case finding

4
Case-finding Case-finding digunakan untuk menemukan kasus baru sebagai identifikasi awal individu atau keluarga dengan penyakit tertentu atau berisiko terhadap penyakit tertentu, Liebman, Lamberti, dan Altice (2002) mencatat bahwa case-finding sangat penting dalam beberapa sudut pandang. Pertama, dengan mengidentifikasi individu dengan penyakit tertentu, pengobatan dini dapat diberikan secara tepat waktu, sehingga dapat menurunkan morbiditas. Kedua, identifikasi dapat mencegah penyebaran penyakit lebih jauh. Akhirnya, selain identifikasi awal individu, proses case-finding juga signifikan dalam identifikasi individu berisiko tinggi dan berfungsi sebagai kesempatan penting untuk pendidikan kesehatan dan pengajaran untuk mempromosikan pencegahan primer penyakit, bahkan di antara mereka ternyata tidak terinfeksi. 1. Identifikasi orang-orang dan keluarga yang memiliki risiko tertentu melalui informasi dari surveilans, investigasi, dan / atau outreach. Keparahan Risiko diintensifkan oleh faktor-faktor yang membuat individu dan keluarga tidak menyadari, tidak dapat, atau tidak mau menanggapi. Risiko meningkat ketika individu dan keluarga: Tidak menyadari risiko Kurang informasi atau pengertian mengenai risiko Terisolasi dari media Tidak dapat menanggapi

Upload: giovanny-sumeinar

Post on 11-Sep-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

case finding

TRANSCRIPT

Case-findingCase-finding digunakan untuk menemukan kasus baru sebagai identifikasi awal individu atau keluarga dengan penyakit tertentu atau berisiko terhadap penyakit tertentu, Liebman, Lamberti, dan Altice (2002) mencatat bahwa case-finding sangat penting dalam beberapa sudut pandang. Pertama, dengan mengidentifikasi individu dengan penyakit tertentu, pengobatan dini dapat diberikan secara tepat waktu, sehingga dapat menurunkan morbiditas. Kedua, identifikasi dapat mencegah penyebaran penyakit lebih jauh. Akhirnya, selain identifikasi awal individu, proses case-finding juga signifikan dalam identifikasi individu berisiko tinggi dan berfungsi sebagai kesempatan penting untuk pendidikan kesehatan dan pengajaran untuk mempromosikan pencegahan primer penyakit, bahkan di antara mereka ternyata tidak terinfeksi.1. Identifikasi orang-orang dan keluarga yang memiliki risiko tertentu melalui informasi dari surveilans, investigasi, dan / atau outreach.Keparahan Risiko diintensifkan oleh faktor-faktor yang membuat individu dan keluarga tidak menyadari, tidak dapat, atau tidak mau menanggapi. Risiko meningkat ketika individu dan keluarga: Tidak menyadari risiko Kurang informasi atau pengertian mengenai risiko Terisolasi dari media Tidak dapat menanggapi Tidak dapat menerima atau mengerti pesan, karena hal-hal tertentu, seperti buta huruf, gangguan pendengaran dan penglihatan, atau gangguan kognitif Tidak berbicara dalam bahasa Indonesia atau hambatan bahasa lainnya Memiliki kepercayaan yang berlawanan dengan kesehatan Kurang sumber daya, seperti keuangan, transportasi, perawatan anak, atau keterampilan social Tidak mau menanggapi, karena, takut konsekuensi negative yang ditimbulkan lebih banyak daripada manfaatnya Ibu tunggal yang anak-anaknya membutuhkan imunisasi tetapi asuransi tidak mencakup layanan layanan pencegahan dan tidak mampu membayar secara pribadi2. Berhubungan dengan jaringan formal maupun informal untuk menemukan orang-orang yang teridentifikasi sebagai berisikoJaringan formal termasuk tenaga professional dan agensi yang berhubungan dengan perawat secara regular dan memelihara sebuah hubungan, contoh, rumah sakit dengan perencana pemulangan outpatient(pasien yang diobati di rumah sakit tetpi tidak tinggal di rumah sakit), bertindak bersama coordinator program untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, pekerja social, ahki epidemiologi dll.Jaringan informal adalah orang-orang atau organisasi yang berhubungan dengan individu/ keluarga secara regular dan memelihara sebuah hubungan. Case-finding yang berhasil sering kali bergantung pada perawat komunitas dalam mengembangkan hubungan saling percaya dengan individu atau keluarga.3. Memulai aktifitas untuk memberikan informasi megenai sifat-sifat risiko, apa yang bisa dilakukan tehadap risiko tersebut, dan bagaimana pelayanan kesehatan dapat diperolehPerawat komunitas harus mendasarkan pendekatan kepada individu atau keluarga pada alasan mereka untuk tidak mencari layanan kesehatan sendiri Apabila individu aoatu keluarga yang berisiko tidak meyadari atau tidak memahami keparahan atau kemungkinan-kemungkinan yang membahayakan, Perawat komunitas harus memberikan pengajaran mengenai kesehatan untuk mengurangi deficit pengetahuan dan mengajak mereka menggunakan strategi mengajar dan konseling lebih jauh. Apabila individu atau keluarga tidak menanggapi, perawat komunitas harus bekerja bersama mereka untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi. Hal ini dapat digerakkan melalui memberikan konseling, konsultasi, dan/atau advokasi untuk referral dan follow-up untuk transportasi, bantuan keuangan, menyiapkan juru bahasa, penyediaan perawatan anak, dll. Apabila individu atau keluarga tidak mau menanggapi, perawat komunitas harus mengembangkan hubungan saling percaya dengan mereka dan kemudian mengidentifikasi sumber dari ketidakmauan mereka, seperti rasa takut atau kecemasan. Ketika hubungan saling percaya telah dikembangkan, perawat komunitas harus memberikan pengajaran mengenai kesehatan, konseling, konsultasi, advokasi, atau referral dan follow-up sesuai dengan kebutuhan4. Jika tingkat risiko membahayakan individu, keluarga, atau masyarakat, perawat komunitas harus menyediakan akses langsung ke layanan yang diperlukan. Contoh membahayakan yang menuntut respon segera perawat komunitas meliputi: