cara plesteran lantai

8
Cara Plester Aci Kering pada Dinding Rumah atau Gedung Bahan penyusun Plesteran merupakan orang tua kandung sang Plesteran sendiri, yang nantinya sifat dari material Plesteran akan diturunkan kepada Plesteran dinding. Jika pasir yang ada gunakan merupakan kualitas pasir yang bagus maka secara otomatis akan menghasilkan Plesteran yang bagus juga. Hal ini berlaku juga untuk semua meterial penyususn Plesteran dinding. Pada analisa harga satuan sering kita jumpai 2 macan variasi komposisi material untuk pekerjaan Plesteran. Pekerjaan Plesteran dengan perbandingan 1pc:3ps (baca 1 semen dibandinng 3 pasir) dan 1pc:5ps. Walapuan pada kenyataannya pekerjaan Plesteran dilakukan dengan perbandiingan material yang lebih dari itu.  Permukaan harus rata dan tegak  Ketebalan plesteran antara 11 mm - 16 mm  Tidak ada retak-retak pada plesteran Metode kerja Plesteran Dinding yang biasa dilakukan di Proyek Sipil ada 3 macam, yaitu:  a. Dinding Bata langsung diplester tanpa ada Kepala Plesteran , hanya mengandalkan Kayu/Alumanium sebagai alat untuk meratakan plesteran tersebut. Kemudian langsung diaci  pada saat kondisi plesteran masih Basah / Setengah Kering. b. Dinding Bata terlebih dahulu dibuat K epala Plesteran , kemudian dinding diplester dengan acuan Kepala Plesteran tadi, selanjutnya langsung diaci pada saat kondisi plesteran masih Basah / Setengah Kering. c. Dinding Bata terlebih dahulu dibuat Kepala Plesteran , kemudian dinding diplester dengan acuan Kepala Plesteran tadi, selanjutnya plesteran tidak langsung diaci. Setelah beberapa hari  baru diaci. Sistem ini yang di lapangan dikenal dengan Cara Plester Aci-Kering . Teknis kerja Plesteran Dinding dengan Cara Aci Kering adalah sebagai berikut: 1. Misalkan contoh dinding pasangan bata yang hendak diplester seperti gambar dibawah ini 

Upload: sutono-oke

Post on 13-Oct-2015

983 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Cara Plester Aci Kering pada Dinding Rumah atau Gedung Bahan penyusun Plesteran merupakan orang tua kandung sang Plesteran sendiri, yang nantinya sifat dari material Plesteran akan diturunkan kepada Plesteran dinding. Jika pasir yang ada gunakan merupakan kualitas pasir yang bagus maka secara otomatis akan menghasilkan Plesteran yang bagus juga. Hal ini berlaku juga untuk semua meterial penyususn Plesteran dinding. Pada analisa harga satuan sering kita jumpai 2 macan variasi komposisi material untuk pekerjaan Plesteran. Pekerjaan Plesteran dengan perbandingan 1pc:3ps (baca 1 semen dibandinng 3 pasir) dan 1pc:5ps. Walapuan pada kenyataannya pekerjaan Plesteran dilakukan dengan perbandiingan material yang lebih dari itu. Permukaan harus rata dan tegak Ketebalan plesteran antara 11 mm - 16 mm Tidak ada retak-retak pada plesteran

Metode kerja Plesteran Dinding yang biasa dilakukan di Proyek Sipil ada 3 macam, yaitu:

a. Dinding Bata langsung diplester tanpa ada Kepala Plesteran, hanya mengandalkan Kayu/Alumanium sebagai alat untuk meratakan plesteran tersebut. Kemudian langsung diaci pada saat kondisi plesteran masih Basah / Setengah Kering.

b. Dinding Bata terlebih dahulu dibuat Kepala Plesteran, kemudian dinding diplester dengan acuan Kepala Plesteran tadi, selanjutnya langsung diaci pada saat kondisi plesteran masih Basah / Setengah Kering.

c. Dinding Bata terlebih dahulu dibuat Kepala Plesteran, kemudian dinding diplester dengan acuan Kepala Plesteran tadi, selanjutnya plesteran tidak langsung diaci. Setelah beberapa hari baru diaci. Sistem ini yang di lapangan dikenal dengan Cara Plester Aci-Kering.Teknis kerja Plesteran Dinding dengan Cara Aci Kering adalah sebagai berikut:1. Misalkan contoh dinding pasangan bata yang hendak diplester seperti gambar dibawah ini

2. Buat Benang Acuan untuk mendapatkan kerataan pada seluruh bidang Permukaan Dinding Batubata. Gunakan Lot/Bandul/Unting-unting, Paku, dan Benang untuk mendapatkan Rata Vertikal, lalu hubungkan Kedua Benang Vertikal tersebut untuk mendapatkan Rata Horizontal. Sehingga tercipta Benang Acuan yang benar-benar rata terhadap semua Dinding Bata tersebut. Beri Tanda dengan Paku untuk menentukan Ketebalan Plesteran pada titik-titik yang diperlukan.

3. Buat Kepala Plesteran menggunakan Adukan Mortar (Semen dan Pasir) secara Vertikal, dengan perpedoman pada Benang dan Paku Rata Vertikal tadi. Seperti Gambar dibawah. Kepala Plesteran harus dibuat serata mungkin, karena berfungsi sebagai Pedoman (Rel) dalam melakukan Plesteran nantinya.

4. Lakukan pekerjaan Plesteran, seperti terlihat pada Gambar dibawah, dengan bantuan Kayu Keras yang benar-benar Lurus atau menggunakan Profil Holo Alumanium. Disini Rel Kepala Plesteran menjadi Pedoman untuk membuat Plesteran menjadi benar-benar Rata. Setelah selesai proses plesteran. biarkan beberapa hari hingga Plesteran benar-benar kering.

5. Setelah Plesteran benar-benar Kering, barulah kita lakukan Pekerjaan Acian. Yaitu melapisi dinding Plesteran yang masih Kasar dengan Adukan Acian (Semen dan Air), sehingga plesteran menjadi Halus.

Demikian tulisan saya kali ini tentang Teknis Pelaksanaan Plesteran Dinding dengan Metoda Aci Kering. Semoga Artikel ini berguna.

Tips dan Cara Menghitung Kebutuhan Jumlah Keramik Lantai Rumah Proyek Sipil | 17.20 | 44 31 Google +2

Hak Cipta: Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan Bahasa anda sendiri. Terima Kasih... Advertisement

Posisi pemasangan Keramik Lantai pada Rumah atau Gedung biasanya antara lain:1. Lantai Dalam Ruangan Rumah, misalnya Ruang Tamu, Kamar Tidur, Ruang Keluarga, Ruang TV, dsb.2. Lantai Kamar Mandi.3. Lantai Teras, (teras depan atau teras belakang)4. Halaman, (halaman depan atau halaman belakang)5. Garasi (mobil atau sepeda motor) 6. Balkon.7. dan sebagainya, tergantung disain Rumah tersebut.

Keramik Lantai yang biasa dipasang tersebut memiliki ukuran yang bervariasi, dan biasa memiliki bentuk Bujursangkar. Ada yang berukuran 20x20 (satuan dalam centimeter), ada 30x30, 40x40, 60x60, 80,80, dan sebagainya. Biasanya Ukuran 60x60 keatas adalah berbahan Granit, Semi Granit, dan Marmer. Keramik Lantai jarang sekali memiliki ukuran lebih besar dari 40x40, kecuali Keramik Dinding.

Beberapa Hal yang Perlu diketahui sebelum Melakukan Perhitungan Jumlah Keramik Lantai:

1. Keramik yang dijual di pasaran biasanya dikemas didalam Kotak. Dalam 1 Kotak tersebut terdiri dari Beberapa Keping Keramik, yang apabila dihitung Luas Totalnya tidak semuanya berjumlah 1 m2. Ada yang 1 kotak berjumlah Tepat 1 m2, ada yang Kurang dari 1 m2, dan ada yang lebih dari 1 m2.

2. Konsumen membeli Keramik dalam Satuan Kotak, bukan dalam satuan Meter Persegi.

3. Keramik Lantai ukuran 20x20, biasanya dalam 1 kotak berjumlah 25 keping. Ini berarti 1 kotak Keramik Tersebut sama dengan 1 m2, karena Luasnya = 0,2m x 0,2m x 25 = 1 m2.

4. Keramik Lantai ukuran 30x30, biasanya dalam 1 kotak berjumlah 11 keping. Ini berarti 1 kotak Keramik Tersebut sama dengan 0,99 m2, karena Luasnya = 0,30m x 0,30m x 11 = 0,99 m2.

5. Keramik Lantai ukuran 40x40, biasanya dalam 1 kotak berjumlah 6 keping. Ini berarti 1 kotak Keramik Tersebut sama dengan 0,96 m2, karena Luasnya = 0,40m x 0,40m x 6 = 0,96 m2.

6. Keramik (Granit, Semi-Granit) Lantai ukuran 60 x 60, dalam 1 kotak ada berjumlah 3 keping. Ini berarti 1 kotak Keramik Tersebut sama dengan 1,08 m2, karena Luasnya = 0,6m x 0,6m x 3 = 1,08 m2.

7. Keramik (Granit, Semi-Granit) Lantai ukuran 60 x 60, dalam 1 kotak ada berjumlah 4 keping. Ini berarti 1 kotak Keramik Tersebut sama dengan 1,44 m2, karena Luasnya = 0,6m x 0,6m x 4 = 1,44 m2.

Disini Jelas terlihat bahwa, 1 kotak Keramik belum tentu Luas Keramik 1 kotak tersebut = 1 m2. Ini tergantung pada Ukuran Keramiknya dan Berapa Keping Keramik yang dikemas dalam 1 Kotak tersebut.Contoh Perhitungan:Dari Gambar Denah Rumah dibawah, misalkan Keramik Lantai yang hendak digunakan adalah berukuran 40x40, dan 1 kotak Keramik tersebut berjumlah 6 keping (data ini Wajib diketahui terlebih dahulu). Berapa Kotak Keramik Lantai (tidak termasuk Lantai Kamar Mandi) yang harus kita beli untuk kebutuhan Rumah tersebut...?

Jawaban:

1. Hitung Luas Total Lantai Rumah yang hendak dipasang Keramik (tidak termasuk Lantai Kamar Mandi). Luas Lantai = (3,5 x 3,1)+(1,65 x 1.40)+(3,5 x 3.1)+(3,14 x 5,0) = 39,71 m2.

2. Hitung Jumlah Keramik ukuran 40x40 yang diperlukan untuk dipasang pada lantai seluas 39,71 m2 tsb. Jumlah Keramik = 39,71 m2 : 0,96 = 41,36 kotak (Cat: 1 kotak Keramik ukuran 40x40 = 0,96 m2)

3. Hitung Jumlah Keramik yang Seharusnya Dibeli (tambahkan 3% dari Perhitungan diatas) Jumlah Keramik = 41,36 kotak x 103 % = 42,60 kotakCatatan: Penambahan 3% ini berdasarkan pengalaman, untuk mengantisipasi Keramik yang Pecah dan Keramik yang tidak terpakai (Sisa Potongan).

4. Beli Keramik sejumlah 43 kotak (perhitungan dibulatkan keatas dari 42,60 kotak menjadi 43 kotak). Karena tidak mungkin kita membeli Keramik sejumlah 42,60 kotak kan...? Pada umumnya Keramik itu dijual per-Kotak, bukan per-Keping.

Demikian tulisan kali ini tentang Cara Menghitung Kebutuhan Keramik Lantai Rumah, semoga Artikel ini berguna. Lihat juga Tips Memilih dan Memasang Keramik Kamar Mandi.