catatan kuliah aha dan retinol

6
CATATAN PERKULIAHAN KOSMETOLOGI KELOMPOK 4 Nama Anggota : 1. Dies Natalis (I21112007) 2. Wulandari (I21112016) 3. Nina Safrina (I21112017) 4. Natalia Anggraini (I1021131027) 1. AHA (Alpha Hydroxy Acid) AHA (Alpha Hydroxy Acid) dapat ditemukan pada tanaman dan hasil dari fermentasi susu. Glycolic acid terdapat dalam ekstrak tebu, Lactic acid dari yogurt, Citric acid (asam sitrat) dari ekstrak lemon (makanya banyak pencerah kulit yang memakai ekstrak lemon, mengandung vitamin C dan AHA), Malic acid (asam malat) dari ekstrak apel, dan Tartaric acid (asam tartrat) dari ekstrak anggur. Buah-buah yang berasa asam seperti strawberry dan buah berry lainnya dikabarkan juga mengandung AHA. Oleh karena itu, jangan heran jika ekstrak-ekstrak tadi banyak digunakan dalam kosmetika. AHA diklaim memberikan berbagai manfaat bagi perawatan kulit, terutama karena efeknya yang dapat mengangkat sel kulit mati. Pada kadar yang rendah AHA dapat melemahkan ikatan antara sel-sel korneosit pada stratum korneum karena sifatnya yang merupakan asam lemah. Oleh karena itu, sel-sel pada lapisan kulit paling atas menjadi lebih gampang lepas dan mudah dibersihkan. Pada kadar tinggi, barulah AHA dapat memberikan efek dramatis. AHA dengan kadar tinggi ini biasa digunakan di klinik kecantikan, bukan untuk penggunaan sehari-hari oleh konsumen. Perawatan menggunakan AHA kadar tinggi ini lebih beken dengan nama chemical peeling (CP). Perawatan kecantikan menggunakan kadar AHA yang sangat tinggi hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis kulit untuk mencegah kulit terbakar. Efek dari AHA kadar tinggi adalah

Upload: wulandari-putri-pertama

Post on 24-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

catatan kuliah

TRANSCRIPT

CATATAN PERKULIAHAN KOSMETOLOGIKELOMPOK 4Nama Anggota : 1. Dies Natalis (I21112007) 2. Wulandari (I21112016) 3. Nina Safrina (I21112017) 4. Natalia Anggraini (I1021131027)

1. AHA (Alpha Hydroxy Acid) AHA (Alpha Hydroxy Acid) dapat ditemukan pada tanaman dan hasil dari fermentasi susu. Glycolic acid terdapat dalam ekstrak tebu, Lactic acid dari yogurt, Citric acid (asam sitrat) dari ekstrak lemon (makanya banyak pencerah kulit yang memakai ekstrak lemon, mengandung vitamin C dan AHA), Malic acid (asam malat) dari ekstrak apel, dan Tartaric acid (asam tartrat) dari ekstrak anggur. Buah-buah yang berasa asam seperti strawberry dan buah berry lainnya dikabarkan juga mengandung AHA. Oleh karena itu, jangan heran jika ekstrak-ekstrak tadi banyak digunakan dalam kosmetika. AHA diklaim memberikan berbagai manfaat bagi perawatan kulit, terutama karena efeknya yang dapat mengangkat sel kulit mati. Pada kadar yang rendah AHA dapat melemahkan ikatan antara sel-sel korneosit pada stratum korneum karena sifatnya yang merupakan asam lemah. Oleh karena itu, sel-sel pada lapisan kulit paling atas menjadi lebih gampang lepas dan mudah dibersihkan. Pada kadar tinggi, barulah AHA dapat memberikan efek dramatis. AHA dengan kadar tinggi ini biasa digunakan di klinik kecantikan, bukan untuk penggunaan sehari-hari oleh konsumen. Perawatan menggunakan AHA kadar tinggi ini lebih beken dengan nama chemical peeling (CP). Perawatan kecantikan menggunakan kadar AHA yang sangat tinggi hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis kulit untuk mencegah kulit terbakar. Efek dari AHA kadar tinggi adalah pengelupasan sel-sel epidermis dari dermis yang disebut epidermolysis.

Kegunaan :1. Membantu menormalisasikan regenerasi kulit dan keratinisasi kulit2. Anti-aging Meningkatkan biosintesis dari glycosaminoglikan (golongan polisakarida ) dan kolagen (golongan protein) Meningkatkan elastisitas kulit Meningkatkan normalisasi sehingga epidermis menjadi tebal (karena epidermis sering beranti sehingga kulit menjadi lebih cerah dan tidak kusam) Meningkatkan kelembaban kulit karena memiliki kemampuan untuk meningkatkan glycosaminoglikan dan kolagen 3. Sebagai pembersih Karakteristik :1. Larut air2. pH 3,5 3. konsentrasi yang biasa digunakan 10-50%

Efektivitas AHA :1. AHA bisa efektif bekerja bila kontak dengan kulit minimal 15 menit (karena sifatnya yang hidrofilik) 2. Frekuensi sangat mempengaruhi efektivitas dari kerjanya. Pada saat pemberian berulang dan sekali pakai efeknya akan berbeda3. Konsentrasi : jika konsentrasi ditingkatkan maka semakin asam dan makin efektif kerjanya. Namun, apabila terlalu asam dapat menimbulkan efek stingingg (perih)

Kosentrasi AHA :1. 10% : biasa digunakan sebagai kosmetik dengan pH sekitar 3,5 dan boleh digunakan sehari-hari2. 10-50% : biasa digunakan sebagai chemical peeling (dengan pengawasan para ahli)3. 50-70% : biasa digunakan sebagai superficial chemical peeling (untuk tujuan khusus seperti luka bakar)

Masalah pada AHA ialah menimbulkan efek stinging. Karena efek stinging inilah sehingga dapat menyebabkan terjadinya iritasi dan sensitif terhadap matahari.

Solusi : 1. Diubah pHnya supaya tidak terjadi iritasiNamun apabila pH ditingkatkan maka bioavalibilitasnya menurun karena AHA dapa berubah menjadi bentuk terionkan sehingga efektifitasnya menurun2. Diikat dengan asam amino yang ukurannya kecil (dibikin kompleks) supaya bisa melewati kulit. Keberadaan asam amino bisa mengubah kepolaran kulit. Dengan demikian ikatan antara AHA dengan asam amino dapat diatur, caranya : Menggunakan ikatan ion-ion Menggunakan ikatan dipol-ion Menggunakan ikatan dipol-dipol

2. RetinolDikenal 3 bentuk vitamin A yaitu : bentuk alkohol dikenal sebagai retinol, bentuk aldehid dikenal sebagai retinal dan bentuk asam yaitu asam retinoat.Retinol pada kulit berfungsi sebagai anti-aging. Terjadinya skin aging pada kulit karena paparan sinar UV (UV-A dan UV-B). UV-A akan merangsang terbentuknya radikal bebas (ROS). Radikal bebas akan menyebabkan terbentuknya MMP (Matriks Metaloproteinase). MMP merupakan enzim yang berfungsi untuk menguraikan protein, sehingga kolagen yang ada di kulit akan rusak karena kolagen itu sendiri merupakan golongan protein. UV-B dapat mengaktifkan AP1 sehingga dapat meningkatkan produksi enzim MMP. Disisi lain dengan meningkatnya AP1 dapat menurunkan produksi prokolagen (bahan pembentukan kolagen). Karena kolagen merupakan protein dan protein tersusun atas asam amino. Akibat adanya sinar UV-B, AP1 yang terbentuk akan bertemu dengan reseptornya sehingga akan memproduksi MMP dan menghambat prokolagen. Jika ditambahkan retinoid maka retinoid akan menduduki reseptor yang akan berikatan dengan AP1. Akibatnya pada saat AP1 datang tidak bisa berikatan dengan reseptornya. Kalau AP1 tidak bertemu reseptor maka tidak terbentuk MMP dan tidak terbentuk kolagen.

Kegunaan retinol :a. Anti-agingb. Menangkap radikal bebasc. Mengurangi jerawatd. Mengecilkan pori-porie. Meningkatkan elastisitas kulitf. Meningkatkan produksi kolagen g. Memperbaiki sel kulit yang mati

Karakteristik retinol :a. Larut lemak (Lipofilik)Retinol bekerja pada daerah dermis, namun karena bersifat lipofilik menyebabkan retinol bermasalah pada penetrasinya. Pada saat melewati epidermis, retinol akan mudah tertahan karena epidermis bersifat lipofilik sehingga daya tarik-menariknya kuat. b. Mudah teroksidasic. pH retinol sekitar 5,5-6d. Sensitif terhadap cahayae. Konsentrasi retinol 0,05%-0,1%

Golongan retinoid :Generasi pertama Retinol Tretinoin IsotretinoinCara penggunaan : retinoid biasanya digunakan bersamaan dengan moisturaizer dan tidak boleh digunakan sekaligus melainkan secara bertahap. Retinoid tidak boleh diberikan dalam sediaan kosmetik karena kerjanya yang sangat kuat. Sehingga dalam pembuatan kosmetik biasa digunakan bentuk turunannya seperti retinol, retinal dan isotretinoin.

Masalah utama retinol terletak pada stabilitasnya yaitu mudah teroksidasi sehingga untuk menjaga agar tidak mudah teroksidasi maka dapat dibuat sediaan dalam bentuk :a. Mikroenkapsulasib. Enkapsulasi menggunakan liposom c. Polid lipid nanopartikel (menggunakan lemak padat sebagai pembungkusnya)

Beberapa hal yang dapat menyebabkan retinol mudah teroksidasi : a. Cahaya : agar tidak teroksidasi maka digunakan wadah seperti aluminiumb. Oksigen: keberadaan O2 dapat meningkatkan proses oksidasi sehingga untuk menguranginya dapat ditambahkan antioksidan seperti BHT, atau dialiri gas N2 dan Argon.c. Penyimpanan : karena pemanasan dapat menmpercepat proses oksidasi sehingga pada penyimpanannya lebih baik pada suhu 6-8 oC.d. Keasaman (pH 6-8)