cara matematika merumuskan cinta
DESCRIPTION
ABOUT LOVE IN MATHEMATICTRANSCRIPT
![Page 1: Cara Matematika Merumuskan Cinta](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081803/55cf9725550346d0338fef0b/html5/thumbnails/1.jpg)
Cara Matematika Merumuskan Cinta
Ditulis untuk mengikuti Lomba Artikel Matematika
Himatika FMIPA UNY
Oleh :
Ikfan Febriyana
Pendidikan Matematika Internasional
10313244016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2011
![Page 2: Cara Matematika Merumuskan Cinta](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081803/55cf9725550346d0338fef0b/html5/thumbnails/2.jpg)
Cara Matematika Merumuskan Cinta
Oleh : Ikfan Febriyana
Cinta selalu lekat dengan kehidupan manusia. Setiap manusia pasti
pernah merasakan cinta. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Ali Imran:
14, yang artinya:
” Dijadikan indah pada (pandangan) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang
diingini (syahwati), yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak, dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik
(surga).”
Dari ayat diatas rasa cinta adalah hadiah dari Allah karena merupakan anugerah
berupa kesenangan hidup di dunia.
Secara bahasa, dengan merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia,
cinta diartikan sebagai: (1) suka sekali; sayang benar; (2) kasih sekali; terpikat
(antara laki-laki dan perempuan); (3) ingin sekali: berharap sekali: rindu; (4)
susah hati (khawatir); risau. Sedangkan Ibnu Qayyim al-jauziayah menyebutkan
50 istilah untuk kata „cinta‟ (al-mahabbah) sebagai luapan hati dan gejolaknya
pada saat dirundung keinginan untuk bertemu kekasih.
Oleh kahlil Gibran dalam The prophet, cinta merupakan dua sisi yang
satu kebaikan dan yang satunya adalah kesedihan. Cinta seperti ajal yang bisa
mengubah segalanya. Cinta seperti spektrum warna yang terurai dalam pelangi
hati, bagai petir yang berirama syahdu, selaksa senja yang sedang menari dengan
asyiknya. Itulah cinta, apabila terjaga dengan baik, akan menjadi wajah malaikat.
Namun, bila cinta ternoda, maka tidak ubahnya seperti serigala bertanduk setan.
Setiap orang boleh berbeda dalam mendefinisikan cinta. Dan setiap orang
boleh memilih cintanya sendiri-sendiri. Namun Bagaimana matematika
merumuskan cinta? Apakah ada bait-bait cinta dalam rumitnya rumus
matematika?
![Page 3: Cara Matematika Merumuskan Cinta](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081803/55cf9725550346d0338fef0b/html5/thumbnails/3.jpg)
Cinta di kuadran pertama
Perpotongan sumbu-x dan sumbu-y dalam bidang koordinat akan
membentuk empat bagian bidang. Masing-masing bagian itu disebut “kuadran”,
seperti tampak pada gambar.
Lalu apa hubungan kuadran pertama dengan cinta?
Diasumsikan bahwa sumbu-x adalah kecintaan manusia terhadap semua
hal yang bersifat duniawi. baik itu kecintaan terhadap harta, anak-anak, wanita,
sesama manusia, sahabat dan semua yang bersifat duniawi. Sedemikian rupa
sehingga semakin besar kecintaan dunianya maka nilai x akan semakin besar
(bergeser ke kanan), dan sebaliknya semakin kecil kecintaan dunianya maka nilai
x akan semakin kecil (bergeser ke kiri).
Sumbu-y adalah kecintaan manusia terhadap Allah SWT dan Rosul-Nya
Muhammad SAW. Sedemikian rupa sehingga semakin besar kecintaan Allah
SWT dan Rosul-Nya maka nilai y akan semakin besar (bergeser ke atas), dan
sebaliknya semakin kecil kecintaan dunianya maka nilai y akan semakin kecil
(bergeser ke bawah).
Kenapa harus memilih kuadran pertama?
Misalkan saja ketika berada dikuadaran keempat. Pada kuadran ini
manusia hanya berorientasi pada cinta dunia tanpa memikirkan cinta pada Allah
dan Rosul-Nya. Padahal Allah telah memperingatkan dalam surat At Taubah: 24,
yang artinya:
“ katakanlah : “ jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu kuatiri
kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih
x
y
I II
III IV
Masing – masing bagian dinamakan:
Kuadran I (pertama)
Kuadran II (kedua)
Kuadran III (ketiga)
Kuadran IV (keempat)
![Page 4: Cara Matematika Merumuskan Cinta](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081803/55cf9725550346d0338fef0b/html5/thumbnails/4.jpg)
kamu cintai daripada Allah dan Rosul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah datangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”
Sesuai dengan ayat tersebut sebagai orang yang beriman tentunya kuadran ke
empat bukan tempat yang tepat untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di
akherat.
Sesuai dengan fitrahnya, manusia juga tidak akan mampu hidup tanpa
cinta. Sehingga kuadran ketiga juga bukan tempat yang tepat. Kemudian
bagaimana dengan kuadran kedua? Kuadran ke dua adalah tempat para malaikat
Allah bukan tempat manusia. Karena manusia diciptakan memiliki akal dan nafsu,
manusia adalah kholifah dimuka bumi. Rosulullah bersabda, ”Barangsiapa
menikah maka ia telah menjaga separuh dari agamanya, maka hendaklah dia
bertakwa kepada Allah dalam separuh yang lain. “ (HR. Al-Hakim dan ath-
thahawi) . Dari hadist tersebut tersirat bahwa manusia juga tidak boleh melupakan
urusan dunia. Sesuai pepatah yang sering didengar, “Kejarlah dunia seakan-akan
kamu akan mati seribu tahun lagi. Kejarlah akhirat seakan-akan kamu akan mati
esok.”
Kuadran pertama adalah tempat yang paling sesuai untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagai seorang yang beriman haruslah mampu
membangun hubungan dengan Allah dan juga dengan sesama manusia. Begitulah
matematika mendefinisikan cinta di kuadran pertama.
Cinta sejati itu suatu relasi ekivalensi
Hubungan antar dua himpunan disebut relasi. Relasi dapat dinyatakan
dengan kata-kata seperti: “lebih dari”, “kurang dari”, dan sebagainya. Selain itu
relasi juga dapat dinyatakan dengan diagram, grafik, pasangan berurutan dan
rumus. Suatu relasi R dikatakan “ekivalensi” jika memiliki tiga sifat sekaligus,
yaiu refleksif, simetris, dan transitif.
Apakah cinta juga memiliki ketiga sifat tersebut?
Suatu relasi R pada himpunan A disebut “refleksif” jika dan hanya jika
untuk setiap a elemen A berlaku aRa. Atau bisa ditulis (aA) aRa. Contohnya
![Page 5: Cara Matematika Merumuskan Cinta](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081803/55cf9725550346d0338fef0b/html5/thumbnails/5.jpg)
dalam relasi “kurang dari sama dengan”, semua bilangan riil pasti “kurang dari
sama dengan” dengan dirinya sendiri. Apakan cinta juga seperti itu? Tentu iya,
setiap orang tentu cinta dengan dirinya sendiri. Apalagi ketika seseorang sedang
jatuh cinta. Orang tersebut tentu akan berpenampilan semenarik mungkin untuk
dapat memikat hati kekasihnya.
Sifat yang kedua adalah simetris. Suatu relasi R pada himpunan A
disebut “simetris” jika dan hanya jika untuk setiap a dan b dalam A berlaku
aRbbRa. Atau bisa ditulis (a,bA) aRbbRa. Cinta sejati adalah saling
mencintai, saling mengerti, saling memahami, saling mengasihi satu sama lain.
Sehingga cinta sejati pasti relasi yang simetris. Jika seseorang tak mendapatkan
cinta sejati dari orang yang ia cintai maka yakinlah Allah telah mempersiapkan
cinta sejatinya, asalkan terus bertawakal kepada Allah SWT.
Sifat yang terahir adalah transitif. Suatu relasi R pada himpunan A
disebut “transitif” jika dan hanya jika untuk setiap tiga anggota a, b, c dalam A
sehingga aRb dan bRc maka berlaku aRc. Atau bisa ditulis (a,b,cA)
(aRbbRc)aRc. Contoh sederhana ketika seorang pria jatuh cinta terhadap
seorang wanita. Maka dia akan melakukan apa saja yang kekasihnya suka.
Demikian juga ketika manusia ingin mendapatkan cinta dari Allah SWT, manusia
juga harus mencintai apa-apa yang Allah cintai, mengerjakan perintah-Nya dan
menjahui larangan-Nya. Demikianlah matematika merumuskan cinta sejati
sebagai relasi ekivalensi.
Vektor cinta
Vektor adalah suatu besaran yang mempunyai magnitudo (besar) dan
arah. Biasanya digunakan untuk menyelidiki gerak perpindahan, pergeseran,
kecepatan, percepatan dan senagainya. Secara geometris vektor dinyatakan
dengan sebuah garis yang besar dan arahnya ditentukan.
Seperti halnya vektor, cinta juga memiliki magnitudo (besar) dan arah.
Kenapa demikian? Ketika seseorang merasa jatuh cinta, maka ada dua hal penting
yang dapat diketahui. kepada siapa cinta itu diberikan, dan seberapa besar cinta
![Page 6: Cara Matematika Merumuskan Cinta](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081803/55cf9725550346d0338fef0b/html5/thumbnails/6.jpg)
yang ia berikan. Dan setiap orang memiliki vektor cintanya sendiri-sendiri. Entah
itu vektor pada ruang dimensi dua, tiga atau bahkan tak hingga.
Ketika setiap orang memilki vektor cinta sendiri-sendiri maka perlu
ruang vektor cinta. Siapakah yang memiliki ruang vektor cinta? Tentunya Allah
SWT, karena Allahlah Yang Maha Membolak-balikan Hati, sesuai dengan hadist
berikut : Diriwayatkan oleh Bukhari dari Salim, dari Abdullah bahwa ia berkata,
“Nabi seringkali bersumpah dengan menggunakan kalimat, „Demi Allah yang
membolak-balikan hati.‟” Artinya, demikian cepat Allah kuasa membalikkan dan
mengubah berbagai perasaan hati, secepat angin yang bertiup kencang. Dari Allah
lah cinta itu datang dan Allah lah yang menghapus rasa cinta itu. Disebutkan
dalam Al-Qur‟an, “Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mendindingi
(membuat dinding pembatas) antara manusia dan hati.” (QS. Al-Anfaal: 24)
Persaman Cinta Suci
Kalimat terbuka yang menyatakan hubungan “sama dengan” disebut
persamaan. Contoh : x+3=5. Ada banyak jenis persamaan, baik itu persamaan
linear, persamaan kuadrat, persaman eksponen, persaman dengan satu variabel,
dua variabel, tak hingga variabel dan sebagainya. Didalam sebuah persamaan
tentunya akan ada hubungan antar variabelnya.
(x2
+ y2
– 1)3
= x2y
3 adalah suatu persamaan. Apakah yang terjadi ketika
menggambar persamaan tersebut pada bidang koordinat? Mungkin cukup sulit
untuk dapat menggambar persamaan tersebut secara manual. Namun dengan
menggunakan Matlab, geogebra ataupun program komputer lainnya maka akan
sangat mudah sekali. Sebagai contoh menggunakan matlab, maka tinggal menulis:
ezplot('(x^2+y^2-1)^3-x^2*y^3') . Maka akan muncul :
![Page 7: Cara Matematika Merumuskan Cinta](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081803/55cf9725550346d0338fef0b/html5/thumbnails/7.jpg)
Ternyata dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa ada hubungan antara x dan
y sedemikian hingga sehingga jika digambar akan membentuk suatu bentuk
lambang cinta yang cukup indah.
Dalam hal ini persamaan diatas bukan persamaan cinta suci yang
dimaksut. Ada lima variabel untuk membuat persamaan cinta suci, yang pertama
adalah cinta itu sendiri (C), selanjutnya kecantikan atau ketampanan (x),
kemudian hartanya (y), keluarga atau keturunannya (z), dan yang terahir adalah
agamanya (n). Sedemikian sehingga persamaannya adalah C=(2xyz)n dengan
x,y,z,n adalah bilangan bulat. Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa agama
merupakan faktor yang sangat berpengaruh. Jika n merupakan bilangan bulat
negatif yang sangat kecil maka cintanya akan mendekati nol. Namun jika n
merupakan bilangan positif yang sangat besar maka cintanya mendekati tak
hingga.
Wallahu a‟lam.
![Page 8: Cara Matematika Merumuskan Cinta](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081803/55cf9725550346d0338fef0b/html5/thumbnails/8.jpg)
Sumber :
Al-Qur‟an dan Terjemahannya.
Akrom, Muhammad. 2008. Cinta dalam Kaidah Fisika. Yogyakarta: Diva Press.
Jones, Clamp. 1995. Kamus Saku Matematika. Jakarta: Erlangga.
Negoro, B. Harahap. 1998. Ensiklopedia Matematika. Jakarta:Ghalia Indonesia.
Pusparini, ari. 2010. Saat Cinta Datang belum pada Waktunya. Jakarta : Pro-U
Media.