catalytic converter monolitik dari chitosanachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/bambang...

2
BAMBANG RIYANTO | CATALYTIC CONVERTER MONOLITIK DARI CHITOSAN Copyright Bambang Riyanto [email protected] http://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/2010/08/30/catalytic-converter-monolitik-dari-chitosan/ CATALYTIC CONVERTER MONOLITIK DARI CHITOSAN Antisipasi teknologi dalam pengurangan emisi gas buang pada kendaraan bermotor yang cukup modern saat ini adalah penggunaan catalytic converter pada saluran gas pembuangan yang berfungsi sebagai katalis. Katalis yang terdapat biasanya terbuat dari logam mulia palladium, platina dan rhodium yang harganya cukup mahal yaitu mencapai Rp. 2,5 juta. Chitin-chitosan telah lama diketahui berfungsi sebagai mengikat logam logam berat seperti seng, cadmium, timbal dan tembaga pada pH normal. Mekanisme pengikatan logam berat ini adalah melalui chelating gugus aktif NH 2 dan OH - yang terdapat pada chitosan. Demikian pula dengan zeolit yang juga telah lama diketahui memiliki sifat yang berfungsi sebagai adsorben (penjerap), karena kemampuan dalam pengikatan senyawa dan molekul tertentu yang terjadi pada permukaannya. Secara mekanisme proses ini menurut Bosasek (1970) terjadi karena interaksi dari adanya gaya van der walls dan sifat elektrostatik pada kandungan kimia yang dimilikinya. Secara prinsip, proses pada catalytic converter sendiri merupakan kombinasi antara karakteristik sifat kimia dan fisika, yaitu berupa elektrostatis dan gaya van der walls yang ada dipermukaan katalis. Interaksi terjadi antara gas buang dengan katalis yang terbuat dari logam mulia yang berakibat pada pencampuran gas buang tersebut dengan udara dan dengan katalis. Katalis berfungsi sebagai ion excange dan oksidator aktif. Tingkat absorbsi paling besar diperoleh dengan komposisi adsorben 80 gram zeolit dan 20 gram larutan chitosan, dimana untuk gas karbonmonoksida (CO) dihasilkan penyerapan sebesar 51,336 ± 2,192 %, gas hidrokarbon (HC) sebesar 46,890 ± page 1 / 2

Upload: vuminh

Post on 16-Jul-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CATALYTIC CONVERTER MONOLITIK DARI CHITOSANachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/BAMBANG RIYANTO...dan oksidator aktif. Tingkat absorbsi paling besar diperoleh dengan komposisi

BAMBANG RIYANTO | CATALYTIC CONVERTER MONOLITIK DARI CHITOSANCopyright Bambang Riyanto [email protected]://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/2010/08/30/catalytic-converter-monolitik-dari-chitosan/

CATALYTIC CONVERTER MONOLITIK DARICHITOSAN

Antisipasi teknologi dalam pengurangan emisi gas buang pada kendaraan bermotoryang cukup modern saat ini adalah penggunaan catalytic converter pada salurangas pembuangan yang berfungsi sebagai katalis. Katalis yang terdapat biasanyaterbuat dari logam mulia palladium, platina dan rhodium yang harganya cukupmahal yaitu mencapai Rp. 2,5 juta.

Chitin-chitosan telah lama diketahui berfungsi sebagai mengikat logam logamberat seperti seng, cadmium, timbal dan tembaga pada pH normal. Mekanisme pengikatan logam berat ini adalah melalui chelating gugus aktif NH2 dan OH- yangterdapat pada chitosan. Demikian pula dengan zeolit yang juga telah lamadiketahui memiliki sifat yang berfungsi sebagai adsorben (penjerap), karenakemampuan dalam pengikatan senyawa dan molekul tertentu yang terjadi padapermukaannya. Secara mekanisme proses ini menurut Bosasek (1970) terjadikarena interaksi dari adanya gaya van der walls dan sifat elektrostatik padakandungan kimia yang dimilikinya.

Secara prinsip, proses pada catalytic converter sendiri merupakan kombinasi antarakarakteristik sifat kimia dan fisika, yaitu berupa elektrostatis dan gaya van der wallsyang ada dipermukaan katalis. Interaksi terjadi antara gas buang dengan katalisyang terbuat dari logam mulia yang berakibat pada pencampuran gas buangtersebut dengan udara dan dengan katalis. Katalis berfungsi sebagai ion excangedan oksidator aktif.

Tingkat absorbsi paling besar diperoleh dengan komposisi adsorben 80 gram zeolitdan 20 gram larutan chitosan, dimana untuk gas karbonmonoksida (CO) dihasilkanpenyerapan sebesar 51,336 ± 2,192 %, gas hidrokarbon (HC) sebesar 46,890 ±

page 1 / 2

Page 2: CATALYTIC CONVERTER MONOLITIK DARI CHITOSANachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/BAMBANG RIYANTO...dan oksidator aktif. Tingkat absorbsi paling besar diperoleh dengan komposisi

BAMBANG RIYANTO | CATALYTIC CONVERTER MONOLITIK DARI CHITOSANCopyright Bambang Riyanto [email protected]://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/2010/08/30/catalytic-converter-monolitik-dari-chitosan/

1,387 %. dan timbal (Pb) sebesar 59,120 ± 0,095 %. Sedangkan untuk adsorbsi gasnitrogen oksida (NOx) paling besar adalah pada perlakuan dengan komposisiadsorben 85 gram zeolit dan 15 gram larutan chitosan,  yaitu sebesar 43,278 ±0,407 %.

Terima Kasih Atas Kerjasamanya : Rici Ronaldo

page 2 / 2