case anak bt
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Case Anak Bt
1/35
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi pada anak dapat dibedakan menjadi hipertensi krisis dan non krisis. Krisis
Hipertensi merupakan peninggian tekanan darah secara akut yang mengganggu fungsi organ
vital tubuh yang dapat mengancam jiwa atau tekanan darah diatas prensentil 99 berdasarkan
umur dan jenis kelamin. Krisis hipertensi dapat timbul mendadak tanpa diketahui penyakit
sebelumnya atau merupakan akibat hipertensi yang sudah ada sebelumnya. Hipertensi krisis
dapat menyebabkan ensefalopati, gagal jantung, gagal ginjal, edema paru, dan retinopati.
Penanggulangan hipertensi krisis harus segera dilakukan untuk mencegah kerusakan organ
target. Gambaran klinis krisis hipertensi berupa tekanan darah yang sangat tinggi umumnya
tekanan darah diastolik ! "#$ mmHg% dan menetap pada nilai&nilai yang tinggi dan terjadi
dalam waktu yang singkat dan menimbulkan keadaan klinis yang gawat."
'ekitar ($&)$* krisis hipertensi pada masa anak berkaitan dengan penyakit parenkim
ginjal. 'alah satu etiologi penyebab krisis hipertensi karna penyakit parenkim ginjal adalah
nefritis lupus +%. +efritis lupus merupakan komplikasi ginjal pada sistemik lupus
eritematosus '-%. '- merupakan penyakit kronik inflamatif autoimun yang belum
diketahui etiologinya dengan manifestasi klinis beragam serta berbagai perjalanan klinis danprognosisnya. Penyakit ini ditandai dengan adanya periode remisi dan episode serangan akut
dengan gambaran klinis yang beragam berkaitan dengan berbagai organ yang terlibat.
Keterlibtan ginjal cukup sering ditemukan, yang dibuktikan secara histopatologi pada
kebanyakan pasien '- dengan biopsi dan otopsi ginjal, sebanyak ($ * pasien akan
mengalami komplikasi ginjal yang nyata, walaupun pada awal '- ini kelainan ginjal hanya
didapatkan pada #*&$* kasus. Gejala + secara umum adalah proteinuria, hipertensi dan
gangguan ginjal.#
/engevaluasi fungsi ginjal pada pasien&pasien dengan '- untuk mendeteksi dini
keterlibatan ginjal sangat penting, karna dengan deteksi dan pengobatan dini, akan
meningkatkan secara signifikan fungsi ginjal. Perjalanan klinis + sangat bervariasi dan hasil
pengobatan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kecepatan menegakkan diagnosis,
kelainan histopatologi yang didapat dari hasil biopsi ginjal, saat mulai pengobatan dan jenis
regimen yang dipakai. Prinsip utama terapi pada + adalah untuk menormalkan fungsi ginjal
atau mencegah perburukan fungsi ginjal disertai mengatasi komplikasi yang terjadi
#
.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
2/35
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
+efritis lupus adalah komplikasi ginjal pada sistemik lupus eritematosus '-%. '-
adalah penyakit rematik autoimun yang ditandai adanya inflamasi tersebar luas yang
mempengaruhi setiap orgn atau sistem dalam tubuh. Penyakit berhubungan dengan deposisi
autoantibodi dan kompleks imun sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan. 0iagnosi +
ditegakkan bila pada '- terdapat tanda&tanda proteinuria dalam jumlah ! " gram1#2 jam tau
dengan hematuria !) eritrosit1P3% atau dengan penurunan fungsi ginjal sampai 4$ *.4
2.2 Etiologi dan Fakto Pedis!osisi
Etiologi utama SLE sampai saat ini belum diketahui, namun beberapa
faktor predisposisi dapat berperan dalam patogenesis terjadinya penyakit ini.
Diantara beberapa faktor predisposisi tersebut, sampai saat ini belum
diketahui faktor yangpaling dominan berperan dalam timbulnya penyakit ini.
Berikut ini beberapa faktor predisposisi yang berperan dalam timbulnya
penyakit SLE:5
1. aktor !enetikBerbagai gen dapat berperan dalam respon imun abnormal sehingga
timbul produk autoantibodi yang berlebihan. "e#enderungan genetik untuk
menderita SLE telah ditunjukkan oleh studi yang dilakukan pada anak
kembar. Sekitar $%5& anak kembar di'igot berisiko menderita SLE, sementara
pada kembar mono'igot, risiko terjadinya SLE adalah 5(&. )isiko terjadinya
SLE pada indi*idu yang memiliki saudara dengan penyakit ini adalah $+ kali
lebih tinggi dibandingkan pada populasi umum.
Studi mengenai genome telah mengidentikasi beberapa kelompok gen
yang memiliki korelasi dengan SLE. -/ (Major Histocompatibility Complex) kelas 00
khususnya L% D)$ (Human Leukosit Antigen-D)$2, telah dikaitkan dengan
timbulnya SLE. Selain itu, kekurangan pada struktur komponen komplemen
merupakan salah satu faktor risiko tertinggi yang dapat menimbulkan SLE.
Sebanyak 3+& orang dengan desiensi /14 homo'igot akan berisiko
menderita SLE.
$. aktor 0munologi
-
7/24/2019 Case Anak Bt
3/35
ada LE terdapat beberapa kelainan pada unsur%unsur sistem imun,
yaitu :
a. ntigen
Dalam keadaan normal, makrofag yang berupa / 6Antigen Presenting Cell)
akan memperkenalkan antigen kepada sel 7. ada penderita lupus, beberapa
reseptor yang berada di permukaan sel 7 mengalami perubahan pada
struktur maupunfungsinya sehingga pengalihan informasi normal tidak dapat
dikenali. al inimenyebabkan reseptor yang telah berubah di permukaan sel
7 akan salah mengenaliperintah dari sel 7.
b. Kelainan intrinsik sel 5 dan sel 3
Kelainan yang dapat terjadi pada sel 5 dan sel 3 adalah sel 5 dan sel 3 akan teraktifasi
menjadi sel autoreaktif yaitu limfosit yang memiliki reseptor untuk autoantigen dan
memberikan respon autoimun. 'el 5 dan sel 3 juga akan sulit mengalami apoptosis sehingga
menyebabkan produksi imunoglobulin dan autoantibodi menjadi tidak normal.
c. Kelainan antibodi
6da beberapa kelainan antibodi yang dapat terjadi pada '-, seperti substrat antibodi yang
terlalu banyak sehingga dikenali sebagai antigen dan memicu limfosit 5 untuk memproduksi
autoantibodi, sel 5 mempengaruhi terjadinya peningkatan produksi autoantibodi, dan
kompleks imun lebih mudah mengendap di jaringan.4. 7aktor Hormonal
Peningkatan hormon dalam tubuh dapat memicu terjadinya -. 3eberapa studi menemukan
korelasi antara peningkatan risiko lupus dan tingkat estrogen yang tinggi. 'tudi lain juga
menunjukkan bahwa metabolisme estrogen yang abnormal dapat dipertimbangkan sebagai
faktor resiko terjadinya '-.
2. 7aktor ingkungan
3eberapa faktor lingkungan dapat bertindak sebagai antigen yang bereaksi dalam tubuh danberperan dalam timbulnya '-. 7aktor lingkungan tersebut terdiri dari8
a. nfeksi virus dan bakteri
6gen infeksius, seperti virus dan bakteri, dapat berperan dalam timbulnya '-. 6gen
infeksius tersebut terdiri dari Epstein Barr irus -3:%, bakteri !treptococcus dan
Clebsiella"
b. Paparan sinar ultra violet
'inar ultra violet dapat mengurangi penekanan sistem imun, sehingga terapi menjadi kurangefektif dan penyakit '- dapat kambuh atau bertambah berat. Hal ini menyebabkan sel pada
-
7/24/2019 Case Anak Bt
4/35
kulit mengeluarkan sitokin dan prostaglandin sehingga terjadi inflamasi di tempat tersebut
secara sistemik melalui peredaran pembuluh darah.
c. 'tres
'tres berat dapat memicu terjadinya '- pada pasien yang sudah memiliki kecenderungan
akan penyakit ini. Hal ini dikarenakan respon imun tubuh akan terganggu ketika seseorang
dalam keadaan stres. 'tres sendiri tidak akan mencetuskan '- pada seseorang yang sistem
autoantibodinya tidak ada gangguan sejak awal.
d. ;bat&obatan
;bat pada pasien '- dan diminum dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan #rug
$n%uce% Lupus Eryt&ematosus 0-%.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
5/35
". yang dianggap antigen secara spesifik adalah nukleosom atau ds&0+6 8 beberapa
antobody ds&0+6 bereaksi silang dengan membran basalis glomerulus.#. 6utoantibody yang berafinitas tinggi dapat membentuk kompleks imun intravaskuler
yang menumpuk dalam intravaskuler
4. 6utoantibody tertentu dapat mengaktivasi sistem komplemen.Kompleks imun yang terbentuk intravaskular dan kemudian diendapkan dalam
glomerulus. 'elain itu, autoantibody dapat berikatan langsung dengan protein pada membran
basal glomerulus dan membentuk kompleks imun insitu. Kompleks imun mencetuskan
respon inflamasi dengan menaktivasi komplemen dan menarik sel&sel radang, termasuk
limfosit, makrofag dan netrofil sehinggan terjadilah kerusakan parenkim ginjal.2
7aktor predisposisi
Kompleks imun pada glomerulus
6ktivasi sistem pembekuan 6ktivasi sistem komplemen
6gregasi trombosit kinin dan fibrin /6>
Kerusakan nefron
Gambar ". Patofisologi +.
#.2. /anifestasi klinis +
Gejalan + aktif termasuk edema perifer sekunder terhadap hipertensi atau
hipoalbumin. Gejala lain yang terkait langsung dengan hipertensi akibat + termasuk sakit
kepala, pusing, gangguan visual dan tanda tanda gagal jantung.
Gejala klinis yang ditemukan merupakan kombinasi manifestasi kelainan ginjalnya
sendiri dan kelainan diluar ginjal seperti gangguan ''P, sistem hematologi, persendian dan
lainnya. /anifestasi ginjal berupa proteinuria didapatkan pada semua pasien, '+ pada 2&
(* pasien, hematuria mikroskopik pada )$* pasien, gangguan tubular pada ($&)$* pasien,
hipertensi pada "&$* pasien, penurunan fungsi ginjal pada 2$&)$* pasien dan penurunan
fungsi ginjal yang cepat pada 4$* pasien. Gambaran klinis yang ringan dapat berubah
menjadi bentuk yang berat dalam perjalanan penyakitnya.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
6/35
0iagnosis klinis + ditegakkn bila pasien '- terdapat proteinuria ! " gram1#2 jam
dengan atau hematuria ! ) eritosit1 P3% dengan atau penurunan fungsi ginjal sampai 4$*
sedangkan diagnosis pasti + ditegakkan dengan biopsi ginjal. Gambaran klinis yang ringan
dapat berubah menjadi berat dalam perjalinan penyakitnya. beberapa prediktor yang
dihubungkan dengan perburukan fungsi ginjal pada saat pasien diketahu + antara. lain ras
kulit hitam, hematokrit ?#(*, kreatinin serum !#,2 mg1dl dan kadar >4 ? @( mg1dl.
2." Diagnosa
0iagnosis penyakit '- sangat sulit untuk ditegakkan. 'elain dapat menimbulkan
kerusakan beberapa organ dalam, gejala dari penyakit ini juga terlihat sangat bervariasi dan
tidak sama pada setiap penderita. Gejala yang dapat timbul berupa demam berkepanjangan,
foto sensitifitas, perubahan berat badan, kelenjar limfe yang membengkak, dan terjadiperubahan terhadap beberapa organ vital lainnya. '- pada tahap awal, seringkali
memberikan gambaran seperti penyakit lain misalnya artritis reumatoid, gelomerulonefritis,
anemia, dermatitis, dan sebagainya. ;leh karena itu, ketepatan diagnosis dan deteksi dini
penyakit '- penting untuk diperhatikan, mengingat gejala penyakit ini sama dengan
penyakit lain."2,#4 Pada tahun "9)#, American Collage ' &eumatology membuat suatu
kriteria yang dapat menjamin akurasi diagnosis lupus yaitu sampai ketepatan 9)* dan pada
tahun "99@ telah di revisi. 5abel " merupakan tabel kriteria '- yang telah direvisi.(
7abel 1. "riteria !ystemic Lupus Eryt&ematosus 6SLE2 re*isi tahun 1338.
Kiteia Definisi
Butterly as& 7erdapat eritema, datar, atau meninggi yang
#enderung
tidak mengenai lipatan nasolabial.#iscoi% as& Ber#ak eritema menonjol dengan skuama
keratosis dan
sumbatan folikel, parut atro dapat mun#ul
pada lesi yang
sudah lama timbul.otosensiti*itas )uam yang timbul setelah terpapar sinar
ultra*iolet dan B9lser -ulut 9lserasi rekuren yang terjadi pada orofaring,
biasanya tidak nyeri jika sudah kronis.rthtritis )adang di persendian yang mengenai dua
atau lebih
persendian perifer dengan rasa sakit disertai
pembengkakan
Serositis )adang pada garis paru%paru, disebut jugapleura atau pada jantung disebut juga
-
7/24/2019 Case Anak Bt
7/35
pericar%ium
"elainan !injal roteinuria persisten +,5 g;dL atau atau antibody antifosfolipid positif
berdasarkan
pada kadar antibodi antikardiolipin 0g! atau
0g- serum
yang abnormal dan uji positif antikoagulan
lupus
menggunakan uji standar.7es emeriksaan sebanding pada setiap Caktu
dan tidak adanya
obat yang diketahui berkaitan dengan SLE
yang diinduksiobat.
0ari tabel tersebut, jika ditemukan 2 atau lebih kriteria, maka diagnosis '-
mempunyai spesifisitas 9* dapat ditegakkan.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
8/35
'ebaiknya pengobatan diberikan setelah didapatkan hasil histopatologi dan bipsi
ginjal. Prinsip dasar pengobatan adalah untuk memperbaiki fungsi ginjal atau setidaknya
mempertahankan fungsi ginjal tetapi perlu juga diperhatikan efek smping obat yang timbul,
karena pengobatannya memerlukan waktu yang relatif lama, dimana efek saming obat tadi
akan mempengaruhi kualitas hidup pasien.". + kelas " tidak memerlukan pengobatan spesifik. pengobatan lebih ditujukan pada
gejala&gejala ekstra renal.#. + kelas a jika tidak disertai proteinuria yang bermakna !" gram1hari% dan sedimen
urin yang aktif tidak memerlukan pengobatan4. + kelas b yang disertai proteinuria !" gram1hari, anti&ds 0+6 yang tinggi,
hematuria dan >4 rendah diberikan pengobatan prednison $,&" mg1hari selama (&"#
minggu, kemudian diturunkan perlahan&lahan &"$ mg% tiap "&4 minggu dan
dilakukan penyusaian dosis sesuai aktifitas klinik.2. Pada + kelas dan : pengobatan lebih ditujukan untuk kelinan ginjalnya.
Aejimen yang paling banyak dipakai saat ini adalah kombinasi steroid dosis rendah
yaitu prednison $,&" mg1kg1hari selama 2 minggu yang kemudian diturunkan
perlahan&lahan sampai dosis minimal untuk mengendalikan kelainan diluar ginjal dan
a=atioprin dengan dosis "&4 mg1kgbb1hari.. + kelas : diberikan prednison $, mg&" mg1kgbb1hari selama (&"# minggu
dipertahankan selama " tahun. juga dapat dikombinasikan dengan siklosporin dosis
mg1kgbb1hari diturunkan menjadi #, mg1kgbb1hari setelah ( bulan(. + kelas : pengobatan lebih difokuskan pada manisfestasi ekstra renal untuk
memperlambat penurunan fungsi ginjal dilakukan terapi suportif seperti retriksi
protein, pengobatan hipertensi dan vitamin 0.
@. Pengobatan krisis hipertensi". ini pertama 8 +ifedipin oral diberikan dengan dosis $," mg1kgbb1kali setiap
menit pada " menit pertama, kemudian setiap " menit pada " jam pertama,
selanjutnya setiap 4$ menit sampai mencapai tekanan darah yang stabil. 7urosemid
diberikan dengan dosis " mg1kgbb1kali, # kali sehari, bila tensi tidak turun diberikan
kaptopril $,4 mg1kgbb1kali, #&4 kali perhari.#. ini kedua 8 klonidin drip $,$$# mg1kgbb1) jam B "$$ ml deCtrose *. 5etesan
awal "# mikrodrip1menit, bila tekanan darah belum turun, tetesan dinaikkan (
mikrodrip1menit setiap 4$ menit maksimum 4( mikrodrip1menit%, bila tekanan darah
belum turun ditambahkan kaptopril $,4 mg1kgbb1kali, diberikan #&4 kali sehari
maksimal # mg1kgbb1kali% bersama furosemid " mg1kgbb1kali # kali sehari.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
9/35
BAB III
LAP%&AN KASUS
A. IDENTITAS
+ama 8 6=ar 6ni +ur 6=i=ah19$#9$
-
7/24/2019 Case Anak Bt
10/35
mengtakan bahwa dia jarang buang air kecil dan air kencing nya berwarna kuning.
+afsu makan pasien juga berkurang disertai pasien sulit untuk di ajak berbicara atau
komunikasi. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati yang tidak disertai mual
muntah. 363 pasien lancar dan tidak ada keluhan.+ " hari '/A', Paseien mengeluhkan nyeri kepala yang semakin hebat disertai pasien
tidak bisa melihat tiba tiba. Kemudian pasien pergi berobat ke A'D0 Pelalawan dan
didapatkan tensi pasien "9$1"#$ mmhg kemudian pasien langsung dirujuk ke A'D0
66.
&i(a)at Pen)akit Da,-l-
& Pasien pernah di rawat di A'D0 66 " bulan yang lalu dengan diagnosa '-
& Hipertensi &%
&i(a)at Pen)akit dala Kel-aga/ Lingk-ngan Sekitan)a
+ 5idak ada keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama+ Hipertensi &%
&i(a)at oang t-a
6yah 8 Petani sayur
bu 8 Petani sayur
&i(a)at Ke,ailan I0-
Pasien anak pertama, hamil cukup bulan dan ibunya sering memeriksakan diri ke bidan
selama masa kehamilan. bunya tidak pernah mengalami kelainan selama masa kehamilan.
ahir secara spontan pervaginam, lahir langsung menangis, tidak terdapat badan biru maupun
kuning saat lahir. 3erat badan lahir sekitar 44$$ gram dengan panjang badan 2) cm.
&i(a)at 'akanan dan 'in-
$&( bulan mendapat 6' ekslusif
( bulan &" tahun 6' B /P6'
# tahun& sekarang +asi
-
7/24/2019 Case Anak Bt
11/35
&i(a)at I-nisasi
I-nisasi Usia Saat I-nisasi
I II III I
B3 " bulan 11111111 1111111 1111111
Polio " bulan # bulan 4 bulan 2 bulan
a!ak 9 bulan 111111111 11111111 1111111
DPT # bulan 4 bulan 2 bulan 1111111
He!atitis B # bulan 4 bulan 2 bulan 1111111
Kesan 8 Pasien imunisasi lengkap
&i(a)at Pet-0-,an
3erat badan lahir sekitar 44$$ gram dengan panjang badan 2) cm.
3erat badan sekarang 4@ kg, 5inggi badan sekarang "2" cm
&i(a)at Peke0angan
Personal sosial 8 penyesuaian diri dan perhatian terhadap kebutuhan/otorik halus 8 melihat dan mengangkat tangan saat mau di gendong
3erbahasa 8 ) bulan mulai berbicara berkata sepatah&patah ma, pa, ta dll%
/otorik kasar 8 4&( bulan mengangkat kepala, 9&"# bulan berjalan dengan berpegangan
Pasien tumbuh seperti anak seusianya, termasuk aktif bermain.
'aat ini pasien berusia "$ tahun ) bulan dan telah masuk kelas 2 '0, pasien bisa mengikuti
pelajaran dengan baik dan tidak ada masalah dalam pergaulan
&i(a)at Pea,an dan te!at tinggal
Aumah terbuat dari papan, 6ir minum berasal dari air gambut diberi kaporit lalu dimasak
kadang kadang air galon, />K air gambut
. PE'E&IKSAAN FISIK
Keadaan Dmum 8 5ampak sakit sedang
Kesadaran 8 6lert
-
7/24/2019 Case Anak Bt
12/35
Tanda+tanda 4ital
5ekanan darah 8 ")$1"4$ mmHg
7rekuensi nadi 8 "$#C1menit, regular, isi cukup, teraba kuat
7rekuensi nafas 8 #)C1menit,
'uhu tubuh 8 4@,"$>
Status Antropometri :
3erat badan 8 4 kg
5inggi badan 8 "2" cm
ingkar kepala 8 # cm
33 sekarang133 ideal C "$$ *% 8 414) C "$$ * 8 9#," * +ormoweight
Status Generals dan Lokalis
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
/ata 8 Ddem periorbita. :;0 E "1($, :;' E "1($, >onjunctiva anemis B1B, 'klera
ikterik &1&, Pupil bulat isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B,
7unduskopi tidak dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
13/35
A0doen 5
nspeksi 8 0atar simetris, scars &%
6uskultasi 8 3ising usus B% normal
Perkusi 8 5impani pada seluruh lapangan abdomen
Palpasi 8 'upel, nyeri tekan &%, hepatomegali &%, splenomegali &%, shifting
dulnesB%
6lat kelamin 8 Perempuan dalam batas normal.
-Ctremitas 8 6kral hangat, >A5 ?#F, oedema B1B%
'tatus neurologis 8 reflek fisiologis B%* pat&ologis &%, Aangsangan meningeal &%.
D. PE'E&IKSAAN PENUNJAN3
A. Peeiksaan La0oatoi-
Hasil Peeiksaan Daa, &-tin tanggal 16 se!te0e 271# 8I3D9
& Hb 8 9,2 g1d
& Ht 8 #(,( *
& eukosit 8 "$.)$$ 1
& 5rombosit 8 2"$.$$$ 1
& Dreum 8 $,)
& Kreatinin 8 ","
& +a 8 "49,@
& K 8 4,@
& > 8 ""2,4
7G E $, C "2"1 "," E (@,24
&adiologi
&%
Hal+,al )ang !enting dai ananesis
Pasien anak perempuan berumur "$ tahun ) bulan masuk Aumah 'akit dengan
keluhan sakit kepala hebat sejak # hari '/A' disertai pandangan kabur, bengkak di mata dan
muka, sering merasa berdebar debar, keringat berlebihan, tidak ada mengeluhkan sesak, tidak
ada nyeri dada, tidak ada kejang, dan tidak ada mual muntah.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
14/35
Hal+,al )ang !enting dai !eeiksaan fisik
5ekanan darah 8 ")$1"4$ mmHg
7rekuensi nadi 8 "$#C1menit, regular, isi cukup, teraba kuat
7rekuensi nafas 8 #)C1menit,
Pemeriksaan kepala didapatkan muka sembab dan udem periorbita. :;0 E "1($, :;' E
"1($,
-
7/24/2019 Case Anak Bt
15/35
ATATAN follo( -!
&a0-: "/11/1#
' 8 0emamn&%,pandangan kabur B%, nyeri kepala berkurang, bengkak pada mata,
wajah, tangan, dan kaki B%, mual muntah &%, 36K dan 363 lancar, nafsu makan
baik, pusing &%, sesak &%; 8 0enyut +adi 8 ($ kali1menit 5ekanan 0arah 8 "9$1"#$ mmhg
Aespirasi 8 #$ kali1menit'uhu 8 4(,($>
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
/ata 8 Ddem periorbita, >onjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupil bulat
isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
16/35
Palpasi 8 'upel, nyeri tekan &%, hepatomegali &%, splenomegali &%, shifting
dulnesB%, 3alotement &%
6lat kelamin 8 Perempuan dalam batas normal.
-Ctremitas 8 6kral hangat, >A5 ?#F, oedema B1B%
0P 8 9,21 #(,(1"$.)$$12"$$$$1),914$,414,#
G0' 8 "#" mg1dl
Dreum 8 $,)
>reatinin 8 ","
'GP5 8 ##,"
'G;5 8 "2
+a 8 "49,@
K 8 4,@
>l 8 ""2,4
6 8 Krisis hipertensi B 6K ec +efritis lupus B '-
P 8 o 'edikaentosa
I :70 A 0 "12 +' B K> @, /eJ ) tpmI +ifedipin 4 mg ', evaluasi menit, jika 50 E "2$ mmhg diganti dengan nifedipim 4
C mgI nj. furosemid " C #$ mgI njeksi ceftriakson # C " grI 6ldacton # C # mgI /etil prednisolon 4 C ) mg
o Non edikaentosa
+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan
& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33
)$ C #48 ")2$ kkal
kais: #/11/1#
' 8 0emamn&%,pandangan kabur berkurang , nyeri kepala kadang kadang, bengkak
pada mata, wajah, tangan, dan kaki berkurang, mual muntah &%, 36K dan 363
lancar, nafsu makan baik, pusing &%, sesak &%; 8 0enyut +adi 8 "$$ kali1menit 5ekanan 0arah 8 "@$1"4$ mmhg
-
7/24/2019 Case Anak Bt
17/35
Aespirasi 8 #4 kali1menit'uhu 8 4@,"$>
33 8 4 kg
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab berkurang
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
/ata 8 Ddem periorbita berkurang, >onjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupil
bulat isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar. A5 ?#F, oedema berkurang B1B%
6 8 Krisis hipertensi B 6K ec +efritis lupus B '-
P 8 o 'edikaentosaI :70 A 0 "12 +' B K> @, /eJ ) tpm
-
7/24/2019 Case Anak Bt
18/35
I nj. furosemid # C #$ mgI 6ldacton # C # mgI /etil prednisolon 4 C ) mg
o Non edikaentosa+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan
& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33
)$ C #48 ")2$ kka
J-at: 6/11/1#
' 8 0emamn&%,pandangan kabur B% , nyeri kepala B%, bengkak pada mata, wajah,
tangan, dan kaki berkurang, mual muntah &%, 36K dan 363 lancar, nafsu makan
baik, pusing B%, sesak &%; 8 0enyut +adi 8 ($ kali1menit 5ekanan 0arah 8 "9$1"#$ mmhg
Aespirasi 8 #( kali1menit'uhu 8 4(,)$> 33 E 44 kg
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab berkurang
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
/ata 8 Ddem periorbita berkurang, konjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupil
bulat isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
19/35
A0doen 5
nspeksi 8 0atar simetris, scars &%
6uskultasi 8 3ising usus B% normal
Perkusi 8 5impani pada seluruh lapangan abdomen
Palpasi 8 'upel, nyeri tekan &%, hepatomegali &%, splenomegali &%, shifting
dulnesB%, 3alotement &%
6lat kelamin 8 Perempuan dalam batas normal.
-Ctremitas 8 6kral hangat, >A5 ?#F, oedema berkurang B1B%
6nti ds&0+6 8 negatif &%
6 8 Krisis hipertensi B 6K ec +efritis lupus B '-
P 8 o 'edikaentosa
I :70 A 0 "12 +' B K> @, /eJ ) tpmI +ifedipin 4 mg ', evaluasi menit, jika 50 E "2$ mmhg diganti dengan nifedipim 4
C mg,I njeksi ceftriakson # C " grI 6ldacton # C # mgI /etil prednisolon 4 C ) mgI 6lih rawat ke bagian nefrologi
o Non edikaentosa
+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan
& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33
)$ C #48 ")2$ kkal
Sa0t-: $/11/1#
' 8 0emamn&%,pandangan kabur berkurang B% , nyeri kepala berkurang B%, bengkak
pada mata, wajah, tangan, dan kaki berkurang, mual muntah &%, 36K dan 363
lancar, nafsu makan baik, pusing B%, sesak &%; 8 0enyut +adi 8 "#$ kali1menit 5ekanan 0arah 8 "$1""$ mmhg
Aespirasi 8 #( kali1menit'uhu 8 4(,@$> 33 E 44 kg
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab berkurang
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
20/35
/ata 8 Ddem periorbita berkurang, konjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupil
bulat isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar. A5 ?#F, oedema berkurang B1B%
3alannce cairan 8 2@$ & @$( E & #4( cc
0iuresis 8 ",#9 ml1kgbb1jam
6 8 Hipertensi grade B 6K ec +efritis lupus B '-
P 8 o 'edikaentosa
I :70 A "# tpm makroI +ifedipin mg1 4$ mennit s1d 50 "#$1)$ mmhg diganti dengan nifedipin mg1# jamI 'pironolakton # C # mg
I /etil prednisolon 4 C ) mgI Kaptopril # C "#, mg
-
7/24/2019 Case Anak Bt
21/35
I amlodipin "$ mg
o Non edikaentosa
+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan
& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33
)$ C #48 ")2$ kkal
Senin: ;/11/1#
' 8 0emamn&%,pandangan kabur berkurang B% , nyeri kepala berkurang B%, bengkak
pada mata, wajah, tangan, dan kaki berkurang, mual muntah &%, 36K dan 363
lancar, nafsu makan baik, pusing B%, sesak &%; 8 0enyut +adi 8 "#$ kali1menit 5ekanan 0arah 8 "$1""$ mmhg
Aespirasi 8 #( kali1menit'uhu 8 4(,$> 33 E 44 kg
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab berkurang
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
/ata 8 Ddem periorbita berkurang, konjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupilbulat isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
22/35
6uskultasi 8 :esikuler B1B%, ronkhi &1&%, whee=ing &1&%, 3< "3< # reguler, murmur &%
gallop &%
A0doen 5
nspeksi 8 0atar simetris, scars &%
6uskultasi 8 3ising usus B% normal
Perkusi 8 5impani pada seluruh lapangan abdomen
Palpasi 8 'upel, nyeri tekan &%, hepatomegali &%, splenomegali &%, shifting
dulnesB%, 3alotement &%
6lat kelamin 8 Perempuan dalam batas normal.
-Ctremitas 8 6kral hangat, >A5 ?#F, oedema berkurang B1B%3alannce cairan 8 #$$ & #4$$ E #$$ cc
0iuresis 8 #,# ml1kgbb1jam
6 8 Hipertensi grade B 6K ec +efritis lupus B '-
P 8 o 'edikaentosa
I :70 A ) tpmI +ifedipin mg1 4$ mennit s1d 50 "#$1)$ mmhg diganti dengan nifedipin mg1# jamI 'pironolakton # C # mg
I /etil prednisolon 4 C ) mgI Kaptopril # C "#, mg
o Non edikaentosa
+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan
& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33
)$ C #48 ")2$ kkal
Selasa: 17/11/1#
' 8 0emamn&%,pandangan kabur &% , nyeri kepala &%, bengkak pada mata, wajah,
tangan, dan kaki berkurang, mual muntah &%, 36K dan 363 lancar, nafsu makan
baik, pusing B%, sesak &%; 8 0enyut +adi 8 "#$ kali1menit 5ekanan 0arah 8 "4$19$ mmhg
Aespirasi 8 ## kali1menit'uhu 8 4(,9$> 33 E 44 kg
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab berkurang
-
7/24/2019 Case Anak Bt
23/35
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
/ata 8 Ddem periorbita berkurang, konjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupil
bulat isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar. A5 ?#F, oedema &1&%
3alannce cairan 8 "#$$ & )$$ E #$$$ cc
0iuresis 8 #,# ml1kgbb1jam
6 8 Hipertensi grade B 6K ec +efritis lupus B '-
P 8 o 'edikaentosa
I :70 0 "12 +' B K> @, /eJ ) tpm
I +ifedipin mg1 4$ mennit s1d 50 "#$1)$ mmhg diganti dengan nifedipin mg1# jamI 'pironolakton # C # mg
-
7/24/2019 Case Anak Bt
24/35
I /etil prednisolon 4 C ) mgI Kaptopril # C "#, mg
o Non edikaentosa
+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan
& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33
)$ C #48 ")2$ kkal
&a0-: 17/11/1#
' 8 0emamn&%,pandangan kabur &% , nyeri kepala &%, bengkak pada mata, wajah,
tangan, dan kaki berkurang, mual muntah &%, 36K dan 363 lancar, nafsu makan
baik, pusing &%, sesak &%; 8 0enyut +adi 8 )$ kali1menit 5ekanan 0arah 8 "#$1)$ mmhg
Aespirasi 8 ## kali1menit'uhu 8 4(,9$> 33 E 4" kg
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab berkurang
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
/ata 8 Ddem periorbita berkurang, konjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupil
bulat isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
25/35
6uskultasi 8 :esikuler B1B%, ronkhi &1&%, whee=ing &1&%, 3< "3< # reguler, murmur &%
gallop &%
A0doen 5
nspeksi 8 0atar simetris, scars &%
6uskultasi 8 3ising usus B% normal
Perkusi 8 5impani pada seluruh lapangan abdomen
Palpasi 8 'upel, nyeri tekan &%, hepatomegali &%, splenomegali &%, shifting
dulnesB%, 3alotement &%
6lat kelamin 8 Perempuan dalam batas normal.
-Ctremitas 8 6kral hangat, >A5 ?#F, oedema &1&%3alannce cairan 8 "$$$ & )4$ E "@$ cc
0iuresis 8 ",9 ml1kgbb1jam
Drin rutin 8Protein B4, glukosa &%, 3ilirubin &%, 0arah B4%, PH (%, 3< ",$$%, keton
&%, nitrit &%, leukosit &%, eritrosit #&4$1P3%, leukosit 4&1P3%, sel
epitel bulat #&2%, silinder B%
6nti 0s&0+6 8 +egatif
G7A E ((,96 8 Hipertensi grade B 6K ec +efritis lupus B '-
P 8 o 'edikaentosa
I :70 0 "12 +' B K> @, /eJ ) tpmI +ifedipin mg1 4$ mennit s1d 50 "#$1)$ mmhg diganti dengan nifedipin mg1# jamI 'pironolakton # C # mgI /etil prednisolon 4 C ) mgI Kaptopril # C "#, mg
o Non edikaentosa
+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan
& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33
)$ C #48 ")2$ kkal
Kais: 12/11/1#
-
7/24/2019 Case Anak Bt
26/35
' 8 0emamn&%,pandangan kabur &% , nyeri kepala &%, bengkak pada mata, wajah,
tangan, dan kaki berkurang, mual muntah &%, 36K dan 363 lancar, nafsu makan
baik, pusing &%, sesak &%
; 8 0enyut +adi 8 )$ kali1menit 5ekanan 0arah 8 "#$1)$ mmhgAespirasi 8 ## kali1menit'uhu 8 4(,9$> 33 E 4" kg
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab &%
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
/ata 8 Ddem periorbita &%, konjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupil bulat
isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
27/35
-Ctremitas 8 6kral hangat, >A5 ?#F, oedema &1&%
3alannce cairan 8 "$$$ & )4$ E "@$ cc
0iuresis 8 ",9" ml1kgbb1jam
Drin rutin 8Protein B4, glukosa &%, 3ilirubin &%, 0arah B4%, PH (%, 3< ",$$%, keton
&%, nitrit &%, leukosit &%, eritrosit #$P3%, leukosit 4&1P3%, sel
epitel bulat #&2%, silinder B%, bakteri B"%
0P 8 "$1#@,#1")$$$12)4$$
ureum 8 @",4
>reatinin 8 $,9"
G7A E )),24
6 8 Hipertensi grade B 6K ec +efritis lupus B '-
P 8 o 'edikaentosa
I :70 0 "12 +' B K> @, /eJ ) tpmI amlodipin # C "$ mgI 'pironolakton # C # mgI /etil prednisolon 4 C ) mgI Kaptopril # C "#, mg
o Non edikaentosa
+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33
)$ C #48 ")2$ kkal
J-at: 1 33 E 4" kg
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab berkurang
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
28/35
/ata 8 Ddem periorbita berkurang, konjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupil
bulat isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar. A5 ?#F, oedema &1&%
3alannce cairan 8 #$$ & #4$$ E #$$ cc
0iuresis 8 #," ml1kgbb1jam
G7A E )),24
6 8 6K ec +efritis lupus B '-
P 8 o 'edikaentosa
I :70 0 "12 +' B K> @, /eJ ) tpm
I amlodipin " C "$ mgI 'pironolakton # C # mg
-
7/24/2019 Case Anak Bt
29/35
I /etil prednisolon 4 C ) mgI Kaptopril # C "#, mg
o Non edikaentosa
+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan
& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33
)$ C #48 ")2$ kkal
sa0t-: 1"/11/1#
' 8 0emamn&%,pandangan kabur &% , nyeri kepala &%, bengkak pada mata, wajah,
tangan, dan kaki berkurang, mual muntah &%, 36K dan 363 lancar, nafsu makan
baik, pusing &%, sesak &%; 8 0enyut +adi 8 )( kali1menit 5ekanan 0arah 8 "#$1)$ mmhg
Aespirasi 8 #$ kali1menit'uhu 8 4(,$> 33 E 4" kg
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab berkurang
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
/ata 8 Ddem periorbita berkurang, konjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupil
bulat isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
30/35
Perkusi 8 'onor pada lapangan paru6uskultasi 8 :esikuler B1B%, ronkhi &1&%, whee=ing &1&%, 3< "3< # reguler, murmur &%
gallop &%
A0doen 5nspeksi 8 0atar simetris, scars &%
6uskultasi 8 3ising usus B% normal
Perkusi 8 5impani pada seluruh lapangan abdomen
Palpasi 8 'upel, nyeri tekan &%, hepatomegali &%, splenomegali &%, shifting
dulnesB%, 3alotement &%
6lat kelamin 8 Perempuan dalam batas normal.
-Ctremitas 8 6kral hangat, >A5 ?#F, oedema &1&%
3alannce cairan 8 "$$$ & )($ E "2$ cc
0iuresis 8 $,) ml1kgbb1jam
G7A E )),24
6 8 6K ec +efritis lupus B '-
P 8 o 'edikaentosa
I :70 A ) tpm makro
I amlodipin " C "$ mgI 'pironolakton # C # mgI /etil prednisolon 4 C ) mgI Kaptopril # C "#, mg
o Non edikaentosa
+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan
& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33)$ C #48 ")2$ kkal
senin: 16/11/1#
-
7/24/2019 Case Anak Bt
31/35
' 8 0emamn&%,pandangan kabur &% , nyeri kepala &%, bengkak pada mata, wajah,
tangan, dan kaki berkurang, mual muntah &%, 36K dan 363 lancar, nafsu makan
baik, pusing &%, sesak &%
; 8 0enyut +adi 8 @( kali1menit 5ekanan 0arah 8 ""$1)$ mmhgAespirasi 8 #" kali1menit'uhu 8 4(,$> 33 E 4" kg
Kepala 8 +ormocephali, muka sembab berkurang
Aambut 8 Hitam, tidak mudah di cabut.
/ata 8 Ddem periorbita berkurang, konjunctiva anemis B1B, 'klera ikterik &1&, Pupil
bulat isokor diameter # mm1# mm, A> B1B, A>5 B1B, 7unduskopi tidak
dilakukan
5elinga 8 +ormotia, serumen &1&, sekret &1&
Hidung 8 Ahinorea &1&, darah &1&
/ulut 8 idah kotor &%, tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering,
sianosis perioral &%, palatum utuh, gigi karies &%
Kulit 8 5urgor baik
eher 8 KG3 tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
32/35
-Ctremitas 8 6kral hangat, >A5 ?#F, oedema &1&%
3alannce cairan 8 ""$$ & 92$ E "($ cc
0iuresis 8 $,9 ml1kgbb1jam
Drin rutin 8Protein B", glukosa &%, 3ilirubin &%, 0arah &%, PH (%, 3< ",$$%, keton
&%, nitrit &%, leukosit &%, eritrosit #&41P3%, leukosit 4&1P3%, sel epitel
bulat &%, silinder B%, bakteri &"%
0P 8 ""1#@,#19$$$124$$$
ureum 8 @",4
>reatinin 8 $,@"
G7A E "$9
6 8 '-
P 8 o 'edikaentosa
I amlodipin " C "$ mgI 'pironolakton # C # mgI /etil prednisolon 4 C ) mgI Kaptopril # C "#, mgI rencana pulang
o Non edikaentosa
+ 0iet /3 rendah garam ")2$ kkal1 hari, atur asupan cairan& 3edrest tirah baring%
& gi=i 8 A06 C 33
)$ C #48 ")2$ kkal
BAB I
PE'BAHASAN
6nak perempuan usia "$ tahun masuk A'D0 66 dengan keluhan utama sakit kepala
sejak # hari '/A'. 6namnesis didapatkan dari ibu pasien # hari '/A' pasien mengeluhkan
sakit kepala yang tiba&tiba yang disertai pandangan kabur dan badan pasien semakin harisemakin bengkak terutama pada wajah. Pasien dibawa ke A'D0 Pelalawan didapatkan tensi
-
7/24/2019 Case Anak Bt
33/35
pasien "9$1"#$ mmhg, kemudian pasien di beri terapi nifedipin mg ' dan injeksi
furosemid " ampul dan pasien langsung di rujuk ke A'D0 66. Pasien datang ke G0 dengan
keadaan umum tampak sakit sedang dan dengan komposmentis, dengan tanda vital 50 8
")$1"4$ mmhg, HA8 "$#C1menit, AA8 2)C1menit dan 58 4@,"o>. Pemeriksaan fisik pada
pasien didapatkan :;0 "1($, :;' "1($, konjingtiva anemis, udem preorbita dan udem
eCtremitas. Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb89,2 gr1dl, eukosit8
"$.)$$1ml, trombosit8 2"$.$$$1ml dan hematokrit8 #(,( *, ureum 8 $,), kreatinin 8 ",", +a 8
"49,@, K 8 4,@, >l ""2,4 dan 7G (@,24.
3erdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium diagnosis
kerja pasien adalah didiagnosa krisis hipertensi B 6K et causa nefritis lupus B '-.
Kemudian pasien diberi terapi :70 0* "12+' B K> @, /eJ ) tpm makro, +ifedipin 4mg ', evaluasi menit, jika 50 E "2$ mmhg diganti dengan nifedipin 4 C mg, injeksi
furosemid " C #$ mg, jika 50 "2$ mmhg ganti dengan furosemid oral # C )$ mg, injeksi
ceftriakson # C " gr 6ldacton # C # mg metil prednisolon 4 C ) mg.
0iagnosis yang ditegakkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang pada pasien ini saat di ruang G0 A'D0 66 adalah krisis hipertensi B 6K et
causa nefritis lupus B '-.. 3erdasarkan pedoman pelayanan medis 06 tahun #$"$,
dikatakan Krisis Hipertensi merupakan peninggian tekanan darah secara akut yang
mengganggu fungsi organ vital tubuh yang dapat mengancam jiwa atau tekanan darah diatas
prensentil 99 berdasarkan umur dan jenis kelamin. Gambaran klinis krisis hipertensi berupa
tekanan darah yang sangat tinggi umumnya tekanan darah diastolik ! "#$ mmHg% dan
menetap pada nilai&nilai yang tinggi dan terjadi dalam waktu yang singkat dan menimbulkan
keadaan klinis yang gawat2. sehingga diagnosis krisis hipertensi pasien saat berada di G0
A'D0 66 sudah tepat. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan kreatinin pasien adalah ","
dengan dimasukkan kedalam rumus didapatkan 7G pasien adalah (@,24 sehingga diagnosis6K pada pasien saat berada di G0 A'D0 66 sudah tepat.
0iagnosis klinis + ditegakkan bila pasien '- terdapat proteinuria ! " gram1#2 jam
dengan atau hematuria ! ) eritosit1 P3% dengan atau penurunan fungsi ginjal sampai 4$*
sedangkan diagnosis pasti + ditegakkan dengan biopsi ginjal. Pada pasien seharusnya
dilakukan pemeriksaan urin rutin terlebih dahulu untuk menentukan diagnosis pasien ini
nefritis lupus atau bukan.
-
7/24/2019 Case Anak Bt
34/35
/enurut pedoman pelayanan medis ikatan dokter anak indonesia 06% tahun #$"$
krisis hipertensi merupakan suatu kasus gawat darurat dimana tensi pasien harus di turunkan
secepatnya. Pengobatan krisis hipertensi tersebut adalah lini pertamanya diberikan nifedipin
oral dengan dosis $," mg1kgbb1kali setiap menit pada " menit pertama kemudian setiap "
menit pada " jam pertama, selanjutnya setiap 4$ menit sampai tercapai tekanan darah stabil.
7urosemid diberikan dengan dosis " mg1kgbb1kali, # kali sehari. bila tensi tidak turun di
berikan kaptopril $,4 mg1kgbb1kali, #&4 kali perhari. ini kedua klonidin drip $,$$#
mg1kgbb1) jam B "$$ ml dektrose *. tetesan awal "# mikrodrip per menit, bila tekanan
darah belum turun, tetesan dinaikkan ( mikrodrip per menit setiap 4$ menit maksimum 4(
mikrodrip per menit%, bila tekanan darah belim turun ditambahkan kaptopril $,4 mg1kgbb1kali
diberikan #&4 kali sehri maksimal # mg1kgbb1kali% bersama furosemid " mg1kgbb1kali dua
kali sehari.2
-
7/24/2019 Case Anak Bt
35/35