carnivora dan proboscidea

25
MAKALAH SISTEMATIKA VERTEBRATA ORDO CARNIVORA DAN ORDO PROBOCIDAE Dosen Pengampu : Najda Rifqiyati Disusun Oleh Kelompok 3 : 1. Suryani (11640005) 2. Siti Wilda (11640006) 3. Sigit Yudi N. (11640007) 4. Aldi Muhammad H. (11640008) 5. Anisa Sofyana (11640041) 6. Maratus S. (11640042) 7. Adriana Nufus A. (11640043) PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJGAGA YOGYAKARTA

Upload: aka-tedi-nurwalidin

Post on 09-Jun-2015

2.395 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

pembahasan tentang macam-macam spesies yang terdapat dalam kelas carnivora dan Ordo Probosidea

TRANSCRIPT

Page 1: carnivora dan proboscidea

MAKALAH SISTEMATIKA VERTEBRATA

ORDO CARNIVORA DAN ORDO PROBOCIDAE

Dosen Pengampu :

Najda Rifqiyati

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Suryani (11640005)

2. Siti Wilda (11640006)

3. Sigit Yudi N. (11640007)

4. Aldi Muhammad H. (11640008)

5. Anisa Sofyana (11640041)

6. Maratus S. (11640042)

7. Adriana Nufus A. (11640043)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJGAGA

YOGYAKARTA

Page 2: carnivora dan proboscidea

1

2012/2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Diperkirakan

sebanyak 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17% satwa di dunia terdapat di

Indonesia, walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas daratan dunia. Indonesia

nomer satu dalam hal kekayaan mamalia (515 jenis) dan menjadi habitat dari sekitar

1539 jenis burung. Dalam makalah ini akan membahas kelas mamalia dari Ordo

Carnivora dan Proboscidea.

Indonesia merupakan rumah dari berbagai jenis hewan mamalia dari ordo

Carnivora, hampir seluruh famili dari subordo fissipedia terdapat di Indonesia Salah

satu hewan carnivora yang paling dikenal adalah bangsa kucing/Felidae dan bangsa

anjing/Canidae merupakan carnivora yang biasa dijadikan hewan peliharaan.

Carnivora terbesar yang terdapat di Indonesia adalah harimau Sumatera.

Ordo Proboscidea hanya memiliki satu famili yaitu Elephantidae, dan hanya

diwakili oleh 2 spesies yang masih eksis, dan salah satu spesiesnya terdapat di

Indonesia yaitu Gajah Asia (Elephas maximus). Di Indonesia terdapat 2 subspesies

dari E.maximus, yaitu E.maximus sumatranus (Gajah Sumatera), dan E.maximus

boornensis (Gajah pigmy kalimantan).

B. Tujuan

Mengetahui anggota family dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.

Mengetahui contoh-contoh spesies dari masing-masing family dari Ordo

Carnivora dan Proboscidae.

Mengetahui ciri-ciri spesifik serta ciri pembeda antar family.

Mengetahui peranan dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.

Page 3: carnivora dan proboscidea

2

BAB II

ISI

A. Ordo Carnivora

Ordo carnivora ini, mempunyai ciri-ciri yang diantaranya memiliki gigi yang tajam, taring yang

berkembang dan rahang yang kuat. Berbagai jenis kucing dan anjing merupakan contoh dari ordo ini. Kaki

mempunyai 4 atau 5 jari melengkung dan bercakar dan tajam. Umumnya mempunyai gigi seri sebanyak tiga

buah pada masing-masing belahan rahang atas dan rahang bawah. Gigi caninus atau taring berkembang

dengan baik, molar dan premolar cenderung berkurang jumlahnya dan mempunyai permukaan untuk

menggunting dan memecah. Berdasarkan bentuk kaki Ordo Carnivora ini terdiri atas 2 sub ordo, yaitu

Fissipedia dan Pinnipedia.

1. Sub Ordo Fissipedia :

Memiliki ciri-ciri antara lain kaki bercakar, pentadactyl, jari-jari terpisah, predator,

pemakan daging, beberapa pemakan tumbuhan, taring besar kebanyakan dengan gigi-gigi

carnassial: dens molaris pertama bawah, dan dens premolaris terakhir atas berbentuk tajam

sebagai pisau dan berguna untuk memotong daging. Terdapat beberapa famili pada subordo

fissipedia, diantaranya adalah sebagai berikut

a. Family Felidae

Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 3/2 M 1/1, ada gigi carnassial,

pada lidah ada papillae panjang dari bahan tanduk, sehingga terasa kasap, biasanya

cakar tertarik kembali oleh serabut-serabut kenyal, dikeluarkan kerena kontraksi otot.

Page 4: carnivora dan proboscidea

3

1. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub-phylum : Vertebrata

Class : Mammalia

Ordo : Carnivora

Famili : Felidae

Genus : Panthera

Spesies : Panthera tigris

Upaspesies : Panthera tigris sumatrae

Ciri identifikasi:

1. Berbadan besar, jantan memiliki berat antara 130 – 255 kg.. Panjang harimau

jantan antara 2,2 – 2,8 meter sedangkan betina antara 2,15 - 2,3 meter. Tinggi

diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata adalah 75 cm.

2. Hewan ini mempunyai bulu sepanjang 8 – 11 mm, surai pada Harimau

Sumatera jantan berukuran 11 -13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan belakang kepala

lebih pendek.

3. Panjang ekor sekitar 65 – 95 cm.

4. Loreng pada tubuh bervariasi dari cokelat ke hitam dan berjumlah lebih dari

100 loreng. Pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala

berdempet. Belang harimau sumatera lebih tipis.Fungsi loreng adalah sebagai

kamuflase, untuk menyembunyikan mereka dari mangsanya.

5. Habitat di kepulauan Sumatera dengan ketinggian antara 0 – 3000 meter dari

permukaan laut dan merupakan jenis satwa soliter kecuali selama musim

kawin dan memelihara anak.

6. Merupakan hewan pemakan rusa sambar, kijang, babi, kancil

7. Mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya

8. Mempunyai lebih banyak janggut pada harimau jantan

9. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu

berenang

10. Umumnya beraktifitas di malam hari.

Gambar 1.0 Harimau Sumatera

Page 5: carnivora dan proboscidea

4

Reproduksi Harimau Sumatera:

Harimau Sumatera dapat berkembang biak kapan saja. Masa kehamilan adalah

sekitar 103 hari. Biasanya Harimau betina melahirkan dua atau tiga ekor anak

sekaligus dan paling banyak adalah enam ekor. Mata anak harimau baru terbuka pada

hari kesepulh. Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8 minggu

pertama. Setelah itu mereka dapat mencoba makanan padat , namun mereka masih

menyusu selama 5 atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali meninggalkan sarang

pada umur dua minggu dan belajar berburu pada umur 6 bulan. Mereka dapat berburu

sendirian pada saat umur 18 bulan.

Peran Harimau Sumatera:

Merupakan predator penting yang dapat menjaga keseimbangan mata rantai

makanan (food chains) dalam hutan pulau Sumatera, berkurangnya jumlah Harimau

Sumatera berdampak populasi babi hutan yang tidak terkendali dan dapat menjadi

hama bagi masyarakat disekitar hutan. Menurut informasi terakhir pada tahun 2011

tinggal 400-an ekor. Ancaman terhadap kepunahan ini terutama adalah ulah manusia

berupa perambahan dan eksploitasi hutan secara berlebihan. Ancaman kepunahan

Harimau Sumatera merupakan efek domino dan dari terancamnya hutan alami

Sumatera.

2. Singa

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnivora

Familia : Felidae

Genus : Panthera

Spesies : Panthera leo

Gambar 1.1 Singa Jantan Afrika

Page 6: carnivora dan proboscidea

5

Deskripsi :

Hidup dalam kelompok. Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan

225kg (jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Singa betina jauh

lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap

menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Kelemahan singa

tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan di

tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya. Habitat : padang ilalang, bisa juga dihutan.

3. Kucing Rumah

Klasifikasi

Kingdom : Animal

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Carnivora

Famili : Felidae

Subfamily : Felinae

Genus : Felis

Spesies : Felis domesticus

Deskripsi :

Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi

mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Masa kehamilan

pada kucing berkisar 63 hari. Berat badan antara 2,5-7 kg dan jarang melebihi 10 kg.

Dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun. Memiliki organ pembau khusus di langit-

langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Pada

mata memiliki organ yang disebut tapetum lucidumpersepsi (untuk melihat di

lingkungan dengan sedikit cahaya). Memiliki kelopak mata ketiga yang disebut

membran niktitans, berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata.

Gambar 1.2 Kucing Ras

Page 7: carnivora dan proboscidea

6

b. Family Viverridae

Memiliki ciri antara lain: gigi-gigi dan lidah seperti Felidae, cakar dapat ditarik

kembali, tubuh panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng dan

kelenjar-kelenjar ada di dekat anus seperti pada Mustelidae.

a. Garangan Jawa

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Carnivora

Famili : Herpestidae

Genus : Herpestes

Spesies : Herpestes javanicus

Deskripsi :

Bertubuh kecil hingga sedang, panjang kepala dan tubuh 250-410 mm, panjang

ekor sekitar 60-80% panjang kepala dan tubuh, tungkai belakang 50-70 mm dari tumit

hingga ujung jari, bobot tubuh berkisar 0,5-1 kg, moncong panjang dengan gigi tajam

dan kuat, jari berjumlah tiga dan bercakar, mempunyai daun telinga atau aurikel, warna

tubuh dan kaki cokelat kelabu hingga cokelat kemerahan, hidup di semak-semak dan

padang rumput, aktif di atas tanah dan jarang memanjat pohon, aktif berburu mangsa

pada siang hari ataupun malam hari. Mangsa utamanya adalah tikus, atau burung, ayam

dan kodok. Perananya yaitu membantu para petani memangsa hama tanaman seperti

tikus dan sebagai keseimbangan rantai makanan.

Gambar 1.3 Garangan

Page 8: carnivora dan proboscidea

7

c. Family Mustelidae

Memiliki ciri antara lain: Rumus gigi ialah variabel, tetapi tidak pernah ada lebih

dari 2 dentes morales pada tiap belah rahang, cakar tidak dapat ditarik kembali, di dekat

anus ada kelenjar yang getahnya berbau.

Berang-berang

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Class : Mammalia

Ordo : Carnivora

Sub Ordo : Fissipedia

Famili : Mustelidae

Genus : Lutra

Spesies : Lutra sumatrana

Diskripsi :

Memiliki bentuk yang mirip dengan Lutra lutra tetapi dengan ciri khas

pembedanya yaitu rhinarium yang ditumbuhi rambut, sedangkan Lutra lutra tidak

ditumbuhi rambut. Panjang tubuh total berkisar 95-133 cm dengan berat sekitar 5-8

Kg. Ekor panjang bulat silindris panjang 41-51 cm. Tubuh lebih ramping dan

panjang, sehingga bergerak lebih bebas meliuk-liuk. Tubuh berwarna coklat gelap

bagian atas, berwarna lebih terang pada bagian bawah dan perut. Terdapat corak

putih kontras pada bibir atas sampai ke leher. Jari tertutupi penuh selaput renang,

dengan cakar yang berkembang dengan baik. Rumus gigi I 3/3 C 1/1 P 4/3 M 1/2 =

36.

Gambar 1.4 Berang-berang

Page 9: carnivora dan proboscidea

8

Diperkirakan memiliki masa mengandung selama 2 bulan, musim berbiak dari

November sampai Februari, mungkin berbeda tergantung lokasi dan ketersediaan

hewan mangsa. Makanan utamanya adalah ikan, dengan lebih memilih ikan yang

bergerak lambat dan berdaging seperti lele dan gabus. Pada beberapa lokasi ular air

juga dimangsa terutama pada daerah yang penangkapan ikan berlebihan sehingga

ikan jarang dan ular berlebih seperti di Tonle Sap Cambodia. Menempati habitat

rawa dan hutan rawa. Di Thailand menghuni hutan kayu putih. Di Sumatra

ditemukan di daerah rawa aliran sungai Musi. Diperkirakan daerah sebaran dulu

meliputi seluruh Asia Tenggara.

d. Family Ursidae

Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, gigi-gigi tidak

berbentuk carnassial, plantigrad : berjalan menapak pada telapak kaki, cakar tidak

dapat ditarik kembali.

Klasifikasi

Kingdom : Animal

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Carnivora

Famili : Ursidae

Genus : Helarctos

Spesies : Helarctos malayanus

Deskripsi :

Merupakan fauna khas provinsi Bengkulu. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi

punggun 70 cm. Berat berkisar 50 - 65 kg. Bulu cenderung pendek, berkilau dan pada

umumnya hitam. Mata berwarna cokelat atau biru. Hidung relatif lebar tetapi tidak

terlalu moncong. Lidah sangat panjang (untuk mengambil madu dari sarang lebah di

pepohonan&untuk menangkap serangga kecil di batang pohon). Habitat di daerah hujan

tropis Asia Tenggara. Penyebarannya di pulau Borneo, Sumatera, Indocina, Cina

Selatan, Burma, serta Semenanjung Malaya.

Gambar 1.5 Beruang Madu

Page 10: carnivora dan proboscidea

9

e. Family Canidae

Memiliki ciri antara lain: rumus giginya I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, terdapat gigi

carnassial, jari-jari kaki belakang hanya ada empat, cakar tidak dapat ditarik kembali,

biasanya ada 5 pasang glandula mammae yang terletak pectoral, abdominal dan

inguinal (dekat lipat paha).

a. Anjing

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Class : Mammalia

Ordo : Carnivora

Sub Ordo : Fissipedia

Famili : Canidae

Genus : Canis

Spesies : Canis familiaris

Deskripsi :

Anjing adalah mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari

serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun

yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Anjing

telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari

anjing tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish Wolfhound

yang tingginya lebih dari satu meter. Warna bulu anjing bisa beraneka ragam,

mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan

coklat. Selain itu, anjing memiliki berbagai jenis bulu, mulai dari yang sangat

pendek hingga yang panjangnya bias mencapai beberapa sentimeter. Bulu anjing

bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol.

Gambar 1.6 Anjing domestik

Page 11: carnivora dan proboscidea

10

Anjing ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan dan tingkah laku

dibandingkan dengan hewan peliharaan yang lain. Sebagian besar anjing masih

mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan dari serigala. Anjing adalah hewan

pemangsa dan hewan pemakan bangkai, memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat

untuk menyerang, menggigit, dan mencabik-cabik makanan. Ciri-ciri khas dari

moyang serigala masih bertahan pada anjing, walaupun penangkaran secara selektif

telah berhasil mengubah bentuk fisik berbagai jenis anjing ras. Anjing memiliki otot

yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, system kardiovaskuler yang

mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari, dan gigi untuk menangkap dan

mencabik mangsa. Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara

teknis anjing berjalan berjingkat dengan jari-jari kaki.

Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhap bau.

Beberapa jenis anjing ras bahkan sengaja dibiakkan agar lahir anak anjing dengan

indera penciuman yang lebih bagus. Mekanisme pengumpulan informasi di otak

anjing berdasarkan partikel-partikel bau yang berhasil diendus belum diketahui

secara jelas.

2. Sub ordo Pinnipedia

Kata pinnipedia diterjemahkan dari bahasa Latin sebagai “bulu kaki atau sirip”.

Pinnipedia merupakan golongan mamalia akuatik yang karnivora, kaki bermodifikasi

membentuk dayung, bentuk badannya seperti torpedo, dan leher tereduksi. Ekornya sangat

panjang, badan biasanya ditumbuhi rambut, penyebarannya cukup luas. Beberapa jenis

mampu menyelam hingga kedalaman 1500 ft selama 2 jam. Kebanyakan pinnipedia

tinggal dekat dengan daratan sepanjang hidupnya (California sea lion & harbor seals), dan

menghabiskan sebagian besar waktunya di daratan. Karakteristik umumnya adalah sebagai

berikut:

Umumnya hidup membentuk kelompok sosial besar untuk bermigrasi dari daerah

kutub ke daerah yang hangat untuk reproduksi.

Cara Piniped bereproduksi dengan membentuk harem (satu pejantan yang dikelilingi

puluhan betina).

Page 12: carnivora dan proboscidea

11

Seals jantan mencapai dewasa di usia 7 tahun (panjang 2 m, berat 250 kg), sementara

seals betina pada usia 3 tahun (berat 52 kg).

Masa kehamilan 8 – 12 bulan. Melahirkan di daratan. Induk seals dapat dengan

mudah menemukan anaknya diantara ribuan seals dengan mengenali suara dan bau

anaknya.

Beberapa spesies (ex. Northern fur seal) berada di lautan sepanjang waktu kecuali

pada periode atau musim kawin (4 bulan)

Umumnya hidup di daerah temperate dan kutub. Spesies dari daerah yang lebih

hangat sudah sangat jarang ditemui (Hawaiian monk seal & Mediterranean seal),

bahkan punah (Caribbean monk seal)

Kemungkinan berevolusi dari hewan seperti berang-berang (weasel) atau seperti

beruang yang beradaptasi dengan ekosistem laut. Pinnipedia berukuran lbh kecil dari

cetacean.

Paling kecil : ringed seal (90 kg). Paling besar : southern elephant seal (629 kg).

Bentuk tubuh streamline, dengan leher dan telinga yang tereduksi, dan genitalia

tertutup. Blubber mencapai 25% bobot tubuh. Blubber berfungsi untuk insulasi,

bouyancy, penyimpanan makanan dan meluncur di air (sreamlining).

Makanan utama Pinnipedia adalah mengkonsumsi ikan, namun ada juga spesies yang

filter-feeder (cancrivora seal-Lobodon carcinophagus) serta memangsa pinguin dan

anjing laut muda lainnya (leopard seal- Hydrurga leptonyx).

Page 13: carnivora dan proboscidea

12

Pinnipedia terdiri dari 3 famili yaitu phocidae, otariidae dan odobenidae.

a. Famili Phocidae

Ciri khusus dari famili phochidae adalah tidak memiiki cuping telinga (telinga

luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang (hind flippers)

berbulu pendek, berguna untuk mendayung saat berenang, bergerak di daratan dengan

cara mengingsut (crawling), memiliki tungkai depan (bercakar) untuk mengatur arah

(navigasi), memiliki lemak tebal untuk menjaga suhu tubuhnya.

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Carnivora

Sub ordo : Pinnipedia

Family : Phocidae

Genus : Monachus

Spesies : Monachus tropicalis

Diskripsi :

Habitat hidupnya hampir diseluruh wilayah lautan kecuali di Samudera Hindia

khususnya di wilayah es yang mengapung dan lapisan es lainnya. Mendiami daerah

berpasir, batuan besar, pantai dan goa. Beberapa spesies ditemukan di danau Siberia,

Rusia, dan Finlandia. Populasi dari Famili Phocidae memiliki 19 spesies, namun kini

terdapat 13 genus dan 18 Spesies. Tidak memiliki daun telinga, tidak memiliki taring

panjang, moncongnya agak meruncing. Sirip depannya pendek, berbulu tipis, &

bercakar, tidak bisa menekuk sirip belakangnya ke depan. Tubuhnya diselubungi

rambut tipis & pendek. Pada saat di darat berjalan seperti ulat dengan memakai sirip

depan & perutnya, sedangkan di air berenang dengan cara menggerakkan sirip

belakangnya.

Gambar 1.7 Anjing laut

Page 14: carnivora dan proboscidea

13

b. Famili Otariidae

Memiliki daun telinga, tidak memiliki taring panjang. Moncongnya panjang seperti

moncong anjing. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku pendek. Bisa

menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut yang lebat &

panjang. Pada saat di darat berjalan dengan memakai keempat siripnya dan di air

berenang dengan cara menggerakkan sirip depannya.

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Carnivora

Sub ordo : Pinnipedia

Family : Ottariidae

Genus : Eumetopias

Spesies : Eumetopias jubatus (Lesson, 1828)

Diskripsi :

Umumnya hidup di perairan (migrasi, mencari makan). Sebagian hidupnya di

daratan (berkembang biak dan beristirahat), oleh karena itu Otariidae disebut hewan

semi akuatik. Merupakan kelompok dari Sea lions dan fur seals yang memiliki telinga

eksternal (cuping telinga) yang pendek. Tungkai depan panjang dan tidak berbulu

(untuk berenang), tungkai belakang untuk navigasi (kontrol arah) dilaut, tungkai

belakang dapat dilipat agar menopang berat tubuhnya sehingga membantu saat berjalan

di darat. Dapat berjalan dengan menggunakan ke-4 flipper dengan memutar flipper

belakang untuk bergerak ke depan (Walker). Lebih leluasa bergerak di daratan

dibandingkan anjing laut. Populasi memiliki 7 genus dan 14 spesies.

Gambar 1.8 Singa Laut

Page 15: carnivora dan proboscidea

14

c. Famili Odobenidae

Tidak memiliki daun telinga, memiliki sepasang taring panjang. Moncongnya

pendek & datar di bagian depan. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku

pendek. Bisa menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut tipis

& pendek. Pada saat di darat, berjalan dengan memakai keempat siripnya dan saat diair

berenang dengan cara menggerakkan sirip depan & belakangnya.

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Carnivora

Sub ordo : Pinnipedia

Family : Odobenidae

Genus : Odobenus

Spesies : Odobenus rosmarus (Linnaeus, 1758)

Diskripsi :

Famili odobenidae biasa disebut sebagai Walrus, habitatnya di Laut Arctic dan

pecahan es. Ciri khususnya yaitu tidak memiliki telinga luar (cuping telinga), namun

dapat memutar sirip belakang/kaki dan berjalan di daratan. Memiliki gading atau taring

besar di depan mulutnya (jantan dan betina) ,dan tidak memiliki bulu. Perbedaan dari

pinnipedia lain (selain memiliki gading) adalah memiliki 2 kantung udara besar di

bagian lehernya. Kantung udara ini dapat membesar untuk mengangkat kepala di atas

air saat tidur, atau sebagai ruang resonansi untuk memperkuat suaradi bawah air.

Gambar 1.9 Walrus

Page 16: carnivora dan proboscidea

15

Perbedaan anjing laut dengan singa laut.

Family Pinnipedia, adalah kelompok mamalia laut dimana di dalamnya terdapat 3

famili berbeda yaitu Phocidae (anjing laut), Otariidae (singa laut), dan Odobenidae (walrus).

Antara anjing laut dan singa laut penampilannya memang mirip. Keduanya memiliki

perbedaan sebagai berikut :

Ciri

pembeda

Gambar Keterangan

Telinga

Anjing laut memiliki ciri utama,

yaitu memiliki telinga interna, tetapi

tidak memiliki daun telinga.

Berbeda dengan singa laut yang

memiliki telinga eksternal atau daun

telinga. Meskipun daun telinganya

sangat kecil, tetapi pendengaran

mereka sangat baik.

Sirip

Singa laut:

Singa Laut

Sirip depan: Sirip depannya besar,

berotot, dan bentuknya seperti

sayap. Sirip depannya memiliki

lima buah jari tanpa kuku dimana

panjang jarinya berbeda-beda, dan

diselimuti rambut.

Page 17: carnivora dan proboscidea

16

Sirip belakang: Sirip belakangnya

berselaput dengan lima buah jari yg

panjang yang sama dan terdapat 3

buah kuku. Sirip belakang bisa

diputar ke depan.

Sirip

Anjing laut:

Anjing Laut

Sirip depan: Sirip depannya

pendek, berselaput, memiliki kuku

dan lima buah jari yg panjangnya

sama, dan diselimuti rambut.

Sirip belakang: Memiliki lima jari

berselaput dengan kuku, dimana jari

ke-1 dan ke-5 lebih panjang dari

ketiga jari lainnya. Sirip belakang

ini berselaput dan diselimuti

rambut. Saat dibentangkan, sirip

belakangnya mirip sebuah kipas.

Sirip belakang anjing laut selalu

menghadap ke belakang karena

tidak dapat diputar.

Page 18: carnivora dan proboscidea

17

B. Ordo Proboscidea

Proboscidea dalam bahasa latin Probocis berarti belalai, karakteristik utama dari ordo

ini adalah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut

bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula sepasang

gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi. Berikut adalah perkembangan evolusi

belalai dan gading dari maeritherium, palaeomastodon, mastodon, stegomastodon, dan

mammonteus :

Gambar 2.0 Perkembangan Gading dan Belalai

Page 19: carnivora dan proboscidea

18

Kelompok gajah-gajahan hanya memiliki satu Family yakni Elephantidae yang

terwakili oleh 2 spesies yang masih eksis : Gajah Asia (Elephas maximus), dan Gajah Afrika

(Loxodonta africana). Sebagai mamalia terbesar di darat, gajah hampir tidak mempunyai

predator yang alami. Namun keberadaannya saat ini terancam oleh manusia karena gajah

memiliki gading yang bernilai tinggi. Sebagian besar gajah telah menduduki kategori

Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial internasional karena

kerentanannya terhadap kepunah-an).

Page 20: carnivora dan proboscidea

19

1. Family Elephantidae

a. Gajah Asia

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mammalia

Subclass : Theria

Infraclass : Eutheria

Order :Proboscidea

Family : Elephantidae

Genus : Elephas

Spesies : Elephas maximus

Diskripsi :

Gajah Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga yang membulat dan lebih

kecil dibandingkan dengan telinga gajah Afrika, bentuk kepala membentuk 2

tonjolan menyerupai kubah, pada ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari.

Kaki depan terdiri dari lima jari dan lima kuku,sedangkan kaki belakang terdiri dari

lima jari dan empat kuku. Hanya gajah jantan yang memiliki gading yang terlihat

jelas. Populasi gajah Asia di alam liar diperkirakan tinggal 50.000 ekor saja. Di

Indonesia terdapat 2 sub spesies gajah yakni Elephas maximus sumatranus (Gajah

Sumatera) dan Elephas maximus borneensis (Gajah pigmy Kalimantan).

Gambar 2.1 Gajah Asia

Page 21: carnivora dan proboscidea

20

b. Gajah Afrika

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mammalia

Order :Proboscidea

Family : Elephantidae

Genus : Elephas

Genus : Loxodonta africana

Diskripsi :

Gajah Afrika bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia, bagian bahu

merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit segitiga, bentuk kepala

dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2 buah fitur menyerupai jari.

Terdapat 2 sub spesies, subspesies yang hidup di semak dan savana, dan

subspesies yang hidup di hutan. Gajah semak Afrika memiliki 5 kuku depan dan

4 kuku belakang, sedangkan gajah hutan Afrika memiliki 5 kuku depan dan 3

kuku belakang.

Peranan Gajah :

• Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat.

• Sebagai kendaraan.

• Gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi. “Akan tetapi sebagian

besar gajah telah menduduki kategori Appendix I (species yang dilarang untuk

perdagangan komersial internasional karena kerentanannya terhadap

kepunah-an)”.

Gambar 2.2 Gajah Afrika

Page 22: carnivora dan proboscidea

21

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam Ordo Carnivora terdapat 2 Subordo yaitu Fissipedia dan Pinnipedia.

Subordo Fissipedia merupakan kelompok karnivora yang hidup di daratan,

terdapat 5 family yaitu Felidae, Viverridae, Mustelidae, Ursidae, dan Canidae.

Subordo Pinnipedia merupakan karnivora yang hidup di lautan, terdapat 3 family,

yaitu Phocidae, Otariidae, dan Odobenidae. Di dalam Ordo Probocidae hanya

terdapat 1 family yaitu Elephantidae.

Contoh Spesies

o Ordo Carnivora

Subordo Fissipedia

Family Felidae : Panthera tigris sumatrae (Harimau

Sumatera) ;Panthera leo (Singa Africa) ; Felis domesticus

(Kucing rumahan)

Family Viverridae : Herpestes javanicus (Garangan)

Family Mustelidae : Lutra sumatrana (Berang-Berang)

Family Ursidae : Helarctos malayanus (Beruang madu)

Family Canidae : Canis Familiaris (Anjing Rumahan)

Subordo Pinnipedia

Family Phocidae : Monachus tropicalis (Anjing Laut)

Family Otariidae : Eumetopias jubatus (Singa Laut)

Family Odobenidae : Odobenus rosmarus (Walrus)

o Ordo Proboscidae

Family Elephanthidae : Elephas maximus sumatranus (Gajah

Sumatera) ; Elephas maximus boornensis (Gajah pigmy

Kalimantan); Loxodonta africana (Gajah Afrika).

Page 23: carnivora dan proboscidea

22

Ciri Spesifik dan Ciri Pembeda

o Ordo Carnivora

Subordo Fissipedia

Family Felidae : Pada lidah ada papillae panjang dari

bahan tanduk, memiliki cakar yang dapat ditarik kembali.

Family Viverridae : Cakar dapat ditarik kembali, tubuh

panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng

dan kelenjar-kelenjar ada di dekat anus.

Family Mustelidae : Cakar tidak dapat ditarik kembali, jari-

jari berselaput, di dekat anus ada kelenjar yang getahnya

berbau.

Family Ursidae : Berjalan menapak pada telapak kaki

(plantigrade) , cakar tidak dapat ditarik kembali

Family Canidae : Berjalan pada ujung jari (digitigrade),

cakar tidak dapat ditarik kembali

Subordo Pinnipedia

Family Phocidae : Tidak memiiki cuping telinga (telinga

luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang

(hind flippers).

Family Otariidae : Memiliki daun telinga, tidak memiliki

taring panjang.

Family Odobenidae : Tidak memiliki daun telinga, memiliki

sepasang taring panjang. Moncongnya pendek & datar di

bagian depan.

o Ordo Proboscidea

Family Elephantidae : memiliki belalai yang merupakan

modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut bagian atas dan

hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula

sepasang gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi

seri.

Page 24: carnivora dan proboscidea

23

Genus Elephas : Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga

yang membulat dan lebih kecil dibandingkan dengan telinga gajah

Afrika, bentuk kepala membentuk 2 tonjolan menyerupai kubah, pada

ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari.

Genus Loxodonta : Bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia,

bagian bahu merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit

segitiga, bentuk kepala dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2

buah fitur menyerupai jari.

Peranan Ordo Carnivora dan Proboscidea:

o Ordo Carnivora : Sebagai penyeimbang ekosistem, predator, pengendali

hama, dan sebagai hewan peliharaan.

o Ordo Proboscidea :Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat.

sebagai kendaraan, gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi.

B. Daftar Pustaka

Alikodra, Soerianegara I.1990.Pengelolaan Satwa Liar Jilid 1.Fakultas Kehutanan

IPB.Bogor

Jafnir.2004.Struktur Perkembangan Hewan 1.Universitas Andalas.Padang

Vaughan, Terry A.2011.Mammalogy 5th Edition.Jones and Bartlett Publisher,LLC:USA.

http://www.harimausumatra.com/p/harimau-sumatra.html?m=1 diakses pada tanggal 10 Mei

2013

http://www.itis.gov diakses pada tanggal 10 Mei 2013

Page 25: carnivora dan proboscidea

24

C. Pertanyaan dan Jawaban

1. Aini : Mengapa ukuran gading gajah Asia dan gajah Afrika berbeda?

Jawaban: Perbedaan habitat menyebabkan terjadinya perbedaan struktur tubuh,

bukan hanya gading, bentuk tubuh gajah Asia dan gajah Afrika pun berbeda, gajah

Asia lebih kecil dan Gajah Afrika lebih besar. Untuk perbedaan ukuran, mungkin

dikarenakan habitat gajah Asia yang cenderung sempit dan hidup di hutan

tubuhnya kecil/tidak terlalu besar sehingga dapat bergerak dengan bebas dan

lincah karena dipengaruhi habitatnya yang sempit pula, gadingnya pun demikian

karena lingkungan yang sempit, tubuh yang kecil dan kompetisi antar individu

jarang ditemui maka gading tidak berkembang, dan hanya gajah jantan yang

memiliki gading lebih panjang. Gajah Afrika yang habitatnya luas dan cenderung

hidup di padang rumput memiliki tubuh yang besar. Gading gajah afrika pun lebih

besar dan baik jantan maupun betina memiliki gading yang panjang, yang

mungkin dipengaruhi kompetisi yang ketat antar individu.

2. Ridwan: Mengapa kucing dan anjing jika bertemu selalu berkelahi?

Jawaban: Berkelahi merupakan sifat alami hewan, dikarenakan adanya kompetisi

dari segi mencari makan, mencari pasangan, maupun penguasaan daerah atau

teritori.

3. Qoniul : Darimanakah perkembangan Belalai dan Gading pada gajah?

Jawaban : Gajah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian

evolusi dari mulut bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, sepasang

gading/tusks merupakan modifikasi dari gigi seri atas.