catatan agro industri yang diperkaya

50
Agroindustri Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya. Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen. Agroindustri merupakan kegiatan yang saling berhubungan (interlasi) produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Dari pandangan para pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan. usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, sarana dan pembinaan. Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP), Industri Peralatan

Upload: freddy-kancan-sembiring

Post on 22-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

sains

TRANSCRIPT

Page 1: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Agroindustri

Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai

bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan

tersebut. Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan oleh

Austin (1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal dari

tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan

mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi,

penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat

merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan

baku industri lainnya. Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri

pertanian sejak produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau

transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen. Agroindustri merupakan

kegiatan yang saling berhubungan (interlasi) produksi, pengolahan, pengangkutan,

penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Dari

pandangan para pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian)

merupakan bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem

penyediaan sarana produksi dan peralatan. usaha tani, pengolahan hasil,

pemasaran, sarana dan pembinaan. Agroindustri dengan demikian mencakup

Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP), Industri Peralatan Dan Mesin

Pertanian (IPMP) dan Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP).

Industri Hasil Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa

bagian sebagai berikut :

1. IPHP Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah bahan pangan kaya

karbohidrat, palawija dan tanaman hortikultura.

2. IPHP Tanaman Perkebunan, meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapa

sawit, tembakau, cengkeh, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.

3. IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non kayu

seperti damar, rotan, tengkawang dan hasil ikutan lainnya.

4. IPHP Perikanan, meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil laut

segar, pengalengan dan pengolahan, serta hasil samping ikan dan laut.

Page 2: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

5. IPHP Peternakan, mencakup pengolahan daging segar, susu, kulit, dan

hasil samping lainnya.

Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua kegiatan

sebagai berikut :

1. IPMP Budidaya Pertanian, yang mencakup alat dan mesin pengolahan

lahan (cangkul, bajak, traktor dan lain sebagainya).

2. IPMP Pengolahan, yang meliputi alat dan mesin pengolahan berbagai

komoditas pertanian, misalnya mesin perontok gabah, mesin penggilingan

padi, mesin pengering dan lain sebagainya.

Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) dibagi menjadi tiga kegiatan sebagai

berikut :

1. IJSP Perdagangan, yang mencakup kegiatan pengangkutan, pengemasan

serta penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri

pengolahan pertanian.

2. IJSP Konsultasi, meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan, pengawasan

mutu serta evaluasi dan penilaian proyek.

3. IJSP Komunikasi, menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan

penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainya.

Dengan pertanian sebagai pusatnya, agroindustri merupakan sebuah sektor

ekonomi yang meliputi semua perusahaan, agen dan institusi yang menyediakan

segala kebutuhan pertanian dan mengambil komoditas dari pertanian untuk diolah

dan didistribusikan kepada konsumen. Nilai strategis agroindustri terletak pada

posisinya sebagai jembatan yang menghubungkan antar sektor pertanian pada

kegiatan hulu dan sektor industri pada kegiatan hilir. Dengan pengembangan

agroindustri secara cepat dan baik dapat meningkatkan, jumlah tenaga kerja,

pendapatan petani, volume ekspor dan devisa, pangsa pasar domestik dan

internasional, nilai tukar produk hasil pertanian dan penyediaan bahan baku

industri.

Page 3: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Penerapan Teknologi untuk Agroindustri

Salah satu kendala dalam pengembangan agroindustri di Indonesia adalah

kemampuan mengolah produk yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan

sebagian besar komoditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah

dengan indeks retensi pengolahan sebesar 71-75%. Angka tersebut menunjukkan

bahwa hanya 25-29% produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk

olahan. Kondisi ini tentu saja memperkecil nilai tambah yang yang diperoleh dari

ekspor produk pertanian, sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi

perkembangan agroindustri di era global ini. Teknologi yang digolongkan sebagai

teknologi agroindustri produk pertanian begitu beragam dan sangat luas

mencakup teknologi pascapanen dan teknologi proses. Untuk memudahkan,

secara garis besar teknologi pascapanen digolongkan berdasarkan tahapannya

yaitu, tahap atau tahap sebelum pengolahan, tahap pengolahan dan tahap

pengolahan lanjut [6]. Perlakuan pascapanen tahap awal meliputi, pembersihan,

pengeringan, sortasi dan pengeringan berdasarkan mutu, pengemasan, transport

dan penyimpanan, pemotongan/pengirisan, penghilangan biji, pengupasan dan

lainnya. Perlakuan pascapanen tahap pengolahan antara lain, fermentasi, oksidasi,

ekstraksi buah, ekstraksi rempah, distilasi dan sebagainya. Sedangkan contoh

perlakuan pascapanen tahap lanjut dapat digolongkan ke dalam teknologi proses

untuk agroindustri, yaitu penerapan pengubahan (kimiawi, biokimiawi, fisik) pada

hasil pertanian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi seperti,

1. Kakao ; lemak kakao,bubuk kakao, produk coklat.

2. Kopi ; Kopi bakar, produk-produk kopi, minuman, kafein.

3. Teh ; Produk-produk teh, minuman kesehatan.

4. Ekstrak/oleoresin ; produk-produk dalam bentuk bubuk atau enkapsulasi.

5. Minyak atsiri ; produk-produk aromaterapi, isolat dan turunan kimia.

Produk-produk yang dihasilkan ada yang dapat digunakan secara langsung

dari sejak tahap awal, seperti rempah-rempah, sari buah dan lainnya, serta ada

pula yang menjadi bahan baku untuk industri lainya, seperti industri makanan,

kimia dan farmasi.

Page 4: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Contoh Penerapan Teknologi untuk Produk Agroindustri

Bahan

DasarTeknologi yang Diterapkan Produk

Padi Pengeringan, penggilingan Beras

Ubi kayuSortasi, pemarutan, ekstraksi, pengayakan,

pengeringanTapioka

Buah

Kelapa

Pengeringan, pengempaan, hidrolisis, penyabunan,

pemucatan (bleaching), penghilangan bau

(deodorisasi)

Minyak goreng

TebuPemerasan, evaporasi, penjernihan (karbonisasi,

sulfitasi), kristalisasiGula pasir

Daun teh Pelayuan, fermentesi, pengeringan teh hitam

Daun

nilamPenyulingan (distilasi) Minyak nilam

Getah

karet

Penggumpalan (koagulan), pengepresan,

pembentukan, pengasapanKaret sit asap (RSS)

Minyak

nabatiNetralisasi, esterifikasi Oleokimia (ester)

Minyak

nilamIsolasi, ekstraksi, pemurnian Isolat

Ubi kayuPemarutan, likuifaksi, sakarifikasi isomerasi,

pemisahan (kromatografi)Gula cair fruktosa

Onggok Fermentasi, klasifikasi, asidifikasi, kristalisasi Asam sitrat

Tetes tebu Fermentasi, penggaraman, kristalisasiMSG (monosodium

glutamat)

Biji kakaoFermentasi, pengeringan, penggilingan,

pengempaan, formulasiCokelat

Kulit

udang

Pengeringan, penggilingan, penghilangan protein,

penghilangan mineral, destilasiKhitin, Khitosan

Page 5: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Rumput

lautPengeringan, penggilingan, ekstraksi, pemurnian Karagenan

KayuPenghancuran, pemasakan dengan soda atau

sulfat, termomekanisPulp

PulpPenghancuran (beating), penghalusan (refining),

penambahan bahan pengisiKertas

Page 6: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Pengembangan Agroindustri

Pabrik pembuatan biodisel jarak pagar sebagai pengembangan produk

agroindustri non pangan.

Pengembangan Agroidustri di Indonesia terbukti mampu membentuk

pertumbuhan ekonomi nasional. Di tengah krisis ekonomi yang melanda

Indonesia pada tahun 1997-1998, agroindustri ternyata menjadi sebuah aktivitas

ekonomi yang mampu berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi

nasional. Selama masa krisis, walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau

pertumbuhan negatif, agroindustri mampu bertahan dalam jumlah unit usaha yang

beroperasi. Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain

yang berbasis kelapa sawit, pengolahan ubi kayu dan industri pengolahan ikan.

Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaan krisis karena tidak

bergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta peluang pasar

ekspor yang besar. Sementara kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan

pada masa krisis adalah industri mie, pengolahan susu dan industri tembakau yang

disebabkan oleh peningkatan permintaan di dalam negeri dan sifat industri yang

padat karya. Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan adalah industri

pakan ternak dan minuman ringan. Penurunan industri pakan ternak disebabkan

ketergantungan impor bahan baku (bungkil kedelai, tepung ikan dan obat-obatan).

Sementara penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh

penurunan daya beli masyarakat sebagai akibat krisis ekonomi. Berdasarkan data

perkembangan ekspor tiga tahun setelah krisis moneter 1998-2000, terdapat

beberapa kecenderungan komoditas mengalami pertumbuhan yang positif antara

lain, minyak sawit dan turunannya, karet alam, hasil laut, bahan penyegar seperti

Page 7: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

kakao, kopi dan teh, hortikultuta serta makanan ringan/kering. Berdasarkan

potensi yang dimiliki, beberapa komoditas dan produk agroindustri yang dapat

dikembangkan pada masa mendatang antara lain, produk berbasis pati, hasil hutan

non kayu, kelapa dan turunannya, minyak atsiri dan flavor alami, bahan polimer

non karet serta hasil laut non ikan. Dengan demikian, agroindustri merupakan

langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui

pemanfaatan dan penerapan teknologi, memperluas lapangan pekerjaan serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya, perkembangan nilai

ekspor agroindustri masih relatif lambat dibandingkan dengan subsektor industri

lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

1. Kurang cepatnya pertumbuhan sektor pertanian sebagai unsur utama

dalam menunjang agroindustri, di pihak lain juga disebabkan oleh

kurangnya pertumbuhan sektor industri yang mendorong sektor pertanian.

2. Pemasaran produk agroindustri lebih dititik beratkan pada pemenuhan

pasar dalam negeri. Produk-produk agroindustri yang diekspor umumnya

berupa bahan mentah atau semi olah.

3. Kurangnya penelitian yang mengkaji secara mendalam dan menyeluruh

berbagai aspek yang terkait dengan agroindustri secara terpadu, mulai dari

produksi bahan baku, pengolahan dan pemasaran serta sarana dan

prasarana, seperti penyediaan bibit, pengujian dan pengembangan mutu,

transportasi dan kelengkapan kelembagaan.

4. Kurangnya minat para investor untuk menanamkan modal pada bidang

agroindustri.

Tantangan dan harapan bagi pengembangan agroindustri di Indonesia adalah

bagaimana meningkatkan keunggulan komparatif produk pertanian secara

kompetitif menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di pasar dunia. Dalam

lingkup perdagangan, pengolahan hasil pertanian menjadi produk agroindustri

ditunjukkan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut. Semakin tinggi

Page 8: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

nilai produk olahan, diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat

serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agoindustri juga relatif tinggi.

Untuk dapat terus mendorong kemajuan agroindustri di Indonesia antara lain

diperlukan :

1. Kebijakan-kebijakan serta insentif yang mendukung pengembangan

agroindustri.

2. Langkah-langkah yang praktis dan nyata dalam memberdayakan para

petani, penerapan teknologi tepat guna serta kemampuan untuk

memcahkan masalah-masalah yang dihadapi.

3. Perhatian yang lebih besar pada penelitian dan pembangunan teknologi

pascapanen yang tepat serta pengalihan teknologi tersebut kepada sasaran

pengguna.

4. Alur informasi yang terbuka dan memadai.

5. Kerjasama dan sinergitas antara perguruan tinggi, lembaga penelitian,

petani dan industri.

Pembangunan dan pengembangan agroindustri secara tepat dengan dukungan

sumberdaya lain dan menjadi strategi arah kebijakan pemerintah diharapkan dapat

meningkatkan keberhasilan negara, berdasarkan tolok ukur sebagai berikut[3] :

1. Menghasilkan produk agroindustri yang berdaya saing dan memiliki nilai

tambah dengan ciri-ciri berkualitas tinggi.

2. Meningkatkan perolehan devisa dan kontribusi terhadap produk domestik

bruto (PDB) nasional.

3. Menyediakan lapangan kerja yang sangat diperlukan dalam mengatasi

ledakan penggangguran.

4. Meningkatkan kesejahteraan para pelaku agroindustri baik di kegiatan

hulu, utama maupun hilir khususnya petani, perkebunan, peternakan,

perikanan dan nelayan.

5. Memelihara mutu dan daya dukung lingkungan sehingga pembangunan

agroindustri dapat berlangsung secara berkelanjutan.

Page 9: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

6. Mengarahkan kebijakan ekonomi makro untuk memihak kepada sektor

pemasok agroindustri.

Page 10: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

AGROINDUSTRI GENERASI 1, GENERASI 2, DAN

GENERASI 3

Pertanian, khususnya di Indonesia, mulai berkembang sekitar tahun 1975.

Pertanian tersebut terbagi ke dalam tiga generasi. Generasi I yaitu generasi

pertanian yang menghasilkan bibit. Generasi II yaitu generasi penghasil

komoditas pertanian. Generasi III yaitu generasi yang meningkatkan nilai tambah

hasil pertanian atau dengan kata lain agroindustri. Ketiga generasi tersebut tidak

dapat berjalan sendiri-sendiri karena ketiganya saling mendukung. Generasi I

pertanian menghasilkan bibit bagi pertanian melalui pertanian bibit yang

merupakan input bagi generasi II pertanian sehingga menghasilkan suatu

komoditi. Kemudian komoditi yang dihasilkan generasi II pertanian yang meliputi

hewan, tumbuhan, dan mikroba dijadikan input bagi generasi III pertanian yaitu

agroindustri untuk diolah menjadi produk yang mempunyai nilai yang lebih tinggi

dari generasi-generasi sebelumnya baik dari segi fungsionalnya maupun nilai

ekonomisnya. 

Pada generasi I, menghasilkan bibit pertanian dapat dilakukan dengan

berbagai metode dalam ilmu dan teknologi pertanian seperti penyeleksian,

persilangan, dan rekayasa genetika hanya agroindustri yang padat modal,

teknologi, dan karya yang mampu membuat bibit, contohnya : bibit jagung, kelapa

sawit, dan PT Bibit Baru. Pertanian generasi II  menghasilkan komoditas

pertanian dengan melakukan budidaya yang menerapkan segenap ilmu dan

teknologi mulai dari penyiapan lahan hingga pemanenan. Untuk generasi

agroindustri, teknologi yang diterapkan lebih banyak lagi dan teknologi tersebut

saling terintegrasi untuk membangun suatu agroindustri yang baik. Teknologi

yang digunakan pada pertanian generasi III ini antara lain, bioteknologi, kimia

pangan, teknologi rekayasa proses, teknik dan sistem industri, pengemasan,

penyimpanan, distribusi dan transportasi, dan bahkan nanoteknologi.

Bukti kaitan ketiganya saling tidak dapat terlepas yaitu apabila salah satu

generasi tidak ada atau tidak berjalan akan ‘mengkerdilkan’ fungsi generasi

lainnya. Misalnya, kegiatan agroindustri yang sangat buruk di suatu negara yang

tidak dapat mengangkat potensi komoditas-komoditas pertaniannya ke dalam

produk bernilai tinggi akan mematisurikan potensi komoditas yang dihasilkan

Page 11: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

pertanian generasi II dan kegunaan pertanian generasi I tidak maksimal, dalam arti

hanya sebatas penggunaan bibit untuk menghasilkan komoditas, tidak

menghasilkan produk, padahal bibit yang dihasilkan (pada generasi I) juga dapat

dijadikan input untuk generasi agroindustri yaitu industri bibit yang tentunya

disandarkan pada teknologi pertanian bibit dalam pengembangannya. Begitu pula

apabila generasi II tidak menghasilkan komoditas pertanian yang berkualitas dan

berkuantitas baik, maka generasi agroindustri akan kesulitan mendapat bahan

baku industrinya. Hal ini bisa saja dikarenakan generasi I penghasil bibit

menghasilkan bibit yang kurang dalam segi kualitas. Terbukti bahwa ketiga

generasi tersebut saling mendukung. Ketiga generasi tersebut akan tetap berjalan

sejak dan selama pertanian dan ilmu pengetahuan dan teknologi ada di bumi ini.

Setelah merdeka, Indonesia mandiri mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi tak terkecuali teknologi pertanian. Kebijakan iptek telah ada sejak

Pelita I tahun 1970. Penyuluhan pun tetap menjadi suatu usaha perbaikan

pertanian. Pada saat itu juga telah ada lembaga yang bertugas dalam melakukan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknik seperti lembaga penelitian

pemerintah non-departemen dibawah koordinasi kemenristek. Namun pada saat

itu, yang menjadi kendala dalam pengembangan teknologi pertanian yaitu kurang

terfokusnya penelitian, kurangnya dana, dan keterbatasan tenaga ahli yang secara

penuh konsentrasi pada penelitian tersebut. Padahal menurut Mangunwidjaja

(2009) terdapat empat gatra yang saling berkaitan dalam kebijakan penerapan dan

pengembangan teknologi, yaitu a) pentingnya pengetahuan dan teknik dasar bagi

teknologi, b) pengembangan sumberdaya manusia untuk pengembangan

teknologi, c) percepatan pengalihan hasil penelitian dan pengembangan untuk

diterapkan secara komersial, d) diperolehnya keuntungan dari penerapan teknologi

tersebut. Apabila keempat gatra tersebut tidak terlaksana, berarti kebijakan Pelita I

dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi belum dapat dikatakan berhasil

menggapai tujuan yang dicita-citakan.

Pada tahun 60-an, teknologi guna meningkatkan produksi pertanian

khususnya beras dikenalkan dalam beberapa program seperti Demonstrasi Massal

Swasembada Beras, Intensifikasi Khusus, Supra Insus dan sebagainya. Melalui

program tersebut dikenalkan beberapa teknologi modern seperti benih unggul,

Page 12: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

pupuk buatan atau pupuk kimia, irigasi dan lain-lain. Selain itu ditumbuhkan

kesatuan petani untuk bercocok tanam secara baik dan bergabung dalam

kelompok tani untuk mempermudah komunikasi antar petani dan pembinaannya

Jenis-Jenis Pembibitan

Perkembangbiakan vegetatif buatan memerlukan bantuan manusia. Contoh

perkembangbiakan ini adalah mencangkok, setek, dan merunduk.

a) Mencangkok

Mencangkok adalah membuat cabang ba tang tanam an menjadi berakar.

Mencangkok dilakukan pada cabang yang dekat dengan batang. Caranya,

sebagian kulit cabang di buang. Cabang itu kemudian dibalut dengan tanah. Pada

cabang yang dicangkok akan tumbuh akar. Cabang ini siap ditanam menjadi

tanaman baru. Mencangkok biasanya dilakukan pada tanaman yang berkambium.

Contohnya, tanaman mangga, jambu air, dan rambutan.

b) Stek

Stek dapat dilakukan dengan menanam potongan bagian tumbuhan, bagian

yang dipotong dapat berupa batang, daun, atau akar. Oleh karena itu kita

mengenal tiga macam stek. Stek batang dapat kita lakukan pada tanaman

singkong dan tanaman sirih. Stek daun  dapat kita lakukan dengan memotong

helaian daun, kemudian menenamnya. Stek daun dapat dilakukan pada tumbuhan

cocor bebek dan begonia. Stek akar dapat dilakukan dengan cara memotong

bagian akar. Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun

c) Merunduk

Merunduk dilakukan pada cabang tanaman yang menjalar, cabang dirundukan dan

ditimbun tanah. Akar akan tumbuh dari bagian tanaman yang tertimbun tanah .

Apabila akar sudah banyak, cabang dapat dipotong dari induknya.

Perkembangbiakan dengan cara merunduk dapat dilakukan pada tanaman

alamanda.

Page 13: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

d) Tempel (Okulasi)

Menempel atau okulasi adalah menggabungkan mata tunas suatu tumbuhan pada

batang tumbuhan lain. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel

(okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya,

akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga

e) Sambung (Enten)

Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul

dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan

jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah

atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki

produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan

produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah

tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung. Berikut ini adalah

gambar proses menyambung.

f) Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari

tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi

aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh

menjadi tanaman lengkap kembali.

Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan

secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional,

teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur

dengan medium dan kondisi tertentu. Karena itu teknik ini sering kali disebut

kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti "di dalam kaca" karena

jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi

tertentu Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi. Teori ini

mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh

bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua

Page 14: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

organisme baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis

dengan induknya.

Prasyarat

Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat untuk mendukung

kehidupan jaringan yang dibiakkan. Hal yang paling esensial adalah wadah dan

media tumbuh yang steril Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan

mengambil nutrisi yang mendukung kehidupan jaringan. Media tumbuh

menyediakan berbagai bahan yang diperlukan jaringan untuk hidup dan

memperbanyak dirinya.

Media

Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair. Media padat

pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada

agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat

tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan. Komposisi

media yang digunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda komposisinya

Perbedaan komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan

perkembangan eksplan yang ditumbuhkan secara in vitro.[5] Media Murashige dan

Skoog (MS) sering digunakan karena cukup memenuhi unsur hara makro, mikro

dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman.

Nutrien yang tersedia di media berguna untuk metabolisme, dan vitamin pada

media dibutuhkan oleh organisme dalam jumlah sedikit untuk regulasi. Pada

media MS, tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh karena itu ZPT

ditambahkan pada media (eksogen). ZPT atau hormon tumbuhan berpengaruh

pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Interaksi dan keseimbangan

antara ZPT yang diberikan dalam media (eksogen) dan yang diproduksi oleh sel

secara endogen menentukan arah perkembangan suatu kultur.

Penambahan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh pada jaringan parenkim

dapat mengembalikan jaringan ini menjadi meristematik kembali dan berkembang

Page 15: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

menjadi jaringan adventif tempat pucuk, tunas, akar maupun daun pada lokasi

yang tidak semestinya. Proses ini dikenal dengan peristiwa dediferensiasi.

Dediferensiasi ditandai dengan peningkatan aktivitas pembelahan, pembesaran

sel, dan perkembangan jaringan.

Metode

Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara,

yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan

tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui

tahap pembentukan kalus. Ada beberapa tipe jaringan yang digunakan sebagai

eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan. Pertama adalah jaringan muda yang

belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga

memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.[5] Jaringan tipe pertama ini biasa

ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun

kambium batang. Tipe jaringan yang kedua adalah jaringan parenkima, yaitu

jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan

menjalankan fungsinya. Contoh jaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah

berfotosintesis dan jaringan batang atau akar yang berfungsi sebagai tempat

cadangan makanan.

Serealia

Serealia (Bahasa Inggris: cereal), dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian

merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji/bulirnya

sebagai sumber karbohidrat/pati. Di Malaysia disebut sebagai bijirin.

Kebanyakan serealia merupakan anggota dari suku padi-padian dan disebut

sebagai serealia sejati. Anggota yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomi

tinggi, sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah padi, jagung, gandum,

gandum durum, jelai, haver, dan gandum hitam. Beberapa tanaman penghasil

bijian yang bukan padi-padian juga sering disebut serealia semu (pseudocereals);

mencakup buckwheat, bayam biji (seed amaranth), dan kinoa. Beberapa serealia

juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jewawut dan berbagai jenis

Page 16: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

milet. Walaupun menghasilkan pati, tanaman seperti sagu, ketela pohon, atau

kentang tidak digolongkan sebagai serealia karena bukan dipanen bulir/bijinya.

Serealia dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh dunia, melebihi semua

jenis tanaman lain dan menjadi sumber energi bagi manusia dan ternak. Di

sebagian negara berkembang, serealia seringkali merupakan satu-satunya sumber

karbohidrat.

Istilah "serealia" diambil dari nama dewi pertanian bangsa Romawi: Ceres.

Produksi

Tabel berikut menunjukan produksi tahunan serealia utama, pada tahun 1961 dan

2005, berdasarkan produksi tahun 2005. Semua, selain buckwheat dan kinoa,

adalah serealia sejati.

Biji-bijian

Jagung, gandum, dan padi secara bersama-sama memenuhi 87% seluruh produksi

biji-bijian dunia dan 43% dari kebutuhan kalori pada tahun 2003.

Beberapa serealia lain hanya penting di tempat-tempat tertentu, tetapi tidak

dikenal di tempat lain (seningga tidak dimasukkan dalam statistik FAO):

Tef, populer di Ethiopia

Zizania (wild rice), ditanam di Amerika Utara

Bayam biji, serealia semu kuna, pernah digunakan sebagai makanan pokok

oleh Imperium Aztek

Kanyiwa, kerabat dekatkinoa.

Beberapa macam gandum juga telah didomestikasi, bahkan lebih awal daripada

gandum biasa, seperti

Gandum spelt, kerabat dekat gandum biasa

Einkorn, sejenis gandum dengan satu bulir

Page 17: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Emmer, salah satu jenis yang pertama kali dibudidayakan di lembah

"bulan sabit yang subur"

Gandum durum, satu-satunya jenis gandum tetraploid yang

dibudidayakan, merupakan bahan baku pasta dan semolina.

Pembudidayaan

Ladang gandum di Dorset, England.

Meskipun setiap spesies memiliki keistimewaan, pembudidayaan semua serealia

adalah sama. Semua adalah tanaman semusim; yang berarti satu kali tanam, satu

kali panen. Gandum (wheat), rye (gandum hitam, umumnya untuk makanan

ternak), triticale, havermut, dan jelai (yang digunakan untuk pembuatan bir), serta

spelt (gandum yang cocok untuk dijadikan tepung berkualitas tinggi) adalah

serealia musim dingin. Tanaman-tanaman serealia tersebut tumbuh baik di daerah

beriklim sedang dan tidak sanggup tumbuh di cuaca panas (kurang lebih 30 °C

meskipun daya adaptasinya bervariasi tergantung spesies dan varietasnya. Serealia

musim tidak memerlukan perlakuan musim dingin (vernalisasi).

Jelai dan gandum hitam adalah tahan kondisi ekstrem dan mampu tumbuh di

daerah musim dingin yang panjang seperti di wilayah subarktik dan Siberia.

Gandum merupakan serealia yang paling populer di daerah iklim sedang dan padi

merupakan serealia yang paling populer di daerah tropika. Kebanyakan serealia

musim dingin tidak tumbuh di daerah tropis. Beberapa dapat tumbuh di dataran

tinggi yang lebih dingin, yang memungkinkan untuk melakukan beberapa kali

penanaman dalam setahun.

Contoh Serealia

Contoh: Padi, Jagung, Gandum, Sorgum, Oat

Struktur biji serealia

• Pericarp/Kulit biji (1-2%)

Page 18: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

• Endosperm/butir biji (89-94%)

• Embryo/lembaga (2-3%)

Bagian2 biji

• Pericarp: Pembungkus biji, dinding tebal panjang, terdiri atas epicarp (paling

luar), mesocarp (tengah) dan seed coat

• Aleuron: penyelubung endosperm dan lembaga. Aleuron adalah bag terluar

dari endosperm. Di sini terdapat protein dan lipida

• Embryo: bagian terkecil. Penentu pertumbuhan

Beras

• Sumber karbohidrat utama selain gandum

• Di Indonesia, beras adalah sumber kalori 60-80% dan sumber protein 45-

55%

Komposisi kimia beras

Karbohidrat

• Bagian terbanyak dari serealia

• Terdiri atas pati, pentosan*), selulosa, hemiselulosa dan gula

• Pada beras pecah: pati 85-95%, pentosan 2-25% dan gula 0,6-1,1%

• Amilosa**) penentu rasa dan mutu nasi

• Kadar amilosa makin tinggi, makin pera

• *)Any of a group of polysaccharides found with cellulose in many woody

plants and yielding pentoses on hydrolysis

Page 19: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

• **) Amilosa merupakan polisakarida, polimer yang tersusun dari glukosa

sebagai monomernya. Tiap-tiap monomer terhubung dengan ikatan 1,6-

glikosidik. Amilosa merupakan polimer tidak bercabang yang bersama-

sama dengan amilopektin menjadi komponen penyusun pati. Dalam

masakan, amilosa memberi efek “keras” atau “pera” bagi pati atau tepung.

Protein

• Protein dalam biji:

– Albumin (larut dalam air)

– Globulin (larut dalam garam)

– Prolamin (larut dalam alkohol)

– Blutelin (larut dalam alkali dan asam)

• Serealia: utama prolamin dan globulin

Lemak

• Lemak tertinggi pada lembaga dan aleuron

• 80% lemak dalam beras pecah kulit ada di dedak, bekatul

Mineral

• Jumlah banyak: K, S P, Mg, Cl, Na, Ca, Si

• Jumlah kecil: Fe, Zn, Mn, Cu

Vitamin

• Kandungan vitamin utama pada serealia adalah asam pantotenat (B5), biotin

(B7), inositol, vitamin B12 (cyanocobalamin), dan vitamin E (tokoferol).

Page 20: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Vitamin ini banyak terdapat pada lapisan aleuron dan selama penggilingan

vitamin ini banyak yang hilang.

• Khusus untuk inositol, sebetulnya bukan vitamin, tapi ada yang

menggolongkan sebagai vit B

Karakteristik mutu Beras

• Mutu pasar

Mutu pasar ini ditentukan oleh bentuk, ukuran, rupa biji serta mutu giling. Mutu

pasar menentukan harga beras dan selalu mempengaruhi mutu masak dan mutu

rasa. Berdasarkan ukuran beras dalam standarisasi mutu beras dikenal 4 tipe

yaitu :

– biji sangat panjang (extra long grain)

– biji panjang (long gran)

– biji sedang

– biji pendek

– Berdasarkan bentuk dan rasio panjang/lebar, beras dibedakan menjadi 4

yaitu :

– beras biji lonjong

– beras biji sedang

– beras biji agak bulat

– beras biji bulat

Mutu giling tidak dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk biji, tetapi lebih ditentukan

oleh varietas padi dan kadar air beras.

Page 21: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

• Mutu masak

ditentukan oleh suhu gelatinisasi

– rendah : < 70oC

– Sedang : 70 – 74oC

– Tinggi : >74oC

Beras yang mempunyai suhu gelatinisasi lebih tinggi apabila dimasak

membutuhkan air dan waktu lebih banyak pada proses pemasakannya. Beras yang

mempunyai suhu gelatinisasi tinggi mutunya rendah.

• Mutu rasa

– Mutu rasa ditentukan oleh rasio antar amilosa dan amilopektin.

– Kandungan amilosa mempunyai korelasi negatif terhadap nilai taste

panel dari kelekatan, kelunakan, warna dan kilap nasi. Kilap

amilosa mempunyai korelasi negatif terhadap jumlah air yang

diserap dan pengembangan volume nasi.

– Mutu rasa yang baik bagi penduduk Indonesia adalah beras dengan

kadar amilosa rendah sampai sedang, yaitu 17 – 23%.

Perubahan pasca panen

1. Karbohidrat

Perubahan-perubahan berikut dapat terjadi pada komponen karbohidrat serealia

selama penyimpanan, yaitu :

– hidrolisa pati karena kegiatan enzim amilase

Page 22: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

– berkurangnya gula karena pernafasan

– terbentuknya bau asam dan bau apek karena kegiatan

mikroorganisme

– reaksi pencoklatan bukan karena enzim

Protein

• Selama penyimpanan Nitrogen total sebagian besar tidak mengalami

perubahan, tetapi Nitrogen dari protein sedikit turun. Jumlah total asam

amino menunjukkan perubahan yang berarti bila terjadi kerusakan lebih

lanjut akibat kegaiatan enzim proteolitik.

3. Lemak

• Kerusakan lemak dan minyak dalam biji serealia terjadi secara oksidasi,

menghasilkan flavour dan bau tengik.

• Hidrolisa lemak ini dipercepat oleh suhu tinggi, kadar air tinggi dan faktor-

faktor lain seperti pertumbuhan kapang.

• Pada beras akibat aktivitas kapang, hidrolisa lemak lebih cepat dibandingkan

dengan hidrolisa protein atau karbohidrat selama penyimpanan.

4. Mineral

• Mineral jarang hilang atau meningkat selama penyimpanan, kecuali fosfor.

Selama penyimpanan kegiatan enzim fitrase melepas fosfat dari asam fitrat

menjadi fosfat bebas dan menyebabkan peningkatan nilai gizi.

5. Vitamin

Selama penyimpanan akan terjadi :

Page 23: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

• Thiamin (B1) banyak yang rusak, kerusakan dipercepat dengan kadar air dan

suhu tinggi

• Riboflavin (B2) dan piridoksin (B6) sangat sensitif terhadap cahaya

• Vitamin A turun karena kehilangan karotin

• Tokoferol (E) bisa hilang dengan adanya O2, karena O2 mempercepat

penurunan tokoferol.

Jagung

Jagung mengandung karbohidrat sekitar 71 – 73%, tediri dari pati, sebagian kecil

gula dan serat. Pati terutama terdapat pada endosperm, gula pada lembaga dan

serat pada kulit.

Kandungan protein pada jagung sekitar 10% terdapat pada aleuron, dan 90% pada

lembaga

Kandungan lemak kurang lebih 15% (80% terdapat di lembaga dan sebagian kecil

di endosperm). Sebagian besar lemak jagung adalah asam lemak linoleat (50%).

Kandungan mineral paling banyak adalah fosfor dan zat besi, sedangkan kalsium

terdapat dalam jumlah kecil.

Vitamin terutama vitamin B1 dan B2 terdapat pada lembaga dan luar endosperm.

KACANG-KACANGAN

Kacang-kacangan termasuk famili Leguminosa atau polong-polongan.

Contoh berbagai kacang-kacangan adalah kacang kedelai, kacang tanah,

kacang hijau, kacang tolo, kacang gude, dsb.

Pada umumnya kacang-kacangan merupakan sumber protein.

Page 24: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Pada skala industri, kacang tanah dan kacang kedelai dimanfaatkan untuk

pembuatan minyak,

Page 25: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

KEDELAI (Glycine max)

Asal: asia timur

Beberapa jenis varietas kedelai yaitu kedelai muria, tengger, meratus, orba,

galunggung, lokon, guntur, wilis, bromo, argomulyo, mahameru dan

dempo.

Komposisi zat gizi kedelai bervariasi menurut varietas, keadaan tempat

tumbuh, umur saat dipanen dan budidaya penanaman.

Lemak dan protein menyusun 60% dari berat kedelai kering. Protein 40%

dan lemak 20%.

Kedelai kering mengandung 35% karbohidrat dan 5% abu.

Kedelai: 8% berat kulit, 90% kotiledon (keping biji) dan 2% hipokotil

(embrio)

Mayoritas protein kedelai tahan terhadap panas saat pemanasan. Karena itu.

Produk kedelai memerlukan proses dengan panas misal tahu dan susu

kedelai

Kedelai adalah sumber protein komplit/lengkap. Protein lengkap adalah

protein yang mengandung asam amino esensial yang jumlahnya cukup

banyak.

Asam amino esensial adalah asam amino yang harus diperoleh langsung

dari makanan karena tidak bisa dibuat oleh tubuh manusia.

Karena itulah, kedelai adalah salah satu sumber protein terbaik, terutama

untuk vegetarian dan orang yang tidak tega/bisa makan daging.

Kedelai mempunyai asam amino yang tinggi terutama asam amino lisin,

sehingga dapat mensubstitusi kekurangan lisin pada makanan pokok.

Page 26: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Beberapa sifat fungsional protein kedelai yang diinginkan

emulsifikasi

penyerapan lemak

penyerapan air

pembentuk struktur

pembentuk film

pembentuk warna coklat dan aerasi

Kedelai mempunyai asam amino yang tinggi terutama asam amino lisin, sehingga

dapat mensubstitusi kekurangan lisin pada makanan pokok.

An emulsion is a mixture of two immiscible (unblendable) substances. One

substance (the dispersed phase) is dispersed in the other (the continuous

phase). Examples of emulsions include butter and margarine, espresso,

mayonnaise, the photo-sensitive side of photographic film, and cutting

fluid for metal working. In butter and margarine, a continuous liquid phase

surrounds droplets of water (water-in-oil emulsion). Emulsification is the

process by which emulsions are prepared.

Jenis Kedelai

Kedelai kuning

tempe, tahu, kecap, kembang tahu dan susu kedelai.

Kedelai hitam

kecap

Kedelai coklat

Page 27: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Bisa digunakan untuk pembuatan produk yang serupa dengan dengan kedelai

kuning.

Kedelai hijau

pembuatan makanan kecil dalam bentuk direbus atau digoreng.

KACANG TANAH (Arachis hypogea)

Berasal dari Amerika Tengah

Varietas kacang tanah yang biasa di tanam di Indonesia adalah kacang

Hoole, varietas gajah, jepara, sidoarjo dan varietas kidang.

Kacang tanah dapat diolah menjadi kacang rebus, kacang goreng, saus,

jam, dll.

Gizi kacang tanah

Komposisi zat gizi meliputi protein berkisar 25-30%, lemak 40-50%,

karbohidrat 21% dan zat gizi lain yang terdapat dalam jumlah yang cukup

banyak yaitu Ca, P, Fe, Mg, Zn, vitamin A,C dan B(1,2,3,6,9).

Kacang tanah adalah sumber protein (30 gram per cangkir setelah

disangrai), tetapi protein yang dimiliki bukanlah protein komplit karena

kadar asam amino esensial lisin, sistein dan metioninnya rendah

aflatoxin

Kacang tanah (dan juga kedelai) dapat terkontaminasi oleh kapang/jamur

Aspergillus flavus yang dapat memproduksi zat karsinogenik aflatoxin. Zat

ini menyebabkan kanker hati pada tikus. Manusia lebih tahan daripada

tikus.

Page 28: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

KACANG HIJAU (Aseolus radiatus)

Berasal dari India

Kacang hijau mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi dan dapat digunakan

sebagai sumber vitamin dan mineral.

Protein pada kacang hijau banyak mengandung asam amino lisin tetapi

miskin asam amino yang mengandung belerang (sistein dan metionin).

Gizi kacang hijau

Karbohidrat merupakan komponen terbesar (lebih dari 55%) biji kacang

hijau, yang terdiri dari pati, gula dan serat.

Pati pada kacang hijau memiliki daya cerna yang sangat tinggi yaitu 99,8

persen, sehingga sangat baik untuk dijadikan bahan makanan untuk bayi

dan anak balita yang sistem pencernaannya belum sesempurna orang

dewasa.

Protein adalah penyusun utama kedua setelah karbohidrat. Kacang hijau

mengandung 20-25 persen protein. Protein pada kacang hijau mentah

memiliki daya cerna sekitar 77 persen.

kacang hijau kaya akan asam amino leusin, arginin, isoleusin, valin dan

lisin. Kualitas protein dibatasi oleh kandungan asam amino bersulfur

seperti metionin dan sistein (jumlahnya sangat sedikit).

Kandungan lemak dalam kacang hijau relatif sedikit (1-1,2 persen).

Keadaan ini menguntungkan, sebab dengan kandungan lemak yang

rendah, kacang hijau dapat disimpan lebih lama dibandingkan kacang-

kacangan lainnya.

Page 29: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Kacang hijau juga mengandung vitamin dan mineral. Mineral seperti

kalsium, fosfor, besi, natrium dan kalium banyak terdapat pada kacang

hijau.

Vitamin yang paling banyak terkandung pada kacang hijau adalah thiamin

(B1), riboflavin (B2) dan niasin (B3).

Selain itu, kacang hijau juga merupakan sumber serat pangan (dietary

fiber). Kadar serat dalam kacang hijau dapat mencegah terjadinya sembelit

PERUBAHAN LEPAS PANEN KACANG-KACANGAN

Waktu panen akan berpengaruh pada

kualitas hasil

kuantitas hasil

kerusakan selama pengeringan

penyimpanan

metode proses yang dapat diterapkan

Setelah panen, segera dikeringkan dan sebaiknya dipisahkan biji dengan

kulit luarnya.

Kerusakan bisa diperlambat dengan pengendalian kadar air dan

pengendalian suhu.

Kadar air yang tinggi perubahan biokimia, kimia, pertumbuhan

mikroorganisme, serangga dan rayap selama disimpan.

Perubahan biokimia terpenting selama penyimpanan adalah respirasi.

Respirasi menyebabkan terjadinya metabolisme karbohidrat dan lemak

Page 30: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

menghasilkan CO2, H2O dan panas. Adanya senyawa-senyawa ini

menstimulir pertumbuhan mikroorganisme dan hama.

Perubahan Komposisi Kimia

Karbohidrat

Penyimpanan pada suhu tinggi dan lembab menyebabkan penurunan karbohidrat

Protein

nitrogen protein sedikit turun. Jumlah asam amino bebas mengalami perubahan

berarti hanya bila terjadi kerusakan tinggi akibat kegiatan enzim proteolitik.

Lemak

Kerusakan lemak dan minyak terjadi secara oksidasi dan hidrolitik. Proses

oksidasi menyebabkan flavour dan bau tengik. Proses hidrolitik dipercepat oleh

suhu dan kadar air yang tinggi serta faktor lain yang menstimulir kerusakan.

Pertumbuhan kapang terjadi karena aktivitas enzim lipolitik yang tinggi.

hy·dro·ly·sis \hī-’drä-lə-səs\ n [NL] (1880) : a chemical process of

decomposition involving the splitting of a bond and the addition of the

hydrogen cation and the hydroxide anion of water

— hy·dro·lyt·ic \”hī-drə-’li-tik\ adj

— hy·dro·lyt·i·cal·ly \-ti-k(ə-)lē\ adv

Perubahan Sifat Organoleptik

Perubahan sifat organoleptik adalah perubahan warna, bau dan sifat

makanan. Sifat makanan dilihat dari kenampakan, kekompakan,

keempukan dan flavour makanan.

Untuk kacang: tengik, kering, kisut, liat

Perubahan Sifat Fisika-Kimia

Page 31: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Perubahan sifat fisika-kimia terjadi akibat penyimpanan. Perubahan ini meliputi:

– perubahan air yang dibutuhkan

– perubahan padatan yang terlarut

– sifat pasta pada saat pemasakan

Perubahan karena Mikroorganisme

Perubahan oleh karena mikroorganisme biasanya disebabkan oleh kapang:

perubahan warna benih

kemampuan berkecambah rusak

perubahan warna biji keseluruhan

bau dan cita rasa yang buruk

terjadi metabolit racun

terbentuknya aflatoksin (pada kacang tanah)

berkurangnya nilai gizi (pemecahan protein dan lemak)

PENANGANAN PASCA PANEN

Penanganan pasca panen meliputi:

pengeringan

penyimpanan

Pengeringan

Keuntungan pada pengeringan :

Page 32: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

menurunkan biaya pengangkutan

meningkatkan panjang daya simpan

mempermudah proses selanjutnya

Hasil pengeringan

harus mempunyai :

kadar air yang rendah dan seragam

prosentase biji rusak dan pecah rendah

berat tetap tinggi

hasil pati tinggi

minyak yang dapat diambil banyak (untuk kacang tanah dan kedelai)

kualitas protein tinggi

kemampuan tumbuh tinggi (untuk kacang non rekayasa genetika)

jumlah kapang rendah

nilai nutrisi tetap tinggi

Suhu pengeringan

Suhu udara pengeringan berpengaruh pada kualitas biji.

Suhu sangat tinggi menyebabkan kenaikkan jumlah pecah, kenaikan biji yang

retak, perubahan warna, penurunan jumlah pati, penurunan jumlah minyak dan

kualitas protein rendah.

Suhu makanan yang diijinkan dalam pengeringan tergantung pada :

Page 33: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

– penggunaan biji

– kadar air biji

– jenis/macam biji

Penyimpanan

Penyimpanan harus mampu mempertahankan sifat-sifat baik bahan yang

disimpan.

Sifat-sifat baik seperti kualitas daya tumbuh selama penyimpanan dapat

mengalami kerusakan oleh karena kondisi penyimpanan yang tidak baik.

Kerusakan kondisi penyimpanan disebabkan oleh:

kapang

insekta

rodensia

respirasi

Faktor yang mempengaruhi penyimpanan

Faktor yang berpengaruh adalah :

– suhu

– kadar air

– kelembaban

– oksigen

Mencegah kerusakan

Page 34: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Kerusakan selama penyimpanan dapat dicegah dengan :

fungisida, insektisida

cara pengemasan dan pengaturan ruangan

pengaturan kadar air dan suhu selama penyimpanan

Agroindustri Serealia

- Pangan (food) manusia

- Pakan (food) tenak

- Industri : Pakan, kimia, tekstil, kosmetik, dll

Glukosa High (High Glucose Sugar)

High Fructose Sugar

Alkohol

CnH12On C6H12O6 (Fruktosa( C2H5OH CH3COOH

Padi

Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman

budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis

tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari

marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga

berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek

moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.

Page 35: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah

jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama

bagi mayoritas penduduk dunia.

Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras.

CIRI-CIRI UMUM PADI

Padi termasuk dalam suku padi-padian atau POACEAE (GRAMINAE

atau GLUMIFLORAE). Terna semusim,berakar serabut,batang sangat

pendek,struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling

menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna

hijau muda hingga hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang

pendek dan jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan

bunga disebut FLORET yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada

panikula,tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan

bijinya,bentuk hampir bulat hingga lonjong,ukuran 3mm hingga 15mm,tertutup

oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur

dominan padi yang biasa dikonsuksi yaitu jenis ENDUKeanekaragaman

budidaya

Padi gogo

Di beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe padi

lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Di

Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan

penggenangan dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat.

Page 36: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

Padi rawa

Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah rawa-

rawa. Selain di Kalimantan, padi tipe ini ditemukan di lembah Sungai Gangga.

Padi rawa mampu membentuk batang yang panjang sehingga dapat mengikuti

perubahan kedalaman air yang ekstrem musiman.

Keanekaragaman tipe beras/nasi

Padi pera

Padi pera adalah padi dengan kadar amilosa pada pati lebih dari 20% pada

berasnya. Butiran nasinya jika ditanak tidak saling melekat. Lawan dari padi pera

adalah padi pulen. Sebagian besar orang Indonesia menyukai nasi jenis ini dan

berbagai jenis beras yang dijual di pasar Indonesia tergolong padi pulen.

Penggolongan ini terutama dilihat dari konsistensi nasinya.

Ketan

Ketan (sticky rice), baik yang putih maupun merah/hitam, sudah dikenal sejak

dulu. Padi ketan memiliki kadar amilosa di bawah 1% pada pati berasnya. Patinya

didominasi oleh amilopektin, sehingga jika ditanak sangat lekat.

Padi wangi

Padi wangi atau harum (aromatic rice) dikembangkan orang di beberapa tempat

di Asia, yang terkenal adalah ras 'Cianjur Pandanwangi' (sekarang telah menjadi

kultivar unggul) dan 'rajalele'. Kedua kultivar ini adalah varietas javanica yang

berumur panjang.

Di luar negeri orang mengenal padi biji panjang (long grain), padi biji pendek

(short grain), risotto, padi susu umumnya menggunakan metode silsilah. Salah

satu tahap terpenting dalam pemuliaan padi adalah dirilisnya kultivar 'IR5' dan

'IR8', yang merupakan padi pertama yang berumur pendek namun berpotensi hasil

Page 37: Catatan Agro Industri Yang Diperkaya

tinggi. Ini adalah awal revolusi hijau dalam budidaya padi. Berbagai kultivar padi

berikutnya umumnya memiliki 'darah' kedua kultivar perintis tadi.