cb inter in filejika kita dalam mengikuti jejak-nya rela untuk menderita dan mati demi dia, maka...

28
1 Suster-suster Cintakasih St. Carolus Borromeus Nomer 62, April 2012 1837 - 29 April - 2012 175 175 . . . J ika A l l a h b e r b i c a ra d a l a m h at i , c i n t a t i d a k tin gg a l d i a m . ..( EG . 9 1 ) CB Inter In

Upload: duongkien

Post on 31-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

1

CB Inter InNomer 62 - April 2012

Suster-suster Cintakasih St. Carolus Borromeus

Nomer 62, April 2012

1837 - 29 April - 2012

175175

“ ...

Jik

a Alla

h ber

bicar

a dala

m hati,

cinta

tida

k tin

ggal

diam

...” (

EG. 9

1)

CB Inter In

Page 2: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

2

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

Para suster yang terkasih, hari ini adalah hari yang diciptakan Tuhan bagi kita. Marilah denganpenuh syukur kita merayakan Hari Jadi Kongregasi tercinta yang ke-175. Selama satu tahun penuhdimulai pada tanggal 29 April 2011, kita telah mempersiapkan diri untuk pesta yubileum ini.Kawasan-kawasan sangat kreatif dalam menemukan cara untuk memperdalam dan berbagispiritualitas Kongregasi sebagai fokus utama dalam menyambut peristiwa besar tersebut.

Sr. Rosaria NurHardiningsih

Dalam rentang waktu satu tahun,kawasan-kawasan sibuk dan secarakreatif menerjemahkan temaperayaan dalam berbagai aktivitasmereka masing-masing. Setiapkawasan mengolah tema utama danmemilih sub tema yang sesuaidengan konteks kawasan yangbersangkutan.Terbitan CB Inter edisi khusus ini jugamerupakan buah refleksi daribeberapa suster atas tema atauspiritualitas Kongregasi dalamperspektif yang lebih luas. Kamimengumpulkan semua tulisanmereka dan melalui edisi inimenerbitkannya dalam wajah khususyang merupakan simbol temayubileum kita. Kami menghargaikemurahan hati para suster yangbersedia membagikan inspirasimereka kepada kita semua melaluiterbitan ini.

Kekayaan rohaniDalam edisi ini kita dapat membacasurat yang ditujukan kepada “BundaElisabeth”. Sebuah surat dari seorangputri kepada ibunya. Dari surattersebut kita mendapat inspirasiuntuk membaca buku BundaElisabeth secara kreatif. Wawasan inimengajak kita untuk lebih

menghargai kekayaan rohani yang kitawarisi dari Bunda Pendiri. Kehidupanrohaninya menjadi sumberspiritualitas Kongregasi yang tidakpernah akan kering. Surat itumendorong kita untuk menggali lebihdalam sumber inspirasi tersebut.

RefleksiDari Indonesia, seorang sustermembagikan refleksinya mengenaipiagam kenangan yang berupa plaketBunda Elisabeth yang tanpa wajah.Renungan ini dibagikan kepada kitasebagai undangan/ajakan agar kitajuga berefleksi. Sudahkah kitamenghadirkan wajah Bunda Pendiridalam kehidupan sehari-hari?

Pengalaman rohaniBebarapa suster dari Provinsi Belandajuga berbagi kepada kita melaluitulisan-tulisan mereka. Kami sangatbersyukur bahwa para suster yangsudah lanjut usia, namun begitubersemangat untuk mengungkapkanpengalaman spiritual mereka. Suster,Anda telah memberi inspirasi kepadakita semua dalam menghayatispiritualitas melalui peristiwa hidupyang sederhana. Peristiwa yangtercermin dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: selama masa kapitel;

“... Jika Allah berbicara dalam hati,cinta tidak tinggal diam ...” (EG. 91)

Page 3: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

3

CB Inter InNomer 62 - April 2012

menggunakan atau tidakmenggunakan sarana teknologimodern; dalam situasi sulit dimanapara suster lain nampaknya kurangmemberi perhatian, dll. Cara parasuster menghayati pengalamanmereka menyumbangkan warna bagikekayaan spiritualitas Kongregasi kita.Para suster terkasih, kita merayakanyubileum Kongregasi dalam suasanaPaskah. Dengan sengsara, wafat dankebangkitan, Yesus menyelamatkandan membebaskan kita. Sementara

kita meninggalkan pesta yubileumdan melangkah menyongsong haridepan, marilah kita berdoa mohonketeguhan iman agar kita tetap hidupdalam Misteri Paskah ini. Kita percayajika kita dalam mengikuti jejak-Nyarela untuk menderita dan mati demiDia, maka kitapun akan mengalamikebangkitan juga. Dengan semangatini kita berharap dapat mengalamiyubileum berikutnya.Kami mengucapkan “Selamat PestaYubileum dan Selamat Paskah”.

Turun ke lembah bathinku yang terdalam

Sr. Agnes Ofelia SimbilloQuezon City- Filipina

Perjalanan batin adalah perjalanan yang paling menantang seseorang.Untuk itu dibutuhkan kejujuran, keberanian dan karakter yang kuat dalam menghadapi realitasdan perasaan ditolak dan ditinggalkan. Kadang-kadang meraba-raba, jatuh dan gagal, hati-hati

bangkit. Bantuan terbaik yang dapat ditemukan seseorang adalah pengampunan,terutama diri sendiri.

Perjalanan membutuhkan waktu, usaha, iman dan doa yang sungguh-sungguh.Ditengah-tengah tantangan dibutuhkan kerendahan hati, kesabaran dan iman yang kuat.

Kita dapat melepaskan hal itu dengan ilmu filsafat, psikologi dan bentuk-bentuk ilmu lainnya.Namun akhirnya pengakuan, penerimaan dan pengampunan, alat terbaik bagi sesorang jika ingin

disembuhkan dan dibaharui lagi.Ini membantu untuk mengetahui bahwa orang lain berjuang keras untuk menemukan jalan

mereka. Seseorang tidak mengkin kehilangan hati dan harapan dalam perjuangan. Model sepertiMaria dan para kudus dapat membantu dalam proses. Seperti mereka kita dapat menemukankedamaian jika kita melepaskan dan membiarkan Tuhan menunjukkan jalan. Bersama mereka

hati kita tenang dihadapan Dia yang lebih dahulu mencintai.

Page 4: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

4

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

VIA AIR MAILPAR AVION

VIA AIR MAIL

PAR AVION

VIAAI

RMA

ILPA

R AVIO

N

Bunda Elisabeth yang terkasih.

Bagaimanapun juga aku akan menyapamu ‘Moeder’.

Meskipun sudah lama tidak ada lagi kebiasaan menyebut

‘moeder overste’ tetapi, saya pikir Engkau sangat layak

disebut ‘Moeder’. Selain itu ketika saya berbicara ten-

tang Engkau dan itu terjadi cukup sering, kita selalu

mengatakan: ‘Moeder Elisabeth’.

Saya berasumsi bahwa Engkau tidak mengenalku. Saya

adalah salah satu dari sekian banyak suster yang ikut

mengusahakan kesinambungan apa yang telah Engkau mulai: yakni

sebuah biara di mana Allah akan diabdi dengan tulus iklas dan setia. Itu

adalah kata-katamu sendiri. Masih ingatkah Engkau akan hal itu?

Sebaliknya saya mengenal Engkau, dari tradisi dan cerita orang lain

tentang dirimu. Tetapi saya menerimanya biasa saja tidak terlalu serius.

Apakah Engkau mengenal ungkapan itu? Karena cerita tersebut sering

diwarnai oleh pribadi atau dibuat menjadi sangat indah. Namun

demikian saya mengenalmu. Saya lebih senang mengambil dan

membaca kisah tulisan tanganmu sendiri. Kebetulan seminggu yang

lalu saya memperdalam beberapa aspek dari kisahmu itu dan bahkan

saya ingin membicarakannya denganmu. Namun saya sadar bahwa

kita, Engkau dan saya tidak ‘berbahasa’ yang sama sehingga kita tidak

akan mudah untuk saling memahami. Cara saya percaya dan

menghayati iman sangat berbeda dengan caramu. Engkau pasti akan

mengatakan, bahwa yang penting mengenai inti. Di sana kita dapat

saling memahami dengan baik. Namun tetap saja, saya merasa seperti

jauh dari bahasa devosi yang dipakai pada abad ke-19: cintamu kepada

Yang tersalib dan mistik penderitaan. Bahkan Engkau tidak pernah

memakai kata ‘mistisisme’ tetapi apakah Engkau tahu bahwa dua puluh

lima tahun yang lalu sebuah buku ‘The mistisisme Elisabeth Gruyters’

diterbitkan? Itu bukan yang pertama dan yang terbaik yang ditulis

setelah catatan yang Engkau tinggalkan bagi kami dipelajari. Buku ini

layak dibaca dan direnungkan.

Namun, sekarang saya ingin membicarakan denganmu sesuatu yang

sangat berbeda, hal-hal yang biasanya tidak

Surat kepada Bunda Elisabeth

Sr. ImmaculéeHylkema

Maastricht,

Nederland

Page 5: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

5

CB Inter InNomer 62 - April 2012

segera disadari bila kami membaca

kisahmu.

Kami, saya masuk biara pada tahun

1949, kadang-kadang kami mengeluh

tentang kurangnya pendidikan dan

pembinaan pada tahun-tahun awal

kami. Catatanmu membuat saya

menyadari dan mengetahui bahwa

suster pertamamu sama sekali tidak

mendapat pembinaan. Nah, Deken

van Baer memberimu sebuah aturan

yang berasal dari kongregasi lain,

yang dari waktu ke waktu dibacakan.

Doa brevir, doa bersama itu tidak

diragukan lagi. Saya rasa pasti ada

banyak doa, terutama doa rosario.

Kesan saya bahwa para sustermu

juga harus bekerja keras. Jauh di

kemudian hari, setelah Dekan van

Baer almarhum, Engkau

mengadakan kontak dengan pater Jesuit untuk Ekaristi harian dan

konferensi bulanan. Bagaimana para sustermu dahulu dapat bertahan!

Sudah jelas bahwa setelah dengan hati-hati menerima calon tidak

langsung berbicara mengenai postulat dan novisiat. Persiapanmu

sendiri memakan waktu lebih dari 16 tahun tetapi itu tidak resmi dan

Engkau sendiri menulis bahwa Engkau benar-benar bodoh ketika suster

dari Den Bosch berusaha untuk memperkenalkan kepadamu kebiasan-

kebiasaan dalam biara.

Deken van Baer menerimamu sebagai suster Cintakasih dari St.

Vincentius a Paulo. Bersama Deken Engkau telah memilih Santo

tersebut menjadi contoh dan pelindung biaramu. Itu dapat dimengerti,

St. Vincentius terkenal sebagai bapak ‘Caritas’ yang penuh kasih

merawat dan melayani orang miskin dan rentan. Sama seperti yang

Engkau inginkan.

Di kemudian hari dalam menyetujui Aturan dan Statuta, Roma

menunjuk St. Carolus Borromeus sebagai Santo pelindung. Engkau

sama sekali tidak menyebut tentang hal itu. Tidak berkeberatankah

bahwa Vincentius diganti dengan Santo yang jauh tidak dikenal?

Ataukah menurutmu itu tidak terlalu penting? Tetapi secara resmi

Page 6: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

6

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

kami disebut sebagai Suster-suster Cintakasih dari Santo Carolus

Borromeus dan itu kedengaran agak lebih bergengsi, namun itulah yang

terjadi. Untunglah di Belanda kami masih dikenal sebagai “Suster

Onder de Bogen” ini pasti lebih berkenan bagimu karena mengacu pada

rumah yang Engkau mampu membelinya pada tahun 1844, yang

hingga kini masih membuat kami bahagia.

Engkau pasti tahu mengapa saya mengatakan: “di Belanda”, karena,

ketika Engkau mengawali biara ini, Engkau hanya memikirkan

Maastricht. Itu adalah duniamu dan Engkau merasa di sana

membutuhkannya. Ketika Engkau masih hidup telah mencoba untuk

memulai karya di Sittard, namun hal itu gagal. Engkau sendiri

mengatakan: “Segala sesuatunya belum berjalan dengan baik sampai

sekarang”. Dalam perluasan biaramu di sana terungkap

keprihatinanmu. Perluasan biaramu yang besar baru dimulai pada

akhir abad 19 dan awal abad 20. Pertama di dalam negri, di Balanda

sendiri, kemudian ke luar negri. Engkau tidak pernah bisa

membayangkan bahwa apa yang telah Engkau mulai di sini dengan

begitu banyak jerih payah akan berkembang ke seluruh dunia. Hal itu

terinspirasi olehmu dan keteladananmu. Belum lama ini saya membaca

kembali catatanmu, terutama halaman terakhir membuat saya terus-

menerus merenungkannya. Engkau mengungkapkan keprihatinanmu

tentang mentalitas para atasan yang jelas-jelas tidak taat. Pemimpin

yang tidak memiliki kapasitas tidak boleh mendominasi. Engkau merasa

kasihan terhadap para suster yang menderita dibawah

kepemimpinannya karena atasan tersebut tidak mengenal cinta dan

pengertian. Engkau dihadapkan pada kurangnya keterbukaan dan

merasa bahwa semangat kemiskinan mereka kurang. Bahkan untuk itu

engkau menggunakan kata serakah dan tamak.

Dengan menyerukan Peraturan Suci, Engkau menekankan bahwa para

pemimpin harus tunduk kepada Pemimpin Umum dan tanpa berunding

atau persetujuannya mereka tidak dibenarkan memulai sesuatu yang

baru. Hal itu memberi kesan bahwa Engkau lepas dari kendali atau

berada di luar kontrol. Betapa Engkau sangat kecewa saat itu! Kesulitan

yang Engkau alami sangat jauh dari apa yang ada dalam pikiranmu,

dan untuk itu bagimu tidak ada usaha yang terlalu berat. Hal itu

sungguh-sungguh masalah besar, jika tidak, Engkau pasti tidak akan

menambah halaman-halaman terakhir pada kisah yang sebenarnya telah

ditutup.

Page 7: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

7

CB Inter InNomer 62 - April 2012

Terlalu mudahkah kita melewatkan uneg-uneg terakhir dalam kisahmu?

Apakah kita hanya senang merenungkan kepercayaanmu akan

penyelenggaraan Illahi? Pengalamanmu yang mendalam akan

kehadiran dan kedekatan cinta Allah? Doamu O, Pencinta hatiku yang

manis? Mengenang saat-saat rahmat banyak kasih karunia yang telah

membantumu mengatasi semua kekecewaan. Setidaknya itu yang saya

asumsikan. Bahkan Engkau tidak tahu harus melakukan apa selain

“menderita dengan diam-diam, segalanya diserahkan kepada Allah dan

berdoa mohon kesabaran” .

Karena halaman terakhir itu saya merasa bahwa ‘happy end’ dalam

kisahmu hilang. Saya mencoba untuk menyesuaikan diri dengan

mengatakan bahwa kisahmu belum selesai. Dulu Engkau hanya dapat

melihat sekilas mengenai awal yang melelahkan dalam mengembangkan

diri lebih lanjut. Bagaimana sekarang, 175 tahun kemudian, wanita

muda di seluruh dunia masih dipanggil oleh Allah untuk mengikuti

jejakmu lebih lanjut. Perbedaan bentuk dan cara melanjutkan dan

penghayatan pada abad kita, abad 21 dengan caramu pada abad 19,

tidak penting.

Bunda Elsabeth yang terkasih, saya mencoba untuk membayangkan

bahwa kepastian jawaban ‘YA’ dari surga ‘Itu akan terjadi’ dalam hari-

hari terakhir dalam hidupmu, telah menjadi penghiburan dan Engkau

dapat meninggal dalam damai. Bahwa kematianmu bukan berarti

kematian biaramu saya telah mengatakannya kepadamu.

Ijinkan saya menutup surat ini dengan kata-katamu sendiri, “Semoga

Nama Tuhan dimuliakan selama-lamanya”.

Sr. Immaculée

bersama

sr. Paulie

Page 8: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

8

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

Dengan melihat wajah, kita dapat terbantu untuk mengenali siapa pemilik wajah tersebut, terlebihjika wajah tersebut sudah familiar bagi kita, dengan cepat kita akan mengenali siapa dia. Melaluiwajah, kita juga dapat mengenali perasaan orang lain, apakah dia sedang bahagia, sedih, marah,kecewa, dan lain sebagainya. Wajah mampu mengekspresikan apa yang sedang kita rasakan. Wajahjuga memiliki kekuatan untuk memancarkan aura, baik yang positif (memahami, mendukung,memperhatikan menerima, dll.) maupun yang negatif (menolak, membenci, memusuhi, dsb.)Dengan kata lain, wajah mampu menghadirkan pribadi seseorang, perasaan seseorang, jugakekuatan pancaran aura.

Sudahkah wajahku mengungkapkanwajahnya?

Pada tanggal 12 Juli - 7 Agustus 2011yang lalu, aku berada di Biara IndukMaastricht, untuk mengikuti KapitelUmum. Pada suatu sore, akuterdorong untuk hening sejenak,mengamati sebuah plakat yangmelekat di tembok menara yangterletak di halaman Carolus, di depankapel ‘Onder de Bogen’. Di plakattersebut terukir patung setengahbadan seorang suster, tanpa wajah.Di bawahnya tertulis: ‘ElisabethGruyters, Pendiri Kongregasi Suster-suster Cintakasih St. CarolusBorromeus’.

Plakat ini adalah hadiah dari parakaryawan ‘Onder de Bogen’ padakesempatan Hari Jadi CB ke-170,hampir 5 tahun yang lalu. Sejenak akumerasa heran dan agakmenyayangkan, mengapa wajahBunda Elisabeth tidak dilukiskandengan jelas di situ. Seorang sustermenceritakan kepadaku bahwa ukiranBunda Elisabeth tanpa wajah inidimaksudkan sebagai tantangan bagikita, para pengikutnya. Menurut sipemahat, setiap anggauta Kongregasimerupakan wajah Bunda Elisabeth;setidak-tidaknya diharapkandemikian.

TantanganSaat menatap plakat itu, aku sempatbertanya pada diri sendiri: “Pantaskahaku mengisi wajah kosong di plakatini dengan wajahku? Apakah wajahkumampu mencerminkan semangatBunda Elisabeth di masa kini?”Sebuah harapan yangmembangkitkan tantangan bagi sayakhususnya, dan para anggautaKongregasi CB pada umumnya.Bunda Elisabeth memang sudahmeninggal, namun spiritualitasnyatelah diwariskan kepada kita, parapenerusnya. Apakah semangat yangditinggalkan Bunda Pendiri sungguhterpancar dalam hidupku? Dengankata lain, apakah dengan melihatwajah kita, orang akan mampumengenali wajah Bunda Elisabeth?Wajah yang terus menatap ke depan,wajah yang dengan sikap kontemplatifmemandang realita dan keprihatinandunia saat ini, wajah yang senantiasamemancarkan kasih sebagaitanggapan atas kasih Allah yang telahdialami secara personal danmendalam oleh Bunda Elisabeth.Dalam refleksiku tidak selamanyawajahku berani menatap ke depandengan penuh harapan. Adakalanyaketakutan dan kecemasan

Sr. KrispianiSukarwantiYogyakarta,

Indonesia

Page 9: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

9

CB Inter InNomer 62 - April 2012

menghantui diriku ketika aku masuksemakin dalam ke tubuh Kongregasi,dan sampai pada “keprihatinanKongregasi”.Sering aku tak tahu lagi harus berbuatapa. Aku sampai pada titikketidakberdayaanku. Kadang akuhanya dapat menangis dan mengadudi depan foto Bunda Elisabeth yangterpampang di meja kamarku. Dalamhening dan diamku, seolah-olahBunda Elisabeth mengajakku untukmengenang saat Tuhan melawat danbertindak ketika Kongregasimenghadapi masa-masa yang sulit.Pada saat itu Tuhan kembalimenyelamatkan Kongregasi dengancara yang tidak terduga danmengagumkan. Tuhan datang danbertindak tepat pada saatnya.Kenangan inilah yang membuatkuberani menatap ke depan lagi denganharapan baru.

Sikap kontemplatifMemandang dengan sikapkontemplatif realita dan keprihatinandunia saat ini, mulai lingkup terdekatsampai lingkup yang luas, apakahselalu kulakukan? Adakalanya akutidak berani memandang realita dankeprihatinan dunia karena tahuberatnya konsekuensi yang mestikutanggung. Aku lalu menertawakandiriku sendiri, setiap hari berdoa: “OPencinta hatiku yang manis, berilahaku bagian dalam dukaMu…”. Namunsaat Tuhan mengajakku untuk terlibatdalam duka-Nya kok aku inginmenghindar dari kesulitan tersebut.Memandang dengan sikapkontemplatif realita dan keprihatinandunia akan menggerakkan seseoranguntuk berbuat sesuatu demikebahagiaan/keselamatan sesama.Hal ini sudah diteladankan olehBunda Elisabeth:

Sudahkah wajahku mengungkapkanwajahnya?

ketika beliaumenerima anak-anak miskin(EG 51-53), melayanipasien di Calvarie-berg (EG 108-109,112), melayani anak-anak panti asuhan(EG 146-149),mendampingi IbuNijpels sampaibertobat (EG 30,31-37), mendoakanBpk. Nijpelssampai bertobat(EG 27, 28, 105).Iman dan kasihyang membarakepada Tuhan membuat BundaElisabeth mampu menemukankehadiran Tuhan di mana-mana, danmengenali Kristus yang menderitaterutama pada sesama yangmengalami kesengsaraan dankesusahan. Sikap hidup kontemplatifBunda Elisabeth mampu membukaharapan dalam hati banyak orang(bdk. Konstitusi psl. 2). BundaElisabeth tidak bisa tinggal diamketika menyaksikan penderitaansesama. Keprihatinan sesama/masyarakat yang ada di sekitarnyamenjadi keprihatinannya. Ia rela danberani keluar dari zona hidup yangnyaman menuju zona hidup yangberesiko. Sikap dan teladan hidupnyamengajakku untuk beranimemandang realita dan keprihatinandunia, dan ikut terlibat dalammenanggapi keprihatinan tersebut.

Cinta yang tulusApakah wajahku mampumemancarkan kasih yang tulus? Tidakselamanya aku dapat mencintaisesama dengan hati yang tulus,karena adakalanya kasihku masih

Page 10: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

10

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

berpamrih.Kadang merasa kecewa kalauperhatian, upaya-upaya yangkulakukan ternyata tidak ditanggapi,atau bahkan ditolak. Ternyata akumasih ingin diakui dan diterima. DariYesus yang tersaliblah BundaElisabeth mengalami cinta yang tanpasyarat. Pengalaman kasih Allah yangtanpa syarat inilah yang telahmendorong Bunda Elisabeth untukmembalas kasih Tuhan dengankasihnya. Aku masih perlu terusberjuang agar dapat mencintaidengan tulus. Nyala api kasih Tuhandi dalam hatiku perlu kupelihara,kukibasi terus menerus, agar dapatberkobar sehingga timbul hasratuntuk membalas kasih-Nya dengankasihku. Kasih akan melahirkan kasih.

Makna yang dalamPlakat sederhana, hadiah parakaryawan ‘Onder de Bogen’ ini,memiliki arti yang sangat dalambagiku. Sebelum Misa SyukurPenutupan Kapitel Umum, kami

utusan dari masing-masing kawasandan Dewan Pimpinan Umum yangbaru sempat berfoto bersama didepan plakat tersebut. Denganberfoto bersama di depan plakat itu,kami diharapkan dan ditantang untukdapat mengisi wajah yang kosongtersebut dengan wajah kami masing-masing, sehingga semangat BundaElisabeth masih dapat dirasakan olehmereka yang kita temui dan kitalayani.“Bunda Elisabeth, doakanlah kamipara pengikutmu agar mampumemancarkan dan menyalurkan KasihTuhan dalam pelayanan dan hidupharian kami. Jadikan wajah-wajahkami semakin layak mengisi wajahkosong yang terpampang di temboktua Biara Induk kami. Dengandemikian kehadiranmu akan tetapdapat dirasakan oleh mereka yangkami jumpai dan kami layani. Bunda,bersamamu kami lambungkan pujian:Dimuliakanlah Nama Tuhan untukselama-lamanya”.

Delegasi Indonesia dalam kapitel umum 2011 di Maastricht, a.l. sr. Krispiani (ketiga dari kiri),berpose di depan plakat Bunda Elisabeth

Page 11: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

11

CB Inter InNomer 62 - April 2012

Kongregasi kita dari sejak awal berdirinya diberkati Allah, dalam mana keselamatan bagi semuaorang diutamakan terutama orang-orang miskin. Persis seperti yang dikatakan Bunda Elisabeth.Bunda Elisabeth merindukan tempat di mana Allah akan diabdi dengan tulus , setia dan sempurna.Itu adalah kata-kata dari seorang wanita sederhana pada jamannya yang merasa memiliki cintabesar, iman, keberanian dan merindukan sebuah tempat baginya dan keselamatan bagi jiwa-jiwa.

Sr. MarichuCultura

Musuan,Filipina

Syukur atas ‘Hari Jadi Kongregasi’ ke-175

Sr. Marichu

Harapan dan kerinduannya akan haltersebut tidak pernah keliru. RohKudus selalu beserta Bunda Elisabethdalam melakukan berbagai cintatanpa pamrih dan belas kasih YesusKristus. Sekarang kita berada padapuncak perayaan 175 tahunkeberadaan Kongregasi. Dengansetulus hati aku berterima kasih danbersyukur kepada Tuhan atas segalapengorbanan, kesetiaan, dankemampuan serta pemberian diri parasuster kita terutama mereka yangtelah mendahului kita ke rumah Bapa.Aku menghormati mereka karenamereka meninggal dalam melayanikongregasi dan Gereja. Aku yakinbahwa mereka juga pernahmengalami begitu banyak pencobaan,penganiayaan, perjuangan danpenderitaan baik di dalam Gerejameskipun demikian ketekunan,kesetiaan dan komitmen merekakepada Allah masih tetap dan tidaktak diukur. Aku terpana oleh kasihAllah dalam diri kita, dan olehkesetiaan-Nya memelihara Kongregasikita. Ungkapan cinta-Nya melalui parasuster dan semangat mereka untuksaling memperhatikan serta keinginanuntuk selalu bersatu denganKongregasi maupun sebagaidukungan meskipun individualismetetap hidup dalam pelayanan padakomunitas dan kerasulan kita.

Gereja Universal sedang mengalami

krisis panggilan dan tak terkecualiKongregasi kita juga menghadapisituasi dan tantangan besar.Terutama Regio Filipina karena dalamtahun 2015, diharapkan menjadiRegio yang mandiri. Kita mengetahuisituasi nyata dalam Kongregasi kitayang mengalami penurunan jumlahanggota dan tidak ada calon yangmasuk. Segala sesuatunya akanmempengaruhi bidang finansial,spiritual, moral dan semua aspekdalam kehidupan religius. Tentu sajakami khawatir, cemas, takut danberlinang air mata, memikirkan masadepan dan membayangkan apa yangakan terjadi. Upaya untuk lebih salingmembantu sedang diusahakan

Page 12: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

12

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

Allah begitu baik,Ia tidak pernah meninggalkan

karya cinta-Nya

sebaik-baiknya demi melestarikanKongregasi kita. Terutama bagi kitapara suster muda situasi tersebutmerupakan tantangan yang sangatbesar. Karena orang-orang percayapada kreativitas, kapasitas, afeksi dansemangat kita!

Tahun YubilePada suatu hari dalam doa di lubukhatiku yang terdalam, aku mencariBunda Elisabeth untuk menceritakansituasi putri-putrinya yang sedangmengalami kesulitan dan bergejolakhatinya. Di lubuk hatiku yangterdalam dia menjawab: “Kongregasiakan merayakan Tahun Yubile-nya,tahun Tuhan. Akhirnya Diamemberkati Kongregasi kita dalamNama-Nya sepanjang segala abad.

Mengapa kalian khawatir jika kaliantahu bagaimana harus percaya?Mengapa kalian khawatir jika kaliantahu bagaimana harus berdoa? Kalianharus selalu ingat bahwa akumemulai karya Tuhan dengan tangankosong, yang kumiliki hanyalahkeinginan besar untuk melayani-Nya,aku mengalami ketidakpantasan,penolakan dan kemiskinan yangbesar, menyewa rumah, menyewasebuah alat pemanas, meminjamsuster dari kongregasi lain. TetapiAllah begitu baik, Ia tidak pernahmeninggalkan karya-Nya. Dia tidakpernah akan berhenti mencintai kitadan mengabulkan semua doa kita.Dia akan memberkati kitaselamanya.... Betapa semuanya itumemberiku inspirasi dan kekuatan

untuk tetap melanjutkan apa yangtelah dimulai Bunda Elisabeth demikemuliaan Allah. Wanita yang kutirudan jalannya menuju Kristus kuikutiadalah wanita pendoa, kontemplatifnamun berjiwa aktif, sebagai pribadiia menjadi berkat bagi orang lain danpeka akan kebutuhan mereka. Kurniaair mata membuatnya maju dalammenuju kesempurnaan; wanitasederhana dan rendah hati, berani,berakal sehat dan mengabdi Tuhansepenuhnya.

Tantangan Gereja masa kiniApa yang secara pribadi kudoakandan kuharapkan yakni bahwa selamadan setelah perayaan 175 tahunKongregasi kita, Saya akanmengenakan senjata dan berbuatseperti Bunda Elisabeth jika akumenghadapi tantangan Gereja jamansekarang dan menghayati hidupreligiusku sebagai suster CB. Hal ituterletak dalam sikap pribadi atauprtobatan yang dibutuhkan untukmengatasi hari-hari yang menantang.Kini aku bebas dari perbudakan dirisendiri. Sebenarnya kita memilikibegitu banyak saran yang otentik danbagus: gagasan, program, visi demikebaikan Kongregasi kita namunsiapa yang akan melaksanakannya?Mari kita terus saling mendoakankarena dalam Dia segalanya akandimungkinkan dan “Jika Ia berbicaradalam hati cinta tidak tinggal diam”.Bunda Elisabeth, doakanlah kami!Santo Carolus Borromeus doakanlahkami!

Page 13: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

13

CB Inter InNomer 62 - April 2012

Aku berada dalam momen yang menentukan hidupku dan aku sedang mengasah sumber dayapribadiku untuk memulai sesuatu yang baru. Aku kembali ke tanah airku yang tak asing lagi bagiku,aku menatap ke depan mencari peluang-peluang. Dalam pencarian wawasan dan arah, sumber dayabatinku merupakan satu-satunya peganganku.Masa transisi ini mengingatkan aku pada kenangan-kenangan 12 tahun (2 kali masa jabatan) dalamDewan Pimpinan Umum.

Sr. Cresencia G.Lagunsad

Davao City,Filipina

Terbang di atas Sayap Elang

Duabelas tahun terakhir tinggal diGeneralat Kongregasi dapatdisamakan dengan sebuah sumuryang dalam di mana aku dapatmemperoleh pengalaman-pengalaman yang bermakna. Tinggaldi Biara Induk dan Provinsi Belandasebagai nyonya rumah selamabertahun-tahun tidak hanyaketerbukaan yang mengagumkantetapi juga tantangan dalampanggilan yang kupilih.

Konfrontasi konkretRealitas bahwa ‘Provinsi Balanda’menua dan tidak ada lagi anggotabaru yang masuk merupakankonfrontasi konkret pertama bagiku.Setiap kematian dan pemakamanmembuatku menjadi ragu akankelangsungan hidup Kongregasi.Jumlah anggota yang bergabungdalam doa bersama dan perayaanEkaristi harian di Kapel Besar semakinmenurun. Kapel yang dahulu biasanyadipenuhi oleh para suster. Bagikukenyataan itu merupakan tanda yangcukup kuat yang membuatku melihatkerapuhan dan sebagai Kongregasiberangsur-angsur memudar dalamsejarah. Dalam kenyataan ini seluruhKongregasi akan menghadapikonsekuensi yang melekat pada fakta-fakta tersebut. Sesungguhnyamengenali konsekuensi dan

mengatasi hal itu secara realistismerupakan tanggung jawab utamadan terpenting ketika kami sebagaiDPU. Menerima kenyataan itumenyakitkan, namun membicarakanhal itu secara terus terang jauh lebihsulit. Sadar atau tidak sadarmelarikan diri lebih menghiburmeskipun kadang-kadang daritindakan penolakan itumendatangkan harapan palsu.

Menerima kenyataan itumenyakitkan,

namun membicarakan halitu secara terus terang

jauh lebih sulit

Akhirnya, refleksi mendalam padarealitas ini membantuku untukmenggali lebih dalam dinamikakelemahan manusia dan potensi-potensi dalam terang undangan Allahakan perubahan yang sedangberlangsung dan kesetiaan dalamperutusan kita.

Menyesuaikan diriSejak aku datang ke Biara Induk,adaptasi terhadap cuaca dingin selalumenyiksaku. Orang yang datang darinegara tropis cuaca dingin selalumerupakan realitas yang menentukan

Page 14: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

14

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

segalanya. Meskipun dirikudibungkus rapat-rapat, udara dingintetap saja menyebabkan banyakketidaknyamanan fisik yangmengharuskan aku memberiperhatian ekstra. Ketika selamamusim dingin aku berada di Genera-lat di Onder de Bogen, aku lebihsering tinggal di rumah daripadakeluar rumah yang harusmembutuhkan keberanian melawandingin.Beberapa rutinitas perawatan ekstradiri sendiri untuk melawan dinginmenjadi bagian dari kehidupansehari-hari. Ketika pertama kalimengalami hujan salju dan ‘WhiteChristmas’ hal itu tidak lagimenggembirakan!Menyesuaikan diri di dibidang lainbagiku tidak ada masalah. Menjadikrasan merupakan suatu kenyataankonkret dimana kreatifitasmemainkan peranan. Misalnyaakomodasi yang sederhana danramah menyediakan ruang untukmerawat diri.Kamar tidurku terletak di ujung salahsatu ‘bangunan-dalam’ di lantai

empat dengan jendela yang tinggi dibawah atap.

Keheningan yang merasukKeheningan di bangunan sayap itumenguntungkan dan pemandangandi atas atap di sekitar kebun tetanggamenakjubkan. Keheningan yangmeresap selalu merupakan berkatapabila aku rindu akan kampunghalamanku dan bila aku lelah dariperjalanan panjang. Situasi inimenjadi kesempatan untukmemperdalam kehidupan batinkusendiri. Jika aku berada di kamarku,alat pemanas merupakan sahabatkuyang baik. Aku bebas mengaturtemperatur/suhu yang sesuai dengankebutuhanku sendiri. Dalamkeheningan malam yang dingin dinegeri orang, kamarku menawarkankenyamanan dan kehangatanbagaikan rahim seorang ibu. Kadangkala aku merasakan kembali ke dalamrahim ibuku sendiri, aman danterlindung. Baru sekarang aku merasaberuntung atas pengalaman itu, danmenganggap itu semua sebagaipersiapan bagiku untuk lahir kembali.

Pengalaman serupaAda banyak pengalaman serupalainnya yang juga merupakan sumberinspirasi, refleksi kritis, kekuatanbatin dan daya tahan dalam panggilanhidup yang kupilih. Biara Induksebagai rumah basis, merupakan batuloncatan menuju kawasan luar diseluruh Kongregasi. Undangan untukpertumbuhan yang menyakitkan danmelepaskan genggaman merupakanpendorong. Di sini aku mengenalpotensi-potensiku sendiri untukmembuat pilihan sehubungan denganhidup atau sibuk dengan kematianpanggilan demi pelayanan yangrendah hati. Sesungguhnya

Sr. Cresencia sedang mempersiapkan perutusanya yang baru

Page 15: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

15

CB Inter InNomer 62 - April 2012

kepemimpinan sebagai ekspresipelayanan bukan manipulatifkekuasaan dan otoritas dalam namaTuhan pada kenyataannya tetapsamar-samar. Usahaku sendiri untukkeutuhan dan makna kehidupanmerupakan tuntutan yang jelas.Pengalaman penerimaan danpenolakan saling menyatu danmerupakan bagian keaslian hidupdalam komitmen, sehingga membuatkeduanya menjadi penting dalamseluruh proses pemberian diri.Namun jangan sampai melemahkankomitmen inti. Dalam banyak halpercaya diri bahwa dicintai dandipeluk Allah lebih penting daripadaperasaan yang menyesatkan bahwamerasa diteguhkan oleh orang lainatau kepedihan atas penolakanmereka. Integritas selalumembebaskan kita di tengah-tengahrealitas kehidupan konkret.

Dikandung kembaliSingkatnya dalam masa jabatan 12tahun, aku menyadari dirikudikandung dan dilahirkan kembalidengan kepercayaan sepenuhnya akanKehadiran Cinta yang selalu akan adabagiku. Untuk tujuan apapun, akuhanya tahu jauh di dalam bathinkuaku sedang dibimbing untukmencapai tujuan tersebut. Sayamemiliki perasaan yang dalam, sayamerasa dibawa terbang di atassebuah sayap Elang, baik itumembumbung tinggi atau menukiktajam. Ketinggian dan gaya tersebuttidak ada bedanya lagi. Kepercayaandan keamanan dalam kekuatan sayapElang dan cara-cara membawakudidasarkan pada kekuatan cinta dankesetiaan Elang sendiri. Percayakepada Elang aku terus menerusmenyelidiki mimpi yang ada dalamperspektif. Setiap saat dari seluruh

penerbangan itu memiliki, masa lalu,sekarang dan masa depan yang masihditulis pada bintang-bintang di luarcakrawala tetap satu.Hidupku memang sebuah proyekyang terus menerus berlangsungbersama Tuhan yang hidup danpenuh cinta. Cara-cara Allah dalammembantuku menapaki jalan hidupkutak henti-hentinya membuatkuterpesona. Dan pada tahun akbarYubile ini, aku terus mewartakankebesaran dan keajaiban Tuhandalam hidupku!

Di depan SalibAku berlutut di depan salib

Bersyukur kepada Yesus yang membiarakan aku ambilbagian dalam penderitaan yang Ia terima dengan reladan memberi hidup baru kepada semua pengikut-Nya.

Itulah yang aku butuhkanuntuk menjadi terinspirasi dan terdukung

setelah hari-hari yang melelahkanyang membuatku merasa sendirian dan kelelahan.

“Itu tidak benar”, sabda Tuhanku.“Kau tidak pernah sendirian.

Aku ‘bergulat’ mempertahankan engkau*

Aku cinta, peduli, dan melindungi engkau.”

“Mari ikuti Aku,” kata-Nya.“Ampunilah mereka seperti aku mengampunimu.

Cintailah mereka seperti Aku mencintaimu.Jangan takut, Aku selalu bersamamu.”

* bdk. Keluaran 14:14

Sr. Agnes Ofelia SimbilloQuezon City, Filipina

Page 16: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

16

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

Sumber Air kehidupan adalah Tri Tunggal; Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Dunia tidak maumenerima Yesus. Ia disalibkan dan di sisi lambungnya-Nya ditikam dengan tombak. Dari luka-Nyamengalir air dan darah. Dengan penuh kasih Bunda Elisabeth memeluk Yesus yang tersalib dan airitupun mengaliri dirinya. Air itu tidak dapat berhenti, dan mengalir dalam diri kita juga. Karena aliranitu banyak perubahan yang terjadi dalam diriku. Aku merasakan cinta, kekuatan dan kegembiraan.Kini aku ditanya tentang refleksiku pada tahun-tahun terdahulu.

Apa makna air kehidupan bagiku?

Sr. Anita LiemTian Nio

Maastricht,Nederland

Dulu aku masihmempunyaisemangat dankekuatan. Itudibutuhkankarena memangbanyak dimintadariku. Akumengabdikandiriku lebihbanyak padapekerjaan daripada melibatkandiri di bidangrohani. Dari harike hari aku men-cinta sesamaku.Aku serbagunadan ringan

tangan. Ketika saya tinggal diluarkomunitas, disamping 8 jam bekerjaaku masih mempunyai pekerjaanmembersihkan rumah, memasak,mencuci, menjahit dan berbelanja.Pada waktu itu aku juga banyakmenerima tamu dari luar negri danmereka senang menginap dirumahku. Aku sangat sibuk tetapi akutidak mau kehilangan emas itu. Akusenang menerima tamu.Bagaimanapun juga pada suatu saataku menjadi tua dan tidak dapatmelakukan apa yang saya inginkan.Aku harus membuat pilihan. Kembalike Indonesia atau ke Onder de Bogen.

Aku memilih kembali ke Onder deBogen karena di sini aku memulaidan di sini pula aku akan mati.Sebagai suster tua aku akan membuatrosario untuk di kirim ke missi,walaupun sesungguhnya aku lebihsenang main musik. TetapiAccordionku kutinggalkan di novisiatdi Indonesia dan Afrika dan gitarkukuberikan kepada tetanggaku.Sekarang aku dipinjami keyboard olehStephanie. Memoriku masih baik.Sekarang aku ingin memperdalamhidupku bersama Allah dan dalamKongrgasi. Dengan kata lain menggalilebih dalam batinku. Sekarang akumemiliki waktu lebih banyak daripada sebelumnya. Buklet dan surat-surat dari Dewan Pimpinanmemperkaya hidupku. Untuk itu akusangat bersyukur dan berterima kasih.Aku tidak membutuhkan komputer.Otakku masih bekerja dengan baik.Orang-orang muda tentu saja harustahu tentang komputer demipekerjaan mereka. Kita kan tidakmembutuhkan itu!? Kebanyakan darikita sudah berusia 80 tahun lehih dansudah berdiri dengan satu kaki diliang kubur! Bagiku itu hanyalahstatus. Tetapi terserahlah kepadamasing-masing harus tahu sendiri.Lihatlah kekayaan di sekitar kitadimana kita hidup di sini.Demikianlah kuakhiri refleksiku.

Air pemberi hidup mengubahkehidupanku

Page 17: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

17

CB Inter InNomer 62 - April 2012

Tugas pelayanan kerasulan di Palembang tidak kurasakan sebagai pekerjaan berat, apalagi sebagaibeban. Tersitanya waktu, tenaga, dan pikiran, terlalu kecil dibandingkan dengan kebahagiaan batinatau hiburan rohani yang dianugerahkan Tuhan kepadaku. Biasanya buah dari jerih payah barumuncul sesudah aku pindah ke tempat lain, tetapi kali ini mungkin karena benih sudah kutanamsejak lebih dari 8 tahun yang lalu, maka hasil panen sudah mulai tersembul kecil-kecil, misalnya:pribadi yang semula merasa nestapa, berubah jadi relatif bahagia, sejahtera. Jiwa-jiwaterselamatkan. Keluarga retak kembali bersatu. Entah didorong oleh angin apa, jumlah mereka yangdiselamatkan kian bertambah banyak. Mereka saling kenal, menjadi akrab, dan rupanya sama-samamerindukan sering saling bertemu.

Sr. Arini SriSukartiJakarta,

Indonesia

Terang dan Garam

Susteran CB yang berupa rumahbesar di pinggir jalan besar pula,memilik aula yang cukup luas dancocok untuk aneka kegiatan. Memangitulah yang diinginkan susterpendahulu, yaitu rumah bukanlahuntuk dinikmati sendiri, melainkanuntuk dipersembahkan kepadaTuhan, melalui pelayanan bagisiapapun yang perlu kami bantu.Disitulah anak-anak Tuhan tekunberkumpul. Disitulah pribadi-pribadibisa memuntahkan sampah hati,dengan harapan akan pulang kembalike rumah dengan lega. Merekaberkumpul untuk mendengarkanFirman Tuhan, berdoa,berdialog, hingga tibalah suatu hari,24 Februari 2008, begitu banyak yangdatang. Mereka bersepakat mau rutindatang, secara berkala, danmembentuk diri menjadi satukelompok.

TEGARMerekapun mengusulkan sejumlahnama untuk kelompok, dan akhirnyadisepakatilah salah satu nama, yaitu:TEGAR. Maksud mereka: teguhdalam iman kepada Tuhan. Tetaptegar menghadapi badai dangelombang kehidupan. Di samping

itu TEGAR juga mereka maksudkansebgai kependekan dari semboyan“TErang dan GARam.Begitulah mereka berhasratmewujudkan diri sebagai “Terang danGaram” bagi sesama. Mereka adalahkaum muda dan keluarga-keluargamuda. Semuanya ingin berlindungkepada Hati Yesus. Akhirnyadiputuskannyalah 1 Juni sebagaiHUT TEGAR, karena bulan Juni saratakan peringatan Hati Yesus. Merekajuga menyatakan bahwa mencintaikongregasi suster CB, maka merekajuga mulai bergerak,berusaha mengenal suster CB.

Kebersihan dan kerapihanTEGAR mulai berkegiatan secarasederhana, meneladan Santo CByang menurut kisahnya dalaminternet, cinta akan kebersihan &kerapian gedung gereja. Berdasarkanalasan itu beberapa gereja merekadatangi, untuk mereka bersihkan.Bangku, lantai, almari, pot bungakuningan, buku-buku bisa kembalibersih dan mengkilat atau palingtidak lebih baik daripadasebelumnya. Secara organisatoris,TEGAR berkiprah di sebuah dekenat,artinya para anggotanya berasal dari

Page 18: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

18

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

Perpisahan dengan ‘TEGAR’

lintas paroki dalam 1 dekenat. Darisejak awal berdirinya merekamenyadari akan kebutuhan akantuntunan. Para pengurussudah menhadap Bapak UskupAgung Romo Deken untuk mohonseorang romo menjadi moderator.

Ketika suster provinsial CBberkunjung ke Palembang, merekajuga dengan mantapbersemangat memperkenalkan dirikepada beliau. Beliau jualah yangmenyentilku agar menulis tentangTEGAR.

Cita-cita setinggi langitSetinggi langit impian TEGAR, sepertifatamorgana, tak mungkin tercapai.

Yang terpenting mereka mencapaikeselamatan jiwadan kesejahteraan

Mereka membayangkan cita-cita: semua manusia terselamatkan.Itulah ringkasan visi sederhanamereka. Untuk itu merekamenekankan agar TEGAR selalu dansenantiasa berupaya memperdalampengetahuan, memperluas wawasaniman. Kalau dari kelompok Bina PanggilanHidup (BPH) Yogyakarta telah lahirimam2, bruder, suster, dan keluarga-keluarga yang sungguh katolik,kenapa ‘Tegar’ tidak? Sayang,kendala TEGAR jauh lebih besardaripada BPH Yogya. Di sampingdukungan dari bapak uskup agung &pejabat Gereja lainnya, ada rintangandi sepanjang perjalanan ke depanyang bersifat tidak kristiani dansangat kuat. Sesaat kukira TEGARakan buyar ketika aku pindah, tetapiternyata tekad dan semangat merekabagai banteng. Seperti pengalamanbunda Elisabeth waktu mau mulaiberkarya di “Calvarieberg”, mendapatbegitu banyak godaan, begitu pulaTEGAR. Ternyata hingga kini, dalamtuntunan romo moderator merekamasih eksis.Ketika kukatakan: “TEGAR tidak harusberada sebagai kelompok”, merekamenyahut: “Selama Tuhan masihmengijinkan, kami mau tetap ada”.Bagiku tak perlu ada keharusan. AdaTEGAR atau tidak, sama saja. Yangpenting semoga saja pribadi-pribadimereka menggapai keselamatanrohani-jasmani. Walau di dalamnya,tetap kumeteraikan kerinduan: adaaspiran muncul darinya. Mudah-mudahan dengan pendamping baru,TEGAR tumbuh, maju, berkembang,saling membantu, memperluascakrawala keimanan.

Page 19: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

19

CB Inter InNomer 62 - April 2012

Aku menjadi pilihan

Sr. Joannitavan der Meer

Maastricht,Nederland

Sejak masih sangat muda, aku merasa bahwa Tuhan memanggilku. Terutama sejak aku menerimakomuni pertama. Aku begitu tersentuh oleh kasih Allah yang tidak pernah meninggalkanku. Ketikaberusia 19 tahun aku boleh mendaftarkan diri dan pada usia 20 tahun aku berangkat ke Maastricht.Pada waktu itu tahun 1935. Sebelum aku berangkat ke Maastricht dari Rumah Induk aku menerimabuku kecil yang bagus tentang Bunda Elisabeth pendiri Kongregasi dan dua doa: O Pencinta hatikuyang manis dst, dan yang kedua: “O, Surya Illahi turunlah ke dalam hatiku. Agar tertusuklah akuoleh cahaya kasihmu”. Aku tersentuh oleh cahaya cinta itu. Sehingga aku tidak dapat lagi tanpaCinta Allah dan kehadiran-Nya.

Sr. Joannita sedang menikmatikeheningan di kamarnya

Aku ingin mengerjakan danmelakukan segalanya agar akusemakin dekat dengan Cinta Allah.Selama 75 tahun hidup membiara akumelaksanakan berbagai tugas denganpenuh cinta dan pengabdian. Cintakuyang kuat pada Kristus membuat akubersedia melakukan apa saja demikeselamatan jiwa-jiwa dan pertobatanorang - orang berdosa.

Banyak tugasDalam kurun waktu puluhan tahun ituberbagai tugas aku laksanakan, antaralain tugas di: pelayanan orang sakit,kapel sebagai koster, resepsionis,penerima tamu, dan bertugas dikamar jahit. Dalam kehidupanreligiusku aku dapat mengabdikandiri dengan berbagai macam cara.Aku merasa bahagia boleh bekerja dikebun anggur Tuhan ini. Pada saat iniaku masih dapat melakukan sesuatuuntuk misi.Tahun-tahun terakhir ini sangat sulitbagiku. Mengapa? Karena akumerasa tidak dimengerti dan merasadilupakan. Lagi-lagi cinta Allahkurasakan, saya tidak harusmenanggung derita sendirian.Bukankah Sang Mempelai Priaterkasih berjanji dan mengatakan:“Aku akan bersamamu” Namamutelah tercantum dalam telapak

tangan-Ku.Masih ada banyak yang dapatdiceritakan dalam hidupku tetapi akuakan hidup dari hari ke hari bersamaKristus yang semakin dekatkehadiran-Nya dan aku ingat akankata-kata Bunda Elisabeth: “O, SuryaIllahi turunlah ke dalam hatiku. Agartertusuklah aku oleh cahayakasihmu”.

Page 20: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

20

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

Kamping rohani bersama anak-anak muda

Sr. Hedwig WigiAstuti

Maastricht,Nederland

Kamping adalah kegiatan rutin tahunan yang diadakan untuk mengisi liburan musim panas sekolah-skolah di Nederland. Bagiku tahun ini sungguh istimewa karena aku mengikuti camping 2 kelompokyang sangat berbeda. Pada tanggal 11 s/d 15 Juli 2011 aku mengikuti Meidenkamp yang diadakanoleh keuskupan Roermond. Meidenkamp ini adalah kamping untuk anak-anak perempuan usia 12-17th. Pada waktu itu peserta kamping berjumlah 24 anak, 9 pendamping, termasuk aku dan Sr Juli dariKongregasi Petrus Klaver, 1 pastor dan 5 ibu staf dapur.

Pada tanggal 16 s/d 21 Agustus 2011,Sr. Leocardia dan aku mengikutiJongenskamp yang diadakan olehkelompok “Zaterdag Middag Club”dari Sittard. kamping ini khususuntuk anak laki-laki usia 6-16 thdengan pendamping usia 17-25 th.Peserta Meidenkamp berjumlah 39orang, peserta Jongenskampberjumlah 78 orang terdiri dari 65anak, 1 pendamping, 1 pastor, 1frater, 8 ibu dan 2 suster. Perbedaanantara Meidenkamp dan Jongenskampbukan hanya pesertanya tetapi jugatempat kampingnya.

Pengalaman dalam MeidenkampMeidenkamp untuk anak perempuandan Jongenskamp untuk anak laki-laki.Meidenkamp diadakan di biara suster“Arme Kindje Jezus” (Sang Timur) diSimpelveld. Ruang makan para susteryang cukup besar diubah menjadiruang tidur bagi anak-anak. Semuaanak tidur dalam satu ruanganmenggunakan ‘slapzaak’ (kantongtidur) yang mereka bawa masing-masing. Sedangkan Jongenskampyang diadakan di tempat perkemahanpramuka di Kessel-Eik (Belgia), anak-anak dan pendamping pria tidur ditenda, sedangkan ibu-ibu dan sustertidur di dalam rumah. Saya tidakakan menceritakan lebih lanjut

tentang Jongenskamp tetapi tentangpengalaman saya dalam Meidenkamp.

Bahasa BelandaDalam tahun 2010 saya mengikutiMeidenkamp (kamping untuk anakperempuan usia 7-12 th), sebagai stafdapur. Karena Bahasa Belandakumasih sangat terbatas, tugas di dapurmenjadi kesempatan berharga bagikuuntuk latihan berbahasa Belanda danmengenal anak-anak. Tahun ini parapendamping memintaku untukmasuk dalam staf pendamping dantim katekese bersama Pastor Pierikdan Sr Juli. Tugas yang tidak mudahkarena aku harus terlibat dalamseluruh kegiatan dan ikutmerencanakan acara katekese. Sejakbulan November 2010, panitia sudahterbentuk dan mengadakan beberapakali pertemuan untuk pembekalanpara pendamping, sehinggapersiapan kamping cukup matang.Berhubung semuanya dalam BahasaBelanda aku membutuhkan banyakwaktu untuk mempersiapkan diri.Namun demikian, aku masih tetapmerasa tegang ketika acara kampingtiba saatnya.

Tidak mudahHari pertama, aku menjelaskankepada Pastor Pierik tentang acara

Page 21: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

21

CB Inter InNomer 62 - April 2012

misa yang telah Sr Juli dan akusiapkan, khususnya tentang doaumat. Waktu itu Pastor Pierik sulitsekali menangkap penjelasanku.

Orang tidak selatu memahami apayang kumaksudSpontan dia berkata, “Betapa sulitberkomunikasi diantara kita, suster”.Akhirnya kujelaskan dengan peragaan,sehinggga pastor sungguh-sungguhdapat memahami apa yangkumaksud. Peristiwa tersebutmembuatku berkecil hati dan merasabetapa terbatasnya kemampuankusaat ini, padahal selama 5 hari akuharus bekerjasama danberkomunikasi dalam BahasaBelanda. Setiap pagi kubuka haridengan doa mohon kemampuan yangaku butuhkan untuk mendampingianak-anak. Dalam melaksanakanperutusan ini aku hanya bisamenggantungkan diri pada Tuhan.Untung aku masih dapat mengikutiseluruh acara dengan baik. Akhirnyaaku hanya bisa bersyukur danmengalami bahwa aku hanyalah alatyang siap sedia dipakaiNya. Tuhanmemberiku kemampuan yang dapatmembuatku dekat dengan anak-anak.

Poco-pocoDalam salah satu acara workshop,para suster komunitas Stella Marisdiundang untuk memperkenalkan“Angklung dan Poco-poco”.Sr. Floriana dan Sr. Leocardiamemperkenalkan Angklung,sedangkan Sr. Josephine dan akumemperkenalkan Poco-poco. Merekasenang dengan acara ini. Setelahworkshop, hari berikutnya kamimeneruskan latihan Poco-poco karenaanak-anak ingin menampilkan Poco-poco sebagai ucapan terima kasihkepada orang tua mereka. Orangtua

senang melihat anak-anaknya bisamenari Poco-poco. Mereka jugaheran, ternyata suster bisa mengajarianak-anak menari seperti itu.Aku terkesan dengan ungkapan salahsatu staf dapur yang baru pertamakali mengikuti kamping ini. Iamengungkapkan bahwa dalamusianya yang hampir 80 th padaawalnya ia merasa berat bertugasmenyiapkan makanan untuk sekianbanyak orang. Tapi setelah mengikutiacara-acara yang diselenggarakan, iamengatakan, “aku mengalami liburanrohani, tahun depan aku maumembantu lagi”. Memang benar,kamping ini lebih banyak kegiatanrohaninya. Setiap pagi acara dibukadengan senam, doa pagi dan makanbersama. Acara selanjutnya: Ekaristi,permainan, makan siang, katekese,makan malam, mempersiapkanbacaan, lagu-lagu dan doa umatuntuk Perayaan Ekaristi hariberikutnya. Sebelum tidur acaraditutup dengan doa penghormatankepada sakramen Maha Kudus. Anak-anak juga mendapat kesempatanuntuk mengaku dosa secara pribadi,hal yang sudah jarang dilakukan disini.Sudah 2 tahun kamping diadakan dibiara suster Sang Timur, tujuannyaadalah selain rekreasi jugamemperkenalkan kehidupan rohanidan religius kepada anak-anak.Suasana biara sangat mendukungtujuan tersebut. Pada kesempatan itujuga diadakan acara khusus berdialogdengan para suster, agar merekamempunyai gambaran tentangkehidupan membiara. Selain itu,Bapak Uskup juga datang berdialogdengan anak-anak memperkenalkanhidup menggereja. Tanggapan orangtua dan anak-anak terhadap kampingini sangat bagus. Tahun ini jumlah

Page 22: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

22

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

Sr. Mma

Sr. Hedwig di antara kaum muda

peserta Meidenkamp lebih banyakdaripada tahun lalu. Keuskupan inginmeneruskan program ini, tapiternyata tidak mudah untukmendapatkan biara yang bisamenampung anak-anak. Kami sangatberuntung selama 2 tahun biarasuster Sang Timur bisa menerimakami dan anak-anak. Tahun-tahunberikutnya kemungkinan besar biaraSang Timur tidak bisa menerimakami lagi. Hingga saat ini panitiamasih mencari lokasi kampingtersebut. Mereka berharap kampingtahun depan dapat diadakan di biaraOnder de Bogen, Maastricht. Aku punberharap demikian, meskipunkemungkinan itu sangat kecil. Adabanyak pertimbangan untuk

menerima mereka di Onder deBogen.

Hidup religiusSejak pertama kali mengikuti kampingini, aku telah merindukan hal itu. Inikesempatan yang bagus untukmemperkenalkan kembaliSpiritualitas dan Kongregasi kepadakaum muda di sini. Semoga harapanitu dapat terwujud. Semoga namaTuhan dimuliakan dan sesama diabdidengan tulus ikhlas melalui kehadiranpara suster di sini.

Page 23: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

23

CB Inter InNomer 62 - April 2012

Kerasulan kasih

Komunitas Sengerema adalah sebuah komunitas multikultural dengan tujuh anggota yang berasaldari Indonesia, Belanda ,Tanzania, Kenya, Kongo. Komunitas kami cukup harmonis, berkatketerbukaan, toleran, respek, satu sama lain, pemimpin komunitas yang bersifat keibuan, dan dapatmenciptakan kebersaamaan. Suasana hangat seperti ini tidak hanya terjadi di biara saja. Misalnya:Di Bustani C ada 4 anak yang tinggal di sana. Mereka adalah anak-anak yang dibuang. Merekakini berusia antara 3 dan 7 tahun dan semakin bertumbuh menjadi dewasa serta merasa bahwamereka merupakan bagian dari kami. Bustani C terletak tidak jauh dari rumah sakit.

Sr. Marie JoséVoeten

Sengerema,Tanzania

Oleh karena itu jika ada pastor yangdirawat di rumah sakit, keluarganyadapat tinggal di Bustani C tersebut. Disana mereka dapat memasak,menjediakan makanan dan kadang-kadang mereka juga menginap dirumah ini. Kami berbagi suka danduka. Ketika pasien sembuh kami ikutgembira, dan duka, jika pasienakhirnya meninggal.Sesekali komunitas kami mempunyaianggota sementara. Tahun yang laluada dua suster yang belajar diUniversitas St. Augustin di Nyegezi,Mwanza, untuk mendapatkan gelarsarjana di bidang pendidikan. Merekadatang untuk praktek mengajar disekolah St. Caroli dan tinggal bersamakami selama dua bulan. Setelahbeberapa waktu mereka seperti salahsatu dari anggota komunitas kami,mereka ikut ambil bagian tugas gilirandoa dan melakukan tugas-tugas kecildi komunitas. Baru-baru ini seorangperawat muda, yang kelak setelah diamendapatkan pengalaman di rumahsakit, diharapkan menjadi instruktorklinis di sekolah keperawatanSengerema, selama dua bulanpertama dalam pekerjaannya,sebelum dia mendapat tempattinggal dan memasak sendiri iamakan di komunitas bersama kami.Sengerema clinical officers training,tidak jauh dari biara kami. Salah satu

suster kami adalah mahasiswa tahunke-2 di sana. Ia adalah salah satu darisekitar 350 siswa di antara merekaada 30 suster, 3 pastor dan 1 bruder.Terutama di akhir pekan dua atau tigaorang bergabung untuk makan,minum dan menonton televisi.Mereka merasa krasan di rumahkami, dapat beristirahat dan rileks,beberapa menit, sebentar bisa keluardari kamar yang kecil dan padat dariperguruan tinggi mereka.Dua minggu yang lalu, Sr. Elisabethdari Dodoma St. Gemma Galgani,mahasiswa COTC, harusmemperbaharui kaul. Dia bertanyakepada kami apakah kami bersediamewakili pemimpin biaranya. Tentusaja kami bersedia. Perayakan Ekaristidiselenggarakan dikapel kami. Sr.Hanna menerima pembaharuan kauldari Sr. Elisabeth, sementara kamiberdua menjadi saksi. Paduan suaraoleh para religius dari berbagaiKongregasi. Setelah perayaanEkaristi dilanjutkan dengan makanbersama: para suster, pastor parokidan asistennya. Pastor paroki, PastorAdrian mengungkapkanpenghargaannya atas keramahan danhospitalitas biara CB. Berbicaratentang berbagi spiritualitas kita, halini adalah cara kami yang sederhanauntuk berbagi spiritualitas kita.

Sr. Marie José di depan pintumasuk R.S. Sengerema

Page 24: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

24

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

Koen CauberghsMechelen,

Belgia

Para suster CB selama 25 tahun tinggal di Vanderschrickstraat di St.Gilles. Tepat sebelum liburanmusim panas kami mengadakan salam perpisahan. Kami masih sempat berbincang-bincangdengan Sr. Karita Suharti. Ia dari Indonesia ke Belgia untuk melaksanakan perutusannya. Denganwajah yang berseri-seri dan ceria ia selalu tersenyum.

‘Open House’ siap mendengarkan

Provinsialku di Indonesiamengutusku ke sini, aku sendiri tidakmemintanya. Aku mengenal Belgiahanya dari peta saja, jadi sangatdangkal! Di Indonesia aku mengajardi SMA. Aku harus meninggalkansegalanya, famili, tanah air dan parasuster. Kedatanganku di sini sebagaiungkapan iman dan kepercayaanku.

HarapanSaat itu Mgr. De Hovre sangatmerindukan di kawasan ini adakomunitas suster yang berbahasaBelanda. Karena itu Pastor WillyDelbeke dan Uskup memintaKongregasi kita via komunitas Leutuntuk merealisasikannya. Akhirnyaakulah yang diutus ke Sint. Gilles.Pada tgl. 18 Oktober 1986, aku datangke sini dengan penuh keyakinanbahwa jika Allah memanggilku, Diapasti akan membimbingku.

Kebebasan sejatiSemula aku tinggal di Merodestraatdengan tiga pater dari Ordo WhitePater. Sendirian sebagai suster hidupdi antara orang-orang, aku harusmembiasakannya. Tetapi itu jugamerupakan rahmat karena akumerasakan kebebasan sejati. Kecualiitu aku juga harus menemukan danmempelajari segala sesuatu. Setiapsore ke luar rumah dengan peta ditangan untuk mengenal jalan-jalandan taman tempat bermain. Kadang-

kadang aku tersesat.

Aku menerima keterbatasankuKetika itu aku masih harus belajarBahasa Belanda di Sekolah DasarLeut, selama 3 tahun dan di Hasseltsetahun. Aku harus menerimaketerbatasanku. Bahasa Belandakubelum baik aku sudah harus pindahke Brusel. Di sini, di luar rumah, tidakseorangpun berbahasa Belanda,namun aku tetap belajar bahasaBelanda. Setelah 7 tahun di Brussel,aku belajar Bahasa Perancis untukpemula dan belajar Bahasa Inggrissedikit agar bisa berkomunikasidengan masyarakat Filipina di sini.

KumuhSetahun kemudian aku pindah keJalan Vanderschrick, no. 103. Dirumah ini banyak pekerjaan yangharus diselesaikan, karena bangunankumuh dengan bau yang tak sedap.Situasi itu justru memberikusemangat untuk membersihkan danmengerok dinding yang sangat kotor.Dengan bantuan Para suster dari Leutdan relawan dari lingkungan, akhirnyarumah itu layak dihuni. Ketika kamimenerima para gelandangan,sebenarnya rumah kami belum siap.Di sini kami benar-benar tidakdikenal. Tetangga kami berasal dari,Maroko, Kongo, Polandia, Armeniadan Italia. Para suster dari Belandadan Indonesia. Kami mulai dengan

Page 25: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

25

CB Inter InNomer 62 - April 2012

Perpisahan dengan paroki Sint-Gilles di Brussel

* Dengan izin dari Pastoralia, majalahbulanan Keuskupan Agung Mechelen-Brussel

menyapa tetangga di jalan dan salingberkunjung. Ketika kapel dan rumahkami diberkati, pada tgl. 25 Maret1988, pesta Maria menerima kabarGembira, mereka juga kami undang.Setiap hari Rabu sore kami menerimaanak-anak yang tidak memiliki tempatbermain.

Pendengar yang baikTugas utamaku pastoral,mendengarkan orang-orang yangdatang ke rumah, merka ada yangminta makan, ada juga yang mintatempat tinggal. Kecuali itu sebagaikatekis di paroki aku menerjemahkanpengalaman imanku dalam situasikongkret. Hingga kini, hidupku tidakpernah membosankan karena setiaphari ada saja sesuatu yang baru danberbeda. Pada musim panas banyakkelompok kamping musim panasyang diadakan bagi anak-anak yangtidak memiliki acara liburan.Kelompok itu kecil pesertanya palingbanyak 15 anak. Kamping itumerupakan kegiatan multikultural danmultireligius. Dalam kegiatan itu akumembimbing mereka dan aku banyakbelajar mengenai peraturan sosial,anak-anak belajar saling mengenaldan menerima satu sama lain. DiKemudian hari kami merencanakanliburan semacam itu bekerja samadengan organisasi relawan: ‘A place tolive’.

PastoriAku akan kembali ke Leut dan tinggaldi pastori bersama dua suster yanglain. Sebelumnya para suster tinggaldi puri/kastel. Leut sangat pentingbagi Kongregasi karena ElisabethGruyters Pendiri Kongrgasi kamiberasal dari sana!Para suster CB telah meninggalkanBrussel dan masyarakat Brazil di

Brussel berjanji untuk melanjutkanspiritualitas ‘Open House’.

Saya bahagia dan bersyukur bahwamasyarakat Brasil mengambil alihsesuatu yang telah kami mulai.

Demikianlah, kesaksian Sr. Karita.

Masyarakat Brasil di Brusselakan melanjutkan spiritualitas

‘Open House’

Page 26: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

26

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

Ajarilah aku terlibat dalam hati

Sr. Godefridavan der Heijden

Maastricht,Nederland

Menyelenggarakan Kapitel berarti mengadakan refleksi atas keberadaan kita sebagai Kongregasi,pada masa sekarang dan masa mendatang. “Semoga hati kami bernyala-nyala karena cinta, buatlahkami cakap dalam pengabdian-Mu.” EG.39. adalah tema kapitel 2011. Bagaimana aku dan juga parasuster yang lain mempersiapkan diri untuk itu? Dalam kelompok-kelompok kecil di komunitas-komunitas diadakan renungan dan refleksi serta pembicaraa-pembicaraan mengenai hal itu. Tetapiapa yang harus aku lakukan? Apa yang masih bisa aku lakukan? Secara fisik sangat sedikit yangdapat aku lakukan atau bahkan tak dapat melakukan apa-apa, tapi aku masih selalu dapat berdoadengan bantuan dan bimbingan Tuhan. Ajarilah aku untuk dapat terlibat dalam hati. Karena haltersebut menyangkut diriku dan komunitasku!

Aku mencari petunjuk dalamkehidupan Bunda Elisabeth,konkretnya aku akan mencoba setiaphari merayakan Ekaristi denganpenuh kesadaran. Bagaimana BundaElisabeth melakukan hal ini?Dari tahun 1820 s/d tahun 1836, diaberdoa, dan pada tanggal 15 Agustusdalam perayaan Misa Agung, iamenerima jawaban YA dari surga.Dari sanalah kita merasa Kongregasidimulai. Sebelum ia memberanikandiri untuk memperkenalkan dirikepada Deken Van Baer ia menghadiriperayaan Ekaristi! Pada awalKongregasi di biara kita belummemiliki kapel. Para suster selalupergi ke gereja paroki. Baru padatahun 1844 Bunda Elisabeth menulis,

Allah yang baik menghendaki bahwakita harus tinggal di rumah yang lebihbaik, kemudian ada pembicaraanmengenai tempat hening untukberdoa, yakni sebuah kapel. Dan padatahun 1845 pada tanggal 11 Novem-ber, Misa pertama diselenggarakan disana dan dirayakan secara meriahdan khidmat. Sebagaimana hal itudiceritakan oleh Bunda Elisabethsendiri. “Betapa gembira hatikumemiliki kebahagiaan besar ini!”Sebelum tahun 1845 upacarapengikraran prasetia para susterselalu diselenggarakan di gerejaparoki yakni Gereja St. Servaas.Ketika masih hidup, Bunda Elisabethmenulis bahwa bapa pengakuannyamenyarankan agar ia menghadiri

Page 27: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

27

CB Inter InNomer 62 - April 2012

Misa Kudus setiap hari supayakehidupan yang penuh semangatsungguh-sungguh dapat dicapaikembali! (EG.104) Sebelum pestapertobatan St Paulus, ia menulis: “…Kami akan menghormati Rasul besarini dengan menerima Komuni Kudusbersama seluruh anggota komunitaskita”. Agar ia membantu kita berdoauntuk keselamatan Gereja Kudus.

Dalam kesusahan besar aku seringberseru. “Siapakah yang akanmemisahkan aku dari kasih Allah?”(EG.106) Oh, hati kami bersatudengan Kristus terutama dalamperayaan Ekaristi yang dikorbankan dialtar bagi kami.Pada 1843 Bunda Elisabeth bersamabeberapa suster memulai karyanya diKalvari. Pertama-tama dalam tahun1857, ia di sana mendapat Rektor. Iasangat teliti dan berhati-hati dalammenabur benih yang baik di hatiorang-orang. Dia menunjukkan kasihyang besar kepada Allah! Sekarang disana setiap hari ada dua kali PerayaanEkaristi harian, dari Rektor dan yanglain dari pastor Jesuit, sehingga parasuster dapat bergantian mengahdirimisa dan pasien dapat dibantu dandilayani.Dalam buku riwayat hidupnya, BundaElisabeth sering menyebutkankehidupan rohaninya sendiri. Iaberbicara tentang doa, tentangmemelihara kehidupan rohani parasusternya; dan keprihatinan terhadapkehidupan rohaninya sendiri. Betapasering ia berdoa antara lain mohonkesabaran, mohon kepercayaandalam berelasi dengan Allah, sesama

suster dan sesama manusia. Iaprihatin memikirkan bagaimanamengangkat seorang pemimpin yangbaik dan tetap menjadi diri sendiri.Juga betapa ia bersyukur kepada Allahdan kepada semua orang yangmenemaninya dan menunjukan jalanyang harus ditempuhnya. Di sanamasih banyak hal untuk dipikirkan,didoakan dan bagi siapa yangmemiliki bakat menulis untuk ditulis.Marilah kita berdoa bagi para susterdan pemimpin dengan perantaraanBunda Elisabeth agar dapatmenanggapi kasih karunia Allah.Amin. Semoga demikian!

Betapa gembira hatinyamemiliki kebahagiaan

besar ini!

Kolofon

CB Inter InNomer 62, April 2012CB Inter In terbit 3x setahun dalam 3 bahasa.

Koordinasi redaksiSr. YulitaStaf redaksiSr. Adeltruda,Sr. RosariaAlih bahasaSekertariat generalatRedaksi akhirJaap van TermCoverSr. LisbethLay-outWim PutsPercetakanDrukkerij G. CreemersSint-OdiliënbergAlamat redaksiPostbus 206, 6200 AE [email protected]

Page 28: CB Inter In filejika kita dalam mengikuti jejak-Nya rela untuk menderita dan mati demi Dia, maka kitapun akan mengalami kebangkitan juga. Dengan semangat ini kita berharap dapat mengalami

28

CB Inter In Nomer 62 - April 2012

Tuhan, bimbinglah kami,dalam perjalanan kami

Doa

Allah yang penuh cinta dan belas kasih, kami bersyukur atas pendirian dan pengembanganKongregasi ke berbagai negara di dunia di mana cinta-Mu dibagikan dan sesama diabdi.

Sumbangan kami bagi Gereja dan masyarakat membawa banyak berkat bagi kami sepanjang tahun.Kami bersyukur atas penyertaan-Mu dalam perjalanan kami selama 175 tahun yang lalu dan kami

memandang ke depan berharap di masa mendatang dalam melanjutkan perjalanan kami jugabersama-Mu.

Kami mempercayakan diri kepada-Mu, semua suster dan keluarga kami masing-masing yangdengan murah hati mendukung panggilan kami. Membantu kami untuk menjadi lebih peka

terhadap tanda-tanda zaman sehingga pada gilirannya kami dapat menanggapi dengan murahhati seruan generasi ini dengan cara seperti yang Engkau kehendaki kami lakukan. Tingkatkanlah

iman kami dan tingkatkan pula jumlah anggota kami sehingga kami dapat secara efektif danafektif menjadi saksi Injil-Mu.

Tuhan membimbinglah kami dalam perjalanan kami agar kami dapat menawarkan kualitasGereja Semesta, cinta dan pengabdian, serta akan mampu mewujudkan visi Gereja kaum miskin.

Bila Kongregasi kami menghadapi tantangan dan keprihatinan, berilah kamisemua rahmat untuk tetap semakin mencintai Engkau dan dapat menyalurkan pesan cinta-Mutanpa syarat dan penuh kasih kepada orang miskin dan berkekurangan, serta menderita karena

“Jika Allah berbicara dalam hati, cinta tidak tinggal diam”.Semoga nama Tuhan dimuliakan selamanya dan umat-Mu diabdi dengan setia. Amin!

Sr. Agnes Ofeliadan Sr. Cletha

BaayQuezon City,

Filipina

Sr. Agnes, Sr. Gemercia dan Sr. Cletha