calcitonin hormone

8
HORMON KALSITONIN Oleh: WULAN OKTAVIANI NIM 04122511051 BKU FISIOLOGI KEDOKTERAN PROGRAM PASCA SARJANA ILMU BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: wulano3

Post on 16-Feb-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Calcitonin Hormone

HORMON KALSITONIN

Oleh:

WULAN OKTAVIANI

NIM 04122511051

BKU FISIOLOGI KEDOKTERAN

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: Calcitonin Hormone

HORMON KALSITONIN

Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yg berefek hipokalsemik dan hipofosfatemik.

Kalsitonin disekresi oleh sel C yang ada di folikel sel kelenjar tiroid sebagai respon dari

tingginya kalsium dalam darah. Sebagian besar jenis sel dari kelenjar tiroid adalah folikular sel,

yang bertanggungjawab untuk sekresi hormon tiroid. Selain itu, kalsitonin juga dijumpai di

beberapa organ di dalam tubuh, termasuk thymus, usus halus, kandung kemih, paru-paru dan

hati. Kalsitonin adalah polipetida kecil, terdiri dari 32 asam amino dengan berat molekul 3410

Da. Kalsitonin adalah sebuah produk dari keluarga gen kalsitonin, yang terdiri dari 5 gen. CALC

I,II,III,IV dan V (Hossner, 2005).

Sekresi hormon kalsitonin dipengaruhi oleh adanya serum Ca2+ yang tinggi. Target organ

dari hormon ini adalah usus halus dan tulang. Hormon ini bekerja menurunkan absorbsi Ca2+ di

dalam usus dan menurunkan resorpsi Ca2+ di dalam tulang sehingga serum Ca2+ yang semula

tinggi menjadi turun. Hormon ini bekerja berkebalikan dengan hormon paratiroid. Ca plasma

yang melebihi normal, dapat menyebabkan gangguan sistem saraf (refleks lamban, kontraksi otot

lamban & lemah konstipasi & nafsu  makan).

Peran Hormon Kalsitonin

Kalsium dalam darah memiliki kisaran minimal dan maksimal, yaitu minimal 8,4 mg/dl

atau 2,1 mol/liter. Dan memiliki batas maksimum yaitu 10,4 mg/dl atau 2,7 mol/liter. Jika kadar

kalsium dalam darah meningkat dan melampaui batas maksimum maka akan terjadi

Page 3: Calcitonin Hormone

hiperkalsimia dan kebalikannya jika kurang akan mengakibatkan hipokalsimia atau rendahnya

kadar kalsium dalam darah.

Kalsitonin dapat mengurangi kadar kalsium dalam aliran darah dengan menghambat aksi

perombakan sel tulang oleh osteoklas, sel-sel yang menghancurkan matrix ekstraseluler. Sekresi

hormon kalsitonin mengontrol umpan balik negatif.

Ketika kalsium dalam darah tinggi, kalsitonin menurunkan kalsium dan fosfat dalam

darah dengan menghambat resorbsi tulang (pemecahan/penghancuran matrix extraseluler tulang)

oleh osteoklas dan meningkatkan uptake kalsium dan fosfat ke dalam matrix ekstraseluler tulang.

Kalsitonin memiliki dua efek pada tulang, tetapi dalam hal ini kedua efek menurunkan kadar

kalsium plasma. Pertama dalam jangka pendek kalsitonin menurunkan perpindahan kalsium dari

tulang ke dalam plasma. Kedua, dalam jangka panjang kalsitonin menurunkan resorpsi tulang

menurunkan kadar fosfat serta mengurangi konsentrasi kalsium plasma.

Namun, sebagian besar bukti mengisyaratkan bahwa peran kalsitonin tidak banyak dalam

kontrol normal metabolism kalsium atau fosfat. Meskipun kalsitonin melindungi tubuh dari

hiperkalsimia namun kondisi ini jarang terjadi pada keadaan normal. Selain itu, pengangkatan

tiroid atau tumor penghasil kalsitonin tidak mengubah kadar kalsium dan fosfat, hal ini

menunjukkan bahwa peran hormon ini dalam keadaan normal tidak esensial untuk

mempertahankan homeostatis kalsium dan fosfat. Namun kalsitonin mungkin berperan dalam

melindungi integritas tulang ketika terjadi peningkatan besar kebutuhan akan kalsium, misalnya

sewaktu kehamilan dan menyusui. Selain itu, sebagian pakar berspekulasi bahwa kalsitonin

mungkin mempercepat penyimpanan kalsium yang baru diserap setelah makan. Hormon-hormon

saluran cerna yang disekresikan selama pencernaan terbukti merangsang pelepasan kalsitonin.

Ion kalsium (Ca+) memiliki efek fisiologis penting di hampir semua jaringan tubuh.

Kalsium mempengaruhi permeabilitas membrane terhadap air dan ion lain. Kalsium mengaitkan

rangsang eksitasi saraf dengan kontraksi otot di neuromuskular, merupakan kompenen penting

dalam jenjang pembekuan darah, berfungsi sebagai komponen kristal yang stabil di dalam

rangka sehingga memperkokoh penunjang struktural, dan ikut serta dalam mengaitkan sinyal

hormon dengan efek intrasel.

Page 4: Calcitonin Hormone

Dijelaskan oleh Marks et al (2000), bahwa walaupun asupan kalsium dari hari ke hari

sangat bervariasi, konsentrasi kalsium di dalam cairan intrasel dan ekstrasel sangatlah konstan.

Dari komponen ionik CES (cairan ekstrasel), hanya natrium yang diatur lebih ketat daripada

kalsium. Namun, di dalam sel, konsentrasi kalsium dikontrol lebih ketat daripada konsentrasi

natrium. Misalnya, konsentrasi natrium di dalam CES (cairan ekstrasel) 16-20 kali lebih besar

daripada konsentrasi di dalam sitosol sel namun konsentrasi kalsium diluar sel 10.000-20.000

kali lebih besar daripada konsentrasinya di dalam sel. Ciri umum kematian sel, apapun sifat

penyebabnya (misalnya hipoksia, trauma, intoksikasi) adalah peningkatan kalsium intrasel

melebihi konsentrasi kritis tertentu.

Page 5: Calcitonin Hormone

Konsentrasi kritis kalsium intrasel serta konsentrasi kalsium di dalam CES diatur oleh

aktivitas terpadu dua hormon polipetida, hormon paratiroid (PTH) dan kalsitonin (CT), dan oleh

vitamin D3 berbentuk aktif (1,25-dihidroksikolekalsiferol; 1,25-(OH)2D3), suatu hormon sterol.

terdapat lengkung umpan balik antara konsentrasi Ca2+ “bebas” (elemen, tidak terikat ke protein)

di dalam darah dan sintesis serta sekresi hormone kalsitropik ini.

KESIMPULAN

Hormon Kalsitonin tergolong sebagai hormon polipeptida yang bekerja mengatur

keseimbangan kalsium. Kalsium berperan penting didalam proses pertumbuhan tulang.

Kekurangan kalsium akan menyebabkan terhambatnya pertubuhan sedangkan kelebihan kalsium

akan menyebabkan gangguan fisiologis pada tubuh. Kalsitonin bekerja berkebalikan dengan

hormon paratiroid, kalsitonin bekerja menurunkan kadar kalsium sedangkan paratiroid bekerja

menaikkan kadar kalsium. Kalsitonin tersusun atas 32 asam amino. Target organ dari hormon

kalsitonin adalah usus dan tulang, di dalam usus bekerja menurunkan reabsorpsi Ca2+ dan pada

tulang menurunkan resorpsi Ca2+.

Page 6: Calcitonin Hormone

REFERENSI

Marks, D.B., Marks. Allan D., Marks dan Collen M., Smith. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar:

Sebuah Pendekatan Klinis. EGC, Jakarta.

Tortora Gerard J dan Bryan H Derrickson, 2009. Principles of Anatomy and Physiology volume 1,

12th edition. Wiley, Asia

Sherwood Lauralee, 2009. Fisiologi Manusia; Dari Sel ke Sistem, edisi 6. Alih bahasa: Nella

Yesdelita. EGC, Jakarta

Marcocci Cludio dan Filomena Cetani. Primary Hyperparathyroidsm. The New England Journal of

Medical 2389–2397, 2011

Galea Stephanie dan Renald Blundell. Parathyroid Hormone and Calcitonin Regulating Calcium Level.

Medwell Journal 183–186, 2011