh pasien 44< memiliki titer antibodi anti7' dan anti7" dariJ ))C3 masing
masing
*es kepekaan obat mengungkapkan bah%a 0 6< dari isolat resisten terhadap
kloram+enikol dan )6 2< dan ,) 03< isolat yang resisten terhadap ampisilin dan *(P7
S(; masing7masing. Dua 0< isolat (DR resisten terhadap kloram+enikol ampisilin dan
*(P7S(;. *idak ada isolat resisten terhadap ?ipro+lo@a?in atau ?e+tria@one *abel <. *u#uh
isolat memiliki perla%anan ke salah satu dari lima obat diu#i.
7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever
http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 7/9
*idak ada komplikasi yang dilaporkan selama penelitian. Semua pasien sembuh. Waktu
rata7rata mean E SD< dari penurunan suhu badan sampai yg normal untuk ?e+tria@one dan
kloram+enikol adalah E ), dan 26 E ), hari masing7masing. P 8alue F 3333) 52 GI F
)67,. Ge+tria@one se?ara bermakna dikaitkan dengan %aktu singkat penurunan suhu badan
sampai yg normal dibandingkan dengan kloram+enikol
DI/-U/I
Demam enterik terus men#adi masalah kesehatan masyarakat yang utama terutama di
negara7negara berkembang di daerah tropis. Pola sensiti8itas S. typhi berubah dan ada
kebangkitan kembali sensiti8itas terhadap kloram+enikol tetapi perla%anan meningkat
terhadap ?ipro+lo@a?in. Dalam studi ini 0 dari strain terisolasi dari Salmonella typhi yang
resisten terhadap kloram+enikol ampisilin dan *(P7S(;. Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan oleh (ourad et al. (DR Salmonella typhi isolat terdeteksi pada )2 0< dari 2
pasien dengan budaya S. typhi positi+. . Was+y et al 2< mempela#ari 24 S.typhi isolat
dikumpulkan antara )5537)550 di (esir 4) dari isolat (DR. Periode ini me%akili pun?ak
reisolates (DR di (esir.
Dalam studi lain yang dilakukan di Rumah Sakit Abbassia Was+y et al. melaporkan
bah%a (DR Salmonella typhi meningkat dari )5 pada tahun )564 men#adi )33 pada
tahun )55 tetapi kemudian menurun lagi men#adi hanya 2 pada tahun ,333. Di >ayoum
1o8ernorate HSalah satu go8ernorat (esir AtasH (DR Salmonella typhi isolat terdeteksi
pada ,C ,5< dari 53 pasien dengan S.typhi budaya positi+. Penurunan isolat Salmonella
7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever
http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 8/9
typhi (DR dilaporkan di seluruh dunia banyak penelitian dan dilaporkan men#adi 2C oleh
Ghitnis et al. 2 oleh Pokharel et al. )6C oleh Ray et al. dan ,, oleh Gooke et al. Dalam
rumah sakit imbaba pro8insi 1in9a (esir /l7Din dkk. melaporkan bah%a ,2 dari isolat
Salmonella typhi yang resisten terhadap kloram+enikol.
Dalam penelitian kami 6 dari isolat resisten kloram+enikol. Karena pengembangan
isolat (DR ter#adi penurunan dalam penggunaan kloram+enikol untuk pengobatan demam
ti+oid di (esir dan di samping penggunaan antibiotik yang lebih e+ekti+ bisa menyebabkan
penurunan pre8alensi orang dengan in+eksi kronis pada masyarakat dan karenanya sirkulasi
strain yang resisten. Peningkatan kerentanan Salmonella typhi terhadap kloram+enikol
%alaupun kiner#anya lebih rendah dibandingkan dengan ?e+tria@one< akan menyebabkan
dipertimbangkan sebagai salah satu obat pilihan untuk pengobatan demam ti+oid di (esir.
Penelitian serupa harus dipertimbangkan di beberapa bagian dunia di mana sumber daya
medis terbatas. Kloram+enikol memiliki harga yang lebih murah dan e+isiensi mapan. dalam
penelitian ini 2 dan 03 dari isolat resisten terhadap ampisilin dan *(P7S(; masing7
masing dan ini adalah sesuai dengan yang dilaporkan oleh Srikantiah et al. Sampai
peningkatan kerentanan Salmonella typhi terhadap dua obat mereka tidak boleh digunakan
sebagai obat lini pertama untuk pengobatan demam ti+oid. *ak satu pun dari isolat Salmonella
typhi kami resisten terhadap ?ipro+lo@a?in atau ?e+tria@one. Ini sesuai dengan Was+y et al.
dan Ray et al. Resistensi terhadap ?ipro+lo@a?in < dan ?e+tria@one ,< yang
didokumentasikan oleh Srikantiah et al. di 1ubernuran >ayoum (esir. Resistensi terhadap
?ipro+lo@a?in dilaporkan oleh Butt et al. Gapoor et al. dan Dimitro8 et al.
1e#ala utama pada pasien 2, kami dengan demam ti+oid akut adalah demam )33<
sakit kepala 44< muntah 00< ketidaknyamanan perut 44< batuk C,< dan epista@sis
2,<. *anda7tanda utama adalah demam )33< terlihat bera?un 6< nyeri perut 62<
perut kembung 42< splenomegali 44< dan hepatomegali 6<. 1e#ala7ge#ala dan
tanda7tanda setu#u dengan Abdel Wahab et al.
(engenai gambaran darah pasien kami menun#ukkan anemia rata7rata hemoglobin E
SD )) E )6 gram< dalam #umlah sel darah putih normal rata7rata 2 E ,< dan dalam
platelet darah normal rata7rata )62 E 640<. Anemia mungkin endoto@aemia Salmonella #atuh
tempo. Dalam #umlah sel darah putih normal mirip dengan yang dilaporkan oleh Abdool
1a++ar et al. Sesuai dengan hasil kami Perubahan darah peri+er tidak mempengaruhi hasil
penyakit karena semua pasien pulih sepenuhnya setelah pera%atan.
Pada pasien kami anti7'J ))C3 dan anti7"J ))C3 titer terdeteksi pada 4 dan 44
dari pasien masing7masing. "al ini dianggap sebagai titer signi+ikan sugesti+ demam ti+oid
7/21/2019 Ceftriaxone Versus Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever
http://slidepdf.com/reader/full/ceftriaxone-versus-chloramphenicol-for-treatment-of-acute-typhoid-fever-56dd086b174fb 9/9
akut di (esir dan ini adalah sesuai dengan "assanein et al. dan >rimpiong et al. "asil u#i
Widal harus dita+sirkan dalam keprihatinan dengan presentasi klinis pasien dalam membuat
diagnosis demam ti+oid. Baik somatik dan agglutinins +lagellar penting untuk tu#uan ini.
Kedua kloram+enikol dan ?e+tria@one yang e+ekti+ untuk pengobatan pasien 2, kami dengan
tipus akut. Ge+tria@one se?ara bermakna dikaitkan dengan %aktu yang lebih singkat dengan
penurunan suhu badan sampai yg normal dibandingkan kloram+enikol. "al ini sesuai dengan
penelitian lain.
-E/I.&ULAN
Dari studi ini kami menyimpulkan bah%a ?e+tria@one se?ara bermakna dikaitkan
dengan %aktu singkat penurunan suhu badan sampai yg normal sehingga merupakan obat
pilihan untuk pengobatan demam ti+oid akut. Ada penurunan (DR dalam pre8alensi isolat
Salmonella typhi dan peningkatan yang ditandai dalam kerentanan untuk isolat Salmonella
typhi terhadap kloram+enikol kembali untuk men#adi salah satu obat pilihan untuk
pengobatan demam ti+oid akut. *idak ada resistensi obat untuk ?e+tria@one dan ?ipro+lo@a?in
yang dilaporkan setelah bertahun7tahun dalam pengobatan demam ti+oid akut. Karena
tingginya tingkat resistensi terhadap ampisilin dan *(P7S(; obat tersebut tidak boleh
digunakan sebagai obat lini pertama untuk pengobatan demam ti+oid akut.